Refer at Volvulus
-
Upload
asri-paramytha -
Category
Documents
-
view
233 -
download
0
Transcript of Refer at Volvulus
8/10/2019 Refer at Volvulus
http://slidepdf.com/reader/full/refer-at-volvulus 1/13
REFERAT
Disusun oleh : Asri Paramytha FK Yarsi 1102010038Fithra Fauzana FK Yarsi 1102010103
Pembimbing :dr. Nataliandra, Sp. Rad
Dipresentasikan tanggal :29 April 2014
KEPANITERAAN
KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN RADIOLOGIRUMAH SAKIT PUSAT ANGKATAN DARAT GATOT SOEBROTO
PERIODE 21 April 2014 – 24 Mei 2014
8/10/2019 Refer at Volvulus
http://slidepdf.com/reader/full/refer-at-volvulus 2/13
KATA PENGANTAR
Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala penyertaanNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan referat ini dengan judul “Volvulus”. Referat ini dibuat
sebagai salah satu tugas dalam kepaniteraan klinik Departemen Radiologi di Rumah SakitPusat Angkatan Darat Gatot Soebroto. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dr.
Nataliandra, Sp. Rad selaku pembimbing referat penulis. Dan kepada pihak-pihak lain yang
telah membantu penulis dalam penulisan referat ini.
Referat ini membahas mengenai volvulus mulai dari definisi sampai prognosis,
namun lebih menekankan pada pemeriksaan pencitraan yang sangat memegang peranan
penting baik itu dalam diagnosa maupun terapi volvulus.
Penulis memohon maaf apabila terdapat kata-kata yang tidak berkenan dan
kekurangan pada penulisan referat ini. Semoga referat ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Jakarta, April 2014
Penulis
8/10/2019 Refer at Volvulus
http://slidepdf.com/reader/full/refer-at-volvulus 3/13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Volvulus merupakan kelainan berupa puntiran dari segmen usus terhadap usus itu
sendiri, mengelilingi mesenterium dari usus tersebut dengan mesenterium itu sendiri
sebagai aksis longitudinal. Volvulus terjadi diberbagai tempat di saluran pencernaan.
Insidensi volvulus di dunia bervariasi, dengan kejadian volvulus usus besar berkisar 1-
5% dari seluruh penyebab obstruksi letak rendah. Di dunia bagian barat, populasi
volvulus usus besar 80% adalah volvulus sigmoid, diikuti dengan volvulus sekum
sebanyak 15%, kolon transversal 3% dan fleksura splenik (kolon antara bagian
transversal dan asending) 2%. Kondisi ini juga serupa dengan kondisi di daerah Afrika,
Asia bagian selatan dan Amerika selatan. Di daerah "volvulus belt" di Afrika dan TimurTengah, kejadian volvulus bahkan mencapai 50% dari penyebab obstruksi usus besar.
Volvulus lainnya dapat terjadi di gaster dan midgut.
Volvulus lebih sering terjadi pada anak yaitu akibat abnormalitas mesenterium yang
terlalu panjang, dengan basis yang sempit, usus yang tidak terfiksasi dengan baik dan
malrotasi saat masa embriologi. Volvulus banyak menyerang usia neonatus 68-71%.
Infant dengan malrotasi, sebanyak 40% bermanifestasi klinis saat minggu pertama
kelahiran, 50% pada bulan pertama, sisanya bermanifestasi lebih dari 1 bulan.1,2
Manifestasi klinis yang ditimbulkan oleh adanya volvulus tergantung dari letak volvulus,
namun secara umum gejala yang ditimbulkan diantaranya adalah gejala obstruksi saluran
cerna berupa nyeri perut, muntah, distensi abdomen, dan ketidakmampuan flatus serta buang air besar. Pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya distensi abdomen dan
terkadang teraba massa akibat penumpukan makanan. Gejala klinis tidak terlalu khas
untuk mendiagnosis sehingga diperlukan pemeriksaan penunjang berupa laboratorium
dan radiologi untuk menegakan diagnosis volvulus.
Volvulus merupakan salah satu kegawatan pada bayi dan anak. Volvulus ini dapat
menyebabkan oklusi terhadap proksimal usus dan obstruksi didalam segmen tersebut
(closed loop obstruction) serta berujung kepada strangulasi dan nekrosis jaringan usus
bila tidak tertangani segera. Oleh karena itu volvulus merupakan salah satu
kegawatdaruratan abdomen karena menimbulkan obstruksi pada saluran cerna yang akan
diikuti dengan komplikasi berupa perforasi, peritonitis, sepsis hingga syok hipovolemia
8/10/2019 Refer at Volvulus
http://slidepdf.com/reader/full/refer-at-volvulus 4/13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Volvulus merupakan kelainan berupa puntiran dari segmen usus terhadap usus itu
sendiri, mengelilingi mesenterium dari usus tersebut dengan mesenterium itu sendiri
sebagai aksis longitudinal sehingga menyebabkan obstruksi saluran cerna.2
B. Tinjauan Anatomi
Dalam permulaan perkembangannya, saluran cerna hanya berupa suatu tabung
sederhana dengan beberapa benjolan. Bakal lambung, pada saat ini, berupa suatu
pelebaran kerucut, sedangkan bakal sekum ditandai dengan pelebaran yang asimetris.
Pada usia janin bulan kedua dan ketiga, terjadi suatu proses yang dapat menimbulkan
cacat bawaan pada bayi dikemudian hari. Intestinal fetal mengalami perkembangan yang
pesat saat kehamilan umur 4-8 minggu. Arteri mesenterika superior yang berfungsi
memperdarahi usus halus dan kolon proksimal berperan sebagai aksis rotasi. Usus
tumbuh dengan cepat, memperluas diri dan berada dalam tali pusat (umbilical coelom)serta membentuk umbilical loop. Masih dalam perkembangan awal, umbilical loop
diposisikan dengan arah sagital (Gambar 2.1). Pada perkembangan berikutnya, dapat
terbentuk suatu duktus omfalomesenterik yang jika tidak terkonstriksi akan menjadi
kelainan Divertikulum Meckel’s.2,3,4
Sewaktu memanjang dan bergerak di umbilical ceolom, umbilical loop berotasi
sebanyak 90° searah jarum jam, sehingga umbilical loop berada di posisi horizontal.
Kira-kira minggu ke-5 dan 6, Umbilical loop terus memanjang hingga mencapai panjangmaksimum (Gambar 2.2). Kelainan kongenital yang dapat terbentuk adalah omfalokel
atau hernia umbilikalis. 3
8/10/2019 Refer at Volvulus
http://slidepdf.com/reader/full/refer-at-volvulus 5/13
Gambar 2.1 Fase embriologi 3 : (1) bakal lambung, (2) mesenterium, (3) peritoneum
parietal, (4) intestinal loop, (5) duktus omfalomesenterika, (6) sekum.
Kemudian, sewaktu usus menarik diri masuk kembali ke rongga perut yang
didahului intestinal loop, duodenum, dan sekum berputar di dorsal arteri dan vena
mesenterika superior, sedangkan sekum memutar di ventralnya, sehingga kemudian
sekum terletak di fosa iliaka kanan, dan dikelilingi oleh kolon yang membentang
horizontal dan kolon desenden. Putaran atau rotasi dengan arah berlawanan jarum jam
yang terbentuk sudah melebihi 180°. 3,4
Gambar 2.2 Fase embriologi3 ; Umbilical loop terus memanjang: (1) lambung, (2)
mesenterium, (3) peritoneum parietal, (4) intestinal loop, (5) duktus
omfalomesenterika, (6) sekum.
Setelah Intestinal loop kembali ke rongga perut, rotasi terus berlanjut, melebihi
270°, kira-kira minggu ke-9 hingga 11, sehingga mesenterium juga berotasi dan akan
berpindah kebagian inferior duodenum dan usus halus (Gambar 2.3).3
Gangguan perkembangan selama minggu ke-10 atau 11 akan mengakibatkan
kelainan yang ditandai dengan misalnya, tidak terbentangnya mesenterium pada dinding
belakang, atau sekum tidak berada di kanan bawah perut melainkan lebih jauh ke kranial
atau sekum ada di tempat normal, tetapi tidak stabil dan tidak terpancang (disebut dengan
8/10/2019 Refer at Volvulus
http://slidepdf.com/reader/full/refer-at-volvulus 6/13
sekum mobile atau mudah digerakan). Hal ini disebabkan oleh malrotasi atau non rotasi
dari pertumbuhan dan perkembangan intestinal loop.3,4,5
Gambar 2.3 Fase embriologi3 ; Intestinal Loop telah masuk ke rongga perut, terusmemanjang dan berkembang serta berotasi hingga putaran lengkap 270°: (1)lambung, (2) mesenterium, (3) peritoneum parietal, (4) intestinal loop, (5)
duktus omfalomesenterika, (6) sekum.
C. Etiologi dan Klasifikasi
Volvulus merupakan puntiran usus dengan mesenterium sebagai aksis putarannya
dan dapat terjadi diberbagai tempat di saluran pencernaan. Volvulus diklasifikasikan
berdasarkan tempat terjadinya. Kasus volvulus sebagian besar terjadi akibat abnormalitas
saluran cerna saat proses embriologi dan kasus banyak ditemukan pada anak. Namun
kasus volvulus juga dapat ditemukan pada orang dewasa dengan etiologi dan faktor
resiko yang berbeda.
C.1 Volvulus Gaster
Volvulus gaster merupakan kasus yang jarang terjadi, namun merupakan salah satu
kasus kegawatan karena menyebabkan inkarserata dan strangulasi. Volvulus gaster oleh
Singleton diklasifikasikan berdasarkan aksis putaran volvulus tersebut yaitu : 6
1. Organoaksial
Gaster berotasi mengelilingi aksis yang menghubungkan gastroesofageal
junction dan bagian antrum pilorus berotasi kearah yang berbeda dengan rotasi
bagian fundus. Volvulus gaster jenis ini lebih sering didapatkan dibandingkan
kasus jenis mesenterikoaksial, yaitu 59% dari seluruh kasus volvulus gaster.
Volvulus gaster tipe organoaksial berhubungan dengan defek diafragmatika.
Komplikasi berupa inkarserasi dan strangulasi lebih sering dijumpai pada tipe
ini.6,7,8
2. Mesenterikoaksial
8/10/2019 Refer at Volvulus
http://slidepdf.com/reader/full/refer-at-volvulus 7/13
Pada tipe mesenterikoaksial, antrum pilorus berotasi kearah anterior dan superior
sehingga permukaan posterior gaster berada di anterior. Volvulus gaster tipe ini
tidak berhubungan dengan defek diafragmatika dan jarang menimbulkan
komplikasi strangulasi, sehingga lebih sering bersifat kronis.6,7,8
3. Kombinasi
Tipe kombinasi antara organoaksial dan mesenterikoaksial jarang ditemukan.6
Gambar 2.4 Volvulus gaster tipe organoaksial (gambar kiri) dan tipe
mesenterikoaksial (gambar kanan)7
Etiologi dari volvulus gaster diklasifikasikan berdasarkan penyebabnya, yaitu
idiopatik (tipe 1) dan kongenital (tipe2). Tipe 1 atau tipe idiopatik lebih sering terjadi
dibandingkan tipe 2, yaitu sebanyak 2 dari 3 kasus dan lebih sering terjadi pada orang
dewasa. Tipe ini terjadi oleh karena abnormalitas kelenturan dari ligamen gastrosplenik,
gastroduodenal, gastrofrenik dan gastrohepatik. Abnormalitas ini menyebabkan bagian
cardia dan pilorus gaster menjadi dekat ketika gaster penuh dengan makanan, sehingga
mempermudah terjadinya volvulus.6
Tipe 2 atau tipe kongenital disebabkan oleh defek kongenital berupa defek pada
diafragmatika 43%, ligamen 32%, perlekatan abnormal 9%, asplenisme 5%, malformasi
usus kecil dan usus besar 4%, stenosis pilorus 2%, distensi kolon 1% dan atresia rektal
1%. Penyebab kelainan neuromuskular seperti poliomielitis juga beresiko terhadap
terjadinya volvulus gaster.6
C.2 Volvulus Midgut
Midgut merupakan bagian embriologis yang kemudian menjadi duodenum, jejunum,
ileum, sekum, apendiks, kolon asending, kolon bagian fleksura hepatik dan kolon
transversal pada manusia pasca lahir. Volvulus midgut merupakan keadaan yang
disebabkan oleh kegagalan atau malrotasi intestinal loop saat masa embriologi dan
8/10/2019 Refer at Volvulus
http://slidepdf.com/reader/full/refer-at-volvulus 8/13
merupakan kasus kegawatan di bidang pediatrika karena menyebabkan adanya obstruksi
dan iskemia jaringan usus.2
Kasus volvulus midgut banyak ditemukan pada satu tahun pertama kehidupan.
Beberapa kasus volvulus midgut bahkan ditemukan saat manusia masih menjadi janin
dan mungkin juga tanpa disertai malrotasi. Etiologi yang mungkin menyebabkan
volvulus midgut, selain akibat kegagalan rotasi adalah akibat tidak adanya otot dari
saluran cerna dan defek mesenterika. 9
C.3 Volvulus Sekum
Volvulus sekum terjadi akibat kelainan bawaan kolon kanan yang tidak terletak
retroperitoneal dan tidak terfiksasi dengan baik serta tergantung pada perpenjangan
mesenterium usus halus. Volvulus sekum melibatkan distal ileum dan colon ascending,
dimana keduanya saling terpuntir.1
Pada studi otopsi oleh Anson, sebanyak 10% kolon ascending mempunyai
mesokolon yang mobile, sehingga memudahkan terjadinya volvulus. Selain mesenterium
yang panjang, Anomali dimana terdapat undescended right colon, sekum yang mudah
bergerak (mobile) serta adanya space occupying lession pada pelvis seperti tumor
ovarium merupakan faktor resiko terjadinya volvulus pada sekum. 1,4 Sebagai contoh,
sebuah kasus volvulus juga ditemukan pada kehamilan, walaupun kasus ini tergolong
jarang.11
Gambar 2.5 Volvulus Midgut, Sekum dan Sigmoid10
C.4 Volvulus Kolon Transversal
8/10/2019 Refer at Volvulus
http://slidepdf.com/reader/full/refer-at-volvulus 9/13
Volvulus pada kolon transversal merupakan kasus yang jarang terjadi, yaitu
sebanyak 4% dari seluruh kasus volvulus serta banyak menyerang perempuan. Faktor
predisposisi meliputi adanya mesokolon yang panjang serta jarak yang dekat antara
kolon bagian fleksura hepatik dan bagian fleksura splenik atau interposisi
hepatodiafragmatika kolon (Sindrom Chilaiditi). Obstruksi kolon bagian distal juga
dapat memperpanjang dan memperluas kolon transversal sehingga beresiko terjadi
volvulus.1
C.5 Volvulus Sigmoid
Volvulus sigmoid merupakan volvulus dengan kejadian terbanyak dibandingkan
volvulus ditempat lain. Volvulus sigmoid terjadi akibat perpanjangan sigmoid sehingga
panjang sigmoid berlebihan disertai dengan basis mesenterium yang sempit.4
Studi di beberapa penelitian menyatakan bahwa volvulus sigmoid berhubungan
dengan konstipasi kronik, ditemukan pada pengguna obat laksatif dan enema,
berhubungan dengan diet tinggi serat, dan adanya massa di cavum pelvis serta Penyakit
Chagas dan Hirsprung. Arah terjadinya puntiran sigmoid adalah searah dengan jarum
jam. Konstipasi kronis dan diet tinggi serat menghasilkan sigmoid yang penuh dengan
feses dan beratnya menghasilkan momentum yang menginisiasi volvulus. Massa didalam
usus berupa cacing juga dapat menyebabkan momentum sehingga beresiko terjadi
volvulus. 1,12
D. Patofisiologi
Pada masa embriologi, minggu ke 4 hingga ke 8, terjadi perkembangan intestinal
fetal yang pesat, dimana terjadi pemanjangan dan perkembangan tube serta rotasi hingga
270°. Jika loop duodenum tetap berada pada sisi kanan abdomen dan loop sekokolik
berada pada bagian kiri dari arteri mesenterika superior terjadilah nonrotasi dari
intestinal loop. Malrotasi terjadi jika terdapat gangguan rotasi duodenal, yang seharusnya
lengkap 270° menjadi hanya 180° dan loop sekokolik kehilangan rotasi 180° dari rotasi
normalnya, menyebabkan sekum terletak diatas (mid abdomen) atau letak tinggi. 3,4,5
Malrotasi menyebabkan sekum terletak diatas, di mid abdomen beserta dengan
tangkai peritoneal yang disebut Ladd’s Bands. Ladd’s Bands merupakan jaringan fibrosis
dari peritoneal yang melekatkan sekum di dinding abdomen dan menimbulkan obstruksi
pada duodenum serta khas terdapat pada malrotasi intestinal. Malrotasi dari intestinal
loop dapat bersifat asimptomatik, namun beresiko terhadap adanya volvulus dikemudian
hari.3,4,5
8/10/2019 Refer at Volvulus
http://slidepdf.com/reader/full/refer-at-volvulus 10/13
Lumen usus yang tersumbat secara progresif akan teregang oleh cairan dan gas (70%
dari gas yang ditelan) akibat peningkatan tekanan intralumen, yang menurunkan
pengaliran air dan natrium dari lumen ke darah. Peregangan usus yang terus menerus
penurunan absorpsi cairan dan peningkatan sekresi cairan ke dalam usus. Pengaruh atas
kehilangan ini adalah penciutan ruang cairan ekstrasel yang mengakibatkan hipovolemi,
pengurangan curah jantung, penurunan perfusi jaringan dan asidosis metabolik. Efek
lokal peregangan usus adalah iskemia akibat distensi dan peningkatan permeabilitas
akibat nekrosis, disertai absorpsi toksin-toksin bakteri ke dalam rongga peritoneum dan
sirkulasi sistemik untuk menyebabkan bakteriemia. Bakteriemia dan hipovolemi ini
kemudian menyebabkan proses sistemik menyebabkan SIRS ( systemic inflamatory
response syndrome).13
Gambar 2.6 Sekum letak tinggi akibat malrotasi saat masa embriologi; disertai Ladd’s
Bands yang menyebabkan obstruksi duodenum10
E. Manifestasi Klinis
E.1 Anamnesis
Volvulus secara garis besar bermanifestasi obstruksi saluran cerna. Volvulus gaster
yang akut bermanifestasi adanya nyeri pada epigastrium yang sifatnya akut, nyeri dadayang sifatnya tajam, distensi abdomen dan biasanya juga disertai hematemesis akibat
iskemia mukosa. Trias Borchardt khas menunjukan adanya obstruksi saluran cerna
bagian atas, yaitu adanya nyeri, muntah tanpa pengeluaran isi lambung (isi lambung naik
ke esofagus namun tidak memasuki faring sehingga tidak terjadi pengeluaran isi
lambung) dan pipa nasogastrik yang tidak dapat masuk hingga ke lambung.6,7,8
Sedangkan volvulus gaster yang kronis bermanifestasi nyeri dan cepat merasa
kenyang saat makan. Pasien juga mengeluhkan adanya sulit napas, nyeri dada dan
8/10/2019 Refer at Volvulus
http://slidepdf.com/reader/full/refer-at-volvulus 11/13
disfagia. Karena gejala ini tidak khas maka pasien seringkali didiagnosis dengan ulkus
peptikum dan kolelithiasis.6
Volvulus gaster pada anak kurang dari 5 tahun menyebabkan manifestasi klinis
berupa muntah yang tidak berwarna kehijauan (nonbilious emesis), distensi pada bagian
epigastrium dan nyeri perut, sedangkan pada bayi kurang dari 1 tahun juga disertai
penurunan nafsu makan dan kegagalan tumbuh kembang.14
Berbeda dengan volvulus pada gaster, manifestasi klinis yang khas dari volvulus
sekum adalah tanda tanda obstruksi saluran cerna, disertai distensi abdomen dan timpani
abdomen. Diagnosis volvulus sekum jarang ditegakkan melalui gejala klinis, 50%
ditegakan melalui gambaran radiologi dengan karakteristik coffe bean atau tear drop
(bascule) appearances.1
Pasien dengan volvulus sigmoid, kolon transversal dan sekum menunjukan gejala
yang hampir sama. Manifestasi klinis utama yang sering dikeluhkan adalah nyeri perut,
distensi perut disertai tidak bisa flatus dan buang air besar (konstipasi kronis). Pada
volvulus sigmoid, episode gejala yang pertama dapat hilang atau sembuh sendiri. Namun
gejala tersebut dapat timbul kembali. Setiap episode volvulus, basis mesokolon akan
semakin menyempit sehingga pada episode berikutnya volvulus lebih mungkin terjadi
kembali dan sulit untuk kembali.1,15
Kasus volvulus pada bayi, manifestasi klinis yang sering terjadi dan merupakan
gejala khas serta ditemukan di 77-100% kasus meliputi adanya penurunan nafsu makan
dan muntah berwarna kehijauan (bilious vomiting). Pertimbangkan diagnosis yang
diarahkan ke volvulus akibat malrotasi midgut hingga terbukti adanya penyebab lain.
Pada anak yang lebih besar, gejala sifatnya tidak jelas meliputi muntah kronis dengan
kram perut. Gejala lain yang muncul diantaranya adanya gangguan tumbuh kembang,
konstipasi kronis, diare lendir darah dan muntah darah. Anak dengan gejala tersebut
seringkali terdiagnosis dengan iritable bowel syndrome, ulkus peptikum, batu ginjal atau
psikogenik
8/10/2019 Refer at Volvulus
http://slidepdf.com/reader/full/refer-at-volvulus 12/13
DAFTAR PUSTAKA
1. Ballantyne, Garth.H. Laparoscopic Treatment of Volvulus of the Colon. Tersedia di http
://www.lapsurgery.com/volvulus.htm. Diakses Tanggal Januari, 25, 2010
2. Markowitz, J.E. Volvulus. Tersedia di http://www.emedicine.medscape.com. Diakses
Januari, 25, 2010
3. Anonim. Modul of Embriology : Intestinal Rotation. Tersedia di
http://www.embryology.ch/anglais/sdigestive/mitteldarm01.html. Diakses Januari, 25,
2010
4. Sjamsuhidajat, R., de Jong, W. Usus Halus, Apediks, Kolon dan Anorektum. In: Buku
Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC; 2004. 616-7
5. Anonim. Modul of Embriology : Pathology of Midgut . Tersedia di
http://www.embryology.ch/anglais/sdigestive/patholdigest04.html. Diakses Februari, 5,
2010
6. Hope, Wiliam W. Gastric Volvulus. Tersedia di http://www.emedicine.medscape.com.
Diakses Februari, 6, 2010
7. Anonim. Volvulus Gaster . Tersedia di http://www.learningradiology.com Diakses
Februari 6, 2010
8. Schoeffel, U., M. Schein. Diafragmatic Emergencies. In: Schein’s Common Sense
Emergency Abdominal Surgery. 2nd Edition. New York : Springer. 2005; 121-23
9. Park, Seok Jun., S.J. Cha., BG. Kim., YS. Choi., IT. Chang., GW. Kim. Intrauterine
Midgut Volvulus without Malrotation : Diagnosis from the “Coffee Bean Sign”. World J
Gastroenterol . 2008; 14: 1456-8
10. Hill, Mark. Gastrointestinal Tract Abnormalities. Tersedia di
http://www.embryology.med.unsw.edu.au/notes/git2.html Diakses Februari, 5, 201011. John, T., T.Gyr., G. Giudici., S. Martinoli., A.Marx. Cecal Volvulus in Pregnancy : Case
Report and Review of Literature. Arch Gynecol Obstet. 1996; 258: 161-4
12. Ropiak. Sigmoid Volvulus. Tersedia di http://www.learningradiology.com Diakses
Februari 6, 2010
13. Nobi, BA. Small Bowel Obstruction. Tersedia di http://www.emedicine.medscape.com
Diakses Februari, 5, 2010
14. Cribbs, Randolph K., KW, Gow., ML, Wulkan. Gastric Volvulus in Infants and
Children. Pediatrics. 2008; 122: 752-62
8/10/2019 Refer at Volvulus
http://slidepdf.com/reader/full/refer-at-volvulus 13/13
15. Khan, AN. Sigmoid Volvulus. Tersedia di http://www.emedicine.medscape.com Diakses
Februari, 5, 2010
16. Shandu, Parmbir., BN. Joe., FV. Coakley., A. Qoyum., EM. Webb., BM. Yeh. Bowel
Transition Points: Multiplicity and Posterior Location at CT are Associated with Small-
Bowel Volvulus. Radiology. 2007; 245: 160-7
17. Jabra, A., J.Eng., CG. Zaleski., GE. Abdenour., HV. Voung., UO. Aideyan., EK.
Fishman. CT of Small-Bowel Obstruction in Children : Sensitivity and Specificity. AJR.
2001; 177: 431-6
18. Boudiaf, Mourad., P. Soyer., C. Terem., JP. Pleage., E. Maissiat., R Rymer. CT
Evaluation of Small Bowel Obstructive. RG. 2001; 21: 613-24
19. Khurana, Bharti. The Whirl Sign. Radiology. 2003; 226: 69-70
20. Anonim. Caecal Volvulus. Tersedia di http://www.radrounds.com Diakses Februari 6,
2010