Re Sensi

3
Judul buku : Rumah Beratap Bugenvil Nama pengarang : Agnes Jessica Tahun terbit : 2006 Nama penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama Jenis buku : Fiksi Tebal : 240 halaman Harga : Rp 30.000,00 Resentator : Noorasani Manda Mufarika Dunia sastra Indonesia kembali menerbitkan novel yang berjudul Rumah Beratap Bugenvil. Novel ini adalah buku ketiga yang dihasilkan oleh Agnes Jessica sepanjang kepengarangannya sampai saat ini, setelah sebelumnya ia menerbitkan novel yang berjudul Jejak Kupu-Kupu dan Tunangan. Novel ini lahir lewat banyak kritik dan saran murid-muridnya, serta penuh dengan kenangan tentang sang nenek yang suka bercerita tentang masa kecil. Novel ini berisi tentang kehidupan seorang remaja yang tinggal di sebuah rumah yang penuh misteri. Setelah meninggal, Lianka baru tahu bahwa ia cucu wanita kaya raya yang tinggal di sebuah rumah besar yang beratap bugenvil. Di

description

fg

Transcript of Re Sensi

Page 1: Re Sensi

Judul buku : Rumah Beratap Bugenvil

Nama pengarang : Agnes Jessica

Tahun terbit : 2006

Nama penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama

Jenis buku : Fiksi

Tebal : 240 halaman

Harga : Rp 30.000,00

Resentator : Noorasani Manda Mufarika

Dunia sastra Indonesia kembali menerbitkan novel yang berjudul Rumah Beratap

Bugenvil. Novel ini adalah buku ketiga yang dihasilkan oleh Agnes Jessica sepanjang

kepengarangannya sampai saat ini, setelah sebelumnya ia menerbitkan novel yang

berjudul Jejak Kupu-Kupu dan Tunangan. Novel ini lahir lewat banyak kritik dan saran

murid-muridnya, serta penuh dengan kenangan tentang sang nenek yang suka bercerita

tentang masa kecil.

Novel ini berisi tentang kehidupan seorang remaja yang tinggal di sebuah rumah

yang penuh misteri. Setelah meninggal, Lianka baru tahu bahwa ia cucu wanita kaya raya

yang tinggal di sebuah rumah besar yang beratap bugenvil. Di dalam rumah itu terdapat

banyak rahasia yang menyangkut almarhum ayahnya dan seluruh keluarga neneknya

yang tidak terlalu harmonis. Ia baru tahu bahwa ia sepupu Prisil, gadis angkuh teman

sekolahnya. Feriz anak baru di sekolahnya, ternyata tinggal di rumah itu juga. Prisil jatuh

cinta pada Feriz, tetapi pemuda itu bersikap dingin terhadap setiap gadis yang

mendekatinya. Kenyataan bahwa neneknya tidak peduli terhadap keluarganya tetapi

malah menerima orang asing di rumahnya membangkitkan keingintahuan Lianka. Yang

pada akhirnya Lianka berhasil mengungkap tentang kematian kakak almarhum ayahnya

dan berhasil mengetahui masa lalu neneknya yang begitu kelam.

Sedikit berbeda dengan novel-novel sebelumnya, di dalam novel ini Agnes

Jessica terlihat lebih matang dalam bereksperimen. Baik dari sisi tema, alur penceritaan

Page 2: Re Sensi

maupun pada tokoh-tokoh yang terlibat dalam novel Rumah Beratap Bugenvil ini. Yang

menarik adalah teknik penceritaan yang memang seperti permainan puzzle sehingga

pembaca yang telah mengikuti alur cerita misalnya sampai bagian lima, bisa saja menjadi

harus membaca bagian pertama lagi karena ada petunjuk dari pengarang bahwa penyebab

tertentu hanya bisa ditemukan di bagian pertama. Teknik penceritaan yang tak lazim

semacam ini menuntut kejelian dan ketangkasan penguasaan alur sehingga sebagai

pengarang, Agnes Jessica dapat membangun keterkejutan dan keingintahuan kepada

pembaca.

Terlepas dari banyaknya misteri di rumah itu, ada satu hal yang unik dari novel

ini, Agnes Jessica sebagai pengarang membuat novel ini dengan gaya penulisan lain dari

yang lain. Kesan humor yang timbul diimbangi dengan kesan serius sehingga pembaca

tidak mudah bosan.