ptimalisasi Peran Pemerintah dan DPR dalam Meningkatkan Market Share Lembaga Keu a ngan Syariah

16
ptimalisasi Peran Pemerintah dan DPR dalam Meningkatkan Market Share Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia O O Oleh Aviliani 08 Juni 2011

description

O. ptimalisasi Peran Pemerintah dan DPR dalam Meningkatkan Market Share Lembaga Keu a ngan Syariah di Indonesia. Oleh Aviliani 08 Juni 2011. Outline. 1. Perkembangan Indikator Perbankan Syariah. Penyaluran dana. Penghimpunan dana. CAR, BOPO, ROA dan Margin. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of ptimalisasi Peran Pemerintah dan DPR dalam Meningkatkan Market Share Lembaga Keu a ngan Syariah

Page 1: ptimalisasi Peran Pemerintah dan DPR dalam Meningkatkan  Market Share  Lembaga Keu a ngan Syariah

ptimalisasi Peran Pemerintah dan DPR dalam

Meningkatkan Market Share Lembaga Keuangan Syariah

di Indonesia

OOOO

OlehAviliani08 Juni 2011

Page 2: ptimalisasi Peran Pemerintah dan DPR dalam Meningkatkan  Market Share  Lembaga Keu a ngan Syariah

Aviliani: Optimalisasi Peran Pemerintah dan DPR RI dalam Meningkatkan Market Share Lembaga Keungan Syariah di Indonesia

OutlineOutline

1. Perkembangan Indikator Perbankan Syariah

Penyaluran dana

CAR, BOPO, ROA dan Margin

2. Tantangan Pengembangan Bank Syariah :

Struktur Dana Mahal

Inefisiensi kegiatan operasional

Tingginya margin

Penghimpunan dana

Risiko sektor rill (inefisiensi birokrasi dan infrastruktur)

3. Peran Pemerintah dan Lembaga Lain

Perbaikan iklim investasi

Peningkatan pengeluaran pemerintah untuk berbagai jenis proyek (terutama infrastruktur)Memacu investasi dengan memerhatikan potensi ekonomi daerah

Page 3: ptimalisasi Peran Pemerintah dan DPR dalam Meningkatkan  Market Share  Lembaga Keu a ngan Syariah

Aviliani: Optimalisasi Peran Pemerintah dan DPR RI dalam Meningkatkan Market Share Lembaga Keungan Syariah di Indonesia

Dalam berbagai indikator, porsi Bank Syariah/BS masih cenderung kecil bila dibandingkan dengan BU

Pada 2009, pembiayaan BS baru 3,26 persen dari total kredit BU naik menjadi 3,86 persen pada 2010.

Pada 2010, porsi penempatan dana BS di BI mencapai 2,82 persen dari dana BU di BI naik dari 2,61 persen pada 2009.

Sumber dana BS baru 3,24 persen dari BU sedangkan menurut DPK hanya 3,25 persen dari BU. Porsi aset BS juga masih rendah, sekitar 3,24 persen terhadap aset BU.

Page 4: ptimalisasi Peran Pemerintah dan DPR dalam Meningkatkan  Market Share  Lembaga Keu a ngan Syariah

Aviliani: Optimalisasi Peran Pemerintah dan DPR RI dalam Meningkatkan Market Share Lembaga Keungan Syariah di Indonesia

Dari sisi pertumbuhan, kinerja BS relatif lebih kencang daripada BU. Dari beberapa indikator yang diamati, BS mampu tumbuh di atas 44 persen selama 2009-2010

Sementara itu, pertumbuhan beberapa indikator BU pada 2010 berada di atas 17 persen (yoy). Kondisi tersebut menyebabkan relatif lebarnya gap pertumbuhan antara BS dan BU.

Pertumbuhan tertinggi pada BS dicapai oleh indikator pembiayaan valas naik 72,69 persen (yoy) per 2010 sedangkan pada BU dicapai pada indikator penempatan dana di BI. Secara sederhana dapat disimpulkan bahwa BS masih berprospek tinggi ke depan.

Page 5: ptimalisasi Peran Pemerintah dan DPR dalam Meningkatkan  Market Share  Lembaga Keu a ngan Syariah

Aviliani: Optimalisasi Peran Pemerintah dan DPR RI dalam Meningkatkan Market Share Lembaga Keungan Syariah di Indonesia

Penyaluran Dana BSPenyaluran Dana BU

Penyaluran dan BS berkembang lebih cepat daripada penyaluran dana BU. Meski dalam nominal yang lebih kecil, pembiayaan BS tumbuh rata-rata 36,60 persen per tahun selama 2006-2010

sedangkan BU hanya tumbu 20,73 persen per tahun.

Dalam kondisi lain, penempatan dana BS di BI juga tumbuh relatif lebih kencang daripada BU, rata-rata 44,34 persen per tahun selama 2006-2010 sedangan BU 26,48 persen per tahun.

Secara sederhana disimpulkan bahwa masih terdapat ruang ekspansi yang relatif besar untuk BS.

Page 6: ptimalisasi Peran Pemerintah dan DPR dalam Meningkatkan  Market Share  Lembaga Keu a ngan Syariah

Aviliani: Optimalisasi Peran Pemerintah dan DPR RI dalam Meningkatkan Market Share Lembaga Keungan Syariah di Indonesia

CAR BS = 16,76 persen; ROA 1,59 persen dan LDR/FDR = 87,6 persen per Desember 2010CAR BU = 17,18 persen; ROA 2,86 persen dan LDR/FDR = 75,21 persen per Desember 2010

Pertumbuhan nominal NPL BS (rata-rata 42,09 persen per tahun 2005-2010 lebih cepat dari Nominal NPLS BU (menyusut 2,47 persen per tahun dalam periode yang sama)

Page 7: ptimalisasi Peran Pemerintah dan DPR dalam Meningkatkan  Market Share  Lembaga Keu a ngan Syariah

Aviliani: Optimalisasi Peran Pemerintah dan DPR RI dalam Meningkatkan Market Share Lembaga Keungan Syariah di Indonesia

Permasalahan Internal Perbankan SyariahPermasalahan Internal Perbankan Syariah

Mirip dengan perbankan konvensional, struktur dana BS juga didominasi oleh struktur dana mahal. Data BI menunjukkan, sekitar 56,47 persen per tahun selama 2004-2010, dana BS disusun oleh deposito mudharabah; sebesar 30,73 persen merupakan simpanan tabungan mudharabah dan 11,91 persen yang bersumber dari giro wadiah.

Pertumbuhan penghimpunan dana murah juga tergolong lamban dibandingkan dengan dana mahal. Selama 2005-2010, pertumbuhan dana giro wadiah hanya 34,86 persen lebih rendah dari deposito mudharabah rata-rata 36,51 persen per tahun. Sementara penghimpunan tabungan mudharabah tumbuh rata-rata 38,95 persen per tahun.

Bank Bank UmumUmum

Page 8: ptimalisasi Peran Pemerintah dan DPR dalam Meningkatkan  Market Share  Lembaga Keu a ngan Syariah

Aviliani: Optimalisasi Peran Pemerintah dan DPR RI dalam Meningkatkan Market Share Lembaga Keungan Syariah di Indonesia

Margin BS tergolong tinggi bila dibandingkan dengan suku bunga kredit bank umum. Hanya pada kredit lain-lain yang margin SB lebih kecil daripada suku bunga kredit bank umum.

Permasalahan suku bunga atau marginPermasalahan suku bunga atau margin

Pada 2010 misalnya, suku bunga kredit bank umum tertinggi adalah 14,5 persen sedangkan pada SB tercatat 20,18 persen. Hal yang demikian menyebabkan gap antara margin BS dan BU cenderung lebih lebar, di atas 2 persen.

Page 9: ptimalisasi Peran Pemerintah dan DPR dalam Meningkatkan  Market Share  Lembaga Keu a ngan Syariah

Aviliani: Optimalisasi Peran Pemerintah dan DPR RI dalam Meningkatkan Market Share Lembaga Keungan Syariah di Indonesia

Masalah Inefisiensi OperasionalMasalah Inefisiensi Operasional

Gambaran tersebut dapat dilihat dari perkembangan BOPO. Memang, BOPO BS selama Mar-Des 2010 relatif lebih rendah dari BOPO BU. Namun angka tersebutmasih tergolong tingi, rata-rata 81 persen.

Pertumbuhan Pendapatan Opeasional dan Biaya Opeasional BS dan BUPertumbuhan Pendapatan Opeasional dan Biaya Opeasional BS dan BU

Namun, jika melihat pertumbuhan biaya dan pendapatan operasional selama Mar-Des disimpulkan bahwa BS cenderung lebih tidak efisien. Biaya operasional BS tumbuh rata-rata 20,62 persen per bulan sedangkan pada BU hanya 13,25 persen. Sementara pendapatan operasional BS tumbuh rata-rata 20,04 persen sedangkan pada BU 13,50 persen per bulan

Page 10: ptimalisasi Peran Pemerintah dan DPR dalam Meningkatkan  Market Share  Lembaga Keu a ngan Syariah

Aviliani: Optimalisasi Peran Pemerintah dan DPR RI dalam Meningkatkan Market Share Lembaga Keungan Syariah di Indonesia

Risiko Investasi Sektor Rill = Masih Bertumpu Pada Masalah Inefisiensi Birokrasi

Page 11: ptimalisasi Peran Pemerintah dan DPR dalam Meningkatkan  Market Share  Lembaga Keu a ngan Syariah

Margin terkait dengan Inflasi : Struktur Inflasi di IndonesiaMargin terkait dengan Inflasi : Struktur Inflasi di Indonesia

11

Sumbangan inflasi bahan makanan setiap tahunnya mencapai 34, 71 persen terhadap inflasi secara umum. Pada tempat kedua disumbang oleh inflasi perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar rata-rata 21,25 persen. Jenis inflasi ini termasuk dalam barang-barang yang dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah (administered price). Inflasi tertinggi lainnya berada pada sektor makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau, berkontribusi rata-rata 20,21 persen per tahun.

Aviliani: Optimalisasi Peran Pemerintah dan DPR RI dalam Meningkatkan Market Share Lembaga Keungan Syariah di Indonesia

Page 12: ptimalisasi Peran Pemerintah dan DPR dalam Meningkatkan  Market Share  Lembaga Keu a ngan Syariah

Peranan Institusi Menjinakkan Inflasi

1212

Bank IndonesiaBulog

Dewan Perwakilan Rakyat/Komisi XI

Kementerian Keuangan

Bank Mandiri

Melakukan Studi tentang faktor penyebab inflasi utama di Indonesia dari sisi penawaran

Dengan sumber yang berasal dari penawaran maka peran Bulog harus ditingkatkan. Masalah Bulog saat ini terkendala utang yang tinggi. Penyelesaiannya bisa dilakukan dengan melibatkan Dewan Perwakilan Rakyat/DPR terutama Komisi XI. Komisi XI akan memanggil Depkeu agar memberikan dorongan kepada perbankan (Bank Mandiri) untuk merestrukturisasi utang Bulog.

Aviliani: Optimalisasi Peran Pemerintah dan DPR RI dalam Meningkatkan Market Share Lembaga Keungan Syariah di Indonesia

Page 13: ptimalisasi Peran Pemerintah dan DPR dalam Meningkatkan  Market Share  Lembaga Keu a ngan Syariah

1313

Pascakrisis 1997/98 belum ada perubahan signifikan dalam struktur ekonomi nasional. Dominasi sektor konsumsi masih tinggi. Ada sedikit peningkatan pada konsumsi pemerintah. PMTB hanya 22% per tahun (2003-2010), turun dari 28% sebelum krisis. Ekspor bersih mulai membaik namun lebih ditopang oleh kenaikan harga komoditas internasional

Prakrisis Krisis Pascakrisis

Sumber : Diolah dari BPS, 2011

Penguatan Peran Pemerintah Melalui Realisasi Belanja = Proyek-proyek infrastrukturPenguatan Peran Pemerintah Melalui Realisasi Belanja = Proyek-proyek infrastruktur

Page 14: ptimalisasi Peran Pemerintah dan DPR dalam Meningkatkan  Market Share  Lembaga Keu a ngan Syariah

Pertumbuhan Komponen PDB Indonesia Sisi PermintaanPertumbuhan Komponen PDB Indonesia Sisi Permintaan

1414

Prakrisis Krisis Pascakrisis

Sumber : Diolah dari BPS, 2011

Dari sisi pertumbuhan terlihat jelas perlambatan yang terjadi setelah krisis 1997/98. Konsumsi tumbuh rata-rata 4,87% (2003-2010); sedangkan prakrisis 9,56% (1991-1996). Konsumsi RT hanya tumbuh 4,56% (2003-2010) turun dari rata-rata 10,53% (1990-2002).

Pertumbuhan PMTB menurun menjadi rata-rata 8,74% per tahun sedangkan pada ekspor dan impor mengalami kondisi yang sama, hanya tumbuh masing-masing tumbuh 8,98% dan 10,63% per tahun selama 2003-2010

Page 15: ptimalisasi Peran Pemerintah dan DPR dalam Meningkatkan  Market Share  Lembaga Keu a ngan Syariah

Aviliani: Optimalisasi Peran Pemerintah dan DPR RI dalam Meningkatkan Market Share Lembaga Keungan Syariah di Indonesia

Peluang Investasi = Potensi Ekonomi DaerahPeluang Investasi = Potensi Ekonomi Daerah

Page 16: ptimalisasi Peran Pemerintah dan DPR dalam Meningkatkan  Market Share  Lembaga Keu a ngan Syariah

Aviliani: Optimalisasi Peran Pemerintah dan DPR RI dalam Meningkatkan Market Share Lembaga Keungan Syariah di Indonesia

Sekian dan Terima Kasih