Renbang S-2 PAI
-
Upload
muhsin-albantani -
Category
Documents
-
view
219 -
download
0
Transcript of Renbang S-2 PAI
-
7/30/2019 Renbang S-2 PAI
1/51
0
RENCANA STRATEGIS
PROGRAM STUDI MAGISTERPENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN 2011-2021
PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKANAGAMA ISLAM
PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA
2011
-
7/30/2019 Renbang S-2 PAI
2/51
1
-
7/30/2019 Renbang S-2 PAI
3/51
2
-
7/30/2019 Renbang S-2 PAI
4/51
3
BAB I
PENDAHULUANA. Latar Belakang
Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam Universitas Islam
Nusantara (UNINUS) lahir di samping karena tuntutan idealisme yang
diwariskan dari para pendiri atau para ulama yang membidani kelahiran
UNINUS (semula bernama Universitas Nahdlatul Ulama) juga sebagai
jawaban atas situasi obyektif kehidupan beragama di Indonesia, khususnya
yang terkait dengan pendidikan agama Islam.
Idealisme yang diwariskan oleh para pendiri bisa diringkas dalam tiga hal
yakni bagaimana menjadikan UNINUS sebagai perguruan tinggi yang selalu
menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman, nilai-nilai keilmuan dan juga nilai-
nilai keindonesiaan. Sampai saat ini idealisme tampaknya masih mengalami
kesenjangan dengan realitas kehidupan di Indonesia.
Situasi obyektif kehidupan beragama di Indonesia, khususnya yang
terkait dengan pendidikan agama Islam sampai bangsa ini sudah mencapai usialebih dari enam puluh tahun kemerdekaannya, tampaknya belum memberikan
gambaran yang menggembirakan. Sebagai contoh, kalau kita menggunakan
indikator peningkatan mutu berdasarkan base line 2009 Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam akan terlihat bahwa persentasi MI (Madrasah Ibtidaiyah)
yang memenuhi SNP (Standar Nasional Pendidikan) baru 10%, persentasi
Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang memenuhi SNP baru 15% dan persentasi
Madrasah Aliyah (MA) yang memenuhi SNP baru 20%.Gambaran suram seperti ini masih ditambah dengan isu-isu lain yang
terkait kehidupan agama di Indonesia yang dapat kami gambarkan sebagai
berikut: Maraknya ajaran-ajaran intoleran dan radikal di masyarakat sehingga
menggganggu kerukunan hidup antar umat beragama. 1 Ketidakmampuan
1 Menurut penelitian SETARA Institut, dari bulan Januari sampai Juli Tahun 2010, tercatat ada 28 kasuspenyerangan terhadap gereja Kristen, meningkat dari tahun 2009 yang hanya 18 kasus dan tahun 2008yang hanya 17 kasus. Dari 28 kasus konflik agama yang terjadi di Indonesia ini, paling banyak justru terjadi
di Jawa Barat yakni ada 16 kasus. Lihat: Local govts main actors in faith attacks The Jakarta Post, July27, 2010.
-
7/30/2019 Renbang S-2 PAI
5/51
4
Pendidikan Agama Islam sebagai ujung tombak pendidikan akhlak/karakter
bangsa. Pendidikan agama, seolah-olah pendidikan agama terpisah dari
pendidikan akhlak, atau karakter bangsa. 2
Islam yang belum sepenuhnya dipahami sebagai ajaran yang bisa
mengayomi bangsa Indonesia yang plural/multikutural, sehingga perbedaan
agama dan budaya terkadang menjadi sumber kekerasan dan konflik. 3 Data
yang dilansir oleh SETARA Institut menunjukkan bahwa kekerasan terhadap
agama justru meningkat. Kalau pada tahun 2007 hanya terjadi 135 kasus
kekerasan maka pada tahun 2008 terjadi 265 kasus. Investigasi yang dilakukan
oleh SETARA Institut meliputi sejumlah daerah yakni Sumatera Utara,
Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah,
Yogyakarta, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan dan Nusa Tenggara Barat.
Jawa Barat tercatat sebagai provinsi yang tertinggi dalam kasus kekerasan
agama dengan 73 kasus, diikuti oleh provinsi Sumatera Barat dan Jakarta
masing-masing 56 dan 45 kasus. Sementara Wahid Institut juga mencatat
adanya peningkatan kekerasan terhadap agama. Kalau pada tahun 2007 tercatat
ada 197 kasus maka pada tahun 2008 tercatat ada 232 kasus. 4 Dewasa ini dunia
secara umum juga masih diliputi adanya kekhawatiran munculnya clash of
2 Ada anekdot, kalau dulu pada masa awal Orde Baru, sangat sulit menemukan pejabat yang bergelar hajiatau menampakkan kesantriannya, sekarang semakin banyak pejabat yang bergelar haji danmenampakkan kesantriannya, tapi justru tetap tinggi korupsinya. Bahkan banyak koruptor yang bergelarhaji.
3 Lihat tulisan Nurrohman , NU,Muhammadiyah have failed to promote pluralism at grassroots, The Jakarta Post, December 9, 2008. Survey yang dilakukan oleh PPIM (Pusat Pengkajian Islam dan
Masyarakat) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap 500 guru pengajar agamaIslam di sekolah negeri maupun swasta seluruh Jawa memperlihatkan bahwa kebanyakan respondenmenolak pluralisme dan cenderung mempertahankan pandangan keagamaan konservatif dan radikal.Misalnya: 68,6 % guru agama menolak non-Muslim menjadi kepala sekolah. 33,8 % menolak guru nonMuslim di sekolah mereka. 85,6% mereka melarang para siswanya merayakan hari-hari yang biasadirayakan dalam tradisi Barat. 87% mereka meminta muridnya agar tidak mempelajari agama lain. Lebih50% dari mereka mendukung hukum rajam (dilempar batu sampai mati) untuk kejahatan tertentu. 47,5%dari mereka juga mendukung hukuman potong tangan bagi pencuri, sementara 21,3% dari mereka mem-back up perlunya hukuman mati bagi Muslim yang murtad. Azyumardi Azra, dalam komentarnya terhadaphasil survey mengatakan: the surveyed Islamic studies teachers had probably never been exposed to
pluralistic views. He said the Religious Affairs Ministry had probably encouraged them to become Islamicstudies teachers, b ut failed to refresh their outdated views on Islam. It is actually the ministrysresponsibility to counter such (anti pluralistic) views. It has to organize regular trainings for these teachersto instill wider and more comprehensive perspective into t heir minds. Said Azyumardi, who is a former UINrector.
Lihat: Erwida Maulia, Islamic teachers lack pluralistic perspectives , The Jakarta Post , November 27, 2008. 4 Adianto Simamora, Religious intolerance getting worse, says report , The Jakarta Post, January.14,2009
-
7/30/2019 Renbang S-2 PAI
6/51
5
civilization atau konflik antar peradaban. 5 Dalam era persaingan global
sekarang ini, di mana pendidikan agama Islam juga menghadapi hal yang
sama, siapapun yang tidak bisa ikut perlombaan menuju yang terbaik
( fastabiqul khairat) akan ditinggal dan akhirnya dilupakan.
Rendahnya mutu guru PAI baik di Madrasah maupun di Sekolah,
tampaknya terjadi karena mereka tidak mampu mengembangkan kurikulum
yang diajarkan sehingga agama yang diajarkan cenderung konservatif.
Azyumardi Azra dalam komentarnya terhadap profil guru agama Islam
mengatakan bahwa tampaknya para Guru Agama Islam kurang diperkenalkan
kepada paham keagamaan yang lebih pluralistik. Beliau juga menyarankan
agar Kementerian Agama terus-menerus melakukan training secara reguler
terhadap guru-guru agama guna memberikan perspektif yang lebih luas dan
komprehensif tentang agama Islam dalam pemikiran mereka.
Lahirnya Program Studi Magister PAI diharapkan bisa ikut menjawab
kalau tidak keseluruhan, minimal sebagian dari isu atau tantangan yang telah
disebutkan di atas. Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam UNINUS
dimaksudkan untuk melahirkan Magister Pendidikan Islam (M.Pd.I) yang
memiliki wawasan luas, komprehensif pemahaman keagamaannya, memahami
isu-isu seputar pendidikan Islam, terampil dalam didaktik metodiknya serta
mampu mengelola dan mengembangkan kurikulum Pendidikan Agama Islam
di lingkungan mereka bekerja atau mengabdi.
5 Samuel P. Huntington dalam artikelnya yang dimuat di journal Foreign Affairs Summer 1993, berjudul:
The clash of civilization? menyebut sejumlah alasan mengapa perbedaan budaya bisa berpotensimenimbulkan konflik. Di antaranya adalah:
(1) Differences among civilizations are not only real; they are basic. Civilizations are differentiated fromeach other by history, language, culture, tradition and, most important, religion . The people of different civilizations have different views on the relations between God and man, the individual and the group, the citizen and the state, parents and children, husband and wife, as well as differing viewsof the relative importance of rights and responsibilities, liberty and authority, equality and hierarchy.These differences are the product of centuries. They will not soon disappear. They are far more
fundamental than differences among political ideologies and political regimes. Differences do not necessarily mean conflict, and conflict does not necessarily mean violence. Over the centuries,however, differences among civilizations have generated the most prolonged and the most violent conflicts .
(2) The world is becoming a smaller place.(3) The processes of economic modernization and social change throughout the world are separating
people from longstanding local identities.
(4) Cultural characteristics and differences are less mutable and hence less easily compromised andresolved than political and economic ones.
-
7/30/2019 Renbang S-2 PAI
7/51
6
Memang tidak mudah untuk menjawab isu atau tantangan sebagaimana
disebutkan di atas. Akan tetapi kami merasa perlu memberanikan diri unuk
melangkah karena ada beberapa faktor yang ikut mendukungnya. Faktor-faktor
itu antara lain sebagai berikut:
1) UNINUS memiliki Strata Satu (S1) program studi Pendidikan Agama
Islam.
2) Prodi Pendidikan Agama Islam pada jenjang S1 (Sarjana) terakreditasi
dengan predikat B
3) Di Jawa Barat belum ada (sebatas yang diketahui oleh UNINUS) Program
Magister (S2) Pendidikan Agama Islam
4) Pendirian Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam di UNINUS
mendapat dukungan lebih dari dua puluh PTAI (Perguruan Tinggi Agama
Islam )swasta yang ada di Jawa Barat.
5) UNINUS sendiri telah lama (sejak tahun 1998) memiliki program magister
dalam bidang Manajemen Pendidikan.
6) UNINUS memiliki banyak dosen atau tenaga ahli dalam bidang
pendidikan baik yang berkualifikasi doktor maupun profesor.
7) Universitas Islam Negeri (UIN) yang lokasinya tidak jauh dari UNINUS
tidak memiliki Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam.
8) Sejumlah dosen UIN (Universitas Islam Negeri) yang menekuni bidang
kajian Islam ( Islamic studies ) bersedia mendukung pendirian Program
Magister (S2) Pendidikan Agama Islam
9) Dukungan dari alumni S1 dari program studi Pendidikan Agama Islam
yang dihasilkan oleh UNINUS sendiri.
10) Potensi dukungan dari guru bidang studi Agama Islam yang bertugas di
SLTP dan SLTA se-Jawa Barat.
Sepuluh daya dukung ini masih ditambah lagi dengan cara memformat
prodi ini menjadi prodi yang memiliki karakter khusus. Karakteristik Program
Studi Pendidikan Agama Islam UNINUS adalah, dengan mempertimbangkan
adanya dukungan dari dua disiplin yakni disiplin pendidikan dan disiplin
agama Islam. Islam yang diajarkan di sini adalah Islam komprehensif yang
-
7/30/2019 Renbang S-2 PAI
8/51
7
digali dari nilai nilai Islam yang universal, yang diselaraskan dengan wawasan
kebangsaan/ Bhineka Tunggal Ika, budaya lokal dan tuntutan global. Dengan
kata lain, Islam yang dikembangkan di sini adalah Islam yang menuju
pembentukan pribadi yang berakhlak mulia. Karakter khusus ini yang
kemudian dituangkan dalam misi khusus dari prodi ini yakni; mengembangkan
pendidikan agama Islam berbasis kearifan lokal dan berwawasan kebangsaan.
Format Program Studi Magister PAI UNINUS yang kami rancang
tampaknya mendapat sambutan positif dari masyarakat. Lahirnya Program
Studi Magister PAI disambut positif terutama oleh kalangan tenaga pendidik
dan para birokrat di bidang pendidikan agama Islam, sehingga sejak dibukanya
perkuliahan pada bulan Desember tahun 2010, sampai saat ini program ini
sudah menangani tiga angkatan. Untuk itu, kendati belum genap dua tahun 6
usia Program Studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI), kami selaku
pengelola program ini merasa perlu untuk melakukan evaluasi diri.
Evaluasi diri adalah upaya program studi untuk mengetahui gambaran
mengenai kinerja dan keadaan dirinya melalui pengkajian dan analisis oleh
program studi/perguruan tinggi sendiri berkenaan dengan kekuatan,
kelemahan, peluang, tantangan, kendala, bahkan ancaman.
B. Maksud dan Tujuan
Rencana Pengembangan ini dimaksudkan sebagai pedoman arah
pengembangan Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam. Sedangkan
tujuan Rencana Pengembangan ini adalah:
1. Menjadi acuan pengembangan program studi yang mengacu pada rencanapengembangan Program Pascasarjana dan Universitas Islam Nusantara.
2. Menjadi panduan penyusunan program kerja bagi Pimpinan Program Studi
sehingga program yang disusun sejalan dengan Rencana Pengembangan.
6
Program magister Prodi Pendidikan Agama Islam UNINUS secara resmi berdiri sejak diberikannya izinDirektur Jenderal Pendidikan Islam Nomor DJ.I/385/2010. Tertanggal 15 Juni 2010
-
7/30/2019 Renbang S-2 PAI
9/51
8
3. Menjadi acuan dalam penyelenggaraan program studi dalam bidang
kegiatan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada
masyarakat
C. Proses Penyusunan
Penyusunan rencana pengembangan sebagai Rencana Strategis Program
Studi Magister Pendidikan Agama Islam dilaksanakan dengan proses seperti
berikut:
1. Membentuk Tim Penyusun Rencana Pengembangan Program Studi
Magister Pendidikan Agama Islam dengan tugas menyusun rencana
pengembangan untuk disampaikan pada Senat Program Pascasarjana
Universitas Islam Nusantara.
2. Tim Penyusun melakukan analisis SWOT untuk memeriksa lingkungan
internal dan lingkungan eskternal program studi.
3. Tim Penyusun mengajukan beberapa alternatif strategi sekaitan dengan
hasil analisis SWOT
4. Tim Penyusun mendiskusikan rancangan Rencana Strategi/Rencana
Pengembangan Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam Tahun
2012-2020
5. Tim Penyusun menyampaikan draft Rencana Pengembangan Program
Studi Magister Pendidikan Agama Islam untuk dibahas dan diperkaya
dalam sidang Senat Program Pascasarjana.
-
7/30/2019 Renbang S-2 PAI
10/51
9
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI AKTUAL
A. Pendidikan
1. Kemahasiswaan
Perkembangan jumlah mahasiswa Program Studi Magister
Pendidikan Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut:
2. Kurikulum
Kurikulum yang dikembangkan ke dalam mata kuliah pada Program
Studi Magister Pendidikan Agama Islam adalah sebagai berikut:
No Kode
MK
Mata Kuliah SKS Semester
1 2 3 4
I Mata Kuliah Umum (MKU)
1 S2AI001 Bahasa Arab 0
2 S2AI002 Bahasa Inggris 0 3 S2AI003 Rekonstruksi Pemikiran Islam 3 4 S2AI004 Paradigma dan Konsep Pendidikan Islam 3 5 S2AI005 PAI dan Pengembangan Karakter Bangsa 3 6 S2AI006 PAI, Pluralisme dan Multikulturalisme 3 7 S2AI007 Metode Penelitian dan Statistik
Pendidikan3
8 S2AI008 Sejarah Pendidikan Islam 3 9 S2AI009 Seminar Masalah-masalah Aktual 3
0
20
40
60
80
100
120
140
Angkatan I Angkatan 2 Angkatan 3
Pendaftar
Diterima
-
7/30/2019 Renbang S-2 PAI
11/51
10
Pendidikan IslamJumlah 21
II Mata Kuliah Dasar Keahlian (MKDK)1 S2AI010 Sistem Informasi Menajemen PAI 3 2 S2AI011 Konseling untuk Pengembangan
Kecerdasan3
3 S2AI012 Pengembangan ICT dalam PembelajaranPAI
3
9III Mata Kuliah KonsentrasiA Manajemen Pembelajaran Agama Islam1 S2AI013 Kepemimpinan dan Komunikasi
Pendidikan3
2 S2AI014 Manajemen Mutu Terpadu danManajemen Stratejik Pendidikan
3
3 S2AI015 Manajemen Kurikulum 3 4 S2AI016 Seminar Pengembangan Proposal Tesis 2 5 S2AI030 Tesis 8
Jumlah 19B Pembelajaran Agama Islam di Sekolah/Madrasah1 S2AI017 Pengembangan Bahan Ajar dan
Penulisan Buku PAI3
2 S2AI018 Kejian Teks Pendidikan Islam 3 3 S2AI019 Mata Kuliah Elektif 3 4 S2AI020 Seminar Pengembangan Proposal Tesis 2
5 S2AI030 Tesis 8 Jumlah 19
C Pembelajaran Agama Islam di Masyarakat1 S2AI021 Pendidikan Agama Anak Usia Dini 3 2 S2AI022 Pendidikan Agama Islam dalam
Keluarga3
3 S2AI023 Pendidikan Agama Islam untuk Masyarakat
3
4 S2AI024 Seminar Pengembangan Proposal Tesis 2 5 S2AI030 Tesis 8
Jumlah 19
Jumlah 49D Mata Kuliah Elektif 1 S2AI025 Pembelajaran Quran Hadist 3 2 S2AI026 Pembelajaran Aqidah Akhlak 3 3 S2AI027 Pembelajaran Fiqh 3 4 S2AI028 Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam 3 5 S2AI029 Pembelajaran PAI di Sekolah 3
No Mata Kuliah Deskripsi Singkat1 Sejarah Pendidikan Islam (Kajian teks
Pendidikan Islam)2 Paradigma dan Konsep Pendidikan
-
7/30/2019 Renbang S-2 PAI
12/51
11
Islam3 Pendidikan Agama Islam dan
Pengembangan Karakter Bangsa4 Rekonstruksi Pemikiran Islam5 Pendidikan Agama Islam, Pluralisme
dan Multikulturalisme6 Metode Penelitian & Statistik Penelitian7 Seminar Masalah-masalah Aktual
Pendidikan Islam8 Sistem Informasi Manajemen PAI9 Pengembangan ICT dalam Pembelajaran
PAI10 Bimbingan dan Konseling untuk
Pengembangan KecerdasanA Konsentrasi Manajemen Pembelajaran Agama Islam1 Seminar Pengembangan Proposal Tesis2 Kepemimpinan dan Komunikasi
Pendidikan3 Manajemen Mutu Terpadu dan
Manajemen Stratejik
-
7/30/2019 Renbang S-2 PAI
13/51
12
-
7/30/2019 Renbang S-2 PAI
14/51
13
-
7/30/2019 Renbang S-2 PAI
15/51
14
-
7/30/2019 Renbang S-2 PAI
16/51
15
-
7/30/2019 Renbang S-2 PAI
17/51
16
-
7/30/2019 Renbang S-2 PAI
18/51
17
-
7/30/2019 Renbang S-2 PAI
19/51
18
-
7/30/2019 Renbang S-2 PAI
20/51
19
4 Manajemen Kurikulum PAI
-
7/30/2019 Renbang S-2 PAI
21/51
20
diseminarkan di depan kelas. Prosesperkuliahannya dipandu oleh dosen
pembimbing seminar proposalkemudian dibahas bersama-samamahasiswa untuk mencari masukanguna perbaikan dan pengembanganproposal tersebut
Kompetensi lulusan yang hendak dicapai melalui proses pendidikan
adalah sebagai berikut:
1. Mampu menyelenggarakan kegiatan pembelajaran agama Islam di
keluarga, masyarakat dan lembaga pendidikan2. Mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
kegiatan pembelajaran agama Islam di keluarga, masyarakat dan
lembaga pendidikan.
3. Mampu melakukan penelitian dan pengembangan untuk kegiatan
pembelajaran yang inovatif dalam pendidikan agama Islam di
keluarga, masyarakat dan lembaga pendidikan.
3. Dosen
Data dosen tetap dan tidak tetap dengan jenjang pendidikan
terakhirnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2
Dosen Tetap dan Tidak Tetap
Program Magister Pendidikan Agama Islam
Universitas Islam Nusantara
No Nama Status Kepegawaian Pendidikan
Terakhir
1 Achmad Sanusi Dosen Tetap S-3
2 Nana Syaodih Sukmadinata Dosen Tetap S-3
3 Tb. Abin Syamsuddin Dosen Tetap S-3
-
7/30/2019 Renbang S-2 PAI
22/51
21
4 Dedi Mulyasana Dosen Tetap S-3
5 E. Mulyasa Dosen Tetap S-3
6 Suhendra Yusuf Dosen Tetap S-3
7 Yosal Iriantara Dosen Tetap S-3
8 Nanang Hanafiah Dosen Tetap S-3
9 Didin Wahidin Dosen Tetap S-3
10 Ahmad Tafsir Dosen Tidak Tetap S-3
11 Fuad Wahab Dosen Tidak Tetap S-3
12 Muhibbin Syah Dosen Tidak Tetap S-3
13 Rachmat Syafei Dosen Tidak Tetap S-314 Nurrohman Dosen Tidak Tetap S-3
15 Ahmad Syihabuddin Dosen Tidak Tetap S-3
16 Busyrol Karim Dosen Tidak Tetap S-3
17 Badruzzaman M. Yunus Dosen Tidak Tetap S-3
18 Nina Nurmila Dosen Tidak Tetap S-3
19 Darajat Wibawa Dosen Tidak Tetap S-3
20 Busyrol Karim Dosen Tidak Tetap S-3
4. Tenaga Administrasi
Dukungan tenaga administratif dalam menopang kegiatan-kegiatan
di Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam sudah berjalan baik.
Karena jumlah mahasiswa yang kecil, dukungan 4 staf administratif
dengan 1 orang office boy sudah cukup memadai. Pengadministrasian data
akademik dan nonakademik bisa dilaksanakan dengan baik. Dukungan
tersebut pada gilirannya akan memberikan peningkatan kinerja prodi
sekaligus merupakan salah satu titik berangkat untuk meningkatkan mutu
pelayanan kepada para mahasiswa.
-
7/30/2019 Renbang S-2 PAI
23/51
22
5. Laboratorium
Laboratorium yang dimiliki Program Studi Magister Pendidikan
Agama Islam sudah cukup baik, sebagaimana dijelaskan pada tabel
berikut:
No. Fasilitas Keterangan
1 Server LINUX
2 Internet Terkoneksi dengan baik
3 Modem 512 MB, akan ditingkatkan menjadi 1 GB
4 Mikrotik Terkoneksi dengan Kementerian Agama
RI
5 Komputer 28 Unit Komputer yang semuanya sudah
online
6 Access Point Bisa diakses oleh seluruh mahasiswa
Program Studi Magister PAI UNINUS
7 SIAK Database Dosen, Mahasiswa dan
Akademik
8 e-library Bisa diakses oleh seluruh mahasiswa
9 e-learning Bias diakses oleh seluruh mahasiswa
10 website http://www.faiuninus.ac.id
6. Manajemen Pendidikan
Manajemen pendidikan yang dikembangkan di Program Studi
Magister Pendidikan Agama Islam tidak terlepas dari kebijakan
yayasan/universitas. Manajemen pendidikan ini mencakup manajemen
akademik dan manajemen nonakademik. Dalam manajemen akademik,
fokus perhatian dan suberdaya sepenuhnya dikerahkan untuk kegiatan-
kegiatan pengajaran dan sistem administrasinya pun lebih banyak yang
dikembangkan berdasarkan administrasi pembelajaran seperti daftar hadir
dosen dan mahasiswa, penanganan ujian tengah dan akhir semester dan
catatan akademik mahasiswa. Akibatnya iklim manajemen yang
-
7/30/2019 Renbang S-2 PAI
24/51
23
berkembang adalah manajemen pembelajaran. Iklim manajemen yang
mendorong seluruh komponen untuk melakukan penelitian dan
pengabdian masyarakat dirasakan masih sangat kurang.
B. Penelitian
1. Penelitian
Jumlah penelitian yang dilakukan dalam 2 tahun terakhir sangat terbatas
jumlahnya. Penelitian yang didanai dari universitas dan prodi masaih
terbatas dengan jumlah dana yang kecil.
2. Seminar/Lokakarya
Dalam penyelenggaraan seminar/lokakarya, dosen masih berperan sebagai
peserta.
3. Publikasi Ilmiah
Untuk kegiatan publikasi ilmiah dalam bentuk artikel yang ditulis dalam
jurnal, artikel populer di media massa, dan buku ajar masih terbatas pada
kalangan internal.
C. Pengabdian pada Masyarakat
1. Pengabdian pada stakeholders
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai kegiatan yang sistematis
dan terencana belum dilakukan. Kebanyakan kegiatan adalah kegiatan
yang dilakukan atas permintaan pihak lain seperti menjadi narasumber
atau juri dalam kegiatan yang membutuhkan kepakaran yang dimiliki
dosen Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam Universitas Islam
Nusantara.
-
7/30/2019 Renbang S-2 PAI
25/51
24
2. Pengembangan kerjasama
Pengembangan kerjasama dilakukan pada umumnya pada tingkat
universitas yang selanjutnya untuk bidang tertentu diserahkan kepada
fakultas. Oleh karena itu, jalinan kerjasama lebih banyak dilakukan oleh
universitas. Ada pun kerjasama yang dilakukan fakultas pada umumnya
merupakan kerjasama untuk penerimaan mahasiswa yang akan melakukan
praktik kerja.
3. Pembentukan jaringan
Untuk pembentukan jaringan yang dilakukan sebagai bagian dari strategi
pengembangan fakultas belum dilakukan sama sekali. Jaringan yang ada
sebagian besar lebih disebabkan karena hubungan personal atau karena
kebutuhan praktis.
D. Isu Strategis
Berdasarkan penggambaran di atas, ada beberapa isu strategis yang
penting untuk mendapatkan perhatian sehingga eksistensi Program StudiMagister Pendidikan Agama Islam dapat dipertahankan. Isu strategis tersebut
bukan hanya berkaitan dengan perkembangan lingkungan eksternal namun juga
berkaitan dengan dinamika pada lingkungan internal fakultas. Isu-isu strategis
tersebut adalah:
1. Persoalan sosial-keagamaan yang berkembang di tengah masyarakat
melahirkan tantangan untuk menawarkan konsep pembelajaran agama
Islam pada setiap jenjang dan jalur pendidikan. Persoalan sosialkeagamaan ini bukan hanya berkaitan dengan penghayatan dan
pengamalan ajaran agama melainkan juga berkaitan dengan
berkembangnya fundamentalisme dan isyu-isyu sosial-politik dan sosial-
ekonomi yang bermuara pada berkembangnya tindak kekerasan yang
mengatasnamakan agama. Tantangan perkembangan ini menuntut
dilakukannya pembelajaran agama yang sesuai dengan situasi dan kondisi
-
7/30/2019 Renbang S-2 PAI
26/51
25
sosial mutakhir sehingga menuntut kompetensi pendidik Agama Islam
yang sejalan dengan perkembangan mutakhir tersebut.
2. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi makin mempengaruhi
kegiatan komunikasi manusia. Oleh sebab itu, para pendidik Agama Islam
pun harus bisa menjadi manusia yang memiliki pengetahuan dan
keterampilan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi. Para
pendidik Agama Islam bisa memanfaatkan teknologi ini untuk kegiatan
pendidikan Agama Islam sekaligus bisa mengetahui peluang yang dapat
dimanfaatkan untuk menyebarkan kemaslahatan dengan melalui teknologi
inormasi dan komunikasi tersebut.
3. Penyelenggaraan kegiatan di fakultas masih lebih menekankan pada
kegiatan pendidikan, sehingga dua dharma lain dalam tri dharma
perguruan tinggi belum berjalan dengan baik. Sumberdaya yang tersedia
baru difokuskan pada upaya penyelenggaraan dharma pendidikan sebaik-
baiknya. Padahal keberadaan satu institusi pendidikan tinggi akan juga
ditentukan oleh kemampuan menyelenggarakan kegiatan pada ketiga
dharma itu. Kegiatan penelitian merupakan bagian penting dari institusi
pendidikan tinggi sebagai bagian dari pengembangan ilmu pengetahuan.
Ilmu pengetahuan hasil penelitian itu, bukan hanya dibelajarkan kepada
para mahasiswa melainkan juga diabdikan kepada masyarakat dan
membantu dunia pendidikan Islam khususnya dalam menyelesaikan
masalah-masalah pendidikan.
4. Jumlah dosen tetap yang dimiliki masih terbatas sehingga beban mengajar
cukup besar dan akibatnya waktu yang dimiliki dosen sebagian besar habis
untuk kegiatan mengejar. Padahal dosen dituntut juga untuk melakukan
kegiatan penelitian dan kegiatan ikutannya seperti seminar dan publikasi
karya ilmiah serta melakukan kegiatan pengabdian pada masyarakat.
5. Perkembangan spesialisasi dalam ilmu komunikasi cukup pesat, sehingga
diperlukan upaya refocusing program studi yang ada di lingkungan
Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam dengan mengambil
-
7/30/2019 Renbang S-2 PAI
27/51
26
beberapa bidang spesialisasi sehingga bisa melahirkan lulusan yang
terampil dan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
E. Skenario dan Asumsi
1. Skenario Perubahan
Skenario perubahan yang digunakan di Program Studi Magister
Pendidikan Agama Islam secara ringkas diuraikan sebagai berikut:
a. Perubahan dilakukan secara bertahap disesuaikan dengan kemampuan
yang dimiliki prodi dengan prioritas pertama perubahan pada
bidang/dharma pendidikan dengan tidak mengabaikan perubahan
dalam bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
b. Perubahan secara bertahap tersebut dilakukan dengan melakukan
rekruitmen dosen tidak tetap yang minimal berpendidikan S-3, dengan
mengingat kemampuan universitas untuk merekrut tenaga baru belum
memadai. Ini merupakan langkah yang paling memungkinkan untuk
melakukan perubahan dan perbaikan dalam upaya memperbaiki dan
meningkatkan mutu secara berkelanjutan.
c. Perubahan yang dilaksanakan bukan perubahan besar yang
menimbulkan kejutan besar melainkan merupakan perubahan-
perubahan kecil yang dilakukan secara berkesinambungan dan
konsisten dengan komitmen kepemimpinan pada perubahan yang
cukup besar.
d. Perbaikan dilakukan dengan mengembangkan komitmen untuk
melakukan perbaikan pada kalangan civitas academika.
e. Ada komitmen yang besar dari pimpinan universitas untuk
memberikan dukungan bagi pengembangan, perbaikan dan perubahan
Prodi.
-
7/30/2019 Renbang S-2 PAI
28/51
27
2. Asumsi
Asumsi-asumsi yang melandasi perencanaan ini adalah sebagai
berikut:
a. Kebutuhan terhadap tenaga pendidik Agama Islam pada semua jalur
dan jenjang pendidikan akan terus meningkat sejalan dengan
perkembangan masyarakat. Kecenderungan bertumbuhnya spiritualitas
masyarakat perlu dijawab dengan ketersediaan tenaga pendidik Agama
Islam yang memiliki kemampuan berpikir dan landasan pengetahuan
yang memadai.
b. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi mempengaruhi
praktik pendidikan, termasuk Pendidikan Agama Islam. Perubahan
tersebut, bukan hanya terjadi pada media pembelajaran melainkan juga
metode pembelajaran Agama Islam sehingga diperlukan tenaga
pendidik berkualifikasi master yang memiliki perangkat berpikir dan
pengetahuan serta kepiawaian memanfaatkan perkembangan teknologi.
c. Tantangan terhadap praktik penyelenggaraan pendidikan Agama Islam
pada semua jalur dan jenjang pendidikan Islam menuntut adanya tenaga
pendidik Agama Islam yang profesional, kreatif dan inovatif melalui
kemampuannya membaca perkembangan jaman dan perubahan pada
lingkungan sosial dan lingkungan strategis satuan pendidikan.
d. Minat untuk mengikuti pendidikan dalam Pendidikan Agama Islam
mengalami pertumbuhan atau setidaknya cukup stabil dalam rentang
waktu 10 tahun ke depan.
e. Tidak terjadi perubahan besar dalam bidang ekonomi yang menurunkan
kemampuan ekonomi mahasiswa untuk mengikuti pendidikan pada
jenjang S-2. Apalagi pendidikan lanjut bagi para pendidik sudah
merupakan kebutuhan dan dianggap sebagai investasi untuk perbaikan
karirnya sebagai tenaga pendidik yang profesional..
f. Secara bertahap universitas melengkapi fasilitas yang diperlukan untuk
kegiatan pembelajaran, baik ruang kelas maupun laboratorium yang
diperlukan untuk menunjang kegiatan pembelajaran. Di samping itu
-
7/30/2019 Renbang S-2 PAI
29/51
28
juga melengkapi fasilitas pendukung dan tentu saja mengembangan
tenaga pendidik dan kependidikan yang diperlukan program studi.
g. Rencana Pengembangan ini tidak akan menjadi dokumen tertulis belaka
melainkan menjadi pedoman kerja bagi segenap civitas akademika
Program S-2 Pendidikan Agama Islam untuk melakukan pengembangan
dan perbaikan yang berkelanjutan.
-
7/30/2019 Renbang S-2 PAI
30/51
29
BAB III
VISI DAN MISI
A. Visi
Visi Program Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam
dirumuskan sebagai berikut:
Dengan menjunjung tinggi keimanan, kejujuran dan keterbukaan
dalam kurun waktu lima tahun Program Studi Magister Pendidikan
Agama Islam menjadi salah satu lembaga pendidikan unggulan,
diterima dan mendapat pengakuan dari stakeholders , serta menjadi
rujuka n bagi program studi sejenis.
B. Misi
Misi Umum Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam adalah:
1) Mengembangkan ilmu Pendidikan Agama Islam melalui kajian
pustaka, penelitian lapangan, penelitian dan pengabdian kepada dan
kegiatan kegiatan ilmiah lainnya;
2) Menghasilkan ilmuwan dan tenaga pendidikan professional yang
mampu melakukan pengembangan ilmu dan melaksanakan tugas
kependidikan dalam berbagai jalur, jenjang, jenis dan lingkup
pendidikan;
3) Bekerjasama dengan berbagai instansi pemerintah dan swasta
dalam mengembangkan pendidikan, berperan serta dalampengembangan masyarakat dibidang pendidikan.
Misi Khusus
1) Menghasilkan ilmuwan dan pendidik agama Islam yang
professional dalam bidang lingkup pendidikan makro dan meso,
pada berbagai jalur, jenjang dan jenis pendidikan tingkat satuan
pendidikan, kota/ kabupaten dan provinsi.
-
7/30/2019 Renbang S-2 PAI
31/51
30
2) Mengembangkan pendidikan agama Islam yang berbasis kearifan
lokal dan berwawasan kebangsaan.
C. Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai oleh Program Studi Magister Pendidikan
Agama Islam dirumuskan sebagai berikut:
1. Menyiapkan lulusan sebagai anggota masyarakat ilmiah yang mandiri,
memiliki kemampuan akademik dan profesional untuk bersaing dalam
situasi yang makin kompleks, berperilaku yang menunjukkan
keteladanan, dapat mengambil keputusan secara tepat, berprestasi dalam
menerapkan dan menularkan ilmu dan teknologi dalam bidang
manajemen pendidikan.
2. Melahirkan lulusan yang mampu menampilkan diri dengan pemikiran
yang strategis, inovatif, kontekstual dan transformatif, dengan kinerja
profesional dan wawasan kreatif dalam kerjasama tim serta memiliki
kepribadian unggul, berdasarkan manajemen strategis dan manajemen
mutu terpadu.
D. Sasaran
Sasaran Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam adalah
menyiapkan lulusan sebagai anggota masyarakat ilmiah yang mandiri,
memiliki kemampuan akademik dan profesional untuk bersaing dalam situasi
yang makin kompleks, berperilaku yang menunjukkan keteladanan, dapat
mengambil keputusan secara tepat, berprestasi dalam menerapkan dan
menularkan ilmu dan teknologi dalam bidang manajemen pendidikan.
E. Indikator Kinerja
Indikator kinerja yang dipergunakan untuk pencapaian visi dan misi
tersebut dikelompokkan ke dalam 3 aspek pokok yaitu:
-
7/30/2019 Renbang S-2 PAI
32/51
31
1. Sistem, yang meliputi sistem penerimaan mahasiswa baru, sistem
pembelajaran, sistem evaluasi pembelajaran, sistem pembimbingan
mahasiswa, sistem anggaran dan sistem penjaminan mutu pendidikan.
2. Kebijakan, yang meliputi kebijakan peninjauan kurikulum, kebijakan
pembiayaan pendidikan mahasiswa, kebijakan pengembangan dosen dan
mahasiswa dan kebijakan road-map penelitian.
3. Sumberdaya manusia, yang meliputi pengembangan kompetensi dan
kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan.
-
7/30/2019 Renbang S-2 PAI
33/51
32
Indikator Keberhasilan
No Dharma Program Kegiatan Indikator
Pendidikan Perbaikan dan
peningkatan mutu
- Peningkatan jabatan akademik dosen
- Pengembangan tradisi saling membelajarkan di
antara sivitas akademika
- Penyempurnaan dan pemutakhiran kurikulum
- Pendayagunaan laboratorium multimedia untuk
menunjang kegiatan pembelajaran
- Peningkatan jumlah dosen dengan jabatan guru
besar dan berjabatan akademik minimal lektor
kepala
- Tumbuhnya diskusi akademik formal dan
informal di kalangan dosen dan dinatara dosen
dan mahasiswa- Termanfaatkannya laboratorium komputer
untuk kegiatan pembelajaran dan praktik
mahasiswa
Stabilisasi Jumlah
Mahasiswa
- Promosi melalui kegiatan
mahasiswa/kemahasiswaan
- Pendayagunaan fasilitas kampus untuk menarik
minat calon mahasiswa
- Penerimaan mahasiswa terpadu melalui
universitas
- Jumlah mahasiswa yang mendaftar
- Jumlah iklan di media massa
- Jumlah publisitas di media massa
- Jumlah kegiatan kemahasiswaan
- Jumlah pencari informasi tentang Prodi S-2 PAI
Peningkatan Daya
Saing
- Pengembangan laboratorium teknologi
informasi
-
Peningkatan kapasitas dosen- Kurikulum berbasis kompetensi
- Pemanfaatan labortorium komputer untuk
pembelajaran
-
Dosen melek internet- Tersusunnya kurikulum, silbus dan rencana
perkuliahan yang mengacu pada kompetensi
Perbaikan Tata
Kelola
- Pengembangan berbagai pedoman dan standar
untuk bidang akademik dan nonakademik
- Jumlah pedoman dan manual yang tersusun
- Menjadi acuan pelaksanaan tugas
Penelitian Dosen Meneliti - Pelatihan penyegaran penulisan proposal - Jumlah hasil penelitian dosen
-
7/30/2019 Renbang S-2 PAI
34/51
33
penelitian
- Pelatihan penyegaran metodologi penelitian
- Pelatihan penyegaran penulisan hasil penelitian
- Jumlah publikasi hasil penelitian dalam jurnal
ilmiah dan media populer
- Jumlah keterlibatan dalam seminar/lokakarya
sebagai pembicara
Pengabdian pada
Masyarakat
Tanggung Jawab
Sosial pada
Masyarakat
- Program pemberdayaan masyarakat melalui
keterampilan komunikasi
- Pengembangan dan Pemberdayaan Taman
Bacaan Masyarakat
- Bimbingan Penulisan di Media Massa
- Jumlah civitas akademik yang terlibat dalam
kegiatan
- Jumlah kegiatan
- Perluasan jaringan kerjasama
-
7/30/2019 Renbang S-2 PAI
35/51
34
Indikator Kinerja ditetapkan sebagai berikut:
No Indikator Tahun 2012 Target Jangka
Menengah
Target 2020
Dharma Pendidikan
Peningkatan jabatan akademik
dosen
Lektor
Lektor Kepala
Guru Besar
Lektor
Lektor Kepala
Guru Besar
Lektor Kepala
Guru Besar
Tersusunnya peta kurikulum Teridentifikasi Tersusun Terbakukan
Tumbuhnya diskusi formal dan
informal di kalangan dosen dan
dosen dengan mahasiswa
Intensitas kecil Intensitas
menengah
Intensitas tinggi
dan menjadi
kebutuhan
Tersedianya laboratorium yang
menunjang kegiatan
pembelajaran
2 laboratorium 4 laboratorium Seluruh
matakuliah yang
membutuhkan
memiliki
laboratorium
Jumlah mahasiswa yang
mendaftar
Jumlah iklan di media massa
Jumlah publisitas di media massa
Jumlah kegiatan kemahasiswaan
Jumlah pencari informasi tentang
fakultas
Berdirinya labortorium
multimedia
Dosen melek internet 25% 75% 100%
Tersusunnya kurikulum, silbus
dan rencana perkuliahan yang
mengacu pada kompetensi
0% 50% 100%
Jumlah pedoman dan manual
yang tersusun yang menjadi
acuan pelaksanaan pekerjaan
4 NSPM 75% kegiatan
memiliki NSPM
100% kegiatan
memiliki NSPM
Dharma Penelitian
Jumlah hasil penelitian dosen
Jumlah publikasi hasil penelitian
dalam jurnal ilmiah dan media
populer
Jumlah keterlibatan dalam
-
7/30/2019 Renbang S-2 PAI
36/51
35
seminar/lokakarya sebagai
pembicara
Dharma Pengabdian Pada Masyarakat
Jumlah civitas akademik yang
terlibat dalam kegiatanJumlah kegiatan
Perluasan jaringan kerjasama Lembaga di dalam
negeri
Lembaga di
ASEAN
Lembaga
internasional
-
7/30/2019 Renbang S-2 PAI
37/51
36
BAB IVSTRATEGI PENGEMBANGAN
A. Pilihan Strategi
Berdasarkan analisis SWOT terhadap Program Studi Magister Pendidikan Agama
Islam, strategi yang dikembangkan adalah konsolidasi dengan fokus pada upaya mengatasi
kelemahan secara bertahap dengan memanfaatkan kekuatan untuk menangkap peluang dan
meminimalkan ancaman. Strategi program studi ini pada dasarnya merupakan strategi
operasional yang menjabarkan strategi kompetitif pada tingkat Program Pascasarjana
Universitas Islam Nusantara dan strategi korporat pada tingkat universitas. Strategi
tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
No Tingkatan Strategi Pelaksanaan Strategi
1 Program Pascasarjana
Pendidikan Agama Islam
a. Penyempurnaan sistem pelayanan akademik dan
nonakademik untuk kegiatan pendidikan, penelitian danpengabdian masyarakat
b. Pengembangan kebijakan yang berorientasi pada
perbaikan mutu
c. Pengembangan sumberdaya manusia dengan
meningkatkan kapasitas dan kualifikasi pendidikan
2 Konsenstrasi/Peminatan
program studi
a. Penyempurnaan sistem pelayanan dengan mengacu pada
pedoman dan standar pada tingkat program studi
b. Pelaksanaan kegiatan pendidikan, penelitian dan
pengabdian pada masyarakat yang mengacu pada upaya
peningkatan mutu
c. Pemberdayaan dosen melalui upaya perbaikan kemampuan
dalam bidang ilmu dan pembelajaran
d. Penyelenggaraan kegiatan kemahasiswaan yang
berorientasi pada perwujudan visi dan misi
3 Kegiatan pembelajaran a. Penyelenggaraan pembelajaran yang akrab dengan
mahasiswa dan berbasis kompetensi
-
7/30/2019 Renbang S-2 PAI
38/51
37
b. Pengembangan iklim akademis yang menunjang
pengembangan potensi dosen, tenaga administratif dan
mahasiswa
c. Pengembangan iklim yang mendorong lahirnya gagasan
baru untuk kegiatan pembelajaran, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat
d. Membangun semangat kekeluargaan di antara civitas
akademika dan alumni dengan tujuan untuk meningaktkan
kekuatan dan menggali informasi perkembangan dunia
luar serta membangun jaringan.
B. Kebijakan Pengembangan
Arah pengembangan Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam
dilaksanakan berdasarkan kebijakan dasar sebagai berikut:
1. Rencana peningkatan dan perbaikan mutu dilakukan setahap demi setahap
berdasarkan kemampuan/kekuatan yang dimiliki.
2. Fokus pengembangan ada pada peningkatan kompetensi dan kualifikasi tenaga
akademik.
3. Mendorong pengembangan semangat kekeluargaan dalam penyelesaian masalah
dengan mengacu pada nilai-nilai dasar Islam yang mendorong musyawarah.
4. Pembelajaran diarahkan pada kompetensi yang berkaitan dengan teknologi informasi
dan komunikasi.
5. Pelaksanaan kegiatan sebagai penjabaran program bersifat fleksibel disesuaikan
dengan perkembangan pada lingkungan strategis fakultas.
6. Upaya peningkatan mutu menjadi fokus karena kebermutuan merupakan kunci
untuk meningkatkan daya saing dan daya tarik prodi. Kebermutuan dibangun dengan
melakukan upaya perbaikan secara bertahap sedikit demi sedikit namun selalu
dilakukan sehingga tambah hari tambah membaik.
-
7/30/2019 Renbang S-2 PAI
39/51
38
C. Program Pengembangan
Program pengembangan diarahkan pada pelaksanaan Tri Dharma sehingga
memungkinkan dan mendorong perkembangan prodi yang sehat sebagai institusi
pendidikan yang memiliki core business dalam bidang pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat. Program pengembangan tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut:
-
7/30/2019 Renbang S-2 PAI
40/51
39
Rencana Pengembangan Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam
No Bidang Program Kegiatan/Tahun
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 Pendidikan Perbaikan dan peningkatan mutu 1,5 2.5 1 1 1 1Peningkatan Jumlah MahasiswaPeningkatan Daya SaingPerbaikan Tata Kelola
2 Penelitian Dosen Meneliti3 Pengabdian pada
Masyarakat
Tanggung Jawab Sosial pada
MasyarakatKeterangan:
1. Peningkatan jabatan akademik dosen2. Penyempurnaan kurikulum3. Pemutakhiran laboratorium4. Pengembangan tradisi saling membelajarkan
5. Pengembangan berbagai pedoman dan standar untuk bidang akademik dannonakademik
6. Promosi melalui kegiatan mahasiswa/kemahasiswaan7. Pendayagunaan fasilitas kampus untuk menarik minat calon mahasiswa8. Penerimaan mahasiswa terpadu melalui universitas
9. Pelatihan penyegaran penulisan proposal penelitian10. Pelatihan penyegaran metodologi penelitian11. Pelatihan penyegaran penulisan hasil penelitian
12. Pengembangan laboratorium multimedia, bahasa dan statistika13. Peningkatan kapasitas dosen14. Kurikulum berbasis kompetensi
15. Pendampingan Sekolah/Madrasah16. Pengembangan dan Pemberdayaan Majelis Taklim
-
7/30/2019 Renbang S-2 PAI
41/51
40
Rencana pengembangan hanya bisa dijalankan manakala program-program yang
sudah ditetapkan dapat dilaksanakan dengan baik. Oleh sebab itu, manakala program
tersebut tatkala diubah ke dalam bentuk kegiatan memerlukan modifikasi atau
penyempurnaan bahkan perubahan mendasar maka dimungkinkan untuk melakukan
perubahan. Perubahan, perbaikan atau pergantian kegiatan tersebut akan disesuaikan
dengan perkembangan yang terjadi baik pada lingkungan internal maupun lingkungan
eskternal prodi.
-
7/30/2019 Renbang S-2 PAI
42/51
41
BAB VRENCANA PENGEMBANGAN
A. Pendidikan
1. Kemahasiswaan
Dalam bidang kemahasiswaan, satu hal pokok yang penting bagi perguruan
tinggi swasta adalah jumlah mahasiswa. Oleh sebab itu, maka peningkatan jumlah
mahasiswa menjadi salah satu program prioritas. Upaya-upaya dalam bentuk kegiatan
sebagai penjabaran program peningkatan jumlah mahasiswa dilakukan sepanjang
waktu. Tentu saja upaya-upaya tersebut tidak akan lepas dari upaya-upaya lain seperti
berbagai kegiatan dalam kerangka peningkatan mutu. Diyakini, mutu merupakan
penarik utama minat mahasiswa mengikuti pendidikan tinggi. Karena itu, kegiatan-
kegiatan yang mendorong peningkatan mutu dilakukan secara berkesinambungan.
Rencana kegiatan bidang kemahasiswaan disajikan pada tabel berikut:
No Tahun Kegiatan1 2011 Mengupayakan peningkatan jumlah mahasiswa yang
mengikuti pendidikan pada Program Studi Magister PAI2 2012 Mengupayakan peningkatan jumlah mahasiswa yang
mengikuti pendidikan pada Program Studi Magister PAI
dan meningkatkan pelayanan akademik kepada
mahasiswa
3 2013 Peningkatan jumlah mahasiswa yang mengikuti
pendidikan pada Program Studi Magister PAI dan
menambah konsentrasi
4 2014 Peningkatan jumlah mahasiswa yang mengikuti
pendidikan pada Program Studi Magister PAI dan
menambah jumlah prodi
5 2015 Peningkatan jumlah mahasiswa yang mengikuti
pendidikan pada Program Studi Magister PAI dan
menjalin kerjasama dengan berbagai institusi di dalam
negeri
6 2016 Peningkatan jumlah mahasiswa yang mengikuti
-
7/30/2019 Renbang S-2 PAI
43/51
42
pendidikan pada Program Studi Magister PAI dan
menjalin kerjasama dengan berbagai institusi di dalam
dan luar negeri
7 2017 Peningkatan jumlah mahasiswa yang mengikuti
pendidikan pada Program Studi Magister PAI dan
mendorong mahasiswa untuk lebih banyak
melaksanakan pengabdian kepada masyarakat
8 2018 Peningkatan jumlah mahasiswa yang mengikuti
pendidikan pada Program Studi Magister PAI dan
mendorong dosen untuk lebih banyak melaksanakan
pengabdian kepada masyarakat
9 2019 Peningkatan jumlah mahasiswa yang mengikuti
pendidikan pada Program Studi Magister PAI dan
menjadi salah satu prodi unggulan di Jawa Barat
10 2020 Peningkatan jumlah mahasiswa yang mengikuti
pendidikan pada Program Studi Magister PAI dan
menjadi salah satu prodi unggulan di Indonesia
11 2021 Peningkatan jumlah mahasiswa yang mengikuti
pendidikan pada Program Studi Magister PAI dan
menjadi Prodi
2. Kurikulum
Sebagai bagian dari kegiatan peningkatan mutu adalah penataan kurikulum. Ada
tiga langkah strategis yang diperlukan menjaga kebermutuan kurikulum yang mengacupada kompetensi yang terstandarkan, yaitu (a) peninjauan-ulang kurikulum secara
berkala berdasarkan masukan dari stakeholders , (b) pemeliharaan kurikulum dan
evaluasi kurikulum berdasarkan kualitas lulusan. Kegiatan yang berkaitan dengan
kurikulum direncanakan seperti tertuang dalam tabel berikut:
No Tahun Kegiatan
1 2011 Perancangan kurikulum berdasarkan relevansinya
dengan tujuan, cakupan, kedalaman materi, dan
-
7/30/2019 Renbang S-2 PAI
44/51
43
pengorganisasian yang mendorong terbentuknya hard
skills dan keterampilan kepribadian dan perilaku ( soft
skills ) yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan
kondisi .
2 2012 Pemeliharaan dan peninjauan-ulang kurikulum yang
telah dilaksanakan untuk menjaga kebermutuan
kurikulum.
3 2013 Mengembangkan kurikulum dengan melibatkan
stakeholder
4 2014 Evaluasi kurikulum berdasarkan kualitas lulusan
5 2015 Evaluasi kurikulum terkait dengan pengayaan,
perubahan atau perbaikan materi perkuliahan.
6 2016 Peninjauan-ulang kurikulum yang telah dilaksanakan
untuk menjaga kebermutuan kurikulum.
7 2017 Evaluasi kurikulum berdasarkan kualitas lulusan
8 2018 Evaluasi kurikulum berdasarkan kualitas lulusan
9 2019 Evaluasi kurikulum berdasarkan kualitas lulusan
10 2020 Evaluasi kurikulum berdasarkan kualitas lulusan
11 2021 Peninjauan-ulang kurikulum yang telah dilaksanakan
untuk menjaga kebermutuan kurikulum.
3. Dosen
Komponen pokok dalam core business lembaga pendidikan adalah dosen. Oleh
sebab itu kompetensi dosen menjadi sangat penting dan mempengaruhi kegiatan
pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilakukan program studi. Oleh
sebab itu, dorongan untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi menjadi sangat
penting. Rencana pengembangan dosen dilakukan dengan tahapan melalui kegiatan
seperti berikut:
No Tahun Kegiatan
1 2011 Melakukan rekruitmen tenaga dosen sesuai kebutuhan
dan Kelompok Bidang Ilmu (KBI)
2 2012 Jumlah dosen tetap prodi sebanyak 9 orang, yang
sebagian besar bergelar akademik doktor, dimungkinkan
-
7/30/2019 Renbang S-2 PAI
45/51
44
untuk menambah dosen sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan jumlah mahasiswa
3 2013 Peningkatan proporsi dosen yang berpendidikan S3, dan
peningkatan jumlah penerimaan dosen baru sesuai
dengan bidang studi yang diprioritaskan pada S3
4 2014 Peningkatan mutu dosen melalui penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.
5 2015 Memberikan kesempatan kepada dosen yang belum
bergelar doktor untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang
doktor.
6 2016 Peningkatan mutu dosen melalui penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.
7 2017 Mengoptimalkan beban tugas dosen sesuai dengan
Sistem Kredit Semester (SKS)
8 2018 Menambah wawasan mahasiswa dengan mendatangkan
dosen tamu dari luar negeri
9 2019 Peningkatan mutu dosen melalui penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.
10 2020 Melakukan rekruitmen tenaga dosen sesuai kebutuhan
dan Kelompok Bidang Ilmu (KBI) terutama yang berasal
dari prodi PAI
11 2021 Melakukan rekruitmen tenaga dosen sesuai kebutuhan
dan Kelompok Bidang Ilmu (KBI)
4. Tenaga Administrasi
Tenaga administrasi merupakan komponen penunjang ( supporting staff ) yang
berpengaruh pada kinerja Prodi. Banyak proses yang berlangsung di dalam kegiatan prodi
yang melibatkan tenaga administratif ini. Oleh sebab itu, diperlukan pembentukan
mekanisme kerja yang efektif dan efisien dengan memperhatikan transparansi dan
akuntabilitas berdasarkan prosedur kerja yang terstandarkan. Sekaitan dengan hal tersebut,
disusun rencana pengembangan sebagai berikut:
-
7/30/2019 Renbang S-2 PAI
46/51
45
No Tahun Kegiatan
1 2011 Melakukan rekruitmen tenaga administrasi sesuai dengan
kebutuhan prodi
2 2012 Penataan program rekrutment tenaga administrasi, yangberdasarkan profesionalisme.
3 2013 Peningkatan kesejahteraan tenaga akademik dan
administrasi
4 2014 Peningkatan kemampuan tenaga administrasi dalam
penguasaan teknologi
5 2015 Peningkatan mutu tenaga administrasi
6 2016 Peningkatan pengetahuan dan keterampilan tenaga
administratif melalui program-program pelatihan
7 2017 Penataan tenaga administrasi, yang berdasarkan
profesionalisme.
8 2018 Peningkatan kemampuan tenaga administrasi dalam
penguasaan teknologi
9 2019 Peningkatan pengetahuan dan keterampilan tenaga
administratif melalui program-program pelatihan
10 2020 Peningkatan kesejahteraan tenaga akademik dan
administrasi
11 2021 Peningkatan pengetahuan dan keterampilan tenaga
administratif melalui program-program pelatihan
5. Laboratorium
Bagian penting dari kegiatan pembelajaran pada tingkat pendidikan tinggi dengan
kurikulum yang berbasis kompetensi adalah ketersediaan laboratorium. Dengan
memperhatikan kemampuan prodi, tentu saja pengadaaan laboratorium yang diperlukan
program studi tidak bisa diadakan sekaligus. Pengadaannya tentu akan dilakukan secara
bertahap. Namun dengan konsep kebutuhan laboratorium yang jelas maka dapat
ditetapkan tahapan-tahapan pemenuhan kebutuhan laboratorium tersebut. Kegiatan
yang berkaitan dengan pengadaan laboratorium dapat dilihat pada tabel berikut:
-
7/30/2019 Renbang S-2 PAI
47/51
46
No Tahun Kegiatan
1 2011 Penyusunan konsep dan identifikasi kebutuhan
laboratorium berdasarkan kurikulum program studi
2 2012 Rekruitmen tenaga untuk laboran sesuai kebutuhan3 2013 Peningkatan kemampuan tenaga laboran dalam
penguasaan teknologi Informasi
4 2014 Penambahan jumlah fasilitas laboratorium untuk
memudahkan akses mahasiswa terhadap teknologi
informasi.
5 2015 Pemanfaatan laboratorium untuk meningkatkan
kesejahteraan tenaga akademik dan tenaga laboran
6 2016 Melaksanakan pelatihan untuk meningkatkan
kemampuan tenaga laboran
7 2017 Peningkatan fasilitas laboratorium
8 2018 Meningkatkan pemanfaatan sarana laboratorium
9 2019 Meningkatkan sistem perkuliahan agar semua ruang
laboratorium terpakai secara optimal
10 2020 Pemanfaatan fasilitas laboratorium untuk penelitian dan
pengabdian pada masyarakat
11 2021 Pemanfaatan fasilitas laboratorium untuk penelitian dan
pengabdian pada masyarakat
6. Manajemen Pendidikan
Semua sumber daya yang dimiliki akan dapat dimanfaatkan secara optimal
apabila prodi memiliki manajemen yang baik. Oleh sebab itu, dilakukan upaya
perbaikan manajemen dengan tahapan kegiatan seperti terurai pada tabel berikut:
No Tahun Kegiatan
1 2011 Melakukan analisis terhadap kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman prodi
2 2012 Pengembangan berbagai pedoman dan standar untuk
bidang akademik dan nonakademik
3 2013 Tersusunnya kurikulum, silabus dan rencana perkuliahan
yang mengacu pada kompetensi
-
7/30/2019 Renbang S-2 PAI
48/51
47
4 2014 Evaluasi terhadap pedoman dan standar untuk bidang
akademik dan nonakademik
5 2015 Penerapan konsep dasar manajemen pendidikan yang
berorientasi pada peningkatan profesional
6 2016 Pengembangan manajemen mutu dan manajemen
strategis
7 2017 Pengembangan manajemen strategis dan manajemen
mutu terpadu
8 2018 Melakukan evaluasi atas mutu manajemen secara
keseluruhan dan secara khusus pada setiap program
studi.9 2019 Penerapan konsep dasar manajemen pendidikan yang
berorientasi pada peningkatan profesional
10 2020 Melakukan evaluasi atas mutu manajemen secara
keseluruhan dan secara khusus pada setiap program
studi.
11 2021 Evaluasi terhadap pedoman dan standar untuk bidang
akademik dan nonakademik
B. Penelitian
1. Penelitian
Salah satu peran penting perguruan tinggi adalah memberikan karya/gagasan
inovatif kepada masyarakat. Karya/gagasan inovatif tersebut tentunya hanya akan bisa
dikembangkan manakala dilakukan kegiatan penelitian. Oleh sebab itu, maka
diperlukan upaya menggairahkan kegiatan penelitian di kalangan dosen.
2. Seminar/Lokakarya
Seminar/lokakarya merupakan bagian dari komunikasi ilmiah sekaligus
merupakan wujud pengakuan dari komunitas ilmiah terhadap seseorang. Oleh sebab
itu, perlu mendorong para dosen untuk bersedia mengikuti kegiatan
seminar/lokakarya. Di samping itu diselenggarakan seminar/lokakarya yang sesuai
dengan kebutuhan masyarakat dan terkait dengan rencana pengembangan Prodi.
-
7/30/2019 Renbang S-2 PAI
49/51
48
3. Publikasi Ilmiah
Kegandrungan para dosen sebagai peneliti dalam menuliskan temuan atau
gagasan ilmiahnya dirasakan masih perlu peningkatan. Sangat terbatas karya ilmiah
dosen yang dipublikasikan. Oleh karena itu, pengembangan publikasi karya ilmiah
sebagai bagian dari pengembangan prodi.
C. Pengabdian pada Masyarakat
1. Pengabdian pada stakeholders
Institusi manapun tentu memiliki tanggung jawab sosial, termasuk institusi
pendidikan. Oleh sebab itu, Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam
memandang penting untuk menyusun rencana pengabdian kepada stakholders -nya yang
bukan saja merupakan perwujudan dari salah satu dharma tetapi juga merupakan bentuk
tanggung jawab sosial lembaga pendidikan terhadap masyarakat.
2. Pengembangan kerjasama
Melalui kegiatan pengabdian pada masyarakat, sesungguhnya bukan hanya
masyarakat yang memperoleh manfaat melainkan juga lembaga pendidikan. Artinya
beneficieries dari kegiatan pengabdian pada masyarakat adalah kedua belah pihak yaitu
masyarakat dan lembaga pendidikan sendiri. Lembaga pendidikan akan memperoleh
masukan dari masyarakat yang tentunya merupakan umpan-balik yang penting untuk
memperbaiki kinerjanya. Wajar bila hal ini kemudian merupakan bagian integral dari
pengembangan prodi.
3. Pembentukan jaringan
Tentu saja, kerjasama yang terjalin tersebut pada akhirnya akan memperluas
jaringan. Perluasan jaringan tersebut akan berarti melahirkan kerjasama sumberdaya
yang dimiliki.
-
7/30/2019 Renbang S-2 PAI
50/51
49
BAB VIPENUTUP
Rencana pengembangan Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam Universitas
Islam Nusantara ini disusun untuk menjadi pedoman dalam menata perubahan menuju
peningkatan mutu pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat yang
diselenggarakan fakultas dan program studi. Oleh karena itu, pemahaman terhadap rencana
ini menjadi bagian sangat penting dalam upaya memperbaiki kinerja prodi.
Di samping itu, rencana kegiatan dan bahkan program bisa saja berubah dan
disesuaikan dengan perkembangan pada lingkungan strategis prodi. Oleh sebab itu, perlu
dilakukan evaluasi tahunan terhadap perencanaan ini untuk menilai dan mengevaluasi
keberhasilan atau kegagalan program sehingga dapat diputuskan untuk dilanjutkan,
disempurnakan atau diubah sama sekali.
-
7/30/2019 Renbang S-2 PAI
51/51
REFERENSI
Universitas Islam Nusantara (2006), Rencana Strategis Universitas Islam Nusantara .
Bandung: Universitas Islam NusantaraProgram Pascasarjana Universitas Islam Nusantara (2007), Rencana Strategis Program
Pascasarjana Universitas Islam Nusantara Bandung: PPs Uninus