RESEPTOR KANAL ION NA
description
Transcript of RESEPTOR KANAL ION NA
RESEPTOR KANAL ION NAAnggota :1. Harisa Nida K. G1F0090112. Hanung Puspita G1F0090543. Nurmaningtias Fitri R. G1F0110074. Dyah Ayu Wulandari G1F0110035. Dwi Justitia Aprilia G1F0110096. Imroatul Kanza Ayu A. G1F0110177. Abner Edi Sutjipto G1F0110218. Ade Rizky Nurazhar G1F0110239. Rahmi Kania Soraya G1F01103510. Reza Satria Bayuaji G1F01105311. Inne Rosalina G1F011055
Kelompok I
Kanal Na tergantung voltage merupakan golongan protein membran yang memediasi masuknya dengan cepat ion Na+
Bertanggung jawab terhadap potensial aksi dengan membuka jika terjadi depolarisasi membran
Heterooligomer yg tersusun dari subunit α dan β (Subunit α t.d 4, domain,masing-masing terlipat menjadi 4 heliks transmembran, terhubung dgn potein lain seperti subunits β)
KANAL ION NA
Deaktivasi (resting) perubahan konformasi untuk kembali pada kondisi istirahatnya (kanal diblok pada sisi intraseluler oleh activation gated)Aktivasi terjadi depolarisasi dimana kanal terbuka, Na+ masukInaktivasi terjadi repolarisasi dimana kanal tertutup segera sesudah depolarisasi
Pembukaan kanal ion Na menyebabkan ion Na dapat masuk melintasi membran dan menyebabkan depolarisasi. Depolarisasi tadi dapat menyebabkan kanal Na di sebelahnya membuka dan menyebabkan depolarisasi di kanal tersebut, lalu depolarisasi tadi akan menyebabkan pembukaan kanal di sebelahnya lagi.
ANESTESI LOKAL
Anestesi lokal (kokain, lidokain, prokain) dapat melintasi membran sehingga berikatan dengan sisi sitoplasmik kanal Na menyebabkan kanal terinaktivasi. Terjadinya blokade kanal menghambat hantaran transmisi impuls rasa sakit
Pusat kerja : membran sel
MK :1. Memblokir konduksi impuls dgn jalan mencegah
kenaikan permeabilitas membran sel thd ion Na+ ( yg berperan pada potensial aksi saraf )
2. Secara bersamaan akan meningkatkan ambang rangsang, mengurangi eksitabilitas sel sehingga kelancaran hantaran jadi terhambat.
Con’t
Epilepsi merupakan suatu gangguan fungsional kronik pada otak yang ditandai oleh aktivitas serangan berulang, bisa berupa kejang.
Banyak neurotransmitter asam amino yang telah diyakini berimplikasi pada serangan epilepsi, diantaranya GABA dan Glutamat, keduanya menjadi fokus kerja obat-obat anti kejang (anti epilepsi)
Epilepsi
Kanal ion Na(sepanjang akson)
Kanal ion Ca di post sinaps
Mendorong vesikel berisi neurotransmitter (Glutamat yang
berupa excitatory)
Ca keluar dari post sinaps
Berikatan dengan troponin
Fosforilasi aktin miosin
Kontraksi otot rangka
MEKANISME TERJADINYAEPILEPSI
Obat antiepilepsi Fenitoin menstabilkan membran sel saraf terhadap
depolarisasi dengan cara mengurangi masuknya ion-ion natrium dalam neuron pada keadaan istirahat atau selama depolarisasi.
Perubahan pada frekuensi dan irama jantung yang disebabkan oleh konduksi elektrolit abnormal atau otomatis.
Mekanisme kerja obat antiaritmia: obat obat antiaritmia kelas 1 bekerja dengan
menghambat kanal natrium yang sensitif voltase oleh mekanisme yang sama dengan kerja anestesi lokal. Penurunan kecepatan masuknya natrium memperlambat kecepatan kenaikan fase nol dari potensi yang aksi Karena itu, obat obat antiaritmia kelas 1 umumnya menyebabkan penurunan aksi eksitabilitas dan kecepatan konduksi.
ARITMIA JANTUNG
Klasifikasi obat Mekanisme kerja Tanggapan
IA(contoh : quinidine,
procainamide)
Penyekat kanal Na+ Memperlambat depolarisasi fase 0
IB(contoh : lidokain,
fenitoid)
Penyekat kanal Na+ Memperpendek repolarisasi fase 3
IC(contoh : flekainid,
enkainid)
Penyekat kanal Na+ Memperlambat depolarisasi fase 0
secara nyata