Referat DHF Buat Lupoy
-
Upload
retnosfadhillah -
Category
Documents
-
view
239 -
download
1
Embed Size (px)
Transcript of Referat DHF Buat Lupoy
-
7/21/2019 Referat DHF Buat Lupoy
1/26
REFERAT
DENGUE HAEMORRHAGIC FEVER (DHF)
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mengikuti
Ujian Kepaniteraan Klinik di Bagian Ilmu Penyakit Dalam
RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Disusun oleh :
ADITYA PANJI PRAKOA
!""#"$%""&%
Di'u'n Ke*'+' :
+,- H- Ni',n' .usi/ *-PD
MF I.MU PENYAKIT DA.AM
R PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
1
-
7/21/2019 Referat DHF Buat Lupoy
2/26
FAKU.TA KEDOKTERAN DAN I.MU KEEHATAN
UNIVERITA MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
!"%%
HA.AMAN PENGEAHAN
Tel'h +i*,esen0'si'n ,e1e,'0 +en2'n u+ul
DENGUE HAEMORRHAGIC FEVER
H',i3T'n22'l :
Te4*'0 : R PKU MUHAMADIYAH YOGYAKARTA
Men5e0uui
Do0e, Pe46i46in23Pen2ui
2
-
7/21/2019 Referat DHF Buat Lupoy
3/26
+,- H- Ni',n' .usi/ *-PD
PEM7AHAAN
I-PENDAHU.UAN
Demam dengue (DD) dan demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang
disebabkan oleh virus dengue. Sampai saat ini, infeksi virus Dengue tetap menjadi masalah
kesehatan di ndonesia. ndonesia dimasukkan dalam kategori !"# dalam stratifikasi DBD
oleh World ealth !rgani"ation ($%&) 2''1 yang mengindikasikan tingginya angka
peraatan rumah sakit dan kematian akibat DBD, khususnya pada anak.1*Data Departemen
+esehatan menunjukkan pada tahun 2''- (dibandingkan tahun 2'') terdapat
peningkatan jumlah penduduk, provinsi dan ke/amatan yang terjangkit penyakit ini, dengan
#ase $atality rate sebesar 1,'10 (2'').
Berbagai faktor kependudukan berpengaruh pada peningkatan dan penyebaran kasus DBD,
antara lain3
1. 4ertumbuhan penduduk yang tinggi,
2. 5rbanisasi yang tidak teren/ana dan tidak terkendali,
*. 6idak efektifnya kontrol vektor nyamuk yang efektif di daerah endemis, dan
. 4eningkatan sarana transportasi.
5paya pengendalian terhadap faktor kependudukan tersebut (terutama kontrol vektornyamuk) harus terus diupayakan, di samping pemberian terapi yang optimal pada penderita
DBD, dengan tujuan menurunkan jumlah kasus dan kematian akibat penyakit ini. Sampai saat
ini, belum ada terapi yang spesifik untuk DBD, prinsip utama dalam terapi DBD adalah terapi
suportif, yakni pemberian /airan pengganti.- Dengan memahami patogenesis, perjalanan
penyakit, gambaran klinis dan pemeriksaan laboratorium, diharapkan penatalaksanaan dapat
dilakukan se/ara efektif dan efisien.
*
-
7/21/2019 Referat DHF Buat Lupoy
4/26
nfeksi dengue merupakan penyakit yang mun/ul kembali, /epat menyebar, ditularkan
oleh nyamuk "edes, terutama%edes aegypti1. Dalam ' tahun terakhir ini insidensinya telah
meningkat *' kali lipat, dan telah terjadi ekspansi geografis ke negaranegara baru terutama
di negra sub tropis. Diperkirakan ada ' juta orang terinfeksi dengue setiap tahunnya.
6erdapat 2. milyar orang yang tinggal di daerah endemis dengue2.
Sejak tahun 17-8 penyakit ini telah ditemukan di Surabaya dan 9akarta. Seiring dengan
berjalannya aktu penyakit ini tersebar ke seluruh ilayah epublik ndonesia, dan seiring
menyebabkan timbulnya +ejadian :uar Biasa (+:B). "ngka kesakitan Demam Berdarah
Dengue (DBD) di ndonesia /enderung meningkat. ;enurut Depkes insidensi DBD mulai
dari ',' insiden per 1''.''' penduduk di tahun 17-8, menjadi *.17 insidensi per 1''.'''
penduduk di tahun 1778, dan menjadi 1.8 insiden per 1''.''' penduduk di tahun 2'1'.
-
7/21/2019 Referat DHF Buat Lupoy
5/26
=ambar 1. Spektrum klinis infeksi virus Dengue8
;anifestasi simptomatik infeksi virus dengue adalah sebagai berikut (gambar 1)3
1. Demam tidak terdiferensiasi
2. Demam dengue (dengan atau tanpa perdarahan)3 demam akut selama 2 hari, ditandai
dengan 2 atau lebih manifestasi klinis (nyeri kepala, nyeri retroorbital, mialgia> atralgia,
ruam kulit, manifestasi perdarahan ?petekie atau uji bendung positif@, leukopenia) dan
pemeriksaan serologi dengue positif atau ditemukan pasien yang sudah dikonfirmasi
menderita demam dengue> DBD pada lokasi dan aktu yang sama.
*. DBD (dengan atau tanpa renjatan)
III- ETIO.OGI
-
7/21/2019 Referat DHF Buat Lupoy
6/26
a. Bentuk klasik, dengan gejala panas hari, disertai sakit kepala, nyeri otot, sendi dan
tulang. 4enurunan jumlah thrombosit dan ruamruam banyak dijumpai kasusnya di
negaranegara kaasan "sia tenggara (ndonesia, Ailipina, ;alaysia,
-
7/21/2019 Referat DHF Buat Lupoy
7/26
epidemik yang kurang efisien dibanding%edes aegypti* Sementara penularan vertikal
(kemungkinan transovarian) virus dengue telah dibuktikan di laboratorium dan di
lapangan, signifikansi penularan ini untuk pemeliharaan virus belum dapat
ditegakkan. Aaktor penyulit pemusnahan vektor adalah baha telur %edes aegypti
dapat bertahan dalam aktu lama terhadap desikasi (pengaetan dan pengeringan),
kadang selama lebih dari satu tahun.
c. Pen'4u (Host)
4ada manusia, masingmasing keempat serotipe virus dengue mempunyai
hubungan dengan demam berdarah dengue. Studi di +uba dan 6hailand telah
menunjukkan baha hubungan yang tinggi se/ara konsisten antara infeksi D2 dan
demam berdarah dengue, tetapi epidemik pada tahun 17-178 ndonesia, 178'
1782 ;alaysia, 1787177' 6ahiti, dan dari tahun 178* seterusnya di 6hailand, D*
adalah serotipe predominan yang ditemukan dari pasien dengan penyakit berat. 4ada
abah tahun 178 di meksiko, 178- 4uerto i/o, dan tahun 1787 l Salvador, D
paling sering diisolasi dari pasien demam berdarah dengue. ;enurut +ardinan (2'')
seseorang yang pernah terinfeksi oleh salah satu serotypesbiasanya kebal terhadap
serotypestersebut dalam jangka aktu tertentu, namun tidak kebal terhadap serotypes
lainnya, bahkan menjadi sensitif terhadap serangan demam berdarah Dengue
emorrhagi# &e'er.
Sindrom syok dengue terjadi dengan frekuensi yang lebih tinggi pada dua
kelompok yang mempunyai keterbatasan se/ara imunologis3 anakanak yang telah
mengalami infeksi denguesebelumnya, dan bayi dengan penyusutan kadar antibodi
denguematernal. Aase akut infeksi, diikuti dengan inkubasi *1* hari, berlangsung
kirakira hari dan dikuti dengan respon imun. nfeksi pertama menghasilkan
imunitas sepanjang hidup terhadap serotipe penginfeksi tetapi merupakan
perlindungan sementara terhadap ketiga serotipe lainnya, dan infeksi sekunder atau
sekuensial mungkin terjadi setelah aktu singkat.
+- .in2un2'n (En8i,on4en0)
+esehatan lingkungan mempelajari dan menangani hubungan manusia dengan
lingkungan dalam keseimbangan ekosistem dengan tujuan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang optimal melalui pen/egahan terhadap penyakit dan
gangguan kesehatan dengan mengendalikan faktor lingkungan yang dapat
menyebabkan timbulnya penyakit. nteraksi lingkungan dengan pembangunan saat ini
maupun yang akan datang saling berpengaruh (Aathi et al., 2'').
-
7/21/2019 Referat DHF Buat Lupoy
8/26
1) +ondisi =eografis
a) +etinggian dari permukaan laut
Setiap kenaikan ketinggian 1'' meter maka selisih suhu udara dengan tempat
semula adalah ',FE. Bila perbedaan tempat /ukup tinggi, maka perbedaan
suhu udara /ukup banyak dan akan mempengaruhi faktorfaktor penyebaran
nyamuk, siklus pertumbuhan parasit di dalam tubuh nyamuk dan musim
penularan (Dit. 9en. 44; dan 4:, 2'')
Distribusi %edes aegypti juga dibatasi oleh ketinggian, nyamuk ini tidak
ditemukan diatas ketinggian 1''' m tetapi telah dilaporkan pada ketinggian
2121 m di ndia, pada 22'' m di +olombia, dimana suhu ratarata tahunan
adalah 1oE, dan pada ketinggian 2'' m di ritea ($orld %ealth
&rganiCation, 2'').
b) Eurah hujan
Eurah hujan yang lebat menyebabkan nisbi udara dan menambah jumlah
tempat perkembangbiakan (breeding pla#es). 4engaruh hujan berbedabeda
menurut banyaknya hujan dan keadaan fisik daerah. 6erlalu banyak hujan akan
menyebabkan banjir dan terlalu kurang hujan akan menyebabkan kekeringan,
mengakibatkan berpindahnya tempat perkembangbiakan se/ara temporer (Dit.
9en. 44; dan 4:, 2'').
+enaikan fluktuasi kasus DBD pada bulan 9anuariAebruari. +enaikan ini
seiring dengan musim hujan dan sesuai dengan kepustakaan yang
memperlihatkan adanya hubungan turun hujan dan penularan penyakit DBD.
Eurah hujan tinggi akan memberikan kesempatan yang baik bagi nyamuk
untuk hidup (SyaGroni, 2'').
/) Suhu
Suhu dapat mempengaruhi ketahanan hidup nyamuk deasa yang akan
mempengaruhi laju penularan. yamuk banyak beristirahat di dalam rumah.
Suhu juga dapat mempengaruhi pola makan dan reproduksi nyamuk dan
meningkatkan kepadatan populasi nyamuk sebagai vektor (SyaGroni, 2'').
d) "ngin
+e/epatan dan arah angin dapat mempengaruhi jarak terbang dan arah terbang
nyamuk sebagai angin. Semakin tinggi ke/epatan angin dapat mengurangi
penularan DBD karena nyamuk terbang jauh terbaa angin ($orld %ealth
&rganiCation, 2'').
8
-
7/21/2019 Referat DHF Buat Lupoy
9/26
e) +elembaban
+elembaban yang rendah memperpendek umur nyamuk, meskipun tidak
berpengaruh pada parasit. 6ingkat kelembaban -' persen merupakan batas
paling rendah untuk memungkinkan hidupnya nyamuk. 4ada kelembaban
yang lebih tinggi nyamuk menjadi lebih aktif dan lebih sering menggigit,
sehingga meningkatan penularan demam berdarah ($orld %ealth
&rganiCation, 2'').
2) +ondisi Demografis
a) +epadatan penduduk
;enurut Simon et al (2'') pada negara berkembang khususnya ndonesia,
faktor di luar kesehatan mempunyai pengaruh besar dalam program
pen/egahan dan pengendalian DBD. ;enurut $orld %ealth &rganiCation
(2'') pada area dengan kejenuhan populasi yang tinggi, banyak orang yang
mungkin terpajan, meskipun indeks rumah nyamuk rendah. 9arak antar rumah
dengan begitu dapat menjadi signifikan epidemiologis, khususnya pada area
dengan tempat tinggal beratap tunggal.
b) ;obilitas penduduk
+asus pandemi yang terjadi se/ara global yang terjadi di "sia 6enggara saat
terpe/ahnya 4erang Dunia ke selama dua dekade sampai mempengaruhi
berbagai negara ke/uali "ntartika. +ondisi seperti ini dapat merespon
terjadinya DBD karena adanya perpindahan penduduk, tra'el international
(mobilitas penduduk), ketidaksetimbangan infrastruktur. %al ini sebagai latar
belakang terjadinya penyebaran DBD se/ara /epat yang menjadi masalah
kesehatan masyarakat se/ara global (Simon et al( 2'').
/) Sanitasi lingkungan
+ondisi sanitasi lingkungan berperan besar dalam perkembangbiakan nyamuk
%edes aegypti, terutama apabila terdapat banyak kontainer penampungan air
hujan yang berserakan dan terlindung dari sinar matahari, apalagi berdekatan
dengan rumah penduduk. Sikap masyarakat terhadap penyakit DBD, yaitu
semakin masyarakat bersikap tidak serius dan tidak berhatihati terhadap
penularan penyakit DBD akan semakin bertambah risiko terjadinya penularan
penyakit DBD. 6indakan pembersihan sarang nyamuk meliputi tindakan3
masyarakat menguras air kontainer se/ara teratur seminggu sekali, menutup
rapat kontainer air bersih, dan mengubur kontainer bekas seperti kaleng bekas,
7
-
7/21/2019 Referat DHF Buat Lupoy
10/26
gelas plastik, barang bekas lainnya yang dapat menampung air hujan sehingga
menjadi sarang nyamuk (dikenal dengan istilah tindakan H*;G) dan tindakan
abatisasi atau menaburkan butiran temephos (abate) ke dalam tempat
penampungan air bersih dengan dosis 1 ppm atau 1 gram temephos S=dalam
1 liter air yang mempunyai efek residu sampai * bulan.
d) Sosial ekonomi
4erilaku yang tidak baik karena belum menyadarinya akan pentingnya
hygiene lingkungan dan diri masyarakat itu sendiri, dapat dipengaruhi oleh
tingkat sosial ekonomi. "kibat dari kesulitan ekonomi, masyarakat /enderung
mengobati sendiri penyakit yang di deritanya seperti demam atau pusing.
"kibatnya mereka baru pergi ke dokter ketika penyakit DBD yang dideritanya
sudah parah sehingga menyulitkan proses penyembuhan (:estari dan Sungkar,
2'').
e) 6ingkat pengetahuan DBD
6ingkat pengetahuan sangat berhubungan dengan sosial ekonomi, semakin
tinggi tingkat ekonomi semakin tinggi pula tingkat pengetahuan (:estari dan
Sungkar, 2'').
V- PATOGENEI
4atogenesis DBD berma/amma/am. "da yang menerangkan baha virulensi virus yang
sangat berperan terhadap se'erity o$ disease. "da juga teori peranan mediator, apoptosis,
genetik, dan antibody dependent enhan#ement. Sebagian ahli menganut antibody dependent
enhan#ement, di mana infeksi virus dengue yang kedua denganserotype 'irus yang berbeda
akan memberikan manifestasi penyakit yang lebih parah. 6eoriteori ini pada akhirnya
menjelaskan akan adanya gangguan hemostasis, permeabilitas kapiler dan kebo/oran plasma.
yamuk membutuhkan darah untuk mematangkan telurnya, tidak hanya darah manusia,
darah sapi juga bisa. 9adi sapi juga bias mengalami DBD.
-
7/21/2019 Referat DHF Buat Lupoy
11/26
;enurut hipotesis infeksi sekunder yang diajukan oleh Suvatte, 17 (gambar 2), sebagai
akibat infeksi sekunder oleh tipe virus dengue yang berbeda, respon antibodi anamnestik
pasien akan terpi/u, menyebabkan proliferasi dan transformasi limfosit dan menghasilkan
titer tinggi g= antidengue. +arena bertempat di limfosit, proliferasi limfosit juga
menyebabkan tingginya angka replikasi virus dengue. %al ini mengakibatkan terbentuknya
kompleks virusantibodi yang selanjutnya mengaktivasi sistem komplemen. 4elepasan E*a
dan Ea menyebabkan peningkatan permeabilitas dinding pembuluh darah dan merembesnya
/airan ke ekstravaskular. %al ini terbukti dengan peningkatan kadar hematokrit, penurunan
natrium dan terdapatnya /airan dalam rongga serosa.7,1'
=ambar 2. %ipotesis infeksi sekunder7
%ipotesis immune enhan#ement menjelaskan menyatakan se/ara tidak langsung bahamereka yang terkena infeksi kedua oleh virus heterolog mempunyai risiko berat yang lebih
besar untuk menderita DBD berat. "ntibodi herterolog yang telah ada akan mengenali virus
lain kemudian membentuk kompleks antigenantibodi yang berikatan dengan A/ reseptor dari
membran leukosit terutama makrofag. Sebagai tanggapan dari proses ini, akan terjadi sekresi
mediator vasoaktif yang kemudian menyebabkan peningkatan permeabilitas pembuluh darah,
sehingga mengakibatkan keadaan hipovolemia dan syok.7,1'
VI- PATOFIIO.OGI
11
-
7/21/2019 Referat DHF Buat Lupoy
12/26
-
7/21/2019 Referat DHF Buat Lupoy
13/26
"dapun mekanisme hipotesis antibody dependent enhan#ementdijelaskan sebagai berikut 3
Bagian 1. %omologous "ntibodies Aorm onnfe/tious EompleIes
;anusia yang pernah terinfeksi demam berdarah akan membuat serum antibodi yang
dapat menetralkan virus dengue yang serotipenya sama (homolog).
7'2i'n !- He0e,olo2ous An0i6o+ies Fo,4 In1e90ious Co4*lees
Dalam infeksi berikutnya, antibodi heterolog yang sudah ada sebelumnya membentuk
kompleks dengan serotipe virus baru yang menginfeksi, tetapi tidak menetralkan virus baru.
7'2i'n $- He0e,olo2ous Co4*lees En0e, Mo,e Mono950es/ ;he,e Vi,us Re*li9'0es
4eningkatan antiboditerikat adalah proses di mana strain tertentu dari virus dengue,
bergabung dengan antibodi nonpenetral, menginisiasi mun/ulnya monosit yang lebih
banyak, sehingga meningkatkan produksi virus.
1*
-
7/21/2019 Referat DHF Buat Lupoy
14/26
;onosit yang terinfeksi melepaskan mediator vasoaktif, mengakibatkan permeabilitas
pembuluh darah meningkat dan manifestasi perdarahan yang menjadi /iri DBD dan DSS.
Dengan demikian, manifestasi klinis yang paling penting dalam penyakit DBD adalah
kebo/oran plasma. Dan untuk mengetahui tandatanda kebo/oran plasma bukannya trombosit
yang dipantau tetapi hematokrit. Selain itu, penting juga pemantauan urine output dan
hemostasis. Dari pengalaman dokter, apabila tidak terjadi pendarahan massi'e, trombosit
*.''' atau .''' juga tidak mengakibatkan kematian pasien.
"dapun tingkat keparahan sindrom kebo/oran kapiler tergantung ukuran /elah endotel dan
lokasi atau daerah yang terkena infeksi, komposisi matriks kompartemen perivaskular, dan
perbedaan tekanan hidrostatik dan tekanan onkotik di intra dan ekstravaskular.
6ekanan hidrostatik dipengaruhi oleh tekanan pompa jantung yang mendorong plasma
keluar dari intravaskular ke ekstravaskular. 6ekanan onkotik adalah nilai tekanan CatCat yang
terkandung dalam darah yang memiliki sifat osmolaritas untuk menahan plasma tetap berada
pada intravaskular. 4ada arteri tekanan hidrostatik lebih besar dari tekanan onkotik maka
plasma bisa keluar ke ekstravaskular memberikan nutrisi dan oksigen pada jaringan tubuh.
Sedangkan di mikrokapiler tekanan hidrostatik lebih ke/il dari tekanan onkotik sehingga
/airan tubuh yang telah kehilangan nutrisi dan mengandung E&2 dapat dikembalikan ke
dalam pembuluh darah. 4erlu dipahami baha apabila kita telah mengetahui kalau kebo/oran
plasma dipengaruhi oleh tekanan onkotik, penggunaan koloid untuk meningkatkan tekanan
osmotik dapat dilakukan apabila telah diketahui adanya tandatanda kebo/oran plasma.
4elebaran /elah endotel dapat juga menyebabkan leukosit keluar dari intravaskular mengejar
makrofag yang mengandung virus dengue, sehingga dapat dimengerti terjadi leukopenia pada
DBD.
;anisfestasi trombositopeni pada infeksi dengue memiliki beberapa hipotesa penyebab3
1. terjadi destruksi trombosit akibat interaksi antibody-antigen 'irus dengue di
permukaan trombositJ
2. kerusakan dinding endotel oleh virus dengue sehingga menyebabkan interaksi
trombosit dengan kolagen subendotel sehingga terjadilah agregasi dan destruksi
trombositJ
*. :- menginduksi antibodi g; antitrombosit sehingga terjadilah destruksi trombositJ
. manifestasi pendarahan pada DBD meningkatkan kebutuhan akan trombosit.
;anifestasi (nomor *) menguatkan baha tidak perlu diberikan infus trombosit pada
1
-
7/21/2019 Referat DHF Buat Lupoy
15/26
pederita DBD, karena pada akhirnya trombosit yang di berikan akan didestruksi
dengan adanya antibodi antitrombosit.
4ada kasus dengue, ada masa inkubasi (virus dengue ada dalam tubuh tapi tidak ada
manifestasi klinis penyakit), fase akut (demam hari
-
7/21/2019 Referat DHF Buat Lupoy
16/26
1. Den2ue Fe8e, 3 Demam disertai gejala tidak khas (ajah memerah dan sakit kepala .
+adangkadang , menggigil menemani kenaikan suhu yang mendadak . setelah itu ,
mungkin ada nyeri retro orbital pada gerakan mata atau tekanan mata , fotofobia ,
sakit punggung , dan nyeri pada otot dan sendi > tulang) dapat ditemui manifestasi
perdarahan petekie dan atau uji torniKuet positif .
:aboratorium 3 :eukopenia , trombositopenia (1''.'''1'.'''), peningkatanhematokrit ringan (1'0)
2. Den2ue H'e4o,,'2i9 Fe8e, 3 Seperti DA, uji tourniKuet positif (L1' spot> in/hi)
disertai perdarahan spontan di kulit dan perdarahan lain, terdapat pembesaran hepar.
.A7ORATORIUM 3 trombositopenia sedang hingga berat ('.'''1''.'''),
peningkatan hematokrit 12'0
*. Den2ue ho9 5n+,o4e3 Didapatkan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi /epat dan
lemah, tekanan nadi menurun (2' mm%g atau kurang) dan peningkatan tekanan
diastole /ontoh 3 1''>7' atau hipotensi, sianosis di sekitar mulut kulit dingin dan
lembab, tampak gelisah, E6 M * menit.
VIII- PEMERIKAAN PENUNJANG
4emeriksaan laboratorium meliputi kadar hemoglobin, kadar hematokrit, jumlah
trombosit, dan hapusan darah tepi untuk melihat adanya limfositosis relatif disertai gambaran
limfosit plasma biru (sejak hari ke *).
1. %itung jenis sel darah putih ( $BE ) mungkin normal atau dengan neutrofil
dominan di fase aal demam . Setelah itu , ada penurunan jumlah darah putih sel
dan neutrofil , men/apai titik nadir menjelang akhir fase demam . perubahan total
jumlah sel putih ( N''' sel > mm* ) dan rasio neutrofil ke limfosit ( neutrofil O
limfosit ) berguna untuk memprediksi masa kritis kebo/oran plasma . 6emuan
ini mendahului trombositopenia atau peningkatan hematokrit . :imfositosis relatif
dengan peningkatan limfosit atipikal umumnya diamati pada akhir fase demam
dan dalam pemulihan . 4erubahan ini juga terlihat di DA .
2. 6rombositopenia umumnya dijumpai pada hari ke *8 sejak timbulnya demam.
%emokonsentrasi dapat mulai dijumpai mulai hari ke * demam. 9umlah
trombosit normal selama fase demam aal . 4enurunan ringan bisadiamati
sesudahnya . 4enurunan tibatiba trombosit di baah 1'' ''' terjadi pada akhir
dari fase demam sebelum timbulnya sho/k atau penurunan demam . 6ingkat
trombosit berkorelasi dengan keparahan DBD . Selain itu ada gangguan fungsi
trombosit . 4erubahan ini berlangsung singkat dan kembali normal selama masa
pemulihan .
1-
-
7/21/2019 Referat DHF Buat Lupoy
17/26
*. %ematokrit normal pada fase demam aal . 4eningkatan ringan mungkin karena
demam , anoreksia dan muntah . +enaikan mendadak hematokrit diamati se/ara
bersamaan atau segera setelah penurunan jumlah trombosit . %emokonsentrasi
atau peningkatan hematokrit 2' 0 dari baseline , misalnya dari hematokrit * 0
untuk L2 0 merupakan bukti obyektif dari kebo/oran plasma .
. 6emuan umum lainnya adalah hypoproteinemia > albuminaemia ( sebagai
konsekuensi dari kebo/oran plasma) , hiponatremia , dan tingkat serum aspartat
aminotransferase sedikit meningkat ( N2''5 > : ) dengan rasio "S6 3 ":6 M 2
4ada DBD yang disertai manifestasi perdarahan atau ke/urigaan terjadinya gangguan
koagulasi, dapat dilakukan pemeriksaan hemostasis (46, "466, Aibrinogen, DDimer, atau
AD4). 4emeriksaan lain yang dapat dikerjakan adalah albumin, S=&6>S=46, ureum>
kreatinin.
5ntuk membuktikan etiologi DBD, dapat dilakukan uji diagnosti/ melalui pemeriksaan
isolasi virus, pemeriksaan serologi atau biologi molekular. Di antara tiga jenis uji etiologi,
yang dianggap sebagai baku emas adalah metode isolasi virus. amun, metode ini
membutuhkan tenaga laboratorium yang ahli, aktu yang lama (lebih dari 1P2 minggu), serta
biaya yang relatif mahal. &leh karena keterbatasan ini, seringkali yang dipilih adalah metode
diagnosis molekuler dengan deteksi materi genetik virus melalui pemeriksaan re'erse
trans#riptionpolymerase #hain rea#tion (64E). 4emeriksaan 64E memberikan hasil
yang lebih sensitif dan lebih /epat bila dibandingkan dengan isolasi virus, tapi pemeriksaan
ini juga relatif mahal serta mudah mengalami kontaminasi yang dapat menyebabkan
timbulnya hasil positif semu. 4emeriksaan yang saat ini banyak digunakan adalah
pemeriksaan serologi, yaitu dengan mendeteksi g; dan g=anti dengue. munoserologi
berupa g; terdeteksi mulai hari ke *, meningkat sampai minggu ke * dan menghilang
setelah -'7' hari. 4ada infeksi primer, g= mulai terdeteksi pada hari ke 1, sedangkan pada
infeksi sekunder dapat terdeteksi mulai hari ke 2.11
1
-
7/21/2019 Referat DHF Buat Lupoy
18/26
=ambar *. 4eningkatan kadar g; Q g= anti Dengue
Salah satu metode pemeriksaan terbaru yang sedang berkembang adalah pemeriksaan
antigen spesifik virus Dengue, yaitu antigen nonstru#tural protein . (S1). "ntigen S1
diekspresikan di permukaan sel yang terinfeksi virus Dengue. ;asih terdapat perbedaandalam berbagai literatur mengenai berapa lama antigen S1 dapat terdeteksi dalam darah.
Sebuah kepustakaan men/atat dengan metode :S", antigen S1 dapat terdeteksi dalam
kadar tinggi sejak hari pertama sampai hari ke 12 demam pada infeksi primer Dengue atau
sampai hari ke pada infeksi sekunder Dengue. 4emeriksaan antigen S1 dengan metode
:S" juga dikatakan memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi (88,0 dan 1''0).
&leh karena berbagai keunggulan tersebut, $%& menyebutkan pemeriksaan deteksi antigen
S1 sebagai uji dini terbaik untuk pelayanan primer.11
4emeriksaan radiologis (foto toraks 4" tegak dan lateral dekubitus kanan) dapat dilakukan
untuk melihat ada tidaknya efusi pleura, terutama pada hemitoraks kanan dan pada keadaan
perembesan plasma hebat, efusi dapat ditemukan pada kedua hemitoraks.
"sites dan efusi pleura dapat pula dideteksi dengan 5S=.,7
I
-
7/21/2019 Referat DHF Buat Lupoy
19/26
b. ;inum yang /ukup, tidak harus air putih boleh seperti susu , jus buah ,
elektrolit isotonik so , solusi rehidrasi oral ( oralit ) dan barley > air
beras . $aspadai overhydration pada bayi dan anakanak
/. ;enjaga suhu tubuh di baah *7 F E . 9ika suhu melampaui *7 F E ,
berikan parasetamol . Dosis yang dianjurkan adalah 1' mg > kg > dosis
dan harus diberikan dalam frekuensi tidak kurang dari enam jam .
Dosis maksimum untuk orang deasa adalah gram > hari . %indari
menggunakan terlalu banyak parasetamol , dan aspirin ,S"D tidak
dianjurkan .
d. +ompres hangat dahi , ketiak dan kaki . ;andi hangat atau mandi
direkomendasikan untuk orang deasa.
e. Segera baa ke rumah sakit bila terdapat tanda bahaya.
7- T'0'l's'n' *'sien +en2'n DF3DHF3D +i Ru4'h 'i0
4rotokol pemberian /airan sebagai komponen utama penatalaksanaan DBD deasa
mengikuti protokol, menga/u pada protokol $%&. 4rotokol ini terbagi dalam kategori,
sebagai berikut3
1. 4enanganan tersangka DBD tanpa syok (gambar ).
2. 4emberian /airan pada tersangka DBD deasa di ruang raat (gambar ).
*. 4enatalaksanaan DBD dengan peningkatan hematokrit M2'0 (gambar -).
. 4enatalaksanaan perdarahan spontan pada DBD deasa
. 6atalaksana sindroma syok dengue pada deasa (gambar ).
=ambar . 4enanganan tersangka DBD tanpa syok
17
-
7/21/2019 Referat DHF Buat Lupoy
20/26
=ambar . 4emberian /airan pada tersangka DBD deasa di ruang raat
=ambar -. 4enatalaksanaan DBD dengan peningkatan hematokrit M2'0
2'
-
7/21/2019 Referat DHF Buat Lupoy
21/26
=ambar . 6atalaksana sindroma syok dengue pada deasa
"da dua hal penting yang perlu diperhatikan dalam terapi /airan khususnya pada
penatalaksanaan demam berdarah dengue3 pertama adalah jenis /airan dan kedua adalah
jumlah serta ke/epatan /airan yang akan diberikan. +arena tujuan terapi /airan adalah untuk
mengganti kehilangan /airan di ruang intravaskular, pada dasarnya baik kristaloid (ringer
21
-
7/21/2019 Referat DHF Buat Lupoy
22/26
laktat, ringer asetat, /airan salin) maupun koloid dapat diberikan. $%& menganjurkan terapi
kristaloid sebagai /airan standar pada terapi DBD karena dibandingkan dengan koloid,
kristaloid lebih mudah didapat dan lebih murah. 9enis /airan yang ideal yang sebenarnya
dibutuhkan dalam penatalaksanaan antara lain memiliki sifat bertahan lama di intravaskular,
aman dan relatif mudah diekskresi, tidak mengganggu sistem koagulasi tubuh, dan memiliki
efek alergi yang minimal.1*
Se/ara umum, penggunaan kristaloid dalam tatalaksana DBD aman dan efektif. Beberapa
efek samping yang dilaporkan terkait dengan penggunaan kristaloid adalah edema, asidosis
laktat, instabilitas hemodinamik dan hemokonsentrasi.12,1*+ristaloid memiliki aktu bertahan
yang singkat di dalam pembuluh darah. 4emberian larutan : se/ara bolus (2' ml>kg BB)
akan menyebabkan efek penambahan volume vaskular hanya dalam aktu yang singkat
sebelum didistribusikan ke seluruh kompartemen interstisial (ekstravaskular) dengan
perbandingan 13*, sehingga dari 2' ml bolus tersebut dalam aktu satu jam hanya ml yang
tetap berada dalam ruang intravaskular dan 1 ml masuk ke dalam ruang interstisial.1amun
demikian, dalam aplikasinya terdapat beberapa keuntungan penggunaan kristaloid antara lain
mudah tersedia dengan harga terjangkau, komposisi yang menyerupai komposisi plasma,
mudah disimpan dalam temperatur ruang, dan bebas dari kemungkinan reaksi anafilaktik.
1,1-
Dibandingkan /airan kristaloid, /airan koloid memiliki beberapa keunggulan yaitu3 pada
jumlah volume yang sama akan didapatkan ekspansi volume plasma (intravaskular) yang
lebih besar dan bertahan untuk aktu lebih lama di ruang intravaskular. Dengan kelebihan
ini, diharapkan koloid memberikan oksigenasi jaringan lebih baik dan hemodinamik terjaga
lebih stabil. Beberapa kekurangan yang mungkin didapatkan dengan penggunaan koloid
yakni risiko anafilaksis, koagulopati, dan biaya yang lebih besar. amun beberapa jenis
koloid terbukti memiliki efek samping koagulopati dan alergi yang rendah (/ontoh3
hetastar/h).1,1- 4enelitian /airan koloid dibandingkan kristaloid pada sindrom renjatan
dengue (DSS) pada pasien anak dengan parameter stabilisasi hemodinamik pada 1 jam
pertama renjatan, memberikan hasil sebanding pada kedua jenis /airan.1,18 Sebuah
penelitian lain yang menilai efektivitas dan keamanan penggunaan koloid pada penderita
deasa dengan DBD derajat 1 dan 2 di ndonesia telah selesai dilakukan, dan dalam proses
publikasi. 9umlah /airan yang diberikan sangat bergantung dari banyaknya kebo/oran plasma
yang terjadi serta seberapa jauh proses tersebut masih akan berlangsung. 4ada kondisi DBD
derajat 1 dan 2, /airan diberikan untuk kebutuhan rumatan +maintenan#e, dan untuk
mengganti /airan akibat kebo/oran plasma. Se/ara praktis, kebutuhan rumatan pada pasien
22
-
7/21/2019 Referat DHF Buat Lupoy
23/26
deasa dengan berat badan ' kg, adalah sebanyak kurang lebih 2''' ml>2 jamJ sedangkan
pada kebo/oran plasma yang terjadi sebanyak 2,0 dari berat badan sebanyak 1''*'''
ml>2 jam. 9adi se/ara ratarata kebutuhan /airan pada DBD dengan hemodinamik yang
stabil adalah antara *'''''' ml>2 jam. amun demikian, pemantauan kadar hematokrit
perlu dilakukan untuk menilai apakah hemokonsentrasi masih berlangsung dan apakah
jumlah /airan aal yang diberikan sudah /ukup atau masih perlu ditambah. 4emantauan lain
yang perlu dilakukan adalah kondisi klinis pasien, stabilitas hemodinamik serta diuresis. 4ada
DBD dengan kondisi hemodinamik tidak stabil (derajat * dan ) /airan diberikan se/ara bolus
atau tetesan /epat antara -1' mg>kg berat badan, dan setelah hemodinamik stabil se/ara
bertahap ke/epatan /airan dikurangi hingga kondisi benarbenar stabil (lihat protokol pada
gambar - dan ). 4ada kondisi di mana terapi /airan telah diberikan se/ara adekuat, namun
kondisi hemodinamik belum stabil, pemeriksaan kadar hemoglobin dan hematokrit perlu
dilakukan untuk menilai kemungkinan terjadinya perdarahan internal.
;onitoring pada pasien aat inap
+ondisi umum, nafsu makan, muntah, perdarahan dan tandatanda dan gejala lainnya.
R perfusi perifer dapat dilakukan sesering diindikasikan karena merupakan indikator aal
sho/k dan mudah dan /epat untuk dilakukan .
6andatanda vital
R seperti suhu, denyut nadi, frekuensi pernapasan dan tekanan darah harus diperiksa
setidaknya setiap 2 jam pada pasien nonsho/k dan 12 jam pada pasien sho/k.
R Serial hematokrit harus dilakukan setidaknya setiap - jam dalam kasus yang stabil dan
harus lebih sering pada pasien yang tidak stabil atau mereka yang di/urigai perdarahan.
R &utput urine (jumlah urine) harus di/atat setidaknya setiap 8 sampai 12 jam di kasus rumit
dan pada setiap jam pada pasien dengan mendalam syok > berkepanjangan atau orangorang
dengan kelebihan /airan. Selama periode ini jumlah urin harus ',ml>kgbb>jam.
+riteria untuk pemulangan pasien
R 6idak adanya demam selama setidaknya 2 jam tanpa penggunaan terapi anti demam .
R nafsu makan baik .
R perbaikan klinis terlihat .
R &utput urine memuaskan .
R ;inimal 2* hari telah berlalu setelah pemulihan dari sho/k.
R 6idak ada gangguan pernapasan dari efusi pleura dan as/ites sudah tidak ada .
2*
-
7/21/2019 Referat DHF Buat Lupoy
24/26
R 9umlah trombosit lebih dari ' ''' > mm* . 9ika tidak , pasien dapat dianjurkan untuk
menghindari kegiatan traumatis setidaknya 12 minggu untuk jumlah trombosit menjadi
normal. dalam kebanyakan kasus rumit , trombosit meningkat normal dalam * hari .
2
-
7/21/2019 Referat DHF Buat Lupoy
25/26
DAFTAR PUTAKA
1. =ibbons
-
7/21/2019 Referat DHF Buat Lupoy
26/26