Resume Bahasa Indonesia
-
Upload
atikah-oktaviani -
Category
Documents
-
view
1.176 -
download
3
Transcript of Resume Bahasa Indonesia
![Page 1: Resume Bahasa Indonesia](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022083000/5571f76549795991698b5437/html5/thumbnails/1.jpg)
RESUME BAHASA INDONESIA
MENGENAI EJAAN BAHASA INDONESIA YANG DISEMPURNAKAN
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa indonesia
Dosen pengampu : Nuryani, S.Pd.,M.A.
Disusun oleh :
ATIKAH OKTAVIANI 08680024
PENDIDIKAN BIOLOGI
PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2010
![Page 2: Resume Bahasa Indonesia](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022083000/5571f76549795991698b5437/html5/thumbnails/2.jpg)
EJAAN BAHASA INDONESIA YANG DISEMPURNAKAN
A. Pemakaian huruf kapital
Huruf kapital adalah huruf yang berukuran dan berbentuk khusus (lebih besar daripada huruf biasa) yang biasanya digunakan sebagai huruf pertama dari kata pertama dalam kalimat, huruf pertama nama orang, dan sebagainya.
1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa. contohnya
bangsa Indonesia
suku Sunda
bahasa Inggris
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku dan bahasa yang dipaki sebagai bentuk dasar kata turunan. Misalnya
mengindonesiakan kata asing
keinggris-inggrisan
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah. Misalnya:
bulan Agustus tahun Hijriah
hari Galungan Perang Candu
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tarikh Masehi
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama. Misalnya
Soekarno dan Hatta memproklamirkan kemerdekaan bangsanya
Perlombaan senjata membawa resiko pecahnya perang dunia
3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. Misalnya:
Asia Tenggara Pegunungan Jayawijaya
Banyuwangi Ngarai Sianok
![Page 3: Resume Bahasa Indonesia](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022083000/5571f76549795991698b5437/html5/thumbnails/3.jpg)
Kali Brantas Lembah Baliem
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak menjadi unsur nama diri. Misalnya:
berlayar ke teluk menyeberangi selat
mandi di kali pergi ke arah tenggara
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang dipakai sebagai nama jenis. Misalnya:
garam inggris kacang bogor
gula jawa pisang ambon
4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsure-unsur nama orang. Misalnya
Amir Hamzah Wage Rudolf Supratman
Dewi Sartika Ampere
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran. Misalnya:
mesin diesel
10 volt
5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi. Misalnya:
Perserikatan Bangsa-Bangsa Yayasan ilmu-ilmu Sosial
6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan. Misalnya:
“Kapan Bapak berangkat?”tanya Harto Adik bertanya “Itu apa, Bu?”
Surat Saudara sudah saya terima “Silakan duduk, Dik!”kata Ucok
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak dipakai dalam pengacuan atau penyapaan. Misalnya
Kita harus menghormati bapak dan ibu kita
![Page 4: Resume Bahasa Indonesia](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022083000/5571f76549795991698b5437/html5/thumbnails/4.jpg)
Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga
7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda. Misalnya:
Sudahkah Anda tahu? Surat Anda telah kami terima
8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan.Misalnya
Dr. doktor
M.A. master of arts
S.H. sarjana hukum
9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata didalam nama buku, majalah, surat kabar dan judul karangan, kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal. Misalnya
Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma
Bacalah majalah Bahasa dan Sastra
B. Penulisan Gabungan Kata
Gabungan kata ditulis dengan aturan sebagai berikut.1. Gabungan kata ditulis serangkai jika salah satu unsurnya hanya dipakai dalam kombinasi.
Misalnya:Abdikasi adidayaAdakala adikuasaAdakalanya adipura
Agroekonomi agrobisnis
Namun, gabungan kata seperti berikut ditulis terpisah.
Andai kata kerja samaIbu kota sering kaliInti sari simpang siur
2. Gabungan yang berunsur pun yang lazim dianggap padu ditulis serangkai. Misalnya:Ataupun maupun
Meskipun Adapun
Bagaimanapun kendatipunBiarpun walaupun
![Page 5: Resume Bahasa Indonesia](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022083000/5571f76549795991698b5437/html5/thumbnails/5.jpg)
kalaupun
Khusus kata sekali yang mendapat tambahan pun dapat ditulis terpisah jika pun ituberarti ‘saja’ dan dapat ditulis serangkai jika hasil gabungannya mempunyai arti yang sinonim engan meskipun atau walaupun.
Sekali pun dia belum pernah datan ke rumah kami sekalipun sudah tinggal di kampung ini selama hampir lima tahun
3. Pun yang berarti ‘juga’ atau ‘saja’ ditulis secara terpisah dari kata yangmendahuluinya.Misalnya: apa pun diperhatikannya, siapa pun boleh datang.
4. Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Misalnya:Kutulis, kudengar, kautulis, kaudengar
5. Per yang berarti ‘mulai’, demi’, dan ‘tiap’ dituliskan terpisah dari kata yanmengikutinya, sedangkan yang per yang merupakan imbuhan ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Misalnya per hari, per bulan, satu per satu,
6. Jika gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, gabungan kata itu ditulisserangkai. Misalnya: menggarisbawahi, menandatangani, mempertanggungjawabkan, pengambilalihan
7. Jika bentuk terikat diikuti oleh kata yang huruf awalnya adalah huruf kapital, di antarake-dua unsur itu dituliskan tanda hubung (-). Misalnya: non-Indonesia, pan-Afrikanisme
8. Kata di dan ke yang merupakan kata depan ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Misalnya: di depan, ke depan, di atas, ke atas disamping, ke samping
9. Gabungan dari dengan pada, ke dengan pada, ke dengan mari, dan ke dengan hendak ditulis serangkai. Misalnya:Si Amin lebih tua daripada Si Ahmad.Kami percaya sepenuhnya kepada kakaknya.Bawa kemari gambar itu!Percayalah bahwa semua ini bukan kehendak saya.
10. Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, unsur-unsurnya ditulis terpisah. Misalnya duta besar, mata pelajaran, orang tua, simpang empat, kambing hitam, meja tulis
11. Gabungan kata, termasuk istilah khusus yang mungkin menimbulkan kesalahan pngertian, dapat ditulis dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian diantara unsure yang bersangkutan. Misalnya alat panang-dengar, buku sejarah-baru, orang tua-muda
C. Singkatan dan Akronim
![Page 6: Resume Bahasa Indonesia](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022083000/5571f76549795991698b5437/html5/thumbnails/6.jpg)
Singkatan adalah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau lebih.
1. Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik. Misalnya:
Muh. Yamin
M.B.A. master of business administration
S.E. sarjana ekonomi
Bpk. bapak
2. Bentuk singkat atau bentuk pendek yang diambil atau dipotong dari bentuk lengkapnya ditulis dengan menggunakan huruf kecil semua tanpa diikuti tanda titik. Misalnya:
ekspres bentuk singkat dari kereta api ekspres
harian bentuk singkat dari surat kabar harian
mingguan bentuk singkat dari majalah mingguanbulanan bentuk singkat dari majalah bulanan
3. Singkatan umum yang terdiri atas dua huruf masing-masing diikuti tanda titik. Misalnya:
a.n. atas nama d.a. dengan alamat
u.p. untuk perhatian u.b. untuk beliau
4. Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu titik. Misalnya:
dll. dan lain-lain dsb. dan sebagainya
dst. dan seterusnya sda. sama dengan atas
5. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan dan mata uang tidak diikuti tanda titik. Misalnya
Cu Kuprum TNT trinitrotoluene
Cm sentimeter L liter
kg kilogram
6. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf capital dan tidak diikuti dengan tanda titik. Misalnya
![Page 7: Resume Bahasa Indonesia](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022083000/5571f76549795991698b5437/html5/thumbnails/7.jpg)
DPR Dewan Perwakilan Rakyat
PGRI Persatuan Guru Republik Indonesia
KTP Kartu Tanda Penduduk
Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata.
1. Akronim nama diri ditulis dengan huruf awal huruf kapital. Misalnya:
Kowani Kongres Wanita Indonesia
Iwapi Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia
Sespa Sekolah Staf Pimpinan Administrasi
2. Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun gabungn huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil. Misalnya:
pemilu pemilihan umum
rapim rapat pimpinan
tilang bukti pelanggaran
rudal peluru kendali
3. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital. Misalnya
ABRI Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
LAN Lembaga Administrasi Negara
PASI Persatuan Atletik Seluruh Indonesia
D. Angka dan Lambang Bilangan
1. Penulisan lambang bilangan tingkat dapat dilakukan dengan tiga pilihan yang berikut. Misalnya:
Paku Buwono X Paku Buwono ke-10
Bab II Tingkat XX
Bab ke-2 Bab kedua
![Page 8: Resume Bahasa Indonesia](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022083000/5571f76549795991698b5437/html5/thumbnails/8.jpg)
2. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf. Misalnya:
Buku ini terdiri atas dua jilid.
Kami memesan dua puluh kilogram jeruk.
Namun, bila lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata itu terdiri atas beberapa yang dipakai secara berurutan, lambang bilangan itu ditulis dengan angka. Misalnya: Kendaraan yang ditempah untuk angkutan umum terdiri atas 50 bus, 100 helicak, dan 100 bemo.
3. Lambang bilangan yang dipakai dalam dokumen resmi, seperti akta, kuitansi, wesel pos, dan cek, dapat ditulis dengan angka dan huruf sekaligus. Misalnya: Telah dijual sebidang tanah seluas 2.000 (dua ribu) meter dengan harga Rp30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah).
4. Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Misalnya:
Lima belas orang tewas dalam kecelakaan itu
5. Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor. Di dalam tulisan lazim digunakan angka arab atau angka romawi.
Angka arab : 0, 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8
Angka romawi : I, II, III, IV, VI, VII, VIII,IX,
6. Angka lazim dipakai untuk melambangkan nomor jalan rumah, apartemen, atau kamar pada alamat. Misalnya Jalan Tanah Abang I No. 15
Hotel Indonesia, Kamar 169
7. Angka digunakan juga untuk menomori bagian karangan dan ayat kitab suci. Misalnya
Bab X, Pasal 5, halaman 252
Surat Yasin:9
8. Penulisan lambing bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut.
a. bilangan utuh. Misalnya
dua belas 12
dua puluh dua 22
b. bilangan pecahan, misalnya
![Page 9: Resume Bahasa Indonesia](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022083000/5571f76549795991698b5437/html5/thumbnails/9.jpg)
setengah
tiga perempat
satu persen
E. Penulisan Unsur Serapan
Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap unsur dari pelbagai bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing seperti Sansekerta, Arab, Portugis, Belanda, atau Inggris. Kata-kata seperti ambil, bawa, duduk, gigi, minum, dan ikan, misalnya, merupakan kata Indonesia asli. Kata-kata seperti telaah, jamak, insan, insinyur, dan jelita, misalnya, merupakan kata serapan.
Kata serapan dalam bahasa Indonesia dapat berasal dari bahasa serumpun dan dari bahasa asing. Kata-kata seperti paceklik, pabean, bopong, sogok, dan pacek, misalnya, merupakan kata serapan dari bahasa serumpun, sedangkan kata-kata seperti ikhtiar, masinis, paket, dan palsu, misalnya, merupakan serapan dari bahasa asing. Kata-kata serapan itu dapat dikelompokkan me-nurut taraf integrasinya menjadi tiga golongan, yaitu:
1. kata-kata yang sudah lama terserap ke dalam bahasa Indonesia yang tidak perlu lagi diubah ejaannya, misalnya sirsak, iklan, otonomi, akal, dongkrak, pikir, paham, dan aki;
2. kata asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti shuttle cock, real estate, spare part, dan lift; dan
3. kata asing yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia.
(01) aa (Belanda) menjadi a
baal bal octaaf oktaf
(02) ae, jika tidak bervariasi dengan e, tetap ae
aerobe aerob aerolit aerolit
aerosol aerosol aerodynamics aerodinamika
(03) ae, jika bervariasi dengan e, menjadi e
anaemia anemia haematite hematit
haemoglobine hemoglobin
![Page 10: Resume Bahasa Indonesia](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022083000/5571f76549795991698b5437/html5/thumbnails/10.jpg)
(04) ai tetap ai
caisson kaison trailer trailer
(05) au tetap au
autotrophe autotrof caustic kaustik
(06) c di muka a, o, u, dan konsonan menjadi k
calomel kalomel
vocal vokal
(07) c di muka e, i, oe, dan y menjadi s
central sentral
circulation sirkulasi
(08) cc di muka o, u, dan konsonan menjadi k
accomodation akomodasi
acculturation akulturasi
(09) cc di muka e dan i menjadi ks
accent aksen
accessory aksesori
(10) ch dan cch di muka a, o, dan konsonan menjadi k
charisma karisma
cholera kolera
(11) ch yang lafalnya c menjadi c
charter carter
check cek
China Cina
(12) ch yang lafalnya s atau sy menjadi s
echelon eselon
![Page 11: Resume Bahasa Indonesia](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022083000/5571f76549795991698b5437/html5/thumbnails/11.jpg)
chiffon sifon
(13) e tetap e
atmosphere atmosfer
system sistem
(14) e yang tidak diucapkan ditanggalkan
phoneme fonem
morpheme morfem
(15) ea tetap ea
idealist idealis
ideal ideal
(16) ea, jika lafalnya i, menjadi i
team tim
(17) ei tetap ei
eicosane eikosan
eidetic eidetik
(18) eo tetap eo
geometry geometri
geology geologi
(19) eu tetap eu
eugenol eugenol
euphony eufoni
(20) f tetap f
factor faktor
fossil fosil
(21) g tetap g
![Page 12: Resume Bahasa Indonesia](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022083000/5571f76549795991698b5437/html5/thumbnails/12.jpg)
energy energi
gene gen
(22) gh menjadi g
sorghum sorgum
spaghetti spageti
(23) gue menjadi ge
igue ige
gigue gige
(24) i pada awal suku kata di muka vokal tetap i
iambus iambus
ion ion
(25) ie (Belanda), jika lafalnya i, menjadi i
politiek politik
riem rim
(26) ie (Inggris), jika lafalnya bukan i, tetap ie
hierarchy hierarki
patient pasien
(27) iu tetap iu
calcium kalsium
premium premium
(28) ng tetap ng
congress kongres
contingent kontingen
(29) oe (oi Yunani) menjadi e
foetus fetus
![Page 13: Resume Bahasa Indonesia](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022083000/5571f76549795991698b5437/html5/thumbnails/13.jpg)
oenology enologi
(30) oi (Belanda, Inggris) tetap oi
exploitatie exploitasi
exploitation eksploitasi
(31) oo yang lafalnya u menjadi u
cartoon kartun
pool pul
(32) oo (vokal ganda) tetap oo
coordination koordinasi
cooperative kooperatif
(33) ou, jika lafalnya u, menjadi u
gouverneur gubernur
contour kontur
(34) ph menjadi f
phase fase
physiology fisiologi
(35) ps tetap ps
pseudo pseudo
psychiatry psikiatri
(36) pt tetap pt
pterosaur pterosaur
pteridology pteridologi
(37) q menjadi k
aquarium akuarium
frequency frekuensi
![Page 14: Resume Bahasa Indonesia](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022083000/5571f76549795991698b5437/html5/thumbnails/14.jpg)
(38) rh menjadi r
rhapsody rapsodi
rhombus rombus
(39) sc di muka a, o, u, dan konsonan menjadi sk
scandium skandium
scotopia skotopia
(40) sc di muka e, i, dan y menjadi s
scenography senografi
scintillation sintilasi
(41) sch di muka vokal menjadi sk
schema skema
schizophrenia skizofrenia
(42) t di muka i menjadi s jika lafalnya s
ratio rasio
action aksi
(43) th menjadi t
theocracy teokrasi
theology teologi
(44) u tetap u
unit unit
unique unik
(45) ue tetap ue
suede sued
duet duet
(46) ui tetap ui
![Page 15: Resume Bahasa Indonesia](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022083000/5571f76549795991698b5437/html5/thumbnails/15.jpg)
equinox ekuinoks
conduite konduite
(47) uo tetap uo
fluorescein fluoresein
quorum kuorum
(48) uu menjadi u
prematuur prematur
vacuum vakum
(49) v tetap v
vitamin vitamin
television televisi
(50) x pada awal kata tetap x
xanthate xantat
xenon xenon
(51) x pada posisi lain menjadi ks
executive eksekutif
taxi taksi
(52) xc di muka e dan i menjadi ks
exception eksepsi
excess ekses
(53) xc di muka a, o, u, dan konsonan menjadi ksk
excommunication ekskomunikasi
excursive eksursif
(54) y tetap y jika lafalnya y
yakitori yakitori
![Page 16: Resume Bahasa Indonesia](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022083000/5571f76549795991698b5437/html5/thumbnails/16.jpg)
yangonin yangonin
(55) y menjadi i jika lafalnya i
yttrium itrium
dynamo dinamo
(56) z tetap z
zenith zenit
zirconium zirkonium
F. Pemakaian Tanda Baca
(a) Tanda Titik (.)
1. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar. Namun, jika angka atau huruf itu merupakan yang terakhir dalam deretan angka atau huruf, tanda titik itu tidak dipakai. Misalnya:
a. 1. Patokan Umum
1.1 Isi Karangan
1.2 Ilustrasi
1.2.1 Gambar Tangan
1.2.2 Tabel
2. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang menyatakan jumlah. Misalnya:
Desa itu berpenduduk 24.200 orang.
Gempa yang terjadi semalam menewaskan 1.231 jiwa.
3. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul, kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya. Misalnya:
Pengantar Ilmu Ekonomi
Dasar-dasar Manajemen
4. Tanda titik tidak dipakai untuk singkatan penunjuk uang seperti rupiah, dolar, yen, dan sebagainya. Misalnya:
![Page 17: Resume Bahasa Indonesia](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022083000/5571f76549795991698b5437/html5/thumbnails/17.jpg)
Rp10.000,00 10.000,00 rupiah
US$3.50 3.50 dolar Amerika
5. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. Misalnya
Ayahku tinggal di Solo.
Biarlah mereka duduk di sana
6. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit dan detik yang menunjukkan jam. Misalnya
Pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik)
(b) Tanda Koma (,)
1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan. Misalnya:
Saya membeli kertas, pena, dan tinta.
2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara perlawanan yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata tetapi, melainkan, dan sedangkan. Misalnya:
Saya ingin datang, tetapi hari hujan.
Mereka bukan pemain yang penuh bakat, melainkan pemain yang hanya memiliki keinginan kuat.
3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimatnya. Biasanya anak kalimat itu didahului oleh kata karena, agar, bahwa, walaupun, meskipun, biarpun, manakala, bila, apabila, jika, jikalau, kalau, andaikata, seandainya, dan asalkan. Misalnya:
Karena harus menyelesaikan pekerjaannya pada hari itu juga, ia terpaksa membatalkan rencananya untuk bekunjung kepada saudaranya di kota.
Agar swasembada di bidang beras dapat kita pertahankan, para petani diharapkan dapat bekerja lebih keras lagi dan konsisten menerapkan Pancausaha Tani.
4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Kata atau ungkapan penghubung antarkalimat itu antara lain adalah oleh karena itu, oleh sebab itu, sehubungan dengan itu, jadi, namun, selanjutnya, lagi pula, tambahan lagi, tambahan pula, meskipun begitu, sebenarnya, sebetulnya, kalau begitu, selain itu, di samping itu, bahkan, kemudian, walaupun demikian, meskipun demikian, sebaliknya, dalam pada itu, akhirnya, misalnya, contohnya,dan malahan. Misalnya:
![Page 18: Resume Bahasa Indonesia](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022083000/5571f76549795991698b5437/html5/thumbnails/18.jpg)
Hiasan dinding dari makrame juga bagus. Bahkan, makrame juga dapat dibuat selendang atau sal.
(C) Tanda Hubung (-)
1. Tanda hubung dipakai untuk menyambung suku-suku kata dasar yang trpisah oleh pergantian baris. Misalnya:
Di samping cara-cara lama itu ada ju
-ga cara yang baru
Suku kata yang berupa satu vokal (huruf hidup) tidak boleh ditempatkan pada ujung baris atau pangkal baris. Misalnya:
Beberapa pendapat mengenai masalah itu
telah disampaikan……
walaupun sakit, mereka tidak mau
beranjak……
Bukan:
Beberapa pendapat mengenai masalah i-
tu telah disampaikan ....
2. Tanda hubung dipakai untuk menyambung awalan dengan bagian kata di belakangnya atau akhiran dengan bagian kata di depannya pada pergantian baris. Misalnya:
Kini ada cara yang baru untuk meng-
ukur panas.
Kukuran baru itu memudahkan kita me-
ngukur kelapa.
Namun, akhiran -i tidak dipenggal pada ujung baris supaya tidak terdapat satu huruf saja pada pangkal baris.
Daftar Rujukan
-------. 2001, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan & Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Bandung : Yrama Widya.
![Page 19: Resume Bahasa Indonesia](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022083000/5571f76549795991698b5437/html5/thumbnails/19.jpg)