referat uterus

19
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr.Wb. Alhamdulillah, Puji dan syukur senantiasa saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, serta shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW, dan para sahabat serta pengikutnya hingga akhir zaman. Karena atas rahmat dan ridha-Nya, penulis dapat menyelesaikan referat yang berjudul Anatomi Uterus ”. Penulisan referat ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas dalam menempuh kepanitraan klinik di bagian obstetrik dan ginekologi di RSUD dr. Drajat Prawiranegara. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya penulisan referat ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan banyak pihak. Maka dari itu, perkenankanlah penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu, terutama kepada dr.Suriyaman, SpOG yang telah memberikan arahan serta bimbingan ditengah kesibukan dan padatnya aktivitas beliau. Penulis menyadari penulisan referat ini masih jauh dari sempurna mengingat keterbatasan ilmu yang penulis miliki. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan penulisan referat ini. Akhir kata penulis berharap penulisan referat ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya. 1

description

uterus

Transcript of referat uterus

Page 1: referat uterus

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Alhamdulillah, Puji dan syukur senantiasa saya panjatkan kehadirat Allah

SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, serta shalawat dan salam

kepada Nabi Muhammad SAW, dan para sahabat serta pengikutnya hingga akhir

zaman. Karena atas rahmat dan ridha-Nya, penulis dapat menyelesaikan referat yang

berjudul “ Anatomi Uterus ”. Penulisan referat ini dimaksudkan untuk memenuhi

tugas dalam menempuh kepanitraan klinik di bagian obstetrik dan ginekologi di

RSUD dr. Drajat Prawiranegara.

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya penulisan referat ini tidak lepas

dari bantuan dan dorongan banyak pihak. Maka dari itu, perkenankanlah penulis

menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang

membantu, terutama kepada dr.Suriyaman, SpOG yang telah memberikan arahan

serta bimbingan ditengah kesibukan dan padatnya aktivitas beliau.

Penulis menyadari penulisan referat ini masih jauh dari sempurna mengingat

keterbatasan ilmu yang penulis miliki. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran

dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan penulisan referat ini. Akhir kata

penulis berharap penulisan referat ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

membacanya.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Serang, Juni 2016

Penulis

1

Page 2: referat uterus

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Petugas medis dan paramedis yang akan berkecimpung dalam ilmu kebidanan

haruslah mempelajari dan mendalami susunan anatomi alat – alat kandungan dan alat

reproduksi wanita, maka perubahan – perubahan yang terjadi selama kehamilan akan

mudah dipelajari.

Uterus adalah bagian dari sistem reproduksi wanita yang ada di dalam panggul.

Kata "uterus" berasal dari kata Latin untuk "rahim." Selama kehamilan janin

berkembang dalam rahim.

Sebagaimana janin berkembang, rahim mengembang untuk memberikan ruang

yang diperlukan. Manusia bukan satu-satunya makhluk yang mereproduksi melalui

rahim. Bahkan, rahim adalah organ reproduksi wanita utama dalam kebanyakan

mamalia.

Oleh karena itu, agar dapat mendalami susunan anatomi uterus serta mengetahui

perubahan yang terjadi selama kehamilan, penulis membuat makalah yang berjudul “

Anatomi Uterus “

Tujuan

1.2.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui dan memahami tentang anatomi dari uterus.

1.2.2. Tujuan Khusus

Untuk memenuhi salah satu tugas di Kepaniteraan Klinik Ilmu Obstetri dan

Ginekologi di RSUD Dr. Dradjat Prawiranegara Serang dan sebagai salah satu

persyaratan dalam mengikuti ujian di Kepaniteraan Klinik Ilmu Obstetri dan

Ginekologi di RSUD Dr. Dradjat Prawiranegara Serang

2

Page 3: referat uterus

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Lokasi dan Deskripsi

Uterus berbentuk seperti buah alpukat atau buah pir yang sedikit gepeng ke

arah depan belakang. Ukurannya sebesar telur ayam dan mempunyai rongga.

Dindingnya terdiri atas otot-otot polos. Ukuran panjang uterus adalah 7-7,5cm, lebar

di atas 5,25cm, tebal 2,5 cm dan tebal dinding 1,25cm.

Uterus adalah bagian dari sistem reproduksi wanita yang ada di dalam

panggul. Kata "uterus" berasal dari kata latin untuk rahim. Sebelum melahirkan anak

pertama (nullipara), ostium uteri berbentuk circular. Pada multipara, portio varginalis

cervics lebih besar, dan ostium uteri berbentuk celah transversal sehingga mempunyai

labium anterius dan labium posterius.

Uterus merupakan alat yang berongga dan berbentuk seperti buah pir dan terdiri dari

3bagian :

Fundus uteri : Bagian uterus yang terletak antara kedua pangkal saluran yang

berbentuk segitiga. Fundus uteri adalah bagian uterus proksimal, di situ kedua

tuba fallopi masuk ke uterus. Di dalam klinik penting untuk diketahui sampai

di mana fundus uteri berada, oleh karena tuanya kehamilan dapat diperkirakan

dengan perabaan fundus uteri.

Corpus uteri : Bagian uterus yang terbesar pada saat hamil, bagian ini

berfungsi sebagai tempat berkembanya janin. Rongga yang terdapat pada

corpus uteri disebut cavum uteri atau rongga rahim.

Servix uteri : Terbagi menjadi dua bagian yaitu pars supra vaginal dan pars

vaginal / portio. Saluran yang menghubungkan osteum uteri interna dan

ekstera di sebut canalis servicalis. Osteum ini penting dalam klinik, misalnya

dalam penilaian jalanya persalinan, dan abortus.

3

Page 4: referat uterus

Uterus pada anak

Fundus dan corpus uteri tetap kecil sampai purbetas, kemudian membesar

dengan cepat karena pengaruh hormon esterogen yang disekresi oleh ovarium.

Uterus setelah menopause

Setelah menopause, uterus mengalami atrofi, menjadi kecil dan vaskularisasi

berkurang. Perubahan ini terjadi karena ovarium tidak lagi menghasilkan esterogen

dan progresteron.

Uterus pada kehamilan

Selama kehamilan uterus sangat membesar akibat peningkatan produksi

esterogen dan progresteron, mula-mula oleh corpus luteum ovarii, dan kemudian leh

4

Page 5: referat uterus

plasenta. Penambahan ini sebagian besar disebabkan oleh hipertrofi serabut otot polos

myometrium.

Peran uterus pada persalinan

Penyebab awal persalinan tidak diketahui dengan pasti. Menjelang akir

kehamilan, kontraktilitas uterus berkembang maksimal karena kerja esterogen, dan

terutama peka dengan oksitosin. Permulaan persalinan mungkin dipicu oleh

penurunan kadar progresteron yang mendadak. Setelah wajah janin mulai

meregangkan cervic uteri timbul mekanisme refleks saraf yang meningkatkan

kekuatan kontraksi corpus uteri. Kerja uterus sebagian besar tidak bergantung dengan

persarafan ekstrinsik. Pada perempuan yang sedang melahirkan, anastesi spinal tidak

mempengaruhi kontraksi uterus normal.

2.2 Hubungan

Ke anterior: Corpus uteri di sebelah anterior berbatasan dengan excavatio

vesicouterina dan facies superior vesica urinaria. Portio supravaginalis cervicis

berbatasan dengan facies superior vesica urinaria. Portio vaginalis cervicis berbatasan

dengan fornix vaginae pars anterior.

Ke Posterior: Corpus uteri di sebelah posterior berbatasan dengan excavatio

rectouterina (cavum douglasi) beserta lengkung ileum atau colon sigmoideum yang

ada di cavum.

Ke lateral: Corpus uteri di sebelah lateral berhubungan dengan ligamentum

latum serta arteria dan vena uterina. Portio supravaginalis cervicis berbatasan dengan

ureter di tempat ureter berjalan ke depan untuk masuk ke vesica urinaria. Portio

supravaginalis cervicis berbatasan dengan fornix vaginae pars lateralis. Tuba uterina

masuk pada sudut supralateral uterus, dan ligamentum ovarii propium serta

ligamentum teres uteri dilekatkan pada uterus sedikit di bawah tempat ini.

5

Page 6: referat uterus

2.3 Posisi Uterus

Letak uterus dalam keadaan fisiologis adalah anteversio (sumbu oanjang

uterus melengkung ke depan dan membentuk sudut dengan vagina), sedangkan

antefleksio uterus korpus uteri ke depan dan membentuk sudut dengan serviks uteri.

Pada beberapa perempuan, fundus dan corpus uteri melengkung ke belakang terhadap

vagina sehingga uterus terletak didalam excavatio rectouterina (cavum douglasi) yang

bisa disebut juga retroversi. Bila corpus uteri terletak melengkung ke belakang

terhadap cervix uteri posisi ini disebut retrofleksio.

2.4 Struktur Uterus

Dinding uterus terdiri dari 3 lapisan :

Endometrium :Merupakan lapisan bagian dalam dari corpus uteri yang membatasi

cavum uteri. Pada endometrium didapatkan lubang lubang kecil, merupakan muara-

muara dari saluran kelenjar uterus yang dapat menghasilkan secret alkalis yang

membasahi cavum uteri. Epitel endometrium berbentuk silindris. Tebalnya,

susunannya dan faalnya berubah secara siklis karena dipengaruhi hormon2 ovarium.

Endometrium mempunyai arti penting dalam siklus haid perempuan dalam masa

reproduksi. Dalam masa haid, endometrium sebagian besar dilepaskan, untuk

kemudian tumbuh lagi dalam masa proliferasi yang selanjutnya diikuti dengan masa

sekretorik.

Myometrium :(lapisan otot), merupakan lapisan yang paling tebal. Terdiri dari otot

polos yang disusun sedemikian rupa hingga dapat mendorong isinya keluar pada

persalinan. Diantara erabut-serabut otot terdapat pembuluh-pembuluh darah,

pembuluh lympa, dan urat syaraf.

Parametrium : Portio supravaginalis cervicis dikelilingi oleh fascia pelvis visceralis

yang pada daerah ini sering disebut sebagai parametrium.

6

Page 7: referat uterus

2.5 Penyokong Uterus

Uterus sebenarnya terapung-apung dalam rongga pelvis, tetapi terfiksasi

dengan baik oleh tonus musculus levator ani dan ligamentum yang menyokongnya.

a. Ligamentum-Ligamentum disekitar uterus antara lain :

Ligamentum Latum

Dibentuk oleh 2 lembar peritoneum untuk melapisi facies vesicalis, fundus dan

facies intestinalis dari Uterus dan meluas pada dinding lateral pelvs. Terletak di kanan

kiri Uterus meluas sampai dinding rongga panggul dan dasar panggul.

Ligamentum Cardinale (mackenrodt)

Merupakan ligamentum yang terpenting untuk mencegah agar Uterus tidak

turun. Ligamentum ini berjalan dari cervix dan puncak vagina ke arah lateral ke

dinding pelvis. Didalamnya terdapat arteri dan vena uterine.

7

Page 8: referat uterus

Ligamentum Sacrouterina

Adalah ligamentum yang menahan Uterus supaya tidak banyak bergerak.

Berjalan melengkung dari bagian belakang cervix kiri dan kanan melalui dinding

rectum kea rah os sacrum kiri dan kanan.

Ligamentum Rotundum

Adalah ligamentum yang menahan uterus dalam posisi antefleksi dan berjalan

melengkung dari sudut fundus uteri ke kiri dan kanan daerah inguinal kiri dan kanan.

Melekat pada uterus sebelah ventrocaudal tempat masuknya tuba uterine. Masuk

canalis inguinalis dan berakhir pada labium Mayus.

Ligamentum pubocervicale

Berjalan dari os pubis melalui kandung kencing dan seterusnya sebagai

ligamentum Vesicouterina.

8

Page 9: referat uterus

.

b. Musculus levator ani dan corpus perinale

Otot ini membentuk lembaran lebar otot yang terbentang di dasar cavitas

pelvis, dan bersama dengan fascia pelvis yang terdapat pada permukaan atasnya

menjadi penyokong efektif viscera pelvis dan membantu meneruskan tekanan intra

abdominal ke bawah melalui pelvis. Margo medialis pars anterior musculus levator

ani diletakan pada cervix uteri oleh fascia pelvis.

Sebagian serabut levator ani mengadakan insertio pada struktur fibromuskular

yang dinamakan corpus perinale. Struktur ini penting untuk mempertahankan

integritas dasar pelvis. Bila corpus perinale rusak pada saat persalinan dapat

menyebabkan terjadinya prolaps uteri. Corpus perinelae terletak di dalam perineum di

antara vagina dan canalis analis. Corpus perinale digantungkan ke atas pada dinding

pelvis oleh musculus levator ani sehingga dengan demikian menyokong vagina, dan

secara tidak langsung menyokong uterus.

9

Page 10: referat uterus

2.6 Perdarahan

Pembuluh darah uterus :

a. Arteri uterina

Uterus diberi darah oleh arteri uterina kiri dan kanan yang terdiri atas ramus

asenden dan ramus desenden. Arteri ini berasal dari arteri hipogastrika. Kadang-

kadang dalam persalinan terjadi perdarahan banyak oleh karena robekan serviks ke

lateral sampai mengenai cabang-cabang arteri uterina. Hal ini disebabkan karena oleh

pimpinan persalinan yang salah. Dalam hal ini penjahitan robekan servik harus

dilakukan dengan hati-hati. Kadang-kadang disangka robekan sudah dijahit dengan

baik oleh karena tidak tampaknya perdarahan lagi, padahal perdarahan tetap

berlangsung terus ke dalam parametrium. Timbulah hematoma di parametrium yang

sukar didiagnosis dan dapat mengakibatkan ibu yang baru bersalin jatuh dalam syok.

b. Arteri ovarica

Arteri ini berajalan mengikuti tuba falloppi, beranastomosis dengan ramus

asenden arteri uterina di sebelah lateral, kanan dan kiri uterus.

10

Page 11: referat uterus

c.Vena

Vena uterina mengikuti arteria uterina dan bermuara ke dalam vena iliaca

interna.

2.7 Persarafan

Saraf-saraf Uterus

Innervasi uterus terutama

teriri atas sistem saraf simpatis

dan sebagian terdiri atas sistem

saraf parasimpatis dan

serebrospinal. Sistem

parasimpatis berada di dalam

panggul sebelah kiri dan kanan

dari os. Sakrum, berasal dari

saraf sakral 2, 3, dan 4, yang

selanjutnya memasuki pleksus Frankenhauser. Sedangkan sistem simpatis masuk ke

11

Page 12: referat uterus

rongga panggul sebagai flexus hipogastrikus melalui bifurkatio aorta dan

promontorium dan melanjut ke bawah menuju ke flexus-flexus frankenhauser.

Serabut saraf tersebut memberi innervasi pada miometrium dan endometrium. Kedua

sistem simpatik dan parasimpatik mengandung unsur motorik dan sensorik. Saraf

sensorik menimbulkan kontraksi dan vasokonstriksi dan saraf parasimpatis mencegah

kontraksi dan menimblkan vasodilatasi.

Saraf yang berasal dari torakal 11 dan 12 mengandung saraf sensorik dari

uterus dan meneruskan perasaan sakit dari uterus ke cerebrum. Saraf sensorik dari

serviks dan bagian atas vagina melalui saraf sakral 2, 3, dan 4, sedangkan yang dari

bagian bawah vagina melalui nervus pudendus dan nervus ileoinguinalis.

12

Page 13: referat uterus

Daftar Pustaka

Suddart, dkk, 2002. Keperawatan Medikal-Bedah. Jakarta : EGC

Daldiyono, dkk, 1990. Gastrointestinologi Hepatologi. Jakarta : CV. Agung Seto

Suriadi, Skp, MSN. Asuhan Keperawatan pada Anak. 2006. Jakarta : CV Agung Seto

Prawirohardjo, S. Buku Ajar Ilmu Kebidanan. FK-UI. 2014 : 121-138

Snell, Richard 2000. Anatomi klinik untuk mahasiswa e disi 6. EEG penerbit buku kedokteran.

13