REHABILITASI EKOSISTEM PESISIR DENGAN MEMBANGUN...
Transcript of REHABILITASI EKOSISTEM PESISIR DENGAN MEMBANGUN...
ISSN : 2086-907X
Kampus IPB Baranangsiang, Jl. Raya Pajajaran No. 1 Bogor 16127 - INDONESIA
Telp. (62-251) 8374816, 8374820, 8374839; Fax. (62-251) 8374726
E-mail:[email protected]; http://www.indomarine.or.id; http://www.pksplipb.or.id
DEWAN REDAKSIProf. Dr. Ir. Tridoyo Kusumastanto, M.S.Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, M.S.Dr. Luky Adrianto, M.Sc.Dr. Ario Damar, M.S.Dr. Ruddy Suwandi, M.Phil, M.Sc.
REDAKSI PELAKSANAIr. Husnileili, M.Si.Amril S Rangkuti, S.Pi.Nana Anggraini, S.Sos.Hermanto, S.Kom.Agus Soleh, A.Md.Kamsari, S.Kom.
Vol. 10 No. 1 Januari 2019
REHABILITASI EKOSISTEM PESISIR DENGAN MEMBANGUN KAWASAN ARBORETUM
MANGROVE TERPADU DI KELURAHAN SUMBERJAYAKOTA BENGKULU
Working Paper PKSPL-IPB | i
WORKING PAPER PKSPL-IPB
PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Center for Coastal and Marine Resources Studies
Bogor Agricultural University
REHABILITASI EKOSISTEM PESISIR DENGAN MEMBANGUN
KAWASAN ARBORETUM MANGROVE TERPADU
DI KELURAHAN SUMBERJAYA – KOTA BENGKULU
Oleh:
Andy Afandy
Dadan Mulyana
Wassisa Titi Ilhami
Harkyo Baskoro
Kamsari
BOGOR 2019
ISSN: 2086-907X
Working Paper PKSPL-IPB | iii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ v
1 LATAR BELAKANG .......................................................................................... 1
2 TUJUAN STUDI ................................................................................................ 2
3 LOKASI STUDI .................................................................................................. 2
4 KONSEP REHABILITASI EKOSISTEM MANGROVE TERPADU ................... 3
5 PROFIL WILAYAH REHABILITASI ................................................................... 4
6 RENCANA PENGEMBANGAN ......................................................................... 6
7 DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) .......................................................... 9
8 ILUSTRASI PERSPEKTIF .............................................................................. 12
ISSN: 2086-907X
Working Paper PKSPL-IPB | v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Peta Lokasi Studi di Kelurahan Sumberdaya, Kota Bengkulu .......... 3
Gambar 2. Kondisi Eksisting Wilayah Rehabilitasi Terpadu ................................ 5
Gambar 3. Lokasi Area Mangrove di Kelurahan Sumberjaya ............................. 6
Gambar 4. Blockplan Distribusi Ruang Kawasan Arboretum Mangrove
Terpadu .............................................................................................. 7
Gambar 5. Siteplan Kawasan Arboretum Mangrove Terpadu ............................. 8
Gambar 6. Siteplan Aktivitas Pengembangan Eco-Edu-Wisata Terpadu ........... 8
Gambar 7. Tampak Depan dan Samping Gerbang Masuk Kawasan ................. 9
Gambar 8. Potongan Deck/Jembatan Trecking ................................................... 9
Gambar 9. Tampak Depan Rumah/Pos Jaga/Pusat Informasi ......................... 10
Gambar 10. Tampak Depan dan Samping Menara Pandang ............................. 10
Gambar 11. Rumah Bibit (Screen House) Mangrove .......................................... 11
Gambar 12. Ilustrasi Desain Pola Silvofishery ..................................................... 11
Gambar 13. Ilustrasi Persfektif Deck Trecking dan Menara Pandang ................. 12
Gambar 14. Ilustrasi Persfektif Rute Awal Jalur Wisata Arboretum
Mangrove Terpadu ........................................................................... 12
Gambar 15. Ilustrasi Persfektif Area Peristirahatan/Tempat Makan ................... 13
Gambar 16. Ilustrasi Persfektif Area Tempat Bermain ........................................ 13
Rehabilitasi Ekosistem Pesisir dengan Membangun Arboretum Mangrove Terpadu 2019
Working Paper PKSPL-IPB | 1
REHABILITASI EKOSISTEM PESISIR DENGAN MEMBANGUN KAWASAN ARBORETUM MANGROVE TERPADU
DI KELURAHAN SUMBERJAYA – KOTA BENGKULU
Andy Afandy1, Dadan Mulyana2, Wassisa Titi Ilhami3, Harkyo Baskoro4 dan
Kamsari5
1 LATAR BELAKANG
Kelurahan Sumberjaya merupakan lingkungan hunian yang sangat dominan
dengan kehidupan pesisir karena memiliki garis pantai yang panjang, ekosistem
pesisir yang kompleks dan mayoritas penduduknya mengandalkan laut sebagai
sandaran penghidupannya, infrastruktur besar perikanan dan kelautan pun berada di
kelurahan ini seperti pelabuhan laut ataupun perkantoran dan pabrik. Relasi antara
kehidupan manusia dengan lingkungan pesisir ini menghadirkan perilaku masyarakat
yang khas masyarakat pesisir yang terbuka, praktis, rasional, kolektif, dan tidak
terlalu intens dalam organisasi formal. Peran kelurahan adalah yang paling utama
memiliki kapasitas untuk menyatukan kepentingan banyak kelompok untuk
mengelola dan memanfaatkan sumber daya pesisirnya secara berkelanjutan. Secara
organisasional, kelurahan ini pernah mendapat apresiasi pada tahun 2017 sebagai
kelurahan terbaik tingkat Provinsi Bengkulu.
Kelurahan Sumberjaya memiliki luasan 1600 Ha namun padat dengan
aktivitas ekonomi. Seperti terdapat pelabuhan laut (PT. Pelindo dan PT. ASDP),
tempat pelelangan ikan (TPI), pasar tradisional, kantor PT. Pertamina, kantor
Perkebunan, kantor Bea Cukai, klinik kesehatan, kantor koramil, Kantor Kepolisian
Sektor Pelabuhan (KKSP), Kantor Syahbandar dan Operasional Pelabuhan (KSOP),
Pabrik Semen Merah Putih, Pabrik Pengolahan Kayu, Gudang Distribusi Barang, dan
lain-lain. Pemukiman berada di sepanjang garis pantai dan sepanjang jalan utama,
dengan matapencaharian penduduk beragam seperti PNS, karyawan Swasta,
Nelayan, Buruh Pabrik, penjaga objek wisata, serta produsen rumah tangga
(pembuat opak, kripik, abon ikan, pengolah ikan asin menjemur ikan, usaha konter,
pedagang, dll).
Melihat kompleksnya aktor dan aktivitas yang ada di wilayah ini, dirasakan
perlu untuk memilah persoalan yang paling relevan dengan upaya pengurangan
risiko bencana yang memiliki dimensi keberlanjutan secara ekonomi, sosial, maupun
ekologi yang bisa dilakukan pada tingkat komunitas Kelurahan Sumberjaya namun
1 Peneliti Bid. Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, PKSPL-IPB 2 Peneliti Bid. Kehutanan, PKSPL-IPB 3 Dosen Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Bogor dan Peneliti Bid. Pertanian, PKSPL-IPB 4 Peneliti Bid. Landscape dan Tata Ruang, PKSPL-IPB 5 Peneliti Bid. Sistem Informasi, PKSPL-IPB
Vol 10 No. 1 Januari 2019
2 |Working Paper PKSPL-IPB
memiliki dampak yang terukur dan terlihat. Hal ini sebagai upaya untuk memberikan
pendekatan yang berbeda dari pemanfaatan pesisir yang sebelumnya sudah ada.
Dimana beberapa kali kelurahan ini memiliki riwayat kebencanaan, seperti kejadian
banjir, abrasi, dan tanah longsor yang disebabkan pusaran air sungai.
Dari luasan 1600 Ha, baik yang terbangun (built in environment) maupun yang
belum terdapat kawasan ekosistem mangrove kurang lebih seluas 8 Ha dengan
kondisi secara visual telah dan sedang mengalami tekanan dimana sumber daya ini
diharapkan dapat diperbaiki kualitasnya untuk menjalankan fungsi ekologisnya
namun juga dapat memberikan manfaat pendapatan bagi masyarakat sekitar tanpa
harus mengorbankan fungsi ekologinya.
2 TUJUAN STUDI
Tujuan dari dilakukannya studi rehabilitasi ekosistem pesisir dengan
membangun kawasan arboretum mangrove terpadu adalah:
1) Membuat desain atau rancangan upaya pengurangan risiko bencana banjir,
abrasi, dan tanah longsor yang terjadi di Kelurahan Sumberjaya;
2) Membangun Arboretum Mangrove selain berfungsi secara ekologis juga secara
ekonomi memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar;
3) Mengintegrasikan pemanfaatan kawasan Arboretum Mangrove dengan paket
wisata mangrove yang sudah ada.
3 LOKASI STUDI
Studi rehabilitasi ekosistem pesisir dengan membangun kawasan arboretum
mangrove terpadu berada di Kelurahan Sumberjaya, Kota Bengkulu. Berikut
disajikan Gambar 1 peta lokasi kegiatan studi.
Rehabilitasi Ekosistem Pesisir dengan Membangun Arboretum Mangrove Terpadu 2019
Working Paper PKSPL-IPB | 3
Gambar 1 Peta Lokasi Studi di Kelurahan Sumberdaya, Kota Bengkulu
Sumber: PMI, 2017
4 KONSEP REHABILITASI EKOSISTEM MANGROVE TERPADU
Desain perencanaan dan pengembangan kawasan rahabilitasi ekosistem
mangrove mengacu pada kondisi lokasi, Mangrove adalah tumbuhan khas yang
tumbuh pada tanah Aluvial di daerah pantai dan sekitar muara sungai yang
dipengaruhi pasang surut air laut dan dicirikan oleh susunan pohon membentuk
Vol 10 No. 1 Januari 2019
4 |Working Paper PKSPL-IPB
suatu formasi pohon-pohon yang membentuk zonasi yang diriaikan adanya pohon-
pohon jenis Avicennia spp (Api-api), Soneratia spp (Pedada), Rhizophora spp
(Bakau), Bruguiera spp (Tancang), Lumnitzera (Tarumtum), Excoecaria (buta-buta),
Xylocarpus spp (Nyirih), dan Nypa fruticans (Nipah).
Hutan mangrove merupakan jalur hijau daerah pantai yang mempunyai fungsi
ekologis dan sosial ekonomi, khususnya bagi masyarakat pesisir melalui
pemanfaatan hasil hutan kayu dan bukan kayu serta jasa lingkungannya. Secara fisik
hutan mangrove mampu memecah energi kinetik gelombang air laut sehingga
berfungsi sebagai pelindung pantai. Manfaat lain ekosistem mangrove adalah
mencegah banjir. Sayangnya banyak kawasan hutan mangrove mengalami
kerusakan dikarenakan konversi/alih fungsi lahan (pada umumnya dijadikan lahan
kebun sawit), penebangan kayu (eksploitasi), dan kesalahan manajemen merupakan
beberapa faktor utama penyebab kerusakan kawasan pantai akibat ulah manusia.
Sedangkan erosi pantai dan adanya badai, sebagai peristiwa alam, dapat pula
menyebabkan tercabutnya vegetasi hutan pesisir. Berdasarkan kondisi pantai
tersebut makan sangat diperlukan rehabilitasi kawasan pantai melalui penanaman
pohon vegetasi pantai.
Penyusunan Rencana Rehabilitasi Ekosistem (Ecosystem Rehabilitation Plan)
mangrove, pantai dan rivarian (sempadan sungai) ini merupakan salah satu unsur
penting dari rencana Rehabilitasi Ekosistem dan pembangunan suatu kawasan untuk
pengurangan risiko bencana. Penyusunan ini sebenarnya adalah bagian dari sebuah
proses perencanaan pengelolaan wilayah pesisir yang sistematis, sehingga
pendekatan sistem menjadi dasar dari penyusunan rencana ini, meskipun tidak
komprehensif yakni hanya satu bagian kecil dengan area of interest yang terbatas.
Namun demikian, dalam penyusunanya tetap memperhatikan kaidah keberlanjutan
kawasan, dan tidak mengabaikan prinsip-prinsip perencanaan yang berkelanjutan.
Kegiatan rancangan dan pengembangan dengan pendekatan terpadu dengan
mempertimbangkan unsur-unsur: pertimbangan saintifik, kehati-hatian, teknis,
rehabilitasi, konservasi, sosial ekonomi, budaya, adaptif, kelembagaan dan aturan
yang didukung oleh perencanaan yang baik dan komitmen bersama yang kuat antar
parapihak (stakeholder) yang terlibat.
5 PROFIL WILAYAH REHABILITASI
Kelurahan Sumberdaya yang memiliki luasan wilayah sekitar 1600 Ha, dan
dengan kawasan ekosistem mangrove kurang lebih seluas 8 Ha namun dengan
kondisi secara visual telah dan sedang mengalami tekanan (rusah), akan di
rehabilitasi atau mengembalikan fungsinya secara alamiah dan juga secara ekonomi
dapat memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar.
Rehabilitasi Ekosistem Pesisir dengan Membangun Arboretum Mangrove Terpadu 2019
Working Paper PKSPL-IPB | 5
Gambar 2. Kondisi Eksisting Wilayah Rehabilitasi Terpadu
Kondisi eksisting kawasan rehabilitasi terpadu ekosistem di Kelurahan
Sumberjaya belum terorganisir dan terkelola dengan baik. Dalam kajian yang
dilakukan oleh PKSPL IPB bersama PMI Kota Bengkulu, SIBAT Sumberjaya dan
pihak Kelurahan, kawasan mangrove dilokasi ini dinilai memiliki arti penting secara
ekologis, yakni menetralisir aktivitas cemaran di sekitar pelabuhan di mana banyak
kapal berlabuh, selain itu kawasan ini menyerap karbon di udara akibat ramainya
aktvitas di sekitarnya. Secara sosialpun area mangrove ini telah dimanfaatkan oleh
kelompok nelayan dengan penyediaan jasa antar perahu menyusuri kolom air di
sekitar kawasan mangrove. Dengan biaya Rp 15.000 per orang, sudah bisa
menikmati perjalanan sekitar 1 jam menyusuri kawasan mangrove di Kelurahan
Sumberjaya.
Vol 10 No. 1 Januari 2019
6 |Working Paper PKSPL-IPB
Saat ini sudah ada perahu yang aktif melayani jasa susur mangrove. Peluang
ini bisa ditingkatkan melalui pengelolaan terpusat oleh kelurahan melalui Badan
Usaha Milik Kelurahan dengan menggunakan model Collaborative Management
sehingga selain pemanfaatan, juga ada aspek pemeliharaan dan pengayaan serta
infomasi edukatif menyangkut mangrove dan vegetasi pesisir. Lokasi area mangrove
berada di depan Kampung Bahari dan bersisian dengan pelabuhan Pulau Bai.(lihat
Gambar 3)
Gambar 3. Lokasi Area Mangrove di Kelurahan Sumberjaya
Arah intervensi yang bisa dilakukan dan menjadi peluang bagi proses
pengelolaan sumber daya pesisir lestari di lokasi Kelurahan Sumberjaya adalah
dengan menjadikan kawasan ini menjadi kawasan rehabilitasi dan pembibitan,
arboretum mangrove, kawasan silvofishery yang di interaksikan kegiatan eco-edu
wisata jelajah mangrove yang melibatkan aktivitas-aktivitas lain disekitar kawasan
sebagai bagian dari atraksi wisata, dan juga untuk desain lansekap yang dapat
dikembangkan adalah mengatur kawasan ekosistem mangrove dengan
memperkaya jumlah dan/atau jenis mangrove dan mengelola kawasan ekosistem
mangrove menjadi kawasan arboretum terpadu.
6 RENCANA PENGEMBANGAN
Pengembangan Kawasan Arboretum Mangrove Terpadu adalah Kawasan
konservasi ekosistem mangrove yang terintegrasi dengan pengembangan ekowisata
edukasi (eko-edu-wisata), rencana pengembangannya meliputi:
Rehabilitasi Ekosistem Pesisir dengan Membangun Arboretum Mangrove Terpadu 2019
Working Paper PKSPL-IPB | 7
1) Pembuatan Blockplan (lihat Gambar 4) untuk distribusi ruang kawasan, meliputi:
a. Welcome Area; merupakan area dimana terdapat gerbang untuk memasuki
kawasan arboretum mangrove, fasilitas yang terdapat disana diantaranya,
gerbang masuk dan kantor pengelola.
b. Conservation Area; merupakan area dimana terdapat kawasan yang di
revegetasi/ditanami kembali dengan menggunakan mangrove yang
sekaligus berfungsi untuk mengkonservasi sempadan sungai serta terdapat
silvofishery yang sekaligus berfungsi sebagai habitat ikan dan estetika untuk
kawasan wisata.
c. Public/Recreation Area; merupakan area dimana terdapat bangunan publik
berupa deck sebagai sirkulasi untuk jalur wisata di arboretum, dilengkapi
dengan fasilitas menara pandang, shelter dan dermaga.
Gambar 4. Blockplan Distribusi Ruang Kawasan Arboretum Mangrove Terpadu
2) Siteplan, yang dikembangkan untuk memberikan gambaran umum tentang
penggunaan dan pengembangan lokasi. Siteplan yang dikembangkan adalah:
a. Siteplan Wilayah Arboretum Mangrove Terpadu, dan;
b. Siteplan Pengembangan Eco-Edu-Wisata yang memadukan dan
memanfaatkan keberadaan arboretum mangrove dan aktivitas di sekitarnya.
Vol 10 No. 1 Januari 2019
8 |Working Paper PKSPL-IPB
Gambar 5. Siteplan Kawasan Arboretum Mangrove Terpadu
Gambar 6. Siteplan Aktivitas Pengembangan Eco-Edu-Wisata Terpadu
Rehabilitasi Ekosistem Pesisir dengan Membangun Arboretum Mangrove Terpadu 2019
Working Paper PKSPL-IPB | 9
7 DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED)
Pembuata rancangan Detail Engineering Design (DED) dalam hal ini adalah
membuat gambar kerangka pembangunan fasilitas kawasan Arboretum Mangrove
Terpadu, seperti gerbang masuk, Deck/Jembatan Trecking, Rumah/Pos Jaga,
Menara Pandang, dan sebaganya. Berikut rancangan DED yang disajikan pada
beberapa gambar berikut ini:
Gambar 7. Tampak Depan dan Samping Gerbang Masuk Kawasan
Gambar 8. Potongan Deck/Jembatan Trecking
Vol 10 No. 1 Januari 2019
10 |Working Paper PKSPL-IPB
Gambar 9. Tampak Depan Rumah/Pos Jaga/Pusat Informasi
Gambar 10. Tampak Depan dan Samping Menara Pandang
Rehabilitasi Ekosistem Pesisir dengan Membangun Arboretum Mangrove Terpadu 2019
Working Paper PKSPL-IPB | 11
Gambar 11. Rumah Bibit (Screen House) Mangrove
Gambar 12. Ilustrasi Desain Pola Silvofishery
Vol 10 No. 1 Januari 2019
12 |Working Paper PKSPL-IPB
8 ILUSTRASI PERSPEKTIF
Berikut adalah gambaran ilustrasi perspektif kawasan arboretum mangrove
terpadu yang mengintegrasikan pemanfaatan kawasan arboretum mangrove terpadu
dengan paket wisata mangrove.
Gambar 13. Ilustrasi Persfektif Deck Trecking dan Menara Pandang
Gambar 14. Ilustrasi Persfektif Rute Awal Jalur Wisata Arboretum Mangrove
Terpadu
Rehabilitasi Ekosistem Pesisir dengan Membangun Arboretum Mangrove Terpadu 2019
Working Paper PKSPL-IPB | 13
Gambar 15. Ilustrasi Persfektif Area Peristirahatan/Tempat Makan
Gambar 16. Ilustrasi Persfektif Area Tempat Bermain