refisi 1JJ

download refisi 1JJ

of 19

Transcript of refisi 1JJ

  • 8/19/2019 refisi 1JJ

    1/45

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1;Latar Belakang

     Sampai saat ini penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan dunia

    terutama di negara berkembang. Besarnya masalah tersebut terlihat dari tingginya

    angka kesakitan dan kematian akibat diare. WHO memperkirakan 4 milyar kasus

    terjadi di dunia pada tahun 2010 dan 2,2 juta diantaranya meninggal, sebagian

     besar anak-anak dibaah umur ! tahun. "i #nd$nesia, diare masih merupakan

    salah satu masalah kesehatan masyarakat utama1

    Sampai saat ini kasus diare di #nd$nesia masih %ukup tinggi dan

    menimbulkan banyak kematian terutama pada bayi dan balita. Berdasarkan hasil

    &iset 'esehatan "asar 200( diare merupakan penyebab utama kematian pada bayi

    )*1,4+ dan anak balita )2!,2+. Sekitar 12.000 balita meninggal akibat diare

    setiap tahun atau sekitar 40 balita per hari. Sedangkan dari hasil surei kesehatan

    rumah tangga )S'&/ di #nd$nesia dalam "epkes diare merupakan penyebab

    kematian n$m$r dua pada balita, n$m$r tiga bagi pada bayi, dan n$m$r lima bagi

    semua umur. Setiap anak di #nd$nesia mengalami epis$de diare sebanyak 1,2

    kali pertahun. Surei m$rbiditas yang dilakukan $leh Subdit "iare, "epartemen

    'esehatan dari tahun 2000 - 2010 terlihat ke%enderungan insidens naik. ada

    tahun 2000  Insiden Rate )#& penyakit "iare *01 1000 penduduk, tahun 200*

    naik menjadi *(4 1000 penduduk, tahun 200 naik menjadi 42* 1000 penduduk 

    dan tahun 2010 menjadi 4111000 penduduk.2 

  • 8/19/2019 refisi 1JJ

    2/45

    Berdasarkan hasil &iset 'esehatan "asar )&iskesdas, 201*, penyakit diare

    di #nd$nesia menjadi penyebab meningkatnya m$rbiditas dan m$rtalitas balita,

    yaitu dengan insdensi diare sebesar ,(+. "iare juga menjadi permasalahan di

     beberapa pr$insi salah satunya pr$insi &iau, data &iskesdas 201* membuktikan

     baha prealensi diare di &iau lebih tinggi dibandingkan prealensi nasi$nal.

    realensi diare nasi$nal sebesar *,! persen dan besarnya prealensi di &iau yaitu

    !,2 +. "ata ini didukung $leh data pr$3il kesehatan &iau 2011, didapati baha

    sebanyak !!.000 balita meninggal karena diare tiap tahunnya.Berdasarkan data

    dari puskesmas tenayan raya dari bulan januari $kt$ber tahun 201! kejadian

    diare tertinggi pada umur !-14 tahun yaitu sebanyak 122 anak laki-laki dan 1**

    anak perempuan,* 

    Selama ini masyarakat umum menganggap baha penyakit diare dianggap

    sebagai penyakit sepele atau bahkan tidak dianggap penting. "i tingkat

    nasi$nalpun diare masuk dalam da3tar sepuluh penyakit yang sering dilap$rkan

    $leh masyarakat, dan ternyata tetap ada setiap tahunnya. Bahkan kematian anak 

     balita yang disebabkan karena diare angkanya %ukup besar dan belum beranjak 

    turun4,!

    angguan pertumbuhan yang diakibatkan $leh diare terjadi karena asupan

    makanan terhenti, sementara pengeluaran 5at gi5i terus berjalan. #n3eksi yang

    disebabkan $leh diare juga mempunyai k$ntribusi terhadap kekurangan energi,

     pr$tein dan 5at gi5i lain. 6enurunnya na3su makan menyebabkan asupan makanan

    menjadi berkurang. 'ebutuhan energi pada saat in3eksi bisa men%apai dua kali

    kebutuhan n$rmal karena meningkatnya metab$lisme basal 20-0+. #n3eksi juga

    dapat meningkatkan kebutuhan gluk$sa. #n3eksi berpengaruh terhadap abs$rspi

  • 8/19/2019 refisi 1JJ

    3/45

    dan katab$lisme serta mempengaruhi praktek pemberian makanan selama dan

    sesudah sakit

    "engan 6elakukan 7u%i /angan dengan benar akan dapat menurunkan

    angka kejadian diare hingga 4!+. 6aka kebiasaan 7u%i tangan sebaiknya

    dibiasakan sejak usia sek$lah.  'egiatan HBS %u%i tangan adalah menjaga

    kebersihan tangan untuk men%egah timbulnya berbagai ma%am penyakit.

    elaksanaan HBS khususnya men%u%i tangan dengan sabun,terutama sesudah

     buang air besar, sesudah bermain, sebelum makanan, mempunyai dampak 

    menurunkan angka kejadian diare sebesar 4(+.  Berdasarkan uraian di atas maka

     peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan tingkat

     pengetahuan %u%i tangan terhadap kejadian diare pada pasien anak di puskesmas

    tenayan raya.

    1.2 RUMUSAN MASALAH

    Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pr$p$sal karya

    tulis ilmiah ini adalah 89pakah ada hubungan tingkat pengetahuan %u%i tangan

    /erhadap 'ejadian "iare pada asien 9nak di uskesmas /enayan &aya.:

    1.3;Tujuan Penelitian

    A; /ujuan ;mum

    6engidenti3ikasi hubungan tingkat pengetahuan 7u%i /angan /erhadap

    kejadian "iare ada pasien anak di puskesmas /enayan &aya

    B; /ujuan 'husus

  • 8/19/2019 refisi 1JJ

    4/45

    a; 6engetahui ambaran pengetahuan %u%i tangan pada 9nak di

    daerah puskesmas /enayan &aya

    b; 6engidenti3ikasi kejadian diare pada 9nak di "aerah /enayan

    &aya

    1.4;Manfaat Penelitian

    a; Bagi peneliti untuk menambah pengetahuan serta menambah

     pengetahuan serta menambah pengalaman dalam bidang pelayanan

     pr$m$si kesehatan

    b; Bagi tempat peneliti diharapkan dapat berguna sebagai bahan masukan

    dan pertimbangan dalam meningkatkan derajat kesehatan

    c; Bagi anak anak agar membudayakan men%u%i tangan menjadi p$la

    hidup mereka.

    1.5 ea!lian Penelitian

     

  • 8/19/2019 refisi 1JJ

    5/45

    BAB II

    TIN"AUAN PUSTAA

    2.1 Diare

    2.1.1 Defini!i

    "iare adalah peningkatan pengeluaran tinja dengan k$nsistensi lebih lunak 

    atau lebih %air dari biasanya, dan terjadi paling sedikit * kali dalam 24 jam.

    Sementara untuk bayi dan anak-anak, diare dide3inisikan sebagai pengeluaran

    tinja 10 gkg24 jam, sedangkan rata-rata pengeluaran tinja n$rmal bayi sebesar 

    !-10 gkg 24 jam .

    6enurut Simadibrata )200 diare adalah buang air besar )de3ekasi

    dengan tinja berbentuk %air atau setengah %air )setengah padat, kandungan air 

    tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200 ml24 jam.(

    Sedangkan menurut B$yle )2000, diare adalah keluarnya tinja air dan

    elektr$lit yang hebat. ada bayi, $lume tinja lebih dari 1! gkg24 jam disebut

    diare. ada umur * tahun, yang $lume tinjanya sudah sama dengan $rang

    deasa, $lume 200 gkg24 jam disebut diare. Crekuensi dan k$nsistensi bukan

    merupakan indikat$r untuk $lume tinja.

    2.1.2. Eti#l#gi

    6enurut World Gastroenterology Organization global guidelines 200!, eti$l$gi

    diare akut dibagi atas empat penyebabD

    1; Bakteri D Shigella, Salm$nella, E. 7$li, $l. Fibri$, Ba%illus %ereus,

    7l$stridium per3ringens, Sta3il$k$kus aureus, 7ampyl$ba%ter aer$m$nas

    2; Firus D &$tairus, 9den$irus,

  • 8/19/2019 refisi 1JJ

    6/45

    2.1.$. %ara Penularan &an 'akt#r Ri!ik#

    7ara penularan diare melalui %ara  faecal-oral yaitu melalui makanan atauminuman yang ter%emar kuman atau k$ntak langsung tangan penderita atau tidak 

    langsung melalui lalat ) melalui !C ? faeces, flies, food, fluid, finger).

    Cakt$r risik$ terjadinya diare adalahD

    1. Cakt$r perilaku

    2. Cakt$r lingkungan

    Cakt$r perilaku antara lainAD

    a; /idak memberikan 9ir Susu #bu9S# )9S# eksklusi3, memberikan

    6akanan endamping6 9S# terlalu dini akan memper%epat bayi

    k$ntak terhadap kuman

    b; 6enggunakan b$t$l susu terbukti meningkatkan risik$ terkena

     penyakit diare karena sangat sulit untuk membersihkan b$t$l susu

    c; /idak menerapkan 'ebiasaaan 7u%i /angan pakai sabun sebelum

    memberi 9S#makan, setelah Buang 9ir Besar )B9B, dan setelah

    membersihkan B9B anak

    d; enyimpanan makanan yang tidak higienis

    Cakt$r lingkungan antara lainD

    a; 'etersediaan air bersih yang tidak memadai, kurangnya ketersediaan

    6andi 7u%i 'akus )67'

    b; 'ebersihan lingkungan dan pribadi yang buruk

    "isamping 3akt$r risik$ tersebut diatas ada beberapa 3akt$r dari penderita

    yang dapat meningkatkan ke%enderungan untuk diare antara lainD kurang

    gi5imalnutrisi terutama anak gi5i buruk, penyakit imun$de3isiensiimun$supresi

    dan penderita %ampak A

    2.1.(. la!ifika!i

    /erdapat beberapa pembagian diareD

    1. Berdasarkan lamanya diareD

    a. "iare akut, yaitu diare yang berlangsung kurang dari 14 hari.

  • 8/19/2019 refisi 1JJ

    7/45

     b. "iare kr$nik, yaitu diare yang berlangsung lebih dari 14 hari dengan kehilangan

     berat badan atau berat badan tidak bertambah ) failure to thrive selama masa diare

    tersebut. @.

    2. Berdasarkan mekanisme pat$3isi$l$gikD

    a. "iare sekresi ) secretory diarrhea)

     b. "iare $sm$ti% )osotic diarrhea) @ 

    2.1.5. Pat#fi!i#l#gi

    "iare dapat disebabkan $leh satu atau lebih pat$3isi$l$gipat$mekanisme dibaah

    iniD

    1. "iare sekret$rik

    "iare tipe ini disebabkan $leh meningkatnya sekresi air dan elektr$lit dari

    usus, menurunnya abs$rpsi. Gang khas pada diare ini yaitu se%ara klinis

    ditemukan diare dengan $lume tinja yang banyak sekali. "iare tipe ini akan tetap

     berlangsung alaupun dilakukan puasa makanminum ( 

    2. "iare $sm$tik

    "iare tipe ini disebabkan meningkatnya tekanan $sm$tik intralumen dari

    usus halus yang disebabkan $leh $bat-$bat5at kimia yang hiper$sm$tik )antara

    lain 6gSO4, 6g)OH2, malabs$rpsi umum dan de3ek dalam abs$rpsi muk$sa

    usus missal pada de3isiensi disakaridase, malabs$rpsi gluk$sagalakt$sa (

    *. 6alabs$rpsi asam empedu dan lemak

    "iare tipe ini didapatkan pada gangguan pembentukanpr$duksi mi%elle

    empedu dan penyakit-penyakit saluran bilier dan hati ( 

    4. "e3ek sistem pertukaran ani$ntransp$rt elektr$lit akti3 di enter$sit

    "iare tipe ini disebabkan adanya hambatan mekanisme transp$rt akti3 

     

  • 8/19/2019 refisi 1JJ

    8/45

    (. "iare in3lamasi

    r$ses in3lamasi di usus halus dan k$l$n menyebabkan diare pada beberapa

    keadaan. 9kibat kehilangan sel epitel dan kerusakan tight !unction, tekanan

    hidr$statik dalam pembuluh darah dan lim3atik menyebabkan air, elektr$lit,

    mukus, pr$tein dan seringkali sel darah merah dan sel darah putih menumpuk 

    dalam lumen. Biasanya diare akibat in3lamasi ini berhubungan dengan tipe diare

    lain seperti diare $sm$tik dan diare sekret$rik .

    A. "iare in3eksi

    #n3eksi $leh bakteri merupakan penyebab tersering dari diare. "ari sudut

    kelainan usus, diare $leh bakteri dibagi atas n$n-inasi3 dan inasi3 )merusak 

    muk$sa. Bakteri n$n-inasi3 menyebabkan diare karena t$ksin yang disekresikan

    $leh bakteri tersebut ( 

    2.1.) Manife!ta!i klini!

    #n3eksi usus menimbulkan gejala gastr$intestinal serta gejala lainnya bila

    terjadi k$mplikasi ekstra intestinal termasuk mani3estasi neur$l$gik. ejala

    gastr$intestinal bisa berupa diare, kram perut, dan muntah. Sedangkan mani3estasi

    sistemik berariasi tergantung pada penyebabnya.

    enderita dengan diare %air mengeluarkan tinja yang mengandung

    sejumlah i$n natrium, kl$rida, dan bikarb$nat. 'ehilangan air dan elektr$lit ini

     bertambah bila ada muntah dan kehilangan air juga meningkat bila ada panas. Hal

    ini dapat menyebabkan dehidrasi, asid$sis metab$lik, dan hip$$lemia. "ehidrasi

    merupakan keadaan yang paling berbahaya karena dapat menyebabkan

    hip$$lemia, k$laps kardi$askuler dan kematian bila tidak di$bati dengan tepat.

    "ehidrasi yang terjadi menurut t$nisitas plasma dapat berupa dehidrasi is$t$nik,

    dehidrasi hipert$nik )hipernatremik atau dehidrasi hip$t$nik. 6enurut derajat

    dehidrasinya bisa tanpa dehidrasi, dehidrasi ringan, dehidrasi sedang atau

    dehidrasi berat .

    2.1.*. Diagn#!i!

    1. Ana+ne!i!

    asien dengan diare akut datang dengan berbagai gejala klinik tergantung

     penyebab penyakit dasarnya. 'eluhan diarenya berlangsung kurang dari 1! hari.

    "iare karena penyakit usus halus biasanya berjumlah banyak, diare air, dan sering

  • 8/19/2019 refisi 1JJ

    9/45

     berhubungan dengan malabs$rpsi dan dehidrasi sering didapatkan. "iare karena

    kelainan k$l$n seringkali berhubungan dengan tinja berjumlah ke%il tetapi sering,

     ber%ampur darah dan ada sensasi ingin ke belakang. asien dengan diare akut

    in3ekti3 datang dengan keluhan khas, yaitu mual, muntah, nyeri abd$men, demam,

    dan tinja yang sering, malabs$rpti3, atau berdarah tergantung bakteri pat$gen yang

    spesi3ik. Se%ara umum, path$gen usus halus tidak inasi3, dan pat$gen ile$k$l$n

    lebih mengarah ke inasi3. 6untah yang mulai beberapa jam dari masuknya

    makanan mengarahkan kita pada kera%unan makanan karena t$ksin yang

    dihasilkan ( 

    2. Pe+erik!aan 'i!ik

    ada pemeriksaan 3isik perlu diperiksaD berat badan, suhu tubuh, 3rekuensi

    denyut jantung dan pernapasan serta tekanan darah. Selanjutnya perlu di%ari

    tanda-tanda utama dehidrasiD kesadaran, rasa haus, dan turg$r kulit abd$men dan

    tanda-tanda tambahan lainnyaD ubun-ubun besar %ekung atau tidak, mataD %$$ng

    atau tidak, ada atau tidaknya air mata, bibir, muk$sa mulut dan lidah kering atau

     basah .

    ernapasan yang %epat dan dalam indikasi adanya asid$sis metab$lik.

    Bising usus yang lemah atau tidak ada bila terdapat hip$kalemia. emeriksaan

    ekstremitas perlu karena per3usi dan capillary refill dapat menentukan derajat

    dehidrasi yang terjadi .

    enilaian beratnya atau derajat dehidrasi dapat ditentukan dengan %araD $byekti3 

    yaitu dengan membandingkan berat badan sebelum dan selama diare. Subyekti3 

    dengan menggunakan %riteria WHO, Sk$r 6auri%e 'ing, dan lain-lain .

    $. La,#rat#riu+

    emeriksaan lab$rat$rium lengkap pada diare akut umumnya tidak 

    diperlukan, Hanya pada keadaan tertentu mungkin diperlukan, misalnya penyebab

    dasarnya tidak diketahui atau ada sebab-sebab lain selain diare akut atau pada

     penderita dengan dehidrasi berat .

    emeriksaan tinja baik makr$sk$pik maupun mikr$sk$pik dapat dilakukan

    untuk menentukan diagn$sa yang pasti. Se%ara makr$sk$pik harus diperhatikan

     bentuk, arna tinja, ada tidaknya darah, lender, pus, lemak, dan lain-lain.

  • 8/19/2019 refisi 1JJ

    10/45

    emeriksaan mikr$sk$pik melihat ada tidaknya leuk$sit, eritr$sit, telur %a%ing,

     parasit, bakteri, dan lain  

    2.1.A. enatalaksanaan

    6enurut 'emenkes )2011, prinsip tatalaksana diare pada balita adalah

    >#

  • 8/19/2019 refisi 1JJ

    11/45

    terjadi muntah hentikan dulu selama 10 menit kemudian mulai lagi perlahan-lahan

    misalnya 1 send$k setiap 2-* menit. emberian %airan ini dilanjutkan sampai

    dengan diare berhenti .

    2; Lin%

    Lin% merupakan salah satu mikr$nutrien yang penting dalam tubuh. Lin%

    dapat menghambat en5im #arutkan tablet dalam 1 send$k makan air matang atau

    9S#, sesudah larut berikan pada anak diare A.

    3; emberian 9S#makanan

    emberian makanan selama diare bertujuan untuk memberikan gi5i pada

     penderita terutama pada anak agar tetap kuat dan tumbuh serta men%egah

     berkurangnya berat badan. 9nak yang masih minum 9S# harus lebih sering di beri

    9S#. 9nak yang minum susu 3$rmula juga diberikan lebih sering dari biasanya.

    9nak usia bulan atau lebih termasuk bayi yang telah mendapatkan makanan

     padat harus diberikan makanan yang mudah di%erna dan diberikan sedikit lebih

    sedikit dan lebih sering. Setelah diare berhenti, pemberian makanan ekstra

    diteruskan selama 2 minggu untuk membantu pemulihan berat badan A.

  • 8/19/2019 refisi 1JJ

    12/45

    4; emberian 9ntibi$tika Hanya 9tas #ndikasi

    9ntibi$tika tidak b$leh digunakan se%ara rutin karena ke%ilnya kejadian

    diare pada balita yang disebabkan $leh bakteri. 9ntibi$tika hanya berman3aat pada

     penderita diare dengan darah )sebagian besar karena shigell$sis, suspek k$lera A.

    Obat-$batan anti diare juga tidak b$leh diberikan pada anak yang

    menderita diare karena terbukti tidak berman3aat. Obat anti muntah tidak 

    dianjurkan ke%uali muntah berat. Obat-$batan ini tidak men%egah dehidrasi

    ataupun meningkatkan status gi5i anak, bahkan sebagian besar menimbulkan e3ek 

    samping yang berbahaya dan bisa berakibat 3atal. Obat anti pr$t$5$a digunakan

     bila terbukti diare disebabkan $leh parasit )amuba, giardia A.

    5; emberian

  • 8/19/2019 refisi 1JJ

    13/45

    1; Pe+,erian ASI

    9S# mempunyai khasiat preenti3 se%ara imun$l$gik dengan adanya

    antib$di dan 5at-5at lain yang dikandungnya. 9S# turut memberikan perlindungan

    terhadap diare pada bayi yang baru lahir. emberian 9S# eksklusi3 mempunyai

    daya lindung 4 kali lebih besar terhadap diare daripada pemberian 9S# yang

    disertai dengan susu b$t$l. Cl$rausus pada bayi-bayi yang disusui men%egah

    tumbuhnya bakteri penyebab diare @.

    ada bayi yang tidak diberi 9S# se%ara penuh, pada bulan pertama

    kehidupan resik$ terkena diare adalah *0 kali lebih besar. emberian susu 3$rmula

    merupakan %ara lain dari menyusui. enggunaan b$t$l untuk susu 3$rmula

     biasanya menyebabkan risik$ tinggi terkena diare sehingga bisa mengakibatkan

    terjadinya gi5i buruk @.

    2; Pe+,erian Makanan Pen&a+0ing ASI

    emberian makanan pendamping 9S# adalah saat bayi se%ara bertahap

    mulai dibiasakan dengan makanan $rang deasa. ada masa tersebut merupakan

    masa yang berbahaya bagi bayi sebab perilaku pemberian makanan pendamping

    9S# dapat menyebabkan meningkatnya resik$ terjadinya diare ataupun penyakit

    lain yang menyebabkan kematian @.

    9da beberapa saran yang dapat meningkatkan %ara pemberian makanan

     pendamping 9S# yang lebih baik yaitu D

    a; 6emperkenalkan makanan lunak, ketika anak berumur 4- bulan tetapi masih

    meneruskan pemberian 9S#. 6enambahkan ma%am makanan seaktu anak 

     berumur bulan atau lebih. 6emberikan makanan lebih sering )4 kali sehari

    setelah anak berumur 1 tahun, memberikan semua makanan yang dimasak 

    dengan baik 4- kali sehari dan meneruskan pemberian 9S# bila mungkin.

    b; 6enambahkan minyak, lemak dan gula ke dalam nasibubur dan biji-bijian

    untuk energi. 6enambahkan hasil $lahan susu, telur, ikan, daging, ka%ang 

    ka%angan, buah-buahan dan sayuran berarna hijau ke dalam makanannya.

    6en%u%i tangan sebelum menyiapkan makanan dan menyuapi anak, serta

    menyuapi anak dengan send$k yang bersih.

  • 8/19/2019 refisi 1JJ

    14/45

    c; 6emasak atau merebus makanan dengan benar, menyimpan sisa makanan

     pada tempat yang dingin dan memanaskan dengan benar sebelum diberikan

    kepada anak @ 

    3; Menggunakan air ,er!i/ ang uku0

    Sebagian besar kuman in3eksius penyebab diare ditularkan melalui jalur 

    3e%al-$ral mereka dapat ditularkan dengan memasukkan kedalam mulut, %airan

    atau benda yang ter%emar dengan tinja misalnya air minum, jari-jari tangan,

    makanan yang disiapkan dalam pan%i yang di%u%i dengan air ter%emar @.

    6asyarakat yang terjangkau $leh penyediaan air yang benar-benar bersih

    mempunyai resik$ menderita diare lebih ke%il dibandingkan dengan masyarakat

    yang tidak mendapatkan air bersih @.

    6asyarakat dapat mengurangi resik$ terhadap serangan diare yaitu dengan

    menggunakan air yang bersih dan melindungi air tersebut dari k$ntaminasi mulai

    dari sumbernya sampai penyimpanan di rumah @.

    Gang harus diperhatikan $leh keluarga adalahD

    a; 9ir harus diambil dari sumber terbersih yang tersedia.

    b; Sumber air harus dilindungi dengan menjauhkannya dari hean, membuat

    l$kasi kakus agar jaraknya lebih dari 10 meter dari sumber yang digunakan

    serta lebih rendah, dan menggali parit aliran di atas sumber untuk 

    menjauhkan air hujan dari sumber.

    c; 9ir harus dikumpulkan dan disimpan dalam adah bersih. "an gunakan

    gayung bersih bergagang panjang untuk mengambil air.

    d; 9ir untuk masak dan minum bagi anak harus dididihkan. @ 

    4; Menui Tangan

    'ebiasaan yang berhubungan dengan kebersihan per$rangan yang penting

    dalam penularan kuman diare adalah men%u%i tangan. 6en%u%i tangan dengan

    sabun, terutama sesudah buang air besar, sesudah membuang tinja anak, sebelum

    menyiapkan makanan, sebelum menyuapi makanan anak dan sebelum makan,

    mempunyai dampak dalam kejadian diare @.

  • 8/19/2019 refisi 1JJ

    15/45

    5; Menggunakan "a+,an

    engalaman di beberapa negara membuktikan baha upaya penggunaan

     jamban mempunyai dampak yang besar dalam penurunan resik$ terhadap penyakit diare. 'eluarga yang tidak mempunyai jamban harus membuat jamban,

    dan keluarga harus buang air besar di jamban @.

    Gang harus diperhatikan $leh keluarga D

    a; 'eluarga harus mempunyai jamban yang ber3ungsi baik dan dapat dipakai

    $leh seluruh angg$ta keluarga.

    b; Bersihkan jamban se%ara teratur.

    c; Bila tidak ada jamban, jangan biarkan anak-anak pergi ke tempat buang air 

     besar sendiri, buang air besar hendaknya jauh dari rumah, jalan setapak dan

    tempat anak-anak bermain serta lebih kurang 10 meter dari sumber air,

    hindari buang air besar tanpa alas kaki. @

    6; Me+,uang Tinja Bai ang Benar

    Banyak $rang beranggapan baha tinja anak bayi itu tidak berbahaya. Hal

    ini tidak benar karena tinja bayi dapat pula menularkan penyakit pada anak-anak 

    dan $rangtuanya. /inja bayi harus dibuang se%ara bersih dan benar, berikut hal-hal

    yang harus diperhatikanD

    a; 'umpulkan tinja anak ke%il atau bayi se%epatnya, bungkus dengan daun atau

    kertas k$ran dan kuburkan atau buang di kakus.

    b; Bantu anak untuk membuang air besarnya ke dalam adah yang bersih dan

    mudah dibersihkan. 'emudian buang ke dalam kakus dan bilas adahnya

    atau anak dapat buang air besar di atas suatu permukaan seperti kertas k$ranatau daun besar dan buang ke dalam kakus.

    c; Bersihkan anak segera setelah anak buang air besar dan %u%i tangannya. @

     

    7; Pe+,erian I+uni!a!i %a+0ak

    "iare sering timbul menyertai %ampak sehingga pemberian imunisasi

    %ampak juga dapat men%egah diare $leh karena itu beri anak imunisasi %ampak 

    segera setelah berumur @ bulan@

    .

  • 8/19/2019 refisi 1JJ

    16/45

    9nak harus diimunisasi terhadap %ampak se%epat mungkin setelah usia @

     bulan. "iare dan disentri sering terjadi dan berakibat berat pada anak-anak yang

    sedang menderita %ampak dalam 4 mingggu terakhir. Hal ini sebagai akibat dari

     penurunan kekebalan tubuh penderita. Selain imunisasi %ampak, anak juga harus

    mendapat imunisasi dasar lainnya seperti imunisasi B7 untuk men%egah

     penyakit /B7, imunisasi "/ untuk men%egah penyakit diptheri, pertusis dan

    tetanus, serta imunisasi p$li$ yang berguna dalam pen%egahan penyakit p$li$ @.

    en%egahan terhadap diare atau pen%arian terhadap peng$batan diare pada

     balita termasuk dalam perilaku kesehatan. 9dapun perilaku kesehatan menurut

     

  • 8/19/2019 refisi 1JJ

    17/45

    /angan yang bersentuhan langsung dengan k$t$ran manusia dan hean,

    ataupun %airan tubuh lain seperti ingus dan air ludah dapat terk$ntaminasi $leh

    kuman-kuman penyakit seperti bakteri, irus dan parasit yang dapat menempel

     pada permukaaan kulit. Oleh karena itu tangan sangat berperan dalam penularan

     penyakit, khususnya penyakit yang ditularkan melalui mulut, misalnya diare.

    6enurut "epkes )200@ tangan akan bebas dari kuman penyakit apabila %u%i

    tangan dengan baik dan benar.

    2.2.1; Pengertian %ui Tangan Pakai Sa,un &an Air Mengalir

    6enurut "epkes )200@ %u%i tangan pakai sabun adalah salah satu

    tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air 

    dan sabun $leh manusia untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai

    kuman. 6en%u%i tangan dengan sabun dikenal juga sebagai salah satu upaya

     pen%egahan penyakit. 6en%u%i tangan dengan air saja tidak %ukup. enggunaan

    sabun selain membantu singkatnya aktu %u%i tangan, dengan mengg$s$k jemari

    dengan sabun menghilangkan kuman yang tidak tampak minyak lemak k$t$ran

    di permukaan kulit, serta meninggalkan bau angi. erpaduan kebersihan, bau

    angi dan perasaan segar merupakan hal p$siti3 yang diper$leh setelah

    menggunakan sabun.11,12

    2.2.2; aktu 6ang Te0at %ui Tangan

    6enurut "epkes )200@ aktu yang tepat untuk %u%i tangan pakai sabun

    adalah11D

    1. Sebelum makan

    2. Sesudah membersihkan anak B9B

    *. Sebelum menyiapkan makanan

    4. Sebelum memegang bayi

    !. Sesudah buang air besar 

  • 8/19/2019 refisi 1JJ

    18/45

    2.2.3; %ara %ui Tangan 6ang Benar

    6en%u%i tangan yang benar harus menggunakan sabun dan di baah air 

    yang mengalir. Sedangkan menurut "epkes )200@ langkah-langkah teknik 

    men%u%i tangan yang benar adalah sebagai berikut.11,1*

    1; Basahi tangan dengan air di baah kran atau air mengalir.

    2; 9mbil sabun %air se%ukupnya untuk seluruh tangan.

    3; $s$kkan kedua telapak tangan. $s$kkan sampai ke ujung jari.

    4; /elapak tangan kanan mengg$s$k punggung tangan kiri )atau sebaliknya

    dengan jari-jari saling mengun%i )berselang-seling antara tangan kanan

    dan kiri. $s$k sela-sela jari tersebut. >akukan sebaliknya.

    5; >etakkan punggung jari satu dengan punggung jari lainnya dan saling

    mengun%i

    6; ;sapkan ibu jari tangan kanan dengan telapak kiri dengan gerakan

     berputar. >akukan hal yang sama dengan ibu jari tangan kiri.

    7; Gosok telapak tangan dengan punggung jari tangan

    satunya dengan gerakan ke depan, ke belakang dan

    berputar. Lakukan sebaliknya.

    8; Pegang pergelangan tangan kanan dengan tangan kiri dan

    lakukan gerakan memutar. Lakukan pula untuk tangan kiri.9; Bersihkan sabun dari kedua tangan dengan air mengalir.

    10; Keringkan tangan dengan menggunakan tissue dan bila

    menggunakan kran, tutup kran dengan tissue.

    2.2.4; Hu,ungan %ui Tangan Dengan e!e/atan

    6enurut "epkes )200@ penyakit-penyakit yang dapat di%egah dengan

    men%u%i tangan dengan sabun adalahD

    11

    1; "iare.

    enyakit diare menjadi penyebab kematian kedua yang paling umum

    untuk anak-anak balita. Sebuah ulasan yang membahas sekitar *0 penelitian

    terkait menemukan baha %u%i tangan dengan sabun dapat memangkas angka

     penderita diare hingga separuh. enyakit diare seringkali dias$siasikan dengan

    keadaan air, namun se%ara akurat sebenarnya harus diperhatikan juga penanganan

    k$t$ran manusia seperti tinja dan air ken%ing, karena kuman-kuman penyakit

  • 8/19/2019 refisi 1JJ

    19/45

     penyebab diare berasal dari k$t$ran-k$t$ran ini. 'uman-kuman penyakit ini

    membuat manusia sakit ketika mereka masuk mulut melalui tangan yang telah

    menyentuh tinja, air minum yang terk$ntaminasi, makanan mentah, dan peralatan

    makan yang tidak di%u%i terlebih dahulu atau terk$ntaminasi akan tempat

    makannya yang k$t$r.

    2; #n3eksi saluran pernapasan

    9dalah penyebab kematian utama untuk anak anak balita. 6en%u%i

    tangan dengan sabun mengurangi angka in3eksi saluran pernapasan ini dengan dua

    langkahD dengan melepaskan pat$genpat$gen pernapasan yang terdapat pada

    tangan dan permukaan telapak tangan dan dengan menghilangkan pat$gen )kuman

     penyakit lainnya )terutama irus entrentic yang menjadi penyebab tidak hanya

    diare namun juga gejala penyakit pernapasan lainnya. Bukti-bukti telah ditemukan

     baha praktik-praktik menjaga kesehatan dan kebersihan seperti men%u%i

    tangan sebelum dan sesudah makan buang air besarke%il dapat mengurangi

    tingkat in3eksi.

    3; #n3eksi %a%ing, in3eksi mata dan penyakit kulit.

      enelitian juga telah membuktikan baha selain diare dan in3eksi saluran

     pernapasan penggunaan sabun dalam men%u%i tangan mengurangi kejadian

     penyakit kulitM in3eksi mata seperti trak$ma, dan %a%ingan khususnya untuk 

    ascariasis dan trichuriasis' Banyak penelitian yang menjelaskan ada hubungan

    %u%i tangan pakai sabun dengan kejadian diare, yaituD

    6enurut Su%ipt$ )200*, menyatakan baha ada hubungan %u%i tangan

     pakai sabun dengan kejadian diare di ilayah kerja uskesmas Sin$kidul yaitu

    dengan nilai p ? 0,00! )p I 0,0!. "engan men%u%i tangan pakai sabun diharapkan

     bakteri pada tangan akan mati sehingga makanan yang akan dik$nsumsi bebas

    dari bakteri. ada penelitian ini didapat Odds Ratio  *,0!1 yang artinya pada

    resp$nden yang tidak men%u%i tangan pakai sabun akan terkena diare *,0!1 kali

    lebih besar daripada yang men%u%i tangan pakai sabun.1*

    6enurut Gusnani )200A, menyatakan baha ada hubungan %u%i tangan

     pakai sabun dengan kejadian diare di >ingkungan ### 'elurahan /anah 6erah

    yaitu dengan nilai p ? 0,014 )p I 0,0!. Hal ini disebabkan karena tangan akan

     bebas dari bakteri apabila men%u%i tangan dengan sabun dan air yang mengalir,

  • 8/19/2019 refisi 1JJ

    20/45

    membersihkan seluruh bagian-bagian dari tangan. /ingginya penyakit diare dan

     penyakit lainnya dapat disebabkan $leh jari atau tangan yang ter%emar $leh tinja

    selanjutnya melalui tangan dapat men%emari makanan pada aktu memasak atau

    menyiapkan makanan. Oleh karena itu salah satu pemutusan mata rantai penularan

     penyakit diare dapat dilakukan dengan %u%i tangan yang benar pakai sabun.1*

    6enurut Wijayanti )200@, menyatakan baha ada hubungan %u%i tangan

     pakai sabun dengan kejadian diare di daerah sekitar /9 sampah Bantar ebang

    yaitu dengan nilai p ? 0,00A ) pI0,0!. Salah satu bentuk perilaku yang e3ekti3 dan

    e3isien dalam upaya pen%egahan diare adalah men%u%i tangan dengan sabun dan

    air mengalir.1*

    2.3;PERILAU

    "ari segi bi$l$gis perilaku adalah suatu kegiatan atau aktiitas $rganisme

    )mahluk hidup yang bersangkutan. Sehingga yang dimaksud perilaku manusia

    adalah semua kegiatan atau aktiitas manusia, baik yang dapat diamati lagsung,

    maupun yang tidak dapat diamati $leh pihak luar.1!  erilaku manusia itu

    mempunyai bentangan yang sangat luas, men%akupD berjalan, berbi%ara, bereaksi,

     berpakaian, dan lain sebagainya.1 

    "ari uraian di atas dapat dirumuskan baha perilaku adalah merupakan

    t$talitas pengkhayatan dan aktiitas sese$rang, yang merupakan hasil bersama

    atau resultante antara berbagai 3akt$r, baik 3akt$r internal maupun 3akt$r 

    eksternal.

    6enurut

  • 8/19/2019 refisi 1JJ

    21/45

    &esp$n terhadap stimulus dalam bentuk terselubung. &esp$n terhadap

    stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan atau

    kesadaran dan sikap yang terjadi pada $rang yang menerima stimulus tersebut

    dan belum dapat diamati se%ara jelas $leh $rang lain. 14,1! 

    2; erilaku terbuka

    &esp$n terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. &esp$n

    terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktik 

    yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat $leh $rang lain. 14,1! 

    2.3.1; BENTU PERILAU

    "ilihat dari bentuk resp$n terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat

    dibedakan menjadi duaD

    1; Perilaku tertutu0

    &esp$n terhadap stimulus dalam bentuk terselubung. &esp$n terhadap

    stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan atau

    kesadaran dan sikap yang terjadi pada $rang yang menerima stimulus tersebut

    dan belum dapat diamati se%ara jelas $leh $rang lain. 14,1! 

    2; Perilaku ter,uka

    &esp$n terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. &esp$n

    terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktik 

    yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat $leh $rang lain. 14,1! 

    2.3.2; DETERMINAN PERILAU

    "iatas telah dituliskan baha perilaku merupakan bentuk resp$n dari

    stimulus. Hal ini berarti meskipun bentuk stimulusnya sama namun bentuk resp$n

    akan berbeda dari ssetiap $rang. Cakt$r yang membedakan resp$n terhadap

    stimulus disebut determinan prilaku. "eterminan prilaku dapat dibedakan menjadi

    dua yaituD 14,1! 

  • 8/19/2019 refisi 1JJ

    22/45

    a; Cakt$r #nternal yaitu karakteristik $rang bersangkutan yang bersi3at gien

    atau baaan misalnyaD ke%erdasan , tingkat em$si$nal, jenis kelamin dan

    sebagainya.

    b; Cakt$r eksternal yaitu lingkungan, baik lingkungan 3isik, ek$n$mi, p$litik dan

    sebagainya. Cakt$r lingkungan ini sering menjadi 3a%t$r yang d$minan yang

    mearnai prilaku sese$rang.

    2.3.3; PR7SES TER"ADIN6A PRILAU

    enelitian &$gers mengungkapkan baha sebelum $rang

    mengad$psi prilaku baru )berprilaku baru, di dalam diri $rang tersebut

    terjadi pr$ses berurutan yaituD 14,1! 

    a;  (areness )kesadaran, indiidu menyadari adanya stimulus.

    b;  Interest )tertarik, indiidu mulai tertarik kepada stimulus

    c;  *valuation )menimbang-nimbang, indiidu menimbang-nimbang

    tentang baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya.ada tahap ini

    subjek memiliki sikap yang lebih baik.

    d; +rial )men%$ba, indiidu sudah mulai men%$ba perilaku baru.

    e;  (doption, indiidu telah berperilaku baru sesuai dengan

     pengetahuan,sikap dan kesadarannya terhadap stimulus.

    9pabila penerimaan prilaku baru atau ad$psi prilaku melalui

     pr$ses seperti ini didasari $leh pengetahuan , kesadaran dan sikap yang

     p$siti3 maka perilaku tersebut akan menjadi kebiasaan atau bersi3at

    langgeng )long lasting  . erubahan perilaku see$rang dapat diketahui

    melalui persepsi. ersepsi adalah pengalaman yang dihasilkan melalui

    indra penglihatan , pendengaran, pen%iuman dan sebagainya. Setiap $rang

    memiliki persepsi berbeda, meskipun $bjeknya sama. 6$tiasi diartikan

    sebagai d$r$ngan untuk bertindak agar ter%apai tujuan tertentu. Hasil dari

    d$r$ngan dan gerakan ini diujudkan dalam bentuk prilaku. 14,1! 

    erilaku juga dapat timbul karena em$si. 9spek psik$l$gis yang

    mempengaruhi em$si berhubungan erat dengan keadaan jasmani. Sedang

    keadaan jasmani merupakan hasil keturunaan )baaan. "alam pr$ses

     pen%apaian kedeasaan pada manusia semua aspek yang berhubungan

  • 8/19/2019 refisi 1JJ

    23/45

    dengan keturunan dan em$si akan berkembang sesuai dengan hukum

     perkembangan. Oleh karena itu, perilaku yang timbul karena em$si

    merupakan perilaku baaan. 14,1! 

    Cakt$r yang memegang peranan di dalam pembentukan perilaku

    dapat dibedakan menjadi dua yaitu 3a%t$r intern, berupa ke%erdasan,

     persepsi, m$tiasi, minat, em$si dan sebagainya untuk meng$lah pengaruh

    dari luar. Cakt$r ekstern meliputiD $bjek, $rang, kel$mp$k dan hasil

    kebudayaan yang dijadikan sasaran dalam meujudkan bentuk 

     perilakunya. 'edua 3a%t$r tersebut akan dapat terpadu menjadi perilaku

    yang selaras dengan lingkungan, bila perilaku yang terbentuk dapat

    diterima $leh lingkungannya, dan dapat diterima $leh indiidu yang

     bersangkutan. 14,1! 

    Saparinah dalam ingkungan keluargaD kebiasaan tiap angg$ta keluarga mengenai

    kesehatan

    c; >ingkungan terbatasD tradisi, adat istiadat, dan keper%ayaan masyarakat

    sehubungan dengan keehatan.

    d; >ingkungan umumD kebijakan pemerintah di bidang kesehatan,

    undang-undang kesehatan, pr$gram kesehatan dan sebagainya.

    "alam perkembangannya /e$ri Bl$$m ini dim$di3ikasi untuk 

     pengukuran hasil pendidikan kesehatan, yakni D

    A;  Pengeta/uan

    engetahuan adalah hasil dari tahu yang terjadi melalui pr$ses sens$ris

    khususnya mata dan telinga terhadap $bjek tertentu. engetahuan merupakan

  • 8/19/2019 refisi 1JJ

    24/45

    d$main yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku terbuka )$ert 4@

     behai$r. erilaku yang didasari pengetahuan umumnya bersi3at langgeng

    .r$ses ad$psi perilaku , menurut &$gers dalam

  • 8/19/2019 refisi 1JJ

    25/45

    9plikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

    yang telah dipelajari pada situasi atau k$ndisi sebenarnya )real . 9plikasi

    disini dapat diartikan sebagai penggunaan hukum-hukum, rumus, prinsip dan

    sebagainya dalam k$nteks lain. 14,1! 

    4; 9nalisis )analysis

    9nalisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

    suatu $bjek ke dalam k$mp$nen-k$mp$nen tetapi masih dalam suatu struktur 

    $rganisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. 'emampuan

    analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja seperti dapat

    menggambarkan )membuat bagan, membedakan, memisahkan

    mengel$mp$kkan dan sebagainya. 14,1! 

    5; Sintesis ) synthesis)

    Sintesis menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

    menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru

    atau dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun

    3$rmulasi-3$rmulasi yang ada. 6isalnya dapat menyusun, dapat meren%anakan

    dan dapat meringkas, dapat menyesuaikan dan sebagainya terhadap suatu te$ri

    atau rumusan-rumusan yang telah ada. 14,1! 

    6; Ealuasi )evaluation

    Ealuasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian

    terhadap suatu materi atau $bjek, penilaian didasarkan pada %riteria tertentu.

    14,1! 

    B; Sika0

    Sikap adalah resp$ns tertutup sese$rang terhadap suatu stimulus atau

    $bjek ,baik yang bersi3at intern maupun ekstern sehingga mani3estasinya tidak 

    dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat dita3sirkan terlebih dahulu dari

    sikap yang tertutup tersebut. Sikap se%ara realitas menunjukkan adanya

  • 8/19/2019 refisi 1JJ

    26/45

    kesesuaian resp$ns terhadap stimulus tertentu. /ingkatan sikap adalah

    menerima, meresp$ns, menghargai dan bertanggung jaab. "alam bagian lain

    9llp$rt yang dikutip

  • 8/19/2019 refisi 1JJ

    27/45

    Suatu sikap belum $t$matis terujud dalam suatu tindakan )overt 

    behaviour . ;ntuk terujudnya sikap menjadi suatu perbedaan nyata

    diperlukan 3akt$r pendukung atau suatu k$ndisi yang memungkinkan, antara

    lain adalah 3asilitas. "isamping 3akt$r 3asilitas juga diperlukan 3akt$r 

    dukungan ) support  dari pihak lain misalnya suami atau istri, $rang tua atau

    mertua sangat penting untuk mendukung praktik keluarga beren%ana.

    2.4;PERILAU HIDUP BERSIH DAN SEHAT 3PHBS4

    2.4.1; #n!e0 Perilaku &an Perilaku Se/at

    erilaku adalah suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai

    3rekuensi spesi3ik, durasi, dan tujuan, baik yang disadari maupun tidak 

    disadari )Waan N "ei, 2010. '$nsep lain dari

  • 8/19/2019 refisi 1JJ

    28/45

    men%ari penyembuhan, serta peningkatan kesehatan. erilaku kesehatan

    dikateg$rikan dalam tingkatan pen%egahan primer. erilaku kesehatan

    merupakan sebuah pr$ses atau perilaku yang diarahkan untuk meningkatkan

    kesehatan sese$rang berupa pengendalian 3akt$r-3akt$r resik$ melalui

     pendidikan kesehatan termasuk identi3ikikasi gejala dan perlindungan khusus

    terhadap penyakit.

    9kti3itas perilaku kesehatan yang dilakukan sese$rang agar terhindar 

    dari penyakit dan meningkatkan kesehatannya meliputi, sekurang-kurangnya

    makan dengan menu seimbang, akti3itas 3isik yang teratur, tidak 

    mengk$nsumsi makanan dan minuman yang mengandung 5at adikti3, mampu

    mengel$la stress, menjaga kebersihan diri ) personal hygene dan lingkungan,

    serta melakukan rekreasi. /indakan atau perilaku sehubungan dengan

     pen%egahan penyakit )health prevention behavior  salah satunya seperti

     perilaku untuk men%egah gigitan nyamuk malaria dengan %ara tidur dengan

    kelambu, menggunakan l$ti$n anti nyamuk dan perilaku untuk tidak 

    menularkan penyakit kepada $rang lain.

    Berdasarkan uraian sebelumnya, maka dapat disimpulkan baha

     perilaku adalah resp$n atau reaksi dari sese$rang terhadap stimulus atau

    rangsangan internal dan eksternal yang saling berinteraksi. erilaku sese$rang

    diujudnyatakan melalui tindakan atau akti3titas dalam kehidupan sehari-hari

    yang dapat diamati $leh $rang lain maupun yang tidak dapat diamati, yang

     berhubungan dengan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan termasuk 

     pen%egahan penyakit.

    erilaku dapat mengalami perubahan yang relati3 menetap. '$ndisi ini

    ditunjukkan melalui penerapan atau latihan yang dilakukan sese$rang se%arasengajasadar sehingga menjadi perilaku yang menetap dan p$siti3 sesuai yang

    diharapkan. ara ahli perilaku menyatakan baha dibutuhkan aktu yang

    lama )long period) untuk melihat perubahan perilaku sese$rang yang menetap,

    namun belum ada batasan se%ara pasti tentang peri$de aktu yang dibutuhkan

    $leh sese$rang untuk berubah. erubahan perilaku sese$rang dapat dilihat

     paling %epat setelah 2 sampai dengan * bulan setelah diberikan

    interensitindakan dengan pertimbangan adanya beberapa 3akt$r lain yang

  • 8/19/2019 refisi 1JJ

    29/45

    saling berinteraksi di dalamnya. ada penelitian 6innerath tahun 200A,

    menyatakan baha perubahan perilaku makan sehat anak sek$lah kelas ! dan

    , telah dapat dilihat setelah ( minggu dilakukan pendidikan )edukasi nutrisi

    selama 10-11 jam di sek$lah.

    engukuran pengetahuan antara ealuasi aal dan akhir berkisar 2

    minggu, sedangkan untuk sikap dan perilaku sekitar 1 bulan. endapat ini

    telah dibuktikan $leh penelitian Hayati )200@ baha perubahan perilaku jajan

    anak usia sek$lah telah dapat dilihat setelah 1 bulan dilakukan edukasi sebaya.

    enelitian lain tentang pengaruh pendidikan nutrisi terhadap pengetahuan,

     perilaku dan pengharapan dari kemanjuran diri pada anak sek$lah dasar.

    enelitian ini dilakukan berupa pendidikan kesehatan yang diberikan $leh

    guru dengan menggunakan 'urikulum 6i%higan 6$del66 selama 1 bulan.

    erubahan perilaku makan pada anak usia sek$lah telah dapat dilihat setelah 2

    minggu dilakukan interensi.

    erubahan perilaku menyangkut perubahan dari d$main pengetahuan,

    sikap dan keterampilan yang saling berinteraksi. 'etiga d$main tersebut dapat

    dipengaruhiberubah melalui suatu pr$ses belajar, latihan dan pengalaman,

    termasuk pada anak usia sek$lah. Belajar di sek$lah merupakan kegiatan yang

    3undamental dalam mengembangkan perilaku p$siti3 pada anak usia sek$lah

    )&iyanti N Eriska, 2010. ara ahli pendidikan menyatakan baha anak usia

    sek$lah memiliki aktu e3ekti3 atau rentang k$nsentrasi penuh dalam belajar 

    hanya sekitar 20 menit, sehingga perlu memberikan jeda istirahat bagi anak.

    9nak usia sek$lah memiliki %ara belajar d$minan untuk menyerap materi yang

    diajarkan yaitu, meliputiM mendengarkan )auditory, melihat )visual  dan 3isik 

    )&hinestetic.

    2.2.2 D#+ain Perilaku Se/at

    /aks$n$mi tentang pr$ses belajar dari Bl$$m )1@!, dalam 9llender N

    Spradley, 200! menunjukkan pembagian d$main perilaku menjadi tiga aspek,

  • 8/19/2019 refisi 1JJ

    30/45

    yaituM k$gniti3, a3ekti3, dan psik$m$t$r.

  • 8/19/2019 refisi 1JJ

    31/45

    sese$rang telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan

    sikap terhadap stimulus. r$ses ad$psi perilaku yang dikemukan $leh &$gers

    tersebut menunjukkan baha pengetahuan adalah salah satu hal mendasar 

    yang akan meningkatkan kesadaran dan sikap yang p$siti3 dari sese$rang

    untuk menampilkan perilaku baru yang bersi3at langgeng )long lasting ,

    namun begitu juga sebaliknya perubahan perilaku tanpa didasari $leh

     pengetahuan dan kesadaran perubahan perilaku yang terjadi hanya akan

     bersi3at sementara.

    erubahan perilaku dari sese$rang, kel$mp$k, atau masyarakat,

    memiliki peluang yang besar untuk terjadi, ketika sese$rang memiliki

    keinginan untuk berubah. Hal ini dikarenakan manusia mempunyai

    kemampuan berupaM pengetahuan, mengatur diri, membuat keputusan,dan

    men%ari s$lusi dari masalah yang dihadapinya. Begitu pula dengan

     pengetahuan tentang kesehatan, yang dapat meningkatkan kekuatan dan

    kemampuan sese$rang untuk menampilkan perilaku

    sehat atau mem$di3ikasi gaya hidup sehat )ender, 6ardaugh, N

    ars$n, 2001. engetahuan dibagi menjadi )enam tingkatan meliputiM tahu,

    memahami )coprehension, aplikasi, analisis, sintesis dan ealuasi

    )

  • 8/19/2019 refisi 1JJ

    32/45

    3; 9plikasi

    /ahapan ini menunjukkan kemampuan sese$rang untuk paham dan

    mampu menerapkan apa yang telah dipahami dalam berbagai situasi.

    1; 9nalisis

    /ahapan ini menunjukkan kemampuan sese$rang untuk 

    menjabarkanmemisahkan, memahami hubungan antar bagiank$mp$nen

    $bjek yang diketahui sebelumnya. Sese$rang dikatakan mampu

    menganalisis apabila mampu membedakan, memisahkan, dan

    mengel$mp$kkan kembali pengetahuan dari $bjek yang dipelajari.

    2; Sintesis

    'emampuan sese$rang dalam tahap ini, tidak hanya mampu memisahkan

    dan memahami bagian-bagian dari k$mp$nen yang dipelajari, tetapi juga

    membentuk bagian-bagian dari k$mp$nen tersebut dalam bentuk satu

    kesatuan yang baru. Sintesis merupakan pun%ak kumpulan semua

    tingkatan d$main pengetahuan yang menghasilkan kemampuan membuat

    ren%ana tertentu atau s$lusi. Sintesis adalah suatu kemampuan untuk 

    menyusun 3$rmulasi baru dari 3$rmulasi-3$rmulasi yang telah ada.

    3; Ealuasi

    /ahapan ini mengharuskan sese$rang untuk mampu menilai atau

    melakukan justi3ikasi terhadap $bjek tertentu. Sese$rang akan menilai dan

    membandingkan hasil yang diper$lehnya dengan tujuan yang telah disusun

    atau kriteria tertentu, yang ditentukan $leh dirinya sendiri atau n$rma-

    n$rma yang berlaku di masyarakat. Ealuasi merupakan tingkatan

     pengetahuan yang lebih tinggi dari sintesis, sehingga sese$rang se%ara

    $t$matis telah memiliki kemampuan untuk membuat s$lusi yang adekuat

     berdasarkan penilaian yang dilakukannya. Berdasarkan uraian-uraian

    sebelumnya dapat disimpulkan baha d$main pengetahuan tentang

    kesehatan memiliki enam tahapan atau tingkatan yang menunjukkan

    tingkat kemampuan sese$rang dalam pr$ses berpikir. Waan dan "ei

    )2010 menyatakan baha 3akt$r - 3akt$r sepertiM tingkat pendidikan,

     pekerjaan, umur dan lingkungan 3isik dan n$n 3isik dapat mempengaruhi

  • 8/19/2019 refisi 1JJ

    33/45

     pr$ses berpikir atau tingkatan pengetahuan sese$rang. Setiap $rang

    menempuh %ara yang berbedabeda dalam mendapatkan atau meningkatkan

     pengetahuan tentang kesehatan, mulai dari %ara kun$ sepertiD trial and 

    eror , kekuasaan )$t$ritas, dan pengalaman pribadiM hingga %ara m$dern

    dengan penelitian ilmiah dan pendidikan.

    engukuran pengetahuan kesehatan sese$rang dapat dilakukan

    melalui met$de aan%ara dan angketkuesi$ner ) self adinistered 

    dengan menanyakan materi tentang pengetahuan kesehatan yang ingin

    diukur dari sese$rang. #ndikat$r yang digunakan berupa 8tingginya

     pengetahuan: sese$rang tentang kesehatan.10

    B;  D#+ain Sika0 ter/a&a0 e!e/atan

    "$main sikap merupakan k$nsep penting yang digunakan untuk 

    memahami dan memprediksi perilaku sese$rang terhadap suatu $bjek atau

     perubahan, termasuk bagaimana perilaku sese$rang tersebut dipengaruhi.

    Sikap adalah hasil ealuasi terhadap $bjek yang diekspresikan ke dalam

     pr$ses-pr$ses k$gniti3, a3ekti3 )em$si, dan perilaku. Sikap sebagai hasil

    ealuasi merupakan t$talitas yang disimpulkan dari berbagai pengamatan

    terhadap $bjek yang diekspresikan dalam bentuk resp$n k$gniti3, a3ekti3 

    maupun perilaku.

     

  • 8/19/2019 refisi 1JJ

    34/45

    sebuah %ara yang dirasakan sese$rang dan resp$n yang ditampilkan dari

    keluarga, teman sebaya, pengalaman dan pengaruh s$sial.

    urant$ )1@@@ menyatakan baha sikap dapat bersi3at p$siti3 

    dan negati3. Si3at sikap p$siti3 memiliki ke%enderungan dari sese$rang

    untuk mendekati, menyenangi, dan mengharapkan $bjek tertentu. Si3at

    sikap negati3 terdapat ke%enderungan sese$rang untuk menjauhi,

    menghindari, atau tidak menyukai $bjek tertentu. Sikap juga merupakan

    kerangka kerja aal dari sese$rang yang membantu dirinya menemukan

    %ara yang sehat dalam pemenuhan kebutuhan hidup. Sese$rang yang tahu

    k$ndisinya, akan berperan akti3 dalam meningkatkan k$ndisi kesehatannya

    melalui interensi yang tepat.

    ;s$r$ )2000 meyatakan baha sikap memiliki karakteristik,

     berupaD sesuatu yang k$mplek, dapat diper$leh melalui pembelajaran

    se%ara terus menerus, dan merupakan bagian dari sistem k$gniti3 dan

    a3ekti3 yang dapat berubah-ubah yang melatarbelakangi terjadinya

    tindakan p$siti3 dan negati3 sese$rang terhadap suatu $bjek atau stimulus.

    "engan demikian berdasarkan uraian-uraian tersebut, disimpulkan baha

    sikap merupakan resp$n sese$rang yang masih bersi3at tertutup,

     berhubuhan dengan nilai, pr$ses ber3ikir dan perasaaan yang

    melatarbelakangi terjadinya perilaku. Sikap didapatkan dari pengalaman

     belajar dan dapat digunakan untuk meramalkan perilaku sese$rang

    termasuk perilaku sehat. engukuran sikap dapat se%ara kuantitati3 dapat

    dilakukan melalui aa%ara atau kuesi$ner. Skala yang pada umumnya

    digunakan untuk mengukur sikap berupaD skala /hurst$ne, >ikert,

    nobstrusive  easure, ultidiensional scaling dan pengukuraninvoluntary behavior .

    C; D#+ain Praktik8etera+0ilan8Tin&akan e!e/atan

    "$main praktik meliputi kemampuan sese$rang untuk 

    menampilkan tindakannya melalui k$$rdinasi dengan sistem

    neur$muskular yang dapat terlihat se%ara nyata )9llender N Spradley,

    200!. /iga k$ndisi yang harus diperhatikan atau menjadi pertimbangan

  • 8/19/2019 refisi 1JJ

    35/45

     peraat k$munitas dalam mengajarkan praktik kesehatan kepada

    sese$rang )klien, meliputiD

    1; Sese$rang diyakini memiliki kemampuan se%ara 3isik, em$si dan

    intelektual untuk melakukan keterampilan yang diajarkan, sehingga

    derajat k$mpleksitas dari kemampuan yang diajarkan seharusnya

    sesuai dengan keber3ungsiankemampuan sese$rang. /ahap

     perkembangan menjadi pertimbangan yang harus diperhitungkan

    dalam mengajarkan keterampilan pada sese$rang.

    2; Sese$rang harus memiliki kemampuan imajinasi sens$rik tentang

     bagaimana keterampilan tersebut ditampilkan. 'emampuan imajinasi

    sens$rik tersebut meliputi melihat, mendengar, meraba, men%ium, dan

    merasa. #majinasi sens$rik melihat biasanya diper$leh melalui

    dem$nstrasi. 'eterbatasan imajinasi sese$rang tentunya akan

    mempengaruhi kemampuan sese$rang dalam menampilkan suatu

    keterampilan.

    3; Sese$rang harus memiliki kemampuan untuk mempraktikkan

    keterampilan yang dipelajari. "$main praktik memiliki derajat

    tingkatan keterampilan sederhana hingga tingkatan keterampilan yang

    sulit )k$mplek. Sese$rang membutuhkan latihan dan pr$ses aplikasi

    keterampilan yang didapat se%ara k$nsisten untuk men%apai tingkatanketerampilan yang k$mplek.

     

  • 8/19/2019 refisi 1JJ

    36/45

    dipersepsikan atau diyakini sese$rang sehingga menimbulkan

    m$tiasiniat untuk bertindak yang akhirnya diujudkan berupa perilaku,

    termasuk perilaku sehat.

    Berdasarkan uraian-uraian sebelumnya, dapat disimpulkam baha

     perilaku adalah ujud nyata dari t$talitas pengetahuan dan sikap. erilaku

    dipengaruhi $leh kemampuan 3isik, em$si dan k$gniti3 sese$rang dalam

    menampilkan tindakan. Begitupula dengan perilaku kesehatan yang akan

    dipengaruhi pengetahuan dan sikap terhadap kesehatan yang ditampilkan

    dalam bentuk perilaku sehat. Hasil penelitian Lhu et al . )200! tentang

     pengetahuan, sikap, dan perilaku oral hygene )peraatan kebersihan

    mulut pada penduduk 7ina, menunjukkan baha resp$nden yang

    memiliki pengetahuan peraatan kebersihan mulut yang rendah,

    menunjukkan sikap dan tindakan yang negati3 untuk melakukan peraatan

    kebersihan mulut termasuk utilisasi pelayanan kesehatan. engukuran

     perilaku dapat dilakukan dengan beberapa met$de, sepertiD met$de

    langsung berupa, $bserasipengamatan dengan chec& list M atau dengan

    met$de tidak langsung melalui, re%all, menggunakan pihak ketiga yang

    dekat dengan subjek yang akan diamati, dan melalui indikat$r hasil

     perilaku.

    2.$ erangka Te#ri

  • 8/19/2019 refisi 1JJ

    37/45

     

    erangka Te#ri

    ada 6$del tersebut dijelaskan baha angka kejadian diare dipengaruhi

    $leh 4 3akt$r, yaituD

    2.3.1 Cakt$r erilakuM

    2.3.2 Cakt$r 6usimM

    2.3.3 Cakt$r H$stM

    2.3.4 Cakt$r 6akanan

    erilaku sese$rang atau masyarakat itu salah satunya dipengaruhi $leh

    tingkat pengetahuan $rang tersebut tentang diare. 3urang uat4

    2.4 'erangka '$nsep9dapun yang merupakan kerangka k$nsep penelitian ini adalah seperti yang

    ter%antum pada skema 2.

     

    erangka #n!e0

    BAB III

    MET7DE PENELITIAN

  • 8/19/2019 refisi 1JJ

    38/45

    3.1; &en%ana enelitian

    3.1.1; "esain enelitian

    =enis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitati3,

    dengan desain penelitian analitik $bserasi$nal , yang menggunakan pendekatan

    ross $ectional . /ujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan

    antara ariabel bebas dan ariabel terikat.

    3.1.2; >$kasi dan Waktu enelitian

    1; >$kasi enelitan

    enelitian ini dilakukan di uskesmas /enayan &aya

    2; Waktu enelitian

    elaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan

  • 8/19/2019 refisi 1JJ

    39/45

    a; 9nak anak yang diberi peng$batan tetapi tidak sembuh

    setelah 14 hari peng$batan

    b; 9nak anak yang mengalami diare tidak dalam satu bulan

    terakhir. )tidak perlu

    ;ntuk mengetahui besar sampel penelitian ini, digunakan &umus

    >emesh$, jika ukuran p$pulasi

    n=

    Z 1−

    2

    2. p (1− p ) N 

    d2 ( N −1 )+Z 

    1−∝

    2

    2. p (1− p )

    Typeequationhere .

    'eterangan

     < D Besar p$pulasi

    n D Besar sampel

    d D /ingkat keper%ayaanketepatan yang diinginkan

    /ingkat keper%ayaan yang digunakan adalah @!+. Berdasarkan

     perhitungan menggunakan rumus, maka jumlah sampel yang diper$leh yaitu

    sebesar 

     

    3.3;  9aria,el Penelitian

    3.3.1; Fariabel Bebas

  • 8/19/2019 refisi 1JJ

    40/45

    Fariabel bebas dari penelitian ini adalah tingkat pengetahuan

    tentang %u%i tangan

    3.3.2; Fariabel /erikat

    Fariabel /erikat dari penelitian ini adalah kejadian diare.

     

    3.4; Met#&e Pe+ili/an Sa+0el

    Sampel dilakukan untuk meakili dari p$pulasinya. 7ara

     pengambilan sampel melalui claster sapling' Sampel diambil dari

     p$pulasi se%ara rand$m dari sasaran di ilayah kerja uskesmas /enayan

    &aya sejumlah sampel.

    3.5;  Defini!i 70era!i#nal 9aria,el

    N# 9aria,el Defini!i 70era!i#nal Alat Ukur Ha!il Ukur Skala

    1 'ejadian

    diare

    &iayat buang air besar 

    dengan k$nsistensi

    lembek atau %air, yang

    ter%atat di &ekam medik 

    yang telah diperiksa $leh

    d$kter puskesmas di

    /enayan &aya

    &ekam 6edik #ya D 1

    /idak D 0

     

  • 8/19/2019 refisi 1JJ

    41/45

    "alam penelitian pengumpulan data dilakukan dengan dua %ara, yaitu data

     primer dan data sekunder.

    1; "ata primer diper$leh dari data yang di ambil dengan %ara langsung kepada

    resp$nden yang ada ber$bat ke uskesmas /enayan &aya

    2; "ata sekunder diper$leh dari data &ekam 6edis yang diambil dari

    uskesmas /enayan &aya

    3.7; Etika Penelitian

    enelitian dilaksanakan dengan berped$man pada etika yaituD

    1 Infored consent )lembar persetujuan merupakan bentuk persetujuan antara

     peneliti dengan resp$nden atas kesediaannya menjadi resp$nden penelitian.

    2  (nonyity )tanpa nama merupakan jaminan dalam penggunaan subjek 

     penelitian dengan %ara tidak men%antumkan nama resp$nden pada lembar 

    alat ukur, %ukup berupa penulisan k$de dilembar pengumpulan data atau

    hasil.

    * onfidentiality )kerahasiaan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian

    dan semua in3$rmasi yang dikumpulkan $leh peneliti.

    3.8; Pengel#la/an Data

    eng$lahan data dilakukan se%ara k$mputerisasi dengan langkah-langkah

    sebagai berikutD

    1;  *diting   )pemeriksaan Setelah kuesi$ner diisi kemudian dikumpulkan

    langsung $leh peneliti kemudian memeriksa kelengkapan data pengisian

  • 8/19/2019 refisi 1JJ

    42/45

     jaaban, jika pengisian kuesi$ner belum lengkap maka diminta resp$nden

    untuk mengisinya kembali.

    2;  .oding   )pengk$dean data yang telah terkumpul dan sudah dinperiksa

    kelengkapannya kemudian di beri k$de se%ara manual sebelum di$lah

    dengan k$mputer.

    3;  *ntry  )memasukkan data Setelah data dikumpulkan kemudian data

    disimpan untuk selanjutnya dimasukkan kedalam k$mputer )SSS.

    4; leaning   )merapikan data 6elakukan pemeriksaan kembali data yang

    sudah dimasukkan ke dalam k$mputer guna menghindari terjadinya

    kesalahan dalam pemasukan data.5;  Processing  )peng$lahan data 'emudian selanjutnya data dipr$ses dengan

    mengel$mp$kkan data kedalam ariabel yang sesuai.

    6;  (nalyzing  )penilaian "alam penelitian ini menggunakan analisa uniariat,

    analisa biariat dan multiariat.

    3.9; Anali!i! Data

    "ata di$lah se%ara uniariat dan biariat dengan menggunakan SSS. "ata

    yang dikumpulkan kemudian dianalisa dan dibuat dalam bentuk tabel distribusi

    3rekuensi dan selanjutnya diuraikan dalam bentuk narasi sesuai literature yang

    ada. =enis analisis yang dilakukan adalahD

    1; 9nalisis ;niariat

    9nalisis uniariat bertujuan untuk mendeskripsikan karakter masing-masing

    ariabel yang diteliti guna mendapatkan gambaran umum dan data disajikan

    dalam bentuk tabel distribusi 3rekuensi.

    2; 9nalisis Biariat

    9nalisis biariat ini digunakan untuk mengetahui hubungan kedua ariabel

    independen dan dependen.  =ika data terdistribusi se%ara n$rmal maka

  • 8/19/2019 refisi 1JJ

    43/45

    dilakukan dengan menggunakan uji chi s/uare' =ika data terdistribusi se%ara

    tidak n$rmal maka dilakukan dengan uji....

    DA'TAR PUSTAA

    1; W$rld astr$enter$l$gy Organi5ati$n. ra%ti%e uidelineD 9%ute "iarrhea.

    2010D httpD.$rldgastr$enter$l$.gy.$rg

    1; "epartemen 'esehatan . 200(. &umah /angga Sehat dengan erilaku

    Hidup Bersih dan Sehat. =akartaD usat r$m$si 'esehatan "epartemen

    'esehatan .

    2; "inas 'esehatan r$insi &iau. r$3il kesehatan pr$insi &iau.

    2010DttpD.pppl.depkes.g$.id

    3; 9disasmit$, W. 200(. Cakt$r &isik$ "iare pada Bayi dan Balita di

    #nd$nesiaD Systemati% &eie enelitian 9kademik Bidang 'esehatan

    6asyarakat dalam =urnal 6akara, 'esehatan, F$l. 11

  • 8/19/2019 refisi 1JJ

    44/45

    6; =u33rie, 6., et al, 2010. Buku 9jar astr$enter$l$gi - Hepat$l$gi =ilid 1.

    =akarta D Balai enerbit #"9#.

    7; Simadibrata, 6., "aldiy$n$. 200. "iare 9kut. #nD Sud$y$, 9ru W, et al,

    ed. Buku 9jar #lmu enyakit "alam =ilid # Edisi F#. =akarta D usat

    enerbitan #lmu enyakit "alam Cakultas 'ed$kteran ;niersitas

    #nd$nesia, 40A-41*.

    8; 'ementerian 'esehatan &epublik #nd$nesia, 2011. Situasi "iare di

    #nd$nesia. Buletin =endela, "ata dan #n3$rmasi 'esehatan.

    9; Departemen Kesehatan Repubik Indonesia, 2!. Pedoman "atalaksana Diare. #$ailable %rom&

    http&''dinkessulsel.go.id'ne('images'pd%'pedoman'pedoma

    n)2tatalaksana)2diare.pd%   * #++essed 2 oktober

    2-/

    10; 

  • 8/19/2019 refisi 1JJ

    45/45

    15; #mr$n, 6., 6uni3, 9., 2010. 6et$d$l$gi enelitian Bidang 'esehatan.

    =akarta D Sagung Set$.