Representasi Nilai-Nilai Nasionalisme Dalam Film “Di Balik 98”
REPRESENTASI NILAI-NILAI SEPARATIS DALAM FILM (ANALISIS ...
Transcript of REPRESENTASI NILAI-NILAI SEPARATIS DALAM FILM (ANALISIS ...
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Representasi Nilai-Nilai Separatis Dalam Film (Analisis Semiotika Pada Film
The Hunger Games Mockingjay) (1 Mahasiswa, 2 Dosen Pembimbing)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3. №. 1. Februari 2018
280
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 3, Nomor 1, Februari 2018
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
REPRESENTASI NILAI-NILAI SEPARATIS DALAM FILM (ANALISIS
SEMIOTIKA PADA FILM THE HUNGER GAMES MOCKINGJAY)
The Representation of Separatism Values in Film (Semiotics analysis of The Hunger
Games Mockingjay Movie)
Zoelyanis1), Hamdani M. Syam, M.A.2)
Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Syiah Kuala
ABSTRAK – Penelitian ini berjudul Representasi Nilai-Nilai Separatis
Dalam Film (Analisis Semiotika Pada Film The Hunger Games
Mockingjay). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui representasi nilai - nilai
separatis dalam film The Hunger Games Mockingjay part 1 dan part 2 karya Francis
Lawrence. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif kualitatif. Alat pengumpulan data pada penelitian ini berupa
observasi secara partisipan. Teknik yang digunakan yaitu non-probability
dengan menggunakan purposive sampling melalui tipe criteria sampling
yaitu menetapkan kriteria tertentu yang disesuaikan dengan permasalahan
penelitian. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis
Semiotika Model Roland Barthes. Melalui analisis semiotika dengan
menggunakan Model Roland barthes, peneliti menemukan adanya
representasi nilai-nilai separatis dalam film The Hunger Game Mockingjay
part 1dan part 2 yang mana separatis ini sendiri dapat dipahami yaitu
sebagai suatu gerakan yang bersifat mengacau dan menghancurkan yang
dilakukan oleh suatu golongan atau kelompok pengacau yang betujuan
untuk memisahkan diri dari ikatan suatu negara. Semiotika yang dikaji
antara lain membahas apa yang menjadi makna denotatif dalam suatu objek,
apa yang menjadi makna konotatif dalam suatu objek dan juga apa yang
menjadi mitos dalam suatu objek yang diteliti. Saran untuk penelitian ialah
jika film The Hunger Games Mockingjay Part 1 dan part 2 tidak hanya
dijadikan sebagai sarana untuk hiburan saja, namun juga dijadikan sebagai
sarana informatif dan edukatif bagi penontonnya. Diharapkan juga supaya
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Representasi Nilai-Nilai Separatis Dalam Film (Analisis Semiotika Pada Film
The Hunger Games Mockingjay) (1 Mahasiswa, 2 Dosen Pembimbing)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3. №. 1. Februari 2018
281
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 3, Nomor 1, Februari 2018
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Ju
rnal
Ilmiah Mahasisw
a
FISIP
bisa mengkasilifaksi nilai-nilai positif atau negatif untuk kehidupan sehari
hari.
Kata Kunci : Representasi, Separatis, The Hunger Games Mockingjay,
Semiotika Roland Barthes.
ABSTRACT – The title of this study is “The Representation of Separatism
Values in Film (A Semiotics Analysis in The Hunger Games Mockingjay
Movie)”. The study aims at identifying the representation of separatism values in
The Hunger Games Mockingjay Movie Part 1 and Part 2 directed by Francis
Lawrence. The approach used in this study is qualitative descriptive method. The
techniques of data callection is non-probabilty by choosing certain criteria that met
the research problem. The theory employed in the study is semiotics analysis model by
Roland Barthes. Through the analysis model, the researcher found several
representations of separatism values in The Hunger Games Mockingjay Movie Part 1
and Part 2. Based on the concept of separatism analyzed, it was found 7 scenes of
separatism in part 1 and 3 scenes in part 2. The separatism itself can be defined as a
disruptive and destructive movement iniated by a person or agroup of people that
aims to seperate themselves from a legitimate government. Semiotics studied in this
study discusses what is the denotative meaning of an object, what is the connotative
meaning of an object, as well as what the meaning of a myth can be inferred from a
connotative meaning. Suggestions for further research is The Hunger Games
Mockingjay Movie Part 1 And Part 2 not only serve as a means for entertainment
only, but also used as a means of informative and educative for the audience. It is also
hoped that it can produce positive or negative values of the film for everyday life.
Keywords : Representation, Separatism, The Hunger Games Mockingjay,
Semiotics of Roland Barthes.
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Representasi Nilai-Nilai Separatis Dalam Film (Analisis Semiotika Pada Film
The Hunger Games Mockingjay) (1 Mahasiswa, 2 Dosen Pembimbing)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3. №. 1. Februari 2018
282
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 3, Nomor 1, Februari 2018
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi komunikasi telah berkembang secara pesat
pada masa sekarang ini. Teknologi komunikasi bertransformasi menjadi alat
yang tidak terpisahkan pada manusia, baik teknologi komunikasi elektronik,
maupun teknologi komunikasi cetak. Pesan komunikasi disampaikan dengan
berbagai macam cara, baik secara visual, audio, dan bahkan keduanya. Salah
satu perkembangan media massa elektronik ialah film. Film merupakan
media komunikasi yang bersifat audio visual untuk menyampaikan suatu
pesan kepada sekelompok orang yang berkumpul di suatu tempat tertentu
(Effendy, 1986: 134).
Film dapat dipandang sebagai bentuk komunikasi massa. Sebagai
komunikasi massa, film digunakan tidak hanya sebagai media yang
merefleksikan realitas namun juga bahkan membentuk realitas pada
masyarakat. Menurut Undang Undang Nomor 33 tahun 2009 tentang
perfilman, film adalah karya seni budaya yang merupakan pranata sosial dan
media komunikasi massa yang dibuat berdasarkan kaidah sinematografi
dengan atau tanpa suara dan dapat dipertunjukkan. Film sebagai bagian dari
media massa, dalam kajian komunikasi masa modern dinilai memiliki
pengaruh pada khalayaknya. Munculnya pengaruh tersebut adalah sebuah
kemungkinan yang sangat tergantung pada proses negosiasi makna oleh
khalayak terhadap pesan film itu, dan mengacu kepada pada keberhasilan
khalayak dalam proses negosiasi makna dari pesan yang disampaikan. Jika
negosiasi makna yang dilakukan khalayak tersebut lemah, maka akan
semakin besar pengaruh dari tayangan film tersebut (McQuaill, 1997: 101).
Negosiasi makna tersebut ialah proses transaksional dari komunikasi,
dimana komunikasi menerima dan menginterpretasikan makna dari pesan
yang diterima dengan latar belakang sosial budaya yang dimiliknya.
Film sebagai salah satu bentuk media massa mempunyai peran
penting dalam sosial kultural, artistik, politik, dan dunia ilmiah. Pemanfaatan
film dalam pembelajaran masyarakat ini sebagian didasari oleh
pertimbangan bahwa film mempunyai kemampuan untuk menarik perhatian
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Representasi Nilai-Nilai Separatis Dalam Film (Analisis Semiotika Pada Film
The Hunger Games Mockingjay) (1 Mahasiswa, 2 Dosen Pembimbing)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3. №. 1. Februari 2018
283
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 3, Nomor 1, Februari 2018
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
orang dan sebagian lagi didasari oleh alasan bahwa film mempunyai
kemampuan mengantar pesan secara unik (McQuaill, 1997: 13).
Kekuatan dan kemampuan film menjangkau banyak segmen sosial
yang membuat para ahli film memiliki potensi untuk mempengaruhi
membentuk suatu pandangan di masyarakat dengan muatan pesan
didalamnya. Hal ini didasarkan pada argumen bahwa film merupakan potret
dari realitas dalam masyarakat. Film selalu merekam realitas yang tumbuh
dan berkembang didalam masyarakat dan kemudian di proyeksikan ke
dalam layar (Sobur, 2003: 126). Dari puluhan bahkan ratusan penelitian itu
semua berkaitan dengan efek media massa film bagi kehidupan manusia,
sehingga begitu kuatnya media mempengaruhi pikiran, sikap, dan tindakan
penonton (Faridl, 2000: 96).
Kemudian, Effendy (2002: 208) juga mengungkapkan bahwa pengaruh
film juga sangat kuat dan besar terhadap jiwa manusia karena penonton
tidak hanya terpengaruh ketika ia menonton film tetapi terus sampai waktu
yang cukup lama. Salah satu film yang memberi dampak besar bagi khalayak
ialah film The Darknight Rises. Harian Tempo Merilis Pada tanggal 20 juli
2012 terjadi penembakan di Bisokop Century Aurora 16 di Colorado, USA.
Korban dari kejadian ini mencapai 70 orang dimana 12 orang tewas dan 58
orang luka luka (tempo.co). Kejadian ini merupakan akibat dari fanatisme si
pelaku pada karakter Joker di film Batman. Kejadian tersebut merupakan
dampak negatif yang ditimbulkan setelah menonton film.
Hal tersebut sangat tergambarkan seperti yang dikatakan oleh Harold
D. Lasswell dalam model komunikasinya, yaitu Who (siapa), Says what
(pesan yang dikatakan), In which channel (menggunakan media apa), To
whom (kepada siapa), With what effect (akibat/dampak) (Mulyana, 2005: 62-
66). Dari model komunikasi Lasswell kita bisa melihat bahwa pengirim pesan
pasti mempunyai suatu keinginan untuk mempengaruhi pihak penerima,
dan karenya komunikasi harus dipandang sebagai upaya persuasi. Setiap
upaya penyampaian pesan dianggap akan menghasilkan akibat, baik positif
maupun negatif.
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Representasi Nilai-Nilai Separatis Dalam Film (Analisis Semiotika Pada Film
The Hunger Games Mockingjay) (1 Mahasiswa, 2 Dosen Pembimbing)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3. №. 1. Februari 2018
284
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 3, Nomor 1, Februari 2018
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Dewasa ini, Salah satu film yang menyita perhatian dunia perfilman
ialah film The Hunger Games Mockingjay part 1 yang dirilis pada tahun 2014
dan part 2 pada tahun 2015. Film fiksi ilmiah ini diangkat dari sebuah novel
karya Suzanne Collins dengan judul yang sama. Film ini bercerita tentang
kompetisi bernama The Hunger Games. Film ini menunjukkan tradisi
disetiap tahunnya yaitu kompetisi yang diberi nama The Hunger Games
yang diikuti oleh sepasang anak muda berusia antara 12-18 tahun dan dipilih
dari 12 distrik. Dalam kompetisi ini diharuskan ada yang membunuh atau
dibunuh dari setiap distriknya.
Tujuan diadakan kompetisi ini adalah untuk merekatkan hubungan
antar distrik, sekaligus menyegarkan ingatan tentang mereka yang terbunuh
akibat pemberontakan yang pernah terjadi di negara Panem dan
mengingatkan seluruh penduduk betapa berkuasanya pemerintahan Panem
yang dipimpin oleh Presiden Snow. Dilihat dari segi penontonnya, kedua
film ini mendapat antusias dari penontonnya. Film The Hunger Games
Mockingjay part 1 mendapat rating 6.7 dari angka 10 (imdb.com), dan The
Hunger Games Mockingjay part 2 mendapatkan rating 6.6 (imdb.com). Film
menyajikan berbagai macam gagasan yang dapat menimbulkan dampak bagi
penayangannya, baik positif maupun negatif. Oleh sebab itu, film dapat
menjadi media yang efektif untuk menyampaikan pesan yang dapat
memberikan pengaruh pada cara pandang terhadap cerita dalam film itu.
Dalam film ini mengandung unsur separatis dimana pemeran utama
yang bernama Katness Everdeen, sebagai wanita yang memerankan tokoh
sebagai pemimpin pejuang pemberontakan melawan pihak pemerintah
ibukota yang dipimpin oleh Presiden Snow. Karena pemerintahan tersebut
bersifat diktator, kemudian masyarakat dimobilisasi untuk berjuang
melawan pemerintahan pusat yaitu dengan mengacungkan 3 jari tengah
sebagai simbol pemberontakan masyarakat distrik terhadap Presiden Snow
serta The Capitol.
Salah satu dampak dari film tersebut adalah terjadinya aksi
mengacungkan salam 3 jari yang dilakukan oleh mahasiswa yang sempat
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Representasi Nilai-Nilai Separatis Dalam Film (Analisis Semiotika Pada Film
The Hunger Games Mockingjay) (1 Mahasiswa, 2 Dosen Pembimbing)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3. №. 1. Februari 2018
285
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 3, Nomor 1, Februari 2018
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
menghebohkan Thailand beberapa waktu lalu. Mereka mengacungkan
acungan 3 jari itu sebagai tanda pemberontakan terhadap pemerintahan yang
totaliter. Alhasil, tiga mahasiswa yang mengacungkan salam tiga jari itu
ditahan polisi. Disamping itu, film The Hunger Games Mockingjay Part 1
juga ditarik dari peredaran karena dinilai menyebarkan pengaruh
pemberontakan pada masyarakat. (CNNindonesia.com). Tidak hanya itu, di
Israel poster The Hunger Games Mocking Jay Part 2 dikecam dan dihapus
dari peredaran karena dinilai memiliki pengaruh negatif oleh kaum judaisme
setempat (CNNIndonesia.com). kemudian jika dilihat dari realitas di negara
Indonesia, acungan salam 3 jari ini juga di perlihatkan oleh Jokowi dan Jusuf
Kalla pasca kemenangan di pilpres di tahun 2014 (Merdeka.com). setelah di
acungkannya salam 3 jari tersebut jokowi mengatakan maksud dari salam 3
Jari tersebut adalah sila ketiga dari pancasila, yang mana sila ke tiga ialah
persatuan indonesia. Dalam hal ini dapat di asumsikan bahwa simbol dan
lambang-lambang yang digunakan dalam film sedikit tidaknya dapat
mempengaruhi pada perilaku atau pandangan masyarakat. Oleh sebab itu,
penelitian yang dilakukan untuk mengetahui makna dari simbol-simbol atau
lambang pada film dapat dikaji melalui analisis semiotika.
Analisis semiotika merupakan cara atau metode untuk menganalisis
dan memberikan makna-makna terhadap paket-paket lambang pesan atau
teks dengan segala bentuknya (sign) baik pada media massa maupun
dokumen/teks lainnya (Pawito, 2007: 155). Dengan kata lain, analisis
semiotika bekerja untuk melacak makna-makna yang diangkut dengan teks
berupa lambang-lambang (signs), dimana tekslah yang menjadi pusat
perhatian analisis dalam penelitian semiotika. Tradisi semiotik terdiri atas
sekumpulan teori tentang bagaimana tanda-tanda merepresentasikan benda,
ide, keadaan, situasi, perasaan dan kondisi di luar tanda-tanda itu sendiri
(Littlejohn, 2009: 53). Semiotik bertujuan untuk mengetahui makna-makna
yang terkandung dalam sebuah tanda atau menafsirkan makna tersebut
sehingga diketahui bagaimana komunikator mengkonstruksi pesan.
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Representasi Nilai-Nilai Separatis Dalam Film (Analisis Semiotika Pada Film
The Hunger Games Mockingjay) (1 Mahasiswa, 2 Dosen Pembimbing)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3. №. 1. Februari 2018
286
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 3, Nomor 1, Februari 2018
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Berdasarkan penjelasan fenomena di atas, Peneliti tertarik mengkaji
dan meneliti lebih secara ilmiah mengenai Representasi nilai – nilai separatis
dalam film The Hunger Games Mockingjay part 1 dan 2 dengan
menggunakan analisis semiotika Roland Barthes.
PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah bagaimana representasi nilai - nilai separatis dalam film
The Hunger Games Mockingjay part 1 dan 2 karya Francis Lawrence.
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian ini menggunakan teori Semiotika Roland Barthes Semiotik
berasal dari kata Yunani semion yang berarti “tanda”. Tanda itu sendiri
didefinisikan sebagai sesuatu yang atas dasar konvensi sosial yang terbangun
sebelumnya, dapat dianggap mewakili sesuatu yang lain (eco, 1996: 17).
“Tanda” pada masa itu masih bermakna sesuatu hal yang menunjuk pada
adanya hal lain. Contohnya asap menandai adanya api (Sobur, 2002: 95).
Semiotik sebagai suatu model dari ilmu pengetahuan sosial
memahami dunia sebagai “tanda”. Umberto Eco menyebut tanda tersebut
sebagai “kebohongan”. Dalam tanda ada sesuatu yang tersembunyi di
baliknya dan bukan merupakan tanda itu sendiri. Menurut sausure, persepsi
dan pandangan manusia tentang realitas, dikonstruksikan oleh kata-kata dan
tanda-tanda lain yang digunakan dalam konteks sosial. Hal ini dianggap
sebagai pendapat yang mengejutkan dan revolusioner, sebab hal itu berarti
tanda membentuk persepsi manusia, lebih dari sekedar merefleksikan
realitas yang ada ( Bignell dalam Sobur, 2002: 46 ).
Barthes melontarkan konsep tentang konotasi dan denotasi adalah
kunci dari analisis semiotika. Ia menggunakan versi yang jauh lebih
sederhana saat membahas model Glossematic sign. Mengabaikan dimensi
dari bentuk dan subtansi, barthes mendefinisikan sebuah tanda (sign) sebagai
sebuah sistem yang terdiri dari (E) sebuah ekspresi atau signifier dalam
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Representasi Nilai-Nilai Separatis Dalam Film (Analisis Semiotika Pada Film
The Hunger Games Mockingjay) (1 Mahasiswa, 2 Dosen Pembimbing)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3. №. 1. Februari 2018
287
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 3, Nomor 1, Februari 2018
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
hubungannya (R) dengan content (signified) (C) : ERC. Sebuah sistem tanda
primer dapat menjadi sebuah elemen dari sebuah sistem tanda yang lebih
lengkap dan memiliki makna yang berbeda ketimbang semula (Wibowo,
2013). Barthes menulis : Such sign system can become an element of a more
comprehensive sign system. If the extension is one of content, the primary
sign (E1R1C1) becomes the expression of a secondary sign system:
E2 = ( E1 R1 C1) R2 C2
Dengan begitu, primary sign adalah denotative sedangkan secondary
sign adalah satu dari connotative semiotics. Konsep connotative inilah yng
menjadi kunci penting dari model semiotika Roland Barthes (Barthes dalam
Nurudin, 2004). Model semiotik Roland Barthes adalah menggali hakikat
sistem tanda yang beranjak keluar kaidah tata bahasa dan sintaksis yang
mengatur arti teks yang rumit, tersembunyi dan bergantung pada
kebudayaan.Hal ini kemudian menimbulkan perhatian pada makna
tambahan (connotative) dan arti penunjukan (denotative).
1. Makna Denotasi
Makna denotasi adalah makna awal utama dari sebuah tanda, teks,
dan sebagainya. Makna ini tidak bisa dipastikan dengan tepat, karena makna
denotasi merupakan generalisasi. Dalam terminologi Barthes, denotasi
adalah sistem signifikasi tahap pertama.
2. Makna Konotasi
Makna yang memiliki sejarah budaya dibelakangnya yaitu bahwa ia
hanya bisa dipahami dalam kaitannya dengan singnifikasi tertentu. Konotasi
adalah mode operatif dalam pembentukan dan penyandian teks kreatif
seperti puisi, novel, komposisi musik, dan karya-karya seni.
3. Mitos
Dalam kerangka Barthes, Konotasi identik dengan operasi ideologi,
yang disebut dengan “mitos”, dan berfungsi untuk mengungkapkan dan
memberikan pembenaran bagi nilai-nilai dominan yang berlaku dalam suatu
periode tertentu. Jadi mitos tugasnya untuk memberikan sebuah justifikasi
ilmiah kepada kehendak sejarah, dan membuat kemungkinan tampak abadi
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Representasi Nilai-Nilai Separatis Dalam Film (Analisis Semiotika Pada Film
The Hunger Games Mockingjay) (1 Mahasiswa, 2 Dosen Pembimbing)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3. №. 1. Februari 2018
288
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 3, Nomor 1, Februari 2018
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Adapun yang dimaksud analisis semiotika dalam penelitian ini ialah
sebuah metode untuk membenah atau mengkaji makna dan tanda, baik
makna denotasi, konotasi, maupun mitos yang terdapat pada film Hunger
Games Mockingjay yang akan di kaji menggunakan metode yang
dikemukakan oleh seorang ahli semiotika yaitu Roland Barthes.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan jenis
penelitian deskriptif. Subjek penelitian dalam film pada penelitian ini adalah
bagian-bagian dalam bentuk scenes yang mengambarkan nilai-nilai separatis
dalam film The Hunger Games Mockingjay part 1 dan part 2 Yang
diproduksi oleh rumah produksi oleh Lionsgate. Teknik yang digunakan
yaitu non-probability dengan menggunakan purposive sampling melalui tipe
criteria sampling yaitu menetapkan kriteria tertentu yang disesuaikan
dengan permasalahan penelitian. Dalam penelitian ini kriteria subjek film
yang dipilih peneliti adalah Adegan-adegan yang merepresentasi nilai-nilai
separatis dalam film fiksi ilmiah yaitu The Hunger Games Mockingjay part 1
dan part 2 yang di produksi oleh Lionsgate.
Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi secara
partisipan terkait dengan objek dan subjek penelitian.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Seperti yang telah dijelaskan pada landasan teoretis, bahwa model
semiotika Roland Barthes adalah menggali hakikat sistem tanda yang
beranjak keluar kaidah tata bahasa dan sintaksis yang mengatur arti teks
yang rumit, tersembunyi, dan bergantung pada kebudayaan. Gagasan
Roland Barthes ini dikenal dengan “Two Order Signifaction” yaitu pada
signifikasi tahap pertama Barthes menyebutkan sebagai denotasi, atau
realitas internal. Kemudian signifikasi tahap kedua, beliau menggambarkan
interaksi yang terjadi ketika tanda bertemu dengan perasaan atau emosi.
Pada signifikasi tahap kedua ini, tanda bekerja melalui mitos yang dianut
dari nilai kepercayaan dan nilai-nilai kebudayaan yang diyakini.
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Representasi Nilai-Nilai Separatis Dalam Film (Analisis Semiotika Pada Film
The Hunger Games Mockingjay) (1 Mahasiswa, 2 Dosen Pembimbing)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3. №. 1. Februari 2018
289
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 3, Nomor 1, Februari 2018
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Dalam mengkaji tanda-tanda yang mengandung makna denotasi dan
konotasi dalam sebuah film tentu bukanlah hal yang mudah, demikian juga
dalam memaknai tanda-tanda yang merepresentasikan unsur-unsur
separatis, namun melalui simbol yang bersifat verbal dan non-verbal, dialog
antar tokoh, sikap serta prilaku, tanda-tanda tersebut dapat memberikan
makna kepada khalayak secara tersirat maupun tersurat sehingga dapat
diketahui tanda yang merepresentasikan suatu nilai
Film The Hunger Games Part 1 dan 2 ini mengambarkan bahwa
perjuangan Katniss Everdeen yang berjuang melawan pemerintahan yang
kejam dan tirani dan menyelamatkan warga-warga yang dizalimi oleh
Presiden Snow. Karena diadakannya kompetisi yang bernama The Hunger
Games yang tujuannya untuk membunuh satu sama lain serta menghormati
para pendahulu yang telah gugur dan berkorban terlebih dahulu. Hal ini
yang membuat Katniss Everdeen memberontak karena sosok Katniss menilai
bahwa kompetisi tersebut tidak seharusnya diadakan karena selain
tujuannya untuk bertahan hidup dengan membunuh satu sama lain,
kompetisi yang diadakan dalam tahunan tersebut dijadikan sebagai ajang
hiburan bagi masyarakat Ibukota (The Capitol). Nilai-nilai separatis yang
ditampilkan kedalam dua film ini merepresntasikan realitas yang ada dalam
kehidupan. Film the Hunger Games Mockingjay part 1 dan part 2
merepresentasikan nilai-nilai separatis yang dimulai dari penampilan
videopropo (video propaganda) yang dibuat oleh pihak ataupun kelompok
separatis untuk memberontak kepada pemerintahan yang sah dan dipimpin
oleh Presiden Snow. Kemudian saat mengenalkan serta penegesahan simbol
burung mockingjay sebagai simbol pemeberontakan serta diiring dengan
himne pemberontakan yang membuat masyarak kemudian memberontak
pada pemerintahan pusat.
Melalui analisis semiotika dengan menggunakan Model Roland
barthes, peneliti menemukan adanya representasi nilai-nilai separatis dalam
film The Hunger Game Mockingjay part 1dan part 2 yang mana separatis ini
sendiri dapat dipahami yaitu sebagai suatu gerakan yang bersifat mengacau
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Representasi Nilai-Nilai Separatis Dalam Film (Analisis Semiotika Pada Film
The Hunger Games Mockingjay) (1 Mahasiswa, 2 Dosen Pembimbing)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3. №. 1. Februari 2018
290
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 3, Nomor 1, Februari 2018
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
dan menghancurkan yang dilakukan oleh suatu golongan atau kelompok
pengacau yang betujuan untuk memisahkan diri dari ikatan suatu negara
(Djealani, 2002).
Terdapat beberapa scene yang dianalisis dari film tersebut dengan
menggunakan Model Roland Barthes. Semiotika yang dikaji antara lain
membahas apa yang menjadi makna denotatif dalam suatu objek, apa yang
menjadi makna konotatif dalam suatu objek dan juga apa yang menjadi mitos
dalam suatu objek yang diteliti.
Makna denotatif dalam hal ini adalah makna pada yang tampak.
Dalam film the Hunger Games Mockingjay part 1 dan part 2, makna denotasi
dalam setiap scene terlihat jelas yaitu visual bentuk-bentuk separatis yang
dilakukan oleh pemberontak yang dipimpin oleh Katniss Everdeen. Kecuali
pada scene 2 di film yang menampilkan makna denotasi yaitu bentuk
dukungan dari warga kepada Katniss Everdeen dengan mengacungkan
“salam tiga jari” sebagai simbol salute yang dapat diartikan sebagai makna
pemberontakan.
Konotatif adalah tingkat pertandaan yang menjelaskan hubungan
antara penanda dan petanda, yang didalamnya terdapat makna yang tidak
sebenarnya. Konotatif dapat menghasilkan makna kedua yang bersifat
tersembunyi. Pada scene-scene dianalisis, makna konotasinya adalah figure
atau tokoh utama dalam film melakukan pemberontakan yang dibantu oleh
kelompok separatis dari salah satu district yang ingin memeberontak kepada
pemerintahan sah di ibukota. Kemudian dari pembentukan makna konotatif
didapati hasil makna mitos. Mitos didefinisikan sebagai cerita yang begitu
menengahi antara yang diketahui dan tidak diketahui (Sobur, 2004: 162).
Mitos merupakan kebudayaan yang menjelaskan atau memahami beberapa
aspek tentang realitas atau gejala alam, serta produk kelas sosial mengenai
hidup dan mati, manusia, dewa, dan sebagainya. Mitos dalam film The
Hunger Games part 1 dan part 2 dapat dilihat pada scene 1 yaitu warna
merah yang sering diartikan atau dilambangkan sebagai kesan energi,
kekuatan, keberanian, symbol dari api, darah, perjuangan, bahaya,
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Representasi Nilai-Nilai Separatis Dalam Film (Analisis Semiotika Pada Film
The Hunger Games Mockingjay) (1 Mahasiswa, 2 Dosen Pembimbing)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3. №. 1. Februari 2018
291
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 3, Nomor 1, Februari 2018
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
kekerasan, dan lain-lain. Selanjutnya pada scene 4 makna mitos dari api yang
menyala adalah api diibaratkan sebagai kemarahan, kebencian, dan
pertempuran. Dalam mitologi Yunani sendiri disebutkan bahwa dewa
perang yaitu Ares, merupakan perwujudan dari api.
Representasi nilai-nilai separatis yang digambarkan dalam film The
Hunger Games Mockingjay part 1 dan part 2 berupa tanda yang berifat
visual, yang dijadikan peneliti sebagai tanda dalam memaknai sebuah
makna. Melalui film ini diharapkn mampu membaca pesan yng terdapat
sebuah film. Untuk itu, khalayak sebaiknya tidak hanya menanggap film
sebagai sarana hiburan semata, tetapi juga menjadikan film sebagai alat
pembelajaran.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis peneliti dapat
memberikan kesimpulan pada film The Hunger Games Mockingjay Part 1
dan part 2 adalah sebagai berikut :
1. Film merupakan salah satu media penyampian pesan yang ingin
disampaikan oleh pembuat film berdasarkan kaidah sinematografi
dan kemudian dipertontonkan atau kepada khalayak. Pesan tersebut
diharapkan dapat diterima oleh khalayak atau penonton. Film
digunakan tidak hanya sebagai media yang merefleksikan realitas
namun juga bahkan membentuk realitas pada masyarakat. Kekuatan
film untuk mempengaruhi khalayak sangat kuat bahkan pengaruhnya
tidak hanya saat ia setelah menonton, akan tetapi juga dalam waktu
yang lama. Hal ini bisa diasumsikan bahwa film tidak hanya potret
dari realitas, akan tetapi bisa membentuk realitas.
2. Peneliti menemukan nilai-nilai separatis yang ada dalam film the
hunger games mockingjay part 1 dan part 2. Adapun scenes yang
merepresentasi nilai-nilai separatis pada film the hunger games
mockingjay part 1 ialah 7 scenes. Dimulai dari adegan pada saat
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Representasi Nilai-Nilai Separatis Dalam Film (Analisis Semiotika Pada Film
The Hunger Games Mockingjay) (1 Mahasiswa, 2 Dosen Pembimbing)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3. №. 1. Februari 2018
292
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 3, Nomor 1, Februari 2018
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
perkumpulan sejumlah orang di distrik 13 melihat video propaganda
yang akan ditampilkan untuk memberontak pada pemerintah pusat
sampai diakhiri dengan adegan pemberontakan warga di salah satu
gedung pihak pemerintah pusat atau the Capitol. Semua scenes diatas
menunjukkan bahwa tindakan pemberontakan dan menghancurkan.
Kemudian pada film the hunger games mockingjay part 2 terdapat 3
scenes yaitu dimulai pada saat katnis berada di distrik 8 dan mengajak
seluruh warga di distrik tersebut ikut memberontak bersamanya dan
diakhiri dengan proses hukuman mati presiden Snow yang dilakukan
oleh Katnis. Semua scenes tersebut merupakan tindakan
pemberontakan.
3. Pemunculan representasi yang telah diungkapkan dengan analisis
semiotika Roland Barthes, mengacu pada makna denotasi, konotasi,
dan juga mitos yang dapat diterima oleh masyarakat.
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti dapat
memberikan beberapa masukan atau saran sebagai berikut:
1. Saran untuk penelitian ialah jika film The Hunger Games Mockingjay
Part 1 dan part 2 tidak hanya dijadikan sebagai sarana untuk hiburan
saja, namun juga dijadikan sebagai sarana informatif dan edukatif bagi
penontonnya. Diharapkan juga supaya bisa mengkasilifaksi nilai-nilai
positif atau negatif untuk kehidupan sehari hari.
2. Diharapkan juga jika bagi peneliti selanjutnya ingin meneliti penelitian
ini khususnya pada analisis semiotika Roland Barthes itu tidak hanya
ditinjau dari aspek nilai-nilai separatis saja, akan tetapi bisa di kaji
atau ditelaah dengan aspek lain.
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Representasi Nilai-Nilai Separatis Dalam Film (Analisis Semiotika Pada Film
The Hunger Games Mockingjay) (1 Mahasiswa, 2 Dosen Pembimbing)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3. №. 1. Februari 2018
293
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 3, Nomor 1, Februari 2018
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
DAFTAR PUSTAKA
Ardianto, Elvinaro, dkk. 2004. Komunikasi Massa. Bandung: Simbiosa
Rekatama Media
Azizah, Iklima Fath. 2015. Representasi Nilai Nilai Keislaman Dalam
Film 99 Cahaya Di Langit Eropa. Universitas Islam Bandung. Vol.
1, No. 1
Cangara, Hafied.2002. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT.
RajaGrafindo. Persada.
Effendy, Onong Uchjana. 1986. Dinamika komunikasi. Bandung:
Remadja Karya CV.
Faridhl, Miftah. 2000. Dakwah Kontemporer Pola Alternatif Dakwah
Melalui Televisi. Bandung: Pusdai press. Hal 96.
Littlejohn, Stephen W, 2009. Teori Komunikasi Theories of Human
Communication edisi 9. Jakarta: Salemba Humanika.
Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung :
Remaja Rosdakarya.
McQuail, Dennis. 1997. Teori Komunikasi Massa. Jakarta : Erlangga.
Pawito. 2007. Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta:
LKIS Pelangi Nusantara.
Sobur, Alex. 2009. Semiotika Komunikasi, Cetakan Keempat. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Sobur, Alex. 2002. Analisis Teks Media Suatu Analisis untuk Analisis
Wacana, Analisis Semiotika, dan Analisis Framing. Bandung:
P.T Rosdakarya.