Renal Phisiology and Haemodynamics

download Renal Phisiology and Haemodynamics

of 12

Transcript of Renal Phisiology and Haemodynamics

  • 7/22/2019 Renal Phisiology and Haemodynamics

    1/12

    RENAL PHISIOLOGY AND HAEMODYNAMICS

    Dr. Ratna Indriawati

    Kamis , 8 Desember 2011

    09.30-11.30

    Varo 8

    ANATOMI FISIOLOGI GINJAL

    Organ retroperitoneal pada bagian superior sulcus para vertebralis

    Berat : 150 gram, P : 13 cm, l : 6 cm

    Terdapat 1 juta nefron yang berkemampuan membentuk urin.

    Glomerulus tubulus renalis

    Minimal 20.000 nefron untuk dapat bertahan hidup tranplantasi tanpa membahayakankehidupan

    Teori dasar fungsi nefron

  • 7/22/2019 Renal Phisiology and Haemodynamics

    2/12

    Membersihkan plasma : urea, kreatinin, asam urat, sulfat, phenol, ion-ion Na, K, Cl. Mekanisme :

    1. Terjadi filtrasi plasma (1/5 nya) melalui membran glomerulus masuk ke tubulus2. Sewaktu filtrasi zat-zat yang diperlukan direabsorpsi yang tidak berguna dibiarkan

    tetap untuk dijadikan urin

    Glomerulus

    Filtrasi plasma darah (di kapiler glomerulus) ultra filtrat (di kapsula Bowmani ) Terdapat di Korteks ginjal Komposisi ultra filtrat ;

    Tidak mengandung eritrosit Elektrolit dan kristaloid spt cairan intertisial Ion Cl dan HCO3 5% > dari pada plasma Kation 5% < dari plasma Urea, kreatinin, glukosa + 4% Protein < 0,03% atau < 1/200 protein plasma

    Ultra filtrat komposisinya sama dengan komposisi plasma tetapi tidak mengandung protein

    Tubulus

    Tubulus kontortus proksimalis

  • 7/22/2019 Renal Phisiology and Haemodynamics

    3/12

    1. Pars konvulata

    2. Pars rekta

    Ansa Henle- Pars descenden : masuk ke medulla

    - Pars ascenden : meninggalkan medulla menuju korteks lagi, sel berbentuk pipih

    Tubulus kontortus distalis tubulus kolektivusPEMBULUH DARAH

    Arteriola afferens arteriola efferens kapiler peritubular vena interlobularis Luas permukaan total kapiler ginjal kira-kira sama dengan luas permukaan total

    tubulus (+ 12 m2)

    Volume darah di dalam kapiler ginjal : 30-40 ml Banyak pembuluh limfe ductus thoracicus sirkulasi vena di dalam thoraks Ginjal dilalui + 1200 ml darah/menit (20-25% curah jantung)

    CAPSULA

    Capsula renalis tipis, tetapi kuat Ginjal edematosa capsula membatasi pembengkakan dan tekanan intertisial ginjal

    meningkat laju filtrasi glomerulus menurun - meningkatkan dan memperpanjang

    anuria pada gagal ginjal akut

  • 7/22/2019 Renal Phisiology and Haemodynamics

    4/12

    PERSARAFAN PEMBULUH DARAH RENALIS

    Nervus renalis banyak mengandung serabut eferen simpatis dan beberapa serabutaferen

    Persarafan kolinergik melalui nervus vagus Serabut simpatis arteriola afferens dan efferens Fungsi nervus renalis ;

    - vasokonstriksi renalis

    - meningkatkan seresi renin dari sel jukstaglomerulus

    - meningkatkan reabsorpsi Na+ dan air di tubulus

    VASOKONTRIKSI RENALIS

    Katekolamin Angiotensin II vasokonstriktor selktifarteriol efferens Prostaglandin meningkatkan aliran darah di cortex renalis dan menurunkan aliran

    darah di medula renalis

    Asetilkolin vasodilatasi Rangsangan nervus renalis , rangsangan daerah vasomotor di medulla oblongata,

    bagian batang otak, corteks cerebri

    AUTOREGULASI ALIRAN DARAH GINJAL

    Pada tekanan perfusi rendah : angiotensin II vasokonstriksi arteriola efferensmempertahankan laju filtrasi glomerulus

    Pada tekanan perfusi sedang : tahanan vaskular renalis bervariasi sesuai tekanan aliran darah renalis relatif tetap

    KONSUMSI OKSIGEN GINJAL

    + 18 ml/menit Perbedaan O2 arteriovenosa : 14 ml/l darah

  • 7/22/2019 Renal Phisiology and Haemodynamics

    5/12

    Fungsi ginjal yang berkorelasi terbalik dengan konsumsi O2 : kecepatan transport aktifNa+

    FUNGSI GINJAL

    Pengaturan keseimbangan air dan elektrolit Pengaturan konsentrasi osmolalitas cairan tubuh dan konsentrasi elektrolit Pengaturan keseimbangan asam basa Ekskresi Pengaturan tekanan darah Sekresi hormon Glukoneogenesis

    Pengaturan keseimbangan air dan elektrlit

    Ekskresi = asupan Ditentukan oleh kebiasan makan dan minum Asupan natrium dapat ditingkatkan 1500 mEq/hari (> 10 kali normal) atau diturunkan

    hingga 1/10 mEq/hari (

  • 7/22/2019 Renal Phisiology and Haemodynamics

    6/12

    Pengaturan tekanan arteri jangka pendek dengan menyekresi faktor atau zat vasoaktif,seperti renin

    Bila CES >> peningkatan tekanan arteri ginjalmengekskresi CES >> mengembalikan tekanan ke nilai normal

    B. SISTEM RENIN ANGIOTENSINRenin+angiotensinogen

    Angiotensin I

    Angiotensin II

    Vasokonstriksi perifer Sekresi aldosteron

    Retensi Na+ dan air

    Peningkatan vol. plasma

    Peningkatan tekanan darah

    Pengaturan Keseimbangan asam basa

    Bersama dengan sistem dapar paru dan cairan tubuh mengekskresi asam danmengatur penyimpanan dapar cairan tubuh

    Ginjal merupakan satu-satunya organ unutk membuang tipe-tipe asam tertentu hasilmetabolisme protein, seperti asam sulfonat atau fosfat

    Pengaturan produksi eritrosit

    Eritropoetin merangsang pembentukan eritrosit (sebagai respon terhadap hipoksia) 90% eritropoetin dibentuk di ginjal, sisanya terutama dibentuk di hati

  • 7/22/2019 Renal Phisiology and Haemodynamics

    7/12

    Eritropoetin sel-sel stem hemopoetik

    proeritroblas

    menurun eritrosit

    oksigenasi jaringan

    Pengaturan produksi 1,25-dihidroksi vitamin D3

    Ginjal menghasilkan bentuk aktif vitamin D Vitamin D berperan penting dalam pengaturan kalsium dan fosfat

    Sintesis Glukosa

    Glukoneogenesis selama masa puasa yang panjang menyaingi hatiSIRKULASI GINJAL

    Aliran darah ginjal (Renal Blood Flow=RBF) diukur dengan secara langsung--> flowmeter secara tidak langsung--> metode klirens (Clearance) Inulin, P.A.H dan Kreatinin

    RPF = Jml zat yg diekskresi ginjal/mntbeda kdr zat dlm arteri & vena renalis

    RBF = Renal Plasma Flow1 - hematokrit

    Syarat zat untuk menghitung RPF :

    tidak dimetabolisme tubuh disekresi (-) dan direabsorpsi (-) tidak meracuni tidak disimpan di ginjal difiltrasi sempurna mudah dianalisa

  • 7/22/2019 Renal Phisiology and Haemodynamics

    8/12

    PROSES PEMBENTUKAN URIN

    1. FILTRASI OLEH GLOMERULUS2. REABSOPSI OLEH TUBULUS (terbesar di tubulus proksimal)3. SEKRESI OLEH TUBULUS

    PEMBENTUKAN URIN

    Kecepatan ekskresi urin = laju filtrasi - laju reabsorpsi + laju sekresi

    Zat difiltrasi bebas, mis : kreatinin

    Zat difiltrasi bebas tetapi sebagian direabsorpsi , mis: elektrolit.

    Zat difiltrasi bebas, ekskresi(-),semua direabsorpsi, mis : AA, glukosa

    Zat difiltrasi bebas , Reabsorpsi (-), zat cepat dibersihkan dari darah dan diekskresi dalam

    jumlah besar di urin.

    FILTRASI GLOMERULUS

    GFR = Kp ( (Pb. Pc)a )

    Ket :

    Kp = konstante

    Pb = tekanan hidrostatik kapiler

    Pc = tekanan hidrostatik kapsula Bowmani

    a = tekanan koloid osmotik plasma

  • 7/22/2019 Renal Phisiology and Haemodynamics

    9/12

    Kapiler glomeruli kapiler lain karena : Tekanan hidrostatik dipertahankan tetap Permeabilitas tinggi (50x kapiler otot) Luas permukaan glomerulus sangat luas

    Filtrasi terjadi bila tekanan darah kapiler glomerulus > jumlah tekanan osmotik plasmadan tekanan kapsula Bowmani.

    Jika tekanan darah aorta turun 40-50 mmHg urin tidak terbentuk. BM < 70.000 dapat difiltrasi glomerulus Klirens (Clearance) : jumlah plasma darah yang dibersihkan dari suatu zat oleh ginjal

    dalam satu satuan waktu.

    Cx = Ux . V

    Px

    SEKRESI DAN REABSORPSI TUBULUS

    Reabsorpsi tubulus : Tidak adanya zat tertentu dalam urin Sedikitnya volume urin dibandingkan banyaknya filtrat glomerulus

    Mekanisme Reabsorpsi dan sekresi tubulud : Pinositosis : protein, Asam amino Transport pasif : air Transport aktif

    Reabsorpsi glukosa

    Transport aktif Normal kadar glukosa plasma : 80-120 mg% Terjadi di permulaan tubulus proksimalis Nilai ambang glukosa terhadap ginjal 300 mg% Transport glukosa dalam tubulus tidak dipengaruhi insulin

  • 7/22/2019 Renal Phisiology and Haemodynamics

    10/12

    Hampir semua reabsorpsi partikel larutan di tubulus proksimal, kecuali reabsorpsi Napada semua tubulus renalis kecuali pada pars ascendens ansa Henle.

    Ekskresi air

    Filtrasi glomerulus : 180 liter/hari Urin yang terbentuk : 1 liter/hari Urin pekat : air ditimbun melebihi larutan (garam). Urin encer : air dilepaskan dari tubulus melebihi larutan garamnya Reabsorpsi aktif di bagian permulaan tubulus proksimalis isotonis Pars ascendes ansa Henle impermeabel terhadap air, Na aktif dipompa keluar dari

    filtrat larutan hipertonis

    Filtrat di tubulus distalis hipotonis. Osmolalitas dan volume filtrat di tubulus distali tergantung pada vasopresin (

    menaikkan permeabilitas sel tubulus distalis, duktus kolektivus terhadap air urin

    sedikit dan pekat)

    Mekanisme COUNTER-CURRENT

    Mekanisme pemekatan urin perbedaan kenaikkan osmolalitas aktivitas ansa henle

    sebagai counter-current multiplierdan vasa rekta sebagai counter-current exchanger

    proses pasif tergantung pada difusi air dan Na

    Faktor-faktor yang mempengaruhi konsentrasi urin

    Diuresis air

    kenaikkan tekanan osmotik efektif plasma memacu ekskresi vasopresin(ADH).

    Intoksikasi air diuresis maksimal (aliran urin 16 ml/menitminum>> lamaplasma hipotonisintoksikasiair

    Ekskresi ureum pemekatan urin thd zat non urea lbh baik bila tdk ada ureum. GFR: GFR menurun urin lebih pekat

    Ekskresi Na dan Cl serta pengaturannya

  • 7/22/2019 Renal Phisiology and Haemodynamics

    11/12

    Na difiltrasi dalam jumlah besar oleh glomerulus, direabsorpsi di seluruh tubulusrenalis kecuali di pars ascenden ansa Henle. Normalnya 90-99% filtrat Na direabsorpsi

    kembali.

    Ekskresi Na sangat dipengaruhi GFR, juga oleh mineralokortikoid, Angiotensin II,Oksitosin, N. renalis

    Sebagian besar ion Na direabsorpsi bersama dengan Cl, sebagian lagi direabssorpsidgn cara : 1 ion Na ditukar dg 1 ion K atau ion H

    Ekskresi ion K

    Sebagian besar ion K yg difiltrasi, direabsorpsi kembali di tubulus proksimal,diekskresi oleh tubulus distalis.

    Ekskresi ion K menurun jika ; Jumlah ion K dalam tubulus distalis menurun Sekresi ion H naik

    Sekresi ion H

    Ion H dibentuk dari disosiasi , dicurahkan ke dalam lumen tubulus untuk ditukarkandg ion Na

    Sel tubulus mengandung karbonik anhidrase yg mempercepat pemecahan H2CO3H+ + HCO3-

    pH batas dimana dapat terjadi sekresi ion H secara transport aktif adalah 5,5Refleks berkemih

    Refleks berkemih adalah refleks medula spnalis yang seluruhnya bersifat autonomik,tetapi dapat dihambat atau dirangsang oleh pusat dalam otak.

    Pusat-pusat ini antara lain : pusat perangsang dan penghambat kuat dalam batang otak,terutama terletak di pons, dan beberapa pusat yang terletak di korteks serebral yang

    terutama bekerja sebagai penghambat tetapi dapat menjadi perangsang Refleks berkemih merupakan dasar penyebab terjadinya berkemih, tetapi pusat yang

    lebih tinggi normalnya memegang peranan sebagai pengendali sebagai berikut :

    Pusat yang lebih tinggi menjaga secara parsial penghambatan refleks berkemihkecuali jika peristiwa berkemih dikehendaki.

    Pusat yang lebih tinggi dapat mencegah berkemih, bahakan jika refleks berkemihmuncul, dengan membuat kontsraksi tonik terus menerus pada sfingter eksternus

    kandung kemih samapi mendapatkan waktu yang baik untuk berkemih.

    Jika tiba waktu berkemih, pusat kortikal dapat merangsang pusat berkemih sakraluntuk membantu mencetuskan refleks berkemih dan dalam waktu bersamaan

  • 7/22/2019 Renal Phisiology and Haemodynamics

    12/12

    menghambat refleks sfingter eksternus kandung kemih sehingga peristiwa

    berkemih dapat terjadi.

    Berkemih di bawah keinginan tercetus dengan cara sebagai berikut :Seseorang secara sadar mengkonstraksikan otot-otot abdomennya, yang meningkatkan

    tekanan dalam kandung kemih dan mengakibatkan urin ekstra memasuki leher

    kandung kemih dan uretra posterior di bawah tekanan, sehingga meregangkan

    dindingnya. Hal ini menstimulasi reseptor regang, yang merangsang refleks berkemih

    dan menghambat sfingter eksternus uretra secara simultan. Biasanya seluruh urin akan

    keluar, terkadang lebih dari 510 mL urin tertinggal di kandung kemih.