renungan 1

83
Dear all, Senang sekali bisa berjumpa dengan teman-teman dalam notes kedua saya di awal tahun 2013 ini. Kali ini saya ingin share sesuatu yang ku terima di awal tahun 2013 ini. As usual, di awal tahun, saya selalu meminta tuntunan Tuhan untuk berjalan sepanjang tahun 2013 ini. Dan Tuhan memberikan saya ayat yang sudah bisa dan sering kita dengar, bahkan sering kita ucapkan. Namun dari ayat-ayat ini, saya menemukan hal-hal yang sangat luar biasa, yang sebelumnya tidak pernah saya temukan. Oleh karena itu, saya ingin share hal ini kepada teman-teman. Ayat itu berbunyi “Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk. Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.” (Yerima 17: 5-8) Saya percaya ini ayat yang biasa kita dengar, dan dalam pemahaman awam, kita mengerti apa maksud dari ayat ini. Bahwa kita harus mengandalkan Tuhan dan bukan kekuatan kita sendiri. So, what’s new? Bukankah ini adalah hal yang juga sudah kita ketahui? Well, ketika aku mulai membaca dan merenungkan ayat ini, aku mulai mendapati pertanyaan dalam hati ku “Apa maksudnya mengandalkan Tuhan? Seperti apa itu mengandalkan Tuhan? Yang bagimanakah yang termasuk dalam mengandalkan Tuhan dan yang bagaimanakah yang termasuk mengandalkan kekuatan sendiri?” Pernah tidak teman-teman bertanya hal seperti itu? Pernahkah terpikirkan seperti apa sich sebenarnya mengandalkan Tuhan itu? Kalau ayat ini adalah yang Tuhan berikan kepada saya menjadi pedoman selama satu tahun ini, artinya ayat ini sangat penting dan tidak bisa dianggap lalu. Ayat ini tidak bisa saya anggap enteng dan saya anggap saya mengerti dengan pengertian saya yang lama. I must get serious with these verses. So, I start to research. As always, saya mulai melihat ayat tersebut dalam terjemahan bahasa inggrisnya. Dalam berbagai terjemahan inggris yang saya temukan, saya tidak menemukan ada kata “rely on” atau “relied on” atau “count on” yang merupakan terjemahan inggris dari kata “mengandalkan”. Namun saya menemukan satu

description

jjj

Transcript of renungan 1

Page 1: renungan 1

Dear all,Senang sekali bisa berjumpa dengan teman-teman dalam notes kedua saya di awal tahun 2013 ini. Kali ini saya ingin share sesuatu yang ku terima di awal tahun 2013 ini. As usual, di awal tahun, saya selalu meminta tuntunan Tuhan untuk berjalan sepanjang tahun 2013 ini. Dan Tuhan memberikan saya ayat yang sudah bisa dan sering kita dengar, bahkan sering kita ucapkan. Namun dari ayat-ayat ini, saya menemukan hal-hal yang sangat luar biasa, yang sebelumnya tidak pernah saya temukan. Oleh karena itu, saya ingin share hal ini kepada teman-teman. Ayat itu berbunyi“Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk.Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.” (Yerima 17: 5-8) Saya percaya ini ayat yang biasa kita dengar, dan dalam pemahaman awam, kita mengerti apa maksud dari ayat ini. Bahwa kita harus mengandalkan Tuhan dan bukan kekuatan kita sendiri. So, what’s new? Bukankah ini adalah hal yang juga sudah kita ketahui?  Well, ketika aku mulai membaca dan merenungkan ayat ini, aku mulai mendapati pertanyaan dalam hati ku “Apa maksudnya mengandalkan Tuhan? Seperti apa itu mengandalkan Tuhan? Yang bagimanakah yang termasuk dalam mengandalkan Tuhan dan yang bagaimanakah yang termasuk mengandalkan kekuatan sendiri?” Pernah tidak teman-teman bertanya hal seperti itu? Pernahkah terpikirkan seperti apa sich sebenarnya mengandalkan Tuhan itu?Kalau ayat ini adalah yang Tuhan berikan kepada saya menjadi pedoman selama satu tahun ini, artinya ayat ini sangat penting dan tidak bisa dianggap lalu. Ayat ini tidak bisa saya anggap enteng dan saya anggap saya mengerti dengan pengertian saya yang lama. I must get serious with these verses.  So, I start to research. As always, saya mulai melihat ayat tersebut dalam terjemahan bahasa inggrisnya.Dalam berbagai terjemahan inggris yang saya temukan, saya tidak menemukan ada kata “rely on” atau “relied on” atau “count on” yang merupakan terjemahan inggris dari kata “mengandalkan”. Namun saya menemukan satu kata yang dipakai untuk menterjemahkan kata “mengandalkan” yaitu kata “TRUST”. Trust atau yang dalam bahasa Indonesianya adalah “percaya” dipakai untuk menterjemahkan kata “mengandalkan”. Namun kalau kita pakai kata percaya, maka akan sangat janggal kalimatnya jika dikatakan “terkutuklah orang yang percaya kepada manusia”. Well, apakah ini maksudnya kita tidak boleh percaya kepada orang lain? Apakah ini maksudnya kita harus menaruh curiga atau sikap waspada terhadap orang lain? Saya rasa tidak begitu.  

Page 2: renungan 1

Maka saya terus mencari dan akhirnya saya menemukan sesuatu yang membukakan mata saya tentang apa itu sebenarnya mengandalkan Tuhan. Kata “mengandalkan” atau “trust” dalam bahasa aslinya dipakai kata “Bitachon” dan dari sinilah pencaharian saya dimulai. Secara harafiaf, Bitachon diterjemahkan sebagai “TRUST” atau percaya. Namun ada suatu pengertian yang sangat dalam tentang kata “Bitachon” ini yang saya ingin share kepada teman-teman. Sebelumnya, aku ingin membahas sedikit beberapa pengertian yang menurut ku kurang tepat dalam kita mengerti dan memaknai kata “mengandalkan” ataupun “percaya” ini. Seringkali ketika kita mendengar kata “Mengandalkan Tuhan” maka yang terlindas dalam pemikiran kita adalah adanya suatu intervensi mujizat supernatural yang tiba-tiba terjadi. Saya masih ingat ketika salah seorang teman saya ikut dalam suatu kepanitiaan natal di gerejanya. Dia bercerita bahwa dana yang mereka butuhkan cukup besar untuk menyelenggarakan natal yang cukup heboh dan semarak. Suatu ketika dalam suatu pembahasan rapat tentang dana yang dibutuhkan, diketahui bahwa dana yang berasal dari kolekte mingguan ataupun sumbangan jemaat tidak akan bisa mencukupi budget dari natal tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan cara lain untuk mendapatkan dana. Entah memang mereka malas berpikir, tidak puny ide, malas bekerja atau memang terlalu rohani, beberapa petinggi kepanitiian tersebut mulai berkata “Sudah, andalkan Tuhan saja, Tuhan akan cukupkan”. Mereka lalu mulai memompa semangat dan memotivasi para panitia dengan kata-kata “andalkan Tuhan saja, maka Tuhan akan bereskan kekurangan dana ini” tanpa ada tindakan konkrit apapun. Namun benarkah itu yang dimaksud dengan mengandalkan Tuhan? Teman saya yang lainnya juga pernah bercerita bahwa gerejanya ingin membangun gedung gereja yang baru. Panitia pencari dana pun dibentuk. Panitia ini pun mulai melakukan berbagai cara dan strategi untuk bisa mendapatkan dana pembangunan, mulai dari mencari donator, mengadakan bazaar, kolekte tambahan dll. Namun yang terjadi adalah beberapa petinggi gereja tersebut mulai mengatakan bahwa panitia tersebut sudah tidak lagi mengandalkan Tuhan dan mengandalkan kekuatan sendiri. Mereka mengatakan bahwa cara-cara mereka mencari dana adalah cara-cara duniawa dan tidak alkitabiah.  Mereka berpendapat kalau pembangunan ini adalah kehendak Tuhan, maka Tuhan akan cukupkan biayanya, Tuhan akan datangkan donator dengan sendirinya ke gereja tersebut. Apakah itu yang dikatakan benar-benar mengandalkan Tuhan? Lalu apakah ketika kita mulai menjalankan ide-ide kita, melakukan berbagai strategi, rencana dan persiapan adalah bentuk kita mengandalkan kekuatan kita sendiri? Terlalu sering saya menemukan banyak dari kita memakai kata “mengandalkan Tuhan” untuk menutupi kemalasan kita dan berharap terjadi suatu mujizat yang memudahkan kita dalam mencapai sesuatu. Sering kali kata “mengandalkan Tuhan” itu artinya adalah Tuhan akan lakukan segala sesuatunya dan kita hanya tinggal tenang-tenang saja menunggu Tuhan menyelesaikan semua permasalahan dan persoalan kita. Seringkali kata “mengandalkan Tuhan” kita artikan sebagai suatu usaha tidak memakai pikiran, otak, strategi, dan ide kita dalam menjalankan sesuatu. 

Page 3: renungan 1

Sudah terlalu sering kata “mengandalkan Tuhan” dipakai untuk memberikan semangat semu kepada seseorang yang sedang kesusahan karena kita tidak tahu harus memberikan saran ataupun strategi apa kepada mereka. Sebagai contoh ketika seseorang berkata bahwa sudah 6 bulan ini dia belum diterima bekerja diperusahaan manapun, kita dengan cepat dan reflek akan berkata “tetap berdoa dan andalkan Tuhan ya” Well, seandainya orang tersebut bertanya “bagaimana caranya mengandalkan Tuhan? Memangnya selama ini saya tidak mengandalkan Tuhan? Saya sudah berdoa setiap hari, tetapi tetap tidak ada panggilan, apakah artinya saya kurang mengandalkan Tuhan?” apa kira-kira yang akan teman-teman jawab?Dalam situasi seperti itu, kata-kata “tetap berdoa dan andalkan Tuhan ya” seringkali hanya pemanis dan pemberi harapan semu karena kita stuck dan tidak bisa memberikan advice lainnya. Seharusnya kalimat tersebut adalah kalimat terakhir yang kita ucapkan setelah sebelumnya memberikan advice yang tepat sasaran seperti, bagaimana cara penulisan cv yang baik, bagaimana cara apply cv yang benar, media apa saja yang sudah dia gunakan? Apakah pekerjaan yang dia lamar memang sesuai dengan pendidikannya? Dll.  Nah, kembali kepada pembahasan kita sebelumnya, apakah sebenarnya yang dimaksud dengan mengandalkan Tuhan? Persepsi yang muncul ketika kita mendengar kata “mempercayai Tuhan” atau “mengandalkan Tuhan” adalah apapun yang terjadi kepada kita, semuanya adalah hal-hal yang baik. Kita percaya bahwa katera Tuhan itu baik, maka tidak akan ada hal yang buruk yang menimpa kita. Tidak perduli tindakan apapun yang kita lakukan, karena kita mempercayai Dia, kita mengandalkan Dia, maka semuanya akan baik-baik saja. Tetapi itu SALAH BESAR..!! Kata “Bitachon” atau “trust” atau “mengandalkan Tuhan” artinya adalah mempercayai (1) Tuhan menciptakan segala sesuatunya, kejadian demi kejadian dalam rangka untuk merefleksikan keberadaanNya, keterlibatanNya, dan kasih sayangNya. (2) keyakinan bahwa kita tidak bisa, bahkan untuk sedetikpun, bisa ada tanpa penyertaan dari tanganNya yang kuat. Kata “Bitachon” artinya menjadi seperti pohon yang akarnya menjalar sampai kedalaman bumi untuk memperoleh sumber-sumber makanan yang dibutuhkan untuk hidup , bertumbuh dan berbuah. That’s why Tuhan mengatakan bahwa Dia adalah pokok anggur yang benar, dan kita adalah ranting-rantingnya, dan tanpa di dalam Dia, kita tidak bisa berbuat apa-apa. Itu yang disebut mengandalkan Tuhan.  Mengandalkan/mempercayai Tuhan tidak berarti bahwa keadaan kita akan selalu baik-baik saja. Itu tidak berarti kita bisa berjalan sendirian di tengah malam di daerah yang rawan dan berharap tidak akan diganggu orang jahat. Itu tidak berarti mau seberapa cepatpun kita mengemudi di jalan raya, tidak akan terjadi kecelakaan. Itu namanya mempermainkan Tuhan!Nah, kata “Bitachon” bukanlah suatu kata pasif, melainkan suatu kata aktif yang artinya mengandalkan Tuhan, mempercayai Tuhan, menuntut kita untuk bertindak sebagai bukti bahwa kita mengandalkan dan mempercayai Dia. Kata “Bitachon” membuat kita mengerti bahwa kita memiliki keyakinan untuk bertindak, untuk mengeluarkan semua potensi kita, kerja keras kita, ide-ide kita, strategi kita untuk dapat membuat apa yang akan kita kerjakan berhasil. 

Page 4: renungan 1

“Bitachon” bukanlah suatu kata pasif dimana kita menunggu mujizat dan tidak bertindak apa-apa. Justru mengandalkan Tuhan adalah suatu tindakan supranatural yang kita lakukan. Why? Karena ditengah-tengah setiap masalah, kesusahan, rintangan, tantangan yang ada di depan kita, ataupun yang sedang kita alami saat ini, kita bisa dengan yakin berkata “Segala sesuatu dapat ku tanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepada ku”, “ketika Tuhan di pihakku, siapakah lawan ku” dan terus berjalan menghadapi setiap tantangan. “Bitachon” juga bisa berarti “To lean on, feel safe, confident”. Dari pengertian ini, kita bisa menarik suatu pengertian tentang apa itu mengandalkan kekuatan sendiri. Engkau dikatakan mengandalkan kekuatan sendiri adalah ketika engkau merasa sumber kekuatanmu, sumber ketenanganmu, sumber percaya diri mu bukan lagi Tuhan, melainkan setiap sumber daya yang engkau miliki. Kepintaranmu, uangmu, kekayaanmu, atau bahkan koneksimu. Aku tidak bilang kita tidak boleh pintar, kita tidak boleh punya uang, tidak boleh kaya, atau bahkan tidak boleh menggunakan koneksi, namun kita tahu semua itu hanyalah sarana, alat untuk kita menjalankan suatu rencana yang Tuhan telah tetapkan, namun tetap Tuhan yang menjadi sumber keberhasilan kita, Dia yang menjadi sumber kekuatan kita. Mengandalkan Tuhan dalam hal pasangan hidup bukan berarti kita tinggal berdoa, dan membiarkan Tuhan dengan sendirinya mendatangkan pasangan hidup kita. Mengandalkan Tuhan dalam pernikahan bukan berarti kalau sudah diberkati dalam gereja, kita berdoa setiap hari, maka tidak akan ada masalah di dalam rumah tangga. You need to do a lot of hard work to make your relationship working well. Mengandalkan Tuhan dalam hal promosi pekerjaan kita bukan berarti kita kerja dengan kualitas standart, namun berdoa mati-matian dan berharap bahwa bos kita tiba-tiba akan menaikkan gaji kita. Mengandalkan Tuhan dalam sekolah atau pun perkuliahn kita bukan berarti berdoa sebelum ujian namun selama satu semester kita sibuk bermain dan tidak memperhatikan pelajaran dan mengharapkan nilai B. Mengandalkan Tuhan dalam kesehatan kita bukan berarti engkau bisa makan junk food sebanyak yang engkau mau, jajan sembarangan dan berharap bahwa engkau tidak terkena penyakit, obesitas ataupun kolesterol. Mengandalkan Tuhan bukan berarti kita tidak menggunakan dan memaksimalkan setiap talenta, kemampuan, benih, ide, kreatifitas kita yang sudah Tuhan taruhkan di dalam kita dan berharap Tuhan mengutus malaikat untuk mengerjakan apa yang seharusnya kita kerjakan. Mengandalkan Tuhan artinya, dalam apapun yang engkau lakukan, engkau tahu bahwa Dia ada bersama-sama dengan Engkau, Dia adalah sumber dari segala sesuatunya dan Dia akan memberkati apapun yang dikerjakan oleh tanganmu seturut dengan kehendakNya. Mengandalkan Tuhan artinya menyerahkan apapun hasilnya dari setiap kerja keras yang kita lakukan bersama-sama dengan Dia.Mengandalkan Tuhan artinya we do our part best we can, and trust Him to do His part perfectly. Mengandalkan Tuhan artinya adalah walau apapun yang terjadi di dalam hidupmu, you TRUST Him, bahwa apapaun yang terjadi, semuanya untuk kebaikanmu.  

Page 5: renungan 1

So, ketika engkau sedang merencanakan sesuatu, engkau sedang ingin melakukan sesuatu, lakukan perencanaan, buat strategi, cari ide, tidak ada yang salah dengan itu. Kembangkan bakat dan talentamu, pergunakan kreatifitas yang Tuhan sudah berikan, pakai otakmu, pakai koneksimu, gunakan uangmu, namun ketika semuanya itu berhasil, tandanya engkau mengandalkan Tuhan adalah bahwa engkau tahu dan mengakui bahwa semuanya itu hanyalah perpanjangan tangan Tuhan, karena hanya Dialah yang membuat semua itu berhasil.  Dan kalaupun semuanya itu tidak berhasil, ketahuilah ketika engkau mempercayai Tuhan menciptakan segala sesuatunya, kejadian demi kejadian dalam rangka untuk merefleksikan keberadaanNya, keterlibatanNya, dan kasih sayangNya dan memlilik keyakinan bahwa kita tidak bisa, bahkan untuk sedetikpun, bisa ada tanpa penyertaan dari tanganNya yang kuat itu lebih berharga di mata Tuhan dibandingkan semua keberhasilan yang engkau dapatkan. “Bitachon” is not measured by your success in climbing over the gate. “Bitachonis” measured by your response upon seeing the gate -- whether you grimace and give up, or whether you appreciate that God has put the gate there for your ultimate benefit.. “Mengandalkan Tuhan” tidak diukur dari kesuksesan mu dalam memanjat pagar persoalan mu. “Mengandalkan Tuhan” diukur dari respon mu ketika melihat gerbang tersebut – apakah meringis dan menyerah, atau anda mempercayai bahwa Tuhan telah menaruh gerbang itu di depan mu untuk membuatmu menjadi lebih hebat dari sebelumnya. I hope this is will encourage you in this new year. Aku berharap ini bisa menginspirasi teman-teman untuk mengandalkan Tuhan dengan pengertian yang benar di tahun 2013 ini.

Page 6: renungan 1

HANYA YESUS YANG KUPERLUKANALL I NEED IS JESUS

(Indonesian)

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.diterjemahkan oleh Dr. Edi Purwanto

Khotbah ini dikhotbahkan di Baptist Tabernacle of Los AngelesPada Kebaktian Sabtu Malam 3 Mei 2014

“Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita. Karena itu seperti ada tertulis: ‘Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan’” (I Korintus 1:30, 31).

Teks kita adalah dari I Korintus pasal pertama, perikop yang dibacakan oleh Mr. Prudhomme beberapa menit yang lalu. Rasul mengatakan kepada mereka bahwa tidak banyak orang duniawi yang bijaksana, tidak banyak orang yang berpengaruh (berpengaruh), juga tidak banyak orang yang terpandang diselamatkan. Mereka tidak berpikir bahwa mereka membutuhkan Allah. Mereka hanya peduli dengan hal-hal duniawi. Mereka tidak bersedia untuk menderita kehilangan apa-apa, tidak mau menyangkal diri dan memikul salib untuk mengikut Kristus.

Rasul mengingatkan jemaat Korintus bahwa mereka tidak memiliki banyak orang kaya atau terkenal di gereja mereka. Tetapi gereja mereka terdiri dari orang-orang yang telah dipilih Allah, orang-orang dunia yang tidak percaya akan memanggil bodoh, dan lemah, dan dibenci, bahkan tidak layak untuk diperhatikan. Allah memilih orang-orang seperti mereka untuk “memalukan” orang-orang yang berhikmat dan apa yang kuat dari dunia ini. Dan itulah yang terjadi. Dunia memperlakukan orang-orang Kristen ini seperti benar-benar tidak penting. Tetapi mereka salah. Orang-orang Kristen kecil yang tidak signifikan itu menyebar ke seluruh Kekaisaran Romawi, dan kemudian ke

Page 7: renungan 1

seluruh dunia. Allah memilih orang-orang Kristen yang tidak terpandang itu untuk meniadakan apa yang berarti dari Kekaisaran Romawi yang kafir itu. Bagi saya Allah sedang melakukan itu lagi pada hari ini di negara Komunis Cina. Seperti salah satu himne kita yang mengatakan, “Iman adalah kemenangan, yang mengalahkan dunia.” Ketika Amerika seperti yang kita kenal telah hilang, masih akan ada orang-orang Kristen di sini.

Iman adalah kemenangan, Iman adalah kemenangan!Oh, kemangan gemilang yang mengalahkan dunia.(“Faith is the Victory” oleh John H. Yates, 1837-1900).

Allah memilih orang-orang yang lemah dan rendah seperti kita sehingga tidak ada orang yang bisa membanggakan diri, “supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah” (I Korintus 1:29). Dr. J. Vernon McGee mengatakan bahwa banyak orang injili yang “memberikan penekanan pada jemaat terkemuka yang [telah membuat pengakuan iman] - artis, pemimpin industri, dan menonjol dalam pemerintahan. Tetapi urusan Allah adalah pada orang rata-rata. Ia memanggil jemaat sederhana seperti Anda dan saya” (J. Vernon McGee, Th.D., Thru the Bible, Thomas Nelson Publishers, 1983, volume V, hlm. 12).

Pernahkah Anda memperhatikan bahwa kita tidak menekankan penginjilan kepada orang kaya dan terkenal? Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa? Nah, perikop Alkitab berikut ini memberitahukan kepada kita mengapa,

“Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang. Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih

Page 8: renungan 1

Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah” (I Korintus 1:26-29).

Anda lihat, kita telah belajar dengan pengalaman bertahun-tahun bahwa kita tidak bisa menjadi kaya dan terkenal karena datang ke gereja dan mendengar Injil, dan diselamatkan. Gereja kita tumbuh karena kita menginjili orang-orang muda di perguruan tinggi atau sekolah menengah atas. Dunia berpikir bahwa orang-orang muda itu bodoh dan lemah. Tetapi Allah memanggil sebagian dari Anda, di mana Ia membuat malu orang kaya dan terkenal! Dia tahu bahwa sangat sedikit dari mereka yang akan mau mendengar dan menjadi murid Kristus! Mereka terlalu puas diri, dan terlalu materialistik untuk menjadi orang Kristen sejati. Jadi Allah melewati mereka. Dia tidak memanggil mereka dengan panggilan yang pasti berhasil (an effectual calling). Dia hampir secara eksklusif memanggil orang-orang muda. Dan beberapa dari Anda ditarik kepada Kristus dan diselamatkan oleh-Nya. Teks kita menjelaskan betapa istimewanya dengan dipanggil oleh Allah, dan diselamatkan melalui Anak-Nya Yesus!

“Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita. Karena itu seperti ada tertulis: ‘Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan’” (I Korintus 1:30, 31).

Paling sedikit kita dapat menarik tiga pelajaran dari teks tersebut.

Page 9: renungan 1

I. Pertama, hak istimewa dari ditarik kepada Kristus Yesus.

Teks di atas mengatakan, “Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus…” (I Korintus 1:30). “oleh Dia” – yaitu “oleh Allah.” Ini dapat diterjemahkan, “Tetapi oleh Allah kamu berada dalam Kristus Yesus.” Ini dengan jelas menunjukkan bahwa Allah adalah satu-satunya Pribadi yang menarik jiwa terhilang ke dalam persekutuan dengan Kristus. Allah berfirman melalui nabi Hosea, “Aku menarik mereka dengan tali kesetiaan, dengan ikatan kasih” (Hosea 11:4). Dan Yesus berkata, “Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku” (Yohanes 6:44). “Decisionisme” modern mengajarkan bahwa orang dapat datang kepada Kristus setiap saat ketika mereka merasa memerlukannya! Namun Alkitab mengajarkan bahwa hanya Allah yang dapat menarik orang-orang berdosa yang masih terhilang ke dalam persekutuan dengan Kristus. “Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus.” Spurgeon menjelaskan dengan mengatakan, “Oleh Allah kita ada di dalam Kristus Yesus.”

Hal ini menunjukkan betapa sangat bodoh dengan berpikir bahwa Anda dapat belajar bagaimana caranya datang kepada Kristus. Allah yang harus membawa Anda ke dalam Kristus. Hanya Allah yang “di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga” (Efesus 2:6). Anda akan memahami kebenaran agung ini dengan sangat baik jika Anda sudah diselamatkan. Bukan Anda yang mengubah diri sendiri sendiri. Allah yang mempertobatkan atau menyelamatkan Anda. Anda tidak tahu bagaimana caranya untuk datang kepada Kristus dan menjadi ada “di dalam Dia.” Tidak! Tidak! “Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus.” Melalui tarikan kuasa Allah Anda menjadi anggota dari tubuh Kristus, dan bersatu dengan Yesus. Baik bagi Anda untuk mengingat bagaimana rasanya menjadi orang terhilang. Baik bagi Anda untuk mengingat bagaimana Anda berjuang dan namun tidak dapat datang kepada Yesus. Baik bagi setiap orang Kristen sejati yang baik untuk

Page 10: renungan 1

mengingat bagaimana Anda pernah gagal, dan gagal, dan gagal lagi, sampai akhirnya, oleh Allah, Anda ditarik kepada Kristus Yesus! Itulah sebabnya orang Kristen sejati menyanyi dengan takjub,

Sangat besar anug'rahNya,Yang t'lah kualami!Sesat aku dulu kala,S'lamatlah ku kini. (“Amazing Grace” oleh John Newton, 1725-1807/ NP No. 119).

Oh! Itu adalah hal yang menakjubkan bahwa Allah, dalam kasih karunia-Nya, telah membawa Anda ke dalam persatuan dengan Kristus Yesus!

Namun saya harus bertanya kepada sebagian dari Anda, “Apakah Anda ada di dalam Kristus Yesus?” Dapatkah sang Rasul ini berkata kepada Anda, “oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus?”

Yesus Kristus siap menerima Anda jika Anda benar-benar ingin datang kepada-Nya. Tetapi Anda tidak bisa mengatakan berapa lama pintu akan terbuka. Patriark Nuh masuk ke dalam bahtera dan diselamatkan. Bahtera itu adalah tipe Kristus. Apakah Anda pernah bertanya mengapa tidak ada satu orangpun selain keluarga Nuh yang masuk ke dalam bahtera? Saat saya sedang menulis khotbah ini saya mencoba untuk memikirkan beberapa alasan. Mungkin Anda bisa memikirkan yang lain, tetapi saya hanya bisa memikirkan tiga alasan ini.

1. Pertama, mereka tidak berpikir bahwa penghakiman akan dijatuhkan pada mereka - mereka tidak diinsafkan akan dosa-dosa mereka.

2. Kedua, mereka tidak percaya apa yang dikhotbahkan Nuh. Dia adalah seorang “pemberita kebenaran” (II Petrus 2:5). Tetapi mereka tidak mempercayai khotbahnya.

Page 11: renungan 1

3. Ketiga, mereka terlalu sombong untuk merendahkan diri dan bergantung pada bahteran itu untuk menyelamatkan diri mereka.

Saya pikir salah satu atau lebih dari ketiga hal itu yang menghalangi beberapa dari Anda untuk datang kepada Kristus. Saya akan mengulangi ketiga hal tersebut. Cobalah untuk memikirkan yang satu (atau lebih) dari ketiga hal yang membuat Anda tidak datang kepada Yesus.

1. Pertama, mereka tidak berpikir bahwa penghakiman akan dijatuhkan pada mereka - mereka tidak diinsafkan akan dosa-dosa mereka.

2. Kedua, mereka tidak percaya apa yang dikhotbahkan.

3. Ketiga, mereka terlalu sombong untuk merendahkan diri dan bergantung pada Kristus untuk menyelamatkan diri Anda.

Apakah itu adalah kondisi Anda malam ini? Kita harus berkata seperti penginjil besar George Whitefield (1714-1770), “Orang-orang tidak akan pernah menerima [Kristus], dan kita tidak dapat memberikan mereka kenyamanan, sampai mereka dibuat sakit karena dosa, dan membuat bersedia untuk memeluk Yesus” (George Whitefield, “The Duty of a Gospel Minister”).

Apakah ini tampak bertentangan dengan Anda? Anda tidak dapat datang kepada Yesus dengan kekuatan Anda sendiri - namun Anda harus datang kepada-Nya atau binasa. Para pengkhotbah masa lalu menyebut ini “penjepit Injil” (“he Gospel vise”). Anda ditekan seperti di dalam jepitan. Satu sisi jepitan memberitahu Anda bahwa Anda harus datang kepada Yesus. Sisi lain dari jepitan itu memberitahu Anda bahwa Anda tidak bisa datang kepada-Nya dengan kekuatan Anda sendiri. Lalu apa

Page 12: renungan 1

yang dapat Anda lakukan? Nah, Anda bisa meninggalkan gereja ini dan pergi menjalani cara hidup Anda sendiri, sambil berkata bahwa ini terlalu keras. Atau Anda bisa melakukan apa yang orang-orang pada zaman Nuh tidak pernah lakukan,

“Sadarilah kemalanganmu, berdukacita dan merataplah; hendaklah tertawamu kamu ganti dengan ratap dan sukacitamu dengan dukacita. Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu” (Yakobus 4:9-10).

Dr. Martyn Lloyd-Jones berkata,

Kami telah terlalu cemas dengan orang terburu-buru membuat “keputusan.” Adalah ketika Anda telah mengalami banyak rasa sakit yang paling membuat Anda menghargai kelegaan. Adalah orang yang telah diselamatkan dari pintu kematian yang paling sangat berterima kasih untuk keselamatannya. Adalah orang berdosa yang telah lepas dari ancaman neraka yang paling menghargai kemuliaan surga (Martyn Lloyd-Jones, M.D., The Assurance of Our Salvation,Crossway Books, 2000, hlm. 305).

Hanya Kristus yang dapat menyelamatkan Anda. Anda telah mendengar saya mengatakan itu berualng-kali. Tetapi Anda tidak akan percaya sampai Anda merasakannya sendiri. Allah tahu bahwa

Seseorang yang telah diinsafkan

Menyadari keadaannya

Page 13: renungan 1

Jadi, untuk menginsafkan Anda, Allah harus membawa Anda ke titik putus asa. Anda harus dibuat merasa sangat membutuhkan Kristus. Anda harus dibuat merasa bahwa Anda tidak memiliki harapan dalam diri Anda sendiri. Anda harus dipimpin untuk berpikir, “Aku tidak tahan menjadi seperti ini! Aku harus memberikan dosa-dosaku diampuni oleh Yesus!” Dr. Lloyd-Jones berkata, “Tidak ada yang pernah datang kepada Kristus sampai titik keputusasaan itu telah tercapai” (Martyn Lloyd-Jones, M.D., God’s Way Not Ours, The Banner of Truth Trust, 2003, hlm. 71). Allah harus membangunkan Anda dengan kebutuhan Anda, dan Allah harus menarik Anda kepada Yesus untuk memperoleh kelegaan. Anda tidak dapat melakukan semua ini dengan kekuatan Anda sendiri. Banyak orang tidak pernah mengalami semua hal ini. Mereka tidak pernah dibuat sadar akan kondisi mereka yang tanpa harapan, dan tidak pernah tertarik kepada Yesus. Itulah sebabnya mengapa saya mengatakan bahwa adalah hak istimewa bila kita dapat ditarik kepada Kristus, untuk menjadi ada “di dalam Kristus Yesus.” Alkitab mengatakan, “Banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih” (Matius 22:14).

II. Kedua, ketetapan telah dibuat tersedia bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.

Saya mungkin menghabiskan waktu terlalu banyak untuk membahas tentang hak istimewa dengan ditarik kepada Kristus. Tetapi itu sangat penting. Anda tidak dapat menerima ketetapan Kristus kecuali jika Anda ditarik kepada Kristus. Ketetapan ini hanya diberikan kepada mereka yang menjadi milik Kristus, yang “ada di dalam Kristus Yesus.” Teks ini mengatakan,

“Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita” (I Korintus 1:30).

Page 14: renungan 1

Hikmat, pembenaran, pengudusan, dan penebusan - ini adalah empat hal dalam teks ini yang dijanjikan kepada mereka yang “berada dalam Kristus Yesus.” Pertama, kita dijanjikan “hikmat.” Tepat setelah saya diselamatkan saya ingat ketika saya berpikir bahwa saya tidak mempunyai seorangpun untuk mendukung saya atau membantu saya. Orangtua saya telah bercerai, dan saya tidak mempunyai sumber penghasilan. Saya ingat ketika saya berpikir bahwa saya tidak boleh membuat kesalahan. Bahkan satu kesalahan bisa menghentikan saya dari menjadi seorang misionaris. Jadi saya secara khusus meminta kepada Allah untuk memberikan hikmat kepada saya. Dan Dia telah memberi saya hikmat itu! Saya terus-menerus takut bilamana kaki saya akan tergelincir jika bukan Kristus sendiri yang menopang saya. Dan Dia telah menopang saya! Dan Dia telahmemberikan hikmat kepada saya! Seorang wanita tua yang mengenal saya ketika saya masih kuliah berkata kepada saya belum lama ini, “Kamu tetap menjadi seorang pria muda yang sangat serius.” Adalah Yesus yang membuat saya serius. Adalah Yesus yang memberi saya hikmat. Alkitab berkata, “Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan” (Amsal 1:7).

Kedua, kita dijanjikan “pembenaran.” Kristus sendiri yang “membenarkan… kita.” Kita dibungkus kebenaran orang lain - yaitu Yesus sendiri! Seperti yang himne tua katakan, “Mengenakan kebenaran-Nya, Sempurna untuk berdiri di depan takhta itu” (“The Solid Rock”). Seringkali Iblis datang kepada saya dan berkata, “Bagaimana kamu dapat memberitakan ini atau itu? Bagaimana kamu bisa mengambil posisi ini atau itu?” Oh, betapa manisnya kata-kata dalam Efesus, pasal satu, pada saat-saat itu! Ayat itu mengatakan, “kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya. Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan” ( Efesus 1:6, 7). “Yang dikasihi-Nya” adalah Yesus. Saya diterima di dalam Yesus. Pembenaran saya adalah dari-Nya! “Mengenakan kebenaran-Nya, Sempurna untuk berdiri di depan takhta itu.” Ketika Iblis mengatakan bahwa saya tidak cukup baik untuk berkhotbah, sebagai orang muda, saya bisa menjawab dengan kata-kata, “kasih karunia-Nya yang mulia,

Page 15: renungan 1

yang dikaruniakan-Nya kepada [saya] di dalam Dia, yang dikasihi-Nya” ( Efesus 1:6). Betapa membahagiakan! Betapa itu menguatkan ketika Iblis menyerang. Ini adalah bagaimana orang-orang kudus dalam periode Kesusahan Besar mengalahkan Iblis! “Mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba” (Wahyu 12:11). Seorang misionaris terkenal yang bernama Count Nicolaus Zinzendorf berkata,

Dengan teguh ku kan berdiri di hari besar itu, Kepada siapa lagi ku bergantung? Kerana darah-Mu membebaskanku Dari kutukan dosa yang dahsyat dan memalukan   (“Jesus, Thy Blood and Righteousness” oleh Count Nicolaus Zinzendorf,       1700-1760; diterjemahkan oleh John Wesley, 1703-1791).

Kemudian, di dalam Kristus Yesus kita juga memperoleh pengudusan kita. Roh Kudus menguduskan kita karena kita bersatu dengan Kristus. Jika seseorang ada di dalam Kristus, dia bukan lagi manusia lama yang sedikit dipercantik. Tidak! Tidak! “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (II Korintus 5:17). Manusia lama tidak dibawa ke rumah sakit untuk disembuhkan. Manusia lama itu dibawa ke kayu salib untuk disalibkan. Manusia lama itu tidak berubah dan membaik, tetapi ditetapkan untuk mati dan dikuburkan. Anehnya, orang berpikir bahwa mereka dapat datang kepada Kristus untuk pengampunan dan pembenaran; dan datang kepada Musa ketika mereka ingin menjadi kudus! Itu tidak akan bekerja! Anda menjadi lebih suci dengan cara yang sama Anda diselamatkan - Anda menjadi lebih suci dengan mempercayai Kristus untuk itu. Kristus di kayu Salib adalah sumber keselamatan Anda. Selanjutnya Kristus di kayu Salib adalah sumber pertumbuhan Anda dalam kasih karunia! Yesus menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita, dan di dalam Dia, Allah “menguduskan” kita. Ingat kata-kata yang luar biasa ini,

Page 16: renungan 1

"Di kala cobaan membayangimu,Ketika bencana menindih kalbu,Rahmatku cukup, jangan kau mengeluh:Hidupmu teruji, imanmu teguh." (“How Firm a Foundation” oleh George Keith, 1638-1716/ NP No. 245).

Sekarang, hal terakhir yang diberikan kepada kita di dalam Kristus adalah “penebusan.” Tetapi seseorang berkata, “Bukankah itu menjadi anugerah pertama yang diberikan kepada kita?” Ya, tetapi juga yang terakhir. Jika Anda adalah seorang Kristen, Anda bebas dari dosa, tetapi Anda belum sepenuhnya ditebus oleh kuasa-Nya. Bahkan ketika Anda mati Anda belum menerima penebusan penuh. Anda “menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita” (Roma 8:23). Penebusan kita dalam Kristus hanya akan sepenuhnya terwujud ketika Yesus datang bagi kita di angkasa!

“Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan” (I Tesalonika 4:16-17).

Bahkan tubuh tua saya yang telah melemah akan dibuat seperti tubuh kebangkitan Juruselamat itu sendiri. Kita akan bangkit dari antara orang mati dalam penebusan kekal - dan hidup dalam sukacita selama-lamanya, karena kita berada dalam Kristus Yesus, awal dan akhir keselamatan kita. Tetapi saya harus cepat-cepat ke poin terakhir.

Page 17: renungan 1

III. Ketiga, pujian kita harus berikan kepada Kristus Yesus yang telah menyelamatkan kita dan menyediakan keselamatan itu bagi kita.

Saya hanya dapat menyentuh poin ini.

“Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita. Karena itu seperti ada tertulis: ‘Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan’” (I Korintus 1:30, 31).

Saudara-saudara, Anda lihat bahwa keberadaan kita sebagai orang Kristen benar-benar tergantung pada Kristus Yesus. Mereka yang benar-benar mengenal Kristus akan menginginkan kemuliaan-Nya - akan ingin membanggakan Kristus dan apa yang telah dilakukan untuk mereka.

Aku benci mendengar apa yang disebut “kesaksian” di mana orang-orang berbicara tentang diri mereka sendiri, biasanya mereka bersaksi tentang dirinya sebagai -orang berdosa, kemudian bersaksi betapa kotornya diri mereka, tentang pemberontakan mereka, dan kesesatan mereka. Biasanya kesaksian mereka berakhir dengan mengatakan – “dan kemudian saya percaya kepada Yesus.” Mereka mengecilkan pekerjaan Kristus. Mereka memuliakan diri mereka sendiri selama lima menit, membual tentang kehidupan mereka sendiri - tetapi mereka hanya memiliki satu atau dua detik untuk memberikan kemuliaan bagi Kristus! Kesaksian mereka memuakkan saya! Dan saya pikir mereka memuakkan Tuhan!

“Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan” (I Korintus 1:31).

Page 18: renungan 1

Anda harus banyak berbicara untuk memuliakan kemuliaan Juruselamat Anda ketika Anda memberikan kesaksian tentang Juruselamat yang mulia Anda! Anda harus dapat berbicara tentang hikmat, pembenaran, pengudusan dan penebusan yang Anda miliki di dalam Kristus Yesus! Anda harus dapat berbicara tentang kemuliaan Juruselamat dan Tuhan Anda.

Sekarang beberapa kata bagi Anda yang belum diselamatkan. Maukah Anda datang kepada Yesus dan menerima berkat-berkat ini? Yesus akan menyelamatkan Anda pada saat Anda percaya kepada-Nya. Darah-Nya akan mentahirkan Anda dari segala dosa. Maukah Anda datang kepada-Nya? Atau akankah Anda terus menolak Dia dan pergi dalam kemiskinan rohani sampai Anda terkejut dengan tiba-tiba jatuh ke dalam lubang Neraka? Apakah jawaban Anda?

(AKHIR KHOTBAH)

Anda dapat membaca khotbah Dr Hymers setiap minggu di Internetdi www.realconversion.com. Klik di “Khotbah Indonesia.”

Anda dapat mengirim email kepada Dr. Hymers dalam bahasa Inggris ke [email protected] (Click Here) – atau Anda juga boleh mengirim

surat kepadanya ke P.O. Box 15308, Los Angeles, CA 90015. Atau telepon beliau di

(818)352-0452.

Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Anda dapat menggunakannya tanpa 

meminta izin kepada Dr. Hymers. Namun, semua video khotbah Dr. Hymers dilindungi 

hak cipta dan hanya dapat digunakan dengan izin.

Pembacaan Alkitab Sebelum Khotbah oleh Pendeta: I Korintus 1:26-31. Persembahan Pujian Sebelum Khotbah oleh Mr. Benjamin Kincaid Griffith: “All I Need” (penulis tak dikenal).

GARIS BESAR KHOTBAH

Page 19: renungan 1

HANYA YESUS YANG KUPERLUKANALL I NEED IS JESUS

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.

“Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita. Karena itu seperti ada tertulis: ‘Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan’” (I Korintus 1:30, 31).

(I Korintus 1:26-29)

I.    Pertama, hak istimewa dari ditarik kepada Kristus Yesus, Hosea 11:4; Yohanes 6:44; Efesus 2:6; II Petrus 2:5; Yakobus 4:9-10; Matius 22:14.

II.   Kedua, ketetapan telah dibuat tersedia bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus, Amsal 1:7; Efesus 1:6, 7; Wahyu 12:11; II Korintus 5:17; Roma 8:23; I Tesalonika 4:16-17

III.   Ketiga, pujian kita harus berikan kepada Kristus Yesus yang telah menyelamatkan kita dan menyediakan keselamatan itu bagi kita, I Korintus 1:31.

JAWABAN-JAWABAN ALKITAB TERHADAP PERTANYAAN-PERTANYAAN TENTANG SORGA

BIBLE ANSWERS TO QUESTIONS ABOUT HEAVEN(Indonesian)

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.diterjemahkan oleh Dr. Edi Purwanto

Khotbah ini dikhotbahkan di Baptist Tabernacle of Los AngelesPada Kebaktian Minggu Pagi, 12 Mei 2013

“Tetapi seperti ada tertulis: ‘Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan

Page 20: renungan 1

Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.’ Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah” (I Korintus 2:9-10).

Ayat-ayat tersebut tentu menyertakan referensi tentang Sorga! Ini nampak mengherankan bagi saya bahwa beberapa komentator menyangkal itu. Mata manusia belum melihat Sorga. Telinga manusia tidak mendengar siapapun yang berbicara dari Sorga. Hati manusia tidak dapat membayangkan kemuliaan Sorga. Dr. Henry M. Morris berkata bahwa ayat tersebut berbicara tentang Sorga dan,

Kemuliaan “langit baru dan bumi baru” (Yesaya 66:22) melampaui imajinasi manusia, karena semuanya “dipersiapkan” bagi kita oleh Kristus sendiri (Yohanes 14:2, 3). [Namun] beberapa dari kemuliaan sorgawi tersebut sungguh telah dinyatakan kepada kita melalui Rasul Yohanes, Wahyu 21:22 (Henry M. Morris, Ph.D., The Defender’s Study Bible, World Publishing, 1995, hlm. 1256; catatan untuk I Korintus 2:9, 10).

Dr. R. C. H. Lenski berkata teks ini

...sering digunakan dengan mengacu pada sorga dan dengan referensi pada berkat yang menanti kita dalam kehidupan yang akan datang. Penggunaan ini adalah sah, sungguh... (R. C. H. Lenski, Ph.D.,St. Paul’s First and Second Epistles to the Corinthians, Augsburg Publishing

Page 21: renungan 1

House, 1963 edition, hlm. 104; komentar atas I Korintus 2:9).

Belum ada mata duniawi yang pernah melihat kemuliaan Sorga. Belum ada telinga duniawi yang pernah mendengarkan para malaikat menyanyi di sana. Hal-hal di Sorga, di antara realitas-realitas rohani lainnya, hanya dapat diketahui melalui wahyu khusus Allah. Sehingga, di dalam ayat 10, kita membaca, “Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh…” (I Korintus 2:10). Alkitab menyatakan kepada kita apa yang kita tidak pernah dapat temukan di dalam cara yang lain. Dan ketika Allah menerangi pikiran kita, kita akan percaya apa yang Ia telah nyatakan dalam Kitab Suci tentang hal-hal rohani tersebut, termasuk tentang Sorga. The Applied New Testament Commentary (Kingsway Publications, Ltd., 1997) memberikan komentar yang masuk akal,

Paulus di sini mengutip Yesaya 64:4. Apa yang Allah telah siapkan bagi orang-orang yang mengasihi Dia – namun yang telah disembunyikan dari orang-orang yang tidak mengasihi Dia? Itu adalah keselamatan, hidup yang kekal, dan kemuliaan; itu adalah apa yang Allah telah persiapkan bagi orang-orang yang mengasihi Dia. Dan apa yang Allah telah persiapkan bagi mereka yang mengasihi Dia lebih besar dan lebih mengagumkan dari pada yang dapat kita bayangkan (ibid., hlm. 631; catatan atas I Korintus 2:9).

“Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."

Page 22: renungan 1

Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh...” (I Korintus 2:9-10).

Roh Kudus telah menyatakan di dalam Alkitab hal-hal tentang Sorga yang kita dapat pelajari di dalamnya bukan dengan cara lain. Di sini ada beberapa hal tersebut yang Alkitab nyatakan tentang apa yang akan terjadi pada orang-orang Kristen di masa depan.

I. Pertama, apa yang terjadi ketika orang Kristen mati?

Alkitab menjawab,

“Hati kami tabah, dan terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan” (II Korintus 5:8).

Ini menunjukkan bahwa pada saat orang Kristen mati rohnya menetap bersama Kristus. Rasul Paulus berbicara tentang “ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus” (Filipi 1:23). Ayat-ayat tersebut menunjukkan bahwa orang-orang Kristen akan pergi untuk menetap bersama Kristus sebagai roh. Mereka tidak akan berpulang dengan tubuh mereka sebelum hari Pengangkatan (Rapture). Namun kita akan dikenali, seperti roh Abraham dan Lazarus (Lukas 16:22-25). Pangakuan Iman Westminster berkata, “Setelah kematian, tubuh manusia kembali menjadi debu, dan diserahkan kepada kebinasaan; namun jiwa mereka (yang tidak mati dan tidak juga tidur) berwujud tidak dapat mati dan langsung kembali kepada Allah yang telah mengaruniakannya. Pada waktu itu, jiwa orang-orang benar akan disempurnakan dalam kekudusan dan akan diterima…. Dalam cahaya dan kemuliaan sambil menantikan pelepasan sepenuhnya tubuh mereka” (32:1).

Jiwa-jiwa yang mati pergi ke tempat perhentian sementara. Mereka tidak masuk ke dalam “jiwa yang tertidur” seperti yang secara salah diajarkan oleh orang-orang Adven Hari Ketujuh.

Page 23: renungan 1

Lukas 16:22-26 menyatakan bahwa “Hades” (P.L. “Sheol”) dibagi menjadi dua bagian sebelum kenaikan Kristus ke sorga. Ada tempat untuk orang selamat dan terhilang. Orang kaya ada di bagian Hades yang dikenal sebagai tempat “siksaan. Lazarus berada di bagian Hades yang lain yang Yesus sebut sebagai “Firdaus.” Lazarus dan orang kaya keduanya sepenuhnya dalam keadaan sadar, yang membantah pengajaran orang Adven Hari Ketujuh.

Ketika Yesus naik ke Sorga Ia membawa “firdaus,” dan semua jiwa yang telah diselamatkan yang ada di dalamnya, ke “ke tingkat yang ketiga dari sorga… ke Firdaus” (II Korintus 12:2, 4). Efesus 4:8 dan 9 menjelaskan transisi ini. Kristus “membawa tawanan-tawanan” – “Ia telah naik” setelah “Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah.” Kristus tidak pergi ke tempat siksaan seperti yang secara salah diajarkan oleh Frederick K. Price dan beberapa orang Pentakosta lainnya. Kristus telah turun ke dalam bagian “firdaus” dari Hades dan membawa semua jiwa yang telah diselamatkan di sana bersama Dia ketika Ia naik kembali kepada Allah, naik ke “tingkat yang ketiga dari sorga.”

Hari ini orang-orang yang masih terhilang langsung masuk ke tempat “siksaan” di dalam Hades ketika mereka mati. Hari ini, orang-orang yang telah diselamatkan langsung bersama Kristus di “tingkat yang ketiga dari sorga” (II Korintus 12:2; 5:6).

“Hati kami tabah, dan terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan” (II Korintus 5:8).

Alkitab Scofield Study Bible memberikan penjelasan yang baik tentang semua ini dalam tafsirannya atas Lukas 16:23 (hlm. 1098, 1099).

John MacArthur melecehkan deskripsi tentang “firdaus” ini dalam Perjanjian Lama, menyebutnya “sebuah kompartemen khusus” atau sebuah “holding tank.” Seperti yang ia lakukan terhadap subyek-subyek lain, seperti Darah Kristus, Dr. MacArthur menggunakan istilah untuk mengutuk pandangan ayahnya sendiri yang berkotbah dari Alkitab Scofield Study Bible.

Page 24: renungan 1

Dalam tafsirannya atas I Petrus 3:18, 19 Dr. MacArthur mengakui bahwa roh Kristus “pergi kepada roh-roh setan yang diikat dalam jurang maut atau neraka dan memproklamirkan bahwa Ia telah menang atas mereka.” Namun apakahsemua itu yang Kristus lakukan di sana? Efesus 4:9 juga mengatakan bahwa Ia turun ke sana, dan dalam Efesus 4:8 kita diberitahu bahwa “Ia membawa tawanan-tawanan.” MacArthur berkata bahwa ia telah “membantah” teori yang salah dari Alkitab Scofield dengan Kitab Suci, namun ia belum berhasil membantahnya. Ia hanya menggunakan sebutan dan kutipan dari Wilbur M. Smith yang diambil keluar dari konteks dan menyimpangkan aplikasinya (John MacArthur, D.D., The Glory of Heaven, Crossway Books, 1996, hlm. 70).

Wilbur Smith tidak menyerang posisi Scofield Study Bible dalam bab yang MacArthur telah kutip. Dr. Smith hanya menyerang pengajaran sesat tentang api penyucian dan jiwa yang tertidur di dalam bab itu. Tidaklah jujur, bila Dr. MacArthur menggunakan kutipan dari Wilbur Smith untuk membuktikan posisi Scofield ketika Dr. Smith tidak mengacu pada posisi Scofield sama sekali, tidak ada di manapun dari bab yang MacArthur kutip (Wilbur M. Smith, D.D., The Biblical Doctrine of Heaven, Moody Press, edisi 1977, hlm. 155-170).

Oleh sebab itu kita biarkan posisi Scofield berdiri sebagai penjelasan yang kredibel dan dapat dipercaya tentang apa yang Alkitab ajarkan berhubungan dengan apa yang akan terjadi terhadap orang Kristen ketika ia mati. Pengajaran dasar dari Scofield Study Bible juga telah diberikan oleh beberapa tokoh lainnya. Lihat J. Dwight Pentecost, Th.D., Things to Come,Zondervan Publishing House, 1964 edition, hlm. 558. Lihat Henry M. Morris, Ph.D., The Defender’s Study Bible, World Publishing, 1995 edition, catatan atas Efesus 4:8, 9. Lihat Dr. W. A. Criswell (W. A. Criswell, Ph.D., Paige Patterson, Ph.D.,Heaven, Tyndale House Publishers, 1991, hlm. 60). Lihat juga Henry C. Thiessen, Ph.D., Introductory Lectures in Systematic Theology, Eerdmans Publishing Company, 1963 edition, hlm. 488, 489). Dr. Thiessen berkata,

Page 25: renungan 1

P.B. [Perjanjian Baru] mengindikasikan bahwa ada dua kompartemen di Hades: satu untuk orang jahat dan satu untuk orang baik. Satu untuk orang benar yang disebut firdaus. Satu untuk orang jahat yang tidak dinamai, namun digambarkan sebagai tempat siksaan… Setelah kebangkitan Kristus… orang-orang percaya dipresentasikan seperti masuk ke dalam hadirat Kristus pada saat mati… Mereka pergi ke firdaus, namun firdaus yang sekarang di atas (2 Kor. 12:2-4)…. Ketika Kristus bangkit, Ia membawa bersama-Nya… jiwa-jiwa semua orang benar di Hades (Efesus 4:8; Mazmur 68:18). Selanjutnya semua orang percaya pergi ke dalam hadirat Kristus pada saat mati, sementara orang-orang tidak percaya pergi ke Hades, seperti pada zaman P.L. [Perjanjian Lama] (Thiessen, ibid., p. 489).

Itulah apa yang terjadi pada jiwa orang Kristen ketika ia mati.

II. Kedua, kapan orang Kristen akan menerima tubuh kebangkitannya?

Rapture atau hari Pengangkatan lebih dikenal sebagai masa antara, sehingga saya akan menghabiskan sedikit waktu untuk membahas ini. Perhatikan I Tesalonika 4:15-17.

“Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal. Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu

Page 26: renungan 1

malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangki; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan” (I Tesalonika 4:15-17).

Dr. John F. Walvoord berkata,

      Perikop utama tentang hari Pengangkatan adalah I Tesalonika 4:13-18. Paulus menggambarkan adegan ketika Tuhan datang secara jasmani dari sorga ke angkasa di atas bumi ini, dan mengeluarkan bunyi panggilan sangkala yang akan menjadi tanda bagi orang-orang Kristen yang telah mati untuk dibangkitkan. Sesaat kemudian, orang-orang Kristen yang masih hidup juga akan diangkat bersama dengan mereka yang telah dibangkitkan untuk berjumpa Tuhan di angkasa. Sekali mereka berjumpa Tuhan di angkasa, mereka pergi ke sorga dalam pemenuhan nubuatan tentang pergi ke rumah Bapa (Yohanes 14:2-3). I Korintus 15 menyingkapkan lagi tentang hari Pengangkatan ini, mengatakan bahwa tubuh manusiawi dari baik [orang-orang Kristen] yang telah mati dan mereka yang masih hidup diubahkan dalam sekejab ke dalam tubuh yang sesuai untuk sorga, 15:51-52 (John F. Walvoord, Ph.D., The

Page 27: renungan 1

Rapture, Prophecy Study Bible, AMG publishers, 2000, hlm. 1152).

III. Ketiga, akankah orang-orang Kristen diadili?

Ya, orang-orang Kristen akan diadili untuk pekerjaan mereka. Perhatikan II Korintus 5:10-11.

“Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat. Kami tahu apa artinya takut akan Tuhan, karena itu kami berusaha meyakinkan orang. Bagi Allah hati kami nyata dengan terang dan aku harap hati kami nyata juga demikian bagi pertimbangan kamu” (II Korintus 5:10-11).

Dr. Erwin Lutzer berkata,

Juruselamat kita akan memperhatikan yang benar dan adil, namun tidak akan mengedipkan mata pada ketidaktaatan kita… Jika kita mengambil perkataan Paulus tentang penilaian, kita harus menghadapi kemungkinan teguran serius oleh Kristus dan kehilangan upah atau hak istimewa kita… Orang-orang yang setia akan memiliki hak istimewa untuk memerintah bersama Kristus (Wahyu 3:21); orang-orang yang tidak akan ditegur dan diberikan tanggung jawab yang lebih rendah [dalam Kerajaan di bumi]… semua akan menikmati keadaan

Page 28: renungan 1

kekal dan berkontribusi bagi kehormatan dan pujian Tuhan kita (Erwin Lutzer, D.D., The Judgment Seat of Christ, Prophecy Study Bible,ibid., hlm. 1247).

IV. Keempat, apa yang akan orang-orang Kristen lakukan pada zaman Kerajaan itu?

Silahkan membuka Wahyu 20:1-7.

“Lalu aku melihat seorang malaikat turun dari sorga memegang anak kunci jurang maut dan suatu rantai besar di tangannya; ia menangkap naga, si ular tua itu, yaitu Iblis dan Satan. Dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya, lalu melemparkannya ke dalam jurang maut, dan menutup jurang maut itu dan memeteraikannya di atasnya, supaya ia jangan lagi menyesatkan bangsa-bangsa, sebelum berakhir masa seribu tahun itu; kemudian dari pada itu ia akan dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya. Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun. Tetapi

Page 29: renungan 1

orang-orang mati yang lain tidak bangkit sebelum berakhir masa yang seribu tahun itu. Inilah kebangkitan pertama. Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya. Dan setelah masa seribu tahun itu berakhir, Iblis akan dilepaskan dari penjaranya” (Wahyu 20:1-7).

Perikop ini mengajarkan faham premillennial. Orang-orang Kristen mula-mula benar dengan mengatakan bahwa Wahyu 20:1-7 ini adalah harfiah. Kristus akan datang kembali ke dunia ini dan mendirikan Kerajaan-Nya di Yerusalem, mendirikan tahta Daud. Orang-orang Kristen sejati akan mengikut Kristus turun dari Sorga ketiga untuk mendirikan Kerajaan-Nya di bumi selama 1,000 tahun. Ini dijelaskan dalam Zakharia 14:4-9.

“Pada waktu itu kaki-Nya akan berjejak di bukit Zaitun yang terletak di depan Yerusalem di sebelah timur. Bukit Zaitun itu akan terbelah dua dari timur ke barat, sehingga terjadi suatu lembah yang sangat besar; setengah dari bukit itu akan bergeser ke utara dan setengah lagi ke selatan. Maka tertutuplah lembah gunung-gunung-Ku, sebab lembah gunung itu akan menyentuh sisinya; dan kamu akan melarikan diri seperti kamu pernah melarikan diri oleh karena gempa bumi pada zaman Uzia, raja Yehuda. Lalu TUHAN, Allahku, akan datang, dan semua orang kudus

Page 30: renungan 1

bersama-sama Dia. Maka pada waktu itu tidak akan ada lagi udara dingin atau keadaan beku, tetapi akan ada satu hari--hari itu diketahui oleh TUHAN--dengan tidak ada pergantian siang dan malam, dan malampun menjadi siang. Pada waktu itu akan mengalir air kehidupan dari Yerusalem; setengahnya mengalir ke laut timur, dan setengah lagi mengalir ke laut barat; hal itu akan terus berlangsung dalam musim panas dan dalam musim dingin. Maka TUHAN akan menjadi Raja atas seluruh bumi; pada waktu itu TUHAN adalah satu-satunya dan nama-Nya satu-satunya” (Zakharia 14:4-9).

Kitab Wahyu berkata,

“Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi” (Wahyu 5:10).

V. Kelima, apa yang akan terjadi setelah Kerajaan 1,000 tahun Kristus di bumi?

Di akhir Kerajaan Kristus di bumi, dunia dan alam semesta ini akan binasa dalam api. Perhatikan II Petrus 3:10-13.

“Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap. Jadi, jika

Page 31: renungan 1

segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya. Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran” (II Petrus 3:10-13).

Pada waktu itu Allah akan menciptakan Langit baru dan bumi baru. Bukalah Wahyu 21:1.

“Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi” (Wahyu 21:1).

Kemudian Kota Suci, Yerusalem Baru, akan turun. Itu akan menjadi ibu kota dari Kerajaan Kristus di bumi. Bukalah kembali Wahyu 21:16 untuk ukuran dari Yerusalem Baru.

“Kota itu bentuknya empat persegi, panjangnya sama dengan lebarnya. Dan ia mengukur kota itu dengan tongkat itu: dua belas ribu stadia; panjangnya dan lebarnya dan tingginya sama” (Wahyu 21:16).

Yerusalem Baru panjangnya seribu lima ratus mil, lebarnya seribu lima ratus mil dan tingginya seribu lima ratus mil. Jadi kota ini akan setara dengan wilayah dari pantai timur Amerika Serikat ke Sungai Misisipi di satu sisi dan dari perbatasan Kanada sampai ke Teluk Mexico di sisi lain. Selain panjang dan luas, kota ini memiliki ketinggian seribu lima ratus mil. Ini akan memiliki ratusan kisah naik ke puncaknya. Dr. Paul Lee Tan

Page 32: renungan 1

memperkirakan bahwa Yerusalem Baru akan “menampung 75 milyar penduduk” (Prophecy Study Bible, ibid.,hlmp. 751). Mr. Griffith, silahkan menyanyikan bait ketiga dari lagu “The Pearly White City.”

Tiada sakit hati dikenal di kota itu,   Tiada air mata pernah membasahi mata,Tiada kekecewaan di sorga,   Tiada iri hati dan perselisihan di sorga,Orang-orang kudus semua dikuduskan sepenuhnya,   Mereka hidup dalam manisnya harmoni di sana;Hatiku sekarang tertuju pada kota itu,   Dan suatu hari berkatnya akan ku bagikan.Di kota yang terang itu, kota putih bak mutiara,   Aku memiliki istana, jubah dan mahkota,Sekarang ku sedang menanti, menunggu, dan merindukan,   Kota putih yang Yohanes lihat akan turun (“The Pearly White City” oleh Arthur F. Ingler, 1902).

Dr. Tan juga berkata, “Ibrani 12:22-24 mendaftarkan penduduk kota itu” (ibid.). Ia berkata, “Yerusalem Baru [akan termasuk] para malaikat, Jemaat, Allah sang Hakim, Orang-Orang Kudus Perjanjian Lama, dan Yesus sang Pengantara” (ibid.). Anehnya, Dr. Tan meninggalkan hal terakhir yang ditekankan dalam daftar tersebut. Bukalah Ibrani 12:22-24. Apakah hal terakhir yang didaftar di sana? “Darah pemercikan.” Namun John MacArthur, dalam bukunya yang berjudul The Glory of Heaven, meninggalkan Yesus dan “darah pemercikan.” Dr. MacArthur berkata bahwa perikop dalam Ibrani 12 adalah suatu perikop “menarik tentang sorga.” Kemudian ia mengutip Ibrani 12:22-23. Namun ia meninggalkan semua dari ayat 24! (lihat John F. MacArthur, The Glory of Heaven, Crossway Books, 1996, hlm. 104). Saya tidak dapat mengerti mengapa seseorang harus meninggalkan “Yesus sang Pengantara” dan “darah pemercikan.” Bagi saya Yesus dan Darah-Nya ada di antara hal-hal yang paling penting di Sorga!

Page 33: renungan 1

Apakah harapan yang kita miliki tanpa Yesus? Apakah harapan yang kita miliki tanpa Darah-Nya yang mahal? Saya hanya dapat berkata bahwa Injil tanpa Kristus dan tanpa Darah bukanlah Injil yang sejati! Spurgeon yang tersohor berkata,

Ada beberapa pengkhotbah yang tidak mengkhotbahkan darah Yesus Kristus, dan saya memiliki satu hal untuk dikatakan kepada Anda berhubungan dengan mereka – jangan pernah pergi untuk mendengarkan mereka! Jangan pernah mendengarkan mereka! Suatu pelayanan yang tidak memiliki darah di dalamnya tidak ada kehidupan, dan pelayanan yang mati tidak baik bagi siapapun (C. H. Spurgeon, “Freedom Through Christ’s Blood,” August 2, 1874).

Selama saya masih bernafas, saya akan mengkhotbahkan Injil lama tentang Kristus yang telah disalibkan dan bangkit, dan menyucikan kita dari dosa dengan Darah-Nya yang mahal! Di “Yerusalem sorgawi” kita akan bersukacita menyambut “Yesus sang Pengantara perjanjian baru” dan “darah pemercikan.” Dan untuk selama-lamanya kita akan memuji “Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya” (Wahyu 1:5).

Sekarang saya bertanya kepada Anda pagi ini, apakah Anda sudah siap ke Sorga? Dosa-dosa Anda harus disucikan oleh Darah Yesus, atau Anda tidak akan pernah masuk ke sana untuk selama-lamanya. Anda harus percaya Yesus, “Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia” (Yohanes 1:29). Datanglah kepada Yesus dengan iman. Berpalinglah dari dosa dan percayalah kepada Yesus, Anak domba Allah. Ia akan menyucikan Anda dari segala dosa dengan Darah-Nya yang mahal! Silahkan berdiri dan menyanyikan himne nomer 6 pada lembar lagu Anda, “Are You Washed in the Blood?”

Page 34: renungan 1

Sudahkah engkau datang kepada Yesus untuk kuasa yang menyucikan?Apakah engkau telah disucikan di dalam darah Anak Domba?Apakah engkau sepenuhnya percaya di dalam anugerah-Nya saat ini?   Apakah engkau telah disucikan di dalam darah Anak Domba?Apakah engkau telah disucikan di dalam darah, di dalam darah Anak Domba yang sucikan jiwa?   Apakah pakaianmu tanpa noda? Apakah pakaianmu putih bagaikan salju?Apakah engkau telah disucikan di dalam darah Anak Domba?

Ketika sang Mempelai datang sudah putihkah jubahmu?   Apakah engkau telah disucikan di dalam darah Anak Domba?Akankah jiwamu siap menuju istana terang itu?   Apakah engkau telah disucikan di dalam darah Anak Domba?Apakah engkau telah disucikan di dalam darah, di dalam darah Anak Domba yang sucikan jiwa?   Apakah pakaianmu tanpa noda? Apakah pakaianmu putih bagaikan salju?Apakah engkau telah disucikan di dalam darah Anak Domba?

Lepaskan pakaianmu yang ternoda oleh dosa.   Dan berilah disucikan di dalam darah Anak Domba.Ada mata air yang mengalir bagi jiwa yang kotor,   Oh berilah disucikan di dalam darah Anak Domba!Apakah engkau telah disucikan di dalam darah, di dalam darah Anak Domba yang sucikan jiwa?   Apakah pakaianmu tanpa noda? Apakah pakaianmu putih bagaikan salju?Apakah engkau telah disucikan di dalam darah Anak

Page 35: renungan 1

Domba?   (“Are You Washed in the Blood?” oleh Elisha A. Hoffman, 1839-1929).

Dr. Chan, silahkan maju ke depan dan berdoa bagi mereka yang membutuhkan keselamatan.

(AKHIR KHOTBAH)

Anda dapat membaca khotbah Dr Hymers setiap minggu di Internetdi www.realconversion.com. Klik di “Khotbah Indonesia.”

Anda dapat mengirim email kepada Dr. Hymers dalam bahasa Inggris ke [email protected] (Click Here) – atau Anda juga boleh mengirim

surat kepadanya ke P.O. Box 15308, Los Angeles, CA 90015. Atau telepon beliau di

(818)352-0452.

Pembacaan Alkitab Sebelum Khotbah oleh Mr. Abel Prudhomme: Ibrani 12:22-24.Persembahan Pujian Sebelum Khotbah oleh Mr. Benjamin Kincaid Griffith: “The Pearly White City” (oleh Arthur F. Ingler, 1902).

KONFLIK NATAL(KHOTBAH #66 DARI KITAB KEJADIAN)

THE CHRISTMAS CONFLICT(SERMON #66 ON THE BOOK OF GENESIS)

(Indonesian)

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.diterjemahkan oleh Dr. Edi Purwanto

Khotbah ini dikhotbahkan di Baptist Tabernacle of Los AngelesPada Kebaktian Minggu Pagi, 9 Desember 2012

“Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur

Page 36: renungan 1

hidupmu. Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya” (Kejadian 3:14-15).

Saya berharap kiranya Anda tidak pernah berpikir tentang ular dalam Kitab Kejadian sebagai cerita dongeng atau mitos. Kitab Kejadian dimaksudkan untuk difahami sebagai sejarah riil. Di sana ada ular riil. Di sana ada Taman Eden riil. Di sana ada Adam yang riil dan Hawa yang riil, yang benar-benar jatuh ke dalam dosa. Sebagai akibatnya seluruh umat manusia benar-benar telah jatuh, dan umat manusia benar-benar telah rusak total.

Kitab Wahyu menyebut Lucifer “si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia” (Wahyu 12:9). Iblis berusaha mencari cara mencobai Hawa dan membinasakan umat manusia. Namun ia tidak dapat menampakkan diri kepadanya sebagai suatu roh, karena roh tidak dapat dilihat. Oleh sebab itu ia harus memasuki tubuh mahkluk hidup, seperti ketika ia dan roh-roh jahatnya merasuki sekawanan babi di zaman Kristus. Demikian juga, didorong oleh keinginan untuk membawa umat manusia ke dalam dosa, Setan masuk ke dalam tubuh binatang melata itu.

Ketika Allah datang untuk berurusan dengan ular itu, Ia tidak bertanya apakah ia bersalah atau tidak. Allah telah mengetahui tentang kesalahan si ular. Oleh sebab itu Allah mengumumkan kalimat ini atasnya,

“Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu” (Kejadian 3:14).

Page 37: renungan 1

Ini seharusnya menghiburkan orangtua kita yang pertama. Setan adalah musuh mereka. Ia telah membawa mereka ke dalam dosa dan kehancuran. Ia juga adalah musuh Allah. Dan oleh sebab itu Allah berkata kepada Iblis bahwa Ia akan mengirim “benih perempuan,” dan melalui Dia kepala Setan akan diremukkan, dan umat manusia akan diberkati.

“Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya” (Kejadian 3:15).

Saya akan menekankan tiga hal dari teks ini.

I. Pertama, benih wanita menunjuk kepada Kristus.

“Benih perempuan” hanya dapat mengacu kepada manusia yang lahir dari Hawa yang tidak akan memiliki ayah seorang manusia. Dalam seluruh Alkitab kata “benih” hanya mengacu pada laki-laki, “benih” yang menyuburkan sel telur wanita. Oleh sebab itu “benih wanita” harus ditanamkan di dalam rahim wanita secara ajaib. Oleh sebab itu nubuatan ini dengan jelas mengacu kepada kelahiran Kristus dari anak dara di masa depan. Dengan ditanamkannya dalam rahim Perawan Maria, Kristus, tidak akan mewarisi natur dosa yang akan mendiskualifikasikan setiap anak Adam dari menjadi seorang Juruselamat dari dosa. Seperti malaikat Gabriel berkata kepada Maria,

“Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah” (Lukas 1:35).

Page 38: renungan 1

“Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya” (Kejadian 3:15).

II. Kedua, akan ada perang tiada akhir antara benih perempuan dan benih si ular.

Allah berfirman,

“Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya…” (Kejadian 3:15).

Permusuhan, perselisihan, kebencian – selamanya, antara benih perempuan dan benih ular. Dr. John Gill (1697-1771) berkata, “Dan ini juga kebenaran tentang Setan dan jemaat Allah di segala masa, antara keduanya ada kebencian yang tak terdamaikan, dan perang abadi: Antara keturunanmu dan keturunannya… para malaikat yang telah jatuh dan juga orang-orang jahat [yang Kristus] sebut ular; dan suatu generasi ular beludak di satu sisi, dan umat Allah di sisi lain, benih dari jemaat: yang terakhir ini dibenci dan dianiaya oleh yang pertama, dan itu terjadi sejak kejadian ini” (John Gill, D.D., An Exposition of the Old Testament, The Baptist Standard Bearer, 1989 reprint, volume I, hlm. 27; komentar atas Kejadian 3:15).

Di sini kita melihat suatu perang abadi, tiada akhir antara kekuatan Setan dan kekuatan Kristus. Tuhan Yesus Kristus berbicara dengan jelas tentang orang-orang yang memiliki Setan sebagai bapa mereka, dan dengan demikian adalah keturunannya. Ia berkata kepada mereka,

Page 39: renungan 1

“Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu…” (Yohanes 8:44).

Dan dalam Surat Yohanes yang pertama kita membaca,

“Inilah tandanya anak-anak Allah dan anak-anak Iblis: setiap orang yang tidak berbuat kebenaran, tidak berasal dari Allah, demikian juga barangsiapa yang tidak mengasihi saudaranya” (I Yohanes 3:10).

Keturunan si ular adalah “anak-anak iblis.” Keturunan perempuan adalah “anak-anak Allah.” Ini adalah pernyataan dari I Yohanes 3:10. Pemisahan ini sangat jelas sejak permulaan, ketika Kain membunuh saudaranya, Habel. Kain adalah keturunan si ular itu. Habel adalah keturunan perempuan, yang mana adalah Kristus. Alkitab berkata,

“Kain, yang berasal dari si jahat dan yang membunuh adiknya. Dan apakah sebabnya ia membunuhnya? Sebab segala perbuatannya jahat dan perbuatan adiknya benar” (I Yohanes 3:12).

Anak-anak Setan, keturunan si ular, memiliki permusuhan dan kebencian alami terhadap anak-anak Kristus, keturunan perempuan itu. Yesus menyebut “keturunan si ular” dengan sebutan “dunia.” Di bawah dominasi Iblis, dunia hari ini adalah musuh orang-orang Kristen sejati. Yesus berkata,

“Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu. Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab

Page 40: renungan 1

itulah dunia membenci kamu” (Yohanes 15:18-19).

“Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.” “Dunia” adalah keturunan si ular. Mereka membenci keturunan perempuan, yang adalah keturunan Kristus. Itulah sebabnya mengapa orang-orang Kristen dibenci dan dianiaya hari ini.

Anda tidak harus menjelaskan itu kepada anak-anak. Jika salah satu dari antara mereka adalah orang Kristen sejati, yang lain akan langsung mengeroyoknya atau mengganggunya. Mereka akan mengatakan hal-hal seperti ini, “Kamu pikir kamu seperti orang baik!” Dari sejak zaman permulaan, anak-anak si ular memusuhi dan membenci anak-anak Kristus. “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya” (Kejadian 3:15). Itu bahkan terjadi di gereja orang-orang dewasa. Ketika para remaja yang masih terhilang di gereja ini melihat salah satu dari antara mereka menjadi seorang Kristen yang serius, mereka akan berpaling darinya, berbicara di belakangannya, memfitnahnya, dan mencari-cari kesalahan padanya, sehingga mereka dapat berbicara hal buruk tentang dia. Setiap anak pendeta melewati siksaan mental seperti itu. Beberapa tahun yang lalu, ketika beberapa orang jahat menangani Sekolah Minggu kita, kedua anak saya terus menerus dibuat duduk di pojok, dan didisiplin bahkan karena hal yang sangat sepele, dan sering tanpa alasan apapun. Tentu saja, hal ini dilakukan karena kebencian mereka terhadap Pendeta, dan pada akhirnya terhadap Allah. Setiap anak yang datang melalui gereja ini harus melewati ujian ini, atau mereka tidak dapat menjadi seorang Kristen yang sejati! Lagu anak-anak ini membuat ini sangat jelas,

Siapa ikut Tuhan jadi laskarNya? Siapa mau membawa jiwa padaNya?   Siapa mau melawan dunia dan setan, Ikut perjuangan di pihak Tuhan? 

Page 41: renungan 1

Oleh kasih Tuhan dan kruniaNya,   Kita ikut Tuhan untuk s'lamanya(“Who is on the Lord’s Side?” oleh Frances R. Havergal, 1836-1879).

Kebanyakan orang dewasa di gereja ini tidak menyadari bahwa Sekolah Minggu, atau kelompok anak-anak, selalu merupakan medan pertempuran sengit antara keturunan ular dan keturunan Kristus.

Tentu, itu juga berlaku bagi setiap orang dewasa juga. Para pengkhotbah sering takut dan diintimidasi oleh orang-orang yang belum bertobat di dalam jemaat mereka. Biasanya, hari ini, para pendeta tidak menyadari mengapa orang-orang tertentu di dalam jemaat mereka menentang mereka. Saya percaya bahwa masalah terbesar yang sedang dihadapi oleh para pendeta yang saleh adalah kekacauan yang disebabkan oleh para anggota yang adalah keturunan si ular di dalam gereja itu, daripada keturunan Kristus. Para anggota gereja yang masih terhilang terus-menerus menimbulkan masalah di dalam jemaat mereka.

Gesekan ini terjadi juga di tempat kerja. Seorang Kristen di tempat kerja sering dikucilkan dan selalu disalahkan dan dikritik untuk hal-hal yang sangat sepele. Jika Anda sedang bekerja, Anda tahu apa yang saya maksudkan ini. Dan saya menjelaskan kepada Anda tentang hal ini agar Anda tidak berpikir bahwa ada sesuatu yang salah dengan diri Anda. Itu adalah salib yang setiap orang Kristen sejati harus pikul.

Bagaimana dengan Natal? Setelah semua, khotbah ini diberi judul, “Konflik Natal.” Dan itu adalah tema yang baik, karena ada banyak konflik terjadi pada hari Natal ini. Seorang komentator berita Bill O’Reilly menyebutnya “Perang atas Natal.” Gubernur Negara bagian Timur menolak menyebut pohon negara bagian itu dengan sebutan “pohon Natal.” Ia menyebutnya sebagai “pohon Liburan.” Ada banyak pembicaraan tentang itu.

Majalah Decision terbaru Billy Graham (Desember, 2012) memuat artikel dengan judul “Perang Kembali Ketika Masyarakat Menyensor Kristus.” Artikel itu menjelaskan tentang seorang ibu yang telah melihat banyak ibu datang ke sekolah

Page 42: renungan 1

lokal dan berbicara tentang berbagai macam hari-hari liburan, agama-agama dan budaya-budaya. Ketika ia bertanya apakah ia dapat melakukan hal yang sama untuk natal, ia diberitahu “ya.” “Seperti ibu-ibu lainnya, ia mulai menjelaskan dasar dari liburan dengan membaca dari sebuah buku. Bagaimanapun bukunya adalah Alkitab. Ketika ia mengeluarkan Alkitabnya, Anda tentu berpikir bahwa ia sedang memicu bom. Seorang guru langsung berkata, ‘Oh, TIDAK! Anda harus menyingkirkan itu.’ Itu memalukan. Sementara buku-buku lain, baik yang bersifat religius maupun bukan, diijinkan, Alkitab tidak. Semua ini terjadi di depan anak-anak” (Decision, 12, 2012, hlm. 4).

Para warga senior di Winter Park, Florida baru-baru ini dilarang menyanyikan lagu-lagu Natal di rumah mereka sendiri. Di New York City, Badan Perlindungan Lingkungan NYC mengijinkan para karyawannya untuk memasang spanduk-spanduk Hanukkah dan untuk merayakan festival Diwali India, namun melarang spanduk-spanduk Natal, dekorasi merah dan hijau, dan pohon-pohon Natal. Di Plano, Texas para pemimpin sekolah melarang anak-anak memberikan pensil dengan tulisan “Yesus adalah alasan untuk musim ini.” Para pemimpin sekolah bahkan melarang anak-anak untuk menulis, “Selamat Hari Natal” dalam catatan para tentara di Irak. Di New York City, seorang orangtua menggugat pertunjukan liburan sekolah, yang termasuk di dalamnya keberatan dengan menorah-menorah dan Bintang dan Bulan Sabit Muslim – namun juga melarang drama Natal. Baik pengadilan distrik federal maupun pengadilan banding memutuskan bahwa drama Natal harus tetap dilarang dan tidak ditampilkan pada liburan sekolah negeri, sementara menorah-menorah dan Bintang dan Bulan Sabit Muslim masih diperbolehkan karena, menurut pengadilan “para siswa tidak akan melihat pertunjukan ini akan menjadi pendukung Yudaisme ataupun Islam.” Artikel pada Decision mengatakan, “Sayangnya, tipe sensor agama ini sangatlah umum pada masa Natal ini.” Dan Anda tahu ini benar. Di banyak tempat Anda bahkan tidak dapat mengucapkan “Selamat Natal” lagi. Sekarang ini selalu menjadi “Selamat Berlibur.” Kapanpun seseorang mengatakan itu kepada saya, saya selalu menjawab, “Selamat Natal!” Namun ini dengan

Page 43: renungan 1

jelas terus meningkat bahwa “keturunan ular” membenci perayaan kelahiran Kristus, dan mereka menyerang orang-orang Kristen yang mencoba untuk mempertahankan Natal sebagai hari raya Kristen!

Saya dengan sangat kejam telah diserang karena mengatakan kepada anak-anak muda bahwa mereka harus ada di gereja pada perayaan Natal dan Tahun Baru. Mereka berkata bahwa saya adalah seorang tiran legalistik dengan meminta Anda tetap ada di gereja dari pada di pesta dansa dan pesta mabuk-mabukan. Sekarang Anda tahu dari mana pembicaraan seperti itu datang! Allah berkata, “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya….” “Keturunan ular” akan selalu memusuhi “keturunan Kristus.” Tidak ada yang baru tentang itu! Pengikut si ular tidak ingin Anda berada di gereja pada Perayaan Natal dan Tahun Baru! Saya tentu beharap Anda tidak mendengarkan mereka! Tetaplah bersama kami di gereja pada saat Perayaan Natal dan Tahun Baru!

Sekarang, bagaimana Anda akan merayakan Natal? Apakah Anda akan ada bersama dengan orang-orang yang adalah “keturunan ular”? Atau Anda akan berada di sini bersama dengan kami? Itu adalah “Konflik Natal.” Belum ada yang berubah sejak Taman Eden! “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya…” Ada perang yang terus terjadi antara keturunan perempuan dan keturunan ular. Namun ada satu poin lagi.

III. Ketiga, Kristus akan menang atas perang itu.

Ayat ini diakhiri dengan perkataan, “…keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya” (Kejadian 3:15).

Itu adalah akhir dari konflik besar. Setan, yang memimpin kuasa-kuasa jahat di dunia ini, akan berperang melawan Allah sampai akhir. Namun pada akhirnya Kristus, keturunan perempuan itu, akan meremukkan kepala Setan. Itu adalah

Page 44: renungan 1

pukulan yang mematikan! Itu dilakukan ketika Tuhan Yesus mati di kayu Salib, karena melalui kematian Ia mengenapi taurat, menghapuskan dosa, membunuh kematian, dan mengalahkan Neraka! Dan ketika Kristus bangkit dari antara orang mati, Spurgeon berkata, “Ia menekuk gerbang kubur dan membawanya pergi, seperti Simson yang mengangkat gerbang Gaza – tonggak dan palang, dan semuanya; ketika Ia membuka pintu masuk ke sorga dan membawa tawanan yang telah ditaklukkan; kemudian, sungguh kepala naga itu diremukkan. Apa yang dapat Setan lakukan sekarang?.... Kristus telah meremukkannya… keturunan perempuan itu telah meremukkan kekuatan musuh! Haleluya! Haleluya! Ia telah melemparkan ke bawah sang raja kegelapan dari tempat-tempat tingginya. Bukankah Ia sendiri berkata, ‘Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit’? Ia telah meremukkan kepala si ular.

Peremukan kepala si jahat ini adalah suatu pukulan mematikan. Jika ia meremukkan ekor, atau pada lehernya, ia mungkin saja masih bisa selamat; namun Tuhan benar-benar membunuh kerajaan kejahatan, dan menghancurkan kuasanya…. Kristus sendiri, keturunan perempuan, akan datang untuk kali yang kedua, dan Ia akan memerintah atas dunia… dan tangan kanan-Nya akan meninggikan umat-Nya. Kaki-Nya akan menginjak-injak musuh mereka. Kiranya Anda dan saya berada di antara kerumunan orang-orang yang berhagia itu yang memuliakan Keturunan Perempuan pada kedatangan-Nya yang kedua – [ketika Ia turun dari Sorga untuk memerintah atas seluruh dunia ini]. Oleh Keturunan Perempuan ini Firdaus dipulihkan bagi kita, dan semua kejahatan dari Kejatuhan dihapuskan...” (C. H. Spurgeon, “The Serpent’s Sentence,” The Metropolitan Tabernacle Pulpit, Pilgrim Publications, 1974 reprint, volume XXXVI, hlm. 527, 528).

Sekarang, saya bertanya kepada Anda, di sisi mana Anda berdiri? Apakah Anda bersama keturunan ular – atau apakah Anda bersama keturunan perempuan, yang adalah Kristus? Di sisi sini atau di sisi lain. Yang mana bagi Anda? Di sisi mana Anda sesungguhnya di hati Anda? Apakah Anda di pihak Kristus, atau Anda di pihak pengikut ular? Setiap orang di sini pagi ini

Page 45: renungan 1

ada di satu sisi atau di sisi lain! Saya berdoa kiranya Anda akan meninggalkan sisi ular, dan datang ke sisi Yesus dan umat-Nya. Yesus akan mengampuni dosa Anda dan memberikan kehidupan kekal kepada Anda. Datanglah kepada Dia. Percayalah kepada Dia. Keselamatan akan menjadi milik Anda melalui Darah-Nya yang menyucikan dosa! Dan jika Anda ingin berbicara dengan kami tentang keselamatan jiwa Anda, silahkan meninggalkan tempat duduk Anda dan melangkah ke belakang ruangan ini sekarang. Mr. Lee, silahkan memimpin kami dalam doa.

MENGAPA KITA BERPUASAWHY WE FAST

(Indonesian)

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.diterjemahkan oleh Dr. Edi Purwanto

Khotbah ini dikhotbahkan di Baptist Tabernacle of Los AngelesPada Kebaktian Minggu Pagi, 7 Oktober 2012

Mari bersama saya membuka Alkitab Anda dari Yesaya 58:6. Marilah kita berdiri bersama untuk pembacaan Firman Allah ini.

“Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk” (Yesaya 58:6).

Anda dipersilahkan duduk kembali.Orang-orang yang pada hari berpuasa dengan tidak makan

selama periode waktu. Di awal perikop Kitab Suci ini Allah mengatakan kepada Yesaya mengapa Ia menolak puasa umat itu. Bukan puasa itu sendiri yang ditolak oleh Allah. Alkitab memberikan kepada kita banyak contoh yang baik tentang orang-orang yang sedang berpuasa. Namun saat ini mereka sedang

Page 46: renungan 1

berpuasa untuk alasan-alasan yang salah. Itu hanya bentuk lahiriah dari agama mereka. Mereka bercekcok dan bertengkar sementara sedang berpuasa. Mereka mengabaikan kebaikan dan kasih terhadap sesamanya. Keagamaan mereka dingin dan tak berperasaan. Mereka sedang berpuasa, namun mereka hanya melakukannya sebagai suatu ritual semata. Mereka tidak memikirkan apa yang berkenan di hadapan Allah sementara mereka berpuasa.

Tuhan Yesus Kristus menghakimi macam puasa yang seperti ini. Kristus berkata,

“Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya” (Matius 6:16).

“Upah” mereka adalah dilihat oleh orang lain, menunjukkan kepada orang lain betapa baiknya diri mereka. Mereka tidak mengharapkan sesuatu dari Allah ketika mereka sedang berpuasa. Mereka hanya melakukannya untuk pamer, untuk membuat orang-orang berpikir bahwa mereka relijius.

Namun perhatikan bahwa Kristus tidak menghakimi semua puasa. Ia berkata kepada Murid-murid-Nya, “Apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik ….” Lagi Yesus berkata,

“Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu” (Matius 6:17-18).

Page 47: renungan 1

Kristus tidak menghakimi semua puasa. Namun Ia menjelaskan kepada kita tentang bagaimana melakukan itu, “apabila kamu berpuasa,” “apabila engkau berpuasa.” Kekristenan sejati merupakan hubungan pribadi dengan Kristus. Dan puasa sejati seharusnya juga bersifat personal dan pribadi. Tak seorangpun harus pergi ke sana kemari sambil menyombongkan diri bahwa mereka sedang berpuasa!

Sayangnya, kebanyakan anggota gereja Amerika tahu sedikit, jika ada, tentang puasa. Saya pernah menjadi anggota dari gereja Baptis Selatan selama enam tahun tanpa pernah mendengar satu katapun tentang puasa. Itu datang seperti suatu wahyu baru bagi saya ketika saya bergabung dengan gereja Baptis Tionghoa dan mendengar tentang masalah puasa untuk pertama kalinya dalam hidup saya. Gembala saya di gereja Tionghoa itu, Dr. Timothy Lin, sering berbicara tentang puasa. Dan beberapa orang sedang berpuasa dan berdoa ketika Allah mengirimkan kebangunan rohani agung bagi gereja itu. Kemudian saya belajar bahwa puasa dan doa adalah sangat umum di antara gereja-gereja rumah di China. Saya percaya bahwa ini adalah salah satu alasan utama Allah untuk mengirimkan kebangunan rohani yang penuh kuasa bagi gereja-gereja rumah di Republik Rakyat China. Secara literal jutaan orang sedang menjadi Kristen di China hari ini. Saya yakin bahwa kebangunan rohani luar biasa yang sedang mereka alami telah datang dari Allah sebagai jawaban dari doa-doa dan waktu-waktu puasa mereka. James Hudson Taylor, seorang misionaris pelopor terkenal ke China pernah berkata,

      Di Shansi saya menemukan orang-orang Kristen Tionghoa yang terbiasa menghabiskan waktu untuk berpuasa dan berdoa. Mereka mengaku bahwa puasa ini, yang kebanyakan orang tidak suka, yang membutuhkan iman di dalam Allah, karena itu membuat seseorang merasa lemah dan miskin, benar-benar

Page 48: renungan 1

merupakan cara ilahi untuk mendatangkan anugerah.

Sang pahlawan doa Andrew Murray berkata,

Puasa membantu mengungkapkan, memperdalam, dan mengkonfirmasi resolusi bahwa kita telah siap untuk mengorbankan apapun, bahkan diri kita sendiri, untuk mencapai apa yang kita cari bagi kerajaan Allah.

Para Reformis Luther, Calvin dan Knox sering berpuasa. Semua pengkhotbah Methodis mula-mula diminta berpuasa dua hari dalam seminggu. Leluhur Baptis kita John Bunyan sering berpuasa sebelum ia berkhotbah. David Brainerd, seorang misionari mula-mula bagi orang-orang Indian Amerika, berkata,

Saya mengkhususkan hari ini untuk puasa dan doa... dalam persiapan untuk pemberitaan injil.

Brainerd telah melihat kebangunan rohani yang penuh kuasa di antara orang-orang Indian ketika ia berkhotbah.

Saya telah memiliki hak istimewa untuk menjadi saksi mata atas tiga pencurahan Roh Allah yang sungguh tidak biasa dalam kebangunan rohani. Dua dari kebangunan rohani yang luar biasa itu datang pada saat puasa dan doa. Kebangunan Rohani Pertama juga datang dalam cara ini. John Wesley, salah satu pemimpin tersohor dalam kebangunan rohani itu, berkata,

Sudahkah Anda menetapkan hari-hari untuk berpuasa dan berdoa? Gelombang tahta kasih karunia, dan bertahan di dalamnya, dan rahmat akan turun.

Wesley sendiri berpuasa dua hari setiap minggunya selama beberapa tahun selama musim kebangunan rohani.

Page 49: renungan 1

Kita sekarang sedang hidup pada periode yang sangat kering di gereja-gereja Amerika dan dunia Barat. Gereja-gereja kita sedang bergumul. Secara literal jutaan orang sedang meninggalkan gereja-gereja itu. Banyak yang berpaling kepada Buddhisme, meditasi Timur, dan ide-ide palsu lainnya. Dalam pidato pelantikannya tiga setengah tahun yang lalu, Presiden Obama berkata bahwa Amerika bukan lagi bangsa Kristen. Setiap tanda nampak menunjukkan bahwa apa yang ia katakan benar.

Bagaimana ini terjadi? Ini terjadi sebagian besar karena keduniawian dari begitu banyak pendeta Amerika. Mereka telah membawa musik sampah masuk ke dalam gereja-gereja itu. Mereka telah memberikan “eksposisi” bertele-tele ayat per ayat, daripada khotbah-khotbah riil, seperti para pengkhotbah besar masa lalu. Kebanyakan dari mereka telah menutup ibadah Minggu malam mereka. Dan lebih banyak lagi yang telah meniadakan kebaktian doa mereka, mengubah ibadah tengah minggu mereka dengan “eksposisi” Alkitab lagi. Persekutuan doa model lama hampir punah. Mereka membiarkan jemaat datang ke gereja dengan mengenakan pakaian seperti mereka sedang pergi ke pantai. Musik drum dan bahkan tarian ditampilkan di kebanyakan apa yang disebut “ibadah penyembahan.” Terlalu banyak pendeta yang tidak tahu bagaimana memimpin jemaat ke dalam pertobatan sejati. Hanya satu cara bagaimana mereka menambahkan anggota bagi gereja mereka yaitu dengan memikat orang lain untuk meninggalkan gereja lain dan bergabung dengan mereka. Satu-satunya cara yang mereka tahu bagaimana menambah anggota bagi gereja mereka adalah dengan “mencuri domba” dari gereja-gereja lain.

Dr. A. W. Tozer disebut “nabi abad dua puluh” di masa hidupnya. Apa yang Dr. Tozer katakan bahkan lebih benar lagi untuk hari ini. Ia berkata,

      Mentalitas agama dikarakteristik oleh keragu-raguan dan kurangnya keberanian moral telah memberikan kepada kita hari ini Kekristenan yang lembek, secara intelektual miskin, kusam, pengulangan-

Page 50: renungan 1

pengulangan dan bagi banyak orang besar nampak membosankan. Ini dijajakan sebagai iman dari para leluhur kita… Kita menyuapi [makanan bayi ini] cerita dangkal ini untuk anak-anak muda kita yang bertanya, membuatnya enak, membumbuinya dengan hiburan kedagingan dari dunia yang tidak percaya. Lebih mudah menghibur daripada mengajar, lebih mudah mengikuti selera publik yang rusak daripada berpikir untuk diri sendiri, sehingga terlalu banyak pemimpin injili kita membiarkan pikiran mereka tidak bekerja ketika mereka mengandalkan kelihaian mereka dalam melakukan tipu muslihat agama untuk membawa masuk orang-orang yang penasaran (A. W. Tozer, D.D., “We Need Sanctified Thinkers,” The Set of the Sail, Christian Publications, 1986, hlm. 67, 68).

Agar kebangunan rohani terjadi di gereja-gereja kita, kita membutuhkan suatu hal yang lebih baik dari pada apa yang para pengkhotbah ini tawarkan, dengan “khotbah-khotbah ekspositori” mereka yang kering seperti debu, dengan ide-ide yang tersebar yang diambil dari buku-buku tafsir modern yang ditulis oleh para penulis kontemporer yang dangkal. Kita membutuhkan sesuatu yang lebih baik dari pada “Kekristenan lembek” mereka yang tidak dapat menarik anak-anak muda di dunia ini untuk menjadi murid-murid Yesus Kristus!

Namun, ketika kita tiba pada pertanyaan itu sendiri, kita sering bertanya-tanya bagaimana kita dapat secara efektif memenangkan jiwa anak-anak muda yang terhilang dari dunia ini. Setelah melalukan pekerjaan-pekerjaan luar biasa dalam mencari jiwa dan berdoa, saya telah menjadi yakin bahwa tidak ada yang dapat kita lakukan untuk memenangkan anak-anak

Page 51: renungan 1

muda dari dunia ini tanpa campur tangan Allah sendiri. Allah berfirman kepada nabi Zakharia,

“Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam” (Zakharia 4:6).

Satu-satunya cara yang mungkin bagi kita untuk dapat memenangkan anak-anak muda yang masih terhilang bagi Kristus dan jemaatnya adalah “dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam .”

Para murid telah menyaksikan Pemuda yang Kaya itu meninggalkan Kristus, kembali kepada kehidupannya yang hanya mementingkan diri dan dosa. Para murid itu bertanya kepada Kristus, “Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?”

“Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah” (Markus 10:26, 27).

Di sana Anda memilikinya! Secara manusiawi tidaklah mungkin mempertobatkan Pemuda yang kaya itu, ataupun anak-anak muda lainnya! “Bagi manusia hal itu tidak mungkin.” Tidak ada program yang dapat melakukannya! Tidak ada khotbah cerdas yang dapat melakukannya! Tidak ada hiburan menarik yang dapat melakukannya! “Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?” Ia tidak menjawab, “Itu mustahil.” Tidak, tidak! Ia berkata, “Bagi manusia itu tidak mungkin.” HANYAALLAH YANG DAPAT MELAKUKANNYA! “Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah.”

“Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-

Page 52: renungan 1

Ku, firman TUHAN semesta alam” (Zakharia 4:6).

Hanya Allah yang dapat membuat seorang muda melihat kehampaan hidup ini – dan ketanpaharapan dari dunia ini! Hanya Allah yang dapat membuat seorang muda merasa butuh berada di gereja setiap Minggu! Hanya Allah yang dapat menanggalkan rasa percaya diri mereka pada diri sendiri! Hanya Allah yang dapat membawa mereka mengalami keinsafan akan dosa! Hanya Allah yang dapat menarik mereka kepada Kristus untuk pembenaran oleh Darah-Nya! Hanya kuasa Allah yang dapat menarik mereka kepada Putra-Nya, dan membuat mereka hidup dalam pandangan-Nya!

Namun bagaimana kita dapat memiliki kuasa Allah di tengah-tengah kita? Itu membawa kita kembali ke teks kita,

“Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk” (Yesaya 58:6).

Di sini Allah memberitahu kita mengapa kita harus berpuasa:

1.  Untuk membuka belenggu-belenggu kelaliman.

2.  Untuk melepaskan tali-tali kuk.3.  Untuk memerdekakan orang yang

teraniaya dan mematahkan setiap kuk.

Jika Anda sedang bersama dengan kami pagi ini dan belum menjadi orang Kristen lahir baru, saya ingin Anda tahu bahwa ada banyak anak muda di sini yang telah berpuasa untuk Anda kemarin. Kami tidak menyebutkan nama-nama mereka. Namun banyak dari antara mereka yang telah berpuasa dan berdoa untuk Anda di tempat yang tersembunyi. Mereka tidak makan

Page 53: renungan 1

sepanjang hari, tidak makan sampai kami datang ke gereja ini tadi malam dan makan malam bersama. Mengapa mereka berpuasa dan berdoa untuk Anda? Mereka melakukan itu karena mereka sangat mempedulikan Anda. Mereka ingin Anda dibebaskan dari belenggu-belenggu dosa. Mereka ingin Anda dibebaskan dari beban-beban berat dan tekanan Setan. Mereka berpuasa dan berdoa sepanjang hari kemarin agar Allah turun dan membebaskan Anda dari dosa, dan menarik Anda ke dalam persekutuan penuh dengan gereja kami, dan menarik Anda kepada Kristus untuk penyucian Anda oleh Darah-Nya yang mahal. Dr. Elmer Towns dari Liberty University berkata,

      Ketika Anda berdoa dan berpuasa, Anda dapat meminta kepada Allah untuk membuka tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat bagi orang lain… Anda dapat mengetuk pintu Sorga sehingga Allah mau menginsafkan orang-orang terhilang dari dosa dan membawa mereka kepada Yesus Kristus (Elmer L. Towns, D.Min., The Beginner’s Guide to Fasting, Regal, 2001, hlm. 124).

Kebanyakan dari jemaat kami berpuasa dan berdoa untuk Anda kemarin. Mereka berdoa kepada Tuhan untuk membuka mata Anda sehingga melihat kehampaan dari kehidupan tanpa Kristus. Mereka telah berdoa kepada Tuhan untuk menarik Anda ke dalam kehangatan dan persahabatan gereja kami. Mereka telah memohon kepada Allah untuk mengiluminasi hati Anda, sehingga Anda dapat merasakan dosa Anda, dan melihat kebutuhan Anda bagi Kristus. Mereka memohon kepada Allah untuk menunjukkan kepada Anda bahwa Yesus telah mati di kayu Salib untuk membayar penghukuman dosa Anda, dan mencurahkan Darah-Nya yang mahal untuk menyucikan Anda dari segala dosa. Mereka telah berdoa untuk Anda, agar Allah mau menunjukkan kepada Anda siapa Yesus, dalam segala keindahan-Nya, di Sorga sana, dalam dimensi lain. Mereka telah berpuasa dan berdoa kiranya Allah menarik Anda ke dalam

Page 54: renungan 1

gereja kami, dan menarik Anda kepada Kristus, sehingga Anda dapat dipertobatkan dan memiliki hidup kekal di dalam Dia. Lagu klasik, yang Mr. Griffith nyanyikan sebelum khotbah ini, mengekspresikan doa-doa mereka bagi Anda.

Ku punya Juruselamat yang setia;   Ku dibimbing-Nya dalam kasih mesra;Kaupun dikasihi-Nya, t’rimalah Dia   Jadikanlah Juruselamatmu jugaEngkau ku doakan, Engkau ku doakan,   Engkau ku doakan, Ku doakan kau

Jika Anda berdoa untuk teman-teman Anda yang belum diselamatkan, nyanyikan refren ini bagi mereka!

Engkau ku doakan, Engkau ku doakan,   Engkau ku doakan, Ku doakan kau (“I Am Praying for You” by S. O’Malley Clough, 1837-1910/      Terjemahan Nyanyian Pujian No. 145).