RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

92
RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM MEMUTUSKAN MENJADI TENAGA KERJA WANITA (TKW) : (STUDI KASUS PADA MASYARAKAT DESA ARAHAN KIDUL KECAMATAN ARAHAN KABUPATEN INDRAMAYU) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.sos) Oleh: Arif Rofiuddin 1113111000013 PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018

Transcript of RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

Page 1: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM

MEMUTUSKAN MENJADI TENAGA KERJA WANITA

(TKW) : (STUDI KASUS PADA MASYARAKAT DESA ARAHAN KIDUL KECAMATAN ARAHAN

KABUPATEN INDRAMAYU)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.sos)

Oleh:

Arif Rofiuddin

1113111000013

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018

Page 2: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …
Page 3: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …
Page 4: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …
Page 5: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …
Page 6: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

[v]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan motivasi masyarakat

bekerja sebagai TKI, perubahan keadaan sosial dan ekonomi masyarakat sebelum

dan sesudah bekerja sebagai TKI, serta pengaruh bekerja sebagai TKI terhadap

masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dijabarkan

secara deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi non

partisipan, wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik pemilihan subjek

penelitian menggunakan teknik purposive sampling, subjek penelitian tersebut

adalah masyarakat Desa Arahan Kidul yang sedang bekerja sebagai TKI dan

mantan TKI.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa alasan utama masyarakat bekerja

sebagai TKI yakni karena kurangnya kesempatan kerja yang tersedia di dalam

negeri, sulitnya seleksi masuk untuk bekerja, serta strata pendidikan yang minim,

dorongan orang tua, sulitnya mencari pekerjaan, kesempatan kerja yang luas serta

gaji yang lebih besar di luar negeri, kemudian munculnya integrasi informasi TKI,

serta faktor keberhasilan generasi pendahulu dalam membangun kehidupan

ekonomi rumah tangga dengan bekerja sebagai TKI, sehingga bercerita ke

masyarakat dan menjadikan stimulus untuk dapat mengadu nasib seperti

pendahulu, dimana memiliki harapan yang cukup besar guna menjawab

kebuntuhan ekonomi. Selain itu, adanya perubahan sosial ekonomi pada

masyarakat Desa Arahan Kidul setelah mereka menjadi TKI, hal tersebut dapat

kita lihat dengan adanya perubahan dalam segi sosial berupa perubahan interaksi

sosial, status sosial, gaya hidup, keadaan sosial, kesenjangan sosial, tingkat

pendidikan, dan tingkat kesehatan.

Sedangkan perubahan dalam segi ekonomi terlihat dengan adanya

perubahan dalam bentuk pekerjaan, tingkat pendapatan, kesempatan kerja,

pemenuhan kebutuhan hidup, dan aset yang dimiliki. Sehngga menjadi sebuah

daya tarik dan peransang bagi yang melihatnya dan memiliki kesimpulan yang

positif dan sama terhadap Pekerjaan sebagai TKI dirasakan memiliki dampak baik

terhadap mobilitas sosial di dalam masyarakat dimana hasil penelitian ini

memperlihatkan adanya mobilitas sosial naik yang terjadi dalam rumah tangga

TKI, khususnya dari aspek peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan

masyarakat yang diperoleh dari tingkat pekerjaan dan penghasilan yang

mengalami peningkatan dari kondisi semula sebelum menjadi TKI dan kondisi

masyarakat setelah menjadi TKI.

Kata Kunci : TKI, Perubahan Sosial Ekonomi, Teori Pilihan Rasional

Page 7: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

[vi]

KATA PENGANTAR

Merebaknya Jumlah pencari Kerja keluar negeri di Desa Arahan Kidul

Kec Arahan Kab. Indramayu memperlihatkan bahwasannya orang-orang lebih

memilih bekerja di Luar Negeri dibandingkan didalam negeri. Tak ayal

menimbulkan pertanyaan tersendiri apa yang melatarbelakangi hal tersebut.

Sehingga perlu upaya bersama dalam mengurai pertanyaan tersebut. Dalam hal ini

peneliti menemukan bahwasannya terdapat moblitas social yang menyebabkan

orang tertarik untuk mengadu nasib keluar negeri karena bisa membawa

perubahan baik material maupun moril dalam masyarakat. dalam penelitian ini

bertujuan untuk menggambarkan secara detail mengenai pola perkembangan

dalam masyarakat sebelum dan sesudah bekerja di luar negeri apakah ada

pengaruh tersendiri atau tidak.

Sistematika penulisan skripsi ini meliputi empat BAB. BAB I berisi

pernyataan masalah penelitian, pertanyaan masalah penelitian, tujuan dan manfaat

penelitian, literature review/tinjauan pustaka, kerangka teoritis dan metode

penelitian yang digunkanan. BAB II berisikan gambaran-gambaran umum

mengenai lokasi dan obyek penelitian. BAB III berisi analisis teoritis terhadap

hasil dan temuan-temuan penelitian. BAB IV berisi kesimpulan dan saran

Penelitian ini juga tak akan mencapai bentuknya yang sekarang jika bukan

karena usaha yang keras penuh tantangan dan ujian, rahmat Tuhan Yang Maha

Esa, dan dukungan dari berbagai pihak, secara individual maupun kolektif

Page 8: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

[vii]

mendukung secara moril dan spiritual. Untuk itu penulis mengucapkan terima

kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Zulkifli, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

(FISIP) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Cucu Nurhayati, M.Si. selaku Kepala Program Studi Sosiologi yang

telah memberi semangat kepada penulis dalam mengerjakan penelitian

skripsi ini.

3. Dr. Joharatul Jamilah, M.Si. selaku Sekretaris Program Studi Sosiologi

yang telah membantu penulis melalui peran sturkturalnya.

4. Dr. Muhammad Guntur Alting, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang

telah meluangkan waktunya untuk memberi masukan, catatan, pencerahan

dan referensi pustaka bagi penelitian skripsi penulis.

5. Husnul Khitam, M.Si. yang telah mengajari penulis dalam prosesi Seminar

proposal yang begitu sabar dan semangat.

6. Segenap Dosen Civitas akademika FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang telah memberikan gizi pengetahuan penulis selama kuliah, terkhusus

Program Studi Sosiologi yang begitu istimewa.

7. Ayahanda dan Ibunda Penulis tercinta dan terkasihi yang tak kenal lelah

memberikan motivasi, inspirasi dan dukungan Materil yang tak terhingga

serta spiritual yang tak terhitung bagi penulis dalam menjalani hidup tanpa

pernah menuntut secuilpun.

8. Kakak dan adik yang telah memberikan semangat kepada penulis untuk

segera menyelesaikan proses skripsi.

Page 9: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

[viii]

9. Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Indramayu, BB3TKI

Bandung Koordinator LTSP-P2TKI Indramayu, LSM KAMI Indramayu,

Pemerintah Desa Arahan Kidul, Pengurus Karang Taruna dan segenap

informan yang telah meluangkan waktunya.

10. Sahabat-sahabat Sosiologi angkatan 2013, yang tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu atas semangat perjuangan yang dikorbankan dan di

kobarkan serta guyonan yang dimainkan

11. Indrawan-Indrawati Persatuan Mahasiswa Indramayu (PERMAI-AYU)

DKI Jakarta, baik alumni ,pengurus maupun anggota yang tidak dapat

penulis sebutkan atas segala psrtisipasi dan dukungannya.

12. Sugawan-Sugaawati Keluarga Besar Keluarga Mahasiswa Sunan Gunung

Djati (KMSGD) Jabodetabek, baik alumni, Pengurus maupun anggota

yang tidak dapat penulis sebutkan atas segala psrtisipasi dan dukungannya.

13. Forsilawan-Forsilawati Keluarga Besar Forum Silaturahmi Alumni

(FORSILA) Buntet Pesantren Cirebon baikPengurus maupun anggota

yang tidak dapat penulis sebutkan atas segala psrtisipasi dan dukungannya

14. Sahabat-Sahabati PMII KOMFISIP, baikPengurus maupun anggota yang

tidak dapat penulis sebutkan atas segala psrtisipasi dan dukungannya

Demikian kata pengantar ini penulis tuliskan. Bagi mereka yang sudah

membantu, semoga penulis diberi kesempatan untuk membalasnya. Penulis

berharap penelitian ini dapat bermanfaat bukan hanya untuk ilmu pengetahuan itu

sendiri, namun untuk kehidupan sosial secara khalayak ramai.

Page 10: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

[ix]

DAFTAR ISI

ABSTRAK………………………………………………………………………..v

KATA PENGANTAR……………………………………………………………vi

DAFTAR ISI……………………………………………………………………...ix

DAFTAR TABEL/BAGAN……………………………………………………...xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah ………………………………………………………1

B. Pertanyaan Penelitian……………………………………………………..6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian …………………………………………6

D. Tinjauan Pustaka………………………………………………………….8

E. Kerangka Konseptual …..……………………………………………….12

a. Tenaga Kerja Indonesia………………………………………….12

b. Tujuan Tenaga Kerja Indonesia …………………………………13

Kerangka Teoritis………………………………………………………..14

Teori Pilihan Rasional ………………………………………………14

F. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian ………………………………………………19

2. Teknik Pengumpulan Data…………………………………………..20

3. Teknik Penentuan Informan………………………………………....23

4. Teknik Analisis Data ………………………………………………...25

BAB II GAMBARAN UMUM

A. Demografi dan Letak Geografis Wilayah Indramayu ………………….28

B. Administrasi dan Pemerintah Desa Arahan Kidul……………………….29

C. Keadaan Penduduk Masyarakat Desa Arahan Kidul…………………….30

1. Bidang Sosial…………………………………………………………32

2. Bidang Ekonomi……………………………………………………..33

3. Bidang Pendidikan…………………………………………………...36

4. Bidang Agama………………………………………………………..39

BAB III Rasionalitas Masyarakat Indramayu dalam Memutuskan Menjadi TKW

A. Latarbelakang Masyarakat Desa Arahan Kidul …………………………42

1. Adanya Informasi dari TKI Terdahulu………………………………43

2. Keterbatasan Pemenuhan Kebutuhan Hidup Keluarga di Tempat

Asal…………………………………………………………………..42

3. Sulitnya Kesempatan Kerja di tempat Asal………………………….46

4. Kemudahan Kesempatan Kerja di Luar Negeri …………………….48

Page 11: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

[x]

B. Motivasi Masyarakat Menjadi TKW

1. Faktor dorongan Keluarga untuk bekerja di Luar Negeri…………...50

2. Informasi yang luas dan massif kerja di Luar Negeri………………51

3. Faktor Trend Budaya Masyarakat Bekerja diLuar Negeri…………..53

4. Motivasi mencarikekayaan dan penghasilan lebih…………………..57

5. TKI sebagai bentuk ekspresi Kemapanan dan Keunggulan Materil..59

C. TKI dan Keuntungan Sosial Ekonomi…………………………………..60

1. Meningkatkan Taraf Hidup Keluarga………………………………..60

2. Peningkatan Prestise/Penghargaan dalam Masyarakat………………62

3. Penghasilan yang lebih besar Kerja di Luar Negeri…………………64

D. TKI dan Kerugian Sosial Ekonomi……………………………………...65

1. Kesulitan beradaptasi kembali dengan daerah asal : Kesempatan kerja

terbatas dan upah rendah dalam Negeri……………………………..65

2. Pergeseran Nilai dan Budaya Mantan TKW.………………………..67

3. Munculnya Perilaku Konsumtif dari Mantan TKW…………………68

4. Keterbatasan Managerial Keuangan TKW………………………….69

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ………………………………………………………………72

B. Saran ……………………………………………………………………..73

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………xi

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 Bukti Bimbingan

Lampiran 2 Surat Pengantar Permohonan Wawancara/Mencari Data Skripsi

Lampiran 3 Interview Guide

Lampiran 4 Surat Keterangan Penelitian dari Pemerintah Desa Arahan Kidul

Lampiran 5 Surat Keterangan Penelitian dari Dinas Tenaga Kerja Indramayu

Lanpiran 6 Surat Keterangan Penelitian dari BP3TKI Bandung

Lampiran 7 Profil Desa Arahan Kidul Tahun 2017

Lampiran 8 Data Jumlah TKI Propinsi Jawa Barat tahun 2016

Lampiran 9 Data Jumlah TKI Propinsi Jawa Barat tahun 2017

Lampiran 10 Dokumentasi Penelitian

Page 12: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

[xi]

DAFTAR TABEL/ BAGAN

Tabel 01 Jumlah Penduduk menurut Usia Pendidikan…………………………..29

Tabel 02 Kelomok kerja berdasarkan Usia……………………………………....30

Tabel 03 Keadaan Penduduk……………………………………………………..30

Tabel 04 Jumlah Penduduk Desa Arahan Kidul…………………………………31

Tabel 05 Jumlah kepemilikan Lahan Pertanian………………………………….34

Tabel 06 Jumlah Penduduk menurut Mata Pencaharian…………………………35

Tabel 07 Jumlah Penduduk menurut Tingkat Pendidikan……………………….38

Tabel 08 Jumlah Penduduk Menurut Agama…………………………………….39

Tabel 09 Sarana Prasarana Desa Arahan Kidul………………………………….40

Page 13: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah

Indramayu selain terkenal dengan sebutan kota Mangga, di satu sisi terkenal

dengan jumah pemasok tenaga kerja keluar negeri yang cukup banyak (Kompas,

http://www.kompas.com/kompascetak/ 0603/02/ekonomi/2478407.htm 2010).

Sehingga mejadi sebuah stereotype tesendiri mengenai TKI yang relatif banyak.

Kemudian disatu sisi jumlah pengangguran yang cukup banyak dan keterbatasan

lapangan kerja. Sehingga mengakibatkan masyarakat indramayu memutuskan diri

untuk mengadu nasib ke luar negeri yang dianggap menjadi jawaban atas

kebuntuan dari kebutuhan ekonomi yang menuntut untuk perbaikan ekonomi.

Tingginya ketersediaan lapangan kerja dan tingkat upah yang relatif besar

di luar negeri telah menarik minat TKI (baik laki-laki maupun perempuan)

terutama Perempuan asal Indramayu untuk bekerja sebagai TKI di negara lain.

Menurut data Migrant Care terjadi peningkatan jumlah TKI di luar negeri dan

sebagian besar adalah TKI perempuan. Sehingga wajar saja ketika masih banyak

para TKI mencari lahan perekonomian diluar negeri karena tidak ada penyerapan

lahan kerja yang cukup dan memadai didalam negeri sendiri, disamping upah

yang ditawarkan di luar negeri lebih besar (Sarwono dan Mainarno, 2009)

.

Page 14: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

2

Kemudian terdapat Sebuah penelitian di Indramayu Jawa Barat melihat

bahwa migrasi internasional merupakan strategi bertahan hidup di desanya yang

krisis (Romdiati 1998 dalam Wulan 2010). Studi migrasi lainnya menunjukkan

bahwa faktor ekonomilah yang menjadi penyebab utama. Seperti diungkapkan

Lee (1996), Todaro (1979), dan Titus (1982) dalam Mantra (1994) berpendapat

bahwa motif seseorang untuk melakukan migrasi adalah motif ekonomi yang

berkembang karena ketimpangan ekonomi antar daerah. Keterbatatasan terhadap

ekses ekonomi menjadikan setiap wilayah yang realtif kurang dalam kemampuan

ekonominya sehingga memutuskan untuk mendapatkan kesempatan ekonomi.

Selanjutnya terdapat banyak alasan yang mendorong sejumlah TKI untuk

bekerja ke luar negeri, salah satunya adalah untuk membantu kesejahteraan

keluarga yang ditinggalkannya apalagi jika membandingkan dengan tetangga,

sahabat maupun kerabat yang lebih dahulu sejahtera dengan pekerjaan TKI di luar

negeri. Dimana bekerja ke luar negeri dengan harapan yang cukup besar guna

lebih sejahtera dan mapan secara ekonomi. Karena alasan utama para calon TKI

meninggalkan kampung halaman untuk bekerja ke luar negeri adalah karena

sukarnya mendapat pekerjaan di dalam negeri (Nasution. 1957:78). Selanjutnya

menjadi TKI di luar negeri merupakan suatu kesempatan serta pengalaman

tersendiri bagi mereka untuk membantu kondisi perekonomian keluarga yang

lemah. Jumlah TKI yang relatif besar di dominasi oleh wanita. Pada umumnya,

mereka menjadi TKI karena memiliki harapan yang besar demi kesejahteraan

hidup.

Page 15: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

3

Indramayu yang terkenal dengan Julukan TKI memperlihatkan jumlah

yang relatife banyak dari wilayah-wilayah lainnya dalam pemasok TKI di luar

negeri banyak (Kompas,http://www.kompas.com/kompascetak/

0603/02/ekonomi/2478407.htm 2010). terlebih perempuan yang menjadi jumlah

mayoritas pekerjanya tak ayal menimbulkan berbagai macam spekulasi yang

tertuju kepada motif apa yang melatarbelakangi TKI asal Indramayu yang

didominasi perempuan untuk bekerja keluar negeri, dan kemudian apa yang

hendak dicari dari itu.

Ketika yang menjadi motif utama adalah ekonomi. apakah ada motif lain

yang menjadi daya dorong TKI asal Indramayu bekerja ke luar negeri untuk

beberapa kalinya dan tidak takut terhadap isu-isu berita tentang ancaman terhadap

para TKI tersebut. Ketika berbicara Stratifikasi social dalam rangka peningkatan

status dan kedudukan dalam masyarakat yang menjadi indikator adalah ekonomi.

Maka tidak aneh ketika banyak sekali yang berbondong-bondong untuk menjadi

TKI di luar negeri. Kemudian apakah dengan keputusan untuk bekerja diluar

negeri karena ingin mendapatkan akses ekonomi dapat menjawab kegelisahan,

maka dari itu sangat menarik ketika melihat apa ada perubahan setelah bekerja

diluar negeri baik aspek ekonomi, pendidikan, sosial dan budaya (Sarwono dan

Mainarno, 2009).

Sehingga tak aneh jka banyak dari masyarakat Indramayu yang

memutskan untuk menjadi TKI di luar negeri. Karena bagi mereka menjadi TKI

merupakan jalan pintas yang dapat membantu kondisi social ekonomi agar dapat

lebih sejahtera dan mapan. Kemudian para TKI tersebut lebih didominasi oleh

Page 16: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

4

para wanita yang cenderung masih awam dan belum pernah kerjah jauh. menurut

Kepala Seksi DISNAKER Kabupaten Indramayu tidak lebih dari 10% diantara

mereka yang bekerja disektor formal dan lebih dari 90 % yang bekerja di sector

informal atau pekerja Rumah Tangga (DISNAKER Indramayu). Padahal kalau

kita ukur dengan resiko yang akan menerima mereka begitu besar karena

kebanyakan dari mereka minim pengetahuan mengenai budaya asing yang akan

mereka tempati bekerja. Namun, semua resiko tersebut dapat ditangkis dengan

adanya sejumlah motivasi yang lebih yang dimilikinya.

Salah satu Desa di Indramayu adalah Desa Arahan Kidul Kecamatan

Arahan yang kebanyakan dari keluarga mereka yang memberangkatkan salah

satu anggota keluarganya utuk bekerja menjadi TKI di luar negeri. Kebanyakan

dari mereka didominasi oleh para wanita , karena wanita dianggap lebih supel dan

mudah untuk melengkapi kebutuhan administrasi dan mereka juga lebih banyak

dibutuhkan sebagai pembantu rumah tangga di luar negeri serta kecenderungan

lebih murah dalam biaya administrasi dibandingkan dengan laki-laki. Banyaknya

kaum Wanita yang bekerja menjadi TKW di luar negeri berimplikasi pada kondisi

social dari keluarga yang ditinggalkannya terutama keluarga dari suami dan

anaknya (Laporan Pemerintah Desa Arahan Kidul, 2017).

Di satu sisi merebaknya TKI di luar negeri menjadikan salah satu pilihan

orang untuk bekerja ke luar negeri dan banyaknya lembaga sponshorship yang

menjadi penghantar dan memudahkan untuk orang yang baru bekerja

mengakibatkan banyak orang berbondong-bondong ke luar negeri. Tetapi disatu

sisi terlihat adanya kecenderungan dalam masyarakat untuk memutuskan untuk

Page 17: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

5

bekerja keluar negeri atas dasar pilihan rasional kepada pemenuhan ekonomi

untuk dirinya dan keluarganya. Gaji yang cukup menggiurkan dibandingkan di

negeri sendiri dan hasil yang didapatkan juga bisa menjadi tolak ukur dalam

mencapai posisi yang tinggi di dalam masyarakat (Rahayu, 1999; Wihadanto,

2005; Nugroho, 2006)..

Selanjutnya dengan banyaknya kesempatan dan kemudahan yang

didapatkan untuk bekerja ke luar negeri menjadi daya tarik tersendiri bagi orang

yang ingin memulai bekerja ke luar negeri dan menjadi fokus utama dalam pilihan

dibandingkan bekerja didalam negeri yang mana lebih selektif dan pembatasan

jumlah tenaga kerja. Selain motif keterbatasan ekonomi yang menjadi alasan

utama untuk bekerja diluar negeri dan keterbatasan lapangan kerja yang tersedia

serta kurangya keterampilan yang dimilikinya sehingga memutuskan diri untuk

menjadi TKI karena dianggap bisa memunuhi kebutuhan hidupnya.

Kemudian kecenderungan yang mendorong masyarakat Indramayu

terutama masyarakat di desa Arahan Kidul sendiri dilatar belakangi oleh

banyaknya kisah-kisah kesuksesan ataupun contoh produk hasil dari bekerja di

luar negeri dan ketika pulang membawa uang yang cukup banyak, dengan

diperlihatkannya rumah, harta, perhiasan yang digunakannya. Sehingga orang

yang melihatnya pun menjadi tergiur untuk ikut menjadi pekerja ke luar negeri

karena dianggap lebih menjanjikan. Terlepas dari banyaknya pemberitaan yang

memperlihatkan penyiksaan yang dialami oleh TKI asal Indonesia sendiri. Semua

pemberitaan tersebut tak menyulutkan para calon pekerja luar negeri untuk

bekerja ke luar negeri.

Page 18: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

6

Di satu sisi juga ada perbedaan dalam penghargaan terhadap orang yang

habis bekerja ke luar negeri dari masyarakat. Setidaknya ada rasa segan dan

hormat terhadap orang yang ke luar negeri. Sehimgga ada alasan tambahan yang

menjadikan masyarakat berlomba-lomba untuk bisa bekerja di luar negeri karena

dianggap memiiliki prestis tersendiri dibandingakan bekerja di sector wilayah

sendiri terlebih uang yang didapatkan bekerja di luar negeri cukup besar dan

mampu membeli barang-barang yang berkualitas dibandingkan dengan kehidupan

sebelumnya. Terkait dengan permasalahan tersebut, maka peneliti mengambil

judul penelitian “Rasionalitas Masyarakat Indramayu dalam Memutuskan Menjadi

Tenaga Kerja Wanita (TKW) Studi Kasus Desa Arahan Kidul Kecamatan Arahan

Kabupaten Indramayu”

B. Pertanyaan penelitian

1) Apa faktor yang melatarbelakngi mereka menjadi TKW ?

2) Apa Motivasi mereka menjadi TKW di luar negeri ?

3) Apa keuntungan dan kerugian mereka menjadi TKW di luar negeri ?

C. Tujuan dan manfaat penelitian

1. Tujuan penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai peneliti adalah sebagai berikut:

1.1 Untuk mendeskripsikan faktor yang melatarbelakngi mereka menjadi

TKW

1.2 Untuk menganalisis Motivasi mereka menjadi TKW di luar negeri ?

Page 19: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

7

1.3 Untuk menganalisis dampak Keuntungan dan Kerugian mereka menjadi

TKW di luar negeri ?

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang dapat diperoleh antara lain:

2.1 Manfaat Teoritis

a. Diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran terkait dengan TKI.

b. Diharapkan dapat menjadi masukan atau bahan informasi/referensi bagi

penelitian selanjutnya atau pun mahasiswa lain yang berminat mendalami

studi tentang TKI.

c. Diharapkan dapat mengembangkan khazanah keilmuan Sosiologi UIN

Syarif Hidyatullah Jakarta terutama di bidang Sosiologi Globalisasi yang

menyangkut Buruh Migran.

2.2 Manfaat Praktis

a. Diharapkan penelitian ini kemudian dapat memotivasi Sosiologi untuk

melakukan pengembangan penelitian dengan objek yang serupa

b. Diharapkan hasil temuan dari penelitian ini dapat memberikan kontribusi

pemikiran atau saran-saran bagi Calon TKI maupun mantan TKI, LSM,

dan Pemerintah Terkait.

Page 20: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

8

c. Diharapkan hasil temuan penelitian dapat memberi kontribusi pengalaman

maupun keterampilan bagi peneliti dalam mengaplikasikan teori secara

empiris yang sejalan dengan disiplin ilmu peneliti

D. Tinjauan Pustaka

1. Jurnal penelitian oleh Fadlia Vadlun. YL dengan judul “Migrasi

Wanita dan Ketahanan Ekonomi Keluarga” Jurnal Media Litbang

Sulteng (Palu: Universitas Tadulako Palu, 2010), Vol. 3, No.1,

http://jurnal.untad.ac.id., diakses 08 september 2017 pukul 18.37

WIB, menyimpulkan bahwa wanita bermigrasi mempunyai persepsi

sebagai berikut: memberikan harapan untuk mendapatkan pekerjaan

dengan upah yang tinggi, jalan yang terbaik untuk memperbaiki

kondisi ekonomi keluarga, mendapatkan pengetahuan dan pengalaman,

ladang bagi tenaga kerja untuk mendapat penghasilan yang dapat

mendukung ekonomi keluarga. Sedangkan faktor pendorongnya adalah

karena kebutuhan yang sangat mendesak, ingin memperbaiki rumah

atau membangun rumah, untuk kebutuhan pendidikan anak-anak,

suami tidak mempunyai pekerjaan yang jelas. Sedangkan negara tujuan

mereka adalah negara Arab, karena persepsi mereka bahwa negara

Arab merupakan negara Islam yang kaya sehingga mudah memberikan

gaji yang tinggi, banyak lapangan kerja yang tersedia, memberikan

kesempatan untuk naik haji/umroh.

Page 21: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

9

2. Penelitian oleh Priyanto yang berjudul: “Dampak Bekerja di Luar

Negeri terhadap Perubahan Sosial Budaya (Studi Kasus Mantan TKI di

Desa Kenteng Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang)” (Semarang:

IKIP PGRI Semarang, 2011), http://library.ikippgrismg.ac.id., diakses

pada 20 September 2014 pukul 18.49 WIB. Hasil penelitian ini

menyimpulkan bahwa kepulangan para TKI dari luar negeri membawa

dampak terutama peningkatan kesejahteraan hidup pada keluarganya

antara lain pendidikan anak-anak para mantan TKI meningkat dan bisa

mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari bahkan sisa dari jerih

payahnya bekerja di luar negeri digunakan untuk modal usaha sendiri.

Namun tidak sedikit dari hasil usaha tersebut digunakan untuk hal-hal

yang kurang bermanfaat serta ditambah gaya hidup mereka yang

konsumtif dan perilakunya dipandang kurang mencerminkan budaya

masyarakat setempat. Dampak menjadi seorang TKI yaitu berupa

dampak positif dan negatif. Salah satu dampak negatif yang terjadi

berasal dari budaya negara dimana mereka (TKI) bekerja. Budaya luar

yang cenderung bebas akan mereka bawa dan diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari.

3. Penelitian oleh Hesty Rubianti yang berjudul: “Peran Istri sebagai

Buruh Migran Perempuan dalam Upaya Meningkatkan Pendapatan

Ekonomi Keluarga (Studi Di Desa Cihonje Kecamatan Gumelar

Kabupaten Banyumas) (Purwokerto:Universitas Jendral Soedirman,

Page 22: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

10

2011). Penelitian tersebut mendeskripsikan mengenai hal-hal yang

melatar belakangi seorang istri menjadi Buruh Migran Perempuan

(BMP) serta besarnya kontribusi yang diberikan istri terhadap ekonomi

keluarga. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa ketika seseorang

membuat keputusan menjadi BMP ke luar negeri, merupakan tuntutan

ekonomi yang salah satunya untuk membantu keluarga, mulai dari

membiayai pendidikan anak-anaknya hingga memperbaiki perabotan

rumah tangga. Adanya peningkatan pendapatan dapat memberikan

sebuah kontribusi terhadap ekonomi keluarga BMP yang dapat dilihat

dari perubahan ekonomi keluarga.

4. Cahya Nugrahadi dan Sriadi Setyawati dengan Jurnal yang berjudul

“Problematika Rumah Tangga Mantan Tenaga Kerja Wanita (TKW)

(Studi Kasus di Kabupaten Banyumas)”,Cahya Nugrahadi dan Sriadi

Setyawati dengan Jurnal yang berjudul “Problematika Rumah Tangga

Mantan Tenaga Kerja Wanita (TKW) (Studi Kasus di Kabupaten

Banyumas)”, dalam penelitian tersebut menyimpulkan bahwa motivasi

bekerja menjadi TKW karena kondisi ekonomi. Muncul permasalahan

dalam rumah tangga yaitu terjadinya perubahan psikologis anak dan

suami, bagi anak ketika ditinggal ibu mereka menjadi banyak berubah

seperti menjadi pendiam, murung, sering menangis bahkan sampai

sakit. Bagi suami, ketiadaan seorang istri membuat mereka stres

sehingga kemungkinan mereka memiliki wanita lain. Masalah yang

Page 23: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

11

datang dari diri sendiri (internal) akan terjadi karena ketidaksiapan

mental TKW dalam bekerja, sedangkan masalah yang datang dari luar

dirinya (eksternal) meliputi permasalahan dengan PJTKI yang tidak

memberikan pelayanan yang baik.

Dari Tinjauan Pustaka yang diatas memperlihatkan bagaimana TKW

dilihat hanya sebatas perubahan dan motivasi dari para TKW dan melihat hanya

berdasarkan dampak yang akan terjadi bagi dirinya dan keluarganya. Serta

penggalian terhadap motif lain tidak terlihat karena hanya melihat sebatas

determinasi ekonomi semata tanpa melihat aspek sosial dan budaya masyarakat

itu sendiri. maka dari pada itu peneliti perlu mengulik lebih dalam mengenai

kondisi awal mereka seperti apa dan setelah serta motivasi pemberangkatan dan

dampaknya terhadap dirinya, keluarga, dan masyarakat sekitar yang perlu dikaji

lebih dalam lagi dan Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan motivasi

masyarakat bekerja sebagai TKW, perubahan keadaan sosial dan ekonomi

masyarakat sebelum dan sesudah bekerja sebagai TKW, serta pengaruh bekerja

sebagai TKW terhadap mobilitas sosial dalam masyarakat.

Page 24: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

12

E. Kerangka Konseptual

1.1. Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

1.1.1. Pengertian Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) adalah warga Negara Indonesia (WNI) yang

berangkat ke luar negeri atas usaha sendiri atau yang diberangkatkan ke luar

negeri dengan jasa bantuan pihak lain dengan tujuan khusus untuk bekerja atau

mengikuti program pelatihan sambil bekerja. Menurut Undang-Undang No. 13

Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, disebutkan pemgertian umum tentang

tenaga kerja yaitu pada pasal 1 ayat (2), bahwa tenaga kerja adalah “setiap orang

yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik

untuk memenuhi kebuthan sendiri maupun untuk masyarakat”.

Sedangkan Menurut Pasal 1 bagian (1) Undang-Undang Nomor 39 Tahun

2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar

Negeri, TKI adalah setiap warga negara Indonesia yang memenuhi syarat untuk

bekerja di luar negeri dalam hubungan kerja untuk jangka waktu tertentu dengan

menerima upah. Definisi lain yang berkaitan adalah pengertian tentang pekerja

atau buruh pada pasa 1 ayat (3) yaitu pekerja/buruh adalah setiap orang yang

bekerja dengan menerima upah atau imbalandalam bentuk lain.

Kemudian dalam “Pasal 1 ayat (2) disebutkan mengenai calon Tenaga

Kerja Indonesia, yaitu bahwa Calon Tenaga Kerja Indonesia yang selanjutnya

disebut dengan calon TKI adalah “ setiap warga Negara Indonesia yang

memenuhi syarat sebagai pencari kerja yang akan bekerja di luar negeri terdaftar

Page 25: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

13

di instansi pemerintah kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang

ketenagakerjaan”.

Sedangkan dalam keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi

(Kepmennakertrans) No. 104 tahun 2002, daam Pasal 1 ayat(4) disebutkan bahwa

“Tenaga Kerja Indonesia yang selanjutnya TKI adalah warga Negara Indonesia

baik laki-laki maupun perempuan yang bekerja di luar negeri dalam jangka waktu

tertentu berdasarkan perjanjiankerja melalui prosedur penempatan TKI”.

1.1.2. Tujuan Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

Yang menjadi pokok dalam hal ini adalah anatar kerja antar negara yang

selanjutnya disebut AKAN adalah suatu mekanisme pelayanan kepada pencari

kerja untuk memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan bakat, minat serta

kemampuan baik untuk sementara waktu maupun tetap serta pelayanan kepada

pemberi kerja untuk memperoleh tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhanya.

Antar kerja antar negara (AKAN) adalah suatu upaya pemerintah untuk pelayanan

kerja bagi untuk seluruh masyarakat Indonesia untuk memperoleh pekerjaan yang

proporsional dalam artian pekerjaan tersebut nantinya betul-betul profesional yang

sesuai dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki serta sesuai dengan kebutuhan

yang diperlukan, selain itu dalam rangka langkah pemerintah yang efektif untuk

mengurangi angka pengangguran serta meningkatkan devisa negara. Dalam buku

pedoman penempatan tenaga kerja ke luar negeri disebutkan tujuan dari TKI ke

luar negeri tersebut sebagai berikut:

1. Perluasan lapangan kerja

2. Peningkatan kualitas tenaga kerja

Page 26: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

14

3. Peningkatan perlindungan tenaga kerja

4. Peningkatan kesejahteraan tenaga kerja

5. Peningkatan penerimaan devisa negara

2. Kajian Teoritis

2.1 Teori Pilihan Rasional

Dalam penelitian ini peneliti akan menekankan fokus perhatian pada

ketertarikan masyarakat bekerja menjadi TKW dan apa yang menjadikan motifasi

utama dalam keputusannya sebagai TKW. Dalam pandangan Weber menyatakan

bahwa Setiap tindakan manusia pada dasarnya berorientasi pada tujuan,

sedangkan tujuan sendiri didasari oleh suatu keadaan atau situasi dan sasaran yang

akan dicapai ( Douglass, Ritzer, 2010: 135). Untuk memahami lebih jauh

mengenai orientasi sebuah tindakan yang memiliki sasaran dan tujuan berarti

menjelaksan mengapa seseorang atau pelaku menentukan pilihan. Dalam hal ini

pilihan tidak serta merta muncul secara kebetulan /tiba-tiba, atau diluar daripada

keinginan aktor, dimana aktor sendiri berperan aktif dalam menentukan sebuah

tindakan itu sendiri. Sehngga terciptanya sebuah tindakan yang dilatarbekakangi

oleh berbagai macam kondisi aktor atau pelaku yang dipengaruhi oleh, tujuan,

keadaan, dan nilai. Kemudian dalam Teori pilihan rasional sendiri memusatkan

perhatiannya pada level individu yang selanjutnya disusun pada level sistem.

Landasan dalam Teori Pilihan Rasional adalah asumsi bahwa fenomena sosial

yang kompleks dan luas dapat dijelaskan dalam kerangka dasar tindakan

Page 27: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

15

individu, dimana mereka tersusun. Sehingga sudut pandang ini yang disebut

metodologi individualisme, sudut pandang ini menyatakan bahwa unit elementer

kehidupan sosial adalah tindakan individu. Jadi muara dari sebuah tindakan sosial

berawal dari tindakan individu yang berorientasi nilai. dalam level individu

terdapat adanya intervesi yang terjadi dalam diri aktor sebagai pelaku, level

individu tersebut mempengaruhi tindakan manusia. Kemudian Coleman

menjelaskan lebih lanjut bahwa orang bertindak secara sengaja untuk mencapai

suatu tujuan dengan tujuan (dan tindakan) yang dibangun oleh nilai atau

preferensi (Douglass, Ritzer, 2010: 480).

Teori pilihan rasional sebagai model penjelasan dari tindakan-tindakan

manusia, dimaksudkan untuk memberi analisa formal dari pengambilan keputusan

rasional berdasarkan sejumlah beberapa analisis dan beberapa disiplin teori terkait

yakni teori ekonomi, teori kemungkinan dan teori permainan ( Douglass, Ritzer,

2010: 480)

Menurut Coleman "orang-orang bertindak secara purposif menuju tujuan,

dengan tujuan (dan demikian juga tindakan-tindakan) yang dibentuk oleh nilai-

nilai atau preferensi"), kemudian Coleman berpendapat bahwa untuk kebanyakan

kasus, lebih tepatnya ia menyebutnya aktor rasional yang berasal dari konsep

ekonomi, ia melihat bahwa aktor yang memilih tindakan-tindakan itu yang akan

memaksimalkan utilitas, atau kepuasan kebutuhan dan keinginan Mereka

(Coleman, 2008:7).

Konsepsi awal yang diterapkan oleh coleman dalam memahami sebuah

tindakan level perseorangan atau individu adalah analisinya berkaitan dengan

Page 28: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

16

konsepsi rasionalitas yang digunakan dalam ilmu ekonomi yakni konsepsi yang

digunakan dalam teori ekonomi, konsepsi ini berpijak pada gagasan tentang

bermacam tindakan (atau bermacam barang) yang memiliki kegunaan tertentu

bagi si pelaku dan disertai prinsip tindakan yang bis diungkapkan dengan

mengatakan bahwa si pelaku memilikih tindakan yang akan memaksimalkan

kegunaan tersebut ( Coleman, 2008 : 17).

Menurut Coleman, kunci dari pilihan rasional adalah aktor dan sumber

daya. Sumber daya adalah mereka yang dimana aktor memiliki kontrol dan di

mana mereka memiliki kepentingan tertentu. Mengingat kedua unsur ini, Coleman

merinci bagaimana interaksi mereka mengarah ke tingkat sistem. Sebuah basis

minimal untuk sistem sosial tindakan dalam dua aktor, masing-masing memiliki

kontrol atas sumber daya yang memiliki kepentingan terhadap yang lain. Ini

adalah kepentingan masing-masing di bawah kontrol sumber daya lain yang

mengarah keduanya, sebagai aktor yang memiliki tujuan untuk terlibat dalam

aktivitas yang melibatkan satu sama lain.

Para pelaku sering dipandang sebagai entitas yang memiliki

tujuan/maksud, yang berarti bahwa para pelaku memiliki batas akhir atau tujuan

dari tindakan-tindakan mereka. Para pelaku juga memiliki pilihan/ preferensi

(nilai-nilai, kegunaan).Teori pilihan rasional juga mampu memberikan penafsiran

atas sebuah tindakan serta memberikan kemungkinan- kemungkinan tentang cara

untuk menjawab pilihan tujuan individu (Coleman, 2008: 16).

Dalam merealisasikan sebuah tujuan yang hendak dicapai aktor dalam

teori ini mempunyai dua hambatan utama tindakan. Hambatan yang pertama

Page 29: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

17

adalah kelangkaan sumber daya. Aktor memiliki sumber daya yang berbeda

sekaligus akses yang berbeda terhadap sumber daya yang lain. Untuk mencapai

suatu tujuan aktor harus memperhatikan biaya yang harus dikeluarkan untuk

tindakan terpenting selanjutnya. Aktor dapat memilih untuk tidak mengejar tujuan

paling bernilai dan justru membayangkan peluang untuk mencapai tujuan yang

lain yang lebih bernilai, aktor dipandang selalu berusaha memaksimalkan

keuntungan ( Friedman dan Hechter dalam Douglas and Ritzer, 2010: 448)

Tujuan lain tersebut dapat berupa penjajakan hubungan antara kesempatan

untuk mencapai tujuan utama dengan apa yang dilakukan saat ini dimana peluang

keberhasilan tujuan yang kedua ini lebih berharga. Untuk hambatan kedua bagi

tindakan individu adalah institusi sosial, seperti yang dikemukakan oleh Friedman

dan Hecter bahwa hambatan-hambatan institusional ini menyediakan prinsip

positif atau negatif yang mendorong tindakan tertentu dan mencegah tindakan-

tindakan lain.

Menurut Friedman teori pilihan rasional memiliki 3 kelebihan kaitanya

dengan tindakan perseorangan atau individu, kelebihan tersebut berupa: 1.

Memiliki kontribusi pada area pengukuran, 2. sebagai pendekatan pertikaian

dalam institusi sosial (seperti: dalam hukum, peraturan-peraturan, norma, dan

nilai-nilai budaya) dan 3. memberikan kemungkinan tentang cara untuk menjawab

pilihan tujuan individu. Adanya kesempatan untuk pengukuran, yang dapat

dilakukan oleh pilihan rasional adalah pada proses pembuatan keputusan individu

dalam agregasi.

Page 30: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

18

Melalui model tindakan yang diterapkan oleh aktor, peneliti mencoba

memahami alasan mengapa masyarakat desa Arahan Kidul itu bertindak dengan

cara memilih bekerja sebagai TKW diluar negeri, dari alasan tersebut

mengimplikasikan bahwa tujuan yang dimaksudkan dan ingin dicapai oleh aktor

melalui tindakan, tindakan untuk memilh bekerja sebagai TKW diluar negeri

tersebut berkontribusi terhadap tujuan yang ingin dicapai.

Sama halnya dengan tindakan para TKW yang sudah bekerja menjadi

TKW memiliki alasan tersendiri dan terdapat faktor-faktor pendorong dan

penarik. Faktor-faktor yang dapat diienditifikasi dari pilihan rasional masyarakat

memilih menjadi TKW, adalah tindakan yang dilakukan masyarakat memiliki

tujuan, berkaitan erat dengan sumber daya, relasi dan juga berorientasi pada nilai-

nilai tertentu. Misalnya adanya relasi yang mendorong seorang masyarakat

bekerja sebagai TKW, relasi bisa merupakan teman, saudara dan keluarga yang

terlebih dahulu telah menjadi TKW. Faktor lain yang mendorong untuk menjadi

TKW ialah mereka ingin dikenal banyak orang karena kelebihan materi yang

didapatkan setelah bekerja di luar negeri dengan dibuktikan dengan kemampuan

dalam memenuhi kebutuhan tersier.

Beberapa tipe tindakan tersebut dapat dijadikan salah satu alasan mereka

menjadi TKW seperti tindakan yang beorientasi kepada suatu tujuan. Dalam

memilih sesuatu tindakan individu harus mengantisipasi hasil alternatif tindakan

dan menghitung bahwa yang terbaik untuk mereka dan mempertimbangkan segala

aspek yang ada didalamnya dan konsekuensi yang dihadapi. Ada beberapa

masyarakat yang menghirauka resiko yang kemudian akan mereka dapatkan

Page 31: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

19

bekerja menjadi TKW yang tidak biasa.. Ini mencerminkan mereka telah

memutuskan hal tersebut secara rasional dengan mempertimbangkan konsekuensi

yang didapatkan ketika mereka menjadi TKW.

Teori pilihan rasional dipilih karena dapat menganalisis rumusan masalah

yang diteliti berbagai macam kemungkinan yang melatarbelakanginya dan tujuan

dari tindakan tersebut, dalam masalah ini teori pilihan rasional dikatakan tepat

karena (1) memberikan kontribusi pada analisis tentang tujuan, motivasi menjadi

TKI dan konsekuensinya. (2) untuk melihat kecederungan masyarakat dalam

memilih pekerjaan melalui pendekatan rasional peseorangan. (3) memberikan

kontribusi tentang kemungkinan dari pilihan dan tujuan individu.

E. Metode Penelitian

E. .1.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang dipakai dalam melakukan penelitian ini adalah pendekatan

Kualitatif. metodelogi kualitatif sebagai suatu prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

dan perilaku yang dapat diamati (Lexy j. Moleong, 2012: 4). Namun secara

sederhana dapat dikatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang

bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain yang

secara utuh dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada

konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah’.

(Lexy j. Moleong, 2012:6)

Page 32: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

20

Pendekatan analisis kualitatif di maksudkan untuk memperoleh gambaran

secara menyeluruh dan mendalam tentang hal-hal yang diamati oleh sang peneliti.

Kemudian Penelitian ini menggunakan alat analisa purposive sampling untuk

mewancarai para TKW yang sudah kembali ke Indramayu dan pengatur regulasi

mengenai TKW. Kemudian purposive sampling ini digunakan karena tidak

mungkin untuk mewancarai seluruh TKW Indaramayu. Karenanya dipilih sesuai

dengan pengalaman bekerja dan sebagian lainnya dilihat dari keadaan status para

TKW di masyarakat seperti apa. Cara tersebut ditempuh sebagai cara yang paling

efektif untuk mewancarai dan meminta keteranngan tentang pengalaman tahap

migrasi, dari pra penempatan hingga purna penempatan. Purposive sampling

digunakan dalam penelitian ini agar dapat bergerak dalam memilih angota yang

sulit diraih. (W. Lawrence Neuman, 2003 : 213)

Penulis menggunakan pendekatan ini berdasarkan pada pertimbangan bahwa

penelitian kualitatif menjelaskan suatu fenomena melalui pengumpulan data yang

sedalam-dalamnya dan selengkap-lengkapnya dan akan dapat memberikan

gambaran dan analisis yang kuat tentang pokok permasalahan yang diangkat

dalam penelitian ini.

E.1.2. Teknik Pengumpulan Data

Agar data yang dikumpulkan lebih mudah dan tertib, peneliti menerapkan

beberapa teknik pengumpulan data bukan hanya berberdasarkan pengetahuan

yang dimiliki tetapi dari berbagai informasi yang menunjang dalam pemenuhan

bahan untuk penelitian ini yang kemudian akan dianalisis pada akhirnya. Adapun

teknik pengumpulan data yang dilakukan, sebagai berikut:

Page 33: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

21

E.1.2.1 Studi Pustaka

Memahami apa yang di teliti, maka upaya untuk menjadikan penelitian

tersebut baik. Perlu adanya materi-materi yang diperoleh dari pustaka-pustaka

lainnya. Menurut J.Supranto dalam buku Rosadi Ruslan, mengemukakan:

“Studi pustaka adalah “Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

materi data atau informasi melalui jurnal ilmiah, buku-buku referensi dan

bahan-bahan publikasi yang tersedia di perpustakaan” (Ruslan, 2003:31)

Dengan hal ini, upaya penelitian yang dilakukan pun dapat menjadi baik

karena tidak hanya berdasarkan pemikiran sendiri selaku peneliti melainkan

pemikiran-pemikiran dan pendapat dari para ahli atau penulis lainnya. Sehingga

bisa dibandingkan serta referensi yang dapat memberikan arah kepada peneliti.

E.1.2.2 Penulusuran data online / internet searching

Pada penelitian apapun bisa juga dalam pengumpulan data dilakukan

secara online atau media internet dengan mencari dan mengumpulkan informasi-

informasi berupa data-data yang berkaitan dengan penelitian yang sedang diteliti

oleh peneliti.

E.1.2.2 Studi Lapangan

Adapun studi lapangan yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh

data yang valid dan faktual yang diharapkan berkenaan dengan penelitian yang

dilakukan mencakup beberapa cara diantaranya yakni:

E.1.2.3. Wawancara Mendalam

Dalam penelitian perlu adanya data-data yang relevan untuk dijadikan

sebagai penunjang dalam penelitian yang berlangsung, salah satunya adalah

Page 34: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

22

melalui wawancara. Menurut Berger (2000:11) dala m buku Rachmat Kriyantoro,

menyatakan Wawancara adalah percakapan antara periset-seseorang yang

berharap mendapatkan informasi dan informan-seseorang uang diasumsikan

mempunyai informasi paling penting tentang suatu objek. Wawancara dibagi dua :

a. Wawancara dalam riset kualitatif, yang disebut sebagai wawancara

mendalam (depth interview), atau

b. Wawancara secara intensif (intensive interview) dan kebanyakan tak

berstruktur. Tujuannya untuk mendapatkan data kualitatif yang mendalam.

(Kriyantoro, 2007:96)

Maka, dalam hal ini peneliti pun mengumpulkan data-data dengan salah

satu caranya melalui wawancara untuk mendapatkan informasi yang benar-benar

relevan dari narasumber terkait dalam hal ini dilakukan kepada seorang TKW

terpilih sebagai informan dan beberapa dari lapisan masyarakat sebagai informan

kunci, dengan itu semua mengetahui kebenaran dan menjadikan keyakinan bagi

peneliti

E.1.2.4. Observasi Non Partisipan

Pada pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan salah satunya

melalui observasi dengan melihat dan mengamati individu-individu atau

kelompok yang menjadi informan pada penelitian ini, diantaranya melihat dan

mengamati manajemen komunikasi dan interaksi yang dilakukan oleh TKW

dalam berinteraksi dengan lingkungan masyarakat.

Page 35: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

23

E.1.2.5. Dokumentasi

Memuat data-data pada penelitian sebagai upaya untuk menafsirkan segala

hal yang ditemukan dilapangan, perlu adanya dokumentasi-dokumentasi dalam

berbagai versi. Studi dokumenter merupakan merupakan suatu teknik

pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen,

baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Dokumen yang telah diperoleh

kemudian dianalisis (diurai), dibandingkan dan dipadukan (sintesis) membentuk

satu hasil kajian yang sistematis, padu dan utuh. Jadi studi dokumenter tidak

sekedar mengumpulkan dan menuliskan atau melaporkan dalam bentuk kutipan-

kutipan tentang sejumlah dokumuen yang dilaporkan dalam penelitian adalah

hasil analisis terhadap dokumen-dokumen tersebut.

Pada penelitian ini, peneliti turut mendokumentasikan segala kegiatan atau

aktivitas sehari-hari yang berhubungan dengan fokus penelitian yang dikaji, dalam

hal ini adalah Konsep Diri TKW di Kabupaten indramayu.. Dari dokumentasi-

dokumentasi tersebut kemudian dianalisis, dicermati segala manajemen

komunikasi dan interaksi yang informan lakukan sebagai data yang menjadi

pendukung dalam penelitian ini.

E.2.3 Teknik Penentuan Informan

Dalam penentuan informan pada penelitian ini menggunakan teknik

purposive sampling, sebagaimana dimaksud yang disampaikan oleh Rachmat

Kriyantoro dalam tulisannya Teknik Praktis Riset Komunikasi adalah :

Page 36: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

24

“Persoalan utama dalam teknik purposive sampling dalam menentukan

kriteria, dimana kriteria harus mendukung tujuan penelitian. Beberapa riset

kualitatif sering menggunakan teknik ini dalam penelitian observasi

eksploratoris atau wawancara mendalam. Biasanya teknik ini dipilih untuk

penelitian yang lebih mengutamakan kedalaman data dari pada untuk

tujuan representatif yang dapat digeneralisasikan” (Kriyantoro, 2007:154-

155).

E.2.3.1 Informan Penelitian

Adapun informan penelitian ini adalah beberapa TKW terpilih yang berada

di kabupaten Indramayu, dengan pertimbangan atau kriteria yang dilihat dari Usia

TKW tersebut, sebagaimana dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

Nama Usia Pekerjaan Lama bekerja

Wartinah 43 TKW 6 tahun

Kunidah 26 TKW 2 Tahun

Lita 38 TKW 5 Tahun

Sukenti 47 TKW 7 Tahun

Dastem 36 TKW 5 Tahun

Ust Kosi’in, S.Pdi 48 Tokoh Agama -

Baim 56 Tokoh Masyarakat

-

Nama Keterangan Sifat

Sukirman KASI Ketenagakeraan Kab.

Indramayu

Pengawas

Daniel Humas BNP2TKI Kab

Indramayu

Pengawas

Darwinah Kepala KAMMI Kab.

Indramayu

Pemerhati

Iin Sekretaris BKD Kab

Indramayu

Pemerhati

Page 37: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

25

Informan terpilih dari beberapa Blok yang Ada di Desa Arahan Kidul di atas

menggunakan teknik purposive sampling, dimana teknik ini mencakup orang-

orang yang diseleksi atas dasar kriteria-kriteria tertentu.

E.2.4 Teknik Analisa Data

Suatu kegiatan yang mengacu pada penelaahan atau pengujian yang

sistematik mengenai suatu hal dalam rangka mengetahui bagian-bagian, hubungan

diantara bagian, dan hubungan bagian dengan keseluruhan. Menurut Bodgan &

Biklen bahwa:

“Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja

dengan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,

mensistensikannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang

penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat

diceritakan kepada orang lain” (Bodgan dan Biklen dalam Moleong,

2005:248).

E.2.4.1 Uji Keabsahan Data

Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi beberapa

pengujian. Peneliti menggunakan uji credibility (validitas interbal) atau uji

kepercayaam terhadap hasil penelitian. Uji keabsahan data ini dilakukan dengan

cara membandigkan jawaban yang disampaikan oleh informan utama dengan

informan pendukung untuk mendapatkan data yang sesuai.

Page 38: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

26

Cara pengujian kredibilitas data atau kepercayaan terhadap hasil penelitian

menurut Sugiyono dilakukan dengan triangulasi, dan membercheck (2005:270).

1. Triangulasi, diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber

dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Triangulasi sumber dilakukan

dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.

Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber

yang sama dengan teknik berbeda. Misalnya data diperoleh dengan

wawancara, lalu dicek dengan observasi, dokumentasi, atau kuesioner.

Triangulasi waktu dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan

wawancara, observasi,atau teknik lain dalam waktu atau situasi diperlukan

dalam penenntuan data itu valid atau tidaknya berdasarkan temuan yang

dilapangan.

2. Membercheck, proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada

pemberi data. Tujuan membercheck adalah untuk mengetahui seberapa

jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi

data. Sehingga informasi yang diperoleh dan akan digunakan dalam

penulisan laporan sesuai dengan apa yang dimaksud sumber data atau

informan. (Sugiyono, 2005:275-276)

3.2.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini memiliki lokasi yang menjadi lapangan penelitian dari peneliti serta

waktu berlangsungnya penelitian ini, adapun lokasi dan waktunya sebagai berikut:

3.2.5.1 Lokasi Penelitian

Page 39: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

27

Pada penelitian ini, peneliti memilih tempat penelitian di Desa Arahan Kidul Kec.

Arahan kabupaten Indramayu.

E.2.5.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini berlangsung dan dilaksanakan oleh peneliti selama kurang lebih 3

(dua) bulan terhitung mulai dari bulan Mei hingga bulan Juli 2017.

F. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini dirancang berdasarkan bab-per-bab sekaligus memberikan

perincian konten dalam masing-masing bab. Terdapat empat bab dalam skripsi ini,

sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan, bagian ini memaparkan pernyataan masalah, pertanyaan

penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teoritis,

metode penelitian, dan sistematika penelitian;

Bab II Gambaran Umum, bagian ini berisikan gambaran umum tempat

penelitian di Desa Arahan Kidul Kec. Arahan Kab. Indramayu

Bab III Analisis dan Temuan Lapangan, bagian ini berisikan pengerjaan

analisis dari temuan data penelitian di lapangan. Data penelitian lapangan berupa

hasil wawancara dan observasi.

Bab IV Penutup, bagian ini memaparkan kesimpulan dan saran. Kesimpulan

merupakan jawaban dari rumusan pertanyaan penelitian. Memberikan saran yang

berguna untuk keperluan penelitian selanjutnya.

Page 40: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

28

BAB II

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Dalam bab ini, peneliti mencoba memberi gambaran terkait objek kajian

penelitian agar dapat memberikan penjelasan dasar mengenai objek kajian yang

berkaitan dengan judul skripsi ini. Baik berupa paparan mengenai kondisi

geografis maupun kondisi sosial dan budaya.

2.1.1 Demografi dan Letak Geografis Wilayah Arahan Kidul

Secara geografis Desa Arahan Kidul memiliki luas sekitar 723 Ha dimana

memiliki perbatasan dengan berbagai desa lainnya. Diantaranya bagian utara

berbatasan dengan Desa Arahan Lor, sebelah timur berbatasan dengan Desa

Rambatan Kulon Kec. Lohbener, bagian selatan dengan desa Sukasari Kec

Arahan, sebelas Barat berbatasan dengan Desa Tawangsari Kec Arahan. (Humas

Desa Arahan Kidul.

Adapun territorial administrasi Desa Arahan Kidul saat ini di tahun 2017

terdiri dari 8 RW, 41 Rt, dengan luas Wilayah 723 Ha dengan bentangan meliputi

Jalan 10,5 Km, Sawah dan Ladang 658 Ha, Bangunan Umum 27,05 Ha,

pemukiman 25,95 Ha, pekuburan 1,5 Ha. Sedangakan Komposisi Penduduk di

tahun 2017 tercatat sebanyak 6.287 jiwa terdiri dari laki-laki 3.019 jiwa dan

perempuan 3.268.

Page 41: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

29

2.1.2 Administrasi dan Pemerintah Desa Arahan Kidul

Adapun secara pemerintahan desa memiliki struktur Organisasi dan tata kerja

Desa Arahan Kidul adalah sebagai berikut :

Kuwu (Kepala Desa), Jurtulis (Sekretaris Desa), Bendahara, Tata Usaha meliputi:

Kliwon, Lurah Desa, Raksa Bumi (Pengurus Sawah), Lebe (Pengurus Agama),

dan Bekel (Kepala Blok). Dapat dilihat pada bagan struktur Organisasi dibawah

ini

Kemudian Jumlah Penduduk menurut usia berdasarkan kelompok

pendidikan, Usia 00-04 Tahun berjumlah 323 Orang, 05-09 tahun berjumlah 563

orang, 10-14 tahun berjumlah 571 Orang, 15-19 tahun berjumlah 582 orang, 19

tahun keatas berjumlah 4.248 orang sehingga totalkeseluruhannya 6.248 orang

Tabel : 01

Jumlah Penduduk Menurut Usia Pendidikan

No Usia Pendidikan Jumlah

1.

2.

3.

4.

5.

00-04 Tahun

05-09 Tahun

10-14 Tahun

15- 19 Tahun

19 Tahun keatas

323

563

571

582

4.248

Jumlah 6.287

Page 42: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

30

. Adapun Usia berdasarkan kelompok kerja sendiri meliputi, Penduduk

usia 16-60 tahun 3.763 orang, Ibu Rumah Tangga 934 Orang, Penduduk masih

sekolah : 782 orang, Tenaga Kerja 2.802 orang.

Tabel : 02

No Usia Kerja Jumlah

1.

2,

3.

4.

Penduduk Usia 16-60 Tahun

Ibu Rumah Tangga

Penduduk Masih Sekolah

Tenaga Kerja

3.763

934

782

2.802

Jumlah 8.281

2.1.3 Keadaan Penduduk Masyarakat Desa Arahan Kidul

1. Keadaan Penduduk

Sedangakan Komposisi Penduduk di tahun 2017 tercatat sebanyak 6.287 jiwa

terdiri dari laki-laki 3.019 jiwa dan perempuan 3.268.

Tabel : 03

No Jenis Kelamin Junlah

1. Laki-laki 3.019 Jiwa

Perempuan 3.268 Jiwa

Jumlah 6.287 Jiwa

Sumber Data Statistik Desa Arahan Kidul 2017

Page 43: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

31

Kemudian Jumlah Penduduk menurut usia berdasarkan kelompok

pendidikan, Usia 00-04 Tahun berjumlah 323 Orang, 05-09 tahun berjumlah 563

orang, 10-14 tahun berjumlah 571 Orang, 15-19 tahun berjumlah 582 orang, 19

tahun keatas berjumlah 4.248 orang sehingga totalkeseluruhannya 6.248 orang.

Adapun Usia berdasarkan kelompok kerja sendiri meliputi, Penduduk usia 16-60

tahun 3.763 orang, Ibu Rumah Tangga 934 Orang, Penduduk masih sekolah : 782

orang, Tenaga Kerja 2.802 orang.

Gambaran data penduduk berdasarkan usia Desa Arahan Kidul Indramayu dapat

dilihat di table di bawah ini:

Tabel : 04

Jumlah penduduk Desa Arahan Kidul

Beradasarkan Usia Tahun 2017

No Usia Jumlah

1.

2.

3.

4.

5.

00-04 Tahun

05-09 Tahun

10-14 Tahun

15- 19 Tahun

19 Tahun keatas

323 Jiwa

563 Jiwa

571 Jiwa

582 Jiwa

4.248 Jiwa

Jumlah 6.287 Jiwa

Sumber Data Statistik Desa Arahan Kidul 2017

Page 44: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

32

a. Bidang Sosial

Masyarakat desa Arahan Kidul yang masih sederhana dan tradisional

sehingga membuat sifat gotong royong masih kental dan rasa kekeluargaan antar

sesame begitiu kuat. Masyarakat yang masih Homogen menyebabkan penyebaran

aktifitas social, ekonomi, politik dan budaya masih sejenis kurang beragam.

Kemudian pola interaksi didalamnya masih terihat permisif dan toleran

menyebabkan masyarakatnya terbuka dengan siapa saja. Kecenderungan

masyarakat yang lebih kuat ikatan sosial antara sesama menjadikannya memiliki

pemahaman dan keinginan yang sama karena ikatan dasar tradisional yang masih

kuat.

Terkadang konflik Horizontal masih terjadi berupa perkelahian antar

pemuda didalam sebuah acara pertunjukan berupa, pernikahan dan sunatan. Dan

acara lain yang menghadirkan hiburan Masyarakat yang Homogen berimplikasi

pada perilaku yang sejenis dalam masyarakat dimana dengan cara mengadopsi apa

yang baik dan menguntngkan didalam masyarakat dibuktikan dengan banyaknya

masyarakat yang bekerja menjadi TKI dengan inspirasi dari para pendahulu

berkaitan dengan pencapaian yang didapatkan sehingga menjadikan sosok yang

diikuti oleh sebagian masyarakatnya.

Sehingga tak aneh kalau tidak sedikit para TKI dari desa arahan Kidul

Kemudian perubahan yang terjadi dari para Mantan TKI pun menjadi stimulus

tersendiri bagi yang lain. Dan pencapaian yang didapatkan dari hasil bekerja di

luar negeri cukup menjaanjikan dibandingkan hanya sekedar mengandalkan hasil

Page 45: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

33

panen yang tak menentu dan peluang kerja di dalam negeri yang masih sempit dan

kualifaksi masyarakat yang masih minim.

b. Bidang Ekonomi

Mayarakat Desa Arahan Kidul yang menggantungkan hidupnya pada

sektor agraris tidak dapat serta merta merasakan hasilnya setiap bulan.

Penghasilan dari hasil bercocok tanam dapat dirasakan hanya saat musim panen.

Seringkali hasil yang diperoleh tersebut hanya menyisakan sedikit bagian untuk

mencukupi kebutuhan hidup dan biaya sekolah anak karena uang hasil panen

biasanya digunakan lagi untuk biaya pengelolaan sawah seperti membajak sawah,

pengairan, penanaman, penyiangan, pemupukan, penyemprotan dan kebutuhan

produksi lainnya. Tenaga kerja yang dipekerjakan di sektor pertanian lebih

didominasi oleh kaum laki-laki. Kesempatan kerja yang tersedia di desa tidak

akan mampu menutupi kebutuhan hidup sehari-hari karena masyarakat desa hanya

bergantung pada hasil pertanian. Terlebih dalam bidang pertanian tenaga buruh

wanita mulai tergantikan oleh tenaga buruh tani pria karena pria dirasa lebih

cekatan dan tangkas. Semakin berkembangnya teknologi pertanian mengakibatkan

penurunan kesempatan kerja wanita di sektor pertanian. Wanita kehilangan

kesempatan kerja pada waktu menanam, menyiangi padi dan ketika panen.

Adapun keadaan Ekonomi masyarakat Desa Arahan kidul secara umum

lebih banyak mengandalkan sektor pertanian yaitu bercocok tanam padi. Pola

perekonomian masyarakat desa Arahan Kidul bergantung pada tanah yang

dimiliki dan tuan tanah. Dimana hasil panen dijadikan sebgai pemenuhan

kebutuhan hidup baik untuk dikonsumsi pribadi dan dijual untuk keperluan sehari-

Page 46: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

34

hari dan pemenuhan kebutuhan hidup, pola tersebut dilakukan secara turun

temurun. Tapi karena akhir-akhir ini hasil panen yang tak menentu menyebabkan

orang berfikir untuk mencari lapanagan pekerjaan yang dapat menunjang

kebutuhan hidup setidaknya pemenuhan kebutuhan primer, kemudian dengan

merebaknya informasi dan jasa Kerja di luar negeri menjadikan pilihan tersendiri

bagi sebagian masyarakat untuk begantung bekerja di sektor TKI, karena

dianggap mudah dan hasil yang didapatkan lebih banyak. Sehingga tidak aneh jika

jumlah pekerja TKI di desa Arahan Kidul Cukup banyak setelah mengandalkan

sector pertanian.

Tabel : 05

Jumlah kepemilikian Lahan Pertanian

No Kepemilikan Tanah Jumlah

1.

2.

3.

4,

5.

Rumah Tangga memiliki lahan Pertanian

Tidak memiliki lahan pertanian

Memiliki lahan kurang dari o,5 Ha

Memiliki lahan 0,5-1,0 Ha

Memiliki lebih dari 1,0 Ha

454

1.246

303

117

32

Jumlah 2.142

Sumber Data Statistik Desa Arahan Kidul 2017

Page 47: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

35

Tabel : 06

Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian

No Mata Pencaharian Jumlah

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Petani

Buruh Tani

Buruh Swasta (TKI)

PNS

Pedagang

Peternak

Montir

989

1.286

112

32

51

17

15

Jumlah 2.205

Sumber : Juru Tulis Desa Arahan Kidul Tahun 2017

Dari bagan diatas menunjukkan bahwasannya masayarakt Desa Arahan

Kidul cukup beragam dalam hal mata pencahariannya dimana dalam data

menunjukan Petani berjumlah 989 Orang, Buruh Tani 1.286 Orang, TKI 112,

PNS 32, Pedagang 51, Peternak 17, Montir 15.adapun disini masih didominasi

oleh Buruh Tani terlebih angkatan kerja yang usianya diatas 35 tahun. Dimana

usia kerja yang masih mula cenderung bekerja dengan resiko tenaga yang tidak

terlalu berat, maka dari itu tidak aneh jika pilihan bekerja menjadi TKI lebih

menguntungkan karena masa kerja yang tidak terlalu banyak dan tenaga dan

resiko gagal sangat minim dibandingkan bercocok tanam padi. Padahal kalau kita

Page 48: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

36

melihat lebih jauh resiko yang akan dihadapi oleh para TKI yang bekerja di luar

negeri lebih berat. Tetapi semua itu bisa ditepis dengan semangat meraup pundi-

pundi Rupiah yang lebih banyak dibandingkan di tempat asal.

Adapun dalam hal Pengerjaan sawah yang terdapat di Desa Arahan Kidul

memiliki beberapa sistem diantaranya sistem pengerjaan secara mandiri,

sistemparo (sistem bagi hasil yang bersifat setengah-setengah ) dan sistem telon

(sistem bagi hasil yang berpatokan pada hasil dibagi 1/3 untuk si pemilik sawah).

Kesemua sistem tersebut diterapkan sesuai kehendak pemilik sawah. Bagi

masyarakat yang tidak memiliki lahan pertanian biasanya bekerja sebagai buruh

tani yang bekerja di sawah milik orang lain. Terjadi perbedaan penerapan sistem

upah buruh tani di Desa Arahan Kidul, perbedaan tersebut mengarah pada jenis

kelamin. Buruh tani pria dikenakan upah sebesar 35.000 rupiah per hari

sedangkan buruh tani wanita dikenakan upah sebesar 25.000 rupiah per hari.

Pembedaan dalam segi pengupahan merupakan satu bentuk realita bahwa prinsip

gender masih tetap digunakan dalam masyarakat. Sifat pembagian gender yang

meluas dalam pasar tenaga kerja semakin mantap. Laki-laki dan perempuan

terpisah dalam pekerjaan-pekerjaan yang berbeda, dan pemisahan ini ditandai

dalam tempat kerja yang individual, perempuan umumnya dibayar. sekitar tiga

perempat dari bayaran laki-laki ( Judi Wacjman, 2001: 41)

c. Bidang Pendidikan

Berdasarkan Pasal 34 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang

sistem pendidikan nasional menetapkan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah

menjamin terselenggaranya program wajib belajar minimal pada jenjang

Page 49: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

37

pendidikan dasar 9 tahun meupakan bagian dari kebijakan pendidikan di

Indonesia dalam mencapai pendidikan untuk semua (education for all). Dalam hal

ini pmerintah mengharapkan pendidikan merata hingga mencapai desa-desa

maupun dusun-dusun terpencil, sehingga harapan pemerintah aturan tersebut

dapat terimplementsai dengan baik yaitu program pendidikan wajib belajar 9

tahun.

Masyarakat Desa Arahan Kidul untuk masalah Pendidkan masih minim

dalam strata jenjang pendidikan yang lebih tinggi, karena masyarakat yang masih

sederhana dan tradisional yang melahirkan pemahaman sebagian masyarakat

memandang pendidikan kurang terlalu penting. Sehingga orang lebih suka

langsung bekerja mengandalkan hasil panen atau bekerja secara serabutan tanpa

mengandalkan kualifikasi pendidikan dan kompetensi yang dimilikinya.

Terkadang kemampuan finansial juga menjadi pengaruh bagi orang tidak bisa

melanjutkan pendidikan ke jenjang yang selanjutnya karena sebagian besar

menjadi Buruh Tani yang pemasukan pemenuhan kebutuhann hanya

mengandalkan dari para tuan tanah, dan menunggu hasil panen. Terkadang tidak

menentu hasil yang diperoleh.

Sedangkan dalam tingkat pendidikan Masyarakatnya dari yang tidak lulus

Sekolah Dasar sampai S1. Usia 7-45 tahun tidak pernah sekolah berjumlah 2.375

orang, Pernah Sekolah SD tidak tamat 1.029, Hanya Tamat SD 980 Orang, Tamat

SMP/Sederajat 670 Orang, SMA/Sederajat 385 Orang, D1 16 Orang, D2 14

Orang, D3 21 Orang, S1 16 Orang , S2 1.

Page 50: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

38

Tabel 07

Jumlah penduduk Menurut tingkat Pendidikan

No Pendidikan Jumlah

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

8.

10.

Tamat S2

Tamat S1

Tamat D3

Tamat D2

Tamat D1

Tamat SLTA/Sederajat

Tamat SLTP/Sederajat

Tamat SD/ Sederajat

Pernah Sekolah SD tidak lulus

Usia 7-45 tahun tidak pernah sekolah

1

16

21

14

16

385

670

980

1.029

2.375

Jumlah 5.487

Sumber : Juru Tulis Desa Arahan Kidul Tahun 2017

Dari tabel diatas memperlihatkan bahwasannya Tingkat Pendidikan

masyarakat Desa Arahan Kidul lumayan ada penigkatan dibandingkan

sebelumnya. Karena angkatan usia pelajar cukup tinggi itupun hanya sampai

pendidikan SMA sederajat. Tapi itu bisa menjadi modal kuat untuk bisa bekerja di

dalam negeri dibeberapa sector pekerjaan semisal pabrik, sales dll. Tapi itu tidak

mejadikannya sebagai pilihan pekerjaan karena beberapa memiliki keinginan

vekerja menjadi TKI di luar negeri yang lebih mudah dan menguntungkan.

Page 51: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

39

d. Bidang Agama

Secara keseluruhan masyarakat Arahan Kidul menganut satu kepercayaan

yang sama yaitu Agama Islam dan dalam praktik keberislamannya mayoritas

paham NU karena masyarakat yang masih tradisional dan sederhana

menyebabkan proses interaksi social masih kental dengan nuansa budaya lokal

dengan islam. Mayoritas NU karena cukup banyak yang berpindikan Pesantren

Salaf untuk mempertahankan tradisi nilai islam dan mengembangkan.

Dalam keseharian masyarakat Desa Arahan Kidul masih memegang teguh

nilai-nilai keislaman dalam setiap aktivitas. Dibuktikan dengan lumayan

banyaknya ibi-ibu jamiyah yang setiap hari rutin mengadakan pengajian keliling

bukan hanya itu para bapak-bapak pun tidak ketinggalan dengan kegiatan Majlis

Taklimnya untuk menambah wawasan keagamaan, serta para Remaja yang selalu

eksis dengan kagiatan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI).

Dimana tidak sedikit didirikannya tempat-tempat belajar mengaji dibeberapa

mushola dan terlebih di masjid sebagai sentral. Dalam hal ini sebagai pola

pendidikan dan penanaman nilai dan moral kebajikan tertanam di anak-anak sejak

usia dini sehingga memiliki jiwa yang baik.

Tabel : 08

Jumlah Penduduk Menurut Agama

No Agama Jumlah

1. Islam 6. 287

Page 52: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

40

2.

3.

4.

5.

Kristen

Katholik

Hindu

Budha

Jumlah 6.287

Tabel : 09

sarana dan Prasarana

Sarana Pendidikan

No Sarana Pendidkan Jumlah

1.

2.

3.

4.

5.

6.

TK

TPQ

SD/MI

SLTP/MTS

SLTA/MA

AKADEMIK/PT

5

10

4

1

1

-

Jumlah 21

Sarana Ibadah

No Jenis Saran Ibadah Jumlah

1.

2.

3.

Masjid

Musholla

Gereja

1

10

-

Page 53: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

41

4.

5.

Wihara

Pura

-

-

Jumlah 11

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwasannya mayoritas penduduk di

Desa Arahan Kidul beragama Islam itu dibuktkan dengan banyaknya sarana

peribadatan umat Islam dimana yang menjadikan masjid sebagai sentral dimana

terdapat satu Masjid dan Musholla yang cukup banyak untuk berkembangnya

pembelajaran ibadah.

Sarana Kesehatan

No Jenis Sarana Kesehatan Jumlah

1.

2.

3.

4.

5.

Puskesmas

Mantri

Bidan

Rumah Sakit Umum

Rumah Sakit Swasta

1

2

5

-

-

Jumah 8

Dari data diatas dapat diketahui bahwa sarana kesehatan yang ada di desa

Arahan Kidul Kecamatan Arahan Kabupaten Indramayu relatif terpenuhi, hal ini

terlihat dengan hadirnya puskesmas dan beberapa praktisi kesehatan seerti Mantri

dan Bidan untuk melayai masyarakat. Dan hal ini menunjukan bahwa masyarakat

desa Arahan Kidul cukup diperhatikan terkait masalah kesehatan.

Page 54: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

42

BAB III

RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU

DALAM MEMUTUSKAN MENJADI TKW

A. latarbelakang Masyarakat Menjadi TKW

Kebutuhan yang cukup tinggi berbanding terbalik dengan pendapatan yang

kurang, kemudian Beban ekonomi yang semakin besar dalam rumah tangga serta

rendahnya tingkat pendidikan dan keterampilan mereka merupakan salah satu

faktor pendorong orang dalam mencari pekerjaan diluar negeri terlebih lapangan

pekerjaan di dalam negeri begitu sempit dan selektif, biasanya didominasi

pekerjaan yang lingkupnya domestik sebagai pembantu rumah tangga. Selain itu

juga terdapat alasan lain yang membuat para calon TKW berkeinginan untuk

mencari pekerjaan ke luar negeri, dimana ada rasa ingin mencoba untuk

memperbaiki kondisi ekonomi keluarga, dengan asumsi pendapatan di daerah

sendiri tidak bisa menjamin terpenuhinya kebutuhan hidup sedangkan kerja di luar

negeri dapat mencukupi kebutuhannya karena skala nilai tukar mata uang Rupiah

yang terlalu kecil.

Kemudian dorongan moril dari kerabat dan sahabat menjadikan pemicu

dalam memantapkan keputusannya, serta beberapa kisah-kisah kesuksesan orang

terdahulu dalam bekerja di luar negeri dan juga ada yang berkeinginan bekerja di

luar negeri sebagai bentuk bakti anak terhadap orang tuanya dengan harapan

merantau dapat merubah nasib kehidupan keluarga.

Page 55: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

43

Senada dengan apa yang diungkapkan Ananta 1996 dalam Roganda 2004

menyebutkan, perpindahan tenaga kerja ke luar negeri terjadi karena adanya

perbedaan antar negara, terutama dalam memperoleh kesempatan ekonomi.

Respon masyarakat terhadap perbedaan kemampuan ekonomi telah menimbulkan

kesadaran untuk melakukan perpindahan kerja ke luar negeri yang lebih

menjanjikan dengan adanya kesempatan kerja yang lebih baik. Pada intinya,

perpindahan tenaga kerja ini disebabkan oleh adanya perbedaan ekonomi antar

negara, rendahnya tingkat upah, sulitnya memperoleh pekerjaan yang memadai di

Negara berkembang serta adanya kesempatan kerja dan upah yang tinggi di

negara tujuan. Dalam hal ini peneliti mendeskripsikan beberapa faktor-faktor

penyebab menjadi TKI sebagai berikut :

1. Adanya Informasi dari TKI Terdahulu.

Informasi mengenai daerah tujuan merupakan hal penting bagi seseorang

sebelum berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Melalui informasi, seseorang

dapat memiliki wawasan maupun gambaran mengenai daerah yang akan dituju

nantinya. Sebagaimana yang diungkapkan oleh salah satu mantan TKW ibu

Sukenti (47 th) menyatakan :

“awale kita kuh mangkat meng luar negeri kuh olih informasi sing

sedulure kita sing wis pernah mabur meng luar, terus gah dadine penasaran

kita, lumayan sih jare ceritane olihh duit ning luar mah luwih gede dadine

nyoba bae lah mangkat meng luar”

“Awalnya saya tuh berangkat ke luar negeri itu karena dapat informasi dari

saudara saya yang sudah pernah terbang ke luar negeri, terus membuat

saya menjadi penasaran, penghasilan yang lumayan dari cerita yang

diungkapakn seperti uang yag dihasilkan lebih besar menjadikan saya

berani untuk mecoba berangkat ke laur negeri” (Wawancara Pribadi

dengan Sukenti, 1 Juni2017)

Page 56: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

44

Dari pernyatan diatas memperlihatkan bahwasannya cukup penting

informasi dunia kerja di luar negeri yang memungkinkan mereka memutuskan

untuk menjadi TKI dengan harapan bisa mendulang keberhasilan dari yang sudah

berangkat ke luar negeri. Kemudian informasi biasanya diperoleh melalui sumber

informasi yang cukup beragam, misalnya media cetak maupun elektronik,

perorangan (mulut ke mulut), atau pengamatan langsung. Informasi dari seseorang

yang lebih dulu bermigrasi sangat berguna bagi calon TKW.

Hal senada juga diungkapakan oleh Mabogunje, bahwa kontribusi TKI

terdahulu sangat besar dalam membantu TKI baru yang berasal dari daerah yang

sama dengan mereka, terutama pada tahap awal penyesuaian diri di daerah tujuan

TKI terdahulu dapat mendorong sekaligus memandu para TKI dari daerah asal

melalui informasi-informasi positif yang mereka miliki mengenai daerah tujuan.

Hal inilah yang menjadi salah satu faktor penarik seseorang memutuskan ke luar

negeri dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup. Sebaliknya, jika informasi yang

diberikan oleh TKI terdahulu di daerah tujuan adalah informasi negatif, maka

seseorang akan mengurungkan niat untuk pergi ke daerah tujuan.

2. Keterbatasan Pemenuhan Kebutuhan Hidup Keluarga di Tempat Asal

Kebutuhan adalah salah satu aspek penting yang menggerakkan mahluk

hidup dalam aktivitas-aktivitasnya dan menjadi dasar (alasan) bagi setiap individu

untuk berusaha. Pada dasarnya, manusia bekerja mempunyai tujuan tertentu, yaitu

memenuhi kebutuhan. Hal demikian juga dirasakan oleh Fatimah (18 th) salah

satu keluarga TKI yang merasakan keterbatasan pemenuhan kebutuhan :

“semboke kita mangkat meng luar negeri ikuh yaa karena kurange

kebutuhane keluarga ya kanggo mangan, jajan, lan sekolahe kita, terus gah

Page 57: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

45

langka penghasilan sing pasti kanggo nyukuppine kuh yahh sampe

kadang-kadang kuh ngutang ning tangga, karena wis rada isin akhire yawis

wong tuane kita mangkat bae meng abu dhabi bae”

“Ibu saya berangkat ke luar negeri itu dikarenakan kekurangan kebutuhan

kelurha untuk makan, belanja, dan biaya sekolah saya, terus juga tidak ada

penghasilan buat mencukupi. Sampai terkadang harus berhutang sama

tetangga, karena sudah sedikit malu akhirnya yasudah orang tua

sayaakhirnya beragkat ke Abu Dhabi saja”. (Wawancara Pribadi dengan

Fatimah, 5 Juni2017)

Dari ungkapan diatas juga menggambarkan bahwasannya pemenuhan

kebutuhan tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari. Seperti: makanan, pakaian,

perumahan, pendidikan, keamanan, dan kesehatan. Kebutuhan dipengaruhi oleh

kebudayaan, lingkungan, waktu, dan agama. Semakin tinggi tingkat kebudayaan

suatu masyarakat, semakin tinggi/banyak pula macam kebutuhan yang harus

dipenuhi.

Selanjutnya pendapat yang demikian juga ditunjang oleh pengamatan Lee

(1966), Todaro (1979) dan Titus (1982) dalam Mantra (2003:186) berpendapat

bahwa “motivasi seseorang untuk pindah adalah motif ekonomi. Motif tersebut

berkembang karena adanya ketimpangan ekonomi antar wilayah. Todaro (1979)

menyebut motif utama tersebut sebagai pertimbangan ekonomi yang rasional”.

Kebutuhan ekonomi yang terbatas di daerah asal menimbulkan pemikiran dan

motivasi seseorang untuk pindah ke wilayah lain dapat membawa kesejahteraan

hidup. Contohnya motivasi seseorang yang pindah dari desa ke kota karena

merasa pembangunan ekonomi di perkotaan lebih baik daripada pembangunan

ekonomi di pedesaaan. Mereka berpendapat bahwa kesejahteraan hidup akan lebih

mudah dicapai jika tinggal dan bekerja di kota daripada tinggal dan bekerja di

desa.

Page 58: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

46

3. Sulitnya Kesempatan Kerja di tempat Asal

Kesempatan kerja adalah keadaan yang menggambarkan ketersediaan

lapangan kerja untuk para pencari kerja. Kesempatan kerja merupakan jumlah

lapangan kerja yang tersedia untuk orang-orang yang sedang mencari kerja atau

ketersediaan lapangan kerja untuk penduduk yang memerlukan pekerjaan. Adapun

Secara umum kesempatan kerja diartikan sebagai suatu keadaan yang

menggambarkan seberapa jumlah total dari angkatan kerja yang mampu diserap

serta ikut aktif dalam perekonomian. Dari situ kita bisa menyimpulkan

bahwasannya apabila pada suatu daerah kesempatan kerjanya sedikit, maka

jumlah angkatan kerja yang dapat diserap juga sedikit pula. Hal demikian juga

dituturkan oleh calon TKI yang bernama Windarsih.

“rada angel yakin kerja ning kene kuh, soale kah jarang ana lowongan

kerja. Lamon sekali ana yahh akeh kedik sing pada daftar terus gah akeh

saingane kedik, dari pada nganggur terus gah melas deleng wong tua

yawislah sing penting mangkat bae lah meng luar negeri lumayan kanggo

nyelengi”.

“sedikit susah sekali kerja disini tuh, soalnya jarang ada lowongan kerja.

Kalaupun ada juga itu banyak sekali yang berebut mendaftar terus juga

saingannya banyak juga, dari pada menganggur terus juga kasihan liat

oranng tua. Yasudah akhirnya saya putuskan berangkat ke luar negeri

lumayan buat menabung”. (Wawancara Pribadi dengan Windarsih, 3 Juni

2017)

Hal ini menyebabkan masalah sosial seperti pengangguran, seperti yang

telah disinggung diatas. karena penduduk di usia produktif yang tidak diserap oleh

lapangan pekerjaan yang tersedia tidak bisa mendapatkan pekerjaan guna

menghidupi kebutuhannya. Kemudian menurut Ravenstein (1885) dalam Mantra

(2003:187), ”faktor paling dominan yang mempengaruhi seseorang menjadi TKI

adalah sulitnya memperoleh pekerjaan di tempat asal dan kemungkinan

Page 59: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

47

memperoleh pekerjaan dan pendapatan di tempat tujuan”. Sulitnya memperoleh

pekerjaan di suatu wilayah membuat sebagian maasyarakat tidak memiliki

pekerjaan dan penghasilan sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan-

kebutuhan hidup.

Sulitnya mencari pekerjaan di suatu wilayah salah satunya disebabkan

karena terbatasnya kesempatan kerja di wilayah tersebut, sehingga dapat

memberikan tekanan kepada sebagian masyarakat untuk pergi ke wilayah lain

yang memiliki lapangan kerja yang lebih banyak. Sulitnya kesempatan kerja

cenderung mendorong seseorang menjadi TKI, sebagaimana pendapat Mantra

(2003:185) bahwa ”kekuatan yang mendorong seseorang untuk meninggalkan

daerah asal, seperti terbatasnya pasar kerja dan gaji yang lebih besar”.

Ketersediaan lapangan pekerjaan di suatu wilayah menarik minat masyarakat dari

wilayah lain untuk mencoba mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan minat

dan kemampuan. Masyarakat di Wilayah lain merasa bahwa kesempatan untuk

memperoleh pekerjaaan di wilayah tersebut lebih tinggi daripada di wilayah

asalnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Eva Banawati (2013:94) bahwa

”mobilitas masyarakat dipengaruhi oleh nilai kelebihan wilayah (place utility)

antara wilayah asal dan wilayah tujuan. wilayah asal cenderung mempunyai nilai

kelebihan yang lebih rendah daripada wilayah tujuan”.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sulitnya kesempatan kerja di

wilayah asal merupakan salah satu faktor yang mendorong seseorang untuk

bermigrasi ke wilayah lain dimana wilayah tujuan tersebut memiliki kesempatan

kerja yang lebih baik dibandingkan dengan kesempatan kerja yang tersedia di

Page 60: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

48

daerah asal.dalam hal ini mereka yang kemudian memutuskan untuk bekerja

menjdi TKI lebih disebabkan Negara tujuan lebih menjanjikan guna memenuhi

setiap kebutuhan ekonominya.

4. Kemudahan Kesempatan Kerja di Luar Negeri

Seseorang melakukan migrasi atau perpindahan (Kerja) atas dasar tertarik

dengan suatu potensi yang terdapat di negara tujuan, biasanya potensi tersebut

tidak dimiliki oleh wilayah asal atau jumlahnya sedikit dari pada potensi yang

dimiliki oleh negara tujuan. Selanjutnya ketersediaan kesempatan kerja adalah

salah satu factor utama yang dimiliki oleh suatu daerah yang dapat menarik

seseorang untuk datang ke negara tersebut. Hal serupa diungkapkan oleh Ibu IIN

aktivis Perempuan Indramayu beliau menyatakan:

“terjadi peledakan angka kerja ke luar negeri salah satunya disebabkan

oleh adanya kemudajan memperoleh kesempatan dalam dunia kerja

dibandingkan di daerah asal, sehingga menjadi daya magnet yang begitu

kuat menyebabkan orang berduyun-duyun bekerja menjadi TKI”.

(Wawancara Pribadi dengan Iin, 28 Juni 2017)

Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kemudahan

kesempatan kerja di negara tujuan merupakan faktor penarik yang melandasi

seseorang menjadi TKI sebagai upaya untuk mendapatkan pekerjaaan yang lebih

baik dari pada pekerjaan di daerah asal. Terlebih sekarang banyak sekali informasi

dan kemudahan yang ditawarkan di luarnegeri dilihat dari lapangan kerja yang

sifatnya bukan Tenaga ahli.

Maka dari itu Peluang atau kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan di

negara tujuan merupakan salah satu faktor penting yang menjadi alasan seseorang

Page 61: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

49

menajdi TKI, sebagaimana pendapat Rozy Munir (1981:120) bahwa ”faktor

penarik penduduk bermigrasi (Menjadi TKI) antara lainnya kesempatan

memasuki lapangan kerja yang cocok”. Kesempatan mendapatkan pekerjaan yang

lebih tinggi dan harapan keadaan hidup yang lebih menyenangkan merupakan

daya tarik masyarakat untuk bermigrasi (Menjadi TKI).

B. Motivasi menjadi TKW

Berangkat dari masyarakat yang bekerja sebagai tenaga kerja wanita tersebut

maka beragam pula alasan yang mereka miliki untuk menjadi seorang tenaga kerja

wanita diluar negeri. Saat menentukan pilihan menjadi TKW tentu ada istilah

yang kita kenal dengan istilah rasionalchoice yang mengutamakan pilihan-pilihan

rasional mereka atau yang cocok dengan mereka.

Selanjutnya motivasi dalam memilih menjadi TKW tidak terjadi begitu

saja dan spontan, tetapi disini melalui berbagai pertimbangan yang matang oleh

para calon TKW, sehingga para calon TKW ini mau bekerja ke luar negeri untuk

menjadi TKW. Pertimbangan seperti itu, pada umumnya dikenal dengan

pertimbangan rasional seseorang untuk memilih bertindak atau tidak tindakan

dengan menilai apakah keputusanyatersebut membawa manfaat lebih atau tidak

bagi dirinya. Kondisi seperti ini dapat dijelaskan dengan mengacu pada pendapat

dari Gary Becker tentang suatu teori yang dikenal sebagai Rational Choice Theory

(Cohen 1998),

Page 62: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

50

Kemudian Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini mengikuti paradigma

yang dibangun dalam teori pilihan rasional, dimana preferensi seseorang

dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial yang memengaruhi individu untuk memlih

barang/organisas yang dalam hal ini menjadi TKW. Paradigma teori ini mengikuti

konsep-konsep imu ekonomi, seperti bagaimana produk dipilih oleh konsumen

dengan mempertimbangkan keuntungan dan kerugian.

Preferensi seseorang juga dipengaruhi oleh beberapa faktor sosiologis. Brodin

(2003: 387-389) mengatakan ada enam faktor yang mempengaruhi preferensi

seseorang. Pertama regulasi Negara: Negara dapat mengatur organisasi, baik

organisasi keagamaan, sekolah, ataupun sebuah perushaan. Seberapa luas Negara

memberikan peluang bagi organisasi untuk eksis dan berkembang, maka saat

itulah preferensi terbuka luas untuk dipilih oleh aktor. Namun ketika Negara

mengatur secara ketat pertumbuhan organisasi maka preferensi menjdi sedikit,

sehingga piihan-pilihan menjadi sangat terbatas.

1. Faktor dorongan keluarga untuk bekerja di luar negeri

Keputusan para wanita di Desa Arahan Kidul untuk bekerja ke luar negeri

sepenuhnya di dukung oleh pihak keluarga, sebagai salah satu contoh yaitu

Kursila, istri dari bapak Selamet mengijinkan istrinya bekerja ke luar negeri

sebagai TKW karena untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga yang semakin

meningkat (wawancara pada tanggal 29 Mei 2017). Selama ini yang menjadi

penyebab utama kepergian para perempuan bekerja ke luar negeri adalah faktor

ekonomi tetapi kenyataan di masyarakat suami juga memiliki andil yang sangat

Page 63: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

51

besar dalam pengambilan keputusan yang menentukan keterlibatan wanita sebagai

pencari nafkah yang lebih dominan.

Posisi dan peran suami yang seharusnya menjadi pencari nafkah primer dalam

keluarga mulai tergantikan oleh keberadaan istri yang bekerja di luar negeri.

Secara nominal pendapatan yang di peroleh oleh kedua pihak memang memiliki

selisih yang sangat besar. Akan tetapi hal tersebut tidak menjadi sebuah akar

permasalahan dalam rumah tangga, karena sikap saling percaya dan kesadaran

utnuk saling mengisi kekurangan pasangan masing-masing menjadi patokan untuk

membangun sebuah keharmonisan (wawancara dengan Ibu Darwinah, pada

tanggal 25 Mei 2017).

Setelah para wanita berangkat bekerja ke luar negeri maka peran suami

berganti pada sektor domestik rumah tangga. Pengambilan alihan peran seperti ini

memang sudah menjadi konsekuensi yang tidak bisa ditawar lagi. Pengawasan

dan pengasuhan anak biasanya dititipkan kepada kerabat terdekat seperti nenek

atau bibi karena kedua pihak tersebut dirasa lebih mengetahui tentang bagaimana

cara mengurus dan mendidik anak sehingga tidak menimbulkan kekhawatiran

selama bekerja di luar negeri (wawancara dengan Intan, pada tanggal 27 Mei

2017).

Tambahkan catatan kritis

2. Informasi yang luas dan masif kerja di luar negeri

Informasi adalah faktor yang cukup memengaruhi preferensi seseorang.

Ketika anak beranjak dewasa, anak tersebut mendapatkan akses informasi dari

orang-orang yang ia pecaya secara face-to-face atau dari informasi yang

Page 64: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

52

didapatkan dari media. Informasi dan pengetahuan baru yang didapatkan tersebut

memungkinkan seseorang untk merubah preferensinya. Menurut Janen, perubahan

tersebut juga bisa terjadi dari media jarak jauh seperti internet.

Sejak adanya informasi tentang peluang kerja di luar negeri dengan gaji

yang relative besar jika dibandingkan di dalam negeri dan kemudian melihat

orang-orang yang telah berhasil setelah bekerja di luar negeri,banyak orang-orang

dari masyarakat desa Arahan Kidul yang beranjak untuk bekerja menjadi TKW.

Dimana terdapat salah satu keluarga dari TKW yang merasakan adanya informasi

yang memadai terkait kerja di luar negeri oleh Bapak Sukarja (56 th) selaku Ayah

dari TKW

“Awale mah ana wong marek meng umah jare dewek mah agen TKI jeh

sing kerjane gampang, gajine gede lan persayaratane gampang, arane bae gah

wong lagi butuh kerjaan lan duit yahh, dadi tak warakaken ning anak wadone

kita gelem beli mangkat meng luar dadi yawis mangkat bae dadine ningan.”

“Awalnya ada oaring yang datang kerumah saya meruakan agen TKI,

untukmenawarkan kerjaan mudah, gaji besar dan persyaratan mudah, namnya

juga orang yang sedang butuh kerjaan dan uang. Tawaran tersebut kemudian

saya sampaikan ke anak perempuan mau tidak berangkat ke luar negeri,

kemudian akhirnya berangkatlah ke luar negeri.” (Wawancara Pribadi dengan

Sukardja, 2 Juni 2017)

Dari uraian diatas menggambarkan bahwasannya adanya informasi yang baik

dan masif menyebabkan masyarakat mempunyai pilihan yang strategis untuk

mencoba bekerja di luar negeri. Terlebih persayaratan dan fasilitas yang dijanjikan

lebih menarik dan menjanjikan. Maka dari pada itu masyarakat berduyun-duyun

untuk bekerja di luar negeri. Terlepas kabar dan berita yang kurang mengenakan

yang terjadi kepada para TKW yang di luar negeri. Tak menjadi alasan berarti

bagi mereka yang menginginkan menjadi TKW dan tidak sedikit orang masih

Page 65: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

53

berlomba-lomba untuk menjadi TKW terlebih wilayah yang menjadi sarang

pemasok TKW cukup besar.selain itu juga terdapat sejumlah alasan dari mantan

TKW oleh Ibu Wartinah (43 th) menyatakan

“ora angel dee kerja meng luar mah luwih gampag dee yakin sirah, soale kah

ora kaya ning kene angel pisan, makane kita kuh mangkat meng luar bae lah

terus gah gajine luwih gede. Terus gah kita mah ora wedi ning ana kabar

disiksa lan ora di bayar lah yahh bokat kuen mah lagi ora rezekine bae ningan.

Sing penting menggawe sing bener behh gah selamet.”

“tidak sulit dee kerja di luar tuh malahan lebih mudah sekali dee, soalnya

tidak seperti disini susah sekali, makanya saya itu memutusakan untuk

berangkat ke luar negeri saja, terus gaji lebih besar, terus juga saya

tidakmerasa khawatirkan terkait ada kabar mengenai penyiksaan dan tidak di

kasih upah bagi saya sedang kurang baik rezekinya saja. Yang terpenting kerja

yang benar supaya selamat.” (Wawancara Pribadi dengan Wartinah, 11

Juni2017)

Dari uraian diatas juga memperlihatkan sebagian dari mereka yang berangkat

ke luar negeri atas dasar kemudahan persyaratan yang dihadirkan dalam bekerja,

selain itu menjadi TKW juga merupakan salah satu strategi atau sebuah pilihan

rasional untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi. Jika didalam negeri

terbuka luas kesempatan untuk menyelesaikan persoalan himpitan ekonomi dan

kemiskinan yang dihadapi, maka kecil kemungkinannya mereka keluar negeri

untuk mengadu nasib mencari kerja sebagai pembantu rumah tangga dan

pekerjaan kasar lainnya disektor informal seperti buruh pabrik dll.

3. Faktor Trend Budaya Masyarakat Bekerja di luar negeri

Selain itu juga menjadi kebanggan tersendiri ketika memiliki kemampuan

berangkat menjadi TKW, meskipun terkadang mengalami kendala. dalam hal ini

kecenderungan masyarakat menilai sebagi suatu bentuk usaha yang luar biasa

Page 66: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

54

apalagi bagi mereka yang kemudian kembali ke kampung halaman membawa

pundi-pundi rupiah yang dapat membeli segenap kebutuhan hidupnya.

Kemudian ketika mengalami kegagalan pun dianggap hanya sebatas nasib

yang kurang baik. Dimana terlebih ketika mereka yang hanya pasrah dengan

keadaannya di tempat asalnya hanya menjadi beban bagi keluarga dan

masyarakat. hal tersebut dirasakan oleh salah satu keluarga yang mengalami

nasib kurang baik bekerja di luar negeri Bpk Rokhmin (57 th) menyatakan:

“yahh walaupun anake kita ora olih apa-apa sing kerja ning luar negeri tapi

yawislah sing penting selamet baelah lan sehat waras. Itung-itung kanggo

pembelajaran besuk”.

“yah walaupun anak saya tidak mendapatkan apa-apa dari bekerja di luar

negeri tai yasudah lah yang terpenting selamat dan sehat walafiat, itung-itung

sebagai pembeajaran di kemudian hari.” (Wawancara Pribadi dengan

Rokhmin, 9 Juni2017)

Dari ungkapan diatas menunjukan bahwasannya bekerja di luar negeri ketika

gagal pun tidak menjadi masalah yang begitu berarti, bahkan menganggapnya

sebagai pembelajaran yang berharga dan masih bersemangat untuk bekerja ke luar

negeri kembali. Hal ini lebih disebabkan ada citra yang menggambarakan

bahwasannya Menjadi tenaga kerja indonesia yang bekerja di luar negeri selalu

menjadi godaan tersendiri bagi masyarakat Indramayu terutama desa Arahan

Kidul terutama bagi mereka yang merasakan kesulitan untuk mendapatkan

pekerjaan yang dirasa layak dan menghasilkan uang yang lumayan “gede”.

Terlebih ketika mengetahui bahwa gaji yang di peroleh amatlah besar di

bandingkan dengan apa yang mereka dapat di daerah tempat tinggal mereka.

Page 67: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

55

Kemudian terdapat pendapat dari salah satu mantan aktivis Wanita Ibu Iin

yang menuturkan

” Mereka yang bekerja ke luar negeri dalam hal ini mayoritas perempuan mempunyai

kegigihan dan kesungguhan yang patut kita paresiasi dalam halini keberanian dan

ketuusan mereka untuk membantu perekonomian keluarga dalam upaya

mensejahterakan anggota keluarganya. Walaupun pada praktknya tidak sedkit yang

mengalami perilaku yang kurang baik semasa bekerja”. (Wawancara Pribadi

dengan Ibu Iin, 9 Juni2017)

Dengan berbekal niat dan kemauan yang keras mereka-pun mengadu nasib ke

negeri orang, entah itu melalui jalan yang legal ataupun illegal, merekapun

mengharapkan untuk dapat mengubah nasib dan menjadi lebih baik dengan

menghasilkan gaji yang tinggi. Namun keinginan menjadi TKW yang berhasil

dan sukses terkadang tidak selalu menjadi kenyataan. Ada sebagian TKW yang

memang berhasil dan sukses, mereka mendapatkan majikan yang memiliki hati

yang baik, sehingga perlakuan baik pula yang mereka dapatkan. Namun sebagian

tenaga kerja indonesia yang lain tidak memiliki nasib sebaik yang lainnya, mereka

justru mendaptkan perlakuan buruk dari majikan, bahkan ada yang mengalami

kekerasan fisik ataupun kekerasan psikis, bahkan ada TKW yang pulang hanya

tinggal nama karena mereka telah meninggal di luar negeri.

Kemudian kenyataan yang terjadi dilapangan memperlihatkan

bahwasannya TKW juga menjadi sebuah alternative pekerjaan yang lebih baik

dibandingkan pekerjaan yang ada di dalam negeri, hal itu yang dirasakan oleh

salah satu calon TKW yang memutuskan berhenti di pekerjaannya lebih memilih

Page 68: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

56

untuk bekerja menjadi TKW di luar negeri atas saran dan beberapa cerita dari para

mantan TKW seperti ungkapan ini

“kerja ning kene mah pegel pisan, walaupun gajine lumayan tapi ora

terlalu gede, terus gah kayane kerja meng luar mah enak pisan kerjane kuh

ora terlalu berat lan gajine gede, dadi pengen nyoba lah mumpung masih

enom”

”Kerja disini tuh susah sekali, walapun gajinya lumayan besar tapi tidak

terlalu besar, terus juga kerja di luar negeri itu enak sekali kerjaanya tidak

terlalu berat dan gajinya besar, jadi pengin mencoba selagi masih muda.”

(Wawancara Pribadi dengan , 7 Juni2017)

Dari pernyataan diatas Nampak sekali jikalau ada pekerjaan yang tersedia

itupun masih dalam taraf kesejahteraan pekerjanya terlebih pekerjaan yang harus

dikerjakan banyak dan uang lembur yang diberikan tidak terlalu besar, ketika ada

resiko maka ditanggung sendiri oleh pekerja, berbanding terbalik dengan apa yang

orang bekerja menjadi TKW banyak keuntungan yang di dapatkannya. Sehingga

tak aneh jika di Desa Arahan Kidul cukup dominan yang bekerja di luar negeri

dan bahkan tiap tahun mengalami peningkatan yang bekerja menjadi TKW.

Kebanyakan dari mereka hanya memiliki tingkat pendidikan yang rendah

sehingga di tempat mereka tinggal akan dirasa sulit untuk mendapatkan pekerjaan

yang layak. Dan ketika melihat bahwa ada tetangga atau teman yang terlebih

dahulu pergi ke luar negeri dan bekerja sebagai TKW, merekapun tergoda untuk

mengadu nasib di luar negeri. Tapi sekarangpun bukan hanya mereka yang

memiliki taraf pendidikan rendah tapi adajuga yang pendidikannya menengan ke

atas yang kemudian memutuskan diri bekerja diluar negeri. Cukup banyak juga

Page 69: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

57

yang ditemukan di lapangan itu sendiri. Hal ini juga ditunjang dari penjelasan dari

Humas BNP2TKI Kab. Indramayu Bpk, Danil beliau menyatakan

“ orang-orang yang bekerja diluar negeri mayotitas adalah mereka yang

sudah berkeluarga dengan berbagai macam kebutuhan yang dihadapinya,

tetapi tren sekarang muncul tidak sedikit juga dari mereka yang status nya

masih lajang yang berlomba-lomba bekerja di luar negeri dengan berbagai

alasan salah stunya penglaman dan tabungan”.

(Wawancara Pribadi dengan Danil Humas BNP2TKI Kab. Indramayu, 13

Juni2017)

Dari penuturan diatas memperlihatkan bahwasannya fenomena masyarakat

yang bekerja menjadi TKW di luar negeri bukan hanya kebanyakan dari

masyarakat yang bekeluarga, tetapi generasi muda pun tak kalah ketinggalan

untuk ikut mengadu nasib yang sama. Satu alasan bagi mereka hanya ingin

mendapatkan pengalaman yang lebih dan bisa mandiri, karena kalau harus bekerja

di dalama negeri apa yang bisa diandalkan mereka dari ijazah yang dimilikinya.

pada titik kesimpulan para generasi muda menganggap inti dari kerja itu

menghasilkan uang.

4. Motivasi mencari kekayaan dan penghasilan lebih

Selain itu juga keputusan menjadi TKW bagi sebagian kalangan adalah

pilihan atau keputusan yang strategis dibandingkan dengan pilihan pekerjaan

lainnya. Seperti menjadi pedagang, petani, kuli bangunan dan serabutan. Bagi

sebagian kalangan masyarakat miskin, terutama perempuan miskin secara

ekonomi dan pendidikan, dengan menjadi pembantu rumah tangga di luar negeri,

dianggap sebagai suatu langkah strategis untuk mengatasi desakan kebutuhan

hidup yang selalu menghantui tiap kesehariannya.

Page 70: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

58

Hal yang tidak kalah penting dalam memengaruhi preferensi seseorang adalah

gaji yang besar seseorang bisa tetarik dan memilih menjadi TKI karena gaji yang

relative besar dibandingkan didalam negeri. terakhi yang juga merupakan factor

penting adala kalkulasi rasional sebagai faktor keenam. Individu ebih

mementingkan kepentingannya, logika dalam factor ini adalah konsep ekonomi

yang menyangkut keuntungan apa yang bisa ia dapatkan dan maksimalkan

ketikamemilih menadi TKI.

Hal demikian juga dirasakan oleh salah satu mantan TKW yang bernama

Bu kunidah (26 th) menyatakan :

“ yahh lamon dipikir-pikir sih kerja ning luar negeri lebih gampang lan enak

terus gah gajine luwih gede, tamber bisa gelis sugine baka ning luar mah kaya

tanga-tanga sejene sing wis mabur meng luar”.

“yah kalo dipikir-pikir sih kerja di luar negeri lebih mudah dan enak terus juga

gaji yang lebih besar, supaya lebih cepat kaya kalo kerja di luar negeri seperti

tangga-tangga lainnya yang sudah pernah kerja di luar negeri.” (Wawancara

Pribadi dengan Kunidah, 9 Juni2017)

Dari penuturan tersebut memperlihatkan bahwasannya ada pilihan yang

menjanjikan ketika mereka bekerja di luar negeri sebagai pemenuhan kebutuhan

ekonomi. dimana keluarga yang belum bisa memenuhi kebutuhannya yang

bekerja dengan hasil yang kurang mencukupi dan terkadang tidak sedikit tidak

mendapatkan pemasukan ekonomi. Lagi pula bekerja menjadi TKW diluar negeri

terlebih bekerja disektor informal semisal pembantu rumah tangga, supir maupun

buruh pabrik lebih mudah dilakukan tanpa pengetahuan dan pengalaman yang

lebih apalagi dengan gaji yang lebih besar dibandingkan didalam negeri.

Page 71: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

59

5. TKI sebagai bentuk Ekspresi Kemapanan dan Keunggulan Materil

Biasanya mereka yang bekera menjadi TKI membawa perubahan bagi dirinya

dan keluarganya, dimana perubahan yang dirasakan ialah naiknya taraf ekonomi

dengan dibuktikan adanya kemampuan membeli barang-barang mewah dan

membangun rumah yang mana sebelumnya masih belum bisa. Perubahan

ekonomi keluarga ini bisa dilihat dengan adaya peningkatan pendapatan dari

anggota keluarga mereka yang bekerja menjadi TKI. Dimana penghasilan mereka

jauh lebih besar dibandingkan mereka yang masih bekerja di dalam negeri terlebih

yang hanya mengandalkan sektor pertanian. Dengan penghaslan itu mereka

mampu mencukupi kebutuhan hidunya.

Seiring dengan pemasukan yang besar dari keluarga yang bekerja menjadi

TKI berimbas keada gaya hidup yang cenderung lebih konsumtif dibandingkan

sebelumnya dimana mereka lebih suka membeli barang apa yang dia mau karena

uang yang dia miliki mampu membeli setiap kebutuhannya bila dibandingkan

dengan sebelumnya.

Dimana hal tersebut terlihat dengan membeli barang-barang mewah seerti Hp,

Motor, mesin cuci, dll. Oleh karena itu penampakan mereka menjadikan sebuah

citra kesuksesan dari hasi kerja di luar negeri. Perlu ditambahkan lagi bahwasanya

preferensi juga terikat dengan cita rasa dan keinginan sehingga preferensi bisa

berubah-ubah alias tidak stabil (Brodin, 2003).

Page 72: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

60

C.1.TKI Dan Keuntungan Sosial Ekonomi

1. Meningkatkan Taraf Hidup Keluarga

Adapun untuk keluarga yang bekerja di luar negeri, sebagian besar

penghasilan ekonominya datang dari negara-negara lain. Remitansi yang mereka

kirim itu tidak hanya digunakan untuk keperluan sehari-hari bagi keluarga yang di

tinggalkannya, tetapi juga digunakan untuk keperluan yang lain seperti renovasi

rumah, membayar biaya sekolah bagi anak dan modal usaha, membeli barang-

barang pelengkap semisal, sepeda motor, perabotan rumah. Hal ini didukung oleh

penuturan dari salah satu keluarga TKW Bpk Suniroh

“bersyukur kita kuh deleng adine kita sing pernah mangkat meng luar

negeri lumayan ana perubahan ningan salah sijine bisa biayai anak-anake

kanggo sekolah terus kanggo jajan anake lan nambahi kanggo dapur

emboke terus gah kanggo bangun umah kedik lumayan luwih bagus dari

pada sedurunge sih”.

“saya selalu bersyukur melihat adik saya yang pernah berangkat ke luar

negeri lumayan ada perubahan salah satunya bisa mebiayai anak-anaknya

untuk sekolah terus digunakan jajan anaknya dan menambahakan keerluan

dapur ibunya terus mampu membangun rumah yang lebih bagus dari

sebelumnya.” (Wawancara Pribadi dengan Suniroh, 3 Juni 2017)

Dari ungkapan diatas memperlihatkan adanya perubahan yang cukup

berarti dari para TKW itu sendiri yang mana uang yang didapatkan guna

memenuhi setiap kebutuhan. Selain itu juga dari informan-informan yang

ditemukan di lapangan memperlihatkan bahwa sebagian besar kiriman uang

dipakai oleh keluarga-keluarga untuk keperluan konsumsi dan pendidikan anak.

Page 73: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

61

Semua informan-informan mengatakan bahwa penggunaan utama kiriman

uangnya adalah untuk subsistence, yaitu untuk makanan sehari-hari dan pakaian

anaknya atau keluarganya. Ini karena untuk sejumlah besar keluarga, kiriman

uang merupakan satu-satunya bentuk penghasilan. dimana penghasilan yang

didapatkan lebih tinggi dibandingkan dari penghasilan pekerjaan di Indramayu.

Tercukupinya kebutuhan finansial menjadi salah satu indikator

ketercapaian kesejahteraan keluarga, untuk itu kebanyakan dari TKW di desa

Arahan Kidul memanfaatkan hasil jerih payah mereka untuk membeli kendaraan,

membangun rumah dan membeli tanah.Hal tersebut juga dikemukakan oleh Sriarti

yang merupakan mantan TKW yang pernah bekerja di abu dhabi selama 15 tahun,

menurutnya penghasilan yang diperoleh selama bekerja diluar negeri telah

digunakan untuk membeli tanah yang sampai sekarang masih dikelola oleh

keluarganya (wawancara pada tanggal 18 Mei 2017). Membeli tanah merupakan

salah satu cara investasi yang tepat dilakukan karena tanah memiliki harga jual

yang semakin tinggi setiap tahunnya.

Selain melakukan investasi di bidang pertanahan sebagian penghasilan

yang diperoleh juga digunakan sebagai modal untuk membuka dan

mengembangkan usaha. Seperti yang telah dikemukakan oleh Yanto bahwa

penghasilan yang diperoleh selama bekerja di luar negeri telah digunakan untuk

membuat rumah dan membuka warung (wawancara pada tanggal 14 Mei 2017).

Sekarang banyak Rumah produksi Kerajinan dengan skala kecil muncul di Desa

Arahan Kidul, kebanyakan Rumah produksi Kerajinan yang ada didukung oleh

adanya modal besar yang diperoleh dari bekerja di luar negeri.

Page 74: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

62

Keberadaan para TKW di Desa Arahan Kidul sangat membantu keluarga

secara finansial. Hal tersebut terbukti dengan kemampuan daya beli keluarga

terhadap kebutuhan hidup sehari-hari, baik kebutuhan primer, sekunder maupun

kebutuhan komplementer yang semakin meningkat. Bahkan dalam segi

pendidikan, hasil jerih payah selama menjadi TKW mampu menyekolahkan anak

hingga jenjang sarjana (wawancara dengan selamet, 17 Mei 2017). Hasil yang

diperoleh selama bekerja ke luar negeri berdampak terhadap pergeseran status

sosial yaitu pada pendapatan, penampilan dan kepemilikan. Dimana masyarakat

yang ingin menjadi TKW mempunyai keinginan untuk meningkatkan

kesejahteraan hidupnya.

2. Peningkatan Prestise/Penghargaan dalam masyarakat

Meskipun pekerjaan menjadi TKW seringkali dipandang sebelah mata,

akan tetapi pendapatan (Gaji) yang diperoleh mampu menunjang seluruh

kebutuhan keluarga bahkan mampu meningkatkan status sosial di masyarakat.

Status sosial di masyarakat desa cenderung diukur dari segi materil, seperti dari

kepemilikan tempat tinggal, kendaraan, luas tanah dan hal-hal lainnya. Semakin

tinggi kualitas perekonomian maka status sosial di masyarakat pun akan

mengalami perubahan ke arah yang lebih positif. Hal demikian dirasakan oleh

salah satu kelurga mantan TKW ibu cicih menyatakan

“ora nyangka kita kuh nang entas mangkat meng luar negrii kuh gawe

perubahan sing ora disangka-sangka, yaiku sih sing awale kita ora

dipercaya ora dianggep ninng tangga lan desa nang saking melarate terus

pas kita balik kerja meng luar gawa duit akeh terus gah bisa tetukuan

barang-barang pa maning bisa kanggo bangun umah, dadi tangga kuh pada

ngargani kita lan rada keceluk kita kuh ning masyarakat kuh nang”.

Page 75: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

63

“Tidak menyangka saya itu sehabsi berangkat di luar negeri memiliki

banyak perubahan yang tidk disangka-sangka, yaitu yangsemula saya tidak

dipercaya dan tidak dianggap di tetangga dan desa nang karena miskinnya

terus pas saya pulang kerja dari luar negeri membwa uang yang lumayan

banyak terus bisa membeli barang-barang apalagi bisa bangun rumah,

menjadikan tetangga semakin menghargai saya dan mendapatkan image

yang baik di masyarakat”. Wwawancara Pribadi dengan Ibu, 3 Juni 2017)

Dari uraian pernyataan diatas menggambarkan adanya perubahan dalam

skala ekonomi yang membuat akhirnya masyarakat mengapresiasi (menyanjungi)

kehadirannya berkat kemampuan dalam skala ekonomi yang dibuktikan dengan

adanya perlengkapan yang baru dan mampu membangun rumah yang lebih baik

dibandingkan sebelumnya. Maka dari pada itu tak aneh jika dari mereka menjadi

pemancing bagi masyarakat yang lain untuk mengikuti jejak kesuksesan dengan

bekerja di luar negeri. Hal ini dirasakan oleh Riki salah satu anak dari TKW yang

merasakan perubahan yang dilakukan masyarakat terhadap Orang tua nya setelah

bekerja di luar negeri

“Yah Sekien mah wong kuh wis pada nyegani ning kita lan wong tuane

kita dibandingekan sedurung-durunge, yah maklum bokatan karna saking

wong tuane kita ntas balik meng taiwan gawa duit akeh terus bisa tetukuan

yah dadi gah dianggap mampu lan sukses ningan”.

“yah sekarang orang itu pada segan kepada orag tua saya dibandingkan

sebelum-sebelumnya, yah maklum lah karena rang tua saya habis pulang

dari Taiwan membawa uang cukup banyak terus membuat saya mampu

membeli apa saja sehingga masyarakat mengganggap saya dan keluarga

oaring yang mampu dan berekcukupan”. Wwawancara Pribadi dengan

Riki, 4 Juni 2017)

Dari ungkapan diatas menguatkan tentang adanya apresiasi dari

masyarakat sekitar terhadap mereka yang telah sukses berangkat keluar negeri dan

mengalami perubahan yang cukup signifikan dibandingkan sebelumnya sehingga

menganggat prestis di dalam masyarakat, dimana penghasilan yang diperoleh

Page 76: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

64

setiap bulannya berkisar antara tiga juta hingga empat juta rupiah, bahkan gaji

yang diperoleh bisa lebih banyak lagi jika berlaku sistem lembur (wawancara

dengan kursila pada tanggal 16 Mei 2017). Penghasilan tersebut pada umumnya di

gunakan memenuhi kebutuhan hidup keluarga di desa dan membiayai sekolah

anak (wawancara dengan cici pada tanggal 29 Mei 2017). Keberadaan para TKW

ini memberikan kontribusi yang besar bagi keluarganya, bahkan para tenaga kerja

wanita ini menjadi satu-satunya sumber penghasilan yang menunjang seluruh

kehidupan keluarga.

3. Penghasilan yang lebih Besar Kerja di Luar Negeri

Mereka yang bekerja menjadi TKW memiliki penghasilan yang cukup

besar yang diterima selama bekerja diluar negeri dibandingkan dengan apa yang

diterima dengan bekerja di dalam negeri dengan jenis pekerjaan yang sama, hal

demikian disebabkan karena perbedaan nilai tukar rupiah dalam negeri. Sehingga

berimplikasi kepada besaran tukar uang itu sendiri. Sebagaimana yang dirasakan

oleh ibu dastem mantan TKI yang menyatakan :

“gede pisan kerja ning Taiwan mahh padahalmah cuman dadi bujang dari

pada bengen kita dadi bujang ning Jakarta gajine ora sepira tapi pegele kuh

iya, yawislahh masih mending mangkat meng Taiwan bae lah”.

“besar sekali gaji yang didapatkan di Taiwan itu padahal hanya enjadi

Pembantu Rumah tangga (PRT) dibandingkan pas dulu saya jadi

Pembantu di Jakarta gajinya tidak seberapa tapi lelahnya itu, yasudahlah

mendingan berangkat saja kerja di Taiwan”. ( Wawancara Pribadi dengan

Dastem, 3 Juni 2017)

Sepintas dari pernyataan diatas menunjukan adanya perbedaan uang yang

diterima yang lebih besar di uar negeri dibandingkan di dalam negeri, oleh karena

itu banyak dari kalangan masyarakat yang memutuskan untuk bekerja di luar

Page 77: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

65

negeri demi perolehan yang lebih besar. dimana pekerjaan yang berbeda-beda

tergantung jenis pekerjaan, jabatan, maupun skill kerja. Salah satu alasan

seseorang memutuskan menjadi TKI demi memperoleh kesempatan kerja dengan

upah yang lebih tinggi daripada wilayah asal. Sebagaimana yang diungkapkan

oleh Eva Banawati (2013:1 994) bahwa ”masyarakat bergerak agar ekonomi

mereka lebih baik. masyarakat tertarik ke kota oleh meningkatnya kesempatan

kerja, upah lebih tinggi, perumahan lebih baik, dan fasilitas rekreasi yang lebih

banyak”. Hal ini juga berlaku dalam lingkup antar negara. Kesempatan untuk

mendapatkan upah kerja yang lebih tinggi di daerah tujuan merupakan salah satu

faktor yang menarik seseorang untuk menjadi TKI.

C.2.TKI Dan Kerugian Sosial Ekonomi

1. Kesulitan beradaptasi kembali dengan daerah asal: kesempatan kerja

terbatas dan upah rendah dalam Negeri

Kebanyakan dari mantan TKW yang berpulang ke daerah asalnya

mengalami cukup kesulitan dalam hal beradaptasi baik secara sosial terlebih

secara ekonomi. Hal ini berlaku terutama bagi mereka yang sudah lama

mengggantungkan hidupnya bekerja menjadi TKW. Pasalnya tidak sedikit dari

mereka kurang terberdayakan di lapangan kerja di darah asal dan juga masih

banyak yang mengeluhkan upah yang relative sedikit

Page 78: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

66

Keterbatasan kesempatan kerja di daerah asal dan upah yag sedikit

merupakan salah satu faktor pendorong bagi sebagian tenaga kerja asal Desa

Arahan Kidul untuk bekerja di luar negeri. Tanpa terkecuali bagi mereka yang

sudah kembali namun mengalami kesulitan untuk bekerja di daerah asal dan

renhnya upah. Hal ini dikemukakan oleh Kunidah (26 th) seperti terlihat dalam

ungkapan berikut :

“payah pisan sirah nang, pas kita dau balik sing luar kuh, iya sihh

pasawal balik mah enak orah akeh duite terus gah keluarga, tangga

batur lan sedulur pada dolan ningan, tapi kah lawas-lawse kuh duit wis

entok arep kerja ning kene kerja apa orahh langka pengawean terus gah

pernah kerja nglintingi bledogan gah ora sepira olihe mah cuman pada

mrengkel bae boyokane”.

“sungguh payah sekali dee, pas saya baru pulang dari luar itu, iya sih

pas pertama pulang dari luar negeri mah enak karena banyak uamg

terus juga keluarga, tetangga, teman dan saudara pada main, tapi lama

kelamaan itu uang cepat habis mau kerja yah dimana lagi tidak ada

kerjaan yang mencukupi ada juga sambilan kerja lipetin kertas petasan

dan itu pun tidak seberapa uang yang dihasilkannya malah membuat

cape saja”. (Wawancara dengan Kunidah, 7 Juni 2017)

Dari penuturan salah satu mantan TKW menunjukan bahwasannya cukup sulit

bagi mereka yang kemudian kembali ke daerah asal untuk bekerja mengandalkan

sector lapangan kerja yang di daerah asal yang begitu minim, kalaupun ada itu

hanya sebatas aktivitas kerja yang kurang bisa mencukupi kebutuhan keluarga.

Sehingga ada rasa ketergantungan bagi kebanyakan mantan TKW untuk bisa

memenuhi kebutuhan hidupnya kalau hanya sebatas mengandalkan di daerah asal.

Kemudian melahirakan minat kembali ke Negara tujuan yang semula mereka

bekerja. Hal ini lebih berpengaruh pada mereka yang sudah punya pengalaman

bekerja di luar negeri. Bahkan ada diantaranya yang berkali-kali bekerja ke luar

negeri dan baru menetap lagi di kampung setelah kemampuan fisiknya menurun

Page 79: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

67

2. Pergeseran Nilai dan Budaya Mantan TKI

Di sisi lain, dampak bekerja di luar negeri secara luas yang menyangkut

masyarakat dan daerah asal mengandung aspek positif dan negatif. Hal ini

bermula karena adanya nilai-nilai baru yang dibawa TKW yang kemudian

disosialisasikan pada masyarakat di desa. Nilai-nilai baru ini menyebabkan

terjadinya per geseran-pergeseran sosial di masyarakat. Pergeseran yang berakibat

pada perubahan ini terutama menyangkut nilai-nilai agama, kultural, sosial atau

gaya hidup misalnya cara berpakaian yang cenderung buka-bukaan. Seperti yang

terjadi pada TKI yang baru pulang dari luar negeri terlebih Negara Taiwan yang

meiliki gaya ke Koreaan hal tersebut dituturkan oleh Tokoh masyarakat Bapak

Baim (56 th) yang menyatakan:

“terkadang akeh sing melu ke gawa-gawa budaya Negara sing dari tempat

kerjane tki terus pada meniru sing dianggep paling gaul jare deweke mah,

ya dadine baka balik kuh yawis ngerasane kuh paling bagus dewek bae”.

“terkadang kebanyakan terbawa dan mengadopsi secara penuh budaya dari

tempat kerja yang dulu dan meniru dan mempraktikannya dalam

keseharian dia secara penuh yang mana dirinya menganggap paling gaul,

sehingga menjadikan dirinya merasa paling bagus dan keren sendiri”

(Wawancara Pribadi dengan Bpk Baim, 14 Juni 2017)

Dari ungkapan itu memperlihatkan kepada kita pola perilaku budaya lintas

Negara menjadi massif ketika para mantan TKI membawakan ketika kembali ke

Negara asalnya, sehingga menjadi pusat perhatian dari masyarakat setempat

perihal norma kesopanan. Oleh Karena itu para generi muda desa setempay

mencoba untuk mengimitasikan gaya yang di lihat dari pola percontohan dari para

mantan TKI itu sendiri.

Page 80: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

68

3. Munculnya Perilaku Konsumtif dari Mantan TKW

Keberadaan TKI/TKW di desa juga menyebabkan munculnya sikap

konsumtif, artinya mereka membelanjakan uang yang ada untuk barang-barang

yang sebenarnya belum mereka butuhkan. Rumah tempat tinggal para TKI/TKW

tersebut pada umumnya sangat megah. Sudah jarang dijumpai rumah-rumah

gubuk/ reyot di kantong TKI/ TKW tersebut. Di Desa Arahan Kidul Arahan, pada

umumnya kehidupan masyarakat sebagai Petani dan Buruh tani. Kontribusi

TKI/TKW itu bisa dilihat pada dimilikinya alat-alat angkutan untuk membawa

hasil panen maupun untuk kepentingan distribusi hasil-hasil ladang. Hasil

pengumpulan uang dari manca negara diwujudkan dalam bentuk angkutan

ataupun alat-alat pertanian yang dapat mendukung dan meningkatkan kehidupan

mereka. Sebagaimana yang diungkakan oleh tokoh muda Desa Arahan Kidul,

Darto menytakan:

“mereka yang telah bekerja menjadi TKI biasanya memiliki kemampuan

ekonomi yang lebih dibuktikan dengan pendapatan yang dihasilkan

amatlah banyak selain untuk keperluan rumah tangga stidak sedikit dari

mereka untuk membangun rumah guna menunjang kemapanan diri dan

citra yang baik dalam pandangan masyarakat sebagai upaya menaikan

prestise”. (Wawancara Pribadi dengan Darto, 17 Juni 2017)

Dari pernyataan diatas memberikan gambaran bahwasannya terdapat

perubahan yang signifikan dari mereka yang bekerja di luar negeri, hal serupa

juga diungkapkan Opong dan Church (dalam Suratiyah, 2002) peran wanita dapat

dilihat dari empat sisi, yaitu: (1) Aktifitasnya di dalam melakukan pekerjaan, (2)

Pengalokasian waktu kerja, (3) Pendapatan yang diperoleh dari aktifitasnya, dan

(4) Pengambilan keputusan. Sisi-sisi ini menggambarkan tentang managemen

kerja bagi wanita dalam lingkungan keluarga. Menurut Sukesi (2001) pekerjaan

Page 81: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

69

managerial mengandung arti melaksanakan pekerjaan untuk mengatur.

Kemampuan managerial ada pada diri wanita, sebagaimana terbukti bahwa wanita

merupakan orang yang dipandang paling berperan dan acapkali disebut sebagai

“manager keuangan rumah tangga” (Papanek dan Schwell, 2006). Kiranya hal ini

yang lebih sesuai dengan kondisi peran ekonomi yang disandang oleh para TKW

Arahan Kidul sebagai manager utama dari ekonomi keuangan rumah tangga .

4. Keterbatasan kemampuan managerial keuangan

Bagi sebagian kalngan memandang mereka yang bekerja di luar negeri

memiliki uang yang cukup banyak dari gaji yang dihasilkan bekerja di luar

negeri. Dan uang tersebut bisa digunakan bukan hanya sebatas pemenuhan

kebutuhan pokok semata tetapi bisa di kembangkan dalam bentuk usaha dan

investasi daam bentuk membeli sawah, lahan dan kebun. Tapi ada kenyataannya

cukup banyaka dari mereka yang masih rendah dalam upaya pemanfaatan unag

tersebut. Padahal kalau kita mencontoh pola pemanfaatan uang seperti yang

dilakukan di salah satu perdesaan Cina para mantan migran lebih memilih untuk

menjadi wiraswasta dengan melakukan berbagai usaha ekonomi menggunakan

modal yang berasal dari penghasilan selama bekerja di perkotaan dibandingkan

dengan nonmigran (Demurger & Xu, 2011).

Dari hasil pengamatan peneliti, melihat ada beberapa mantan TKI di lokasi

penelitian sebenarnya sudah melakukan usaha ekonomi mandiri (berwirausaha)

agar tidak tergantung pada ketersediaan kesempatan kerja. Namun demikian,

sebagian usaha tersebut tidak bertahan lama karena berbagai alasan. Pertama,

banyak di antara mereka melakukan usaha yang sama, kemungkinan karena tidak

Page 82: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

70

bisa memilih alternatif usaha yang lain. Kegiatan ekonomi yang paling banyak

dilakukan adalah membuka warung dengan menjual berbagai kebutuhan sehari-

hari penduduk setempat menyebutnya dengan istilah Warungan.

Banyaknya warung yang menjual barang sejenis menyebabkan persaingan

dalam usaha ini menjadi makin ketat, yang berujung pada penurunan penjualan.

Ini dikemukakan oleh salah seorang narasumber seperti dalam kutipan berikut.

“sekien kuh kederkita kuh nang arep buka usaha apa olih duit sing arab

kuh, yaa arep buka warung wis ana warung akeh dadi kalah saing, bengen

pernah kita duwe usaha warung klontongan nang temapate ning arep umah

awale mah iya enakk lumayan bisa nyukupi kebutuhane umah orah, dadi

ora usah keder maning gulati duite. Taite kuh suwe’ ne kuh akeh sing

pada buka warung dadi kalah saing orah kitae kuh”.

“Sekarang itu saya kebingungan mau buka usaha apa lagi dari uang

bekerja di arab itu, yaa mau buka warung kebanyakan saingan warung

lainnya, dulu pernah buka usaha awalnya laris manis tapi lama kelamaan

minimnya peminat dikarenakanbanyak saingan dengan bermunculan

warung-warung lainnya.” (Wawancara pribadi dengan Bu Wartinah, salah

seorang Mantan TKW di Desa Arahan Kidul, 5 Juni 2017)

.

Page 83: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

71

Pernyataan diatas memerlihatkan bahwasannya minimnya pemahaman

tentang pengolahan uang dan keterampilan dalam membuka usaha menjadikan

mantan TKW kurang bisa menoptimalkan sumber daya material yang dimiliki

sehingga menjadikan uang tersebut cepat habis seiring dengan kebutuhan yang

bertambah. Sehingga dalam hal ini mereka akan kembali mencari ahan

perekonomian di luar negeri lagi itupun di luar negeri lebih mendapatkan uang

yang cukup banyak guna memenuhi kebutuhan hidupnya (Romdiati dkk., 2002).

Dengan demikian, selama masih terdapat pemahaman yang sempit mengenai

managerial keuangan, optimalisasi usahadan perbedaan upah antara di daerah asal

dan di negara tujuan, migrasi kembali tenaga kerja migran tidak dapat

dihindarkan.

Page 84: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

72

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan dari temuan dan analisis berdasarkan teori Coleman yang

peneliti sampaikan dalam bab-bab sebelumnya, akhirnya peneliti dapat

menarik kesimpukan sebagai berikut :

1. Adapun motifasi yang melatarbelakangi para TKI sendiri karena

terdapat beberapa factor seperti ketersediaan lapangan kerja di dalam

negeri yang masih minim, kemudia dorongan dari keluarga terutama

orangtua yang mendorong untuk dapat membantu perekonomian

keluarga, sahabat dan kerabat dekat pun menjadi faktor internal dalam

pemutusan TKI untuk bekerja, sulitnya mencari lapangan kerja dan

selektifnya kesempatan kerja di dalam negeri dibandingkan di luar

negeri, dan yang terpenting gaji yang didapatkan di luar negeri lebih

menjanjkan dalam pemenuhan kebutuhan di bandingkan di dalam

negeri.

2. Bekerja menjadi TKI dianggap cukup guna menunjang kebutuhan

pokok seluruh anggota keluarga. Dan kepemilikan berbagai asset

dalam keluarga mengalami peremajaan dan penambahan dari

sebelumnya.

Page 85: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

73

3. Bagi kalangan TKI pekerjaan tersebut membawa dampak perubahan

yang cukup besar bagi kehidupan sosial masarakat para TKI dimana

dalam aspek ekonomi mencitrakan perubahan yang cukup besar dari

sebelumnya. Dalam aspek ini dapat dilihat dari hal-hal yang tampak

dari luar meliputi; pakaian, aksesoris, dayabeli, pilihan pembelian.

Sehingga menjadi pembeda tersendiri dari sebelumnya dan masyarakat

lain pada umumnya

B. Saran

Dari penelitian ini,akhirnya peneliti dapat memberikan saran seabagai berikut :

1. Bagi para mahasiswa yang hendak melakukan pnelitian serupa, hendaknya

bisa lebih menyeluruh, mendalam terutama metode maupun teori yang

digunakan. Peneliti sadar betul dalam hal ini masih banyak kekurangan

dalam penelitian ini. Namun setidaknya peneitian ini dapat membeikan

kotribusi wawasan dann pengetahuan dengan objek yang serupa.

2. Diadakannya kegiatan pelatihan dan pendampingan bagi mantanTKI

khususnya bagi usaha ekonomi kreatif dan prosuktif.

3. Perlu adanya inisiatif lebih agar dapat menggerakkan usaha ekonomi

yang dilakukan oleh mantan TKI secara bersama dan kontinu. Usaha

bersama dapat dilakukan dengan modal bersama yang dikumpulkan dari

para mantan TKI yang berkeinginan untuk terlibat. misalnya

menyelenggarakan berbagai pelatihan untuk meningkatkan keterampilan

pengelola usaha dan juga mencarikan pasar bagi barang-barang yang

Page 86: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

74

diproduksi. Adapun kontinudilakukan dengan cara bertahap dan

berkelanjutan agar tidak berhenti serta berkelanjutan.

4. Untuk sektor tenaga kerja yang telah melaksanakan berbagai pelatihan

keterampilan bagi masyarakat umum sebaiknya juga melaksanakan

kegiatan pelatihan yang secara khusus ditujukan kepada mantan TKI.

Selama ini program-program pelatihan tersebut sangat jarang diakses oleh

mantan TKI, kemungkinan karena informasi tentang kegiatan tersebut

tidak sampai pada mereka dan juga kurangnya ssialisasi.

5. Upaya sosialisasi dan pemberian pengetahuan untuk mengelola uang

kiriman dari TKI secara produktif perlu dilakukan secara terus menerus.

Dengan demikian, anggota rumah tangga TKI tidak perlu lagi bekerja ke

luar negeri, karena sesungguhnya hal tersebut

Page 87: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

[xii]

DAFTAR PUSTAKA

Darmawan, Wawan dan Ayi Budi Santosa. 2008. Kehidupan Sosial-Ekonomi

Masyarakat Indramayu (Tinjauan Historis TAHUN 1970-2007)

Martin Wolf, GLOBALISASI Jalan Menuju Kesejahteraan. Yayasan Obor

Indonesia Jakarta

Moelong, Lexy J. 2002, “Metodologi penelitian Kualitatif” Bandung: PT. Remaja

Rosda Karya

Roxanne Claire & Cotingham, Jane, 1984. Migration and Touirsm : An

Overview, Boston: ISSS, New Society Publisher. p, 205.

Raho SVD, Bernanrd. 2007. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Prestasi Pustaka

Publisher.

Ritzer, Goerge dan William J. Goodman. 2009. Sociologycal Theory. New York:

McGraw-Hill ailih bahasa Nurhadi Teori Sosiologi dari klasik sampai

Perkembangan Mutakhir Teori Sosial Post Modern. Yogyakarta: Gramedia

Pustaka

Ritzer, Goerge dan William J. Goodman. 2008. “Teori Sosiologi : dari Teori

Klasik Sampai Perkembangan Mutakhir Teori Sosial Postmodern.” Edisi.

Terbaru. Cetakan 1. Terjemahan Nurhadi. Bantul: Kreasi Wacana.

Silalahi, Ulber, 2009. “Metode Penelitian Sosial.”Bandung: Rafika Aditama

Soekanto, Soerdjono. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajagrafindo

Persada.

Suharto, Edi. 1997. Pembangunan, Kebijakan Sosial dan Pekerjaan Sosial:

Spektrum Pemikiran. Bandung: Lembaga Studi Pembangunan STKS.

-----. 2005. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat: Kajian Strategis

Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. Bandung : Refika

Aditama.

W. Lawrence Neuman. 1997, Social Research Methods: qualitative and

quantitative

approaches, 3rd

edition, USA: allyn and bacon.

Skripsi, tesis, dan Jurnal Penelitian

Ahmad Nurullah, Marwan Ja'far, Moratorium, Infrastruktur, dan Lapangan

Pekerjaan, Jurnal Nasional | Kamis, 28 Jul 2011.

Page 88: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

[xiii]

Akhmad Sigit Tri Handoyo (staff bidang kajian LK2 FHUI), MORATORIUM

TKI : SOLUSI FINALl ATAU SEKEDAR GERTAK SAMBAL, Kamis, 7

Juli 2011, Fakultas Hukum, Universitas Indonesia.

Abdullah, Irwan. 2002. “Studi Mobilitas Penduduk: Antara Masa Lalu dan Masa

Depan” dalam Tukiran, dkk (eds) Mobilitas Penduduk: Tinjauan Lintas

Disilin. Yogyakarta: Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan UGM, hlm.

9-22.

Faturochman. 2002. “ Nasib Migran dan Dominas I Konsep-konsep Migrasi

Internasional”, dalam Tukiran, dkk. (eds.) Mobilitas Pendduk, Tinjauan

Lintas Disiplin. Yogyakarta: Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan

UGM, hlm. 23-34.

Mantra, Ida Bagus; Kasto dan yeremias T. Keban. 1999. Mobilitas Tenaga Kerja

Indonesia ke Malaysia: Studi Kasus Flores Timur, Lombok Tengah, dan

pulau Bawean. Yogyakarta: Pusat Penelitian Kependudkan, Universitas

Gadjah Mada.

Mantra, I.B. 1992. Mobilitas Penduduk Sirkuler Dari Desa ke Kota di Indonesia,

Pusat Penelitian Kependudukan Universitas Gajah Mada.

Mantra, I.B. 2000. Demografi Umum. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Moleong, Lexy,J., 2002. Metode Penelitian Kualitatif, cetakan Keempat belas

Marrie Wattie, Anna. 2002. “Bukan Sekedar Uang: Pendekatan Deprasiv Relatif

dalam Migrasi” dalam Tukiran dkk (eds.) Mobilitas Penduduk, Tinjauan

Lintas Disiplin. Yogyakarta: Pusat Studi Kependudukandan Kebijakan

UGM, hlm 35-56.

Setiadi. 2004. “Migrasi Perempuan: Respons Lokal dan Alternatif Kebijakan”.

Dalam Fturochma, dkk. (eds) Dinamika Kependudukan dan Kebijakan.

Yogyakarta: Pusat Studi Kependudkan dan Kebijakan, Universitas Gadjah

Mada, hlm. 121-138.

Website

http://metrotvnews.com/index.php/metromain/newscat/ekonomi/2010/04/07/1460

2/TKI-Sumbang-Devisa-Negara-Rp100-Triliun. Diakses pada 25 Agustus 2017.

http://www.antaranews.com/berita/286418/moratorium-momentum-

meningkatkan-harkat-tki. Diakses pada 26 Agustus 2017.

Page 89: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

[xiv]

http://sorot.vivanews.com/news/read/229103-siapa-rugi-moratorium-tki. Diakses

pada 29 Agustus 2017.

http://herlienhasari.blogspot.com/2010/10/tugas-kasus-koperasi-di-indonesia.html.

Diakses pada 2 September 2017.

http://dedewijaya.wordpress.com/2011/07/09/dilema-tki-ham-moratorium-dan-

devisa/ . Diakses pada 21September 2017.

http://www.hariansumutpos.com/2011/06/9426/coba-cari-celah-positif.htm.

Diakses pada 23 September 2017.

http://herlienhasari.blogspot.com/2010/10/tugas-kasus-koperasi-di-indonesia.htm.

Diakses pada 29 September 2017.

http://jiastisipolcandradimuka.blogspot.com/2011/03/menyudahi-derita-tki.html.

Diakses pada 5 November 2017.

http://www.bnp2tki.go.id/berita-mainmenu-231/5986-atasi-moratorium-tki

pemerintah-gelontorkan-dana-hampir-rp20-miliar.html. Diakses pada 15

November 2017.

Kompas. Santosa, Farry. 2010. TKI Aset Ekonomi bagi Daerah,

http://www.kompas.com/kompascetak/ 0603/02/ekonomi/2478407.htm diakses

tanggal: 14 Maret 2017

Page 90: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

[xv]

Lampiran

Wawancara Dengan Pejabat Desa Arahan Kidul

Wawancara Dengan MANTAN TKI

Page 91: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

[xvi]

Wawancara Dengan LTSP-P2TKI Indramayu

Wawancara Dengan Dinas Tenaga Kerja Indramayu

Page 92: RASIONALITAS MASYARAKAT INDRAMAYU DALAM …

[xvii]

Wawancara Dengan Pengamat Perempuan

W

Wawancara Dengan Mantan TKI Muda