Referat Sirkumsisi Word

8/19/2019 Referat Sirkumsisi Word

1/24

I. Pendahuluan

Sunat atau khitan atau sirkumsisi adalah tindakan memotong atau

menghilangkan sebagian atau seluruh kulit penutup depan penis atau preputium.

Sirkumsisi adalah membuang sebagian kulit preputium yang menutupi glans penis.

Meskipun tidak ada penelitian tentang asal dari sirkumsisi, beberapa beranggapan

bahwa prosedur ini berasal dari Mesir sekitar 15.000 tahun yang lalu dan praktek

ini menyebar ke seluruh dunia mengikuti migrasi penduduk. Mumi mesir dan

ukiran di dinding yang ditemukan pada abad 19 memberikan beberapa petunjuk

bahwa prosedur sirkumsisi sudah ada kurang lebih 000 tahun SM. !agaimanapun,

sirkumsisi diper"aya berkembang berdasarkan budaya masing#masing. $ilakukan

untuk membersihkan dari berbagai kotoran penyebab penyakit yang mungkin

melekat pada ujung penis yang masih ada preputiumnya.Se"ara medis dikatakan

bahwa sunat sangat menguntungkan bagi kesehatan.

!anyak penelitian kemudian membuktikan %e&iden"e based medi"ine'

bahwa sunat dapat mengurangi risiko kanker penis, in(eksi saluran kemih, dan

men"egah penularan berbagai penyakit menular seksual, termasuk )I*+I$S dan

juga men"egah penularan human papilloma &irus. Selain itu sirkumsisi di

indikasikan atau dapat men"egah penyakit seperti phimosis, paraphimosis,

"andidiasis, tumor ganas dan praganas pada daerah kelamin pria.

!anyak budaya memiliki sejarah penggunaan sirkumsisi untuk alasan

kebersihan, upa"ara kedewasaan, tanda identitas "ultural %seperti tato', atau

upa"ara persembahan terhadap dewa. -itual sirkumsisi di egara /imur /engah

telah dipraktekkan selama 000 tahun. /erakhir pada abad 19, ritual kuno ini

dikembangkan menjadi praktek medis rutin.

Sirkumsisi rutin pada neonatus menjadi isu yang kontro&ersial selama

dekade terakhir karena banyak diterima sebagai indikasi medis yang berasal dari

penelitian yang serius. 2arena sirkumsisi neonatus memiliki keuntungan dan risiko

dan karena prosedur ini tidak terlalu penting bagi bayi, meri"an "ademy o(

Pediatri" %P' tahun 1999 mengaggap bahwa sirkumsisi memiliki potensi yang

berman(aat bagi neonatus namun tidak memberikan rekomendasi dilakukannya

sirkumsisi rutin bagi neonatus. Sehingga orang tua sebaiknya berkonsultasi supaya

mereka memproleh in(ormasi pilihan dan mampu menentukan apakah sirkumsisi

adalah yang terbaik untuk anak mereka.


2/24

Sekitar seperlima laki#laki di seluruh dunia telah disirkum, kebanyakan

karena alasan agama dan budaya dimana prosedur ini dilakukan setelah bayi lahir

atau menjelang pubertas. Sirkumsisi, di merika Serikat, mungkin merupakan

suatu prosedur operasi yang paling sering dilakukan pada laki#laki. Pada tahun

1953, sekitar 34 dari seluruh neonatus di merika Serikat telah disirkum. Insiden

di egara lain lebih rendah misalnya di anada yang hanya men"apai 364 dan

lebih rendah lagi di 7ropa, sia dan merika Selatan.

8rekuensi sirkumsisi di merika Serikat ber&ariasi tergantung lokasi

geogra(is, agama, dan klasi(ikasi sosioekonomi penduduk. Salah satu penelitian

menunjukkan perbedaan rasio sirkumsisi pada neonatus berdasarkan ras dan etnik

614 pada kulit putih, 54 (rika#merika, dan 534 pada )ispanis.

!erdasarkan data dari ational )ospital $is"harge Sur&ey, 1, juta %5,4'

bayi disirkum di merika Serikat pada tahun 1999, menjadikan angka ini tertinggi

untuk untuk sirkumsisi neonatus rutin diantara egara#negara berkembang.

Sekarang hampir :04 ahli obstetri", 04 dokter keluarga, dan 54 ahli anak

mempraktekkan sirkumsisi pada neonatus.

$i negara berkembang, insiden sirkumsisi sangat ber&ariasi, di egara

7ropa barat insiden sirkumsisi rendah dibandingkan dengan merika Serikat dan

ustralia. $i merika, sirkumsisi masih sangat umum karena berhubungan dengan

dua komunitas (undamentalis yaitu 2risten dan ;ahudi. 2eper"ayaan di merika

Serikat masih luas bahwa sirkumsisi diperlukan untuk menjaga kebersihan. $i

ustralia sebaliknya insiden sirkumsisi menurun se"ara progresi( sejak 19:0

karena tingginya insiden komplikasi dari prosedur ini pada tahun 190 an dan 19:0

an.

II. 7pidemiologi

Sekitar seperlima laki#laki di seluruh dunia telah disirkum, kebanyakan karena

alasan agama dan budaya dimana prosedur ini dilakukan setelah bayi lahir atau menjelang

pubertas. Sirkumsisi, di merika Serikat, mungkin merupakan suatu prosedur operasi yang

paling sering dilakukan pada laki#laki. Pada tahun 1953, sekitar 34 dari seluruh neonatus

di merika Serikat telah disirkum. Insiden di egara lain lebih rendah misalnya di anada

yang hanya men"apai 364 dan lebih rendah lagi di 7ropa, sia dan merika Selatan.

8rekuensi sirkumsisi di merika Serikat ber&ariasi tergantung lokasi geogra(is,

agama, dan klasi(ikasi sosioekonomi penduduk. Salah satu penelitian menunjukkan


3/24

perbedaan rasio sirkumsisi pada neonatus berdasarkan ras dan etnik 614 pada kulit putih,

54 (rika#merika, dan 534 pada )ispanis.

!erdasarkan data dari ational )ospital $is"harge Sur&ey, 1, juta %5,4' bayi

disirkum di merika Serikat pada tahun 1999, menjadikan angka ini tertinggi untuk untuk

sirkumsisi neonatus rutin diantara egara#negara berkembang. Sekarang hampir :04 ahli

obstetri", 04 dokter keluarga, dan 54 ahli anak mempraktekkan sirkumsisi pada neonatus.

$i negara berkembang, insiden sirkumsisi sangat ber&ariasi, di egara 7ropa barat

insiden sirkumsisi rendah dibandingkan dengan merika Serikat dan ustralia. $i merika,

sirkumsisi masih sangat umum karena berhubungan dengan dua komunitas (undamentalis

yaitu 2risten dan ;ahudi. 2eper"ayaan di merika Serikat masih luas bahwa sirkumsisi

diperlukan untuk menjaga kebersihan. $i ustralia sebaliknya insiden sirkumsisi menurun

se"ara progresi( sejak 19:0 karena tingginya insiden komplikasi dari prosedur ini pada tahun

190 an dan 19:0 an.

III. natomi penis

Penis dibentuk oleh jaringan ere"til, yang dapat mengeras %ereksi' dan dipakai

untuk melakukan "opulasi. 7reksi terjadi oleh karena rongga#rongga di dalam

jaringan ere"til terisi darah. /erdiri atas dua bagian utama, yaitu bagian yang di(iksasi,

disebut radix penis, dan bagian yang mobil dan dinamakan corpus penis.

-adi< penis terletak pada trigonum urogenitale. /erdiri atas tiga buah batang

jaringan ere"til. !agian yang berada pada linea mediana disebut corpus spongiosum

penis, meluas ke dorsal menjadi bulbus penis. !agian ini dibungkus oleh

m.bulbospongiosus. ujung posterior bulbus penis membesar dan ditembusi oleh

urethra, yang selanjutnya berjalan didalam "orpus spongiosum penis. Corpus

cavernosum penis ada dua buah, masing#masing dibagian dorsal membentuk crus

penis. rus penis di(iksasi pada ramus pubo#is"hiadi"us dan pada membrana

perinealis, dibungkus oleh m.is"hio"a&ernosus, berada di sebelah lateral dari bulbus

penis.

2omponen anatomi utama dari penis adalah korpus, glans dan preputium.

2orpus terdiri dari korpora ka&ernosa %jaringan rongga &askular yang dibungkus oleh

tunika albuginea' dan di bagian in(erior terdapat korpus spongiosum sepanjang uretra

penis. Seluruh struktur ini dibungkus oleh kulit, lapisan otot polos yang dikenal

sebagai dartos, serta lapisan elastik yang disebut !u"k (as"ia yang memisahkan penis

menjadi dorsal %korpora ka&ernosa' dan &entral %korpus spongiosum'.


4/24

orpus penis terletak bebas dan mudah bergarak, dibungkus oleh kulit.

$orsum penis adalah bagian dari penis yang menghadap ke arah &entral pada saat

penis berada dalam keadaan (la""id %lemas', dan menghadap ke arah "ranial pada

penis yang ereksi. =rethra menghadap ke arah "audal pada penis yang ereksi. Pada

permukaan ini terdapat raphe penis, yang melanjutkan diri pada raphe s"roti. orpus

penis mengandung kedua buah "orpus "a&ernosum penis dan "orpus spongiosum

penis. orpora "a&ernosa penis merupakan bagian yang utama dari "orpus penis,

membentuk dorsum penis dan bagian lateral penis. 2edua "orpora tersebut bersatu

pada (a"ies urethralis, pada linea mediana, membentuk sebuah "ekungan yang

ditempati oleh "orpus spongiosum penis. =jung anterior buntu dan dibungkus oleh

glans penis.

>ambar 1. natomi Penis

orpus spongiosum penis mempunyai bentuk yang lebih ke"il daripada "orpus

"a&ernosum penis, terletak di sepanjang "orpus penis, dan ujung anterior membesar

membentuk glans penis. ntara glans penis dan "orpus penis terdapat suatu

"ekungan, disebut collum glandis. /epi dari glans penis yang agak menonjol, berada

dekat pada "ollum glandis, disebut corona glandis.dekat ujung glans penis, pada linea

mediana, terdapat ostium urethrae e


5/24

2ulit penis li"in, halus, elastis, berwarna gelap. $ekat pada radi< penis kulit

ditumbuhi rambut. Pada "orpus penis kulit melekat longgar pada jaringan

sub"utaneus, ke"uali pada glans penis. $i daerah "ollum glandis dan "orona glandis

terdapat sejumlah glandulae preputiales yang memproduksi smegma, yang berbau

amis.

Penis dibungkus oleh fascia penis superficialis, yang merupakan jaringan

sub"utaneus, mengandung beberapa myo(ibril, dan tidak mengandung jaringan lemak.

8as"ia ini melanjutkan diri pada tuni"a dertos %s"rotum' dan (as"ia perinei

super(i"ialis.

Fascia penis profunda merupakan lanjutan dari (as"ia perinealis pro(unda,

kuat, membungkus kedua "orpora "a&ernosa dan "orpus spongiosum penis se"ara

keseluruhan. 8as"ia ini hanya men"apai "ollum glandis dan tidak sampai pada glans

penis.

$i sebelah pro(unda dari (as"ia penis pro(unda terdapat tunica albuginea.

/uni"a albuginea "orporum "a&ernosum terdiridari serabut jaringan ikat longitudinal

di sebelah super(i"ial yang membungkus kedua "orpora "a&ernosa penis, dan jaringan

ikat yang "ir"ular berada di bagian pro(unda membungkus setiap "orpus "a&ernosum

penis. ?aringan ikat yang arahnya "ir"ular ini bertemu pada bidang mediana

membentuk septum penis, yang bentuknya tebal dan utuh dekat pada radi< penis,

sedangkan makin ke arah terminal menjadi tipis sehingga terjadi hubungan antara

"orpus "a&ernosum penis kiri dan kanan.

/uni"a albuginea "orporis spongiosi membungkus "orpus spongiosum penis,

berbentuk tipis dan bersi(at elastis.$i dalam "orpus "a&ernosum penis terdapat

trabe"ulae "orporum "a&ernosum dan di dalam "orpus spongiosum penis terdapat juga

trabe"ulae "orporis spongiosi. /rabe"ulae ini meluas mulai dari permukaan tuni"a

albuginea ke arah medial, membatasi rongga#rongga "a&er&e yang dapat berisi darah.

/rabe"ula ini dibentuk oleh jaringan ikat "ollagen, elastin dan serabut otot polos,

dilalui oleh pembuluh arteri dan serabut#serabut sara(.

Ligamentum fundiforme penis mem(iksir penis pada batas antara radi< dan

"orpus, dibentuk oleh serabut#serabut jaringan ikat dari linea alba dan jaringan

sub"utaneus, yang terpisah menjadi pars sinistra dan pars de


6/24

$i sebelah pro(unda ligamnetum (undi(orme penis terdapat ligamentum

suspensorium penis, yang pada satu sisi melekat di bagian &entral symphysisosseum

pubis dan pada sisi lain melekat pada (as"ia penis pro(unda, di sisi lateral penis.

>ambar . Penis potongan sagital .

>ambar . Potongan trans&ersal dari korpus penis.

*S=@-ISSI dan @I- @;MP)7

1. rteria bulbi penis, berjalan di dalam bulbus penis, lalu melanjutkan diri

kedalam "orpus spongiosum penis.

. rteria urethralis, berada di sebelah anterior a.bulbi penis, masuk kedalam

"orpus spongiosum penis, melanjutkan diri sampai pada glans penis.

. rteria pro(unda penis, setelah masuk kedalam "rus penis, selanjutnya

berjalan di dalam "orpus "a&ernosum penis.


7/24

3. rteria dorsalis penis, berjalan di sebelah pro(unda (as"ia penis pro(unda,

berada pada dorsum penis, terletak di sebelah medial dari ner&us dorsalis

penis dan di sebelah lateral dari &ena dorsalis penis. Per"abangan dari

arteri ini memberi suplai darah kepada "orpus "a&ernosum penis dan

"orpus spongiosum penis, mengadakan anastomose dengan per"abangan

dari arteria pro(unda penis dan arteria bulbi penis. >lans penis terutama

mendapat &as"ularisasi dari arteria dorsalis penis.

2eempat buah arteri tersebut tadi diper"abangkan oleh arteria pudenda

interna.*ena dorsalis penis ada sebuah, menerima darah &enous dari glans penis,

preputium, "orpus spongiosum dan "orpora "a&ernosa, lalu membentuk bi(ur"atio

sebuah &ena ke kanan dan sebuah ke kiri, bermuara kedalam ple


8/24

1. er&us dorsalis penis, diper"abangkan oleh ner&us pudendus,

mempersara(i kulit, terutama glans penis.

. -amus pro(undus ner&i perinealis, berjalan masuk kedalam bulbus penis,

lalu masuk kedalam "orpus spongiosum penis, terutama mempersara(i

urethra.

. er&us ilioinguinalis, memberikan "abang#"abang yang mempersara(i

kulit pada radi< penis.

3. er&us "a&ernosus penis % major et minor ' mempersara(i jaringan ere"til

pada bulbus, "rus, "orpus spongiosum penis dan "orpus "a&ernosum penis.

!erasal dari trun"us sympathi"us dan ner&us sa"ralis A 3 %parasympathis'

melalui pleambar 5. Pembuluh darah dan ner&us pada penis


9/24

>ambar . Pembuluh darah dan ner&us pada penis pada keadaan tidak atau saat ereksi

I*. Pato(isiologi

Preputium merupakan lipatan kulit yang menutupi glans penis, yang

terdiri dari bagian luar berupa lapisan yang berkeratin dan lapisan dalam yang terdiri

dari mukosa. 2antong preputium dapat berisi kumpulan deskuamasi epitel

membentuk mutiara keratin pada bayi dan anak ke"il. Pada remaja, debris seluler dan

sekresi lokal dapat berkumpul membentuk smegma jika penis tidak dibersihkan se"arateratur.

/idak diperbolehkan bagi orang tua dan seorang dokter menarik

preputium dengan paksa untuk mengeluarkan smegma karena dapat menyebabkan

nyeri pada anak dan terbentuk para(imosis,yang megharuskan penggunaan teknik

dorsal slit. Smegma padat yang terbentuk pada akhirnya berubah menjadi "airan

se"ara spontan dan keluar dari bawah preputium dan tidak perlu dikeluarkan.

2adang terjadi penumpukan dari smegma yang dapat menyebabkan

terjadinya in(eksi dan terjadi balanophostitis, yang akan menyebabkan keluarnya

sekret yang purulen dari kantong preputium. /erjadinya penyakit ini belum

mengharuskan dilakukan sirkumsisi selama preputium masih berpisah dengan glans

penis dan tidak terjadi balonopostitis yang berulang.

lternati( terapi termasuk dengan penggunaan obat#obatan dan teknik

dorsal slit. Salah satu masalah yang biasanya selalu membutuhkan prosedur

sirkumsisi adalah para(imosis. )al ini terjadi ketika preputium tertarik ke belakang

glans penis dan karena lubang preputium ke"il, terjadi jebakan pada posisi ini.


10/24

2emudian akan terjadi pembengkakan dari glans penis dan tidak dapat menge"il.

?ika tidak diobati, dapat menyebabkan terjadinya in(eksi dan kehilangan jaringan.

=dem biasanya dapat diturunkan dengan injeksi hyaluronidase pada jaringan yang

udem, dengan demikian lebih mudah mengatasi para(imosis. ?alan lain untuk

mengurangi udem adalah dengan membubuhi gula di atas jaringan yang udem

sehingga gradien osmoti" menarik "airan keluar.

*. $iagnosis

/idak dibutuhkan diagnosis preoperati&e. -iwayat yang perlu digali

adalah riwayat penyakit atau riwayat perdarahan. Pada pemeriksaan (isis, harus

disingkirkan adanya kelainan kongenital dari penis yang merupakan kontraindikasi

dilakukannya sirkumsisi.

*I. Indikasi sirkumsisi

Sirkumsisi juga dapat dilakukan setelah periode neonatus misalnya jika

mun"ul penyakit seperti (imosis, para(imosis, dan balanopostitis. Sirkumsisi dapat

dilakukan pada periode neonatal, bayi, atau masih kanak#kanak untuk alasan budaya

atau agama.

Fimosis

8imosis adalah kondisi dimana distal preputium sempit dan tidak dapat tertarik

melewati glans penis. Pada bayi, balita, dan anak pra sekolah, kulit tampak

tebal dan tidak dapat tertarik disertai perlengketan ke glans. )al ini bertahan

sampai terjadinya proses keratinisasi lapisan epitel antara glans dan lapisan

dalam preputium yang memisahkan antara kulit preputium dari glans. )al ini

disebut (imosis (isiologis, yang tidak berhubungan dengan kondisi patologis.

>ambar 5. 8imosis


11/24

8imosis berat pada grup usia muda jarang dan memberikan gambaran

penonjolan kulit bagian depan pada saat miksi. Pada usia tahun hanya 104

dari anak laki#laki yang tidak dapat menarik se"ara penuh kulit preputiumnya.

Pada saat remaja, 96#994 kulit preputium dapat tertarik sampai glans. 8imosis

yang didapat merupakan akibat dari kurang menjaga kebersihan, balanitis

kronis, menarik dengan kuat preputium se"ara berulang#ulang yang dapat

membentuk "i"in (ibrosis yang menutup ori(i"um dari preputium dan

menyebabkan terjadinya (imosis. 8imosis tidak menyebabkan obstruksi pada

traktus urinarius, namun tanpa hieginitas, akan berisiko terjadinya iritasi kulit,

in(eksi jamur, balanitis, postitis, dan jika preputium ditarik dengan paksa dapat

mengakibatkan para(imosis. Seseorang dengan (imosis dapat mengalami nyeri

saat melakukan akti&itas seksual.

Selama preputium normal dan ketidak mampuan tertarik tidak

menyebabkan in(eksi yang rekuren serta tidak mengganggu saat berhubungan,

tidak perlu dilakukan tindakan apa#apa.

Parafimosis

Para(imosis adalah ketidakmampuan untuk mengembalikan kulit

preputium yang tertarik kebelakang glans ke posisi yang seharusnya. )al ini

merupakan suatu yang emergensi dalam bidang urologi. ?ika tidak ditangani

dengan "epat, dapat menyebabkan &ena tersumbat dan edema dari glans dan

preputium. Selanjutnya akan menyebabkan sumbatan terhadap arteri sehingga

terjadi iskemi dan kehilangan bagian atau seluruh glans penis. Para(imosis

merupakan akibat dari jika orang tua atau perawat menarik preputium dengan

keras untuk membersihkan penis atau pada per"obaan kateterisasi dan

preputium tidak kembali pada posisi semula. 7dema, nyeri tekan, dan

kemerahan tampak pada glans, edema terjadi di daerah distal dan batang

bagian pro


12/24

>ambar . Para(imosis%6'

Para(imosis merupakan suatu kegawatdaruratan dalam bidang urologi

yang mesti ditangani se"epat mungkin. Mengembalikan se"ara manual bisanya

berhasil. Para(imosis dapat diatasi dengan menggenggam penis diantara jari

kedua dan ketiga dari kedua tangan dan menarik kulit yang terjebak kearah

distal se"ara simultan dengan bantuan tekanan ibu jari pada daerah glans. ?ika

maneu&er ini tidak berhasil, penggunaan teknik dorsal slit %insisi' penting

untuk melepaskan jeratan para(imosis. ?ika in(lamasi dan udem telah redah,

sirkumsisi dapat dilakukan sebagai prosedur sekunder. /idak disarakan

melakukan sirkumsisi pada saat edema para(imosis karena hasilnya dapat

tidak memuaskan.

>ambar :. . Mengatasi para(imosis dengan "ara maual, !. /eknik dorsal slit


13/24

Balanitis atau Postitis

Postitis adalah in(eksi dari preputium, sedangkan balanitis adalah

in(eksi dar glans penis. 2edua jenis in(eksi ini respon terhadap antibioti" oral

dan topi"al serta kompres dengan air hangat. Pada postitis, tanda dan gejalayang dapat ditemukan adalah eritema, pembengkakan, panas, nyeri tekan pada

kulit preputium. Pada balanitis, eritema, pembengkakan, panas, nyeri tekan

pada daerah glans penis. !au yang tidak enak, eksudat yang sedikit, dan

seropurulen merupakan tanda yang jelas. !alanitis, postitis atau keduanya

merupakan akibat dari kurang menjaga kebersihan.

Pada anak#anak, beberapa mikroba merupakan penyebab in(eksi ini,

yaitu tri"homonas balanitis dan in(eksi "andida yang mungkin ditemukan pada

remaja dengan se< yang akti(. Smegma dengan warna putih atau seperti keju

normal didapatkan dan bukan merupakan tanda in(eksi. Smegma dibentuk dari

deskuamasi epitel yang terjebak antara glans dan preputium selama proses

alami membantu pemisahan glans dan preputium.

!alanitis, postitis atau keduanya %balanopostitis' diobati dengan

kombinasi antibiotik oral dan Bal( antibioti" untuk membunuh mikroba kulit.

Merendam atau menyiram dengan air hangat dianjurkan untuk mengurangi

rasa tidak enak dan menjaga kebersihannya. ontrol nyeri dengan

asetamino(en atau ibupro(en oral biasanya "ukup.

Meskipun ada beberapa keuntungan dilakukannya sirkumsisi yaitu

menurunkan insiden in(eksi saluran kemih, menurunkan insiden terjadinya

kanker penis, keuntungan juga memiliki risiko dari prosedur ini yaitu

perdarahan, in(eksi, dan hasil yang jelek.

!eberapa keuntungan dilakukannya sirkumsisi

Mencegah infeksi saluran kemih

In(eksi Saluran 2emih %IS2' umumnya lebih sering mengenai bayi

laki#laki dari pada bayi perempuan. $ari hasil penelitian tentang hubungan

antara sirkumsisi dan IS2 menunjukkan peningkatan rasio IS2 pada bayi yang

tidak disirkumsisi, khususnya bayi yang berumu dibawah 1 tahun. %1'

Ciswell dan )a"hey %199' meneliti 09.99 bayi baru lahir di -S =S

rmy pada tahun 1965#1990. Selama tahun pertama, 103 bayi %0,54, 550

perempuan dan 39 laki#laki' dirawat di rumah sakit karena IS2. !ayi laki#


14/24


15/24

Mencegah infeksi virus HPV dan Kanker Serviks

)uman Papilloma *irus %)P*' dapat menjadi onkogen atau non#

onkogen. )P* non#onkogen %genotip dan 11' menyebabkan kutil pada

genitalia wanita dan pria. )P* onkogen %genotip 1,16,1,' bertanggung jawab terhadap kebanyakan kanker ser&iks, &ul&a, &agina, anus, dan penis.

Sirkumsisi menurunkan se"ara signi(ikan in(eksi )P* terhadap pria dan

kanker ser&iks pada wanita pasangannya yang memiliki risiko tinggi seperti

yang sering berganti#ganti pasangan.

Mencegah Kanker Penis

8aktor yang paling penting yang berhubungan dengan perkembangan

kanker penis adalah preputium yang tidak intak. Colbars, yang pertama kalimenunjukkan bahwa laki#laki yahudi %mayoritas telah disirkumsisi' jarang

mengalami kanker penis, yang kemudian membawa hubungan ini ke

komunitas ilmiah sekitar :0 tahun yang lalu. khirnya,penelitian pada

populasi yang lebih luas, S"hoen dkk menyebutkan e(ek proteksi sirkumsisi

terhadap kejadian kanker penis. ;ang menarik perhatian, hal lain yang

diketahui bahwa (aktor risiko mayor yang berhubungan dengan kanker penis

adalah (imosis, yang mana dengan sirkumsisi dapat dieliminasi.

*II. 2ontraindikasi

2ontraindikasi untuk sirkumsisi adalah prematu, anomali pada penis

%misalnya "horde, atau kelainan kelengkungan penis', hipospadia, epispadia,

mikropenis, dan memliki genital. 2elainan perdarahan bukan merupakan

kontraindikasi absolut untuk sirkumsisi, tetapi sirkumsisi sebaiknya dihindari pada

kasus seperti ini. ?ika, setelah diberikan in(ormed "onsent tentang risiko dan

komplikasi, keluarga tetap meminta untuk sirkumsisi, e&aluasi ketat, iBin, persiapan

pasien dan pengobatan sebelum dan setelah prosedur oleh ahli hematologi anak harus

diptimalkan untuk memungkin hasil yang baik.

*III. /eknik nastesi

nestesi lokal lebih sering digunakan karena lebih simple. nestesi umum

memiliki risiko yang merugikan seperti neurotoksisitas yang dapat megganggu

perkembangan struktur neuron. Se"ara umum, sirkumsisi paling bagus menggunakan

anestesi lokal.


16/24

!lok ner&us dorsal penis adalah teknik anestesi yang digunakan 654 di

merika Serikat dan ini e(ekti( meskipun pada bayi berat badan rendah. !lok ini

dilakukan dengan "ara identi(ikasi radiks penis, kemudian dengan jarum no

diinsersikan 0,5 "m dari distal kearah radiks pada arah jam 10 dan jam dari posisi

penis. ?arum kemudian diarahkan ke postero medial lebih dalam sekitar 0,5#0,5 "m

dan lidokain 14 tanpa epine(rin diinjeksikan sebanyak 0,#0,3 ml blateral pada

jaringan subkutaneus. Metode ini sangat berguna dengan angka kegagalan hanya 3#

:4, dan dengan komplikasi yang sangat rendah. =ltrasound portable s"anner dapat

digunakan sebagai petunjuk untuk blok ner&us dorsal penis. S"anning dapat

memberikan kon(irmasi lokasi yang tepat untuk injeksi anestesi lokal dan

penyebaranya pada (a"ia pro(unda dan sekitarnya. ?uga kesalahan injeksi ke dalam

korpus ka&ernosa, uretra, dan berkas neuro&askuler dapat di"egah.

-ing blok juga telah lama digunakan untuk antinyeri post sirkumsisi.

Prosedur yang digunakan yaitu injeksi anestesi lokal melingkari penis pada bagian

tengah penis. 2ombinasi blok ner&us dorsal penis dan ring blok jauh lebih e(ekti(

dibandingkan satu jenis teknik anestesi untuk mengurangi nyeri post sirkumsisi pada

anak#anak umur 1 bulan sampai 5 tahun.

>ambar 6. @okasi insersi jarum !lok er&us $orsal Penis

ID. /eknik Sirkumsisi


17/24

Sirkumsisi, pada bayi maupun dewasa, memiliki prinsip dan tujuan. /ujuan

dari operasi ini adalah untuk menghilangkan preputium sehingga glans akan terbuka

sehingga dapat men"egah terjadinya balanopostitis, (imosis, dan para(imosis. 2ulit

yang diambil tidak boleh terlalu banyak ataupun terlalu sedikit. Selama prosedur ini

harus tetap melakukan asepsis, mempertahankan hemostasis, dan proteksi terhadap

glans.

Setalah penis dibersihkan dan ditutup dengan duk, akan membantu jika

diberikan tanda insisi pada area koronal dengan tinta untuk identi(ikasi daerah insisi

pada kulit yang melingkar. Preputium ditarik dan semua perlengketan antara glans dan

mukosa preputium harus dibebaskan. ?ika terjadi (imosis yang menyebabkan

preputium tidak dapat tertarik dorsal slit %dorsal insisi' harus dilakukan sebagai

manu&er awal. =ntuk melakukan dorsal slit dapat dibantu dengan menjepit preputium

dengan klem lurus dengan sisi pertama menjepit preputium dalam di midline dorsal

sedangkan sisi yang lain pada daerah kulit. 2lemp ditutup dan ditinggalkan beberapa

menit untuk merusak jaringan dan untuk hemostasis, setelah itu dibuka dan jaringan

yang telah ditandai dengan klemp digunting. Pada orang dewasa atau remaja akan

membantu jika bagian yang akan di potong pada daerah mukosa preputium diberi

tanda dengan tinta. ;aitu sekitar #3 mm dibawah sul"us "oronal.

Metode yang umum dipake untuk eksisi preputium adalah dengan melakukan

insisi garis yang sebelumnya telah ditandai kemudian mengangkat jaringan diantar

dua lapisan preputium. )emostasis dilakukan dengan menggunakan kauter meskipun

perdarahan dapat berhenti sendiri. Sebelumnya disebutkan bahwa penggunaan

elektrokauter pada penis sangat berbahaya namun pengalaman dengan alat bedah

elektro memberikan kesimpulan bahwa hal ini tidak benar. 2ulit dan mukosa

preputium kemudian disatukan dengan menggunakan benang yang absorbable.


18/24

>ambar 9. . Insisi pada kulit luar preputium, !. Insisi pada mukosa

dalam preputium dibawah sul"us "oronal, . ?aringan diantaranya

diangkat, $. Mukosa dan kulit dijahit.%'

Metode alternati( yaitu dengan merentangkan preputium dengan

menggunakan hemostat yang dipasang di bagian &entral dan dorsal dari ori(i"ium

preputii. rea kulit kemudian ditandai dibagian atas dari sudut "oronal kemudian

preputium ditarik melewati ujung glans dan klemp lurus dipasang, hati#hati jangan

sampai glans terjepit oleh klamp. Preputium bagian distal dari klamp dipotong dengan

pisau dan dilakukan "ontrol perdarahan, kemudian tepi kulit dijahit.

!eberapa metode lain yaitu

ara Klamp! lat ini berasal dari Malaysia yang bekerja hampir sama dengan

Plastibell ke"uali pada alat ini terdapat bahan jahitan se"ara melingkar sesuai dengan

alur pada bell. @engan yang terbuat dari plastik mengun"i dua bagian permukaan

supaya preputium yang telah dipotong melekat satu sama lain. lat ini lebih

besar dari plastibell dan tinggal pada penis sekitar :#10 hari sampai jaringannya jatuh

sendiri.

>ambar 10. /ara 2lampSmart Klamp ! lat ini bekerja dengan "ara yang sama dengan /ara 2lamp

yaitu dengan menjepit antara dari luar preputium dengan tabung bagian dalam,

sehingga memotong suplai darah ke preputium distal. 2alau /ara 2lamp merupakan

alat dengan disain all#in one dengan lengan pengun"i di atas, smart klamp memiliki

tabung dalam dan klemp luar+ bagian pengun"i. 2lamp dipasang kemudian preputium

dipotong dengan dasar tabung dalam sebagai pemandu. >lans dan (renulum

terlindungi.


19/24

>ambar 11. Smart lamp

"hen#i $ings! /abung yang berarlur dipasang diatas glans sampai dibelakang

korona. Preputium ditempatkan di atas tabung. in"in klamp plastik dipasang di atas

lengan, dengan posisi preputium biasa dan mur dieratkan untuk menjaga preputium

tetap pada tempatnya. /ali elasti" kemudian mngikat dengan ketat di sekeliling penis,

menekan preputium pada alur tabung dibawahnya. )al ini memotong suplai darah dan

preputium distal akan mati dan jatuh sendiri.

>ambar 1 . Ehen


20/24

perdarahan dengan minimal trauma pada penis, tidak perlu dijahit. >lans dan

(renulum tidak terlindung. %1'

>ambar1 . Sirkumsisi dengan metode @aser F

SI-2=MSISI P$ 7F/=S

Pada bayi yang baru lahir, dahulu dilakukan sirkumsisi tanpa anestesi. amun penelitian terbaru menunjukkan bahwa bayi juga merasakan nyeri dan teknik sekarang

telah dapat menyediakan anestesi yang aman bagi bayi baru lahir seperti halnya anak

yang lebih tua dan dewasa. nestesi umum menunjukkan adanya e(ek yang kurang

baik, termasuk neurotoksik. $ianjurkan untuk melakukan sirkumsisi dengan

menggunakan anestesi lokal untuk bayi baru lahir jika bayi tidak terlalu banyak

bergerak. nestesi lokal merupakan pilihan terbaik seperti lidokain atau bupi&a"ain

dengan metode blok dorsal penis atau ring blok pada pangkal penis. $osis anestesi

tergantung dari berat badan pasien.

Pada bayi baru lahir, sirkumsisi menggunakan beberapa tipe alat. /ujuan dan

prinsipnya sama dengan metode yang telah dijelaskan diatas. =mumnya alat yang

digunakan di merika adalah >om"o lamp, Plastibell, dan Mogen lamp.

Metode untuk >om"o dan Plastibell hampir sama. Setelah anestesi lokal, kulit

dibersihkan dan daerah sudut "oronal ditandai seperti yang telah dijelaskan

sebelumnya. 2emudian dilakukan teknik dorsal slit.

Metode &omco 'lamp lat >om"o memiliki bagian yaitu bell %dalam

berbagai ukuran' yang di"o"okkan dengan glans, pelat, dan sekrup untuk

mengen"angkan. Setelah melakukan dorsal slit, bel dipasang di atas glans, akan

membantu jika pin dipasang pada daerah sudut distal prepusium untuk menjaga agar

tetap lurus. Pelat sekarang dipasang diatas glans dan kulit ditarik sampai tanda terlihat

diatas lubang pelat. Sekrup kemudian dieratkan. lat tersebut dibiarkan beberapa

menit dan preputium pada daerah distal pelat dieksisi dengan pisau. /idak dibutuhkan

elektrokauter jika menggunakan >om"o lamp karena menyebabkan terjadinya


21/24

nekrosis total pada daerah penis. lat ini kemudian dilepaskan se"ara berkebalikan

pada saat dipasang. Sekrup di longgarkan, pelat dilepaskan dari bell dan dikeluarkan.

/epi kulit yang dipotong se"ara hati#hati dilepaskan dari bell sehingga bell dapat

dikeluarkan. Se"ara umum, tidak dibutuhkan jahitan, hemostasis komplit, dan tepi

luka sudah melekat.

>ambar 13. Sirkumsisi dengan >om"o lamp%'

Metode Plastiell Plastibell memiliki prinsip yang sama dengan >om"o.

Sebuah plastik bell dipasang antara glans dan preputium %dorsal slit mungkin

dibutuhkan untuk memasang bell'. Setelah bell dipasang, preputium ditarik ringan ke

depan dan benang yang tebal diikatkan dengan dasar bell pada alur yang telah dibuat

sebelumnya pada daerah kulit. $istal preputium selanjutnya dieksisi. !agian distal

dari bell dilepaskan, dan menyisakan "in"in plasti" pada daerah bagian dalam

preputium. $alam waktu :#10 hari kulit bagian distal dan "in"in tersebut akan lepas

sendiri.

Metode ini menurunkan jumlah preputium mati yang akan lepas sehingga

orangtua tidak terlalu "emas. >lans dan (renulum terlindungi oleh bell. Perdarahan

sangat sedikit alat ini menutup pembuluh darah sebelum preputium di potong.

!ell tidak boleh terlalu ketat karena akan tersimpan sampai 1 minggu atau

lebih, preputium tidak boleh ditarik terlalu kuat karena dapat menyebabkan luka pada


22/24

glans dan obstruksi pada uretra. lur yang dibuat selalu harus berada di depan "orona

glans dan mukosa dalam preputium harus ada yang ditinggalkan. )anya ukuran ke"il

Plastibell yang beredar umum dipasaran sehingga metode ini hanya untuk anak

prapubertas %ukuran hanya untuk anak sampai 1 tahun'. /idak membutuhkan

keahlian bedah untuk menggunakan alat ini. Plastibell dapat digunakan oleh bidan dan

perawat jika tidak ada dokter.

>ambar 15. lat Plastibell

Metode Mogen 'lamp Mogen lamp adalah alat yang mirip dengan jepitan

baju dan metode serta aplikasinya sama dengan metode operasi terbuka yang telah

dijelaskan di atas. Setelah kulit diasepsis dan area sudut "oronal ditandai,

perlengketan antara glans dan mukosa dalam preputium dibebaskan se"ara tumpul.

/idak dibutuhkan dorsal slit jika menggunakan Mogen lamp. Preputium kemudian

ditarik kearah distal dan klemp dipasang, pastikan bahwa glans tidak terjepit diantara

klemp.2lemp ditutup dan dibiarkan beberapa lama, Preputium distal kemudiandieksisi dan klemp dilepaskan.

?enis >om"o lamp dan Mogen lamp merupakan alat yang sangat bagus

untuk neonatus tetapi sebaiknya tidak digunakan untuk anak#anak dengan !! lebih

dari 5 kg karena meningkatkan risiko perdarahan. )asil kosmetik sangat baik selama

alat digunakan dengan baik.


23/24

>ambar1 . Mogen lamp

D. 2omplikasi

Seperti halnya operasi yang lain, prosedur sirkumsisi memiliki komplikasi

yang menyertainya. Perdarahan adalah yang paling sering dan terjadi pada sekitar

0,14 kasus. 2ebanyakan berasal dari arteri (renular pada permukaan bagian &entral

dari penis. 2ebanyakan episode perdarahan adalah ke"il dan berespon pada tekanan.

!eberapa bersi(at persisten dan membutuhkan kauter atau jahitan untuk

mengontrolnya. )ati#hati jangan sampai jahitan mengenai uretra.

>ambar 1:. Perdarahan akibat terpotongnya glans penis

In(eksi merupakan komplikasi selanjutnya yang sering terjadi. 2ebanyakan in(eksi

umumnya ringan dan super(i"ial, biasanya bermani(estasi kemerahan dan sekret

purulen pada daerah sirkumsisi dan umumnya berespon dengan perawatan terhadap

luka. 2omplikasi yang serius, untungnya jarang terjadi, termasuk (imosis rekuren,

luka terbuka, banyak kehilangan jaringan,"on"ealed penis, jembatan jaringan antara

kulit dan glans, kista inklusi, (istel uretrokutaneus, kosmetik yang kurang memuaskan,

meatitis, retensi urin, korde pada kulit, dan glans yang terpotong atau yang paling

ekstrim terpotongnya semua bagian penis.

$a(tar Pustaka

1. ook , 2oury 7. =rologi" 7mergen"ies in hildren Spe"ial

onsideration. In )ohen(ellner M, Santu""i -, editors. 7mergen"ies in

=rology. !erlin SpringerG 00:. p. 69#91.


24/24

. $atu -. $iktat natomi =rogenitalia. Makassar !agian natomi

82.=nhasG 003.

. )utson ?M. ir"um"ision a surgeonHs perspe"ti&e. ? Med 7thi"s.

003G06#30.

3. M"leer IM, 2aplan >C. ir"um"ision. In >raham S$, 2eane /7,

>lenn ?8, editors. >lennHs =rologi" Surgery. th ed. *irginia @ippin"ott

Cilliams CilkinsG 003. p. 65#.

5. Potts ?M. 7ssential =rology >uide /o lini"al Pra"ti"e. ew ?ersey

)umanaPressG 003.

. /ank PC. >rantHs $isse"tor. 1th ed. Philadelphia @ippin"ott Cilliam and

CilkinsG 005.

Referat Sirkumsisi Word

Documents

Transcript of Referat Sirkumsisi Word