Pusat Kebudayaan Kawasan Asia Tenggara - H Yat Rospia Brata

3
Kawasan Asia Tenggara Sebelum dikenal nama Asia Tenggara wilayah tersebut dinamakan Hindia Belakang, namun saat berlangsungnya Perang Dunia II Gubernur Jenderal Inggris yang berkedudukan di India, Lord Mountbatten membentuk kesatuan komando wilayah perangnya dengan nama Komando Kawasan Asia Tenggara (South East Asia Command) dengan tujuan menjepit ekspansi pasukan Jepang yang sudah masuk di lautan Pasifik, Pearl Harbor Hawaii. Sejak itulah nama kawasan Asia Tenggara kian meluas digunakan tidak saja untuk strategi perang belaka, namun ke strategi politik, ekonomi, social, maupun budaya. Secara politis, negara- negara yang masuk ke kawasan Asia Tenggara diantaranya; Indonesia, Malaysia, Singapore, Filipina, Birma, Muangthai, Vietnam, Laos, Kamboja, dan Brunai Darussalam. Pusat-pusat Peradaban Kuno di Asia Tenggara Peninggalan sejarah tertua di Asia Tenggara berpusat di Kamboja yakni Kerajaan Fu Nan (abad ke-3 M), yang didapat dari berita China (Kang Tai dan Chu Ying) dengan menyebut nama Bnam (Phnom) yang berarti Agung atau Gunung atau Raja Gunung terhadap pimpinan bangsa Khmer yang senantiasa mendirikan bangunan suci di puncak-puncak gunung. Kerajaan tersebut meliputi wilayah Vietnam Selatan dan Kamboja dengan ibukota Vyadapura di bukit Ba-Phnom, sedangkan bandar pelabuhannya di Oc-Eo delta sungai Mekong teluk Siam. Dengan

description

Pusat Kebudayaan Kawasan Asia Tenggara

Transcript of Pusat Kebudayaan Kawasan Asia Tenggara - H Yat Rospia Brata

Page 1: Pusat Kebudayaan Kawasan Asia Tenggara - H Yat Rospia Brata

Kawasan Asia Tenggara Sebelum dikenal nama Asia Tenggara wilayah tersebut dinamakan Hindia Belakang, namun saat berlangsungnya Perang Dunia II Gubernur Jenderal Inggris yang berkedudukan di India, Lord Mountbatten membentuk kesatuan komando wilayah perangnya dengan nama Komando Kawasan Asia Tenggara (South East Asia Command) dengan tujuan menjepit ekspansi pasukan Jepang yang sudah masuk di lautan Pasifik, Pearl Harbor Hawaii. Sejak itulah nama kawasan Asia Tenggara kian meluas digunakan tidak saja untuk strategi perang belaka, namun ke strategi politik, ekonomi, social, maupun budaya. Secara politis, negara-negara yang masuk ke kawasan Asia Tenggara diantaranya; Indonesia, Malaysia, Singapore, Filipina, Birma, Muangthai, Vietnam, Laos, Kamboja, dan Brunai Darussalam.

Pusat-pusat Peradaban Kuno di Asia TenggaraPeninggalan sejarah tertua di Asia Tenggara berpusat di

Kamboja yakni Kerajaan Fu Nan (abad ke-3 M), yang didapat dari berita China (Kang Tai dan Chu Ying) dengan menyebut nama Bnam (Phnom) yang berarti Agung atau Gunung atau Raja Gunung terhadap pimpinan bangsa Khmer yang senantiasa mendirikan bangunan suci di puncak-puncak gunung. Kerajaan tersebut meliputi wilayah Vietnam Selatan dan Kamboja dengan ibukota Vyadapura di bukit Ba-Phnom, sedangkan bandar pelabuhannya di Oc-Eo delta sungai Mekong teluk Siam. Dengan demikian kerajaan Kamboja kuno meliputi negara Vietnam, Laos, dan Muangthai hingga ke perbatasan Birma sekarang.

Raja pertama mereka bernama Kambu Svayambhuva sehingga nama Kamboja sekarang diambil darinya. Pada masa Raja Suryawarman (1113-1150) dibangun kompleks kuil Angkor Wat yang bernuansa Hindu dan saluran irigasi terusan yang mampu mengairi 5 juta hektar sawah melalui konsep Syiwa (dewa-raja) atau raja sebagai penguasa alam (cakrawati), namun karena pembangunan dan perawatan infrastruktur itu sangat berat, maka rakyat meninggalkan konsep pemujaan dewa-raja atau raja-dewa dan beralih ke agama Budha sehingga Angkor Wat terbengkalai sampai abad ke-15.

Page 2: Pusat Kebudayaan Kawasan Asia Tenggara - H Yat Rospia Brata

Peradaban kuno berikutnya terletak di Indonesia, yakni Kutai, Tarumanagara, Kalingga, Sriwijaya, Mataram, Kadiri, Singhasari, Majapahit, Pajajaran, dan Bali

Pusat peradaban kuno ke tiga di Asia Tenggara berada di Muangthai, yakni;