Realistic mathematics education (rme)

24
Realistic Mathematics Education (RME) THIN RATULANGI DEWI LAKKIRAN SYAMSUDDIN BONE

Transcript of Realistic mathematics education (rme)

Page 1: Realistic mathematics education (rme)

Realistic Mathematics Education (RME)

THIN RATULANGIDEWI LAKKIRAN

SYAMSUDDINBONE

Page 2: Realistic mathematics education (rme)

I. Pendahuluan

A. Latar BelakangB. Rumusan MasalahC. Tujuan D. Manfaat

Page 3: Realistic mathematics education (rme)

Latar BelakangPembelajaran yang ideal adalah pembelajaran yang menjadikan para pembelajarnya memperoleh penguasaan konsep tentang apa yang diajarkanPembelajaran matematika berorientasi pada penguasaan konsepMatematika

memiliki Objek-Objek Mental yang sangat abstrak

Realistic Mathematics Educations

(RME)

Mengajarkan sesuatu yang tidak dapat diindera akan lebih sulit daripada mengajarkan sesuatu yang dapat diindera

Page 4: Realistic mathematics education (rme)

Rumusan MasalahBagaimana filosofi lahirnya Realistic

Mathematics Education (RME)?

Bagaimana Karakteristik RME?

Bagaimana langkah-langkah pembelajaran matematika dengan pendekatan RME?

Apa kelebihan dan kekurangan pembelajaran matematika dengan

pendekatan RME?

Teori-teori belajar apa saja yang relevan dengan RME?

Page 5: Realistic mathematics education (rme)

TujuanUntuk mengetahui filosofi lahirnya Realistic

Mathematics Education (RME)

Untuk Mengetahui Karakteristik RME

Untuk mengetahui langkah-langkah pembelajaran matematika dengan pendekatan RME?

Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pembelajaran matematika dengan pendekatan RME

Untuk mengetahui Teori-teori belajar apa saja yang relevan dengan RME

Page 6: Realistic mathematics education (rme)

Manfaat Memberikan informasi kepada para tenaga

pendidik khususnya guru matematika mengenai pendekatan RME sebagai

alternatif dalam melakukan pembelajaran matematika.

Menambah wawasan guru matematika untuk menciptakan suatu pembelajaran matematika yang menarik bagi siswa.

Menambah pengetahuan akan makna matematika yang terkait erat dengan

realitas yang dihadapi manusia.

Page 7: Realistic mathematics education (rme)

II. PembahasanA. Filosofi Lahirnya Realistic

Mathematics Education (RME)B. Karakteristik RMEC. Pembelajaran Matematika dengan

Menggunakan Pendekatan RMED. Kelebihan dan Kekurangan

Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan RME

E. Teori yang Relevan dengan RME

Page 8: Realistic mathematics education (rme)

Filosofi RMERealistic Mathematics Education (RME) pertama kali dicetuskan pada tahun 1971 lewat Freudenthal Institute

Berawal dari pandangan Hans Freudenthal menyatakan bahwa matematika adalah “human activity” (aktivitas manusia)

Siswa tidak boleh dipandang sebagai passive receivers of ready-made mathematics (penerima pasif yang menerima matematika sebagai barang jadi)

Pembelajaran matematika dilakukan melalui penjelajahan berbagai situasi dan persoalan-persoalan “realistik”

Page 9: Realistic mathematics education (rme)

Karakteristik RME

Paradigma terhadap Matematika:

Matematika dipandang sebagai aktivitas manusia sehingga dalam pengajarannya haruslah dikaitkan dengan realitas melalui proses matematisasi Horisontal dan Vertikal. Prinsip-prinsip RME :

Gravemeijer (Mustika, 2012:124) merumuskan tiga prinsip RME, yaitu: (a) Penemuan terbimbing dan matematisasi berkelanjutan (guided reinvention and progressive mathematization), (b) fenomenologi didaktis (didactical phenomenology), dan (c) dari informal ke formal (from informal to formal mathematics).

Page 10: Realistic mathematics education (rme)

Karakteristik RMERME memiliki karakteristik:

Menggunakan masalah kontekstual (the

use of context).

Menggunakan model-model (use model,

bridging by vertical instruments).

Menggunakan kontribusi siswa (student

contribution).

Menggunakan interaksi (interactivity)

Menggunakan keterkaitan

(intertwinment).

Page 11: Realistic mathematics education (rme)

Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Pendekatan Realistic

Mathematics Education (RME)

Langkah 1. Memahami masalah

kontekstual

Langkah 2. Menyelesaikan masalah

kontekstual

Langkah 3. Membandingkan /

mendiskusikan jawaban

Langkah 4. Menarik Kesimpulan

Page 12: Realistic mathematics education (rme)

Kelebihan Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan RME

Memberikan pengertian yang jelas kepada siswa

tentang kehidupan sehari-hari dan kegunaan pada umumnya bagi manusia.

Memberikan pengertian yang jelas kepada siswa bahwa matematika adalah suatu bidang kajian yang dapat dikonstruksi dan dikembangkan sendiri oleh siswa

Memberikan pengertian yang jelas kepada siswa

mengenai cara penyelesaian suatu soal

atau masalah yang tidak harus tunggalMemberikan pengertian

yang jelas kepada siswa bahwa dalam mempelajari matematika, proses pembelajaran merupakan sesuatu yang utama

Page 13: Realistic mathematics education (rme)

Kelemahan Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan RME

Tidak mudah untuk merubah pandangan yang

mendasar tentang berbagai hal

Pencarian soal-soal kontekstual yang memenuhi syarat-syarat yang dituntut dalam RME tidak selalu mudah untuk setiap pokok bahasan matematika

Tidak mudah bagi guru untuk mendorong siswa

agar bisa menemukan berbagai cara dalam

menyelesaikan soal atau memecahkan masalahTidak mudah bagi guru

untuk memberi bantuan kepada siswa agar dapat melakukan penemuan kembali konsep-konsep atau prinsip-prinsip matematika yang dipelajari

Page 14: Realistic mathematics education (rme)

Teori-teori yang Relevan dengan RME

Teori PiagetPiaget berpandangan bahwa, anak-anak memiliki potensi untuk mengembangkan intelektualnya. Pengembangan intelektual mereka bertolak dari rasa ingin tahu dan memahami dunia di sekitarnya.

RMEMemandang pengetahuan dalam matematika bukanlah sebagai sesuatu yang sudah jadi dan siap diberikan kepada siswa, namun sebagai hasil konstruksi siswa yang sedang belajar

Page 15: Realistic mathematics education (rme)

Teori-teori yang Relevan dengan RMETeori Vygotsky

Vygotsky berpendapat bahwa proses pembentukan dan pengembangan pengetahuan anak tidak terlepas dari faktor interaksi sosialnya. Melalui interaksi dengan teman dan lingkungannya, seorang anak terbantu perkembangan intelektualnya.

RMEPenemuan konsep dan pemecahan masalah sebagai hasil sumbangan gagasan dari para siswa. Kontribusi gagasan tersebut dapat diwujudkan melalui proses pembelajaran yang di dalamnya terdapat interaksi.

Page 16: Realistic mathematics education (rme)

Teori-teori yang Relevan dengan RMETeori Ausubel

Belajar terdiri atas dua jenis yaitu belajar menghafal dan belajar bermakna.

Belajar menghafal mengacu pada penghafalan fakta-fakta atau hubungan-hubungan

RMEApa yang terjadi di sekitar siswa maupun pengetahuan yang dimiliki siswa merupakan bahan yang berharga untuk dijadikan sebagai permasalahan kontekstual yang menjadi titik tolak aktivitas berfikir siswa.

Page 17: Realistic mathematics education (rme)

Teori-teori yang Relevan dengan RMETeori Bruner

Bruner berpendapat bahwa belajar matematika adalah belajar tentang konsep-konsep dan struktur-struktur serta mencari hubungan antara konsep-konsep dan struktur-struktur tersebut.

Pemahaman atas suatu konsep beserta strukturnya menjadikan materi itu lebih mudah diingat dan dapat dipahami lebih komprehensif.

RMESalah satu prinsip RME, Struktur dan konsep matematika saling terkait. Oleh karena itu, keterkaitan antar topik (unit pelajaran) harus dieksploitasi untuk mendukung proses belajar yang lebih bermakna.

Page 18: Realistic mathematics education (rme)

III. Penutup

A. KesimpulanB. Saran

Page 19: Realistic mathematics education (rme)

KESIMPULAN

• Realistic Mathematics Education (RME) merupakan pendekatan pembelajaran matematika yang berawal dari pandangan Hans Freudenthal yang menganggap matematika sebagai aktivitas manusia sehingga dalam pengajarannya harus dikaitkan dengan realitas. Realitas yang dimaksud disini adalah upaya menjadikan ide-ide atau konsep-konsep matematika nyata dalam benak atau pikiran siswa.

Page 20: Realistic mathematics education (rme)

KESIMPULAN• Prinsip-prinsip RME terdiri dari: (a) Penemuan

terbimbing dan matematisasi berkelanjutan (b) fenomenologi didaktis, dan (c) dari informal ke formal. Ketiga prinsip tersebut menekankan agar siswa berperan aktif dalam memecahkan masalah-masalah yang dimunculkan oleh guru. Siswa dituntut untuk menggunakan pengetahuan informalnya agar menghasilkan modelnya sendiri dan secara bertahap diarahkan untuk menemukan kembali konsep-konsep matematika, sebagaimana dahulu konsep tersebut ditemukan.

Page 21: Realistic mathematics education (rme)

KESIMPULAN

• Karakteristik RME yaitu: adanya penggunaan masalah-masalah kontekstual; penggunaan model-model; adanya kontribusi siswa; adanya interaksi; adanya keterkaitan.

• Langkah-langkah pembelajaran menggunakan pendekatan RME meliputi: Memahami masalah kontekstual, Menyelesaikan masalah kontekstual. Membandingkan / mendiskusikan jawaban, dan Menarik Kesimpulan.

Page 22: Realistic mathematics education (rme)

KESIMPULAN

• Pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan RME dapat memberikan pengertian yang jelas kepada siswa bahwa matematika memiliki keterkaitan dengan realitas yang mereka alami, dalam mempelajari matematika, proses pembelajaran merupakan sesuatu yang utama dan orang harus menjalani proses itu dan berusaha untuk menemukan sendiri konsep-konsep matematika dengan bantuan pihak lain yang sudah lebih tahu (misalnya guru).

Page 23: Realistic mathematics education (rme)

SARAN

• Sebagai tenaga pendidik di bidang matematika, sudah semestinya kita lebih berupaya untuk menambah wawasan mengenai berbagai macam pendekatan-pendekatan pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk memahami konsep-konsep matematika.

• Pendekatan RME mestinya dapat diterapkan dan dimaksimalkan dalam proses pembelajaran matematika.

Page 24: Realistic mathematics education (rme)

SEKIAN

Tidak ada siswa yang bodoh, Yang ada Hanyalah Siswa yang Tidak Mendapatkan

Kesempatan Diajar Oleh Guru yang Baik(Prof. Yohanes Surya)