RENTAN TAPI RESISTAN

28

Transcript of RENTAN TAPI RESISTAN

Page 1: RENTAN TAPI RESISTAN
Page 2: RENTAN TAPI RESISTAN

RENTAN TAPI RESISTAN: Bencana dan Kencana

dalam 100 TahunPariwisata Bali

I Nyoman Darma Putra, Universitas Udayana

Materi presentasi “1st Sustainable Tourism National Seminar” dilaksanakan STP Mataram, 31 Agustus 2019, di Lombok.

Page 3: RENTAN TAPI RESISTAN

Latar Belakang dan Tujuan

• Pariwisata Bali lahir dari bencana, terus dilanda bencana, seperti perang, bencana alam, krisis sosial, terorisme, dan krisis wabah penyakit termasukflu burung dan rabies.

• Meski terpuruk seketika karena bencana-bencana tersebut, namunpariwisata Bali dapat bersinar kencana.

• Presentasi ini bertujuan untuk melihat rangkaian bencana yang membuatpariwisata Bali berawal, membahas krisis demi krisis yang membuatnyaterpuruk rentan, dan faktor-faktor yang membuat pariwisata Bali resistandan terus bisa berkembang dan resistan.

• Penyair Radar Panca Dahana dalam sajak “Bali di Ufuk Teru-Menyan” menulis: ‘... walau terkoyak, tetap kencana’ (1994:53).

• Bali, walau dilanda bencana, tetap kencana, ternyata itu terjadi antara lain karena kekuatan seni budaya .

Page 4: RENTAN TAPI RESISTAN

Perang Puputan Badung, 1906

Page 5: RENTAN TAPI RESISTAN

Perang, Politik Etis, Pendidikan, Pariwisata

• Dua bencana besar: Bencana Perang Puputan Badung 1906 dan PuputanKlungkung 1908 menimbulkan banyak korban meninggal.

• Tragedi itu membuat Belanda malu kepada dunia internasional, lalumemperkenalkan politik etis, dengan membuka sekolah dan melestarikankebudayaan Bali.

• Bali diperkenalkan sebagai destinasi pariwisata budaya.

• KPM awalnya mengangkut hasil bumi dan ternak, ‘babi ekspres’, menjadimengakut barang dan orang, Bali Express.

• Tahun 1928, KPM membangun Bali Hotel, di Jalan Veteran tempat perang.

• Kerja sama kreatif antara seniman lokal dan seniman luar negeri.

Page 6: RENTAN TAPI RESISTAN

Bali Hotel, 1928 dan Sekarang

Page 7: RENTAN TAPI RESISTAN

Walter Spies&

Wayan Limbak

Page 8: RENTAN TAPI RESISTAN

Colonial Exposition Paris 1931

Page 9: RENTAN TAPI RESISTAN

Anjungan Bali (Hindia Belanda) Kebakaran

• Anjungan Bali kebakaran, jadi berita di koran-koran di Paris

• Blessing and disguise: public ingin lihat anjungan yang kebakaran, hendak melihat puing, ternyata beautiful dancing, magical performacing arts.

• Bali mendapat promosi, Bali, a magical island.

• Tahun 1930-an krisis ekonomi global, promosi pariwisata Bali jalanterus

• Tahun 1937, Java Institute menggelar Kongres Kebudayaan di Bali, tanda awal Bali menjadi tempat konferensi.

Page 10: RENTAN TAPI RESISTAN

Krisis dan Bencana Sesudah Kemerdekaan

• Perang Dunia II dan revolusi mempertahankan kemerdekaan tidakbanyak mengabarkan perkembangan pariwisata Bali.

• Misi kesenian Indonesia ke luar negeri, seperti Cina, Eropa, Asia Tenggara, dan Amerika selalu mengikutkan kesenian Bali.

• Misi kesenian tak hanya menjadi pengenalan negara Indonesia yang baru lahir tetapi promosi pariwisata Bali.

• Tahun 1963 Gunung Agung Meletus, tahun 1965/1966 krisis G30S.

Page 11: RENTAN TAPI RESISTAN

Misi Kebudayaan Bali ke Tiongkok, 1956

Page 12: RENTAN TAPI RESISTAN

Gunung Agung Meletus, 1963

Page 13: RENTAN TAPI RESISTAN

Bangun Hotel dengan Pampasan Perang

• Sukarno membangun empat hotel di Indonesia, salah satunya adalahBali Beach Hotel, 1963-66

• Hotel dibangun dengan uang pampasan perang Jepang.

• Tidak pernah direncanakan, tetapi krisis perang, justru membuat Bali mendapat hotel.

• Sebelum hotel rampung, Bali dilanda bencana G30S, ribuanmeninggal.

• Rampungnya Hotel Bali Beach menjadi alat baru promosi pariwisata.

• Bandara di Bali diperluas menjadi international Airport.

Page 14: RENTAN TAPI RESISTAN

Bali Beach Hotel

Page 15: RENTAN TAPI RESISTAN

Gempa Bumi di Awal Kebangkitan Pariwisata

• Awal 1970-an: rencana pembangunan besar-besaran pariwisata Bali, lewat proyek Nusa Dua.

• Gempa Seririt 1976

• Tahun 1983, Hotel Nusa Dua Beach rampung

• Turis Australia berdatangan lalu meledak krisis ‘Bali Belly’ 1983.

• Disusul lagu ‘I’ve been to Bali too’, 1984, dari penyanyi Redgum Australia, sebagai promosi.

Page 16: RENTAN TAPI RESISTAN

Gempa Bumi Seririt 1976

▪ 573 meninggal▪ 4750+ luka

Page 17: RENTAN TAPI RESISTAN

I’ve been to Bali too, 1984

Page 18: RENTAN TAPI RESISTAN

Bom Bali, 2002

Page 19: RENTAN TAPI RESISTAN

Pilar International Recovery Bali

• Pariwisata Bali terpuruk akibat terorisme 2002,2005

• Proyek pemulihan, recovery, mendapat bantuan internasional

• Amerika, Australia, dan perusahaan asing seperti hotels dnapenerbangan menjadi pilar pemulihan

• Pemulihan terjadi dengan cepat

• Semangat voluntir di Bali memberikan simpati internasional yang luarbiasa

Page 20: RENTAN TAPI RESISTAN

Kedatangan wisatawan asing ke Bali, 1965-2005

Page 21: RENTAN TAPI RESISTAN

Kedatangan sebelum dan sesudah Bom 2002

Page 22: RENTAN TAPI RESISTAN

Novel “Eat Pray Love” Elizabeth Gilbert, 2006

Page 23: RENTAN TAPI RESISTAN

Eat Pray Love, 2010

Page 24: RENTAN TAPI RESISTAN

World Heritage, Cultural Landscape of Bali, 2012

Page 25: RENTAN TAPI RESISTAN

Classical Balinese Dances, UNESCO Intangible Cultural Heritage, 2015

Page 26: RENTAN TAPI RESISTAN

Erupsi 2017

• Dampaknya lebih parah daripada bom Bali

• Sepi di mana-mana

• Dampak serius dari penutupan bandara 2,5 hari (27-29 November 2017).

• Pemerintah berusaha keras membantu, tapi belum ada pengalamansehingga menimbulkkan banyak ketidakpastian, namun banyak yang tertolong.

• Begitu bencana berlalu, recovery cepat kembali

• Pemerintah dan swasta sigap menyebarkan informasi untuk menjagamarket confidence.

Page 27: RENTAN TAPI RESISTAN

Statistik sebelum dansesudah penutupanBandara

Page 28: RENTAN TAPI RESISTAN

Penutup

• Pariwisata di mana-mana rentan akan goncangan (bencana, tragedi, krisis) tetapi proses recovery makin lama makin cepat.

• Pariwisata Bali memiliki soliditas internal dan eksternal yang menjadipilar kuat pemulihan pariwisata Bali dalam setiap kali kenagoncangan. Terpuruk karena bencana, lalu bangkit bersinar sepertikencana.

• Jika dilihat dari perjalanan waktu dan jumlah wisatawan yang datangmenurut teori tourism area life cycle Butler, pariwisata Bali beradapada fase rejuvenate, cermin dari pariwisata berkelanjutan.