Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba

20
  Jurnal Ilmiah Bisni s dan Ekonomi ASIA Vol. 3 No. 1. Desember 2008 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 1 RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA DI MASA YANG AKAN DATANG (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) Oleh: Anas Firman Adi & Fath orr ahman *) ABSTRAKSI  Penelitian ini menguji kegunaan rasio keuangan dalam memprediksi perubahan laba di masa yang akan datang. Pengujian di lakukan dengan menggunakan sampel random  sebanyak 54 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan menggun akan met ode pemili han variab el stepwise regre ssion dianal isis sej umlah 49 rasio keuangan untuk diketahui hubungan liniernya dengan perubahan laba satu tahun, dua tahun, dan tiga tahun yang akan datang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tujuh rasio keuangan terbukti signifikan untuk digunakan sebagai prediktor perubahan laba satu tahun  yang akan datang. Meskipun secara umum hasil ini konsisten dengan beberapa temuan  penelitian sebelumnya, akan tetapi secara individual rasio -rasio keuangan yang ditemukan di dalam penelitian ini masih menunjukkan inkonsistensi dengan temuan-temuan tersebut.  Perluasan temuan penelitian ini adalah bahwa rasio keuangan ternyata juga signifikan dalam memprediksi perubahan laba dua tahun dan tiga tahun yang akan datang. Dengan mengul ang apl ikasi stepwi se regr ession untuk masing-masing period e predik si te rsebut, diperoleh bukti statistik bahwa lima rasio keuangan signifikan untuk digunakan sebagai  prediktor perubahan laba dua tahun yang akan d atang, sedangkan untuk tiga tahun hanya dua rasio keuangan yang signifikan. Kecenderungan berkurangnya jumlah rasio keuangan  yang bisa digunakan sebagai prediktor perubahan laba dengan semakin panjangnya  periode prediksi juga diikuti dengan semakin kecilnya angka koefisien determinasi yang menunjukkan kemampuan penjajagan data (goodness of fit) yang semakin rendah.  Kata Kunci: Rasio keuangan, prediksi perubahan laba, stepwise regression *) Dosen Tetap STIE ASI A Malang Latar Belakang Penelitian Analisis rasio keuangan merupakan instrumen analisis prestasi perusahaan yang menjel askan berbaga i hub ungan dan indikat or k euangan , yang dituj ukan untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi di masa lalu dan membantu menggambarkan trend  pola perubahan tersebut, untuk kemudian menunjukkan resiko dan peluang yang melekat pada perusahaan yang be rsangkutan. Makna dan kegunaan rasio ke uangan dalam praktek bisnis pada kenyataannya bersif at subjektif tergantung kepada untuk apa suatu analisis dilakukan dan dalam konteks apa analisis ter sebu t diaplikasi kan (He lf ert , 1991) . Pene lit ian ini dimaks udka n untuk mel akukan  pengujian lebih lanjut temuan-temuan empiris mengenai rasio keuangan, khususnya yang

description

Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba, Anas F Adi dan Fathorrahman stie asia malang

Transcript of Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba

Page 1: Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba

5/13/2018 Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rasio-keuangan-dalam-memprediksi-perubahan-laba 1/20

 

 Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 3 No. 1. Desember 2008

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 1

RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA

DI MASA YANG AKAN DATANG

(Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

Oleh:Anas Firman Adi & Fathorrahman *)

ABSTRAKSI

  Penelitian ini menguji kegunaan rasio keuangan dalam memprediksi perubahan laba dimasa yang akan datang. Pengujian dilakukan dengan menggunakan sampel random

  sebanyak 54 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Denganmenggunakan metode pemilihan variabel stepwise regression dianalisis sejumlah 49 rasio

keuangan untuk diketahui hubungan liniernya dengan perubahan laba satu tahun, dua

tahun, dan tiga tahun yang akan datang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tujuh rasiokeuangan terbukti signifikan untuk digunakan sebagai prediktor perubahan laba satu tahun  yang akan datang. Meskipun secara umum hasil ini konsisten dengan beberapa temuan

 penelitian sebelumnya, akan tetapi secara individual rasio-rasio keuangan yang ditemukan

di dalam penelitian ini masih menunjukkan inkonsistensi dengan temuan-temuan tersebut.  Perluasan temuan penelitian ini adalah bahwa rasio keuangan ternyata juga signifikan

dalam memprediksi perubahan laba dua tahun dan tiga tahun yang akan datang. Dengan

mengulang aplikasi stepwise regression untuk masing-masing periode prediksi tersebut,diperoleh bukti statistik bahwa lima rasio keuangan signifikan untuk digunakan sebagai

 prediktor perubahan laba dua tahun yang akan datang, sedangkan untuk tiga tahun hanya

dua rasio keuangan yang signifikan. Kecenderungan berkurangnya jumlah rasio keuangan

  yang bisa digunakan sebagai prediktor perubahan laba dengan semakin panjangnya  periode prediksi juga diikuti dengan semakin kecilnya angka koefisien determinasi yang 

menunjukkan kemampuan penjajagan data (goodness of fit) yang semakin rendah.

 Kata Kunci: Rasio keuangan, prediksi perubahan laba, stepwise regression

*) Dosen Tetap STIE ASIA Malang

Latar Belakang Penelitian

Analisis rasio keuangan merupakan instrumen analisis prestasi perusahaan yang

menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan, yang ditujukan untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi di masa lalu dan

membantu menggambarkan trend  pola perubahan tersebut, untuk kemudian menunjukkanresiko dan peluang yang melekat pada perusahaan yang bersangkutan. Makna dan

kegunaan rasio keuangan dalam praktek bisnis pada kenyataannya bersifat subjektif 

tergantung kepada untuk apa suatu analisis dilakukan dan dalam konteks apa analisistersebut diaplikasikan (Helfert, 1991). Penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan

 pengujian lebih lanjut temuan-temuan empiris mengenai rasio keuangan, khususnya yang

Page 2: Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba

5/13/2018 Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rasio-keuangan-dalam-memprediksi-perubahan-laba 2/20

 

 Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 3 No. 1. Desember 2008

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 2

menyangkut kegunaannya dalam memprediksi perubahan laba di masa yang akan datang.Pemilihan laba akuntansi sebagai fenomena yang diprediksi dalam penelitian ini didasari

oleh alasan penelitian-penelitian sejenis masih relatif jarang dilakukan, khususnya di

Indonesia. Jika rasio keuangan dapat dijadikan sebagai prediktor perubahan laba di masa

yang akan datang, temuan ini tentu merupakan pengetahuan yang cukup berguna bagi para pemakai laporan keuangan yang secara real maupun potensial berkepentingan dengan suatu

  perusahaan. Sebaliknya, jika rasio keuangan ternyata tidak cukup signifikan dalam

memprediksi perubahan laba di masa yang akan datang, hasil penelitian ini akanmemperkuat bukti tentang inkonsistensi temuan-temuan empiris sebelumnya.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, pertanyaan penelitian (research questions) di dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah rasio keuangan dapat digunakan sebagai prediktor perubahan laba satutahun yang akan datang?

2. Apakah rasio keuangan dapat digunakan sebagai prediktor perubahan laba dua

tahun yang akan datang?

3. Apakah rasio keuangan dapat digunakan sebagai prediktor perubahan laba tigatahun yang akan datang?

4. Apakah rasio keuangan yang dapat digunakan sebagai prediktor perubahan laba

 berbeda untuk satu tahun, dua tahun, dan tiga tahun yang akan datang?

Tujuan Penelitian

Sebagaimana telah dinyatakan sebelumnya, penelitian ini dimaksudkan untuk 

melakukan pengujian lebih lanjut temuan-temuan empiris tentang kegunaan rasio keuangan

dalam memprediksi perubahan laba di masa yang akan datang. Secara definitif, penelitian

ini ditujukan untuk :

1. Memberikan temuan empiris mengenai kegunaan rasio keuangan dalammemprediksi perubahan laba satu tahun yang akan datang.

2. Memberikan temuan empiris mengenai kegunaan rasio keuangan dalam

memprediksi perubahan laba dua tahun yang akan datang.

3. Memberikan temuan empiris mengenai kegunaan rasio keuangan dalammemprediksi perubahan laba tiga tahun yang akan datang.

4. Memberikan temuan empiris mengenai perbedaan rasio-rasio keuangan yang dapatdigunakan sebagai prediktor perubahan laba untuk satu tahun, dua tahun, dan tiga

tahun yang akan datang.

Tinjauan Literatur

Page 3: Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba

5/13/2018 Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rasio-keuangan-dalam-memprediksi-perubahan-laba 3/20

 

 Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 3 No. 1. Desember 2008

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 3

Landasan teoritis berkenaan dengan kegunaan rasio keuangan dalam memprediksi perubahan laba di masa yang akan datang, ditekankan landasan tradisi pemikiran akuntansi

  pada perkembangan yang terjadi di Amerika Serikat, disebabkan oleh adanya dinamika

yang melatarbelakangi diskursus tersebut yang memang secara konkrit terjadi di sana.

Tujuan Pelaporan Keuangan

Didirikannya   Financial Accounting Standard Board (FASB) yang menggantikan  Accounting Principles Board (APB) sebagai lembaga penyusun standar akuntansi di

Amerika Serikat pada awal tahun 1970-an dianggap sebagai revolusi yang terjadi dalam  pemikiran akuntansi. Salah satu perubahan yang tercermin dalam proyek kerangka

konseptual FASB adalah ditekankannya tujuan sosial yang luas dari pelaporan keuangan

(Hendriksen, 1982).

FASB (1978) melalui Statement of Financial Accounting Concepts No. 1 : Objectives of 

 Financial Reporting by Business Enterprises dalam kaitan dengan tujuan sosial yang luas

ini menyatakan : “  Financial reporting is not an end in itself but is intended to provideinformation that is useful in making business and economic decisions for making reasoned 

choises among alternative uses of scarse resources in the conduct of economic activities,

...Accordingly, the objectives of this Statement are affected by the economic, legal,

 political, and social environment in United States ."

Pelaporan keuangan juga harus mendorong efektivitas pasar modal dan pasar uang

dalam mengalokasikan sumber daya yang langka di antara berbagai penggunaan yang

kompetitif sehingga tercipta kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan (Hendriksen,1982). Dalam kaitan ini pula, FASB (1978) menyatakan : "  Financial reporting should 

  provide information that is useful to present and potential investors and kreditors, and 

others users in making rational investment, credit, and similar decisions." Dari Statement 

tersebut tampak bahwa meskipun pelaporan keuangan memiliki tujuan sosial yang luas,

akan tetapi orientasinya terletak pada investor dan kreditor, karena dengan memenuhikebutuhan mereka maka hampir semua kebutuhan dari para pemakai eksternal lainnya akan

terpenuhi.

Setelah menetapkan tujuan sosial yang luas yang merupakan tujuan menyeluruh dari pelaporan keuangan, FASB juga menggariskan beberapa tujuan khusus yang salah satu di

antaranya menyatakan bahwa pelaporan keuangan harus menyediakan informasi yang

 bermanfaat untuk menaksir arus kas di masa yang akan datang (Smith dan Skousen, 1987).FASB (1980) melalui Statement of Financial Accounting Concepts No. 2 : Qualitative

Characteristics of Accounting Information menyatakan bahwa kualitas yang membedakan

antara informasi yang "lebih baik" (lebih bermanfaat) dengan informasi yang "kurang baik"

(kurang bermanfaat) terutama terletak pada kualitas relevansi dan keandalannya ditambahdengan beberapa karakteristik lainnya yang berlaku untuk kualitas tersebut. FASB

mendefinisikan informasi yang relevan sebagai informasi yang akan mengakibatkan

timbulnya perbedaan. Informasi yang relevan dapat memperteguh, atau sebaliknya,

Page 4: Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba

5/13/2018 Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rasio-keuangan-dalam-memprediksi-perubahan-laba 4/20

 

 Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 3 No. 1. Desember 2008

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 4

memperlemah pengharapan yang ada. Jadi, relevansi selalu dikaitkan dengan nilai umpan balik dan nilai prediktif (Smith & Skousen, 1994).

Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan hanyalah suatu titik awal dalam analisis keuangan  perusahaan. Analisis rasio tidak memberikan banyak jawaban, kecuali menyediakan

rambu-rambu tentang apa yang seharusnya diharapkan (Friedlob dan Plewa, 1996).

Aplikasi analisis rasio keuangan dalam praktek bisnis serta pengkajian-pengkajian dan studi

yang telah dilakukan mengantarkan kepada pemikiran untuk menjadikan rasio keuangansebagai indikator yang fundamental dalam praktek bisnis dan ekonomi. Rasio keuangan

  juga telah digunakan sebagai independent and descriptive variable dalam studi ekonomi.

Bahkan pernah terdapat kecenderungan untuk menggunakan rasio keuangan tunggal sepertiROI (Zainuddin dan Hartono, 1999). Gilman (1925) seperti yang dikutip oleh Horrigan

(1968) menolak penggunaan rasio keuangan sebagai indikator fundamental dengan

mengajukan beberapa alasan sebagai berikut :

1. Perubahan rasio keuangan sebenarnya merupakan angka yang tidak dapat

diinterpretasikan karena pembilang dan penyebutnya bervariasi.

2. Pengukuran rasio keuangan merupakan pengukuran yang bersifat artifisial.

3. Rasio keuangan mengalihkan perhatian analis dari pandangan terhadap perusahaan

secara komprehensif.

4. Keandalan rasio keuangan sebagai indikator sangat bervariasi di antara setiap rasio.

Di tengah diskursus tentang batasan dan kegunaan rasio keuangan dalam praktek 

  bisnis dan ekonomi, Gibson (1982) telah melakukan survey dalam rangka meneliti  pendapat para eksekutif keuangan sehubungan dengan persoalan penting yang berkaitandengan rasio keuangan di Amerika Serikat. Hasil penelitian menunjukkan adanya

kesepakatan di antara para responden mengenai rasio-rasio keuangan mana yang dianggap

 penting, akan tetapi hal tersebut tidak diikuti oleh adanya konsensus mengenai metodologi

  penghitungannya. Meski terdapat keragaman pemaknaan mengenai urgensi analisis rasiokeuangan dalam praktek bisnis dan ekonomi, namun kenyataannya, praktek bisnis masih

mengaplikasikan analisis rasio ini sebagai salah satu model analisis keuangan, meskipun

relevansinya tentu saja bersifat sangat subjektif, tergantung tujuan dan kepentingan analis.

Rasio Keuangan dalam dan Perubahan Laba

Winakor dan Smith menganalisis 21 rasio keuangan selama 10 tahun untuk 

menentukan rasio keuangan mana yang paling akurat dan bermanfaat sebagai indikator 10tahun sebelum perusahaan mengalami kebangkrutan. Winakor dan Smith menyimpulkan

 bahwa rasio keuangan yang paling akurat dan bermanfaat sebagai indikator kebangkrutan

adalah rasio   Net Working Capital to Total Assets. Kelemahan studi Winakor dan Smith

adalah tidak digunakannya control group   berupa perusahaan-perusahaan yang tidak   bangkrut (Zainuddin dan Hartono, 1999). Altman (1968) menggunakan sampel sebanyak 

Page 5: Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba

5/13/2018 Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rasio-keuangan-dalam-memprediksi-perubahan-laba 5/20

 

 Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 3 No. 1. Desember 2008

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 5

66 perusahaan, yang terdiri atas 33 perusahaan bangkrut dan 33 perusahaan yang tidak   bangkrut. Dengan menggunakanmultivariate discriminant analysis, menemukan bahwa

rasio-rasio keuangan liquidity, solvency, dan  profitability   bermanfaat dalam memprediksi

kebangkrutan perusahaan dengan tingkat keakuratan yang semakin menurun seiring dengan

semakin lamanya periode prediksi. Sinkey (1978) melakukan penelitian tentang kegunaanrasio keuangan dalam memprediksi kondisi keuangan perusahaan perbankan, menggunakanmultiple discriminant analysis dalam menguji perusahaan bank yang bermasalah,

menganalisis 10 rasio keuangan dalam menguji sampel sebanyak 110 perusahaan  perbankan dan memperoleh bukti bahwa rasio-rasio keuangan yang berguna sebagai

  prediktor kondisi keuangan perusahaan perbankan secara signifikan berbeda antara

  perusahaan perbankan yang bermasalah dengan perusahaan perbankan yang tidak  bermasalah untuk periode prediksi empat tahun sebelum perusahaan perbankan mengalami

masalah.

Kegunaan rasio keuangan dalam memprediksi kebangkrutan perusahaan-perusahaan

 perbankan, juga telah dilakukan oleh Thomson (1991) yang menganalisis sampel sebanyak 1.736 perusahaan perbankan yang sukses dan 770 perusahaan yang bangkrut selama  periode enam tahun dari tahun 1984 sampai dengan 1989. Dengan menggunakan logit 

regression, hasilnya menunjukkan bahwa kemungkinan perusahaan mengalami

kebangkrutan adalah fungsi dari variabel yang berkaitan dengan  solvency, termasuk rasio-rasio capital, assets, management, earnings, dan liquidity (CAMEL) yang dimilikinya,

ditemukan bahwa rasio CAMEL sebagai  proxy variabel kondisi keuangan bank merupakan

faktor signifikan yang berkaitan dengan kemungkinan kebangkrutan bank untuk periode

empat tahun sebelum bank tersebut bangkrut. O'Conner (1973) melakukan penelitian untuk menguji kemampuan rasio keuangan dalam memprediksi keuntungan saham dengan

menggunakan sampel sebanyak 127 perusahaan, menggunakan univariate dan multivariate

analysis, yang menguji 10 rasio keuangan dan menunjukkan bahwa rasio keuangan tidak memiliki kemampuan untuk dijadikan prediktor keuntungan saham. Penelitian mengenai

kegunaan rasio keuangan dalam memprediksi keuntungan saham secara lebih komprehensif 

telah dilakukan oleh Ou dan Penman (1989) menganalisis 68 rasio keuangan, bertujuanuntuk menguji kegunaan analisis laporan keuangan dalam menaksir nilai perusahaan,

hasilnya menunjukkan bahwa informasi akuntansi yang diindikasikan oleh rasio keuangan

mengandung informasi fundamental yang tidak tercermin dalam harga saham.

Perkembangan pendekatan positivistik dalam penyusunan teori akuntansi telah

mendorong dilakukannya penelitian-penelitian yang menghubungkan rasio keuangandengan berbagai fenomena akuntansi dan ekonomi. Beberapa penelitian berikut sangat

relevan dijadikan sebagai landasan hipotesis penelitian ini, yaitu menghubungkan rasiokeuangan dengan laba akuntansi. Penelitian yang menolak hipotesis bahwa laba akuntansimengikuti pergerakan yang bersifat acak (random walk hypothesis) dilakukan oleh

Freeman, dkk. (1982). Mereka menggunakan logit procedure untuk menganalisis

kandungan prediktif rasio  Rate of Return (ROR). Dengan menggunakan sampel sebanyak 

31 perusahaan selama periode 32 tahun, menyimpulkan bahwa rasio ROR memilikikandungan informasi yang bersifat prediktif terhadap perubahan laba. Ou (1990) menguji

kekuatan dan kandungan informasi dari item data laporan keuangan selain laba (termasuk 

Page 6: Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba

5/13/2018 Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rasio-keuangan-dalam-memprediksi-perubahan-laba 6/20

 

 Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 3 No. 1. Desember 2008

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 6

komponen laba) untuk memprediksi laba satu tahun yang akan datang. Hasilnyamenunjukkan sebanyak 8 rasio keuangan terbukti signifikan sebagai prediktor laba.

Penman (1992) melakukan penelitian terhadap 1.482 sampai dengan 1.677 perusahaan

untuk periode 11 tahun dari tahun 1973 sampai dengan tahun 1983. Temuan empiris

Penman menunjukkan bahwa laporan keuangan menyajikan informasi yang relevan untuk mengevaluasi perubahan laba. Lebih lanjut, Penman juga menunjukkan bahwa item

laporan keuangan selain laba serta laporan keuangan beberapa tahun yang lalu berhubungan

dengan persistensi perubahan laba.

Machfoedz (1994) menganalisis sejumlah rasio keuangan dan menghubungkannyadengan perubahan laba di Indonesia. Dalam penelitian tersebut, Machfoedz menguji 47rasio keuangan dengan menggunakan sampel perusahaan-perusahaan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia yang mempublikasikan laporan keuangannya dari tahun 1989 sampai

dengan 1992. Dengan menggunakan MAXR-Procedure, hasilnya menunjukkan bahwaterdapat 13 rasio keuangan yang signifikan dalam memprediksi perubahan laba satu tahun

yang akan datang. Zainuddin dan Hartono (1999) menguji kegunaan rasio keuangan dalammemprediksi perubahan laba yang didasarkan pada rasio CAMEL (Capital, Assets,

Managements, Earnings, Liquidity). Penelitian tersebut dilakukan terhadap seluruh

  perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pengujian dilakukan

terhadap rasio keuangan, baik pada tingkat individual maupun pada tingkat construct 

(gabungan dari rasio-rasio individual yang dijadikan satu variabel). Dengan menggunakan

analisis regresi untuk menganalisis rasio keuangan pada tingkat individual dan  Analysis of Moment Structures (AMOS) untuk menganalisis pada tingkat construct, penelitian ini

menunjukkan bahwa secara individual rasio keuangan tidak signifikan dalam memprediksi  perubahan laba. Akan tetapi, pada tingkat construct  rasio keuangan Capital, Assets,

 Earnings, dan Liquidity signifikan dalam memprediksi perubahan laba.

Hipotesis

Mengacu kepada review di atas, maka hipotesis nol (null hypothesis) yang diajukan dalam

 penelitian ini adalah :

1. Perubahan relatif rasio keuangan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

 perubahan laba satu tahun yang akan datang.

2. Perubahan relatif rasio keuangan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

 perubahan laba dua tahun yang akan datang.

3. Perubahan relatif rasio keuangan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

 perubahan laba tiga tahun yang akan datang.

4. Rasio-rasio keuangan yang dapat dijadikan sebagai prediktor perubahan laba tidak 

 berbeda untuk satu tahun, dua tahun, dan tiga tahun yang akan datang.

Page 7: Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba

5/13/2018 Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rasio-keuangan-dalam-memprediksi-perubahan-laba 7/20

 

 Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 3 No. 1. Desember 2008

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 7

Metode Penelitian

Penelitian ini didesain sebagai suatu studi empiris. Dalam rangka menguji hipotesisyang telah dirumuskan, yaitu untuk membuktikan kegunaan rasio keuangan dalam

memprediksi perubahan laba di masa yang akan datang, penelitian ini pada dasarnyamenguji hubungan linier antara variabel independen yaitu rasio-rasio keuangan yang

dihitung perubahan relatifnya dengan perubahan laba untuk satu tahun, dua tahun, dan tigatahun yang akan datang sebagai variabel dependen, sehingga model prediksinya adalah :

 E ti =  0 +  1  Fr 1i +  2  Fr 2i + .... +  k   Fr ki +   I  (1)

di mana :

 E t  = perubahan laba untuk periode t

 Fr 1, 2,...., k  = perubahan relatif rasio keuangan ke-1, 2, ...., k 

  0 = intercept, perubahan laba yang diasumsikan jika tidak dihubungkan dengan perubahan relatif rasio keuangan

  1, 2, .., k  = koefisien arah regresi rasio keuangan ke-1, 2, ..., k 

  = Kesalahan residu

i = data observasi ke-i.

Hubungan yang diasumsikan di dalam desain penelitian ini mengikuti model linier.Asumsi ini didasari oleh alasan periode prediksi yang ditetapkan yang relatif pendek, yaituuntuk satu tahun, dua tahun, dan tiga tahun yang akan datang. Varialel dependen penelitian

ini adalah perubahan laba. Perubahan laba yang digunakan dalam penelitian ini adalah

 perubahan laba relatif. Digunakannya angka laba relatif didasari alasan angka laba tersebut

lebih representatif dibandingkan laba absolut yang dimaksudkan untuk menghindari pengaruh ukuran perusahaan (Machfoedz, 1994). Secara formal, penghitungan perubahan

laba relatif adalah :

(2)

di mana :

 E i,t  = perubahan laba untuk periode t

 E i,t  = laba absolut pada periode yang dihitung angka perubahannya E i,t-1 = laba absolut pada periode satu tahun sebelumnyai = data observasi ke-i.

Indikator perubahan laba yang digunakan dalam penelitian ini adalah laba sebelum pajak, tidak termasuk item extra ordinary dan discontinued operation. Penggunaan labasebelum pajak sebagai indikator perubahan laba dimaksudkan untuk menghindari pengaruh

Page 8: Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba

5/13/2018 Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rasio-keuangan-dalam-memprediksi-perubahan-laba 8/20

 

 Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 3 No. 1. Desember 2008

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 8

  penggunaan tarif pajak yang berbeda antar periode yang dianalisis. Alasan mengeluarkanitem extra ordinary dan discontinued operation dari laba sebelum pajak adalah untuk 

menghilangkan elemen yang mungkin meningkatkan perubahan laba yang tidak akan

timbul dalam periode yang lainnya (Zainuddin dan Hartono, 1994). Variabel independen

  penelitian ini adalah perubahan relatif rasio keuangan. Alasan penggunaan angka relatif rasio keuangan ini juga dimaksudkan untuk menghindari pengaruh variasi besaran

 perusahaan, sehingga formula penghitungannya adalah :

(3)

di mana :

 Fr t  = perubahan relatif rasio keuangan untuk periode t

 Fr t  = rasio keuangan pada periode t

 Fr (t-1 = rasio keuangan periode t –1 I  = data observasi ke-i.

Rasio-rasio keuangan yang dimasukkan ke dalam analisis sebanyak 49 yang diambil

dari beberapa textbook  tentang analisis keuangan serta dari penelitian-penelitian

sebelumnya terutama yang dilakukan oleh Machfoedz (1994). Populasi yang ditelitimeliputi perusahaan manufaktur yang mempublikasikan laporan keuangan tahunannya di

Pasar Modal. Pembatasan populasi yang hanya meliputi perusahaan-perusahaan yang go public dimaksudkan untuk menghindari pengaruh perbedaan karakteristik antara  perusahaan yang  go public dengan perusahaan yang tidak    go public (Zainuddin dan

Hartono, 1999). Dari populasi tersebut, mula-mula sampel diambil secara  purposive, yaitu

  perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEJ) yangmempublikasikan laporan keuangannya pada tahun 1993, 1994, 1995, 1996, dan 1997.

Kemudian, dari sampel yang memenuhi kriteria tersebut dipilih sampel acak ( random)

dengan menggunakan angka random sebanyak 62 perusahaan (50% dari jumlah populasi)

untuk dijadikan sampel penelitian. Data penelitian ini adalah laba dan rasio keuangan yangtersedia dan dapat dihitung dari laporan keuangan. Dari laporan keuangan yang masuk ke

dalam sampel, laporan keuangan tahun 1993 dan 1994 digunakan untuk menghitung

  perubahan relatif rasio keuangan. Laporan keuangan tahun 1994, 1995, 1996, dan 1997digunakan untuk menghitung perubahan laba.

Metode Analisis

Dalam rangka menguji hubungan linier antara perubahan laba sebagai variabeldependen dengan perubahan relatif rasio-rasio keuangan sebagai variabel independen

dilakukan pemilihan atas 49 rasio keuangan, sehingga diperoleh rasio-rasio keuangan yang

secara signifikan dapat dijadikan sebagai prediktor perubahan laba. Metode pemilihan

variabel yang digunakan adalah   stepwise regression dengan kriteria seleksi pada tingkat

Page 9: Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba

5/13/2018 Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rasio-keuangan-dalam-memprediksi-perubahan-laba 9/20

 

 Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 3 No. 1. Desember 2008

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 9

alpha 10% dan kriteria eliminasi pada tingkat alpha 12,5%. Dengan metode ini, rasio-rasiokeuangan yang telah dihitung perubahan relatifnya sebagai variabel independen mula-mula

dipilih yang memiliki korelasi parsial  terbesar untuk kemudian diuji tingkat signifikansi

hubungannya dengan perubahan laba. Jika tingkat alphanya sama dengan atau lebih kecil

dari kriteria seleksi 10% maka rasio keuangan tersebut akan dimasukkan ke dalam model prediksi. Langkah berikutnya dilakukan dengan cara yang sama dengan langkah pertama,

hanya saja pada setiap langkah memasukkan satu variabel ke dalam model akan dilakukan

  pengujian atas model yang baru terbentuk tersebut. Jika pada sejumlah rasio keuanganyang telah dimasukkan terdapat rasio keuangan yang karena pengaruh rasio keuangan

lainnya memiliki tingkat alpha di atas kriteria eliminasi 12,5%, maka rasio keuangan

tersebut akan dihilangkan dari model prediksi. Langkah seleksi dan eliminasi ini akandihentikan jika dari sekian banyak rasio keuangan yang belum dimasukkan sudah tidak ada

lagi yang memiliki korelasi parsial dengan perubahan laba pada tingkat alpha yang sama

dengan atau lebih kecil dari kriteria seleksi 10%, sedangkan model prediksi yang telahterbentuk sudah tidak lagi mengandung rasio keuangan yang memiliki tingkat alpha di atas

kriteria eliminasi 12,5%. Di antara metode pemilihan variabel yang baku yang tersedia,  stepwise regression relatif memiliki kelebihan karena dengan prosedur seleksi daneliminasi yang dilakukan pada setiap langkahnya memungkinkan analisis secara detail atas

variabel-variabel yang akhirnya dimasukkan ke dalam model prediksi, baik secara

individual maupun gabungan dari variabel-variabel tersebut (Mendenhall dan Reinmuth,

1982). Hipotesis nol (null hypothesis) penelitian ini akan ditolak dalam arti terdapathubungan yang signifikan antara rasio keuangan dengan perubahan laba di masa yang akan

datang, jika setidaknya terdapat satu rasio keuangan yang terseleksi sebagai prediktor 

  perubahan laba untuk masing-masing periode yang dianalisis. Sebaliknya hipotesis nol(null hypothesis) akan diterima dalam arti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara

rasio keuangan dengan perubahan laba di masa yang akan datang, jika tidak terdapat satu

 pun rasio keuangan yang terseleksi sebagai prediktor perubahan laba. Keseluruhan analisisdan pengujian statistik dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan alat bantu perangkat lunak SPSS 6.0 for Windows.

Analisis Data dan Pembahasan

Penelitian ini didasarkan pada data yang tersedia di dalam   Indonesian Capital 

  Market Directory tahun 1996, 1997, dan 1998, dan telah dikonfirmasikan validitasnya

dengan Laporan Tahunan (  Annual Report ) yang dipublikasikan perusahaan yang terdapat

  pada Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan  pemilihan sampel yang telah dilakukan, diperoleh sampel sejumlah 62 perusahaan yang

akan dimasukkan ke dalam analisis. Di antara 62 sampel tersebut, delapan perusahaan tidak mencatat akun   Long-term Liability di dalam laporan keuangannya untuk tahun 1993dan/atau 1994. Hal ini mengakibatkan penghitungan rasio keuangan yang melibatkan akun

 Long-term Liability dan penghitungan perubahan laba relatifnya memiliki angka pembilang

nol, sehingga hasilnya menjadi tidak terdefinisikan. Delapan sampel ini kemudian

dikeluarkan dari analisis, sehingga jumlah sampel yang dianalisis menjadi 54 perusahaan.

Page 10: Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba

5/13/2018 Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rasio-keuangan-dalam-memprediksi-perubahan-laba 10/20

 

 Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 3 No. 1. Desember 2008

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 10

Rasio Keuangan dan Perubahan Laba Satu Tahun yang Akan Datang

Berdasarkan desain penelitian sebagaimana diuraikan pada bab sebelumnya, maka

49 rasio keuangan yang telah dihitung perubahan relatifnya untuk tahun 1994 diuji

hubungan liniernya dengan perubahan laba untuk tahun 1995. Jika secara statistik ditemukan hubungan yang signifikan, maka rasio keuangan dianggap memiliki kegunaan

untuk dijadikan sebagai prediktor perubahan laba satu tahun yang akan datang. Denganmenggunakan metode pemilihan variabel   stepwise regression terseleksi tujuh rasio

keuangan untuk dimasukkan ke dalam model regresi. Tujuh rasio keuangan tersebut

disajikan dalam Tabel 1.

Tabel 1

Rasio-Rasio Keuangan yang Terseleksi untuk Periode Prediksi Perubahan Laba

Satu Tahun yang Akan Datang

Multiple R : 0,77 Standard Error: 0,754R Square : 0,59 F – Value : 9,294

Adjusted R 

Square :0,52 Signif F : 0,000

Variables b t – Value Signif t

CGSI

CGSNS

 NSQA

 NSTR 

PBTSE

WCNS

WCTA

(Constant)

1,19

-3,78

0,46

-0,86

-1,40

-0,44

1,01

0,33

4,776

-3,446

1,914

-2,768

-6,586

-2,408

3,428

2,496

0,000

0,001

0,062

0,008

0,000

0,020

0,001

0,016

Dari analisis varians diperoleh R Square sebesar 0,59. Ini berarti kurang lebih 59% variasi

 perubahan laba satu tahun yang akan datang (terhadap nilai rata-ratanya) dapat dijelaskandengan tujuh rasio keuangan yang terseleksi. Nilai F sebesar 9,294 dengan signifikansi  pada tingkat alpha di bawah 1% menunjukkan bahwa setidaknya satu dari tujuh rasio

keuangan yang terseleksi memiliki hubungan yang signifikan dengan perubahan laba satu

tahun yang akan datang. Untuk dapat melakukan interpretasi statistik terhadap rasio

keuangan secara individual terlebih dahulu harus diuji kemungkinan terjadinyamultikolinieritas. Multikolinieritas terjadi jika dua atau lebih variabel independen

 berkorelasi satu sama lain (Mendenhall dan Reinmuth, 1982). Variabel yang menyebabkan

Page 11: Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba

5/13/2018 Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rasio-keuangan-dalam-memprediksi-perubahan-laba 11/20

 

 Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 3 No. 1. Desember 2008

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 11

multikolinieritas dapat dideteksi dari nilai tolerance yang lebih kecil dari 0,1 atau nilai VIFyang lebih besar dari 10 (Zainuddin dan Hartono, 1994). Besarnya nilai tolerance dan nilai

VIF dari rasio-rasio keuangan yang terseleksi disajikan dalam Tabel 2.

Tabel 2Hasil Pengujian Kemungkinan Terjadinya Multikolinieritaspada Rasio Keuangan untuk Periode Prediksi Satu Tahun

Variables Tolerance ValueVariance Inflation

Factor

CGSI 0,669 1,495

CGSNS 0,781 1,280

 NSQA 0,632 1,583

 NSTR 0,684 1,463

PBTSE 0,760 1,317

WCNS 0,101 9,923

WCTA 0,101 9,862

Dari hasil pengujian tersebut tampak bahwa rasio-rasio keuangan yang terseleksimemiliki nilai tolerance yang lebih besar dari 0,1 dengan nilai VIF yang lebih kecil dari 10.

Ini menunjukkan bahwa dari semua rasio keuangan tersebut tidak ada satu pun yang

menyebabkan terjadinya multikolinieritas, sehingga dapat dilakukan interpretasi statistik 

terhadap rasio-rasio keuangan secara individual. Jika rasio-rasio keuangan yang terseleksimemiliki hubungan yang signifikan secara individual dengan perubahan laba satu tahun

yang akan datang, maka rasio-rasio keuangan tersebut bisa digunakan sebagai prediktor 

 perubahan laba untuk satu tahun yang akan datang.

Parameter-parameter    yang disajikan dalam Tabel 3 menunjukkan tiga rasiokeuangan memiliki korelasi positif dengan perubahan laba satu tahun yang akan datang.Rasio-rasio keuangan tersebut meliputi : Cost of Goods Sold to Inventories (CGSI),  Net 

Sales to Quick Assets (NSQA), dan Working Capital to Total Assets (WCTA). Empat rasio

keuangan lainnya memiliki korelasi negatif dengan perubahan laba satu tahun yang akandatang, yaitu : Cost of Goods Sold to Net Sales (CGSNS), Net Sales to Trade Receivables

(NSTR), Profit before Taxes to Shareholders' Equity (PBTSE), dan Working Capital to Net Sales (WCNS). Dari tujuh rasio keuangan tersebut, hanya satu yang "sedikit" konsisten

dengan hasil penelitian Machfoedx (1994) yaitu rasio PBTSE. Dikatakan "sedikit"konsisten karena rasio keuangan yang ditemukan Machfoedx sebenarnya adalah  Profit 

 After Taxes to Shareholders' Equity (PATSE).

Dengan menggunakan uji statistik t, rasio-rasio keuangan yang terseleksi

  berhubungan secara individual dengan perubahan laba satu tahun yang akan datang pada

signifikansi dengan tingkat alpha lebih kecil atau sama dengan 6% dan lima di antaranyadengan tingkat alpha di bawah 1% (lihat Tabel 1). Ini berarti rasio-rasio keuangan tersebut

memiliki hubungan yang signifikan secara individual dengan perubahan laba satu tahun

yang akan datang. Dengan kata lain, hipotesis nol (null hypothesis) pertama penelitian ini

Page 12: Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba

5/13/2018 Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rasio-keuangan-dalam-memprediksi-perubahan-laba 12/20

 

 Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 3 No. 1. Desember 2008

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 12

ditolak yang berarti model regresi yang dihasilkan dalam analisis ini dapat digunakansebagai model prediksi perubahan laba satu tahun yang akan datang.

Rasio Keuangan dan Perubahan Laba DuaTahun yang Akan Datang

Dalam rangka menguji hipotesis kedua, 49 rasio keuangan yang telah dihitung  perubahan relatifnya untuk tahun 1994 diuji hubungan liniernya dengan perubahan laba

tahun 1996. Aplikasi stepwise regression untuk periode prediksi perubahan laba dua tahun

yang akan datang menghasilkan lima rasio keuangan yang terseleksi ke dalam model

regresi. Lima rasio keuangan tersebut disajikan dalam Tabel 3. Analisis variansmenunjukkan R Square sebesar 0,46 yang berarti bahwa kurang lebih 46% variasi

 perubahan laba dua tahun yang akan datang (terhadap nilai rata-ratanya) dapat dijelaskan

oleh lima rasio keuangan yang terseleksi. Besarnya nilai F adalah 8,158 dengansignifikansi pada tingkat alpha di bawah 1%, menunjukkan paling sedikit satu dari lima

rasio keuangan yang terseleksi memiliki hubungan yang signifikan dengan perubahan laba

satu tahun yang akan datang.

Tabel 3

Rasio-Rasio Keuangan yang Terseleksi untuk Periode Prediksi Perubahan Laba

Dua Tahun yang Akan Datang

Multiple R : 0,68 Standard Error: 2,296R Square : 0,46 F - Value : 8,158

Adjusted R 

Square :0,40 Signif F : 0,000

Variables b t - Value Signif t

CGSI -2,21 -1,722 0,092

CGSNS 36,05 5,384 0,000GPNS 8,69 3,721 0,001

INS -4,52 -2,416 0,020

OPPBT 0,35 4,626 0,000

(Constant) 0,53 1,448 0,154

Pengujian atas variabel yang mungkin menyebabkan multikolinieritas disajikan dalamTabel 4.

Page 13: Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba

5/13/2018 Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rasio-keuangan-dalam-memprediksi-perubahan-laba 13/20

 

 Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 3 No. 1. Desember 2008

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 13

Tabel 4

Hasil Pengujian Kemungkinan Terjadinya Multikolinieritas

pada Rasio Keuangan untuk Periode Prediksi Dua Tahun

Variables Tolerance Value VarianceInflation Factor

CGSI 0,236 4,242

CGSNS 0,195 5,135GPNS 0,192 5,203

INS 0,179 5,573

OPPBT 0,771 1,297

Pengujian tersebut memberikan nilai tolerance yang lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF yanglebih kecil dari 10, sehingga semua rasio keuangan yang terseleksi tidak mengandungmultikolinieritas dan dapat dianalisis secara individual.

Pengujian statistik t menunjukkan semua rasio keuangan berhubungan secaraindividual dengan perubahan laba dua tahun yang akan datang pada tingkat signifikansi

dengan tingkat alpha lebih kecil dari 10% (lihat Tabel 3). Rasio-rasio keuangan tersebut

meliputi : Cost of Goods Sold to Inventories (CGSI), Cost of Goods Sold to Net Sales

(CGSNS), Gross Profit to Net Sales (GPNS), Inventories to Net Sales (INS), dan Operating 

 Profit to Profit before Taxes (OPPBT). Tiga dari lima rasio keuangan tersebut signifikan

  pada tingkat alpha di bawah 1%. Hasil pengujian ini menolak hipotesis nol (null 

hypothesis) kedua penelitian ini yang berarti bahwa rasio-rasio keuangan ternyata masihmemiliki kegunaan prediktif terhadap perubahan laba dua tahun yang akan datang yang

oleh karenanya temuan ini merupakan perluasan atas beberapa hasil penelitian

sebelumnya.

Rasio Keuangan dan Perubahan Laba Tiga Tahun yang Akan Datang

Pengujian hipotesis ketiga juga dilakukan dengan memasukkan 49 rasio keuangan

yang telah dihitung perubahan relatifnya untuk tahun 1994 ke dalam   stepwise regression

untuk diuji hubungan liniernya dengan perubahan laba tahun 1997. Akan tetapi, pengujian

ini hanya dilakukan terhadap sampel sebanyak 50 perusahaan. Hal ini disebabkan empat

  perusahaan yang semula masuk ke dalam sampel tidak mempublikasikan laporan

keuangannya untuk tahun 1997. Pengujian kegunaan rasio keuangan untuk memprediksi  perubahan laba tiga tahun yang akan datang menghasilkan dua rasio keuangan yang

akhirnya terseleksi ke dalam model regresi. Dua rasio keuangan tersebut disajikan dalamTabel 5.

Page 14: Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba

5/13/2018 Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rasio-keuangan-dalam-memprediksi-perubahan-laba 14/20

 

 Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 3 No. 1. Desember 2008

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 14

Tabel 5

Rasio-Rasio Keuangan yang Terseleksi untuk Periode Prediksi Perubahan Laba

Tiga Tahun yang Akan Datang

Multiple R : 0,46 Standard Error: 68,831R Square : 0,21 F - Value : 6,222

Adjusted R Square :

0,18 Signif F: 0,004

Variables b t - Value Signif t

IWC

QATA

(Constant)

-21,97

-42,96

-6,82

-3,527

-2,154

-0,659

0,001

0,036

0,513

Besarnya R Square menunjukkan kemampuan penjajagan data (  goodness of fit )yang relatif rendah, yaitu hanya 21% dari variasi perubahan laba tiga tahun yang akan

datang (terhadap nilai rata-ratanya) yang dapat dijelaskan oleh dua rasio keuangan yang

terseleksi. Hal ini selain disebabkan oleh kemungkinan tidak dimasukkannya variabel lainyang berpengaruh (di luar 49 rasio keuangan yang telah dimasukkan) ke dalam analisis,

 juga bisa disebabkan oleh perilaku rasio-rasio keuangan yang dianalasis yang tidak lagi bisa

dijajagi secara linier. Meskipun demikian, pengujian statistik F masih menghasilkan nilai Fsebesar 6,222 dengan signifikansi pada tingkat alpha di bawah 1%. Hal ini menunjukkan

setidaknya satu dari dua rasio keuangan yang terseleksi memiliki hubungan yang signifikandengan perubahan laba tiga tahun yang akan datang. Pengujian atas variabel yang mungkin

menyebabkan multikolinieritas disajikan dalam Tabel 6. Pengujian tersebut masihmenunjukkan nilai tolerance yang lebih besar dari 0,1 dengan nilai VIF yang lebih kecil

dari 10. Ini berarti dua rasio keuangan yang terseleksi dapat dianalisis secara individual.

Tabel 6

Hasil Pengujian Kemungkinan Terjadinya Multikolinieritas

pada Rasio Keuangan untuk Periode Prediksi Tiga Tahun

 

Variables Tolerance Value Variance Inflation

Factor

IWC 0,641 1,560

QATA 0,641 1,560

Berdasarkan uji statistik t, dua rasio keuangan yang terseleksi berhubungan secara

individual dengan perubahan laba tiga tahun yang akan datang pada signifikansi di bawah

tingkat alpha 5%, yaitu Inventories to Working Capital (IWC) pada tingkat alpha 0,1% dan

Page 15: Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba

5/13/2018 Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rasio-keuangan-dalam-memprediksi-perubahan-laba 15/20

 

 Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 3 No. 1. Desember 2008

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 15

Quick Assets to Total Assets (QATA) pada tingkat alpha 3,6% (lihat Tabel 5). Hasil pengujian ini, terlepas dari kebaikan penjajagan data ( goodness of fit ) model ini yang relatif 

rendah, berhasil menolak hioptesis nol (null hypothesis) ketiga penelitian ini yang berarti

rasio keuangan ternyata masih memiliki kegunaan prediktif atas perubahan laba untuk tiga

tahun yang akan datang.

Perbedaan Model Prediksi antar Periode

 Review atas hasil-hasil pengujian hipotesis pertama, kedua, dan ketiga penelitian ini

menunjukkan bahwa model prediksi perubahan laba satu tahun, dua tahun, dan tiga tahunyang akan datang berbeda satu sama lain (lihat Tabel 7). Dari tabel tersebut tampak,

meskipun rasio Cost of Goods Sold to Inventories (CGSI) dan Cost of Goods Sold to Net Sales (CGSNS) bisa digunakan sebagai prediktor perubahan laba untuk satu tahun dan duatahun yang akan datang, akan tetapi arah korelasi kedua rasio tersebut berlawanan untuk 

masing-masing periode prediksi.

Tabel 7

Perbandingan Model Prediksi Perubahan Laba

Satu Tahun, Dua Tahun, dan Tiga Tahun yang Akan Datang

VariabelArah Korelasi

 

Satu Tahun Dua Tahun Tiga Tahun

CGSI

CGSNS

GPNS

INS

IWC

 NSQA

 NSTR 

OPPBT

PBTSE

QATA

WCNS

WCTA

+

-

+

-

-

-

+

-

+

+

-

+

-

-

Page 16: Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba

5/13/2018 Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rasio-keuangan-dalam-memprediksi-perubahan-laba 16/20

 

 Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 3 No. 1. Desember 2008

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 16

Terdapat pula kecenderungan semakin berkurangnya kemampuan penjajagan data( goodness of fit ) yang diikuti oleh penurunan jumlah rasio keuangan yang bisa digunakan

sebagai prediktor perubahan laba dengan semakin panjangnya periode prediksi. Hal ini

sebagaimana telah disinggung sebelumnya mungkin disebabkan oleh tidak dimasukkannya

variabel lain yang berpengaruh ke dalam analisis dan/atau menunjukkan semakin  berkurangnya linieritas model prediksi seiring dengan semakin panjangnya periode

  prediksi. Dengan menghubungkan tujuh rasio keuangan prediktor perubahan laba satu

tahun yang akan datang terhadap perubahan laba dua tahun dan tiga tahun yang akandatang, diperoleh angka-angka statistik sebagaimana disajikan dalam Tabel 8. Dari Tabel 8

tampak bahwa kemampuan penjajagan data (  goodness of fit ) model regresi juga semakin

rendah dengan semakin panjangnya periode prediksi. Pengujian statistik F dan statistik tuntuk periode prediksi perubahan laba tiga tahun yang akan datang bahkan menunjukkan

tidak adanya signifikansi hubungan antara tujuh rasio keuangan yang dimasukkan ke dalam

analisis dengan perubahan laba tiga tahun yang akan datang.

Tabel 8Aplikasi Model Prediksi Satu Tahun untuk Memprediksi Perubahan Laba

Dua Tahun dan Tiga Tahun yang Akan Datang

Hasil Analisis Varians

Statistik 2 Tahun 3 Tahun Statistik 2 Tahun 3 Tahun

Multiple

R:

Square:

Adj. R 

Sq.:

0,43

0,18

0,06

0,14

0,02

-0,14

Std.

Error 

F-Value

Signif F

2,883

1,475

0,200

81,118

0,114

0,997

Analisis Variabel Independen Individual

VariabelDua Tahun Tiga Tahun

t-Value Signif t t-Value Signif. t

CGSI

CGSNS

 NSQA

 NSTR 

PBTSE

0,470

2,540

-1,409

0,894

0,645

0,641

0,015

0,165

0,376

0,522

0,299

0,283

0,114

0,215

-0,052

0,767

0,779

0,910

0,831

0,959

Page 17: Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba

5/13/2018 Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rasio-keuangan-dalam-memprediksi-perubahan-laba 17/20

 

 Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 3 No. 1. Desember 2008

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 17

WCNS

WCTA

(Constant)

-1,147

1,240

1,226

0,257

0,221

0,226

-0,184

0,372

-0,598

0,855

0,712

0,553

Dari sini tampak, bahwa meskipun tasio-rasio keuangan secara statistik dapat digunakansebagai prediktor perubahan laba, baik untuk satu tahun, dua tahun, maupun tiga tahun

yang akan datang, akan tetapi model prediksi untuk masing-masing periode prediksi

tersebut berbeda satu sama lain. Ini berarti hipotesis nol (null hypothesis) keempat penelitian ini juga berhasil ditolak.

Kesimpulan dan Implikasi

Jika angka-angka statistik sebagaimana dibahas dalam bab sebelumnya harusdigunakan sebagai dasar pengambilan kesimpulan, maka beberapa temuan penelitian inidapat diringkaskan sebagai berikut :

1. Penelitian ini menemukan bukti secara statistik bahwa tujuh rasio keuangan dapatdigunakan sebagai prediktor perubahan laba satu tahun yang akan datang. Temuan

ini secara umum sesuai dengan temuan beberapa penelitian sebelumnya, meskipun

secara mencolok masih menunjukkan inkonsistensi rasio-rasio keuangan individualyang terseleksi ke dalam model prediksi yang dihasilkan penelitian ini dibandingkan

dengan penelitian-penelitian tersebut. Hal ini mungkin disebabkan oleh perbedaan-

 perbedaan pada tataran prosedural dari penelitian-penelitian tersebut

2. Perluasan temuan penelitian ini adalah bahwa lima rasio keuangan ternyata jugadapat digunakan sebagai prediktor perubahan laba dua tahun yang akan datang.

Temuan ini diperoleh dengan mengulang aplikasi metode pemilihan variabel  stepwise regression untuk periode prediksi perubahan laba dua tahun yang akan

datang.

3. Pengulangan aplikasi metode stepwise regression untuk periode prediksi perubahan

laba tiga tahun yang akan datang juga berhasil menemukan bukti statistik bahwadua rasio keuangan memiliki kegunaan prediktif terhadap perubahan laba tiga tahun

yang akan datang, meskipun model prediksi yang dihasilkan untuk periode tigatahun ternyata menunjukkan angka koefisien determinasi yang relatif kecil yang

menunjukkan kemampuan penjajagan data ( goodness of fit ) yang relatif rendah.

4. Berdasarkan temuan-temuan tersebut di atas dapat diketahui pula adanya perbedaan

model prediksi perubahan laba untuk satu tahun, dua tahun, dan tiga tahun yang

Page 18: Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba

5/13/2018 Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rasio-keuangan-dalam-memprediksi-perubahan-laba 18/20

 

 Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 3 No. 1. Desember 2008

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 18

akan datang. Selain itu, kemampuan penjajagan data ( goodness of fit ) juga semakinmenurun yang diikuti oleh pengurangan jumlah rasio keuangan yang bisa digunakan

sebagai prediktor perubahan laba seiring dengan semakin panjangnya periode

 prediksi.

Apabila penelitian-penelitian sejenis masih dianggap perlu untuk dilanjutkan dalamkerangka penyusunan teori formal tentang analisis laporan keuangan, maka beberapaimplikasi dari penelitian ini adalah :

1. Dengan masih relatif sedikitnya temuan-temuan empiris tentang kegunaan objektif rasio keuangan terhadap perubahan laba termasuk pengkayaan desain penelitiannya,

maka replikasi penelitian ini dengan inovasi-inovasi sistematis perancangannya

masih sangat penting untuk dilakukan, terutama untuk mendapatkan kepastiantentang konsistensi rasio-rasio keuangan individual yang bisa digunakan sebagai

 prediktor perubahan laba.

2. Kecenderungan menurunnya angka koefisien determinasi (  goodness of fit ) model prediksi yang diikuti oleh berkurangnya rasio-rasio keuangan yang bisa digunakansebagai prediktor perubahan laba seiring dengan semakin panjangnya periode

  prediksi, selain memerlukan elaborasi hipotetis tentang variabel-variabel penyebab

  perubahan laba juga menuntut dilakukannya inovasi desain penelitian yangmelampaui model linier.

3. Salah satu keterbatasan penelitian ini yang mendasarkan kepada time-series data

adalah tidak dimasukkannya indikator-indikator ekonomi makro dalam desain

  penelitiannya. Terutama di negara berkembang seperti Indonesia, tingkat inflasimisalnya, merupakan variabel yang secara logis sangat berpengaruh terhadap

angka-angka akuntansi sebagai data mentah penelitian ini.

4. Perluasan temuan penelitian ini, yakni adanya bukti statistik tentang kegunaan

 prediktif rasio keuangan terhadap perubahan laba dua tahun (dan tiga tahun) yangakan datang mengindikasikan fenomena yang "anomalis" menyangkut rasio Cost of 

Goods Sold to Inventories (CGSI) dan Cost of Goods Sold to Net Sales (CGSNS).

Kedua rasio keuangan tersebut tampak memiliki kegunaan prediktif, baik terhadap perubahan laba satu tahun maupun dua tahun yang akan datang, akan tetapi dengan

arah korelasi yang berlawanan antar periode prediksi. Hasil ini dikatakan anomalis

karena sulit diinterpretasikan dengan penalaran yang logis meskipun bisa sajadijelaskan sebagai akibat dari perilaku perubahan laba akuntansi sebagai time series

data yang tidak berkorelesai linier terhadap dua rasio keuangan tersebut seiring

dengan berlalunya waktu. Akan tetapi, hasil tersebut telah mengingatkan penulis

kepada kritik yang dilontarkan oleh Gilman (1925) sehubungan dengankecenderungan penggunaan angka-angka rasio keuangan (termasuk angka

 perubahan relatifnya) sebagai indikator fundamental dalam praktek bisnis dan studi

ekonomi (Lihat hal. 13). Hal ini secara lebih jauh berimplikasi kepada keharusanmelakukan pengkajian-pengkajian teoritis yang lebih intensif terhadap rasio

keuangan dan fenomena-fenomena akuntansi lainnya, bahkan sampai pada tataran

yang bersifat metodologis. Kenyataannya, meskipun aplikasi pendekatan

Page 19: Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba

5/13/2018 Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rasio-keuangan-dalam-memprediksi-perubahan-laba 19/20

 

 Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 3 No. 1. Desember 2008

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 19

 positivistik dalam akuntansi telah dikembangkan lebih dari dua dekade, bukankah belum terlihat kontribusi yang cukup bermakna yang telah diberikannya, baik pada

dimensi teoritis maupun terhadap praktek akuntansi yang tengah berlangsung?

Daftar Pustaka

Altman, E. I. 1968. "Financial Ratios, Discriminant Analysis, and the Prediction of 

Corporate Bankruptcy." Journal of Jinance (September) : 589 - 609.

Brigham, E. F. 1991.  Fundamentals of Financial Management . Sixth Edition, New York:Dryden Press.

Dambolena I. G. dan S. J. Khoury.1980. "Ratio Stability and Corporate Failure." The Journal of Finance (September) : 1017 - 1026.

FASB. 1978. Statement of Financial Accounting Concepts Ho. 1. Objectives of Jinancial 

 Reporting by Business Enterprises.

FASB. 1980. Statement of Financial Accounting Concepts No. 2, QualitativeCharacteristics of Accounting Information.

Freeman, R. N., J. A. Ohlson, dan S. M. Penman. 1982. “Book Rate-of-Return and

Prediction of Earnings Changes,”  Journal of Accounting Research (Autumn) : 639 -

653.Friedlob, G. T., dan F. J. Plewa, Jr. 1996. Understanding Balance Sheet.  New York :

John Willey and Sons, Inc.

Fuad Hassan dan Koentjaraningrat. 1997. “Beberapa Azas Metodologi Ilmiah,” Metode-

Metode Penelitian Masyarakat (Koentjaraningrat, Red.). Edisi Ketiga, Indonesia : PTGramedia Pustaka Utama.

Gibson, C. H. 1982. “How Industry Perceived Financial Ratios,” Management Accounting 

(April) : 13 - 19.Griffin, P. A. 1976. “Competitive Information in the Stock Market : An Empirical Study

on Earnings, Dividends, and Analyst Forecasts,”   Journal of Finance (May) : 631 -

650.Helfert, E. A. 1991.  Analisis Laporan Keuangan (terj. Herman Wibowo), Edisi Ketujuh,

Indonesia : Penerbit Erlangga.

Hendriksen. 1982. Teori Akuntansi (terj. Marianus Sinaga). Jld. 1. Indonesia : Penerbit

Erlangga.Houghton, K. A. 1984. “Accounting Data and the Prediction of Business Failure : The

Setting of Prior and Age of Data.”  Journal of Accounting Research (Spring) : 361 -

368.

Lee, J. Y. dkk . 1982. “Use Only Four Financial Ratios to Predict Failure, Bond Ratings.” Journal of Business Forecasting (Winter) : 24 - 25.

Machfoedz, M. 1994. “Financial Ratios Analysis and the Earnings Changes in Indonesia,” Kelola, No. : 114 - 137.

Mendenhall, W., dan J. E. Reinmuth. 1982. Statistik untuk Manajemen dan Ekonomi (terj.

Drs. Sumarno Zain, MBA dkk ). Jld. 2. Indonesia : Penerbit Erlangga.O'Conner, M. C. 1973. On the Usefulness of Financial Ratios to Investors in Common

Stock." The Accounting Review (April) : 339 - 352.

Page 20: Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba

5/13/2018 Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rasio-keuangan-dalam-memprediksi-perubahan-laba 20/20

 

 Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 3 No. 1. Desember 2008

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 20

Ou, J. A. 1990. The Information Content of Nonearnings Accounting Numbers as EarningsPredictors." Journal of Accounting Research (Spring) : 392 -411.

Ou, J. A. dan S, H. Penman. 1989. "Financial Analysis and of Stock Return."   Journal of  Accounting and Economics 11: 295 - 329.

Penman, S. H. 1992. “Financial Statement Information of Earnings Change,” The Accounting Review (July) : 563 - 577.

Pinches, G. E. dkk . 1973. “The Hierarchical Classification of Financial Ratios.”  Journal of 

 Business Research (October) : 294 - 309.Rege, U. P. 1984. “Accounting Ratios to Locate Take-over Target.”   Journal of Business,

 Finance, and Accounting (Autumn) : 301 - 311.

Sinkey, J. F. Jr. 1975. "A Multivariate Statistical Analysis of the Characteristics of ProblemBanks." The Journal of Finance (March) : 21 - 36.

Smith, J. M., dan K. F. Skousen. 1987.   Akuntansi Intermediate : Volume Komprehensif 

(terj. Tim Penerjemah Penerbit Erlangga). Edisi Kesembilan, Indonesia : PenerbitErlangga.

Supranto, J. 1989. Statistik: Teori dan Aplikasi. Edisi Kelima.Jld. 2. Indonesia : PenerbitErlangga.Thomson, J. B. 1991. "Predicting Bank Failure in 1980s."   Economics Review (First

Quarter) : 9 - 20.

Tim Penelitian dan Pengembangan WAHANA KOMPUTER Semarang. 1996.  Panduan

 Lengkap SPSS 6.0 for Windows. Yogyakarta : Penerbit ANDI.Whittred, G., dan I. Zimmer. 1984. “Timeliness of Financial Reporting and Financial

Distress.” The Accounting Review (April) :287 - 295.

Zainuddin dan J. Hartono. 1999. “Manfaat Rasio Keuangan dalam MemprediksiPertumbuhan Laba,”  Jurnal Riset Akuntansi Indonesia (Januari) ; 66 - 90.