RANGKUMAN DOKTRIN MANUSIA dan DOSA.docx

13
RANGKUMAN DOKTRIN MANUSIA dan DOSA A. Manusia Dalam Penciptaan Banyak sekali pertanyaan mengenai “Siapakah Manusia” itu sebenarnya. Banyak sekali jawaban yang dimiliki, tetapi tidak ada yang pasti. Secara umum jawaban yang diperkirakan adalah melihat manusia lebih tinggi atau lebih rendah daripada yang seharusnya. Dalam hal ini, upaya untuk memahami siapakah manusia itu sendiri, harus kembali kepada Sumber asli manusia, yaitu diri Allah sendiri, oleh karena Alkitab mengatakan bahwa manusia merupakan karya agung Allah yang diciptakan menurut gambar dan rupa-Nya. Doktrin Manusia dan Dosa dapat dikatakan sebagai Antropologi Kristen yang berfokus pada upaya memahami manusia dari sudut pandang rencana Allah di dalam esensi, eksistensi, dan tujuan keberadaan manusia di dalam dunia. 1. Pentingnya Mempelajari Doktrin Manusia Manusia adalah ciptaan Allah yang paling mulia di antara semua ciptaan lain. Pemazmur mengatakan bahwa manusia dibuat hampir sama seperti Allah dan dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat (Maz 8:6). Manfaat dari pembelajaran Doktrin Manusia dan Dosa adalah : a) Menolong manusia itu sendiri untuk memahami siapakah Allah. Karena ada bagian milik Allah yang terdapat di dalam diri manusia. Apa yang Allah lakukan akan menjadi jembatan pengertian untuk memahami Sang Pencipta. DOKTRIN MANUSIA dan Dosa 1

Transcript of RANGKUMAN DOKTRIN MANUSIA dan DOSA.docx

Page 1: RANGKUMAN DOKTRIN MANUSIA dan DOSA.docx

RANGKUMAN DOKTRIN MANUSIA dan DOSA

A. Manusia Dalam Penciptaan

Banyak sekali pertanyaan mengenai “Siapakah Manusia” itu sebenarnya. Banyak sekali

jawaban yang dimiliki, tetapi tidak ada yang pasti. Secara umum jawaban yang diperkirakan

adalah melihat manusia lebih tinggi atau lebih rendah daripada yang seharusnya.

Dalam hal ini, upaya untuk memahami siapakah manusia itu sendiri, harus kembali

kepada Sumber asli manusia, yaitu diri Allah sendiri, oleh karena Alkitab mengatakan bahwa

manusia merupakan karya agung Allah yang diciptakan menurut gambar dan rupa-Nya.

Doktrin Manusia dan Dosa dapat dikatakan sebagai Antropologi Kristen yang berfokus

pada upaya memahami manusia dari sudut pandang rencana Allah di dalam esensi, eksistensi,

dan tujuan keberadaan manusia di dalam dunia.

1. Pentingnya Mempelajari Doktrin Manusia

Manusia adalah ciptaan Allah yang paling mulia di antara semua ciptaan lain. Pemazmur

mengatakan bahwa manusia dibuat hampir sama seperti Allah dan dimahkotai dengan

kemuliaan dan hormat (Maz 8:6).

Manfaat dari pembelajaran Doktrin Manusia dan Dosa adalah :

a) Menolong manusia itu sendiri untuk memahami siapakah Allah. Karena ada bagian

milik Allah yang terdapat di dalam diri manusia. Apa yang Allah lakukan akan

menjadi jembatan pengertian untuk memahami Sang Pencipta.

b) Membawa manusia untuk memahami dirinya sesuai dengan tujuan penciptaan.

Manusia adalah ciptaan Allah yang harus berdiri di hadapan Pencipta-Nya dan

memberikan pertanggungjawaban atas keberadaannya di bumi ini.

c) Menolong setiap orang percaya untuk memahami kehidupan barunya sebagai umat

tebusan Allah di dalam Yesus Kristus.

d) Menolong memahami natur Kristus, dalam kaitannya dengan natur manusia, oleh

karena Kristus di dalam tubuh inkarnasi-Nya sebagai manusia sejati menunjukkan

bagaimanakah seharusnya seorang manusia hidup di hadapan Allah.

e) Membawa manusia untuk memahami tingkatan kehidupan yang lebih tinggi, anggun,

mulia, terhormat, dan agung daripada yang pernah atau mungkin dicapai oleh konsep-

konsep Antropologi lain ataupun filsafat-filsafat non Kristen.

DOKTRIN MANUSIA dan Dosa 1

Page 2: RANGKUMAN DOKTRIN MANUSIA dan DOSA.docx

f) Memperlengkapi setiap pelayanan penginjilan dan pastoral dengan memberikan

pemahaman mengenai keberadaan manusia di hadapan Allah dan mengapa manusia

membutuhkan injil.

g) Menolong manusia untuk memahami semua doktrin lainnya di dalam Alkitab.

Dalam hal lainnya, kita dapat menemukan perbedaan antara Antropologi Kristen dan non

Kristen. Di dalam iman Kristeb, upaya pemahaman tentang Siapakah Manusi itu tidak

berhenti pada konsep tentang manusia dan eksistensi diri sendiri. Alkitab memberikan target

yang lebih jauh, yaitu perubahan secara mendasar di dalam diri manusia, dari status lama di

dalam keberdosaan kepada status baru di dalam Kristus (2Kor 5:17). Jadi, apa yang

ditegaskan oleh Alkitab bukanlah interpretasi ulang yang didasarkan pada perkembangan

zaman, melainkan kembali kepada kebenaran Allah dan menemukan keberadaan diri manusia

sebagaimana yang seharusnya di dalam rencana kekal Allah. Dengan kata lain, Antropologi

Kristen bersandar mutlak pada Allah dan bukan manusia.

2. Manusia Dalam Penciptaan

Alkitab mengungkapkan posisi manusia sebagai ciptaan yang unik dan khusus di dalam

keseluruhan sejarah penciptaan Allah.

Manusia adalah ciptaan

Pandangan iman Kristen akan manusia adalah kepercayaan bahwa Allah adalah

Pencipta dan bahwa Ia menciptakan manusia. Semua ciptaan Allah bergantung

sepenuhnya pada Allah (Neh 9:6 ; Kis 17:25,28).

Manusia adalah pribadi

Manusia bukan hanya ciptaan tetapi juga sebagai pribadi. Menjadi pribadi berarti

ia memiliki semacam kebebasan (bukan kebebasan absolut tetapi relatif) yang

akan memampukannya untuk membuat berbagai keputusan, menetapkan tujuan,

dan pilihan. Manusia sebagai pribadi berarti manusia yang memberi arti

kehidupannya berdasarkan pada setiap keputusan yang dibuatnya.

Manusia merupakan ciptaan menurut Gambar dan rupa Allah

Gambar dan rupa Allah didalam diri manusia membedakan manusia dari semua

ciptaan lainnya dan sekaligus memberikan kehormatan dan kemuliaan yang tidak

terkira. Gambar dan rupa Allah meliputi sifat , baik yang natural maupun

supernatural. Tetapi, itu semua akan rusak jika manusia itu jatuh pada dosa.

3. Kedudukan Manusia dalam Penciptaan

DOKTRIN MANUSIA dan Dosa 2

Page 3: RANGKUMAN DOKTRIN MANUSIA dan DOSA.docx

Allah menciptakan manusia pada hari terakhir, memberikan makna bahwa manusia

memiliki kedudukan diatas alam semesta, tetapi berada dibawah Allah. Hal ini membuat

manusia berada dalam 3 hubungan, yaitu :

Hubungan dengan Allah yang menciptakan, memberkati, dan memberikan mandat

budaya kepadanya

Maksud dari hubungan ini adalah manusia secara total bergantung dan

bertanggungjawab pada Allah. Ini merupakan hubungan yang paling penting. Jika

manusia berusaha lepas dari Allah, dan menjadi budak “dosa”, maka manusia akan

mati. Hubungan ini merupakan dasar Antropologi Kristen.

Hubungan dengan sesamanya

Manusia adalah mahkluk yang memerlukan persekutuan dengan sesamanya dan

menunjukkan bahwa ia adalah mahkluk sosial.

Hubungan dengan Alam

Manusia memiliki tugas untuk menguasai dan menaklukkan alam. Dalam hal ini,

manusia menunjukkan aspek esensial yang diberikan Allah bahwa ia adalah pengatur

dan penatalayan dari semua yang ada. Maka disini, manusia adalah wakil Allah dalam

ciptaan.

4. Unsur Pokok Natur Manusia

Ada dua pandangan mengenai unsur ini, yaitu:

a. Pandangan Dikitomi

Pandangan ini menyatakan manusia terdiri dari dua bagian yaitu roh dan jiwa (Mat

6:25 ; 10:28) atau tubuh dan roh (Pkh 12:7 ; 1Kor 5:3 , 5). Tubuh menunjukkan pada

fisik/materi. Sedangkan roh/jiwa berkaitan dengan bagian rohani/non materi.

b. Pandangan Trikotomi

Manusia terdiri dari 3 unsur : tubuh, jiwa, dan roh. Tubuh berkaitan dengan

fisik/materi. Jiwa adalah bagian non materi yang memberikan hidup secara biologis

dan memiliki kemampuan rasional, moral, kesadaran diri. Sementara roh adalah

bagian yang berkaitan dengan Allah.

5. Unsur Gambar dan Rupa

DOKTRIN MANUSIA dan Dosa 3

Page 4: RANGKUMAN DOKTRIN MANUSIA dan DOSA.docx

Ada dua bagian Alkitab yang membahas unsur-unsur dari gambar-rupa Allah yaitu Efesus

4:24 dan Kolose 3:10. Dari kedua bagian Alkitab tersebut, terdapat 3 unsur penting dari

gambar-rupa Allah di dalam manusia , yaitu kebenaran, kekudusan, dan pengetahuan yang

sesungguhnya. Ketiga bagian ini membuat manusia sepenuhnya berbeda dengan ciptaan lain.

a. Pengetahuan

Sebelum kejatuhan manusia ke dalam dosa, manusia tersebut sudah memiliki

pengetahuan yang benar tentang Allah dan mampu memahami pernyataan Allah

mengenai diri dan kehendakNya dengan sempurna. Manusia pertama mempraktikan

pengetahuannya sebelum jatuh ke dalam dosa dengan melakukan kehendak Allah. Ia

juga memberi nama pada setiap ciptaan , dan bahkan memberi nama kepada

perempuan yang diberikan Tuhan kepadanya.

b. Kekudusan

Didalam kekudusan yang sejati, manusia dapat hidup dan berinteraksi sepenuhnya

kepada Allah. Manusia memiliki sikap hati yang benar di hadapan Allah tanpa harus

merasa takut dan bersalah. Manusia juga menjalankan fungsi seorang imam. Ketika

manusia jatuh ke dalam dosa, dia melarikan diri dari persekutuannya dengan Allah.

Mereka bersembunyi di dalam rasa ketakutan.

c. Kebenaran

Sebelum kejatuhan manusia ke dalam dosa, manusia menginginkan dan melakukan

semua kebenaran Tuhan di dalam ketaatan yang sempurna. Manusia menjalankan

semua perintah Tuhan untuk mengatur semua yang telahdipercayakan Tuhan

kepadanya dalam kebenaran. Ini sama saja dengan unsur hukum. Manusia sedang

menjalankan perannya sebagai rajaa di tengah-tengah dunia ciptaan.

6. Tanggung Jawab Manusia sebagai Gambar dan Rupa Allah

Manusia memiliki potensi yang besar sebagaimana Allah mempercayakan semua ciptaan

yang ada di bumi kepadanya. Manusia memiliki tugas:

a. Wakil Allah di dunia ciptaan

Manusia mewakili keberadaan Allah di dalam dunia ciptaan-Nya.

b. Wakil Allah untuk menyatakan kemuliaan Allah di dalam dunia ciptaan

Melalui diri manusia, semua ciptaan yang lain dapat melihat kemuliaan dan

keagungan diri Allah.

c. Wakil Allah di dalam menjalankan pemerintahan Allah di di dalam dunia ciptaan

DOKTRIN MANUSIA dan Dosa 4

Page 5: RANGKUMAN DOKTRIN MANUSIA dan DOSA.docx

Manusia diberi hak untuk mengatur semua ciptaan yang ada di dalam dunia, binatang,

tumbuh-tumbuhan. Sehingga manusia mencerminkan kuasa Allah di atas seluruh

bumi.

d. Bersekutu dengan Allah

Manusia memiliki potensi untuk bersekutu dengan Penciptanya. Allah menciptakan

manusia bagi diri-Nya sendiri sehingga Allah dapat bersekutu dengan mereka.

DOKTRIN MANUSIA dan Dosa 5

Page 6: RANGKUMAN DOKTRIN MANUSIA dan DOSA.docx

B. Manusia Dalam Kejatuhan dan Keberdosaan

Kejatuhan manusia ke dalam dosa bukan hanya dongeng ataupun cerita saja, melainkan

Alkitab sudah mencatatnya dalam Kitab Perjanjian Lama. Adam dan Hawa merupakan

manusia yang pertama jatuh ke dalam dosa.

Dosa yang dilakukan Adam dan Hawa merupakan pilihan yang ditetapkan dalam

kesadaran sepenuhnya dan utuh. Dimana mereka dipengaruhi oleh iblis yang diwakili oleh

ular , untuk melakukan perbuatan yang melanggar perintah Allah.

Adam dan Hawa pernah berada dalam 2 keadaan, yaitu keadaan tanpa dosa dan keadaan

berdosa. Tindakan ketidaktaatan mereka yang pertama berdasarkan pilihan secara sadar yang

membawa mereka kepada konsekuensi berhadapan dengan pernghukuman Allah yaitu

kematian. Alkitab menyatakan bahwa keturunan dari Adam dan Hawa adalah berdosa.

Alkitab menyatakan bahwa dosa adalah fakta bahwa manusia telah melanggar perintah

Allah. Dosa didefinisikan sebagai pelanggaran terhadap hukum Allah (1Yoh 4)

1. Apakah Dosa itu?

Definisi dosa berdasarkan Alkitab yaitu:

“Tidak kena sasaran” atau “tidak sampai tujuan”

Maksudnya adalah dosa tidak sampai atau menyimpang dari maksud Allah .

(Berdasarkan Kej 4:7 ; Kel 9:27 ; Bil 6:11 ; Maz 51:4,6 ; Ams 8:36 ; Rom 3:23)

Durhaka

Melawan perintah Allah dan melakukan bidat. (Berdasarkan Maz 51:3 , Ams 28:2)

Kejahatan

Berkaitan dengan keadaan hati dan tabiat yang jahat . (Berdasarkan Kej 15:16 ; Maz

32:5 ; Yes 5:18)

Pelanggaran

Menyimpang dari yang seharusnya . Berhubungan dengan hukuman Allah yang pasti.

(Berdasarkan Rom 4:15)

Kejahatan

Menunjukkan keadaan hati dan pikiran . (Berdasarkan 1Yoh 1:9 ; 5:17)

Kefasikan

Melawan pada tabiat Allah. (Berdasarkan Rom 1:18 ; Yudas 14-15)

Kesalahan

Tidak berdiri teguh pada saat harus teguh. (Berdasarkan Mat 6:14-15 ; Gal 6:1)

2. Sifat Dasar Dosa

DOKTRIN MANUSIA dan Dosa 6

Page 7: RANGKUMAN DOKTRIN MANUSIA dan DOSA.docx

Dosa yang selama ini dibuat manusia akan berakhir pada kematian. Itu hukuman atas

manusia yang melanggar perintah Allah. Oleh karena itu, banyak ahli yang mendefinisikan

dosa agar tidak terlihat menakutkan. Dosa dapat dilihat sebagai :

a. Suatu pengetahuan yang sudah ketinggalan zaman.

b. Sebuah penyakit, sesuatu yang berada di luar manusia dan jika manusia berbuat dosa,

maka kesalahannya bukan karena kesalahan manusia.

c. Pengaruh dari lingkungan yang jahat, bahwa manusia pada dasarnya adalah baik,

namun karena lingkungan di mana dia hidup sudah tercemar, maka hal ini berdampak

dalam kehidupannya.

d. Sebuah kealpaan, bahwa manusia telah lalai kepada sesama manusia dan melakukan

perbuatan salah.

Alkitab mendefinisikan dosa sebagai “pelanggaran hukum Allah,” “berbuat durhaka” (1Yoh

3:4). Dosa merupakan kondisi ketidaksesuaian dengan hukum Allah dan sebagai lawan dari

kasih yang dituntut oleh hukum Allah.

3. Akibat dari Dosa

Dosa bukanlah hal yang sederhana dan perbuatan dosa telah memberikan dampak serius

dalam hal relasi dengan Allah, sesama, dan ciptaan lainnya.

Akibat dari dosa yang telah ditimbulkan oleh manusia adalah :

a. Dalam relasi dengan Allah

Dosa telah membawa manusia pada posisi keterpisahan dari Allah. Dosa membuat

persekutuan antara manusia dengan Allah menjadi rusak. Manusia berutang kepada

Allah atas dosa-dosa yang dilakukannya dan berada di bawah kutuk dan hukuman

Allah dan harus mempertanggungjawabkan semuanya. Dosa telah mendatangkan

murka Allah.

b. Dalam relasi dengan diri sendiri

Manusia mengalami perubahan menjadi orang berdosa, berada dalam keadaan rusak

total. Artinya, semua yang dilakukannya mempunyai kecenderungan berdosa.

Manusia telah kehilangan kemulian Allah dan tidak dapat memperbaiki diri atau

mengubah statusnya ini. Mereka tidak dapat menyelamatkan diri sendiri kecuali

berharap pada belas kasihan Allah di dalam pengampunan-Nya.

c. Dalam relasi dengan umat manusia

Akibat dari dosa Adam-Hawa, manusia dilahirkan dalam kondisi berdosa. Semua

manusia telah menjadi budak dosa. Semua aspek hidupnya, baik pikiran, perasaan,

DOKTRIN MANUSIA dan Dosa 7

Page 8: RANGKUMAN DOKTRIN MANUSIA dan DOSA.docx

dan tindakan, dikuasai oleh dosa. Dengan demikian, tidak ada manusia yang luput

dari dosa.

4. Orang Kristen dan Dosa

Pada waktu seseorang percaya kepada Kristus di dalam kehidupannya, maka hal ini

adalah pengalaman yang besar di dalam hidupnya. Inilah pengalaman perubahan di dalam

banyak hal, antara lain perubahan status dari orang berdosa menjadi orang dibenarkan.

Alkitab mengajarkan bahwa natir keselamatan yang diterima oleh orang percaya sangat

bergantung pada natur pekerjaan penebusan Kristus bagi mereka. Penebusan Kristus hanya

terjadi satu kali saja di dalam sejarah, sempurna, dan berdampak selama-lamanya. Hal inilah

yang diterima oleh orang percaya. Semua dosa-dosa mereka sudah diampuni. Mereka semua

dibenarkan berdasarkan kematian Kristus bagi mereka.

Menjadi orang percaya kepada Yesus, belum tentu terlepas dari dosa. Orang percaya

masih mungkin jatuh ke dalam dosa, namun sekarang perbuatan dosa yang dilakukannya ini

merupakan sesuatu yang tidak harus terjadi.

Bagi mereka yang belum percaya kepada Yesus, perbuatan dosa merupakan sebuah keadaan

yang tidak terelakkan karena secara kondisi mereka memang berada di dalam perbuatan dosa.

Namun, bagi orang yang percaya kepada Kristus, perbuatan dosa yang terjadi bukanlah

keharusan. Mereka tidak lagi berada di bawah perbuatan dosa.

Alkitab mengajarkan jalan keluar bagi setiap orang percaya ketika mereka terjatuh

kedalam dosa adalah melalui pengakuan dosa yang membawa kepada pengampunan (1Yoh

1:9). Manusia harus secara terbuka mengakui segala dosanya di hadapan Allah tanpa harus

ditutup-tutupi lagi. Allah mengetahui dan menyediakan pengampunan yang diterima orang

percaya melalui iman berdasarkan janji Allah.

Perlu kita ketahui bahwa tidak ada penghakiman bagi orang yang percaya kepada Yesus.

Semua orang percaya sedang menuju ke dalam sorga berdasarkan jaminan dan janji Allah di

dalam firman-Nya.

Allah tidak akan pernah membiarkan anak-anakNya bermain-main dengan dosa. Ia tidak

akan menyayangkan jika harus mendidik dengan keras dengan cara menghajarnya. Tindakan

ini dilakukan oleh Allah atas dasar kasihNya yang besar, namun sifat kasih ini tidak dapat

mengabaikan sifat keadilan Allah. Tindakan disiplin Allah dilakukan-Nya justru karena Ia

mengakui manusia sebagai anak.

DOKTRIN MANUSIA dan Dosa 8