Rekayasa Transportasi
-
Upload
gema-putra-pratama -
Category
Documents
-
view
105 -
download
3
description
Transcript of Rekayasa Transportasi
MATERI KULIAH
PERMINTAAN JASA TRANSPORTASI
Permintaan jasa transportasi merupakan permintaan turunan (deviasi demand) yang timbul akibat permintaan akan komoditi atau jasa lain.
Permintaan Jasa Transportasi dikarenakan :
1. Kebutuhan seseorang untuk bergerak dari suatu lokasi ke lokasi lainnya untuk kebutuhan kegiatan.
2. permintaan akan angkutan barang tertentu agar tersedia ditempat yang diinginkan
Pada angkutan penumpang, karakter turunan dari kebutuhan disesuaikan :
Tujuan perjalanan Rute yang ditempuh Moda yang dipilih Jumlah total perjalanan dari asal sampai tujuan Biaya
Permintaan turunan akan perjalanan cukup rumit dan karena itu cukup rumit diramalkan
A (Activity Sistem)T (Transportation Sistem)F (Flow)
PENAWARAN JASA TRANSPORTASI
Dalam menguraikan penawaran jasa transport, kita akan mulai
dengan definisi penawaran dalam teori ekonomi. Scedule penawaran (fungsi
penawaran atau kurva penawaran) menentukan hubungan antara harga
pasar untuk suatu komoditi dengan jumlah komoditi yang akan dihasilkan
dan dijual oleh para produsennya.
Seperti pada kasus definisi dasar pada kurva permintaan, definisi
kurva penawaran berhubungan dengan komoditi tertentu, yang dianggap
homogen bahwa, terlepas dari jumlah jenis komoditi yang diproduksi,
karakteristik dari suatu jenis akan tetap sama dan akan dinilai sama oleh
calon pembeli.
Harga yang diperlukan untuk Mendorong pengusaha
menyediakan kuantitas yang diukur dengan sumbu
horizontal yang dibawahnya (sumbu kuantitas)
0
TEORI EKONOMI Bentuk khas untuk kurva penawaran dapat dilihat pada gambar.
Bentuk dasar tersebut bertitik tolak dari pemikiran bahwa kenaikan
harga megakibatkan meningkatnya
Gambar: Contoh Khas Skedul atau Fungsi Penawaran Jumlah yang dihasilkan dan ditawarkan untuk dijual (Samuelson,
1958, hal. 378-391). Kenaikan harga ini dibarengi dengan
pertambahan jumlah, karena perusahaan terdorong untuk
menghasilkan jumlah barang yang lebih banyak apabila harga
produk tersebut makin tinggi. Dalam bentuk persamaan:
P = S (Q) Di mana P = harga Q = jumlah S = hubungan fungsi penawaran
Harga
Kuantitas 0
KESEIMBANGAN JARINGAN TRANSPORTASI
Sebagian besar penelitian dalam analisis jaringan transportasi terdorong oleh
adanya kebutuhan dari tahun ke tahun belakangan ini untuk mengembangkan kapasitas
dalam jaringan jangkauan transportasi perkotaan, yang diakibatkan oleh pertambahan
populasi dan pertumbuhan kelompok kelompok secara pesat di daerah perkotaan.
Sebagai akibatnya, sebagian besar hasil penelitian tersebut telah difokuskan pada
perencanaan jaringan jalan, dan juga perencanaan sistem transportasi umum.
Walaupun demikian di sini kita akan mencoba menerangkan sejumlah teori dasar
serta metode dan situasi lainnya. Karena telah diketahui bahwa para pejalan di
perkotaan, terutama di jalan raya, tampaknya hanya bereaksi pada waktu perjalanan
dan kurang tanggap paad biaya-biaya pemakaian lainnya (termasuk harga untuk
memakai jalan), maka metode-metode ini terutama digunakan untuk satu ukuran tunggal
dari biaya, seperti terlihat dalam gambar, dan bukan merupakan suatu vektor yang terdiri
dari tingkat pelayanan dan harga.
Harga P2 P1 0 Q3 Q2 Q1
Keseimbangan penawaran dan permintaan untuk suatu barang
homogen di pasar. Biaya pemakai fungsi biaya pemakai volume Keseimbangan semula Jalan semula Jalan yang ditingkatkan Penurunan biaya
pemakai Keseimbangan baru Fungsi permintaan
0 peningkatan volume (a) Volume
Fungsi Permintaan
Fungsi penawaran
Kuantitas
Biaya pemakai Fungsi biaya pemakai-volume Keseimbangan baru peningkatan biaya pemakai fungsi permintaan yang baru keseimbangan semula fungsi permintaan semula 0 peningkatan volume (b) volume Pergeseran titik keseimbangan biaya pemakai dan volume
akibat terjadinya pergeseran fungsi biaya pemakai-volume
dan fungsi permintaan. (a) pengaruh dari perubahan funsi
biaya pemakai-volume. (b) pengaruh dari perubahan fungsi
permintaan.
APLIKASI D.P KONSEP
A. CONTOH : KESEIMBANGAN SEDERHANA
Sebagai ilustrasi dari konsep dengan pertimbangan suatu jalan raya bebas hambatan yang menghubungkan kota dengan akses Service level (Tingkat Pelayanan) Tingkat pelayanan (s) ditunjukkan dengan waktu perjalanan (E) Sistem Transportasi Jalan bebas hambatan 2 buah yang dibagi menjadi 2 line jalan dari 1 buah line / lajur untuk per jurusan / tujuan yang panjangnya 10 mil. Fungsi Pelayanan Untuk tiap-tiap jalan / (roadway) mempunyai fungsi pelayanan: S = J (T.V), di mana : S = pelayanan J = fungsi pelayanan T = sistim transportasi V = volume perjalanan
Atau dalam cotoh di sini
t = m + n. V, t direfleksikan dalam nilai parameter m dan n
maka:
t = (m,n) yaitu m = 10 menit
n = 0,01 menit perkendaraan/ jam
sehingga diperoleh : t = 10 + 0,01 V
t = dalam satuan unit V = menit dan kendaraan / jam
Activity System ( Sistem Aktivitas) Karakteristik masing daerah tersebut (desa & kota) :
penduduk, tingkat tenaga kerja, tingkat pendapatan
merupakan variable yang mempengaruhi perilaku tingkah
laku perjalanan.
A. Temukan keseimbangan dalam grafik, plot fungsi pelayanan
dan demand pada rangkaian dari akses yang sama ( garis
horisontal adalah t dan vertikal V)
Keseimbangan pola flow f’ dari perpotongan 2 fungsi
tersebut kemudian temukan keseimbangan pola flow dari
pemecahan aljabar. Untuk f’
Jawab
Fungsi demand = V = 5000-100t
Tingkat service = t = 10 + 0,01 V
Adapun flow (f’) adalah V = 2000
t = 30 menit
60 50 D ‘ 40 30 F ‘ (2000,30) 20 10 0 1 2 3 4 5 6 V (ribuan) Bukti : V = 5000 – 100 t dan t = 10 + 0,01 V V = 5000 – 100 (10 + 0,01 V) V = 5000 – 1000 – 1V 2V = 4000 V = 2000 t = 10 + 0,01 ( 2000) = 10 + 20 = 30 keseimbangan terjadi pada V = 2000 dan t = 30
J’
F’
F2
C . Departemen P.U mempertimbangkan untuk membangun yang
menghubungkan zones 1 dan 2, adapun karakteristik link ini
= t = 10 + 0,005 V. (tingkat pelayanan berubah, plot dalam
gambar:
Jawab: 50 40 30 20 10 0 1 2 3 4 5 V (000)
t = 10 + 0,005 (2666)
= 10 + 13,33 = 23,33
Jadi keseimbangan pada pola flow F 2 = ( V = 2666, t = 23,33),
ternyata peningkatan t yang ditunggukkan dengan parameter n =
0,01 mengakibatkan demand menjadi 0,005 dari 2000 menjadi
2666 yaitu 666 kendaraan.
J’
J2
V = 5000 – 200 t (luar) t = 10 + 0,005 V V = 5000. 100 ( 10 + 0,005 V ) V = 5000 – 1000 – 0,5 V 1,5 V = 4000 V = 2.666,67 (2666)
TERIMA KASIH