Referat Laringitis

29

Click here to load reader

description

tht

Transcript of Referat Laringitis

Referat Laringitis Akut

ReferatLaringitis AkutNarasumber:dr. Bima Wisnu Nugraha, Sp. THT, M. Kes, MARS.BAB IPENDAHULUANPendahuluanLaringitis peradangan yang terjadi pada pita suara (laring) yang dapat menyebabkan suara parau. Peradangan pada laring akut dan kronik, infeksi maupun non infeksi, inflamasi lokal maupun sistemik yang melibatkan laring. Laringitis sering melibatkan saluran pernafasan dibawahnya yaitu trakea dan bronkus.

BAB IITINJAUAN PUSTAKAEmbriologiDerivat foregut embrional terbentuk sekitar 18 hari.Sulkus laringotrakeal mulai nyata sekitar hari ke-21 kehidupan embrio. Perluasan ke kaudal paru. Cranial laring.Menjadi dua lobus pada hari ke-27 atau 28.

AnatomyLaring sejajar C4-C6, bag. atas melanjutkan ke faring & bag. bawahnya ke trakea.Laring dibentuk oleh tulang hioid di bagian atas dan beberapa tulang rawan. Tulang hioid permukaan atas dihubungkan dengan lidah, mandibula dan tengkorak oleh otot-otot dan tendon.

AnatomyAtas aditus laring.Bawah bid. yg melalui pinggir bwh kartilago krikoid. Depan perm. belakang epiglotis, tuberkulum epiglotic, lig. tiroepiglotic, sudut kedua belah lamina kartilago tiroid & arkus kartilago krikoid.Belakang m. aritenoid transverses & lamina kartilago krikoid.

AnatomyTulang Rawan Laring

AnatomyKartilago tiroid adams apple dihubungkan dengan kartilago krikoid oleh ligamentum krikotiroid.Kartilago krikoid terbentuk dari kartilago hialin tepat dibawah kartilago tiroid berbentuk seperti cincin signet.

AnatomyKartilago aritenoid membuka dan menutup laring, berbentuk seperti piramid.Membentuk sendi artikulasio krikoaritenoid dengan kartilago krikoid.

AnatomyKartilago kornikulata melekat pada kartilago atenoid di daerah apeks, berada dalam lipatan ariepiglotik. Kartilago kuneiformis terdapat di dalam lipatan ariepiglotik. Berperan dalam rigiditas dari lipatan ariepiglotik.

AnatomyEpiglotis dibelakang dasar lidah, melekat pada bagian belakang kartilago thyroidea.Plica ariepiglotika, berjalan ke belakang dari bagian samping epiglotis menuju cartilago arytenoidea membentuk batas jalan menuju laring.

AnatomyPlica vokalis membrana mukosa tipis pita fibrosa yang teregang di antara bagian dalam kartilago thyroidea dan kartilago aritenoidea.Plica vokalis palsu dua lipatan membran mukosa tepat di atas plica vokalis sejati. Bagian ini tidak terlibat dalam produksi suara.

AnatomyGerakan laring otot ekstrinsik dan otot intrinsik. Otot ekstrinsik bekerja pada laring secara keseluruhan, sedangkan otot intrinsik gerakan-gerakan laring sendiri.

AnatomyInnervasi cabang nervus vagus, yaitu n. laringeus superior dan laringeus inferior, merupakan campuran saraf motorik & sensorik. Nervus laryngeus superior ramus ext & int.Nervus laringeus inferior lanjutan dari n. rekuren lanjutan dari nervus vagus.

AnatomyVaskularisasi terdiri dari dua cabang, yaitu a. laringeus superior dan a. laringeus inferior.A. laringeus superior cabang dari a. tiroid superior, memperdarahi mukosa dan otot-otot laring.A. laringeus inferior cabang dari a. tiroid inferior dan beranastomosis dengan a. laringeus superior.

AnatomyEferen superior berjalan melewati a. laringeus superior, kemudian ke atas & bergabung dg kel. dari bagian superior servikal dalam. Eferen inferior berjalan ke bawah dg a. laringeus inferior & bergabung dg kel. servikal dalam & beberapa diantaranya menjalar sampai kel. supraklavikula.

FisiologiLaringitisLaringitis inflamasi pada laring terjadi secara akut ( < 3 minggu) maupun kronik (> 3 minggu). Akut umumnya merupakan kelanjutan dari rhinofaringitis akut.Kronik dapat disebabkan oleh sinusitis kronis, deviasi septum yang berat, polip hidung atau bronkitis kronis.

EtiologiPatofisiologiGejala KlinisSuara parau/kasar dg nada yang lebih rendah.Sesak nafas.Stridor.Nyeri tenggorokan ketika makan/menelan.Demam dan malaise.Batuk kering disertai dahak kental.Gejala common cold.

DiagnosisAnamnesa:Tanda-tanda radang pada laring.Tanda radang akut pada hidung, sinus atau paru.Pf Laringoskop indirek:Mukosa hiperemis dan edem. Px penunjang:RO Thorax pembesaran jar. subglotis.DPL normal atau leikositosis.

Diagnosis BandingPenatalaksanaanNon MedikamentosaMedikamentosaIstirahat bersuara dan berbicara selama 2-3 hari.Sesak berikan O2 L/menit.Hindari iritasi pada faring & laring merokok, makanan pedas/minum es.

Antibiotik yang adekuat apabila terdapat infeksi. KKortikosteroid.Demam Antipiretik.Dekongestan nasal PPA, efedrin, pseudoefedrin.

PencegahanJangan merokok dan hindari asap rokok iritasi pada pita suara.Minum banyak air menjaga agar lendir tidak terlalu banyak dan mudah untuk dibersihkan.Membatasi penggunaan alkohol dan kafein mencegah tenggorokan kering.Jangan berdehem menyebabkan terjadinya vibrasi abnormal pada pita suara.Laringitis AkutKomplikasiLaringitis infeksi dapat menyebar ke bagian lain pada saluran pernafasan seperti faringitis, bronkitis atau pneumonia. PrognosisUmumnya baik dan pemulihannya selama satu minggu. Pada anak usia 1-3 tahun dapat menyebabkan edem laring dan edem subglotis.

BAB IIIKESIMPULANKesimpulanLaringitis akut proses peradangan pada laring dan dapat disebabkan oleh berbagai macam sebab. Manifestasi laringitis bergantung pada beberapa faktor seperti penyebabnya, besarnya edem jaringan, regio laring yang terlibat secara primer dan usia pasien. Diagnosa melalui anamnesa, pemeriksaan fisik dan penunjang. Penatalaksanaan sesuai dengan etiologi yang mendasari. Prognosis dapat ditentukan berdasarkan tingkat keparahan penyakit, diagnosa dini dan tepatnya penatalaksanaan.