ptho, desain.docx

28
CV. KARYA JAYA (mining exploration consultant) Pemetaan Geologi, Hidrogeologi dan Geokimia; Geologi Teknik; Survey Jalan, Topo dan Batimetri; Pemboran Batubara, Mineral dan Airtanah; Perhitungan Cadangan; Perencanaan dan Desain Tambang; Pit Optimasi; Geomagnet; Geolistrik (Induced potential IP & Resistivity); Logging Geofisika; Studi Kelayakan (Feasibility Study) & RKAB; Pelaksanaan Reklamasi & Pascatambang; Mitigasi dan Survey Bencana Geologi; Pembuatan Peta Segala Bidang (Berbasis SIG) Tentang Kami Layanan Kerjasama Karir Kontak Kami Rekanan & Mitra Layanan 1. PEMETAAN GEOLOGI, HIDROGEOLOGI DAN GEOKIMIA 1.1. Pemetaan Geologi Pemetaan geologi merupakan suatu kegiatan pendataan informasi- informasi geologi permukaan dan menghasilkan suatu bentuk laporan berupa peta geologi yang dapat memberikan gambaran mengenai penyebaran dan susunan batuan (lapisan batuan), serta memuat informasi gejala-gejala struktur geologi yang mungkin mempengaruhi pola penyebaran batuan pada daerah tersebut, selain pemetaan informasi geologi, pada kegiatan ini juga sekaligus memetakan tanda-tanda mineralisasi yang berupa alterasi mineral. Tingkat ketelitian dan nilai dari suatu peta geologi sangat tergantung pada informasi-informasi pengamatan lapangan dan skala pengerjaan peta. Skala peta tersebut mewakili intensitas dan kerapatan data singkapan yang diperoleh yang diperoleh. Tingkat ketelitian peta geologi ini juga dipengaruhi oleh tahapan

Transcript of ptho, desain.docx

CV. KARYA JAYA (mining exploration consultant) Pemetaan Geologi, Hidrogeologi dan Geokimia; Geologi Teknik; Survey Jalan, Topo dan Batimetri; Pemboran Batubara, Mineral dan Airtanah; Perhitungan Cadangan; Perencanaan dan Desain Tambang; Pit Optimasi; Geomagnet; Geolistrik (Induced potential IP & Resistivity); Logging Geofisika; Studi Kelayakan (Feasibility Study) & RKAB; Pelaksanaan Reklamasi & Pascatambang; Mitigasi dan Survey Bencana Geologi; Pembuatan Peta Segala Bidang (Berbasis SIG) Tentang Kami Layanan Kerjasama Karir Kontak Kami Rekanan & MitraLayanan 1. PEMETAAN GEOLOGI, HIDROGEOLOGI DAN GEOKIMIA1.1. Pemetaan GeologiPemetaan geologi merupakan suatu kegiatan pendataan informasi-informasi geologi permukaan dan menghasilkan suatu bentuk laporan berupa peta geologi yang dapat memberikan gambaran mengenai penyebaran dan susunan batuan (lapisan batuan), serta memuat informasi gejala-gejala struktur geologi yang mungkin mempengaruhi pola penyebaran batuan pada daerah tersebut, selain pemetaan informasi geologi, pada kegiatan ini juga sekaligus memetakan tanda-tanda mineralisasi yang berupa alterasi mineral.

Tingkat ketelitian dan nilai dari suatu peta geologi sangat tergantung pada informasi-informasi pengamatan lapangan dan skala pengerjaan peta. Skala peta tersebut mewakili intensitas dan kerapatan data singkapan yang diperoleh yang diperoleh. Tingkat ketelitian peta geologi ini juga dipengaruhi oleh tahapan eksplorasi yang dilakukan. Pada tahap eksplorasi awal, skala peta 1 : 25.000 mungkin sudah cukup memadai, namun pada tahap prospeksi s/d penemuan, skala peta geologi sebaiknya 1 : 10.000 s/d 1 : 2.500.

Kami pernah melakukan pemetaan bahan mineral logam, bahan mineral bukan logam dan bahan galian lainnya seperti Batubara, Emas, Bijih Besi, Pasir Besi, Mangan, Galena, Zirkon, Timah, Bauksit, Nikel, Barit, Batuan Andesit, Batugamping, Marmer, Tras, Bentonit, Pasir Kuarsa, dan lain sebagainya.

1.2. Pemetaan HidrogeologiPemetaan Hirogeologi adalah kegiatan yang memetakan atau mengelompakkan unit-unit hidrogeologi atas perilaku keterdapatan airtanah (groundwater occurrence) dan produktifitas akuifernya berkaitan dengan sifat keairan (hydrolic properties) unit geologi yang ada pada suatu daerah tertentu.

Mengacu pada Undang Undang No.11 Tahun 1967, airtanah merupakan salah satu bahan galian dan mengingat perananya yang penting dalam menunjang pembangunan serta menjamin hajat hidup orang banyak, airtanah dapat digolongkan sebagai bahan galian golongan B (vital) bahkan di beberapa tempat, khususnya kota besar dimana pengambilan airtanah cukup intensif, airtanah dapat digolongkan pada bahan galian golongan A (Strategis).

Kegiatan pemetaan Hidrogeologi dilapangan mencakup:a. Pengumpulan data sumur, baik yang menyadap akuifer bebas maupun tertekan;b. Pengumpulan data mata air;c. Pengumpulan data geometri, litologi, dan parameter akuifer/nir-akuifer;d. Pengumpulan contoh air (sumur, mata air, air permukaan) untuk keperluan analisis laboratorium;e. Pemutakhiran data sekunder (topografi, geologi, curah hujan, penggunaan lahan, dll).f.Uji Pumping & Pecker sumur bor.

1.3. Pemetaan GeokimiaPemetaan ini merupakan salah satu jenis pemetaan untuk mendapatkan gambaran mengenai sebaran unsur di permukaan bumi, yang meliputi jenis unsur dan pola sebarannya. Dengan adanya kelainan gambaran sebaran unsur atau anomali, diharapkan dapat ditafsirkan adanya keterkaitan antara sebaran unsur tertentu dengan kondisi geologi atau pemineralan tertentu di suatu daerah. Dengan kata lain peta geokimia dapat dijadikan sebagai data dasar untuk eksplorasi mineral.

Selain itu peta geokimia dapat dijadikan pula sebagai data dasar untuk mengetahui kondisi tanah yang terdapat di daerah itu sehingga dapat dijadikan informasi untuk usaha pertanian, perkebunan atau usaha lain yang bertalian dengan penggunaan lahan, kesehatan masyarakat maupun dapat digunakan sebagai salah satu acuan tata ruang pembangunan daerah.

Pemetaan Batubara

Pemetaan Bauksit

Pemetaan Nikel

Pemetaan Airtanah (Hidrogeologi)

Processing Data Geokimia

www.konsultankaryajaya.com

2. GEOLOGI TEKNIK

Perkerjaan Geologi Teknik merupakan aplikasi geologi untuk kepentingan keteknikan, yang menjamin pengaruh faktor-faktor geologi terhadap lokasi, desain, konstruksi, daerah kritis rawan longsor, pelaksanaan pembangunan (operation) dan pemeliharaan hasil kerja keteknikan (engineering works).

Didalamnya mempelajari antara lain:a. Mekanika Tanah dan Batuanb. Teknik Pondasic. Struktur Bawah Tanah

Adapun analisis yang dikerjakan adalah:- Soil Index Properties Test- Grain Size Analysis Test- Atterberg Limit Test- Compaction Test- CBR Test- Sedimentation Test- Consolidation Test & Rowe- Geonor Swelling Test- Permeability Test- Direct Shear Test- Unconfined Compression Test- Triaxial Test- Cyclic Triaxial Test- Development of Unsaturated Triaxial Test- Development of Scale Model Test

The equipment for in-situ testing is:- Drilling Machine- Standard Penetration Test (SPT)- Cone Penetration Test (CPT)- In-situ CBR Test- Vane Shear Test- In-situ Density Test- Geo-gauge In place Soil Stiffness Modulus Test

California Bearing Ratio Test

www.konsultankaryajaya.com

3. SURVEYPerkerjaan ini mencakup semua pengukuran, perhitungan dan pemetaan yang melayani tujuan memastikan dan mendokumentasikan informasi pada semua tahap dari prospeksi terhadap eksploitasi dan memanfaatkan kandungan mineral baik oleh permukaan dan bawah tanah.

Beberapa peran perkerjaan survey dalam dunia pertambangan :1. Kegiatan eksplorasi untuk penentuan titik lokasi pengeboran dan study outcrop.2. Pembuatan model cadangan bahan tambang.3. Pengukuran pemasangan design tambang.4. Pengukuran topografi original atau topografi progress tambang.5. Kegiatan survey dalam mendukung kegiatan peledakan (blasting) (pengukuran space-boder dan depth).6. Kegiatan survey pada pemasangan guideline di kegiatan penambangan underground.7. Menunjuk atau menentukan arah dan batas-batas yang akan digali sesuai dengan rencana yang telahditetapkan.8. Melapor kepada petugas yang bertanggung jawab atas pekerjaan penggalian apabila mendekati (tidakkurang 50 meter)dari tempat-tempat yang mempunyai potensi bahaya seperti kantong- kantong air, gas-gas berbahaya, semburan batu(rock burst), dan permukaan tanah atau penyangga-penyangga yangdapat membahayakan penggalian tersebut.9. Survey data processing untuk pengolahan selanjutnya ke perhitungan volume, perhitungan cadangan dandesain jalan.10. Menghitung kapasitas alat untuk menghitungtarget bulanan atau ke design tambang untuk merencanakanbentuktambang, kemana arah jalan, berapa jumlah bench yang di perlukan, sudutkemiringandesigntambang agar tidak terjadilongsoran, berapa kapasitas tanah penutup (overburden &interburden).

Pengukuran Topo Rencana Dermaga + Bathimetri

Pengukuran Topo Tambang

www.konsultankaryajaya.com

4. PEMBORANTujuan utama pemboran inti adalah untuk mendapatkan contoh bahan galian secara vertikal yang berada di bawah permukaan tanah, disamping itu mengetahui ketebalannya. Teknik meletakan titik lokasi pemboran inti ini agar didapatkan kedalaman yang maksimal dilakukan dengan bantuan peta geologi.

Kami melayani pemboran kegiatan eksplorasi yang meliputi pemboran untuk endapan batubara dan gambut, mineral logam (emas, perak, timah hitam, timah putih, dan lain sebagainya), mineral non logam (pasir, batugamping, andesit, fosfat, dan lain-lain) serta pemboran airtanah.

Kegiatan Pemboran Airtanah

Alat Bor Jacro

www.konsultankaryajaya.com

5. PERHITUNGAN CADANGAN/DEPOSITEPerhitungan Cadangan/Deposite dilakukan untuk mengetahui Sumber daya bahan galian. Sumber daya ini dibagi dalam kelas-kelas sumber daya berdasarkan tingkat keyakinan geologi yang ditentukan secara kualitatif oleh kondisi geologi/tingkat kompleksitas dan secara kuantitatif oleh jarak titik informasi. Sumberdaya ini dapat meningkat menjadi cadangan apabila setelah dilakukan kajian kelayakan dinyatakan layak.

Cadangan adalah bagian dari sumber daya yang telah diketahui dimensi, sebaran kuantitas, dan kualitasnya, yang pada saat pengkajian kelayakan dinyatakan layak untuk ditambang.Klasifikasi sumber daya dan cadangan didasarkan pada tingkat keyakinan geologi dan kajian kelayakan. Pengelompokan tersebut mengandung dua aspek, yaitu aspek geologi dan aspek ekonomi.

Pengumpulan data perhitungan cadangan dapat bersumber dari geologi, geofisika (geolistrik), pemboran dan analisis model.

Kelas Sumberdaya :a. Sumberdaya TerekaCadangan tereka/terduga/terkira (inferred / prossible raserve) perhitungannya hanya didasarkan pada data dan informasi geologi serta percontoh dari singkapan yang ada ; kesalahan perhitungan berkisar 40% - 60%.

b. Sumberdaya TerunjukCadangan terunjuk/terindikasi (indicated / probable reserve) perhitungannya kecuali didasarkan pada data dan informasi yang lebih rinci juga dilengkapi dengan data pengeboran ini geologi yang jaraknya kurang rapat (>50 m untuk endapan bijih; > 250 m untuk endapan batubara); kesalahannya 20% - 40%.

c. Sumberdaya TerukurCadangan terukur/teruji (measured / proven reserve), perhitungannya diperoleh berdasarkan data pemercontohan untuk sistematis dari pengeboran inti yang rapat (25 50 m untuk endapan bijih; dan 100 250 m untuk endapan batubara); kesalahannya maksimum 10%.

www.konsultankaryajaya.com

6. PIT OPTIMASI

Adapun tahapan yang dilakukan sebagai berikut :

Exploration Validasi Data, validasi data pengeboran untuk digunakan dalam pemodelan geologi Geologi Modeling, membuat model geologi batubara/mineral berdasarkan data explorasi menggunakan software tambang Kualitas Modeling, membuat model Kualitas berdasarkan analisa hasil laboratorium menggunakan software tambang Perkiraan cadangan/sumberdaya batubara/mineralPit Optimasi Membuat design pit berdasarkan stripping ratio dengan berbagai asumsi parameter geotek dan harga yang akan dikeluarkan (BESR) berdasarkan peringkatPenambangan Membuat pit design berdasarkan BESR Perhitungan cadangan Membuat jadwal Penambangan (Scheduling) sampai tutup tambang (LOM)

Pit Optimasi

www.konsultankaryajaya.com

7. PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMBANG

Perencanaan (planning) adalah penentuan persyaratan teknik untuk mencapai tujuan dan sasaran kegiatan yang sangat penting serta urutan teknis pelaksanaannya. Oleh sebab itu perencanaan merupakan gagasan pada saat awal kegiatan untuk menetapkan apa dan mengapa harus dikerjakan, oleh siapa, kapan, di mana dan bagaimana melaksanakannya. Perencanaan tambang (mine planning) dapat mencakup kegiatan-kegiatan prospeksi, eksplorasi, studi kelayakan (feasibility study) yang dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), persiapan penambangan dan konstruksi prasarana (infrastructure) serta sarana (facilities) penambangan, kesehatan dan keselamatan kerja (K3), pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup. Bila industri pertambangan yang bersangkutan melakukan kegiatan terpadu, maka akan mencakup pula pengolahan (mineral dressing/mineral benefication), peleburan (smelting), pemurnian (refining) dan pemasaran (marketing).

Rancangan (design) adalah penentuan persyaratan, spesifikasi dan kriteria teknik yang rinci dan pasti untuk mencapai tujuan dan sasaran kegiatan serta urutan teknis pelaksanaannya. Di Industri pertambangan juga dikenal rancangan tambang (mine design) yang mencakup pula kegiatan-kegiatan seperti yang ada pada perencanaan tambang, tetapi semua data dan informasinya sudah rinci.

Pada umumnya ada dua tingkat rancangan, yaitu :1. Rancangan konsep (conceptual design), yaitu suatu rancangan awal atau titik tolak rancangan yang dibuatatas dasaranalisis dan perhitungan secara garis besar dan baru dipandang dari beberapa segi yangterpenting, kemudian akandikembangkan agar sesuai dengan keadaan (condition) nyata di lapangan.2. Rancangan rekayasa atau rekacipta (engineering design), adalah suatu rancangan lanjutan dari rancangankonsep yangdisusun dengan rinci dan lengkap berdasarkan data dan informasi hasil penelitianlaboratoriumserta literatur dilengkapidengan hasil-hasil pemeriksaan keadaan lapangan.

Rancangan konsep pada umumnya digunakan untuk perhitungan teknis dan penentuan urutan kegiatan sampai tahap studi kelayakan (feasibility study), sedangkan rancangan rekayasa (rekacipta) dipakai sebagai dasar acuan atau pegangan dari pelaksanaan kegiatan sebenarnya di lapangan yang meliputi rancangan batas akhir tambang, tahapan penambangan (mining stages/ mining phases pushback), penjadwalan produksi dan material buangan (waste). Rancangan rekayasa tersebut biasanya juga diperjelas menjadi rancangan bulanan, mingguan dan harian.

Perencanaan dan Desain Tambang

Desain Tambang

www.konsultankaryajaya.com

8. GEOMAGNET

Perkerjaan Geomagnet (Geomagnetic) pada dasarnya ditujukan untuk mengukur variasi medan magnet di setiap titik dipermukaan bumi. Penyebab variasi ini adalah kontras sifat kemagnetan (suseptibilitas) antar batuan yang biasanya terkait dengan mineral yang bersifat magnetik. Metoda ini banyak digunakan dalam eksplorasi bahan galian yang bernilai ekonomis seperti emas, perak, timah, mangan, pasir besi, bijih besi dan lain-lain.

Kegiatan Pemetaan Geomagnet

Anomali medan magnet

www.konsultankaryajaya.com

9. GEOLISTRIK(Induced Potential IP &Resistivity)Geolistrik adalah metode geofisika aktif yang menggunakan arus listrik untuk menyelidiki material di bawah permukaan bumi. Metode ini dikenal dengan geolistrik, atau geoelectric.

Tujuannya adalah untuk memperkirakan sifat kelistrikan medium atau formasi batuan bawah permukaan terutama kemampuannya untuk menghantarkan atau menghambat listrik (konduktivitas atau resistivitas). Istilah electrical resistivity, DC resistivity, dan VES (vertical Electric Sounding) juga mengacu kepada metode geofisika aktif ini. Revolusi dan evolusi dalam teknologi instrumentasi dan teknik prosesing komputer telah menyumbangkan andil yang sangat besar dalam perkembangan dari survey geolistrik ini.

Perkembangan terakhir dari "multi-channel electrical resistivity system" and "computer processing modeling" telah menigkatkan fleksibilitas, kecepatan, dan efesiensi pekerjaan di lapangan pada survey geolistrik konvensional. Selain itu, perkembangan terakhir metode ini juga dapat memfasilitasi aplikasi geofisika ini untuk menyelidiki lingkungan di bawah permukaan bumi yang lebih kompleks. Sehingga dapat dikatakan bahwa survey geolistrik dapat membantu dalam memotong waktu dan biaya yang diperlukan dalam eksplorasi mineral.

Teknik pengukuran resistivity lapisan bumi dilakukan dengan mengalirkan arus DC ke dalam bumi dan mengukur voltase (beda tegangan) yang ditimbulkan di dalam bumi. Arus Listrik dan Tegangan disusun dalam sebuah susunan garis linier. Beberapa susunan garis linier yang umum dipakai adalah: dipole-dipole, pole-pole, schlumberger dan wenner.

Alat yang kami gunakan meliputi Syscal Junior (Perancis), Ares Autometic Resistivity 5A (Ceko) dan Supersting (USA).

Kegunaan Survey Geolistrikdapat diaplikasikan pada:01. Eksplorasi Air Bawah Tanah02. Eksplorasi Batubara03. Eksplorasi Emas04. Eksplorasi Bahan Galian C (Batu Andesit, Basal, Gabro dan Gamping)05. Eksplorasi Bijih Besi (Iron Ore)dan Pasir Besi (Iron Sand)06. Eksplorasi Mangan07. Eksplorasi Chromite08. Eksplorasi Timah09. Eksplorasi Galena10. Eksplorasi Buksit11. Eksplorasi Barit dan Lain-lain.

3D Analisis Geolistrik

Slicing 3D Model

www.konsultankaryajaya.com

10. LOGGING GEOFISIKA

Pengukuran dilakukan dalam lobang bor (bore hole). Tujuannya untuk memperoleh sifat fisik bawah permukaan bumi secara lateral, disekelililng lobang bor tersebut. Contohnya Resistivity log, SP log, Gama-Ray log dan lain-lain

Diskripsi danHasil Logging

www.konsultankaryajaya.com

11. STUDI KELAYAKAN & RKABa. Latar BelakangPenilaian kelayakan suatu usaha tambang merupakan usaha untuk menjamin agar pengeluaran modal yang ketersediaannya bersifat terbatas, betul-betul mencapai tujuannya seperti yang diharapkan, ditinjau dari segi manfaat ekonomi, finansial maupun sosial.

Kajian kelayakan yang dapat dilakukan adalah penilaian kelayakan usaha tambang baik berupa investasi baru maupun pengembangan usaha tambang.Studi kelayakan memuat keterangan dan data kuantitatif mengenai usaha tambang tersebut. Di sini dapat dilihat apakah penambangan bisa dilaksanakan menurut perbandingan biaya dan hasil yang layak untuk cara kerja dan jangka waktu tertentu.

b. Jenis KegiatanMelakukan studi kelayakan secara menyeluruh, mulai dari aspek teknis sampai finansialMelakukan studi kelayakan tiap aspek yaitu kelayakan aspek pasar, teknis dan operasi, hukum, dampak lingkungan, ekonomi/finansial

c. ManfaatInvestasi di sektor pertambangan mempunyai resiko cukup tinggi karena ada ketidakpastian keberadaan sumberdaya mineral. Berangkat dari masalah tersebut maka studi kelayakan usaha tambang perlu dilakukan untuk menekan resiko kegagalan.

www.konsultankaryajaya.com

12. PERENCANAAN REKLAMASI & PASCATAMBANG

Untuk melaksanakan PP No.78 Tahun 2010 tentang Rekalamasi dan Pascatambang, maka menteri ESDM mengelurkan Peraturan Menteri No. 7 tahun 2014, tentang pelaksanaan reklamasi dan pascatambang pada kegiatan usaha Mineral dan Batubara.

Reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan sepanjang tahapan usaha pertambangan untuk menata, memulihkan, dan memperbaiki kualitas lingkungan dan ekosistem agar dapat berfungsi kembali sesuai peruntukannya.

Kegiatan pascatambang adalah kegiatan terencana, sistematis, dan berlanjut setelah akhir sebagian atau seluruh kegiatan usaha pertambangan untuk memulihkan fungsi lingkungan alam dan fungsi sosial menurut kondisi lokal di seluruh wilayah pertambangan.

Jaminan reklamasi adalah dana yang disediakan oleh pemegang Izin Usaha Pertambangan atau Izin Usaha Pertambangan Khusus sebagai jaminan untuk melakukan kegiatan Reklamasi

Jaminan pascatambang adalah dana yang disediakan oleh pemegang Izin Usaha Pertambangan atau Izin Usaha Pertambangan Khusus sebagai jaminan untuk melakukan kegiatan Pascatambang.

Dalam regulasi ini mengatur prinsip-prinsip tentang penyusunan rencana reklamasi oleh pemegang IUP Eksplorasi dan IUPK Eksplorasi yaitu:1. Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup pertambangan2. Keselamatan dan kesehatan kerja

Sedangkan prinsip untuk pemegang IUP Operasi Produksi dan IUPK Operasi produksi, yaitu:1. Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup pertambangan2. Keselamatan dan kesehatan kerja3. Konservasi Mineral dan BatubaraDalam rangka penyusunan rencana reklamasi dan pasca tambang, pemegang IUP Eksplorasi dan IUPK Eksplolarasi wajib menyusun rencana reklamasi tahap eksplorasi berdasarkan dokumen lingkungan hidup yang telah disetujui oleh instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan dan undang-undang di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

Rencana reklamasi tahap eksplorasi harus mempertimbangkan:1. Metode eksplorasi (kegiatan pemetaan geologi, pemercontohan dengan jarak yang lebar, pembuatan paritan, dan pengeboran)2. Kondisi spesifik wilayah setempat3. Ketentuan perundang-undanganSetelah menyelesaikan studi kelayakan bagi pemegang IUP Eksplorasi dan IUPK Eksplorasi, mereka wajib menyusun rencana reklamasi tahap operasi produksi dan rencana reklamasi tahap operasi produksi dan rencana pascatambang berdasarkan dokumen lingkungan hidup yang telah disetujui oleh instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan dan undang-undang di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.Rencana reklamasi tahap operasi produksi harus mempertimbangkan:1. Sistem dan metode penambangan berdasarkan hasil studi kelayakan (tambang terbuka dan tambang bawah tanah)2. Kondisi spesifik wilayah setempat3. Ketentuan peraturan perundang-undanganRincian tahunan bagi pemegang IUP Eksplorasi dan IUPK Eksplorasi dalam melakukan rencana reklamasi tahap eksplorasi meliputi:1. Tata guna lahan sebelum dan sesudah kegiatan eksplorasi2. Rencana pembukaan lahan kegiatan eksplorasi yang menyebabkan lahan terganggu3. Program reklamasi tahap eksplorasi4. Kriteria keberhasilan reklamasi tahap eksplorasi meliputi standar keberhasilan penatagunaan lahan, revegetasi, dan penyelesaian akhir5. Rencana biaya reklamasi tahap eksplorasiPemegang IUP Eksplorasi dan IUPK Eksplorasi wajib menyampaikan rencana reklamasi tahap eksplorasi kepada Menteri melalui Direktur Jendral, Gubernur, Walikota/Bupati sesuai dengan kewenangannya dalam jangka waktu 45 hari kalender sebelum memulai kegiatan eksplorasi.

Rincian tahunan bagi pemegang IUP Eksplorasi dan IUPK Eksplorasi wajib menyusun rencana reklamasi tahap operasi produksi untuk jangka waktu 5 tahun yang meliputi:1. Tata guna lahan sebelum dan sesudah kegiatan tahap operasi produksi2. Rencana pembukaan lahan untuk kegiatan tahap operasi produksi yang menyebabkan lahan terganggu3. Program reklamasi tahap produksi4. Kriteria keberhasilan reklamasi tahap operasi produksi meliputi standar keberhasilan penatagunaan lahan, revegetasi, pekerjaan sipil, dan penyelesaian akhir5. Rencana biaya reklamasi tahap operasi produksiRencana biaya reklamasi tahap operasi produksi harus menutup seluruh biaya pelaksanaan reklamasi tahap operasi produksi termasuk pelaksanaan reklamasi tahap operasi produksi yang dilakukan pihak ketiga. Penentuan biaya reklamasi tahap operasi produksi pada periode 5 tahun pertama dihitung berdasarkan rencana reklamasi tahap operasi produksi seluas lahan yang dibuka pada periode 5 tahun pertama untuk kegiatan operasi produksi.

Pemegang IUP Eksplorasi dan IUPK Eksplorasi wajib menyampaikan rencana reklamasi tahap eksplorasi kepada Menteri melalui Direktur Jendral, Gubernur, Walikota/Bupati sesuai dengan kewenangannya dalam jangka waktu 45 hari kalender sebelum berakhirnya pelaksanaan reklamasi tahap operasi produksi periode 5 tahun sebelumnya.

Pemegang IUP Eksplorasi dan IUPK Eksplorasi wajib menyampaikan rencana pascatambang berdasarkan studi kelayakan dan dokumen lingkungan hidup yang telah disetujui oleh instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai persyaratan untuk mendapatkan IUP Operasi Produksi dan IUPK Operasi Produksi. Rencana pascatambang ini meliputi:1. Profil wilayah yang terdiri dariLokasi dan kesampaian wilayah, Kepemilikan dan peruntukan lahan, Rona lingkungan awal yang meliputi: peruntukan lahan, morfologi, air permukaan, air tanah, biologi akuatik dan terestrial, serta sosial, budaya, dan ekonomi sesuai dengan dokumen lingkungan hidup yang telah disetujui, dan Kegiatan lain disekitar tambang2. Deskripsi kegiatan pertambangan yang meliputi keadaan cadangan awal, sistem dan metode penambangan, pengolahan dan pemurnian, serta fasilitas penunjang.3. Rona lingkungan awal yang meliputi: peruntukan lahan, morfologi, air permukaan, air tanah, biologi akuatik dan terestrial, serta sosial, budaya, dan ekonomi4. Program pascatambang meliputi: reklamasi pada lahan bekas tambang dan lahan diluar bekas tambang, pengembangan sosial, budaya dan ekonomi, pemeliharaan hasil reklamasi, pemantauan.5. Organisasi termasuk jadwal pelaksanaan pascatambang6. Kriteria keberhasilan pascatambang, meliputi standar keberhasilan pada tapak bekas tambang, fasilitas pengolahan dan pemurnian, fasilitas penunjang dan pemantauan7. Rencana biaya pascatambangDalam peraturan ini diatur mengenai perhitungan rencana biaya pascatambang.Pemegang IUP Eksplorasi dan IUPK Eksplorasi dalam menyusun rencana pascatambang harus berkonsultasi dengan pemangku kepentingan yaitu:

1. Kementrian ESDM2. Dinas tingkat Provinsi/Kota/Kabupaten yang membidangi pertambangan Mineral dan Batubara3. Instansi terkait lainnya4. Masyarakat yang akan terkena dampak langsung akibat kegiatan usaha pertambanganPemegang IUP Eksplorasi dan IUPK Eksplorasi wajib menyampaikan rencana pascatambang dengan berita acara hasil konsultasi bersamaan dengan permohonan IUP Operasi Produksi dan IUPK Operasi Produksi kepada Menteri melalui Direktur Jendral, Gubernur, Walikota/Bupati sesuai dengan kewenangannya.

Peraturan menteri ESDM ini juga mengatur penilaian dan persetujuan rencana reklamasi dan rencana pascatambang tahap eksplorasi dan operasi produksi bagi pemegang IUP Eksplorasi dan IUPK Eksplorasi.

Adapun jaminan reklamasi tahap eksplorasi sesuai dengan penetapan jaminan tahapan eksplorasi oleh Direktur Jenderal atas nama Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota. Jaminan reklamasi tersebut berupa deposito berjangka yang ditempatkan pada bank Pemerintah di Indonesia atas nama Direktur Jenderal, Gubernur, Bupati/Walikota qq Pemegang IUP Eksplorasi yang bersangkutan dengan jangka waktu penjaminan sesuai dengan jadwal reklamasi tahap eksplorasi. Jaminan reklamasi ini dalam bentuk mata uang Rupiah atau Dollar Amerika Serikat.

Sedangkan jaminan reklamasi tahap operasi produksi sesuai dengan penetapan jaminan tahapan eksplorasi oleh Direktur Jenderal atas nama Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota. Jaminan reklamasi tahap operasi produksi untuk periode 5 tahun pertama wajib ditempatkan seluruhnya untuk jangka waktu 5 tahun.

Adapun bentuk jaminan reklamasi tahap operasi produksi berupa:1. Rekening bersama ditempatkan pada bank pemerintah di Indonesia atas nama Direktur Jenderal, Gubernur, Bupati/Walikota dan pemegang IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi.2. Deposito berjangka yang ditempatkan pada bank pemerintah di Indonesia atas nama Direktur Jenderal, Gubernur, Bupati/Walikota qq pemegang IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi yang bersangkutan dengan jangka waktu penjaminan sesuai dengan jadwal reklamasi tahap operasi produksi.3. Bank garansi yang diterbitkan oleh bank pemerintah di Indonesia atau bank swasta Nasional di Indonesia dengan jangka waktu penjaminan sesuai dengan jadwal reklamasi tahap operasi produksi.4. Cadangan akuntansi, dapat ditempatkan apabila pemegang IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi tersebut memenuhi persyaratan sebagai berikut: Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia dan telah menempatkan sahamnya 40% dari total saham yang dimiliki Mempunyai modal disetor tidak kurang dari US$ 50.000.000 sebagaimana yang tercantum dalam akta pendirian dan perubahannya yang disahkan oleh Notaris.Untuk jaminan pascatambang, pemegang IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi wajib menyediakan jaminan pascatambang yang telah ditetapkan oleh Direktur Jenderal atas nama menteri, Gubernur, Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangannya.

www.konsultankaryajaya.com

13. MITIGASI & SURVEY BENCANA GEOLOGIProses-proses geologi baik yang bersifat endogenik maupun eksogenik dapat menimbulkan bahayabahkan bencana bagi kehidupan manusia. Bencana yang disebabkan oleh proses-proses geologidisebut dengan bencana geologi. Longsoran Tanah, Erupsi Gunungapi, dan Gempabumi adalahcontoh-contoh dari bahaya geologi yang dapat berdampak pada aktivitas manusia di berbagaiwilayah di muka bumi.

Bahaya geologi yang berada di muka bumi pada hakekatnya merupakan hasil dari proses-prosesgeologi, baik yang bersifat endogenik maupun eksogenik dimana proses proses tersebut tidak bisadikendalikan oleh manusia. Dalam beberapa kasus, tingkat kerusakan relatif terhadap jumlahkorban dan kerugian harta benda dapat dipakai sebagai pembanding antara skala bencana danresiko bencana yang terjadi di suatu wilayah. Manusia dapat juga menjadi faktor penyebab yangmerubah bahaya geologi menjadi bencana geologi serta menjadi faktor penentu dari tingkatkerusakan suatu bencana, seperti misalnya pertumbuhan penduduk yang tinggi, kemiskinan,degradasi lingkungan, dan kurangnya informasi. Meskipun ke-empat faktor tersebut dianggapsebagai faktor yang saling berpengaruh satu dan lainnya serta ke-empat faktor tersebut sulitdipisahkan mana yang paling dominan berpengaruh terhadap tingkat kerusakan suatu bencana.

Secara umum pengertian mitigasi adalah pengurangan, pencegahan atau bisa dikatakan sebagaiproses mengupayakan berbagai tindakan preventif untuk meminimalisasi dampak negatif bencanayang akan terjadi. Pengertian dari Mitigasi Bencana Geologi (Geological Hazard Mitigation) adalahpengurangan, pencegahan atau proses mengupayakan berbagai tindakan preventif untukmeminimalisasi dampak negatif terhadap bencana alam geologi.

Definisi Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggukehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktornon alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. (Definisi bencana menurut UUNo. 24 tahun 2007).

Kesiapsiagaan dalam Model Siklus Pengelolaan Bencana

Kecepatan dan waktu tempuh gelombang tsunami yang terjadi olehgempabumitanggal 26 Desember 2004 denganpusatgempadi pesisir sebelah utara pulau Sumatra

Para relawan membawa korban letusan gunung Merapidi Desa Kinahrejo, kabupaten Sleman pada tanggal 27 Oktober 2010.

Tipe-tipe longsoran tanah

Klasifikasi bencana banjir yang disajikan dalambentuk peta Zona Genangan Air dengansiklusgenangan 1 tahunan, 5 tahunan, 10tahunan,25 tahunan, dan 100 tahunan serta zona bebas genangan

(Sumber:Djauhari Noor 2012)www.konsultankaryajaya.com

14. PEMBUATAN PETA SEGALA BIDANG (BERBASIS GIS)GIS adalah singkatan dari Geographic Information System atau system informasi geografis. GIS merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengelola (input, manajemen, dan output) data spasial atau data yang bereferensi geografis. Setiap data yang merujuk lokasi di permukaan bumi dapat disebut sebagai data spasial bereferensi geografis. Misalnya data kepadatan penduduk suatu daerah, data jaringan atau saluran, data kebumian dan sebagainya.

Data SIG dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu data grafis dan data atribut atau tabular. Data grafis adalah data yang menggambarkan bentuk atau kenampakan objek di permukaan bumi. Sedangkan data tabular adalah data deskriptif yang menyatakan nilai dari data grafis tersebut.

www.konsultankaryajaya.com

Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to PinterestNo comments:Post a CommentHome Subscribe to: Posts (Atom) Popular Posts Rupa Bumi Indonesia (RBI) 1 : 1.250.000Mau Peta RBI 1 : 1.250.000, Download disini Semoga bermanfaat www.konsultankaryajaya.com Download Mapinfo 10.1Bagi penggemar Mapinfo, Mapinfo mengeluarkan versi 10.1 yang lebih baik dari versi sebelumnya: download di sini : http://hotfile.com/dl/49... Tutorial MapInfoBerikut terdapat beberapa vidio tutorial Mapinfo yang mungkin bisa bermanfaat buat teman-teman penggemar mapinfo : 01. http://www.youtube.c... ProfilCV. Karya Jaya, didirikan pada 1 November 2008 di Yogyakarta, dimana bisnis intinya adalah jasa konsultan dibidang eksplorasi pertambangan....Total Pageviews3751 Google+ FollowersANR. Awesome Inc. template. Powered by Blogger.