Referat Hepatitis
-
Upload
renny-sigit-safitri -
Category
Documents
-
view
33 -
download
1
Transcript of Referat Hepatitis
Tugas Referat
Hepatitis B
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM
RUMAH SAKIT TENTARA DR SOEDJONO
MAGELANG
LATAR BELAKANGInfeksi virus Hepatitis B saat ini merupakan masalah kesehatan masyarakat yang besar dan serius, karena manifestasinya sebagai penyakit HBV akut beserta komplikasinya, lebih penting lagi ialah dalam bentuknya sebagai karier, yang dapat menjadi sumber penularan bagi lingkungan.
Virus hepatitis B menyerang hati, masuk
melalui darah ataupun cairan tubuh dari
seseorang yang terinfeksi.
Virus hepatitis B adalah virus nonsitopatik,
yang berarti virus tersebut tidak menyebabkan
kerusakan langsung pada sel hepar.
Sebaliknya, adalah reaksi yang bersifat
menyerang sistem kekebalan tubuh yang
biasanya menyebabkan radang dan kerusakan
pada hepar.
ETIOLOGI virus hepatitis B (VHB) Famili : Hepadnaviridae Genus : orthohepadnavirus
Merupakan virus DNA, Mempunyai : HBcAG (protein nukleokapsid / inti bagian
dalam) HBeAG HBsAG (antigen permukaan HBV)
SUMBER DAN CARA PENULARAN
DarahSalivaKontak dengan mukosa penderita
virus hepatitis BFeces dan urineLain-lain: Sisir, pisau cukur, selimut,
alat makan, alat kedokteran yang terkontaminasi virus hepatitis B.
Cara penularan infeksi virus hepatitis B melalui berbagai cara yaitu :
Parenteral : dimana terjadi penembusan kulit atau mukosa melalui jarum yang sudah tercemar virus hepatitis B dan pembuatan tattoo
Non Parenteral : karena persentuhan dengan benda yang tercemar virus hepatitis B.
Secara epidemiologik penularan infeksi virus hepatitis B dibagi 2 cara penting yaitu :
Penularan vertikal; yaitu penularan infeksi virus hepatitis B dari ibu yangHBsAg positif kepada anak yang dilahirkan yang terjadi selama masa perinatal.
Penularan horizontal; yaitu penularan infeksi virus hepatitis B dariseorang pengidap virus hepatitis B kepada orang lain disekitarnya,misalnya: melalui hubungan seksual.
KLASIFIKASI Berdasarkan etiologi : Hepatitis virus (A,B,C,D,E,G,EBV,CMV) Hepatitis bakteri Hepatitis akibat obat-obatan
Berdasarkan perjalanan penyakit : Hepatitis akut Hepatitis kronik
PEMERIKSAAN LABORATORIUM1. Tes antigen-antibodi virus Hepatitis B:
HbsAg (antigen permukaan virus hepatitis B)Tes HBsAg (+), - individu terinfeksi VHB, - karier VHB, - menderita hepatitis B akut ataupun kronis.
HBsAg (+) setelah 6 minggu terinfeksi VHB dan menghilang dalam 3 bulan.
Bila hasil tetap setelah lebih dari 6 bulan berarti hepatitis telah berkembang menjadi kronis atau pasien menjadi karier VHB.
Jika HbsAg + maka pasien dapat menularkan VHB
Anti-HBs (antibodi terhadap HBsAg)
Merupakan antibodi terhadap HbsAg. Keberadaan anti-HBsAg menunjukan adanya antibodi terhadap VHB. Antibodi ini memberikan perlindungan terhadap penyakit hepatitis B .
Jika tes anti-HbsAg bernilai + berarti seseorang pernah mendapat vaksin VHB ataupun immunoglobulin. Hal ini juga dapat terjadi pada bayi yang mendapat kekebalan dari ibunya.
Anti-HbsAg + pada individu yang tidak pernah mendapat imunisasi hepatitis B menunjukkan bahwa individu tersebut pernah terinfeksi VHB.
2. Faal hati SGOT dan SGPT dapat merupakan tanda bahwa penyakit hepatitis B aktif dan memerlukan pengobatan anti virus.
3. USG (ultrasonografi), untuk mengetahui timbulnya kanker hati
4. CT (computed tomography) scan ataupun MRI (magnetic resonance imaging), untuk mengetahui timbulnya kanker hati
5. Biopsi hati dapat dilakukan pada penderita untuk memonitor apakah pasien calon yang baik untuk diterapi antivirus dan untuk menilai keberhasilan terapi.
Hepatitis Fulminan
Bentuk ini sekitar 1 % dengan gambaran sakit berat dan sebagian besar mempunyai prognosis buruk dalam 7-10 hari, lima puluh persen akan berakhir dengan kematian.
Gejalanya : Ikterus Peningkatan SGOT Hepar mengecil Kesadaran menurun hingga koma Mual dan muntah yang hebat disertai gelisah Dapat terjadi gagal ginjal akut dengan anuria
dan uremia.
HEPATITIS B KRONIS
Yaitu manifestasi infeksi virus hepatitis B terhadap individu dengan sistem imunocomprimised sehingga mekanisme untuk menghilangkan VHB tidak efektif.
5-10% penderita hepatitis B akut akan mengalami Hepatitis B kronik. Hepatitis ini terjadi jika setelah 6 bulan tidak menunjukkan perbaikan yang mantap
OBAT ANTIVIRUS
Adenin-arabinosid (Ara-A) Purin sintesis yang mempunyai khasiat antivirus
thd virus DNA. Adenin Arabinosid 5-Monofosfat
Suatu ester Ara-A yg mempunyai daya larut dlm air yg jauh lebih besar diberikan scra IM dpt menghambat replikasi VHB
Dosis : 10 mg/kgBB/hari minggu 15 mg/kgBB/hari minggu berikutnya
ESO : bersifat neurotoksik
Interferon (IF) Mempunyai efek antivirus dan imunostimulator Ada 3 jenis : α, β dan γ Efek antivirus:
IF akan merangsang enzim intrasel 2, 5-oligodenylate synthese aktivasi ribonuklease menghancurkan mRNA virus hepatitis.
Efek imunostimulator: Membasmi infeksi virus mel mekanisme imun (meningkatkan
kadar IFN) antigen virus hilang permanen. KI: perdarahan GIT, varises esofagus, koma hepatikum ESO:
Segera: menggigil, mialgia, sakit kepala Lambat: rambut rontok, supresi sumsum tulang
Asiclovir Dapat diberikan untuk HBV Kronis selain herpes Diberikan secara parenteral dosis tinggi Dapat menghambat replikasi HBV
Urdafalk Komp: ursodeoxycholic acid (hepatoprotector
life) MK: efek imunomodulator, pengaturan lipid, efek
sitoproteksi Dosis: 8 – 10 mg/kgBB/hr dibagi 2 – 3 dosis ESO : diare, pruritus, ruam kulit, urtikaria
PENCEGAHAN HBV Imunoprofilaksis vaksin HBV sebelum paparan :
Pemberian secara IM (deltoid) . Biasa juga digabung (vaksin kombinasi HAV & HBV) dengan penyuntikan sebanyak 3x dengan jarak 0,1 dan 6 bulan.
indikasi : Imunisasi bayi baru lahir Kelompok resti & usia >19 tahun
Imunoprofilaksis vaksin HBV pasca paparan :Vaksin hepatitis B dan HBIG dengan dosis 0,04-0,07ml/kg HBIG
indikasi : Neonatus dari ibu dgn HBsAG + Kontak seksual dengan pasien HBV
KESIMPULAN Hepatitis B merupakan penyakit
nekroinflamasi hepar yang disebabkan
infeksi virus hepatitis B.
Etiologinya : virus hepatitis B (VHB)
Patogenesis : aktivasi imunulogik tubuh
terhadap VHB. Gejala utama : terdiri dari 3 fase (hepatitis
B akut) : fase prodormal, ikterik dan fase konvalensi
KESIMPULAN Diagnosis : anamnesis, px fisik, px penunjang
seperti laboratorium, usg, CT-scan, biopsi hepar
Komplikasi : hepatitis kronik, sirosis
hepatik,hepatoma
Pengobatan : Obat lini pertamanya adalah
Sulfasalazine dan 5-aminosalisilat dan operasi.
Prognosis : dapat menyebabkan komplikasi
yang serius
KESIMPULANHepatitis B merupakan persoalan kesehatan masyarakatyang perlu segera ditanggulangi, mengingat prevalensiyang tinggi dan akibat komplikasinya.
Penularan hepatitis B terjadi melalui kontak dengan produk darah, saliva, semen, alat-alat yang tercemarhepatitis B dan inokulasi perkutan dan subkutan secaratidak sengaja. Penularan secara parenteral dan nonparenteral serta vertikal dan horizontal dalam keluargaatau lingkungan. Resiko untuk terkena hepatitis B dimasyarakat berkaitan dengan kebiasaan hidup yang
meliputiaktivitas seksual, gaya hidup bebas, serta pekerjaan Yang memungkinkan kontak dengan darah dan materialpenderita.