Putri

28
Meningitis Tuberkulosis Putri Primastuti Handayani. 102013477. B7 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No. 06 Jakarta 11510. Telephone: (021)5694-2051. Email: [email protected] Pendahuluan Perubahan gaya hidup dan pola pikir pada dunia modern memberikan dampak besar bagi tubuh, terutama penyakit-penyakit yang berhubungan dengan perubahan gaya hidup berhubungan dengan pola pikir maupun berhubungan dengan usia yang bertambah atau penyakir degenerative, salah satu penyakit degerative ini berhubungan dengan kerusakan salah satu organ penting bagi tubuh yaitu otak, kerusakan ini bisa berupa reaksi radang, dan kemunduran proses piker maupun ingatan. Salah satu yang berkaitan dengan radang adalah radang selaput otak atau meningitis, Dalam makalah ini kita akan membahas mengenai kasus meningitis lebih lanjut dan dikhusus kan untuk meningitis tuberculosis, yang kita ketahui Tbc adalah salah satu penyakit yang masih sering kita jumpai di Indonesia. Meningitis merupakan salah satu infeksi pada susunan saraf pusat yang mengenai selaput otak dan selaput medulla spinalis yang juga disebut sebagai meningens. Meningitis dapat disebabkan oleh berbagai jenis mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur dan parasit. Meningitis Tuberkulosis tergolong ke dalam meningitis yang disebabkan oleh bakteri yaitu 1

description

blok 22

Transcript of Putri

Meningitis Tuberkulosis

Putri Primastuti Handayani. 102013477. B7Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Arjuna Utara No. 06 Jakarta 11510. Telephone: (021)5694-2051. Email: [email protected] gaya hidup dan pola pikir pada dunia modern memberikan dampak besar bagi tubuh, terutama penyakit-penyakit yang berhubungan dengan perubahan gaya hidup berhubungan dengan pola pikir maupun berhubungan dengan usia yang bertambah atau penyakir degenerative, salah satu penyakit degerative ini berhubungan dengan kerusakan salah satu organ penting bagi tubuh yaitu otak, kerusakan ini bisa berupa reaksi radang, dan kemunduran proses piker maupun ingatan. Salah satu yang berkaitan dengan radang adalah radang selaput otak atau meningitis, Dalam makalah ini kita akan membahas mengenai kasus meningitis lebih lanjut dan dikhusus kan untuk meningitis tuberculosis, yang kita ketahui Tbc adalah salah satu penyakit yang masih sering kita jumpai di Indonesia. Meningitis merupakan salah satu infeksi pada susunan saraf pusat yang mengenai selaput otak dan selaput medulla spinalis yang juga disebut sebagai meningens. Meningitis dapat disebabkan oleh berbagai jenis mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur dan parasit. Meningitis Tuberkulosis tergolong ke dalam meningitis yang disebabkan oleh bakteri yaitu Mycobacterium Tuberculosa. Bakteri tersebut menyebar ke otak dari bagian tubuh yang lain. Meningitis Tuberkulosa adalah bentuk umum dari infeksi tuberculosis pada system saraf pusat dan memiliki tingkat kecacatan dan kematian yang tinggi.1 Meningitis tuberkulosis adalah infeksi pada meningen yang disebabkan oleh basil tahan asam Mycobacterium tuberculosis (Dewanto, 2009). Meningitis tuberkulosis adalah peradangan pada selaput meningen, cairan serebrospinal dan spinal kolumna yang menyebabkan proses infeksi pada sistem saraf pusat (Harsono, 2005). Insiden meningitis TB sebanding dengan TB primer, umumnya bergantung pada status sosio-ekonomi, higiene masyarakat, umur, status gizi dan faktor genetik yang menentukan respon imun seseorang. Faktor predisposisi berkembangnya infeksi TB adalah malnutrisi, penggunaan kortikosteroid, keganasan, cedera kepala, infeksi HIV dan diabetes mellitus.2Pembahasan

Anamnesis

Pada anamnesis, ditanyakan nama, umur, jenis kelamin, keluhan utama, riwayat penyakit dahulu, riwayat penyakit sekarang, riwayat sosial, riwayat keluarga, dan riwayat obat.2-4Keluhan utama dan riwayat penyakit sekarang

Apakah pasien mengalami nyeri kepala? Kapan mulai merasakannya? Nyerinya seperti apa apakah seperti tertekan, berat, atau seperti dipukul dari luar. Apakah mendadak (seperti petir) atau bertahap? Apakah ada gejala penyerta seperti fotophobia, kaku leher (stiffness), mual, muntah, demam, mengantuk, atau bingung? Pernahkah pasien mengalami nyeri kepala sebelumnya? Apakah ada tanda-tanda neurologis: diplopia, kelemahan fokal, atau gejala sensoris? Apa ada gejala sistemik seperti mual, muntah, demam, atau menggigil?

Riwayat penyakit dahulu

Adakah riwayat meningitis, kebocoran atau pirau LCS, trauma kepala berat yang baru terjadi? Apakah pasien mengalami imunosupresi? Adakah riwayat vaksinasi? Ditanyakan apakah pernah mengalami flu seperti influenza, batuk kering, batuk berdarah, lemas, demam samar-samar di malam hari dan apakah didiagnosa tuberkulosis paru atau tidak.

Riwayat keluarga dan sosial

Ditanyakan apakah ada anggota keluarga yang mengalami gejala yang sama atau adakah riwayat meningitis dalam keluarga? Adakah kontak dengan pasien yang diduga meningitis? Apakah baru-baru ini pasien berpergian ke luar negeri?

Riwayat obat-obatan

Tanyakan pada pasien apakah baru-baru ini mendapat terapi antibiotic atau Obat Anti Tuberkulosa (OAT) serta kepatuhannya dalam meminum obat, juga tanyakan apakah pasien memiliki alergi antibiotik.

Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik beberapa hal penting yang perlu dilakukan, seperti: kesadaran umum, tanda-tanda vital. Perhatikan apakah pasien tampak sakit ringan atau berat? Apakah pasien waspada, mengantuk, atau tidak sadar? Pengukuran suhu tubuh, denyut nadi, tekanan darah, dan laju pernapasan juga dilakukan. Lihatlah pada kulit apakah muncul ruam, khususnya akibat septicemia meningokokal, kaku leher, atau fotofobia? Apakah tanda Kerning positif atau tidak. Adakah kelainan pada pemeriksaan fisik neurologis? Fundi normal atau edema papil? Periksa tenggorokan, hidung, telinga, dan mulut. Lakukan pemeriksaan fisik umum secara lengkap terutama untuk mencari tanda focus septik lain.2Pemeriksaan Rangsangan Meningeal2,4Pemeriksaan Kaku Kuduk. Pasien berbaring terlentang dan dilakukan pergerakan pasif berupa fleksi dan rotasi kepala. Tanda kaku kuduk positif (+) bila didapatkan kekakuan dan tahanan pada pergerakan fleksi kepala disertai rasa nyeri dan spasme otot. Dagu tidak dapat disentuhkan ke dada dan juga didapatkan tahanan pada hiperekstensi dan rotasi kepala.Pemeriksaan Tanda Kernig. Pasien berbaring terlentang, tangan diangkat dan dilakukan fleksi pada sendi panggul kemudian ekstensi tungkai bawah pada sendi lutut sejauh mengkin tanpa rasa nyeri. Tanda Kernig positif (+) bila ekstensi sendi lutut tidak mencapai sudut 135 (kaki tidak dapat di ekstensikan sempurna) disertai spasme otot paha biasanya diikuti rasa nyeri.Pemeriksaan Tanda Brudzinski I ( Brudzinski Leher). Pasien berbaring terlentang dan pemeriksa meletakkan tangan kirinya dibawah kepala dan tangan kanan diatas dada pasien kemudian dilakukan fleksi kepala dengan cepat kearah dada sejauh mungkin. Tanda Brudzinski I positif (+) bila pada pemeriksaan terjadi fleksi involunter pada leher.Pemeriksaan Tanda Brudzinski II ( Brudzinski Kontra Lateral Tungkai). Pasien berbaring terlentang dan dilakukan fleksi pasif paha pada sendi panggul (seperti pada pemeriksaan Kernig). Tanda Brudzinski II positif (+) bila pada pemeriksaan terjadi fleksi involunter pada sendi panggul dan lutut kontralateral.1Pemeriksaan Penunjang1. Pemeriksaan darah lengkap

Anemia ringan. Peningkatan laju endap darah.

2. Lumbal pungsiGambaran LCS pada meningitis TB :

Warna jernih (khas), bila dibiarkan mengendap akan membentuk batang-batang.

Dapat juga berwarna xanhtochrom bila penyakitnya telah berlangsung lama dan

ada hambatan di medulla spinalis

Jumlah Sel meningkat MN > PMN

Jumlah sel 100 500 sel / l. Mula-mula, sel polimorfonuklear dan limfosit sama

banyak jumlahnya, atau kadang-kadang sel polimorfonuklear lebih banyak

(pleositosis mononuklear). Kadang-kadang, jumlah sel pada fase akut dapat mencapai 1000 / mm3. Limfositer

Protein meningkat (dapat lebih dari 200 mg / mm3). Hal ini menyebabkan liquor cerebrospinalis dapat berwarna xanthochrom dan pada permukaan dapat tampak sarang laba-laba ataupun bekuan yang menunjukkan tingginya kadar fibrinogen. Glukosa menurun