RESPON MAHASISWA JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN...
Transcript of RESPON MAHASISWA JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN...
RESPON MAHASISWA JURUSAN KOMUNIKASI
PENYIARAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
TERHADAP SINETRON RELIGI PARA PENCARI TUHAN
DI SCTV
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi persyaratan memeperoleh
Gelar Sarjana Sosial Islam (S.SOS.I)
Oleh
Nurodin
NIM 102051025560
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1430 H/ 2009
RESPON MAHASISWA KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
TERHADAP SINETRON RELIGI PARA PENCARI TUHAN
DI SCTV
Sripsi
Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Untuk memenuhi syarat-syarat meraih
Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.SOS.I)
Oleh
Nurodin
NIM 102051025560
Di bawah Bimbingan
Drs. H.Sunandar ,M.Ag
NIP.150 273 477
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1430 H/ 2009
ABSTRAKSI
Nama : Nurodin
NIM : 102051025560
RESPON MAHASISWA KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA TERHADAP
SINETRON RELIGI PARA PENCARI TUHAN DI SCTV
Sinetron merupakan singkatan dari sinema elektronik . sedangkan sinetron
religi adalah yang menjadikan agama sebagai topik sentralnya. Saat ini cukup
banyak sinetron religi yang di tayangkan di berbagai stasiun televisi Indonesia,
mulai dari yang mengangkat kisah nyata, maupun sekedar gambaran kehidupan
yang mengandung pesan agama dalam membedakan yang hak dan yang bathil
menurut ajaran Islam, seperti Sinetron Rahasia Illahi, Maha Kasih, Tawakal,
Kodrat dan Misteri Illahi. Penayangan sinetron yang kental dengan tema religi
ternyata mendapat sambutan hangat dari beberapa kalangan, tak terkecuali para
ulama, karena melaui media ini, mereka mampu menyampaikan dakwahnya
dengan mudah ke setiap kalangan di seluruh pelosok dengan kemasan yang ringan dan tidak membosankan seperti halnya ceramah. sedikit banyaknya tanyangan
religi memberikan dampak positif baik dari kesadaran berpikir, berbusana dan berperilaku yang baik menurut ajaran Islam.
Bagaimana respon mahasiswa komunikasi Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap Sinetron religi Para Pencari
Tuhan di SCTV ?. Apa alasan mahasiswa menonton sinetron religi Para Pencari Tuhan di SCTV?
Dalam penelitian ini, teknik olah data yang digunakan oleh peneliti adalah
dengan dokumentasi atau mengumpulkan bahan dari buku, internet dan
sebagainya. Selain itu melalui observasi yang di dalamnya ada wawancara dengan
nara sumber (penulis skenario dan mahasiswa komunikasi penyiaran Islam )
Respon yang didapat dari penonton bersifat positif. Hal tersebut menurut
peneliti karena sinetron Para Pencari Tuhan bersifat menghibur serta dapat
memperluas wawasan disamping untuk menjadi teman santap sahur.
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memenuhi gelar Sarjana Sosial Islam (S.SOS.I) di
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari bahwa karya ini bukan karya asli saya atau merupakan
hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang
berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 10 Maret 2009
Penulis
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmannirrahim
Menyebut nama Allah yang maha pengasih dan penyayang segala puji
dan syukur tercurah hanya kepada-Nya Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing kita pada
derajat kemanusiaan yang lebih baik.
Alhamdulillah atas hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan penulisan
skripsi dengan judul Respon Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam Universitas
Islam Negeri Syarif hidayatullah Jakarta terhadap Sinetron Religi Para Pencari
Tuhan di SCTV, sebagai persyaratan memperoleh gelar sarjana di jurusan
Komunikasi Penyiaran Islam pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Peneliti menyadari bahwa selesainya skripsi ini tidak lepas dari bantuan
beberapa pihak, baik berupa materil, saran-saran, bimbingan dan sebagainya.
Dalam meyusun skripsi peneliti banyak mendapatkan bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan banyak
terimakasih kepada :
1. Kedua orang tua (ayah bernama Ajum dan ibu bernama Ade Nurjanah) dengan
segala kasih sayang dan tanggung jawabnya telah berkorban jiwa raga demi
kesuksesan putra putrinya, serta keluarga besar yang tak dapat peneliti
sebutkan satu persatu, namun tidak mengurangi rasa hormat untuk segala
kebaikannya.
2. Dr. Morodi, M.A, selaku Dekan Fakultas Dakwah & Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
3. Dr.Arif Subhan, M.A selaku Pudek Akademik Fakultas Dakwah &
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Drs.Wahidin Saputra, M.A selaku Ketua Jurusan KPI Fakultas Dakwah &
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Umi Musyarofah, M.A selaku Sekretaris Jurusan KPI UIN Syarif hidayatullah
Jakarta.
6. Drs.H. Sunandar, M.Ag selaku pembimbing skripsi yang telah membimbing
saya hingga selesai
7. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah & Komunikasi yang telah memberikan
sebagian ilmunya dan bimbingan selama peneliti dalam berada dalam
perkuliahan.
8. Pimpinan dan Staff Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Dakwah &
Komunikasi yang telah banyak memberikan kemudahan kepada peneliti.
9. Ibu Inung, Sekretais PT.Demi Gisela Citra Sinema
10. Bapak Wahyu HS, Selaku Penulis Skenario yang mau meluangkan waktu
untuk wawancara kepada peneliti.
11. Kepada semua pihak yang tak dapat penulis satu persatu, tanpa mengurangi
rasa hormat, hanya kepada Allah SWT semua amal baik tersebut peneliti
kembalikan, semoga Allah membalas jasa dan bantuan yang telah di berikan
kepada peneliti dengan balasan yang berlipat ganda.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................ i
DAFTAR ISI .......................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah................................................. 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah ..................................... 3
C. Tujuan dan mamfaat Penelitian ...................................... 4
D. Metode Penelitian .......................................................... 5
E. Tinjauan Pustaka
F. Sistematika Penulisan .................................................... 7
BAB II KAJIAN TEORITIS.......................................................... 8
A. Ruang lingkup respon .................................................... 8
1. Teori S-O-R............................................................. 8
2. Pengertian Respon.................................................... 9
3. Macam-macam Respon ............................................ 10
4. Faktor Terbentuknya Respon.................................... 11
B. Hal ihwal Sinetron ......................................................... 12
1. Pengertian Sinetron ................................................. 12
2. Latar Belakang sejarah Sinetron .............................. 14
3. Unsur-unsur dan Jenis-jenis Sinetron ....................... 15
4. Perkembangan Sinetron di Indonesia........................ 17
C. Sekilas tentang Religi...................................................... 18
1. Pengertian Religi...................................................... 18
2. Pengertian Sinetron Religi........................................ 19
3. Perkembangan Sinetron Religi ................................. 22
BAB III GAMBARAN UMUM ....................................................... 31
A. Profil PT.Demi Gisela Citra Sinema, Selaku Produsen
Sinetron Para Pencari Tuhan .......................................... 24
1. Latar Belakang berdiri............................................... 24
2. Visi dan Misi ............................................................ 24
B. Profil Sinetron Para Pencari Tuhan.................................. 33
1. Latar Belakang Sinetron Para Pencari Tuhan............ 33
2. Visi dan Misi Sinetron Para Pencari Tuhan .............. 33
3. Karakterisasi para pemain sinetron Para Pencari
Tuhan....................................................................... 36
4. Daftar Pemain Utama dan Profilnya ........................ 38
5. Daftar Crew sinetron Para Pencari Tuhan................. 45
6. Proses Produksi Sinetron Para Pencari Tuhan........... 45
7. Pola Tayang Sinetron Para Pencari Tuhan ................ 46
8. Faktor Pendukung dan Penghambat produksi
Sinetron Para Pencari Tuhan............................. 46
9. Lain-lain (Pendapat)
a. Pendapat Wahyu HS .......................................... 47
b. Pendapat Pemirsa SCTV ................................... 52
c. Pendapat Pembaca KOMPAS ........................... 56
BAB IV RESPON MAHASISWA KPI TERHADAP
SINETRON PARA PENCARI TUHAN .......................... 62
A. Prospek Sinetron Sebagai Media Dakwah ....................... 62
B. Kelebihan dan Kekurangan Sinetron sebagai Media Dakwah 66
C. Profil Responden............................................................. 68
1. Sejarah singkat Jurusan KPI ..................................... 68
2. Visi dan Misi jurusan KPI ....................................... 69
3. Tujuan dan Kompetensi jurusan KPI ........................ 70
4. Sekilas tentang Mahasiswa Jurusan KPI ................... 70
D. Respon mahasiswa KPI terhadap
sinetron Para Pencari Tuhan........................................... 71
1. ..............................................................................Sekilas
Mengenai Sinetron Para Pencari Tuhan .................... 71
2. ..............................................................................Deskrip
si Data...................................................................... 73
3. ..............................................................................Analisa
Data ......................................................................... 74
BAB V PENUTUP .......................................................................... 86
A....................................................................................Kesimp
ulan................................................................................ 86
B....................................................................................Saran
87
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 89
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
No. Judul hal
1. Kegemaran Responden Dalam Menonton Sinetron............................... 74
2. Kegemaran Responden Terhadap Sinetron Religi ................................. 75
3. Pendapat Responden Mengenai Sinetron PPT sebagai
Sinetron Religi ..................................................................................... 76
4. Pendapat Responden tentang Isi Sinetron PPT mengenai
manusia yang jauh dari Tuhan .............................................................. 77
5. Pendapat Responden bahwa alur cerita sinetron PPT
tidak bersifat mistis .............................................................................. 78
6. Pendapat Responden mengenai kesuksesan Sinetron PPT
karena di bintangi oleh aktor dan aktris popular.................................... 78
7. Pendapat Responden bahwa kesukssesan Sinetron
PPT karena perpaduan antara unsur religi dan komedi.......................... 79
8. Pendapat Responden bahwa isi Sineton PPT tentang Tiga orang
pemuda yang sulit di terima masyarakat, karena
mantan narapidana ............................................................................... 80
9. Pendapat Responden mengenai Sinetron PPT bahwa insyaf
memerlukan latihan kesabaran.............................................................. 81
10. Pendapat Responden dalam Sinetron PPT bahwa orang
kaya wajib menyantuni fakir miskin ..................................................... 81
11. Pendapat Responden dalam Sinetron PPT bahwa adegan
percintaan Azzam dan Aya bersifat Islami............................................ 82
12. Pendapat Responden mengenai isi dan cerita Sinetron
PPT mudah di pahami ......................................................................... 83
13. Apa yang di butuhkan responden dalam Sinetron PPT..................... 83
14. Faktor Responden menonton sinetron PPT ...................................... 84
15. Pendapat Responden mengenai Sinetron PPT.................................. 84
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1Surat Pengajuan judul skripsi
Lampiran 2 Surat Keterangan bimbingan Skripsi
Lampiran 3 Surat keterangan Penelitian dari Fakultas
Lampiran 4 Surat keterangan hasil Penelitian dari PT. Demi Gisela Citra Sinema
Lampiran 5 Angket Penelitian
Lampiran 6 Struktur Produksi Film dan Sinetron Pt Demi Gisela Citra Sinema
Lampiran 7 Sinetron yang sudah diproduksi
Lampiran 8 Piala dan Penghargaan yang diraih PT. Demi Gisela Citra Sinema
Lampiran 9 Sinopsis Umum Para pencari Tuhan
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
4. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang di ajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memenuhi gelar Sarjana Sosial Islam (S.SOS.I) di
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
6. Jika di kemudian hari bahwa karya ini bukan karya asli saya atau merupakan
hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang
berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 11 Maret 2009
Peneliti
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Islam merupakan agama universal yang memiliki misi dakwah bagi
seluruh umat manusia, yaitu mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan
hidup didunia dan diakhirat yang diridahi Allah SWT. Tugas ini wajib
dilaksanakan oleh setiap muslim yang disesuaikan dengan kemampuan
individu itu sendiri dan kewajiban itu dinamakan dakwah.
Dakwah, ajakan atau seruan kepada Allah yang dilakukan seorang
da’i kepada orang lain secara perorangan dan bersama-sama dengan tidak
merubah mad’u pada keadaan yang lebih baik.1
Dakwah Islam adalah suatu proses yang tidak pernah mengenal kata
selesai, selama dunia masih ada dan dihuni oleh manusia dengan berbagai
permasalahan mereka. Maka selama itu pula proses dakwah masih
dibutuhkan dan bahkan harus ditingkatkan. Dalam pelaksanaanya dakwah
harus dinamis dan sesuai dengan perkembangan zaman, terlebih lagi ketika
masyarakat dihadapkan pada persoalan keterbatasan waktu, maka dakwah
tidak sebatas diatas mimbar, tapi bisa dilakukan dengan bantuan teknologi
komunikasi baik itu melalui media tulis seperti surat kabar, majalah atau
pun media audio visual, seperti radio, televisi dan internet.
1 Ali Abdul Hakim Mahmud, Dakwah Fardhiyah, Metode Membentuk Pribadi
Muslim,(Jakarta: Gema Insani Pres, 1995),cet ke-2,hal.29
Seiring dengan kemajuan teknologi, cara berdakwah pun mengalami
perkembangan. Dakwah tidak dilakukan secara sederhana, tetapi mulai
memanfaatkan kemajuan teknologi. Hal ini dilakukan agar segmen dakwah
menjadi lebih meluas dan dakwah bisa menjadi lebih intensif.
Diantara sekian banyak media saat ini televisi merupakan media
massa elektronik yang paling diminati masyarakat, karena media televisi
dianggap media yang paling efektif dalam pembangunan. Televisi
merupakan gabungan media dengar (audio) dan media gambar (visual) yang
bersifat informatif, hiburan, dan pendidikan.
Dengan layar yang relatif kecil (terbesar kurang dari 49 inci), mudah
meletakkannya, dengan suasana yang santai maka penyampaian pesan
seolah-olah langsung antara komunikator (pembawa acara, artis maupun
pembawa berita) dengan komunikannya (pemirsa). Informasi yang
disampaikan mudah dimengerti karena jelas terdengar suara audio dan
terlihat jelas karena terlibat secara visual2.
Dalam hal ini televisi memiliki daya tarik yang dapat merubah pola-
pola rutinitas kehidupan manusia. Jalalludin Rahmat mengatakan bahwa
televisi sudah menjadi agama masyarakat industri, ini artinya bahwa
masyarakat sekarang sudah belajar hidup dari televisi. Bahkan negara
Amerika pun sudah menganggap televisi sebagai second God, itu terjadi
karena masyarakat disan lebih suka menyaksikan siaran Tv dari pada pergi
kegereja. Sekarang televisi bukan tidak mungkin sudah menjadi first God.3
2 Wawan Kuswandi,Komunikasi Massa: Sebuah Analisis Media Televisi,cp.cit.h.8
3 Jalaluddin Rahmat, catatan kang Jalal visi media, Politik dan Pendidikan, (Bandung
Rosda Karya,1998),cet.ke-2,h.26
Televisi merupakan media informasi yang hampir semua masyarakat
memilikinya. Pada umumnya mereka menjadikan televisi sebagai sarana
hiburan saja, maka dari itu sudah sepantasnya kalau dakwah Islam
memanfaatkan media sebagai sarana dakwah. Adapun acara atau tanyangan
yang tampil ditelevisi umumnya dikenal dengan pentas drama televisi atau
istilah lain sinetron (sinema elektronik). Aspek strategi dakwah
menggunakan sinetron sebagai media dakwah terlihat jelas adanya
penekanan pada pesan-pesan yang dikemas secara apik dan menarik
sehingga menyentuh hati para pemirsa. Sinetron otomatis salah satu hiburan
masyarakat dan sangat potensial sekali memasukkan misi-misi dakwah
Islam. Masyarakat sekarang tergila-gila dengan namanya drama televisi atau
sinetron oleh sebab itu kita harus membawa sinetron dengan tema-tema
Islami, sehingga dengan tergila-gilanya masyarakat dengan sinetron secara
tidak langsung mereka mengkonsumsi dakwah Islam. Maka dengan
mudahnya dakwah Islam akan berkembang seiring dengan berkembangnya
zaman. Selain itu muatan dalam sinetron dakwah berisi tentang keteladanan
dalam bentuk contoh perilaku dan tidak terkesan menggurui, dari segi pesan
yang disampaikan dengan mudah dipahami oleh masyarakat luas dengan
tema-tema yang diangkat dalam sinetron religi Para Pencari Tuhan berkisar
tentang permasalahan humanis dan jauh dari permasalahan khilafiyah.
Peneliti tertarik untuk meneliti sinetron religi para pencari Tuhan,
karena sinetron religi tersebut merupakan bagian dari dakwah Islam karena
isi ceritanya menceritakan tiga orang pemuda yang sangat minim sekali
pengetahuan agamanya, namun tanpa sengaja mereka menemukan musholla
dan dimusholla itulah mereka mendapatkan ilmu agama dari seorang
pengurus musholla. Karena sinetron ini bersifat religi maka peneliti
mencoba meneliti dengan cara ingin mengetahui respon mahasiswa
komunikasi penyiaran Islam (KPI) Universitas Islam Negeri Syarif
hidayatullah Jakarta. Alasan peneliti menunjuk mahasiswa jurusan KPI,
karena mahasiswa KPI merupakan salah satu jurusan perkuliahan yang
menjadi cikal bakal penerus dakwah modern yang tidak terlepas dari sebuah
media khususnya media televisi.
B. Batasan dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Peneliti membatasi permasalahan pada mahasiswa jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam universitas Islam Negeri Syarif
hidayatullah Jakarta pada angkatan tahun 2006-2007 yang berjumlah 168
orang yang terdiri dari 4 kelas dan tiap kelas terdiri dari 41 orang. Adapun
masalahnya mengenai respon mahasiswa komunikasi dan penyiaran Islam
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.terhadap Sinetron
Religi Para Pencari Tuhan di SCTV.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan permasalahan diatas dapat dirumuskan
masalahnya sebagai berikut :
a. Bagaimana respon mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
terhadap sinetron religi para pencari Tuhan?
b. Apa alasan mahasiswa menonton Sinetron Religi Para Pencari Tuhan?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu:
a. Untuk mengetahui Respon mahasiswa Komunikasi dan
Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta terhadap sinetron Religi Para Pencari Tuhan.
b. Untuk mengetahui apa alasan mahasiswa menonton sinetron
religi Para Pencari Tuhan?
2. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu:
a. Manfaat Teoritis
Manfaat yang bisa diambil dalam penelitian ini adalah sebagai
pengembangan keilmuwan mahasiswa mengenai metode dakwah
dengan menggunakan media, khususnya media televisi dalam
bentuk sinetron (Sinema Elektronik) karena dakwah melalui
sinetron merupakan metode yang sesuai untuk kondisi saat ini,
karena dengan sinetron orang bisa melihat atau menonton tanpa
dibatasi ruang, sehingga secara tidak langsung mereka dengan
mudah bisa mencerna dan mengkonsumsi muatan dakwah yang
ada dalam sinetron para pencari Tuhan.
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukkan untuk
menambah wawasan bagi kalangan teoritis, praktisi atau aktivis
dakwah dan terutama bagi pengelola stasiun TV yang menyajikan
sinetron religi agar menjadi kajian yang mendidik dan menghibur.
D. Metode Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian lapangan (field research)
yang mana peneliti terjun langsung kelapangan untuk mengumpulkan
semua data-data yang diperlukan. Adapun tempat yang dijadikan
penelitian adalah kampus Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta. Penelitian ini dimulai pada tanggal 9 Januari hingga selesai 5
Mei 2008.
2. Sample Sumber Data Penelitian
Sampel sumber data penelitian adalah mahasiswa jurusan
komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta tahun akademik 2006-2007 yang berjumlah 168
orang yang terdiri dari 4 kelas , maka sampel yang digunakan adalah
50% dari jumlah populasi, yaitu berjumlah 84 responden.
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi ini ditujukan kepada mahasiswa jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam pada angkatan 2006-2007.
b. Angket
Pembagian angket ditujukan kepada mahasiswa Jurusan Komunikasi
dan Penyiaran Islam pada angkatan 2006-2007 sebanyak 168 orang
yang terdiri dari 4 kelas, namun sampel yang di ambil berjumlah 84
responden.
c. Wawancara
Untuk praktek wawancara ditujukan kepada penulis skenario Wahyu
HS dari PT. Demi Gisela Citra Sinema selaku produksi sinetron Para
Pencari Tuhan di SCTV.
d. Dokumentasi
Dokumen yang dibutuhkan untuk pengumpulan data diambil dari
arsip sekretaris jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.
4. Teknik Analisis Data
Dalam menganalisis data peneliti menggunakan pendekatan
kuantitatif yang biasanya berupa angka-angka dengan tujuan
menggeneralisir serta menguji teori.
Data-data yang diperoleh melalui angket, wawancara, dan
dokumentasi ini kemudian diproses dengan beberapa tahapan, yaitu:
a. Editing, yaitu memeriksa jawaban-jawaban responden untuk diteliti,
ditelaah, dan dirumuskan pengelompokkannya untuk memperoleh
data-data yang benar sempurna
b. Tabulating, yaitu mentabulasikan atau memindahkan jawaban-
jawaban responden dalam tabel, kemudian dicari persentasenya
untuk dianalisa.
100xN
FP =
c. Kesimpulan, Yaitu memberikan kesimpulan dari hasil analisa dan
penafsiran data.
d. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif, yaitu
analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud angka dengan
cara mengklasifikasikan, mentabulasikan dan dilakukan dengan
perhitungan data statistik.Adapun teknik analisanya menggunakan
rumusan presentase yaitu :
Keterangan
P = Presentase
F = Frekuensi Jawaban Responden
N = Number of cases (Jumlah responden)
Adapun teknik penulisan skripsi ini berpedoman pada buku
pedoman penulisan karya ilmiah yang diterbitkan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta C QDA tahun 2007.
E. Tinjauan Pustaka
Setelah penulis melihat dan mencari judul skripsi yang ada di perpustakaan
Fakultas Dakwah dan Perpustakaan Umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
ternyata belum ada skripsi yang sama mengenai pembahasan yang berjudul
Respon Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap Sinetron Religi Para Pencari Tuhan di
SCTV, namun ada satu judul skripsi yang berkaitan subjeknya dengan judul
skripsi Motivasi dan kepuasan penonton sinema Para Pencari Tuhan dengan
objek masyarakat Kelurahan Mekar Sari Depok karya dari mahasiswi Eris
Rakhmadania.
Skripsi ini meanrik untuk dikaji karena kemajuan zaman yang semakin
modern dimana arus informasi begitu cepat diterima khalayak, sehingga
perkembangan dakwah pun bisa disampaikan melalui media elektronik
dengan istilah sinetron. Adapun alasan penulis meneliti sinetron religi Para
Pencari Tuhan karena kandungan ceritanya bersifat membumi artinya sesuai
benar dengan keadaan masyarakat Indonesia pada umumnya.
F. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Dalam hal ini berisi hal-hal berikut : Latar Belakang Masalah,
Batasan dan Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian,
Metode Penelitian, Tinjauan Pustaka serta Sistematika Penulisan.
Bab II Kajian Teoritis
Berisi tentang ruang lingkup respon, (Teori S-0-R, pengertian
respon, macam-macam respon, faktor terbentuknya respon), Hal
Ihwal Sinetron, (pengertian sinetron, latar belakang sejarah
sinetron, unsur-unsur dan jenis sinetron, perkembangan sinetron di
Indonesia), sekilas tentang Religi (pengertian religi, pengertian
sinetron religi, perkembangan sinetron religi di Indonesia.
Bab III Gambaran Umum
Profil PT. Demi Gisela Citra Sinema, selaku produsen Sinetron
Para Pencari Tuhan (latar belakang berdiri. visi dan misi, sinetron
yang diproduksi, piala dan penghargaan). Sinetron Para Pencari
Tuhan berisi tentang (latar belakang sinetron Para Pencari Tuhan,
Visi dan Misi, Sinopsis, karakterisasi para pemain. daftarpara
pemain utama dan crew sinetron, proses produksi, pola tayang, seta
faktor pendukung dan penghambat produksi sinetron Para Pencari
Tuhan).
Bab IV Respon Mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam
terhadap Sinetron Religi Para Pencari Tuhan Di SCTV
Prospek sinetron sebagai media dakwah, kelebihan dan kekurangan
sinetron religi sebagai media dakwah.profil responden mahasiswa
jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, sekilas mengenai sinetron
Para Pencari Tuhan, dan Analisa Data
Bab V Penutup
Kesimpulan yang merupakan jawaban dari permasalahan yang
dibahas. Selain itu, dalam penutup ini penulis juga mencamtumkan
saran-saran dari permasalahan.
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Ruang lingkup Respon
Ruang lingkup respon terbagi atas teori S-O-R , Pengertian Respons,
macam-macam respons, dan faktor-faktor terbantuknya respons.
1. Teori S-O-R
Teori S-O-R sebagai singkatan dari Stimulus, Organism, Response,
yang semula dari psikologi yang muncul antara tahun 1930-1940. Kalau
kemudian menjadi juga teori komunikasi, hal ini dikarenakan objek
material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama yaitu manusia
yang jiwanya meliputi komponen-komponen, sikap, opini perilaku,
kognisi, afeksi dan konasi.4
Teori S-O-R adalah salah satu aliran yang mewarnai teori-teori
yang terdapat dalam komunikasi massa. Aliran ini beranggapan bahwa
media massa memiliki efek langsung yang dapat mempengaruhi
individu sebagai audience (penonton atau pendengar).5
Menurut teori ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus
terhadap stimulus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan
memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi
4 Onong Uchjana Effendy, IlmU, Teori, dan Filsafat Komunikasi,(Bandung: PT.Citra Aditya
Bakti,2003),cet.ke-3,h.254 5 S.Djuarsa Sendjaya,Teori Komunikasi,(Jaakrta: Universitas Terbuka,2005),cet.ke-9, h. 520
unsur-unsur dalam model ini adalah pesan (stimulus, S), Komunikan,O),
dan Efek (Response, R).6
Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan sikap
adalah aspek’ how’ bukan what dan why. Dalam hal ini how to change
the attitude, bagaimana mengubah sikap komunikan. Dan proses
perubahan ikap tampak sikap dapat berubah, hanya jiak stimulus yang
menerpa benar-benar melebihi semula. Prof.Dr, Mar’ot dalam bukunya
‘sikap manusia, perubahan serat pengukurannya, mengutip pendapat
Hovland yang sebagaimana dikuti oleh Onong Ucjana Effendy,
mengatakan bahwa dalam menelaah sikap yag baru ada tiga variabel
yang penting yaitu, perhatian, pengertian, dan penerimaan. Komunikasi
akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya
adalah komunikan mengerti, kemampuan komunikan inilah yang
melanjutkan proses selanjutnya. Setelah komunikan mengolah dan
menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubahnya.
2. Pengertian Respon
Dalam kamus besar ilmu pengetahuan disebutkan bahwa respon
atau reaksi psikologis metebolik terhadap tibanya suatu rangsang , ada
yang bersifat refleksi emosional langsung, dan ada pula yang bersifat
terkendali.7
Astrid S. Susanto mengatakan respon adalah reaksi penolakan atau
pengiyaan ataupun sikap acuh tak acuh yang terjadi dalam diri seseorang
6 Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi h. 254
7 Save Dagun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, (Jakarta: Lembaga Pengkajian dan Kebudayaan
Nusantara, 1997),cet ke-1,h.964.
setelah menerima pesan-pesan, sedangkan dalam kamus bahasa
Indonesia kotemporer disebutkan bahwa respon adalah tanggapan,
reaksi.8
Tanggapan suatu yang timbul akibat adanya suatu gejala atau
peristiwa, reaksi merupakan tanggapan suatu aksi. Jawaban adalah
sesuatu yang muncul karena adanya suatu pertanyaan yang peneliti pilih
dari pengertian-pengertian.Respon adalah tanggapan dan jawaban. Jadi
antara respon, tanggapan dan jawaban, muncul disebabkan karena
adanya stimulus khususnya terhadap khalayak tentu akan muncul
sebagai respon atau tanggapan terhadap apa yang dilihat, didengar dan
dirasakan.
3. Macam-macam Respon
Menurut Poerwadarminta, respon dapat diartikan sebagai
tanggapan, reaksi, jawaban. 9 Respon akan muncul dari penerimaan
pesan setelah sebalumnya terjadi suatu rangkaian komunikasi sedangkan
menurut Ahmad Subandi, mengemukakan respon dengan istilah umpan
balik (feed back) yang memiliki peranan atau pengaruh yang besar
dalam menentukan baik tidaknya suatu komunikasi. 10
Berdasarkan teori yang ditemukan oleh Stellen M Chafee respon
terbagi kedalam tiga bagian, yaitu :
8 Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta English Modern
Pers, 1991), h. 1268 9 Poerwadarminta.Psikologi Komunikasi (Jakarta : UT,1999), cet ke-3,h-43.
10 Ahmad Subandi, Psikologi Sosial (Jakarta: Bulan Bintang, 1982), cet ke- h.50
1. Respon Kognitif, yaitu respon yang berhubungan dengan
pikiran atau penalaran sehingga khalayak yang semula tidak tahu, tidak
mengerti atau bingung menjadi lebih mengertti atau lebih jelas. 11
Atau terjadi bila ada perubahan pada apa- apa yang diketahui,
dipahami atau dipercayai atau dipersepsi khalayak. Hal ini berkaitan
dengan transmisi pengetahuan, keterampilan, kepercayaan atau
informasi.
2. Respon Afektif, yaitu respon yang berkaitan dengan perasaan,
timbul pada saat ada perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi, atau
dibenci khalayak. Hal ini berkaitan dengan emosi, sikap dan nilai.
3. Respon Konatif (behavioral), yaitu respon yang merujuk pada
perilaku nyata yang dapat di amati, yang meliputi pola-pola tindakan,
kegiatan, atau kebiasaan berperilaku. 12
Dengan demikian dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa respon
adalah tanggapan dan jawaban. Jadi antara respon, tanggapan ataupun
jawaban muncul disebabkan karena adanya suatu gejala atau peristiwa
yang mendahuluinya, yang meninggalkan gambaran ingatan dari
pengamatan terhadap apa yang dilihat, didengar atau dirasakan.
Bentuk atau macam-macam respon yang diartikan sebagai
tanggapan dapat dibedakan berdasarkan panca indera yang digunakan,
menurut asalnya maupun menurut ikatannya.
11
Effendy, Ilmu,Teori dan Filasafat Komunikasi, h,318
12
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi (Bandung : PT.Remaja Rosda Karya,1999). h.218.
Berdasarkan indera yang dipakai tanggapan terbagi menjadi lima
macam. Dalam hal ini Abu Ahmadi mengatakan menurut indera yang
digunakan tanggapan pengecap, tanggapan pendengaran, dan tanggapan
peraba.Menurut ikatannya tanggapan dapat dibagi dua macam yaitu
tanggapan keberadaan dan tanggapan penyemaran. 13
Lebih rinci lagi Agus /Suyanto mengemukakan macam-macam
tanggapan sebagai berikut:
a. Tanggapan menurut indera yang mengamati, yaitu:
− Tanggapan Audit atau tanggapan terhadap apa-apa yang telah
didengar baik berupa suara atau ketukan
− Tanggapan visual adalah tanggapan terhadap sesuatu yang dilihat
b. Tanggapan menurut terjadinya, yaitu:
− Tanggapan ingatan yaitu ingatan masa lampau, artinya tanggapan
terhadap terjadinya masa lalu
− Tanggapan pikiran yaitu tanggapan masa datang, artinya tanggapan
terhadap sesuatu yang akan terjadi
c. Tanggapan menurut lingkungannya, yaitu:
− Tanggapan berada adalah tanggapan terhadap benda-benda yang
ada disekitarnya
− Tanggapan kata-kata adalah tanggapan seseorang terhadap kata-
kata yang dilontarkan oleh lawan bicara.
13
Abu Ahmadi, op cet, h.36
4. Faktor terbentuknya Respon
Sejak manusia lahir, sejak itulah manusia langsung menerima
stimulus, sekaligus dituntun untuk menjawab dan mengatasi semua
pengaruh manusia dalam pertubuhannya, menjawab dan mengatasi
semua pengaruh dari dirinya untuk mengembangkan fungsi alat
inderanya sesuai fungsinya terus memperhatikan, menggali segala
sesuatu disekitarnya.
Stimulus bergantung pada dua faktor yaitu:
a. Faktor yang ada dalam individu, manusia itu sendiri dari dua unsur
yaitu jasmani dan rohani
b. Faktor Eksternal yaitu faktor yang ada pada lingkungan
Manusia dalam pertimbangannya menjawab dan mengatasi
semua pengaruh dari dirinya, untuk mengembangkan fungsi alat
inderanya sesuai fungsinya, terus memperhatikan menggali segala
sesuatu disekitarnya, Allah SWT telah mengisyaratkan bahwa bahwa
manusia itu berusaha menggunakan alat inderanya dalam menggali
lingkungan sekitar serat aspek eksternal yang mempengaruhi dari luar
diri manusia seperti dikatakan Bimo Walgito, alat indera itu penghubung
antara individu dengan dunia luarnya. 14
14
Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, (Yogya:UGM,1996),h.53
Tanggapan yang dilakukan seseorang dapat terjadi kalau
terpenuhi faktor penyebabnya. Hal ini perlu diketahui supaya individu
yang bersangkutan dapat menanggapi dengan baik, pada proses awalnya
individu mengadakan tanggapam tidak hanya dari stimulus yang
ditimbulkan oleh keadaan sekitar. Tidak semua stimulus itu mendapat
respon individu, sebab individu melakukan terhadap stimulus yang ada
persesuaian yang menarik dirinya. Dengan demikian akan ditanggapi
oleh individu selain tergantung pada stimulus juga bergantung pada
individu itu sendiri.
Dengan kata lain, stimulus akan mendapatkan pemilihan dan
individu akan bergantung pada dua faktor, yaitu:
a. Faktor internal, yaitu faktor yang ada dalam diri individu. Manusia
itu terdiri dari dua unsur, yaitu jasmani dan rohani, maka seseorang
yang mengadakan tanggapan terhadap sesuatu stimulus tetap
dipengaruhi oleh eksistensi kedua unsur tersebut. Apabila
terganggu pada satu unsur saja, maka melahirkan hasil tanggapan
yang berbeda intensitasnya pada individu yang melakukann
tanggapan. Unsur jasmani atau fisiologis meliputi keberadaan,
keutuhan dan cara kerjanya alat indera, urat syaraf dan bagian-
bagiannya tertuju pada otak. Unsur rohani dan fisiologis meliputi
keberadaan perasaan,akal, fantasi, pandangan jiwa, mental, pikiran
dan motivasi
b. Faktor Eksternal yaitu faktor yang ada diluar lingkungan. Faktor
ini intensitas dan jenis pada rangsang atau orang menyebutnya
dengan faktor stimulus. Menurut Bimo Walgito dalam bukunya,
menyatakan bahwa faktor psis berhubungan dengan objek
menimbulkan stimulus mengenai alat indera. 15
Seseorang yang melakukan tanggapan suatu waktu menerima
bersama stimulus. Supaya stimulus dapat disadari oleh individu,
stimulus harus cukup kuat, apabila stimulus tidak akan ditanggapi atau
disadari oleh individu yang bersangkutan dengan demikian ada batas
kekuatan yang minimal dari stimulus.
Batas kekuatan stimulus dapat menimbulkan kesadran pada
individu yang biasa disebut ambang absolut.
B. Hal Ihwal Sinetron
1. Pengertian sinetron
Sinetron adalah adalah singkatan dari sinema elektronik adalah salah
satu acara TV yang disukai masyarakat secara umum, hampir setiap TV
nasional di Indonesia menayangkan berbagai judul sinetron andalannya.
Namun pada umumnya sinetron dinegara kita sebagian besar hanya
menonjolkan sisi cerita dan rating saja tanpa memperdulikan efek yang
ditimbulkan sinetron-sinetron itu.
15
Elizabeth,B.Hurloch,PsikologiPerkembangan,(Jakarta:Erlangga,1991),h.185
Sinetron adalah kependekan dari sinema elektronok artinya sebuah
felm seri yang ditayangkan dalam media elektronik (televisi). Sinetron
dalam dunia barat sering dikenal dengan soap opera atau opera sabun atau
telenovela didaratan lain, istilah ini dikemukakan pertama kali oleh penulis
yang selalu kontroversial Arswendo Atmowilato. Selama ini sinetron adalah
komoditas utama bagi sebuah acara TV swasta. Kalau dulu namanya opera
sabun, lalu berubah menjadi seperti apa yang sudah pernah kita dengar,
sementara pernah diplesetkan menjadi setantron. Sebagaimana pun nama
yang pernah disodorkan, beberapa puluh persen dunia persinetronan pernah
mendapat angin buruk dari kinerja buruk yang pernah mereka hasilkan.
Sinema elektronik atau lebih populer dalam akronim sinetron adalah
sandiwara yang bersambung yang disiarkan oleh stasiun televisi Istilah
sinetron atau sinema Elektronik yang lazimnya digunakan oleh masyarakat
luas.Bahkan istilah itu telah menjadi istilah baku dalam perfilman Indonesia.
Sinetron bersifat pedagogik (pendidikan) dan propagandis bagi masyarakat.
16
Dalam kamus bahasa Indonesia, istilah film berarti selaput tipis yang
terbentuk dari seluloid untuk tempat gambar negatif (yang akan dibuat
potret) atau untuk tempat gambar positif (yang akan dimainkan dalam
bioskop).
16
Denis Mc Quail, Teori Komu nikasi Massa, (Jakarta:1982),cet ke-2.h.13
Menurut Onong Uchyana Effendi sinetron merupakan medium
komunikasi yang ampuh, bukan saja untuk hiburan, tetapi juga untuk
perorangan dan pendidikan, bahkan Jacob Sumardjo dari pusat pendidikan
film dan televisi, mengatakan bahwa sinetron berperan sebagai pengalaman
dan nilai. 17
Sinetron hadir dalam bentuk audio visual, melalui audio visual inilah
sinetron dapat memberikan pengalaman-pengalaman baru kepada
penontonnya, pengalaman itu menyampaikan berbagai nuansa perasaan
(afektif), dan pemikiran (kognitif) kepada penontonnya. Akan tetapi efek
yang paling signifikan dan sinetron adalah efek terhadap kognitifnya
dibandingkan dengan afektifnya. Maka dari sinilah sinetron dapat dijadikan
sebagai media komunikasi yang berfungsi sebagai media tabligh, yaitu
media untuk mengajak kepada kebenaran dan kembali menginjakkan
kakinya dijalan Allah SWT. 18
17
Asep Kusnawan. Et.al, Komunikasi & Penyiaran Islam, (Bandung: Benang
Merah Press,2004),cet.ke-1,h.94
18
Ahmad Mubarok, Psikologo Dakwah, (Jakarta:Pustaka Firdaus,1999),cet.ke-
1.h.158
2. Latar Belakang Sejarah Sinetron
Pada dasarnya manusia dibagi kedalam tiga golongan dalam
masalah membuat karya yaitu plagiative, innovative dan creative. Plagiative
adalah suatu tingkatan dimana manusia akan belajar meniru karya orang
lain. Keduua innovative, dimana proses peniruan tersebut berubah menjadi
seuatu yang lebih berguna dan inovativ, tetapi masih berdasar dari karya
orang lain, sedangkam creative adalah tingkatan dimana orang tersebut akan
membuat sesuatu yang benar-benar baru, belum ada yang membuat.
Sejarah sinetron pertama kali di indonesia dimulai sejak orde baru,
kertiak Soeharto masih menguasi Indonesia. Saat itu banyak beredar
(dibioskop) film-film yang mengusung tema erotis, dalam bahasa sekarang
B.F, namanya. Banyak penonton yang mayoritas laki-laki rela mengantri
berjam-jam untuk menonton film tersebut. Saat itu ceritanya masih berbobot
untuk mengimbangi adegan sensual didalamnya, Namun makin kehari plot
seakan tidak penting, sehingga yang diperlihatkan hanya dengan maksiat.
Insan-insan perfilman yang mengkhawatirkan efek lebih lanjut dari film-film
tersebut berinisiatif untuk membuat opera sabun dan kemudian dokenal
dengan sebagai sinetron. Sinetron yang pertama dikenal adalah sinetron ’Si
Doel Anak Sekolahan’ yang muncul era ’90 an. Orang-orang yang menyukai
ceritanya sehingga berangsur-angsur berpindah kepada sinteron. Era film
erotis berakhir seiring waktu, Sutradara mulai kehabisan ide sehingga
mereka mulai melirik ide cerita pada gaya hidup anak-anak muda yang
sedang tren saat ini. Pada akhirnya sekitar pertengahan tahun 2004, mereka
memiliki ide untuk meniru dari sinetron-sinetron luar (seperti Taiwan dan
Jepang) yang dianggap sebagai tambang emas baru dalam dunia
persinetronan.
Selama ini sinetron adalah komoditas utama bagi acara TV swasta,
kalau dulu namanya opeera sabun, lalu berubah menjadi seperti apa yang
suadah kita dengar. Sementara pernah diplesetkan menjadi setantron.
Sebagaimanapun nama yang disodorkan, beberapa puluh persen dunia
persinetronan pernah mendapat angin buruk dari kenerja buruk yang mereka
hasilkan, misalnya saja kasus plagiatisme yang mentang -mentang tidak
mendapat pengawasan khusus dari komisi penyiaran Indonesia, langsung
meniru beberapa judul drama buatan negara lain. Khalayaknya manusia gila
harta, pastinya mereka hanya mau mencari keuntungan sementara dari apa
yang mereka kerjakan. Tidak perlu sejelek apapun sinetron yang mereka
buat, ujung-ujungnya duit, hal ini pernah terefleksi secara nyata ketika
sebuah sinetron yang hanya dibuat untuk mengejar rekor MURI secara tidak
langsung ini adalah penghinaan untuk dunia seni.
3. Unsur- unsur dan Jenis-jenis Sinetron
Adapun unsur-unsur sinetron itu sendiri adalah :
a. Produser, yaitu orang yang bertanggung jawab atas dalam pembuatan
sinetron baik yang bersifat hidup atau rekaman video. Ia juga
bertanggung jawab atas pembiayaan produksi sebuah sinetron.
b. Sutradara adalah orang yang memimpin pertunjukan atau
pementasan dibidang artistik ( jika dilihat dari persoalan manajemen,
seorang pimpinan produksi atau production managerlah yang
melaksanakan fungsi ini). Ia merencanakan, memutuskan,
meyerahkan, mewujudkan dan bertanggung jawab secara artistik
dalam sinetron yang telah dibuat
c. Naskah atau script atau ide gagasan suatu cerita. Naskah menurut
penjelasan serta pengembangan sebuah atau ide cerita atau konsep
yang secara operasional dapat dibuat visualnya, oleh karena itu
penulis naskah dituntut untuk berimajinasi secara kreatif dengan
didukung oleh fakta berupa visual yang operasional, artinya dapat
dijabarkan dalam bahasa gambar yang jelas
d. Aktris atau Aktor yaitu orang yang memainkan peran sesuai dengan
naskah yang telah dibuat
e. Engineering yaitu orang yang harus menyiapkan segala hal yang
berkaitan dengan alat-alat produksi, seperti kamera, mika dan listrik.
f. Kostum, walaupun kostum bukan sesuatu hal yang paling penting
dalam pembuatan sinetron, kostum juga harus diperhatikan, mereka
menetukan kostum para pemain agar sesuai dengan cerita sinetron
tersebut.
g. Make Up atau Tata Rias, hal ini juga harus diperhatikan, me make
up para pemain sesuai dengan karakter yang harus dimainkannya.
Sebetulnya, tidak ada jenis tertentu yang tampil utuh dalam sinetron
di televisi. Hampir semuanya merupakan campuran antara dua jenis
yang berbeda, bahkan tak jarang lebih dari satu.
Ada beberapa jenis yang cukup dominan yang dapat dilihat dalam
sinetron-sinetron di Indonesia dintaranya :
a. Laga Klasik yaitu pihak broadacast dan para pembuat sinetron,
menyebutkan bahwa yang dimaksud para pembuat sinetron
menyebutkan, bahwa yang dimaksud dengan laga klasik adalah
sinetron laga dengan setting jaman dahulu (Jawa, Sunda, dan lain-
lain) misalnya Jaka Tingkir, Saur Sepuh, nenek Lampir.
b. Drama Rumah Tangga merupakan jenis berpola kekerasan dan
konflik dalam rumah tangga, temanya berkisar perebutan harta
warisan, kekerasan terhadap istri, perselingkuhan, percintaan yang
dramatis dan sebagainya.
c. Komedi merupakan salah satu jenis sinetron yang paling digemari
oleh penonton, komedi menampilkan cerita lucu, semua konflik
diarahkan menimbulkan kesan lucu.
d. Religius merupakan jenis sinetron yang berorentasi pada tema-tema
keagamaan dan tidak melulu berpijak pada agama mayoritas saja,
konflik dan flot banyak disisipi pemikiran-pemikiran keagamaan
demikian pula dengan tokoh-tokohnya.
e. Drama Remaja, pada saat ini drama remaja adalah jenis sinetron
yang sedang ngetrend dengan segala persoalannya mulai dari
percintaan, persahabatan, konflik disekolah dan lain-lain.
f. Horor merupalan cerita dan pengadegan dengan tujuan menimbulkan
rasa takut melalui hal-hal yang menyeramkan, misalnya sinetron
Disini Ada Setan.
4. Perkembangan Sinetron diIndonesia
Perkembangan sinetron di Indonesia berkembang sangat pesat
seiring perkembangan jumlah stasiun televisi. Saat ini ada belasan saluran
TV dengan skala cakupan siaran nasional dan puluhan bahkan ratusan
stasiun TV lokal pada setiap wilayah. Semua berlomba menayangkan yang
terbaik agar ditonton banyak orang dan agar rating meningkat dan akhirnya
pemasukan pendapatan dari iklan pun makin deras. Sinetron adalah
singkatan ari sinema elektronik adalah salah satu acara TV yang disukai
masyarakat secara umum. Hampir setiap TV nasional di Indonesia
menayangkan berbagai judul sinetron andalannya. Namun pada umumnya
sinetron di negara kita sebagian besar hanya menonjolkan pada sisi cerita
dan rating saja tanpa tanpa memperduikan efek yang ditimbulkan oleh
sinetron itu.
Dibawah ini beberapa sinetron khas Indonesia yang kurang mendidik
diantaranya :
a. Bercerita tentang seseorang yang penuh penderitaan lahir batin
b. Ada tokoh antagonis yang sadis dengan akting yang berlebihan dan
tidak sewajarnya penjahat normal
c. Biasanya bahagia diakhir cerita atau happy ending
d. Semakin tokohnya menderita penuh tangisan justru semakin bagus
e. Kadang kalau ceritanya habis, dibuat cerita tambahan yang kadang
terlihat memaksa
f. Tokoh utamanya di pilih yang ganteng dan cantik saja
g. Tidak sesuai dengan perilaku dan gaya hidup didaerah manapun di
Indonesia
h. Kurang isi pesan atau makna dibalaik cerita
i. Memperlihatkan dan mengumbar kemewahan duniawi
j. Cerita dibuat berseri dengan yang akhir yang ngambang agar yang
menonton menjadi penasaran
k. Cerita selanjutnya bersambung minggu depan sehingga terkesan
lama sehingga penonton menjadi ketagihan dan teringat terus
Seorang korban sinetron secara tidak sadar akan meniru pengaruh
buruk apa yang ia tonton di TV. Bisa jadi dari sisi berpakaian dan dandanan
kurang sopan dan tidak wajar, sisi perilaku antagonis, sisi peran utama yang
menerima penderitaan tanpa usaha dan hanya menanti uluran bantuan orang
lain, meniru adegan-adegan tertentu yang dinilai aneh bagi masyarakat,
membuat orang-orang desa bermimpi banyak kaya raja seperti di TV dan
dapat memicu urbanisasi dan sebagainya.
Sebaiknya seseorang menghindari sinetron berseri tidak mendidik
karena hanya buang-buang waktu saja, maka pilihlah tanyangan TV yang
tidak bersambung dan buat penasaran, karena yang demikian itu dapat
memperbudak kita agar terus menerus nonton sinetron itu tanpa boleh tidak
sekalipun, maka sebaiknya tonton acara berita, dialog, lawak lepas dan
sebaginya yang tidak bersambung sehingga waktu yang ada bisa kita
dedikasikan untuk keluarga tercinta atau kegiatan lain yang bermamfaat.
C. Sekilas tentang Religi
1. Pengertian Religi
Kata religi berarti kepercayaan. 19 Sedangkan dalam literatur lain
religi berasal dari bahasa latin yaitu religere, yang berarti mengumpulkan
dan membaca. 20 Jadi pengertian dari religi merupakan kata lain dari agama,
agama berasal dari dua kata yaitu a = tidak dan gam = pergi. Jadi artinya
tidak pergi, tetap ditempat, diwarisi secara turun temurun. Kemudian religi
berasal dari bahas Eropa yang berarti sama yaitu agama. 21
Arti agama
(addien) dalam bahasa Arab adalah adat istiadat kebiasaan, tingkah laku,
taat, hukum..
Nurcholis Madjid mempunyai pengertian yang sama bahwa agama
berasal dari bahasa latin yang mempunyai arti yang sama dengan agama
yaitu ajaran kepatuhan.13 Dari semua definisi diatas, peneliti bisa mengambil
pengertian operasioanal bahwa kata religi mempunyai pengertian suatu
kepercayaan terhadap Tuhan dan kepada ajarannya dari hasil mengumpulkan
19
Abdullah P.Kamus Ilmiah Populer dan lengkap,Op.cet,h.53
20
Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspek, (Jakarta: UI Press
1985),cet.ke-5
21Abuddin Nata, Metodologi Study Islam,(Jakarta,PT.Raja Grapindo
Persada,1998),cet.ke-1.h.9
ajararan-ajaran yang tidak teratur menjadi pedoman hidup untuk mematuhi
segala perintahnya dan menjahui segala larangannya.
2. Pengertian Sinetron Religi
Sinetron religi adalah sinetron yang menjadikan agama sebagai
topik sentralnya. Saat ini cukup banyak sinetron religi yang ditayangkan
diberbagai stasiun televisi Indonesia.
Mulai yang mengangkat kisah nyata, fiksi, sampai yang melegenda
maupun sekedar gambaran kehidupan yang mengandung esan agama dalm
membedakan antara yang hak dan yang batil menurut ajaran islam sepertia
Rahasia Illahi,, sinetron Maha Kasih, Tawakal, Kodrat dan Misteri
Illahi..Tanyangan religi perkembangannya meningkat mulai dari sinetron
yang bertemakan ramadhan dan hari raya Idul Fitri yang mendapat tempat
dihati penonton, sehingga berlanjut penayangannya menjadi hiburan yang
disuguhkan setiap hari dilayar kaca kita. Penyangan sinetron yang kental
dengan tema religi ternyata mendapat sambutan hangat dari beberapa
kalangan, tak terkecuali para ulama, karena melalui media ini mereka
mampu menyampaikan dakwahnya dengan mudah kesetiap kalangan di
seluruh pelosok dengan kemasan yang ringan dan tidak membosankan
seperti halnya ceramah. Kebebasan label Islam muncul dalam layar kaca
seharusnya kita syukuri, mengingat betapa sulitnya dahulu kita
menampakkan sedikit saja sesuatu yang berhubungan dengan Islam.
Andaikata identitas keislaman itu terlihat dari layar kaca kita, itu sebatas
dalam acara khusus keagamaan. Lain dulu lain sekarang, apa yang dirasakan
masyarakat hampir setiap hari tanyangan religi hadir menemani waktu
santai dirumah. Sedikit banyak tanyangan atau sinetron itu memberikan
dampak positif, baik dari kesadaran berpikir, berbusana dan berperilaku
yang baik menurut ajaran Islam yang Rahmatan Lil alamin.
Tanyangan religi saat ini mempunyai karakteristik yang bisa
dibedakan secara sederhana menjadi :
1. Sinetron yang bertema konflik dalam kehidupan keluarga yang
akhirnya menemukan jalan pembenaran dengan dasar religi
2. Sinetron yang menggambarkan batasan Allah atas perbuatan manusia
disaat maut menjemput
3. Sinetron yang mengambil tema pada penyampaian sebuah syariat
4. Sinetron yang memasukkan unsur-unsur mistis
Sinetron dalam karakteristik pertama, mempunyai keunggulan
karena alur ceritanya yang mudah dicerna dengan berbagai konflik menarik
yang ditawarkan, menjadikan sinetron ini selalu menjadi primadona apalagi
dengan didukung oleh aktris-aktris top yang dalam balutan busana
muslimah. Meslipun konflik yang disodorkan masih seputar jalinan cinta
atau kekuasaan.
Pada karakteristik kedua, ide cerita sinetron diambil dari kisah
nyata tentang bagaimana balasan Allah terhadap manusia disaat menemui
ajalnya sesuai amal perbuatan dikala hidupnya. Meskipun kadang menuai
beda persepsi, namun kisah didalamnya menyadarkan kita untuk selalu
berbuat baiak terhadap sesama dan menaati segala perintah Allah, sinetron
ini merupakan nasehat agar percaya kebesaran Allah didunia terhadap
umatnya.
Perkembangan sinetron religi itu bisa dibilang mencengangkan.
Dalam waktu singkat banyak sekali serial bermunculan dengan berbagi visi
dan ide cerita yang pasti diharapkan lebih bagus dan berbobot. Seperti
sinetron yang tergolong pada karakteristik ketiga, alur cerita didasarkan
pada penyampaian pesan syariat yang dikemas dalam tanyangan ringan dan
sangat menyentuh, contohnya perintah berkurban yang benar, kewajiban
berzakat untuk kebersihan jiwa dan harta dan kebesaran Allah telah
berkehendak terhadap umatnya untuk berhaji, lantaran sambutan yang
memuaskan dari pemirsa, sinetron-sinetron bertema religi semakin
bermunculan dan rumah-rumah produksi pun tak mau ketinggalan dalam
pertarungan seru ini. Saya ambil satu contoh sinetron dengan judul (x) tak
jauh beda dengan sinetron religi lainnya dilihat dari judul dan temanya
sangat kental dengan tema religi, namun pengambilan tema banyak
didasarkan pada hal-hal yang mistik.
Sinetron berkarakteristi keempat ini juga tak kalah posisi cerita
yang kadang kala berlatar belakang adegan laga ini tetap menjadi pilihan
pemirsa. Namun dalam perkembangan sinetron ini mulai memasukkan
unsur-unsur metafisika. Tema yang yang disuguhkan lambat laun
menceritakan hal-hal yang berbau mistis. Penyampaian pesan dalam
sinetron ini memang tidak keluar dari tema religi, namun caranya mungkin
bisa dikatakan kurang benar.Adegan dalam sinetron ini murni berbau daya
khayal, contonya menyembuhkan muka cacat dengan kembang tujuh rupa
dibawah bulan purnama, pertarungan siluman dengan tokoh agama ,
seorang pemuda yang punya indera keenam dalam menyelesaikan beragam
persoalan, juga cerita tentang suatu keajaiban benda yang selalu menolong
dalam kondisi tertentu. Diatas hanya berbagai contoh sinetron yang berlatar
belakang misteri dan mistik. Jika kita kembali pada niat awal munculnya
sinetron religi, apakah pemilihan cerita dan peran seorang tokoh agama
sebagai penasehat dalam sinetron mistik ini dapat dikatakan benar ? lalu
bagaimana Islam menanggapi cerita mistis ini? Mungkinkah dengan dalih
bahwa hal itu sekedar cerita fiksi untuk menghidupkan adegan. Namun
apakah ini merupkan suatu pendidikan yang baik.
Ada beberapa hal yang mungkin terjadi dari dampak penanyangan
sinetron mistik ini, dintaranya masyarakat yang dulunya tidak tahu dan
menjadi tahu dan mengenal dunia mistis apalagi ilmu hitam tidak menutup
kemungkinan jika sebagian dari mereka akan ikut membenarkan hal yang
seharusnya diperangi oleh islam. Meskipun dalam islam mengakui hal yang
ghaib, namun tidak semua yang ghaib (tidak terlihat kasat mata dan
perasaan) dapat dikategorikan hal yang harus dipercaya. Percontohan
dalam sinetron religi mistis ini akan menjadi benar jika tujuannya untuk
memberitahukan bahwa hal tersebut tidak bertentangan dengan akidah
Islam, bukan untuk membenarkan dan mengakuinya, karena
mengkhawatirkan jika sinetron ini dapat memberi kesan pembenaran pada
dunia mistis bagi sebagian orang yang menontonnya
3. Perkembangan Sinetron Religi
Penggemar sinetron televisi pasti mengenal sinetron Rahasia Illahi,
Maha kasih, Tawakal, Kodarat, Misteri Illahi dan sederajat lagi sinetron
bertema religi yang ditawarkan oleh semua stasiun televisi di Indonesia saat
ini. Semua mengangkat cerita yang didasarkan pada kisah nyata maupun
sekedar gambaran kehidupan yang mengandung pesan agama dalam
membedakan antara yanhg hak dan yang batil menurut ajaran islam.
Tanyangan religi setahun belakangan ini terasa marak, berawal dari
munculnya sinetron religi bertema ramadhan dan hari raya idul fitri yang
mendapat tempat dihati pemirsa, sehingga berlanjut penayangannya menjadi
hiburan yang disuguhkan setiap hari dilayar kaca kita.
Penayangan sinetron yang kental dengan tema religi ternyata
mendapat sambutan hangat dari beberapa kalangan, tak terkecuali para
ulama, karena melalui media ini mereka mampu menyampaikan dakwahnya
dengan mudah kesemua kalangan diseluruh pelosok dengan kemasan yang
ringan dan tidak membosankan seperti halnya ceramah. Kebebasan label
Islam muncul dalam layar kaca seharusnya kita syukuri, mengingat betapa
sulitnya dahulu kita menampakkan sedikit saja sesuatu yang berhungan
dengan islam. Andaikata identitas keislaman itu dilayar kaca kita hanya
sebatas dalam acara-acara khusus keagamaan. Lain dulu lain sekarang apa
yang dirasakan masyarakat hampir setiap hari tanyangan religi hadir
menemani waktu santai dirumah. Sedikit banyak tanyangan atau sinetron itu
memberikan dampak positif, baik dari kesadaran berpikir, berbusana dan
berperilaku yang baik menurut ajaran Islam.Untuk itu mari kita tengok
kebelakang, selam tahun 2002-2004dunia pertelevisian dipenuhi dengan
tanyangan-tanyangan misteri dan fisik sampai-sampai ada relity show yang
menawarkan cerita alam ghaib. Dari kesadaran berbagai pihak seperti alaim
ulama dan kaum intelektual, mereka pun akhirnya menghilangkan cerita
demikian, karena dianggap tidak mendidik, namun akhirnya cerita tersebut
tereliminasi dengan sendirinya.
Tidak dapat dipungkiri penanyangan sinetron religi menempati
rating teratas, hal ini dapat dilihat pada jam tayang sinetron religi disetiap
stasiun televisi. Pemilihan jam tanyang antara pukul 19.00 s/d 21.00 WIB,
beberapa pihak tampaknya ingin ikut berpartisipasi juga sehingga bila kita
acara seksama bermunculan cerita –cerita yang disampaikan dalam beberapa
sinetron religi dengan penuh keganjilan. Menanggapi dari cerita-cerita yang
disampaikan dalam beberapa sinetron religi dengan penuh bijak seharusnya
seluruh pihak mulai merasakan bila ada keganjilan. Belajar dari
pengalaman, kebebasan sinetron bertajuk religi merupakan kesempatan yang
tidak boleh disia-siakan. Melalui media ini kita akan memperoleh banyak
pelajaran sekaligus peringatan. Dakwah yang disampaikan oleh para tokoh
agama juga dengan mudah diterima dan dicerna oleh umatnya melalui
kemasan yang elegan. Ada sedikit kegelisahan dengan hadirnya sinetron
berbau mistik, bagaimana tidak, seperti yang telah dijelaskan diatas
tayangan yang mengumbar daya khayal dan mistik mampu merusak
keimanan. Apalagi tema mistik ini dikemas dalam tanyangan religi seperti
dominasi cerita yang melulu pada kisah-kisah penjelamaan manusia
setengah siluman, campur tangan perdukunan dan perang ilmu kekebalan
antara tokoh jahat dan tokoh kyai, lalu apakah hal ini tidak akan
mempengaruhi keimanan dan akidah masyarakat apalagi jika dikonsumsi
mentah-mentah oleh anak-anak.
BAB III
PROFIL SINETRON PARA PENCARI TUHAN
A. PT. Demi Gisela Citra Sinema, Produsen Sinetron Para Pencari Tuhan
1. Latar Belakang PT. Demi Gisela CitraSinema
PT. Demi Gisela Citra Sinema didirikan pada awal tahun 1997 oleh
Deddy Mizwar, yang bertindak selaku komisaris, Direktur Utama, sekaligus
Produser. Perusahaan ini bergerak di bidang produksi tayangan film dan
sinetron serta iklan. Pada awal bediri citra sinema mengkaryakan 7 (tujuh)
orang karyawan tetap, kemudian berkembang menjadi 25 orang sampai
sekarang.
Produksi pertama Citra Sinema adalah sinetron serial komedi”Mat
Angin”1997, (TPI), berkanjut dengan judul-judul populer lainnya,
diantaranya serial “Lorong Waktu, Kiamat Sudah Dekat, ketika, Demi
Masa, Bingkisan untuk Presiden” dan banyak lagi lainnya. Citra Sinema di
kenal dengan produksi film dan sinetron bernuansa religius yang di bumbui
humor cerdas.
Citra Sinema mendapat banyak penghargaan dari festival film
Indonesia, Festival Sinetron Indonesia , Festival Film Bandung, dan dari
berbagai event serta lembaga-lembaga yang bersimpati.
2. Visi dan Misi PT. Demi Gisela Citra Sinema
Visi PT. Demi Gisela Citra Sinema :” Dunia dengan segala
kehidupannya adalah sarana beribadah kepada Allah SWT.”
Penjelasan : PT. Demi Gisela Citra sinema selanjutnya dan di miliki
oleh Deddy Mizwar. Sebagai seorang yang religius (muslim), Deddy
Mizwar ingin mengorientasikan hidupnya kepada Allah dengan landasan
ayat dalam Al Qur’an “Tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk
beribadah kepadaKU” surat Az Zariat:51)
Maka segala usaha dan kerja dalam hidupnya, termasuk perusahaan
yang dia dirikan, di jalankan dengan mengarah pada tujuan tersebut. Semua
produksi yang di buat PT.Demi Gisela Citra Sinema senantiasa
berlandaskan pada visi tersebut. Dalam produksi sinetron,misalnya tema-
tema yang di tampilkan lebih banyak mengacu pada tema-tema religius yang
di kemas dengan nuansa entertainment sehingga bisa di nikmati penonton
pada umumnya.
Demi Gisela Citra Sinema menyadari bahwa penonton tidak hanya
membutuhkan nilai-nilai yang luhur, tapi juga membutuhkan kesenangan
selam menonton.
Misi PT. Demi Gisela Citra Sinema:” Memproduksi karya sinema
yang berorientasi pada pencerdasan dan pencerahan ummat.
Penjelasan :Semua produksi PT.Demi Gisela Citra Sinema bertujuan
mencerdaskan dan mencerahkan ummat (pemirsa). Berkreasi dengan
koridor semacam ini berarti produser sangat berkepentingan dalam
pemilihan tema-tema dan topik yang tertuang dalam setiap sinetron dan film
yang di produksinya. Tema-tema yang diangkat berkisar pada tema-tema
religius (Islam) yang di kolaborasi dengan nilai-nilai sosial yang berlaku
dalam masyarakat Indonesia, khususnya.
Cara penyajian juga diupayakan mengarah pada upaya pencerdasan
dan pencerahan ummat. Sinetron dan film produksi Demi Gisela Citra
Sinema menghindari penyajian yang menggurui, vulgar, verbal, dan
melanggar SARA seta etika. Sebagai gantiya, teknik penyajiannya lebih
merupakan teknik analogi yang tidak secara langsung tapi lebih efektif dan
“membekas” dalam benak pemirsa. Selain itu kadang disisipkan pula
elemen-elemen humor dalam penyajian agar mudah diterima dan disukai
pemirsa. Jenis humornya pun di seleksi yang tidak melanggar aturan agama.
Kadangkala harus menghilangkan sebuah adegan yang sangat menarik
hanya untuk menghindari dari pelarangan-pelarangan tersebut.Demi Gisela
Citra Sinema mencoba untuk lebih bertanggung jawab terhadap pemirsa,
khususnya bertanggung jawab kepada Tuhan
B. Sinetron Para Pencari Tuhan
1. Latar Belakang Sinetron Para Pencari Tuhan
Latar belakang diproduksinya sinetron Para Pencari Tuhan (PPT)
adalah kesadaran dari pihak produser bahwa manyarakat (pemirsa) sangat
membutuhkan tayangan sinetron yang baik, sehat dan menghibur. Tayangan
yang dimaksud tayangan yang dapat mengispirasi masyarakat akan nilai-
nilai hidup yang dekat kepada ketuhanan, tidak hanya bagi umat Islam, tapi
juga umat agama lain.Tayangan jenis ini bisa dibilang menjadi minoritas
distasiun-stasiun televisi, yang lebih banyak menayangkan acara-acara
hiburan semata.
Sinetron ini diberi judul ’Para Pencari Tuhan’ karena berkisah
tentang manusia yang jauh dari Tuhan, baik disadari maupun tidak. Kasus
macam ini banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, termasuk
dikalangan masyarakat beriman.
Dalam pandangan agama Islam, bencana adalah sesungguhnya ketika
manusia kehilangan keimanannya atau mengalami kerusakan iman. Hal
itulah yang menjadi perhatian serius para konseptor’’PPT’ untuk
menempatkan tema ’ketuhanan’ sebagai koridor alur cerita. Judul sinetron
ini sempat mengalami pergantian berkali-kali sebelum akhirnya
menjadi’Para Pencari Tuhan’, misalnya ’Dibawah langitMU’, Latihan
Insyaf’, dan sebagainya.
Berbeda dengan sinetron-sinetron religius lainnya, sinetron Para
Pencari Tuhan, tidak bersandar pada elemen-elemen dari dunia ghaib, dalam
hal ini yang dimaksud adalah hantu, ini karena cerita PPT disandarkan
semata-mata pada kehidupan manusia, bukan kehidupan hantu. Sinetron ini
pun ditayangkan untuk ditonton oleh manusia, bukan oleh hantu, sedangkan
bermain-main dengan hantu lebih dekat dengan kemusyrikan.
2. Visi dan Misi Sinetron Para Pencari Tuhan
Visi sinetron Para Pencari Tuhan adalah sinetron religius yang baik
dan sehat bisa menjadi salah satu sumber inspirasi masyarakat (pemirsa)
untuk memikirkan kembali kualitas spiritualnya. Sedangkan Misi sinetron
Para Pencari Tuhan adalah mengajak masyarakat (pemirsa) untuk mengisi
kehidupannya dengan hal-hal yang lebih Islami.
3. Karakterisasi
A. BARONG (pemeran Group bajaj )
Usia 25-30 an, mantan pencuri kendaraan bermotor, bujangan, adik
dari seorang boss preman. Tampak lebih dewasa dibanding teman-
temannya. Sebetulnya, karena dia adalah orang yang berpikir dan
cenderung bersikap seenaknya.
B. JUKI (pemeran Group Bajaj)
Usia 25-30 an mantan pencopet, tidak diterima lagi oleh ibunya, agak
kurang pendidikannya, jalan pikirannya polos. Baginya, ibu adalah nomor
satu.
C. CHELSEA (Pemeran Group Bajaj )
Usia 25-30 an, mantan pengecer narkoba, patah hati karena istrinya
tidak mau rujuk kembali dan malah menikah dengan polisi yang dulu
menangkapnya. Agak sentimentil dan labil. Gila bola, fanatik klub
Chelsea dari liga Inggris.
D. Bang JACK (Pemeran Deddy Mizwar)
Penjaga musholla, berusia setengah baya, cenderung kasar tapi tulus
hati, mantan tukang jagal dipemotongan hewan, mudah gelisah-oleh
kesalahan-kesalahan kecil. Ilmu agamanya pas-pasan, tapi sungguh-
sungguh dalam melaksanakannya. Mengalami trauma serius dengan
hewan kerbau, karena pernah menyembelih seekor kerbau dan lupa
membaca doa. Sejak itu, kerbau menjadi mimpi buruknya.
E. AYA (Pemeran: Zaskia A.Meca)
Gadis cantik berusia 22 an, lembut dan penuh perhatian, penjual
kolak dan pengelola taman bacaan mini, ilmu agamanya cukup layak. Ia
adalah kembang harum dintara serakan batu koral,sumber inspirasi
psikologis bagi orang-orang sekitarnya. Tinggal bersama kakaknya yang
menikah dengan ustadz Ferry. Ia sengaja pindah kesini karena
menghindari orang-orang yang ramai datang melamarnya dikampung. Ia
belum ingin menikah
F. Ustadz FERRY (Pemeran: Akri Patrio)
Masih muda, tipikal ustadz-ustadz muda jaman sekarang, jebolan
pesantren, istri baru satu. Sejak sekali menjadi komentator di sinetron
’inalillahi’, ia mulai gila syuting. Banci tampil, menurut istilah anak
sekarang. Dihormati umat, tapi ia sendiri segan dengan marbotnya, bang
Jack. Ia tak berani terus terang menegur bang Jack, ia sering keliru atau
melenceng dalam melaksanakan ibadah.
G. HAIFA (Pemeran: Anissa Suci)
Istri ustadz Ferry kakaknya Aya. Ia kurang suka suaminya tampil di
tivi. Selain karena khawatir akan memancing sikap riya, juga was-was
akan mengumpulkan banyak penggemar dikalangan wanita.
4. Daftar Pemain Utama serta profilnya
SINETRON PARA PENCARI TUHAN
Deddy Mizwar sebagai Bang jack
Zaskia A.Mecca sebagai Aya
Melky Bajaj sebagai Chelsea
Aden Bajaj sebagai Barong
Isa Bajaj sebagai Juki
Udin Nganga sebagai Hansip
Asrul Dahlan sebagai Asrul
Agus Kuncoro sebagai Azzam
Akri Patrio sebagai Ustadz Ferry
Jarwo Kwat sebagai Pak Jalal
Atta sebagai Kalila
Deddy Mizwar
Biodata
Deddy Mizwar (lahir di Jakarta, 5 Maret 1955; umur 53 tahun)
adalah seorang aktor senior dan sutradara Indonesia. Ia adalah Ketua
Badan Pertimbangan Perfilman Nasional periode 2006-2009
ZASKIA A. MECCA
Biodata
Kalau era lima tahun lalu jilbab bagi artis menjadi sesuatu yang tabu,
bahkan memalukan, tapi kini tidak demikian. Seiring semakin meresapnya
nilai-nilai ajaran Islam di benak anak-anak muda, jilbab kini tak hanya
sebatas kewajiban, tapi sudah merambah menjadi mode.
Adalah Zaskia Adya Mecca, satu-satunya artis muda berjilbab yang
tetap eksis dan konsisten di dunia hiburan tapi tetap mengenakan busana
muslim kesayangannya. Karena konsistensi dan eksistensinya ini, Zaskia
pun didaulat kaum muda sebagai icon remaja muslim.
"Saya senang dan itu merupakan suatu kebanggaan tersendiri buat saya.
Yang jelas, hal ini juga membuat langkah saya harus lebih hati-hati dan
harus selalu menjaga perilaku. Karena orang pasti menuntut lebih dari
saya, dibanding artis lain," ujar Zaskia yang ditemui di Kampung Artis,
Jakarta Timur, belum lama ini, seperti dikutip info-artis.com.Tak hanya
itu, aktifnya Zaskia di dunia hiburan menjadi sebuah pembuktian. Dia
ingin membuktikan bahwa wanita berjilbab tetap bisa eksis tanpa harus
menanggalkan jilbabnya.
"Aku mau ngebuktiin, pakai jilbab itu tidak menghentikan aktifitas
kita. Semakin hari aku malah semakin merasa baik dalam karir dan
kehidupan aku. Aku juga pengen kasih tahu bahwa pakai jilbab pun kita
tetap bisa main film dan sinetron, tanpa harus melepasnya. Buktinya
sejauh ini job aku mengalir saja dan nggak pernah kehilangan job,"
imbuhnya.
Sementara itu, mengenai tawaran peran Zaskia tetap selektif dalam
memilih peran. Sebab, dia merasa peran yang dimainkannya bisa
berpengaruh terhadap masyarakat yang menyaksikan.
"Aku merasa tanggung jawab aku lebih besar. Karena itu, aku harus
selektif pilih peran," tandas Zaskia.
Go Lebanon
Kebanyakan artis yang ingin go internasional, memilih Amerika
sebagai tujuan utama. Berbeda dengan Zaskia. Dia berharap bisa go
international ke Lebanon.
"Aku juga pengen go internasional, tapi bukan ke Amerika seperti
kebanyakan artis lainnya. Aku malah pengen bisa main di perfilman Arab
yaitu Lebanon," ujar Zaskia yang ditemui di Kampung Artis, Jakarta
Timur, belum lama ini.
Keinginan Zaskia untuk go international, mengikuti film Ayat-Ayat
Cinta yang dibintanginya. Film tersebut tak hanya sukses di Tanah Air,
tapi juga dapat diterima di Malaysia dan Singapura. Oleh karena itu,
Zaskia ingin bisa keluar negeri untuk memajukan karir aktingnya. Dan
Lebanon, menjadi target mantan kekasih Sahrul Gunawan itu.
"Aku merasa perfilman Lebanon tidak kalah menarik dengan negara
lainnya di dunia. Tapi kalau untuk aktingnya, aku nggak tahu. Yang pasti
artis cowok dan ceweknya ganteng dan cantik. Ya pokoknya, aku mau
kalau ada tawaran kenapa nggak. Boleh dong kita melebarkan sayap,"
ucapnya penuh antusias.
Meski keinginannya bermain di film Lebanon cukup besar, Zaskia
belum melakukan observasi tentang Lebanon. Dia lebih memilih
mengandalkan teman-temannya yang berada di sana.
"Gue belum observasi, tapi memang gue punya teman di Lebanon
yang ngerti tentang perfilman di sana. Jadi, dari mereka gue dapat
masukan," pungkasnya.
Dibantu Deddy Mizwar, Bajaj Belajar Jadi Aktor
Kelompok lawak Bajaj yang personilnya terdiri dari Melky, Aden,
Isa mulai populer sejak menjadi salah satu juara kontes API (Audisi
Pelawak TPI) tahun lalu, saat ini merasa bersyukur karena mendapatkan
kesempatan belajar menjadi aktor dan tidak hanya sebagai pelawak.
Kesempatan itu sendiri muncul setelah mereka direkrut Deddy Mizwar
untuk ikut membintangi sinetron Para Pencari Tuhan.
Agus Kuncoro
Biodata
Agus Kuncoro Adi (lahir di Jakarta, 11 Agustus 1972; umur 35
tahun) adalah aktor Indonesia. Agus mengawali debutnya lewat film Saur
Sepuh IV, Titisan Darah Biru (1991).[1] Namanya melejit lewat perannya
sebagai Azzam dalam sinetron religi Para Pencari Tuhan. Beberapa
sinetron yang pernah dibintanginya antara lain Tutur Tinular (1997)
sebagai Raden Wijaya, FTV Sayekti dan Hanafi sebagai Hanafi bersama
Widi Mulia sebagai Sayekti,[2] Dunia Tanpa Koma sebagai Andar
Manik,[3] Maharani, dan Debu Tertiup Angin. Sedangkan film yang
pernah dibintanginya adalah Be Happy di Pinggir Kali bersama Kristina
serta Kun Fa Yakuun yang rencana tayang awal 2008.
Agus menikah dengan pemain sinetron Anggia Jelita pada 23 Januari
2005 setelah 6 tahun berpacaran.
Agus pernah digosipkan selingkuh dengan Novia Ardhana yang saat
itu masih dalam ikatan pernikahan dengan Muhamad Bintang. Namun isu
ini kemudian ditepis oleh keduanya.
Akri
Biodata
Akri adalah seorang pelawak dan aktor Indonesia. Akri mulai dikenal
sejak bergabung kelompok lawak Patrio bersama Eko dan Parto yang
tampil rutin di acara Ngelaba di TPI.
Sebelumnya, lulusan UHAMKA (Universitas Muhammadiyah Prof.
Dr. HAMKA), Jakarta, Fakultas Sastra dan Seni Bahasa Indonesia ini juga
menjadi penyiar di SK radio. Di mana kemudian dipertemukan dengan
Eko dan Parto dan mendirikan Patrio pada 1994.
Lahir 4 Mei 1969, Akri juga tampil sebagai bintang sinetron dengan
karakter komedinya. Termasuk sinetron sukses PARA PENCARI TUHAN
arahan sutradara dan aktor Deddy Mizwar.
Selain itu, Akri dalam beberapa kesempatan menjadi pemandu acara
dialog religi dan bahkan mejadi nara sumber. Disusul juga penampilannya
sebagai juri acara adu bakat Pidacil di TPI.
5. Daftar Crew
SINETRON PARA PENCARI TUHAN
Sutradara : Kiki Zakaria
: Deddy Mizwar
Asisten Sutradara : Jerry Asfar
: Erick Sawung
Kameraman : M.Yassin H.B. Atap
Pengarah Artistik : Jujun AJ
Pengarah Kostum dan Make-Up : Kang Ipey
Penata Suara : Mardhani
Pimpinan Produksi : Asep Cahyana
Unit Produksi : Dicky Buyu
: Jos Terpase
Produser : R.Giselawati Wiranegara
6. Proses Produksi Sinetron Para Pencari Tuhan
Sinetron Para Pencari Tuhan (PPT) mulai dikonsep sejak tahun 2006.
Setelah tercapainya kesepakatan dengan pihak SCTV, maka proses
produksinya dimulai pada bulan Februari 2007, tahap awal tentunya
bermula dari penyusunan konsep dan penulisan skenario sebanyak 25
episode. Kurang lebih berbarengan dengan itu,dilaksanakan proses casting
dan audisi calon-calon pemeran dan penyusun tim produksi (sutradara dan
crew). Proses syuting memakan waktu sekitar 8 (delatan) bulan, sudah
termasuk editing dan pengisian musik latar. Sebetulnya, sinetron Para
Pencari Tuhan harus diproduksi sebanyak 30 episode. Namun, karena ada
kendala dalam proses penulisan dan jadwal deadline yang tidak terpenuhi,
maka terpaksa diproduksi hanya sebanyak 25 episode saja.
Lokasi syuting bertempat didaerah Jakarta Timur dan Bekasi,
tepatnya kelurahan Jati Asih. Dipilihnya tempat ini, selain pertimbangan
kebutuhan adegan, juga dekat dengan kantor PT Demi Gisela Citra
Sinema sehingga memudahkan pelaksanaan koordinasinya.
7. Pola Tayang Sinetron Para Pencari Tuhan
Pola tayang sinetron Para Pencari Tuhan adalah mengisi slot jam
tayang waktu sahur selama bulan Ramadhan. Setelah usai penayangan 30
hari, maka kemudian ditayang ulang selama bulan syawal berikutnya.
Sinetron Para Pencari Tuhan mendapat rating tertinggi dibanding
acara-acara televisi lain pada jam yang sama. Faktor penyebabnya antara
lain cerita dan karakter yang menarik dan membumi, dekat dengan
kenyataan seharí-hari. Selain itu, tema dan topik-topik religius yang
dikemas dalam nuansa komedí telah menjadi salah satu keunggulan
sinetron ini. Faktor lainnya yang tak kalah penting adalah karena sinetron
ini dibintangi oleh aktris yang Sangat popular, Zaskia A.Mecca dan Deddy
Mizwar. Untuk saat ini keduanya dianggap sebagai ikon penting dalam
sinetron dan film religius.
8. Faktor pendukung dan Penghambat Sinetron Para Pencari Tuhan
Faktor Pendukung
a. Pemain berbakat atau pengalaman sehingga proses produksi tidak ada
syuting ulang
b. Pemain sudah terkenal, ganteng dan cantik
c. Alur cerita membumi potret masyarakat Indonesia sehari hari, sehingga
mudah dicerna dan pemirsa bisa ikut terlibat secara emosi
d. Berani tampil beda, alur cerita unik, menarik, bernafaskan religi
sementara televisi swasta lain masih memproduksi dan menayangkan
format acara yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya yaitu acara
lawakan sementara masyarakat sudah jenuh dengan tayangan semacam
itu
Faktor Penghambat
Faktor penghambat sinetron Para Pencari Tuhan antara lain terlihat
selama proses produksi, yakni ketidak sesuaian jadwal para pemain,
disamping kendala cuaca (hujan). Sering terjadi, para pemain tidak bisa
hadir pada hari yang sama padahal pada adegan di skenario mengharuskan
demikian. Hal ini memaksa jadwal syuting diundurkan hingga tercapainya
kesesuaian jadwal. yang juga menjadi penghambat pelaksanaan produksi
adalah penulisan skenario yang melewati deadline (tidak sesuai jadwal).
Hal ini membuat proses produksi sempat mengalami keterlambatan.
9. Lain-lain (Pendapat)
a. Pendapat Wahyu HS
Beberapa rekan penulis bertanya kepada saya, bagaimana dan dari
mana saya bisa menuliskan adegan dan dialog-dialog yang, menurut
mereka, kuat dan memorable dalam serial "Para Pencari Tuhan". Dengan
bercanda saya jawab, "Ya harus bisa, dong. Saya kan penulis." Saya buru-
buru minta maaf karena ternyata mereka serius dengan pertanyaan itu.
Saya terpaksa mengingat-ingat kembali, bagaimana semuanya itu tertulis
di dalam komputer saya. Sebagian besar saya sudah lupa prosesnya, tapi
sebagian lagi saya masih ingat.
Untuk pemilihan tema dan topik, biasanya merupakan hasil diskusi
dengan tim kreatif saya (Bang Diding Jacob, HAMBA, Kang Arief, Albert
Hakim, Farrel M. Rizqy, Amiruddin Olland, dan Veronica Grensilia),
sebagian lagi dari diskusi informal dengan istri, teman, supir taksi, atau
kru sinetron, yang bukan bagian dari tim kreatif, sebagian lagi hasil
diskusi dengan diri saya sendiri.
Misalnya, pada episode yang memunculkan tokoh Asrul untuk
pertama kalinya. Tokoh ini cukup terpelajar tapi tidak trampil mencari
uang hingga kesarjanaannya hanya menghasilkan ijazah, bukan uang.
Untuk menggambarkan betapa miskinnya tokoh ini, ada beberapa pilihan:
banyak hutang, menjadi peminta-minta, atau dilanda kelaparan yang amat
sangat. Pilihan-pilihan tersebut menurut saya sangat klise dan tidak
menyengat. Lalu, saya tanya, jika kalian jadi orang miskin yang jobless
dan nggak punya apa-apa lagi, mau jual apa? Ada yang jawab, jual anak.
Menarik, tapi terlalu kejam. Tim kreatif saya mulai capek dan kesal, lalu
ada yang nyeletuk, "Jual genteng aja." Saya langsung pilih itu. Maka,
jadilah tokoh Asrul yang sudah frustrasi itu menjual dua potong genteng
rumahnya sendiri untuk makan keluarganya. Pada momen ini, saya
menemukan bahwa tokoh Asrul adalah orang yang tidak kreatif dan
cenderung bersikap ekstrim.
Tokoh Bonte merupakan ketidaksengajaan ketika "harus"
diperpanjang episodenya. Awalnya saya hanya ingin menampilkannya
satu episode saja untuk memberi efek tekanan emosional kepada tokoh
Asrul dan Hansip dengan ledekannya "Cieee, ciee, cieee." Ternyata,
banyak penonton yang menyukai tokoh Bonte. Ya sudahlah, kami
perpanjang saja kemunculannya menjadi beberapa episode.
Salah satu plot yang menjadi favorit saya dalam serial "Para Pencari
Tuhan" adalah percintaan tokoh Aya dan Azzam. Mereka adalah dua
orang yang saling mencintai. Jika mereka berpacaran dengan penuh kasih
sayang dan saling pengertian, maka saya akan sangat bosan menulisnya
dan mungkin plot mereka hanya bertahan dua-tiga episode saja. Saya
harus mendapatkan formula tertentu yang membuat hubungan mereka
menjadi unik dan tidak membosankan, khususnya untuk saya sendiri. Apa
yang bisa menyatukan mereka? Cinta? Semua orang berpikiran seperti itu
dan tidak unik lagi. Hingga suatu saat, tak sengaja saya melihat foto
Presiden Cuba, Fidel Castro, di sebuah majalah bekas. Castro adalah
musuh bebuyutan para presiden Amerika, begitu pula sebaliknya. Kedua
pihak senantiasa bertemu dalam konflik-konflik yang seakan tak berujung.
Mereka dipertemukan, bersilaturakhim secara buruk, melalui kebencian,
dari jaman ke jaman. Mereka saling serang, saling provokasi, saling benci,
dan saling terobsesi. Tak penting lagi siapa yang akan muncul sebagai
pemenang, tapi kisah Castro dan para presiden Amerika selalu menarik
untuk dinikmati. Lalu, saya teringat pada PR saya tentang plot Aya dan
Azzam.
Begitulah ... kedua tokoh dalam "Para Pencari Tuhan" ini tampil
sebagai dua pecinta yang selalu bertemu untuk saling menyerang, saling
menyakiti. Aya dan Azzam dipersatukan bukan oleh cinta, melainkan oleh
kebutuhan untuk membenci. Mereka adalah dua pecinta yang berpacaran
dengan cara yang aneh. Wawasan agama, kekuatan kepribadian, dan
intelektual merekalah yang kemudian membuat hubungan itu menjadi
"indah". Sesekali tokoh Aya harus menampar Azzam yang kurang ajar, itu
hanyalah alternatif kontak fisik untuk menggantikan adegan berciuman,
yang tidak mungkin saya tulis di dalam sinetron-sinetron saya. Level
agama dan intelektual yang sama dari kedua tokoh ini membuat mereka
seimbang dalam perang dialog. Suatu saat Azzam menang, di saat lain
Aya di atas angin. Kalaupun Aya harus membuka rahasia kecil hatinya
dengan menangis, dia harus menangis dengan sangat indah. Dia kalah
dengan kecantikan yang bertambah. Dalam konsep kreatif saya, tokoh-
tokoh pria boleh tunggang-langgang berkubang lumpur porak-poranda dan
menjadi sangat jelek, tapi tokoh-tokoh perempuannya harus tetap indah
meski terpuruk sama dalamnya.
Menjelang episode-episode terakhir, saya berpikir keras mencarikan
cara bagi tokoh Azzam untuk melakukan "pukulan telak" kepada Aya,
yang sulit sekali ditaklukkan. Kedua tokoh ini terlanjur kuat dan nyaris
sulit saya kendalikan. Jika tokoh Aya dan Azzam tak bisa dikendalikan
lagi, maka saya sebagai penulis skenarionya akan tampak sangat tolol.
Lewat tengah malam saya pulang kantor dengan tubuh letih dan pikiran
kusut. Plot Aya dan Azzam macet dan terancam hambar justru di episode
terakhir. Saya tahu, hanya butuh satu dialog kuat untuk mengakhiri plot
mereka dengan manis hingga Aya mau mengalah. Tapi, dialog itu sedang
jual mahal. Makin dicari, makin ngumpet. Saya jengkel sendiri dan
menyandarkan jidat ke kaca jendela taksi dan berpikir iseng.
Saya tersentak dan buru-buru menyuruh sopir taksi menghentikan
mobil. Dengan perasaan heboh, saya tulis di buku catatan saya dialog
terakhir untuk Azzam , yang akan menunjukkan kepada Aya bahwa
Azzam sudah melakukan semua yang bisa dilakukan untuk menebus
kesalahannya. Tidak layak lagi jika Aya belum mau memaafkan dan
melupakan. Maka, dialog itu adalah, "Apalagi yang bisa kulakukan untuk
memuaskanmu? Jika syariat membolehkan, akan kupakai airmatamu
untuk berwudlu."
Malam itu saya bisa tidur nyenyak dan keesokan harinya selesailah
skenario "Para Pencari Tuhan" episode terakhir. Ternyata, belum benar-
benar berakhir. Tokoh Bang Jack jadi masalah. Bagaimanapun, Bang Jack
adalah tokoh utama. Dialah yang harus mengakhiri serial ini dan saya
sudah memutuskan untuk menghindari "a total happy end". Pertemuan
harus diakhiri dengan perpisahan, cerita harus dikembalikan kepada plot
utama: Bang Jack dan ketiga muridnya yang mantan narapidana itu:
Chelsea, Barong, dan Juki. Maka, Chelsea dijemput oleh utusan mantan
istrinya untuk datang dan mendengarkan sebuah keputusan penting.
Barong dikabari oleh Linda tentang abangnya yang ditembak polisi. Ia
harus pergi menjenguknya ke rumah sakit. Hanya Juki yang berakhir lebih
menyenangkan. Dia dipanggil pulang oleh emaknya yang sudah bisa
menerimanya. Kepergian ketiga orang ini, bagi Bang Jack, menimbulkan
rasa gamang. Ketidakpastian. Akankah mereka kembali setelah
menemukan hal yang lebih "berarti" di luar sana? Mana pula seharian tadi
mereka ngambek karena Bang Jack, yang sudah dianggap sebagai aba, tak
bisa menyediakan hidangan khas lebaran seperti di keluarga normal. Bang
Jack tertinggal seorang diri di mushola kecilnya, menata makanan yang
sudah seharian tadi diimpikan dan diributkan oleh ketiga muridnya. Lalu
lelaki tua itu melangkah ke teras memandang langit malam dan
bergumam, "Anak-anak gue pulang nggak, ya?" Deddy Mizwar
menambahkan alunan takbir dan membuat ending itu terasa meresap dan
syahdu.
Alhamdulillah ....Seminggu telah berlalu dari episode terakhir, saya
harus mulai menulis sekuel "Para Pencari Tuhan 2". Deg-degan sih, tapi
dengan "bismillah" saya harap bisa menyelesaikannya dengan baik. Insya
Allah.
b. Pendapat Pemirsa SCTV
Dulu kalo bangun sahur susah banget, sambil ngantuk2 nonton tv
yang acaranya itu melulu, ngga pernah ganti dari tahun ke tahun.
Ternyata puasa tahun ini acaranya agak beda. Ada acaranya fauzi
badilla yang isinya jalan-jalan. Ada yang lihat rumah artis. Lihat rumah
artis biasanya ditayangkan bukan waktu sahur. Yang terakhir dan paling
aku suka yaitu sinetron Para Pencari Tuhan.
Sinetron yang produsernya istrinya Kang Deddy Mizwar ini, bisa
buat mata melek sepanjang sahur. Formatnya tidak beda jaduh dengan
sinetron kang Deddy lainnya seperti Lorong Waktu, Kiamat Sudah Dekat.
Bedanya Kiamat sudah Dekat diputar pagi hari, Lorong Waktu diputar
sore hari dan Para Pencari Tuhan diputar waktu sahur.
Sinetron ini berisi kehidupan sehari-hari ustadz Bang Jack dan tiga
anak asuhnya beserta orang-orang di sekitar mereka. Bang Jack, nama
kerennya Muhammad Zakaria, pekerjaan sehari-harinya merawat
musholla kecil miliknya dibantu Chelsea, Juki, Barong, ketiga anak
asuhnya. Selain itu ada ustadz Ferry dan istrinya. Tinggal bersama
mereka, adik ipar ustadz Ferry yaitu Aya. Ada juga Mang Udin sang
hansip desa.
Temanya sendiri benar-benar “down to earth” alias masalah-masalah
seperti yang kita alami. Contohnya Mang Udin yang pusing karena kurang
bayaran sebagai hansip. Juki yang selalu ditolak ibunya karena dulu nakal
suka mencopet. Atau Aya yang selalu sebal dengan Azam, cowo yang
rajin mengejar dia. Selain itu ceritanya banyak disisipi ilmu agama seperti
bagaimana cara menguburkan mayat, cara berkhotbah yang baik, sholat
berjamaah yang benar, dsb. Sinetron ini juga mengingatkan kita agar
jangan memikirkan diri sendiri melainkan juga peduli terhadap kesusahan
orang lain dan lingkungan sekitar kita.
Para tokohnya punya karakter menonjol & berbeda satu sama lain.
Bang Jack, ustadz yang tampaknya galak dan nyleneh tapi sebenarnya
baik dan peduli. Ustad Ferry yang berwibawa tapi tetap mendengarkan
nasehat istri. Aya yang baik tapi bisa judes. Chelsea, duda cerai yang
hampir bunuh diri. Juki mantan copet dan selalu ditolak ibunya. Mang
Udin, hansip desa yang kocak tapi naif. Azam, laki-laki kaya namun selalu
ditolak Aya lamarannya.
Pintarnya waktu tayang sinetron juga diselingi kuis yang dipandu
ketiga pemain anak asuh Bang Jack. Mereka pembawa acara kuis yang
handal dan kocak. Pemirsa yang sudah mengirimkan sms diminta memilih
piring tertutup berisi makanan yang nantinya harus dimakan oleh Mr. I, si
pemeran Juki. Isi piringnya macam-macam mulai dari puding, jengkol,
buah naga sampai cabe merah.
Seandainya sinetron di Indonesia banyak yang mendidik seperti
sinetron PPT ini. Bukan melulu menampilkan dandanan, kecantikan,
mobil & rumah mewah, drama percintaan yang ngga habis-habis,
menakut-nakuti dan tema-tema ngawur lainnya.
Para Pencari Tuhan
Saatnya karya mendikte "rating"
Oleh DAHONO FITRIANTO
Akhirnya, sebuah sinetron dengan kemasan sederhana tetapi bernas
muncul juga di televisi nasional. Dan terbukti, sinetron yang
"menyempal" dari kelaziman tren sinetron masa kini itu berhasil
merebut hati penonton.
Sinekuis Para Pencari Tuhan (PPT) ditayangkan bukan di jam tayang
utama, melainkan menjadi salah satu acara khusus bulan Ramadhan yang
ditayangkan setiap waktu sahur, pukul 03.00-04.30, di SCTV. Disebut
sinekuis karena di antara alur cerita sinetron terdapat selingan
kuis-kuis dengan pertanyaan seputar isi cerita.
Dari sudut pandang rating dan share—dua panutan utama stasiun
televisi, yang disurvei lembaga AGB Nielsen—sinekuis ini mencatat
rekor luar biasa. Dari awal ditayangkan 16 September lalu, share-nya
sudah berada di atas 20 persen dan terus naik hingga pada 23 September
telah mencapai 40,1 persen di tiga kota besar, yakni Jakarta, Bandung,
dan Surabaya.
Artinya, 40,1 persen (hampir separuh) penonton TV pada jam yang
sama memilih nonton PPT daripada acara-acara khusus sahur lain.
Menurut Direktur Program SCTV Budi Sutjiawan, minggu ini PPT
telah masuk urutan lima besar acara TV yang paling banyak ditonton.
Sementara acara spesial sahur lainnya, yang masih berkisar pada kuis-kuis
dan acara komedi, dikabarkan hanya mampu menghuni urutan 20-an.
Dengan kecenderungan minat penonton yang terus meningkat, Budi
memperkirakan minggu depan sinekuis produksi rumah produksi PT Demi
Gisela Citra Utama itu sudah masuk tiga besar. "Ini pertama kali dalam
sejarah (pertelevisian Indonesia) sebuah acara sahur bisa masuk tiga
besar," ungkapnya.
Kekuatan PPT terletak pada kesederhanaannya. Berbeda dari
sinetron-sinetron populer lain yang terbiasa mengangkat kehidupan
keluarga kaya kota besar, berisi kisah melodramatis atau mistik yang
tidak realistis, PPT mengangkat dinamika kehidupan keseharian rakyat
jelata di pinggir kota.
Pusat cerita sinetron tersebut adalah musala kecil bernama At-Taufik
yang dijaga dan diurus Bang Jack (diperankan Deddy Mizwar), mantan
tukang jagal. Suatu hari, Bang Jack didatangi tiga mantan narapidana
yang ingin tobat, yakni Barong, Juki, dan Chelsea (berturut-turut
diperankan trio lawak Bajaj: Aden, Isa, dan Melky).
Dengan bekal ilmu agama yang pas-pasan, Bang Jack bersedia
membimbing mereka dengan bantuan Aya (Zaskia Adia Mecca), adik ipar
Ustadz Ferry (Akrie Patrio). Berbagai kisah kehidupan kemudian berputar
di sekitar musala ini, seperti kisah cinta Aya dan Azam (Agus Kuncoro)
yang alot, perselisihan antara Ustadz Ferry dan istrinya, Haifa (Anissa
Suci), tentang siapa yang lebih pantas ikut shooting acara keagamaan di
TV, dan hubungan antara masyarakat dengan Pak Jalal (Jarwo Kwat),
orang terkaya di kampung.
Berbagai pesan bijak Islami yang sifatnya universal, seperti
kesabaran, ketabahan, ketulusan, kejujuran, dan kerja keras,
disampaikan tanpa kesan menggurui dan bahkan dalam kemasan komedi
yang mudah dicerna dan dinikmati. Komedi yang ditampilkan pun jauh
dari kesan slapstick, tetapi lebih berupa komedi situasi.
"Sengaja ditampilkan dalam format komedi supaya penonton tidak
apriori duluan karena sudah bertahun-tahun penonton terbiasa dengan
acara komedi di saat sahur. Tetap lucu, tetapi isi kami perbaiki," kata
Deddy Mizwar yang juga menjadi produser dan sutradara PPT.
Deddy mengakui, dari segi format dan isi cerita, tak ada yang baru
dari PPT dibanding dua sinetron produksinya yang lebih dulu sukses,
yakni Kiamat Sudah Dekat dan Lorong Waktu. Dengan materi pemain
yang hampir sama, tahun ini Kiamat Sudah Dekat bahkan sudah
memasuki musimketiga dan ditayangkan pada acara spesial Ramadhan
sore hari di SCTV."Jadi, tiap hari kami membuat dua sinetron," ujar
Deddy.
Kesuksesan PPT membalikkan tesis para pelaku industri
pertelevisian selama ini yang "menuduh" masyarakat hanya menggemari
sinetron-sinetron pop yang hanya mengumbar kemewahan, kekerasan, dan
mistik (yang dibuktikan dengan rating dan share tinggi sinetron
bertema tersebut). Apa yang kami lakukan adalah memberi alternatif
tontonan bagi pemirsa. Selama ini penonton terlihat menyukai (acara-
acara tersebut) karena tidak diberi pilihan. Orang akhirnya menyukai acara
tersebut karena telanjur terbiasa," tutur Deddy. Aktor dan sutradara yang
melambung namanya melalui film Nagabonar itu juga mengingatkan,
pemirsa TV bukanlah kumpulan orang bodoh yang tak bisa memilih
tontonan berkualitas. "Industri sih industri, tetapi tetap harus direncanakan
dan disiapkan dengan lebih matang," ungkapnya.
Ia menambahkan, meski ia menggarap dua sinetron stripping (tayang
tiap hari) pada waktu bersamaan, tetapi tidak dikerjakan secara instan.
PPT, misalnya, sudah direncanakan dan dipersiapkan sejak tiga tahun lalu.
"Saya tidak bisa dengan sistem instan, karena sebuah karya yang masuk ke
ruang publik harus bisa dipertanggungjawabk an secara karya dan moral,"
tandasnya.
Dan terbukti, rating dan share pun akhirnya bisa mengikuti
kreativitas. Penonton pada akhirnya juga terbukti bisa memilih antara
acara bermutu dan tidak. "Rating harusnya mengikuti karya, bukan karya
yang mengekor rating," tegas Deddy.
c. Forum Pembaca Kompas Mengenai Sinetron Para Pencari Tuhan
Oleh Anton
Sinetron paling bermutu tahun ini layak diberikan pada : Para
Pencari Tuhan. Bahkan dibandingkan dengan produksi Deddy Mizwar
lainnya yang juga tayang di sore hari : Kiamat Sudah Dekat (KSD), mutu
Sinetron PPT jauh diatas KSD yang sesungguhnya sudah memasuki titik
jenuh. Ada yang menarik dalam PPT ini dari gerak pikir Deddy Mizwar,
pertama judulnya. Kedua, karakterisasi tokoh-tokohnya dan ketiga,
susunan masyarakat yang dibangun dalam setting sinetron itu.
Dalam judul Para Pencari Tuhan Deddy Mizwar tampaknya secara
pemahaman sedang mengalami lompatan transendensi dalam memahami
proses pencarian Tuhannya. Pada judul `Kiamat Sudah Dekat', nama judul
itu mengandung makna spekulatif tapi juga ending dari seorang yang
sudah paham spiritual. Disini Deddy sebagai figur utama ada pada puncak
pemahaman Islam : Ikhlas. Landasan Ikhlas dalam terminologi Islam bisa
dikatakan sebagai landasan keseluruhan dalam menjalankan disiplin-
disiplin beragama. Ikhlas bukan berarti titik henti tapi merupakan
pelepasan dari sesuatu yang bermakna duniawi.
Keikhlasan sering dimaknai dalam konsepsi tasawuf sebagai sebuah
puncak penglihatan yang tidak terhijab. Atau `terbukanya hati seseorang
ketika melihat sesuatu yang dianggap beban'. Dititik inilah kemudian
pikiran dilepaskan dan mulai digunakannya hati nurani sebagai alat
bertindak. Dalam Sinetron KSD, keikhlasan menjadi sebuah alur cerita
yang menarik dimana seorang Bapak yang begitu membanggakan
produknya –seorang puteri yang cantik dan tahu etika menurut standar si
Bapak harus berjodoh dengan lelaki yang sama sekali di luar himpunan
etika si Bapak – disinilah kemudian bertarung antara idealisme dengan
realitas.
Kedua, adalah karakterisasi tokoh. Deddy Mizwar adalah generasi
emas Produksi film tahun 80-an. Ia dibesarkan oleh Asrul Sani lewat
Nagabonarnya dan kenal dengan sutradara-sutradara jempolan seperti
Nyak Abbas Akup atau Wiem Umboh, walaupun secara intelektualitas
sinematografi-nya ia jauh dari ruang Teguh Karya yang cenderung
kontemplatif. (Inilah kenapa lingkar dalam artis-artis Teguh Karya selalu
bernada serius) Deddy tidak, ia adalah murid terbaik Asrul Sani sutradara
drop-dropan jaman Revolusi 1945. Asrul Sani adalah seniman berkarakter
borjuis, cerdas, dan mampu memahami realitas masyarakatnya ke dalam
situasi satire. Sinetron Asrul Sani di TVRI tahun 80-an seperti :
`Monumen', `apa yang kau cari Palupi' merupakan pendongkelan pelan-
pelan sistem masyarakat Indonesia yang sudah dibohongi oleh Orde Baru.
Dalam sinetron PPT, pembangunan karakter sangat sempurna bahkan
boleh dibilang revolusioner bila dibandingkan dengan sebarisan sinetron
dungu Indonesia yang masih saja berkibar-kibar dengan orang-orang
Bollywood sebagai tokoh utama konspiratornya. Deddy berhasil menjadi
penyelamat sinetron Indonesia yang didesak ke pinggir jurang kebodohan
demi rating. Sinteron-sinetron kita saat ini bukan saja rendah
pembentukan karakternya tapi memang tidak diperhatikan. Tapi Deddy
tidak, ia mampu membentuk karakter masing-masing orang bahkan
dengan memperkuat karakter kepribadian orang itu. Deddy adalah jenis
sutradara yang tidak menjadikan aktornya tersiksa dalam karakter orang
lain. Lihatlah karakter Udin, si Udin Ngaga ini kemungkinan dalam
sehari-harinya memang berkarakter asal njeplak, cerewet dan kritis. Di
tangan Deddy Mizwar aktor Udin ini diperkuat, dari seluruh pemeran PPT
karakter Udin-lah yang terbaik dia menjadi penterjemah pikiran Deddy
Mizwar tentang pembumian agama, penghubungan relasi-relasi antara
mistifikasi agama dengan realitas kemasyarakatan. Karakter Udin adalah
tendensi sekuler dalam masyarakat. Sedikit dibawah Udin adalah karakter
Asrul Dahlan yang berperan sebagai Asrul, karakter Asrul dengan logat
Medan-nya yang khas diperkuat Deddy dengan sikap idealis. Disini
sesungguhnya Asrul dikurung oleh Idealisme-nya, Asrul adalah
pengejawantahan terbaik dalam cerminan sikap Nabi Ayub dalam melihat
kemiskinan, walaupun ia berteriak dengan kemiskinannya, ia masih
berpegang pada idealisme-nya karakter ini ditubrukkan pada Udin yang
realistis kemudian bukan melahirkan kontra tapi sebuah kolaborator
dengan titik : Idealisme atau Realitas semuanya berujung pada
kepentingan, `bagaimana gua bisa makan hari ini'. Duet Asrul dan Udin
merupakan duet menarik yang menggambarkan kebimbangan kaum
proletar. Mereka mati-matian untuk bergantung pada orang kaya tapi
dalam hati mereka memusuhi. Ketidakberdayaan kaum proletar ini
semakin dipaksa ke dalam susunan masyarakat yang sudah ada dimana
memang secara ekonomis kaum kapitalis-lah yang memegang kekuasaan
dan pendorong agar Udin-Asrul ini agar menerima takdir kemiskinan
mereka secara fatalistis adalah Al Ustadz Ferry yang diperankan secara
parodikal oleh Akri. Deddy Mizwar tidak salah menarik Akri sebagai
parodi Al Ustadz yang doyan duit dan selebritas –sebuah tendensi dakwah
jaman kita – Mungkin Deddy mengamati secara serius karakterisasi Akri
ketika melawak dengan Patrio, dan harus diakui Deddy adalah orang
paling pintar dalam mengambil aktor dengan kesesuaian karakter.
Zascia Mecca yang memainkan karakter Ayya, adalah sebuah
kecemerlangan Deddy yang secara diam-diam melihat Zascia adalah
etalase perempuan berpenampilan muslim, tapi cukup sampai pada
batasan etalase belum substansial kemuslimannya. Ini diperlihatkan
bagaimana Ayya menjadi wanita pendendam hanya karena dikatakan
`bodoh' oleh pacarnya. Karakterisasi Ayya ini merupakan sindiran pada
kaum muslimah bahwa dengan baju berpenampilan Muslim apa sudah
bisa melakukan substansi ke-Islamannya? Atau sekedar menjadi etalase?
Yang kemudian membawa ke arah industrialisasi yang ujung-ujungnya
adalah akumulasi Kapital.
Pelawak Jarwo yang memainkan sebagai Pak Djalal, lelaki kaya
yang sinis menjadi semacam klise bahwa menjadi kaya adalah kurang baik
dan cenderung kikir. Ini merupakan karakter biasa dimanapun, ya di
Amerika ...ya di Indonesia. Kekayaan dalam sinema-sinema selalu
digambarkan sebagai orang yang culas dan mencuri dari keringat orang
lain. Hanya saja Jarwo disini selalu merasa menang ketika bisa menghina
orang lain dengan bandingan kekayaan.
Puncak dari karakter PPT ya.. Bang Jek sendiri alias Deddy Mizwar,
dia lucu, cerdas namun na'if. Puncak kelucuannya saat dia berkhotbah di
rumah Pak Djalal tapi nggak konsen pada apa yang dibicarakannya dan
bikin malu teman-temannya.
Susunan masyarakat dalam PPT digambarkan dengan apik oleh
Deddy. Dalam sinetron KSD susunan masyarakat ini tidak terlalu terlihat
relasi-relasinya, namun oleh Deddy di PPT diperlihatkan relasi-relasinya
termasuk penindasan terselubung si kaya dengan si Miskin yang dengan
baik digambarkan pada negosiasi kerja antara Pak Djalal dengan Asrul-
Dahlan dan saat Pak Djalal membayar uang dengan membuang uang
bukan memberikan baik-baik, inilah kekerasan struktural masyarakat. Dari
semua penggambaran susunan struktural masyarakat pesannya singkat,
bahwa kita harus menerima susunan masyarakat tanpa harus
mengkritisinya dan mungkin bila stress ya... larinya ke do'a-do'a serta
dzikir, bukan begitu Bang Deddy?
BAB IV
RESPON MAHASISWA JURUSAN KOMUNIKASI
PENYIARAN ISLAM TERHADAP SINETRON RELIGI PARA
PENCARI TUHAN DI SCTV
A. Prospek Sinetron sebagai Media Dakwah
Aspek strategi dakwah yang menggunakan sinetron sebagai media
dakwah terlihat jelas adanya penekanan pada pesan-pesan yang dikemas
secara apik dan menarik sehingga menyentuh hati pemirsa. Sinetron
otomatis salah satu konsumsi hiburan masyarakat, itu sangat potensial sekali
memasukkan misi-misi dakwah islam. Masyarakat sekarang sekarang
tergila-gila dengan namanya drama televisi atau istilah lain sinetron (sinema
Elektronik), oleh sebab itu kita harus membawa sinetron tetapi dengan
tema-tema islami sehingga dengan tergila-gilanya masyarakat dengan
sinetron secara tidak langsung mereka mengkonsumsi dakwah Islam, maka
dengan mudahnya dakwah islam akan berkembang seiring dengan
berkembangnya zaman. Selain itu muatan dalam sinetron dakwah berisi
keteladanan dalam bentuk contoh perilaku dan tidak terkesan menggurui,
dan dari segi pesan yang disampaikan dapat dengan mudah dipahami oleh
masyarakat luas22.
Dakwah merupakan suatu kewajiban bagi setiap muslim dan
muslimat yang sudah baligh, kewajiban ini bukan hanya memberikan
22
Nurcholis Madjid, Indonesia kita,(Jakarta : Universitas Paramadina,2004),Universitas
Paramadina Jakarta, cet ke-3 h.45
informasi tentang Islam, melainkan juga membujuk, mempengaruhi orang
lain agar bersedia melakukan tindakan yang mencerminkan ajaran Islam.
Untuk manivestasi hal tersebut, kita harus dapat mengemas materi
dakwah yang akan disampaikan terutama dengan jalan mengambil
kebahasaan dalam kemasan yang menarik, tidak hanya dengan metode
ceramah agama yang kebanyakan hanya menyampaikan hal-hal yang
doktrinal saja dan jarang mengungkap pada persolan-persoalan aktual serta
solusinya.
Banyak cara yang dapat dilakukan agar kemasan materi dakwah
yang akan disampaikan menjadi menarik dan aktual, salah satunya dengan
memanfaatkan jalur kesenian, melalui karya sebuah sinetron, misalnya
sinetron sebagai bahasa gambar akan sangat menarik dan diminati jika
sinetron itu mampu menjadi tontonan yang yang memberikan pencerahan
sekaligus solusi dari berbagai macam kesulitan hidup Sinetron mempunyai
kelebihan tersendiri dibandingkan dengan media dakwah yang lainnya,
maka dari itulah media sinetron dapat dijadikan media dakwah yang efektif,
dimana pesan-pesannya dapat disampikan kepada penonton secar halus dan
menyentuh relung hati tanpa mereka merasa digurui.
Sinetron merupakan salah satu media komunikasi massa yang
bersifat satu arah yang sangat efektif untuk dimamfaatkan sebagai sarana
komunikasi dakwah. Sinetron dapat dibuat dengan tujuan tertentu kemudian
hasilnya ditayangkan untuk dapat dilihat oleh masyarakat dengan
menggunakan proyektor atau sejenisnya.
Secara teknis ada empat tanda pokok dari komunikasi massa,
seperti yang diungkapkan oleh Elizabeth Noelle Neuman :
1. Bersifat tidak langsung , artinya harus melewati media teknis.
2. Bersifat satu arah, artinya tidak ada interaksi diantara peserta komunikasi
3. Bersifat terbuka, artinya ditujukan kepada publik yang yang tidak
terbatas dan anonim (tidak saling menegenal)
4. Mempunyai publik yang secara geografis tersebar.14
Maka sinetron itu sendiri bersifat satu arah, oleh karena itu sinetron
dianggap sebagai jenis komunikasi efektif yang dapat langsung
mempengaruhi penontonnya.
Hal terebut dapat dilihat secar visual melalui beberapa aspek di
antaranya :
1. Set, pengertian set adalah sesuatu yang melatarbelakangi atau
mengelilingi. Set sangat efektif sebagai alat informasi tentang dimana
sang tokoh berada. Set sebagai akibat dari hubungan sang tokoh dalam
cerita dengan lokasi atau tempat kejadian
2. Properti, sebenarnya properti dapat dikatakan bagian dari set, baik
properti maupun set dapat meberikan informasi tentang karakterstik
tertentu.
3. Objek, hampir sama dengan properti. Hanya saja objek dapat di
hubungkan dengan sentuhan-sentuhan dramatik bahkan emosional.
Misalnya, dalam salah satu adegan, seseorang mengeluarkan senjata
tajam dari balik bajunya dan hendak menikam orang lain. Perasaan-
perasaan tertentu muncul dalam diri penonton
4. Pemain, melaui ciri fisik pemain, antara lain, info didapatkan, wajah
dapat menunjukkan karakter tertentu. Apakah sebagai seorang
kontekstual, pemalas, dungu dan sebagainya. Wajah juga dapat
menampakkan ekspresi tertentu dari perasaan-perasan sesaat, seperti
sedih, senang, gelisah dan sebagainya.
5. Cahaya, pengertian cahaya dapat juga dihadirkan dalam pengertian
gambar tanpa harus dipisahkan. Tetapi ada kalanya kita melihat dari
peranannya sebagai alat informasi, maka perpisahan menjadi penting.
Seperti bila akan mengetahui pagi hari, siang atau malam. Pencahayaan
juga dapat memberikan aksentuasi tertentu terhadap penting atau
tidaknya objek, set, properti atau pemain.
Sebagaimana karya seni dibidang lain, sinetron telah masuk
kedalam globalisasi nilai-nilai ditengah perkembangan zaman yang
yang semakin konpleks. Karya sinetron hadir ditengah manusia, tak bisa
lagi membawakan diri hanya sebagai barang kesenian dalam pengertian
yang ekslusif.
Dengan demikian, jika ada pengertian seni untuk dakwah atau
sinetron untuk dakwah yang harus digaris bawahi, menurut Chaerul
Umam’ yang berdakwah itu orangnya, karena dakwah itu mengajak
orang maju dari tingkat yang paling rendah ketingkat yang paling baik.
Itu kewajiban setiap muslim’ hendaknya pengertian dakwah itu tidak
dipersempit, seperti pengertian dakwah sebagai propaganda, akibatnya
bila ada pengertian seni untuk dakwah atau sinetron untuk dakwah,
orang akan tergelincir pada pengertian seni untuk propaganda.
Dakwah dalam sinetron tentu saja bukan sekedar tanyangan yang
menampilkan orang sedang shalat atau mengaji saja. Pengertiannya tidak
sedangkal itu, melainkan kesenian atau karya sinetron yang lahir dari
kreasi seorang muslim, karya yang beralsafah isalm, karya yang
diwarnai terjemahan ajaran isalm sabagai hasil kajian melalui bidang
kekaryaan. Untuk menciptakan karya yang demikian maka sang seniman
harus menguasi keislamannya.
Sinetron dakwah pun harus mampu menginterpretasikan berbagai
jawaban tentang kehidupan manusia. Tontonan yang sanggup
menampilkan bahasa gambar sebagai pengejawantahan berbagai
kepelikan dan jalan keluarnya dari problem yang ada dimasyarakat,
sehingga dari gambaran itu dapat ditarik makna, solusi tertentu dari
suatu kasus atau persolan.
Selama ini sinetron hanya menampilkan wujud seorang kyai
dengan tasbih ditanganya, kemudian ia mampu mengusir roh jahat yang
menjadi antagonis dalam sinetron tersebut. Dengan kata lain kehadiran
tokoh agama dalam sinetron hanya untuk mengusir roh jahat belaka.
Jelasnya sinetron dakwah adalah sinetron yang mampu menampilkan
berbagai idealis kehidupan sehari-hari dengan jawaban yang riil.
Dakwah lewat sinetron adalah dakwah melalui suatu media.
Sinetron mempunyai hukum-hukum tersendiri. Sinetron mempunyai
hukum aksi dan karakter jika ingin meyampaikan sesuatu lewat sinetron
maka ikutilah aturannya. Oleh karena itu, agar kesan bertahan lama,
harus diikuti bagaimana caranya yang benar dan tidak melanggar esensi
sinetron dakwah, yaiu sinetron harus bisa melahirkan ekspresi dan
penonton dapat memperoleh kesan. Dari ekspresi ke impresi (kesan)
terbentang medan garapan agar sinetron dakwah itu enak di tonton dan
perlu.
Agar dakwah yang disampaikan dalam sinetron dapat diterima
dan disampaikan kepada penonton dan sesuai dengan tujuan dakwah
Islamnya yaitu mengajak kepada umat manusia kepada jalan yang baik,
jalan yang diridhai Allah SWT, maka pesan dakwah dalam sinetron yang
disampaikan selain memenuhi langkah-lanagkah penyampaian, suatu
pesan juga memiliki bentuk ideal. Bentuk pesan ideal tersebut seperti
tidak menggurui, tidak mendoktrin dan tema-tema yang diangkat lebih
ditekankan pada tema yang universal dan humanis sebenarnya prospek
sinetron dakwah itu selalu potensial, selalu ada karena secara manusiawi
siapa pun dari agama apapun sebenarnya mereka.
B. Kelebihan dan kekurangan sinetron sebagai media dakwah
Dari sekian banyak media dakwah yang ada, tidak semua media
dapat diterapkan ditempat-tempat masyarakat. Karena pada dasarnya
setiap media pada situasi dan kondisi masyarakat. Demikian dengan
halnya sinetron televisi yang dijadikan sebagai media dakwah, juga
memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut.
Berikut ini adalah kelebihan sinetron dijadikan sebagai media
dakwah yaitu antara lain:
1. Sinetron mampu mengemas pesan-pesan yang berisi nilai-nilai ajaran
Islam dengan kemasan cerita dramatik dengan tokoh-tokoh
pemerannya yang menjiwai karakter, sehingga dapat menggugah
perasaan pemirsanya, seakan ikut merasakan permasalahan yang
dihadapi okeh tokoh ceritanya, keadaan ini sangat berpengaruh
terhadap penerimaan yang disampaikan23
.
2. Sinetron sebagai salah satu bentuk media massa memberikan
dampak yang kuat terhadap pemirsanya yaitu efek yang lebih
berkonotasi pada perubahan sikap dan perasaan serta terakhir dapat
merubah perilaku penontonnya. Tentu saja dari sinetron dakwah
yang memiliki nilai religius dengan menampilkan ajaran-ajaran islam
lebih berpeluang besar untuk merubah sikap dan juga perilaku
masyarakat sesuai dengan syarat Islami sehingga dapat terwujud
masyarakat islami sesuai tujuan dari dakwah itu sendiri terlebih lagi
masyarakat kita sangat mengidolakan aktor dan aktris sehingga
mereka dengan bangga bisa mengikuti mode atau cara tingkah laku
orang yang dikagumi.
3. Sinetron dakwah dalam menyampaikan pesan-pesan ajaran Islam
dikemas sebuah cerita yang menarik sehingga tidak terkesan
menggurui, karena penonton tidak suka digurui. Selain itu, isi sesuai
dengan realitas sosial pemirsa dan lebih banyak mengangkat
23 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Kominikasi, (Bandung : PT.Remaja Rosdakarya,2003) cet ke-
20, h 189
permasalahan atau persoalan yang terjadi dalam kehidupan
masyarakat
Kemudian berikut ini kelemahan sinetron televisi dijadikan
sebagai media dakwah yaitu antara lain :
1. Sinetron tidak membuat ajaran agama secara rinci, ini dikarenakan
waktunya yang teramat singkat dan harus disaksikan sekali jalan,
sehingga pesan-pesan yang disampaikan hanya bersifat global dan
tidak memenuhi keingintahuan tentang ajaran agama secara lengkap.
2. Intensitas dakwah melalui sinetron tidak seperti intensitas dakwah
melaui media bentuk ceramah, pengajian-pengajian agama atau lewat
media tulisan. Hal ini karena untuk membuat sinetron dakwah
memiliki berbagai kendala misalnya, kurangnya kemampuan yang
dimilki sutradara dan penulis skenario dalam hal wawasan dan
pengetahuan agama.
3. Kesulitan untuk membuat sinetron dakwah dalam mencari tema
materi keagamaan, bagaimana memasukkan ajaran agama sebagai
jawaban atas problem kehidupan. Biasanya orang hanya tahu ayat,
hadistnya tapi tidak tahu penerapannya.
C. Profil Responden
1. Sejarah Singkat Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI)
Fakultas Dakwah Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta adalah fakultas
setelah terjadi perubahan nama dari Fakultas Dakwah Institut Agama
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Perubahan ini berdasarkan
keputusan presiden RI Nomor :31 tahun 2002 sebagai perwujudan dari
gagasan dan hasrat umat Islam yang merupakan mayoritas bangsa
Indonesia, untuk mencetak kader pemimpin islam bagi keperluan
perjuangan bangsa Indonesia.
Fakultas Dakwah dan Komunikasi adalah fakultas yang
merupakan pengembangan dari jurusan Dakwah pada fakultas Ushuludin
IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang secara resmi dibuka pada tahun
1990/19991 (pada waktu itu masih bernama Fakultas Dakwah), diawali
dengan membuka satu jurusan yaitu Penyiaran dan Penerangan Agama
(PPA) , dengan 2 kelas dan jumlah mahasiswa sekitra 80 orang, akhirnya
pengembangan fakultas Dakwah pada tahun 1992-1995 memiliki 2
jurusan yaitu Penyiaran dan Pengembangan Agama (PPA) dan
Bimbingan Penyuluhan Agama (BPA)24
Seiring pekembangan Fakultas Dakwah tersebut akhirnya pada
tahun 1994/1995 terjadi perubahan nama jurusan BPA menjadi BPI
24
Yunan Yusuf, Pedoman Akademik Fak. Dakwah dan Komunikasi, (Jakarta: Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah ,2004-2005),h.4
(Bimbingan Penyuluhan Islam) dan pada tahun 1996/1997 terjadi
perubahan nama kembali, yaitu jurusan PPA menjadi KPI ( Komunikasi
Penyiaran Islam) sampai sekarang. Perubahan tersebut didasarkan pada
surat keputusan Dirjen Bin Boga Islam Departemen Agama tahun 1999.
Tahun demi tahun dilalui dan pada akhirnya KPI Menjadi jurusan
terbesar mahasiswanya di Fakultas Dakwah ini. Untuk sekarang KPI
menjadi 5 kelas dengan 1 konsentrasi Jurnalistik yang dibentuk pada
tahun 2004/2005. seiring dengan kemajuan yang pesat di era Globalisasi,
jurusan KPI senatiasa menghasilkan perubahan sesuai dengan tantangan
zaman. Kurikulum yang ada sekarang diadopsi dari jurusan Komunikasi
di Indonesia dan tak keluar dari jurusan-jurusan ditempat lain (UI,
UNPAD, UGM, dan UT), pada prinsipnya sama yang membedakan
dengan KPI mempunyai Penyiaran Islam25
Untuk kedepan KPI akan difokuskan kepada hal-hal umum,
terbukti dengan adanya program studi Jurnalistik dan sedang
mengusakan studi Public Relation, Broad Casting, yang pada langkah
selanjutnya akan mengundang para pakar menuju kompetensi keilmuan.
Dengan kemajuan tersebut KPI dan Jurnalistik sekarang mempunyai
praktikum mata kuliah sendiri antara lain komputer, isi materinya
berbeda dengan jurusan lain, lebih kepada desain grafis, lay out majalah,
tabloid dan koran, sedangkan dalam pelaksanaan prakteknya sarana dan
prasarana KPI juga mulai membaik dengan adanya Laboratorium Radio,
25
Firmansyah, Bekal KPI untuk meraih masa depan Jeda sumber Inspirasi (Jakarta),3 September
2005, h.5.
TV dan Fotografi. Mahasiswanya pun di didik sebagai konseptor acara
keagamaan di televisi.
2. Visi dan Misi Jurusan KPI
Adapun Visi dan Misi jurusan KPI adalah mewujudkan jurusan
dan komunikasi Penyiaran Islam sebagai pusat keunggulan dalam bidang
keilmuan komunikasi dan penyiaran Islam.
Sedangkan, misi dari jurusan KPI adalah:
1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengjaran dalam bidang ilmu
komunikasi dan penyiaran Islam
2. Melakukan penelitian dibidang komunikasi penyiaran Islam
3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka
mengamalkan ilmu komunikasi dan penyiaran Islam
4. Melakukan kerjasama dengan berbagai pihak yang terkait dengan
komunikasi dan penyiaran Islam
3. Tujuan dan Kompetensi jurusan KPI
a. Tujuan
Yaitu menghasilkan sarjana komunikasi dan penyiaran Islam
yang cerdas, cakap, terampil dan berakhlak mulia.
b. Kompetensi
1. Menjadikan mahasiswa terampil dalam bidang ilmu
komunikasi dan penyiaran Islam
2. Menjadikan mahasiswa komunikasi dan penyiaran Isalm
berkepribadian dan berakhlak mulia, dinamis, kreatif dan
inovatif
4. Sekilah tentang Mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam
Mahasiswa adalah salah satu bagian darikalangan akademis
yang memilki daya intelektual dan daya kreativitas tinggi. Dalam hal
ini jurusan KPI, termasuk salah satunya, ini terbukti dengan adanya
kegiatan-kegiatan yang terlaksana, baik itu kegiatan yang
diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) jurusan KPI
maupun kegiatan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) jurusan atau bisa
juga disebut LSO (Lembaga Seni Otonom) . LSO yang ada di jurusan
KPI yakni komunitas mahasiswa kreatif Audio Visual (KOMKA),
Paduan Suara Vorce OF Comunication (VOC), dan Lembaga Dakwah
Kampus (LDK)jurusan KPI, Sebenarnya Kegiatan yang dilakukan
Badan Mahasiswa Jurusan (BMJ) jurusan KPI maupun LSO-LSO
yang ada di jurusan KPI sama saja, seperti seminar mahasiswa,
pelatihan Jurnalistiuk, Work Shop Film, public speaking, pelatihan
dasar penyiar radio atau pembacaan berita Tv dan lain sebagainya.
Hanya saja LSO-LSO dijurusan KPI seperti KOMKA, VOC
dan LDK. jurusan KPI hanya fokus pada satu kegiatan saja. KOMKA
adalah komunitas yang lebih fokus pada satu kegiatn seni audio visual
seperti yang berhubungan dengan film dan televisi. Paduan suara
VOC adalah komunitas mahasiswa yang bergerak dalam bidang seni
tarik suara, VOC juga memiliki band, jadi kegiatan yang
dilaksanakan dengan musik. Sedangkan Lembvaga Dakwah Kampus
(LDK) hanya berfokud pada kegiatan-kegiatan yang berhubungan
dengan pengembangan bakat dakwah yang dimiliki oleh setiap
mahasiswa.. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mahasiswa
jurusan KPI adalah mahasiswa yang benar-benar memiliki sifat kritis,
daya kreativitas yang diimbangi dengan moral dan akhlak yang baik,
dalam mengembangklan ilmu yang didapat dari perkuliahan, tentunya
hal ini dapat menambah pengalaman dan bakat dimasa depan nanti.
B. Respon Mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Terhadap
Sinetron Religi Para Pencari Tuhan Di SCTV
1. Sekilas mengenai sinetron Para Pencari Tuhan Di SCTV
Sinetron ini diberi judul ’Para Pencari Tuhan’ karena berkisah
tentang manusia yang jauh dari Tuhan, baik disadari maupun tidak.
Kasus macam ini banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari,
termasuk dikalangan masyarakat beriman.
Dalam pandangan agama Islam, bencana adalah sesungguhnya
ketika manusia kehilangan keimanannya atau mengalami kerusakan
iman. Hal itulah yang menjadi perhatian serius para konseptor’’PPT’
untuk menempatkan tema ’ketuhanan’ sebagai koridor alur cerita.
Judul sinetron ini sempat mengalami pergantian berkali-kali sebelum
akhirnya menjadi’Para Pencari Tuhan’, misalnya ’Dibawah
langitMU’, Latihan Insyaf’, dan sebagainya.
Berbeda dengan sinetron-sinetron religius lainnya, sinetron
Para Pencari Tuhan, tidak bersandar pada elemen-elemen dari dunia
ghaib, dalam hal ini yang dimaksud adalah hantu, ini karena cerita
PPT disandarkan semata-mata pada kehidupan manusia, bukan
kehidupan hantu. Sinetron ini pun ditayangkan untuk ditonton oleh
manusia, bukan oleh hantu, sedangkan bermain-main dengan hantu
lebih dekat dengan kemusyrikan.
Visi sinetron Para Pencari Tuhan adalah sinetron religius yang
baik dan sehat bisa menjadi salah satu sumber inspirasi masyarakat
(pemirsa) untuk memikirkan kembali kualitas spiritualnya.
Sedangkan Misi sinetron Para Pencari Tuhan adalah mengajak
masyarakat (pemirsa) untuk mengisi kehidupannya dengan hal-hal
yang lebih islami.
Sinetron Para Pencari Tuhan mulai dikonsep sejak tahun 2006
setelah tercapainya kesepakatan dengan pihak SCTV, maka proses
produksinya dimulai pada bulan februari 2007, tahap awal tentunya
bermula dari penyusunan konsep dan penulisan skenario sebanyak 25
episode. Kurang lebih berbarengan dengan itu,dilaksanakan proses
casting dan audisi calon-calon pemeran dan penyusun tim produksi
(sutradara dan crew). Proses syuting memakan waktu sekitar 8
(delatan) bulan, sudah termasuk editing dan pengisian musik latar.
Sebetulnya, sinetron Para Pencari Tuhan harus diproduksi sebanyak
30 episode. Namun, karena ada kendala dalam proses penulisan dan
jadwal deadline yang tidak terpenuhi, maka terpaksa diproduksi hanya
sebanyak 25 episode saja.
Lokasi syuting bertempat didaerah Jakarta Timur dan Bekasi,
tepatnya kelurahan Jati Asih. Dipilihnya tempat ini, selain
pertimbangan kebutuhan adegan, juga dekat dengan kantor PT Demi
Gisela Citra Sinema sehingga memudahkan pelaksanaan
koordinasinya. Pola tayang sinetron Para Pencari Tuhan adalah
mengisi slot jam tayang waktu sahur selama bulan Ramadhan. Setelah
usai penayangan 30 hari, maka kemudian ditayang ulang selama bulan
syawal berikutnya.
Sinetron Para Pencari Tuhan mendapat rating tertinggi
dibanding acara-acara televisi lain pada jam yang sama. Faktor
penyebabnya antara lain cerita dan karakter yang menarik dan
membumi, dekat dengan kenyataan seharí-hari. Selain itu, tema dan
topik-topik religius yang dikemas dalam nuansa komedí telah menjadi
salah satu keunggulan sinetron ini. Faktor lainnya yang tak kalah
penting adalah karena sinetron ini dibintangi oleh aktris yang Sangat
popular, Zaskia A.Mecca dan Deddy Mizwar. Untuk saat ini keduanya
dianggap sebagai ikon penting dalam sinetron dan film religius.
Banyak sekali faktor pendukung sinetron Para Pencari Tuhan,
yang memungkinkan sinetron ini diproduksi dan ditayangkan, yang
terpenting adalah kebutuhan pihak stasiun telivisi, dalam hal ini
SCTV,untuk menyajikan sinetron religius yang baik, sehat dan
menghibur sehingga selain nilai edukasinya, nilai bisnisnya pun tetap
terpenuhi. Selain itu yang turut mempengaruhi keberhasilan sinetron
Para Pencari Tuhan adalah kejenuhan pemirsa terhadap tayangan-
tayangan pada jam makan sahur, yang selama ini didominasi oleh
acara-acara variety show, sehingga ketika muncul sinetron Para
Pencari Tuhan, pemirsa mendapatkan tayangan alternatif yang Sangat
menarik.
Faktor penghambat sinetron Para Pencari Tuhan antara lain
terlihat selama proses produksi, yakni ketidak sesuaian jadwal para
pemain, disamping kendala cuaca (hujan). Sering terjadi, para pemain
tidak bisa hadir pada hari yang sama padahal pada adegan di skenario
mengharuskan demikian. Hal ini memaksa jadwal syuting diundurkan
hingga tercapainya kesesuaian jadwal. Yang juga menjadi penghambat
pelaksanaan produksi adalah penulisan skenario yang melewati
deadline (tidak sesuai jadwal). Hal ini membuat proses produksi
sempat mengalami keterlambatan.
2. Deskripsi Data
Sinetron religi Para Pencari Tuhan di SCTV merupakan
sinetron yang memadukan dua unsur antara unsur religi dan komedi.
Sehingga dengan perpaduan kedua unsur tersebut sinetron ini berhasil
menuai kesuksesan dan mendapat rating tertinggi dibanding acara lain
pada jam tayang yang sama yang ditayangkan oleh stasiun televisi
lain. Hal lain yang membuat sinetron Para pencari Tuhan ini berhasil
karena dibintangi oleh aktor dan aktris popular seperti Zaskia
A.Mecca dan Deddy Miswar yang merupakan ikon terpenting dalam
sinetron atau film religi. Serta kejenuhan masyarakat (pemirsa) yang
pada tayangan-tayangan pada jam makan sahur yang selama ini
didominasi oleh acara-acara variety show, sehingga dengan kehadiran
sinetron Para Pencari Tuhan pemirsa mendapat alternatif yang sangat
menarik.
Dengan kesuksesan sinetron ini tentunya peneliti ingin tahu
bagaimana respon atau pendapat mahasiswa jurusan komunikasi
penyiaran isalam (KPI) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta terhadap sinetron religi Para Pencari Tuhan (PPT). Alasan
peneliti memilih objek penelitiannya adalah mahasiswa jurusan KPI,
karena jurusan KPI merupakan sebagai generasi cikal bakal penerus
dakwah modern atau istilah lainnya dakwah bit tadwin(dakwah
dengan media elektronik). Penelitian ini fokus pada mahasiswa
jurusan KPI tahun akademik 2006-2007 yang berjumlah 168
mahasiswa yang terdiri dari 5 kelas. Jadi penelitian ini memiliki
populasi sebanyak 168 mahasiswa dengan menggunakan sampel
sebesar 50 % dari jumlah populasi. Sehingga yang menjadi responden
dalam penelitian ini berjumlah 84 mahasiswa.
3. Analisa Data
Dalam analisa dapat digunakan bentuk analisis univariat
(analisis terhadap satu variabel) dan menggunakan jenis distribusi
frekuensi dengan margin erro 3% dan hasilnya tidak ada bias dari
seluruh jawaban responden.
Tabel 1
Kegemaran responden dalam menonton sinetron
No PERNYATAAN F P
1 Sangat suka 17 20,3
2 Suka 48 58
3 Kadang-kadang 12 14,3
4 Tidak suka 7 8,3
Jumlah 84 100
Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa pendapat responden mengenai
kegemarannya terhadap sinetron yaitu 17 responden atau 20,3%
mengatakan sangat suka, 48 responden atau 57,1% menyatakan suka
dan 10 responden atau 8,3 % menyatakan tidak suka menonton
sinetron.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa respon sebagian
besar mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam(KPI) terhadap
kegemarannya adalah 48 responden atau 58% menyatakan suka, hal
ini didasari karena sinetron merupakan tontonan yang
menggambarkan realita kehidupan sehari-hari, sehingga tanpa disadari
kita sering larut dalam kegembiraan dan kesedihan dari adegan
tersebut. Ini artinya respon afektif sangat berperan dalam sinetron
tersebut terhadap responden sehingga apa yang dipersepsikan
responden kemudian akan tertanam didalam perasaan, emosi atau
sikap yang menyangkut batin dan watak manusia.
Tabel 2
Kegemaran responden terhadap sinetron religi
NO PERNYATAAN F P
1 Sangat suka 50 59,5
2 Suka 20 23,8
3 Tidak suka 10 11,9
4 Sangat tidak suka 4 4,7
Jumlah 84 100
Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa pendapat responden mengenai
kegemarannya terhadap sinetron religi, yaitu 50 responden atau 59,5%
menyatakan sangat suka, 20 responden atau 23% menyatakan suka,
dan 10 responden atau 11,9% menyatakan tidak suka serta 4
responden atau 4,7% menyatakan sangat tidak suka terhadap sinetron
religi.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa respon sebagian
mahasiswa jurusan KPI terhadap kegemarannya pada sinetron religi
sebanyak 50 responden atau 59,5% menyatakan sangat suka. Hal ini
disebabkan karena sinetron religi bukan hanya sekedar tontonan untuk
hiburan saja tapi terkandung juga pesan-pesan dakwah yang bisa kita
pahami dengan mudah dibanding dakwah dalam bentuk ceramah atau
tabligh serta karena bentuk televisi yang relatif terkecil dengan ukuran
14 inci yang mudah diletakkan dimana saja. Hal tersebut merupakan
respon yang bersifat kognitif yang sangat berpengaruh terhadap
kemampuan seseorang dalam memahami program acara di televisi.
Tabel 3
Pendapat responden tentang sinetron Para Pencari Tuhan sebagai
sinetron religi
NO PERNYATAAN F P
1 Sangat setuju 58 69,8
2 Setuju 17 20,3
3 Tidak setuju 6 14,3
4 Sangat tidak setuju 3 8,3
Jumlah 84 100
Dari tabel 3 dapat dilihat bahwa pendapat responden mengenai
sinetron Para Pencari Tuhan (PPT) adalah sinetron yang berciri khas
religi yaitu 58 responden atau 69,8% menyatakan sangat setuju, 17
responden atau 20,3% menyatakan setuju, dan 6 responden atau 7,1%
menyatakan tidak setuju serta 3 responden atau 3,5% menyatakan
sangat tidak setuju.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa respon sebagian
besar mahasiswa jurusan KPI menyatakan sangat setuju bahwa
sinetron PPT adalah sinetron religi. Hali ini bisa kita lihat dalan alur
ceritanya yang mengandung nilai-nilai religi seperti adanya adegan
bagaimana tata cara berwudhu, shalat serta bagaimana cara
mengkafani mayat . Respon yang terkandung dalam tabel 3 ini bersifat
kognitif (kemampuan seseorang alam menilai sesuatu yang ia lihat).
Tabel 4
Pendapat responden tentang isi sinetron Para Pencaci Tuhan mengenai
manusia yang jauh dari Tuhan
NO PERNYATAAN F P
1 Sangat setuju 43 51,2
2 Setuju 20 23,9
3 Tidak setuju 14 16,7
4 Sangat tidak setuju 7 8,3
Jumlah 84 100
Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa pendapat responden mengenai
isi sinetron Para Pencari Tuhan tentang manusia yang jauh dari
Tuhan yaitu 43 responden atau 51,2% menyatakan sangat setuju, 20
responden atau 23,9 menyatakan setuju, dan 14 responden atau 16,7%
menyatakan tidak setuju serta 7 responden atau 8,3% menyatakan
sangat tidak setuju.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden
menyatakan sangat setuju bahwa isi dari sinetron PPT Yaitu tentang
manusia yang jauh dari Tuhan, sebagaimana yang diperankan oleh
tiga pemuda mantan narapidana yang ingin kembali kepada jalan
Tuhan (kebenaran) namun kesulitan mengenai caranya bertaubat
sehingga bimbingan sangat mereka butuhkan. Respon dalam tabel 4
bisa dikatakan respon yang bersifat kognitif (kemampuan seseorang
dalam menilai atau memahami apa yang ia lihat)
Tabel 5
Pendapat responden bahwa alur cerita sinetron Para Pencari Tuhan
tidak bersifat mistis
NO PERNYATAAN F P
1 Sangat setuju 82 98,6
2 Setuju 2 2,7
3 Tidak setuju 0 0
4 Sangat tidak setuju 0 0
Jumlah 84 100
Dari tabel 5 dapat dilahat bahwa pendapat responden
mengenai alur cerita dalam sinetron PPT Tidak bersifat mistis yaitu 82
responden atau 98,6% meyatakan sangat setuju, dan 2 responden atau
2,7% menyatakan setuju.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
mahasisawa jurusan KPI meyatakan sangat setuju bahwa sinetron
PPT tidak bersifat mistis. Hal ini bisa kita lihat dari tayangan tiap
episodenya yang menceritakan tentang kehidupan sehari-hari seperti
adegan perasaan cinta antara Azzam dan Aya, seorang ustadz Ferry
yang berambisi syuting karena ingin terkenal dimasyarakatnya namun
dicekal oleh istrinya.. Respon koginif tentunya sangat tepat dalam
tabel 5 karena penilaian berpengaruh terhadap apa yang ia lihat.
Tabel 6
Pendapat responden bahwa kesuksesan sinetron Para Pencari Tuhan
karena dibintangi oleh aktor dan aktris popular
NO PERNYATAAN F P
1 Sangat setuju 38 45,3
2 Setuju 26 30.9
3 Tidak setuju 12 14,3
4 Sangat tidak setuju 8 9,5
Jumlah 84 100
Dari tabel 6 dapat di lihat bahwa bahwa pendapat responden
mengenai kesuksesan sinetron PPT karena dibintangi oleh aktor dan
akris popular seperti Zaskia A.Meccada dan Deddy Mizwar, yaitu 38
responden atau 45,3% menyatakan sangat setuju, dan 26 responden
atau 30,9% meyatakan setuju, 12 responden atau 14,3% menyatakan
tidak setuju, serta 8 responden atau 9,5% meyatakan sangat tidak
setuju.
Dengan demikian tentunya dapat disimpulkan bahwa
mahasiswa jurusan KPI sebagai responden menyatakan sangat setuju
bahwa kesuksesan sinetron PPT karena diperankan oleh oleh Zaskia
A.Mecca dan Deddy Mizwar sebagai aktris dan aktor popular. Respon
dalam tabel 6 adalah respon afektif karena berkenaan dengan
perasaan( suka, bangga bahkan kagum)
Tabel 7
Pendapat responden bahwa kesuksesan sinetron Para Pencari Tuhan
karena perpaduan antara unsur religi dan komedi
NO PERNYATAAN F P
1 Sangat setuju 62 73,9
2 Setuju 16 19,5
3 Tidak setuju 4 4,7
4 Sangat tidak setuju 2 2,4
Jumlah 84 100
Dari tabel 7 dapat dilihat mengenai pendapat responden bahwa
kesuksesan sinetron PPT karena adanya perpaduan antara unsur religi
dan komedi, yaitu 62 responden atau 73,9% menyatakan sangat setuju,
dan 16 responden atau 19,5% meyatakan setuju, 4 responden atau
4,7% menyatakan tidak setuju, serta 2 responden atau 2,4%
meyatakan sangat tidak setuju.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mahasiswa
jurusan KPI sebagai rsponden menyatakan sangat setuju bahwa
kesuksesan sinetron PPT, karena adanya perpaduan antara unsur religi
dan komedi. Hali ini berkenaan dengan respon kognitif yaitu
kemampuan seseorang dalam menilai apa yang ia lihat.
Tabel 8
Pendapat responden bahwa isi sinetron Para Pencari Tuhan tentang tiga
pemuda yang sulit diterima masyarakat, karena mantan narapidana
NO PERNYATAAN F P
1 Sangat setuju 44 52,3
2 Setuju 22 26,7
3 Tidak setuju 10 11,9
4 Sangat tidak setuju 8 9,5
Jumlah 84 100
Dari tabel 8 dapat dilihat bahwa pendapat responden mengenai
isi dari sinetron PPT adalah tiga pemuda yang sulit diterima
masyarakat, karena mantan narapidana, yaitu 44 responden atau
52,3% meyatakan sangat setuju, dan 22 responden atau 26,7%
meyatakan setuju, 10 responden atau 11,9% meyatakan tidak setuju,
serta 8 responden atau 9,5% meyatakan sangat tidak setuju.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden
meyatakan sangat setuju bahwa isi dari sinetron PPT adalah tiga
pemuda yang sulit diterima masyarakat , karena mantan narapidanan.
Resopon kognitif yang terjadi dalam tabel 8 ini karena seseorang bisa
menilai apa yang ia lihat dilingkungannya.
Tabel 9
Pendapat responden dalam sinetron Para Pencari Tuhan bahwa insyaf
pun memerlukan latihan kesabaran
NO PERNYATAAN F P
1 Sangat setuju 57 67,8
2 Setuju 14 16,7
3 Tidak setuju 9 10,7
4 Sangat tidak setuju 4 4,7
Jumlah 84 100
Dari tabel 9 dapat dilihat mengenai pendapat responden dalam
sinetron PPT bahwa insyaf pun memerlukan latihan kesabaran, yaitu
57 responden atau 67,8% meyatakan sangat setuju, dan 14 responden
atau 16,7% meyatakan setuju, dan 9 responden atau 10,7% meyatakan
tidak setuju, serta 4 responden atau 4,7% meyatakan sangat tidak
setuju.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden
meyatakan sangat setuju mengenai isi dalam sinetron PPT bahwa
insyaf pun memerlukan latihan kesabaran
Dalam tabel 9 ini termasuk kedalam kategori respon
kognitif.(penilaian terhadap sesuatu).
Tabel 10
Pendapat responden dalam sinetron Para Pencari Tuhan bahwa orang
kaya wajib menyantuni fakir miskin
NO PERNYATAAN F P
1 Sangat setuju 18 21,5
2 Setuju 53 63,1
3 Tidak setuju 10 11,9
4 Sangat tidak setuju 3 3,5
Jumlah 84 100
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pendapat responden
mengenai sinetron PPT bahwa orang kaya wajib meyantuni fakir
miskin, yaitu 18 responden atau 21,5%meyatakan sangat setuju,, dan
53 responden atau 63,1% meyatakan setuju, 10 responden atau 11,9%
meyatakan tidak setuju, serta 3 responden atau 3,5% meyatakan sangat
tidak setuju.
Dengan demikian dapat disimpulkan bawa mahasiswa jurusan
KPI sebagai responden meyatakan setuju mengenai isi dari sinetron
PPT bahwa orang kaya wajib menyantuni fakir miskin. Hal ini
termasuk kedalam respon kognitif.
Tabel 11
Pendapat responden dalam sinetron Para Pencari Tuhan bahwa adegan
percintaan yang diperankan Azam dan Aya bersifat islami
NO PERNYATAAN F P
1 Sangat setuju 16 19,1
2 Setuju 49 58,3
3 Tidak setuju 13 15,4
4 Sangat tidak setuju 6 7,1
Jumlah 84 100
Dari tabel diatas dapat dilihat, bahwa pendapat responden
mengenai adegan percintaan yang diperankan Azzam dan Aya bersifat
Islami,yaitu 16 responden atau 19,1 % menyatakan sangat setuju, dan
49 responden atau 58,3 % menyatakan setuju, 13, responden atau 15,4
% menyatakan tidak setuju, serta 6 responden atau 7,1 % manyatakan
sangat tidak setuju.Jadi dapat di simpulkan bahwa responden setuju
bahwa adegan percintaan Azzam dan Aya bersifat Islami. Islami yang
dimaksud adalah tidak adanya sentuhan ataupun aktivitas lainnya.
Respon ini termasuk kedalam respon koginitif artinya kemampuan
responden untuk menilai sesuatu itu baik atau tidak.
Tabel 12
Pendapat responden mengenai isi dan cerita sinetron tersebut mudah
di pahami atau tidak
NO PERNYATAAN F P
1 Sangat mudah 49 58,3
2 Mudah 16 19,1
3 Kurang mudah 13 15,4
4 Tidak mudah 6 7,1
Jumlah 84 100
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pendapat responden
mengenai isi dan carita sinetron Para Pencari Tuhan adalah 49
responden atau 69,58,3% menyatakan sangat mudah, 16 responden
atau 19,1% menyatakan mudah, 13 responden atau 15,4 %
menyatakan kurang mudah dan 6 responden atau 7,1 % menyatakan
tidah mudah. Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian responden
menyatakan sangan mudah dalam memahami isi dan cerita sinetrin
tersebut. Hal ini sesuai dengan respon kognitif yang menitik beratkan
pada kemampun memahami atau menilai sesuatu.
Tabel 13
Apa yang anda butuhkan dalam sinetron Para Pencari Tuhan ?
NO PERNYATAAN F P
1 Informasi 17 20,3
2 Hiburan 20 23,9
3 Pendidikan 13 15,4
4 Ketiga-tiganya 34 40,4
Jumlah 84 100
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kebutuhan responden
mengenai sinetron Para Pencari Tuhan adalah 17 responden atau
20,3% sebagai kebutuhan informasi, 20 responden atau 23,9% sebagai
kebutuhan hiburan dan 13 responden atau 15,4% sebagai kebutuhan
pendidikan serta 34 responden atau 40,4 % sebagai kebutuhan ketiga-
tiganya. Hal ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden
membutuhkan Sinetron Para Pencari Tuhan sebagai sarana informasi,
hiburan serta pendidikan.
Tabel 14
Faktor responden menonton sinetron Para Pencari Tuhan?
NO PERNYATAAN F P
1 Kebutuhan 12 14,3
2 Memperluas wawasan 67 79,7
3 Ikut-ikutan 3 3,5
4 Tidak tahu 2 2,3
Jumlah 84 100
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa alasan responden
menonton sinetron Para Pencari Tuhan adalah 12 responden atau 14,3
% menyatakan sebagai kebutuhan, 67 responden atau 79,7% untuk
memperluas wawasan, 3 responden dan 3 responden atau 3,5 %
menyatakan ikut-ikutan, serta 2 responden atau 2,3% menyatakan
tidak tahu. Jadi dapat disimpulkan bahwa alasan atau faktor responden
menonton sinetron Para Pencari Tuhan adalah untuk memperluas
wawasan. Dan respon ini termasuk kedalam respon kognitif artinya
kemampun responden untuk menyerap dan memahami apa yang ia
lihat.
Tabel 15
Pendapat responden mengenai sinetron Para Pencari Tuhan
NO PERNYATAAN F P
1 Sangat Baik 73 86,9
2 Baik 8 9,5
3 Buruk 3 3,5
4 Sangat Buruk 0 0
Jumlah 84 100
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pendapat responden
mengenai sinetron Para Pencari Tuhan adalah 73 responden atau 86,9
% menyatakan sangat baik, 8 responden atau 9,5% menyatakan baik
dan 3 responden atau 3,5% menyatakan buruk. Jadi dapat disimpulkan
bahwa responden berpendapat bahwa sinetron Para Pencari Tuhan
sangat baik untuk di tonton. Respon ini bersifat kognitif yaitu
kemampun responden untuk memahami dan menyerap dari apa yang
ia lihat.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian dan analisa penelitian, maka respon mahasiswa
jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta terhadap sinetron religi Para Pencari Tuhan dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Respon mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) bersifat
positif. Artinya mahasiswa berpendapat bahwa sinetron Para Pencari
Tuhan (PPT) merupakan sinetron yang selain terkesan menghibur juga
banyak pesan-pesan dakwah yang bisa dicerna dan dipahami dengan
mudah yang akhirnya bisa dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari. Hal
ini tentunya bisa menimbulkan respon kognitif maupun respon konatif.
Maksudnya masyarakat (pemirsa ) bisa mengambil hikmah atau pun
pelajaran bahkan bisa dijadikan tuntunan dari apa yang ia tonton.
2. Alasan mahasiswa menonton sinetron religi Para Pencari Tuhan,
menurut hasil penelitian, karena dengan menonton acara tersebut mereka
ingin mendapatkan hiburan, informasi, pendidikan dan ingin
memperluas wawasan, disamping untuk menjadi teman santap sahur.
Dari sekian banyak alasan ternyata motivasi untuk mendapatkan hiburan
(23,9%), untuk mendapatkan wawasan (79,7%) dengan demikian dapat
dipahami bahwa masyarakat (pemirsa televisi) di Indonesia secara umum
mendambakan program-program religi, karena program tersebut bisa
menambah dan memperluas wawasan mereka khususnya keagamaan.
B. SARAN
Melihat tantangan dan kemajuan informasi serta komunikasi yang
begitu cepat, tentunya ada beberapa saran yang terdapat dalam penelitian
ini, antara lain:
1. Kepada SCTV sebagai stasiun televisi yang telah menampilkan
tayangan yang bernuansa religi seperti film Kiamat Sudah Dekat, hingga
sinetron religi Para Pencari Tuhan yang mendapat rating tertinggi dari
acara ataupun tayangan lainnya, hendaknya lebih menambah kuantitas
tayangan sinetron religi dan bukan hanya di bulan Ramadhan, akan
tetapi di acara regular
2. Bagi pihak rumah produksi PT Demi Gisela Citra Sinema agar lebih
meningkatkan kualitas film ataupun sinetron religi lainnya serta
memperbanyak episode yang ditayangkan, agar masyarakat (pemirsa)
bisa mengambil banyak hikmah ataupun pelajaran bahkan hiburan dari
tayangan tersebut. Acara sinetron religi tersebut bukan hanya di produsi
untuk acara Ramadhan melainkan juga untuk acara regular atau tayngan
pada primetime, sehingga masyarakat mendapat pilihan tontonan antara
sinetron yang menjerumuskan keneraka dengan sinetron yang
membimbing kesurga.
3. Kepada masyarakat luas hendaknya secara proaktif memberikan
apresiasi terhadap sinetron religi yang bermutu dan sebaliknya secara
proaktif pula mengkritisi dan protes terhadap tayangan-tayangan sinetron
atau acara hiburan yang menyimpang dari norma-norma agama dan etika
ketimuran.
4. Kepada penulis Skenario sinetron hendaknya lebih banyak menulis
sinetron religi dan jangan malu untuk bertanya atau konsultasi kepada
ahli agama, seperti MUI dan lembaga lainnya.
5. Kepada kalangan agniya muslim atau pemilik modal hendakya bisa
menjalin kerjasama dengan mensponsori Production House (PH) yang
sering membuat sineteron religi seperti PT.Demi Gisela Citra Sinema
6. Kepada mahasiswa hendaknya tergugah atau terpanggil untuk
mengamati acara-acara dakwah di televisi, termasuk acara-acara sinetron
untuk kemudian bisa berperan aktif dalam memproduksi acara-acara
dakwah di televisi
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Hakim Mahmud Ali, Dakwah Fardhiyah, Metode Membentuk Pribadi
Muslim,(Jakarta:Gema Insan Pres,1995).
Dagun Save, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan.( Jakarta: Lembaga Pengkajian dan
Kebudayaan Nusantara,1997).
Kusnawan Asep, Komunikasi & Penyiaran Islam,(Bandung: Benang Merah
Press,2004).
Kuswandi Wawan , Komunikasi Massa sebuah Analisis Media Televisi.
Mcquail,Dennis.Teori Komunikasi Massa, suatu pengantar.(Jakarta :Penerbit
Erlangga,1994
Mubarok Achmad,Psikologi Dakwah,(Jakarta, Pustaka Firdaus,1999).
Nata Abuddin, Metodologi study Islam,(Jakarta, PT Raja Grapindo
Persada,1998).
Nasution Harun, Islam ditinjau dari Berbagai Aspek,(Jakarta UI Press,1985).
Poerwadarminto. Psikologi Komunikasi. (Jakarta :UT,1999)
Rakhmat,Jalalludin. Psikologi Komunikasi.(Bandung: PT .Remaja
Rosdakarya,2004)
Salim Peter dan Salim Yenny, kamus besar bahasa Indonesia
Kotemporer,(Jakarta,English Modern Pres,1999)
Santoso, Indra, Kamus Pintar bahasa Indonesia (Surabaya:Pustakja Agung
Harapan,2002)
Subandi, Ahmad, Psikologi Sosial (Jakarta: Bulan Bintang,1982)
Sujanto, Agus, Psikologi Umum. (Jakarta :Bumi Aksara,2001)
Suprihatin 2006 Respon Mahasiswa Ulujami Jaskarta Selatan terhadapa Sinetron
Maha Kasih episode Tukang Bubur Naik haji di RCTI (Skripsi)
Sutrisno,P.C.S. Pedoman Praktis penulisan Skenario Televisi dan Video.Jakarta
:PT.Grasindo,1993
Walgito,Bimo.Pengantar Psikologi Umum, (Yogya:UGM,1996)
Wirawan Sarwono, Sarlito, Teori Psikologi Sosial (Jakarta: PT.Raja Grafindo
Persada, 2005)
Wikipedia Indonesia, artikel ini diakses pada tanggal 14 Desember 2007, file:
www.sibermedia.com
Yusuf,Yunan. Pedoman Akademik Fakultas Dakwah dan Komunikasi.Jakarta
:UIN Syahid,2004