referat anastesi -1
-
Upload
cumabuatdownload -
Category
Documents
-
view
238 -
download
0
Transcript of referat anastesi -1
7/24/2019 referat anastesi -1
http://slidepdf.com/reader/full/referat-anastesi-1 1/30
REFERAT
OBAT EMERGENSI DAN ANAESTESI
Pembimbing
dr. Arief Basuki Sp. An
Disusun Ole !
Su"ria O"#a$iani %&'()&')'('(('*(+
SMF I,M- ANESTESI DAN TERAPI INTENSIF
RS- A/I S-RABA0A
FA1-,TAS 1EDO1TERAN -NI2ERSITAS M-AMMADI0A MA,ANG
&'(3
1
7/24/2019 referat anastesi -1
http://slidepdf.com/reader/full/referat-anastesi-1 2/30
Referat dengan judul Obat emergensi dan Anestesi telah diperiksa dan disetujui
sebagai salah satu tugas dalam rangka menyelesaikan studi kepaniteraan Dokter
Muda di bagian Ilmu Anestesi dan terapi intensif.
Surabaya, Agustus !1"
#embimbing
dr. Arief $asuki, Sp. An
DAFTAR ISI
,EMBAR PENGESAAN
REFERAT
OBAT EMERGENSI DAN ANESTESI
7/24/2019 referat anastesi -1
http://slidepdf.com/reader/full/referat-anastesi-1 3/30
%alaman &udul ................................................................................................... 1
'embar #engesahan ...........................................................................................
Daftar Isi ............................................................................................................ (
)ata #engantar .................................................................................................. *
$ab 1 #endahuluan ............................................................................................ "
$ab +injauan #ustaka......................................................................................
.1 Obat -mergensi ....................................................................................
. Metode #emberian Oksigen ................................................................ 1"
.* Obat #ada Anestesi .............................................................................. 1
$ab ( penutup ..................................................................................................... (
Daftar #ustaka .................................................................................................... ((
(
7/24/2019 referat anastesi -1
http://slidepdf.com/reader/full/referat-anastesi-1 4/30
1ATA PENGANTAR
Segala puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah S/+, atas
rahmat dan hidayah0ya penulis dapat menyelesaikan Referat dengan judul obat
emergensi dan anestesi. #enyusunan tugas ini merupakan salah satu tugas yang
penulis laksanakan selama mengikuti kepaniteraan di SM2 Ilmu anestesi dan terapi
intensif RS3 %aji Surabaya.
#enulis mengu4apkan terima kepada dr. Arief $asuki, Sp. An, selaku dokter
pembimbing dalam penyelesaian tugas kapita selekta ini, terima kasih atas bimbingan
dan 5aktunya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini.
Akhirnya, penulis berharap semoga Referat ini dapat memberikan manfaat
pada pemba4a. #enulis menyadari bah5a penyusunan tugas ini masih jauh dari
kesempurnaan. Dalam kesempatan ini penulis mengharapkan kritik dan saran yang
dapat membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Surabaya, Agustus !1"
#enulis
*
7/24/2019 referat anastesi -1
http://slidepdf.com/reader/full/referat-anastesi-1 5/30
$A$ 1
#-DA%3'3A
-mergensi adalah serangkaian usaha0usaha pertama yang dapat dilakukan
pada kondisi ga5at darurat dalam rangka menyelamatkan pasien dari kematian.
#engelolaan pasien yang terluka parah memerlukan penilaian yang 4epat dan
pengelolaan yang tepat untuk menghindari kematian.
Anestesi adalah 4abang ilmu kedokteran yang mendasari berbagai tindakan
yang meliputi pemberian anestesi ataupun analgesia penjagaan keselamatan penderita
yang mengalamipembedahan atau tindakan lainnya, bantuan resusitasi dan
pengobatan intensi6e pasien ga5at.
Obat0obat emergensi atau ga5at darurat adalah obat0obat yang digunakan untuk
mengatasi situasi ga5at darurat atau untuk resusitasi.pengetahuan ini penting sekali
karena untuk tindakan ga5at dan tepat.
)emajuan ilmu kedokteran de5asa ini khususnya dibidang pembedahan tidak
terlepas dari peran dan dukungan kemajuan bidang Anestesiologi. Dokter spesialis
bedah, sekarang sehari0hari dapat melakukan pembedahan yang luas dan rumit pada
bayi baru lahir sampai orang tua dengan kelainan yang berat. Melakukan pembedahan
yang lama dan ber jam0jam tanpa rasa sakit sedikitpun adalah akibat dukungan
tindakan anestesi yang 4anggih.
#ada prinsipnya pada pelaksanaan anastesi pada suatu operasi ada beberapa
tahap yang harus dilaksanakan yaitu pra anestesi yang terdiri dari persiapan fisik dan
mental pasien, peren4anaan anestesi, menentukan prognosis dan persiapan pada hari
operasi. +ahap penatalaksanaan anestesi yang terdiri dari premedikasi, masa
anestesi dan pemeliharaan. Serta tahap pemulihan dan pera5atan pas4a anestesi.
"
7/24/2019 referat anastesi -1
http://slidepdf.com/reader/full/referat-anastesi-1 6/30
$A$
+I&A3A #3S+A)A
.1 Obat -mergensi
.1.1 -pinefrin 7Adrenalin8
-pinefrin merupakan prototipe obat kelompok adrenergik.
Dengan mengerti efek epinefrin, maka mudah bagi kita untuk mengerti
efek obat adrenergik yang bekerja di reseptor lainnya. epinefrin
bekerja pada semua reseptor adrenergik9 :1, :, ;1 dan ;. Selekti6itas
obat tidak mutlak, dalam dosis besar selekti6itas hilang. &adi dalam
dosis besar agonis ; tetap dapat menyebabkan perangsangan
reseptor ;1 di jantung 7<una5an, !!=8.
a. 2armakodinamik
• )ardi6askuler, epinefrin mengakti6asi reseptor ;1 di otot
jantung, sel pa4u jantung dan jaringan konduksi. Ini merupakan
dasar efek inotropik dan kronotropik positif epinefrin pada
jantung. -pinefrin memper4epat konduksi sepanjang jaringan
konduksi, mulai dari atrium ke nodus atrio6entrikular 7 A> 8.
-pinefrin juga mengurangi blok A> yang terjadi akibat
penyakit, obat atau akti6itas 6agal. Selain itu epinefrin
memperpendek periode refrakter nodus A> dan berbagai
bagian jantung lainnya. -pinefrin memperkuat kontraksi dan
memper4epat relaksasi. Dalam memper4epat denyut jantung
dalam kisaran fisiologis, epinefrin memperpendek 5aktu
sistolik tanpa mengurangi 5aktu diastoli4. Akibatnya 4urah
jantung bertambah tetapi kerja jantung dan pemakaian oksigen
sangat bertambah sehingga efisiensi jantung 7kerja
dibandingkan dengan pemakaian oksigen8 berkurang. Dosis
epinefrin yang berlebih disamping menyebabkan tekanan darah
naik sangat tinggi juga menimbulkan kontraksi 6entrikel
7/24/2019 referat anastesi -1
http://slidepdf.com/reader/full/referat-anastesi-1 7/30
premature diikuti takikardia 6entrikel dan akhirnya fibrilasi
6entrikel 7<una5an, !!=8.
• #embuluh darah, efek 6as4ular epinefrin terutama pada arteriol
ke4il dan sfingter prekapiler, tetapi 6ena dan arteri besar jugadipengaruhi. #embuluh darah kulit, mukosa dan ginjal
mengalami konstriksi karena dalam organ ? organ
tersebut reseptor : dominan. #embuluh darah otot rangka
mengalami dilatasi oleh epinefrin dosis rendah, akibat akti6asi
reseptor ; yang mempunyai afinitas lebih besar pada epinefrin
dibandingkan dengan reseptor : 7<una5an, !!=8.
• #ernapasan, epinefrin mempengaruhi pernapasan terutama
dengan 4ara merelaksasi otot bronkus melalui reseptor ;. -fek
bronkodilatasi maka sudah terjadi kontraksi otot polos.
• #roses metaboli4, epinefrin menstimulasi glikogenolisis di sel
hati dan otot rangka melalui reseptor ;, glikogen diubah
menjadi glukosa010fosfat dan kemudian glukosa00fosfat. %ati
mempunyai glukosa00fosfatase tetapi otot rangka tidak,
sehingga hati melepas glukosa sedangkan otot rangka melepas
asam laktat. -pinefrin juga menyebabkan penghambatan
sekresi insulin akibat dominasi akti6asi reseptor : yang
menghambat, terhadap akti6asi reseptor ; yang menstimulasi
sekresi insulin. Sekresi glu4agon ditingkatkan melalui reseptor
; pada sel : pan4reas. Selain itu epinefrin mengurangi ambilan
glukosa oleh jaringan perifer, sebagian akibat efeknya pada
sekresi insulin, tapi juga akibat efek langsung pada otot rangka.
Akibatnya terjadi peningkatan kadar glukosa dan laktat dalam
darah dan penurunan kadar glikogen dalam hati dan otot
rangka. -pinefrin melalui akti6asi reseptor ; meningkatkan
akti6asi lipase trigliserida dalam jaringan lemak, sehingga
memper4epat peme4ahan trigliserida menjadi asam lemak
bebas dan gliserol. Akibatnya kadar asam lemak bebas dalam
=
7/24/2019 referat anastesi -1
http://slidepdf.com/reader/full/referat-anastesi-1 8/30
darah meningkat. -fek kalorigenik epinefrin terlihat sebagai
peningkatan pemakaian oksigen sebanyak ! sampai (!@ pada
pemberian dosis terapi. -fek ini terutama disebabkan oleh
peningkatan katabolisme lemak, yang menyediakan lebih
banyak substrat untuk oksidasi 7<una5an, !!=8.
b. 2armakokinetik
• Absorpsi, pada pemberian oral, epinefrin tidak men4apai dosis
terapi karena sebagian besar dirusak oleh enim BOM+ dan
MAO yang banyak terdapat pada dinding usus dan hati. #ada
penyuntikan S), absorbsi lambat karena 6asokontriksi lo4al,
dapat diper4epat dengan memijat tempat suntikan. Absorbsiyang lebih 4epat terjadi dengan penyuntikan IM. #ada
pemberian lo4al se4ara inhalasi, efeknya terbatas terutama
pada saluran napas, tetapi efek sistemik dapat terjadi, terutama
bila digunakan dosis besar 7<una5an, !!=8.
• $iotransformasi dan sekresi, epinefrin stabil dalam darah.
Degradasi epinefrin terutama terjadi dalam hati terutama yang
banyak mengandung enim BOM+ dan MAO, tetapi jaringan
lain juga dapat merusak at ini. Sebagian besar epinefrin
mengalami biotransformasi, mula ? mula oleh BOM+ dan
MAO, kemudian terjadi oksidasi, reduksi dan atau konyugasi,
menjadi metanefrin, asam (0metoksi0*0hidroksimandelat, (0
metoksi0*0hidroksifeniletilenglikol, dan bentuk konyugasi
glukuronat dan sulfat. Metabolit ? metabolit ini bersama
epinefrin yang tidak diubah dikeluarkan dalam urin. #ada
orang normal, jumlah epinefrin yang utuh dalam urin hanyasedikit.
4. Indikasi
• Syok anafilaktik
• Memperpanjang masa kerja anastesi lo4al
7/24/2019 referat anastesi -1
http://slidepdf.com/reader/full/referat-anastesi-1 9/30
• #ada pasien henti jantung
• Menghentikan perdarahan kapiler pada mulut maupun ulkus
pepti4.
d. Dosis dan Sediaan
• Dosis 9 !,"01 ml i6
• Sediaan 9 ampul 1 mgCml
injeksi intra6ena lambat dengan dosis "!!m4g 7"ml dari
pengen4eran injeksi adrenalin 191!!!!8 diberikan se4ara
lambat.
e. -fek Samping dan )ontraindikasi
• -fek samping, gelisah, nyeri kepala berdenyut, tremor,
palpitasi dan aritmia. Dosis epinefrin yang besar atau
penyuntikan yang terlalu 4epat yang tidak disengaja dapat
menimbulkan perdarahan sub0ara4noid dan hemiplegi.
• )ontraindikasi, aritmia, hipertensi, gagal jantung, angina
pe4toralis
.1. -fedrin-fedrin adalah alkaloid yang terdapat dalam tumbuhan yang
disebut efedra atau ma0huang. Ma0huang mengandung banyak
alkaloid mirip efedrin yang kemudian dapat diolah menjadi efedrin.
$ahan herbal yang mengandung efedrin telah digunakan di Bina
selama !!! tahun, dan sejak puluhan tahun merupakan komponen
obat herbal Bina untuk berbagai klaim misalnya obat pelangsing, obat
penyegar atau pelega napas 7<una5an, !!=8.-fedrin mulai diperkenalkan di dunia kedokteran modern pada
tahun 1* sebagai obat simpatomimetik pertama yang dapat
dikonsumsi se4ara oral. )arena efedrin adalah suatu non0katekolamin
maka efedrin memiliki bioa6ailabilitas yang tinggi dan se4ara relati6e
memiliki durasi kerja yang lama selama berjam0jam.
a. 2armakodinamik
-fek kardio6askular dari efedrin menyerupai epinefrin, tetapi
respon kenaikan tekanan darah sistemik kurang dibanding efedrin.
7/24/2019 referat anastesi -1
http://slidepdf.com/reader/full/referat-anastesi-1 10/30
-fedrin membutuhkan "! kali dibandingkan epinefrin untuk
mendapatkan efek kenaikan tekanan darah yang sama. #emberian
efedrin intra6ena meningkatkan tekanan darah, denyut jantung dan
4urah jantung. Aliran darah renal dan splanik menurun, tetapi
aliran darah koroner dan otot skelet meningkat. Resistensi 6askular
sistemik berubah karena 6asokonstriksi pada 6as4ular beds
diimbangi dengan 6asodilatasi oleh stimulasi ; pada tempat0
tempat yang lain. -fek kardio6askular tersebut pada reseptor :
menyebabkan 6asokonstriksi arteri dan 6ena di perifer. Mekanisme
utama efek efedrin terhadap kardio6askular adalah dengan
meningkatkan kontraktilitas otot jantung dengan akti6asi reseptor ;1. Dengan adanya antagonis reseptor ; maka efek efedrin
terhadap kardio6askular adalah dengan stimulasi reseptor :
7<una5an, !!=8. b. 2armakokinetik
-fedrin dimetabolisme oleh li6er dalam jumlah ke4il melalui
deaminasi oksidasi, demetilasi, hidroksilasi aromatis dan
konjugasi. -fedrin dan metabolitnya diekskresi terutama melalui
urine dan dalam bentuk tidak berubah. -liminasi efedrin dan
metabolitnya dipengaruhi oleh asiditas urine. -liminasi paruh
5aktu efedrin dilaporkan ( jam pada p% urin " dan jam pada p%
urin ,".
-fedrin dapat diberikan se4ara oral, topikal maupun
parenteral. -fedrin dapat diserap se4ara utuh dan 4epat pada
pemberian oral, subkutan ataupun intramuskular. $ronkodilatasi
terjadi dalam 1"0! menit setelah pemberian oral dan bertahan
selama 0* jam. Absorbsi efedrin yang diberikan le5at jalur
intramuskular lebih 4epat 71!0! menit8 dibanding dengan
pemberian subkutan. #ada pemberian intra6ena, efek klinik dapat
langsung diobser6asi. 'ama kerja terhadap efek tekanan darah
bertahan sampai 1 jam pada pemberian parenteral dan dapat
1!
7/24/2019 referat anastesi -1
http://slidepdf.com/reader/full/referat-anastesi-1 11/30
bertahan selama * jam pada pemberian se4ara oral. -fek pun4ak
efedrin terhadap 4urah jantung di4apai 0" menit setelah injeksi
4. Indikasi
• %ipotensi yang diinduksi oleh anastesi regional
• Syok anafilaktik pada 5anita hamil
d. Dosis dan Sediaan
• Sediaan 9 ampul (! mgCm'
• Dosis 9 (0 mg i6
-n4erkan (! mg dalam m' aEua bidest untuk mendapatkan
larutan berisi ( mg efedrin per m'
e. -fek Samping dan )ontraindikasi
• -fek samping, -fek samping, gelisah, nyeri kepala berdenyut,
tremor, palpitasi dan aritmia.
•)ontraindikasi, aritmia, hipertensi, gagal jantung, angina
pe4toralis.
.1.( Sulfas Atropin 7Anti Muskarinik8
Atropin 74ampuran : dan l 0hiosiamin8 terutama ditemukan
pada Atropa belladonna dan Datura stramonium, merupakan ester
organik dari asam tropat dengan tropanol atau skopin 7basa organik8.
/alaupun selektif menghambat reseptor muskarinik, pada dosis sangat
besar atropine memperlihatkan efek penghambatan juga di ganglion
otonom dan otot rangka yang reseptornya nikotinik. 7<una5an, !!=8
a. 2armakodinamik
Atropine pada dosis ke4il 7sekitar !," mg8 hanya menekkan
sekresi air liur, mu4us bornkus. #ada dosis yang lebih besar 7!,"01
mg8 baru terlihat dilatasi pupil, gangguan akomodasi, dan
penghambatan n. 6agus. Diperlukan dosis yang lebih besar lagi
untuk menghambat peristaltik usus dan sekresi kelenjar di
lambung. b. 2armakokinetik
Atropine mudah diserap di semua tempat, ke4uali di kulit.
Dari sirkulasi darah atropine 4epat memasuki jaringan dan
11
7/24/2019 referat anastesi -1
http://slidepdf.com/reader/full/referat-anastesi-1 12/30
separuhnya mengalami hidrolisis enimatik di hepar. Sebagian
dieksresi melalui ginjal. /aktu paruh atropine sekitar * jam.
4. Indikasi
• $radikardi sinusC B#R 7Bordio#ulmonary Resusitation8
• #remedikasi anestesi
• $ronkospasme
d. Dosis dan sediaan
• Sediaan 9 ampul 1 mgCm', !," mgCm', dan !," mgCm'
• Dosis 9 pada B#R !,"01 mg, premedikasi anastesi !,*01 mg
e. -fek Samping dan )ontraindikasi
• -fek samping, konstipasi, penurunan sekret bronkial, retensi
urin, dilatasi pupil dengan kehilangan akomodasi, mulut
kering, kulit kering dan kemerahan.
• )ontraindikasi, angle04losure glau4oma 7glaukoma sudut
sempit8, myasthenia gra6is, paralyti4 ileus, pylori4 stenosis,
pembesaran prostat, 5anita menyusui.
1
7/24/2019 referat anastesi -1
http://slidepdf.com/reader/full/referat-anastesi-1 13/30
.1.* Aminofilin 7Deri6at Fantin9 +heophylline etylenediamine8
Deri6at Gantin yang terdiri dari kafein, teofilin dan teobromin ialah
alkaloid yang terdapat dalam tumbuhan. Sejak dahulu ekstrak tumbuh0tumbuhan ini digunakan sebagai minuman. )afein terdapat dalam kopi
yang didapat dari bijiCoffea Arabica, +eh dari daun Thea
sinensis mengandung kafein dan teofilin. Bo4oa, yang didapat dari
biji Theobroma cacao mengandung kafein dan teobromin. )etiganya
merupakan deri6at Gantin yang mengandung gugus metil. Fantin
sendiri ialah dioksipurin yang mempunyai struktur mirip dengan asam
urat. 7)atung,!!=8
a. 2armakodinamik +eofilin menghambat enim fosfodiesterase 7#D-8 sehingga
men4egah 4AM# dan 4<M#, sehingga menyebabkan relaksasi otot
polos, termasuk otot polos bronkus. +eofilin merupakan antagoonis
kopetitif pada reseptor adenosis. Adenosine dapat menyebabkan
bronkokonstriksi dan memperkuat pelepasan mediator dari sel
mast. +eofilin juga memiliki efek antiinflamasi dan menghambat
pelepasan mediator dari sel radang 7)atung,!!=8.
b. 2armakokinetik Absorpsi9 teofilin diabsorpsi dengan 4epat melalui oral,
parenteral, dan rektal. Distribusinya ke seluruh bagian tubuh.
Ikatan dengan protein plasma sebanyak "!@. -liminasi9 deri6at
Gantin terutama dieliminasi melalui metabolisme dalam hati,
sebagian besar diekskresi bersama urine dalam bentuk asam
metilurat atau metilGantin. /aktu paruhnya jam 7)atung,!!=8.
4. Indikasi
• Apnue pada bayi prematur
• Asma bronkial
• #enyakit paru obstruktif kronis
1(
7/24/2019 referat anastesi -1
http://slidepdf.com/reader/full/referat-anastesi-1 14/30
d. Dosis dan Sediaan
• Sediaan 9 kapsul 1(!mg, tablet 1"!mg, syrup "! mgC"m',
ampul 1! m' mengandung * mg setiap m'.
• Dosis 9 "!0"!! mg 7"mgCkg8 i6 pelan diinjeksikan selama
lebih dari ! menit.
e. -fek Samping dan )ontraindikasi
• -fek samping, diare, mual dan muntah pusing, sakit kepala,
insomnia, dan tremor, diuresis dan kejang.
• )ontraindikasi, %ipersensiti6itas terhadap teofilin dan
ethylendiamine.
.1." Deksametason 7)ortikosteroid8
)ortikosteroid mempengaruhi metabolisme karbohidrat, protein
dan lemakH dan mempengaruhi juga fungsi sistem kardio6askular,
ginjal, otot lurik, sistem saraf dan organ lain. )orteks adrenal
berfungsi homeostatis, artinya penting bagi organisme untuk dapat
mempertahankan diri dalam menghadapi perubahan lingkungan
7)atung,!!=8.a. 2armakodinamik
)erja utama deksametason adalah untuk menekan proses
peradangan akut. A5itan kerja dari obat ini belum ditentukan
tetapi, bentuk obat yang diberikan se4ara oral dan intramuskular
memiliki lama kerja yang panjang 7beberapa hari8. #ada 5aktu
memasuki jaringan, glukokortikoid berdifusi atau ditransor
menembus sel membran dan terikat pada komplek reseptor
sitoplsmik glukokortikoid heat0sho4k protein komplek. %eat0sho4k
protein dilepaskan dan kemudian komplek hormon reseptor di
transpor ke dalam inti dimana akan berinteraksi dengan respon
unsur glukokortikoid di berbagai gen protein lain 7)atung,!!=8.
b. 2armakokinetik
Absorpsi obat ini melalui saluran 4erna berlangsung 4epat, dan
mengalami metabolisme dihati menjadi bentuk inaktif. Ikatan
1*
7/24/2019 referat anastesi -1
http://slidepdf.com/reader/full/referat-anastesi-1 15/30
protein plasma deksametason yaitu =!@ . Sebagian besar dalam
5aktu = jam disekresi dalam urin dan feses 7)atung,!!=8.
4. Indikasi
• Sindrom inflamasi pada infeksi beerat
• Syok anafilaktik
• Asma bron4hial
• #en4egahan penolakan pada transpalasi organ
d. Dosis dan sediaan
• Sediaan 9 ampul *mgCm'
• Dosis 9 !,"0* mgChari
e. -fek Samping dan )ontraindikasi
• -fek samping, mual, muntah, anoreksia, retensi natrium,
retensi air, gagal jantung kongensif pada penderita yang rentan,
kehilangan kalium, alkalosis hipokalema dan hipertensi• )ontraindikasi, Sensiti6itas deksametason dan hindari
#enggunaan kronik selama menyusui.. Metode #emberian Oksigen
+erdapat ( sistem untuk memberikan oksigen kepada pasien tanpa
intubasi. 3ntuk konsentrasi oksigen rendah, kanula hidung dapat memberikan
oksigen antara *@ 7I'Cmenit8 sampai (@ 7* 0"'Cmenit8. )onsentrasi
oksigen sedang 7*!0!@8 di4apai dengan pemberian le5at masker oksigen,
sedangkan konsentrasi hingga 1!!@ hanya dapat di4apai denganmenggunakan stingkup muka reser6oir 7Saryono,!!8.
#ada kega5atan napas trauma diberikan oksigen 'Cmenit dengan
sungkup muka. #ada penderita kritis berikan 1!!@ oksigen, meskipun se4ara
umum terapi oksigen memberikan manfaat yang bermakna pada bentuk
hipoksik hipoksemia dan anemi hipoksemia. -fek samping yang sering
dikha5atirkan adalah kera4unan oksigen 7Saryono,!!8.+erapi O merupakan salah satu terapi pernafasan dalam
mempertahankan oksigenasi. +ujuan pemberian terapi O adalah 9
1. Mengatasi keadaan hipoksemia. Menurunkan kerja pernafasan
(. Menurunkan beban kerja otot &antung 7miokard8
1"
7/24/2019 referat anastesi -1
http://slidepdf.com/reader/full/referat-anastesi-1 16/30
Indikasi pemberian terapi O adalah kerusakan ! jaringan yang
diikuti gangguan metabolisme dan sebagai bentuk %ipoksemia, se4ara umum
pada9
•
)adar oksigen arteri 7#a !8 menurun• )erja pernafasan meningkat 7laju nafas meningkat, nafas dalam,
bemafas dengan otot tambahan8
• Adanya peningkatan kerja otot jantung 7miokard8
Indikasi klinisnya9
• %enti jantung paru
• <agal nafas
• <agal jantung atau ami
• Syok
• Meningkatnya kebutuhan o 7luka bakar, infeksi berat, multiple
trauma8
• )era4unan 4o
• #ost operasi
..1 Sistem Aliran Rendah1. )ateter asal
• Oksigen 9 Aliran 1 0 literC menit menghasilkan oksigen dengan
konsentrasi *0** @ tergantung pola 6entilasi pasien.
• $ahaya 9 Iritasi lambung, pengeringan mukosa hidung,
kemungkinan distensi lambung, epistaksis.
. )anula asal• Oksigen 9 Aliran 1 0 liter C menit menghasilkan ! dengan
konsentrasi * 0 ** @ tergantung pada pola6entilasi pasien.
• $ahaya 9 Iritasi hidung, pengeringan mukosa hidung, nyeri sinus
dan epitaksis
(. Sungkup Muka Sederhana
• Oksigen 9 Aliran "0 literC menit menghasilkan oksigen dengan
konsentrasi *! 0 ! @.
• $ahaya 9 Aspirasi bila muntah, penumpukan B! pada aliran !
rendah, -mpisema sub4utan kedalam jaringan mata pada aliran
! tinggi dan nekrose, apabila sungkup muka dipasang terlalu
ketat.
*. Sungkup Muka RebreathingJ dengan kantong O
1
7/24/2019 referat anastesi -1
http://slidepdf.com/reader/full/referat-anastesi-1 17/30
• Oksigen 9 Aliran 01 lCmenit menghasilkan oksigen dnegan
konsentrasi ! 0 !@.
• $ahaya 9 +erjadi aspirasi bila muntah, empisema subkutan
kedalam jaringan mata pada aliran oksigen tinggi dan nekrose,
apabila sungkup muka dipasang terlalu ketat.
". Sungkup Muka non0RebreathingJ dengan kantong O
• Oksigen 9 Aliran 01 lCmenit menghasilkan konsentrasi oksigen
!@.
• $ahaya 9 Sama dengan sungkup muka KRebreathingK.
.. Sistem Aliran +inggi1. Sungkup Muka >enturi 7>enturi Mask8
• Oksigen 9 Aliran * 01* It C menit menghasilkan konsentrasi !
(! 0 "" @.
• $ahaya 9 +erjadi aspirasi bila muntah dan nekrosis karena
pemasangan sungkup yang terialu ketat.
. Sungkup Muka Aerosol 7Ambu $ag8
• Oksigen 9 Aliran lebih dan 1! > menit menghasilkan
konsentrasi ! 1!! @.
• $ahaya 9 #enumpukan air pada aspirasi bila muntah serta
nekrosis karena pemasangan sungkup muka yang terialu ketat.
..( #emantauan +erapi oksigen 91. /ama kulit pasien. #u4atC merah muda C merah membara.
. Analisa <as Darah 7A<D8(. Oksimetri
*. )eadaan umum
.( Obat #ada Anastesi
.(.1 Induksi intra6ena
1. #ropofola. 2armakodinamik
#ada sistem kardio6askuler dapat menyebabkan
depresi pada jantung dan pembuluh darah dimana tekanan
dapat turun sekali disertai dengan peningkatan denyut nadi. Ini
diakibatkan #ropofol mempunyai efek mengurangi
pembebasan katekolamin dan menurunkan resistensi
6askularisasi sistemik sebanyak (!@ 7<una5an,!!=8.
1=
7/24/2019 referat anastesi -1
http://slidepdf.com/reader/full/referat-anastesi-1 18/30
b. 2armakokinetik
Digunakan se4ara intra6ena dan bersifat lipofilik dimana @
terikat protein plasma, eliminasi dari obat ini terjadi di hepar
menjadi suatu metabolit tidak aktif, 5aktu paruh propofol
diperkirakan berkisar antara ? * jam.4. Indikasi
• Induksi dan pemeliharaan anastesi umum.
• 3ntuk menimbulkan efek sedasi pada pasien yang
mendapatkan 6entilasi pada ruang intensif.d. Dosis dan sediaan
• Sediaan 9 ampul !!mgC !m'
•
Dosis 9 Induksi 9 ,! sampai ." mgCkg I>.Dosis pemeliharaan pada anastesi umum 9 1 ? 1,"
mgCkgCmin I>
f. -fek sampping dan kontraindikasi
• -fek samping, bradikardi, nausea, dosis yang berlebihan
dapat menyebabkan depresi jantung dan pernapasan.
• )ontraindikasi, gangguan jalan nafas, gangguan ginjal syok
hipo6oemik
. )etamine
a. 2armakodinamik Apabila diberikan intra6ena maka dalam 5aktu (!
detik pasien akan mengalami perubahan tingkat kesadaran
yang disertai tanda khas pada mata berupa kelopak mata
terbuka spontan dan nystagmus 7<una5an,!!=8.
b. 2armakokinetik Absorbsi ketamin dapat dilakukan se4ara intra6ena atau
intramus4ular Distribusi )etamin lebih larut dalam lemak
sehingga dengan 4epat akan didistribusikan ke seluruh
organ.1! -fek mun4ul dalam (! ? ! detik setelah pemberian
se4ara I.> dengan dosis induksi, dan akan kembali sadar
setelah 1" ? ! menit. &ika diberikan se4ara I.M maka efek
1
7/24/2019 referat anastesi -1
http://slidepdf.com/reader/full/referat-anastesi-1 19/30
baru akan mun4ul setelah 1" menit. -kskresi #roduk akhir dari
biotransformasi ketamin diekskresikan melalui ginjal.
4. Indikasi
• 3ntuk prosedur diagnosti4 pada bedah syarafCradiologi.
• +indakan orthopedi4 7reposisi, biobsi8
• 3ntuk induksi pada operasi ke4il
d. Dosis dan sediaan
• Sediaan 9 ampul 1!!mgC1!m', "!mgC1!m'
• Dosis 9 i6 10* mgCkg$$
im 01 mgCkg$$e. -fek sampping dan kontraindikasi
• -fek samping, berupa peningkatan sekresi air liur pada
mulut, agitasi, lelah , halusinasi dan mimpi buruk juga terjadi
pas4a operasi, pada otot dapat menimbulkan efek mioklonus
pada otot rangka dan dapat meningkatkan tekanan intra
kranial.
• )ontraindikasi, berupa trauma kepala, tumor otak, adanya
tekanan intra kranial yang meningkat.(. Midaolam
a. 2armakodinamik
Menyebabkan 6asodilatasi sistemik yang ringan dan
menurunkan 4ardia4 out put. +tidak mempengaruhi frekuensi
denyut jantung 7)atung,!!=8.
b. 2armakokinetik Obat golongan benodiaepine dimetabolisme di hepar,
efek pun4ak akan mun4ul setelah * ? menit setelah
disuntikkan se4ara I.> dan 5aktu paruh adalah *0 jam.
4. Indikasi
• #remedikasi
• Induksi anestesi dan penunjang anestesi umum
• Sedasi untuk tindakan diagnosti4 dan anestesi lokal
d. Dosis dan sediaan• Sediaan 9 ampul "mgCm', 1"mgC(m', 1"mgCml
• Dosis 9 induksi 9!,10!,* mgCkg$$ i6
#remedikasi 9 !,!=0!,1" mgCkg$$ im
e. -fek samping dan kontraindikasi
1
7/24/2019 referat anastesi -1
http://slidepdf.com/reader/full/referat-anastesi-1 20/30
• -fek samping, dapat menyebabkan depresi pernafasan jika
digunakan sebagai sedasi.
• )ontraindikasi, pada banyi premature dan myasthenia gra6is.
*. Morphine
a. 2armakodinamik
Sebagai analgetik, obat ini bekerja pada thalamus dan
substansia gelatinosa medulla spinalis, di samping itu, narkotik
juga mempunyai efek sedasi. -fek morfin terjadi pada susunan
syaraf pusat dan organ yang mengandung otot polos.
b. 2armakokinetik
Morfin dapat diabsorsi usus, tetapi efek analgesik
setelah pemberian oral jauh lebih rendah daripada efek
analgesik yang timbul setelah pemberian parenteral dengan
dosis yang sama. Morfin dapat mele5ati sa5ar uri dan
mempengaharui janin. -kresi morfin terutama melalui ginjal.
Sebagian ke4il morfin bebas ditemukan dalam tinja dan
keringat.
4. Indikasi
• 3ntuk induksi pada
• yeri akibat trauma 7pas4a pembedah, luka bakar, fraktur8
• )olik renal atau kolik empedu
d. Dosis dan Sediaan
• Sediaan 9 Oral 9 tablet 71!,1",(!,1!! mg8. Injeksi 9 ampul 1!
mgCm'. Rektal 7",1!,!,(! mg8
• Dosis 9 induksi 9 !,10 mgCkg$$ i6
#remedikasi 9 !,!"0!, mgCkg$$ im
e. -fek Samping dan )ontraindikasi
• -fek samping, depresi pernafasan, nausea, 6omitus,
diines, mental berkabut, disforia, pruritus, konstipasi
kenaikkan tekanan pada traktus bilier, retensi urin, dan
hipotensi.
!
7/24/2019 referat anastesi -1
http://slidepdf.com/reader/full/referat-anastesi-1 21/30
• )ontraindikasi, hipersensiti6itas, depresi pernapasan yg
parah.
". 2etanil
a. 2armakodinamik
Meningkatkan aksi anestetik lokal pada blok saraf tepi.
)eadaan itu sebagian disebabkan oleh sifat anestetsi lokal
yamg lemah 7dosis yang tinggi menekan hantara saraf8 dan
efeknya terhadap reseptor opioid pada terminal saraf tepi.
b. 2armakokinetik
Setelah suntikan intra6ena ambilan dan distribusinya se4ara
kualitatif hampir sama dengan dengan morfin, tetapi fraksi
terbesar dirusak paru ketika pertama kali mele5atinya. 2entanil
dimetabolisir oleh hati dengan 0dealkilase dan hidrosilasidan,
sedangkan sisa metabolismenya dikeluarkan le5at urin. #erlu
diingat ini 1!!G lebih kuat daripada morphin.
4. Indikasi
Induksi anastesia dan pemeliharaan anastesia dengan
kombinasi bensodioaepam dan inhalasi dosis rendah, pada
bedah jantung.
d. Dosis dan Sediaan
• Sediaan 9 Injeksi Ampul "! m4gCml, +ransdermal "
m4gCjam, "! m4gCjam
• Dosis 9 induksi 9 01"! m4gCkg$$
e. -fek samping dan )ontraindikasi
• -fek samping, depresi system saraf pusat yg parah,
anoreksia, hiperkapnia, depresi pernapasan, aritmia, kejang.
• )ontraindikasi, hipersensiti6itas, depresi pernapasan yg
parah.
.(. Induksi Inhalasi
A. Bara #emberian Induksi Inhalasi
1
7/24/2019 referat anastesi -1
http://slidepdf.com/reader/full/referat-anastesi-1 22/30
1. Open method #rinsip 9 Obat inhalasi diteteskan pada masker
7sungkup8 dari ka5at yang dilapisi dengan "0= lembar gause.
Obat akan menguap setelah ber4ampur dengan udara.
•
)euntungan 9 Sederhana Mudah dilakukan O dari udara+idak terjadi akumulasi BO
• )ekurangan 9 $oros Mudah terjadi kebakaranCledakan
Dapat mengiritasi kulit muka 'e6el anestesi lama ter4apai. Semi open method #rinsip 9 Sama open method ke4uali
sungkup ditutup kain tebal sehingga gas anestesi bisa bertahan
lebih lama
• )euntungan 9 Sama open method, dan )onsentrasi obat
lebih tinggi Induksi lebih 4epat
• )ekurangan 9 Sama open method, dan $isa terjadi
akumulasi BO dalam sungkup 7mudah terjadi hipoksia8.
(. Semi 4losed method #rinsip 9 #asien diinhalasikan melalui
suatu masker tertutup yang dihubungkan dengan suatu
reser6oir 7breathing bag8 dimana gas atau obat inhalasi
ber4ampur dengan O sebelum obat inhalasi terdahulu
diuapkan melalui 6aporier 3dara ekshalasi akan terbuang
keluar melalui suatu sistem klep yang dihubungkan dengan
masker
• )euntungan 9 'ebih irit +idak terjadi akumulasi O $ahaya
kebakaran dan ledakan kurang
• )ekurangan 9 )alau soda lime sudah tua bisa terjadi
akumulasi BO 7BO nar4osis8 dan debu soda lime dapat
mengiritasi paru pasien 7soda lime ini biasanya
ditambahkan filter8
*. Blosed method #rinsip 9 Obat inhalasi setelah diuapkan
diinhalasikan melalui suatu sistem tertutup. &adi terjadi 1!!@
rebreathing dari udara ekshalasi yang BO0nya sebelumnya
diikat oleh suatu absorbed. Alat absorbed ini disebut
7/24/2019 referat anastesi -1
http://slidepdf.com/reader/full/referat-anastesi-1 23/30
BanisterJ yang berisi soda lime yang mengandung 4ampuran
aO% dan Ba7O%8 7Saryono,!!8.
$. Obat Induksi Inhalasi1. %alothan
a. 2armakodinamik
Dasar dari terjadinya stadium anestesia adalah adanya
perbedaan kepekaan berbagai bagian SS# terhadap anestetik.
Sel0sel subtansia gelatinosa di korno dorsalis medula spinalis
peka sekali terhadap anestetik. #enurunan akti6itas neuron di
daerah ini menghambat trasmisi sensorik dari rangsang
neoseptik ,inilah yang menyebabkan terjadinya tahap analgesia
7)atung,!!=8.
b. 2armakokinetik
Dalamnya anestesia bergantung pada kadar anestetik di
sistem saraf pusat, dan kadar ini ditentukan oleh berbagai
faktor yang dipengaruhi transfer anestetik dari al6eoli paru ke
darah dan dari darah ke jaringan otak. )e4epatan induksi
bergantung pada ke4epatan di4apainya kadar efektif atanestetik di otak, begitu juga masa pemulihan setelah
pemberiannya dihentikan.
4. Indikasi
• Anastesi inhalasi
• Bo4ok untuk anak0anak
d. Dosis
• Dosis 9 untuk induksi !,="@
e. -fek sampping dan kontraindikasi
• -fek samping, depresi pernapasan, mudah aritmia.• )ontraindikasi, 0
. Se6ofluran
a. 2armakodinamik
adi lebih lambat karena depresi aktifitas simpatik
tanpa perubahan aktifitas parasimpatik menurun atau
(
7/24/2019 referat anastesi -1
http://slidepdf.com/reader/full/referat-anastesi-1 24/30
menghilangnya respon simpatis terhadap rangsang nyeri
7<una5an,!!=8.
b. 2armakokinetik
Induksi dan pemulihan 4epat di4apai. )oefisien partisi
jaringan lemahC darah. +etapi pemulihannya lebih lambat dari
pada halotan.4. Indikasi
• digunakan untuk induksi dan pemeliharaan anestesi umum
pada pasien de5asa dan anak0anak.
d. Dosis
• Dosis 9 induksi 9 @0"@
f. -fek sampping dan kontraindikasi• -fek samping, depresi pernapasan, mual, muntah, pusing,
hipotensi, somnolen.
• )ontraindikasi, berupa hipersensi6itas dan kerentanan
terhadapan hipertermia ganas.
(. -nflurana. 2armakodinamik
Anestesi yang poten, karena dapat mendepresikan ssp,
serta depresi pada otot jantung dan pembuluh darah, dan dapat
mendresikan napas 7<una5an,!!=8.
b. 2armakokinetik Metabolismenya hanya 0@ pada hepar menjadi
bentuk non6olatil. Lang kemudian dikeluarkan melalui urin.
Sisanya dikeluarkan melalui paru dalam bentuk asli. #emulihan
4epat.
4. Indikasi
• digunakan untuk induksi dan pemeliharaan anestesi umum
pada pasien de5asa dan anak0anak.
d. Dosis
• Dosis 9 untuk induksi 1,=@
e. -fek sampping dan kontraindikasi
*
7/24/2019 referat anastesi -1
http://slidepdf.com/reader/full/referat-anastesi-1 25/30
• -fek samping, depresi myo4ard, hipotensi, aritmia,
menggigil, dan dapat membangkitkan status epilepti4.
• )ontraindikasi, 0
*. Isoflurana. 2armakodinamik
Anestesi yang poten, karena dapat mendepresikan ssp,
serta depresi pada otot jantung dan pembuluh darah, dan dapat
mendresikan napas 7<una5an,!!=8.
b. 2armakokinetik
Dalamnya anestesia bergantung pada kadar anestetik di
sistem saraf pusat, dan kadar ini ditentukan oleh berbagai
faktor yang dipengaruhi transfer anestetik dari al6eoli paru ke
darah dan dari darah ke jaringan otak. )e4epatan induksi
bergantung pada ke4epatan di4apainya kadar efektif at
anestetik di otak, begitu juga masa pemulihan setelah
pemberiannya dihentikan.
4. Indikasi
• digunakan untuk induksi dan pemeliharaan anestesi umum
pada pasien de5asa dan anak0anak.d. Dosis
• Dosis 9 untuk induksi 1,@
e. -fek sampping dan kontraindikasi
• -fek samping, dapat menyebabkan perdarahan pas4a
persalinan, hipotensi, dan depresi napas.
• )ontraindikasi, 0
". itrogen Oksida 7O8
a. 2armakodinamik
Anestesi yang poten, karena dapat mendepresikan ssp,
serta depresi pada otot jantung dan pembuluh darah, dan dapat
mendresikan napas 7'atief,!!=8.
b. 2armakokinetik
"
7/24/2019 referat anastesi -1
http://slidepdf.com/reader/full/referat-anastesi-1 26/30
Dalamnya anestesia bergantung pada kadar anestetik di
sistem saraf pusat, dan kadar ini ditentukan oleh berbagai
faktor yang dipengaruhi transfer anestetik dari al6eoli paru ke
darah dan dari darah ke jaringan otak. )e4epatan induksi
bergantung pada ke4epatan di4apainya kadar efektif at
anestetik di otak, begitu juga masa pemulihan setelah
pemberiannya dihentikan. +idak memiliki sifat relaksan, tetapi
memiliki analgesi4 yang sangat kuat, setara dengan morphine.
4. Indikasi
• digunakan untuk induksi dan pemeliharaan anestesi umum
pada pasien de5asa dan anak0anak.d. Dosis
Diberikan pada perbandingan "! ? =! @ dengan O Dihentikan
1! menit sebelum operasi selesai.
e. -fek sampping dan kontraindikasi
• -fek samping, dapat menyebabkan depresi pernapasan, dan
dapat merusak ssp.
• )ontraindikasi, 0
.(.( Induksi Regional
1. 'idokaina. 2armakodinamik
'idokain memblok baik saluran a jantung yang
aktif maupun yang tidak aktif. #emulihan dari blok terjadi
sangat 4epat sehingga lidokain memberikan efek yang lebih
besar pada jaringan yang terdepolarisasi 7seperti iskemia8
danCatau jaringan yang terserang dengan 4epat 7'atief,!!=8.
b. 2armakokinetik
Absorsi dapa diserap dari tempat suntikan, saluran 4erna dan
saluran pernapasan dan dapat mele5ati sa5ar otak. Durasi
kerja 1!0! menit.
7/24/2019 referat anastesi -1
http://slidepdf.com/reader/full/referat-anastesi-1 27/30
4. Indikasi
• Anestesi infiltrasi
• $lo4kade saraf
• Anestesi spinal• Anestesi epidural
• Anestesi kaudal
• Anestesi rongga mulut dan kerongkongan
d. Dosis dan sediaan
• Sediaan 9 ampul ! m' @, m' @, jeli @, larutan
semprot 1!@
• Dosis 9 maksimum *," mgCkgCdosis.
e. -fek sampping dan kontraindikasi
• -fek samping, mengantuk, pusing parestesia, kedutan otot,
gangguan mental, koma dan kejang.
• )ontraindikasi,
. $upi6a4ainea. 2armakodinamik
Anestesi lokal adalah obat yang digunakan untuk
men4egah rasa nyeri dengan memblok konduksi sepanjang
serabut saraf se4ara re6ersible. Obat menembus saraf dalam
bentuk tidak terionisasi 7lipofilik8, tetapi saat di dalam aksonterbentuk beberapa molekul terionisasi, dan molekul0molekul
ini memblok kanal a, serta men4egah pembentukan
potensial aksi. Anestesi lokal dapat menekan jaringan lain yang
dapat dieksitasi 7miokard8 bila konsentrasi dalam darah 4ukup
tinggi, namun efek sistemik utamanya men4akup system saraf
pusat. #ada konsentrasi darah yang di4apai dengan dosis terapi,
terjadi perubahan konduksi jantung, eksitabilitas, refrakteritas,
kontraktilitas dan resistensi 6askuler perifer yang minimal
7'atief,!!=8.
b. 2armakokinetik
$upi6a4aine mempunyai a5itan lambat 7sampai dengan
(! menit8 tetapi mempunyai durasi kerja yang sangat
=
7/24/2019 referat anastesi -1
http://slidepdf.com/reader/full/referat-anastesi-1 28/30
panjang,sampai dengan jam bila digunakan untuk blok
syaraf. 'ama kerja bupi6a4aine lebih panjang se4ara nyata
daripada anestetik lokal yang biasa digunakan. &uga terdapat
periode analgesia yang tetap setelah kembalinya sensasi.4. Indikasi
• Anestesi Intrathekal 7sub0ara4hnoid, spinal8 unutk
pembedahan
• #embedahan di daerah perut selama *" 0 ! menit
7termasuk operasi Baesar8
• #embedahan dibidang urologi dan naggota gerak ba5ah
selama 0 ( jam
d. Dosis dan sediaan
• Sediaan 9 ampul ! mgC * m'
• Dosis 9 Anestesi spinal pada orang de5asa =," 0 !
mgCkg$$
e. -fek sampping dan kontraindikasi
• -fek samping, apneu, hipotensi dan henti jantung, <elisah,
ansietas, pusing, tinitus, dapat terjadi penglihatan kabur
atau tremor, kejang, urtikaria, pruritus, dan eritema• )ontraindikasi, hipersensitif terhadap anestesi jenis amida,
infeksi pada daerah penyuntikan, gangguan pembekuan
darah, syok kardiogenik atau hipo6olemi.
7/24/2019 referat anastesi -1
http://slidepdf.com/reader/full/referat-anastesi-1 29/30
$A$ (
#-3+3#
Dalam suatu tindakan anestesi banyak hal yang harus diperhatikan agar
tindakananestesi tersebut dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan anestesi.
Anestesi dalam persalinan harus dilakukan dengan mempertimbangkan keamanan ibu
dan bayi.
Dalam hal ini pemeriksaan pra anestesi memegang peranan penting pada
setiap operasi yang melibatkan anestesi. #emeriksaan yang baik dan teliti
memungkinkan kita mengetahui kondisi pasien dan memperkirakan masalah yang
mungkin timbul sehingga dapat mengantisipasinya serta dapat menentukan teknik
anestesi yang akan dipakai. Selain itu, pemilihan obat dan dosisnya harus benar0benar
diperhatikan.
DA2+AR #3S+A)A
<una5an <, $ertram. !!=. Farmakologi dan Terapi Edisi 5, &akarta9 <aya $aru.
7/24/2019 referat anastesi -1
http://slidepdf.com/reader/full/referat-anastesi-1 30/30
)atung <, $ertram. !!=. Basic and clinical pharmacology Ed. 1. 3nited states of
Ameri4a 9 M4<ra50%ill Bompanies.
'atief SA, Suyardi )A, Da4hlan MR. petun!uk "raktis Anestesiologi Edisi #edua.
&akarta 9 $agian Anestesiologi dan +erapi Intensif 2)3I, !!.
Saryono. +erapi Oksigen. !!.
'ab. )etrampilan Medik ##D 3nsoed
+jay, +an %oan N kirana %. !!=. $bat%obat penting . &akarta 9 -leG media
komputindo.
(!