ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERINGKAT OBLIGASI
Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba
description
Transcript of Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba
5/13/2018 Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rasio-keuangan-dalam-memprediksi-perubahan-laba 1/20
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 3 No. 1. Desember 2008
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 1
RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA
DI MASA YANG AKAN DATANG
(Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)
Oleh:Anas Firman Adi & Fathorrahman *)
ABSTRAKSI
Penelitian ini menguji kegunaan rasio keuangan dalam memprediksi perubahan laba dimasa yang akan datang. Pengujian dilakukan dengan menggunakan sampel random
sebanyak 54 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Denganmenggunakan metode pemilihan variabel stepwise regression dianalisis sejumlah 49 rasio
keuangan untuk diketahui hubungan liniernya dengan perubahan laba satu tahun, dua
tahun, dan tiga tahun yang akan datang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tujuh rasiokeuangan terbukti signifikan untuk digunakan sebagai prediktor perubahan laba satu tahun yang akan datang. Meskipun secara umum hasil ini konsisten dengan beberapa temuan
penelitian sebelumnya, akan tetapi secara individual rasio-rasio keuangan yang ditemukan
di dalam penelitian ini masih menunjukkan inkonsistensi dengan temuan-temuan tersebut. Perluasan temuan penelitian ini adalah bahwa rasio keuangan ternyata juga signifikan
dalam memprediksi perubahan laba dua tahun dan tiga tahun yang akan datang. Dengan
mengulang aplikasi stepwise regression untuk masing-masing periode prediksi tersebut,diperoleh bukti statistik bahwa lima rasio keuangan signifikan untuk digunakan sebagai
prediktor perubahan laba dua tahun yang akan datang, sedangkan untuk tiga tahun hanya
dua rasio keuangan yang signifikan. Kecenderungan berkurangnya jumlah rasio keuangan
yang bisa digunakan sebagai prediktor perubahan laba dengan semakin panjangnya periode prediksi juga diikuti dengan semakin kecilnya angka koefisien determinasi yang
menunjukkan kemampuan penjajagan data (goodness of fit) yang semakin rendah.
Kata Kunci: Rasio keuangan, prediksi perubahan laba, stepwise regression
*) Dosen Tetap STIE ASIA Malang
Latar Belakang Penelitian
Analisis rasio keuangan merupakan instrumen analisis prestasi perusahaan yang
menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan, yang ditujukan untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi di masa lalu dan
membantu menggambarkan trend pola perubahan tersebut, untuk kemudian menunjukkanresiko dan peluang yang melekat pada perusahaan yang bersangkutan. Makna dan
kegunaan rasio keuangan dalam praktek bisnis pada kenyataannya bersifat subjektif
tergantung kepada untuk apa suatu analisis dilakukan dan dalam konteks apa analisistersebut diaplikasikan (Helfert, 1991). Penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan
pengujian lebih lanjut temuan-temuan empiris mengenai rasio keuangan, khususnya yang
5/13/2018 Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rasio-keuangan-dalam-memprediksi-perubahan-laba 2/20
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 3 No. 1. Desember 2008
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 2
menyangkut kegunaannya dalam memprediksi perubahan laba di masa yang akan datang.Pemilihan laba akuntansi sebagai fenomena yang diprediksi dalam penelitian ini didasari
oleh alasan penelitian-penelitian sejenis masih relatif jarang dilakukan, khususnya di
Indonesia. Jika rasio keuangan dapat dijadikan sebagai prediktor perubahan laba di masa
yang akan datang, temuan ini tentu merupakan pengetahuan yang cukup berguna bagi para pemakai laporan keuangan yang secara real maupun potensial berkepentingan dengan suatu
perusahaan. Sebaliknya, jika rasio keuangan ternyata tidak cukup signifikan dalam
memprediksi perubahan laba di masa yang akan datang, hasil penelitian ini akanmemperkuat bukti tentang inkonsistensi temuan-temuan empiris sebelumnya.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, pertanyaan penelitian (research questions) di dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah rasio keuangan dapat digunakan sebagai prediktor perubahan laba satutahun yang akan datang?
2. Apakah rasio keuangan dapat digunakan sebagai prediktor perubahan laba dua
tahun yang akan datang?
3. Apakah rasio keuangan dapat digunakan sebagai prediktor perubahan laba tigatahun yang akan datang?
4. Apakah rasio keuangan yang dapat digunakan sebagai prediktor perubahan laba
berbeda untuk satu tahun, dua tahun, dan tiga tahun yang akan datang?
Tujuan Penelitian
Sebagaimana telah dinyatakan sebelumnya, penelitian ini dimaksudkan untuk
melakukan pengujian lebih lanjut temuan-temuan empiris tentang kegunaan rasio keuangan
dalam memprediksi perubahan laba di masa yang akan datang. Secara definitif, penelitian
ini ditujukan untuk :
1. Memberikan temuan empiris mengenai kegunaan rasio keuangan dalammemprediksi perubahan laba satu tahun yang akan datang.
2. Memberikan temuan empiris mengenai kegunaan rasio keuangan dalam
memprediksi perubahan laba dua tahun yang akan datang.
3. Memberikan temuan empiris mengenai kegunaan rasio keuangan dalammemprediksi perubahan laba tiga tahun yang akan datang.
4. Memberikan temuan empiris mengenai perbedaan rasio-rasio keuangan yang dapatdigunakan sebagai prediktor perubahan laba untuk satu tahun, dua tahun, dan tiga
tahun yang akan datang.
Tinjauan Literatur
5/13/2018 Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rasio-keuangan-dalam-memprediksi-perubahan-laba 3/20
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 3 No. 1. Desember 2008
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 3
Landasan teoritis berkenaan dengan kegunaan rasio keuangan dalam memprediksi perubahan laba di masa yang akan datang, ditekankan landasan tradisi pemikiran akuntansi
pada perkembangan yang terjadi di Amerika Serikat, disebabkan oleh adanya dinamika
yang melatarbelakangi diskursus tersebut yang memang secara konkrit terjadi di sana.
Tujuan Pelaporan Keuangan
Didirikannya Financial Accounting Standard Board (FASB) yang menggantikan Accounting Principles Board (APB) sebagai lembaga penyusun standar akuntansi di
Amerika Serikat pada awal tahun 1970-an dianggap sebagai revolusi yang terjadi dalam pemikiran akuntansi. Salah satu perubahan yang tercermin dalam proyek kerangka
konseptual FASB adalah ditekankannya tujuan sosial yang luas dari pelaporan keuangan
(Hendriksen, 1982).
FASB (1978) melalui Statement of Financial Accounting Concepts No. 1 : Objectives of
Financial Reporting by Business Enterprises dalam kaitan dengan tujuan sosial yang luas
ini menyatakan : “ Financial reporting is not an end in itself but is intended to provideinformation that is useful in making business and economic decisions for making reasoned
choises among alternative uses of scarse resources in the conduct of economic activities,
...Accordingly, the objectives of this Statement are affected by the economic, legal,
political, and social environment in United States ."
Pelaporan keuangan juga harus mendorong efektivitas pasar modal dan pasar uang
dalam mengalokasikan sumber daya yang langka di antara berbagai penggunaan yang
kompetitif sehingga tercipta kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan (Hendriksen,1982). Dalam kaitan ini pula, FASB (1978) menyatakan : " Financial reporting should
provide information that is useful to present and potential investors and kreditors, and
others users in making rational investment, credit, and similar decisions." Dari Statement
tersebut tampak bahwa meskipun pelaporan keuangan memiliki tujuan sosial yang luas,
akan tetapi orientasinya terletak pada investor dan kreditor, karena dengan memenuhikebutuhan mereka maka hampir semua kebutuhan dari para pemakai eksternal lainnya akan
terpenuhi.
Setelah menetapkan tujuan sosial yang luas yang merupakan tujuan menyeluruh dari pelaporan keuangan, FASB juga menggariskan beberapa tujuan khusus yang salah satu di
antaranya menyatakan bahwa pelaporan keuangan harus menyediakan informasi yang
bermanfaat untuk menaksir arus kas di masa yang akan datang (Smith dan Skousen, 1987).FASB (1980) melalui Statement of Financial Accounting Concepts No. 2 : Qualitative
Characteristics of Accounting Information menyatakan bahwa kualitas yang membedakan
antara informasi yang "lebih baik" (lebih bermanfaat) dengan informasi yang "kurang baik"
(kurang bermanfaat) terutama terletak pada kualitas relevansi dan keandalannya ditambahdengan beberapa karakteristik lainnya yang berlaku untuk kualitas tersebut. FASB
mendefinisikan informasi yang relevan sebagai informasi yang akan mengakibatkan
timbulnya perbedaan. Informasi yang relevan dapat memperteguh, atau sebaliknya,
5/13/2018 Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rasio-keuangan-dalam-memprediksi-perubahan-laba 4/20
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 3 No. 1. Desember 2008
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 4
memperlemah pengharapan yang ada. Jadi, relevansi selalu dikaitkan dengan nilai umpan balik dan nilai prediktif (Smith & Skousen, 1994).
Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan hanyalah suatu titik awal dalam analisis keuangan perusahaan. Analisis rasio tidak memberikan banyak jawaban, kecuali menyediakan
rambu-rambu tentang apa yang seharusnya diharapkan (Friedlob dan Plewa, 1996).
Aplikasi analisis rasio keuangan dalam praktek bisnis serta pengkajian-pengkajian dan studi
yang telah dilakukan mengantarkan kepada pemikiran untuk menjadikan rasio keuangansebagai indikator yang fundamental dalam praktek bisnis dan ekonomi. Rasio keuangan
juga telah digunakan sebagai independent and descriptive variable dalam studi ekonomi.
Bahkan pernah terdapat kecenderungan untuk menggunakan rasio keuangan tunggal sepertiROI (Zainuddin dan Hartono, 1999). Gilman (1925) seperti yang dikutip oleh Horrigan
(1968) menolak penggunaan rasio keuangan sebagai indikator fundamental dengan
mengajukan beberapa alasan sebagai berikut :
1. Perubahan rasio keuangan sebenarnya merupakan angka yang tidak dapat
diinterpretasikan karena pembilang dan penyebutnya bervariasi.
2. Pengukuran rasio keuangan merupakan pengukuran yang bersifat artifisial.
3. Rasio keuangan mengalihkan perhatian analis dari pandangan terhadap perusahaan
secara komprehensif.
4. Keandalan rasio keuangan sebagai indikator sangat bervariasi di antara setiap rasio.
Di tengah diskursus tentang batasan dan kegunaan rasio keuangan dalam praktek
bisnis dan ekonomi, Gibson (1982) telah melakukan survey dalam rangka meneliti pendapat para eksekutif keuangan sehubungan dengan persoalan penting yang berkaitandengan rasio keuangan di Amerika Serikat. Hasil penelitian menunjukkan adanya
kesepakatan di antara para responden mengenai rasio-rasio keuangan mana yang dianggap
penting, akan tetapi hal tersebut tidak diikuti oleh adanya konsensus mengenai metodologi
penghitungannya. Meski terdapat keragaman pemaknaan mengenai urgensi analisis rasiokeuangan dalam praktek bisnis dan ekonomi, namun kenyataannya, praktek bisnis masih
mengaplikasikan analisis rasio ini sebagai salah satu model analisis keuangan, meskipun
relevansinya tentu saja bersifat sangat subjektif, tergantung tujuan dan kepentingan analis.
Rasio Keuangan dalam dan Perubahan Laba
Winakor dan Smith menganalisis 21 rasio keuangan selama 10 tahun untuk
menentukan rasio keuangan mana yang paling akurat dan bermanfaat sebagai indikator 10tahun sebelum perusahaan mengalami kebangkrutan. Winakor dan Smith menyimpulkan
bahwa rasio keuangan yang paling akurat dan bermanfaat sebagai indikator kebangkrutan
adalah rasio Net Working Capital to Total Assets. Kelemahan studi Winakor dan Smith
adalah tidak digunakannya control group berupa perusahaan-perusahaan yang tidak bangkrut (Zainuddin dan Hartono, 1999). Altman (1968) menggunakan sampel sebanyak
5/13/2018 Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rasio-keuangan-dalam-memprediksi-perubahan-laba 5/20
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 3 No. 1. Desember 2008
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 5
66 perusahaan, yang terdiri atas 33 perusahaan bangkrut dan 33 perusahaan yang tidak bangkrut. Dengan menggunakanmultivariate discriminant analysis, menemukan bahwa
rasio-rasio keuangan liquidity, solvency, dan profitability bermanfaat dalam memprediksi
kebangkrutan perusahaan dengan tingkat keakuratan yang semakin menurun seiring dengan
semakin lamanya periode prediksi. Sinkey (1978) melakukan penelitian tentang kegunaanrasio keuangan dalam memprediksi kondisi keuangan perusahaan perbankan, menggunakanmultiple discriminant analysis dalam menguji perusahaan bank yang bermasalah,
menganalisis 10 rasio keuangan dalam menguji sampel sebanyak 110 perusahaan perbankan dan memperoleh bukti bahwa rasio-rasio keuangan yang berguna sebagai
prediktor kondisi keuangan perusahaan perbankan secara signifikan berbeda antara
perusahaan perbankan yang bermasalah dengan perusahaan perbankan yang tidak bermasalah untuk periode prediksi empat tahun sebelum perusahaan perbankan mengalami
masalah.
Kegunaan rasio keuangan dalam memprediksi kebangkrutan perusahaan-perusahaan
perbankan, juga telah dilakukan oleh Thomson (1991) yang menganalisis sampel sebanyak 1.736 perusahaan perbankan yang sukses dan 770 perusahaan yang bangkrut selama periode enam tahun dari tahun 1984 sampai dengan 1989. Dengan menggunakan logit
regression, hasilnya menunjukkan bahwa kemungkinan perusahaan mengalami
kebangkrutan adalah fungsi dari variabel yang berkaitan dengan solvency, termasuk rasio-rasio capital, assets, management, earnings, dan liquidity (CAMEL) yang dimilikinya,
ditemukan bahwa rasio CAMEL sebagai proxy variabel kondisi keuangan bank merupakan
faktor signifikan yang berkaitan dengan kemungkinan kebangkrutan bank untuk periode
empat tahun sebelum bank tersebut bangkrut. O'Conner (1973) melakukan penelitian untuk menguji kemampuan rasio keuangan dalam memprediksi keuntungan saham dengan
menggunakan sampel sebanyak 127 perusahaan, menggunakan univariate dan multivariate
analysis, yang menguji 10 rasio keuangan dan menunjukkan bahwa rasio keuangan tidak memiliki kemampuan untuk dijadikan prediktor keuntungan saham. Penelitian mengenai
kegunaan rasio keuangan dalam memprediksi keuntungan saham secara lebih komprehensif
telah dilakukan oleh Ou dan Penman (1989) menganalisis 68 rasio keuangan, bertujuanuntuk menguji kegunaan analisis laporan keuangan dalam menaksir nilai perusahaan,
hasilnya menunjukkan bahwa informasi akuntansi yang diindikasikan oleh rasio keuangan
mengandung informasi fundamental yang tidak tercermin dalam harga saham.
Perkembangan pendekatan positivistik dalam penyusunan teori akuntansi telah
mendorong dilakukannya penelitian-penelitian yang menghubungkan rasio keuangandengan berbagai fenomena akuntansi dan ekonomi. Beberapa penelitian berikut sangat
relevan dijadikan sebagai landasan hipotesis penelitian ini, yaitu menghubungkan rasiokeuangan dengan laba akuntansi. Penelitian yang menolak hipotesis bahwa laba akuntansimengikuti pergerakan yang bersifat acak (random walk hypothesis) dilakukan oleh
Freeman, dkk. (1982). Mereka menggunakan logit procedure untuk menganalisis
kandungan prediktif rasio Rate of Return (ROR). Dengan menggunakan sampel sebanyak
31 perusahaan selama periode 32 tahun, menyimpulkan bahwa rasio ROR memilikikandungan informasi yang bersifat prediktif terhadap perubahan laba. Ou (1990) menguji
kekuatan dan kandungan informasi dari item data laporan keuangan selain laba (termasuk
5/13/2018 Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rasio-keuangan-dalam-memprediksi-perubahan-laba 6/20
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 3 No. 1. Desember 2008
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 6
komponen laba) untuk memprediksi laba satu tahun yang akan datang. Hasilnyamenunjukkan sebanyak 8 rasio keuangan terbukti signifikan sebagai prediktor laba.
Penman (1992) melakukan penelitian terhadap 1.482 sampai dengan 1.677 perusahaan
untuk periode 11 tahun dari tahun 1973 sampai dengan tahun 1983. Temuan empiris
Penman menunjukkan bahwa laporan keuangan menyajikan informasi yang relevan untuk mengevaluasi perubahan laba. Lebih lanjut, Penman juga menunjukkan bahwa item
laporan keuangan selain laba serta laporan keuangan beberapa tahun yang lalu berhubungan
dengan persistensi perubahan laba.
Machfoedz (1994) menganalisis sejumlah rasio keuangan dan menghubungkannyadengan perubahan laba di Indonesia. Dalam penelitian tersebut, Machfoedz menguji 47rasio keuangan dengan menggunakan sampel perusahaan-perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia yang mempublikasikan laporan keuangannya dari tahun 1989 sampai
dengan 1992. Dengan menggunakan MAXR-Procedure, hasilnya menunjukkan bahwaterdapat 13 rasio keuangan yang signifikan dalam memprediksi perubahan laba satu tahun
yang akan datang. Zainuddin dan Hartono (1999) menguji kegunaan rasio keuangan dalammemprediksi perubahan laba yang didasarkan pada rasio CAMEL (Capital, Assets,
Managements, Earnings, Liquidity). Penelitian tersebut dilakukan terhadap seluruh
perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pengujian dilakukan
terhadap rasio keuangan, baik pada tingkat individual maupun pada tingkat construct
(gabungan dari rasio-rasio individual yang dijadikan satu variabel). Dengan menggunakan
analisis regresi untuk menganalisis rasio keuangan pada tingkat individual dan Analysis of Moment Structures (AMOS) untuk menganalisis pada tingkat construct, penelitian ini
menunjukkan bahwa secara individual rasio keuangan tidak signifikan dalam memprediksi perubahan laba. Akan tetapi, pada tingkat construct rasio keuangan Capital, Assets,
Earnings, dan Liquidity signifikan dalam memprediksi perubahan laba.
Hipotesis
Mengacu kepada review di atas, maka hipotesis nol (null hypothesis) yang diajukan dalam
penelitian ini adalah :
1. Perubahan relatif rasio keuangan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
perubahan laba satu tahun yang akan datang.
2. Perubahan relatif rasio keuangan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
perubahan laba dua tahun yang akan datang.
3. Perubahan relatif rasio keuangan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
perubahan laba tiga tahun yang akan datang.
4. Rasio-rasio keuangan yang dapat dijadikan sebagai prediktor perubahan laba tidak
berbeda untuk satu tahun, dua tahun, dan tiga tahun yang akan datang.
5/13/2018 Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rasio-keuangan-dalam-memprediksi-perubahan-laba 7/20
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 3 No. 1. Desember 2008
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 7
Metode Penelitian
Penelitian ini didesain sebagai suatu studi empiris. Dalam rangka menguji hipotesisyang telah dirumuskan, yaitu untuk membuktikan kegunaan rasio keuangan dalam
memprediksi perubahan laba di masa yang akan datang, penelitian ini pada dasarnyamenguji hubungan linier antara variabel independen yaitu rasio-rasio keuangan yang
dihitung perubahan relatifnya dengan perubahan laba untuk satu tahun, dua tahun, dan tigatahun yang akan datang sebagai variabel dependen, sehingga model prediksinya adalah :
E ti = 0 + 1 Fr 1i + 2 Fr 2i + .... + k Fr ki + I (1)
di mana :
E t = perubahan laba untuk periode t
Fr 1, 2,...., k = perubahan relatif rasio keuangan ke-1, 2, ...., k
0 = intercept, perubahan laba yang diasumsikan jika tidak dihubungkan dengan perubahan relatif rasio keuangan
1, 2, .., k = koefisien arah regresi rasio keuangan ke-1, 2, ..., k
= Kesalahan residu
i = data observasi ke-i.
Hubungan yang diasumsikan di dalam desain penelitian ini mengikuti model linier.Asumsi ini didasari oleh alasan periode prediksi yang ditetapkan yang relatif pendek, yaituuntuk satu tahun, dua tahun, dan tiga tahun yang akan datang. Varialel dependen penelitian
ini adalah perubahan laba. Perubahan laba yang digunakan dalam penelitian ini adalah
perubahan laba relatif. Digunakannya angka laba relatif didasari alasan angka laba tersebut
lebih representatif dibandingkan laba absolut yang dimaksudkan untuk menghindari pengaruh ukuran perusahaan (Machfoedz, 1994). Secara formal, penghitungan perubahan
laba relatif adalah :
(2)
di mana :
E i,t = perubahan laba untuk periode t
E i,t = laba absolut pada periode yang dihitung angka perubahannya E i,t-1 = laba absolut pada periode satu tahun sebelumnyai = data observasi ke-i.
Indikator perubahan laba yang digunakan dalam penelitian ini adalah laba sebelum pajak, tidak termasuk item extra ordinary dan discontinued operation. Penggunaan labasebelum pajak sebagai indikator perubahan laba dimaksudkan untuk menghindari pengaruh
5/13/2018 Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rasio-keuangan-dalam-memprediksi-perubahan-laba 8/20
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 3 No. 1. Desember 2008
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 8
penggunaan tarif pajak yang berbeda antar periode yang dianalisis. Alasan mengeluarkanitem extra ordinary dan discontinued operation dari laba sebelum pajak adalah untuk
menghilangkan elemen yang mungkin meningkatkan perubahan laba yang tidak akan
timbul dalam periode yang lainnya (Zainuddin dan Hartono, 1994). Variabel independen
penelitian ini adalah perubahan relatif rasio keuangan. Alasan penggunaan angka relatif rasio keuangan ini juga dimaksudkan untuk menghindari pengaruh variasi besaran
perusahaan, sehingga formula penghitungannya adalah :
(3)
di mana :
Fr t = perubahan relatif rasio keuangan untuk periode t
Fr t = rasio keuangan pada periode t
Fr (t-1 = rasio keuangan periode t –1 I = data observasi ke-i.
Rasio-rasio keuangan yang dimasukkan ke dalam analisis sebanyak 49 yang diambil
dari beberapa textbook tentang analisis keuangan serta dari penelitian-penelitian
sebelumnya terutama yang dilakukan oleh Machfoedz (1994). Populasi yang ditelitimeliputi perusahaan manufaktur yang mempublikasikan laporan keuangan tahunannya di
Pasar Modal. Pembatasan populasi yang hanya meliputi perusahaan-perusahaan yang go public dimaksudkan untuk menghindari pengaruh perbedaan karakteristik antara perusahaan yang go public dengan perusahaan yang tidak go public (Zainuddin dan
Hartono, 1999). Dari populasi tersebut, mula-mula sampel diambil secara purposive, yaitu
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEJ) yangmempublikasikan laporan keuangannya pada tahun 1993, 1994, 1995, 1996, dan 1997.
Kemudian, dari sampel yang memenuhi kriteria tersebut dipilih sampel acak ( random)
dengan menggunakan angka random sebanyak 62 perusahaan (50% dari jumlah populasi)
untuk dijadikan sampel penelitian. Data penelitian ini adalah laba dan rasio keuangan yangtersedia dan dapat dihitung dari laporan keuangan. Dari laporan keuangan yang masuk ke
dalam sampel, laporan keuangan tahun 1993 dan 1994 digunakan untuk menghitung
perubahan relatif rasio keuangan. Laporan keuangan tahun 1994, 1995, 1996, dan 1997digunakan untuk menghitung perubahan laba.
Metode Analisis
Dalam rangka menguji hubungan linier antara perubahan laba sebagai variabeldependen dengan perubahan relatif rasio-rasio keuangan sebagai variabel independen
dilakukan pemilihan atas 49 rasio keuangan, sehingga diperoleh rasio-rasio keuangan yang
secara signifikan dapat dijadikan sebagai prediktor perubahan laba. Metode pemilihan
variabel yang digunakan adalah stepwise regression dengan kriteria seleksi pada tingkat
5/13/2018 Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rasio-keuangan-dalam-memprediksi-perubahan-laba 9/20
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 3 No. 1. Desember 2008
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 9
alpha 10% dan kriteria eliminasi pada tingkat alpha 12,5%. Dengan metode ini, rasio-rasiokeuangan yang telah dihitung perubahan relatifnya sebagai variabel independen mula-mula
dipilih yang memiliki korelasi parsial terbesar untuk kemudian diuji tingkat signifikansi
hubungannya dengan perubahan laba. Jika tingkat alphanya sama dengan atau lebih kecil
dari kriteria seleksi 10% maka rasio keuangan tersebut akan dimasukkan ke dalam model prediksi. Langkah berikutnya dilakukan dengan cara yang sama dengan langkah pertama,
hanya saja pada setiap langkah memasukkan satu variabel ke dalam model akan dilakukan
pengujian atas model yang baru terbentuk tersebut. Jika pada sejumlah rasio keuanganyang telah dimasukkan terdapat rasio keuangan yang karena pengaruh rasio keuangan
lainnya memiliki tingkat alpha di atas kriteria eliminasi 12,5%, maka rasio keuangan
tersebut akan dihilangkan dari model prediksi. Langkah seleksi dan eliminasi ini akandihentikan jika dari sekian banyak rasio keuangan yang belum dimasukkan sudah tidak ada
lagi yang memiliki korelasi parsial dengan perubahan laba pada tingkat alpha yang sama
dengan atau lebih kecil dari kriteria seleksi 10%, sedangkan model prediksi yang telahterbentuk sudah tidak lagi mengandung rasio keuangan yang memiliki tingkat alpha di atas
kriteria eliminasi 12,5%. Di antara metode pemilihan variabel yang baku yang tersedia, stepwise regression relatif memiliki kelebihan karena dengan prosedur seleksi daneliminasi yang dilakukan pada setiap langkahnya memungkinkan analisis secara detail atas
variabel-variabel yang akhirnya dimasukkan ke dalam model prediksi, baik secara
individual maupun gabungan dari variabel-variabel tersebut (Mendenhall dan Reinmuth,
1982). Hipotesis nol (null hypothesis) penelitian ini akan ditolak dalam arti terdapathubungan yang signifikan antara rasio keuangan dengan perubahan laba di masa yang akan
datang, jika setidaknya terdapat satu rasio keuangan yang terseleksi sebagai prediktor
perubahan laba untuk masing-masing periode yang dianalisis. Sebaliknya hipotesis nol(null hypothesis) akan diterima dalam arti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara
rasio keuangan dengan perubahan laba di masa yang akan datang, jika tidak terdapat satu
pun rasio keuangan yang terseleksi sebagai prediktor perubahan laba. Keseluruhan analisisdan pengujian statistik dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan alat bantu perangkat lunak SPSS 6.0 for Windows.
Analisis Data dan Pembahasan
Penelitian ini didasarkan pada data yang tersedia di dalam Indonesian Capital
Market Directory tahun 1996, 1997, dan 1998, dan telah dikonfirmasikan validitasnya
dengan Laporan Tahunan ( Annual Report ) yang dipublikasikan perusahaan yang terdapat
pada Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan pemilihan sampel yang telah dilakukan, diperoleh sampel sejumlah 62 perusahaan yang
akan dimasukkan ke dalam analisis. Di antara 62 sampel tersebut, delapan perusahaan tidak mencatat akun Long-term Liability di dalam laporan keuangannya untuk tahun 1993dan/atau 1994. Hal ini mengakibatkan penghitungan rasio keuangan yang melibatkan akun
Long-term Liability dan penghitungan perubahan laba relatifnya memiliki angka pembilang
nol, sehingga hasilnya menjadi tidak terdefinisikan. Delapan sampel ini kemudian
dikeluarkan dari analisis, sehingga jumlah sampel yang dianalisis menjadi 54 perusahaan.
5/13/2018 Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rasio-keuangan-dalam-memprediksi-perubahan-laba 10/20
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 3 No. 1. Desember 2008
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 10
Rasio Keuangan dan Perubahan Laba Satu Tahun yang Akan Datang
Berdasarkan desain penelitian sebagaimana diuraikan pada bab sebelumnya, maka
49 rasio keuangan yang telah dihitung perubahan relatifnya untuk tahun 1994 diuji
hubungan liniernya dengan perubahan laba untuk tahun 1995. Jika secara statistik ditemukan hubungan yang signifikan, maka rasio keuangan dianggap memiliki kegunaan
untuk dijadikan sebagai prediktor perubahan laba satu tahun yang akan datang. Denganmenggunakan metode pemilihan variabel stepwise regression terseleksi tujuh rasio
keuangan untuk dimasukkan ke dalam model regresi. Tujuh rasio keuangan tersebut
disajikan dalam Tabel 1.
Tabel 1
Rasio-Rasio Keuangan yang Terseleksi untuk Periode Prediksi Perubahan Laba
Satu Tahun yang Akan Datang
Multiple R : 0,77 Standard Error: 0,754R Square : 0,59 F – Value : 9,294
Adjusted R
Square :0,52 Signif F : 0,000
Variables b t – Value Signif t
CGSI
CGSNS
NSQA
NSTR
PBTSE
WCNS
WCTA
(Constant)
1,19
-3,78
0,46
-0,86
-1,40
-0,44
1,01
0,33
4,776
-3,446
1,914
-2,768
-6,586
-2,408
3,428
2,496
0,000
0,001
0,062
0,008
0,000
0,020
0,001
0,016
Dari analisis varians diperoleh R Square sebesar 0,59. Ini berarti kurang lebih 59% variasi
perubahan laba satu tahun yang akan datang (terhadap nilai rata-ratanya) dapat dijelaskandengan tujuh rasio keuangan yang terseleksi. Nilai F sebesar 9,294 dengan signifikansi pada tingkat alpha di bawah 1% menunjukkan bahwa setidaknya satu dari tujuh rasio
keuangan yang terseleksi memiliki hubungan yang signifikan dengan perubahan laba satu
tahun yang akan datang. Untuk dapat melakukan interpretasi statistik terhadap rasio
keuangan secara individual terlebih dahulu harus diuji kemungkinan terjadinyamultikolinieritas. Multikolinieritas terjadi jika dua atau lebih variabel independen
berkorelasi satu sama lain (Mendenhall dan Reinmuth, 1982). Variabel yang menyebabkan
5/13/2018 Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rasio-keuangan-dalam-memprediksi-perubahan-laba 11/20
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 3 No. 1. Desember 2008
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 11
multikolinieritas dapat dideteksi dari nilai tolerance yang lebih kecil dari 0,1 atau nilai VIFyang lebih besar dari 10 (Zainuddin dan Hartono, 1994). Besarnya nilai tolerance dan nilai
VIF dari rasio-rasio keuangan yang terseleksi disajikan dalam Tabel 2.
Tabel 2Hasil Pengujian Kemungkinan Terjadinya Multikolinieritaspada Rasio Keuangan untuk Periode Prediksi Satu Tahun
Variables Tolerance ValueVariance Inflation
Factor
CGSI 0,669 1,495
CGSNS 0,781 1,280
NSQA 0,632 1,583
NSTR 0,684 1,463
PBTSE 0,760 1,317
WCNS 0,101 9,923
WCTA 0,101 9,862
Dari hasil pengujian tersebut tampak bahwa rasio-rasio keuangan yang terseleksimemiliki nilai tolerance yang lebih besar dari 0,1 dengan nilai VIF yang lebih kecil dari 10.
Ini menunjukkan bahwa dari semua rasio keuangan tersebut tidak ada satu pun yang
menyebabkan terjadinya multikolinieritas, sehingga dapat dilakukan interpretasi statistik
terhadap rasio-rasio keuangan secara individual. Jika rasio-rasio keuangan yang terseleksimemiliki hubungan yang signifikan secara individual dengan perubahan laba satu tahun
yang akan datang, maka rasio-rasio keuangan tersebut bisa digunakan sebagai prediktor
perubahan laba untuk satu tahun yang akan datang.
Parameter-parameter yang disajikan dalam Tabel 3 menunjukkan tiga rasiokeuangan memiliki korelasi positif dengan perubahan laba satu tahun yang akan datang.Rasio-rasio keuangan tersebut meliputi : Cost of Goods Sold to Inventories (CGSI), Net
Sales to Quick Assets (NSQA), dan Working Capital to Total Assets (WCTA). Empat rasio
keuangan lainnya memiliki korelasi negatif dengan perubahan laba satu tahun yang akandatang, yaitu : Cost of Goods Sold to Net Sales (CGSNS), Net Sales to Trade Receivables
(NSTR), Profit before Taxes to Shareholders' Equity (PBTSE), dan Working Capital to Net Sales (WCNS). Dari tujuh rasio keuangan tersebut, hanya satu yang "sedikit" konsisten
dengan hasil penelitian Machfoedx (1994) yaitu rasio PBTSE. Dikatakan "sedikit"konsisten karena rasio keuangan yang ditemukan Machfoedx sebenarnya adalah Profit
After Taxes to Shareholders' Equity (PATSE).
Dengan menggunakan uji statistik t, rasio-rasio keuangan yang terseleksi
berhubungan secara individual dengan perubahan laba satu tahun yang akan datang pada
signifikansi dengan tingkat alpha lebih kecil atau sama dengan 6% dan lima di antaranyadengan tingkat alpha di bawah 1% (lihat Tabel 1). Ini berarti rasio-rasio keuangan tersebut
memiliki hubungan yang signifikan secara individual dengan perubahan laba satu tahun
yang akan datang. Dengan kata lain, hipotesis nol (null hypothesis) pertama penelitian ini
5/13/2018 Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rasio-keuangan-dalam-memprediksi-perubahan-laba 12/20
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 3 No. 1. Desember 2008
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 12
ditolak yang berarti model regresi yang dihasilkan dalam analisis ini dapat digunakansebagai model prediksi perubahan laba satu tahun yang akan datang.
Rasio Keuangan dan Perubahan Laba DuaTahun yang Akan Datang
Dalam rangka menguji hipotesis kedua, 49 rasio keuangan yang telah dihitung perubahan relatifnya untuk tahun 1994 diuji hubungan liniernya dengan perubahan laba
tahun 1996. Aplikasi stepwise regression untuk periode prediksi perubahan laba dua tahun
yang akan datang menghasilkan lima rasio keuangan yang terseleksi ke dalam model
regresi. Lima rasio keuangan tersebut disajikan dalam Tabel 3. Analisis variansmenunjukkan R Square sebesar 0,46 yang berarti bahwa kurang lebih 46% variasi
perubahan laba dua tahun yang akan datang (terhadap nilai rata-ratanya) dapat dijelaskan
oleh lima rasio keuangan yang terseleksi. Besarnya nilai F adalah 8,158 dengansignifikansi pada tingkat alpha di bawah 1%, menunjukkan paling sedikit satu dari lima
rasio keuangan yang terseleksi memiliki hubungan yang signifikan dengan perubahan laba
satu tahun yang akan datang.
Tabel 3
Rasio-Rasio Keuangan yang Terseleksi untuk Periode Prediksi Perubahan Laba
Dua Tahun yang Akan Datang
Multiple R : 0,68 Standard Error: 2,296R Square : 0,46 F - Value : 8,158
Adjusted R
Square :0,40 Signif F : 0,000
Variables b t - Value Signif t
CGSI -2,21 -1,722 0,092
CGSNS 36,05 5,384 0,000GPNS 8,69 3,721 0,001
INS -4,52 -2,416 0,020
OPPBT 0,35 4,626 0,000
(Constant) 0,53 1,448 0,154
Pengujian atas variabel yang mungkin menyebabkan multikolinieritas disajikan dalamTabel 4.
5/13/2018 Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rasio-keuangan-dalam-memprediksi-perubahan-laba 13/20
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 3 No. 1. Desember 2008
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 13
Tabel 4
Hasil Pengujian Kemungkinan Terjadinya Multikolinieritas
pada Rasio Keuangan untuk Periode Prediksi Dua Tahun
Variables Tolerance Value VarianceInflation Factor
CGSI 0,236 4,242
CGSNS 0,195 5,135GPNS 0,192 5,203
INS 0,179 5,573
OPPBT 0,771 1,297
Pengujian tersebut memberikan nilai tolerance yang lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF yanglebih kecil dari 10, sehingga semua rasio keuangan yang terseleksi tidak mengandungmultikolinieritas dan dapat dianalisis secara individual.
Pengujian statistik t menunjukkan semua rasio keuangan berhubungan secaraindividual dengan perubahan laba dua tahun yang akan datang pada tingkat signifikansi
dengan tingkat alpha lebih kecil dari 10% (lihat Tabel 3). Rasio-rasio keuangan tersebut
meliputi : Cost of Goods Sold to Inventories (CGSI), Cost of Goods Sold to Net Sales
(CGSNS), Gross Profit to Net Sales (GPNS), Inventories to Net Sales (INS), dan Operating
Profit to Profit before Taxes (OPPBT). Tiga dari lima rasio keuangan tersebut signifikan
pada tingkat alpha di bawah 1%. Hasil pengujian ini menolak hipotesis nol (null
hypothesis) kedua penelitian ini yang berarti bahwa rasio-rasio keuangan ternyata masihmemiliki kegunaan prediktif terhadap perubahan laba dua tahun yang akan datang yang
oleh karenanya temuan ini merupakan perluasan atas beberapa hasil penelitian
sebelumnya.
Rasio Keuangan dan Perubahan Laba Tiga Tahun yang Akan Datang
Pengujian hipotesis ketiga juga dilakukan dengan memasukkan 49 rasio keuangan
yang telah dihitung perubahan relatifnya untuk tahun 1994 ke dalam stepwise regression
untuk diuji hubungan liniernya dengan perubahan laba tahun 1997. Akan tetapi, pengujian
ini hanya dilakukan terhadap sampel sebanyak 50 perusahaan. Hal ini disebabkan empat
perusahaan yang semula masuk ke dalam sampel tidak mempublikasikan laporan
keuangannya untuk tahun 1997. Pengujian kegunaan rasio keuangan untuk memprediksi perubahan laba tiga tahun yang akan datang menghasilkan dua rasio keuangan yang
akhirnya terseleksi ke dalam model regresi. Dua rasio keuangan tersebut disajikan dalamTabel 5.
5/13/2018 Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rasio-keuangan-dalam-memprediksi-perubahan-laba 14/20
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 3 No. 1. Desember 2008
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 14
Tabel 5
Rasio-Rasio Keuangan yang Terseleksi untuk Periode Prediksi Perubahan Laba
Tiga Tahun yang Akan Datang
Multiple R : 0,46 Standard Error: 68,831R Square : 0,21 F - Value : 6,222
Adjusted R Square :
0,18 Signif F: 0,004
Variables b t - Value Signif t
IWC
QATA
(Constant)
-21,97
-42,96
-6,82
-3,527
-2,154
-0,659
0,001
0,036
0,513
Besarnya R Square menunjukkan kemampuan penjajagan data ( goodness of fit )yang relatif rendah, yaitu hanya 21% dari variasi perubahan laba tiga tahun yang akan
datang (terhadap nilai rata-ratanya) yang dapat dijelaskan oleh dua rasio keuangan yang
terseleksi. Hal ini selain disebabkan oleh kemungkinan tidak dimasukkannya variabel lainyang berpengaruh (di luar 49 rasio keuangan yang telah dimasukkan) ke dalam analisis,
juga bisa disebabkan oleh perilaku rasio-rasio keuangan yang dianalasis yang tidak lagi bisa
dijajagi secara linier. Meskipun demikian, pengujian statistik F masih menghasilkan nilai Fsebesar 6,222 dengan signifikansi pada tingkat alpha di bawah 1%. Hal ini menunjukkan
setidaknya satu dari dua rasio keuangan yang terseleksi memiliki hubungan yang signifikandengan perubahan laba tiga tahun yang akan datang. Pengujian atas variabel yang mungkin
menyebabkan multikolinieritas disajikan dalam Tabel 6. Pengujian tersebut masihmenunjukkan nilai tolerance yang lebih besar dari 0,1 dengan nilai VIF yang lebih kecil
dari 10. Ini berarti dua rasio keuangan yang terseleksi dapat dianalisis secara individual.
Tabel 6
Hasil Pengujian Kemungkinan Terjadinya Multikolinieritas
pada Rasio Keuangan untuk Periode Prediksi Tiga Tahun
Variables Tolerance Value Variance Inflation
Factor
IWC 0,641 1,560
QATA 0,641 1,560
Berdasarkan uji statistik t, dua rasio keuangan yang terseleksi berhubungan secara
individual dengan perubahan laba tiga tahun yang akan datang pada signifikansi di bawah
tingkat alpha 5%, yaitu Inventories to Working Capital (IWC) pada tingkat alpha 0,1% dan
5/13/2018 Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rasio-keuangan-dalam-memprediksi-perubahan-laba 15/20
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 3 No. 1. Desember 2008
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 15
Quick Assets to Total Assets (QATA) pada tingkat alpha 3,6% (lihat Tabel 5). Hasil pengujian ini, terlepas dari kebaikan penjajagan data ( goodness of fit ) model ini yang relatif
rendah, berhasil menolak hioptesis nol (null hypothesis) ketiga penelitian ini yang berarti
rasio keuangan ternyata masih memiliki kegunaan prediktif atas perubahan laba untuk tiga
tahun yang akan datang.
Perbedaan Model Prediksi antar Periode
Review atas hasil-hasil pengujian hipotesis pertama, kedua, dan ketiga penelitian ini
menunjukkan bahwa model prediksi perubahan laba satu tahun, dua tahun, dan tiga tahunyang akan datang berbeda satu sama lain (lihat Tabel 7). Dari tabel tersebut tampak,
meskipun rasio Cost of Goods Sold to Inventories (CGSI) dan Cost of Goods Sold to Net Sales (CGSNS) bisa digunakan sebagai prediktor perubahan laba untuk satu tahun dan duatahun yang akan datang, akan tetapi arah korelasi kedua rasio tersebut berlawanan untuk
masing-masing periode prediksi.
Tabel 7
Perbandingan Model Prediksi Perubahan Laba
Satu Tahun, Dua Tahun, dan Tiga Tahun yang Akan Datang
VariabelArah Korelasi
Satu Tahun Dua Tahun Tiga Tahun
CGSI
CGSNS
GPNS
INS
IWC
NSQA
NSTR
OPPBT
PBTSE
QATA
WCNS
WCTA
+
-
+
-
-
-
+
-
+
+
-
+
-
-
5/13/2018 Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rasio-keuangan-dalam-memprediksi-perubahan-laba 16/20
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 3 No. 1. Desember 2008
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 16
Terdapat pula kecenderungan semakin berkurangnya kemampuan penjajagan data( goodness of fit ) yang diikuti oleh penurunan jumlah rasio keuangan yang bisa digunakan
sebagai prediktor perubahan laba dengan semakin panjangnya periode prediksi. Hal ini
sebagaimana telah disinggung sebelumnya mungkin disebabkan oleh tidak dimasukkannya
variabel lain yang berpengaruh ke dalam analisis dan/atau menunjukkan semakin berkurangnya linieritas model prediksi seiring dengan semakin panjangnya periode
prediksi. Dengan menghubungkan tujuh rasio keuangan prediktor perubahan laba satu
tahun yang akan datang terhadap perubahan laba dua tahun dan tiga tahun yang akandatang, diperoleh angka-angka statistik sebagaimana disajikan dalam Tabel 8. Dari Tabel 8
tampak bahwa kemampuan penjajagan data ( goodness of fit ) model regresi juga semakin
rendah dengan semakin panjangnya periode prediksi. Pengujian statistik F dan statistik tuntuk periode prediksi perubahan laba tiga tahun yang akan datang bahkan menunjukkan
tidak adanya signifikansi hubungan antara tujuh rasio keuangan yang dimasukkan ke dalam
analisis dengan perubahan laba tiga tahun yang akan datang.
Tabel 8Aplikasi Model Prediksi Satu Tahun untuk Memprediksi Perubahan Laba
Dua Tahun dan Tiga Tahun yang Akan Datang
Hasil Analisis Varians
Statistik 2 Tahun 3 Tahun Statistik 2 Tahun 3 Tahun
Multiple
R:
R
Square:
Adj. R
Sq.:
0,43
0,18
0,06
0,14
0,02
-0,14
Std.
Error
F-Value
Signif F
2,883
1,475
0,200
81,118
0,114
0,997
Analisis Variabel Independen Individual
VariabelDua Tahun Tiga Tahun
t-Value Signif t t-Value Signif. t
CGSI
CGSNS
NSQA
NSTR
PBTSE
0,470
2,540
-1,409
0,894
0,645
0,641
0,015
0,165
0,376
0,522
0,299
0,283
0,114
0,215
-0,052
0,767
0,779
0,910
0,831
0,959
5/13/2018 Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rasio-keuangan-dalam-memprediksi-perubahan-laba 17/20
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 3 No. 1. Desember 2008
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 17
WCNS
WCTA
(Constant)
-1,147
1,240
1,226
0,257
0,221
0,226
-0,184
0,372
-0,598
0,855
0,712
0,553
Dari sini tampak, bahwa meskipun tasio-rasio keuangan secara statistik dapat digunakansebagai prediktor perubahan laba, baik untuk satu tahun, dua tahun, maupun tiga tahun
yang akan datang, akan tetapi model prediksi untuk masing-masing periode prediksi
tersebut berbeda satu sama lain. Ini berarti hipotesis nol (null hypothesis) keempat penelitian ini juga berhasil ditolak.
Kesimpulan dan Implikasi
Jika angka-angka statistik sebagaimana dibahas dalam bab sebelumnya harusdigunakan sebagai dasar pengambilan kesimpulan, maka beberapa temuan penelitian inidapat diringkaskan sebagai berikut :
1. Penelitian ini menemukan bukti secara statistik bahwa tujuh rasio keuangan dapatdigunakan sebagai prediktor perubahan laba satu tahun yang akan datang. Temuan
ini secara umum sesuai dengan temuan beberapa penelitian sebelumnya, meskipun
secara mencolok masih menunjukkan inkonsistensi rasio-rasio keuangan individualyang terseleksi ke dalam model prediksi yang dihasilkan penelitian ini dibandingkan
dengan penelitian-penelitian tersebut. Hal ini mungkin disebabkan oleh perbedaan-
perbedaan pada tataran prosedural dari penelitian-penelitian tersebut
2. Perluasan temuan penelitian ini adalah bahwa lima rasio keuangan ternyata jugadapat digunakan sebagai prediktor perubahan laba dua tahun yang akan datang.
Temuan ini diperoleh dengan mengulang aplikasi metode pemilihan variabel stepwise regression untuk periode prediksi perubahan laba dua tahun yang akan
datang.
3. Pengulangan aplikasi metode stepwise regression untuk periode prediksi perubahan
laba tiga tahun yang akan datang juga berhasil menemukan bukti statistik bahwadua rasio keuangan memiliki kegunaan prediktif terhadap perubahan laba tiga tahun
yang akan datang, meskipun model prediksi yang dihasilkan untuk periode tigatahun ternyata menunjukkan angka koefisien determinasi yang relatif kecil yang
menunjukkan kemampuan penjajagan data ( goodness of fit ) yang relatif rendah.
4. Berdasarkan temuan-temuan tersebut di atas dapat diketahui pula adanya perbedaan
model prediksi perubahan laba untuk satu tahun, dua tahun, dan tiga tahun yang
5/13/2018 Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rasio-keuangan-dalam-memprediksi-perubahan-laba 18/20
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 3 No. 1. Desember 2008
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 18
akan datang. Selain itu, kemampuan penjajagan data ( goodness of fit ) juga semakinmenurun yang diikuti oleh pengurangan jumlah rasio keuangan yang bisa digunakan
sebagai prediktor perubahan laba seiring dengan semakin panjangnya periode
prediksi.
Apabila penelitian-penelitian sejenis masih dianggap perlu untuk dilanjutkan dalamkerangka penyusunan teori formal tentang analisis laporan keuangan, maka beberapaimplikasi dari penelitian ini adalah :
1. Dengan masih relatif sedikitnya temuan-temuan empiris tentang kegunaan objektif rasio keuangan terhadap perubahan laba termasuk pengkayaan desain penelitiannya,
maka replikasi penelitian ini dengan inovasi-inovasi sistematis perancangannya
masih sangat penting untuk dilakukan, terutama untuk mendapatkan kepastiantentang konsistensi rasio-rasio keuangan individual yang bisa digunakan sebagai
prediktor perubahan laba.
2. Kecenderungan menurunnya angka koefisien determinasi ( goodness of fit ) model prediksi yang diikuti oleh berkurangnya rasio-rasio keuangan yang bisa digunakansebagai prediktor perubahan laba seiring dengan semakin panjangnya periode
prediksi, selain memerlukan elaborasi hipotetis tentang variabel-variabel penyebab
perubahan laba juga menuntut dilakukannya inovasi desain penelitian yangmelampaui model linier.
3. Salah satu keterbatasan penelitian ini yang mendasarkan kepada time-series data
adalah tidak dimasukkannya indikator-indikator ekonomi makro dalam desain
penelitiannya. Terutama di negara berkembang seperti Indonesia, tingkat inflasimisalnya, merupakan variabel yang secara logis sangat berpengaruh terhadap
angka-angka akuntansi sebagai data mentah penelitian ini.
4. Perluasan temuan penelitian ini, yakni adanya bukti statistik tentang kegunaan
prediktif rasio keuangan terhadap perubahan laba dua tahun (dan tiga tahun) yangakan datang mengindikasikan fenomena yang "anomalis" menyangkut rasio Cost of
Goods Sold to Inventories (CGSI) dan Cost of Goods Sold to Net Sales (CGSNS).
Kedua rasio keuangan tersebut tampak memiliki kegunaan prediktif, baik terhadap perubahan laba satu tahun maupun dua tahun yang akan datang, akan tetapi dengan
arah korelasi yang berlawanan antar periode prediksi. Hasil ini dikatakan anomalis
karena sulit diinterpretasikan dengan penalaran yang logis meskipun bisa sajadijelaskan sebagai akibat dari perilaku perubahan laba akuntansi sebagai time series
data yang tidak berkorelesai linier terhadap dua rasio keuangan tersebut seiring
dengan berlalunya waktu. Akan tetapi, hasil tersebut telah mengingatkan penulis
kepada kritik yang dilontarkan oleh Gilman (1925) sehubungan dengankecenderungan penggunaan angka-angka rasio keuangan (termasuk angka
perubahan relatifnya) sebagai indikator fundamental dalam praktek bisnis dan studi
ekonomi (Lihat hal. 13). Hal ini secara lebih jauh berimplikasi kepada keharusanmelakukan pengkajian-pengkajian teoritis yang lebih intensif terhadap rasio
keuangan dan fenomena-fenomena akuntansi lainnya, bahkan sampai pada tataran
yang bersifat metodologis. Kenyataannya, meskipun aplikasi pendekatan
5/13/2018 Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rasio-keuangan-dalam-memprediksi-perubahan-laba 19/20
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 3 No. 1. Desember 2008
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 19
positivistik dalam akuntansi telah dikembangkan lebih dari dua dekade, bukankah belum terlihat kontribusi yang cukup bermakna yang telah diberikannya, baik pada
dimensi teoritis maupun terhadap praktek akuntansi yang tengah berlangsung?
Daftar Pustaka
Altman, E. I. 1968. "Financial Ratios, Discriminant Analysis, and the Prediction of
Corporate Bankruptcy." Journal of Jinance (September) : 589 - 609.
Brigham, E. F. 1991. Fundamentals of Financial Management . Sixth Edition, New York:Dryden Press.
Dambolena I. G. dan S. J. Khoury.1980. "Ratio Stability and Corporate Failure." The Journal of Finance (September) : 1017 - 1026.
FASB. 1978. Statement of Financial Accounting Concepts Ho. 1. Objectives of Jinancial
Reporting by Business Enterprises.
FASB. 1980. Statement of Financial Accounting Concepts No. 2, QualitativeCharacteristics of Accounting Information.
Freeman, R. N., J. A. Ohlson, dan S. M. Penman. 1982. “Book Rate-of-Return and
Prediction of Earnings Changes,” Journal of Accounting Research (Autumn) : 639 -
653.Friedlob, G. T., dan F. J. Plewa, Jr. 1996. Understanding Balance Sheet. New York :
John Willey and Sons, Inc.
Fuad Hassan dan Koentjaraningrat. 1997. “Beberapa Azas Metodologi Ilmiah,” Metode-
Metode Penelitian Masyarakat (Koentjaraningrat, Red.). Edisi Ketiga, Indonesia : PTGramedia Pustaka Utama.
Gibson, C. H. 1982. “How Industry Perceived Financial Ratios,” Management Accounting
(April) : 13 - 19.Griffin, P. A. 1976. “Competitive Information in the Stock Market : An Empirical Study
on Earnings, Dividends, and Analyst Forecasts,” Journal of Finance (May) : 631 -
650.Helfert, E. A. 1991. Analisis Laporan Keuangan (terj. Herman Wibowo), Edisi Ketujuh,
Indonesia : Penerbit Erlangga.
Hendriksen. 1982. Teori Akuntansi (terj. Marianus Sinaga). Jld. 1. Indonesia : Penerbit
Erlangga.Houghton, K. A. 1984. “Accounting Data and the Prediction of Business Failure : The
Setting of Prior and Age of Data.” Journal of Accounting Research (Spring) : 361 -
368.
Lee, J. Y. dkk . 1982. “Use Only Four Financial Ratios to Predict Failure, Bond Ratings.” Journal of Business Forecasting (Winter) : 24 - 25.
Machfoedz, M. 1994. “Financial Ratios Analysis and the Earnings Changes in Indonesia,” Kelola, No. : 114 - 137.
Mendenhall, W., dan J. E. Reinmuth. 1982. Statistik untuk Manajemen dan Ekonomi (terj.
Drs. Sumarno Zain, MBA dkk ). Jld. 2. Indonesia : Penerbit Erlangga.O'Conner, M. C. 1973. On the Usefulness of Financial Ratios to Investors in Common
Stock." The Accounting Review (April) : 339 - 352.
5/13/2018 Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rasio-keuangan-dalam-memprediksi-perubahan-laba 20/20
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 3 No. 1. Desember 2008
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 20
Ou, J. A. 1990. The Information Content of Nonearnings Accounting Numbers as EarningsPredictors." Journal of Accounting Research (Spring) : 392 -411.
Ou, J. A. dan S, H. Penman. 1989. "Financial Analysis and of Stock Return." Journal of Accounting and Economics 11: 295 - 329.
Penman, S. H. 1992. “Financial Statement Information of Earnings Change,” The Accounting Review (July) : 563 - 577.
Pinches, G. E. dkk . 1973. “The Hierarchical Classification of Financial Ratios.” Journal of
Business Research (October) : 294 - 309.Rege, U. P. 1984. “Accounting Ratios to Locate Take-over Target.” Journal of Business,
Finance, and Accounting (Autumn) : 301 - 311.
Sinkey, J. F. Jr. 1975. "A Multivariate Statistical Analysis of the Characteristics of ProblemBanks." The Journal of Finance (March) : 21 - 36.
Smith, J. M., dan K. F. Skousen. 1987. Akuntansi Intermediate : Volume Komprehensif
(terj. Tim Penerjemah Penerbit Erlangga). Edisi Kesembilan, Indonesia : PenerbitErlangga.
Supranto, J. 1989. Statistik: Teori dan Aplikasi. Edisi Kelima.Jld. 2. Indonesia : PenerbitErlangga.Thomson, J. B. 1991. "Predicting Bank Failure in 1980s." Economics Review (First
Quarter) : 9 - 20.
Tim Penelitian dan Pengembangan WAHANA KOMPUTER Semarang. 1996. Panduan
Lengkap SPSS 6.0 for Windows. Yogyakarta : Penerbit ANDI.Whittred, G., dan I. Zimmer. 1984. “Timeliness of Financial Reporting and Financial
Distress.” The Accounting Review (April) :287 - 295.
Zainuddin dan J. Hartono. 1999. “Manfaat Rasio Keuangan dalam MemprediksiPertumbuhan Laba,” Jurnal Riset Akuntansi Indonesia (Januari) ; 66 - 90.