Resume Mamalogi Tentang Marsupial

41
TUGAS RESUME MAMALOGI MARSUPIAL YANG TERDAPAT DI INDONESIA Disusun oleh : Tyas Melani Sari 05.51286.01699.08 PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Transcript of Resume Mamalogi Tentang Marsupial

Page 1: Resume Mamalogi Tentang Marsupial

TUGAS RESUME MAMALOGI

MARSUPIAL YANG TERDAPAT DI INDONESIA

Disusun oleh :

Tyas Melani Sari

05.51286.01699.08

PROGRAM STUDI BIOLOGIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS MULAWARMA SAMARINDA

2008

Page 2: Resume Mamalogi Tentang Marsupial

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

berkah rahmat, dan Inayah Nya saya dapat menyelesaikan resume (ringkasan) tugas

mamalogi yang membahas tentang Marsupial yang Terdapat di Indonesia ini,

walaupun saya pikir resume ini jauh dari sempurna.

Saya harap resume ini dapat berguna dalam mengenal beberapa jenis mamalia

khususnya marsupial yang hanya terdapat di Indonesia dan sekaligus dapat

memahami bahwa Indonesia memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi

baik flora dan faunanya dengan begitu dapat mengetahui begitu pentingnya

pelestarian akan keanekaragaman hayati tersebut bahkan turut andil dalam upaya

pelestarian (konservasi). Walaupun resume ini hanya diambil dari beberapa literatur

tapi insya Allah cukup sebagai panduan pengetahuan tentang Marsupial yang terdapat

di Indonesia.

Saya berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan sarannya pada saya

untuk dapat menyempurnakan resume ini.

Samarinda, 12 Mei 2008

Penyusun

Page 3: Resume Mamalogi Tentang Marsupial

DAFTAR ISI

Lembar Cover ................................................................................................................i

Kata Pengantar..............................................................................................................ii.

Daftar Isi ......................................................................................................................iii

A. Mamalia Secara Umum……………………………………………………………1

B. Deskripsi Tentang Marsupial………………………………………………………2

C. Bukti Evolusi Mamalia Ditemukan………………………………………………...7

D. Marsupial Di Indonesia…………………………………………………………….9

E. Keterkaitan Flora dan Fauna Indonesia – Australia………………………………17

Daftar Pustaka

Lampiran (Gambar-Gambar)

Page 4: Resume Mamalogi Tentang Marsupial

MARSUPIAL YANG TERDAPAT DI INDONESIA

A. Mamalia Secara Umum

Binatang menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang

terutama dicirikan oleh adanya kelenjar susu (kelenjar mamae), yang pada betina

menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya; adanya rambut; dan tubuh

yang endoterm atau berdarah panas. Otak mengatur sistem peredaran darah, termasuk

jantung yang beruang empat. Mamalia terdiri lebih dari 5.000 genus, yang tersebar

dalam 425 keluarga dan hingga 46 ordo, meskipun hal ini tergantung klasifikasi

ilmiah yang dipakai. Secara filogenetik, yang disebut Mamalia adalah semua turunan

dari nenek moyang monotremata (seperti echidna) dan mamalia therian (berplasenta

dan berkantung atau marsupial).

Sebagian besar mamalia melahirkan keturunannya, tapi ada beberapa mamalia

yang tergolong ke dalam monotremata yang bertelur. Kelahiran juga terjadi pada

banyak spesies non-mamalia, seperti pada ikan guppy dan hiu martil; karenanya

melahirkan bukan dianggap sebagai ciri khusus mamalia. Demikian juga dengan sifat

endotermik yang juga dimiliki oleh burung. Monotremata tidak memilki puting susu,

namun tetap memiliki kelenjar susu. Artinya, monotremata memenuhi syarat untuk

masuk ke dalam kelas Mamalia. Perlu diketahui bahwa taksonomi yang sering

digunakan belakangan ini sering menekankan pada kesamaan nenek moyang;

diagnosa karakteristik sangat berguna dalam identifikasi asal usul suatu makhluk, tapi

misal ada salah satu anggota Cetacea ternyata tidak memiliki karakteristik mamalia

(misal, berambut) ia akan tetap dianggap sebagai mamalia karena nenek moyangnya

sama dengan mamalia lainnya.

Mamalia memiliki tiga tulang pendengaran dalam setiap telinga dan satu

tulang (dentari) di setiap sisi rahang bawah. Vertebrata lain yang memiliki telinga

hanya memiliki satu tulang pendengaran (yaitu, stapes) dalam setiap telinga dan

paling tidak tiga tulang lain di setiap sisi rahang. Mamalia memliki integumen yang

terdiri dari tiga lapisan: paling luar adalah epidermis, yang tengah adalah dermis, dan

Page 5: Resume Mamalogi Tentang Marsupial

paling dalam adalah hipodermis. Epidermis biasanya terdiri atas tiga puluh lapis sel

yang berfungsi menjadi lapisan tahan air. Sel-sel terluar dari lapisan epidermis ini

sering terkelupas; epidermis bagian paling dalam sering membelah dan sel anakannya

terdorong ke atas (ke arah luar). Bagian tengah, dermis, memiliki ketebalan lima

belas hingga empat puluh kali dibanding epidermis. Dermis terdiri dari berbagai

komponen seperti pembuluh darah dan kelenjar. Hipodermis tersusun atas jaringan

adiposa dan berfungsi untuk menyimpan lemak, penahan benturan, dan insulasi.

Ketebalan lapisan ini bervariasi pada setiap spesies.

B. Deskripsi Tentang Marsupial

Marsupial adalah mamalia dimana mamalia wanita memiliki marsupium

(kantong perut). Mereka berbeda dari mamalia Eutheria pada sifat reproduksi. Wanita

memiliki dua vagina yang keduanya terbuka secara eksternal melalui satu lubang

tetapi membawa ke ruang terpisah pada uterus. Laki-laki biasanya memiliki dua

cabang penis. Penis hanya memberikan semen. Marsupial memiliki kloaka. Beberapa

hewan yang termasuk marsupial adalah kangguru dan koala.

Marsupial adalah julukan untuk semua jenis mamalia (hewan menyusui) yang

membesarkan anaknya secara ekstrem dalam sebuah kantung khusus

(marsupium/pouch). Kantung yang biasanya terdapat dalam indukan betina.

Prosesnya juga unik. Ketika masih sangat muda, janin marsupial secara

alamiah akan terlahir dan segera menyusup ke dalam kantung kulit ini. Ia

berkembang dalam kehangatan dan pasokan susu dari puting yang tersembunyi di

dalam kantung. Sekian lama menikmati "kegelapan" yang menenangkan sampai

usianya cukup kuat untuk mandiri.

Karakteristik Khusus

Hewan-hewan marsupial sangat berbeda dengan mamalia lain dalam

membesarkan anaknya. Janin marsupial yang berukuran sangat mini terlahir dari

sebuah saluran lahir yang biasanya terdapat di dekat ekor induknya. Secara naluriah,

Page 6: Resume Mamalogi Tentang Marsupial

ia akan merayap di antara bulu sang ibu menuju kantung yang terletak di bagian

perut. Mencari puting susu untuk menjamin suplai makanannya. Proses ini dilakukan

sendiri oleh sang janin, tanpa bantuan induknya.

Bayi-bayi akan berkembang secara alamiah di dalam kantung kulit yang

hangat dan terlindung dari dunia luar. Ia berkembang di dalam kantung selama

beberapa bulan. Setelah "merasa" cukup umur, biasanya anakan akan mulai

mengintip dunia luar. Jika merasa sudah waktunya, anakan akan keluar dari kantung

dan tetap berada di dekat induknya untuk beberapa lama.

Sementara perilaku khusus berlaku untuk spesies marsupial seperti possum

dan koala. Setelah keluar dari kantung induknya, untuk beberapa lama mereka akan

tetap "menempel" pada induknya sampai ia merasa tak butuh susu lagi. Seperti koala

misalnya, anakan suka menempel di belakang induknya. Menggenggam erat bulu

induk hingga terlihat seperti sedang digendong sang induk.

Aneka Spesies

Jenis marsupial sangat beragam. Menurut hasil penelitian, setidaknya tercatat

270 spesies hewan marsupial. Sebagian besar mendiami wilayah Benua Amerika dan

Australia. Yang paling populer dari kelompok spesies marsupial adalah kanguru,

oposum dan koala.

Kanguru adalah marsupial yang terbesar. Kanguru dari spesies kanguru merah

(Macropus rufus) adalah raksasanya kanguru. Hewan yang dikenal jagoan melompat

ini bisa mencapai ukuran tinggi 1,8 meter (jantan) dengan berat sekitar 70 kg. Ia

hanya bisa ditemukan di daratan Australia. Kanguru atau kangguru adalah hewan

mamalia yang memiliki kantung (marsupialia). Hewan ini termasuk hewan khas

Australia. Kata kanguru diambil dari bahasa Aborigin gangguru. Kanguru

mempunyai dua kaki belakang yang kuat, telapak kakinya yang besar didesain untuk

meloncat. Kanguru biasa melompat dengan kecepatan 20-25 km/jam. Tapi mereka

bisa melompat hingga kecepatannya menjadi 70 km/jam. Harapan hidup kanguru

Page 7: Resume Mamalogi Tentang Marsupial

sekitar 9-18 tahun. Walau terkadang ada kanguru yang bisa bertahan hidup hingga 28

tahun.

Ada tiga spesies kanguru:

Kanguru Merah

Kanguru Merah adalah hewan marsupial terbesar yang masih hidup.

Apabila berdiri tingginya dapat mencapai lebih dari 2 meter dan bobotnya

mencapai 90 kg. Kanguru jenis ini biasanya bergerak dalam kelompok besar.

Mereka tidur di kala siang yang hawanya paling panas. Apabila tidak ada air,

mereka akan mencari kelembaban dari tumbuhan hijau. Mereka juga hanya

akan berkembangbiak apabila ada hujan dan tumbuh tanaman baru.

Kanguru Abu-abu Timur

Kanguru Abu-abu Timur dapat ditemukan di daerah subur Australia

bagian timur.

Kanguru Abu-abu Barat

Kanguru Abu-abu Barat dapat ditemukan di Australia bagian barat,

Australia bagian selatan yang dekat dengan pantai dan basin Sungai Darling.

Kanguru Abu-abu sangat banyak jumlahnya. Mereka hidup di hutan-hutan

eukaliptus yang terbuka dan di daerah berumput. Mereka memakan rumput.

Sebagai tambahan, ada 60 makropod yang lebih kecil yang masih

berhubungan dengan kanguru yaitu:

Kanguru Pohon. Kanguru jenis ini hidupnya di atas pohon.

Pada siang hari mereka tidur di dahan-dahan pohon. Pada malam hari

mereka makan daun dan buah. Kanguru Pohon bisa ditemukan di hutan hujan

tropis yang padat di Australia bagian timur laut dan New Guinea. Beberapa

kanguru Pohon adalah hewan yang dilindungi. Kebanyakan dari mereka

hampir punah disebabkan oleh perusakan lingkungan.

Wallabi

Page 8: Resume Mamalogi Tentang Marsupial

Wallaroo

Quokka

Sementara marsupial termungil adalah spesies ningauis. Marsupial mirip tikus

berkuping dan mata kecil ini, beratnya hanya sekitar 3 gram. Ukuran tubuh yang

mungil membuatnya sulit terdeteksi.

Wombat merupakan hewan marsupial ini seperti koala tetapi hidupnya di

tanah. Makanannya rumput dan mereka makan di malam hari. Sarangnya di dalam

tanah dan mereka berkembang-biak di sana. Jenis yang paling umum dijumpai di

Australia Tenggara. Dua jenis lainnya dijumpai di daerah-daerah yang setengah

gersang.

Ada setidaknya tujuh kelompok besar marsupial berdasarkan teritori atau

wilayah hidupnya. Namun ada juga klasifikasi yang mengacu pada bentuk dan

tipenya.

Paling tidak ada jenis wombat yang suka hidup di liang-liang tanah dan

tergolong nokturnal (hewan malam). Wombat dari keluarga wombatidae adalah

marsupial penggali tanah yang andal. Ia memiliki kaki-kaki yang kuat berotot dan

cakar yang tajam. Marsupial tak berekor ini suka menyantap rerumputan dan akar

peohonan.

Jenis lain adalah koala. Marsupial keluarga phascolarctidae ini menghabiskan

waktunya sepanjang hari di atas pepohonan eukaliptus. Dikenal sebagai jagoan tidur.

Sekitar 18 jam sehari dipakai untuk tidur. Selebihnya adalah bergerak sedikit di

pepohonan dan menyantap dedaunan eukaliptus. Hanya eukaliptus.

Marsupial lain adalah oposum dari keluarga didelphidae. Mirip dengan tikus.

Dalam dunia hewan ia adalah salah satu "penipu" terkenal. Oposum suka pura-pura

mati jika berhadapan dengan predator atau musuhnya. Jika sang musuh menjauh ia

akan secepat mungkin bangkit dan melarikan diri.

"Setan" Tasmania (Tasmanian Devil) adalah marsupial pemburu di malam

hari. Rahangnya yang keras dan kuat, serta lengkingan menyeramkan membuat ia

Page 9: Resume Mamalogi Tentang Marsupial

menyandang nama "setan". Hewan berbulu hitam dengan pola putih ini menjadi

predator menakutkan bagi reptil dan burung.

Kelompok marsupial lain adalah bandicoot yang bertelinga mirip kelinci,

numbat yang bermoncong dan lidah panjang, serta kanguru dan wallabi. Kanguru ada

yang berukuran besar dan kecil, ada yang hidup di daratan dan ada yang di

pepohonan. Kanguru pohon lumholtz adalah spesies kanguru yang hidup arboreal.

Menghabiskan waktu di pepohonan dan sesekali saja ke darat.

Koala (Phascolarctos cinereus) adalah salah satu binatang berkantung

(marsupial) khas dari Australia dan merupakan wakil satu-satunya dari keluarga

Phascolarctidae. Pada umumnya, banyak dikatakan bahwa kata koala berasal dari

bahasa Australia pribumi yang berarti tidak minum. Koala sebenarnya minum air

tetapi sangat jarang karena makanannya, daun ekaliptus, sudah mengandung cukup

air sehingga koala tidak perlu turun dari pohon untuk minum. Koala dapat ditemukan

di sepanjang pesisir timur Australia mulai dari Adelaide sampai ke Semenanjung

Cape York, dan sampai jauh ke pedalaman karena ada curah hujan yang cukup untuk

mendukung hutan yang cocok bagi koala. Koala mirip dengan wombat (saudara

terdekat mereka), namun memiliki bulu yang lebih tebal dan lembut, telinga yang

lebih besar, dan kaki-tangan yang lebih panjang dilengkapi dengan cakar yang besar

dan panjang untuk membantunya memanjat. Beratnya bervariasi dari 14 kg untuk

jantan selatan yang besar, sampai 5 kg untuk betina utara yang kecil. Mereka

biasanya diam, tetapi koala jantan memiliki teriakan penarik yang kuat yang dapat

didengar hampir satu kilometer pada musim kawin. Koala hidup hanya dari daun

ekaliptus. Daun ekaliptus mengandung protein dalam jumlah rendah, zat tak tercerna

dalam kadar tinggi, dan mengandung senyawa fenol dan terpena yang beracun bagi

spesies lain. Seperti wombat dan kukang, koala memiliki tingkat metabolisme yang

rendah untuk seekor mamalia dan istirahat tanpa bergerak sekitar 20 jam sehari, dari

kebanyakan waktu tersebut digunakan untuk tidur. Mereka makan tidak tergantung

waktu, tetapi biasanya pada malam hari. Koala umumnya memakan 500 gram daun

eucalyptus per hari, mengunyah mereka sampai menjadi pasta yang halus sebelum

Page 10: Resume Mamalogi Tentang Marsupial

menelannya. Hatinya memisahkan bahan beracun dan siap untuk dibuang, dan "hind

gut"nya (terutama caecum lebih besar untuk mengambil jumlah nutrisi maksimum

dari makanan yang berkualitas rendah.

Sebaran

Marsupial yang kini hidup di alam liar tak lagi banyak jumlahnya. Kerusakan

habitat akibat ekspansi manusia dan bertambahnya predator pendatang menjadi

ancaman utamanya. Kini marsupial hanya bisa ditemukan di sebaran terbatas di

wilayah Amerika, sedikit di utara, sedikit di tengah, dan sedikit di selatan. Jenis

marsupial lainnya bisa ditemukan di Australia, New Guinea, Kepulauan Pasifik,

Indonesia dan Pulau Tasmania.

C. Bukti Evolusi Mamalia Ditemukan

Para ilmuwan berhasil menemukan fosil mamalia berukuran sebesar tupai dari

zaman yang sama dengan dinosaurus. Fosil tersebut masih terawetkan dengan baik

ketika ditemukan oleh para ilmuwan. Terutama tulang telinga bagian tengah yang

menjadi kunci untuk mengetahui evolusi mamalia. Hewan dengan panjang 127 mm

dan bobot 30 gram tersebut ditemukan di antara formasi batu yang kaya fosil di

pegunungan Yan, Provinsi Hebei, China. Para peneliti melakukan penelitian terhadap

struktur telinga hewan tersebut yang dianggap memiliki pendengaran sangat sensitif.

Struktur telinga hewan bernama Yanoconodon itu dianggap elemen penting dari

evolusi mamalia.

”Yanoconodon memiliki bentuk tubuh menyerupai salamander, namun hewan

ini berjenis mamalia,” jelas ketua peneliti dari Carnegie Museum of Natural History

Pittsburgh,Pennsylvania, Zhe-Xi Luo.Para peneliti menilai,Yanoconodon merupakan

hewan nokturnal (hidup pada malam hari) dan memangsa serangga. Yanoconodon

hidup pada zaman dinosaurus di wilayah subur, dengan danau air tawar dan berbagai

tanaman bunga di sekitarnya.Hewan mamalia tersebut merupakan santapan ringan

Page 11: Resume Mamalogi Tentang Marsupial

bagi dinosaurus di zaman itu. Luo menilai, Yanoconodon sangat penting karena

menggambarkan tahap pertengahan dari sebuah evolusi struktur telinga mamalia.

Mamalia memiliki pendengaran paling tajam daripada spesies hewan

bertulang belakang (vertebrata) lain. Pendengaran merupakan indera paling penting

bagi hidup hewan mamalia. Di zaman purba hewan mamalia mengadopsi kehidupan

nokturnal (malam hari) untuk menghindari dinosaurus yang ingin memangsa mereka.

Para peneliti telah lama mencari petunjuk mengenai asal mula struktur telinga

mamalia. Mamalia asli pertama muncul sekitar 220 juta tahun silam,tidak lama

setelah dinosaurus pertama menginjakkan kaki di bumi. Namun proses hingga

mamalia memperoleh anatomi lengkap seperti mamalia modern membutuhkan lebih

dari 10 juta tahun.

Washington - Pegunungan Andes di Chili di zaman purba pernah dihuni

mamalia yang memiliki bentuk tubuh mirip sebuah tank mini. Bagian leher hingga

ekornya diselubungi perisai keras, seperti armadillo, namun perisainya menempel di

tubuhnya dan tidak dapat dilepas.

Hewan yang diberi nama Parapropalaehoplophorus septentrionalis ini

merupakan versi primitif Gyptodon, mamalia berperisai dan berekor lancip yang

hidup hingga 10.000 tahun lalu. Jika Gyptodon seukuran VW kodok, berukuran

panjang tiga meter dan berat tiga ton, hewan ini hanya sepanjang 76 centimeter dan

berat 90 kilogram saja.

Kedua makhluk dikelompokkan ke dalam familia yang dinamai glyptodon.

Asal-usulnya dari Amerika Selatan, namun kemudian menyebar hingga Amerika

Utara setelah dua lempeng benua menyatu sekira 3 juta tahun lalu.

Sosok mamalia yang mirip tank ini terkuat dari fosil perisai, rahang, kaki, dan

tulang belakangnya yang ditemukan pada tahun 2004. Lokasi penemuan fosil berada

pada ketinggian 4.200 meter yang mengandung  udara tipis, jarang air, dan suhu

dingin. Namun, hewan tersebut tidak hidup pada lingkungan semacam itu.

Para ilmuwan yakin kawasan tersebut  mengalami pengangkatan sejak

Parapropalaehoplophorus septentrionalis hidup sekira 18 juta tahun lalu. Saat hewan

Page 12: Resume Mamalogi Tentang Marsupial

tersebut hidup, kawasan tersebut mungkin berupa savana terbuka pada ketinggian 900

meter dari permukaan laut dan berisi rumput-rumputan yang diselingi pohon. Di

dekatnya ditemukan fosil-fosil hewan lainnya, misalnya hewan-hewan berkuku,

hewan pengerat, dan opossum (sejenis tupai). Ttidak ditemukan jejak predator. Para

peneliti memprediksi hewan berkantung yang mirip anjing dan burung raksasa yang

tidak dapat terbang adalah pemangsanya.

D. Marsupial di Indonesia

Indonesia memiliki ratusan jenis mamalia unik dan jumlahnya terbesar di

dunia. Dari 700 jenis mamalia yang tercatat, 200 di antaranya kelompok rodentia

(binatang pengerat) dan 210 jenis kelelawar. Sekitar 70 spesies di antaranya satwa

dilindungi.

Meskipun Indonesia memiliki ratusan jenis mamalia terlengkap, posisi jumlah

populasi mamalia terbesar dunia tetap dipegang Brasil. Berdasarkan hasil penelitian

ahli mamalia di dunia selama 2001-2004, tercatat terdapat 5.743 spesies mamalia.

Data itu terungkap pada workshop tentang distribusi, ekologi, dan status konservasi

mamalia besar dan kelelawar Asia Tenggara di Gedung Konservasi Lembaga Ilmu

Pengetahuan Indonesia, Bogor. Informasi itu terangkum dalam Red Data Book--berisi

kumpulan data status kelangkaan satwa dunia--yang disusun International Union for

the Conservation of Nature, lembaga The Word Conservation Union.

Sulawesi merupakan pulau yang khas dan terletak di tengah-tengah kawasan

Wallacea. Kawasan ini merupakan wilayah yang terletak di antara dua benua yaitu

Asia dan Australia. Karena posisinya di tengah, maka kawasan ini memiliki tingkat

endemisitas yang tinggi dalam hal flora dan fauna, serta memiliki perbedaan yang

sangat jelas dengan Kalimantan yang hanya dipisahkan oleh Selat Makassar yang

tidak terlalu luas. Maluku juga terletak dalam daerah fauna Wallacea yang sangat

kaya akan mamalia dan avifauna yang merupakan campuran binatang dan burung dari

daratan Asia dan benua Australia.

Page 13: Resume Mamalogi Tentang Marsupial

Fauna Sulawesi merupakan yang paling khas di seluruh Indonesia terutama

diantara hewan-hewan menyusui (mamalia). Sulawesi serta pulau-pulau di sekitarnya

yang terdekat mempunyai 127 jenis mamalia asli terdiri atas 15 famili dan 55 genus.

Selain pulau Sulawesi di Papua juga ditemukan beberapa jenis marsupial yang

endemik dan statusnya juga terancam punah. Adapun dua spesies binatang langka

yang berhasil diungkap oleh para ilmuwan di kawasan Pegunungan Foja Papua dalam

ekspedisi kedua kalinya ini adalah tikus raksasa Mallomy dan seekor possum

Cercartetus kerdil, salah satu hewan berkantung terkecil di dunia. Keduanya

merupakan binatang Mamalia di mana keberadaan kedua spesies langka tersebut

hingga kini masih terus dipelajari karena merupakan spesies baru bagi dunia sains.

Kuskus

Famili Phalangeridae 2 jenis dari Sulawesi yaitu Ailurops ursinus dan

Stigocuscus celebensis serta satu genus Phalanger; Phalanger pelengensis di pulau

Peleng dan Taliabu.

Warna kuskus yang terdiri dari beberapa genus ini beranekaragam. Ada yang

putih, cokelat kemerahan hingga cokelat dan abu-abu. Beberapa jenis di antaranya

ada yang berwarna tubuh pucat dan berbulu pendek. Walau memiliki banyak genus

tapi jumlah kuskus sangat sedikit. Di seluruh dunia hanya terdapat di Papua saja.

Beberapa tahun lalu masih bisa dijumpai spesiesnya di Australia, tapi belakangan tak

pernah lagi dijumpai.

Kuskus sutra (Phalanger sericeus) yang hidup di pegunungan Papua dan bisa

ditemukan pada ketinggian 3900 meter. Telinganya pendek, berbulu tebal dan

panjang. Mereka biasa berbagi tempat tinggal dengan sesama kuskus genus lain, yaitu

kuskus gunung (Phalanger carmelitae) dan kuskus stein (Phalanger vestitus). Kuskus

stein adalah jenis kuskus paling langka. Mereka hidup di Papua. Tubuhnya termasuk

paling kecil di antara jenis kuskus lain. Panjang tubuhnya antara 325 sampai 600

milimeter. Dengan ekor sepanjang 250 hingga 600 milimeter, seekor kuskus betina

berbobot 1800 gram.

Page 14: Resume Mamalogi Tentang Marsupial

Kuskus tutul (Phalanger muculatus) yang merupakan spesies terbesar.

Kuskus jantan jenis ini bisa mencapai bobot enam kilogram. Mereka menyukai hidup

di dataran rendah, kurang dari 1200 meter di atas permukaan laut di Papua Nugini.

Jenis ini memiliki warna tubuh lebih terang yang dikombinasi dengan tutul hitam.

Pupil matanya menyerupai kucing. Beberapa ahli zoologi mengusulkan agar kuskus

tutul masuk dalam genus Spilocuscus.

Kusu yang terdapat di Maluku Utara dan Maluku Tengah (endemik)

(Flannery,1995)

1. Nama Daerah / Inggris : Guannal cafa (Aru)/ Ground Cuscus

Nama Spesies : Phalanger gyrnnostis

Daerah : Kepulauan Aru (Peters, Dorii 1875) Irian Jaya

2. Nama Daerah /Inggris : Kusu (Ambon) / Southern Common Cuscus

Nama spesies : Phalanger intercastelanus

Daerah : Maluku (Thomas, 1895) Irian Jaya

3. Nama Daerah / Inggris : Kusu (Ambon) / Nothern Common Cuscus

Nama spesies : Phalanger orientalis

Daerah : Maluku (Pallas, 1776) Irian Jaya

4. Nama Daerah / Inggris : Kuso (Ternate, Bacan) / Ornate Cuscus

Nama spesies : Phalanger ornatus

Daerah : Maluku Utara (Gray, 1860)

5. Nama Daerah / Inggris : Kuso (Obi) / Obi Cuscus

Nama spesies : Phalanger rothschildi

Daerah : Pulau Obi (Thomas, 1898)

6. Nama Daerah / Inggris : Kusu (Ambon) / Common Spotted Cuscus

Page 15: Resume Mamalogi Tentang Marsupial

Nama spesies : Spilocuscus maculatus

Daerah : Maluku Tengah (Desmarest, 1818) Irian Jaya

Kusu ini adalah binatang berkantung dan anaknya selalu satu pasang. Daging

kusu sangat digemari oleh penduduk Maluku yang beragama Kristen. Dua

spesies yang endemik di pulau Ambon, Seram dan Buru adalah Phalanger

orientalis dan Spilocuscus maculatus.

Kuskus umumnya menyukai makanan berupa serangga, binatang kecil, hingga

telur burung. Bisa bertahan hidup di daerah hutan hujan tropis. Mereka jenis hewan

yang suka menyendiri pada waktu memburu makanan. Biasanya mencari makan pada

malam hari karena dianggap aman dari incaran musuh.  Hidup dari satu dahan pohon

ke pohon yang lain, kuskus juga membangun keluarga seperti manusia. Binatang

mamalia yang geraknya lambat ini dapat melahirkan tiga ekor anak sekali

melahirkan. Kini mereka terdaftar di IUCN dan CITIES sebagai hewan langka dunia

yang dilindungi undang-undang. 

1.1 Kuskus Beruang

Kuskus Beruang atau Kuse

(Ailurops ursinus) adalah salah satu

dari dua jenis kuskus endemik di

Sulawesi.  Binatang ini termasuk

dalam golongan binatang berkantung

(marsupialia), dimana betinanya

membawa bayi di dalam kantong yang

terdapat di bagian perut.  Panjang badan dan kepala kuse adalah 56 cm, panjang

ekornya 54 cm dan beratnya dapat mencapai 8 kg.  Kuse memiliki ekor yang

prehensil, yaitu ekor yang dapat memegang dan biasa digunakan untuk membantu

berpegangan pada waktu memanjat pohon yang tinggi.

Page 16: Resume Mamalogi Tentang Marsupial

Kuse mendiami lapisan atas dari hutan.  Makanannya terdiri dari daun

dan buah, misalnya daun pohon Kayu kambing (Garuga floribunda), dan Kayu

bugis (Melia azedarach) dan buah pohon Rao (Dracontomelon dao).  Kuse

membentuk kelompok kecil yang hanya terdiri dari induk dan bayi.  Kecuali pada

musim kawin, kuse jantan dan betina dewasa biasanya hidup sendiri-sendiri.

Kuse merupakan binatang yang pendiam.  Dia hampir-hampir tidak

bersuara kecuali kalau terganggu.  Kuse yang terganggu akan mengeluarkan suara

decak yang disela dengan engahan keras. Kuse yang terdapat di pulau Sangihe

dan Salibabu (Kabupaten Sangihe-Talaud) memiliki ciri yang sedikit berbeda dari

yang terdapat di daratan Sulawesi.  Bulunya berwarna abu-abu pucat yang

seragam, ukuran kepalanya berbeda, dan secara keseluruhan ukurannya lebih

kecil.  Kuse ini digolongkan sebagai sub-jenis khas Sangihe-Talaud, dan nama

ilmiahnya Ailurops ursinus melanisticus.

1.2 Kuskus berbintik-bintik

Hewan kuskus

berbintik-bintik, atau

Spilocuscus maculatus, lazim

terdapat di daerah dataran

rendah Papua. Warna bulu

kulitnya bervariasi dari putih

bersih hingga coklat muda.

Daging kuskus dihargai tinggi

oleh penduduk Kamoro sedangkan kulitnya dipakai mereka sebagai hiasan kepala

khusus oleh pemimpin-pemimpin penting. Hewan kuskus dapat dijinakkan bila

dipelihara dan dibesarkan di desa.

Spilocuscus maculates merupakan spesies terbesar. Kuskus jantan jenis

ini bisa mencapai bobot enam kilogram. Mereka menyukai hidup di dataran

rendah, kurang dari 1200 meter di atas permukaan laut di Papua Nugini. Jenis ini

Page 17: Resume Mamalogi Tentang Marsupial

memiliki warna tubuh lebih terang yang dikombinasi dengan tutul hitam. Pupil

matanya menyerupai kucing.

1.3 Echympyra

Hewan

berkantong/marsupial hanya

ditemukan di daerah pulau Papua

dan benua Australia,meskipun

sejumlah yang lumayan juga

ditemukan di Amerika Selatan.

Kebanyakan mereka tidak

mempunyai nama-nama yang biasa diberikan orang setempat. Nama dari jenis

marsupial yang terlihat dalam gambar ini adalah Echympyra, yang juga

merupakan nama umum untuk mengenalnya. Dalam keluarga yang sama adalah

Peroryctidae dalam mana tergolong jenis bandicoots yang lebih umum dikenal.

1.4 Kangguru Pohon

Kangguru Pohon Mantel

Emas (Dendrolagus pulcherrimus),

adalah spesies baru Kangguru Pohon

yang ditemukan di Pegunungan Foja,

Mamberamo pada kegiatan RAP

tahun 2005 oleh Conservation

International. Ia adalah salah satu

mamalia yang berstatus hampir punah ini tercatat sebagai pertemuan pertama

(first record) untuk wilayah Indonesia. Keberadaan spesies ini dilaporkan oleh

Dr. Jared Diamond, pada tahun 1981 dan menjadi pembicaraan para ahli

mamalia selama 25 tahun. Para ahli mamalia memperkirakan bahwa kangguru

pohon ini adalah spesies yang berbeda dengan spesies di Pegunungan Torricelli,

Page 18: Resume Mamalogi Tentang Marsupial

Papua New Guinea, mengingat Pegunungan Foja sangat terisolasi dari

Pengunungan Torricelli. Hidupnya di atas pohon. Pada siang hari mereka tidur di

dahan-dahan pohon. Pada malam hari mereka makan daun dan buah.

1.5 Kangguru Pohon Doria (Dendrolagus Dorianus) Doria’s Tee-Kangaroo

Diseluruh dunia ada 10 jenis kangguru pohon (Dendrolagus spp.) yang

ditemukan dihutan pegunungan tinggi tropik di Papua (dulu Irian Jaya), Papua

Nugini dan Queensland, Australia. Kangguru pohon biasanya ditemukan di tajuk

pohon di hutan bagian dalam, tetapi 2 jenis diantaranya sering mencari pakan

dibawah pepohonan, di padang rumput di pegunungan tinggi.

Pada waktu istirahat dan tidur, kanguru berada di atas pohon. Ekornya

yang panjang sangat berguna bagi sebagai penyeimbang sewaktu berjalan diatas

tajuk pohon. Hampir semua jenis kanguru pohon terancam hidupnya terutama

oleh karena perburuan, perusakan habitat, dan mungkin 2 jenis diantaranya

sudah menuju kepunahan. Sebagai mamalia terbesar dihutan hujan tropika

Australia dan sekitarnya, kangguru pohon merupakan contoh unik biota daerah

Pasifik – mereka merupakan aset berharga dan usaha konservasi perlu

digalakkan.

(Nama lokal : “Dipolo”,”D’bol”,”Ugwa”,”Yu”,”Ifola”) Kangguru Pohon

Doria ditemukan di ketinggian sampai 4.000 meter disepanjang rantai

pegunungan dari Papua Nugini sampai Papua (Irian Jaya).

Merupakan Marsupial terbesar di hutan pegunungan Papua. Yang jantan

dapat mencapai berat 18 kg dan cukup kuat untuk membunuh anjing pemburu.

Makanannya berupa dedaunan dan kemungkinan buah-buahan.

Page 19: Resume Mamalogi Tentang Marsupial

1.6 Kangguru Tanah (Thylogale brunii)

Setelah mengalami masa

rehabilitasi sejak bulan Juni 2007 di

Kampung Nayaro 21 ekor Kanguru

Tanah (Thylogale brunii) dengan 3 anak

yang masih di dalam kantong induknya,

diberangkatkan dengan pesawat dan tiba

di Merauke pada Selasa (11/12).

1.7 Sugar Glider (Petaurus Breviceps); sejenis possum yang bergelantungan dari

pohon ke pohon

Badan:12.7cm Ekor: 15cm

Berat: Jantan140g Betina120g

Umur Dewasa: Jantan 2 tahun; Betina 7-15 bulan

Jumlah anak: 1-2

Masa Hamil: 16 hari

Musim kawin: tidak ada musim tertentu

Makanan: Elm Sap, Pollen, Madu, Serangga

Sugar Glider hanya makan buah-buahan, madu, sap, pollen, jadi sangat

berbeda sekali dengan Flying Squirrels. Mereka membutuhkan paling sedikit 15-

25% protein, jadi anda harus memilih pelet hi-protein. Sugar Gliders (Petaurus

breviceps) dapat ditemui di Indonesia, Australia, Papua.

1.8 Oposum kerdil (Spesies baru yang ditemukan di papua)

Oposum sudah berkeliaran di muka bumi sejak 70 - 80 juta tahun lalu,

ketika dunia dikuasai para dinosaurus. Pada zaman kapur itu, daratan Amerika

masih menggumpal menjadi satu dengan super benua Gondwana. Sesudah

Marsupialia tua agak berkembang, Gondwana terpisah dari Amerika, dan terpecah

Page 20: Resume Mamalogi Tentang Marsupial

belah menjadi 3 pecahan. Salah satunya yang terkenal sebagai Australia

mengapung bersama penduduk Marsupialia tua ke arah timur.

Oposum kalau terdesak tiba-tiba, memang mahir pura-pura mati, setelah

sebelumnya mencoba menggertak musuh dengan desisan percuma yang

menggelikan. Tidak berhasil menggertak musuh, tubuhnya akan menggelimpang

(padahal belum diapa-apakan). Tak peduli menggelikan atau tidak, pokoknya ia

diam sediam-diamnya selama beberapa jam. Matanya terbuka tapi tidak berkedip

seperti binatang mati beneran. Mulutnya juga agak terbuka, dan mengeluarkan

bau busuk. Kalau perlu malah buang air besar busuk yang memperkuat bau

busuknya. Pemangsa yang merasa jijik mencium bau bangkai busuk biasanya

meninggalkannya, tak berselera lagi untuk mengganyangnya. Ha! Saat itulah

oposum bangkit, dan cepat-cepat cabut menyelamatkan diri.

E. Keterkaitan Flora dan Fauna Indonesia – Australia

Indonesia luar biasa kaya akan flora dan fauna. Hal ini sebagian

disebabkan oleh kenyataan bahwa negeri tersebut terbentang melingkupi tidak

hanya satu melainkan dua kawasan geografi kehewanan (zoogeography) yang

besar di dunia. Menurut istilah geologi, Indonesia bagian barat, dengan harimau,

badak, dan gajahnya, sangat berkaitan dengan bagian-bagian Asia lain, sedangkan

Indonesia bagian timur berkaitan dengan Australia.

Pulau Irian (yang mencakup Propinsi Irian Jaya) asalnya adalah

semenanjung Australia bagian utara. Bagian tersebut naik ke atas permukaan laut

ketika Australia bergeser ke utara ke arah Asia, yang dimulai kira-kira 45 juta

tahun yang lalu. Kira-kira 25 juta tahun yang lalu, gerakan besar dalam kerak

bumi memungkinkan membanjirnya lautan ke daratan, sehingga memisahkan

Australia dari Irian. Sejak itu, hubungan daratan dengan Australia menjadi

berantara (kadang ada kadang tidak).

Di sebelah barat Irian Jaya, lautnya selalu terlalu dalam untuk

memungkinkan adanya kontak daratan yang terus menerus antara Irian dengan

Page 21: Resume Mamalogi Tentang Marsupial

bagian lain di Indonesia. Hal ini berarti bahwa Irian pada dasarnya mempunyai

fauna dan flora Australia. Di sini tidak ada harimau, badak, gajah dan fauna Asia

lainnya meskipun beberapa jenis fauna Asia yang kecil, seperti tikus telah dapat

menyeberang, mungkin dengan menumpang pada tumbuh-tumbuhan yang

mengapung di laut. Irian Jaya merupakan tempat bagi beberapa jenis hewan yang

asalnya dari Australia. Jenis ini mencakup hewan monotrem seperti echidna

(landak), hewan berkantung seperti kanguru dan kuskus, burung seperti kakatua

dan burung paradiso, serta hewan melata seperti skink (sejenis kadal) dan penyu

berleher di pinggir. Tumbuhan seperti lillipili, pohon eukaliptus dan banyak jenis

lainnya, juga merupakan bukti adanya hubungan pada zaman dulu antara

Australia dan Irian. Selain itu, ada lagi hubungan yang lebih mencolok. Nun di

ketinggian pegunungan Irian Jaya tumbuhlah pohon-pohon yang sangat dekat

kaitannya dengan pohon pinus jenis celery-top dan pinus jenis Huon di Tasmania.

Pohon-pohon ini hanya hidup di tempat yang paling dingin dan basah. Pada

waktu Australia mengering selama 15 juta tahun terakhir, jenis-jenis pohon ini

menjadi punah dari daratan Australia, dan sekarang hanya hidup di pulau-pulau

sebelah utaranya (Irian) dan sebelah selatannya (Tasmania).

Jenis-jenis fauna dan flora yang sama dengan Australia tidak hanya

terbatas di Irian Jaya saja karena di seluruh Kepulauan Maluku, bahkan sampai ke

Sulawesi, dijumpai juga jenis-jenis tersebut. Hal ini dulu disebabkan adanya suatu

fenomena geologi yang disebut Sesar Sorong.

Sesar Sorong merupakan retakan besar dalam kerak bumi yang diberi

nama sesuai dengan nama kota Sorong di Irian Jaya sebelah timur laut. Retakan

ini terjadi dari timur ke barat di sepanjang Irian sebelah utara sejauh ratusan

kilometer. Selama 40 juta tahun, retakan tersebut telah melepaskan potongan

daratan yang luas dari New Guinea sebelah utara. Pulau-pulau yang tercipta

melalui kejadian ini bergeser ke arah barat melintasi lautan ke arah Sulawesi.

Bagian-bagian timur Sulawesi (yakni kedua bentuk lengan bagian tengah

pulau itu) berasal dari bagian-bagian Irian yang retak dan tergeser oleh Sesar

Page 22: Resume Mamalogi Tentang Marsupial

Sorong tersebut. Bahkan hingga sekarang danau-danau di kawasan ini berisi ikan

air tawar yang jenisnya sangat dekat dengan jenis di Australia, sedangkan ikan di

danau-danau lain di Sulawesi asalnya dari Asia. Ada dua jenis kuskus di

Sulawesi, dan burung maleo yang berbusut aneh, serta beberapa jenis hewan dan

tumbuhan juga berasal-usul seperti ini. Semua jenis ini asalnya dari Australia-

Irian, bertahan hidup jutaan tahun terpisah ketika tempat asalnya menjadi pulau-

pulau yang secara perlahan-lahan bergeser ke arah barat menyeberangi Laut

Maluku, dan akhirnya bertahan hidup melalui persaingan dengan fauna Asia di

tempat lain di Sulawesi ketika pulaunya bertabrakan dengan bagian Sulawesi

lainnya.

Page 23: Resume Mamalogi Tentang Marsupial

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2001. Kuskus, Si Lucu Dari Papua. http://www.google.co.id. [Diakses

pada tanggal : 11 Mei 2008].

Anonymous. 2005. Spesies : Kangguru Pohon Doria (Dendrolagus dorianus). Info

Konservasi Papua. http://www.google.co.id. [Diakses pada tanggal : 10 Mei

2008].

Anonymous. 2006. Mamalia Indonesia Terbesar di Dunia. Jaringan Pendidikan

Salatiga. http://www.google.co.id. [Diakses pada tanggal : 10 Mei 2008].

Anonymous. 2006. Sulawesi Suatu Anugerah di Kawasan Wallacea. Sulawesi

Biodiversity. http://www.google.co.id. [Diakses pada tanggal : 10 Mei 2008].

Anonymous. 2007. Spesies : Kangguru Pohon Jenis Baru di Papua. Info Konservasi

Papua. http://www.google.co.id. [Diakses pada tanggal : 10 Mei 2008].

Anonymous. 2007. Mamalia Purba di Andes Mirip Tank. Tribun kaltim online.

http://www.google.co.id. [Diakses pada tanggal : 10 Mei 2008].

Anonymous. 2007. Mengintip Kehidupan Marsupial. PT Paradigma Baru Globalindo.

http://www.google.co.id. [Diakses pada tanggal : 10 Mei 2008].

Anonymous. 2008. Marsupial. http://id.wikipedia.org/wiki/Marsupial. [Diakses pada

tanggal : 10 Mei 2008].

Page 24: Resume Mamalogi Tentang Marsupial

Anonymous. 2008. Binatang Menyusui. http://id.wikipedia.org/wiki/Binatang

menyusui. [Diakses pada tanggal : 10 Mei 2008].

Anonymous. 2008. Koala. http://id.wikipedia.org/wiki/Koala. [Diakses pada tanggal :

10 Mei 2008].

Arifin, dkk. 2003. Bahan Latihan Pengantar Agroforestri. World Agroforestry Centre

(ICRAF) Southeast Asia Regional Office.

http://www.worldagroforestrycentre.org/sea. [Diakses pada tanggal : 10 Mei

2008].

Jo, M. 2007. Pedalaman Hutan Papua Yang Kaya Dengan Spesies Langka.

http://www.wikimu.com. [Diakses pada tanggal : 11 Mei 2008].

Setyawan, K. 2007. Pura-Pura Mati Ala Oposum. Intisari On The Net.

http://www.google.com. [Diakses pada tanggal : 10 Mei 2008].

Teguh, H., Manoppo, R., Siwu S. 2001.  Mengenal Beberapa Satwa Sulawesi Utara

dan Gorontalo.  WCS-IP Sulawesi :  Manado.

Page 25: Resume Mamalogi Tentang Marsupial

DAFTAR GAMBAR-GAMBAR MARSUPIAL

Koala salah satu contoh dari kelompok marsupial. Banyak terdapat di Australia.

Tasmania devil merupakan marsupial pemburu di malam hari

Kangguru dan anaknya

Koala climbing tree

Koala di Hutan Manna Gum, sebelah selatan Victoria

Tampak seekor koala sedang memakan daun ekaliptus.

Page 26: Resume Mamalogi Tentang Marsupial

Komposisi Jenis Mamalia pada Areal HPH PT ARFAK INDRA, Fak-fak

No.

Ordo familia Nama Daerah Nama Ilmiah

1. Monotremata Tachyglossidae Babi duri moncong pendek Tachyglossus aculeatus

2.     Babi duri moncong panjang Zaglossus bruijni3. Marsupialia Dasyuridae Tikus berkantung Anthecinus sp4.     Kucing berkantung Daryurus sp5.     Tikus berkantung ekor panjang Murexia sp6.   Peramelidae Kalubu Echymipera kalubu7.     Kalubu Echymiperarufesens8.     Bendekut Peroryctes sp9.   Phalangeridae Kus-kus abu-abu Phalanger gymnotes10.     Kus-kus bertotol Phalanger maculatus11.     Kus-kus timor Phalanger orientalis12.   Burramydae Kus-kus terbang Acrobates sp13.     Oposium Distoechurus sp14.   Petauridae oposum bergaris Dactylosila trivirgata15.     Oposum layang Pectaurus breviceps16.     Kus-kus ekor liat Pseudocheirus sp17. Chiroptera Pteropodidae Kalong buah Aproteles sp18.     Kalong besar Pteropus macrotis19.     Kalong kecil Pteropus sp20.     Codot Tabung Nyctimene sp21.     Codot Paranictimene sp22.   Emmbalonuridae Kelelawar Emballonura sp23.   rhinolophidae Kelelawar barong Hipposiseros sp24.     Kelelawar barong Papua Hipposiseros papua25.   Vespertilionidae Kelelawar mini Miniopterus sp26.   Molosidae Kelelawar Anjing Tedarida sp27. Carnivora Canidae Anjing hutan Canis familiaris28. Artiodactyla Suidae Babi hutan Sus scrofa29.   Cervidae Rusa Cervus timorensis30. Rodentia Muridae Tikus Air Hydromis sp31.     Tikus Kanguru Lorentzimys sp32.     Melomis Melomys sp33.     Tikus Piti Mus musulus34.     Tikus Hutan Pogonomelomys sp35.     Tikus Mondok Rattus norvegicus36.     Tikus Rumah Rattas rattus37.     Tikus Lapangan Rattus sordius38.     Tikus pohon Xenorumys barbatus39.     Tokus Ekor Hitam Uromys anak