Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Pada Kehamilan Remaja

download Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Pada Kehamilan Remaja

of 6

Transcript of Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Pada Kehamilan Remaja

  • 5/14/2018 Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Pada Kehamilan Remaja

    http:///reader/full/resiko-terjadinya-berat-bayi-lahir-rendah-pada-kehamilan-rema

    Berita Kedokteran Masyarakat Xl (1) 1995 Risiko terjadinya berat bayi lahir rendah

    RISIKO TERJADINY A BERAT BAYI LAHIR RENDAHPADA KEHAMILAN REMAJA

    Riyadi Heru Setiawan dan Djaswadi DasukiLaboratorium Obstetri Ginekologi Fakultas Kedokteran

    Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

    \.Abstract

    A cross sectional study was carried out in three hospitals (Sardjito Hospital, MuwardiHospital and Tegalyoso Hospital) from January 1, 1990 to December 31, 1991 to examine theassociation of teenage-pregnancy and low birth weight. There were 236 cases of teenage-pregnancy and 472 control were randomly selected from women who delivered in those periods.Using bivariat analysis there was an association of teenage pregnancy and low birth weight withrelative risk 5.1 (95% C.1. ::::3.6-7.4). Stratification analysis by Mantel-Haenszel method showsthat teenager was to be a single independent factor. The multiple logistic regression analysisconfirmed that teenage pregnancy, gestational week and nutritional status were significantlyassociated with low birth weight. It is concluded that teenage pregnancy increases four times therisk of low birth weight.Key words: teenage pregnancy, nutritional status, gestational week

    PendahuluanUndang-undang pokok No. 1 tahun

    1974 tentang perkawinan pasal 7 (1)menetapkan, bahwa usia kawin minimalbagi pria 19 tahun dan bagi wan ita 16tahun. Ditinjau dari segi kesehatan, wanitausia 16 tahun berarti belum dalam usiareproduksi sehat. Berdasarkan data dariBiro Pusat Statistik tahun 19901 didapatkanbahwa perkawinan usia remaja diIndonesia adalah 8,8% dari seluruh wan itayang berumur 10-19 tahun.

    Secara deskriptif risiko kehamilandan persalinan anak pertama pada remajadan dewasa muda menunjukkan bahwainsidensi partus prematurus sebanyak42,8%_23Risiko relatif terjadinya Berat BayiLahir Rendah (BBLR) pada kehamilanremaja paritas kedua sebesar 5,80 denganAR = 27,6%.4 Akan tetapi penelitiantersebut tidak mengontrol faktor-faktor lainyang dapat berpengaruh terhadapterjadinya BBLR yaitu faktor-faktor soslalekonomi, biologis dan faktor reproduksi.

    2

    Penelitian iru dikerjakan untukmengetahui risiko terjadinya BBLR padakehamilan remaja tanpa memandangparitasnya dan memperhatikan faktor lainyang dapat berpengaruh terhadapterjadinya BBLR. Tujuan penelitian iniuntuk membuktikan bahwa kehamilan padausia remaja meningkatkan risiko BBLR.

    Bahan dan CaraPenelitian ini menggunakan ran~.

    cangan studi potong lintang. Populaspenelitian adalah semua pasien yan,melahirkan di RSUP. Dr. SardjitoYogyakarta; RS. Dr. Muwardi, SurakartaRS. Tegalyoso, Klaten, dari tanggal 1Januari 1990 sampai dengan 31 Desember1991. Subyek penelitian adalah kasuspada populasi penelitian yang memenuhikriteria inklusi dan eksklusi dan digunaKandata rekam medik dengan menggunakandaftar pertanyaan standar.

  • 5/14/2018 Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Pada Kehamilan Remaja

    http:///reader/full/resiko-terjadinya-berat-bayi-lahir-rendah-pada-kehamilan-rema

    Berita KedokteranMasyarakatXI (1) 1995Umur subyek dalam penelitian uu

    adalah antara umur 10 sampai dengan 19tahun. Kriteria eksklusf adalah riwayatabortus sebelum persalinan yangsekarang, kehamilan ganda, hidramnion,kelainan kongenital, gestosis, kematianjanin intra uterin, penyakit kencing maniS,penyakit jantung dan penyakit sistemikberat yang lain.Variabel-variabel penelitian nuadalah usia remaja sebagai variabel bebasdan 8BLR sebagai varia bel tergantung.Umur ibu, paritas, jarak kehamilao, statusgizi ibu, tinggi badan ibu, kadarhemoglobin, perawatan masa hamil danumur kehamilan sebagai variabelluar.

    Analisis data dikerjakan secaraunivariat, bivariat dan kemudian dilakukananalisis stratifikasi secara Mantel Haenszel.Analisis multivariat secara regresi logistikganda digunakan untuk menguji hipotesaatau tujuan penelitian dengan meng-gunakan perangkat lunak komputer SPSS,True Epistat dan Epilog.Basil dan Pembahasan

    Dari 3 tempat penelitian diperolehkasus kehamilan dan persalinan pada usiaremaja yang memenuhi kriteria penelitiansebanyak 236 kasus, dengan perincian:RSUP. Dr. Sardj ito , Yogyakarta 29 kasus,RS. Dr. Muwardi, Surakarta 161 kasus, RS.Tegalyoso, Klaten 46 kasus. Kelompokusia reproduksi sehat (20 - 35 tahun) yangdigunakan sebagai kelompok pembandingdirancang 2 kali lebih besar dari kelompokremaja, diambil dari tiga rumah saklttersebut sesuai dengan proporsinyamasing-masing.

    Tabel 1 menunjukkan insidensipersalinan pad a usia remaja paling tinggididapatkan di RS. Dr. Muwardi. Tingginyainsidensi tersebut kemungkinan disebab-kan oleh masih tingginya rujukan darirumah sakit dan rumah bersalin di sekitar

    Risiko terjadinya berat bayi lahir rendahSurakarta serta menandakan masih tinggi-nya kehamilan pada usia remaja di daerahini.

    Tabell.Insidensi persalinan pada usia remajaTempat Jumlah Jumlah seluruhpelayanan persalinan persallnanusia rernalaRSUP.Dr. 29 (0,97%) 2882 (100%)SardjitoRS. Dr. 161(5,73%) 2807 (100%)MuwardiRSU. 46(1,72%) 2667 (100%)Teaalvoso

    Jumlah kasus menikah usia rem,ajaterdapat 18 (4%) kasus menikah pad a usias 15 tahun, 50 (11%) kasus menikah padausia 16 tahun, 109 (23%) kasus menikahpada usia 19 tahun.

    Angka ini lebih besar dari angkarata-rata perkawinan usia 15-19 tahun diIndonesia, yaitu 24,8%, tetapi masih dibawah prosentase perkawinan umur 15-19tahun yang terjadi di Bangladesh yangmencapai 84,7%.5 .

    Tabel 2 menunjukkan distribusifrekuensi faktor reproduksi ibu hamil.Terdapat 512 kasus (72,3%) yangmempunyai jarak kelahiran s 24 bulan.Angka yang besar ini didapat karena padapenelitian ini sebagian besar kasus (68,9%)adalah primipara. Terdapat 8 kasus (1,1%)yang melakukan perawatan masa hamiJ 6 kali,Insidensi berat bayi lahir rendah sebanyak101 (14,3%), sedikit lebih besar vdar linsidensi berat bayi lahir rendah dipedesaan Jawa Barat, yaitu sebesar13,5% 10 tetapi lebih rendah apabiladibandingkan dengan insidensi BBLR diRSUP Dr. Sardjito yaitu 15,5%.11

    3

  • 5/14/2018 Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Pada Kehamilan Remaja

    http:///reader/full/resiko-terjadinya-berat-bayi-lahir-rendah-pada-kehamilan-rema

    Berita KedokteranMasyarakat Xl (1) 1995Tabel2.Distribusi frekuensi faktor reproduksi

    Falctor reproduksi Frekuensi % TotalUmura. < 20 tahun 236 33,3b. ;;;:20 tahun 472 66,7

    Jarak kelahirana. S 24 bulan 512 72,7b. ~ 24 bulan 196 27,2c. < 4 kali 8 1.1d. 4-6 kali 138 19,5e. > 6 kali 562 79,4

    Paritas< 3 . Primipara 488 68,9b. Multipara 220 31,1

    Umur kehamilana. 20-27 minggu 20 2,8b. 28-36 minggu 49 6,9c. 37-42 minggu 36 89,9d. > 42 minggu 3 0,4

    Kelamin Bayia. Laki-Iaki 312 44,1b. Perempuan 396 55,9

    Berat lahira. S 2499 gr 101 14,3b. 2500-3999 gr 594 83,9c. ~ 4000 gr 13 1,8

    Hubungan antara usia remaja dan BBLRPada peneJitian ini didapatkan per-

    bedaan frekuensi yang bermakna (p< 0,01)antara frekuensi 8BLR pada keJompok ibuusia remaja dan usia reproduksi sehat (RR=5,1; 95% CI= 3,4 - 7,4). Pada Tabel 4dapat dilihat, bahwa dari faktor reproduksi,varia bel jarak kelahiran dan paritasmenunjukkan perbedaan yang bermakna

    Risiko terjadinya berat bayi lahir rendah(pO,05).

    Tabel 5 menunjukkan hubunganfaktor biologis dengan usia remaja. Darifaktor biologis, variabel kadar hemoglobinmenunjukkan perbedaan yang bermakna(p100% 260 36,7

    Tabel4.Hubungan faktor reproduksi dengan usia remajaFaktor reproduksi Remaja Repr. sehat X~ Uji statisti k PJarak kelahiran 100,7 9,7(5,1-18,4) 0,05a.

  • 5/14/2018 Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Pada Kehamilan Remaja

    http:///reader/full/resiko-terjadinya-berat-bayi-lahir-rendah-pada-kehamilan-rema

    Berita Kedokteran Masyarakat Xl (1) 1995 Risiko terjadinya berat bay; lahir rendahTabelS.Hubungan faktor biologis dengan usia remaja

    Faktor Biologis Remaja Reproduksi X ; t . Uji Statistik Nilaisehat RR

    Jenis kelamin 0,6 >0,05Perempuan 127 269Laki-laki 109 203 rujukan

    TInggi badan 0,9 >0,0591% 231 457 rujukan

    Tabel 6. menunjukkan hubunganfaldor sosial ekonomi dengan usia remaja.Tempat tinggal ibu dan status nutrisimenunjukkan tidak ada perbedaan yangbermakna secara statistik antara kelompokremaja dan reproduksi sehat.

    An alisis stratifikasiTabel 7 menunjukkan bahwa

    faktor-faktor jarak kelahiran, paritas, kadarhemoglobin, umur kehamilan dan statusgizi bukan merupakan faktor penggangguterhadap hubungan kehamilan remajadengan berat bayi lahir rendah, di manabesarnya angka persentase perubahanodd ratio masing-masing < 10%.

    Tabel7.Faktor pengganggu potensial bubunganantara kehamilan remaja dengan BBLR(metode Ma.ntel-Haenszel)Faktor OR 95%CI %peru-

    pengganggu MH bahanOR

    Jarak kelahiran< 24 bulan~4 bulan 7,4 4,5-12,8 -1,5

    Paritas PrimiparaMultipara . 7,0 4,4-12,2 -6,9Kadar hemoglobin

  • 5/14/2018 Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Pada Kehamilan Remaja

    http:///reader/full/resiko-terjadinya-berat-bayi-lahir-rendah-pada-kehamilan-rema

    Berita Kedokteran Masyarakat Xl (1) 1995Analisis logistik regresi ganda

    Analisis ini dikerjakan untuk mengujihubungan antara usia remaja dan BElLRdengan mengendalikan secara serentaktaktor-taktor pengganggu yaitu jarakkelahlran, paritas, status glZl, umurkehamilan dan kadar hemoglobin. Variabelluar yang potensial untuk dikontrol, diukursecara kategorikal yaitu jarak kelahiran,paritas,' sJatus gizi, umur kehamilan dankadar hemoglobin.

    Dari analisis data didapatkan bahwavariabel yang bermakna terhadap risikoterjadinya BBLR adalah umur ibu (OR=4,1;95% CI=2.4-6,9), umur kehamilan (OR =52,5; 95% CI = 21,1 - 130,0) dan status gizi(OR=6,8; 95% CI=2,2- 20,9). Variabel jarakketahlran, paritas dan kadar hemoglobintidak bermakna (TabeI8).

    Tabel8.Pengaruh jIIrakkelahiran, tinggi badan,paritas,perawatan masa bamil danstatus nutrisi terhadap hubungan

    antara remaja dan BBLRVariabel OR 95%CI Nilai _ I ) _Umur 4,1 2,4 - 6,9

  • 5/14/2018 Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Pada Kehamilan Remaja

    http:///reader/full/resiko-terjadinya-berat-bayi-lahir-rendah-pada-kehamilan-rema

    Berita Kedokteran Masyarakat Xl (1) 19951. Rerata berat badan lahir bayi ibu usia

    remaja lebih rendah dibandingkandengan ibu usia reproduksi sehat.

    2. Faktor-faktor luar yang nyata ikutberpengaruh pada hubungan umur ibuterhadap terjadinya berat bayi lahirrendah adalah: paritas, jarak kelahiran,status gizi, umur kehamilan dan kadarhemoglobin.

    3. Dengan mengendalikan secaraserentak faktor luar yang nyataberpengaruh pada hubungan umur ibudan berat bayi lahir, didapatkan bahwausia remaja, umur kehamilan dan statusglZl . merupakan faktor yangmempengaruhi terjadinya berat bayilahir rendah.

    4. Kehamilan pada usia remaja mem-berikan tambahan risiko terjadinyaBBLR 4 kali, dibanding dengankehamilan pada usia reproduksi sehat.

    Saran1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat

    dijadikan asupan untuk para klinisi yangbekerja di rumah sakit.

    2. Disarankan agar remaja yang hamilmelakukan perawatan masa hamildengan baik, sehingga apabila terdapatfaktor lain yang berpengaruh terhadapterjadinya berat bayi lahir rendah dapatsegera dikontrol.

    3. Disarankan agar bersalin di rumahsakit.

    Risiko terjadinya berat bayi lahir rendahKepustakaan1. Biro Pusat Statistik. Penduduk Indonesia hasll

    sensuspenduduk1990.Seri S2,Jakarta: 1990.2. Chalik mA, Hanafiah MJ., Hutabarat R.

    Kehamilan dan persalinan pada wanita umurbelasan tahun. Naskah Lengkap KOGI IV,Yogyakarta: 1979.

    3. Chalik TMA Risikc kehamilan dan persalinananak pertama pada remaja dan dewasamuda.MOG11991; 17(3): 183-192.

    4. Paryati., Sanusi R., Soetrisno. Umur ibu waktumelahirkan dan berat lahir bayi. BKM 1990; VI(1): 4-7.

    5. Affandi B. Beberapa masalah kehamilanremaja. Naskah Lengkap Simposium TerbukaKehamilanRemaja,Surakarta: 1991.

    6. Firede A., Baldwin W., Rhodes HP., BuehlerWJ., Strauss T., Smith CJ., Hogue RJC.'Youngmaternal age and infant mortality: The role oflow birth weight. Publ. Hlth. Report: 1987;102(2):193-9.

    7. Naeye Rl. Teenaged and pre-teenagedpregnancies: Consequences of the fetalmaternal competition for nutrients. Pediatrics,1981;67(1): 146-50.

    8. KaminetzskyHA., LargerA., Baker H.The effectof nutrition in teenage gravidas on pregnancyand the status of the neonate. Am. J. Obstet.Gynecol.1973; 115(6):249-55.

    9. Soeprono R. Pengaruh usia perkawinan mudaditinjau dari kesehatan ibu dan anak. Mantap1984; (3): 53-60.10. Alisyahbana A., Suroto HE., Tanuwidjaya S.,Wiradisuria S., Abisudjak B. Perinatal mortalityand morbidity survey and low birth wieght. Thepregnancyoutcome in UjungberungWest Java.Final Report V, Bandung, Faculty of Medicine,Universityof Padjajaran; 1983. .

    11. Mochtarom M. Umur batas untuk primi tua(tinjauan umur dan fetal outcome) di RSUPDr.Sardjito. Skripsi, Bagian kebidanan dankandungan, Fakultas Kedokteran UGM/RSUPDr.Sardjito,Yogyakarta: 1990.

    7