REFRAT HORDEOLUM PPT

16
REFRAT HORDEOLUM Oleh Tuti Seli Sugiarti

description

tuti seli sugiarti

Transcript of REFRAT HORDEOLUM PPT

Page 1: REFRAT HORDEOLUM PPT

REFRAT HORDEOLUM

Oleh Tuti Seli Sugiarti

Page 2: REFRAT HORDEOLUM PPT

DEFINISI

Hordeolum adalah peradangan supuratif kelenjar kelopak mata.

hordeolum eksterna hordeolum interna

Page 3: REFRAT HORDEOLUM PPT

Arcus supra ciliaris (alis)

Palpebrae superior et inferior

PALPEBRA

Canthus medial et lateral

Epicanthus

• Permukaan superficial ditutupi kulit, permukaan dalam oleh membran mukosa (konjungtiva)• Palpebra melindungi mata dari cedera dan cahaya berlebihan.

Page 4: REFRAT HORDEOLUM PPT

PALPEBRA DAN KONJUNGTIVA

• Glandula sebacea (glandula zeis) bermuara ke folikel bulu mata.

• Glandula siliaris (glandula mole) : modifikasi kelenjar keringat, bermuara diantara bulu mata.

• Glandula tersalis : modifikasi kelenjar sebacea, sekret berminyak, muara dibelakang bulu mata. Bahan berminyak mencegah lubernya air mata dan membatu menutup mata dengan kuat.

Page 5: REFRAT HORDEOLUM PPT

PALPEBRA DAN KONJUNGTIVA

Page 6: REFRAT HORDEOLUM PPT

ETIOLOGI

• Sebagian besar disebabkan oleh infeksi stafilokok. Terutama bakteri Staphylococcus aureus.

• Bakteri lain : Staphylococcus epidermidis, Streptococcus, dan Eschericia coli.

Page 7: REFRAT HORDEOLUM PPT

EPIDEMIOLOGI

• Kasus yang banyak dan biasa ditemukan di masyarakat, namun belum tersedia data insidensi dan prevalensi di Indonesia.

• Penelitian hordeolum pernah dilakukan pada tahun 1988 di poliklinik Mata RSUP Dr Kariadi Semarang, didapatkan frekuensi penderita hordeolum 1,6% dengan usia terbanyak golongan dewasa muda dan 56,25% dari penderita mengalami sakit berulang.

Page 8: REFRAT HORDEOLUM PPT

FAKTOR RISIKO

• Penyakit kronik• Daya tahan tubuh kurang baik• Peradangan kelopak mata kronik, seperti

blefaritis.• Diabetes, hiperlipidemia termasuk

hiperkolesterolemia.• Higine dan lingkungan tidak bersih.• Riwayat hordeolum sebelumnya.• Kondisi kulit, seperti dermatitis seboroik.

Page 9: REFRAT HORDEOLUM PPT

PATOGENENSIS

• Infeksi bakteri staphylococcus aureus pada kelenjar yang sempit dan kecil, biasanya menyerang kelenjar minyak (meibomian) atau kelenjar zeis atau moll yang akan mengakibatkan reaksi peradangan dan pembentukan abses (kantong nanah) kearah dalam kelopak mata dan konjungtiva atau ke arah kulit.

Page 10: REFRAT HORDEOLUM PPT

MANIFESTASI KLINIS2

• kemerahan, nyeri tekan dan nyeri pada tepi kelopak mata.

• Mata berair, peka terhadap cahaya terang dan terasa ada sesuatu di dalam mata.

• sebagian kecil daerah kelopak membengkak.

• Di tengah daerah yang membengkak sering terlihat bintik kecil kekuningan.

• Bisa terbentuk abses bernanah.

• kemungkinan terjadi lesi multiple

Page 11: REFRAT HORDEOLUM PPT

DIAGNOSIS BANDING

Blefaritis posterior• peradangan palpebra akibat

disfungsi kelenjar meibom.• Radang kronik akibat infeksi

strain stafilokok

Kalazion• radang granulomatosa

kronik yang steril dan ideopatik pada kelenjar meibom.

Page 12: REFRAT HORDEOLUM PPT

PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Eversi (pembalikan) palpebra untuk memeriksa bila diduga ada benda asing di permukaan bawah palpebra superior dapat dilakukan bersama slitlamp.

Page 13: REFRAT HORDEOLUM PPT

PENATALAKSANAAN

• Kompres hangat selama 10 menit sebanyak 4 x sehari.

• Biarkan hordeolum pecah sendiri atau dengan insisi.• Salep mata sulfasetamide 10%, 4 kali sehari selama

7 hari atau• Salep polymyxin bacitracin, 4 kali sehari selama 10

hari• Tetes mata antibiotik dapat digunakan, tetapi

memerlukan dosis yang lebih sering. Setiap 3 – 4 jam, dan biasanya kurang efektif.

Page 14: REFRAT HORDEOLUM PPT

KOMPLIKASI• selulitis palpebra• abses palpebra

PROGNOSISHordeolum biasanya sembuh spontan dalam waktu 1-2 minggu. Resolusi lebih cept dengan penggunaan kompres hangat.

Page 15: REFRAT HORDEOLUM PPT

DAFTAR PUSTAKA1. Vaughan, Daniel G. Oftalmologi umum Edisi 17. Jakarta : EGC. 20132. Ilyas, Sidarta. Ilmu Penyakit Mata Edisi 4. Jakarta : FKUI. 20123. James, Bruce. Oftalmologi Edisi 9. Jakarta : Erlangga : 20094. Snell SR.Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. Edisi 6. Jakarta : EGC.

2006.5. Guyton, Arthur C. Textbook of medical physiology.Ed 11. Pennsylvania:

Elseiver; 20066. Gondhowiardjo, TD dkk. Editor. Panduan manajemen klinis PERMADI. Jakarta :

perhimpunan dokter spesialis mata Indonesia. 20067. Mailangkay, H.H.B dkk. Editor. Ilmu penyakit mata untuk dokter umum dan

mahasiswa kedokteran. Edisi 5. Jakarta : Sagung Seto. 20108. Loewenstain, John I. Ophthalmology. New York : medical publiching division.

2005.9. Kanski, Jack J. Clinical Ophthalmology. Sydney : Butterworth Heinemann. 2004.

Page 16: REFRAT HORDEOLUM PPT

TERIMA KASIH