Referat Hepatitis

42
Tugas Referat Hepatiti s B KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT TENTARA DR SOEDJONO MAGELANG

Transcript of Referat Hepatitis

Tugas Referat

Hepatitis B

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM

RUMAH SAKIT TENTARA DR SOEDJONO

MAGELANG

BAB IPENDAHULUAN

LATAR BELAKANGInfeksi virus Hepatitis B saat ini merupakan masalah kesehatan masyarakat yang besar dan serius, karena manifestasinya sebagai penyakit HBV akut beserta komplikasinya, lebih penting lagi ialah dalam bentuknya sebagai karier, yang dapat menjadi sumber penularan bagi lingkungan.

EPIDEMIOLOGI

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Virus hepatitis B menyerang hati, masuk

melalui darah ataupun cairan tubuh dari

seseorang yang terinfeksi.

Virus hepatitis B adalah virus nonsitopatik,

yang berarti virus tersebut tidak menyebabkan

kerusakan langsung pada sel hepar.

Sebaliknya, adalah reaksi yang bersifat

menyerang sistem kekebalan tubuh yang

biasanya menyebabkan radang dan kerusakan

pada hepar.

EPIDEMIOLOGI

ETIOLOGI virus hepatitis B (VHB) Famili : Hepadnaviridae Genus : orthohepadnavirus

Merupakan virus DNA, Mempunyai : HBcAG (protein nukleokapsid / inti bagian

dalam) HBeAG HBsAG (antigen permukaan HBV)

SUMBER DAN CARA PENULARAN

DarahSalivaKontak dengan mukosa penderita

virus hepatitis BFeces dan urineLain-lain: Sisir, pisau cukur, selimut,

alat makan, alat kedokteran yang terkontaminasi virus hepatitis B.

Cara penularan infeksi virus hepatitis B melalui berbagai cara yaitu :

Parenteral : dimana terjadi penembusan kulit atau mukosa melalui jarum yang sudah tercemar virus hepatitis B dan pembuatan tattoo

Non Parenteral : karena persentuhan dengan benda yang tercemar virus hepatitis B.

Secara epidemiologik penularan infeksi virus hepatitis B dibagi 2 cara penting yaitu :

Penularan vertikal; yaitu penularan infeksi virus hepatitis B dari ibu yangHBsAg positif kepada anak yang dilahirkan yang terjadi selama masa perinatal.

Penularan horizontal; yaitu penularan infeksi virus hepatitis B dariseorang pengidap virus hepatitis B kepada orang lain disekitarnya,misalnya: melalui hubungan seksual.

PATOFISIOLOGI HEPATITIS B

KLASIFIKASI Berdasarkan etiologi : Hepatitis virus (A,B,C,D,E,G,EBV,CMV) Hepatitis bakteri Hepatitis akibat obat-obatan

Berdasarkan perjalanan penyakit : Hepatitis akut Hepatitis kronik

GEJALA KLINIS

SEROLOGIK MARKER HBV

GAMBARAN SEROLOGI DARI HEPATITIS B AKUT

GAMBARAN SEROLOGI DARI HEPATITIS B KRONIK

 TABEL PROFIL SEROLOGIS YANG DAPAT DITEMUKAN

PADA PASIEN DENGAN HEPATITIS B

DIAGNOSIS

PEMERIKSAAN LABORATORIUM1. Tes antigen-antibodi virus Hepatitis B:

HbsAg (antigen permukaan virus hepatitis B)Tes HBsAg (+), - individu terinfeksi VHB, - karier VHB, - menderita hepatitis B akut ataupun kronis.

HBsAg (+) setelah 6 minggu terinfeksi VHB dan menghilang dalam 3 bulan.

Bila hasil tetap setelah lebih dari 6 bulan berarti hepatitis telah berkembang menjadi kronis atau pasien menjadi karier VHB.

Jika HbsAg + maka pasien dapat menularkan VHB

Anti-HBs (antibodi terhadap HBsAg)

Merupakan antibodi terhadap HbsAg. Keberadaan anti-HBsAg menunjukan adanya antibodi terhadap VHB. Antibodi ini memberikan perlindungan terhadap penyakit hepatitis B .

Jika tes anti-HbsAg bernilai + berarti seseorang pernah mendapat vaksin VHB ataupun immunoglobulin. Hal ini juga dapat terjadi pada bayi yang mendapat kekebalan dari ibunya.

Anti-HbsAg + pada individu yang tidak pernah mendapat imunisasi hepatitis B menunjukkan bahwa individu tersebut pernah terinfeksi VHB.

2. Faal hati SGOT dan SGPT dapat merupakan tanda bahwa penyakit hepatitis B aktif dan memerlukan pengobatan anti virus.

3. USG (ultrasonografi), untuk mengetahui timbulnya kanker hati

4. CT (computed tomography) scan ataupun MRI (magnetic resonance imaging), untuk mengetahui timbulnya kanker hati

5. Biopsi hati dapat dilakukan pada penderita untuk memonitor apakah pasien calon yang baik untuk diterapi antivirus dan untuk menilai keberhasilan terapi.

DIAGNOSIS

FOTO USG ABDOMEN

KOMPLIKASI Hepatitis kronis Hepatitis fulminan Sirosis hepatis Hepatoma

KOMPLIKASI

Hepatitis Fulminan

Bentuk ini sekitar 1 % dengan gambaran sakit berat dan sebagian besar mempunyai prognosis buruk dalam 7-10 hari, lima puluh persen akan berakhir dengan kematian.

Gejalanya : Ikterus Peningkatan SGOT Hepar mengecil Kesadaran menurun hingga koma Mual dan muntah yang hebat disertai gelisah Dapat terjadi gagal ginjal akut dengan anuria

dan uremia.

HEPATITIS B KRONIS

Yaitu manifestasi infeksi virus hepatitis B terhadap individu dengan sistem imunocomprimised sehingga mekanisme untuk menghilangkan VHB tidak efektif.

5-10% penderita hepatitis B akut akan mengalami Hepatitis B kronik. Hepatitis ini terjadi jika setelah 6 bulan tidak menunjukkan perbaikan yang mantap

PENATALAKSANAAN HBV

OBAT ANTIVIRUS

Adenin-arabinosid (Ara-A) Purin sintesis yang mempunyai khasiat antivirus

thd virus DNA. Adenin Arabinosid 5-Monofosfat

Suatu ester Ara-A yg mempunyai daya larut dlm air yg jauh lebih besar diberikan scra IM dpt menghambat replikasi VHB

Dosis : 10 mg/kgBB/hari minggu 15 mg/kgBB/hari minggu berikutnya

ESO : bersifat neurotoksik

Interferon (IF) Mempunyai efek antivirus dan imunostimulator Ada 3 jenis : α, β dan γ Efek antivirus:

IF akan merangsang enzim intrasel 2, 5-oligodenylate synthese aktivasi ribonuklease menghancurkan mRNA virus hepatitis.

Efek imunostimulator: Membasmi infeksi virus mel mekanisme imun (meningkatkan

kadar IFN) antigen virus hilang permanen. KI: perdarahan GIT, varises esofagus, koma hepatikum ESO:

Segera: menggigil, mialgia, sakit kepala Lambat: rambut rontok, supresi sumsum tulang

Asiclovir Dapat diberikan untuk HBV Kronis selain herpes Diberikan secara parenteral dosis tinggi Dapat menghambat replikasi HBV

Urdafalk Komp: ursodeoxycholic acid (hepatoprotector

life) MK: efek imunomodulator, pengaturan lipid, efek

sitoproteksi Dosis: 8 – 10 mg/kgBB/hr dibagi 2 – 3 dosis ESO : diare, pruritus, ruam kulit, urtikaria

PENCEGAHAN HBV Imunoprofilaksis vaksin HBV sebelum paparan :

Pemberian secara IM (deltoid) . Biasa juga digabung (vaksin kombinasi HAV & HBV) dengan penyuntikan sebanyak 3x dengan jarak 0,1 dan 6 bulan.

indikasi : Imunisasi bayi baru lahir Kelompok resti & usia >19 tahun

Imunoprofilaksis vaksin HBV pasca paparan :Vaksin hepatitis B dan HBIG dengan dosis 0,04-0,07ml/kg HBIG

indikasi : Neonatus dari ibu dgn HBsAG + Kontak seksual dengan pasien HBV

BAB IIIPENUTUP

KESIMPULAN Hepatitis B merupakan penyakit

nekroinflamasi hepar yang disebabkan

infeksi virus hepatitis B.

Etiologinya : virus hepatitis B (VHB)

Patogenesis : aktivasi imunulogik tubuh

terhadap VHB. Gejala utama : terdiri dari 3 fase (hepatitis

B akut) : fase prodormal, ikterik dan fase konvalensi

KESIMPULAN Diagnosis : anamnesis, px fisik, px penunjang

seperti laboratorium, usg, CT-scan, biopsi hepar

Komplikasi : hepatitis kronik, sirosis

hepatik,hepatoma

Pengobatan : Obat lini pertamanya adalah

Sulfasalazine dan 5-aminosalisilat dan operasi.

Prognosis : dapat menyebabkan komplikasi

yang serius

KESIMPULANHepatitis B merupakan persoalan kesehatan masyarakatyang perlu segera ditanggulangi, mengingat prevalensiyang tinggi dan akibat komplikasinya.

Penularan hepatitis B terjadi melalui kontak dengan produk darah, saliva, semen, alat-alat yang tercemarhepatitis B dan inokulasi perkutan dan subkutan secaratidak sengaja. Penularan secara parenteral dan nonparenteral serta vertikal dan horizontal dalam keluargaatau lingkungan. Resiko untuk terkena hepatitis B dimasyarakat berkaitan dengan kebiasaan hidup yang

meliputiaktivitas seksual, gaya hidup bebas, serta pekerjaan Yang memungkinkan kontak dengan darah dan materialpenderita.

Terima kasih