Rekayasa Alat Pencacah Tandan Kosong Sawit dengan Sumber Penggerak Motor Listrik
Transcript of Rekayasa Alat Pencacah Tandan Kosong Sawit dengan Sumber Penggerak Motor Listrik
-
8/14/2019 Rekayasa Alat Pencacah Tandan Kosong Sawit dengan Sumber Penggerak Motor Listrik
1/2
Rekayasa Alat Pencacah Tandan Kosong Sawit
dengan Sumber Penggerak Motor Listrik
Oleh :
Prof. Dr. Ir. Santosa, MP
Guru Besar pada Program Studi Teknik Pertanian,
Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas
Padang, November 2009
Untuk mengetahui bbesarnya kecepatan linear pisau pencacah pada alat yang
didesain, terlebih dahulu dilakukan pengukuran kecepatan parang (alat manual) untuk
mencacah tandan kosong sawit. Perhitungan kecepatan linear parang untuk mencacah tandansawit dirumuskan :
V (m/s) = jarak (m) / waktu (s) . (1)
Besarnya kecepatan linear parang untuk mencacah tandan kosong sawit ini dipakai sebagai
acuan besarnya kecepatan linear pisau pencacah yang didesain :
Vpisau pencacah = Vparang ..................................................................... (2)
V = . R .... (3)
dengan V adalah kecepatan linear pisau pemotong (m/s), R adalah jari jari pisau pemotong,
(m) dan adalah kecepatan sudut pisau pemotong (rad/s).
= V / R (4)
Frekuensi putar pisau pencacah :
Dari persamaan (4) tsb. :
2 RPM / 60 = V / R ..................................................... (5)
RPM = V . 60 / (2 R) . (6)
Untuk mendapatkan kapasitas kerja alat yang didesain adalah 10 kali lipat daripada pencacah
dengan parang, maka frekuensi putar pisau pencacah pada alat yag dirancang adalah :
RPMrancangan = 10 . V . 60 / (2 R) ... (7)
Secara manual, pada saat orang mencacah tandan kelapa sawit dengan parang, setelah
diketahui kecepatan parang, maka gaya (force) parang dapat diketahui dengan membagi daya
fisik orang tersebut dengan kecepatan pencacahan dengan parang. Daya fisik bisa diketaui
dari denyut jantung, berdasarkan tabel Christensen .
1
-
8/14/2019 Rekayasa Alat Pencacah Tandan Kosong Sawit dengan Sumber Penggerak Motor Listrik
2/2
Klasifikasi beban kerja fisik manusia, skala Christensen, umur antara 20 50 tahun :
Energy expenditure
(kW)
Heart rate (beats / min.)
Very light work less than 0.17 Less than 75
Light work 0.17 0.33 75 100
Moderately heavy work 0.33 0.55 100 125
Heavy work 0.55 0.67 125 150
Very heavy work 0.67 0.84 150 175
Extremely heavy work More than 0.84 More than 175
Sumber : Institut Pertanian Bogor (1978)
Gaya (newton) = Daya (watt) / Kecepatan (m/detik) ......................... ( 8 )
Gaya tersebut bekerja pada luasan bidang potong (As) tertentu (diukur saat penelitian
pendahuluan). Maka, gaya tersebut adalah gaya geser, sedangkan besarnya tegangan geser
untuk memotong tandan sawit adalah :
(N/cm2) = gaya (newton) / As (cm2) ........................................................ (9)
Pada alat yang dirancang, berapa luas pemotongannya (As-alat), maka gaya yang bekerja
adalah :
Gaya rancangan (N) = (N/cm2
) x luas pemotongannya (As-alat) (cm2
) .............. (10)
Daya yang diperlukan untuk mencacah tandan kosong sawit pada alat yang didesain adalah :
Daya rancangan = Gaya rancangan (N) x r (m) x 2 . . RPMrancangan / ( 60 x 735 ) ....(11)
dengan Daya rancangan (HP), r adalah jari-jari pisau pencacah. Angka 735 adalah angka
konversi satuan, 1 HP = 735 watt.
Daya motor listrik penggerak pisau pencacah adalah sebesar :
Daya motor listrik = Daya rancangan / ................................................................. (12)
dengan adalah efisiensi penerusan daya dari motor listrik ke poros pisau pencacah.
DAFTAR PUSTAKA
Institut Pertanian Bogor. 1978. Strategi Mekanisasi Pertanian. Departemen Mekanisasi
Pertanian FATEMETA, Bogor.
2