Renstra-new.doc

6

Transcript of Renstra-new.doc

5. Action PlanProblemsIdentificationCorrectionAction

Infrastruktur-Kurangnya pemahaman masyarakat tentang sistem saluran pembuangan air (drainase)-Pemahaman masyarakat tentang sanitasi lingkungan-Kurangnya fasilitas tempat pembuangan sampah-Pemahaman masyarakat tentang sarana air bersih-Kurangnya pemahaman tentang managemen irigasi-Meningkatkan pemahaman dan memberikan informasi kepada masyarakat tentang saluran drainase-Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang sanitasi lingkungan-Meningkatkan penyediaan fasilitas tempat pembuangan sampah-Meningkatkan pengetahuan dan pola pikir masyarakat tentang sanitasi air bersih-Meningkatkan pemahaman tentang managemen irigasi-Memberikan penjelasan tentang pembuatan saluran yang tujuannya untuk menampung, mengalirkan, dan memindahkan air hujan secepat mungkin dari daerah tangkapan ke badan penerima-Memberikan penyuluhan tentang sanitasi lingkungan yang mencakup perumahan, pembuangan kotoran, penyediaan air bersih dan sebaginya-Menyediakan fasilitas tempat pembuangan sampah-Memberikan penyuluhan tentang sarana air bersih yang dapat diperoleh dari berbagai sumber, di antaranya: PDAM, air hujan, mata air, air tanah, dan air permukaan-Memberikan fasilitas managemen irigasi untuk menyediakan air, mengelola air, menyalurkan air pada lahan-lahan pertanian, dan membuang air yang tidak terpakai ke saluran pembuangan air, dengan se efisien mungkin dan se efektif mungkin

Masalah kesehatan

1. Tingginya angka kematian ibu

Seharusnya terjadi penurunan angka kematian ibu

Harus tercipta suatu penjaminan kesehatan terhadap semua ibu hamil

Tenaga kesehatan yang melayani ibu hamil harus mudah diakses

Ibu hamil, keluarga dan masyarakat di sekitarnya harus menyadari tingginya risiko terjadinya masalah kesehatan pada ibu hamil

Penyebab kematian ibu harus diidentifikasi dan dikoreksi

Keluarga dan masyarakat harus berperan aktif dalam membantu kelancaran pengurangan risiko kematian ibu Memastikan semua ibu hamil memiliki jaminan kesehatan, seperti Jampersal

Menyediakan tenaga bidan dusun

Melakukan penyuluhan kepada ibu hamil dan pasangannya tentang pentingnya melakukan Antenatal Care (ANC) teratur selama kehamilan

Melakukan penyuluhan kepada ibu hamil dan keluarganya tentang pentingnya konsumsi gizi seimbang pada ibu hamil

Melakukan pendataan ke rumah-rumah untuk menjaring ibu hamil risiko tinggi

Melakukan kunjungan ke rumah ibu hamil untuk melakukan screening anemia pada ibu hamil

Memastikan ibu hamil mengonsumsi tablet besi

Memasang stiker berwarna merah di depan rumah ibu hamil dengan risiko tinggi dan stiker berwarna kuning di depan rumah ibu hamil yang non risiko tinggi Masyarakat menyediakan sarana transportasi yang dapat membawa ibu hamil ke tempat bersalin menjelang masa persalinannya Memberikan edukasi kepada suami agar mau menjadi suami siaga Persalinan ibu wajib ditolong oleh tenaga kesehatan yang kompeten

Melakukan kunjungan nifas

2. Tingginya angka kematian bayi

Seharusnya terjadi penurunan angka kematian bayi Meningkatnya pengetahuan ibu, keluarga dan masyarakat mengenai pentingnya perencanaan nutrisi selama kehamilan untuk mencegah BBLR Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga kesehatan yang menangani persalinan ibu Pelatihan bagi bidan di desa dan bidan dusun mengenai penatalaksanaan asfiksia pada bayi baru lahir Pelatihan bagi bidan di desa mengenai sistem rujukan pada bayi baru lahir Mengenalkan metode kanguru untuk perawatan bayi prematur maupun bayi BBLR

3. Rendahnya cakupan gizi

4. Terganggunya kesehatan anak usia sekolah

5. Rendahnya produktivitas lansia

Lingkungan- Persediaan air bersih dan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pemakaian dan penggunaan air bersih dan sehat-Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai ciri-ciri air bersih yang layak untuk dikonsumsi dan dipakai dalam kehidupan sehari-hari.-Menyediakan sumber air bersih dan sehat bagi seluruh warga dan memberitahukan cara pengolahan air menjadi air bersih dan sehat.

-Memberitahu warga bagaimana ciri-ciri air yang bersih dan sehat. Membersihkan tempat penampungan air. Menutup penampungan air secara rapat.

-Pembuangan kotoran tinja, kurangnya kesadaran yang baik dalam membuang kotoran atau tinja tentang tata cara pembuangan kotoran tinja.-Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya jamban keluarga, sehingga mereka kurang respon untuk dapat menerima informasi yang bermanfaat bagi dirinya.

-Mengubah sikap dan tindakan yang mengarah pada kebiasaan hidup masyarakat yang selalu membuang kotoran di sembarang tempat.-Memberikan penyuluhan dan cara pemilihan jamban/WC untuk meningkatkan pengetahuan tentang pemamfaatan jamban. Melakukan kerja sama antara dina kesehatan dan dinas pekerja umum dalam penyuluhan dan peningkatan pembuatan jamban.

-Meberikan penyuluhan tentang syarat jamban yang sehat yang memenuhi kriteria jamban sehat.

-Kesehatan permukiman, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang sayart permukiman yang sehat.-Terjadinya pertambahan penduduk yang lebih pesat daripada kemampuan pemerintah dalam menyediakan hunia serta layanan primer lainnya secara layak dan memadai. -Kurangnya perhatian/ partisipasi masyarakat akan pedayagunaan prasarana dan sarana lingkungan permukiman guna kenyamanan dan kemudahan dukungan kegiatan usaha ekonomi.-Penyuluhan kesehatan lingkungan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya upaya menjaga kesehatan lingkungan.

-Melakukan pembangunan rumah susun.

-Melakukan program perbaikan desa untuk memperbaiki komponen infrastruktur dalam kampung.

-Pembongkaran atau penggusuran rumah-rumah liar.

-Melakukan program penataan ulang kawasan permukiman.

-Pemindahan penduduk

-Pembuangan sampah, kebiasaan masyarakat buang sampah sembarangan dan membuang sampah ke sungai-Mengasumsikan bahwa masyarakat akan menghasilkan jumlah sampah yang terus meningkat, minimalisasi sampah harus dijadikan prioritas utama. Sampah yang dibuang harus dipilah, sehingga tiap bagian dapat dikomposkan atau didaur-ulang secara optimal.-Menyediakan tong sampah organik dan tong sampah non organik.

-Memberikan penyuluhan tentang bahaya buang sampah sembarangan

-Menggunakan kembali barang dengan alihfungsi barang seperti kaleng digunakan kembali untuk kenclengan.

-Serangga dan Binatang, penganggulangan dan pencegahan penyakit yang disebabkan oleh serangga dan binatang-Mengubah kebiasaan masyarakat yang sering membuat kandang ternak dekat dengan rumah atau permukiman.-Memberitahukan masyarakat tentang pencegahan penyakit karena serangga dan binatang.-Mengajari masyarakat untuk mencuci tangan sebelum dan setelah kontak dengan hewan ternak. Memakai kelambu pada saat tidur. Membersihkan tempat penampungan air yang bisa menjadi sarang nyamuk.

-Membuang barang-barang bekas.

Penyakit Menular

1. DBD-Kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang DBD

-Penyuluhan hanya bersifat seremonial-Penyuluhan kepada masyarakat tentang DBD

-Melakukan penyuluhan dengan cara pendekatan-Memberi informasi tentang cara pencegahan dan pengendalian perkembangan vektor DBD

-Adanya upaya nyata bersama masyarakat membasmi dan meminimalkan tempat untuk berkembangbiak nyamuk

2. TBC-Putus obat

-Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pencegahan penyakit-Kurangnya dukungan keluarga-Memberi obat jangka panjang

-Memberi himbauan kepada masyarakat akan pentingnya mencegah penularan-Memberi pemahaman kepada keluarga-Memberi informasi bahwa pengobatan tidak boleh putus selama 6 bulan

-Meberi masker kepada seluruh anggota keluarga, mencukupkan ventilasi rumah

-Keluarga mengingatkan untuk minum obat yang teratur

3. Diare-Kurangnya pengetahuan masyarakat untuk tidak mengkonsumsi makanan dan minuman tidak bersih-Memberi pemahaman tentang bahayanya mengkonsumsi makanan tidak bersih -Memberi informasi tentang cara penyediaan makanan yang bersih dan sehat