RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) RUMAH SAKIT ERNALDI …...Angka pemasungan pada orang dengan gangguan...
Transcript of RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) RUMAH SAKIT ERNALDI …...Angka pemasungan pada orang dengan gangguan...
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) RUMAH SAKIT ERNALDI BAHAR PROVINSI SUMATERA SELATAN
TAHUN 2019-2023
“Sumatera Selatan Maju Untuk Semua”
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ERNALDI BAHAR PROVINSI SUMATERA SELATAN
Nomor : 900 / 8932 / RS.ERBA / 2019
TENTANG
PENETAPAN RENCANA STRATEGIS RUMAH SAKIT ERNALDI BAHAR
PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2019 - 2023
DIREKTUR RUMAH SAKIT ERNALDI BAHAR PROV. SUMSEL
Menimbang
Mengingat
:
:
a. Bahwa berdasarkan Peraturan Menteri dalam Negeri
Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah,
Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah, maka Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2019 - 2023;
b. Bahwa Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2019 - 2023 Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan
sebagaimana dimaksud huruf a, perlu diatur dan ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan.
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun
1959 tentang Pembentukan Daerah TK.I Sumatera
Selatan (Lembaran Negara RI Tahun 1959 Nomor 70, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1814 )
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
RI Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 Nomor
59 ( Lembaran Negara RI Nomor 4844); 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun
2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah ( Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438 );
4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Tambahan Lembaran Negara Nomor 4817 );
5. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 9
Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Keja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Selatan (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 3 Seri D);
Menetapkan PERTAMA
KEDUA
KETIGA
KEEMPAT
: :
:
:
:
6. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2019 tanggal 22 Mei
2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun
2019 - 2023
MEMUTUSKAN
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Ernaldi Bahar
Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2019 - 2023; Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Ernaldi Bahar
Provinsi Sumatera Selatan tujuan, kebijakan, program dan kegiatan yang mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi
Sumatera Selatan Tahun 2019 - 2023;
Rencana Strategis Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan, bertujuan; 1. Sebagai dasar dokumen perencanaan yang akan
digunakan sebagai dasar penyusunan Rencana Kerja Anggaran dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Rumah
Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan; 2. Sebagai dasar dokumen perencanaan yang akan
digunakan sebagai dasar penyusunan Rencana Kerja
Anggaran Tahunan dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan
3. Agar seluruh pegawai pada Rumah Sakit Ernaldi Bahar
Provinsi Sumatera Selatan mempunyai komitmen yang kuat dan bertanggungjawab untuk mencapai target
kinerja yang telah ditetapkan. 4. Meningkatkan transparansi dan partisipasi dalam
proses perumusan kebijakan dan perencanaan program;
5. Meningkatkan akuntabilitas pemanfaatan sumber daya dan keuangan publik;
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa segala sesuatunya akan diubah
dan diperbaiki kembali sebagaimana mestinya, apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini.
Ditetapkan di : Palembang
Pada Tanggal : Juni 2019
Rumah Sakit Ernaldi Bahar
Provinsi Sumatera Selatan Direktur,
dr.Hj. YUMIDIANSI F, M.Kes Pembina Utama Muda/IV.c NIP. 196606151996032001
Tembusan : 1. Gubernur Sumsel ( Sebagai laporan )
2. Kepala Bappeda Prov. Sumsel
3. Arsip.
i
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-
NYA Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi
Sumatera Selatan Tahun 2019 – 2023 dapat tersusun.
Sebagai pelaksana Pelayanan Kesehatan Jiwa di Provinsi Sumatera
Selatan, maka Rumah Sakit Ernaldi Bahar menyusun Rencana Strategis
(Renstra) sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan
pada tahun 2019 - 2023, yang dituangkan dalam bentuk Rencana Strategis
(Renstra) Rumah Sakit Ernaldi Bahar ini berisikan program dan kegiatan
untuk pelaksanaan pelayanan kesehatan pada tahun 2019 – 2023 sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi rumah sakit serta evaluasi terhadap hasil
pelaksanaan program dan kegiatan pada tahun sebelumnya. Rencana
Strategis (Renstra) ini merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah (RPJMD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2019 -
2023.
Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan baik tenaga fisik
maupun pikiran, sehingga tersusunnya Rencana Strategis (Renstra) Rumah
Sakit Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023, kami ucapkan terima kasih.
Semoga Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi
Sumatera Selatan tahun 2019 – 2023 ini dapat terlaksana dengan sebaik
mungkin dan menjadi pedoman bagi seluruh internal Rumah Sakit Ernaldi
Bahar.
Palembang, Juni 2019
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………..…………..………...
i
DAFTAR ISI ………………………………………..…………………..……………..
ii
DAFTAR GAMBAR ……………………..………..…………………..……………..
iv
DAFTAR TABEL ..………………………………..…………………..……………..
v
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang ………………………………………………… 1
1.2 Landasan Hukum …………………………..………………… 3
1.3 Maksud dan Tujuan ……………….………………………… 4
1.4 Sistematika Penulisan ……..........................…………… 5
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN RS ERNALDI BAHAR PROVINSI
SUMATERA SELATAN
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi
RS Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan ….………
7
2.2 Sumber Daya RS Ernaldi Bahar
Provinsi Sumatera Selatan ………………………………….
14
2.3 Kinerja Pelayanan RS Ernaldi Bahar
Provinsi Sumatera Selatan ……..…………………………..
20
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan RS
Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan ………………
35
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU – ISU STRATEGIS RS
ERNALDI BAHAR PROVINSI SUMATERA SELATAN
38
3.1 Indentifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan
Fungsi Pelayanan RS Ernaldi Bahar
Provinsi Sumatera Selatan ….......................................
38
3.2 Telaah Visi, Misi dan Program Kerja Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Daerah Terpilih ...............................
42
3.3 Telaah Renstra K/L dan Renstra ……………………..….. 43
iii
3.4 Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis ………………………………..
46
3.5 Penentuan Isu – Isu Strategis ……………………………… 47
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN 49
4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah RS Ernaldi
Bahar Provinsi Sumatera Selatan ……………….............
49
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
52
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA
PENDANAAN
57
BAB VII KINERJA PENYELENGGARA BIDANG URUSAN 61
BAB VIII
PENUTUP 63
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Distribusi SDM berdasarkan Status Kepegawaian dan
Golongan di RS Ernaldi Bahar Tahun 2018 ………..……….
14
Gambar 2.2 Perbandingan Capaian BOR (Bed Occupacy Rate)
RS Ernaldi Bahar Tahun 2014 – 2018 ………………..………
21
Gambar 2.3 Perbandingan Capaian LOS (Length of Stay)
RS Ernaldi Bahar Tahun 2014 – 2018 ………………..………
23
Gambar 2.4 Perbandingan Capaian Indikator Survey Kepuasan
Masyarakat terhadap Pelayanan RS Ernaldi Bahar
Tahun 2014 – 2018 ………………..............................………
26
Gambar 2.5 Perbandingan Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan
Jiwa RS Ernaldi Bahar Tahun 2014- 2018 ………........……
27
Gambar 2.6 Perbandingan Kunjungan Pengguna NAPZA
RS Ernaldi Bahar Tahun 2014 – 2018 ………...........………
28
Gambar 2.7 Perbandingan Jumlah Residen (Pengguna NAPZA) yang
Menjalani Rehabilitasi RS Ernaldi Bahar
Tahun 2014 – 2018 ………...............………..…………………
29
Gambar 2.8 Perbandingan Target Institusi Pendidikan yang
melakukan Praktek Lapangan RS Ernaldi Bahar
Tahun 2014 – 2018 ………………………..……………...……...
31
Gambar 2.9 Perbandingan Jumlah Mahasiswa yang Melakukan
Penelitian RS Ernaldi Bahar Tahun 2014 - 2018 ……….....
32
v
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Data kepegawaian di RS Ernald Bahar Tahun 2018
berdasarkan Jenis Pendidikan ………………………………..
15
Tabel 2.2 Proporsi Jumlah Tempat Tidur RS Ernaldi Bahar
tahun 2018 ………………………………………………………...
18
Tabel 2.3 Capaian Kinerja RS RS Ernaldi Bahar
Provinsi Sumatera Selatan ……………………….…………….
33
Tabel 3.1 Pemetaan Masalah …………..…………………….……………. 37
Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
RS Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan ………….….
50
Tabel 5.1 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
RS Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan ….………….
52
Tabel 6.1 Rencana Program, Kegiatan dan Pendanaan
RS Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan ….………….
59
Tabel 7.1 Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu
pada Tujuan dan Sasaran RPJMD ….………………….…….
62
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa cita-
cita pembentukan pemerintahan Negara Indonesia adalah
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Untuk mencapai cita-cita tersebut diselenggarakan pembangunan
nasional di semua bidang kehidupan yang berkesinambungan,
merupakan suatu rangkaian pembangunan yang menyeluruh,
terpadu dan teratur.
Termasuk pembangunan di dalamnya adalah pembangunan
kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan guna tercapainya
kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap
penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
Pembangunan kesehatan termasuk di dalamnya kesehatan jiwa
diatur di dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang
Kesehatan, dinyatakan bahwa Kesehatan Jiwa diselenggarakan
untuk mewujudkan jiwa yang sehat secara optimal, baik intelektual
maupun emosional melalui pendekatan peningkatan kesehatan.
Pencegahan dan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan
agar seseorang tetap dapat atau kembali hidup secara harmonis,
baik dalam lingkungan keluarga, lingkungan kerja dan/atau dalam
lingkungan masyarakat. Pemerintah melakukan pengobatan dan
perawatan, pemulihan dan penyaluran bekas penderita gangguan
jiwa yang telah selesai menjalani pengobatan dan/atau perawatan ke
dalam masyarakat.
Dalam Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
disebutkan bahwa pembangunan kesehatan bertujuan
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 2
setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya
manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Pembangunan
kesehatan tersebut diselenggarakan dengan berasaskan
perikemanusiaan, keseimbangan manfaat, perlindungan,
penghormatan terhadap hak dan kewajiban, keadilan gender dan
non diskriminatif dan norma-norma agama.
Permasalahan kesehatan jiwa sangat besar dan menimbulkan beban
kesehatan yang signifikan. Data dari Riskesdas tahun 2013,
prevalensi gangguan mental emosional (gejala-gejala depresi dan
ansietas), sebesar 6% untuk usia 15 tahun ke atas. Hal ini berarti
lebih dari 14 juta jiwa menderita gangguan mental emosional di
Indonesia. Sedangkan untuk gangguan jiwa berat seperti gangguan
psikosis, prevalensinya adalah 1,7 per 1000 penduduk. Ini berarti
lebih dari 400.000 orang menderita gangguan jiwa berat (psikotis).
Angka pemasungan pada orang dengan gangguan jiwa berat sebesar
14,3% atau sekitar 57.000 kasus gangguan jiwa yang mengalami
pemasungan.
Gangguan jiwa dan penyalahgunaan Napza juga berkaitan dengan
masalah perilaku yang membahayakan diri, seperti bunuh diri.
Berdasarkan laporan dari Mabes Polri pada tahun 2012 ditemukan
bahwa angka bunuh diri sekitar 0.5 % dari 100.000 populasi, yang
berarti ada sekitar 1.170 kasus bunuh diri yang dilaporkan dalam
satu tahun.
Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan merupakan
bagian integral dan tidak terpisahkan dari Pemerintah Provinsi
Sumatera Selatan yang menjalankan fungsi untuk memberikan
pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat. Oleh sebab itu,
program, indikator kinerja dan target kinerja yang harus dicapai oleh
RS. Ernaldi Bahar selama lima tahun kedepan harus mendukung
visi/misi kepala daerah maupun untuk memperbaiki kinerja layanan
dalam rangka pemenuhan tugas dan fungsi Rumah Sakit Ernaldi
Bahar. Setiap program dan kegiatan tersebut diwujudkan dalam
bentuk Rencana Strategis Pembangunan.
Sebagai salah satu upaya optimalisasi pelayanan kesehatan jiwa,
maka penyusunan rencana strategis pada RS. Ernaldi Bahar Provinsi
Sumatera Selatan merupakan wujud dari upaya mewujudkan
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 3
berbagai langkah yang sistematis dan strategis yang akan ditempuh
pada kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan.
Perumusan strategi dan kebijakan jangka menengah RS. Ernaldi
Bahar disusun dengan mempedomani RPJMD guna mencapai target
kinerja program prioritas RPJMD yang menjadi tupoksi SKPD.
Perumusan rencana, program, kegiatan, indikator kinerja kelompok
sasaran dan pendanaan indikatif selama 5 (lima) tahun berdasarkan
rencana program prioritas RPJMD.
1.2. Landasan Hukum
Dasar hukum penyusunan Rencana Strategis RS. Ernaldi Bahar
Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018-2023 adalah sebagai berikut
:
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah
kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4737);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi
perangkat Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
89 Tahun 2017, Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia
Nomor 4741)
4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah, (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4817);
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang
Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 4
Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah dan Rencana Kerja Daerah
6. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 9 Tahun
2008 tentang Organisasi dan Tata kerja Inspektorat, Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis
Daerah Provinsi Sumatera Selatan;
7. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2019 tanggal tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi
Sumatera Selatan Tahun 2019 - 2023
8. Peraturan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 54 Tahun 2008
tentang Uraian Tugas dan Fungsi Rumah Sakit Ernaldi Bahar.
1.3. Maksud dan Tujuan
A. Maksud
Maksud dari penyusunan Renstra Rumah Sakit Ernaldi Bahar
Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 - 2023 adalah
tersedianya dokumen perencanaan 5 (lima) Tahunan yang
sistematis, konsisten dan berkelanjutan sebagai arahan
strategis pelaksanaan pembangunan di Rumah Sakit Ernaldi
Bahar Provinsi Sumatera Selatan sesuai visi dan misi yang telah
ditetapkan untuk mencapai tujuan dan sasaran.
B. Tujuan
Penyusunan Rencana Strategis Rumah Sakit Ernaldi Bahar
Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 - 2023 bertujuan untuk
:
1. Memberikan pedoman dalam perencanaan program
pelayanan kesehatan jiwa yang akan dilaksanakan oleh
Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan
untuk 5 tahun ke depan, yaitu Tahun 2018 - 2023.
2. Menjabarkan program-program pelayanan kesehatan jiwa
yang akan dilaksanakan oleh Rumah Sakit Ernaldi Bahar
Provinsi Sumatera Selatan untuk kurun waktu tahun 2018
– 2023.
3. Memberikan acuan dan pedoman dalam penyusunan
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 5
Rencana Kerja dan Anggaran Rumah Sakit Ernaldi Bahar
Provinsi Sumatera Selatan setiap tahunnya sejak tahun
2019 sampai dengan tahun 2023.
1.4. Sistematika Penulisan
Rencana Strategis RS. Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan
Tahun 2018 – 2023 disusun dengan mengacu kepada Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah,
Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah dan Rencana Kerja Daerah dengan
Sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan Hukum
1.3. Maksud dan Tujuan
1.4. Sistematika Penulisan
BAB II GAMBARAN PELAYANAN RS. ERNALDI BAHAR PROVINSI
SUMATERA SELATAN
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi RS. Ernaldi Bahar
Provinsi Sumatera Selatan
2.2. Sumber Daya RS. Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan
2.3. Kinerja Pelayanan RS. Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera
Selatan
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan RS.
Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 6
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PROVINSI
SUMATERA SELATAN
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan RS. Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Gubernur dan Wakil
Gubernur Sumatera Selatan
3.3. Telaahan Renstra RS. Ernaldi Bahar dan Renstra Provinsi
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis
BAB IV TUJUAN, DAN SASARAN
4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah RS. Ernaldi Bahar
Provinsi Sumatera Selatan
4.2. Hubungan Tujuan dan Sasaran RS. Ernaldi Bahar Provinsi
Sumatera Selatan dengan Tujuan dan Sasaran RPJMD
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN RS ERNALDI BAHAR
PROVINSI SUMATERA SELATAN
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
RS ERNALDI BAHAR PROVINSI SUMATERA SELATAN
BAB VII KINERJA PENYELANGGARAAN BIDANG URUSAN
BAB VIII PENUTUP
L A M P I R A N
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 7
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
RS. ERNALDI BAHAR PROVINSI SUMATERA SELATAN
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi RS. Ernaldi Bahar Provinsi
Sumatera Selatan
Dalam upaya melaksanakan pelayanan kesehatan jiwa di Provinsi
Sumatera Selatan, Gubernur Sumatera Selatan telah membentuk
RS. Ernaldi Bahar melalui Peraturan Daerah Provinsi Sumatera
Selatan Nomor 9 Tahun 2008 Tanggal 18 Juni 2008 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan
Pembangunan daerah dan lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera
Selatan, pasal 47 ayat (1) Rumah Sakit Ernaldi bahar merupakan
unsur pelayanan pemerintah Provinsi di bidang kesehatan yang
mempunyai wewenang menyelenggarakan tugas umum
pemerintahan di bidang kesehatan.
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008, Pasal 48,
Rumah Sakit Ernaldi Bahar mempunyai tugas pokok membantu
Gubernur dalam penyelenggaraan Pemerintah Provinsi di bidang
kesehatan.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Rumah Sakit
Ernaldi Bahar mempunyai fungsi :
1. Pelaksanaan kegiatan tata usaha, urusan umum,
perlengkapan, kepegawaian dan keuangan;
2. Perumusan kebijakan teknis pelayanan kesehatan;
3. Pembinaan kesehatan masyarakat Sumatera Selatan;
4. Penyelenggaraan kegiatan usaha pelayanan kesehatan jiwa,
pencegahan, pemulihan, rehabilitasi, kemasyarakatan dan
sistem rujukan;
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Susunan Organisasi RS. Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan
adalah sebagai berikut :
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 8
1. Direktur, mempunyai tugas menyelenggarakan dan
melaksanakan pelayanan kesehatan jiwa dan kesehatan umum
sesuai dengan peraturan perundang-udangan yang berlaku.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Direktur
mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan pelayanan kesehatan jiwa dan kesehatan
umum dalam meningkatkan usaha promotif, preventif,
kuratif, rehabilitatif, pusat rujukan, pendidikan dan
pelatihan.
b. Penyusunan rencana teknis operasional pemerintah provinsi
dalam bidang kesehatan jiwa dan kesehatan umum.
c. Pelaksanaan pelayanan pendidikan di bidang kesehatan jiwa
dan kesehatan umum.
d. Penyediaan fasilitas pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi kesehatan jiwa dan kesehatan umum.
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
2. Wakil Direktur Umum dan Keuangan, mempunyai tugas
membantu Direktur Rumah Sakit dalam penyelenggaraan dan
pengelolaan pelaksanaan administrasi umum, sumber daya
manusia, keuangan dan pengembangan rumah sakit.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Wakil
Direktur Umum dan Keuangan mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan Penyelenggaraan administrasi umum
b. Pelaksanaan Pengelolaan sumber daya manusia
c. Pelaksanaan pengelolaan keuangan
d. Pelaksanaan pengelolaan pengembangan rumah sakit
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Wakil Direktur Umum dan Keuangan membawahi :
a) Bagian Umum dan Sumber Daya Manusia
b) Bagian Keuangan
c) Bagian Pengembangan
a) Bagian Umum dan Sumber Daya Manusia mempunyai tugas
menyelenggarakan administrasi umum, organisasi dan
ketatalaksanaan terhadap seluruh kegiatan di lingkungan
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 9
rumah sakit serta memberikan pelayanan administrasi kepada
Wakil Direktur Umum dan Keuangan dalam rangka
pelaksanaan tugasnya.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bagian
Umum dan Sumber Daya Manusia mempunyai fungsi :
1. Penyusunan Program dan laporan mengenai kegiatan
bagian umum dan sumber daya manusia di lingkungan
rumah sakit.
2. Pelaksanaan pengelolaan tata usaha, rumah tangga,
perlengkapan dan kepegawaian.
3. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Umum dan Sumber Daya Manusia membawahi :
(1) Sub Bagian Umum dan Perlengkapan
(2) Sub Bagian kepegawaian
b) Bagian keuangan mempunyai tugas :
1. Membantu wakil direktur umum dan keuangan dalam
pelaksanaan pengelolaan keuangan rumah sakit.
2. Melaksanakan perbendaharaan, tata usaha keuangan
termasuk penyetoran ke kas daerah dan
pertanggungjawaban keuangan yang diperoleh dari
pelayanan rumah sakit.
3. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Untuk melaksanakn tugas sebagaimana dimaksud bagian
keuangan mempunyai fungsi :
a. Pengelolaan penerimaan retribusi pelayanan rumah sakit
b. Pengelolaan anggaran rumah sakit
c. Pengelolaan pertanggungjawaban keuangan rumah sakit
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Keuangan membawahi :
(1) Sub bagian Perbendaharaan
(2) Sub bagian Tata usaha keuangan
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 10
c) Bagian Pengembangan mempunyai tugas :
1. Membantu Wakil Direktur Umum dan Keuangan dalam
pelaksanaan penyusunan program dan anggaran serta
evaluasi semua unsur di lingkungan rumah sakit.
2. Mengkoordinasi penyelengaraan perencanaan
pengembangan rumah sakit, penyusunan anggaran dan
evaluasi laporan rumah sakit.
3. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Bagian
pengembangan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan perencanaan pengembangan rumah sakit
b. Penyusunan perencanaan anggaran rumah sakit
c. Penyusunan evaluasi dan laporan rumah sakit
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Pengembangan membawahi :
(1) Sub bagian Penyusunan Program dan Anggaran
(2) Sub bagian Evaluasi dan Pelaporan
3. Wakil Direktur Medik dan Keperawatan, mempunyai tugas
membantu Direktur dalam penyelenggaraan dan pengelolaan
pelayanan medik, penunjang medik dan keperawatan.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Wakil
Direktur Medik dan Keperawatan mempunyai fungsi :
1. Pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan medis rumah sakit.
2. Pelaksanaan penyelenggaraan penunjang medis rumah
sakit.
3. Pelaksanaan penyelenggaraan Keperawatan.
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Wakil Direktur Medik dan Keperawatan membawahi :
a) Bidang pelayanan medik
b) Bidang Penunjang Medik
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 11
c) Bidang Keperawatan
a) Bidang Pelayanan Medik mempunyai tugas :
1. Membantu Wakil Direktur Medik dan Keperawatan dalam
pelayanan medik oleh unit pelaksana fungsional.
2. Mengkoordinir pelaksanaan pelayanan medik di rumah
sakit.
3. Merencanakan kegiatan untuk meningkatkan cakupan
pelayanan medik.
4. Membuat laporan hasil kegiatan bidang pelayanan medik
kepada Direktur Rumah sakit.
5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang
pelayanan medik mempunyai fungsi :
a. Mengkoordinasikan seluruh kebutuhan unit pelaksana
fungsional yang secara langsung atau tidak langsung
memperlancar kegiatan pelayanan medik.
b. Menilai pelaksanaan tugas bawahannya.
c. Membuat rencana kebutuhan bidang pelayanan medik.
d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Bidang pelayanan medik membawahi :
(1) Seksi pelayanan medik umum dan khusus.
(2) Seksi pengembangan pelayanan medik.
b) Bidang penunjang medik mempunyai tugas membantu Wakil
Direktur Medik dan Keperawatan dalam pengelolaan dan
pelaksanaan kegiatan bidang penunjang medik.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud bidang
penunjang medik mempunyai fungsi pengkoordinasian seluruh
kegiatan dan kebutuhan instalasi yang secara langsung dan
tidak langsung memperlancar kegiatan penunjang medik.
Bidang penunjang medik membawahi :
(1) Seksi laboratorium dan farmasi
(2) Seksi gizi dan sarana prasarana
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 12
c) Bidang keperawatan mempunyai tugas :
1. Membantu Wakil Direktur Medik dan Keperawatan dalam
pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan bidang
keperawatan.
2. Mengatur serta mengendalikan kegiatan pelayanan
keperawatan di rumah sakit.
3. Memberikan pengarahan dan bimbingan terhadap
pelaksanaan asuhan keperawatan secara menyeluruh.
4. Melakukan penilaian terhadap kinerja tenaga keperawatan
(sesuai dengan kebijakan rumah sakit ).
5. Mengkoordinasikan perencanaan, penggunaan dan
pengawasan logistik keperawatan.
6. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan,
khususnya yang berkaitan dengan pelayanan keperawatan.
7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud bidang
Keperawatan mempunyai fungsi :
a. Melaksanakan fungsi perencanaan meliputi :
Menyusun falsafah dan tujuan yang diselaraskan
dengan falsafah dan tujuan rumah sakit.
b. Menyusun program bersama-sama dengan kepala seksi
dan kepala ruangan yang meliputi :
Rencana kebutuhan tenaga keperawatan
Program pengembangan staf keperawatan
Program orientasi
c. Menyusun jadwal rapat koordinasi dengan kepala seksi dan
kepala ruangan.
d. Menyusun program mutasi tenaga keperawatan baik
pelaksana maupun pengelola, koordinasi dengan kepala
instalasi terkait, untuk diajukan ke wakil Direktur /
Direktur.
e. Menyusun rencana penempatan tenaga keperawatan sesuai
kebutuhan.
f. Menyusun rencana kebutuhan peralatan keperawatan
sesuai kebutuhan pelayanan baik jumlah dan jenis alat,
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 13
koordinasi dengan kepala seksi asuhan keperawatan /
kepala instalasi terkait (alat tenun, alat rumah tangga dan
alat keperawatan lainnya).
g. Menyusun rencana pengembangan system pencatatan dan
pelaporan asuhan keperawatan (askep) yang tepat sesuai
kondisi rumah sakit.
h. Menyusun rencana pengembangan pelayanan rumah sakit.
i. Menyusun program pengedalian mutu pelayanan /asuhan
keperawatan di rumah sakit dan berperan serta menyusun
peraturan / tata tertib pelayanan rumah sakit.
j. Menyusun standar, prosedur tetap / standar operasional
prosedur (SOP) pelayan mutu, meliputi SOP ketenagaan,
peralatan dan lain-lain, koordinasi dengan kepala seksi
/kepala bagian / kepala instalasi terkait.
Bidang Keperawatan membawahi :
(1) Seksi Asuhan keperawatan
(2) Seksi Logistik
Nama-nama Direktur yang pernah memimpin :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Dr. R.Setiardjo
Dr. Chasanah Goepito, Sp.KJ
Dr. H.Ahmad Hardiman, Sp.KJ
Dr. Jusmansyah Idris, Sp.KJ
Dr. F.Soenarto Boediadi, Sp.KJ
Dr. Hj. Nurlaila Atika, MM
Dr. H.Syahrul Muhammad, MARS
Dr. H. Chairil Zaman, M.Sc
Dr. Hj. Latifah, SpKJ, M.Kes
1946 s/d 1958
1958 s/d 1978
1978 s/d 1985
1985 s/d 1992
1992 s/d 2003
Sept 2003 s/d Mei 2005
Mei 2005 s/d Okt 2005
Okt 2005 s/d Okt 2009
Okt 2009 s/d April 2012
10. Dr. Hj. Yumidiansi F, M.Kes April 2012 s/d sekarang
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 14
2.2. Sumber Daya RS. Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan
A. Sumber Daya Manusia RS. Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera
Selatan
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit
Ernaldi Bahar didukung sumber daya manusia sebanyak 372
orang yang terdiri dari :
1. PNS : 254 orang, yang terdiri dari :
a. Golongan IV : 31 orang
b. Golongan III : 205 orang
c. Golongan II : 18 orang
2. Honorer : 50 orang
3. Pegawai BLUD : 68 orang
Gambar 2.1
Distribusi SDM berdasarkan Status Kepegawaian dan Golongan di RS Ernaldi Bahar Tahun 2018
Sumber : Subbagian Kepegawaian RS Ernaldi Bahar
Data kepegawaian yang ada di RS Ernaldi Bahar Tahun 2018
berdasarkan jenis pendidikan adalah sebagai berikut :
31 orang (8%)
205 orang (55%)
18 orang (5%)
50 orang (14%)
68 orang (18%)
PNS Golongan IV
PNS Golongan III
PNS Golongan II
Honorer
Pegawai BLUD
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 15
Tabel 2.1
Data Kepegawaian di RS Ernaldi Bahar Tahun 2018
berdasarkan Jenis Pendidikan
NO JENIS PENDIDIKAN JUMLAH KET
I Tenaga Medis
A Dokter
1 Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa 8 BLUD 4 orang
2 Dokter Spesialis Penyakit Dalam 1
3 Dokter Spesialis Kandungan 2
4 Dokter Spesialis Penyakit Mata 0
5 Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin 1
6 Dokter Spesialis Syaraf 1
7 Dokter Spesialis Patologi Anatomi 1
8 Dokter Spesialis Patologi Klinik 1 BLUD 1 orang
9 Dokter Spesialis Radiologi 1 BLUD 1 orang
10 Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik 1 BLUD 1 orang
11 Dokter Spesialis Anestesi 1 BLUD 1 orang
12 Dokter Spesialis THT 1
13 Dokter Spesialis Anak 1
14 Dokter Umum 16 BLUD 1 orang
15 Dokter Gigi 3 Honor 1 orang
B Perawat
1 Magister Keperawatan 2
2 Profesi Keperawatan 31 BLUD 5 orang
3 Sarjana Keperawatan 30 BLUD 1 orang
4 Sarjana / DIV Perawat Bedah 1
5 Akademi Keperawatan 46 Honor 9 orang
BLUD 10 orang
6 SPR A / B (SPK) 7 Honor 1 orang
C Terapis Gigi dan Mulut
1 Akademi Keperawatan Gigi 3
2 SPRG 2
D Perawat Mata
1 Akademi Refraksionis Optisien 2 BLUD 1 orang
E Bidan
1 Sarjana / DIV Kebidanan 1
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 16
2 Akademi Bidan 9 BLUD 2 orang
II Penunjang Medis
A Psikologi
1 Psikolog 5
2 Sarjana Psikologi 4 Honor 1 orang
BLUD 1 orang
B Farmasi
1 Apoteker 3 BLUD 1 orang
2 Sarjana Farmasi 3
3 Akademi Farmasi 14 Honor 1 orang
BLUD 5 orang
4 SMF 4 Honor 1 orang
C Gizi
1 Sarjana Gizi 2
2 DIV Gizi 4
3 Akademi Gizi 4
4 SPAG 1
D Rontgen
1 DIV Radiologi 1
2 Akademi Radiologi 4 Honor 1 orang
BLUD 2 orang
E Sanitasi Lingkungan
1 Akademi Kesehatan Lingkungan 6 BLUD 2 orang
F Analis Kesehatan
1 Sarjana / DIV Analis Kesehatan 2
2 Akademi Analis Kesehatan 9 Honor 1 orang
BLUD 1 orang
G Rekam Medis
1 Akademi Rekam Medis 4 BLUD 1 orang
H Tehnisi Elektromedis
1 Akademi Tehnisi Elektromedis 1
I Fisioterapi
1 Akademi Fisioterapi 3
J Penyuluh Kesehatan Masyarakat
1 Magister Kesehatan 8
2 Sarjana Kesehatan Masyarakat 9 Honor 1 orang
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 17
BLUD 2 orang
K Terapi Wicara dan Terapi
Okupasi
1 Akademi Terapi Wicara 1 Honor 1 orang
2 Akademi Terapi Okupasi 1 Honor 1 orang
III Umum
1 Magister Administrasi Publik 10
2 Magister Pekerja Sosial Spesialis 1
3 Magister Tehnik Informatika 1 Honor 1 orang
4 Magister Tehnik 1
5 Sarjana Administrasi 5 Honor 1 orang
BLUD 1 orang
6 Sarjana Ekonomi / Akuntasi 10 Honor 5 orang
BLUD 2 orang
8 Sarjana Komputer / Sistem
Informasi 4 Honor 2 orang
9 Sarjana Ilmu Pemerintahan 1 BLUD 1 orang
10 Sarjana Pendidikan 1
11 Sarjana Sastra Inggris 1 BLUD 1 orang
12 D IV Pekerja Sosial 3
13 D III Komp / Komp. Akuntansi /
M. Infor 5 Honor 3 orang
14 D III Pariwisata 1 BLUD 1 orang
15 SMA 43 Honor 15 orang
BLUD 10 orang
16 STM / MTs 4 BLUD 2 orang
17 SMK / SMKK 7 BLUD 6 orang
18 KPAA 2
19 SMPS 1
20 SMP 3 Honor 2 orang
21 SD 2 Honor 2 orang
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 18
B. Sarana dan Prasarana RS. Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera
Selatan
a. Kapasitas Tempat Tidur
Tempat tidur yang tersedia sejumlah 200 tempat tidur yang
tersebar di beberapa ruang kelas perawatan. Ini sesuai
dengan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Ernaldi
Bahar Provinsi Sumatera Selatan Nomor : 445/13745/
RS.ERBA/2018 tanggal 11 Desember 2018.
Tabel 2.2 Proporsi Jumlah Tempat Tidur RS Ernaldi Bahar
Tahun 2018
No Kelas Perawatan Jumlah TT Persentase
1 VIP 12 6.00
2 Kelas I 27 13.50
3 Kelas II 18 9.00
4 Kelas III 143 71.50
Jumlah 200 100
b. Jenis Layanan RS. Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan
Produk jasa yang ditawarkan berdasarkan Surat Keputusan
Direktur Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera
Selatan Nomor : 445/0221/RS.ERBA/2017 tanggal 09
Januari 2017 tentang Jenis Pelayanan Kesehatan pada
Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan,
terdiri dari :
1. Pelayanan Gawat Darurat Jiwa dan Umum
2. Pelayanan Rawat Jalan meliputi :
a. Pelayanan Psikiatri Anak dan Remaja
b. Pelayanan Psikiatri Dewasa
c. Pelayanan Psikiatri Forensik
d. Pelayanan Psikogeriatri
e. Pelayanan Gangguan Mental Organik
f. Pelayanan Konseling dan Psikoterapi
g. Pelayanan Psikometri
h. Pelayanan Psikologi Klinis
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 19
i. Pelayanan Tumbuh Kembang Anak, meliputi :
Terapi Wicara
Terapi Okupasi
Terapi Sensori Integrasi
j. Pelayanan Spesialis Anak
k. Pelayanan Spesialis Penyakit Dalam
l. Pelayanan Spesialis Syaraf
m. Pelayanan Anestesi
n. Pelayanan Spesialis Mata
o. Pelayanan Spesialis Kulit dan Kelamin
p. Pelayanan Spesialis Patologi Anatomi
q. Pelayanan Spesialis THT
r. Pelayanan Kesehatan Gigi
s. Pelayanan Napza Terpadu, meliputi :
IPWL
PTRM
VCT
CST
TB – HIV
DOTs - TB
3. Pelayanan Rawat Inap, meliputi :
a. Rawat Inap Intensif Psikiatri
b. Rawat Inap Stabilisasi
c. Rehabilitasi Napza
4. Pelayanan Penunjang Medik dan Non Medik, meliputi :
a. Pelayanan Radiologi
b. Pelayanan Laboratorium
c. Pelayanan Farmasi
d. Pelayanan Gizi
e. Pelayanan Ambulance
f. Pelayanan Binatu
g. Pelayanan Transit Pemulasaraan Jenazah
h. Pelayanan Rehabilitasi Fisik / Medik
i. Pelayanan Rehabilitasi Psikososial
j. Pelayanan Rekam Medik
k. Pelayanan Keswamas
l. Pelayanan Pendidikan dan Penelitian
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 20
m. Pelayanan IPSRS dan Sanitasi
5. Pelayanan yang tidak dilayani dan di rujuk
a. Pelayanan Radioterapi
b. Pelayanan Kedokteran Nuklir
c. Pelayanan Kemoterapi
d. Pelayanan Donor Organ dan Immunosupresi
e. Pelayanan Penggunaan dan Pemberian Darah dan
Komponen Darah
f. Pelayanan Kamar Operasi
g. Pelayanan Obstetri dan Ginekologi
C. Perizinan, Gedung dan Bangunan RS. Ernaldi Bahar
Provinsi Sumatera Selatan
Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan telah
mendapatkan Sertifikat Izin Operasional Rumah Sakit sesuai
dengan Keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman
Modal Republik Indonesia Nomor : 6/1/10/KES/
PMDN/2017 tentang Izin Operasional Rumah Sakit Ernaldi
Bahar sebagai Rumah Sakit Jiwa Kelas “A”, dan pada tahun
2017 Rumah Sakit Ernaldi Bahar telah mendapatkan
Sertifikat Akreditasi Rumah Sakit dari Komisi Akreditasi
Rumah Sakit dengan Tingkat Kelulusan “Paripurna” dalam
pemenuhan standar Akreditasi Rumah Sakit.
Luas gedung dan bangunan yang ada di RS. Ernaldi Bahar
Provinsi Sumatera Selatan 28.378 m2, dengan luas lahan
100.300 m². Gedung RS. Ernaldi Bahar dibangun tahun
2010 dan mulai beroperasional 2012.
2.3. Kinerja Pelayanan RS. Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan
Dalam mengukur kinerja pelayanan RS. Ernaldi Bahar Provinsi
Sumatera Selatan telah menetapkan pengukuran kinerja yang telah
dicapai selama tahun 2013 – 2018 yang dapat digambarkan didalam
tabel T-C.23 sebagai berikut :
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 21
1. BOR (Bed Ocupancy Rate)
BOR (Bed Occupancy Rate) atau persentase pemakaian tempat
tidur pada satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan
gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur
rumah sakit. Nilai ini didapatkan melalui perhitungan dengan
cara membandingkan jumlah hari perawatan dengan jumlah
tempat tidur yang ada dalam jangka waktu satu tahun.
Gambar 2.2
Perbandingan Capaian BOR (Bed Occupacy Rate) RS Ernaldi Bahar
Tahun 2014 – 2018
Berdasarkan grafik 2 dapat diketahui perbandingan pencapaian
BOR pada tahun 2014, 2015, 2016, 2017 dan tahun 2018.
Pencapaian BOR pada tahun 2018 sebesar 44,28% dari target
82% pada tahun 2018. Pencapaian BOR yang diperoleh pada
tahun 2014, 2015, 2016 dan tahun 2017 terus terjadi
penurunan, dimana nilai yang diperoleh tahun 2014 sebesar
72,79%, tahun 2015 sebesar 71,99%, tahun 2016 sebesar
47,37% dan tahun 2017 sebesar 43,26%, namun pada tahun
2018 BOR kembali meningkat menjadi 44,28%.
Peningkatan BOR pada tahun 2018 dibandingkan dengan tahun
2017 menunjukkan adanya peningkatan jumlah hari perawatan
serta jumlah pasien yang dirawat inap di RS Ernaldi Bahar
Provinsi Sumatera Selatan. Peningkatan poin sebesar 1,02%
merupakan suatu arah yang positif dan menunjukkan
0
10
20
30
40
50
60
70
80
2014 2015 2016 2017 2018
72.79 71.99
47.37 43.26 44.28
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 22
optimisme bahwa RS Ernaldi Bahar semakin membaik dalam
hal pelayanan rawat inap.
BOR pada tahun 2018 masih belum dapat memenuhi target
Rencana Strategis pada tahun 2018 sebesar 82%, dan masih
belum memenuhi standard jika dibandingkan dengan standard
nasional sebesar minimal 65%.
2. NDR (Net Death Rate)
NDR (Net Death Rate) yaitu angka kematian pasien sesudah
mendapatkan perawatan lebih dari 48 jam di rumah sakit untuk
tiap-tiap 1.000 penderita keluar. NDR tahun 2014 terealisasi
sebesar 0,010 dan NDR tahun 2015 terealisasi sebesar 0,0021
dan pada tahun 2016 terealisasi sebanyak 0,002, dan tahun
2017 sebesar 0 dengan target yang ditetapkan sebesar 0 orang
per 1000 pasien. Untuk tahun 2018, sudah sangat baik dan
sesuai dengan yang ditargetkan, yaitu 0 pasien untuk kematian
pasien lebih dari 48 jam perawatan. Hal ini menunjukkan
kualitas pelayanan rumah sakit yang semakin bagus sehingga
angka kematian pasien yang dirawat di RS. Ernaldi Bahar
sesudah mendapat perawatan > 48 jam dapat diturunkan.
Terjadinya penurunan untuk angka NDR disebabkan karena
pada waktu diagnosa medik dan keperawatan pasien tidak
hanya untuk diagnosa gangguan jiwa saja, tetapi didiagnosa
juga keadaan fisik pasien, sehingga terapi yang diberikan tidak
hanya untuk kesembuhan gangguan jiwanya saja tetapi
pemulihan gangguan fisik juga. Selain itu, telah dilakukan
upaya semua pasien yang dirawat dapat keluar dari rumah sakit
tanpa ada kejadian kematian pada pasien, seperti adanya
asesmen pasien jatuh, asesmen pasien lari, dan asesmen pasien
bunuh diri, dan lain sebagainya. RS Ernaldi Bahar juga telah
mengupayakan manajemen risiko, baik klinis maupun non
klinis (seperti fasilitas dan keamanan) yang dapat meminimalisir
berbagai risiko bahaya pada pasien.
3. LOS (Length Of Stay)
LOS (Length Of Stay) yaitu lamanya seorang pasien dirawat
dengan standar 30-52 hari, artinya lamanya perawatan seorang
pasien gangguan jiwa yang dirawat inap selama 30 – 52 hari
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 23
dikatakan baik. Indikator ini disamping memberikan gambaran
tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu
pelayanan. Angka realisasi LOS RS Ernaldi Bahar dapat dilihat
pada Gambar 2.3
Gambar 2.3
Perbandingan Capaian LOS (Length of Stay)
RS Ernaldi Bahar Tahun 2014 – 2018
Dari grafik 3 dapat diperoleh keterangan bahwa pada tahun
2014 pencapaian LOS 25 hari, tahun 2015 pencapaian LOS
20,81 hari, sedangkan untuk tahun 2016 pencapaian LOS
sebesar 18,05 hari dan pada tahun 2017 pencapaian LOS
sebesar 19,58 hari. Sedangkan pada tahun 2018 pencapaian
LOS sebesar 23,74 hari.
Capaian LOS pada tahun 2018 telah mencapai standard target
yang ditetapkan yaitu 30 hari, dikarenakan semakin baiknya
pelayanan pasien rawat inap, dengan adanya clinical pathway
untuk penyakit yang paling banyak terjadi atau penyakit yang
high volume, high risk, dan high cost di RS Ernaldi Bahar.
Clinical pathway adalah sebuah alur yang menggambarkan
proses mulai dari penerimaan pasien hingga pemulangan
pasien. Dengan dilaksanakannya clinical pathway, maka proses
terapi pasien tidak ada yang terlupakan dan dilaksanakan tepat
waktu, sehingga pasien benar-benar mendapatkan pelayanan
yang dibutuhkan sesuai kondisinya.
0
5
10
15
20
25
2014 2015 2016 2017 2018
25
20.81
18.05 19.58
23.74
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 24
Untuk lebih mengefektifkan hari perawatan pasien, RS Ernaldi
Bahar akan terus memberikan pelayanan kesehatan jiwa
kepada pasien dengan terus mengembangkan ilmu pengetahuan
dan memberikan pelayanan medik dan keperawatan yang lebih
baik sehingga pasien dapat pulang dan kembali beraktivitas
seperti biasa.
4. Pasien yang dirawat ruang UPIP (Unit Perawatan Intensif
Psikiatri) lebih 10 hari
Pada tahun 2018, tidak ada (0) pasien yang dirawat ruang UPIP
(Unit Perawatan Intensif Psikiatri) lebih 10 hari di RS Ernaldi
Bahar, yang berarti telah memenuhi standard yang ditetapkan,
yaitu 0 orang. Tercapainya nilai ini merupakan langkah baik
dalam pemberian terapi bagi pasien, sehingga pasien yang
dirawat lebih cepat dalam pengobatan dan lebih cepat tenang
kejiwaannya.
Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pasien yang dirawat
di ruang UPIP lebih dari 10 hari pada tahun 2017 tidak ada,
pada tahun 2016 sebanyak 4 orang dan tahun 2015 sebanyak
3 orang dari target yang ditetapkan sebanyak 0 orang. Hal ini
menandakan bahwa sejak tahun 2017, RS Ernaldi Bahar telah
dapat melaksanakan perawatan intensif yang berkualitas,
sehingga pasien jiwa dapat stabil lebih cepat dan dipindahkan
ke bangsal/ruang perawatan.
5. Survey Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan RS
Capaian indikator Survey Kepuasan Masyarakat terhadap
Pelayanan RS pada tahun 2018 tercapai 79,87%. Jika
dibandingkan dengan pencapaian pada tahun sebelumnya,
pencapaian pada tahun 2018 mengalami peningkatan. Pada
tahun 2017 hanya tercapai 79,42%, tahun 2016 capaian
indikator SKM tercapai 79,03%. Sedangkan pada tahun 2015
capaian indikator SKM mencapai 78,85% dan tahun 2014
tercapai sebesar 78,59%. Peningkatan ini menggambarkan
bahwa RS Ernaldi Bahar terus melakukan peningkatan kualitas
yang berkesinambungan, sehingga dapat memenuhi harapan
masyarakat atas pelayanan kesehatan.
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 25
Angka survey kepuasan masyarakat tahun 2018 masih belum
memenuhi target sebesar 87%. Tidak tercapainya target
indikator ini menjadi dorongan dan semangat bagi RS Ernaldi
Bahar agar lebih baik dalam pelayanan sehingga masyarakat
sebagai pengguna layanan dapat merasa puas.
Berbagai upaya telah dilakukan RS Ernaldi Bahar untuk
meningkatkan kepuasan masyarakat, mulai dari saat pasien
datang sampai dengan pasien selesai pemeriksaan dalam hal
ketepatan waktu maupun dalam hal pelayanan yang diberikan
petugas. RS Ernaldi Bahar telah menggunakan Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit (SIMRS), sehingga pasien ulangan
pada saat pendaftaran tidak memerlukan waktu yang lama,
karena semua data pasien telah tersimpan. Selain itu, untuk
meningkatkan mutu pelayanan, RS Ernaldi Bahar telah
melakukan upaya untuk meningkatkan ketepatan waktu
pelayanan, seperti waktu tanggap IGD, serta waktu tunggu
rawat jalan maupun pelayanan penunjang.
Pada akhir tahun 2018, RS Ernaldi Bahar juga telah
mempersiapkan adanya sistem antrian online, sehingga calon
pasien dapat mendaftar sebagai pasien melalui web, yang akan
mulai diberlakukan pada tahun 2019. Terobosan yang
dilakukan oleh RS Ernaldi Bahar lainnya adalah SIMRS yang
berbasis web, yang diharapkan dapat memudahkan petugas
dalam melakukan pelayanan serta mempersingkat waktu
tunggu pelayanan, sehingga dapat meningkatkan kepuasan
masyarakat.
Perbandingan pencapaian survey kepuasan masyarakat
terhadap pelayanan RS dapat dilihat pada Gambar 2.4
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 26
Gambar 2.4
Perbandingan Capaian Indikator Survey Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan RS Ernaldi Bahar Tahun 2014 – 2018
6. Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan Jiwa
Jumlah kunjungan pasien rawat jalan jiwa di RS Ernaldi Bahar
pada tahun 2018 sebanyak 35.246 kunjungan. Jumlah
kunjungan ini belum sesuai dengan target yang telah ditetapkan
yaitu sebesar 45.701 kunjungan atau tercapai sebesar 77,12%.
Terjadi penurunan jumlah kunjungan jika dibandingkan dengan
jumlah kunjungan pada tahun sebelumnya, yaitu pada tahun
2017 sebanyak 38.332 kunjungan dan pada tahun 2016
sebanyak 41.232 kunjungan. Pada tahun 2015 sebanyak
42.629 kunjungan, mengalami peningkatan jika dibandikan
dengan jumlah kunjungan pada tahun 2014 sebanyak 37.080
kunjungan.
Menurunnya jumlah kunjungan pasien rawat jalan jiwa ini
dikarenakan beberapa hal, seperti :
a. program rujuk balik oleh BPJS (pelayanan obat rujuk balik
merupakan program BPJS yang memberikan obat-obatan
untuk penyakit kronis di fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat pertama).
b. Fasilitas kesehatan tingkat lanjutan maupun pertama,
seperti RS Kelas B, C, dan D, serta Puskesmas, klinik atau
balai pengobatan telah menyediakan pelayanan kesehatan
jiwa.
77.5
78
78.5
79
79.5
80
2014 2015 2016 2017 2018
78.59
78.85 79.03
79.42
79.87
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 27
c. Masih adanya stigma negatif di masyarakat tentang
gangguan kejiwaan maupun pengobatannya, sehingga
masyarakat masih ada yang melakukan pemasungan dan
memilih pengobatan alternative.
Menurunnya jumlah kunjungan rawat jalan jiwa memacu
Rumah Sakit Ernaldi Bahar untuk semakin lebih meningkatkan
kualitas pelayanan yang ada. Selain melalui peningkatan
kualitas pelayanan juga melalui peningkatan promosi kepada
masyarakat mengenai RS Ernaldi Bahar, terutama pada pasien
umum dan fasilitas kesehatan di sekitar RS Ernaldi Bahar.
Promosi juga diperlukan untuk mensosialisasikan keberadaan
Rumah Sakit Ernaldi Bahar sebagai rumah sakit khusus jiwa
satu-satunya memiliki sarana dan prasarana yang lengkap
untuk pemeriksaan kesehatan jiwa.
Perbandingan jumlah kunjungan pasien rawat jalan jiwa dari
tahun 2014 hingga tahun 2018 dapat dilihat pada Gambar 2.5
Gambar 2.5
Perbandingan Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan Jiwa RS
Ernaldi Bahar Tahun 2014- 2018
7. Jumlah kunjungan pengguna NAPZA
Jumlah kunjungan pengguna NAPZA pada tahun 2018
mencapai 2.126 kunjungan. Terjadi penurunan jumlah
kunjungan pengguna Napza jika dibandingkan dengan tahun
tahun 2017 dan 2016, yang berturut-turut mencapai 2.212
kunjungan dan 2.575 kunjungan, namun meningkat jika
0
5000
10000
15000
20000
25000
30000
35000
40000
45000
2014 2015 2016 2017 2018
37080
42629 41232 38332
35246
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 28
dibandingkan tahun 2015 dengan jumlah kunjungan 1.507
kunjungan.
Penurunan jumlah kunjungan tahun 2018 dibandingkan tahun
2017 sebesar 3,8% dikarenakan beberapa pengguna Napza telah
selesai menjalani terapi. Selain itu, terdapat perubahan tren
penggunaan Napza di Indonesia dan dunia, yaitu penurunan
penggunaan opiate, seperti heroin, namun terjadi peningkatan
konsumsi jenis metamfetamin.
Selanjutnya RS Ernaldi Bahar akan menggalakkan kegiatan
yang sifatnya kerjasama dengan Institusi dan lembaga Napza
guna memberikan informasi tentang pelayanan napza. Upaya ini
diharapkan semakin banyaknya pengguna narkoba yang
mempunyai kesadaran diri untuk melepaskan diri dari
ketergantungan terhadap Narkoba. Selain itu, RS Ernaldi Bahar
akan lebih banyak menginformasikan dan melakukan promosi
kepada masyarakat tentang Klinik Napza Terpadu, yang terdiri
dari klinik PTRM, CST (Care and Support Treatment), VCT
(Voluntary Counseling and Testing) sebagai klinik pengobatan
bagi pecandu NAPZA. Perbandingan jumlah kunjungan
Pengguna NAPZA dapat dilihat pada Gambar 2.6
Gambar 2.6
Perbandingan Kunjungan Pengguna NAPZA Tahun 2014 – 2018
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
2014 2015 2016 2017 2018
432
1507
2575
2212 2126
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 29
8. Jumlah residen (pengguna NAPZA) yang menjalani rehabilitasi
Jumlah residen (pengguna NAPZA) yang menjalani rehabilitasi pada
tahun 2018 belum mencapai target yang telah ditetapkan pada
awal tahun, dari target 200 orang hanya tercapai 126 orang
atau mencapai 63%.
Perbandingan jumlah residen yang menjalani rehabilitasi dapat
di lihat pada Gambar 2.7
Gambar 2.7
Perbandingan Jumlah Residen (Pengguna NAPZA) yang Menjalani Rehabilitasi Tahun 2014 – 2018
Dari Grafik 7 tampak adanya tren penurunan jumlah residen
(pengguna) Napza semenjak tahun 2016. Pada tahun 2018,
terjadi penurunan jumlah residen (pengguna) Napza jika
dibandingkan dengan tahun 2017 sebanyak 167 orang atau
turun sebesar 24,5%. Pada tahun 2016 jumlah residen yang
menjalani rehabilitasi sebanyak 210 orang mengalami
penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2015 jumlah
residen yang menjalani rehabilitasi sebanyak 601 orang,
sedangkan pada tahun 2014 jumlah residen yang menjalani
rehabilitasi sebanyak 356 orang.
Beberapa hal yang menyebabkan tidak tercapainya target pada
tahun 2018 antara lain dikarenakan BNN Provinsi Sumatera
Selatan telah memiliki pusat rehabilitasi NAPZA, serta telah
banyak pusat rehabilitasi NAPZA milik swasta yang diberikan
izin dalam penanggulangan ketergantungan NAPZA di Sumatera
0
100
200
300
400
500
600
700
2014 2015 2016 2017 2018
356
601
210 167
126
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 30
Selatan. Selain itu, kurangnya promosi tentang pelayanan
rehabilitasi Napza ke masyarakat, serta masih rendahnya
kesadaran keluarga dan pecandu untuk melakukan rehabilitasi
secara sukarela.
Oleh karena itu, strategi RS Ernaldi Bahar pada tahun
mendatang adalah lebih giat mempromosikan pusat rehabilitasi
NAPZA dan akan melengkapi sarana dan prasarana di ruang
rawat inap rehabilitasi narkoba, seperti melengkapi alat – alat
latihan musik, alat latihan olah raga dan lain – lain sebagai
terapi bagi para penderita Narkoba, serta meningkatkan
kenyamanan residen, terutama di ruang detoksifikasi. Selain
itu, untuk meningkatkan pengetahuan paramedis yang
berkecimpung di rehabilitasi narkoba, RS Ernaldi Bahar akan
lebih banyak mengirimkan tenaga kesehatannya untuk
memperdalam ilmu di bidang rehabilitasi terhadap pengguna
narkoba ke Rumah Sakit yang lebih dulu telah mempunyai
program dalam hal rehabilitasi narkoba.
9. Jumlah Institusi Pendidikan yang Melakukan Praktek
Jumlah institusi pendidikan yang melakukan praktek di RS
Ernaldi Bahar pada tahun 2018 telah mencapai target yang
diharapkan yaitu sebanyak 22 institusi dari target 22 institusi
atau mencapai 100%. Jumlah ini naik jika dibandingkan
dengan tahun sebelumnya. Pada tahun 2017 dan 2016
sebanyak 20 institusi, sedangkan tahun 2015 sebanyak 21
institusi per tahun dari target yang telah ditetapkan yaitu
sebanyak 20 institusi/tahun dengan persentase capaian 105%.
Sedangkan pada tahun 2014 sebanyak 20 institusi per tahun
dari target yang telah ditetapkan yaitu sebanyak 20
institusi/tahun dengan persentase capaian 100%. Hal ini
menjadi penilaian bahwa RS Ernaldi Bahar menjadi rujukan
bagi institusi kesehatan untuk melakukan praktek lapangan di
bidang kesehatan jiwa.
Adapun program studi pendidikan yang melakukan praktek di
RS Ernaldi Bahar meliputi Fakultas Kedokteran, program studi
DIII Keperawatan, S1 Keperawatan, Profesi Ners, S2
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 31
Keperawatan, S1 Psikologi, DIII Rekam Medis, S1 Kesehatan
Masyarakat, dan beberapa ilmu kesehatan lainnya.
Perbandingan jumlah institusi yang melakukan praktek pada
kurun tahun 2014 – 2018 disajikan pada Gambar 2.8
Gambar 2.8
Perbandingan Target Institusi Pendidikan yang melakukan Praktek
Lapangan Tahun 2014 – 2018
Dari grafik 8 dapat dilihat terjadi kenaikan jumlah institusi yang
melakukan praktek di RS. Ernaldi Bahar dari tahun 2014
sampai dengan tahun 2015, kemudian terjadi penurunan di
tahun 2016, namun pada tahun 2018 terjadi peningkatan dan
dapat memenuhi target tahun 2018 dan target Renstra,
sebanyak 22 institusi pendidikan.
RS Ernaldi Bahar telah melaksanakan kerjasama dengan
institusi-institusi kesehatan yang berada di Sumatera Selatan
agar dapat melaksanakan praktek lapangan di RS Ernaldi
Bahar. Untuk menunjang kerjasama tersebut RS Ernaldi Bahar
telah melakukan perbaikan-perbaikan gedung sebagai sarana
penunjang lahan praktek dan juga untuk mahasiswa yang
berasal dari luar kota Palembang disediakan asrama untuk
menginap. Untuk tenaga pendidik RS Ernaldi Bahar telah
melaksanakan pelatihan-pelatihan bagi karyawan RS, Ernaldi
Bahar guna menambah ilmu dalam bidang kesehatan jiwa dan
kegawatdaruratan.
19
19.5
20
20.5
21
21.5
22
2014 2015 2016 2017 2018
20
21
20 20
22
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 32
10. Jumlah Mahasiswa yang Melakukan Penelitian
Jumlah mahasiswa yang melakukan penelitian di RS Ernaldi
Bahar pada tahun 2018 hanya tercapai 68% dari target yang
telah ditetapkan atau 136 orang dari target 200 orang per
tahun. Jumlah mahasiswa yang melakukan penelitian pada
tahun 2018 juga mengalami penurunan dibandngkan dengan
tahun 2017. Jumlah mahasiswa yang melakukan penelitian di
RS Ernaldi Bahar dapat dilihat pada Gambar 2.9
Gambar 2.9
Perbandingan Jumlah Mahasiswa yang Melakukan Penelitian
Tahun 2014 - 2018
Belum tercapainya target yang telah ditetapkan akan menjadi
acuan bahwa RS Ernaldi Bahar sebagai pusat pendidikan dan
penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan jiwa akan
berusaha menjadi lebih baik lagi dengan cara melakukan
perbaikan sarana dan prasarana belajar di RS Ernaldi Bahar
seperti melengkapi referensi ataupun buku-buku mengenai ilmu
kejiwaan.
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
2014 2015 2016 2017 2018
150
117
147
173
136
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 33
Tabel 2.3
Pencapaian Kinerja Pelayanan RS Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan
No
Indikator Kinerja sesuai
Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah
Target
NSPK
Target
IKK
Target Indikato
r Lainnya
Target Renstra Tahun ke Realisasi Capaian Tahun ke - Rasio Capaian pada Tahun ke -
2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
1 BOR (Bed Occupancy
Rate) / Rata - rata tempat tidur terisi
60 - 85 85 79 80 81 82 72.79 71.99 47.37 43.26 44.28 85.64 91.13 59.21 53.41 54.00
2 NDR (Nett Death Rate) / Kematian pasien > 48 jam perawatan
0 0 0 0 0 0 0.010 0.0021 0.002 0 0,0015
3 LOS (Length Of Stay) / Lama pasien dirawat
> 30 hari
31 30 30 30 30 25 20.81 18.05 19.58 23.74 124.00 144.16 166.205
153.22 126.37
4 Pasien dirawat ruang UPIP (Unit Pelayanan Intensif Psikiatri) >10 hari
0 0 0 0 0 3 4 0 0
5 Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap
Pelayanan Rumah Sakit
76,61 – 88,30
70 78 81 81 87 78.59 78.85 79.03 79.42 79.87 112.27 101.09 97.5679
98.05 91.80
6 Jumlah kunjungan pasien rawat jalan jiwa
41444 38934 40881 42925 45701 37080 42629 41232 38332 35246 89.47 109.49 100.86 89.30 77.12
7 Jumlah kunjungan
pengguna NAPZA
225 833 916 3075 2400 432 1507 2575 2212 2126 192.00 180.91 281.1 71.93 88.58
8 Jumlah Residen (Pengguna NAPZA) yang menjalani rehabilitasi
285 411 452 497 200 356 601 210 167 126 124.91 146.23 46.46 33.60 63.00
9 Jumlah institusi Pendidikan yang melakukan Praktek
20 20 20 22 22 20 21 20 20 22 100.00 105.00 100 90.91 100.00
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 34
10 Jumlah Mahasiswa yang melakukan penelitian
150 160 170 180 200 150 117 147 173 136 100.00 73.13 86.47 96.11 68.00
Tabel 2.2
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan RS Ernaldi Bahar
Provinsi Sumatera Selatan
Uraian
Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Angggaran pada Tahun ke - Rasio Antara Realisasi dan Anggaran
Tahun ke - Rata - Rata
Pertumbuhan
2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 Anggar
an Realisa
si
Urusan Wajib
Kesehatan
RS Ernaldi Bahar
16,838,570,0
00
24,156,405,200
26,741,130,750
28,110,256,375
30,850,023,220
16,028,631,041
23,028,581,110
23,796,008,012
26,722,525,915
28,817,902,078
95.19 95.33 88.99 95.06 93.41 25,66 24,35
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 35
Dari gambaran Tabel 2.1 diatas dapat dilihat bahwa realisasi
anggaran hanya pada Tahun ke 3 yaitu di tahun 2015 yang
realisasinya kurang dari 90%, yaitu 88,99%. Penurunan penyerapan
realisasi ini bukan dikarenakan rendahnya kinerja melainkan terjadi
hutang pembayaran kegiatan yang dibayarkan ditahun selanjutnya.
Faktor – faktor yang mendukung tingginya realisasi anggaran ini
dikarenakan program dan kegiatan dilaksanakan oleh pemegang
kegiatan yang diberikan amanat sesuai dengan bidang dan
keahliannya, sehingga rencana kebutuhan yang dapat dipenuhi
dengan maksimal dan bermanfaat.
Dari gambaran anggaran dari tahun 2014 - 2018 pada RS Ernaldi
Bahar, peningkatan ini bukan terletak pada peningkatan anggaran
yang bersumber dari APBD, melainkan peningkatan yang bersumber
dari pendapatan jasa layanan BLUD, yang didapatkan dari
penerimaan jasa layanan yang dilaksanakan oleh RS Ernaldi Bahar
Provinsi Sumatera Selatan.
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan RS Ernaldi
Bahar Provinsi Sumatera Selatan
Undang-undang nomor 20 Tahun 2003, PP Nomor 38 Tahun 2007
dan PP Nomor 41 Tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah
secara umum merubah paradigma desentralisasi kesehatan nasional
dengan adanya tuntutan pembaharuan. Tuntutan tersebut
menyangkut pembaharuan sistem kesehatan didaerah dan dipusat,
diantaranya dinas kesehatan semakin berkembang menjadi lembaga
pemerintah disektor kesehatan yang mempunyai banyak fungsi
yakni (1) sebagai pelaksana kegiatan, (2) sebagai lembaga yang
menyusun kebijakan dan peraturan didaerah berdasar standar
nasional, memastikan aturan dijalankan, dan (3) membiayai
pelayanan kesehatan. Rumah sakit pemerintah semakin tegas
didorong menjadi lembaga pelayanan non-birokratis. Rumah sakit
pemerintah menjadi lembaga pelayanan yang bersifat tidak mencari
untung, dalam sistem Badan layanan Umum (BLU).
PP nomor 23 Tahun 2005 tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum dan PERMENDAGRI Nomor 79 Tahun 2018 tentang
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 36
Badan Layanan Umum Daerah, dimana PP tersebut memberikan
keleluasaan terhadap badan Layanan Umum Daerah untuk
mengelola keuangan secara mandiri dan fleksibel dengan
menonjolkan produktifitas, efisiensi dan efektifitas.
Secara umum PP dan PERMENDAGRI tersebut menimbulkan
peluang sekaligus tantangan bagi Rumah Sakit Ernaldi Bahar,
karena untuk dapat mengelola keuangan sesuai PPK-BLUD, RS.
Ernaldi Bahar harus mampu meningkatkan kinerjanya baik dalam
aspek pelayanan, administrasi, sumber daya keuangan maupun
sarana dan prasarana.
Semakin meningkatnya kesadaran bahwa gangguan jiwa
memberikan dampak negatif yang luar biasa serta menimbulkan
kehilangan waktu produktif yang tinggi merupakan alasan penting
yang menyebabkan semakin pedulinya pemerintah terhadap
kesehatan jiwa. Disamping itu dengan semakin meningkatnya
penggunaan NAPZA (narkotika dan zat adiktif lainnya) yang
berdampak terhadap kesehatan jiwa sangat dirasakan pada saat ini.
Berdasarkan isu-isu yang berkembang di masyarakat dan
pengamatan terhadap lingkungan strategis, dapat diidentifikasikan
kondisi internal (kekuatan dan kelemahan) dan eksternal (peluang
dan ancaman). Identifikasi atas keempat aspek positif dan negatif
organisasi tersebut akan membantu pemerintah khususnya Rumah
Sakit Ernaldi Bahar dalam menentukan tujuan, sasaran, strategi
dan kebijakan yang akan diambil dalam pencapaian Misi dan Visi
organisasi.Semakin meningkatnya kesadaran bahwa gangguan jiwa
memberikan dampak negatif yang luar biasa serta menimbulkan
kehilangan waktu produktif yang tinggi merupakan alasan penting
yang menyebabkan semakin pedulinya pemerintah terhadap
kesehatan jiwa. Disamping itu dengan semakin meningkatnya
penggunaan NAPZA (narkotika dan zat adiktif lainnya) yang
berdampak terhadap kesehatan jiwa sangat dirasakan pada saat ini.
Dengan semakin meningkatnya kesadaran tersebut merupakan
peluang sekaligus tantangan RS Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera
Selatan dimana RS Ernaldi Bahar harus mampu bersaing dengan
banyaknya rumah sakit swasta yang telah memberikan pelayanan
kesehatan jiwa, untuk itulah RS Ernaldi Bahar terus berusaha
memberikan pelayanan yang terbaik dengan meningkatkan sarana
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 37
dan prasarana penunjang pelayanan dan meningkatkan kapasitas
dan kualitas SDM pemberi pelayanan kepada masyarakat.
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 38
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU – ISU STRATEGIS
RS ERNALDI BAHAR PROVINSI SUMATERA SELATAN
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan RS Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan
Rumah Sakit Ernaldi Bahar mempunyai tantangan yang cukup berat
dalam perannya sebagai pemberi pelayanan kesehatan jiwa. Hal ini
dikarenakan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat akan
pelayanan yang baik dan kompetisi ketat antar rumah sakit
pemerintah dan swasta. Kedepan RS. Ernaldi Bahar Provinsi
Sumatera Selatan akan terus berbenah dan memperbaiki kinerja
sehingga terwujud RS. Ernaldi Bahar sebagi pusat rujukan
pelayanan dan pendidikan kesehatan jiwa yang prima dan berdaya
saing nasional.
Sesuai dengan tugas dan fungsi RS. Ernaldi Bahar maka ada
beberapa kondisi yang harus diperhatikan dan bahkan diantisipasi
agar dapat meningkatkan pelayanan kesehatan di Provinsi Sumatera
Selatan, adapun kondisi – kondisi yang perlu diperhatikan antara
lain :
TABEL 3.1
PEMETAAN PERMASALAHAN
No Masalah Akar Masalah
(1) (2) (3)
1 Masih rendahnya
pemanfaatan RS Ernaldi
Bahar sebagai Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
Jiwa
1. Sarana dan prasarana pelayanan
kesehatan yang masih belum memadai
2. Jumlah SDM kesehatan yang belum
mencapai angka standar Permenkes
3. Masih rendahnya kesadaran masyarakat
dalam pengobatan ODGJ (Orang Dengan
Gangguan Jiwa)
4. Masih kurangnya promosi tentang
pelayanan RS Ernaldi Bahar
5. Jarak RS yang jauh dari 17 Kabupaten /
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 39
Kota
6. Masih adanya stigma negative dengan
ODGJ yang dirawat di RSJ
2 Belum optimalnya
pelayanan bagi pasien
ketergantungan Napza
1. Sarana dan prasarana RS yang belum
sesuai standar
2. Jumlah perawat khusus konselor napza
yang jumlahnya masih kurang
3. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk
rehabilitasi atas kemauan sendiri
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya terdapat faktor
penghambat, baik secara internal maupun secara eksternal, yang
dapat digambarkan sebagai berikut :
A. Permasalahan Internal :
1. Masih kurangnya Jumlah SDM kesehatan.
Salah satu permasalahan penting yang dihadapi oleh rumah
sakit adalah masih kurangnya ketersediaan tenaga
kesehatan terutama untuk tenaga psikiater dan paramedis.
Pada saat ini untuk rasio paramedis dengan tempat tidur
(TT) baru mencapai 1:2 dari rasio standar yang seharusnya
1:1, dimana 1 paramedis untuk 1 tempat tidur. Sementara
untuk tenaga subspesialis jiwa sampai dengan sekarang RS
Ernaldi Bahar belum memiliki. Penambahan tenaga
kesehatan ini sangat dibutuhkan dengan semakin
meningkatnya jumlah pasien yang ditangani dan adanya
rencana pengembangan/penambahan layanan Rumah Sakit
Ernaldi Bahar.
2. Sarana dan prasarana rumah sakit yang belum sesuai
standar.
Pemenuhan sarana dan prasarana rumah sakit yang sesuai
dengan standar untuk pelayanan rumah sakit jiwa,
terutama jika dikaitkan dengan status Rumah Sakit Ernaldi
Bahar sebagai rumah sakit khusus jiwa kelas A sangat
dibutuhkan. Penambahan alat-alat kesehatan/medis untuk
menunjang pelayanan kesehatan sangat diperlukan,
termasuk juga penambahan sarana dan prasarana
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 40
pendukung pelayanan lainnya, seperti peralatan pada ruang
gizi, farmasi, laundry dan rehabilitasi.
Selain itu jika dilihat dari ketersediaan ruang rawat inap,
maka jumlah kamar dan fasilitas ruang perawatan kelas 3
(tiga) masih sangat kurang, terutama untuk mengantisipasi
semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat kurang
mampu akan pelayanan rumah sakit. Pada saat ini untuk
ruang rawat inap Kelas 3 selalu penuh karena memang
sebagian besar pasien yang dirawat merupakan pasien yang
ditanggung oleh BPJS (JKNKIS)
Pemenuhan sarana dan prasarana tersebut juga mutlak
dibutuhkan sebagai persyaratan untuk mendapatkan
akreditasi rumah sakit sebagai proses standarisasi terhadap
mutu dan kualitas pelayanan rumah sakit.
3. Masih terbatasnya ketersediaan anggaran/dana.
Masalah terbatasnya ketersediaan anggaran/dana
merupakan masalah klasik yang terus muncul dan
dirasakan. Masih terbatasnya anggaran yang ada, baik
untuk biaya investasi (belanja modal) maupun kebutuhan
biaya operasional rumah sakit menjadi kendala lain yang
harus dihadapi. Terbatasnya ketersediaan anggaran sangat
dirasakan sehingga dalam kurun waktu 2 (dua) tahun
terakhir belanja investasi/modal untuk rumah sakit sangat
kecil. Penambahan anggaran untuk belanja modal sangat
dibutuhkan mengingat sebagian alat-alat kesehatan yang
ada di rumah sakit sudah berumur tua dan tidak sesuai lagi
dengan perkembangan teknologi kedokteran yang
berkembang dengan cepat.
4. Masih kurangnya kegiatan promosi rumah sakit.
Masih lemahnya kegiatan/upaya untuk pemasaran
pelayanan rumah sakit menjadikan masyarakat tidak
mengetahui secara menyeluruh perkembangan dan
kemajuan pelayanan di Rumah Sakit Ernaldi Bahar,
terutama terhadap pengembangan pelayanan baru yang ada
di rumah sakit. Upaya promosi pelayanan rumah sakit
kedepan menjadi kegiatan yang sangat penting terutama
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 41
dengan perubahan status Rumah Sakit Ernaldi Bahar
menjadi BLUD.
B. Permasalahan Eksternal :
1. Terbatasnya anggaran dari pemerintah daerah.
Anggaran yang disediakan oleh pemerintah daerah melalui
APBD terutama untuk biaya operasional dan belanja modal
rumah sakit yang cenderung turun dari tahun ke tahun
menyebabkan penyediaan alat-alat kesehatan sesuai dengan
kebutuhan juga menjadi terhambat. Dari sisi belanja modal,
walaupun status rumah sakit sudah menjadi BLUD, tetapi
masih dibutuhkan anggaran dari APBD untuk
meningkatkan sarana dan prasarana rumah sakit sehingga
dapat memberikan pelayanan dengan baik dan
meningkatkan kepercayaan masyarakat.
2. Masih berkembangnya pola pengobatan alternatif untuk
penyakit jiwa.
Masih adanya pola-pola pengobatan dan penanganan
alternatif untuk pasien ganguan jiwa ditengah masyarakat
sehingga pasien jiwa tersebut telat mendapatkan
pertolongan medis yang tepat dan benar. Selain itu adanya
rasa malu di masyarakat jika ada anggota keluarganya yang
menderita penyakit jiwa sehingga tidak dibawa ke pelayanan
kesehatan tapi dipasung/diasingkan sehingga biasanya
pasien jiwa tersebut kondisi kesehatannya semakin parah
dan sudah adanya penyakit penyerta dan pemberat. Dengan
kondisi pasien yang semakin parah akan membutuhkan
waktu penyembuhan yang lebih lama dengan biaya yang
lebih tinggi.
3. Sistem Pelayanan BPJS yang menyulitkan masyarakat
berobat ke RS Ernaldi Bahar
Dengan pelaksanaan sistem pelayanan berjenjang ini,
kunjungan pasien ke RS Ernaldi Bahar cendrung menurun,
penurunan ini dkarenakan sistem pelayanan yang diatur
oleh BPJS menyulitkan masyarakat, sehingga masyarakat
diharuskan ke RS Kelas C terlebih dahulu, dimana RS kelas
C belum memiliki dokter yang berkompeten dengan
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 42
pelayanan jiwa dan belum memiliki sarana dan prasarana
rawat inap bagi pasien gangguan jiwa
4. Masih adanya stigma negatif terhadap Rumah Sakit Jiwa.
Sampai saat ini, sebagian masyarakat masih menganggap negatif
terhadap rumah sakit jiwa sehingga tidak mau datang berobat ke
rumah sakit, walaupun pelayanan yang diberikan di Rumah Sakit
Ernaldi Bahar pada saat ini juga sudah dapat melayani pasien
umum.
3.2 Telaah Visi, Misi dan Program Kerja Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Terpilih
RS. Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan sebagai unsur
pelayanan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan di bidang
kesehatan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya tidak terlepas
dari visi, misi dan program kepala daerah terpilih. Adapun Visi
Provinsi Sumatera Selatan tahun 2013 - 2018 yaitu : “SUMSEL
MAJU UNTUK SEMUA”
Untuk mendukung Visi Gubernur dan Wakil Gubernur Tahun 2018 –
2023, RS Ernaldi Bahar berada pada Misi # 2 yaitu “Meningkatkan
Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), baik laki-laki maupun
perempuan, yang sehat, berpendidikan, profesional, dan menjunjung
tinggi nilai - nilai keimanan, ketakwaan, kejujuran dan integritas”.
Sesuai dengan Peraturan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 9
Tahun 2008 disebutkan bahwa RS. Ernaldi Bahar merupakan unsur
pelayanan pemerintah Provinsi di bidang kesehatan, RS. Ernaldi
Bahar dipimpin oleh seorang Direktur yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Gubernur Melalui Sekretaris Daerah.
Disebutkan bahwa tugas pokok RS. Ernaldi Bahar adalah membantu
Gubernur dalam penyelenggaraan Pemerintahan Provinsi di Bidang
kesehatan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud,
Rumah Sakit Ernaldi Bahar mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan kegiatan tata usaha, urusan umum, perlengkapan,
kepegawaian dan keuangan;
b. Perumusan kebijakan teknis pelayanan kesehatan
c. Pembinaan kesehatan masyarakat Sumatera Selatan
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 43
d. Penyelenggaraan kegiatan usaha pelayanan kesehatan jiwa,
pencegahan, pemulihan, rehabilitasi, kemasyarakatan dan
sistem rujukan;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh gubernur sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
3.3 Telaah Renstra K/L dan Renstra
Sebagaimana yang telah diamanahkan di dalam Permendagri No. 86
Tahun 2017, tentang Tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian
Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan
Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah,
Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah bahwa Renstra RS. Ernaldi Bahar
Provinsi Sumatera Selatan perlu dilakukan sinkronisasi dengan
Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2014 - 2019.
Dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2014 - 2019 tidak
ada visi dan misi, namun mengikuti visi dan misi Presiden Republik
Indonesia yaitu “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong royong”.
Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 misi
pembangunan yaitu:
1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga
kedaulatan ilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan
mengamankan sumber daya Maritim dan mencerminkan
kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan
demokratis berlandaskan negara hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta
memperkuat jati diri sebagai negara maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi,
maju dan sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri,
maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional, serta
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 44
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam
kebudayaan.
Selanjutnya terdapat 9 agenda prioritas yang dikenal dengan NAWA
CITA yang ingin diwujudkan pada Kabinet Kerja, yakni:
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap
bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga Negara.
2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata
kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan
terpercaya.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat
daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi system dan
penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan
terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar
Internasional.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan
sektor-sektor strategis ekonomi domestik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa.
9. Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial
Indonesia.
Upaya Kesehatan
Pembangunan kesehatan pada periode 2014 - 2019 adalah Program
Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan
dan status gizi masyarakat melalui melalui upaya kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan
finansial dan pemeratan pelayanan kesehatan. Sasaran pokok
RPJMN 2015-2019 adalah : (1) meningkatnya status kesehatan dan
gizi ibu dan anak; (2) meningkatnya pengendalian penyakit; (3)
meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan
rujukan terutama di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan; (4)
meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu
Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan SJSN Kesehatan, (5)
terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin; serta
(6) meningkatkan responsivitas sistem kesehatan.
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 45
Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu
paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan jaminan
kesehatan nasional: 1) pilar paradigma sehat di lakukan dengan
strategi pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan,
penguatan promotif preventif dan pemberdayaan masyarakat; 2)
penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi
peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem
rujukan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan, menggunakan
pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis risiko
kesehatan; 3) sementara itu jaminan kesehatan nasional dilakukan
dengan strategi perluasan sasaran dan benefit serta kendali mutu
dan kendali biaya.
Permasalahan kesehatan jiwa sangat besar dan menimbulkan
beban kesehatan yang signifikan. Data dari Riskesdas tahun 2013,
prevalensi gangguan mental emosional (gejala-gejala depresi dan
ansietas), sebesar 6% untuk usia 15 tahun ke atas. Hal ini berarti
lebih dari 14 juta jiwa menderita gangguan mental emosional di
Indonesia. Sedangkan untuk gangguan jiwa berat seperti gangguan
psikosis, prevalensinya adalah 1,7 per 1000 penduduk. Ini berarti
lebih dari 400.000 orang menderita gangguan jiwa berat (psikotis).
Angka pemasungan pada orang dengan gangguan jiwa berat sebesar
14,3% atau sekitar 57.000 kasus gangguan jiwa yang mengalami
pemasungan.
Gangguan jiwa dan penyalahgunaan Napza juga berkaitan dengan
masalah perilaku yang membahayakan diri, seperti bunuh diri.
Berdasarkan laporan dari Mabes Polri pada tahun 2012 ditemukan
bahwa angka bunuh diri sekitar 0.5 % dari 100.000 populasi, yang
berarti ada sekitar 1.170 kasus bunuh diri yang dilaporkan dalam
satu tahun. Prioritas untuk kesehatan jiwa adalah mengembangkan
Upaya Kesehatan Jiwa Berbasis Masyarakat (UKJBM) yang ujung
tombaknya adalah Puskesmas dan bekerja bersama masyarakat,
mencegah meningkatnya gangguan jiwa masyarakat.
Berdasarkan gambaran Rencana Strategis Kementerian Kesehatan
tahun 2014 – 2019, guna memberikan kemudahan akses pelayanan
kesehatan rujukan bagi masyarakat, RS Ernaldi memberikan
pelayanan bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS,
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 46
namun dalam penerapan dan pelayanannya sering terdapat regulasi
– regulasi yang menghambat pelayanan, seperti pasien yang berobat
di RS Ernaldi Bahar dengan Type A, diharuskan untuk berobat
terlebih dahulu di RS dengan Type B dan C, sehingga pasien sering
merasa kesulitan.
Sebagai faktor penentu kualitas pelayanan, RS Ernaldi Bahar telah
mendapatkan predikat “PARIPURNA” berdasarkan hasil Suryei
Akreditasi Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) Kementerian
Kesehatan sebagai wujud penerapan standar pelayanan.
3.4 Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis
Memperhatikan dari keberadaannya di Provinsi Sumatera Selatan,
Rumah Sakit Ernaldi Bahar merupakan satu-satunya Rumah Sakit
Khusus Jiwa yang ada di Provinsi Sumatera Selatan dengan cakupan
pelayanan yang meliputi 17 Kabupaten Kota, namun akses menuju
RS dari beberapa kabupaten / kota yang masih belum lancar
menyebabkan pasien sering terkendala waktu, sehingga pasien
datang sering terlambat dan pelayanan telah selesai. Guna
mengantisipasi hal tersebut, RS Ernaldi Bahar telah menyediakan
rumah singgah / asrama bagi masyarakat umum yang dapat
digunakan dengan biaya sewa yang tidak mahal.
Dilihat dari aspek lingkungan, RS Ernaldi Bahar dalam memberikan
pelayanan terdapat limbah medis yang dihasilkan. Dengan keadaan
sekarang, sarana pengolahan limbah tersebut sering bermasalah dan
membutuhkan perbaikan dan penggantian alat, namun terkendala
biaya yang besar dalam pelaksanaannya. Disamping itu juga RS
Ernaldi Bahar telah melibatkan masyarakat sekitar RS dalam
memberikan masukan – masukan guna memberikan efek
kenyamanan masyarakat sekitar. Masukan – masukan tersebut
antara lain adalah warga sekitar yang berharap keamanan
lingkungan yang lebih diperketat sehingga mengurangi angka
kejadian pasien lari yang masuk ke lingkungan warga sekitar.
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 47
3.5 Penentuan Isu – Isu Strategis
Penentuan isu-isu strategis Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi
Sumatera Selatan dilakukan dengan melakukan identifikasi peluang
dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang
lebih lanjut akan dianalisis dengan menggunakan pendekatan
SWOT.
a. Kekuatan (Strenght)
1. Rumah Sakit Ernaldi Bahar merupakan rumah sakit khusus
jiwa dengan kelas A dan merupakan satu-satunya rumah
sakit jiwa di Provinsi Sumatera Selatan.
2. Area/lahan rumah sakit yang cukup luas sehingga
memungkinkan untuk pengembangan rumah sakit.
3. Lokasi yang strategis terletak di ibukota provinsi, sebagai
pusat rujukan kesehatan jiwa di Provinsi Sumatera Selatan.
4. Memiliki gedung yang representatif, baru dibangun dan
lengkap, tempat parkir luas, tersedianya fasilitas umum
seperti mushola, kantin.
5. Tersedianya pelayanan medis umum dan spesialis untuk
rawat jalan yang bisa dimanfaatkan oleh seluruh
masyarakat di Provinsi Sumatera Selatan.
b. Kelemahan (Weaknesses)
1. Jumlah SDM kesehatan masih kurang terutama untuk
tenaga Psikiater dan Paramedis.
2. Ketersediaan Anggaran/dana yang belum cukup untuk
operasional RS.
3. Sarana dan prasarana rumah sakit yang belum sesuai
standar untuk pelayanan rumah sakit jiwa.
4. Letak RS yang cukup jauh dari pusat kota sehingga sulit
dijangkau oleh kendaraan umum.
c. Peluang (Opportinuties)
1. Meningkatnya kualitas penduduk yang ditandai dengan
meningkatan pemahaman terhadap pentingnya kesehatan
jiwa dan dampak yang ditimbulkan akibat gangguan jiwa
dari Pemerintah.
2. Adanya dukungan pemerintah daerah terhadap BPJS
dengan program universal coverage dimana seluruh
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 48
masyarakat yang belum terdaftar didalam BPJS akan
dijamin premi BPJS dengan bayaran sharing antara
pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten kota.
d. Ancaman (Threats)
1. Semakin banyaknya rumah sakit swasta yang berkembang
yang telah mampu memberikan pelayanan rawat jalan jiwa.
2. Stigma negative masyarakat terhadap RS jiwa.
3. Masih berkembangnya pola pengobatan tradisional untuk
pengobatan jiwa.
Berdasarkan analisis diatas, dapat disimpulkan isu strategis yang
akan ditangani RS Ernaldi Bahar dalam 5 (lima) tahun kedepan
adalah :
1. Melengkapi SDM dokter terutama dokter sub spesialis
kesehatan jiwa guna mendukung standar RS Jiwa Kelas A.
2. Melakukan pelatihan dan pendidikan keahlian bagi tenaga
kesehatan dalam ilmu kesehatan jiwa yang semakin lama
semakin maju dalam pemberian terapi pasien.
3. Melengkapi sarana dan prasarana baik gedung maupun alat
kesehatan sesuai standar, dimana banyak alat – alat kesehatan
yang sudah berumur tua, sehingga sering mengalami
kerusakan.
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 49
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN
4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah RS Ernaldi Bahar Provinsi
Sumatera Selatan
RS. Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan sebagai salah satu
Perangkat Daerah Provinsi mempunyai tugas untuk membantu
Kepala Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di
bidang kesehatan dalam rangka mewujudkan visi provinsi Sumatera
Selatan yaitu “SUMSEL MAJU UNTUK SEMUA”. Sedangkan misi
yang terkait dengan bidang kesehatan adalah “Meningkatkan
Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), baik laki-laki maupun
perempuan, yang sehat, berpendidikan, profesional, dan
menjunjung tinggi nilai - nilai keimanan, ketakwaan, kejujuran
dan integritas”.
Tujuan merupakan hasil yang ingin dicapai atau dihasilkan dalam
jangka waktu satu sampai lima tahun mendatang yang
menggambarkan arah strategis organisasi atau digunakan untuk
meletakkan kerangka prioritas dengan memfokuskan arah semua
program dan aktivitas organisasi pada pencapaian misi yang telah
ditetapkan.
Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh Rumah Sakit Ernaldi Bahar
Provinsi Sumatera Selatan tahun 2019 - 2023, adalah sebagai
berikut :
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan jiwa yang bermutu
2. Meningkatnya pemanfaatan sebagai RS Pendidikan
3. Meningkatnya pelayanan publik yang berkualitas
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 50
Sasaran
Dari setiap tujuan yang telah ditetapkan, masing-masing dibuat
sasarannya, yaitu :
1. Tujuan 1 : Meningkatkan pelayanan kesehatan jiwa yang
bermutu, dengan sasaran 1 adalah “Meningkatnya kualitas
pelayanan kesehatan jiwa”, dengan indikator :
NDR (Nett Death Rate) / Kematian pasien setelah > 48 jam
perawatan
LOS (Length Of Stay) / Rata-rata lamanya pasien dirawat
Jumlah Pasien dirawat ruang UPIP (Unit Perawatan Intensif
Psikiatri) >10 hari
Persentase pasien jiwa terkontrol
2. Tujuan 1 : Meningkatkan pelayanan kesehatan jiwa yang
bermutu, dengan sasaran 2 adalah “Meningkatnya pemanfaatan
pelayanan kesehatan jiwa di Rumah Sakit”, dengan indikator :
BOR (Bed Occupancy Rate) / Rata-rata tempat tidur terisi
3. Tujuan 2 : Meningkatnya pemanfaatan sebagai RS Pendidikan,
dengan sasaran : Meningkatnya Pemanfaatan Sebagai RS
Pendidikan”, dengan indikator “Meningkatnya mutu RS
Pendidikan” dengan sasaran :
Persentase kelulusan mahasiswa ujian praktek
4. Tujuan 3 : Meningkatnya pelayanan publik yang berkualitas",
dengan sasaran : Meningkatnya transparansi akuntabilitas
BLUD”, dengan indikator :
Persentase tindak lajut temuan BPK
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 51
Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah RS Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan
No Tujuan Sasaran Indikator Tujuan /
Sasaran Satuan
Target Kinerja Tujuan / Sasaran pada Tahun
ke-
2019 2020 2021 2022 2023
1 Meningkatkan pelayanan
kesehatan jiwa yang
bermutu
1 Meningkatnya kualitas
pelayanan kesehatan
jiwa
1 NDR (Nett Death Rate) /
Kematian pasien setelah
> 48 jam perawatan
org/1000 0 0 0 0 0
2 LOS (Length Of Stay) /
Rata-rata lamanya
pasien dirawat
hari 30 26 24 22 21
3 Jumlah Pasien dirawat
ruang UPIP (Unit
Pelayanan Intensif Psikiatri) >10 hari
orang 0 0 0 0 0
4 Persentase pasien jiwa
terkontrol
% 80 83 85 88 90
2 Meningkatnya
pemanfaatan pelayanan
kesehatan jiwa di
Rumah Sakit
5 BOR (Bed Occupancy
Rate) / Rata-rata tempat
tidur terisi
% 65 66 67 68 70
2 Meningkatnya pemanfaatan sebagai RS Pendidikan
3 Meningkatnya mutu RS Pendidikan
6 Persentase kelulusan mahasiswa ujian
praktek
% 100 100 100 100 100
3 Meningkatnya pelayanan
publik yang berkualitas
4 Meningkatnya
transparansi
akuntabilitas BLUD
7 Persentase tindak lajut
temuan BPK
% 100 100 100 100 100
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 52
BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Penentuan strategi dimaksudkan untuk mendapatkan cara sehingga
tujuan dapat tercapai dan tepat sasaran. Adapun strategi yang akan
ditempuh sehubungan dalam perwujudan visi dan misi Provinsi Sumatera
Selatan dalam lima tahun mendatang dapat dilihat pada tabel berikut ini
:
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 53
Tabel 5.1
Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
VISI : SUMSEL MAJU UNTUK SEMUA
MISI KE 2 : Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), baik laki-laki maupun perempuan, yang sehat, berpendidikan,
profesional, dan menjunjung tinggi nilai - nilai keimanan, ketakwaan, kejujuran dan integritas
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Tujuan 1
Meningkatkan pelayanan kesehatan jiwa yang bermutu
1 Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan jiwa
1 Menurunkan angka Readmisi Pasien 1 Meningkatkan pengetahuan keluarga terhadap pengobatan ODGJ
2 Meningkatkan kepuasan masyarakat
terhadap pelayanan
1 Meningkatkan tatalaksana pasien
sesuai standar
2 Meningkatkan ketepatan waktu
dalam pelayanan
3 Ketersediaan SDM sesuai standar
4 Ketersediaan sarana prasarana
sesuai standar
2 Meningkatnya pemanfaatan
pelayanan kesehatan jiwa di Rumah
Sakit
1 Meningkatnya akses masyarakat
terhadap RS Ernaldi Bahar
1 Meningkatnya kemitraan rs dalam
bidang pelayanan kesehatan
2 Meningkatmya promosi dan
publikasi pelayanan RS
3 Meningkatnya penggunaan pendaftaran online
3 Meningkatkan kecepatan pelayanan kesehatan
1 Meningkatkan kepatuhan terhadap SOP
4 Meningkatkan Pelayanan
Rehabilitasi NAPZA (Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat Adiktif
Lainnya)
1 Meningkatkan penatalaksana rehab
sesuai standar
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 54
2 Meningkatkan pengawasan terhadap
residen
Tujuan 2
Meningkatnya pemanfaatan sebagai
RS Pendidikan
1 Meningkatnya mutu RS Pendidikan 1 Meningkatkan indeks kepuasan
mahasiswa terhadap pelaksanaan
praktek
1 Ketersedian sarana prasarana sesuai
standar
2 Meningkatkan ketepatan pemenuhan
kurikulum pendidikan
1 Meningkatkan kompetensi pendidik
klinik
2 Kesesuaian jadwal dengan pelaksanaan bimbingan
Tujuan 3
Meningkatnya pelayanan publik yang
berkualitas
1 Meningkatnya transparansi
akuntabilitas BLUD
1 Meningkatkan pendapatan BLUD 1 Tercapainya ketepatan waktu
pengajuan klaim
2 Meningkatnya sumber pendapatan
lainnya
2 Meningkatkan ketepatan belanja 1 Penyusunan perencanaan sesuai
kebutuhan
3 Meningkatkan akuntabilitas
pelaporan BLUD
1 Melaksanakan pencatatan keuangan
yang tertib dan akuntabel
2 Melaksanakan pelaporan aset/
barang inventaris pada simda barang
yang akuntabel dan tepat waktu
3 Melaksanakan pelaporan kepegawaian tepat waktu
4 Melaksanakan pelaporan program
dan kegiatan tepat waktu
4 Menyediakan sarana dan prasarana
sesuai standar
1 Terlaksananya pemeliharaan sarana
dan prasarana RS
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 55
Sebagai upaya untuk dapat mencapai sasaran pertama, yaitu
Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan jiwa, maka dapat dijabarkan
melalui pelaksanaan beberapa program dan kegiatan. Adapun program
dan kegiatan yang terkait dengan sasaran pertama ini adalah sebagai
berikut :
1. Program pelayanan administrasi perkantoran dengan bentuk
kegiatan berupa Penyediaan Peralatan dan bahan pembersih. Tujuan
dari kegiatan ini adalah dalam rangka mendukung kebersihan
fasilitas pelayanan yang ada agar kualitas pelayanan yang diberikan
dapat maksimal.
2. Program Pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit
dengan bentuk kegiatan berupa Pengadaan Bahan - Bahan Kimia,
Pengadaan Alat Alat Kesehatan RS, Pengadaan Ambulance / Mobil
Jenazah, Pengadaan Peralatan Ruang Tangga Rumah Sakit,
Pengadaan bahan-bahan logistik rumah sakit, Pembangunan dan
rehabilitasi RS Kab/Kota, Penyediaan Prasarana RS Kab / Kota,
Penyediaan Alat Kesehatan di RS Kab/Kota. Tujuan pada program ini
adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan melalui penyediaan
sarana dan prasarana rumah sakit yang pada akhirnya dapat
meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit.
3. Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit dengan
bentuk kegiatan berupa Pemeliharaan rutin / berkala rumah sakit,
Pemeliharaan Rutin/berkala instalasi pengolahan limbah,
Pemelihaan Rutin / berkala alat-alat kesehatan RS, Pemeliharaan
rutin / berkala perlengkapan RS.
Sedangkan upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai sasaran kedua,
yaitu Meningkatnya pemanfaatan pelayanan kesehatan jiwa di Rumah
Sakit, maka dapat dijabarkan melalui pelaksanaan beberapa program dan
kegiatan. Adapun program dan kegiatan yang terkait dengan sasaran
kedua ini adalah sebagai berikut :
1. Program pelayanan administrasi perkantoran dengan bentuk
kegiatan berupa Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan
Listrik, Penyediaan Jasa Pendukung Administrasi Teknis/
Perkantoran. Tujuan dari kegiatan ini adalah dalam rangka sarana
prasarana (air dan listrik) serta pemenuhan jumlah SDM RS.
2. Program Pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit
dengan bentuk kegiatan berupa Pengadaan Obat-obatan RS,
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 56
Pengadaan Mebeuler Rumah Sakit. Tujuan pada program ini adalah
untuk meningkatkan sarana dan prasarana rawat inap bagi
pengguna layanan RS.
Sedangkan upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai sasaran ketiga,
yaitu Meningkatnya mutu RS Pendidikan, maka dapat dijabarkan melalui
pelaksanaan beberapa program dan kegiatan. Adapun program dan
kegiatan yang terkait dengan sasaran ketiga ini adalah sebagai berikut :
1. Program Peningkatan Sumber Daya Aparatur dengan bentuk
kegiatan berupa pendidikan, pelatihan dan kursus keterampilan bagi
tenaga kesehatan, pelatihan dan pendidikan bagi tenaga kesehatan
melalui kegiatan kontribusi pendidikan dan pelatihan dan lainnya.
Sedangkan upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai sasaran ketiga,
yaitu Meningkatnya transparansi akuntabilitas BLUD, maka dapat
dijabarkan melalui pelaksanaan beberapa program dan kegiatan. Adapun
program dan kegiatan yang terkait dengan sasaran ketiga ini adalah
sebagai berikut :
1. Program pelayanan administrasi perkantoran dengan bentuk
kegiatan berupa Penyediaan Jasa Surat Menyurat, Penyediaan Alat
Tulis Kantor, Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan, Rapat-
rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam. Luar Daerah dan Luar
Negeri.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan
bentuk kegiatan berupa Pengadaan Kendaraan Dinas Operasional,
Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor, Pengadaan Mebeuler,
Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor, Pemeliharaan Rutin
/ Berkala Gedung Kantor.
3. Program peningkatan disiplin aparatur dengan bentuk kegiatan
berupa Pengadaan mesin/kartu absensi, Pengadaan Pakaian Dinas
beserta perlengkapannya, Pengadaan Pakai Kerja Lapangan.
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan dengan bentuk kegiatan berupa Penyusunan
laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD,
Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun.
5. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan BLUD dengan bentuk
kegiatan berupa Peningkatan Pelayanan Kesehatan BLUD.
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 57
BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Dari penetapan tujuan, strategi, kebijakan dan memperhatikan
analisis lingkungan internal dan eksternal maka Rumah Sakit Ernaldi
Bahar menetapkan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam
waktu lima tahun ke depan. Untuk melaksanakan kebijakan yang
merupakan perwujudan dari tujuan RS. Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera
Selatan, maka ditetapkan program dan kegiatan sebagai berikut :
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan didukung
kegiatan yaitu :
1. Penyediaan jasa surat menyurat
2. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
3. Penyediaan alat tulis kantor
4. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
5. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam. Luar Daerah dan
Luar Negeri
6. Penyediaan jasa pendukung administrasi teknis/perkantoran
7. Penyediaan peralatan dan bahan pembersih
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan
didukung kegiatan yaitu :
1. Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
2. Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
3. Pengadaan Meubeleur Kantor
4. Pemeliharaan rutin berkala Gedung Kantor
5. Pengadaan Kendaraan Dinas Operasional
Program Peningkatan Disiplin Aparatur, dengan didukung kegiatan
yaitu :
1. Pengadaan Mesin / kartu absensi
2. Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
3. Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 58
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, dengan
didukung kegiatan yaitu :
1. Pelatihan Pendidikan dan Pelatihan Formal
2. Bimbingan Teknis Peraturan Perundang-undangan
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan, dengan didukung kegiatan yaitu :
1. Pelatihan Pendidikan dan Pelatihan Formal
2. Bimbingan Teknis Peraturan Perundang-undangan
Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit
Jiwa dengan didukung kegiatan yaitu :
1. Pengadaan obat-obatan rumah sakit
2. Pengadaan Perlengkapan Rumah Tangga Rumah Sakit
3. Biaya Makan dan Minum Pasien
4. Pengadaan Bahan Kimia
5. Pengadaan Alat Kesehatan Medis dan Non Medis
6. Pengadaan Ambulance/Mobil Jenazah
7. Pengadaan Meubeleur Rumah Sakit
8. Pembangunan dan rehabilitasi RS Kab/Kota
9. Penyediaan Prasarana RS Kab / Kota
10. Penyediaan Alat Kesehatan di RS Kab/Kota
Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Jiwa,
dengan didukung kegiatan yaitu :
1. Rehabilitasi Bangunan Rumah Sakit
2. Rehabilitasi Ruang Rehabilitasi Napza
3. Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat-Alat Kesehatan Rumah Sakit
4. Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Kesehatan Rumah Sakit
5. Pemeliharaan Rutin/Berkala Instalasi Pengolahan Limbah
Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan BLUD, dengan
didukung kegiatan yaitu :
1. Penyediaan Pelayanan Kesehatan BLUD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
Meningkatkan
pelayanan
kesehatan jiwa
Meningkatnya
kualitas pelayanan
kesehatan jiwa
1.02.02.01 Persentase Administrasi
Perkantoran RS yang Terlayani
100% 100% - 100% 100,000,000 100% 100,000,000 100% 100,000,000 100% 100,000,000 100% 400,000,000 RS Ernaldi
Bahar
Palembang
1.02.02.01.49 Penyediaan Peralatan dan
bahan pembersih
Jangka waktu tersedianya
bahan kebersihan
12 bln 100,000,000 12 bln 100,000,000 12 bln 100,000,000 12 bln 100,000,000 12 bln 400,000,000
1.02.02.26 Tersedianya sarana dan
prasarana RS yang memadai
65% 70% 2,761,500,000 75% 6,536,400,000 80% 6,853,500,000 90% 7,331,600,000 100% 7,961,630,000 100% 31,444,630,000 RS Ernaldi
Bahar
Palembang
1.02.02.26.18 Pengadaan Bahan - Bahan
Kimia
Persentase bahan medis tersedia 100% 558,900,000 100% 750,000,000 100% 825,000,000 100% 850,000,000 100% 2,983,900,000
1.02.02.26.18 Pengadaan Alat Alat
Kesehatan RS
Jumlah alat kesehatan tersedia 1 jenis 2,577,500,000 10 jenis 3,303,500,000 10 jenis 3,556,600,000 15 jenis 4,461,630,000 15 jenis 13,899,230,000
1.02.02.26.20 Pengadaan Ambulance /
Mobil Jenazah
Jumlah ambulance yang
tersedia
1 jenis 750,000,000 750,000,000
1.02.02.26.22 Pengadaan Peralatan
Ruang Tangga Rumah
Sakit
Jumlah peralatan Rumah
Tangga yang tersedia
10 jenis 10 jenis 105,500,000 14 jenis 300,000,000 15 jenis 300,000,000 15 jenis 350,000,000 1,055,500,000
1.02.02.26.23 Pengadaan bahan-bahan
logistik rumah sakit
Persentase porsi makanan yang
tersedia
20% 20% 540,000,000 100% 2,350,000,000 100% 2,500,000,000 100% 2,600,000,000 100% 2,650,000,000 100% 10,640,000,000
1.02.02.26.46 Pembangunan dan
rehabilitasi RS Kab/Kota
Jumlah bangunan yang di
rehabilitasi
0 gedung 4 gedung 1,400,000,000 1,400,000,000
1.02.02.26.47 Penyediaan Prasarana RS
Kab / Kota
Jumlah prasarana yang tersedia 0 jenis 1 jenis 400,000,000 400,000,000
1.02.02.26.48 Penyediaan Alat Kesehatan
di RS Kab/Kota
Jumlah alkes yang tersedia 0 jenis 5 jenis 316,000,000 316,000,000
1.02.02.27 Terpeliharanya bangunan RS 65% 65% - 75% 4,325,000,000 80% 5,745,000,000 90% 6,346,520,000 100% 7,635,400,000 100% 24,051,920,000 RS Ernaldi
Bahar
Palembang
1.02.02.27.01 Pemeliharaan rutin /
berkala rumah sakit
Jumlah bangunan gedung yang
dipelihara
- - - 8 gedung 3,500,000,000 8 gedung 4,800,000,000 8 gedung 2,600,000,000 8 gedung 2,600,000,000 8 gedung 13,500,000,000
1.02.02.27.16 Pemeliharaan
Rutin/berkala instalasi
pengolahan limbah
Jumlah IPAL gedung yang
diperbaiki
- - - - - - - 8 gedung 2,596,520,000 1 gedung 3,800,000,000 9 gedung 6,396,520,000
1.02.02.27.17 Pemelihaan Rutin /
berkala alat-alat kesehatan
RS
Persentase peralatan terkalibrasi - - - 70% 400,000,000 80% 450,000,000 90% 600,000,000 100% 635,400,000 100% 2,085,400,000
1.02.02.27.20 Pemeliharaan rutin /
berkala perlengkapan RS
Persentase peralatan dan
perlengkapan yang dipelihara
- - - 75% 425,000,000 80% 495,000,000 90% 550,000,000 100% 600,000,000 100% 2,070,000,000
1.02.02.01 Persentase Administrasi
Perkantoran RS yang Terlayani
100% 100% 3,570,648,815 100% 3,272,800,000 100% 3,409,090,000 100% 3,477,380,000 100% 3,608,420,000 100% 17,338,338,815 RS Ernaldi
Bahar
1.02.02.01.02 Penyediaan Jasa
Komunikasi, Sumber Daya
Air dan Listrik
Jangka waktu tersedianya
penerangan, telepon, pam dan
web
12 bln 12 bln 1,878,000,000 12 bln 1,641,300,000 12 bln 1,777,590,000 12 bln 1,845,880,000 12 bln 1,976,920,000 12 bln 9,119,690,000
1.02.02.01.19 Penyediaan Jasa
Pendukung Administrasi
Teknis/Perkantoran
Jumlah jasa tenaga pendukung
teknis administrasi perkantoran
50 orang 50 orang 1,692,648,815 50 orang 1,631,500,000 50 orang 1,631,500,000 50 orang 1,631,500,000 50 orang 1,631,500,000 50 orang 8,218,648,815
1.02.02.26 Tersedianya sarana dan
prasarana RS yang memadai
65% 70% 452,906,285 75% 5,500,000,000 80% 6,500,000,000 90% 6,900,000,000 100% 7,000,000,000 100% 26,352,906,285 RS Ernaldi
Bahar
Palembang
1.02.02.26.19 Pengadaan Obat-obatan RS Persentase obat-obatan yang
tersedia
20% 20% 452,906,285 100% 5,500,000,000 100% 6,000,000,000 100% 6,200,000,000 100% 6,500,000,000 100% 24,652,906,285
1.02.02.26.21 Pengadaan Mebeuler
Rumah Sakit
Jumlah mebeuler yang tersedia 25 jenis 500,000,000 30 jenis 700,000,000 15 jenis 500,000,000 15 jenis 1,700,000,000
2021 2022 2023
Program pelayanan
administrasi perkantoran
Program Pengadaan,
peningkatan sarana dan
Program pelayanan
administrasi perkantoran
Program Pengadaan,
peningkatan sarana dan
prasarana rumah sakit
2019 2020
Meningkatnya
pemanfaatan
pelayanan
kesehatan jiwa di
Rumah Sakit
Tabel 6.1
Rencana Program, Kegiatan dan Pendanaan RS Ernaldi Bahar
Provinsi Sumatera Selatan
Tujuan Sasaran Kode Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Tujuan,
Sasaran, Program (Outcome)
dan Kegiatan (Output)
Data Capaian
pada Awal
Tahun
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Program pemeliharaan
sarana dan prasarana
rumah sakit
Penanggung
JawabLokasi
Kondisi Kinerja pada akhir
periode Renstra Perangkat
Daerah
(4)
Meningkatnya
pemanfaatan
sebagai RS
Pendidikan
Meningkatnya
mutu RS
Pendidikan
1.02.02.05 Meningkatnya kapasitas SDA
RS
75% 75% 120,900,000 80% 260,000,000 85% 550,000,000 90% 600,000,000 100% 725,000,000 100% 2,255,900,000 RS Ernaldi
Bahar
Palembang
1.02.02.05.01 Pendidikan dan Pelatihan
Formal
Jumlah Pegawai yang mengikuti
pelatihan
12 orang 12 orang 120,900,000 12 orang 129,500,000 15 orang 296,500,000 18 orang 365,000,000 20 orang 390,000,000 20 orang 1,301,900,000
1.02.02.05.03 Bimbingan teknis
peraturan perundang-
undangan
Jumlah Pegawai yang mengikuti
bimtek
10 orang 130,500,000 10 orang 253,500,000 10 orang 235,000,000 20 orang 335,000,000 20 orang 954,000,000
Meningkatnya
pelayanan publik
yang berkualitas
Meningkatnya
transparansi
akuntabilitas
BLUD
1.02.02.01 Persentase Administrasi
Perkantoran RS yang Terlayani
100% 100% - 100% 267,500,000 100% 267,500,000 100% 268,250,000 100% 255,000,000 100% 1,058,250,000 RS Ernaldi
Bahar
Palembang
1.02.02.01.01 Penyediaan Jasa Surat
Menyurat
Jangka waktu tersedianya surat
menyurat
- 12 bln 12,500,000 12 bln 12,500,000 12 bln 13,250,000 12 bln 12 bln 38,250,000
1.02.02.01.10 Penyediaan Alat Tulis
Kantor
Jangka waktu tersedianya alat
tulis kantor
- 12 bln 80,000,000 12 bln 80,000,000 12 bln 80,000,000 12 bln 80,000,000 12 bln 320,000,000
1.02.02.01.11 Penyediaan Barang
Cetakan dan Penggandaan
Jangka waktu tersedianya
barang cetakan dan
penggandaan
- 12 bln 100,000,000 12 bln 100,000,000 12 bln 100,000,000 12 bln 100,000,000 12 bln 400,000,000
1.02.02.01.18 Rapat-rapat Koordinasi
dan Konsultasi ke Dalam.
Luar Daerah dan Luar
Negeri
Jumlah pegawai yang
melakukan rapat koordinasi
- 7 orang 75,000,000 7 orang 75,000,000 7 orang 75,000,000 7 orang 75,000,000 7 orang 300,000,000
1.02.02.02 Meningkatnya sarana dan
prasarana aparatur
70% 70% 30,000,000 75% 924,000,000 80% 1,254,300,000 85% 1,736,500,000 100% 2,315,000,000 100% 6,259,800,000 RS Ernaldi
Bahar
Palembang
1.02.02.02.05 Pengadaan Kendaraan
Dinas Operasional
Jumlah kendaraan yang tersedia - - - - - 1 jenis 450,000,000 3 jenis 675,000,000 3 jenis 1,125,000,000
1.02.02.02.07 Pengadaan Perlengkapan
Gedung Kantor
Jumlah peralatan gedung kantor
yang tersedia
- - 6 jenis 375,000,000 26 jenis 319,300,000 25 jenis 451,500,000 10 jenis 200,000,000 10 jenis 1,345,800,000
1.02.02.02.10 Pengadaan Mebeuler Jumlah mebeuler kantor yang
tersedia
- - 7 jenis 399,000,000 28 jenis 350,000,000 32 jenis 500,000,000 15 jenis 240,000,000 15 jenis 1,489,000,000
1.02.02.02.12 Pengadaan Peralatan dan
Perlengkapan Kantor
Jumlah peralatan kantor yang
tersedia
1 jenis 1 jenis 30,000,000 2 jenis 150,000,000 25 jenis 385,000,000 20 jenis 335,000,000 10 jenis 200,000,000 3 unit 1,100,000,000
1.02.02.02.42 Pemeliharaan Rutin /
Berkala Gedung Kantor
Jumlah gedung yang terpelihara 1 gedung 200,000,000 1 gedung 1,000,000,000 1 gedung 1,200,000,000
1.02.02.03 Persentase Peningkatan
Disiplin Aparatur
75% 80% 19,500,000 85% 1,058,500,000 90% 540,000,000 95% 600,000,000 100% 620,000,000 100% 2,838,000,000 RS Ernaldi
Bahar
Palembang
1.02.02.03.01 Pengadaan mesin/kartu
absensi
Jumlah mesin finger print yang
tersedia
3 unit 19,500,000 - - 3 unit 30,000,000 - - - - 49,500,000
1.02.02.03.02 Pengadaan Pakaian Dinas
beserta perlengkapannya
Persentase pegawai berseragam
lengkap
- - - 100% 1,058,500,000 100% 310,000,000 100% 400,000,000 100% 400,000,000 100% 2,168,500,000
1.02.02.03.03 Pengadaan Pakai Kerja
Lapangan
Persentase pakaian pasien yang
terpenuhi
- - - 100% 200,000,000 100% 200,000,000 100% 220,000,000 100% 620,000,000
1.02.02.06 Persentase Sistem Capaian
Kinerja yang Meningkat /
Berkembang
100% 100% 14,000,000 100% 14,000,000 100% 14,000,000 100% 14,000,000 100% 56,000,000 RS Ernaldi
Bahar
Palembang
1.02.02.06.01 Penyusunan laporan
capaian kinerja dan
ikhtisar realisasi kinerja
SKPD
Jumlah LKjIP yang tersusun - 1 jenis 7,000,000 1 jenis 7,000,000 1 jenis 7,000,000 1 jenis 7,000,000 1 jenis 28,000,000
1.02.02.06.04 Penyusunan pelaporan
keuangan akhir tahun
Jumlah laporan keuangan yang
tersusun
- 1 jenis 7,000,000 1 jenis 7,000,000 1 jenis 7,000,000 1 jenis 7,000,000 1 jenis 28,000,000
1.02.02.38 Terlaksananya pelayanan
kesehatan BLUD
100% 100% 24,681,000,000 100% 25,560,300,000 100% 26,349,000,000 100% 27,148,000,000 100% 27,993,287,000 100% 131,731,587,000 RS Ernaldi
Bahar
Palembang
1.02.02.38.01 Peningkatan Pelayanan
Kesehatan BLUD
Terlaksananya pelayanan
kesehatan BLUD
100% 100% 24,681,000,000 100% 25,560,300,000 100% 26,349,000,000 100% 27,148,000,000 100% 27,993,287,000 100% 131,731,587,000
Program peningkatan
disiplin aparatur
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja
Program Peningkatan
Pelayanan Kesehatan BLUD
Program peningkatan
kapasitas sumber daya
aparatur
Program pelayanan
administrasi perkantoran
Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 61
BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Indikator kinerja digunakan sebagai alat untuk mengukur kinerja
atau keberhasilan SKPD di dalam melaksanana tugas pokok dan
fungsinya yang pada akhirnya akan berperan terhadap pencapaian target-
target yang ada dalam RPJMD. RS. Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera
Selatan sebagai salah satu Perangkat Daerah Provinsi mempunyai tugas
untuk membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan
daerah di bidang kesehatan dalam rangka mewujudkan visi provinsi
Sumatera Selatan yaitu “SUMSEL MAJU UNTUK SEMUA”. Sedangkan
misi yang terkait dengan bidang kesehatan adalah “Meningkatkan
Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), baik laki-laki maupun
perempuan, yang sehat, berpendidikan, profesional, dan menjunjung
tinggi nilai - nilai keimanan, ketakwaan, kejujuran dan integritas”
Tercapainya tujuan dan sasaran tersebut dengan tersedianya sarana
dan prasarana serta terpeliharanya sarana prasarana SKPD Rumah Sakit
Ernaldi Bahar dengan menetapkan indikator kinerja SKPD yang
bersumber dari RPJMD Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2019 – 2023.
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 62
Tabel 7.1
Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
No Indikator
Kondisi Kinerja pada Awal
Periode RPJMD Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja
pada Akhir Periode RPJMD
Tahun 2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 NDR (Nett Death Rate) / Kematian pasien
setelah > 48 jam perawatan 0 0 0 0 0 0 0
2 LOS (Length Of Stay) / Rata-rata lamanya
pasien dirawat
23,74 30 26 24 22 21 21
3 Jumlah Pasien dirawat ruang UPIP (Unit
Pelayanan Intensif Psikiatri) >10 hari
0 0 0 0 0 0 0
4 Persentase pasien jiwa terkontrol 80 80 83 85 88 90 90
5 BOR (Bed Occupancy Rate) / Rata-rata
tempat tidur terisi
44,28 65 66 67 68 70 70
6 Persentase kelulusan mahasiswa ujian
praktek
100 100 100 100 100 100 100
7 Persentase tindak lajut temuan BPK 100 100 100 100 100 100 100
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 63
BAB VIII
PENUTUP
Rencana Strategis (Renstra) merupakan penjabaran dari Rencana
Jangka Menengah Pembangunan Daerah (RPJMD) Provinsi Sumatera
Selatan Tahun 2019 - 2023 yang menjadi Pedoman dalam penyusunan
perencanaan pembangunan oleh seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) termasuk untuk Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera
Selatan.
Rencana Strategis (Renstra) ini disusun untuk periode pelaksanaan
selama kurun waktu 5 tahun, yang menjadi arah dan pedoman dalam
penyusunan Rencana Kerja (Renja) Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi
Sumatera Selatan setiap tahunan termasuk juga untuk penyusunan
Rencana Kerja Anggaran (RKA) setiap tahunnya. Dalam perjalanannya,
kondisi lingkungan yang berubah dengan cepat membutuhkan koreksi
terhadap rencana yang telah disusun, sehingga revisi terhadap dokumen
Renstra awal perlu dilakukan.
Dokumen Rencana Strategis Tahun 2019 - 2023 yang memuat arah,
rencana kerja, kebijakan, program dan kegiatan serta indikator kinerja
pembangunan kesehatan yang disusun dengan berbasis kinerja, sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi dari Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi
Sumatera Selatan. Dokumen Renstra yang telah disusun ini akan
menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan dan dalam penilaian kinerja
Rumah Sakit Ernaldi Bahar untuk 5 tahun ke depan, sesuai dengan
indikator dan target kinerja yang telah ditetapkan setiap tahunnya.
Renstra dimaksud disusun dan ditetapkan untuk menjawab dan
memfokuskan upaya Rumah Sakit Ernaldi Bahar dalam menghadapi
tantangan pembangunan kesehatan yang makin kompleks, berlangsung
pesat, dan dalam kondisi lingkungan yang sangat dinamis.
Di era desentralisasi dan pelaksanaan kebijakan otonomi daerah,
peran pemerintah daerah juga turut menentukan dalam pencapaian
kinerja Rumah Sakit Ernaldi Bahar. Oleh karena itu peran serta
Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Selatan terutama dalam
penyusunan kebijakan pembangunan kesehatan senantiasa tetap
memperhatikan dan mengutamakan program kesehatan jiwa dan NAPZA
Renstra RS Ernaldi Bahar Tahun 2019 - 2023 64
(Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya) terutama dalam
hal dukungan untuk penganggaran, promosi pelayanan, kebijakan
program dan lain sebagainya.
Rencana Strategis Rumah Sakit Ernaldi Bahar ini disusun dengan
berusaha mengoptimalkan seluruh potensi yang dimiliki rumah sakit.
Seluruh aspek rumah sakit sedapat mungkin telah dicantumkan dalam
penyusunan rencana strategis. Namun demikian, sebaik apapun sebuah
perencanaan, akan menjadi sia-sia bila tidak mendapat dukungan dan
komitmen dari para pelaksananya. Oleh sebab itu partisipasi dari seluruh
komponen organisasi mutlak diperlukan baik dalam penyusunan
maupun sosialisasi dokumen ini.
Palembang, Juni 2019