RANGKUMAN DOKTRIN MANUSIA dan DOSA.docx
-
Upload
armyta-agustina -
Category
Documents
-
view
431 -
download
8
Transcript of RANGKUMAN DOKTRIN MANUSIA dan DOSA.docx
![Page 1: RANGKUMAN DOKTRIN MANUSIA dan DOSA.docx](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082420/557213f4497959fc0b936808/html5/thumbnails/1.jpg)
RANGKUMAN DOKTRIN MANUSIA dan DOSA
A. Manusia Dalam Penciptaan
Banyak sekali pertanyaan mengenai “Siapakah Manusia” itu sebenarnya. Banyak sekali
jawaban yang dimiliki, tetapi tidak ada yang pasti. Secara umum jawaban yang diperkirakan
adalah melihat manusia lebih tinggi atau lebih rendah daripada yang seharusnya.
Dalam hal ini, upaya untuk memahami siapakah manusia itu sendiri, harus kembali
kepada Sumber asli manusia, yaitu diri Allah sendiri, oleh karena Alkitab mengatakan bahwa
manusia merupakan karya agung Allah yang diciptakan menurut gambar dan rupa-Nya.
Doktrin Manusia dan Dosa dapat dikatakan sebagai Antropologi Kristen yang berfokus
pada upaya memahami manusia dari sudut pandang rencana Allah di dalam esensi, eksistensi,
dan tujuan keberadaan manusia di dalam dunia.
1. Pentingnya Mempelajari Doktrin Manusia
Manusia adalah ciptaan Allah yang paling mulia di antara semua ciptaan lain. Pemazmur
mengatakan bahwa manusia dibuat hampir sama seperti Allah dan dimahkotai dengan
kemuliaan dan hormat (Maz 8:6).
Manfaat dari pembelajaran Doktrin Manusia dan Dosa adalah :
a) Menolong manusia itu sendiri untuk memahami siapakah Allah. Karena ada bagian
milik Allah yang terdapat di dalam diri manusia. Apa yang Allah lakukan akan
menjadi jembatan pengertian untuk memahami Sang Pencipta.
b) Membawa manusia untuk memahami dirinya sesuai dengan tujuan penciptaan.
Manusia adalah ciptaan Allah yang harus berdiri di hadapan Pencipta-Nya dan
memberikan pertanggungjawaban atas keberadaannya di bumi ini.
c) Menolong setiap orang percaya untuk memahami kehidupan barunya sebagai umat
tebusan Allah di dalam Yesus Kristus.
d) Menolong memahami natur Kristus, dalam kaitannya dengan natur manusia, oleh
karena Kristus di dalam tubuh inkarnasi-Nya sebagai manusia sejati menunjukkan
bagaimanakah seharusnya seorang manusia hidup di hadapan Allah.
e) Membawa manusia untuk memahami tingkatan kehidupan yang lebih tinggi, anggun,
mulia, terhormat, dan agung daripada yang pernah atau mungkin dicapai oleh konsep-
konsep Antropologi lain ataupun filsafat-filsafat non Kristen.
DOKTRIN MANUSIA dan Dosa 1
![Page 2: RANGKUMAN DOKTRIN MANUSIA dan DOSA.docx](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082420/557213f4497959fc0b936808/html5/thumbnails/2.jpg)
f) Memperlengkapi setiap pelayanan penginjilan dan pastoral dengan memberikan
pemahaman mengenai keberadaan manusia di hadapan Allah dan mengapa manusia
membutuhkan injil.
g) Menolong manusia untuk memahami semua doktrin lainnya di dalam Alkitab.
Dalam hal lainnya, kita dapat menemukan perbedaan antara Antropologi Kristen dan non
Kristen. Di dalam iman Kristeb, upaya pemahaman tentang Siapakah Manusi itu tidak
berhenti pada konsep tentang manusia dan eksistensi diri sendiri. Alkitab memberikan target
yang lebih jauh, yaitu perubahan secara mendasar di dalam diri manusia, dari status lama di
dalam keberdosaan kepada status baru di dalam Kristus (2Kor 5:17). Jadi, apa yang
ditegaskan oleh Alkitab bukanlah interpretasi ulang yang didasarkan pada perkembangan
zaman, melainkan kembali kepada kebenaran Allah dan menemukan keberadaan diri manusia
sebagaimana yang seharusnya di dalam rencana kekal Allah. Dengan kata lain, Antropologi
Kristen bersandar mutlak pada Allah dan bukan manusia.
2. Manusia Dalam Penciptaan
Alkitab mengungkapkan posisi manusia sebagai ciptaan yang unik dan khusus di dalam
keseluruhan sejarah penciptaan Allah.
Manusia adalah ciptaan
Pandangan iman Kristen akan manusia adalah kepercayaan bahwa Allah adalah
Pencipta dan bahwa Ia menciptakan manusia. Semua ciptaan Allah bergantung
sepenuhnya pada Allah (Neh 9:6 ; Kis 17:25,28).
Manusia adalah pribadi
Manusia bukan hanya ciptaan tetapi juga sebagai pribadi. Menjadi pribadi berarti
ia memiliki semacam kebebasan (bukan kebebasan absolut tetapi relatif) yang
akan memampukannya untuk membuat berbagai keputusan, menetapkan tujuan,
dan pilihan. Manusia sebagai pribadi berarti manusia yang memberi arti
kehidupannya berdasarkan pada setiap keputusan yang dibuatnya.
Manusia merupakan ciptaan menurut Gambar dan rupa Allah
Gambar dan rupa Allah didalam diri manusia membedakan manusia dari semua
ciptaan lainnya dan sekaligus memberikan kehormatan dan kemuliaan yang tidak
terkira. Gambar dan rupa Allah meliputi sifat , baik yang natural maupun
supernatural. Tetapi, itu semua akan rusak jika manusia itu jatuh pada dosa.
3. Kedudukan Manusia dalam Penciptaan
DOKTRIN MANUSIA dan Dosa 2
![Page 3: RANGKUMAN DOKTRIN MANUSIA dan DOSA.docx](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082420/557213f4497959fc0b936808/html5/thumbnails/3.jpg)
Allah menciptakan manusia pada hari terakhir, memberikan makna bahwa manusia
memiliki kedudukan diatas alam semesta, tetapi berada dibawah Allah. Hal ini membuat
manusia berada dalam 3 hubungan, yaitu :
Hubungan dengan Allah yang menciptakan, memberkati, dan memberikan mandat
budaya kepadanya
Maksud dari hubungan ini adalah manusia secara total bergantung dan
bertanggungjawab pada Allah. Ini merupakan hubungan yang paling penting. Jika
manusia berusaha lepas dari Allah, dan menjadi budak “dosa”, maka manusia akan
mati. Hubungan ini merupakan dasar Antropologi Kristen.
Hubungan dengan sesamanya
Manusia adalah mahkluk yang memerlukan persekutuan dengan sesamanya dan
menunjukkan bahwa ia adalah mahkluk sosial.
Hubungan dengan Alam
Manusia memiliki tugas untuk menguasai dan menaklukkan alam. Dalam hal ini,
manusia menunjukkan aspek esensial yang diberikan Allah bahwa ia adalah pengatur
dan penatalayan dari semua yang ada. Maka disini, manusia adalah wakil Allah dalam
ciptaan.
4. Unsur Pokok Natur Manusia
Ada dua pandangan mengenai unsur ini, yaitu:
a. Pandangan Dikitomi
Pandangan ini menyatakan manusia terdiri dari dua bagian yaitu roh dan jiwa (Mat
6:25 ; 10:28) atau tubuh dan roh (Pkh 12:7 ; 1Kor 5:3 , 5). Tubuh menunjukkan pada
fisik/materi. Sedangkan roh/jiwa berkaitan dengan bagian rohani/non materi.
b. Pandangan Trikotomi
Manusia terdiri dari 3 unsur : tubuh, jiwa, dan roh. Tubuh berkaitan dengan
fisik/materi. Jiwa adalah bagian non materi yang memberikan hidup secara biologis
dan memiliki kemampuan rasional, moral, kesadaran diri. Sementara roh adalah
bagian yang berkaitan dengan Allah.
5. Unsur Gambar dan Rupa
DOKTRIN MANUSIA dan Dosa 3
![Page 4: RANGKUMAN DOKTRIN MANUSIA dan DOSA.docx](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082420/557213f4497959fc0b936808/html5/thumbnails/4.jpg)
Ada dua bagian Alkitab yang membahas unsur-unsur dari gambar-rupa Allah yaitu Efesus
4:24 dan Kolose 3:10. Dari kedua bagian Alkitab tersebut, terdapat 3 unsur penting dari
gambar-rupa Allah di dalam manusia , yaitu kebenaran, kekudusan, dan pengetahuan yang
sesungguhnya. Ketiga bagian ini membuat manusia sepenuhnya berbeda dengan ciptaan lain.
a. Pengetahuan
Sebelum kejatuhan manusia ke dalam dosa, manusia tersebut sudah memiliki
pengetahuan yang benar tentang Allah dan mampu memahami pernyataan Allah
mengenai diri dan kehendakNya dengan sempurna. Manusia pertama mempraktikan
pengetahuannya sebelum jatuh ke dalam dosa dengan melakukan kehendak Allah. Ia
juga memberi nama pada setiap ciptaan , dan bahkan memberi nama kepada
perempuan yang diberikan Tuhan kepadanya.
b. Kekudusan
Didalam kekudusan yang sejati, manusia dapat hidup dan berinteraksi sepenuhnya
kepada Allah. Manusia memiliki sikap hati yang benar di hadapan Allah tanpa harus
merasa takut dan bersalah. Manusia juga menjalankan fungsi seorang imam. Ketika
manusia jatuh ke dalam dosa, dia melarikan diri dari persekutuannya dengan Allah.
Mereka bersembunyi di dalam rasa ketakutan.
c. Kebenaran
Sebelum kejatuhan manusia ke dalam dosa, manusia menginginkan dan melakukan
semua kebenaran Tuhan di dalam ketaatan yang sempurna. Manusia menjalankan
semua perintah Tuhan untuk mengatur semua yang telahdipercayakan Tuhan
kepadanya dalam kebenaran. Ini sama saja dengan unsur hukum. Manusia sedang
menjalankan perannya sebagai rajaa di tengah-tengah dunia ciptaan.
6. Tanggung Jawab Manusia sebagai Gambar dan Rupa Allah
Manusia memiliki potensi yang besar sebagaimana Allah mempercayakan semua ciptaan
yang ada di bumi kepadanya. Manusia memiliki tugas:
a. Wakil Allah di dunia ciptaan
Manusia mewakili keberadaan Allah di dalam dunia ciptaan-Nya.
b. Wakil Allah untuk menyatakan kemuliaan Allah di dalam dunia ciptaan
Melalui diri manusia, semua ciptaan yang lain dapat melihat kemuliaan dan
keagungan diri Allah.
c. Wakil Allah di dalam menjalankan pemerintahan Allah di di dalam dunia ciptaan
DOKTRIN MANUSIA dan Dosa 4
![Page 5: RANGKUMAN DOKTRIN MANUSIA dan DOSA.docx](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082420/557213f4497959fc0b936808/html5/thumbnails/5.jpg)
Manusia diberi hak untuk mengatur semua ciptaan yang ada di dalam dunia, binatang,
tumbuh-tumbuhan. Sehingga manusia mencerminkan kuasa Allah di atas seluruh
bumi.
d. Bersekutu dengan Allah
Manusia memiliki potensi untuk bersekutu dengan Penciptanya. Allah menciptakan
manusia bagi diri-Nya sendiri sehingga Allah dapat bersekutu dengan mereka.
DOKTRIN MANUSIA dan Dosa 5
![Page 6: RANGKUMAN DOKTRIN MANUSIA dan DOSA.docx](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082420/557213f4497959fc0b936808/html5/thumbnails/6.jpg)
B. Manusia Dalam Kejatuhan dan Keberdosaan
Kejatuhan manusia ke dalam dosa bukan hanya dongeng ataupun cerita saja, melainkan
Alkitab sudah mencatatnya dalam Kitab Perjanjian Lama. Adam dan Hawa merupakan
manusia yang pertama jatuh ke dalam dosa.
Dosa yang dilakukan Adam dan Hawa merupakan pilihan yang ditetapkan dalam
kesadaran sepenuhnya dan utuh. Dimana mereka dipengaruhi oleh iblis yang diwakili oleh
ular , untuk melakukan perbuatan yang melanggar perintah Allah.
Adam dan Hawa pernah berada dalam 2 keadaan, yaitu keadaan tanpa dosa dan keadaan
berdosa. Tindakan ketidaktaatan mereka yang pertama berdasarkan pilihan secara sadar yang
membawa mereka kepada konsekuensi berhadapan dengan pernghukuman Allah yaitu
kematian. Alkitab menyatakan bahwa keturunan dari Adam dan Hawa adalah berdosa.
Alkitab menyatakan bahwa dosa adalah fakta bahwa manusia telah melanggar perintah
Allah. Dosa didefinisikan sebagai pelanggaran terhadap hukum Allah (1Yoh 4)
1. Apakah Dosa itu?
Definisi dosa berdasarkan Alkitab yaitu:
“Tidak kena sasaran” atau “tidak sampai tujuan”
Maksudnya adalah dosa tidak sampai atau menyimpang dari maksud Allah .
(Berdasarkan Kej 4:7 ; Kel 9:27 ; Bil 6:11 ; Maz 51:4,6 ; Ams 8:36 ; Rom 3:23)
Durhaka
Melawan perintah Allah dan melakukan bidat. (Berdasarkan Maz 51:3 , Ams 28:2)
Kejahatan
Berkaitan dengan keadaan hati dan tabiat yang jahat . (Berdasarkan Kej 15:16 ; Maz
32:5 ; Yes 5:18)
Pelanggaran
Menyimpang dari yang seharusnya . Berhubungan dengan hukuman Allah yang pasti.
(Berdasarkan Rom 4:15)
Kejahatan
Menunjukkan keadaan hati dan pikiran . (Berdasarkan 1Yoh 1:9 ; 5:17)
Kefasikan
Melawan pada tabiat Allah. (Berdasarkan Rom 1:18 ; Yudas 14-15)
Kesalahan
Tidak berdiri teguh pada saat harus teguh. (Berdasarkan Mat 6:14-15 ; Gal 6:1)
2. Sifat Dasar Dosa
DOKTRIN MANUSIA dan Dosa 6
![Page 7: RANGKUMAN DOKTRIN MANUSIA dan DOSA.docx](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082420/557213f4497959fc0b936808/html5/thumbnails/7.jpg)
Dosa yang selama ini dibuat manusia akan berakhir pada kematian. Itu hukuman atas
manusia yang melanggar perintah Allah. Oleh karena itu, banyak ahli yang mendefinisikan
dosa agar tidak terlihat menakutkan. Dosa dapat dilihat sebagai :
a. Suatu pengetahuan yang sudah ketinggalan zaman.
b. Sebuah penyakit, sesuatu yang berada di luar manusia dan jika manusia berbuat dosa,
maka kesalahannya bukan karena kesalahan manusia.
c. Pengaruh dari lingkungan yang jahat, bahwa manusia pada dasarnya adalah baik,
namun karena lingkungan di mana dia hidup sudah tercemar, maka hal ini berdampak
dalam kehidupannya.
d. Sebuah kealpaan, bahwa manusia telah lalai kepada sesama manusia dan melakukan
perbuatan salah.
Alkitab mendefinisikan dosa sebagai “pelanggaran hukum Allah,” “berbuat durhaka” (1Yoh
3:4). Dosa merupakan kondisi ketidaksesuaian dengan hukum Allah dan sebagai lawan dari
kasih yang dituntut oleh hukum Allah.
3. Akibat dari Dosa
Dosa bukanlah hal yang sederhana dan perbuatan dosa telah memberikan dampak serius
dalam hal relasi dengan Allah, sesama, dan ciptaan lainnya.
Akibat dari dosa yang telah ditimbulkan oleh manusia adalah :
a. Dalam relasi dengan Allah
Dosa telah membawa manusia pada posisi keterpisahan dari Allah. Dosa membuat
persekutuan antara manusia dengan Allah menjadi rusak. Manusia berutang kepada
Allah atas dosa-dosa yang dilakukannya dan berada di bawah kutuk dan hukuman
Allah dan harus mempertanggungjawabkan semuanya. Dosa telah mendatangkan
murka Allah.
b. Dalam relasi dengan diri sendiri
Manusia mengalami perubahan menjadi orang berdosa, berada dalam keadaan rusak
total. Artinya, semua yang dilakukannya mempunyai kecenderungan berdosa.
Manusia telah kehilangan kemulian Allah dan tidak dapat memperbaiki diri atau
mengubah statusnya ini. Mereka tidak dapat menyelamatkan diri sendiri kecuali
berharap pada belas kasihan Allah di dalam pengampunan-Nya.
c. Dalam relasi dengan umat manusia
Akibat dari dosa Adam-Hawa, manusia dilahirkan dalam kondisi berdosa. Semua
manusia telah menjadi budak dosa. Semua aspek hidupnya, baik pikiran, perasaan,
DOKTRIN MANUSIA dan Dosa 7
![Page 8: RANGKUMAN DOKTRIN MANUSIA dan DOSA.docx](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082420/557213f4497959fc0b936808/html5/thumbnails/8.jpg)
dan tindakan, dikuasai oleh dosa. Dengan demikian, tidak ada manusia yang luput
dari dosa.
4. Orang Kristen dan Dosa
Pada waktu seseorang percaya kepada Kristus di dalam kehidupannya, maka hal ini
adalah pengalaman yang besar di dalam hidupnya. Inilah pengalaman perubahan di dalam
banyak hal, antara lain perubahan status dari orang berdosa menjadi orang dibenarkan.
Alkitab mengajarkan bahwa natir keselamatan yang diterima oleh orang percaya sangat
bergantung pada natur pekerjaan penebusan Kristus bagi mereka. Penebusan Kristus hanya
terjadi satu kali saja di dalam sejarah, sempurna, dan berdampak selama-lamanya. Hal inilah
yang diterima oleh orang percaya. Semua dosa-dosa mereka sudah diampuni. Mereka semua
dibenarkan berdasarkan kematian Kristus bagi mereka.
Menjadi orang percaya kepada Yesus, belum tentu terlepas dari dosa. Orang percaya
masih mungkin jatuh ke dalam dosa, namun sekarang perbuatan dosa yang dilakukannya ini
merupakan sesuatu yang tidak harus terjadi.
Bagi mereka yang belum percaya kepada Yesus, perbuatan dosa merupakan sebuah keadaan
yang tidak terelakkan karena secara kondisi mereka memang berada di dalam perbuatan dosa.
Namun, bagi orang yang percaya kepada Kristus, perbuatan dosa yang terjadi bukanlah
keharusan. Mereka tidak lagi berada di bawah perbuatan dosa.
Alkitab mengajarkan jalan keluar bagi setiap orang percaya ketika mereka terjatuh
kedalam dosa adalah melalui pengakuan dosa yang membawa kepada pengampunan (1Yoh
1:9). Manusia harus secara terbuka mengakui segala dosanya di hadapan Allah tanpa harus
ditutup-tutupi lagi. Allah mengetahui dan menyediakan pengampunan yang diterima orang
percaya melalui iman berdasarkan janji Allah.
Perlu kita ketahui bahwa tidak ada penghakiman bagi orang yang percaya kepada Yesus.
Semua orang percaya sedang menuju ke dalam sorga berdasarkan jaminan dan janji Allah di
dalam firman-Nya.
Allah tidak akan pernah membiarkan anak-anakNya bermain-main dengan dosa. Ia tidak
akan menyayangkan jika harus mendidik dengan keras dengan cara menghajarnya. Tindakan
ini dilakukan oleh Allah atas dasar kasihNya yang besar, namun sifat kasih ini tidak dapat
mengabaikan sifat keadilan Allah. Tindakan disiplin Allah dilakukan-Nya justru karena Ia
mengakui manusia sebagai anak.
DOKTRIN MANUSIA dan Dosa 8