Rangkaian Timer Delay dan Silinder Jamak Pneumatik

19
RANGKAIAN TIMER ON DELAY DAN RANGKAIAN SILINDER JAMAK MATA KULIAH : Pnumatik dan Hidrolik DOSEN : Drs. Pitoyo Yuliatmojo, MT Tanggal Percobaan : 17 November 2015 Disusun oleh : Teguh Rahmanto (5223144187) Riki Rivanto (5223144190) Rahmatul Husna (5223144205) Lambang Sukmo Yuwono (5223144218) Kurnia Azie Mayasa (5223144221) Program Studi D3 Teknik Elektronika

description

Rangkaian Timer Delay dan Silinder Jamak Pneumatik

Transcript of Rangkaian Timer Delay dan Silinder Jamak Pneumatik

Page 1: Rangkaian Timer Delay dan Silinder Jamak Pneumatik

RANGKAIAN TIMER ON DELAY DAN RANGKAIAN SILINDER JAMAK

MATA KULIAH :Pnumatik dan Hidrolik

DOSEN : Drs. Pitoyo Yuliatmojo, MT

Tanggal Percobaan :17 November 2015

Disusun oleh :

Teguh Rahmanto (5223144187)

Riki Rivanto (5223144190)

Rahmatul Husna (5223144205)

Lambang Sukmo Yuwono (5223144218)

Kurnia Azie Mayasa (5223144221)

Program Studi D3 Teknik Elektronika

Fakultas Teknik

Universitas Negeri Jakarta

2015

Page 2: Rangkaian Timer Delay dan Silinder Jamak Pneumatik

1.1. Tujuan Percobaan

1. Menjelaskan pengertian rangkaian timer on delay dan rangkaian silinder jamak.

2. Memahami komponen – komponen pneumatik yang digunakan pada rangkaian timer

on delay dan rangkaian silinder jamak.

3. Memahami prinsip kerja rangkaian timer on delay dan rangkaian silinder jamak.

1.2. Teori Percobaan

1.2.1. Katup Tunda Waktu NCBerdasarkan gambar diagram dibawah, udara bertekanan dimasukkan ke katup

pada saluran 1(P). Aliran udara kontrol masuk katup pada saluran 12(Z). Udara ini akan

mengalir melalui katup kontrol aliran satu arah dan tergantung pada setting sekrup

pencekik, lebih besar atau lebih kecil dari jumlah aliran udara setiap unit waktunya ke

dalam tangki udara. Ketika tekanan kontrol yang diperlukan telah terpenuhi di dalam

tangki udara, bantalan pemandu katup 3/2 digerakkan turun ke bawah. Hal ini akan

memblok saluran 2(A) ke 3(R). Piringan katup diangkat dari kedudukan semula dan

kemudian udara dapat mengalir dari 1(P) ke 2(A). Waktu yang diperlukan untuk tekanan

mencapai nominal dalam tangki udara adalah sama dengan waktu tunda kontrol pada

katup.

Jika katup tunda waktu adalah menghubung ke posisi inisialnya, jalur pilot 12(Z)

harus dibuang. Udara mengalir dari tangki udara ke atmosfer melalui jalan pintas katup

kontrol aliran satu arah dan kemudian ke jalur pembuangan. Pegas katup

mengembalikan bantalan pemandu dan piringan katup ke posisi inisialnya. Jalur kerja

2(A) membuang ke 3(R) dan 1(P) terblok (Anonim,2012:45).

1 | P n e u m a t i k d a n H i d r o l i k – K e l o m p o k 4

Page 3: Rangkaian Timer Delay dan Silinder Jamak Pneumatik

Gambar 1. Katup Tunda Waktu Normally Close (NC)

1.2.2. Katup Tunda Waktu NO

Gambar 2. Katup Tunda Waktu Normally Open (NO)

Katup tunda waktu normal membuka memiliki katup 3/2 dengan posisi NO. Pada posisi inisial output 2(A) adalah aktif. Ketika katup dihubungkan dengan 10(Z) output 2(A) dibuang. Akibatnya sinyal keluaran akan segera mati setelah setting tunda waktu tercapai.

2 | P n e u m a t i k d a n H i d r o l i k – K e l o m p o k 4

2(A)

12(Z)

Page 4: Rangkaian Timer Delay dan Silinder Jamak Pneumatik

1.2.3. Katup 3/2 Dengan Tuas Rol

Untuk menahan gaya tekan pengaktifan yang tinggi, KKA yang diaktifkan secara mekanik bisa dilengkapi dengan katup pilot internal dan piston servo untuk membantu pembukaan katup. Gaya pengaktifan katup sering sebagai faktor penentu dalam aplikasinya. Bantuan servo memperbolehkan katup diaktifkan dengan gaya pengaktifan yang rendah, hal ini meningkatkan kepekaan dari sistem. Sebuah lubang kecil menghubungkan saluran masukan 1(P) dengan katup pilot. Jika tuas rol diaktifkan katup pilot membuka. Udara bertekanan mengalir ke piston servo dan mengaktifkan piringan katup utama. Pada katup 3/2 dengan posisi normal tertutup, pengaruhnya adalah tertutupnya saluran keluaran 2(P) ke saluran pembuangan 3(R), diikuti oleh kedua kedudukan piringan membuka udara mengalir dari saluran 1(P) ke 2(A). Konstruksi katup 3/2 normal tertutup (N/C) dengan tuas rol digambarkan seperti di bawah:

NC NO

Gambar 3. Katup 3/2 Dengan Tuas Rol

1.3. Alat Percobaan1. Kompresor 2. Air Servise Unit (ASU)3. Tubing4. Fitting5. Katup Logika AND6. Katup 3/2 dengan Tombol7. Katup 3/2 Dengan Tuas Rol8. Katup 5/2 Dengan Pengaktifan Langsung Pneumatik9. Katup 5/2 Dengan Tombol Umum dan Pengaktifan Langsung Pneumatik10. Katup Tunda Waktu NC11. Silinder Kerja Ganda

1.4. Diagram Rangkaian Pneumatik

3 | P n e u m a t i k d a n H i d r o l i k – K e l o m p o k 4

Page 5: Rangkaian Timer Delay dan Silinder Jamak Pneumatik

1.4.1. Rangkaian Timer ON Delay

Gambar 4. Diagram Rangkaian Pneumatik Timer ON Delay

4 | P n e u m a t i k d a n H i d r o l i k – K e l o m p o k 4

Page 6: Rangkaian Timer Delay dan Silinder Jamak Pneumatik

Gambar 5. Diagram Rangkaian Pneumatik Silinder Jamak

1.5. Langkah Percobaan1. Siapkan alat dan bahan.2. Rangkai diagram rangkaian pneumatic seperti gambar 4.3. Atur udara bertekanan pada kompresor sebesar 6 bar.4. Lakukanlah pengamatan dan catat hasil pengamatan pada table hasil percobaan 4.0.5. Rangkai diagram rangkaian pneumatic seperti gambar 5.6. Atur udara bertekanan pada kompresor sebesar 6 bar.7. Lakukan pengamatan dan catat hasil pengamatan pada table hasil percobaan 4.1.8. Jawablah pertanyaan yang ada pada modul percobaan 4.

5 | P n e u m a t i k d a n H i d r o l i k – K e l o m p o k 4

Page 7: Rangkaian Timer Delay dan Silinder Jamak Pneumatik

1.6. Hasil PercobaanTabel 1. Hasil Percobaan 4.0

Operasi Gerakan Silinder

Tombol 1.2 Ditekan Silinder Bergerak Maju

Tuas Rol 1.4 Aktif Silinder Tidak Bergerak

Tuas Rol 1.3 AktifSilinder Tidak Bergerak & Mengaktifkan

Katup Tunda Waktu

Katup Tunda Waktu Aktif Silinder Bergerak Mundur

Tabel 2. Hasil Percobaan 4.1

Operasi Gerakan Silinder

Tombol 1.2 Ditekan Silinder 1.0 Maju

Tuas Rol 1.4 Aktif Silinder Tidak Ada yang Bergerak Satupun

Tuas Rol 1.3 Aktif Silinder 1.0 Mundur

Tuas Rol 2.2 Aktif Silinder 2.0 Maju

Tuas Rol 2.3 Aktif Silinder 2.0 Mundur

1.7. Pertanyaan dan JawabanPer tanyaan 1. Jelaskan fungsi pemasangan katup kontrol aliran satu arah (flow control) pada

diagram rangkaian pneumatik timer on delay !2. Jelaskan prinsip kerja rangkaian timer on delay !3. Jelaskan prinsip kerja rangkaian silinder jamak !4. Gambarkan diagram langkah silinder jamak !

Jawaban

1. Fungsi dari pemasangan katup control aliran satu arah (flow control) pada rangkaian pneumatik timer on delay adalah untuk mengatur kecepatan silinder kerja ganda. Flow control 1.01 untuk mengatur kecepatan mundur dari silinder, dan flow control 1.02 untuk mengatur kecepatan maju dari silinder. Semakin kecil persentasenya, maka semakin lambat juga kecepatan silindernya.

6 | P n e u m a t i k d a n H i d r o l i k – K e l o m p o k 4

Page 8: Rangkaian Timer Delay dan Silinder Jamak Pneumatik

2. Prinsip kerja rangkaian timer on delay :1. Saat tombol 1.2 ditekan dan keadaan katup 1.4 terbuka. Maka akan mengaktifkan

katup logika AND dan udara akan masuk ke katup 1.1 menuju ke flow control 1.01 dan masuk ke silinder kerja ganda, sehingga silinder bergerak maju.

2. Karena silinder bergerak maju, maka akan mengaktifkan tuas rol 1.3 sehingga katup 1.3 terbuka dan udara masuk ke katup tunda waktu.

3. Di dalam katup tunda waktu, udara masuk melalui saluran 12 (Z), dan udara akan mengalir ke katup kontrol aliran satu arah dan tergantung pada setting sekrup pencekik, lebih besar atau kecil dari jumlah aliran udara setiap unit waktunya ke dalam tangki udara.

4. Ketika tekanan di dalam tangki udara terpenuhi, membuat katup 3/2 menjadi terbuka sehingga mengalirkan udara. Setelah itu katup 3/2 akan kembali ke posisi semula karena pegasnya. Udara yang mengalir tersebut masuk ke katup 1.1 lalu menuju ke flow control 1.02 dan silinder pun bergerak mundur kembali ke posisi semula.

3. Prinsip kerja rangkaian silinder jamak :1. Mula – mula kondisi katup 1.4 dalam keadaan terbuka, pada saat tombol 1.2

ditekan. Maka udara akan mengalir menuju katup 1.1 sehingga silinder 1.0 akan bergerak maju.

2. Saat silinder 1.0 sampai ke posisi maksimum, silinder akan mengaktifkan tuas rol 2.2. Karena tuas rol 2.2 aktif maka katup akan terbuka dan udara akan mengalir ke katup 2.1 dan menyebabkan silinder 2.0 bergerak maju.

3. Saat silinder 2.0 sampai posisi maksimum, akan mengaktifkan tuas rol 1.3 dan katup 1.3 akan terbuka sehingga silinder 1.0 akan bergerak mundur.

4. Jika silinder 1.0 bergerak mundur dan sampai ke posisi semula, menyebabkan tuas rol 2.3 aktif dan katupnya pun terbuka sehingga udara masuk ke katup 2.1 dari lubang nomor 12 dan menyebabkan silinder 2.0 mundur ke posisi semula.

5. Setelah silinder 2.0 mundur maka akan mengaktifkan tuas rol 1.4 dan kondisi katup 1.4 kembali ke posisi semula.

7 | P n e u m a t i k d a n H i d r o l i k – K e l o m p o k 4

Page 9: Rangkaian Timer Delay dan Silinder Jamak Pneumatik

4. Diagram langkah silinder jamak.

8 | P n e u m a t i k d a n H i d r o l i k – K e l o m p o k 4

Page 10: Rangkaian Timer Delay dan Silinder Jamak Pneumatik

9 | P n e u m a t i k d a n H i d r o l i k – K e l o m p o k 4

Page 11: Rangkaian Timer Delay dan Silinder Jamak Pneumatik

10 | P n e u m a t i k d a n H i d r o l i k – K e l o m p o k 4

Page 12: Rangkaian Timer Delay dan Silinder Jamak Pneumatik

11 | P n e u m a t i k d a n H i d r o l i k – K e l o m p o k 4

Page 13: Rangkaian Timer Delay dan Silinder Jamak Pneumatik

12 | P n e u m a t i k d a n H i d r o l i k – K e l o m p o k 4

Page 14: Rangkaian Timer Delay dan Silinder Jamak Pneumatik

13 | P n e u m a t i k d a n H i d r o l i k – K e l o m p o k 4

Page 15: Rangkaian Timer Delay dan Silinder Jamak Pneumatik

1.8. Kesimpulan

14 | P n e u m a t i k d a n H i d r o l i k – K e l o m p o k 4