refisi 1JJ
-
Upload
ufiaminatun -
Category
Documents
-
view
226 -
download
0
Transcript of refisi 1JJ
-
8/19/2019 refisi 1JJ
1/45
BAB I
PENDAHULUAN
1.1;Latar Belakang
Sampai saat ini penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan dunia
terutama di negara berkembang. Besarnya masalah tersebut terlihat dari tingginya
angka kesakitan dan kematian akibat diare. WHO memperkirakan 4 milyar kasus
terjadi di dunia pada tahun 2010 dan 2,2 juta diantaranya meninggal, sebagian
besar anak-anak dibaah umur ! tahun. "i #nd$nesia, diare masih merupakan
salah satu masalah kesehatan masyarakat utama1
Sampai saat ini kasus diare di #nd$nesia masih %ukup tinggi dan
menimbulkan banyak kematian terutama pada bayi dan balita. Berdasarkan hasil
&iset 'esehatan "asar 200( diare merupakan penyebab utama kematian pada bayi
)*1,4+ dan anak balita )2!,2+. Sekitar 12.000 balita meninggal akibat diare
setiap tahun atau sekitar 40 balita per hari. Sedangkan dari hasil surei kesehatan
rumah tangga )S'&/ di #nd$nesia dalam "epkes diare merupakan penyebab
kematian n$m$r dua pada balita, n$m$r tiga bagi pada bayi, dan n$m$r lima bagi
semua umur. Setiap anak di #nd$nesia mengalami epis$de diare sebanyak 1,2
kali pertahun. Surei m$rbiditas yang dilakukan $leh Subdit "iare, "epartemen
'esehatan dari tahun 2000 - 2010 terlihat ke%enderungan insidens naik. ada
tahun 2000 Insiden Rate )#& penyakit "iare *01 1000 penduduk, tahun 200*
naik menjadi *(4 1000 penduduk, tahun 200 naik menjadi 42* 1000 penduduk
dan tahun 2010 menjadi 4111000 penduduk.2
-
8/19/2019 refisi 1JJ
2/45
Berdasarkan hasil &iset 'esehatan "asar )&iskesdas, 201*, penyakit diare
di #nd$nesia menjadi penyebab meningkatnya m$rbiditas dan m$rtalitas balita,
yaitu dengan insdensi diare sebesar ,(+. "iare juga menjadi permasalahan di
beberapa pr$insi salah satunya pr$insi &iau, data &iskesdas 201* membuktikan
baha prealensi diare di &iau lebih tinggi dibandingkan prealensi nasi$nal.
realensi diare nasi$nal sebesar *,! persen dan besarnya prealensi di &iau yaitu
!,2 +. "ata ini didukung $leh data pr$3il kesehatan &iau 2011, didapati baha
sebanyak !!.000 balita meninggal karena diare tiap tahunnya.Berdasarkan data
dari puskesmas tenayan raya dari bulan januari $kt$ber tahun 201! kejadian
diare tertinggi pada umur !-14 tahun yaitu sebanyak 122 anak laki-laki dan 1**
anak perempuan,*
Selama ini masyarakat umum menganggap baha penyakit diare dianggap
sebagai penyakit sepele atau bahkan tidak dianggap penting. "i tingkat
nasi$nalpun diare masuk dalam da3tar sepuluh penyakit yang sering dilap$rkan
$leh masyarakat, dan ternyata tetap ada setiap tahunnya. Bahkan kematian anak
balita yang disebabkan karena diare angkanya %ukup besar dan belum beranjak
turun4,!
angguan pertumbuhan yang diakibatkan $leh diare terjadi karena asupan
makanan terhenti, sementara pengeluaran 5at gi5i terus berjalan. #n3eksi yang
disebabkan $leh diare juga mempunyai k$ntribusi terhadap kekurangan energi,
pr$tein dan 5at gi5i lain. 6enurunnya na3su makan menyebabkan asupan makanan
menjadi berkurang. 'ebutuhan energi pada saat in3eksi bisa men%apai dua kali
kebutuhan n$rmal karena meningkatnya metab$lisme basal 20-0+. #n3eksi juga
dapat meningkatkan kebutuhan gluk$sa. #n3eksi berpengaruh terhadap abs$rspi
-
8/19/2019 refisi 1JJ
3/45
dan katab$lisme serta mempengaruhi praktek pemberian makanan selama dan
sesudah sakit
"engan 6elakukan 7u%i /angan dengan benar akan dapat menurunkan
angka kejadian diare hingga 4!+. 6aka kebiasaan 7u%i tangan sebaiknya
dibiasakan sejak usia sek$lah. 'egiatan HBS %u%i tangan adalah menjaga
kebersihan tangan untuk men%egah timbulnya berbagai ma%am penyakit.
elaksanaan HBS khususnya men%u%i tangan dengan sabun,terutama sesudah
buang air besar, sesudah bermain, sebelum makanan, mempunyai dampak
menurunkan angka kejadian diare sebesar 4(+. Berdasarkan uraian di atas maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan tingkat
pengetahuan %u%i tangan terhadap kejadian diare pada pasien anak di puskesmas
tenayan raya.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pr$p$sal karya
tulis ilmiah ini adalah 89pakah ada hubungan tingkat pengetahuan %u%i tangan
/erhadap 'ejadian "iare pada asien 9nak di uskesmas /enayan &aya.:
1.3;Tujuan Penelitian
A; /ujuan ;mum
6engidenti3ikasi hubungan tingkat pengetahuan 7u%i /angan /erhadap
kejadian "iare ada pasien anak di puskesmas /enayan &aya
B; /ujuan 'husus
-
8/19/2019 refisi 1JJ
4/45
a; 6engetahui ambaran pengetahuan %u%i tangan pada 9nak di
daerah puskesmas /enayan &aya
b; 6engidenti3ikasi kejadian diare pada 9nak di "aerah /enayan
&aya
1.4;Manfaat Penelitian
a; Bagi peneliti untuk menambah pengetahuan serta menambah
pengetahuan serta menambah pengalaman dalam bidang pelayanan
pr$m$si kesehatan
b; Bagi tempat peneliti diharapkan dapat berguna sebagai bahan masukan
dan pertimbangan dalam meningkatkan derajat kesehatan
c; Bagi anak anak agar membudayakan men%u%i tangan menjadi p$la
hidup mereka.
1.5 ea!lian Penelitian
-
8/19/2019 refisi 1JJ
5/45
BAB II
TIN"AUAN PUSTAA
2.1 Diare
2.1.1 Defini!i
"iare adalah peningkatan pengeluaran tinja dengan k$nsistensi lebih lunak
atau lebih %air dari biasanya, dan terjadi paling sedikit * kali dalam 24 jam.
Sementara untuk bayi dan anak-anak, diare dide3inisikan sebagai pengeluaran
tinja 10 gkg24 jam, sedangkan rata-rata pengeluaran tinja n$rmal bayi sebesar
!-10 gkg 24 jam .
6enurut Simadibrata )200 diare adalah buang air besar )de3ekasi
dengan tinja berbentuk %air atau setengah %air )setengah padat, kandungan air
tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200 ml24 jam.(
Sedangkan menurut B$yle )2000, diare adalah keluarnya tinja air dan
elektr$lit yang hebat. ada bayi, $lume tinja lebih dari 1! gkg24 jam disebut
diare. ada umur * tahun, yang $lume tinjanya sudah sama dengan $rang
deasa, $lume 200 gkg24 jam disebut diare. Crekuensi dan k$nsistensi bukan
merupakan indikat$r untuk $lume tinja.
2.1.2. Eti#l#gi
6enurut World Gastroenterology Organization global guidelines 200!, eti$l$gi
diare akut dibagi atas empat penyebabD
1; Bakteri D Shigella, Salm$nella, E. 7$li, $l. Fibri$, Ba%illus %ereus,
7l$stridium per3ringens, Sta3il$k$kus aureus, 7ampyl$ba%ter aer$m$nas
2; Firus D &$tairus, 9den$irus,
-
8/19/2019 refisi 1JJ
6/45
2.1.$. %ara Penularan &an 'akt#r Ri!ik#
7ara penularan diare melalui %ara faecal-oral yaitu melalui makanan atauminuman yang ter%emar kuman atau k$ntak langsung tangan penderita atau tidak
langsung melalui lalat ) melalui !C ? faeces, flies, food, fluid, finger).
Cakt$r risik$ terjadinya diare adalahD
1. Cakt$r perilaku
2. Cakt$r lingkungan
Cakt$r perilaku antara lainAD
a; /idak memberikan 9ir Susu #bu9S# )9S# eksklusi3, memberikan
6akanan endamping6 9S# terlalu dini akan memper%epat bayi
k$ntak terhadap kuman
b; 6enggunakan b$t$l susu terbukti meningkatkan risik$ terkena
penyakit diare karena sangat sulit untuk membersihkan b$t$l susu
c; /idak menerapkan 'ebiasaaan 7u%i /angan pakai sabun sebelum
memberi 9S#makan, setelah Buang 9ir Besar )B9B, dan setelah
membersihkan B9B anak
d; enyimpanan makanan yang tidak higienis
Cakt$r lingkungan antara lainD
a; 'etersediaan air bersih yang tidak memadai, kurangnya ketersediaan
6andi 7u%i 'akus )67'
b; 'ebersihan lingkungan dan pribadi yang buruk
"isamping 3akt$r risik$ tersebut diatas ada beberapa 3akt$r dari penderita
yang dapat meningkatkan ke%enderungan untuk diare antara lainD kurang
gi5imalnutrisi terutama anak gi5i buruk, penyakit imun$de3isiensiimun$supresi
dan penderita %ampak A
2.1.(. la!ifika!i
/erdapat beberapa pembagian diareD
1. Berdasarkan lamanya diareD
a. "iare akut, yaitu diare yang berlangsung kurang dari 14 hari.
-
8/19/2019 refisi 1JJ
7/45
b. "iare kr$nik, yaitu diare yang berlangsung lebih dari 14 hari dengan kehilangan
berat badan atau berat badan tidak bertambah ) failure to thrive selama masa diare
tersebut. @.
2. Berdasarkan mekanisme pat$3isi$l$gikD
a. "iare sekresi ) secretory diarrhea)
b. "iare $sm$ti% )osotic diarrhea) @
2.1.5. Pat#fi!i#l#gi
"iare dapat disebabkan $leh satu atau lebih pat$3isi$l$gipat$mekanisme dibaah
iniD
1. "iare sekret$rik
"iare tipe ini disebabkan $leh meningkatnya sekresi air dan elektr$lit dari
usus, menurunnya abs$rpsi. Gang khas pada diare ini yaitu se%ara klinis
ditemukan diare dengan $lume tinja yang banyak sekali. "iare tipe ini akan tetap
berlangsung alaupun dilakukan puasa makanminum (
2. "iare $sm$tik
"iare tipe ini disebabkan meningkatnya tekanan $sm$tik intralumen dari
usus halus yang disebabkan $leh $bat-$bat5at kimia yang hiper$sm$tik )antara
lain 6gSO4, 6g)OH2, malabs$rpsi umum dan de3ek dalam abs$rpsi muk$sa
usus missal pada de3isiensi disakaridase, malabs$rpsi gluk$sagalakt$sa (
*. 6alabs$rpsi asam empedu dan lemak
"iare tipe ini didapatkan pada gangguan pembentukanpr$duksi mi%elle
empedu dan penyakit-penyakit saluran bilier dan hati (
4. "e3ek sistem pertukaran ani$ntransp$rt elektr$lit akti3 di enter$sit
"iare tipe ini disebabkan adanya hambatan mekanisme transp$rt akti3
-
8/19/2019 refisi 1JJ
8/45
(. "iare in3lamasi
r$ses in3lamasi di usus halus dan k$l$n menyebabkan diare pada beberapa
keadaan. 9kibat kehilangan sel epitel dan kerusakan tight !unction, tekanan
hidr$statik dalam pembuluh darah dan lim3atik menyebabkan air, elektr$lit,
mukus, pr$tein dan seringkali sel darah merah dan sel darah putih menumpuk
dalam lumen. Biasanya diare akibat in3lamasi ini berhubungan dengan tipe diare
lain seperti diare $sm$tik dan diare sekret$rik .
A. "iare in3eksi
#n3eksi $leh bakteri merupakan penyebab tersering dari diare. "ari sudut
kelainan usus, diare $leh bakteri dibagi atas n$n-inasi3 dan inasi3 )merusak
muk$sa. Bakteri n$n-inasi3 menyebabkan diare karena t$ksin yang disekresikan
$leh bakteri tersebut (
2.1.) Manife!ta!i klini!
#n3eksi usus menimbulkan gejala gastr$intestinal serta gejala lainnya bila
terjadi k$mplikasi ekstra intestinal termasuk mani3estasi neur$l$gik. ejala
gastr$intestinal bisa berupa diare, kram perut, dan muntah. Sedangkan mani3estasi
sistemik berariasi tergantung pada penyebabnya.
enderita dengan diare %air mengeluarkan tinja yang mengandung
sejumlah i$n natrium, kl$rida, dan bikarb$nat. 'ehilangan air dan elektr$lit ini
bertambah bila ada muntah dan kehilangan air juga meningkat bila ada panas. Hal
ini dapat menyebabkan dehidrasi, asid$sis metab$lik, dan hip$$lemia. "ehidrasi
merupakan keadaan yang paling berbahaya karena dapat menyebabkan
hip$$lemia, k$laps kardi$askuler dan kematian bila tidak di$bati dengan tepat.
"ehidrasi yang terjadi menurut t$nisitas plasma dapat berupa dehidrasi is$t$nik,
dehidrasi hipert$nik )hipernatremik atau dehidrasi hip$t$nik. 6enurut derajat
dehidrasinya bisa tanpa dehidrasi, dehidrasi ringan, dehidrasi sedang atau
dehidrasi berat .
2.1.*. Diagn#!i!
1. Ana+ne!i!
asien dengan diare akut datang dengan berbagai gejala klinik tergantung
penyebab penyakit dasarnya. 'eluhan diarenya berlangsung kurang dari 1! hari.
"iare karena penyakit usus halus biasanya berjumlah banyak, diare air, dan sering
-
8/19/2019 refisi 1JJ
9/45
berhubungan dengan malabs$rpsi dan dehidrasi sering didapatkan. "iare karena
kelainan k$l$n seringkali berhubungan dengan tinja berjumlah ke%il tetapi sering,
ber%ampur darah dan ada sensasi ingin ke belakang. asien dengan diare akut
in3ekti3 datang dengan keluhan khas, yaitu mual, muntah, nyeri abd$men, demam,
dan tinja yang sering, malabs$rpti3, atau berdarah tergantung bakteri pat$gen yang
spesi3ik. Se%ara umum, path$gen usus halus tidak inasi3, dan pat$gen ile$k$l$n
lebih mengarah ke inasi3. 6untah yang mulai beberapa jam dari masuknya
makanan mengarahkan kita pada kera%unan makanan karena t$ksin yang
dihasilkan (
2. Pe+erik!aan 'i!ik
ada pemeriksaan 3isik perlu diperiksaD berat badan, suhu tubuh, 3rekuensi
denyut jantung dan pernapasan serta tekanan darah. Selanjutnya perlu di%ari
tanda-tanda utama dehidrasiD kesadaran, rasa haus, dan turg$r kulit abd$men dan
tanda-tanda tambahan lainnyaD ubun-ubun besar %ekung atau tidak, mataD %$$ng
atau tidak, ada atau tidaknya air mata, bibir, muk$sa mulut dan lidah kering atau
basah .
ernapasan yang %epat dan dalam indikasi adanya asid$sis metab$lik.
Bising usus yang lemah atau tidak ada bila terdapat hip$kalemia. emeriksaan
ekstremitas perlu karena per3usi dan capillary refill dapat menentukan derajat
dehidrasi yang terjadi .
enilaian beratnya atau derajat dehidrasi dapat ditentukan dengan %araD $byekti3
yaitu dengan membandingkan berat badan sebelum dan selama diare. Subyekti3
dengan menggunakan %riteria WHO, Sk$r 6auri%e 'ing, dan lain-lain .
$. La,#rat#riu+
emeriksaan lab$rat$rium lengkap pada diare akut umumnya tidak
diperlukan, Hanya pada keadaan tertentu mungkin diperlukan, misalnya penyebab
dasarnya tidak diketahui atau ada sebab-sebab lain selain diare akut atau pada
penderita dengan dehidrasi berat .
emeriksaan tinja baik makr$sk$pik maupun mikr$sk$pik dapat dilakukan
untuk menentukan diagn$sa yang pasti. Se%ara makr$sk$pik harus diperhatikan
bentuk, arna tinja, ada tidaknya darah, lender, pus, lemak, dan lain-lain.
-
8/19/2019 refisi 1JJ
10/45
emeriksaan mikr$sk$pik melihat ada tidaknya leuk$sit, eritr$sit, telur %a%ing,
parasit, bakteri, dan lain
2.1.A. enatalaksanaan
6enurut 'emenkes )2011, prinsip tatalaksana diare pada balita adalah
>#
-
8/19/2019 refisi 1JJ
11/45
terjadi muntah hentikan dulu selama 10 menit kemudian mulai lagi perlahan-lahan
misalnya 1 send$k setiap 2-* menit. emberian %airan ini dilanjutkan sampai
dengan diare berhenti .
2; Lin%
Lin% merupakan salah satu mikr$nutrien yang penting dalam tubuh. Lin%
dapat menghambat en5im #arutkan tablet dalam 1 send$k makan air matang atau
9S#, sesudah larut berikan pada anak diare A.
3; emberian 9S#makanan
emberian makanan selama diare bertujuan untuk memberikan gi5i pada
penderita terutama pada anak agar tetap kuat dan tumbuh serta men%egah
berkurangnya berat badan. 9nak yang masih minum 9S# harus lebih sering di beri
9S#. 9nak yang minum susu 3$rmula juga diberikan lebih sering dari biasanya.
9nak usia bulan atau lebih termasuk bayi yang telah mendapatkan makanan
padat harus diberikan makanan yang mudah di%erna dan diberikan sedikit lebih
sedikit dan lebih sering. Setelah diare berhenti, pemberian makanan ekstra
diteruskan selama 2 minggu untuk membantu pemulihan berat badan A.
-
8/19/2019 refisi 1JJ
12/45
4; emberian 9ntibi$tika Hanya 9tas #ndikasi
9ntibi$tika tidak b$leh digunakan se%ara rutin karena ke%ilnya kejadian
diare pada balita yang disebabkan $leh bakteri. 9ntibi$tika hanya berman3aat pada
penderita diare dengan darah )sebagian besar karena shigell$sis, suspek k$lera A.
Obat-$batan anti diare juga tidak b$leh diberikan pada anak yang
menderita diare karena terbukti tidak berman3aat. Obat anti muntah tidak
dianjurkan ke%uali muntah berat. Obat-$batan ini tidak men%egah dehidrasi
ataupun meningkatkan status gi5i anak, bahkan sebagian besar menimbulkan e3ek
samping yang berbahaya dan bisa berakibat 3atal. Obat anti pr$t$5$a digunakan
bila terbukti diare disebabkan $leh parasit )amuba, giardia A.
5; emberian
-
8/19/2019 refisi 1JJ
13/45
1; Pe+,erian ASI
9S# mempunyai khasiat preenti3 se%ara imun$l$gik dengan adanya
antib$di dan 5at-5at lain yang dikandungnya. 9S# turut memberikan perlindungan
terhadap diare pada bayi yang baru lahir. emberian 9S# eksklusi3 mempunyai
daya lindung 4 kali lebih besar terhadap diare daripada pemberian 9S# yang
disertai dengan susu b$t$l. Cl$rausus pada bayi-bayi yang disusui men%egah
tumbuhnya bakteri penyebab diare @.
ada bayi yang tidak diberi 9S# se%ara penuh, pada bulan pertama
kehidupan resik$ terkena diare adalah *0 kali lebih besar. emberian susu 3$rmula
merupakan %ara lain dari menyusui. enggunaan b$t$l untuk susu 3$rmula
biasanya menyebabkan risik$ tinggi terkena diare sehingga bisa mengakibatkan
terjadinya gi5i buruk @.
2; Pe+,erian Makanan Pen&a+0ing ASI
emberian makanan pendamping 9S# adalah saat bayi se%ara bertahap
mulai dibiasakan dengan makanan $rang deasa. ada masa tersebut merupakan
masa yang berbahaya bagi bayi sebab perilaku pemberian makanan pendamping
9S# dapat menyebabkan meningkatnya resik$ terjadinya diare ataupun penyakit
lain yang menyebabkan kematian @.
9da beberapa saran yang dapat meningkatkan %ara pemberian makanan
pendamping 9S# yang lebih baik yaitu D
a; 6emperkenalkan makanan lunak, ketika anak berumur 4- bulan tetapi masih
meneruskan pemberian 9S#. 6enambahkan ma%am makanan seaktu anak
berumur bulan atau lebih. 6emberikan makanan lebih sering )4 kali sehari
setelah anak berumur 1 tahun, memberikan semua makanan yang dimasak
dengan baik 4- kali sehari dan meneruskan pemberian 9S# bila mungkin.
b; 6enambahkan minyak, lemak dan gula ke dalam nasibubur dan biji-bijian
untuk energi. 6enambahkan hasil $lahan susu, telur, ikan, daging, ka%ang
ka%angan, buah-buahan dan sayuran berarna hijau ke dalam makanannya.
6en%u%i tangan sebelum menyiapkan makanan dan menyuapi anak, serta
menyuapi anak dengan send$k yang bersih.
-
8/19/2019 refisi 1JJ
14/45
c; 6emasak atau merebus makanan dengan benar, menyimpan sisa makanan
pada tempat yang dingin dan memanaskan dengan benar sebelum diberikan
kepada anak @
3; Menggunakan air ,er!i/ ang uku0
Sebagian besar kuman in3eksius penyebab diare ditularkan melalui jalur
3e%al-$ral mereka dapat ditularkan dengan memasukkan kedalam mulut, %airan
atau benda yang ter%emar dengan tinja misalnya air minum, jari-jari tangan,
makanan yang disiapkan dalam pan%i yang di%u%i dengan air ter%emar @.
6asyarakat yang terjangkau $leh penyediaan air yang benar-benar bersih
mempunyai resik$ menderita diare lebih ke%il dibandingkan dengan masyarakat
yang tidak mendapatkan air bersih @.
6asyarakat dapat mengurangi resik$ terhadap serangan diare yaitu dengan
menggunakan air yang bersih dan melindungi air tersebut dari k$ntaminasi mulai
dari sumbernya sampai penyimpanan di rumah @.
Gang harus diperhatikan $leh keluarga adalahD
a; 9ir harus diambil dari sumber terbersih yang tersedia.
b; Sumber air harus dilindungi dengan menjauhkannya dari hean, membuat
l$kasi kakus agar jaraknya lebih dari 10 meter dari sumber yang digunakan
serta lebih rendah, dan menggali parit aliran di atas sumber untuk
menjauhkan air hujan dari sumber.
c; 9ir harus dikumpulkan dan disimpan dalam adah bersih. "an gunakan
gayung bersih bergagang panjang untuk mengambil air.
d; 9ir untuk masak dan minum bagi anak harus dididihkan. @
4; Menui Tangan
'ebiasaan yang berhubungan dengan kebersihan per$rangan yang penting
dalam penularan kuman diare adalah men%u%i tangan. 6en%u%i tangan dengan
sabun, terutama sesudah buang air besar, sesudah membuang tinja anak, sebelum
menyiapkan makanan, sebelum menyuapi makanan anak dan sebelum makan,
mempunyai dampak dalam kejadian diare @.
-
8/19/2019 refisi 1JJ
15/45
5; Menggunakan "a+,an
engalaman di beberapa negara membuktikan baha upaya penggunaan
jamban mempunyai dampak yang besar dalam penurunan resik$ terhadap penyakit diare. 'eluarga yang tidak mempunyai jamban harus membuat jamban,
dan keluarga harus buang air besar di jamban @.
Gang harus diperhatikan $leh keluarga D
a; 'eluarga harus mempunyai jamban yang ber3ungsi baik dan dapat dipakai
$leh seluruh angg$ta keluarga.
b; Bersihkan jamban se%ara teratur.
c; Bila tidak ada jamban, jangan biarkan anak-anak pergi ke tempat buang air
besar sendiri, buang air besar hendaknya jauh dari rumah, jalan setapak dan
tempat anak-anak bermain serta lebih kurang 10 meter dari sumber air,
hindari buang air besar tanpa alas kaki. @
6; Me+,uang Tinja Bai ang Benar
Banyak $rang beranggapan baha tinja anak bayi itu tidak berbahaya. Hal
ini tidak benar karena tinja bayi dapat pula menularkan penyakit pada anak-anak
dan $rangtuanya. /inja bayi harus dibuang se%ara bersih dan benar, berikut hal-hal
yang harus diperhatikanD
a; 'umpulkan tinja anak ke%il atau bayi se%epatnya, bungkus dengan daun atau
kertas k$ran dan kuburkan atau buang di kakus.
b; Bantu anak untuk membuang air besarnya ke dalam adah yang bersih dan
mudah dibersihkan. 'emudian buang ke dalam kakus dan bilas adahnya
atau anak dapat buang air besar di atas suatu permukaan seperti kertas k$ranatau daun besar dan buang ke dalam kakus.
c; Bersihkan anak segera setelah anak buang air besar dan %u%i tangannya. @
7; Pe+,erian I+uni!a!i %a+0ak
"iare sering timbul menyertai %ampak sehingga pemberian imunisasi
%ampak juga dapat men%egah diare $leh karena itu beri anak imunisasi %ampak
segera setelah berumur @ bulan@
.
-
8/19/2019 refisi 1JJ
16/45
9nak harus diimunisasi terhadap %ampak se%epat mungkin setelah usia @
bulan. "iare dan disentri sering terjadi dan berakibat berat pada anak-anak yang
sedang menderita %ampak dalam 4 mingggu terakhir. Hal ini sebagai akibat dari
penurunan kekebalan tubuh penderita. Selain imunisasi %ampak, anak juga harus
mendapat imunisasi dasar lainnya seperti imunisasi B7 untuk men%egah
penyakit /B7, imunisasi "/ untuk men%egah penyakit diptheri, pertusis dan
tetanus, serta imunisasi p$li$ yang berguna dalam pen%egahan penyakit p$li$ @.
en%egahan terhadap diare atau pen%arian terhadap peng$batan diare pada
balita termasuk dalam perilaku kesehatan. 9dapun perilaku kesehatan menurut
-
8/19/2019 refisi 1JJ
17/45
/angan yang bersentuhan langsung dengan k$t$ran manusia dan hean,
ataupun %airan tubuh lain seperti ingus dan air ludah dapat terk$ntaminasi $leh
kuman-kuman penyakit seperti bakteri, irus dan parasit yang dapat menempel
pada permukaaan kulit. Oleh karena itu tangan sangat berperan dalam penularan
penyakit, khususnya penyakit yang ditularkan melalui mulut, misalnya diare.
6enurut "epkes )200@ tangan akan bebas dari kuman penyakit apabila %u%i
tangan dengan baik dan benar.
2.2.1; Pengertian %ui Tangan Pakai Sa,un &an Air Mengalir
6enurut "epkes )200@ %u%i tangan pakai sabun adalah salah satu
tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air
dan sabun $leh manusia untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai
kuman. 6en%u%i tangan dengan sabun dikenal juga sebagai salah satu upaya
pen%egahan penyakit. 6en%u%i tangan dengan air saja tidak %ukup. enggunaan
sabun selain membantu singkatnya aktu %u%i tangan, dengan mengg$s$k jemari
dengan sabun menghilangkan kuman yang tidak tampak minyak lemak k$t$ran
di permukaan kulit, serta meninggalkan bau angi. erpaduan kebersihan, bau
angi dan perasaan segar merupakan hal p$siti3 yang diper$leh setelah
menggunakan sabun.11,12
2.2.2; aktu 6ang Te0at %ui Tangan
6enurut "epkes )200@ aktu yang tepat untuk %u%i tangan pakai sabun
adalah11D
1. Sebelum makan
2. Sesudah membersihkan anak B9B
*. Sebelum menyiapkan makanan
4. Sebelum memegang bayi
!. Sesudah buang air besar
-
8/19/2019 refisi 1JJ
18/45
2.2.3; %ara %ui Tangan 6ang Benar
6en%u%i tangan yang benar harus menggunakan sabun dan di baah air
yang mengalir. Sedangkan menurut "epkes )200@ langkah-langkah teknik
men%u%i tangan yang benar adalah sebagai berikut.11,1*
1; Basahi tangan dengan air di baah kran atau air mengalir.
2; 9mbil sabun %air se%ukupnya untuk seluruh tangan.
3; $s$kkan kedua telapak tangan. $s$kkan sampai ke ujung jari.
4; /elapak tangan kanan mengg$s$k punggung tangan kiri )atau sebaliknya
dengan jari-jari saling mengun%i )berselang-seling antara tangan kanan
dan kiri. $s$k sela-sela jari tersebut. >akukan sebaliknya.
5; >etakkan punggung jari satu dengan punggung jari lainnya dan saling
mengun%i
6; ;sapkan ibu jari tangan kanan dengan telapak kiri dengan gerakan
berputar. >akukan hal yang sama dengan ibu jari tangan kiri.
7; Gosok telapak tangan dengan punggung jari tangan
satunya dengan gerakan ke depan, ke belakang dan
berputar. Lakukan sebaliknya.
8; Pegang pergelangan tangan kanan dengan tangan kiri dan
lakukan gerakan memutar. Lakukan pula untuk tangan kiri.9; Bersihkan sabun dari kedua tangan dengan air mengalir.
10; Keringkan tangan dengan menggunakan tissue dan bila
menggunakan kran, tutup kran dengan tissue.
2.2.4; Hu,ungan %ui Tangan Dengan e!e/atan
6enurut "epkes )200@ penyakit-penyakit yang dapat di%egah dengan
men%u%i tangan dengan sabun adalahD
11
1; "iare.
enyakit diare menjadi penyebab kematian kedua yang paling umum
untuk anak-anak balita. Sebuah ulasan yang membahas sekitar *0 penelitian
terkait menemukan baha %u%i tangan dengan sabun dapat memangkas angka
penderita diare hingga separuh. enyakit diare seringkali dias$siasikan dengan
keadaan air, namun se%ara akurat sebenarnya harus diperhatikan juga penanganan
k$t$ran manusia seperti tinja dan air ken%ing, karena kuman-kuman penyakit
-
8/19/2019 refisi 1JJ
19/45
penyebab diare berasal dari k$t$ran-k$t$ran ini. 'uman-kuman penyakit ini
membuat manusia sakit ketika mereka masuk mulut melalui tangan yang telah
menyentuh tinja, air minum yang terk$ntaminasi, makanan mentah, dan peralatan
makan yang tidak di%u%i terlebih dahulu atau terk$ntaminasi akan tempat
makannya yang k$t$r.
2; #n3eksi saluran pernapasan
9dalah penyebab kematian utama untuk anak anak balita. 6en%u%i
tangan dengan sabun mengurangi angka in3eksi saluran pernapasan ini dengan dua
langkahD dengan melepaskan pat$genpat$gen pernapasan yang terdapat pada
tangan dan permukaan telapak tangan dan dengan menghilangkan pat$gen )kuman
penyakit lainnya )terutama irus entrentic yang menjadi penyebab tidak hanya
diare namun juga gejala penyakit pernapasan lainnya. Bukti-bukti telah ditemukan
baha praktik-praktik menjaga kesehatan dan kebersihan seperti men%u%i
tangan sebelum dan sesudah makan buang air besarke%il dapat mengurangi
tingkat in3eksi.
3; #n3eksi %a%ing, in3eksi mata dan penyakit kulit.
enelitian juga telah membuktikan baha selain diare dan in3eksi saluran
pernapasan penggunaan sabun dalam men%u%i tangan mengurangi kejadian
penyakit kulitM in3eksi mata seperti trak$ma, dan %a%ingan khususnya untuk
ascariasis dan trichuriasis' Banyak penelitian yang menjelaskan ada hubungan
%u%i tangan pakai sabun dengan kejadian diare, yaituD
6enurut Su%ipt$ )200*, menyatakan baha ada hubungan %u%i tangan
pakai sabun dengan kejadian diare di ilayah kerja uskesmas Sin$kidul yaitu
dengan nilai p ? 0,00! )p I 0,0!. "engan men%u%i tangan pakai sabun diharapkan
bakteri pada tangan akan mati sehingga makanan yang akan dik$nsumsi bebas
dari bakteri. ada penelitian ini didapat Odds Ratio *,0!1 yang artinya pada
resp$nden yang tidak men%u%i tangan pakai sabun akan terkena diare *,0!1 kali
lebih besar daripada yang men%u%i tangan pakai sabun.1*
6enurut Gusnani )200A, menyatakan baha ada hubungan %u%i tangan
pakai sabun dengan kejadian diare di >ingkungan ### 'elurahan /anah 6erah
yaitu dengan nilai p ? 0,014 )p I 0,0!. Hal ini disebabkan karena tangan akan
bebas dari bakteri apabila men%u%i tangan dengan sabun dan air yang mengalir,
-
8/19/2019 refisi 1JJ
20/45
membersihkan seluruh bagian-bagian dari tangan. /ingginya penyakit diare dan
penyakit lainnya dapat disebabkan $leh jari atau tangan yang ter%emar $leh tinja
selanjutnya melalui tangan dapat men%emari makanan pada aktu memasak atau
menyiapkan makanan. Oleh karena itu salah satu pemutusan mata rantai penularan
penyakit diare dapat dilakukan dengan %u%i tangan yang benar pakai sabun.1*
6enurut Wijayanti )200@, menyatakan baha ada hubungan %u%i tangan
pakai sabun dengan kejadian diare di daerah sekitar /9 sampah Bantar ebang
yaitu dengan nilai p ? 0,00A ) pI0,0!. Salah satu bentuk perilaku yang e3ekti3 dan
e3isien dalam upaya pen%egahan diare adalah men%u%i tangan dengan sabun dan
air mengalir.1*
2.3;PERILAU
"ari segi bi$l$gis perilaku adalah suatu kegiatan atau aktiitas $rganisme
)mahluk hidup yang bersangkutan. Sehingga yang dimaksud perilaku manusia
adalah semua kegiatan atau aktiitas manusia, baik yang dapat diamati lagsung,
maupun yang tidak dapat diamati $leh pihak luar.1! erilaku manusia itu
mempunyai bentangan yang sangat luas, men%akupD berjalan, berbi%ara, bereaksi,
berpakaian, dan lain sebagainya.1
"ari uraian di atas dapat dirumuskan baha perilaku adalah merupakan
t$talitas pengkhayatan dan aktiitas sese$rang, yang merupakan hasil bersama
atau resultante antara berbagai 3akt$r, baik 3akt$r internal maupun 3akt$r
eksternal.
6enurut
-
8/19/2019 refisi 1JJ
21/45
&esp$n terhadap stimulus dalam bentuk terselubung. &esp$n terhadap
stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan atau
kesadaran dan sikap yang terjadi pada $rang yang menerima stimulus tersebut
dan belum dapat diamati se%ara jelas $leh $rang lain. 14,1!
2; erilaku terbuka
&esp$n terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. &esp$n
terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktik
yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat $leh $rang lain. 14,1!
2.3.1; BENTU PERILAU
"ilihat dari bentuk resp$n terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat
dibedakan menjadi duaD
1; Perilaku tertutu0
&esp$n terhadap stimulus dalam bentuk terselubung. &esp$n terhadap
stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan atau
kesadaran dan sikap yang terjadi pada $rang yang menerima stimulus tersebut
dan belum dapat diamati se%ara jelas $leh $rang lain. 14,1!
2; Perilaku ter,uka
&esp$n terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. &esp$n
terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktik
yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat $leh $rang lain. 14,1!
2.3.2; DETERMINAN PERILAU
"iatas telah dituliskan baha perilaku merupakan bentuk resp$n dari
stimulus. Hal ini berarti meskipun bentuk stimulusnya sama namun bentuk resp$n
akan berbeda dari ssetiap $rang. Cakt$r yang membedakan resp$n terhadap
stimulus disebut determinan prilaku. "eterminan prilaku dapat dibedakan menjadi
dua yaituD 14,1!
-
8/19/2019 refisi 1JJ
22/45
a; Cakt$r #nternal yaitu karakteristik $rang bersangkutan yang bersi3at gien
atau baaan misalnyaD ke%erdasan , tingkat em$si$nal, jenis kelamin dan
sebagainya.
b; Cakt$r eksternal yaitu lingkungan, baik lingkungan 3isik, ek$n$mi, p$litik dan
sebagainya. Cakt$r lingkungan ini sering menjadi 3a%t$r yang d$minan yang
mearnai prilaku sese$rang.
2.3.3; PR7SES TER"ADIN6A PRILAU
enelitian &$gers mengungkapkan baha sebelum $rang
mengad$psi prilaku baru )berprilaku baru, di dalam diri $rang tersebut
terjadi pr$ses berurutan yaituD 14,1!
a; (areness )kesadaran, indiidu menyadari adanya stimulus.
b; Interest )tertarik, indiidu mulai tertarik kepada stimulus
c; *valuation )menimbang-nimbang, indiidu menimbang-nimbang
tentang baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya.ada tahap ini
subjek memiliki sikap yang lebih baik.
d; +rial )men%$ba, indiidu sudah mulai men%$ba perilaku baru.
e; (doption, indiidu telah berperilaku baru sesuai dengan
pengetahuan,sikap dan kesadarannya terhadap stimulus.
9pabila penerimaan prilaku baru atau ad$psi prilaku melalui
pr$ses seperti ini didasari $leh pengetahuan , kesadaran dan sikap yang
p$siti3 maka perilaku tersebut akan menjadi kebiasaan atau bersi3at
langgeng )long lasting . erubahan perilaku see$rang dapat diketahui
melalui persepsi. ersepsi adalah pengalaman yang dihasilkan melalui
indra penglihatan , pendengaran, pen%iuman dan sebagainya. Setiap $rang
memiliki persepsi berbeda, meskipun $bjeknya sama. 6$tiasi diartikan
sebagai d$r$ngan untuk bertindak agar ter%apai tujuan tertentu. Hasil dari
d$r$ngan dan gerakan ini diujudkan dalam bentuk prilaku. 14,1!
erilaku juga dapat timbul karena em$si. 9spek psik$l$gis yang
mempengaruhi em$si berhubungan erat dengan keadaan jasmani. Sedang
keadaan jasmani merupakan hasil keturunaan )baaan. "alam pr$ses
pen%apaian kedeasaan pada manusia semua aspek yang berhubungan
-
8/19/2019 refisi 1JJ
23/45
dengan keturunan dan em$si akan berkembang sesuai dengan hukum
perkembangan. Oleh karena itu, perilaku yang timbul karena em$si
merupakan perilaku baaan. 14,1!
Cakt$r yang memegang peranan di dalam pembentukan perilaku
dapat dibedakan menjadi dua yaitu 3a%t$r intern, berupa ke%erdasan,
persepsi, m$tiasi, minat, em$si dan sebagainya untuk meng$lah pengaruh
dari luar. Cakt$r ekstern meliputiD $bjek, $rang, kel$mp$k dan hasil
kebudayaan yang dijadikan sasaran dalam meujudkan bentuk
perilakunya. 'edua 3a%t$r tersebut akan dapat terpadu menjadi perilaku
yang selaras dengan lingkungan, bila perilaku yang terbentuk dapat
diterima $leh lingkungannya, dan dapat diterima $leh indiidu yang
bersangkutan. 14,1!
Saparinah dalam ingkungan keluargaD kebiasaan tiap angg$ta keluarga mengenai
kesehatan
c; >ingkungan terbatasD tradisi, adat istiadat, dan keper%ayaan masyarakat
sehubungan dengan keehatan.
d; >ingkungan umumD kebijakan pemerintah di bidang kesehatan,
undang-undang kesehatan, pr$gram kesehatan dan sebagainya.
"alam perkembangannya /e$ri Bl$$m ini dim$di3ikasi untuk
pengukuran hasil pendidikan kesehatan, yakni D
A; Pengeta/uan
engetahuan adalah hasil dari tahu yang terjadi melalui pr$ses sens$ris
khususnya mata dan telinga terhadap $bjek tertentu. engetahuan merupakan
-
8/19/2019 refisi 1JJ
24/45
d$main yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku terbuka )$ert 4@
behai$r. erilaku yang didasari pengetahuan umumnya bersi3at langgeng
.r$ses ad$psi perilaku , menurut &$gers dalam
-
8/19/2019 refisi 1JJ
25/45
9plikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi atau k$ndisi sebenarnya )real . 9plikasi
disini dapat diartikan sebagai penggunaan hukum-hukum, rumus, prinsip dan
sebagainya dalam k$nteks lain. 14,1!
4; 9nalisis )analysis
9nalisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau
suatu $bjek ke dalam k$mp$nen-k$mp$nen tetapi masih dalam suatu struktur
$rganisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. 'emampuan
analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja seperti dapat
menggambarkan )membuat bagan, membedakan, memisahkan
mengel$mp$kkan dan sebagainya. 14,1!
5; Sintesis ) synthesis)
Sintesis menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru
atau dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun
3$rmulasi-3$rmulasi yang ada. 6isalnya dapat menyusun, dapat meren%anakan
dan dapat meringkas, dapat menyesuaikan dan sebagainya terhadap suatu te$ri
atau rumusan-rumusan yang telah ada. 14,1!
6; Ealuasi )evaluation
Ealuasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian
terhadap suatu materi atau $bjek, penilaian didasarkan pada %riteria tertentu.
14,1!
B; Sika0
Sikap adalah resp$ns tertutup sese$rang terhadap suatu stimulus atau
$bjek ,baik yang bersi3at intern maupun ekstern sehingga mani3estasinya tidak
dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat dita3sirkan terlebih dahulu dari
sikap yang tertutup tersebut. Sikap se%ara realitas menunjukkan adanya
-
8/19/2019 refisi 1JJ
26/45
kesesuaian resp$ns terhadap stimulus tertentu. /ingkatan sikap adalah
menerima, meresp$ns, menghargai dan bertanggung jaab. "alam bagian lain
9llp$rt yang dikutip
-
8/19/2019 refisi 1JJ
27/45
Suatu sikap belum $t$matis terujud dalam suatu tindakan )overt
behaviour . ;ntuk terujudnya sikap menjadi suatu perbedaan nyata
diperlukan 3akt$r pendukung atau suatu k$ndisi yang memungkinkan, antara
lain adalah 3asilitas. "isamping 3akt$r 3asilitas juga diperlukan 3akt$r
dukungan ) support dari pihak lain misalnya suami atau istri, $rang tua atau
mertua sangat penting untuk mendukung praktik keluarga beren%ana.
2.4;PERILAU HIDUP BERSIH DAN SEHAT 3PHBS4
2.4.1; #n!e0 Perilaku &an Perilaku Se/at
erilaku adalah suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai
3rekuensi spesi3ik, durasi, dan tujuan, baik yang disadari maupun tidak
disadari )Waan N "ei, 2010. '$nsep lain dari
-
8/19/2019 refisi 1JJ
28/45
men%ari penyembuhan, serta peningkatan kesehatan. erilaku kesehatan
dikateg$rikan dalam tingkatan pen%egahan primer. erilaku kesehatan
merupakan sebuah pr$ses atau perilaku yang diarahkan untuk meningkatkan
kesehatan sese$rang berupa pengendalian 3akt$r-3akt$r resik$ melalui
pendidikan kesehatan termasuk identi3ikikasi gejala dan perlindungan khusus
terhadap penyakit.
9kti3itas perilaku kesehatan yang dilakukan sese$rang agar terhindar
dari penyakit dan meningkatkan kesehatannya meliputi, sekurang-kurangnya
makan dengan menu seimbang, akti3itas 3isik yang teratur, tidak
mengk$nsumsi makanan dan minuman yang mengandung 5at adikti3, mampu
mengel$la stress, menjaga kebersihan diri ) personal hygene dan lingkungan,
serta melakukan rekreasi. /indakan atau perilaku sehubungan dengan
pen%egahan penyakit )health prevention behavior salah satunya seperti
perilaku untuk men%egah gigitan nyamuk malaria dengan %ara tidur dengan
kelambu, menggunakan l$ti$n anti nyamuk dan perilaku untuk tidak
menularkan penyakit kepada $rang lain.
Berdasarkan uraian sebelumnya, maka dapat disimpulkan baha
perilaku adalah resp$n atau reaksi dari sese$rang terhadap stimulus atau
rangsangan internal dan eksternal yang saling berinteraksi. erilaku sese$rang
diujudnyatakan melalui tindakan atau akti3titas dalam kehidupan sehari-hari
yang dapat diamati $leh $rang lain maupun yang tidak dapat diamati, yang
berhubungan dengan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan termasuk
pen%egahan penyakit.
erilaku dapat mengalami perubahan yang relati3 menetap. '$ndisi ini
ditunjukkan melalui penerapan atau latihan yang dilakukan sese$rang se%arasengajasadar sehingga menjadi perilaku yang menetap dan p$siti3 sesuai yang
diharapkan. ara ahli perilaku menyatakan baha dibutuhkan aktu yang
lama )long period) untuk melihat perubahan perilaku sese$rang yang menetap,
namun belum ada batasan se%ara pasti tentang peri$de aktu yang dibutuhkan
$leh sese$rang untuk berubah. erubahan perilaku sese$rang dapat dilihat
paling %epat setelah 2 sampai dengan * bulan setelah diberikan
interensitindakan dengan pertimbangan adanya beberapa 3akt$r lain yang
-
8/19/2019 refisi 1JJ
29/45
saling berinteraksi di dalamnya. ada penelitian 6innerath tahun 200A,
menyatakan baha perubahan perilaku makan sehat anak sek$lah kelas ! dan
, telah dapat dilihat setelah ( minggu dilakukan pendidikan )edukasi nutrisi
selama 10-11 jam di sek$lah.
engukuran pengetahuan antara ealuasi aal dan akhir berkisar 2
minggu, sedangkan untuk sikap dan perilaku sekitar 1 bulan. endapat ini
telah dibuktikan $leh penelitian Hayati )200@ baha perubahan perilaku jajan
anak usia sek$lah telah dapat dilihat setelah 1 bulan dilakukan edukasi sebaya.
enelitian lain tentang pengaruh pendidikan nutrisi terhadap pengetahuan,
perilaku dan pengharapan dari kemanjuran diri pada anak sek$lah dasar.
enelitian ini dilakukan berupa pendidikan kesehatan yang diberikan $leh
guru dengan menggunakan 'urikulum 6i%higan 6$del66 selama 1 bulan.
erubahan perilaku makan pada anak usia sek$lah telah dapat dilihat setelah 2
minggu dilakukan interensi.
erubahan perilaku menyangkut perubahan dari d$main pengetahuan,
sikap dan keterampilan yang saling berinteraksi. 'etiga d$main tersebut dapat
dipengaruhiberubah melalui suatu pr$ses belajar, latihan dan pengalaman,
termasuk pada anak usia sek$lah. Belajar di sek$lah merupakan kegiatan yang
3undamental dalam mengembangkan perilaku p$siti3 pada anak usia sek$lah
)&iyanti N Eriska, 2010. ara ahli pendidikan menyatakan baha anak usia
sek$lah memiliki aktu e3ekti3 atau rentang k$nsentrasi penuh dalam belajar
hanya sekitar 20 menit, sehingga perlu memberikan jeda istirahat bagi anak.
9nak usia sek$lah memiliki %ara belajar d$minan untuk menyerap materi yang
diajarkan yaitu, meliputiM mendengarkan )auditory, melihat )visual dan 3isik
)&hinestetic.
2.2.2 D#+ain Perilaku Se/at
/aks$n$mi tentang pr$ses belajar dari Bl$$m )1@!, dalam 9llender N
Spradley, 200! menunjukkan pembagian d$main perilaku menjadi tiga aspek,
-
8/19/2019 refisi 1JJ
30/45
yaituM k$gniti3, a3ekti3, dan psik$m$t$r.
-
8/19/2019 refisi 1JJ
31/45
sese$rang telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan
sikap terhadap stimulus. r$ses ad$psi perilaku yang dikemukan $leh &$gers
tersebut menunjukkan baha pengetahuan adalah salah satu hal mendasar
yang akan meningkatkan kesadaran dan sikap yang p$siti3 dari sese$rang
untuk menampilkan perilaku baru yang bersi3at langgeng )long lasting ,
namun begitu juga sebaliknya perubahan perilaku tanpa didasari $leh
pengetahuan dan kesadaran perubahan perilaku yang terjadi hanya akan
bersi3at sementara.
erubahan perilaku dari sese$rang, kel$mp$k, atau masyarakat,
memiliki peluang yang besar untuk terjadi, ketika sese$rang memiliki
keinginan untuk berubah. Hal ini dikarenakan manusia mempunyai
kemampuan berupaM pengetahuan, mengatur diri, membuat keputusan,dan
men%ari s$lusi dari masalah yang dihadapinya. Begitu pula dengan
pengetahuan tentang kesehatan, yang dapat meningkatkan kekuatan dan
kemampuan sese$rang untuk menampilkan perilaku
sehat atau mem$di3ikasi gaya hidup sehat )ender, 6ardaugh, N
ars$n, 2001. engetahuan dibagi menjadi )enam tingkatan meliputiM tahu,
memahami )coprehension, aplikasi, analisis, sintesis dan ealuasi
)
-
8/19/2019 refisi 1JJ
32/45
3; 9plikasi
/ahapan ini menunjukkan kemampuan sese$rang untuk paham dan
mampu menerapkan apa yang telah dipahami dalam berbagai situasi.
1; 9nalisis
/ahapan ini menunjukkan kemampuan sese$rang untuk
menjabarkanmemisahkan, memahami hubungan antar bagiank$mp$nen
$bjek yang diketahui sebelumnya. Sese$rang dikatakan mampu
menganalisis apabila mampu membedakan, memisahkan, dan
mengel$mp$kkan kembali pengetahuan dari $bjek yang dipelajari.
2; Sintesis
'emampuan sese$rang dalam tahap ini, tidak hanya mampu memisahkan
dan memahami bagian-bagian dari k$mp$nen yang dipelajari, tetapi juga
membentuk bagian-bagian dari k$mp$nen tersebut dalam bentuk satu
kesatuan yang baru. Sintesis merupakan pun%ak kumpulan semua
tingkatan d$main pengetahuan yang menghasilkan kemampuan membuat
ren%ana tertentu atau s$lusi. Sintesis adalah suatu kemampuan untuk
menyusun 3$rmulasi baru dari 3$rmulasi-3$rmulasi yang telah ada.
3; Ealuasi
/ahapan ini mengharuskan sese$rang untuk mampu menilai atau
melakukan justi3ikasi terhadap $bjek tertentu. Sese$rang akan menilai dan
membandingkan hasil yang diper$lehnya dengan tujuan yang telah disusun
atau kriteria tertentu, yang ditentukan $leh dirinya sendiri atau n$rma-
n$rma yang berlaku di masyarakat. Ealuasi merupakan tingkatan
pengetahuan yang lebih tinggi dari sintesis, sehingga sese$rang se%ara
$t$matis telah memiliki kemampuan untuk membuat s$lusi yang adekuat
berdasarkan penilaian yang dilakukannya. Berdasarkan uraian-uraian
sebelumnya dapat disimpulkan baha d$main pengetahuan tentang
kesehatan memiliki enam tahapan atau tingkatan yang menunjukkan
tingkat kemampuan sese$rang dalam pr$ses berpikir. Waan dan "ei
)2010 menyatakan baha 3akt$r - 3akt$r sepertiM tingkat pendidikan,
pekerjaan, umur dan lingkungan 3isik dan n$n 3isik dapat mempengaruhi
-
8/19/2019 refisi 1JJ
33/45
pr$ses berpikir atau tingkatan pengetahuan sese$rang. Setiap $rang
menempuh %ara yang berbedabeda dalam mendapatkan atau meningkatkan
pengetahuan tentang kesehatan, mulai dari %ara kun$ sepertiD trial and
eror , kekuasaan )$t$ritas, dan pengalaman pribadiM hingga %ara m$dern
dengan penelitian ilmiah dan pendidikan.
engukuran pengetahuan kesehatan sese$rang dapat dilakukan
melalui met$de aan%ara dan angketkuesi$ner ) self adinistered
dengan menanyakan materi tentang pengetahuan kesehatan yang ingin
diukur dari sese$rang. #ndikat$r yang digunakan berupa 8tingginya
pengetahuan: sese$rang tentang kesehatan.10
B; D#+ain Sika0 ter/a&a0 e!e/atan
"$main sikap merupakan k$nsep penting yang digunakan untuk
memahami dan memprediksi perilaku sese$rang terhadap suatu $bjek atau
perubahan, termasuk bagaimana perilaku sese$rang tersebut dipengaruhi.
Sikap adalah hasil ealuasi terhadap $bjek yang diekspresikan ke dalam
pr$ses-pr$ses k$gniti3, a3ekti3 )em$si, dan perilaku. Sikap sebagai hasil
ealuasi merupakan t$talitas yang disimpulkan dari berbagai pengamatan
terhadap $bjek yang diekspresikan dalam bentuk resp$n k$gniti3, a3ekti3
maupun perilaku.
-
8/19/2019 refisi 1JJ
34/45
sebuah %ara yang dirasakan sese$rang dan resp$n yang ditampilkan dari
keluarga, teman sebaya, pengalaman dan pengaruh s$sial.
urant$ )1@@@ menyatakan baha sikap dapat bersi3at p$siti3
dan negati3. Si3at sikap p$siti3 memiliki ke%enderungan dari sese$rang
untuk mendekati, menyenangi, dan mengharapkan $bjek tertentu. Si3at
sikap negati3 terdapat ke%enderungan sese$rang untuk menjauhi,
menghindari, atau tidak menyukai $bjek tertentu. Sikap juga merupakan
kerangka kerja aal dari sese$rang yang membantu dirinya menemukan
%ara yang sehat dalam pemenuhan kebutuhan hidup. Sese$rang yang tahu
k$ndisinya, akan berperan akti3 dalam meningkatkan k$ndisi kesehatannya
melalui interensi yang tepat.
;s$r$ )2000 meyatakan baha sikap memiliki karakteristik,
berupaD sesuatu yang k$mplek, dapat diper$leh melalui pembelajaran
se%ara terus menerus, dan merupakan bagian dari sistem k$gniti3 dan
a3ekti3 yang dapat berubah-ubah yang melatarbelakangi terjadinya
tindakan p$siti3 dan negati3 sese$rang terhadap suatu $bjek atau stimulus.
"engan demikian berdasarkan uraian-uraian tersebut, disimpulkan baha
sikap merupakan resp$n sese$rang yang masih bersi3at tertutup,
berhubuhan dengan nilai, pr$ses ber3ikir dan perasaaan yang
melatarbelakangi terjadinya perilaku. Sikap didapatkan dari pengalaman
belajar dan dapat digunakan untuk meramalkan perilaku sese$rang
termasuk perilaku sehat. engukuran sikap dapat se%ara kuantitati3 dapat
dilakukan melalui aa%ara atau kuesi$ner. Skala yang pada umumnya
digunakan untuk mengukur sikap berupaD skala /hurst$ne, >ikert,
nobstrusive easure, ultidiensional scaling dan pengukuraninvoluntary behavior .
C; D#+ain Praktik8etera+0ilan8Tin&akan e!e/atan
"$main praktik meliputi kemampuan sese$rang untuk
menampilkan tindakannya melalui k$$rdinasi dengan sistem
neur$muskular yang dapat terlihat se%ara nyata )9llender N Spradley,
200!. /iga k$ndisi yang harus diperhatikan atau menjadi pertimbangan
-
8/19/2019 refisi 1JJ
35/45
peraat k$munitas dalam mengajarkan praktik kesehatan kepada
sese$rang )klien, meliputiD
1; Sese$rang diyakini memiliki kemampuan se%ara 3isik, em$si dan
intelektual untuk melakukan keterampilan yang diajarkan, sehingga
derajat k$mpleksitas dari kemampuan yang diajarkan seharusnya
sesuai dengan keber3ungsiankemampuan sese$rang. /ahap
perkembangan menjadi pertimbangan yang harus diperhitungkan
dalam mengajarkan keterampilan pada sese$rang.
2; Sese$rang harus memiliki kemampuan imajinasi sens$rik tentang
bagaimana keterampilan tersebut ditampilkan. 'emampuan imajinasi
sens$rik tersebut meliputi melihat, mendengar, meraba, men%ium, dan
merasa. #majinasi sens$rik melihat biasanya diper$leh melalui
dem$nstrasi. 'eterbatasan imajinasi sese$rang tentunya akan
mempengaruhi kemampuan sese$rang dalam menampilkan suatu
keterampilan.
3; Sese$rang harus memiliki kemampuan untuk mempraktikkan
keterampilan yang dipelajari. "$main praktik memiliki derajat
tingkatan keterampilan sederhana hingga tingkatan keterampilan yang
sulit )k$mplek. Sese$rang membutuhkan latihan dan pr$ses aplikasi
keterampilan yang didapat se%ara k$nsisten untuk men%apai tingkatanketerampilan yang k$mplek.
-
8/19/2019 refisi 1JJ
36/45
dipersepsikan atau diyakini sese$rang sehingga menimbulkan
m$tiasiniat untuk bertindak yang akhirnya diujudkan berupa perilaku,
termasuk perilaku sehat.
Berdasarkan uraian-uraian sebelumnya, dapat disimpulkam baha
perilaku adalah ujud nyata dari t$talitas pengetahuan dan sikap. erilaku
dipengaruhi $leh kemampuan 3isik, em$si dan k$gniti3 sese$rang dalam
menampilkan tindakan. Begitupula dengan perilaku kesehatan yang akan
dipengaruhi pengetahuan dan sikap terhadap kesehatan yang ditampilkan
dalam bentuk perilaku sehat. Hasil penelitian Lhu et al . )200! tentang
pengetahuan, sikap, dan perilaku oral hygene )peraatan kebersihan
mulut pada penduduk 7ina, menunjukkan baha resp$nden yang
memiliki pengetahuan peraatan kebersihan mulut yang rendah,
menunjukkan sikap dan tindakan yang negati3 untuk melakukan peraatan
kebersihan mulut termasuk utilisasi pelayanan kesehatan. engukuran
perilaku dapat dilakukan dengan beberapa met$de, sepertiD met$de
langsung berupa, $bserasipengamatan dengan chec& list M atau dengan
met$de tidak langsung melalui, re%all, menggunakan pihak ketiga yang
dekat dengan subjek yang akan diamati, dan melalui indikat$r hasil
perilaku.
2.$ erangka Te#ri
-
8/19/2019 refisi 1JJ
37/45
erangka Te#ri
ada 6$del tersebut dijelaskan baha angka kejadian diare dipengaruhi
$leh 4 3akt$r, yaituD
2.3.1 Cakt$r erilakuM
2.3.2 Cakt$r 6usimM
2.3.3 Cakt$r H$stM
2.3.4 Cakt$r 6akanan
erilaku sese$rang atau masyarakat itu salah satunya dipengaruhi $leh
tingkat pengetahuan $rang tersebut tentang diare. 3urang uat4
2.4 'erangka '$nsep9dapun yang merupakan kerangka k$nsep penelitian ini adalah seperti yang
ter%antum pada skema 2.
erangka #n!e0
BAB III
MET7DE PENELITIAN
-
8/19/2019 refisi 1JJ
38/45
3.1; &en%ana enelitian
3.1.1; "esain enelitian
=enis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitati3,
dengan desain penelitian analitik $bserasi$nal , yang menggunakan pendekatan
ross $ectional . /ujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
antara ariabel bebas dan ariabel terikat.
3.1.2; >$kasi dan Waktu enelitian
1; >$kasi enelitan
enelitian ini dilakukan di uskesmas /enayan &aya
2; Waktu enelitian
elaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan
-
8/19/2019 refisi 1JJ
39/45
a; 9nak anak yang diberi peng$batan tetapi tidak sembuh
setelah 14 hari peng$batan
b; 9nak anak yang mengalami diare tidak dalam satu bulan
terakhir. )tidak perlu
;ntuk mengetahui besar sampel penelitian ini, digunakan &umus
>emesh$, jika ukuran p$pulasi
n=
Z 1−
∝
2
2. p (1− p ) N
d2 ( N −1 )+Z
1−∝
2
2. p (1− p )
Typeequationhere .
'eterangan
< D Besar p$pulasi
n D Besar sampel
d D /ingkat keper%ayaanketepatan yang diinginkan
/ingkat keper%ayaan yang digunakan adalah @!+. Berdasarkan
perhitungan menggunakan rumus, maka jumlah sampel yang diper$leh yaitu
sebesar
3.3; 9aria,el Penelitian
3.3.1; Fariabel Bebas
-
8/19/2019 refisi 1JJ
40/45
Fariabel bebas dari penelitian ini adalah tingkat pengetahuan
tentang %u%i tangan
3.3.2; Fariabel /erikat
Fariabel /erikat dari penelitian ini adalah kejadian diare.
3.4; Met#&e Pe+ili/an Sa+0el
Sampel dilakukan untuk meakili dari p$pulasinya. 7ara
pengambilan sampel melalui claster sapling' Sampel diambil dari
p$pulasi se%ara rand$m dari sasaran di ilayah kerja uskesmas /enayan
&aya sejumlah sampel.
3.5; Defini!i 70era!i#nal 9aria,el
N# 9aria,el Defini!i 70era!i#nal Alat Ukur Ha!il Ukur Skala
1 'ejadian
diare
&iayat buang air besar
dengan k$nsistensi
lembek atau %air, yang
ter%atat di &ekam medik
yang telah diperiksa $leh
d$kter puskesmas di
/enayan &aya
&ekam 6edik #ya D 1
/idak D 0
-
8/19/2019 refisi 1JJ
41/45
"alam penelitian pengumpulan data dilakukan dengan dua %ara, yaitu data
primer dan data sekunder.
1; "ata primer diper$leh dari data yang di ambil dengan %ara langsung kepada
resp$nden yang ada ber$bat ke uskesmas /enayan &aya
2; "ata sekunder diper$leh dari data &ekam 6edis yang diambil dari
uskesmas /enayan &aya
3.7; Etika Penelitian
enelitian dilaksanakan dengan berped$man pada etika yaituD
1 Infored consent )lembar persetujuan merupakan bentuk persetujuan antara
peneliti dengan resp$nden atas kesediaannya menjadi resp$nden penelitian.
2 (nonyity )tanpa nama merupakan jaminan dalam penggunaan subjek
penelitian dengan %ara tidak men%antumkan nama resp$nden pada lembar
alat ukur, %ukup berupa penulisan k$de dilembar pengumpulan data atau
hasil.
* onfidentiality )kerahasiaan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian
dan semua in3$rmasi yang dikumpulkan $leh peneliti.
3.8; Pengel#la/an Data
eng$lahan data dilakukan se%ara k$mputerisasi dengan langkah-langkah
sebagai berikutD
1; *diting )pemeriksaan Setelah kuesi$ner diisi kemudian dikumpulkan
langsung $leh peneliti kemudian memeriksa kelengkapan data pengisian
-
8/19/2019 refisi 1JJ
42/45
jaaban, jika pengisian kuesi$ner belum lengkap maka diminta resp$nden
untuk mengisinya kembali.
2; .oding )pengk$dean data yang telah terkumpul dan sudah dinperiksa
kelengkapannya kemudian di beri k$de se%ara manual sebelum di$lah
dengan k$mputer.
3; *ntry )memasukkan data Setelah data dikumpulkan kemudian data
disimpan untuk selanjutnya dimasukkan kedalam k$mputer )SSS.
4; leaning )merapikan data 6elakukan pemeriksaan kembali data yang
sudah dimasukkan ke dalam k$mputer guna menghindari terjadinya
kesalahan dalam pemasukan data.5; Processing )peng$lahan data 'emudian selanjutnya data dipr$ses dengan
mengel$mp$kkan data kedalam ariabel yang sesuai.
6; (nalyzing )penilaian "alam penelitian ini menggunakan analisa uniariat,
analisa biariat dan multiariat.
3.9; Anali!i! Data
"ata di$lah se%ara uniariat dan biariat dengan menggunakan SSS. "ata
yang dikumpulkan kemudian dianalisa dan dibuat dalam bentuk tabel distribusi
3rekuensi dan selanjutnya diuraikan dalam bentuk narasi sesuai literature yang
ada. =enis analisis yang dilakukan adalahD
1; 9nalisis ;niariat
9nalisis uniariat bertujuan untuk mendeskripsikan karakter masing-masing
ariabel yang diteliti guna mendapatkan gambaran umum dan data disajikan
dalam bentuk tabel distribusi 3rekuensi.
2; 9nalisis Biariat
9nalisis biariat ini digunakan untuk mengetahui hubungan kedua ariabel
independen dan dependen. =ika data terdistribusi se%ara n$rmal maka
-
8/19/2019 refisi 1JJ
43/45
dilakukan dengan menggunakan uji chi s/uare' =ika data terdistribusi se%ara
tidak n$rmal maka dilakukan dengan uji....
DA'TAR PUSTAA
1; W$rld astr$enter$l$gy Organi5ati$n. ra%ti%e uidelineD 9%ute "iarrhea.
2010D httpD.$rldgastr$enter$l$.gy.$rg
1; "epartemen 'esehatan . 200(. &umah /angga Sehat dengan erilaku
Hidup Bersih dan Sehat. =akartaD usat r$m$si 'esehatan "epartemen
'esehatan .
2; "inas 'esehatan r$insi &iau. r$3il kesehatan pr$insi &iau.
2010DttpD.pppl.depkes.g$.id
3; 9disasmit$, W. 200(. Cakt$r &isik$ "iare pada Bayi dan Balita di
#nd$nesiaD Systemati% &eie enelitian 9kademik Bidang 'esehatan
6asyarakat dalam =urnal 6akara, 'esehatan, F$l. 11
-
8/19/2019 refisi 1JJ
44/45
6; =u33rie, 6., et al, 2010. Buku 9jar astr$enter$l$gi - Hepat$l$gi =ilid 1.
=akarta D Balai enerbit #"9#.
7; Simadibrata, 6., "aldiy$n$. 200. "iare 9kut. #nD Sud$y$, 9ru W, et al,
ed. Buku 9jar #lmu enyakit "alam =ilid # Edisi F#. =akarta D usat
enerbitan #lmu enyakit "alam Cakultas 'ed$kteran ;niersitas
#nd$nesia, 40A-41*.
8; 'ementerian 'esehatan &epublik #nd$nesia, 2011. Situasi "iare di
#nd$nesia. Buletin =endela, "ata dan #n3$rmasi 'esehatan.
9; Departemen Kesehatan Repubik Indonesia, 2!. Pedoman "atalaksana Diare. #$ailable %rom&
http&''dinkessulsel.go.id'ne('images'pd%'pedoman'pedoma
n)2tatalaksana)2diare.pd% * #++essed 2 oktober
2-/
10;
-
8/19/2019 refisi 1JJ
45/45
15; #mr$n, 6., 6uni3, 9., 2010. 6et$d$l$gi enelitian Bidang 'esehatan.
=akarta D Sagung Set$.