Rangkuman IMUNOLOGI

22
\RANGKUMAN IMUNOLOGI INTRODUCTION Hubungan echologi antar organism - Mutualisme Hubungan yang sama-sama menguntungkan antar organisme - Commensalisme Hubungan yang menguntungkan salah satu pihak tapi tidak merugikan yang lain - Opportunism Hubungan yang menguntungkan salah satu pihak dimana organism masuk disaat keadaan tubuh buruk - Parasitisme Hubungan diamana salah satu pihak diuntungkan sedang yang lain dirugikan Host flora normal - Temporer Flora normal yang bersifat sementara apabila tidak cocok dengan host maka akan segera keluar - Resident Flora normal yang bersifat menetap Pathogen Organism yang menyebabkan penyakit, prosesnya dalam jangka waktu yang lama baru terlihat Virulent Organism yang menyebabkan penyakit dalam jangka waktu yang cepat (ganas) Faktor microbial/ microbial factor adherence - adhesi Invasi ke sel inang - enzim Toksin endotoksin, eksotoksin. Anti-fagosit: kapsul.

description

imunologi

Transcript of Rangkuman IMUNOLOGI

Page 1: Rangkuman IMUNOLOGI

\RANGKUMAN IMUNOLOGI

INTRODUCTION

Hubungan echologi antar organism

- MutualismeHubungan yang sama-sama menguntungkan antar organisme

- CommensalismeHubungan yang menguntungkan salah satu pihak tapi tidak merugikan yang lain

- OpportunismHubungan yang menguntungkan salah satu pihak dimana organism masuk disaat keadaan tubuh buruk

- ParasitismeHubungan diamana salah satu pihak diuntungkan sedang yang lain dirugikan

Host flora normal

- TemporerFlora normal yang bersifat sementara apabila tidak cocok dengan host maka akan segera keluar

- ResidentFlora normal yang bersifat menetap

Pathogen Organism yang menyebabkan penyakit, prosesnya dalam jangka waktu yang lama baru terlihat

VirulentOrganism yang menyebabkan penyakit dalam jangka waktu yang cepat (ganas)

Faktor microbial/ microbial factor

adherence - adhesiInvasi ke sel inang - enzimToksin endotoksin, eksotoksin.Anti-fagosit: kapsul.Intraseluler.perubahan antigen

- Organism yang akan menimbulkan penyakit akan melekat dengan kemampuan adherence- Apabila telah melekat organism akan memperbanyak diri dan berkoloni, setelah berkoloni,

koloni akan masuk ke dalam siklus krebs- Hidup di dalam sel sehingga sulit dijangkau oleh obat-obatan, sel yang diinfeksi akan dijadikan

kendaraan untuk menyebarkan penyakit- Merubah antigen agar tidak dikenali oleh antibody.

Page 2: Rangkuman IMUNOLOGI

Struktur bakteri

Receptor

Permukaan sel inang

Ligand adhesin

Permukaan pathogen sel: fili, fimbre, dinding sel dll.

Adherence steps:

- docking - reversibel.- penahan - non reversibel.

Bakteri menempel pada sel

invasi

microbial enzim merusak matrik

extracellular (ECM) merusak sel menyebar

Page 3: Rangkuman IMUNOLOGI

Enterotoxin, neurotoxin, cytotoxin referred to target act the toxinExotoxin protein (2 components):

subunit A – enzymatic activity the toxin (active site),

subunit B – mengikat aktivitas (bagian pengikat), sebagai pembawa

Produksi Toksin sering dikaitkan dengan keadaan lisogenik (kode oleh bakteriofag) atau plasmid.

Superantigent, mampu menginduksi aktivasi sistem kekebalan tubuh secara besar-besaran (toksin dihasilkan oleh pirogenik cocci).

Infeksi terdiri atas:

Local

Systemic

Focal

Primary

Secondary

Bacteremia

Septicemia

toxemia

viremia

fungemia, etc.

Stadium infeksi

Page 4: Rangkuman IMUNOLOGI

- masa inkubasi- prodomal (gejala tidak spesifik)- manifestasi klinik-spesifik- pemulihan atau kematian.

Di dalam komunitas

- epidemickejadian tersebarnya penyakit secara cepat pada banyak orang di daerah yang luas.

- Endemic Penyakit yang umum terjadi pada laju konstan namun cukup tinggi pada suatu populasi tertentu.

- PandemicWabah global dimana terjangkitnya penyakit tersebut menular pada banyak orang dalam daerah geografi yang luas dengan syarat: Timbulnya penyakit tersebut merupakan hal yang baru Agen penyebab infeksi penyakit menginfeksi manusia dan menyebabkan penyakit serius Agen penyebab penyakit menyebar dengan mudah

- SporadicKeadaan penyebaran suatu penyakit di suatu daerah yang tidak merata.

Cara penularan:

Langsung:

- Melalui hubungan sexual, kontak langsung dengan luka pasien

Tidak langsung:

- Disebabkan vector mekanik atau biologi- Melalui kontaminasi pada air, udara, makanan dll

Host factor

Mekanisme pertahanan host

Respon imun – menyeimbangkan proses di luar dan di dalam tubuh

Respon kolektif dan koordinatif terhadap benda asing yang masuk ke dalam tubuh

Antigen

Antibody (immunoglobulin)

Sel komponen imun:

Neutrophile

Page 5: Rangkuman IMUNOLOGI

Basophile

Eosinophile

Monocyte

Macrophages

Lymphocytes : B & T cells

Phagocytosis

ANTIGEN DAN ANTIBODI

ANTIGEN

Substansi ASING yang dapat merangsang komponen respon imun .Contoh: bakteri, virus, fungi, parasit dllDapat masuk melalui oral, inhalasi, injeksi dll

Syarat antigen

• Keasingan

• Sifat fisik (ukuran molekul)

• Kompleksitas struktur

• Muatan

• Kemampuan masuk

Page 6: Rangkuman IMUNOLOGI

- Epitop atau Antigen Determinat : area yang dikenal oleh antibodi / Satu sisi atau bagian dari antigen yang mempunyai sifat spesifik dan dapat berikatan dengan bagian spesifik dari antibodi

- Paratope atau Antigen Binding Site : area pada antibodi yang mengenal sisi antigen

Hapten Suatu substansia yang hanya mempunyai satu determinan antigenik namun tidak mampu merangsang respon imunitas bila tidak digabung dengan protein karier.

JENIS ANTIGEN BERDASAR EPITOP

1. UNIDETERMINAN:

- UNIVALEN

- MULTIVALEN

2. MULTIDETERMINAN:

- UNIVALEN

- MULTIVALEN

BAHAN KIMIA ANTIGEN

1. POLISAKARIDA

- BERSIFAT IMUNOGENIK

- BAGIAN PERMUKAAN SEL MIKROORGANISME

- RESPON IMUN: PEMBENTUKAN ANTIBODI

2. LIPID

- NON-IMUNOGENIK

- HAPTEN IMUNOGENIK BILA BERIKATAN DG CARRIER PROTEIN

3. ASAM NUKLEAT

- NON-IMUNOGENIK

- IMUNOGENIK BILA BERIKATAN DG CARRIER PROTEIN

Page 7: Rangkuman IMUNOLOGI

4. PROTEIN

- IMUNOGENIK

- UMUMNYA MULTIDETERMINAN DAN UNIVALEN - TOKSIN MIKROBA,ENZIM

KLASIFIKASI ANTIGEN

ANRIBODI

• Molekul yang berikatan spesifik dengan antigen yang dihasilkan oleh sel plasma berupa protein terlarut ke dalam darah atau cairan limfe , disebut juga immunoglobulin

STRUKTUR ANTIBODI

4 rantai peptida

2 rantai panjang identik heavy chains (BM tinggi = 25.000)

Kappa dan lambda

2 rantai pendek identik ligaht chains (BM rendah=50.000)

5 tipe heavy chain

Gamma IgG

Mu IgM

Alpha IgA

Epsilon IgE

Delta IgD.

Dihubungkan oleh ikatan disulfida ikatan kovalen antara atom sulfur dalam asam amino huruf Y arm, stem, hinge region.

Page 8: Rangkuman IMUNOLOGI

Stem = Fc region (fragmen yang bisa dikristalisasi) dibentuk oleh 2 bagian bawah heavy chain

Arm Fab (fragment, antigen binding) dibentuk oleh light chain dan bagian ujung amino dari heavy chain.

Variable region ikatan dengan antigen

Berbeda untuk masing-masing antigen

IgG

Dominan dalam respon sekunder

Penting sebagai pertahanan thdap bakteri dan virus

IgM

Page 9: Rangkuman IMUNOLOGI

Dihubungkan ikatan disulfida melingkar dan polipeptida pending joining chain

Berperan pada fase awal respon imun

Terdapat pada permukaan sel B

Lebih efisien dalam aktivasi komplemen, netralisasi dan aglutinasi dibanding IgG

Dapat dibentuk fetus

IgA

Terdapat pada sekret air susu, saliva, air mata, sekret traktus digestivus, intestinal dan genital

Melindungi mukosa dari serangan bakteri dan virus

RESPON IMUN

Page 10: Rangkuman IMUNOLOGI

IgE

Berikatan dengan reseptor di sel mast dan basofil pencetusan pelepasan cepat dari histamin inflamasi

Ex : alergi dan infeksi parasit

Page 11: Rangkuman IMUNOLOGI

INNATE AND ADAPTIVE

Sistem imun : semua mekanisme yg digunakan tubuh untuk mempertahankan keutuhan tubuh sebagai perlindungan terhadap bahaya yg dapat ditimbulkan berbagai bahan dlm lingkungan hidup.

Imunitas : adalah merupakan jawaban reaksi tubuh terhadap bahan asing secara molekuler maupun seluler.

SISTEM PERTAHANAN TUBUH :

Page 12: Rangkuman IMUNOLOGI

Penjelasan

1. PERTAHANAN FISIK / MEKANIK- Kulit, Selaput lendir, Silia, Batuk & Bersin - Kulit rusak akibat luka bakar - Selaput lendir rusak krn asap rokok - Tekanan oksigen ↑ paru bagian atas

2. PERTAHANAN BIOKIMIAWI- pH asam keringat, sekresi sebaseus serta asam lemak yg dilepas kulit b’sifat asam

denaturasi protein membran bakteri # infeksi. - Lisozim di keringat, ludah, air mata, ASI perlindungan thd bakteri gram (+ m’rusak

peptidoglikan dinding sel bakteri - Enzim Lakto oksidase di ASI & Saliva m’rusak dinding sel mikroba kebocoran

sitoplasma. - Antibodi & Komplemen di Saliva berfungsi sbg opsonisasi bakteri.- Asam Neuraminik di ASI bersifat sbg antibakterial terhadap E. Coli & Stafilokokus - Asam Klorida di Lambung m’ciptakan suasana asam yg dpt m’cegah infeksi.- Enzim Proteolitik, Antibodi & Empedu di usus halus menciptakan suasana yg dpt

m’cegah infeksi.- pH asam di Vagina m’cegah infeksi M.O- Spermin di Sperma m’cegah infeksi M.O- Laktoferin & Transferin di serum m’ikat Fe (besi) yg mrp metabolit esensial utk

pertumbuhan M.O spt Pseudomonas.3. Pertahanan Humoral

Page 13: Rangkuman IMUNOLOGI

4. Pertahanan selularContoh Sel fagosit ada sel mononuklear contoh monosit, makrofag dan Polimorfonuklear contoh eusinofil (bertidak sebagai antiparasit), neutrofil (bertindak sebagai antivirus), limfosit (bertindak sebagai antibakteri), basofil.

SISTEM IMUN SPESIFIK (Adaptive Immunity System)

Sistem pertahanan tubuh lapis kedua bila innate immunity tdk mampu mengeliminasi agen penyakit.

Page 14: Rangkuman IMUNOLOGI

Sel limfosit T menghasilkan sel T

Sel T adalah sel yang berperan dalam sistem imun spesifik selular

Sel T terdiri dari dari

Page 15: Rangkuman IMUNOLOGI

1. set T sitotoksik berfungsi untuk membunuh virus atau antigen yang mempunyai virulensi tinggi terutama untuk yang intraselular.

2. Sel T helper terbagi menjadi Sel T helper 1 berperan untuk mengaktifkan makrofag yang bekerja membantu sistem imun spesifik ( berperan fagositosis dan pembersih agen infesius yang telah mati) dan non spesifik ( berfungsi fagositosis saja). Sel T helper 2 berfungsi Mengaktifkan sel B untuk berdiferensiasi menjadi sel plasma (sel plasma menghasilkan immunoglobulin) dan sel memory (berfungsi pengingat agen infesius yang masuk).

3. Sel T regulator atau sel T suspensor berfungsi mengontrol kerja sel T helper supaya tidak berlebihan. Apabila berlebihan akan terjadi autoimun.

Sel limfosit B mengahasilkan sel B

Sistem imun humoral spesifik

Berkembang jadi :

- Sel plasma yg memproduksi antibodi

Ig G, Ig M, Ig A, Ig D, Ig E

- Sel-sel B-memori :

Menyimpan informasi ttg Antigen

segera mengenali pd kontak ulang

LYMPOID SYSTEM

Organ limpoid primer- Tyhmusfungsianatomi : sel T maturasi (timocyt)- Bone marrow ( BM ), fungsianatomi :

a. Hematopoiesisb. Selinduk differentiation.

Organ limpoidsekunder (peripheral): - Lien,fungsianatomi

a. white pulps T cellb. red pulps dendritic cell, B cell, macrophage, erythrocytec. the I.R was begun.

- kelenjargetahbeningperifer, fungsianatomi :

a. korteks sel Bb. para korteks sel Tc. perifer Ag filtrasi & I.R dimulai

Page 16: Rangkuman IMUNOLOGI

SISTEMretikuloendotelial(RES), Terdiri dari:

- Monositdalam darah perifer- Makrofagdalam hati, lien, kelenjar getah bening- Timus, BM.- seldendritik- Sel Langerhansdi kulit- Selgliadisistem saraf pusat(SSP)

Imunokompetent cell- Neutrofil (sel PMN)

Opsonin molekul lapisan Ag mempermudahproses fagositosis: dengan antibodi spesifik atau komplemen (C / c)

- eosinofil    Penting dalam infeksi parasit & alergi.

- Basophile & sel mast    Penting dalam infeksi parasit & alergi, degranulasi sel-sel pelepasan mediator vasoaktif.

- Monosit & makrofag   Sel fagosit profesional, memiliki multifungsi yaitu dalam RES sebagai APC (antigen presenting sel), dalam pengolahan dan penyajian antigen oleh sel T; memproduksi sitokin dan penting dalam selular IR.

- sel Dendritik   Sebagai APC, lebih banyak terdapat pada lien &kelenjargetah bening yang mengandung sel T.

SelLimposid( Berperandalam I.R spesifik )Limfosit B (sel B)di produksidalamsumsum tulang, pada unggas diproduksi di Bursa Fabricius. berTransformasimenjadi sel plasma (plasmocyt).10-15% dari limfosit, juga sebagai APC.

- T/Tsel limfositFungsi: regulatorI.R.dan efektorsel. Darisumsum tulang ketimusuntuk pematangan (maturasi).70-80% darilimfosit, hidupdalamjangkawaktu yang panjang, resirkulasi, menghasilkanbeberapa jenissitokin.

Pembagiandalamsu-populasiberdasarfungsinya :1. Th (T helper) Cell:     Permukaan penanda: TCD4     Regulasi :

- Th1 selular I R- Th2 humoral I R

Page 17: Rangkuman IMUNOLOGI

2. Tc (T sitotoksik) = sel CTL:   Surface marker : TCD8, adalah efektor sitotoksik untuksel yang terinfeksi virus dan mikrobaintraseluler

3. Ts (T supresor) sel:     Sebagai TCD8 juga, sebagai sel regulator

Sel&TcmengenaliAgspesifikhanyajikaAgmengikatprotein kodeolehMHCgen(major histocompatibility complex) pada selpermukaan tubuh.

Sel NK(Sel Natural Killer):- Tidak memilikipenandapermukaan sepertiselT&B- Tindakan tertentuterhadapseltumornon&sel yang terinfeksioleh mikrobaintraseluler- Bentuk: LGL(limfosit granularbesar)10-15% daridarah perifer.

MAJOR HISTOCOMPABILITY COMPLEX

MHC adalahMolekul permukaan sel yang dikodekan oleh sebagian besar keluarga gen di semua veterbrata.

MHC berfungsi dalam kekebalan tubuh atau proses imunitas. Gen-gen MHC mempunyai peran penting dalam respon-respon imun terhadap protein antigen.

Hal ini karena limfosit T dengan antigen spsifik tidak dapat mengenali antigen dalam bentuk bebas atau terlarut, tetapi hanya mengenali antigen dalam bentuk peptida yang terikat secara kovalen dengan molekul MHC. Dengan kata lain, MHC membantu memaparkan peptida-peptida antigen kepada limfosit T.

Tipe MHC : - MHC class I- MHC class II

MHC class Io Molekul MHC kelas I mengkodekan antigen yang terdapat pada semua sel dan dikenali

dalam hubungannya dengan antigen, yaitu oleh sel sitotoksik. o MHC 1 bekerja di luar sel atau ekstraseluler.o Bagian yang paling besar dari rantai berat terdiri atas tiga domain yaitu α1, α2dan α3yang

menonjol ke permukaan sel.

Page 18: Rangkuman IMUNOLOGI

o Siklus MHC class I

Antigen masuk ke dalam darah, kemudian secara langsung makrophagememakan antigen tersebut dalam proses

phagositosis,sehingga antigen akan masuk ke dalam tubuh si makrophage.Setelah berada di dalam sel makrophage, antigen akan di pecah atau di fragmen-fragmen sehingga bagian yang patogenik akan terpisah dengan yang tidak terpisah. Yang bertugas memfragmen adalah enzim lisosom yang ada pada tubuh makrophage.Setelah itu MHC 1 akan berikatan pada setiap fragmen,akan tetapi hanya bagian yang patogeniklah yang akan dipresentasikan melalui media APC (Antigen Presenting Cell).Presentasi itu akan di respon oleh sel T reseptor /CD 8 (CD Killer).

MHC class I

o glikoprotein transmembran, yang terdiri dari rantai polipeptida α dan β dengan masing-masing berat molekul 34 kDa dan 28 kDa. Bagian ekstraseluler dari rantai α dan β molekul MHC kelas II masing-masing terlipat membentuk sepasang globulair domain yaitu α1dan α2atau β1dan β2.

o MHC II merupakan MHC yang bertindak di Intraseluler

Page 19: Rangkuman IMUNOLOGI

o Struktur MHC class II

o Siklus MHC class II