Quraish Shihab - Tafsir Dan Modernisasi

download Quraish Shihab - Tafsir Dan Modernisasi

of 5

Transcript of Quraish Shihab - Tafsir Dan Modernisasi

  • 5/8/2018 Quraish Shihab - Tafsir Dan Modernisasi

    1/5

    ____________________________u~. __

    T A F S I R D A N M O D E R N I S A S IOleh Moh. Quraish Shihab

    Para pemikir dan ulama di dunia Islam tampaknya sepakat akan perlunya pembaharuanpemikiran Islam. Yang mereka persoalkan adalah sejauh mana pernbaharuan itu dapatdilakukan, apa batasan-batasannya, dan apa pula syarat-syaratnya, Dalam artikel ini,penulis men oba menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, dengan bidang tafsiral-Qur'an sebagai titik tolak pembahasannya.

    Dr. Qt~ra~fJtS h .i Jl lI b a d al ah : ,1 o ul L d i F a ku lt C l! !. P (J J ea S a rja M1 AlN ja ka rta , d an sa la n sellTangKetua Majlis Ulama 1 T 1 ( 1 ( m ~ . r i n (MUI) Pusat,ujal! IMUT! 1 9 84 . . B e / i( )u lIIff1ytllMJikansl wJiJl)'a dotam j lmu- ilmu a l- Q nr 'aIId a n w . /si rdan Untv~i laJ al.Ar/lar ..Cairo. Muir, pallalahun 1983, ekngtnl Judis iulII 'ITIlmil rumlauek. D i se rw . .r in ,a b t rr ju d u l "Kort/as; ardaraAya t - aya t dO l I Sur a l - s u r a l a l -Qur ' a l l . " L a h i rf X u / a 16 Febroar i 1944, ~flgge1llar /)era!lap-fugu Um1l l i K "l/ Su lT I in i fit H'O O h m enja b a!5~bagai Wak i I Rlld'or lAIN Alauddill, UjungFan d a . n g (J973-J""980). Kqry(1 luli.rnyll, rmtarolain, adalall: TIl/lir $urah Al-Hujurat,Korela:ri Ilntara Ilmu Pllnglltahuan danalQ.ur'an, MaIaJcota Tvn.lunan llahi, danP eso n o l.F cd ih a.h . B elia u fu ga a da lo JIImggola dewan rtdnksi [urna! llmu danKtbruia)'atln. Ulumul Qu.r'an.

    . M J U R N A L U L U M U L O U R ' A N

    A l-Qur'an memperkenalkandirinya antara lain sebagaih u d am . li a l-na s dan sebagai"K it a b y a ng diitumnkan a g ar r na n usi akelua d a r i k.egelapan menuju terangbenJerang" (Q. 14: I), alah satuayatnya menj laskan bahwa manu-sia tadinya m rupakan satu ke-satuan (urmnatan wailidah), tela pisebaga.i akibat lajunya perturn-buhan p nduduk serta pesatnyaperk mbangan masyarakat, rnakatirnbullah persoalan-persoalanbaru yang rnenimbulkan perseli-sihan dan silang pendapat. Sejakitu, ALlah rnengutus Na i-nabi danmenurunkan Kitab Suci, agarrnereka -melalui Kitab Suci ter-sebue- dapat menyelesaikan per-selisihan mere ka serta rnenemu-kan jalan k luar bagi penyelesai-an probl rna-problema mereka(Q.2:213).Agar al-Qur'an berguna sesuaidengan fungsi-fungsi yang digarn-barkan di atas, al-Qur'an me-merintah umat rnanusia untukmernpelajari dan ' mernahaminya(baca antara lain Q. 38:29), se-hingga rnereka dapat menemukan-melalui p tunjuk-petunjuknyayang tersurat dan tersirat-- apayang dapat mengantar merekamenuju t rang benderang.Di sisi lain, al-Qur'an menggam-barkan masyarakat ideal (rnasyara-kat yang dibentuk oleh Nabi

    Muhammad) sebagai " t anamas iyang mengeluarkan tunasnya, mal t atunas itu menja.dikan tanaman t a d i

    ItI~al, la lv . menjadi besarlab. ia danlega l< lu ru s d i a la s po ko knya , T am am -a n i lt tm e ny en a ng k a n hali penanarn-l J ima namny a . .. " (Q. 48:29).Penggalan ayat ini menggambar-kan b tapa masyarakat id al ter-ebut terus-menerus berubah danb rk mbang m nuju kesernpurna-ann a. Kalau gambaran di alaikaitkan dengan hakekat ke-rnodernan yang =antara lain- r-irikan dinamika dan perubah nterus-rnenerus, serta dikaitkandengan fungsi Kitab Suci sepertiyang dij laskan sebelumnya, rnakakita dapat berkesimpulan bahwaal-Qur'an rnenganjurkan pernba-haruan atau -dalam bahasa haditsRasulullah saw.-lajdid, atau istilahlainnya "modernisasi" atau"r-aktuali asi",Arti Tajdid atau Modernisa iWalaupun sernua ularna me-ngakui dan menyadari perlunyatajdid, rerlepas apakah mer karnenilai shahih atau tidak haditsyang diriwayatkan Abu Daud darisahabat Abu Hurairah, I) namun-daJam pengertiannya serta peng-alamannya- telah terjadi perbeda-an-perbedaan yang tidak kecil.Bu thami Muhammad aidll)mi alnya menyimpulkan peng r-tian tajdid seperti yang dikernuka-

    kan Sahel al-Sha'Iuki (w. 387 H,)sebagai "Mengembalikan ajaranagamasebagaimana keadaannyapada rnasa salaf pertama" ( i ' a . daha i - d in ila ma kana ' a l ayh i ' a hd a t - saJa !

  • 5/8/2018 Quraish Shihab - Tafsir Dan Modernisasi

    2/5

    QU_f'an. 'Adi Ibn hatirn, misalnya,rnemaharni ani a l - k /l ,( J .i J h a ~ a b y a d hmin al-khaiih a l - a s iaad : (Q. 2 : 1 87 )dengan arti hakiki (benangJ.7)Kalau pendapat al-Maududi e i-dak sepenuhnya di terirna , makadernikian pula pendapat ali ran lainsernacam pandangan MuhammadAsad. Menurut Asad, kunci utamamemahami al-Qur'an adalah ayaiketujuh surah Ali 'lmran, "Huiuaa lu u i a nu sla 'a ta ik a a l - k i lab minImayalun muh k ama : hunna u m m. a i- ku a bwa ukharu mulasyabiIUlI." MenurutAsad, ayat inilah yang menjadikanrisalah al-Qur'an mudah dicernabagi rnereka yang rnenggunakanpikirannya, karena al~mula~yabihadalah ay at-ay at yang mengguna-kan redaksi-redaksi 1 T w j a z i (meta-Ioris) dan mempunyai rnakna-makna sirnbolis. Al-Qur'an - kala-nya le bih jauh- memiliki banyakayat mutasyablh, sehingga bilaredaksinya ridak dipahami secarametaf ri , rnaka akan terjadi k -keliruan dalam memahami jiwaajaran al-Qur'an."

    eta pi apakah benar dalam al-Qur'an terdapat "banyak" a atmu ta syab i h ' ? Dan apakah mu ta syah i hdapai dita'wilkan ebagaimanacara yang diternpuh itu, hinggapada akhirnya hilanglah supra-rasicnalitas dalarn ajaran '-'gama(rnukjizat tidak m njadi rnukjlzatlagi, malaikat dita'wilkan menjadi"hukurn alarn" atau bisikan hatinurani , dan sebagainya)? idak in iyang melampaui batas, tidak pulayang sebelurnnya yang sangat ter-batas, yang kita pahami sebagaitajdid atau moderni asi dalarnbidang tafsir.

    al-shalih). ernentara itu, AhmadLbn Hanbal memahami pengertiantajdid sebagai "pen: ebarluasanilmu".S) Oengan menggabungkankeduanya, sementara ulama me-nyatakan bahwa tajdid tidak lainkecuali "rnenyebarluaskan danmen hidupkan kernbali ajaranagama seperii ang dipahami dandit rapkan pada masa a l - sa l a ]o i -o unaa l. "Sebaliknya ada pula yangm rnaharni tajdid sebagai "usahauntuk menye uaikan ajaran agamad n an kehidupan kontemporerd ngao jalan rnena'wilkan ataumenafsirkannya sejalan denganperkembangan ilmu pengetahuanserta kondisi sosial masyarakat.T"Hemal kita, mernahami ajaran-

    ajaran agama atau rnenaf irkan al-Qur'an s bagaimana dipahami danditaf irkan a l - sa l a ] tidak sepenuh-nya benar. Ini bukan saja karenaal-Qur'an harus di akini berdialogd ngan setiap generasi s rta me-meriruahkan rnereka untuk m rn-pe lajari dan rn em ikirkan ny a -se-dang hasil pemikiran pa ti di-p ngaruhi oleh ekian fakt raruara lain p ngalaman, pengeta-huan, kec nderungan serta latarb lakang p ndidikan yang b rb daaruara genera i dan generasi lain-n a, bahkan antara pemikir danp rnikir lainn 'a pada uatu g n -ra i. Tapi juga karena memakatu generasi untuk mengikuti "ke-eluruhan" hasil pemikiran gene-rasi rnasa larn pau m e ngakibatkank su litan bagi m e re ka, In i tidaks jalan d ngan ciri agama serta 'tidak ejalan pula dengan hakekatmasyarakat yang senantia a meng~alami perubahan.Di pihak lain, melakukan tajdiddengan jalan menghapus atau

    1'0 mbatalkan ajarannya, padahakekatnya menghilangkan ciriajaran a1-Qur'an yang dinilai "se-lil-Iu sesuai dengan setiap masa danlempal." elain im, menafsirkandan mena'wilkannya sejalan de-ngan perkembangan mas arakalalau penemuan ilmiah tanpaeleksi mengandung baha)'a yangtidak ked!. Ini karena perkem-bangan mas arakat dapac merupa-kan akibat potensi positif manusiadan dapat juga sebaJikn a. Demi-kian pula dengan penemuan

    ilmiah: ada yang bersifat obyektifdan Lelah mapan dan ada pulasebalikn a.Atas dasar ini dip rlukan be-berapa atatan terhadap ide-idesernentara pemikiratau ularnakontemporer. Mereka, walaupunsemuanya b rb i ara t ntang tajdid

    atau moderni sasi, b rbeda p n-dapat mengenai bata -baiasnya: disaw pihak ada yang rnembarasinyasehingga tidak men apai apa yangdiharapkan, di pihak lain, adayang melarnpaui batas sehin l"gamenyerernpet bahaya.Seba ai contoh dikernukakanberiku t ini pandangan al-M aud ud i:

    T id ak d ap ai d ls ~lIIJ {k lll b u hw a m a nu slu ,d ng,1Il kcdalaman p 'nK uuhuannya ien-lang alarn dan hak .kai-hak ,kal ilrniah,bertarnbah dalam pula pcmahumunnyaieruang makna-mn lUI nl-Qur'an. Tetaplhal in l buk .m be ran i bahwa diljl~l(lhmemuham ! I.I/'Qllr'(m m~lnli i ld jJ.tJIIJ(I/lulIlllliNab i dim mu r i d -mu r u t n 'lI (,lulraooIJ 'ImilIIItlll/JI'mlrll /Jfmrd.amllli Il'tlthlll dan IlIJiWII'.'I

    Pe ndapat al-M aududi di aias,,yalaupunkelihalannya herb c iad ngan p ndapat al- yathibi(II 3-1 19), narnun hak kaLn asarna. Menurul al- 'yathibi,"Syari'at bersifat umm i y a h , tidakbol h dipaharn i ke cuali e bagai-mana p mahaman para sahabatah i aw."lIlKita tidak m nolak bahwa paraahabat adalah "murid-murid''""N abi, te tap i tidak se rn ua p en dap atme r ek a bersumber dari Nabi. I niterbu kt i de ngan adany a p rb claanp ndapat di antara rn reka, bah-kan di aruara m r ka ada angke liru rn e rnaharn i arti ayat-ayat al-

    Kita tidah menolak bahwapara sahabat adalah"murid-murid" Nabi, tetapitidah semua pendapatmereha bersumber dan Nabi.Ini terbuhti dengan adanyaperbedaanpendapat diantara mereka, bahkan diantara mereka ada yangheliru memahami artiayat-ayat al-Qur'an.

    Pandangan tentang ModernisasiTafsirB rikut ini beberapa pokok pan-

    dangan ang dapat dijadikanlpegangan dalam rangka tajdidatau modernisasi dalam bidanglafsir.J. H a diL ~- ll ,(J .d its d an P en da pa t- pen-

    d apa t S ah ab atSeorang mufa.ssir tidak dapal

    mengabatkan hadits-hadits R;asu-luUah dan pendapat sahabal.Penaf iran yang paJing ideal ada-lah laf~ir h i al-ma'tsur, yakni yang

    J l J R N A L U L U M U L Q U R 'A N 5 5

  • 5/8/2018 Quraish Shihab - Tafsir Dan Modernisasi

    3/5

    berlandaskan ayat, hadits dan pen-dapat sahabat dalam rnenafsirkanal-Qur'an.Hanya aja, ini bukan b irartibahwa penafsiran rnereka tidakdapat dikernbangkan maknanya,Penaf iran abi aw., demikianpula ahabat, dapat dibagi dalamdua kat gori: (l) L a m aja la li a l- 'a q ljild (rna alah yan,. diungkapkanbukan dalam wilayah nalar), se-peni masalah-masalah rnetafisika,perincian ibadah, dan sebagainya;dan (2) ji ma jn/ a l- 'aq! (dalarnwila ah nalar), p rei masalah-rnasalah kernas arakatan.Yang pertama, apabila nilairiwayamya shahih, diterirna se-bagaim ana adan ya tan pa p . ngem-bangan karena if a .n a ang b r-ada di luar jangkauan akal. da-pun yang kedua, walaupun harusdiaku i bahwa pe nafsiran Nabi S.IW,adalah benar adan 3, namun p nafsiran L rs bu haru diduduk-kan pada PI' p 10 in. ang l pat.lni kare na sifat p n afs iran b liausangal bervariasi, baik dad segimotif p nafsiran, yang dapat ber-b ruuk /n'rifalau iH)'nd alau(a.llhihdan S 'ba ain ,m aupun h II ung-an an t 1'3 ay a[ y an g ditafsirk ndengan P mafsiran ang juga b r-aneka ragam , H ubungan itu rer-kadang berbe otuk:

    a. Hubungan padanan (lalhabllq),sep rti p e naf iran al- hata! al-unis tha dengan "shaiat Ashar";b. Hubun gan ke lazirn an (lalaw:m)sep rti penafsiran 'Uc l '1 I .n i ( lalarnQ.O: 0) dengan lib ribadat":ubungan akupan (ladJuun-mun), se pe rti p e nafsiran ol-

    althiral. (dalam Q , 14:27) dengan"kubur";d. Hubungan pCI' ontohan [lam-lsil), P ni penaf : iran al-akilirat(dalam surah aJ-Facihah)dengan "ora.ng-orang Yahudi",dalam ani bahwa beliau me-naf: irkann a dengan orangYahudi sebagai cOnt h yangbeliau angkal dari masyarakatkelika itu, sehingga ejdak mc-nutup kemungkinan umuk di-berikan penafsiran lain dalambentuk contoh-contoh yangmungkin ditemukan dalam ma-syara llat-masyarakat lain.

    3 6 J U R N A L O L U M U L Q U R ' A N

    Di samping keragaman penafsir-an seperti ang dikernukakan dialas, hadits-h dit Nabi pun dapatditinjau dari be rbagai segi, sejalandengan kedudukan beliau ketikarnengucapkan atau mernperaga-kannya.AI-Qarafi91 m mbagi ikap atauu apan Nabi aw , dalam empatkategori, yaitu dalarn kedudukanbel iau sebagai: (I) Rasul; (2) Mufti;(3) Qadhi; (4) Imam (pernirnpinnega ra atau rnasyarakat). P mbagi-an di atas dapat litarnbah d ngan(I':) s bagai p r ibadi,Hadits-hadi yang b rkaitan de-ngan kedudukan beliau ebagaip m irnp in masyarakat tenrunyab e rkaitan d Ilgan kondisi o sial

    rna arakat beliau, sehingga pe-mal l mann 3 harus dikaitkand ngan kondi i osial k tika itu.Adapun pendapat-pendapat sa-habai, rnaka apabila perrnasalahan'an dikernuk kann a l rrnasukJ i 1 1 1 0 fa m a j a l t l Ii al- ' l t q l filii makaiafi hu / l l n al-IfI'ur[ll' (b r su mb r dariNabi saw.) s 'hingga i e diterirnas zbagaim ana adan a. dangkanhila ifatn va tidak d rn ik ian , makai< han dip rtimbangkan, dipilihdan Iipilih mana yang S suai danm ana yang tidak ,2. Pembedain; antara yang Qalh ' i yd an ya n.g Zlumniy

    M nurut al- ath ib i udak adatall s dikit sekali ang b r ifat

    Adapun pendapat-pendapatsahabat, apabilapermasalahan yangdikemukakannyatermasuk diluar wilayah akal, maka iafi bukm al-murfu'(bersumber dan Nabi saw.)sehingga ia diterimasebagaimana adanya.$edangkan bila sifatnyatid.ak demikiaiJ, maka iahanya dipertimbangkan,

    dipilih dan dipilih manayang sesuai dan mana yangtidak.

    qath ' iy dalarn dalil-dalil syari'at bilaang dirnak ud dengann a adalahtidak adanya kernungkinan anilain bagi satu lafaz pada saat ia b r-diri sendiri.I'"Betapapun terdapar perbedaanp ndapat t ntang batas pengertiandan bilangan ayal-a a yang b 1'-ifat qat .h ' iy al-dalaloh, narnun y angj las apabila atu ayat t lah dinilaid rn ik ian , m aka tidak ada lagi t m -pat bagi suatu iruerpretasi barubaginya. Adapun yang sifatnyazhann iy , maka ia merupakan lahangarapan para ulama dan P m ikirhingga ak hir zarn an dan dari in i-lah kernudian timbul ide pembeda-an antara syari'at dan fiqih.Ahmad Abu al-Majed menulis,

    .. Kila haru m nekankan keharu -n p mb daan antara yari'at danfiqih: syari'at adalah esuatu yanglanggeng dan ditetapkan berdasar-kan nash-r ia h qalh'i baik dari s giwurud-nya (keaslian sumbern )m aupun dari gi dilalah-n a(p ngertiannya); langkan fiqihadalah p nafsiran tct-hadap nash-nash." . lanjutnya ia rnenekan-kan:

    K liru lah m er 1 \ ; 1 y ang b -rkata bahwag'Ml'llSi lnmpau tidak la!!:! man isihkunbayi genernsi berikum a scsuaiu ap apun..., e.,ungguhn ';l mereka tdllhm cn~ 'i , ihkan bag i m e r k , lIalll. I mldunia ang b o r b d.1 dengan alarn/dunia111 zre ka .... I cllgalam311'p m galarn nn bn ruudak da] At diabaikan de ngan lila anbahwa p ngalarnan lama dapa, 11'ICI1-ukup i d: n m 'nempllli u::mpa.lnra"~lah, dalarn p ngalarnan-peng-alaman baru inilah dapat timbul

    P nafsiran-pcnafsiran bam, bah-kan kaid h-kaidah baru ang b -lum dikenal oleh para pendahulu.Pengalaman rnasa kini menunjuk-kan antara lain:3. Angka k marian dap t dit k 11dan rata-rata u mur man u'ialndonesia meningkat dibandingtahun-tahun sebelumnya,

    b. Janin Lelah dapat diketahuij ni'kelaminn a, bahkan manu iatdab b rada dalam pintu g r-bang pemilihan jenis kelamindan gene t ics engineer ing (rekayasage:netis),Dua comoh di atas menjadikanseseorang yang percaya kepada a1-

    Qur'an terpaksa m ninjau ayat-

  • 5/8/2018 Quraish Shihab - Tafsir Dan Modernisasi

    4/5

    ayat rang b rbi .ara teruang p n -ip raan T uhan l rhaclap m anu ias rta I /wjalih al-g lw) 'u yang tidakdike tahu i ke cu ali 01 I I A l la h.

    n run a bukan van f dimaksude l i ini III ngabaikin sernua ha ilp n lilian atau p nd pal p. rap ndahulu , te tap i p rin sip angrewajarnya dipegang adalah at-lT luhaJaz lUlh 'ala al-qadim al-shulih tl'(1alakhz hi al-jadid al-ashlali (b P gang k pada 'ang lama yangbaik, d n kepada yang baru al'glebih baik):3. Penggnnaan To 'wi' dan Mt'lfl!(J1'(lPada rnasa al-sala] al-aunoal,ulam: -ularna enggan mengguna-kan lU"lt~;jlal~u1 IU~W\J ~.,; a.rt!.; i;l'!\!&foris bagi '[ek -teks keagamaan.Imam Malik (w. 795 I.),mi aln a,enggan rnernbenarkan seseor ngberkara "langir menu rurikan hu-jan."l:!l Haru di akini bahwaesungguhn a yang rnenurunkan-n a adalah Allah swt. Keenggananmenggunakan ta'wil ini menjadi-kan sernenrara ularna salaf men-duga bahwa batu adalah makhlukhidup ang berakal, berdasarkanFirman Allah dalam Q . 2:74. Jugaada yang mencluga bahwa Allah

    men lILU' labi-nabi k pa la I 'bahb rd asark an Q. ]C>:68.J.l1t lah rn asa a l-sa la ] a /- aJ ilw a l,keadaan l lah h ruhah. I lam p ir

    scluruh ultima L lah m ngakuipe rlunya ta'w il daiarn h 'rh . , ~ . " ' : ! . . ~ . < : 'I%"~ De'~(:J.;Jn ,1:.:.!.~.1;0k bahasaan an T tidak mengang-gap wujud p nuh, tetapi rncngikuik pada ibu yang mengandungnyadan karenanya walaupun 5 orangihu mengandung -b rapa punba i 'ang dikandungn a- ia tetapdian rgap sebagai wujud tunggal.~ontoh e li atas mernbuktikanke ke liruan pe na'w ilan y an g dilaku -

    kan ernata-rnata dengan menggunakan nalar lanpa pertim-ba nga n ka ida h kebahasaa n.A I- yathibi m e ngem ukakan dua

    J U R N A L U L U M L Q U R ' A N 5 7

  • 5/8/2018 Quraish Shihab - Tafsir Dan Modernisasi

    5/5

    Selir kesa:ran.gan sang raja sedanii hamil tua. Segera FJ fe . nd i dipanggi/ untuk meramal jeniskelamin. si jobang bayi. '"Perempuan, " jawab IJ;ffendl~"Tapi menurutmu; mana yang lebih: baik: lelaki atau perempuanr" tanra raja Zagi."Lelaki atau perempuan. soma soia -keduanya sama-sama manusia: "Tak mungkin!" seru sang raja. "Perempuan sama sekali tidak. berharga: Aka ingin anaklaki-iaki agar bisa menggatuikan. kedudukanku."noll, i t u . urusan. Anda. Yang Mulia. Tapi tenanglah -m.eskipun tahta itu k O S Q n g , orang tohtidak khawatir sama sekali. n

    s arat pokok bagi setiap pena'wil-an:a. Makna yang dipilih sesuaidengan hakekat kebenaran yangdiakui oleh mereka yang me-milikiotoritas dalam bidangnya;

    b. Makna yang dipilih telah di-kenal oleh bahasa Arab klasik.11I1

    ernentara pembaharu dinilaisangat memperluas penggunaanta'wil, tanpa suatu alasan yangmendukungnya. Kita dapat m -rnaharni motivasi sebahagianmereka -eeperti rn otivasi M u ham -m ad Abduh yang menggunakanakal seluas-luasnya dalam me-maharni ajaran-ajaran agarna,iarnbil mernper se rnp i t sedapatmungk i n wiJayah gaib , N am un bilahal in i d itu ru ti tan pa bata , rn akaia dapat m engakibaikan p n g in g-Karan hal-hal yang b rsifat upra-ra i nal ebagaimana diternukandalarn pernikiran sernentara pem-baharu. ebab, menggunakan akalebagai tolok ukur atu- a L U -nya dalam memahami re k ~L kkeagamaan, khususn a t ntangp ri tiwa-p ristiwa alam, ejarahkemanu iaan dan hal-hal gaib, b r-ani men gunakan e uatu angterbatas untuk rnenafsirkan p r-buatan uhan (Zat ang Mutlakitu),T tapi tentun a ini bukan b r-arti kita menerirna begitu sajapenafsiran-penafsiran yang tidaklo g is. A pa yang dike rn ukakan di

    atas hanya berarti apabila suaturedaksi sudah cukup jelas SCJ" tap mahamannya tidak bertentang-

    .3 8 J U R N A L U L U M U L Q U R ' A N

    an dengan akal -\ alaupun belumdipahami hakekam a- makare daksi te r bu t tidak perlu di -ta'wilkan dengan rnernak akansuatu rnakna yang dianggap legis.Apa yang dikernukakan di atasjuga bukan berarti hanya meng~gunakan ta'w il pada ayat-ayat yang1 lah p e rnah dita 'w ilkan o le h parap ndahulu, P rk mbangan masya-rakat y an g dihasilkan I h po te n sip ositifn y a, ha il-ha il p n rnuanilrniah yang dapat dipertanggung-jawabkan, ke muany a harus men-jadi pegangan pokok dalarn me-rnaharn i atau rn nafsirkan ayat-ayat al-Qur'an, sehingga, bila padalah irn ya te ks bert n tan gan de nganperkcmbangan dan p e n emu anilm iah , m aka tidak ada jalan laink .uali m e n m puh I n a'w ilan ,Hal d m ik ian ntunya I b i h baikdari p , gabaian 1 ks, bagaimanaia rentunya ma ih dalam b ta -bara yang dibenarkan al-Qur'andan u larn a. K are n a . bukan lah al-Qur'an rn ng nal r daksi angd rnikian itu dan u larn a pun telahs pakat uruuk m nggl loakannya?Ca. la. l lIn KakiI. H;lCliu 1('1 ('bill 1 .rbunvi: lnn 1 / " "

    Wb'fll.HI lihmihi 1I/'/ l IIl l IIa/; ' 11/(1 ra 'si klllli' I I I r a /; . (Ilia/I """/ .Yltjfllillilill 1 t , J I I l dh",lw.ih;u 1111(111 "bi D a u d , tnhqiq Muharn-iliad Muhyidtlin bdul Hn IIId , 1- ija., ', h al-Kubrn . .n iro . In -S . jilid I .h. I (HI.

    11. Lihar B usrham i M uhammad aid.iI Ia /1 wl/ I T lI Jil iti (l1.D{II. Onr al-Dawnh,KU l I ' n i l , c er.l , H I I ' I ' 1 .1 1 . I l m l . . h.25,

    'I. Abu n l-Husuu n l-Nadaw i, .-115\'1"'11BII;IIII (1/fill,'IIf, (tf'/ ,(/ IIIIII\' I '( l iI Il'tl a/ .Fikml l(II.(;/ II1I' iJi.1:I' II11, I\1llkll\bal~ ,,1- aqnddnm,

    . LELAKI ATAU PEREMPUAN

    CaiTO, eel. lll, 1977, h. 7L5. bu al-A'la al-Maududi, Al-Islam jiMt l l l l a j a iw i al-Tahaddiya! al-Mu'ashirah,Dar al-Qalam. Kuwait, 1974, h. 187.6. Abu lshaq al- yalhibi, AI-M.cu'Oja1[I I / ,iahqiq yeikh Abdullah Darraz, al- ija-riyah al-Kubra, Cairo, t.t, ,jilid 1I, 11 , 82.7. Dalarn riwayat Bukhari dinyarakan

    bahwa 'Adi meletakkan mHlbenanghitarn dan purih di bawah bantalnya.Lihat S h al li h a l- Bu kh a ri , Kilab (I1 Sh(111 '1II .Sulairnan Mar'iy, Singapura, l.t.,jiJid 1,h. 328. Dalarn riwayat lain Nabi ber-sabda kepadanya: lnna u.'4atlatakn izanl a ' a r i d l : (kalau demikian bantalmu pal1-j~ng sekali), Lihai Muhammad binMuhammad bin Sulaiman dalam Ji/Ill'o l-F au a id m i" [ami' al-Ushul !ll1I Mnjmo 'a l -Zo l l ' ( t i d , A bdullah Hasy im al- Y arn an i,M a din ah . 1 96 1.ji li d 11 . h. 1 78 . .

    8. !.ihnl Muhammad Asad dalam TileM(lS. f~g~ o f QIIT'III! , II , sebagaimana e l i -kutip olch Busthami Muhammad Said.o p. c it .. 11, 1 7 8.9, AI-Q