Referat Dhf Aprilia Okeeeyyy

download Referat Dhf Aprilia Okeeeyyy

of 28

Transcript of Referat Dhf Aprilia Okeeeyyy

  • 8/17/2019 Referat Dhf Aprilia Okeeeyyy

    1/28

    PendahuluanInfeksi virus dengue merupakan salah satu penyakit dengan vektor nyamuk 

    (”mosquito borne disease”) yang paling penting di seluruh dunia terutama di daerah

    tropis dan subtropis. Penyakit ini mempunyai spektrum klinis dari asimptomatis,

    undifferentiated febrile illness, demam dengue (DD) dan demam berdarah dengue

    (DBD), mencakup manifestasi paling berat yaitu sindrom syok dengue (dengue

     shock syndrome/DSS ).

    Pada tahun !"#an, hanya sembilan negara yang dilaporkan merupakan

    endemi infeksi dengue, saat ini endemi dengue dilaporkan ter$adi di % negara di

    seluruh dunia. World Health Organization  (&') memperkirakan lebih dari %,"

    milyar penduduk berisiko menderita infeksi dengue. etiap tahunnya dilaporkan

    ter$adi ## $uta kasus demam dengue dan setengah $uta kasus demam berdarah

    dengue ter$adi di seluruh dunia dan !#* penderita demam berdarah dengue ini

    adalah anak+anak dibaah usia " tahun. &alaupun demikian tidaklah benar $ika

    dikatakan DD-DBD adalah penyakit pada anak, pada saat ke$adian luar biasa (/B)

    tahun %##0 di enam rumah sakit di DI 1akarta tercatat lebih dari 2"* kasus

    DD-DBD adalah deasa. %  3ingkat mortalitas di sebagian besar negara di 4sia

    3enggara mengalami penurunan dan saat ini berada dibaah *, alaupun di beberapa negara masih diatas 0* akibat penanganan yang terlambat.

    Gambar 1. Insiden rata+rata setiap propinsi saat ter$adi /B Dengue tahun %##0

    Infeksi dengue dapat disebabkan oleh salah satu dari keempat serotipe virus

    yang dikenal (D56+,D56+%,D56+7 dan D56+0). Infeksi salah satu serotipe akan

    memicu imunitas protektif terhadap serotipe tersebut tetapi tidak terhadap serotipe

    yang lain, sehingga infeksi kedua akan memberikan dampak yang lebih buruk. 'al

  • 8/17/2019 Referat Dhf Aprilia Okeeeyyy

    2/28

    ini dikenal sebagai fenomena yang disebut antibody dependent enhancement  (4D5),

    dimana antibodi akibat serotipe pertama memperberat infeksi serotipe kedua.

    8engingat infeksi dengue termasuk dalam # $enis penyakit infeksi akut

    endemis di Indonesia maka seharusnya tidak boleh lagi di$umpai misdiagnosis atau

    kegagalan pengobatan. 8enegakkan diagnosis DBD pada stadium dini sangatlah

    sulit karena tidak adanya satupun pemeriksaan diagnostik yang dapat memastikan

    diagnosis DBD dengan sekali periksa, oleh sebab itu perlu dilakukan pengaasan

     berkala baik klinis maupun laboratoris. %

    Definisi

    Demam dengue (DD) merupakan sindrom benigna yang disebabkan oleh

    ”arthropod borne viruses” dengan ciri demam bifasik, mialgia atau atralgia, rash,

    leukopeni dan limfadenopati. Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit

    demam akibat virus dengue yang berat dan sering kali fatal. 7

    DBD dibedakan dari DD berdasarkan adanya peningkatan permeabilitas

    vaskuler dan bukan dari adanya perdarahan. Pasien dengan demam dengue (DD)

    dapat mengalami perdarahan berat alaupun tidak memenuhi kriteria &' untuk 

    DBD.

    Sejarah infeksi dengue dan virus dengue

    DD klinis dilaporkan pertama kali oleh Banyamin Reesh pada bulan 4gustus

    +ktober 29# (break bone fever ) di Philadelphia.0,: Pada tahun !"0, DBD pertama

    kali dilaporkan di ;ilipina yang kemudian menyebar ke negara+negara kaasan 4sia

    3enggara. Pada tahun !9# an penyakit ini merambah negara+negara di Benua

    4merika yang beriklim tropis dan subtropis.:

    Di Indonesia, pertama kali dilaporkan kasus DD oleh Bylon  di Batavia

    tahun22!.0  asus DBD pertama kali terdiagnosis di urabaya pada tahun !:9.

    Penyakit ini terutama menyerang anak usia dibaah " tahun. Dalam kurun aktu

    0# tahun, penyakit ini telah menyebar ke seluruh propinsi di Indonesia.: Istilah

    haemorrhagic fever  di 4sia 3enggara pertama kali digunakan di ;ilipina tahun !"7 ,

    kasusnya dilaporkan oleh

  • 8/17/2019 Referat Dhf Aprilia Okeeeyyy

    3/28

    yang sama, Kimura  dan Hotta berhasil mengisolasi dan mempublikasikan virus

    D56+ selama ter$adi epidemi di 6agasaki."  =irus D56+% berhasil diisolasi oleh

    se$umlah ahli di 6e >uinea pada tahun !00. =irus D56+7 dan 0 diidentifikasi oleh

    'ammon dkk tahun !:# 0 dan dua tahun kemudian berhasil mengidentifikasi virus

    D56+ " dan :."

    tiologi

    =irus dengue termasuk genus ;lavivirus dari keluarga flaviviridae dengan

    ukuran "# nm dan mengandung ?64 rantai tunggal. 9 'ingga saat ini dikenal empat

    serotipe yaitu D56+,D56+%,D56+7 dan D56+0.

    +!

    =irus dengue ditularkan oleh nyamuk 4edes dari subgenus tegomya. Aedes

    aegypty merupakan vektor epidemik yang paling penting disamping spesies lainnya

    seperti Aedes albopictus Aedes polynesiensis yang merupakan vektor sekunder dan

    epidemi yang ditimbulkannya tidak seberat yang diakibatkan Aedes aegypty.9

    Gambar !" Profil nyamuk 4edes dibandingkan nyamuk anopheles dan cule@

    7

  • 8/17/2019 Referat Dhf Aprilia Okeeeyyy

    4/28

    Patofisiologi

    Patofisiologi yang terpenting dan menentukan dera$at penyakit ialah adanya

     perembesan plasma dan kelainan hemostasis yang akan bermanifestasi sebagai

     peningkatan hematokrit dan trombositopenia. 4danya perembesan plasma ini

    membedakan demam dengue dan demam berdarah dengue. !,#

    'ingga saat ini patofisiologi DD-DBD masih belum $elas. 7  Beberapa teori

    dan hipotesis yang dikenal untuk mempela$ari patofisiologi infeksi dengue ialah A

    . 3eori virulensi virus%. 3eori imunopatologi

    7. 3eori antigen antibodi

    0. 3eori infection enchancing antibody

    ". 3eori mediator 

    :. 3eori endotoksin2. 3eori limfosit

    9. 3eori trombosit endotel

    !. 3eori apoptosis. !

    e$ak tahun !"#an, dari pengamatan epidemiologis, klinis dan laboratoris muncul

    teori infeksi sekunder oleh virus lain berturutan, teori antigen antibodi dan aktivasi

    komplemen, dari sini berkembang men$adi teori infection enhancing antibody

    kemudian muncul peran endotoksemia dan limfosit 3. !

    0

  • 8/17/2019 Referat Dhf Aprilia Okeeeyyy

    5/28

    Gambar !" 3eori secondary heterologous infection yang pertama kali dipublikasikan

    oleh uvatte,!22 dan pernah dianut untuk men$elaskan patofisiologi DD-DBD

    Diantara teori+teori dan hipotesis patofisiologi infeksi dengue, teori

    enhancing antibody dan teori virulensi virus merupakan teori yang paling penting

    untuk dipahami. #

    3eori  secondary heterologous infection dimana infeksi kedua dari serotipe

     berbeda dapat memicu DBD berat, berdasarkan data epidemiologi dan hasil

    laboratorium hanya berlaku pada anak berumur diatas tahun. Pada pemeriksaan u$i

    'I, DBD berat pada anak dibaah tahun ternyata merupakan infeksi primer. >e$ala

    klinis ter$adi akibat adanya Ig > anti dengue dari ibu. Dari observasi ini, diduga kuatadanya antibodi virus dengue dan sel 3 memori berperan penting dalam patofisiologi

    DBD. #

    #eori enhancing antibody$ the immune enhancement theory

    3eori ini dikembangkan 'alstead tahun !2#an. Belaiau menga$ukan dasar 

    imunopatologi DBD-D akibat adanya antibodi non+neutralisasi heterotrpik selama

     per$alanan infeksi sekunder yang menyebabkan peningkatan $umlah sel mononuklear yang terinfeksi virus dengue. Berdasarkan data epuidemiologi dan studi in vitro,

    teorui ini saat ini dikenal sebagai ”antibody dependent enhancement ” (4D5) yang

    dianut untuk men$elaskan patogenesis DBD-D. 'ipotesisi ini $uga mendukung

     baha pasien yang menderita infeksi sekunder dengan serotipe virus dengue

    heteroolog memiliki risiko lebih tinggi mengalami DBD dan D.

    8enurut teori 4D5 ini, saat pertama digigit nyamuk 4edes aegypty, virus

    D56 akan masuk dalam sirkulasi dan ter$adi 7 mekanisme yaitu A

    + 8ekanisme aferen dimana virus D56 melekat pada monosit melalui reseptor 

    ;c dan masuk dalam monosit

    + 8ekanisme eferen dimana monosit terinfeksi menyebar ke hati, limpa dan

    sumsum tulang (ter$adi viremia).

    + 8ekanisme efektor dimana monosit terinfeksi ini berinteraksi dengan

     berbagai sistem humoral dan memicu pengeluaran subtansi inflamasi (sistem

    komplemen), sitokin dan tromboplastin yang mempengaruhi permeabilitas

    kapiler dan mengaktivasi faktor koagulasi. #

    "

  • 8/17/2019 Referat Dhf Aprilia Okeeeyyy

    6/28

    4ntibodi Ig > yang terbentuk dari infeksi dengue terdiri dariA

    + 4ntibodi yang menghambat replikasi virus (antibodi netralisasi)

    + 4ntibodi yang memacu replikasi virus dalam monosit (infection enhancing 

    antibody). #

    4ntibodi non netralisasi yang dibentuk pada infeksi primer akan

    menyebabkan kompleks imun infeksi sekunder yang menghambat replikasi virus.

    3eori ini pula yang mendasari baha infeksi virus dengue oleh serotipe berlainan

    akan cenderung lebih berat. Penelitian in vitro menun$ukkan $ika kompleks antibodi

    non netralisasi dan dengue ditambahkan dalam monosit akan ter$adi opsonisasi,

    internalisasi dan akhirnya sel terinfeksi sedangkan virus tetap hidup dan berkembang.

    4rtinya antibodi non netralisasi mempermudah monosit terinfeksi sehingga penyakit

    cenderung lebih berat.#

    Gambar %. 3eori secondary heterologous infection

    'ipotesis 4D5 ini telah mengalami beberapa modifikasi yang mencakup

    respon imun meliputi limfosit 3 dan kaskade sitokin. ?othman dan 5nnis (!!!)

    :

  • 8/17/2019 Referat Dhf Aprilia Okeeeyyy

    7/28

    men$elaskan baha kebocoran plasma (plasma leakage) pada infeksi sekunder 

    dengue ter$adi akibat efek sinergistik dari I;6+, 36;+C dan protein kompleman

    teraktivasi pada sel endotelial di seluruh tubuh.

    'ipotesis 4D5 di$elaskan sebagai berikut antibodi dengue mengikat virus

    membentuk kompleks antibodi non netralisasi+virus dan berikatan pada reseptor ;c

    monosit (makrofag). 4ntigen virus dipresentasikan oleh sel terinfeksi ini melalui

    antigen 8'E memicu limfosit 3 (ED0 dan ED 9) sehingga ter$adi pelepasan sitokin

    (I;6+) yang mengaktivasi sel lain termasuk makrofag sehingga ter$adi up+regulation

     pada reseptor ;c dan ekspresi 8'E. ?angkaian reaksi ini memicu imunopatologi

    sehingga faktor lain seperti aktivasi komplemen, aktivasi platelet, produksi sitokin

    (36;C, I/+,I/+:) akan menyebabkan eksaserbasi kaskade inflamasi.

    Gambar &" ?espon imun pad ainfeksi virus dengue terhadap pencegahan infeksid an

     patogenesis DBD-D

    (dikutip dari kepustakaan no. # )

    #abel 1. Peran sitokin dan mediator kimiai dalam patogenesis DBD

    (dikutip dari kepustakaan no. # )

    2

  • 8/17/2019 Referat Dhf Aprilia Okeeeyyy

    8/28

    9

  • 8/17/2019 Referat Dhf Aprilia Okeeeyyy

    9/28

    'anifestasi Klinis

    Pada dasarnya ada empat sindrom klinis dengue yaitu A

    . ilent dengue atau Fndifferentiated fever 

    %. Demam dengue klasik 

    7. Demam berdarah Dengue ( Dengue 'emorrhagic fever)

    0. Dengue hock yndrome (D).

    Gambar (. iklus transmisi demam dengue- demam berdarah dengue

    Demam Dengue

    Demam dengue ialah demam akut selama %+2 hari dengan dua atau lebihmanifestasi nyeri kepala, nyeri retro+orbital, mialgia, ruam kulit, manifestasi

     perdarahan dan leukopenia.  4al penyakit biasanya mendadak dengan adanya trias

    yaitu demam tinggi, nyeri pada anggota badan dan ruam. 0,%

    + Demam A suhu tubuh biasanya mencapai 7! E sampai 0# E dan demam

     bersifat bifasik yang berlangsung sekitar "+2 hari. 9

    + ?uam kulit A kemerahan atau bercak bercak mera$ yang menyebar dapat

    terlihat pada a$ah, leher dan dada selama separuh pertama periode demam

    dan kemungkinan makulopapular maupun menyerupai demam skalartina

    yang muncul pada hari ke 7 atau ke 0. 9 ?uam timbul pada :+% $am sebelum

    suhu naik pertama kali (hari sakit ke 7+") dan berlangsung 7+0 hari. %

    4noreksi dan obstipasi sering dilaporkan. >e$ala klinis lainnya meliputi fotofoi,

     berkeringat, batuk, epistaksis dan disuria. elen$ar limfa servikal dilaporkan

    membesar pada :2+22* kasus atau dikenal sebagai !astelani"s sign  yang

     patognomonik. Beberapa bentuk perdarahan lain dapat menyertai.0,%

    !

  • 8/17/2019 Referat Dhf Aprilia Okeeeyyy

    10/28

    Gambar ). pektrum linis DD dan DBD

    Pada pemeriksaan laboratorium selama DD akut ialah sebagai berikut

    + 'itung sel darah putih biasanya normal saat permulaan demam kemudian

    leukopeni hingga periode demam berakhir 

    + 'itung trombosit normal, demikian pula komponen lain dalam mekanisme

     pembekuaan darah. Pada beberapa epidemi biasanya ter$adi trombositopeni

    + erum biokimia-enGim biasanya normal,kadar enGim hati mungkin

    meningkat. 9

    Demam Berdarah Dengue

    Pada aal per$alanan penyakit, DBD menyerupai kasus DD. asus DBD ditandai 0

    manifestasi klinis yaitu A

    + Demam tinggi

    + Perdarahan terutama perdarahan kulit

    + 'epatomegali

    + egagalan peredaran darah (circulatory failure).0,2,9,%

    Pada DBD terdapat perdarahan kulit, u$i tornikuet positif, memar dan

     perdarahan pada tempat pengambilan darah vena. Petekia halus tersebar di anggota

    gerak, muka, aksila sering kali ditemukan pada masa dini demam. 5pistaksis dan

     perdarahan gusi $arang di$umpai sedangkan perdarahan saluran pencernaan hebat

    lebih $arang lagi dan biasanya timbul setelah ren$atan tidak dapat diatasi. %

    'ati biasanya teraba se$ak aal fase demam, bervariasi mulai dari teraba %+0

    cm dibaah tepi rusuk kanan. Pembesaran hati tidak berhubungan dengan keparahan

     penyakit tetapi hepatomegali sering ditemukan dalam kasus+kasus syok. 6yeri tekan

    hati terasa tetapi biasanya tidak ikterik.

    9

     

    #

  • 8/17/2019 Referat Dhf Aprilia Okeeeyyy

    11/28

    #abel !. >e$ala klinis demam dengue dan demam berdarah dengue

    (Dikutip dari kepustakaan no. dan %)

    Demam Dengue Gejala Klinis Demam Berdarah

    Dengue

    HH

    HHH

    H

    HH

    HH

    HH

    HH

    HH

    H

    #

    #

    H

    HHHH

    #

    HH

    H

    HH

    #

     6yeri epala

    8untah

    8ual

     6yeri tot

    ?uam ulit

    Diare

    Batuk Pilek 

    /imfadenopati

    e$ang

    esadaran menurun

    bstipasi

    F$i tornikuet positif 

    Petekie

    Perdarahan saluran cerna

    'epatomegali

     6yeri perut

    3rombositopenia

    yok 

    H

    HH

    H

    H

    H

    H

    HH

    H

    H

    HH

    H

    HH

    HHH

    H

    HHH

    HHH

    HHHH

    HHH

    Pada pemeriksaan laboratoriun dapat ditemukan adanya trombositopenia

    sedang hingga berat disertai hemokonsentrasi. Perubahan patofisiologis utamamenentukan tingkat keparahan DBD dan membedakannya dengan DD ialah

    gangguan hemostasis dan kebocoran plasma yang bermanifestasi sebagai

    trombositopenia dan peningkatan $umlah trombosit.9

  • 8/17/2019 Referat Dhf Aprilia Okeeeyyy

    12/28

    Gambar *" urva suhu pada demam berdarah dengue,

     saat suhu reda keadaan klinis pasien memburuk (syok)

    (dikutip dari kepustakaan no.%

    Dengue Shock Syndrome

    Pada D di$umpai adanya manifestasi kegagalan sirkulasi yaitu nadi lemah

    dan cepat, tekanan nadi menurun (%#mm'g), hipotensi, kulit dingin dan lembab

    dan pasien tampak gelisah.

    Gambar +" elainan utama pada DBD, gambaran skematis kebocoran

     plasma pada DBD ( Dikutip dari kepustakaan no. 7)

    %

  • 8/17/2019 Referat Dhf Aprilia Okeeeyyy

    13/28

    Diagnosis

    riteria diagnosis &' hanya berlaku untuk DBD, tidak untuk spektrum

    infeksi dengue yang lain. &' membuat panduan diagnosis DBD karena DBD

    adalah masalah kesehatan masyarakat dengan angka kematian yang tinggi. Bila

    kriteria &' tidak terpenuhi maka yang dihadapi memang bukan DBD, mungkin

    DD atau infeksi virus lainnya. riteria &' sangat membantu dalam membuat

    diagnosis pulang (bukan diagnosis masuk rumah sakit), sehingga catatan medis dapat

    dibuat lebih tepat.%

    riteria diagnosis DBD ialah dua atau lebih tanda klinis ditambah tanda

    laboratoris yaitu trombositopeni dan hemokonsentrasi (kedua hasil laboratorium

    tersebut harus ada) dan dikonfirmasi dengan pemeriksaan serologi.%

    riteria diagnosis DBD (!ase definition) berdasarkan &' !!2 ialah A

    riteria klinis A

    + Demam tinggi mendadak tanpa sebab $elas terus menerus selama %+2 hari

    + 3erdapat manifestasi perdarahan termasuk u$i tornikuet positif, petekie,

    ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis dan melena

    + Pembesaran hati

    + yok ditandai nadi cepat dan lemah serta penurunan tekanan nadi

    riteria laboratorium A

    + 3rombositopenia (##.###-µl atau kurang)

    + 'emokonsentrasi dengan peningkatan hematokrit lebih dari %#*. 9

    Pembagian dera$at DBD menurut &' !2" dan !9: ialah A

    + Derajat , - Demam diikuti ge$ala tidak spesifik. atu+satunya manifestasi

     perdarahan adalah tes torniJuet yang positif atau mudah memar.

    + Derajat ,, - >e$ala yang ada pada tingkat I ditambah dengan perdarahan

    spontan. Perdarahan bisa ter$adi di kulit atau di tempat lain.

    + Derajat ,,,- egagalan sirkulasi ditandai oleh denyut nadi yang cepat dan

    lemah, tekanan nadi menurun (%#mm'g) atau hipotensi, suhu tubuh rendah,

    kulit lembab dan penderita gelisah.

    7

  • 8/17/2019 Referat Dhf Aprilia Okeeeyyy

    14/28

    + Derajat ,. - yok berat dengan nadi yang tidak teraba dan tekanan darah

    tidak dapat diperiksa. 0,2,9,%

    Pemeriksaan Penunjang

    . Pemeriksaan laboratorium

    3rombositopeni dan hemokonsentrasi merupakan kelainan yang selalu

    ditemukan pada DBD. Penurunan $umlah trombosit ##.###-pl biasa ditemukan

     pada hari ke+7 sampai ke+9 sakit, sering ter$adi sebelum atau bersamaan dengan

     perubahan nilai hematokrit. 'emokonsentrasi yang disebabkan oleh kebocoran

     plasma dinilai dari peningkatan nilai hematokrit.

    Penurunan nilai trombosit yang disertai atau segera disusul dengan

     peningkatan nilai hematokrit sangat unik untuk DBD, kedua hal tersebut biasanya

    ter$adi pada saat suhu turun atau sebelum syok ter$adi. Perlu diketahui baha nilai

    hematokrit dapat dipengaruhi oleh pemberian cairan atau oleh perdarahan. 1umlah

    leukosit bisa menurun (leukopenia) atau leukositosis, limfositosis relatif dengan

    limfosit atipik sering ditemukan pada saat sebelum suhu turun atau syok.

    'ipoproteinemi akibat kebocoran plasma biasa ditemukan. 4danya fibrinolisis dan

    ganggungan koagulasi tampak pada pengurangan fibrinogen, protrombin, faktor =III,

    faktor KII, dan antitrombin III. P33 dan P3 meman$ang pada sepertiga sampai

    setengah kasus DBD.0

    %. Pencitraan pencitraan

    %. Pemeriksaan rontgen dada

    Pencitraan dengan foto paru dapat menun$ukan adanya efusi pleura dan pengalaman

    menun$ukkan baha posisi lateral dekubitus kanan lebih baik dalam mendeteksi

    cairan dibandingkan dengan posisi berdiri apalagi berbaring.7

    Gambar /. Indeks efusi pleura akibat infeksi virus dengue

    0

  • 8/17/2019 Referat Dhf Aprilia Okeeeyyy

    15/28

    %.%. Pencitraan Fltrasonografis

    Pencitraan F> pada anak lebih disukai dengan pertimbangan dan yang penting

    tidak menggunakan sistim pengion (sinar K) dan dapat diperiksa sekaligus berbagai

    organ dalam perut. 4danya ascites dan cairan pleura pada pemeriksaan F> sangat

    membantu dalam penatalaksanaan DBD. Pemeriksaan F> dapat pula dipakai

    sebagai alat diagnostik bantu untuk meramalkan kemungkinan penyakit yang lebih

     berat misalnya dengan melihat penebalan dinding kandung empedu dan penebalan

     pankreas dimana tebalnya dinding kedua organ tersebut berbeda bermakna pada

    DBD I+II dibanding DBD III+I=. 7

    7. Pemeriksaan erologi.

    4da beberapa u$i serologi yang dapat dilakukan yaitu A

    + F$i hambatan hemaglitinasi

    + F$i 6etralisasi

    + F$i fiksasi komplemen

    + F$i 'emadsorpsi Immunosorben

    + F$i 5lisa 4nti Dengue Ig 8

    + 3es Dengue Blot. 2

    Pemeriksaan rapid sero diagnostic test 

    F$i serodiagnostik cepat komersial dapat membantu diagnostik dan dapat pula

    menimbulkan keraguan. F$i serodiagnostik cepat sering menghasilkan negatif palsu pada hari demam ke %+7. it serodiagnostik yang berisi Ig 8, Ig 8 dan Ig > atau Ig

    > sa$a. Infeksi primer, hari sakit 7+0 akan di$umpai peningkatan Ig 8 lalu meningkat

    dan mencapai puncaknya dan menurun kembali dan menghilang pada hari sakit ke

    7#+:#. Peningkatan Ig 8 akan diikuti peningkatan Ig > yang mencapai puncak pada

    hari ke " kemudian menurun dalam kadar rendah seumur hidup. 3etapi pada infeksi

    sekunder akan memacu timbulnya Ig > sehingga kadarnya naik dengan cepat

    sedangkan Ig 8 menyusul kemudian. 4pabila tidak terdeteksi pada hari demam ke %+

    7 pada klinis mencurigakan maka pemeriksaan harus diulang 0+: hari lagi.

    "

  • 8/17/2019 Referat Dhf Aprilia Okeeeyyy

    16/28

    Gambar 10. ?espon imun terhadap infeksi dengue

    ?espon imun terhadap infeksi dengue A

    4ntibodi Ig 8 A

    + 8ungkin tidak terbentuk hingga %# hari setelah onset infeksi

    + 8ungkin terbentuk pada kadar yang rendah atau tidak terdeteksi pasca infeksi

     primer singkat

    4ntibodi Ig > A

    + 3erbentuk dengan cepat pasca +% hari onset ge$ala

    + 8eningkat pada infeksi primer 

    + 8enetap hingga 7#+0# hari dan kemudian menurun

    ekitar %#+7#* pasien dengan infeksi sekunder dengue tidak menghasilkan Ig 8 anti

    dengue pada kadar yang dapat dideteksi hingga hari ke # dan harus didiagnosis

     peningkatan Ig > anti dengue.

     0

    :

  • 8/17/2019 Referat Dhf Aprilia Okeeeyyy

    17/28

    Gambar 11. Per$alanan penyakit infeksi virus dengue

    Komlikasi

    . 5nsefalopati dengue dapat ter$adi pada DBD dengan maupun tanpa syok 

    %. kelainan >in$al akibat syok berkepan$angan

    7. 5dema paru, akibat over loading cairan.

    Penatalaksanaan

    Pengobatan DBD bersifat suportif simptomatik dengan tu$uan memperbaiki

    sirkulasi dan mencegah timbulnya ren$atan dan timbulnya oagulasi Intravaskuler 

    Diseminata (ID).7

    Gambar 1!. istem triase dalam penatalaksanaan DBD di rumah sakit

    (dikutip dari kepustakaan no. %)

    Penatalaksanaan Demam DenguePenatalaksanaan kasus DD bersifat simptomatis dan suportif meliputi A

    + 3irah baring selama fase demam akut

    + 4ntipiretik atau sponging untuk men$aga suhu tbuh tetap dibaah 0# E,

    sebaiknya diberikan parasetamol

    + 4nalgesik atau sedatif ringan mungkin perlu diberikan pada pasien yang

    mengalami nyeri yang parah

    + 3erapi elektrolit dan cairan secara oral dian$urkan untuk pasien yang

     berkeringat lebih atau muntah. 9

    2

  • 8/17/2019 Referat Dhf Aprilia Okeeeyyy

    18/28

    Penatalaksanaan Demam berdarah Dengue

    Berdasarkan ciri patofisiologis maka $elas per$alanan penyakit DBD lebih

     berat sehingga prognosis sangat tergantung pada pengenalan dini adanya kebocoran

     plasma. Penatalaksanaan fase demam pada DBD dan DD tidak $auh berbeda. 8asa

    kritis ialah pada atau setelah hari sakit yang ketiga yang memperlihatkan penurunan

    ta$am hitung trombosit dan peningkatan ta$am hematokrit yang menun$ukkan adanya

    kehilangan cairan. 9 unci keberhasilan pengobatan DBD ialah ketepatan volume

    replacement atau penggantian volume, sehingga dapat mencegah syok.%

    Perembesan atau kebocoran plasma pada DBD ter$adi mulai hari demam

    ketiga hingga ketu$uh dan tidak lebih dari 09 $am sehingga fase kritis DBD ialah dari

    saat demam turun hingga 09 $am kemudian. bservasi tanda vital, kadar hematokrit,

    trombosit dan $umlah urin : $am sekali (minimal % $am sekali) perlu dilakukan.

    Pengalaman dirumah sakit mendapatkan sekitar :#* kasus DBD berhasil

    diatasi hanya dengan larutan kristaloid, %#* memerlukan cairan koloid dan "*

    memerlukan transfusi darah. Eairan kristaloid yang direkomendasikan &' untuk 

    resusitasi aal syok ialah ?inger laktat, ?inger asetat atau 6aE/ #,!*. ?inger 

    memiliki kelebihan karena mengandung natrium dan sebagai base corrector untuk 

    mengatasi hiponatremia dan asidosis yang selalu di$umpai pada DBD. Fntuk DBD

    stadium I= perlu ditambahkan base corrector disamping pemberian cairan ?inger 

    akibat adanya asidosis berat. %

    aat pasien berada dalam fase demam, pemberian cairan hanyalah untuk 

    rumatan bukan cairan pengganti karena kebocoran plasma belum ter$adi. 1enis dan

     $umlah cairan harus disesuaikan. Pada DD tidak diperlukan cairan pengganti karenatidak ada perembesan plasma.%

    Bila pada syok DBD tidak berhasil diatasi selama 7# menit dengan resusitasi

    kristaloid maka cairan koloid harus diberikan (ada 7 $enis dekstan, gelatin dan

    hydro@y ethyl starch)sebanyak #+7#ml-kgBB. Berat molekul cairan koloid lebih

     besar sehingga dapat bertahan dalam rongga vaskular lebih lama (7+9 $am) daripada

    cairan kristaloid dan memiliki kapasitas mempertahankan tekanan onkotik vaskular 

    lebih baik.%

    9

  • 8/17/2019 Referat Dhf Aprilia Okeeeyyy

    19/28

    #abel %. 1enis cairan kristaloid untuk resusitasi DBD

    Pada syok berat (lebih dari :# menit) pasca resusitasi kristaloid

    (%#ml-kgBB-7#menit) dan diikuti pemberian cairan koloid tetapi belum ada

     perbaikan maka diperlukan pemberian transfusi darah minimal ## ml dapat segera

    diberikan. bat inotropik diberikan apabila telah dilakukan pemberian cairan yang

    memadai tetapi syok belum dapat diatasi.%

    #abel &. 1enis cairan koloid untuk resusitasi DBD

    Pemasangan E=P pada DBD tidak dian$urkan karena prosedur E=P bersifat

    traumatis untuk anak dengan trombositopenia, gangguan vaskular dan homeostasis

    sehingga mudah ter$adi perdarahan dan infeksi, disamping prosedur penger$aannya

     $uga tidak mudah dan manfaatnya $uga tidak banyak.%

    !

  • 8/17/2019 Referat Dhf Aprilia Okeeeyyy

    20/28

    Pemberian suspensi trombosit umumnya diperlukan dengan pertimbangan

     bila ter$adi perdarahan secara klinis dan pada keadaan ID. Bila diperlukan suspensi

    trombosit maka pemberiannya diikuti dengan pemberian fresh froGen plasma (;;P)

    yang masih mengandung faktor+faktor pembekuan untuk mencegah agregasi

    trombosit yang lebih hebat. Bila kadar hemoglobin rendah dapat pula diberikan

     packed red cell (P?E).%

    etelah fase krisis terlampau, cairan ekstravaskular akan masuk kembali

    dalam intravaskular sehingga perlu dihentikan pemberian cairan intravena untuk 

    mencegah ter$adinya oedem paru. Pada fase penyembuhan (setelah hari ketu$uh) bila

    terdapat penurunan kadar hemoglobin, bukan berarti perdarahan tetapi ter$adi

    hemodilusi sehingga kadar hemoglobin akan kembali ke aal seperti saat anak masih

    sehat. Pada anak yang aalnya menderita anemia akan tampak kadar hemoglobin

    rendah, hati+hati tidak perlu diberikan transfusi. %

     

    Gambar 1%. eseimbangan tekanan hidrostatik dan onkotik pergerakan cairan pada

    kapiler yang harus dipertahankan untuk mencegah ter$adinya syok pada DBD

    (dikutip dari kepustakaan no. 7)

    %#

  • 8/17/2019 Referat Dhf Aprilia Okeeeyyy

    21/28

    Penatalaksanaan DBD disesuaikan dengan dera$at terlampir sebagai berikutA

    Bagan 1. 3atalaksana infeksi virus Dengue pada kasus tersangka DBD.

    %

  • 8/17/2019 Referat Dhf Aprilia Okeeeyyy

    22/28

    Bagan !" 3atalaksana DBD stadium I atau stadium II tanpa peningkatan 't.

    %%

  • 8/17/2019 Referat Dhf Aprilia Okeeeyyy

    23/28

    Bagan %. 3atalaksana kasus DBD dengan peningkatan 't L %#*

    %7

  • 8/17/2019 Referat Dhf Aprilia Okeeeyyy

    24/28

    Bagan &" 3atalaksana asus indrom yok Dengue

    %0

  • 8/17/2019 Referat Dhf Aprilia Okeeeyyy

    25/28

    riteria memulangkan pasien A

    . 3idak demam selama %0 $am tanpa antipiretik 

    %. 6afsu makan membaik 

    7. 3ampak perbaikan secara klinis

    0. 'ematokrit stabil

    ". 3iga hari setelah syok teratasi

    :. 1umlah trombosit diatas "#.###-ml

    2. 3idak di$umpai adanya distress pernafasan (akibat efusi pleura atau asidosis).2

    Pencegahan

    + Pemberantasan arang 6yamuk (P6)

    a. 8elakukan metode 7 8 (menguras, 8enutup dan 8enyingkirkan

    tempat perindukan nyamuk) minimal @ seminggu bagi tiap keluarga

     b. ##* tempat penampungan air sukar dikuras diberi abate tiap 7 bulan

    c. 4B1 (angka bebas $entik) diharapkan mencapai !"*

    + ;oging ;ocus dan ;oging 8asal

    d. ;oging fokus dilakukan % siklus dengan radius %## m dengan selang

    aktu minggue. ;oging masal dilakukan % siklus diseluruh ilayah suspek /B dalam

     $angka aktu bulan

    f. bat yang dipakai A 8alation !:5E atau ;endona 7#5E dengan

    menggunakan ing ;og

    Gambar 1&" egiatan foging

    + Penyelidikan 5pidemiologi

    %"

  • 8/17/2019 Referat Dhf Aprilia Okeeeyyy

    26/28

    g. Dilakukan petugas puskesmas yang terlatih dalam aktu 7@%0 $am

    setelah menerima laporan kasus

    h. 'asil dicatat sebagai dasar tindak lan$ut penanggulangan kasus

    + Penyuluhan perorangan-kelompok untuk meningkatkan kesadaran

    masyarakat.

    + emitraan untuk sosialisasi penanggulangan DBD. "

    Penutu

    Infeksi virus dengue merupakan salah satu penyakit dengan vektor nyamuk 

    (”mosquito borne disease”) yang paling penting di seluruh dunia terutama di daerahtropis dan subtropis. Penyakit ini mempunyai spektrum klinis dari asimptomatis,

    undifferentiated febrile illness, demam dengue (DD) dan demam berdarah dengue

    (DBD), mencakup manifestasi paling berat yaitu sindrom syok dengue (dengue

     shock syndrome/DSS ).

    Dalam menegakkan diagnosis dan memberikan pengobatan yang tepat,

     pemahaman mengenai per$alanan infeksi virus dengue harus dikuasai dengan baik.

    Pemantauan klinis dan laboratoris berkala merupakan kunci tatalaksanan DBD.

    4khirnya dalam menegakkan diagnosis dan memberikan pengobatan pada kasus

    DBD perlu disesuaikan dengan kondisi pasien. Penanganan yang cepat tepat dan

    akurat akan dapat memberikan prognosis yang lebih baik.

    %:

  • 8/17/2019 Referat Dhf Aprilia Okeeeyyy

    27/28

    Daftar Pustaka

    . etiabudi D. 5valution of Elinical Pattern and Pathogenesis of Dengue

    'aemorrhagic ;ever. Dalam A >arna ', 6atapraira '8D, 4lam 4,

     penyunting. Proceedings Book 7th  6ational Eongress of Ehild 'ealth.

    6I4 KIII. Bandung, 1uly 0+2, %##". h. 7%!+

    %. 'adinegoro ?. Pitfalls M Pearls dalam Diagnosis dan 3ata /aksana

    Demam Berdarah Dengue. Dalam A 3rihono PP, yarif D?, 4mir I, urniati

     6, penyunting. Eurrent 8anagement of Pediatrics Problems. Pendidikan

    edokteran Berkelan$utan Ilmu esehatan 4nak K/=I. 1akarta "+:

    eptember %##0.h. :7+

    7. 'alstead B. Dengue ;ever and Dengue 'emorrhagic ;ever. Dalam A

    Behrman ?5, liegman ?8, 1enson 'B, penyunting. 3e@tbook of Pediatrics.

    5disi ke+2. Philadelphia A &B aunders.%##0.h.#!%+0

    0. oedarmo P. Demam Berdarah (Dengue) Pada 4nak. 1akarta A FI Press

    !99

    ". 'alstead EB. Dengue hemorrhagic feverA to infections and antibody

    dependent enhancement, a brief history and personal memoir . ?ev Eubana

    8ed 3rop %##% "0(7)Ah.2+2!

    :. oeondo 5. Demam Dengue-Demam Berdarah Dengue Pengelolaan pada

    Penderita Deasa. Pendidikan edokteran Berkelan$utan KIII. urabaya %+

    7 eptember !!9.h.

    2. oegi$anto . Demam Berdarah Dengue A 3in$auan dan 3emuan Baru di 5ra

    %##7. urabaya A 4irlangga Fniversity Press %##0.h.+!

    9. &orld 'ealth rganiGation ?egional ffice for outh 5ast 4sia. Prevention

    and Eontrol of Dengue and Dengue 'aemorrhagic ;ever A Eomprehensive

    >uidelines. 6e Delhi A &'.!!!

    !. utaryo. Perkembangan Patogenesis Demam Berdarah Dengue. Dalam A

    'adinegoro ?, atari 'I, penyunting. Demam Berdarah DengueA 6askah

    /engkap Pelatihan bagi Dokter pesialis 4nak M Dokter pesialis Penyakit

    Dalam dalam tatalaksana asus DBD. 1akarta A Balai Penerbit

    ;FI.%##0.h.7%+07

    #. 'adinegoro ?. Imunopatogenesis Demam Berdarah Dengue. Dalam A4kib 4ap, 3umbelaka 4?, 8atondang E, penyunting. 6askah /engkap

    %2

  • 8/17/2019 Referat Dhf Aprilia Okeeeyyy

    28/28

    Pendidikan edokteran Berkelan$utan Ilmu esehatan 4nak K/I=.

    Pendekatan Imunologis Berbagai Penyakit 4lergi dan Infeksi. 1akarta 7#+7

    1uli %##. h. 0+""

    . 'adinegoro ?,oegi$anto , &uryadi , uroso 3. 3atalaksana Demam

    Dengue-Demam Berdarah Dengue pada 4nak. 6askah /engkap Pelatihan

     bagi Dokter pesialis 4nak M Dokter pesialis Penyakit Dalam dalam

    tatalaksana asus DBD. 1akarta A Balai Penerbit ;FI.%##0.h. 9#+7"

    %. oedarmo P.Infeksi =irus Dengue. Dalam A oedarmo P, >arna ',

    'adinegoro ?, penyunting. Buku 4$ar Ilmu esehatan 4nak A Infeksi M

    Penyakit 3ropis. 5disi pertama. 1akartaA Balai Penerbit ;FI.%##%.h.2:+%#9

    7. amsi 3. Penatalaksanaan Demam Berdarah Dengue di ? umber &aras.

    Eermin Dunia edokteran %### %: A "+7

    0. Panbio. Dengue. Didapatkan dari A F?/A  httpA--.panbio.com.au-

    modules.phpN nameO ontentMpaOshopageMpidO77. Diunduh pada tanggal

    7 ;ebruari %#:.

    ". Dinas esehatan Propinsi DI 1akarta. tandar Penanggulan Penyakit DBD.

    5disi =olume %. 1akarta ADinas esehatan %##%.

    http://www.panbio.com.au/%20modules.php?%20namehttp://www.panbio.com.au/%20modules.php?%20namehttp://www.panbio.com.au/%20modules.php?%20namehttp://www.panbio.com.au/%20modules.php?%20namehttp://www.panbio.com.au/%20modules.php?%20name