referat terapi inhalasi
Transcript of referat terapi inhalasi
-
8/19/2019 referat terapi inhalasi
1/28
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terapi inhalasi adalah cara pemberian obat dalam bentuk partikel aerosol
melalui saluran nafas, baik saluran nafas atas dan bawah. Saluran nafas atas
dimulai dari rongga hidung dengan sinus disekitarnya, laring, faring, dan
proksimal trakea, sedangkan saluran nafas bawah dimulai dari bronkus,
bronkioli sampai ke alveoli. Target sasaran ini termasuk mukosa dan ujung
reseptor neuron di dalamnya (Pradjnaparamita, 2!".Terapi inhalasi memegang peranan penting dalam pengobatan penyakit
respiratorius yang akut dan kronik. Terapi inhalasi dapat menghantarkan obat
ke paru#paru untuk segera bekerja.Penumpukan mukus di dalam saluran
napas, peradangan dan pengecilan saluran napas dapat dikurangi secara cepat
($jojodibroto, 2%".&bat yang diberikan dengan cara inhalasi ini mengalami absorpsi secara
cepat karena permukaan absorpsinya luas, terhindar dari eliminasi lintas
pertama di hati, dan pada penyakit paru#paru misalnya asma bronkial, obat
dapat diberikan langsung pada bronkus. 'eputusan untukmenggunakanterapi
inhalasimungkin didasarkan padagejala, temuan fisik, dan hasildarites
fungsiparu#paru (Supriyatno, 2".)umlah obat yang perlu diberikan pada terapi inhalasi lebih sedikit
dibanding cara pemberian lainnya. *amun cara pemberian ini diperlukan alat
dan metoda khusus yang agak sulit dikerjakan, sukar mengatur dosis, dan
sering mengiritasi epitel paru. (Pradjnaparamita, 2!".'euntungan terapi inhalasi adalah obat langsung menuju sasaran,
awitannya cepat, diperlukan dosis yang lebih rendah untuk mendapatkan efek
yang sama, dan harga untuk setiap dosis lebih murah, efek samping obat
minimal karena konsentrasi obat didalam rendah (+aube, 2".
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1
-
8/19/2019 referat terapi inhalasi
2/28
A. Anatomi Fisiologi Saluran Nafas
-ungsi pernafasan yang utama adalah untuk mengambil oksigen (&2" dari
atmosfer ke dalam sel#sel tubuh dan untuk mentranspor karbon dioksida (&2"
yang dihasilkan sel#sel tubuh kembali ke atmosfer. &leh karena itu, baik
anatomi maupun fisiologi paru disesuaikan dengan fungsi ini. Secara anatomi,
fungsi pernafasan ini dimulai dari hidung sampai ke parenkim paru.
Secara fungsional saluran pernafasan dibagi atas bagian yang berfungsi
sebagai konduksi (penghantar gas" dan bagian yang berfungsi sebagai respirasi
(pertukaran gas". Pada bagian konduksi, udara seakan#akan bolak#balik
diantara atmosfir jalan nafas. &leh karena itu, bagian ini seakan#akan tidak
berfungsi, dan disebut dengan /dead space0. 1kan tetapi, fungsi tambahan dari
konduksi, seperti proteksi dan pengaturan kelembaban udara, justru
dilaksanakan pada bagian ini. 1dapun yang termasuk dalam konduksi ialah
rongga hidung, rongga mulut, faring, laring, trakea, sinus bronkus dan
bronkiolus nonrespiratorius.
Pada bagian respirasi akan terjadi pertukaran udara (difusi" yang sering
disebut dengan unit paru (lung unit", yang terdiri dari bronkiolus respiratorius,
duktus alveolaris, atrium dan sokus alveolaris. ila ditinjau dari traktus
respiratorius, maka yang berfungsi sebagai konduksi adalah trakea, bronkus
utama, bronkus lobaris, bronkus segmental, bronkus subsegmental, bronkus
terminalis, bronkiolus, dan bronkiolus nonrespiratorius. &rgan yang bertindak
sebagai respirasi adalah bronkiolus respiratorius, bronkiolus terminalis, duktus
alveolaris, sakus alveolaris dan alveoli.
Percabangan trakea sampai kepada sakus alveolaris dapat diklasifikasikan
sebagai berikut 3 bronkus utama sebagai percabangan utama, bronkus lobaris
sebagai percabangan kedua, bronkus segmental sebagai percabangan ketiga,
bronkus subsegmental sebagai percabangan keempat, hingga sampai bagian
yang keenam belas sebagai bagian yang berperan sebagai konduksi, sedangkan
bagian percabangan yang ketujuh belas sampai ke sembilan belas yang
merupakan percabangan bronkiolus respiratorius dan percabangan yang kedua
2
-
8/19/2019 referat terapi inhalasi
3/28
puluh sampai kedua puluh dua yang merupakan percabangan duktus alveolaris
dan sakus alveolaris adalah percabangan terakhir yang seluruhnya merupakan
bagian respirasi.
Saluran ernafasan !agian !a"a#
3
-
8/19/2019 referat terapi inhalasi
4/28
Per$a!angan !ronkus
B. Definisi Terai In#alasi
4emurut 5asmin (2", terapi inhalasi adalah pemberian obat ke dalam
saluran napas dengan cara inhalasi. $efinisi lainnya menyebutkan bahwa
terapi inhalasi adalah cara pengobatan dengan memberi obat untuk dihirup
agar dapat langsung masuk menuju paru#paru sebagai organ sasaran obatnya.
Terapi inhalasi merupakan cara pengobatan dengan memberi obat dalam
bentuk uap secara langsung pada alat pernapasan menuju paru#paru. Terapi
inhalasi dapat digunakan pada proses perawatan penyakit saluran pernafasan
yang akut maupun yang kronik, misalnya asma (penyakit asma paling sering
dijumpai pada anak#anak" dan pada saat bayi6anak terserang batuk berlendir.
Terapi inhalasi juga dapat diartikan sebagai suatu pengobatan yang ditujukan
untuk mengembalikan perubahan#perubahan patofisiologi pertukaran gas
sistem kardiopulmoner ke arah yang normal, seperti dengan menggunakan
respitor atau alat penghasil aerosol (ia, %%".
%. Tu&uan Pemasangan Terai In#alasi
Prinsip farmakologis terapi inhalasi yang ideal untuk penyakit saluran
napas adalah obat dapat sampai pada organ target dengan menghasilkan
4
-
8/19/2019 referat terapi inhalasi
5/28
partikel aerosol berukuran optimal agar terdeposisi di paru, onset kerjanya
cepat, dosis obat kecil, efek samping minimal karena konsentrasi obat di
dalam darah sedikit atau rendah, mudah digunakan, serta efek terapeutik
tercapai yang ditandai dengan tampaknya perbaikan klinis ($olovich, 2".4eskipun saluran napas mempunyai beberapa mekanisme antara lain
refleks batuk, bersin serta klirens mukosilier yang akan melindungi terhadap
masuk dan mengendapnya partikel obat sehingga akan mengeliminasi obat
inhalasi. *amun dengan memperhatikan metode untuk menghasilkan aerosol
serta cara penyampaian6delivery obat yang akan mempengaruhi ukuran
partikel yang dihasilkan dan jumlah obat yang mencapai berbagai tempat di
saluran napas maka diharapkan obat terdeposisi secara efektif (*ewman,
%%7".Pada gambar 88.2 menunjukkan mekanisme deposisi di jalan napas yaitu
berupa impaksi, sedimentasi dan difusi. 9kuran partikel akan mempengaruhi
sampai sejauh mana partikel menembus saluran napas. Partikel berukuran :
; mm tersaring oleh filtrasi rambut hidung sedangkan : mm akan
mengendap di hidung dan nasofaring. Partikel yang besar ini terutama
mengendap karena benturan inersial bila terdapat aliran udara yang cepat
disertai perubahan arah atau arus turbulen. Partikel berukuran ,; < ; mm
akan mengendap secara sedimentasi karena gaya gravitasi sedangkan partikel
berukuran = , mm akan mengendap karena gerak rown. $engan demikian
untuk mendapatkan manfaat obat yang optimal, obat yang diberikan secara
inhalasi harus dapat mencapai tempat kerjanya di dalam saluran pernapasan.
entuk aerosol yang digunakan yaitu suspensi partikel di dalam gas, dan
partikel dalam aerosol yang mempunyai ukuran berkisar 2# >m7 atau #7
>m.% Penelitian lainnya mendapatkan bahwa partikel berukuran #! >m
mengalami benturan dan pengendapan di saluran nafas besar, kecil, dan
alveoli ('anner %%7".
5
-
8/19/2019 referat terapi inhalasi
6/28
'arena terapi inhalasi obat dapat langsung pada sasaran dan absorpsinya
terjadi secara cepat dibanding cara sistemik, maka penggunaan terapi inhalasi
sangat bermanfaat pada keadaan serangan yang membutuhkan pengobatan
segera dan untuk menghindari efek samping sistemik yang ditimbulkannya
(5asmin, 2".iasanya terapi inhalasi ditujukan untuk mengatasi bronkospasme, meng#
encerkan sputum, menurunkan hipereaktiviti bronkus, serta mengatasi infeksi.
Terapi inhalasi ini baik digunakan pada terapi jangka panjang untuk
menghindari efek samping sistemik yang ditimbulkan obat, terutama
penggunaan kortikosteroid (5asmin, 2".Pada asma penggunaan obat secara inhalasi dapat mengurang efek
samping yang sering terjadi pada pemberian parenteral atau peroral, karena
dosis yang sangat kecil dibandingkan dengan jenis lainnya, dan pada bayiyang mengalami batuk lendir, pada bayi atau anak# anak ini kemampuan reflek
batuk ini sangat lemah. Sehingga dibutuhkan terapi inhalasi ini yang akan
membantu lendir di dalam paru# paru mencair. Terapi ini biasanya digunakan
dalam proses perawatan penyakit saluran pernafasan yang akut maupun
kronik, misalnya pada penyakit asma. 1sma termasuk penyakit yang sering
terjadi pada anak#anak. 1sthma adalah suatu gangguan pada saluran bronchial
yang mempunyai ciri bronchospasme periodik (kontraksi spasme pada saluran
6
-
8/19/2019 referat terapi inhalasi
7/28
nafas". Selain asma ada batuk 6 pilek karena alergi adalah gangguan saluran
pernafasan yang paling umum terjadi. anyak cara dicoba untuk mempercepat
penyembuhan dan pengurangan gejala akibat masalah ini termasuk secara
inhalasi.
D. In'ikasi Terai In#alasi
$alam penanganan masalah respirasi, terapi inhalasi dapat berfungsi sebagai 3
# diagnostik
# terapi.
Sebagai alat diagnostik inhalasi digunakan pada 3# uji bronkodilator dengan beta2 agonis
# uji provokasi bronkus dengan metakolin
# induksi sputum dengan *al ? @.
Penggunaan terapi inhalasi dalam masalah respirasi biasanya ditujukan untuk 3
# bronkodilatasi
# mukolitik
# antiinflamasi mukosa bronkus
# antibiotik mukosa bronkus dan alveolus
# anastesi lokal bronkus untuk tindakan bronkoskopi
Penggunaan terapi inhalasi ini diindikasikan untuk pengobatan asma,
penyakit paru obstruktif kronis (PP&'", sindrom obstruktif post tuberkulosis,
fibrosis kistik, bronkiektasis, keadaan atau penyakit lain dengan sputum yang
kental dan lengket (5asmin, 2".4enurut Setawati (%%;", penggunaan obat ini terbatas hanya untuk obat#
obat yang berbentuk gas atau cairan yang mudah menguap dan obat lain yang
berbentuk aerosol. Pada penyakit 1sma dan Chronic Obstructive pulmonal
disease (COPD = PP&' A PP&4" terapi inhalasi merupakan terapi pilihan
(5ab, %%B".
E. Kontra In'ikasi Terai In#alasi
7
-
8/19/2019 referat terapi inhalasi
8/28
'ontra indikasi mutlak pada terapi inhalasi tidak ada. 8ndikasi relatif pada
pasien dengan alergi terhadap bahan atau obat yang digunakan (5asmin,
2".
F. Alat terai in#alasi(
. 4etered $ose 8nhaler (4$8" dengan spacer 2. 4etered $ose 8nhaler (4$8" tanpa Spacer
Spacer (alat penyambung" akan menambah jarak antara alat dengan mulut,
sehingga kecepatan aerosol pada saat dihisap menjadi berkurang. Cal ini
mengurangi pengendapan di orofaring (saluran napas atas". Spacer ini berupatabung (dapat bervolume ! ml" dengan panjang sekitar #2 cm, atau bentuk
lain berupa kerucut dengan volume 7# ml. Penggunaan spacer ini
sangat menguntungkan pada anak
). %ara Penggunaan Ber!agai Terai In#alasi
1da beberapa cara dalam terapi inhalasi, yaitu (5asmin, 2"3. 8nhaler dosis terukur (4$8, metered dose inhaler "2. Penguapan ( gas powered hand held nebulizer "?. 8nhalasi dengan intermitten positive pressure breathing (8PP", serta. Pemberian melalui intubasi pada pasien yang menggunakan ventilator.
*. In#aler 'osis terukur +,DI- ,etere' Dose In#aler
Metered dose inhaler (MDI) atau inhaler dosis terukur merupakan
cara inhalasi yang memerlukan teknik inhalasi tertentu agar sejumlah dosis
obat mencapai saluran pernafasan. Pada inhaler ini bahan aktif obat
disuspensikan dalam kurang lebih ml cairan pendorong (propelan" dan
yang biasa digunakan adalah kloroflurokarbon (chloroluorocarbon D
-" pada tekanan tinggi. 1khir#akhir ini mulai dikembangkan
penggunaan bahan non#- yaitu hidrofluroalkana (C-1" yang tidak
merusak lapisan oEon (+each, %%7F leecker, %%7".Propelan mempunyai tekanan uap tinggi sehingga di dalam tabung
(kanister" tetap berbentuk cairan. ila canister ditekan, aerosol
disemprotkan keluar dengan kecepatan tinggi yaitu ? m6detik dalam
bentuk droplet dengan dosis tertentu melalui aktuator (lubang". Pada ujung
aktuator ukuran partikel berkisar ?; >m, pada jarak cm dari kanister
8
-
8/19/2019 referat terapi inhalasi
9/28
besarnya menjadi >m, dan setelah propelan mengalami evaporasi
seluruhnya ukuran partikel menjadi 2,!#,? >m. $engan teknik inhalasi
yang benar maka !@ aerosol akan mengendap di mulut dan orofarings
karena kecepatan yang tinggi dan ukurannya besar, @ tetap berada
dalam aktuator, dan hanya sekitar @ aerosol yang disemprotkan akan
sampai ke dalam paru#paru (5eiser, %!B".8nhaler dosis terukur atau lebih sering disebut 4$8 diberikan dalam
bentuk inhaler aerosol dengan6tanpa spacer dan bubuk halus (dry powder
inhaler " yaitu diskhaler, rotahaler, dan turbohaler. Pada umumnya
digunakan pada pasien yang sedang berobat jalan dan jarang dipergunakan
di rumah sakit. ara ini sangat mudah dan dapat dibawa kemana#mana
oleh pasien, sehingga menjadi pilihan utama pagi penderita asma (5asmin,
2".4$8 terdiri atas 2 bagian, yaitu bagian kotak yang mengandung Eat
dan bagian mouthpiece. ila bagian kotak yang mengandung Eat ini dibuka
(ditekan", maka inhaler akan keluar melalui mouthpiece (5ab, %%B".a. Pemakaian in#aler aerosol.
Pemberian inhaler aerosol yang ideal adalah dengan alat yangsederhana, mudah dibawa, tidak mahal, secara selektif mencapai
saluran napas bawah, hanya sedikit yang tertinggal di saluran napas
atas, serta dapat digunakan oleh anak, orang cacat, dan orang tua.
*amun keadaan ideal tersebut tidak dapat sepenuhnya tercapai
(5asmin, 2".
Pemakaian in#aler aerosol tana ruang antara +spacer .4enurut 'amps (2" dan $olovich (2" pada cara inhalasi ini
diperlukan koordinasi anatar penekanan canister dengan inspirasi
napas. erikut cara pemakaian inhaler aerosol tanpa ruang antara
( spacer)3" 8nhaler dikocok lebih dahulu agar obat homogen2" Tutup inhaler dibuka inhaler dipegang tegak?" $ilakukan maksimal ekspirasi pelan#pelan mulut inhaler diletakan
di antara kedua bibir
9
-
8/19/2019 referat terapi inhalasi
10/28
" 4ulut canister diletakkan diatara bibir, lalu bibir dirapatkan dan
lakukan inspirasi perlahan sampai maksimal;" Pada waktu yang sama kanester ditekan untuk mengeluarkan obat
tersebut dan penarikan napas diteruskan sedalam#dalamnyaB" 4enahan napas sampai detik atau dengan menghitung hitungan
hitungan pada inspirasi maksimal7" Prosedur tadi dapat diulangi setelah ? detik sampai menit
kemudian tergantung dosis yang diberikan oleh dokter.!" Setelah proses selai jangan lupa berkumur untuk mencegah efek
samping.
+angkah#langkah di atas harus dilaksanakan sebelum pasien
menggunakan obat asma jenis 4$8. +angkah di atas sering tidak
diikuti sehingga pengobatan asma kurang efektif dan timbul efek
samping yang tidak diinginkan. eberapa ahli mengidentifikasi
beberapa kesalahan yang sering dijumpai antara lain kurangnya
koordinasi pada saat menekan kanister dan saat menghisap, terlalu
cepat inspirasi, tidak berhenti sesaat setelah inspirasi, tidak mengocok
kanister sebelum digunakan, dan terbalik pemakaiannya.'esalahankesalahan di atas umumnya dilakukan oleh anak yang lebih
muda, manula, wanita, dan penderita dengan social ekonomi dan
pendidikan yang rendah (kamps, 2".
Pemakaian in#aler aerosol 'engan ruang antara +spacer .
!pacer (alat penyambung" akan menambah jarak antara aktuator
dengan mulut sehingga kecepatan aerosol pada saat dihisap menjadi
berkurang dan akan dihasilkan partikel berukuran kecil yang
berpenetrasi ke saluran pernafasan perifer. Cal ini merupakan
kelebihan dari penggunaan spacer karena mengurangi pengendapan di
orofaring. !pacer ini berupa tabung (dapat bervolume ! ml" dengan
panjang sekitar # 2 cm, atau bentuk lain berupa kerucut dengan
volume 7# ml. 9ntuk bayi dianjurkan menggunakan spacer
volume kecil (babyhaler " agar aerosol yang dihasilkan lebih mampat
sehingga lebih banyak obat akan terinhalasi pada setiap inspirasi.
10
-
8/19/2019 referat terapi inhalasi
11/28
eberapa alat dilengkapi dengan katup satu arah yang akan terbuka
saat inhalasi dan akan menutup pada saat ekshalasi misalnya
*ebuhaler (1stra", Golumatic (1AC" (*ikander, 2".Pengendapan di orofaring akan berkurang yaitu sekitar ;@ dosis
yang diberikan bila digunakan spacer dengan katup satu arah. Pada
spacer tanpa katup satu arah, pengendapan di orofaring sekitar !#B@
dosis. $engan penggunaan spacer , deposit pada paru akan meningkat
menjadi 2@ dibandingkan tanpa spacer . Penggunaan spacer ini
sangat menguntungkan pada anak karena pada anak koordinasinya
belum baik. $engan bantuan spacer , koordinasi pada saat menekan
kanister dengan saat penghisapan dapat dikurangi atau bahkan tidak
memerlukan koordinasi (1honen, 2".1pabila spacer ini tidak tersedia maka sebagai penggantinya bisa
digunakan spacer sederhana yang murah dan mudah dibuat yaitu dari
plastic coee cup yang dilubangi dasarnya untuk tempat aerosol. ara
ini sudah terbukti bermanfaat hanya untuk bronkodilator dan belum
dibuktikan berguna untuk natrium kromoglikat dan steroid (5eiser,
%!B".erikut adalah cara penggunaan Metered Dose Inhalaer (4$8"
dengan spacer3" 8nhaler dikocok lebih dahulu dan buka tutupnya2" 'emudian mulut inhaler dimasukan ke dalam lubang ruang antara?" mouth piece diletakan di antara kedua bibir, lalu kedua bibir
dikatupkan, pastikan tidak ada kebocoran" tangan kiri memegang spacer , dan tangan kanan memegang
kanester inhaler H tekan kanester sehingga obat akan masuk kedalam spacer ,
;" kemudian tarik napas perlahan dan dalam, tahan napas sejenak, lalu
keluarkan napas lagi. Cal ini bisa diulang sampai merasa yakin
obat sudah terhirup habis.
Easyhaler
"asyhaler adalah inhaler serbuk multidosis yang merupakan
alternatif dari 4$8. 'omponennya terdiri dari plastik dan cincin
stainless steel dan mengandung serbuk untuk sekurang#kurangnya 2
11
-
8/19/2019 referat terapi inhalasi
12/28
dosis. 4asing#masing dosis obat dihitung secara akurat dengan cara
menekan puncak alat (overcap" yang akan memutari silinder (metering
cylindric" pada bagian bawah alat tersebut. ekungan dosis berisi
sejumlah obat berhubungan langsung dengan mouth piece. Saluran
udara ke arah mouthpiece berbentuk corong dengan tujuan untuk
mengoptimalkan deposisi obat di saluran napas. Terdapat takaran dosis
yang berguna untuk memberi informasi kepada pasien mengenai sisa
dosis obat. Pelindung penutup berguna untuk mencegah kelembaban.
Partikel obat yang halus (= >" sulit untuk melayang jauh dan
cenderung untuk menggumpal, oleh karena itu Eat aktif tersebut
dicampur dengan sejumlah kecil laktosa yang berperan sebagai
pembawa. Pada easyhaler ukuran partikel laktosa cukup besar untuk
deposit di saluran napas bawah sehingga diharapkan akan jatuh di
orofaring. 'eadaan ini mempunyai keuntungan untuk memberitahukan
pada penderita bahwa obatnya benar terhisap dengan rasa manis di
mulut (1honen, 2".
!. Dr/ Po"'er In#aler +DPI
Pada awalnya di tahun %;7 jenis inhaler ini digunakan untuk
delivery serbuk antibiotik. Selanjutnya banyak penelitian uji klinis
yang menunjukkan bahwa $P8 bias digunakan untuk pengobatan asma
anak. $alam perkembangannya pada tahun %7 dibuat inhaler yang
hanya memuat serbuk kering dosis tunggal seperti misalnya spinhaler
dan rotahaler , dan akhir tahun %! diperkenalkan inhaler yangmemuat multiple dosis yaitu yang dikenal dengan dis#haler (! dosis"
dan turbuhaler. eberapa tahun terakhir ini diperkenalkan diskus (di
8nggris dikenal dengan accuhaler " yang memuat B dosis dan dapat
dipergunakan untuk bulan terapi (*ewman, %%7".8nhaler jenis ini tidak mengandung propelan sehingga mempunyai
kelebihan dari 4$8. Penggunaan obat serbuk kering pada $P8
memerlukan inspirasi yang cukup kuat. Pada anak yang kecil hal ini
sulit dilakukan mengingat inspirasi kuat belum dapat dilakukan,
12
-
8/19/2019 referat terapi inhalasi
13/28
sehingga deposisi obat pada saluran pernafasan berkurang. Pada anak
yang lebih besar, penggunaan obat serbuk ini dapat lebih mudah,
karena kurang memerlukan koordinasi dibandingkan dengan 4$8.
$engan cara ini deposisi obat di dalam paru lebih tinggi dan lebih
konstan dibandingkan 4$8 sehingga dianjurkan diberikan pada anak
di atas ; tahun. ara $P8 ini tidak memerlukan spacer sebagai alat
bantu sehingga mudah dibawa dan dimasukkan ke dalam saku. Cal ini
yang juga memudahkan pasien dan lebih praktis ($olovich, 2".Penggunaan obat dry powder (serbuk kering" pada $P8
memerlukan hirupan yang cukup kuat. Pada anak yang kecil, hal ini
sulit dilakukan. Pada anak yang lebih besar, penggunaan obat serbuk
ini dapat lebih mudah, karena kurang memerlukan koordinasi
dibandingkan 4$8. $eposisi (penyimpanan" obat pada paru lebih
tinggi dibandingkan 4$8 dan lebih konstan. Sehingga dianjurkan
diberikan pada anak di atas ; tahun.
Pemakaian 'isk#aler
" +epaskan tutup pelindung diskhaler,2" pegang kedua sudut tajam,?" tarik sampai tombol terlihat" tekan kedua tombol dan keluarkan talam bersamaan rodanya;" letakkan diskhaler pada roda, angka 2 dan ? letakkan di depan
bagianmouth piece B" masukan talam kembali, letakan mendatar dan tarik penutup
sampai tegak lurus dan tutup kembali7" keluarkan napas, masukan diskhaler dan rapatkan bibir, jangan
menutupi lubang udara, bernapas melalui mulut sepat dan dalam,kemudian tahan napas, lalu keluarkan napas perlahan#lahan.
!" putar diskhaler dosis berikut dengan menarik talam keluar dan
masukan kembali.Pemakaian rota#aler.
" Pegang bagian mulut rotahaler secara vertikal, tangan lain memutar
badan rotahaler sampai terbuka2" masukan rotacaps dengan sekali menekan secara tepat ke dalam
lubang empat persegi sehingga puncak rotacaps berada pada
permukaan lubang
13
-
8/19/2019 referat terapi inhalasi
14/28
?" pegang permukaan rotahaler secara horiEontal dengan titik putih di
atas dan putar badan rotahaler berlawanan arah sampai maksimal
untuk membuka rotacaps" keluarkan napas semaksimal mungkin di luar rotahaler, masukan
rotahaler dan rapatkan bibir dengan kepala agak ditinggikan
dengan kepala agak ditengadahkan ke belakang;" hiruplah dengan kuat dan dalam, kemudian tahan napas selama
mungkin.B" +alu keluarkan rotahaler dari mulut, sambil keluarkan napas secara
perlahan#lahan.
Pemakaian tur!o#aler.
" Putar dan lepas penutup turbohaler2" pegang turbohaler dengan tangan kiri dan menghadap atas lalu
dengan tangan kanan putar pegangan (grip" ke arah kanan sejauh
mungkin kemudian putar kembali keposisi semula sampai
terdengar suara klik?" hembuskan napas maksimal di luar turbohaler" letakkan mouth piecedi antara gigi, rapatkan kedua bibir sehingga
tidak ada kebocoran di sekitar mouth piece kemudian tarik napas
dengan tenang sekuat dan sedalam mungkin;" sebelum menghembuskan napas, keluarkan turbohaler dari mulut.
)ika yang diberikan lebih dari satu dosis ulangi tahapan 2 < ;
(tanda panah" dengan selang waktu < 2 menit < pasang kembali
tutupnya.
Setela# enggunaan in#aler.
asuh dan kumur dengan menggunakan air. 8ni untuk mengurangi6menghilangkan obat yang tertinggal di dalam rongga mulut
dan tenggorokan, juga untuk mencegah timbulnya penyakit di mulut akibat
efek obat (terutama kortikosteroid" (5asmin, 2".
%ara men$u$i in#aler.
'egagalan mencuci inhaler dengan cara yang benar akan menimbulkan
sumbatan dan pada akhirnya dapat mengurangi jumlah6dosis obat. uci
bekas serbuk yang tertinggal di corong inhaler. 'eluarkan bekas obat dan
14
-
8/19/2019 referat terapi inhalasi
15/28
basuh inhaler dengan air hangat dengan sedikit sabun. 'eringkan dan
masukan kembali ke dalam tempatnya (5asmin, 2".
%ara untuk mengeta#ui in#aler su'a# kosong.
Setiap inhaler telah dilabelkan dengan jumlah dos yang ada. ontoh di
bawah akan menerangkan bagaimana untuk menentukan kandungan obat
di dalam inhaler. )ika botol obat mengandungi 2 hisapan dan kita harus
mengambil ! hisapan sehari, maka obat habis dalam 2; hari. )ika kita mula
menggunakan inhaler pada tanggal 4ei, maka gantikan inhaler tersebut
dengan yang baru pada6atau sebelum tanggal 2; 4ei. Tulis tanggal mula
menggunakan inhaler pada botol obat untuk menghindari kesalahan
(5asmin, 2".
'andungan inhaler juga boleh diperkirakan dengan cara memasukkan
botol obat ke dalam air. 'edudukan botol obat di dalam air
menggambarkan kandungan obat dalam inhaler.
0. Penguaan +Ne!uli1er
1lat nebuliEer dapat mengubah obat yang berbentuk larutan menjadi
aerosol terus menerus, dengan tenaga yang berasal dari udara yangdipadatkan, atau gelombang ultrasonik. 1erosol yang berbentuk dihirup
penderita melalui mouth piece atau sungkup ronkodilator yang diberikan
dengan nebuliEer . memberikan efek bronkodilatasi (pelebaran bronkus"
yang bermakna tanpa menimbulkan efek samping. Casil pengobatan
dengan nebuliEer lebih banyak bergantung pada jenis nebuliEer yang
digunakan. 1da nebuliEer yang menghasilkan partikel aerosol terus#
menerus, ada juga yang dapat diatur sehingga aerosol hanya timbul padasaat penderita melakukan inhalasi, sehingga obat tidak banyak terbuang
(ertrand, 2".'euntungan terapi inhalasi menggunakan nebuliser adalah tidak atau
sedikit memerlukan koordinasi pasien, hanya memerlukan pernafasan
tidal, beberapa jenis obat dapat dicampur (misalnya salbutamol dan
natrium kromoglikat". 'ekurangannya adalah karena alat cukup besar,
memerlukan sumber tenaga listrik dan relatif mahal (5eiser, %!B".
15
-
8/19/2019 referat terapi inhalasi
16/28
ara ini digunakan dengan memakai disposible nebulizer mouth
piecedan pemompaan udara (pressurizer " atau oksigen. +arutan nebuliEer
diletakan di dalam nebulizer chamber . ara ini memerlukan latihan khusus
dan banyak digunakan di rumah sakit. 'euntungan dengan cara ini adalah
dapat digunakan dengan larutan yang lebih tinggi konsentrasinya dari
4$8. 'erugiannya adalah hanya ; < 7@ saja yang berubah menjadi
aerosol, dan sisanya terperangkap di dalam nebuliEer itu sendiri (5ab,
%%B".)umlah cairan yang terdapat di dalam hand held nebulizer adalah cc
dengan kecepatan gas B < ! liter6menit. iasanya dalam penggunaannya
digabung dalam mukolitik (asetilsistein" atau natrium bikarbonat. 9ntuk
pengenceran biasanya digunakan larutan *al (5ab, %%B".
ara menggunakannya yaitu (5asmin, 2"3
a. uka tutup tabung obat, masukan cairan obat ke dalam alat penguap
sesuai dosis yang ditentukan b. gunakan mouth piece atau masker (sesuai kondisi pasien". Tekan
tombol /on0 pada nebuliEerc. jika memakai masker, maka uap yang keluar dihirup perlahan#lahan
dan dalam inhalasi ini dilakukan terus menerus sampai obat habis
masker.d. ila memakai mouth piece, maka tombol pengeluaran aerosol ditekan
sewaktu inspirasi, hirup uap yang keluar perlahan#lahan dan dalam.e. Cal ini dilakukan berulang#ulang sampai obat habis ( < ; menit".
eberapa contoh jenis nebuliEer uap antara lain3
a. Simple nebuliEer
b. )et nebuliEer, menghasilkan partikel yang lebih halus, yakni antara 2
-
8/19/2019 referat terapi inhalasi
17/28
-
8/19/2019 referat terapi inhalasi
18/28
partikel dengan mudah masuk ke saluran pernapasan, sehingga dapat
terjadi reaksi, seperti bronkospasme dan dispnoe. &leh karena itu alat
ini hanya dipakai secara intermiten, yakni untuk menghasilkan sputum
dalam masa yang pendek pada pasien dengan sputum yang kental. 1lat
ini juga menghasilkan aerosol melalui osilasi frekuensi tinggi dari
piezo%electric crystal yang berada dekat larutan dan cairan memecah
menjadi aerosol. 'euntungan jenis nebuliser ini adalah tidak
menimbulkan suara bising dan terus menerus dapat mengubah larutan
menjadi aerosol sedangkan kekurangannya alat ini mahal dan
memerlukannbiaya perawatan lebih besar.
d. 1ntomiEer nebuliEer, partikel yang dihasilkan cukup besar, yakni
antara < ? mikron. $igunakan untuk pengobatan laring, terutama
pada pasien dengan intubasi trakea.
eberapa bentuk jet nebuliEer dapat pula diubah sesuai dengan keperluan,
sehingga dapat digunakan pada ventilator dan 8PP, dimana dihubungkan
dengan gas kompresor.
2. Intermiten Positi3e Pressure Breat#ing +IPPB
ara ini biasanya diberikan di rumah sakit dan memerlukan tenaga
yang terlatih. ara ini jauh lebih mahal dan mempunyai indikasi yang
terbatas, terutama untuk pasien yang tidak dapat bernapas dalam dan
pasien#pasien yang sedang dalam keadaan gawat yang tidak dapat
bernapas spontan. 9ntuk pengobatan di rumah cara yang terbaik adalah
dengan menggunakan 4$8 (5ab, %%B".
18
-
8/19/2019 referat terapi inhalasi
19/28
4. 5entilator
$apat dengan menggunakan 4$8 atau hand held nebulizer , yakni
melalui bronkodilator &ee. $engan cara ini sebenarnya tidak efektif oleh
karena banyak aerosol yang mengendap, sehingga cara ini dianggap
kurang efektif dibandingkan dengan 4$8 (5ab, %%B".
H. Kortikosteroi' In#alasi
'ortikosteroid terdapat dalam beberapa bentuk sediaan antara lain oral,
parenteral, dan inhalasi. $itemukannya kortikosteroid yang larut lemak (lipid#
soluble" seperti beclomethasone, budesonide, flunisolide, fluticasone, and
triamcinolone, memungkinkan untuk mengantarkan kortikosteroid ini ke
saluran pernafasan dengan absorbsi sistemik yang minim. Pemberian
kortikosteroid secara inhalasi memiliki keuntungan yaitu diberikan dalam
dosis kecil secara langsung ke saluran pernafasan (efek lokal", sehingga tidak
menimbulkan efek samping sistemik yang serius. iasanya, jika penggunaan
secara inhalasi tidak mencukupi barulah kortikosteroid diberikan secara oral,
atau diberikan bersama dengan obat lain (kombinasi, misalnya dengan
bronkodilator". 'ortikosteroid inhalasi tidak dapat menyembuhkan asma. Padakebanyakan pasien, asma akan kembali kambuh beberapa minggu setelah
berhenti menggunakan kortikosteroid inhalasi, walaupun pasien telah
menggunakan kortikosteroid inhalasi dengan dosis tinggi selama 2 tahun atau
lebih. 'ortikosteroid inhalasi tunggal juga tidak efektif untuk pertolongan
pertama pada serangan akut yang parah.
ontoh kortikosteroid inhalasi yang tersedia di 8ndonesia antara lain3
a. -luticasone -liIotide (flutikason propionate; Jg , 2; Jg 6dosis" 8nhalasiaerosol $ewasa dan anak : B tahun3 #2; Jg, 2 kali sehari1nak #B
tahunF ;# Jg, 2 kali sehari b. eclomethasone dipropionate ecloment (beclomethasone dipropionate
2Jg6 dosis" 8nhalasi aerosol 8nhalasi aerosol3 2Jg , 2 kali seharianak3
;# Jg 2 kali sehari.c. udesonide Pulmicort (budesonide Jg, 2 Jg, Jg 6 dosis"
8nhalasi aerosolSerbuk inhalasi 8nhalasi aerosol3 2 Jg, 2 kali
19
-
8/19/2019 referat terapi inhalasi
20/28
sehariSerbuk inhalasi3 2#B Jg 6 hari dalam dosis terbagianak3 2#
! Jg6 hari dalam dosis terbagi.d. $osis untuk masing#masing individu pasien dapat berbeda, sehingga harus
dikonsultasikan lebih lanjut dengan dokter, dan jangan menghentikan
penggunaan kortikosteroid secara langsung, harus secara bertahap dengan
pengurangan dosis.
erikut adalah contoh dari penggunaan terapi inhalasi 3
. ontoh obat *ebuliEer (Gentolin" dan dosis 3
Gentolin *ebules, $osis anak dan dewasa
I. Ke!er#asilan Terai In#alasi + aerosol
1erosol adalah gas yang dihasil kan melalui proses dispersi (pemecahan"
atau suspensi partiel padat maupun cair. 'eberhasilan pengobatan aerosol ini
tergantung pada beberapa faktor, yaitu (5ab, %%B"3. 9kuran partikel.
Partikel dengan ukuran ! < ; mikron dapat sampai ke bronkus dan
bronkiolus, sedangkan partikel dengan ukuran 2 mikron dapat sampai le
alveolus. 1kan tetapi partikel dengan ukuran mikron hanya dapat
sampai di bronkus utama. Partikel yang banyak digunakan pada terapi
aerosol adalah partikel yang berukuran antara ! < ; mikron.
20
-
8/19/2019 referat terapi inhalasi
21/28
2. Kravitasi (gaya berat".Semakin besar suatu partikel, maka akan semakin cepat pula partikel
tersebut menempel pada saluran pernapasan. 1kan tetapi keadaan ini juga
tergantung pada viskositas dari bahan pelarut yang dipakai.?. 8nersia
8nersia menyebabkan partikel didepositkan. 4olekul air mempunyai massa
yang lebih besar daripada molekul gas di dalam saluran pernapasan.
Partikel yang ada di bronkus lebih mudah bertabrakan daripada parti.kel
yang ada di saluran pernapasan yang besar. Semakin kecil diameter saluran
pernapasan, maka akan semakin besar pula pengaruh dari inersia gas.
. 1ktivitas kinetic'eadaan ini dialami oleh partikel yang lebih kecil dari ,; mikron.
Semakin besar energi kinetik yang digunakan, maka akan semakin besar
kemungkinan terjadinya tabrakan di antara aerosol dan akan semakin
mudah terjadinya kolisi dan selain itu juga akan semakin mudah partikel
tersebut bergabung.;. Sifat#sifat alamiah dari partikel.
Sifat#sifat alamiah dari partikel ditentukan oleh tonik (osmotik". +arutan
yang hipotonik akan mudah kehilangan air akibat dari penguapan. 1erosolelektrik yang dihasilkan oleh ultrasonik nebuliEer bermuatan lebih besar
daripada mekanikal nebuliEer. Pada temperatur yang panas molekul#
molekul akan mempunyai ukuran yang lebih besar dan akan mudah jatuh.B. Sifat#sifat dari pernapasan.
Pada prinsifnya jumlah dari aerosol yang berubah menjadi cairan
ditentukan pula oleh volume tidal, frekuensi pernapasan, kecepatan aliran
inspirasi, dan apakah bernapas melalui mulut atau hidung, dan juga
memeriksa faal pernapasan pada umumnya.
Sedangkan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi delivery
aerosol pada anak antara lain ($olovich, 2"3
. Perubahan anatomiagaimana efek perubahan anatomi pada awaltahun kehidupan tidak jelas.
Saluran pernapasan anak relatif lebih kecil dibandingkan dewasa sehingga
21
-
8/19/2019 referat terapi inhalasi
22/28
aliran udara inspirasi lebih rendah yang menyebabkan deposit obat
terutama pada saluran pernapasan sentral.2. 'ompetensi
'ompetensi atau kemampuan anak merupakan faktor sangat penting
dalam delivery obat. 1nak kecil tidak mempunyai kompetensi untuk
melakukan manuver inhalasi yang kompleks. 1lat6 jenis inhalasi yang
tersedia dan dipasarkan saat ini dibuat untuk orang yang bisa melakukan
inhalasi melalui mulut waktu melakukan manuver inhalasi yang kompleks,
misalnya pressured metered dosed inhalers (p4$8s". 1nak sekolah sudah
dapat melakukan usaha inspirasi maksimal yang diperlukan untuk menggunakan alat inhalasi jenis dry powder inhaler ($P8" dan hanya
sedikit yang bisa menggunakan p4$8?. Pola pernapasan bayi
Pola pernapasan bayi dan anak akan mempengaruhi seberapa banyak
aerosol yang diinhalasi ke dalam paru#paru. Pernapasan pada bayi dan
anak menunjukkan volume pernapasan tidal yang kecil sehingga
mengurangi delivery obat, pola pernapasan bervariasi luas dengan aliran
udara inspirasi (inspiratory low ratesD8-5" bervariasi antara sampai +6menit. 1liran udara yang cepat akan menyebabkan deposit pada saluran
napas yang lebih proksimal.. 1nak yang menangis mempunyai 8-5 tinggi dan terjadi pernapasan mulut
sehingga seharusnya akan meningkatkan delivery obat ke paru#paru.
*amun, kenyataannya jumlah obat yang diinhalasi ke paruparu berkurang
karena kurang baiknya masker muka menempel dan pada waktu menangis pernapasan pendek dan cepat.
J. Be!eraa 1at /ang ter'aat a'a terai in#alasi
eberapa Eat yang biasanya digunakan secara aerosol pada umumnya
adalah beta 2 simpatomimetik, seperti metaprotenolol (1lupen", albuterol
(Genolin dan Proventil", terbutalin (retaire", bitolterol (Tornalat", isoetarin
(ronkosol", Steroid seperti beklometason (Gentide", triamnisolon
(1Emacort", flunisolid ( 1erobid", 1ntikolinergik seperti atropin dan
22
-
8/19/2019 referat terapi inhalasi
23/28
ipratropium (1trovent", dan 1ntihistamin sebagai pencegahan seperti natrium
kromolin (8ntal" (5ab, %%B".'euntungan dari aerosol ini baik diberikan secara aerosol maupun dengan
inhaler, adalah memberikan efek bronkodilator yang maksimal yang lebih baik
dari cara pemberian lain, sementara itu pengaruh sistemiknya hampir tidak
ada. &leh karena itu cara pengobatan ini adalah merupakan cara yang paling
optimal (rab, %%B".Salah satu terapi inhalasi yang paling banyak digunakan adalah terapi
inhalasi pada asma. yaitu tata laksana serangan dan tata laksana jangka
panjang. Seorang anak yang telah didiagnosis asma harus ditentukanklasifikasinya. erdasarkan 'onsensus *asional Penanganan 1sma ('*11"
klasifikasi asma di luar serangan adalah asma episodik jarang, episodic sering,
dan asma persisten (9'' Pulmunologi 8$18, 2".Pada asma episodik jarang, tidak diperlukan obat pengendali (controller "
untuk tata laksana jangka panjangnya sedangkan pada asma episodik sering
dan asma persisten harus diberikan obat pengendali. &bat pengendali dari
golongan antiinflamasi yang sering digunakan adalah budesonid,
beklometason dipropionat, flutikason, dan golongan natrium kromoglikat
(9'' Pulmunologi 8$18, 2".ila terjadi serangan maka digunakan obat pereda (reliever ". &bat yang
sering digunakan yaitu golongan bronkodilator seperti metilsantin (teofilin",
L2 agonis, dan ipratropium bromida. &bat#obat ini dapat digunakan secara
oral, parenteral, dan inhalasi, tetapi untuk metilsantin pemberian secara oral
dan intravena lebih dipilih daripada inhalasi karena obat ini menyebabkan
iritasi saluran napas (5eiser, %!B".Telah diketahui secara luas bahwa obat antiinflamasi yang sering
digunakan adalah golongan steroid. 4ekanisme dasar asma adalah terjadinya
reaksi inflamasi sehingga pengendalian dengan obat antiinflamasi sangat
dianjurkan pada asma episodik sering dan persisten. *amun harus disadari
penggunaan kortikosteroid jangka panjang peroral atau parenteral dapat
mengganggu tumbuh kembang anak secara keseluruhan selain efek samping
lain yang mungkin timbul seperti hipertensi dan moon%ace. 9ntuk itu
pemberian inhalasi sangat dianjurkan. )enis terapi inhalasi yang diberikan
23
-
8/19/2019 referat terapi inhalasi
24/28
dapat disesuaikan dengan usia pasien dan patokan ini tidak berlaku secara
kaku. Patokan yang diajukan oleh $olovich dan Mverard di bawah ini dapat
dipakai sebagai acuan. agaimana sebenarnya penggunaan obat inhalasi pada
asma anak dapat diterangkan sebagai berikut3
Tabel *ebuliEer pada kelompok umur
9mur
(tahun"
Pereda Pengendali
#? p4$8 6 dengan spacer
nebuliser
p4$8 6 dengan spacer nebuliser
?#; p4$8 6 dengan spacer
nebuliser
p4$8 6 dengan spacer nebuliEer
$P8:; p4$8 6 dengan spacer $P8
nebuliser
p4$8 6 dengan space DPI
Pada saat serangan obat yang digunakan adalah obat golongan
bronkodilator dan yang sering digunakan yaitu L2 agonis yang dapat diberikan
sendiri atau bersama#sama dengar ipratropium bromid. Pada serangan asma
yang ringan obat inhalasi yang diberikan hanya L2 agonis saja meskipun ada
juga yang menambahkan dengan ipratropium bromida. Schuch dkk dalam
penelitiannya mendapatkan bahwa dengan menggunakan L2 agonis saja dapat
meningkatkan -MG dan menghilangkan gejala serangannya, sedangkan
penambahan ipratropium bromida akan meningkatkan -MG yang lebih tinggi
lagi (Schuch, %%;".Pada serangan asma yang berat, '*11 (2", menganjurkan pemberian
L2 agonis bersama#sama dengan ipratropium bromid.Pemberian cara nebuliser untuk usia ! bulan# tahun dianjurkan
menggunakan mouthpiece daripada masker muka untuk menghindarkan
deposisi obat di muka dan mata (5eiser,%!B".1pabila dengan pemberian inhalasi obat tersebut serangan asma tidak
teratasi6sedikit perbaikan maka dapat diberikan steroid sistemik. Pemberian
steroid sistemik perlu diperhatikan pada anak dengan serangan asma yang
sering karena anak ini berisiko mengalami efek samping akibat pemberian
steroid sistemik berulang kali seperti supresi adrenal, gangguan pertumbuhan
24
-
8/19/2019 referat terapi inhalasi
25/28
tulang, dan osteoporosis. 9ntuk mengurangi pemberian steroid oral berulang,
maka sebagai alternatifnya dapat diberikan inhalasi budesonid dosis tinggi
(B mg perhari" pada anak yang serangan asmanya tidak teratasi dengan
penanganan inhalasi L2 agonis di rumah dan mereka belum6tidak perlu
perawatan di rumah sakit (*uhoglu, 2".Penggunaan obat pereda secara inhalasi pada serangan asma sangat
bermanfaat dan justru sangat dianjurkan, namun demikian penggunaannya
masih belum banyak. Cal ini dimungkinkan karena penggunaannya yang
belum banyak diketahui dan harga obat masih mahal. Cal ini berlaku bukan
hanya di 8ndonesia, tetapi juga berlaku di negara maju. Penggunaannya pada
orang dewasa lebih banyak dibandingkan dengan anak (*ikander, 2F5abe,
2"Penatalansanaan di luar serangan maka obat inhalasi asma hanya diberikan
apabila memerlukan obat pengendaliF yang biasa digunakan adalah natrium
kromoglikat dan golongan steroid. *atrium kromoglikat menurut '*11
diberikan apabila termasuk asma episodik sering sedangkan penggunaan
steroid dapat diberikan pada asma episodik sering dan asma persisten.
*atrium kromoglikat menunjukkan absorbsi yang tidak baik sehingga hanya
efektif bila diberikan secara inhalasi. &bat ini tersedia dalam nebuliser
solution, serbuk aerosol dan aerosol dengan dosis 2 mg untuk nebulizer atau
2 mg secara aerosol (5eiser, %!B".Penggunaan steroid pada asma anak masih jarang mengingat samping
yang mungkin ditimbulkan. *amun beberapa peneliti telah membuktikan
bahwa dengan penggunaan yang tepat dengan dosis, cara, dan jenis yang
sesuai maka efek samping dapat dikurangi. Penggunaan obat inhalasi yang
salah akan meningkatkan efek samping seperti jamur6kandidiasis di daerah
mulut, suara serak, dan efek lainnya. $engan inhalasi sebagian obat juga akan
beredar ke seluruh tubuh melalui sistem gastrointestinal dan selanjutnya akan
dielimininasi melalui hati sehingga dalam peredaran sistemik kadarnya
berkurang. &bat yang baik adalah yang dapat elimininasi tubuh dengan baik
artinya kadar di dalam sirkulasi menjadi kecil. Penggunaan steroid inhalasi
pada asma episodik sering dan asma persisten memerlukan waktu yang lama
25
-
8/19/2019 referat terapi inhalasi
26/28
dan dosis yang mungkin bervariasi. Pada awal pengobatan dapat diberikan
dosis tinggi (#! mg per hari" dan diturunkan secara perlahan sampai
tercapai dosis optimum untuk anak tersebut dan dipertahankan pada dosis
optimum untuk beberapa lama dan kemudian diturunkan secara bertahap
sampai pada akhirnya kalau memungkinkan tidak digunakan sama sekali.
Penggunaan waktu lama (sekitar 2#? tahun" dengan dosis mg perhari tidak
mengganggu proses tumbuh kembang anak (1llen,2".9ntuk bayi dan anak berusia di bawah tahun yang memerlukan steroid
inhalasi dapat digunakan suspensi budesonid inhalasi ( pulmicort respules"
yang diberikan dengan nebulizer (SEefler, 2"$)adi penggunaan steroid inhalasi dapat lebih aman apabila kita mengetahui
cara penggunaannya.
K. Efek Saming 'an Komlikasi Terai In#alasi
)ika aerosol diberikan dalam jumlah besar, maka dapat menyebabkan
penyempitan pada saluran pernapasan (bronkospasme". $isamping itu
bahaya iritasi dan infeksi pada jalan napas, terutama infeksi nosokomial juga
dapat terjadi (rab, %%B".
BAB III
PENUTUP
Terapi inhalasi adalah pemberian obat ke dalam saluran napas dengan
cara inhalasi.Terapi inhalasi merupakan satu teknik pengobatan penting dalam
proses pengobatan penyakit respiratori (saluran pernafasan" akut dan kronik.
Terapi inhalasi dapat menghantarkan obat langsung ke paru#paru untuk
segera bekerja. $engan demikian, efek samping dapat dikurangi dan jumlah
obat yang perlu diberikan adalah lebih sedikit dibanding cara pemberian
lainnya. Sayangnya pada cara pemberian ini diperlukan alat dan metoda
khusus yang agak sulit dikerjakan, sukar mengatur dosis, dan sering obatnya
mengiritasi epitel paru.
'arena terapi inhalasi obat dapat langsung pada sasaran dan
absorpsinya terjadi secara cepat dibanding cara sistemik, maka penggunaan
terapi inhalasi sangat bermanfaat pada keadaan serangan yang membutuhkan
26
-
8/19/2019 referat terapi inhalasi
27/28
pengobatan segera dan untuk menghindari efek samping sistemik yang
ditimbulkannya. Seperti untuk mengatasi bronkospasme, meng#encerkan
sputum, menurunkan hipereaktiviti bronkus, serta mengatasi infeksi.
Pemberian per inhalasi adalah pemberian obat secara langsung ke
dalam saluran napas melalui hirupan. Pada asma, penggunaan obat secara
inhalasi dapat mengurangi efek samping yang sering terjadi pada pemberian
parenteral atau per oral, karena dosis yang sangat kecil dibandingkan jenis
lainnya.9ntuk mendapatkan manfaat obat yang optimal, obat yang diberikan
per inhalasi harus dapat mencapai tempat kerjanya di dalam saluran napas.
&bat yang digunakan biasanya dalam bentuk aerosol, yaitu suspensi partikel
dalam gas.
Penggunaannya terbatas hanya untuk obat#obat yang berbentuk gas
atau cairan yang mudah menguap dan obat lain yang berbentuk aerosol.
'ontra indikasi mutlak pada terapi inhalasi tidak ada. 'ontra indikasi relatif
pada pasien dengan alergi terhadap bahan atau obat yang digunakan
1da beberapa cara dalam terapi inhalasi, yaitu (" inhaler dosis terukur
(4$8, metered dose inhaler ", (2" penguapan ( gas powered hand held
nebulizer ", (?" inhalasi denganintermitten positive pressure breathing (8PP",
serta (" pemberian melalui intubasi pada pasien yang menggunakan
ventilator.
&bat6Eat yang biasanya digunakan secara aerosol pada umumnya
adalah beta 2 simpatomimetik, kortikosteroid, antikolinergik, dan
antihistamin. ahaya iritasi saluran napas dan terjadinya bronkospasme serta
reaksi hipersensitivitas (obat atau vehikulum" dapat terjadi pada penggunaan
terapi ini.
Mfek samping dan komplikasi terapi inhalasi adalah jika aerosol
diberikan dalam jumlah besar, maka dapat menyebabkan penyempitan pada
saluran pernapasan (bronkospasme". $isamping itu bahaya iritasi dan infeksi
pada jalan napas, terutama infeksi nosokomial juga dapat terjadi.
27
-
8/19/2019 referat terapi inhalasi
28/28
$1-T15 P9ST1'1
ia -), rady )P, rady +N, et al. 'amus 'edokteran $orlan. 1lih ahasa3Carjono 54, Cartono 1, )aparies N, et al. Carjono 54, &swari ),5onardy $C, et al, Md. MK. )akarta. %%F %.
Kanong N-. uku 1jar -isiologi 'edokteran ( 'eview o Medical Physiology".1lih ahasa3 1ndrianto P. &swari ), Md. MK. )akarta. %%;F B%#2.
5ab T. Ilmu Penya#it Paru. Olintang S, Md. Cipokrates. )akarta. %%BF B7#!.
5ab T. Prinsip awat Paru. Cipokrates. )akarta. %%BF #%.
5asmin 4, 5ogayah 5, Nihastuti 5, -ordiastiko, ubaedah, Mlsina S. Prosedur&inda#an idang Paru dan Pernapasan*Diagnosti# dan &erapi. agianPulmonologi -'98. alai Penerbit -'98. )akarta. 2F ;%#B.
Setiawati 1, unilda S, Suyatna -$. Pengantar -armakologi. $alam3 KaniswaraSK, Setiabudy 5, Suyatna -$, Purwantyastuti, *afrialdi, Md.
+arma#ologi dan &erapi. Mdisi 8G. agian -armakologi -'98. )akarta.%%;F B.