Rekristalisasi Asam Benzoat 2

3
PEMBAHASAN 1. Kristalisasi Asam benzoat Pada percobaan kali ini akan dilakukan proses kristalisasi asam benzoat. Tahap pertama yang dilakukan adalah proses pelarutan asam benzoat yang berbentuk padatan agar menjadi suatu larutan. Pelarut yang digunakan untuk melarutkan asam benzoat ini adalah pelarut yang cocok (5 ml heksana) yang panas. Hal ini ditujukan agar asam benzoat yang dilarutkan dapat melarut dengan sempurna. Asam benzoat yang dilarutkan dalam sikloheksana panas tersebut akan terurai menjadi ion-ionnya. Asam benzoat yang digunakan dalam percobaan ini merupakan asam benzoat yang belum murni atau masih kotor. Karena itu dilakukan pemurnian terhadap asam benzoat tersebut agar terbebas dari zat pengotor. Asam benzoat yang telah dilarutkan dalam sikloheksana tersebut, dipanaskan sampai mendidih, setelah itu dilakukan pendinginan. Jika belum terbentuk kristal maka larutan di jenuhkan dengan cara penguapan, agar endapan dapat terbentuk dengan mudah. Tapi jika kristal sudah mulai terbentuk, maka dilakukan penyaringan dengan menggunakan kertas saring. Hal ini bertujuan untuk memisahkan endapan dari larutannya. Filtrat hasil penyaringan tersebut akan digunakan untuk proses kristalisasi pada tahap berikutnya. 2. Penentuan Titik Leleh

description

Rekristalisasi dan titik leleh asam benzoat

Transcript of Rekristalisasi Asam Benzoat 2

Page 1: Rekristalisasi Asam Benzoat 2

PEMBAHASAN

1. Kristalisasi Asam benzoat

Pada percobaan kali ini akan dilakukan proses kristalisasi asam

benzoat. Tahap pertama yang dilakukan adalah proses pelarutan asam

benzoat yang berbentuk padatan agar menjadi suatu larutan. Pelarut

yang digunakan untuk melarutkan asam benzoat ini adalah pelarut yang

cocok (5 ml heksana) yang panas. Hal ini ditujukan agar asam benzoat

yang dilarutkan dapat melarut dengan sempurna. Asam benzoat yang

dilarutkan dalam sikloheksana panas tersebut akan terurai menjadi ion-

ionnya.

Asam benzoat yang digunakan dalam percobaan ini merupakan

asam benzoat yang belum murni atau masih kotor. Karena itu dilakukan

pemurnian terhadap asam benzoat tersebut agar terbebas dari zat

pengotor. Asam benzoat yang telah dilarutkan dalam sikloheksana

tersebut, dipanaskan sampai mendidih, setelah itu dilakukan

pendinginan. Jika belum terbentuk kristal maka larutan di jenuhkan

dengan cara penguapan, agar endapan dapat terbentuk dengan mudah.

Tapi jika kristal sudah mulai terbentuk, maka dilakukan penyaringan

dengan menggunakan kertas saring. Hal ini bertujuan untuk memisahkan

endapan dari larutannya. Filtrat hasil penyaringan tersebut akan

digunakan untuk proses kristalisasi pada tahap berikutnya.

2. Penentuan Titik Leleh

Filtrat yang diperoleh dari tahap pertama, digerus sampai halus.

Hal ini bertujuan untuk memperkecil atau memperhalus ukuran kristal

agar dapat dimasukkan dalam tabung kapiler, karena diameter

permukaan tabung kapiler sangat kecil. Setelah digerus, kristal

dimasukkan kedalam tabung kapiler untuk diamati titik lelehnya. Untuk

dapat mengamati titik leleh dari kristal tersebut, maka pipa kapiler harus

dimasukkan ke dalam alat pengukur titik leleh yaitu melting-block.

Kemudian mengatur suhu melting-block dengan memulainya pada suhu

yang agak rendah. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pengamatan

dalam menetukan suhu titik lelehnya. Pada hasil pengamatan didapatkan

data bahwa Titik leleh untuk kristal hasil proses kristalisasi adalah

1230C. Dan Titik leleh untuk kristal hasil proses rekristalisasi adalah

1200C.

Page 2: Rekristalisasi Asam Benzoat 2

3. Rekristalisasi Asam Benzoat dalam Sistem dua Pelarut

Pada proses ini mula-mula 50 mg asam benzoat atau kristal dari

hasil kristalisasi pertama dicampurkan dengan toluen panas. Hal ini

ditujukan agar asam benzoat yang dilarutkan dapat melarut dengan

sempurna. Kemudian ditambahkan sikloheksana sehingga larutan akan

berubah menjadi keruh dan pada saat didinginkan akan terbentuk

endapan atau kristal. Proses ini dinamakan proses rekristalisasi yaitu

suatu cara untuk memisahkan campuran zat padat dengan zat cair

dengan melakukan sebanyak dua kali proses pengkristalan.