Resiko Kesehatan Dibalik Radiasi Medis11.docx

18
MEDICAL SCIENTIFIC COMMUNITY UNSRAT Teknologi Kedokteran Dampak Negatif Dari Radiasi Medis Johanes Nyoman Deo Widiswara Mawan (100 111 130) 9/21/2011 Many people think that he would be happy if it were somewhere else or have another job, but it is still doubtful. Discover a lot of happiness from what we can do and do not postpone happiness until the next time.

Transcript of Resiko Kesehatan Dibalik Radiasi Medis11.docx

Teknologi Kedokteran

medical scientific community unsratTeknologi KedokteranDampak Negatif Dari Radiasi Medis

Johanes Nyoman Deo Widiswara Mawan (100 111 130)9/21/2011

Many people think that he would be happy if it were somewhere else or have another job, but it is still doubtful. Discover a lot of happiness from what we can do and do not postpone happiness until the next time.

DAMPAK NEGATIF DIBALIK RADIASI MEDISOleh:Johanes Nyoman Deo Widiswara Mawan (100111130)

PendahuluanSeiring berjalannya kemajuan jaman, semakin maju juga teknologi yang berkembang untuk memudahkan kehidupan manusia. Penggunaan teknologi di kalangan medis sudah berkembang dengan cukup meyakinkan. Mulai dari hal yang paling sederhana seperti penggunaan pisau operasi dari logam hingga teknologi muktahir yang saat ini dikembangkan yaitu penggunaan radiasi. Namun dari segala kemudahan dari teknologi itu terselip resiko terhadap kesehatan yang bisa didapat dari radiasi.Teknologi kedokteran yang menggunakan radiasi sangat tinggi antara lain:1. Diagnostik radiologi , yang menggunakan mesin x-ray untuk mendapatkan gambar dari bagian dalam tubuh pasien seperti CT Scan2. Kedokteran nuklir , yang menggunakan zat radioaktif diperkenalkan ke pasien untuk diagnosis atau pengobatan3. Radioterapi , yang menggunakan daya tinggi mesin x-ray atau sumber radioaktif untuk mengobati kanker Health Protection Agency 2011

Gambar 1. CT Scan dalam mendiagnosisRadiasi Pada Medis

Amerika Serikat menyumbang sekitar setengah dari prosedur medis paling maju yang menggunakan radiasi, dan jumlah orang yang terkena radiasi terus tumbuh rata-rata enam kali lipat selama beberapa dekade terakhir. Terlalu banyak radiasi dapat meningkatkan risiko kanker. Risiko itu terus meningkat karena orang sehari-hari sering sekali melakukan tes apa pun melalui alat-alat pemindai kesehatan. Misalnya sinar-X atau CT scan (The Wall Street Journal, 2010).Sinar- X atau CT scan digemari karena bisa memberikan hasil yang cepat dan sangat terperinci dibandingkan dengan magnetic resonance imaging (MRI), ultrasonografi (USG), atau pencitraan resonansi magnetik yang tanpa radiasi (Dr StevenBirnbaum,2003).Tidak mengeherankan jika penggunaan sinar-X terus meningkat selama beberapa dekade terakhir. Radiasi merupakan bahaya yang terselubung karena kita tidak akan merasakan apa-apa ketika terkena radiasi. Dampaknya pun baru akan terasa atau terlihat setelah beberapa tahun kemudian. Jika dilakukan hanya sekali, tes yang menggunakan radiasi akan menimbulkan risiko kecil. Namun apabila terlalu sering, risiko terganggunya kesehatan akan semakin besar pula. Dokter tidak bisa menghitung berapa paparan radiasi yang dialami pasien. Mereka hanya menjalankan tugas melakukan tes, bukanseringatautidaknya. Penelitian terbaru mengungkap dampak negatif sinar X atau CT Scan pada anak-anak. Ternyata radiasi alat-alat tersebut dalam waktu lama bisa meningkatkan risiko terserang penyakit leukemia. Namun, peneliti tidak menyerukan agar si kecil menghindari sama sekali paparan sinar X. Karena metode ini penting untuk pengobatan penyakit lain, seperti radang paru (pneumonia) dan patah tulang. Mereka juga tidak membuktikan secara definitif bahwa sinar X langsung meningkatkan risiko leukemia. "Hanya dalam rentang tiga tahun, 42,5 persen anak-anak mendapatkan beberapa paparan radiasi ionisasi dari prosedur medis diagnostik," kata Dr. Adam Dorfman, kardiolog pediatrik di University of Michigan di Ann Arbor, dalam studinya yang terbit di Archives of Pediatrics and Adolescent Medicine. Dengan mengecualikan paparan sinar X pada tahun sebelum diagnosis dan sebelum kelahiran. diputuskan bahwa risiko seorang anak akan meningkat sekitar 1,85 kali lebih tinggi mengidap leukemia jika mereka telah terpapar sebanyak tiga kali atau lebih radiasi sinar X (jurnal International Journal of Epidemiology, 2002).Secara umum, sekitar 4 dari setiap 100.000 anak-anak telah menderita jenis leukemia .Jika paparan sinar X akan meningkatkan risiko menjadi dua kali lipat menderita leukemia, maka jumlah penderitanya akan menjadi 8 anak dadari setiap 100.000 anak-anak (Buffler, 2002).

Definisi Radiasi

Dalam fisika, radiasi mendeskripsikan setiap proses di mana energi bergerak melalui media atau melalui ruang, dan akhirnya diserap oleh benda lain (Wikipedia,2011). Orang awam sering mengganggap radiasi terdapat reaktor nuklir, dan zat radioaktif, tetapi juga dapat merujuk kepada radiasi elektromagnetik yaitu, gelombang radio, cahaya inframerah, cahaya tampak, sinar ultra violet, dan X-ray, radiasi akustik, atau untuk proses lain yang lebih jelas. Energi ini dipancarkan (yaitu, bergerak ke luar dalam garis lurus ke segala arah) dari suatu sumber. Geometri ini secara alami mengarah pada sistem pengukuran dan unit fisik yang sama berlaku untuk semua jenis radiasi. Radiasi diklasifikasikan menjadi dua yaitu Radiasi non-ionisasi dan radiasi pengion.

Radiasi non-ionisasiRadiasi non-ionisasi digambarkan sebagai serangkaian gelombang energi yang terdiri dari osilasi medan listrik dan magnet bepergian dengan kecepatan cahaya. Radiasi non-ionisasi termasuk spektrum dari ultraviolet (UV), cahaya tampak, inframerah (IR), microwave (MW), frekuensi radio (RF), dan frekuensi sangat rendah (ELF). Laser umumnya beroperasi di frekuensi UV, terlihat, dan IR. Radiasi non-ionisasi ditemukan dalam berbagai macam pengaturan kerja dan dapat menimbulkan risiko kesehatan yang cukup besar untuk pekerja yang berpotensi terpapar jika tidak dikontrol. Radiasi Pengion Sumber radiasi pengion dapat ditemukan dalam berbagai macam pengaturan pekerjaan, termasuk fasilitas perawatan kesehatan, lembaga penelitian, reaktor nuklir dan fasilitas pendukung, fasilitas produksi senjata nuklir, dan berbagai pengaturan manufaktur, hanya untuk beberapa nama. Sumber-sumber radiasi dapat menimbulkan risiko kesehatan yang cukup besar untuk pekerja yang terkena jika tidak dikontrol.

Efek Radiasi TerhadapSel Hidup

Interaksi antara radiasi dengan sel hidup merupakan proses yang berlangsung secara bertahap. Proses ini diawali dengan tahap fisik dan diakhiri dengan tahap biologik. Ada empat tahapan interaksi, yaitu :1.Tahap FisikTahap Fisik berupa absorbsi energi radiasi pengion yang menyebabkan terjadinya eksitasi dan ionisasi pada molekul atau atom penyusun bahan biologi. Karena sel sebagian besar (70%) tersusun atas air, maka ionisasi awal yang terjadi di dalam sel adalah terurainya molekul air menjadi ion positif H2O+dan e-sebagai ion negatif. Proses ionisasi ini dapat ditulis dengan :H2O + radiasi pengion > H2O++ e-

2.Tahap FisikokimiaEfek langsung radiasi pada molekul atau atom penyusun tubuh selain air hanya memberikan sumbangan yang kecil bagi akibat biologi akhir dibandingkan dengan efek tak langsungnya melalui media air tersebut. Ion-ion yang terbentuk pada tahap pertama interaksi akan beraksi dengan molekul air lainnya sehingga menghasilkan beberapa macam produk , diantaranya radikal bebas yang sangat reaktif dan toksik melalui radiolisis air, yaitu OH-dan H+. Reaksi kimia yang terjadi dalam tahap kedua interaksi ini adalah:H2O+-> H++ OH-H2O + e > H2O-H2O-> OH-+ H+Radikal bebas OH-dapat membentuk peroksida (H2O2) yang bersifatoksidator kuat melalui reaksi berikut :OH-+ OH+>H2O2

3.Tahap BiologisKromosom dan molekul DNA di dalamnya juga dapat dipengaruhi oleh radikal bebas dan peroksida sehingga terjadi mutasi genetik. Tahap biologis yang ditandai dengan terjadinya tanggapan biologis yang bervariasi bergantung pada molekul penting mana yang bereaksi dengan radikal bebas dan peroksida. Proses ini berlangsung dalam orde beberapa puluh menit hingga beberapa puluh tahun. Beberapa akibat dapat muncul antara lain, seperti kematian sel secara langsung, pembelahan sel terhambat atau tertunda serta terjadinya perubahan permanen pada sel anak setelah sel induknya membelah.

Dilihat dari interaksi biologi tadi di atas, maka secara biologis efek radiasi dapat dibedakan atas :1.Berdasarkan jenis sel yang terkena paparan radiasiSel dalam tubuh manusia terdiri dari sel genetic dan sel somatic. Sel genetic adalah sel telur pada perempuan dan sel sperma pada laki-laki, sedangkan sel somatic adalah sel-sel lainnya yang ada dalam tubuh.Berdasarkan jenis sel, maka efek radiasi dapat dibedakan atas : Efek Genetik (non-somatik) atau efek pewarisanadalah efek yang dirasakan oleh keturunan dari individu yang terkena paparan radiasi. Efek Somatikadalah efek radiasi yang dirasakan oleh individu yang terpapar radiasi. Waktu yang dibutuhkan sampai terlihatnya gejala efek somatik sangat bervariasi sehingga dapat dibedakan atas: Efek segeraadalah kerusakan yang secara klinik sudah dapat teramati pada individu dalam waktu singkat setelah individu tersebut terpapar radiasi, seperti epilasi (rontoknya rambut), eritema (memerahnya kulit), luka bakar dan penurunan jumlah sel darah. Kerusakan tersebut terlihat dalam waktu hari sampai mingguan pasca iradiasi. Efek tertundamerupakan efek radiasi yang baru timbul setelah waktu yang lama (bulanan/tahunan) setelah terpapar radiasi, seperti katarak dan kanker.

2.Berdasarkan dosis radiasiBila ditinjau dari dosis radiasi (untuk kepentingan proteksi radiasi), efek radiasi dibedakan atas efek stokastikdan efek deterministic(non-stokastik).

i. Efek Stokastikadalah efek yang penyebab timbulnya merupakan fungsi dosis radiasi dan diperkirakan tidak mengenal dosis ambang. Radiasi serendah apapun selalu terdapat kemungkinan untuk menimbulkan perubahan pada sistem biologik, baik pada tingkat molekul maupun sel. Dengan demikian radiasi dapat pula tidak membunuh sel tetapi mengubah sel, sel yang mengalami modifikasi atau sel yang berubah ini mempunyai peluang untuk lolos dari sistem pertahanan tubuh yang berusaha untuk menghilangkan sel seperti ini. Apabila sel ini adalah sel somatik maka sel-sel tersebut dalam jangka waktu yang relatif lama, ditambah dengan pengaruh dari bahan-bahan yang bersifat toksik lainnya, akan tumbuh dan berkembang menjadi jaringan ganas atau kanker.Ciri-ciri efek stokastik: Tidak mengenal dosis ambang Timbul setelah melalui masa tenang yang lama Keparahannya tidak bergantung pada dosis radiasi Tidak ada penyembuhan spontan Efek ini meliputi : kanker, leukemia (efek somatik), dan penyakit keturunan (efek genetik).

ii.Efek Deterministik(non-stokastik) adalah efek yang kualitas keparahannya bervariasi menurut dosis dan hanya timbul bila dosis ambang dilampaui. Efek ini terjadi karena adanya proses kematian sel akibat paparan radiasi yang mengubah fungsi jaringan yang terkena radiasi. Efek ini dapat terjadi sebagai akibat dari paparan radiasi pada seluruh tubuh maupun lokal. Efek deterministik timbul bila dosis yang diterima di atas dosis ambang(threshold dose)dan umumnya timbul beberapa saat setelah terpapar radiasi. Tingkat keparahan efek deterministik akan meningkat bila dosis yang diterima lebih besar dari dosis ambang yang bervariasi bergantung pada jenis efek. Pada dosis lebih rendah dan mendekati dosis ambang, kemungkinan terjadinya efek deterministik dengan demikian adalah nol. Sedangkan di atas dosis ambang, peluang terjadinya efek ini menjadi 100%.Adapun ciri-ciri efek non-stokastik: Mempunyai dosis ambang Umumnya timbul beberapa saat setelah radiasi Adanya penyembuhan spontan (tergantung keparahan) Tingkat keparahan tergantung terhadap dosis radiasi Efek ini meliputi : luka bakar, sterilitas / kemandulan, katarak (efek somatik)

Resiko Radiasi

Masyarakat dewasa ini sekarang sudah banyak terpapar dengan radiasi, mulai dari peralatan dapur seperti microwave, telepon seluler, hingga pemindai (scanners) di bandara. Namun tidak sedikit yang menganggap radiasi adalah sebuah ancama bagi kehidupan. Tentu kita semua mengenal tragedi Chernobyl, kecelakaan nuklir yang terjadi pada tanggal 26 April 1986 pada Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl di Ukraina (resmi SSR Ukraina ), yang berada di bawah yurisdiksi langsung dari pusat Moskow otoritas's. Sebuah ledakan dan kebakaran yang merilis sejumlah besar kontaminasi radioaktif ke atmosfer, yang tersebar di bagian Uni Soviet dan Eropa Barat.

Laporan Mengenai Dampak Radiasi Chernobyl

Gambar 2. Kutipan dari arsip Health Physics Society

SimpulanSelalu ada kesempatan sedikit kanker dari paparan radiasi yang berlebihan. Namun, manfaat dari sebuah diagnosis yang akurat jauh melampaui risiko.Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengguanaan radiasi medis:1. Selalu memperhatikan prosedur dan dosis radiasi (lampiran1).2. Wanita harus selalu memberitahu radiolog jika ada kemungkinan bahwa ia hamil karena paparan radiasi beresiko buruk terhadap neonatus3. Menghindari pengguanaan radiasi medis pada ibu hamil4. Karena anak-anak lebih sensitif terhadap radiasi, mereka harus memiliki studi CT hanya jika sangat penting untuk membuat diagnosis dan tidak harus diulang kecuali benar-benar diperlukan.

Lampiran 1

Tabel 1. Prosedur radiologi dosis radiasi dengan radiasi latar belakangDaftar pustaka:Gabriel, JF. 1992. Fisika Kedokteran, ed2. Jakarta:EGC. Hal: 307-315Benhemen, K Arvin dkk. 2008. Nelson Ilmu Kesehatan Anak ed 15.EGC: JakartaKersey, John H and all. 2002. Diagnostic X-Rays and Ultrasound Exposure and Risk of Childhood Acute Lymphoblastic Leukemia by Immunophenotype. International Journal of Epidemiology: Cancer Epidemiol. Biomarkers Prev. 11(2):177-185www.OSHA.govwww.hpa.org.ukwww.smallcrab.com/kesehatan/728-resiko-bahaya-radiasi-dari-perangkat-mediswww.radiologyinfo.orghttp://ajunkdoank.wordpress.com/2009/09/25/efek-radiasi-pengion-terhadap- manusia/Page | 1