puisi perjuangan

31
Berikut Teks Pelaksanaan Upacara Bendera Sumpah Pemuda 28 Oktober Tata Susunan Upaca Hari Sumpah Pemuda ke 85 Tanggal 28 Oktober 2013 dimulai: 1. Masing-masing pemimpin pasukan menyiapkan pasukannya 2. Pemimpin upacara memasuki lapangan upacara langsung mengambil alih komando 3. Penghormatan kepada pemimpin upacara dilanjutkan laporan 4. Pembina upacara menempatkan diri 5. Penghormatan umum kepada Pembina Upacara dipimpin oleh Pemimpin Upacara. 6. Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara. 7. Pengibaran Bendera Merah Putih diiringi lagu kebangsaan ”INDONESIA RAYA”. 8. Mengheningkan Cipta dipimpin oleh Pembina Upacara. 9. Pembacaan Teks Pancasila oleh Pembina Upacara, diikuti oleh seluruh peserta upacara. 10. Pembacaan Teks Pembukaan UUD 1945 oleh Petugas. 11. Pembacaan Teks Keputusan Kongres Pemuda Indonesia 1928 oleh Petugas. 12. Menyanyikan lagu “SATU NUSA SATU BANGSA”. 13. Penyerahan Penghargaan kepada siswa-siswa berprestasi diiringi lagu “BAGIMU NEGERI”. 14. Amanat Pembina Upacara. 15. Menyanyikan lagu “BANGUN PEMUDI PEMUDA”. 16. Pembacaan Do’a. 17. Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara. 18. Penghormatan umum kepada Pembina Upacara dipimpin oleh Pemimpin Upacara. 19. Pembina upacara meninggalkan lapangan uapcara diikuti Bapak dan Ibu guru 20. Penghormatan kepada pemimpin upacara dipimpin pasukan paling kanan 21. Pemimpin upacara meningglakan lapangan upacara 22. Upacara selesai, pemimpin pasukan membubarkan pasukannya masing- masing.

Transcript of puisi perjuangan

Page 1: puisi perjuangan

Berikut Teks Pelaksanaan Upacara Bendera Sumpah Pemuda 28 Oktober

Tata Susunan Upaca Hari Sumpah Pemuda ke 85 Tanggal 28 Oktober 2013 dimulai:

1. Masing-masing pemimpin pasukan menyiapkan pasukannya 2. Pemimpin upacara memasuki lapangan upacara langsung mengambil alih komando

3. Penghormatan kepada pemimpin upacara dilanjutkan laporan

4. Pembina upacara menempatkan diri

5. Penghormatan  umum  kepada  Pembina Upacara  dipimpin oleh Pemimpin Upacara.

6. Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara.

7. Pengibaran Bendera Merah Putih diiringi lagu kebangsaan ”INDONESIA RAYA”.

8. Mengheningkan Cipta dipimpin oleh Pembina Upacara.

9. Pembacaan Teks Pancasila oleh Pembina Upacara, diikuti oleh seluruh peserta upacara.

10. Pembacaan Teks Pembukaan UUD 1945 oleh Petugas.

11. Pembacaan Teks Keputusan Kongres Pemuda Indonesia 1928 oleh Petugas.

12. Menyanyikan lagu “SATU NUSA SATU BANGSA”.

13. Penyerahan Penghargaan kepada siswa-siswa berprestasi diiringi lagu “BAGIMU NEGERI”.

14. Amanat Pembina Upacara.

15. Menyanyikan lagu “BANGUN PEMUDI PEMUDA”.

16. Pembacaan Do’a.

17. Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara.

18. Penghormatan   umum   kepada   Pembina  Upacara dipimpin oleh Pemimpin Upacara.

19. Pembina upacara meninggalkan lapangan uapcara diikuti Bapak dan Ibu guru

20. Penghormatan kepada pemimpin upacara dipimpin pasukan paling kanan

21. Pemimpin upacara meningglakan lapangan upacara

22. Upacara selesai, pemimpin pasukan membubarkan pasukannya masing-masing.

Page 2: puisi perjuangan
Page 3: puisi perjuangan

SATU MIMPI SATU BARISANOleh Wijil Tukul

Di lembang ada kawan sofyanjualan bakso kini karena dipecat perusahaankarena mogok karena ingin perbaikankarena upah ya karena upah

Di ciroyom ada kawan sodiyahsi lakinya terbaring di amben kontrakanburuh pabrik tehterbaring pucet dihantam tipesya dihantam tipesjuga ada nenikawan bariahbekas buruh pabrik kaos kakikini jadi buruh di perusahaan lagidia dipecat ya dia dipecatkesalahannya : karena menolakdiperlakukan sewenang-wenang

Di cimahi ada kawan udin buruh sablonkemarin kami datang dia bilangumpama dironsen pasti nampakisi dadaku ini pasti rusakkarena amoniak ya amoniak

Di cigugur ada kawan sitipunya cerita harus lembur sampai pagipulang lunglai lemes ngantuk letihmembungkuk 24 jamya 24 jam

Di majalaya ada kawan emanburuh pabrik handuk dulukini luntang-lantung cari kerjaanbini hamin tiga bulankesalahan : karena tak suditerus diperah seperti sapi

Di mana-mana ada sofyan ada sodiyah ada bariyahtak bisa dibungkam kodimtak bisa dibungkam popor senapandi mana-mana ada neni ada udin ada sitidi mana-mana ada emandi bandung - solo - jakarta - tangerang

Tak bisa dibungkam kodimtak bisa dibungkam popor senapansatu mimpisatu barisan

Bandung 21 Mei 1992

Page 4: puisi perjuangan

DIBALIK SERUAN PAHLAWANOleh Zshara Aurora

Kabut,

Dalam kenangan pergolakan bumi pertiwi

Mendung,

Pertandakah hujan deras

Membanjiri asa yang haus kemerdekaan

Dia dan semua yang ada menunggu keputusan sakral

Serbu.... Merdeka atau mati.. Allahu Akbar

Titahmu terdengar kian merasuk dalam jiwa

Dalam serbuan bambu runcing menyatu

Kau teruskan bunyi-bunyi ayat suci

Kau teriakan semangat juang demi negeri

Kau relakan terkasih menahan terpaan belati

Untuk ibu pertiwi..

Kini kau lihat,

Merah hitam tanah kelahiranmu

Pertumpahan darah para penjajah keji

Gemelutmu tak kunjung sia

Lindungan-Nya selalu dihatimu

Untuk kemerdekaan Indonesia abadi..

Page 5: puisi perjuangan

PEMUDA UNTUK PERUBAHANPuisi Ananda Rezky Wibowo

Indonesia Menangis

bahkan tercabik

dengan hebatnya penguasanya korupsi

tak peduli rakyatnya mengemis

Kesejahteraan tinggallah angan

keadilan hanyalah khayal

kemerdekaan telah terjajah

yang tersisah hanya kebodohan

Indonesiaku, Indonesia kalian

jangan hanya tinggal diam kawan

mari bersatu ambil peranan

sebagai pemuda untuk perubahan...

Page 6: puisi perjuangan

PERJUANGAN TAK PASTIPuisi Rhindy Marfiyanti

Teriknya mentari menyentuh kalbu

Tak terasa angin merambah rasa

Hanya terasa peluh merambah jiwa

Ku coba melangkah ke sana

Tak jua ku temukan suatu hal

Ku langkahkan kembali kakiku

Tapi ku masih tak temukan sesuatu itu

Saat ku berhenti tuk bersandar

Ku memohon dan berserah

Apa aku di beri sebuah peluang

Tuk bisa hidup nyaman

Oh tuhan…….

Perjuangan ini sungguh meresahkan

Perjuangan ini sungguh membingungkan

Perjuangan ini tak menemukan jalan

Kaki tak kuat untuk melangkah

Jiwa tak kuat untuk bangun

Hati tak sanggup untuk merasa

Otak tak bisa untuk berfikir

Hidupku……….

Kenapa kau ditakdirkan seperti ini

Hanya berharap dari perjuangan yang tak pasti

Hidup ini terasa sangat membingungkan

Page 7: puisi perjuangan

PENGORBANANPuisi Siti Halimah

Mengucur deras keringat

Membasahi tubuh yang terikat

Membawa angan, jauh ntah kemana ?

Bagaikan pungguk merindukan rembulan,

Jiwa ini terpuruk dalam kesedihan

Pagi yang menjadi malam,

dan Bulan yang menjadi Tahun.

Sekian lama telah menanti,

Dirinya tak jua terlepas.

Andai diriku sang Ksatria,

Aku sudah pasti menyelamatkannya.

Namun semua itu hanya mimpi.

Dirinyalah yang harus berusaha

untuk membawa dirinya pergi dari kegelapan abadi.

Page 8: puisi perjuangan

PAHLAWAN KUPuisi Rezha Hidayat

Ohh........ Pahlawan ku

Bagaimana ku bisa

Membalas jasa-jasa mu

Yang telah kau berikan untuk bumi pertiwi

Haruskah aku turun ke medan perang

Haruskah aku mandi berlumurkan darah

Haruskah aku tertusuk pisau belati penjajah

Aku tak tahu cara untuk membalas jasa mu

Engkau rela mengorbankan nyawa mu

Demi suatu kemerdekaan yang mungkin  

Tak bisa kau raih dengan tangan mu sendiri

Ohh......... pahlawan ku Engkau lah Bunga Bangsa

Page 9: puisi perjuangan

INDONESIA, AKU MASIH TETAP MENCINTAIMUPuisi Ahmadun Yosi Herfanda

Indonesia, aku masih tetap mencintaimuSungguh, cintaku suci dan murni padamuIngin selalu kukecup keningmuSeperti kukecup kening istrikuTapi mengapa air matamuMasih menetes-netes jugaDan rintihmu pilu kurasa?

Burung-burung bernyanyi menghiburmuPesawat-pesawat menderu membangkitkanmuTapi mengapa masih juga terdengar tangismu?Apakah kau tangisi hutan-hutanYang tiap hari digunduli pemegang hapeha?Apakah kau tangisi hutang-hutang negaraYang terus menumpuk jadi beban bangsa?Apakah kau tangisi nasib rakyatmuYang makin tergencet kenaikan harga?Atau kau sekadar merasa kecewaKarena rupiahmu terus dilindas dolar amerikaDan IMF, rentenir kelas dunia itu,Terus menjerat dan mengendalikan langkahmu?

Ah, apapun yang terjadi padamuIndonesia, aku tetap mencintaimuIngin selalu kucium jemari tanganmuSeperti kucium jemari tangan ibukuSungguh, aku tetap mencintaimuKarena itulah, ketika orang-orangRamai-ramai membeli dolar amerikaTetap kubiarkan tabunganku dalam rupiahSebab sudah tak tersisa lagi saldonya!

Jakarta, 1997/2008

Page 10: puisi perjuangan

INDONESIAKU KINIPuisi Awaliya Nur Ramadhana

Negaraku cinta Indonesia  Nasibmu kini menderita  Rakyatmu kini sengsara  Pemimpin yang tidak bijaksana  Apakah pantas memimpin negara   yang aman sentosa

Oh Indonesia tumpah darahku  Apakah belum terbit,  Seorang pemimpin yang kita cari Apakah rasa kepemimpinan itu   masih disimpan di nuraniTertinggal di lubuk hati  Tak dibawa sekarang ini 

Rakyat membutuhkanmuSeorang Khalifatur Rasyidin Yang setia dalam memimpinMenyantuni fakir miskinMengasihani anak yatim

Kami mengharapkan pemimpin  yang soleh dan solehahPengganti tugas RasulullahSebagai seorang pemimpin ummahYang bersifat Siddiq dan Fatanah

Andaikan kutemukanSeorang pemimpin duniaSeorang pemimpin agamaSeorang pemimpin  Indonesia

Hanya Allah Yang Mengetahuinya

Page 11: puisi perjuangan

NEGERI IMPIANPuisi Efoel Lintang

rembulan terbit dari barat, seperti wajahmu yang bulat

seakan menyiratkan yang tak tersurat

dibalik kharisma kemilaunya cahaya yang semburat

menghipnotis hati biar terpikat

lemah gemulai gerakanmu

iringi lagu rindu yang mendayu

sendu tatap matamu  menghiba pelepas rindu

tujuh purnama telah kau tunggu

tujuh negeri telah kau lewati

masih belum kau temui apa yang kau cari

diantara bimbangnya hati

apa sebenarnya yang kau cari

tanpa jawab yang kau dapati

bertambah galaulah hati

melihat nasib ini negeri

anak kurang gizi

bergelimpangan bayi mati

ibu-ibu tak punya asi

menggilanya aborsi

merajalelanya multilasi

ditingkahi bobroknya birokrasi ini negeri

lubuklinggau, 18 januari 2012

Page 12: puisi perjuangan

NEGERI INI

Saat sarafku dipengapkan meja 1/2 biro

Kupahat hatiku itu lagi

Pada prasasti tugu negriku

Agar para pahlawan negri ini

Tak lagi keluhkan sesal

Harus lahir di negri ini

Sudirman-sudirman reformasi

Harus berkembang di negri ini

Sukarno-sukarno reformasi

Harus bangkit di negri ini

Suharto-suharto reformasi

Agar diponegoro tak lagi keluhkan java

Agar wolter monginsidi tak tangisi celebes

Agar Patimura tak sia-siakan maluku

Agar Indonesiaku

Tak lagi tangisanku

Maba, 9 Juli 2008

Page 13: puisi perjuangan

INDONESIA HARI INIOleh Cucuk Espe

Apakah aku selalu terus diam

Melihat negeri dipenuhi gambar-gambar buram

Apakah aku mesti berpangku tangan

Melihat negeri kehilangan wajah Tuhan

Indonesiaku, letih dan tertatih-tatih

Merah tak lagi bersanding putih

Apa yang bisa kulakukan melalui puisi

Untaian kata mampukah mengubah hati

Jika kesadaran tertimbun kepongahan

-: Apakah aku akan terus diam?

Lihatlah!

Barisan gagak bertengger di puncak tiang bendera

Ribuan kelelawar menyanyikan himne kehancuran

Indonesiaku hari ini, Indonesiaku hari ini

Kehilangan pemimpin berhati puisi

Dan anak-anak bangsa pun terlantar

Di lorong sepi tanpa cerah suar

--; Beginilah Indonesia hari ini

Mohon Tuhan bicara kembali.

Page 14: puisi perjuangan

Jakarta, 2011

KIPASAN SAYAP GARUDAKU, TERLELAPKAN PANGERAN SUJUOleh Syam Wong Tani

Sekian lama ku tak tahu akan kabarmuJadikan ku nian merindu..Menanti, menungguKabar aksi terbang indahmu, jua Kicauan merdumu

Lalu dan berlalu...Ternyata tadi malam kau benar-ber berkicau merduTerbang anggun dengan sayap suci Mengipas, menyegarkan nurani negeri

Hebat nian si garuda muda ituKsatria nan tangguh, sang pecinta ginseng Si pangeran suju pun terlelap, akan memukaunya pesolekmuTerluluh tumbangkan, Tunduk di bawah kepakan, sayap indahmu

Kau menerkam dengan terkam santunmuBeringas, gurat wajahmuIndah mengipas sayap-sayapmuPesolekmu nian terpancar Memukau,

Dikala kau berjibaku di atas padang sayembaraBerjuta rakyat negeri, mendukung menontonDengan hati berdetak-detak, berdering nyaring laksana gentaMulut pun tiada henti melantunkan doa, kepada Yang Maha dimohon

Akhirnya pun pengeran SujuHanya terbungkam lesuAtas torehan indraSujud Syukur garuda kepada Tuhannya.

Surabaya, (08:09). 13 Okt 2013.

Page 15: puisi perjuangan

BENDERAKUOleh Rahmat S

Angin kencang tak lagi menerpanya

Sang kain usang yang tak lagi bergoyang

Yang tak lagi menggetarkan saat dikibar

Hanya sebagai pengisi tiang bambu yang kosong

Merahnya tak lagi menggapai mentari

putihnya tak lagi menyejukkan bumi

hanya helaian kain usang yang tak tercuci

hanyalah tiang bambu yang merapuh tak meneduh

Dimana rasa itu kini

dimana kekuatan itu kini

hanya tinggal caci regenerasi

hanya tinggal hujat tuk negeri. . . Nasibmu yang terjal dulu deritamu yang

meruncing dulu pilumu yang terendam darah dulu kini hanya dongeng yang tak

lagi terdengar

Page 16: puisi perjuangan

CURAHAN NEGRIKUOleh Umuqulsum Nuraini U.K.

Bumi penuh warna kian memanjaLukisa bumi menjulang kesatriaBerdesir berayun dalam buaianBahtera keemasan lambing kejayaanTebar senyum cahya alam sejenak hapus kegelisahan

Seiring terdengar oleh insan pribumiSuara-suara dengan degub jantung nuraniKala itu ribuan tahta beradu sumpahBeralas sepatu kilat… baju kebesaran….. mobil mewah… istana megahLangkah hanya tertuju pada sorot-sorot kameraTapi….. kenyataan selalu diindahkanKenyataan bukan lagi faktaKekayaan bukan lagi kemakmuranPemimpin bukan lagi panutanKemerdekaan telah bertepuk sebelah tangan

Mereka bangga akan kejayaanMereka menelan batang tubuh saudaraMereka menenggelamkan para jelataMerekalah sang buta keadilanInilah fakta yang terkubur dalam

Kini bersarang dalam dukaPertiwi kini bersedih menyambut pagii Bumi menangis menopang raga tak berdayaTubuh para jelata telah terkaparTerhempas……. Terinjak……. Dan terhinaMelayang sudah nyawa persada karna nestapaKekayaan negri tak lagi memberi artiHanya berharap kegelapan segera sirnadari ruang-ruang kosong masa depanDan Negriku terlepas dari lumpur dan benalu

Page 17: puisi perjuangan

INDONESIAKUby Enden Dindin Rosidin

Children of Indonesia

Time goes on

Generations of the children of Indonesia were awaiting

Waiting for the future

But why

Corruption, anarchist demo

Always happens everywhere

As if it were happening because of ambition and hard life

Children of Indonesia continues to race ran

To achieve real

In order to show to the world

That the children of Indonesia can work

Children of Indonesia

Prepare yourself for the progress of Indonesia

Let the people out there protesting ria

Important that you are proud to be the nation of Indonesia

Page 18: puisi perjuangan

NEGERIKU PUSAT DUNIAKarya Krisyasinta Riyanandia Dewi Pramesti

Setiap minggu

Setiap hari

Setiap jam

Setiap menit

Bahkan setiap detik

Mata ini tak bisa berhenti memendangmu

Dari Sabang sampai Merauke

Dari pulau Nias sampai pulau Rote

Beragam budaya tumbuh disana

Tumbuh dari penerus bangsa

Indonesia.......

Negeriku yang indah

Menjadikan semua mata tertuju padamu

Karena kau pusat dunia

Page 19: puisi perjuangan

UNTUK PEMUDAOleh Dwi Rahmad Setiawan

Guncangkan dunia

Dengan api membara

Kepakkan sayapmu

Dan terbang setinggi-tingginya

Lantangkan suaramu

Sihir dunia dengan pesonamu

Kibarkan bendera negaramu

Gemuruhkan lagu bangsamu

Di seantero jagad raya ini

Bersatulah pemuda Indonesia

Bangkitlah jiwa mudamu Indonesia

Tanamkan di dadamu

Merah darahmu, putih tulangmu

Untuk bangsa dan negaramu INDONESIA

Page 20: puisi perjuangan

SEMUA HARAPAN BANGSAOleh Esta Utari Dewi

Kau lah harapan angsa

berusaha tak lelah

belajar pun tak sudah

untuk indonesi merdeka

Saat indonesia terombang-ambing

saat indonesia seperti ranting yang kering

diterjang terpelanting

diinjak patah berkeping-keping

Jangan biarkan indonesia disiksa

jangan biarkan indonesia dirampas oleh mereka

bergerak lah pemuda indonesia

masa depan bangsa ada pada kita

Yang diharapkan....

pemuda yang tak pernah putus asa

pemuda yang tak takut pada penjajah

pemuda yang mempertaruhkan jiwa dan raga demi indonesia

jadilah pemuda harapan bangsa.

Page 21: puisi perjuangan

PEMUDA DULU ATAU SEKARANGOleh : Amiza

Dulu Pemuda berjuang merebut kemerdekaanSekarang Pemuda berjuang mencari pekerjaan

Dulu Pemuda memanggul senjata mengusir penjajahSekarang Pemuda memanggul pembekalan mencari nafkah

Dulu Pemuda kumpulkan harta dirampas penjajah keparatSekarang Pemuda kumpulkan harta dirampas para birokrat

Dulu Pemuda berkumpul perjuangkan kebebasanSekarang Pemuda berkumpul rundingkan untuk tawuran

Dulu Pemuda belajar dengan fasilitas seadanyaSekarang Pemuda belajar dengan fasilitas serba ada

Dulu Pemuda bermain membuat alat permainanSekarang Pemuda bermain dengan alat yang instan

Dulu Pemuda berkomunikasi dengan surat via biro posSekarang Pemuda berkomunikasi dengan HP SMS

Hai Pemuda,,Dengan apa engkau akan mengukir masa depanJalan terjal banyak hambatanTeguhkan Pendirianmu untuk membangun NegeriDengan kejujuran dan kebenaran