Ptberlian Ar09 Ly200410 (Final Version)

PT BERLIAN LAJU TANKER TbkAnnuAl RepoRt 2009

Stay Vigilant, Stay Resilient

w w w . b l t . c o . i d

DAfTAR ISI | ContentsVISI DAN MISI | Vision and Mission 01 RIwAyAT SINgKAT PERUSAhAAN | Company at Glance 02 ToNggAK PENTINg PERJALANAN PERSERoAN | Corporate Milestones 04 IKhTISAR DATA KEUANgAN PENTINg | Financial Highlights 06 STRUKTUR oRgANISASI | organization structure 08 INfoRMASI PERSERoAN | Company Information 09 SAMBUTAN DEwAN KoMISARIS | Remarks from Board of Commissioners 10 LAPoRAN TUgAS PENgAwASAN DEwAN KoMISARIS | supervisory Report of the Board of Commissioners 14 SAMBUTAN DIREKSI | Remarks from Board of Directors 20 PEMBAhASAN oPERASIoNAL | operations Review 29 RINgKASAN AKTIVITAS USAhA | Business Activities 29 KAPASITAS DAN KoMPoSISI ARMADA PERUSAhAAN | Capacity and Composition of the Companys Fleet 30 PENJUALAN DAN PEMASARAN | sales and Marketing 37 KEKUATAN DAyA SAINg | Competitive strengths 40 STRATEgI | strategy 44 PRoSPEK USAhA DAN KoNDISI PASAR | Business Prospects and Market Conditions 47 ANAK PERUSAhAAN UTAMA | Major subsidiaries 50 KINERJA SAhAM | share Performance 53 PENghARgAAN DAN SERTIfIKASI | Awards and Certifications 56 TATA KELoLA PERUSAhAAN yANg BAIK | Good Corporate Governance 59 KEBIJAKAN DIVIDEN | Dividend Policy 77 PENERBITAN oBLIgASI KoRPoRASI | Corporate Bond Issuance 79 wESEL BAyAR | notes Payable 81 PENERBITAN oBLIgASI KoNVERSI | Issuance of Convertible Bonds 81 PEMERINgKATAN EfEK | Financial Ratings 83 SUSANAN KEPEMILIKAN SAhAM PERSERoAN | statistics of shareholdings 84 PENgEMBANgAN SUMBER DAyA MANUSIA | Human Resources Development 86 MANAJEMEN SERTA PELATIhAN AwAK KAPAL | Crew Management and Crew training 87 TANggUB JAwAB SoSIAL PERUSAhAAN | Corporate social Responsibility 89 ANALISA DAN PEMBAhASAN MANAJEMEN | Managements Discussion and Analysis 93 DEwAN KoMISARIS | Board of Commissioners 98 DIREKSI | Board of Directors 100 SURAT PERNyATAAN | statement Letter 101 LAPoRAN AUDIToR INDEPENDEN | Independent Auditors Report 109 group Addresses (on inside back cover)

pt BeRliAn lAju tAnkeR tBk Annual Report 2009

VISI

untuk menjadi perusahaan pelayaran Multinasional terkemuka baik dalam pengangkutan di dalam negeri maupun internasional dengan memperkerjakan sumber daya yang berkualitas dan memiliki keunggulan bersaing agar dapat memberikan layanan yang berkualitas tinggi.

MISI

untuk melayani kepentingan publik dan kebutuhan pelanggan dengan melakukan pencegahan kehilangan jiwa, kecelakaan di laut dan pencemaran lingkungan.

VISIoN

to be the preferred Multinational Shipping Company in domestic and international trading by employing good and competitive resources to deliver high-quality services.

MISSIoN

to serve the public interest, as well as the needs of our customers by preventing loss of life, marine casualties, and environmental pollution.

2

Riwayat singkat peRusahaan

RIwAyAT SINgKAT PERUSAhAAN

pt Berlian laju tanker tbk (perseroan) pada mulanya berdiri dengan nama pt Bhaita laju tanker pada tahun 1981. perseroan memulai kiprahnya dalam industri pelayaran dengan mengoperasikan 2 kapal tanker minyak, Mt Brotojoyo dan Mt Anjasmoro dengan total bobot sebesar 12.050 DWt. kedua kapal tanker tersebut disewakan oleh perseroan kepada pertamina yang sekaligus menjadi tonggak awal hubungan bisnis perseroan dengan pertamina. pada tahun 1988, perseroan resmi berganti nama menjadi pt Berlian laju tanker. usaha perseroan dalam menyediakan jasa angkutan muatan cair ternyata berkembang dengan sangat pesat. perkembangan dalam industri petrokimia dan minyak nabati pada era 80an ternyata membuka peluang bagi perseroan untuk memperluas cakupan usahanya dan masuk ke dalam segmen usaha baru. Dengan melihat potensi bisnis yang cukup menjanjikan pada segmen gas dan kimia cair, maka pada tahun 1986 perseroan memutuskan untuk memperluas cakupan muatan cair yang dilayani, antara lain meliputi bahan kimia, bahan bakar gas cair (lpG) dan minyak nabati. pada tahun 1990, perseroan menjadi perusahaan pelayaran pertama di indonesia yang mencatatkan sahamnya di Bursa efek indonesia. Dengan lingkup usaha pelayaran berskala internasional, maka pada tanggal 30 oktober 2006 perseroan mencatatkan sahamnya pada Singapore exchange Securities trading limited (SGX) dan menjadi perusahaan indonesia pertama yang melakukan pencatatan saham di Bursa efek indonesia dan Singapura (dual listed). Singapura sejak lama telah dikenal sebagai pusat pelayaran antar negara dan pusat kegiatan ekonomi regional. karena itulah, tindakan ini diharapkan dapat memberi pengaruh positif terhadap perkembangan perseroan di masa mendatang.

PT Berlian Laju Tanker Tbk (the Company) was initially established under the name of PT Bhaita Laju Tanker in 1981. The Company started its business in the shipping industry by operating 2 oil tankers, namely MT Brotojoyo and MT Anjasmoro with dead weight capacities of 12,050 DWT each. These two tankers were chartered by the Company to Pertamina, which later on became a landmark of the business relationship between the Company and Pertamina. In 1988, the Company officially changed its name to become PT Berlian Laju Tanker. The business of the Company in providing the liquid cargo transportation services apparently grew very fast. The development in the petrochemical and vegetable oil industries in the 1980s opened a new business opportunity for the Company to expand its business coverage and enter into a new business segment. To better respond the market demand, in 1986, the Company expanded its services to include transportation of a wider range of chemicals, liquified petroleum gas (LPG) and vegetable oils. In 1990, the Company became the first Indonesian shipping company to be listed on the Indonesia Stock Exchange. With an international shipping business coverage in hand, on October 30, 2006 the Company listed its shares on the Singapore Exchange Securities Trading Limited (SGX) and became the first Indonesian company to be listed in both Indonesia Stock Exchange and Singapore Stock Exchange (dual listed). Since a long time ago, Singapore has been known as an intra country shipping center and a center of regional business activities therefore this action was expected to positively affect the growth of the Company in the future.


Company at a Glance

3

CoMPAny At A GLAnCeperseroan memiliki jaringan internasional yang luas dalam hal pengoperasian, penjualan, dan pemasaran. perseroan mempertahankan pertumbuhan jaringan usahanya di luar negeri, dan di saat yang bersamaan, terus meningkatkan komitmen perseroan atas operasi usaha yang global namun terkontrol dan terintegrasi penuh dengan seluruh jaringan operasi usaha perseroan. Selain kantor-kantor operasional di jakarta, Singapura, Hongkong, Bangkok, taiwan, Shanghai, dan Beijing, perseroan juga memiliki kantor-kantor pemasaran di Dubai, untuk melayani para pelanggan di timur tengah, Mumbai, untuk melayani pelanggan di Asia Selatan, Glasgow untuk melayani pelanggan di eropa dan Westport - Connecticut dan Sao paolo - Brasil untuk melayani pelanggan di Amerika utara dan Amerika Selatan. Dengan mengakuisisi Chembulk tankers llC (Chembulk) pada akhir tahun 2007, perseroan mampu menyediakan jasa transportasi ke seluruh dunia termasuk eropa, Baltik, Amerika, Asia timur, Asia tenggara, Asia Selatan, timur tengah serta Australia. Sebagai perusahaan pelayaran k e l a s d u n i a , pe r s e r o a n sangat memahami bahwa kondisi armada yang dimiliki akan menentukan peluang keberhasilan bisnis perseroan di tengah kompetisi global. Hampir seluruh kapal yang dimiliki oleh perseroan merupakan kapal berlambung ganda (double hull) dan seluruh armada kapal tanker kimia perseroan telah memenuhi standard iMo ii/iii. Spesifikasi modern dari kapal kapal yang dimiliki oleh perseroan juga didukung dengan perwira dan awak yang terlatih, berpengalaman, dan bersertifikat internasional. Sampai dengan akhir tahun 2009, perseroan telah mengoperasikan 91 kapal tanker berbobot total sekitar 2,2 juta DWt. Melalui semboyan Mengangkut dengan Selamat, kompetitif dan tepat Waktu, perseroan senantiasa berkomitmen untuk memberikan pelayanan bermutu, terbaik, dan merata kepada setiap pelanggannya. komitmen ini diwujudkan melalui pemenuhan standar keselamatan internasional (international Safety Management Code/iSM Code) dan standar iSo 9001:2000, standar iSo 14001:2004 dan standar oHSAS 18001:1999 dimana perseroan telah memperoleh sertifikat dari lembaga-lembaga internasional tersebut. komitmen perseroan untuk memberikan pelayanan terbaik dan mematuhi standar tertinggi diyakini akan dapat menjamin kelangsungan bisnis perseroan hingga masa mendatang. The Company has a wide international network for the purpose of its operation, sales and marketing. The Company maintains its business network growth in abroad and at the same time keeps increasing the commitment of the Company to the global business operations yet fully controlled and integrated with the whole business operation network of the Company. In addition to the operational offices in Jakarta, Singapore, Hong Kong, Bangkok, Taiwan, Shanghai and Beijing, the Company also has marketing offices in Dubai for attending customers in the Middle East, Mumbai for attending customers in the South Asia, Glasgow and for attending customers in Europe, and Westport, Connecticut and Sao Paolo, Brazil for attending customers in North America and South America. By acquiring Chembulk Tankers LLC (Chembulk) at the end of 2007, the Company managed to provide transportation services to the whole world, including Europe, Baltic, America, East Asia, Southeast Asia, South Asia, Middle East as well as Australia.

As a world class shipping company, the Company truly understands that the condition of its fleets will determine the business achievement of the Company in the midst of global competition. Nearly all of the vessels owned by the Company are double hulled vessels and stainless steel and all chemical tankers of the Company have fulfilled the IMO II/III standards. The modern specifications of the vessels owned by the Company, is also supported with well trained and highly experienced officers and crews with international certifications. Up to the end of 2009, the Company operates 91 tankers with a total capacity of approximately 2.2 million DWT.

With a motto Delivers with Safety, Competitiveness and Timeliness the Company always commits itself to provide excellent, the best, equivalent services to all its customers. This commitment is materialized by fulfilling the international safety standards (International Safety Management Code/ISM Code) and ISO 9001:2000 standard, ISO 14001:2004 standard and OHSAS 18001:1999 standard in which the Company has obtained the relevant certifications from the above mentioned international institutions. The commitment of the Company to provide its best services and fulfill the highest standards is believed to secure the business sustainability.

4

tonggak penting peRjalanan peRseRoan Corporate Milestones

Didirikan dengan memiliki dua kapal sebagai aset yang disewakan ke Pertamina

Memulai transportasi bahan kimia cair dari dan untuk beberapa manufaktur kimia besar

Memulai transportasi gas cair

Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan di BEJ dan BES (saat ini dikenal sebagai Bursa Efek Indonesia)

Mengakuisisi Asean Maritime Corp. termasuk anak perusahaannya; gold Bridge Shipping Corp, yang memiliki tujuh kapal tanker bahan kimia. Akuisisi ini dimaksudkan untuk mempercepat pertumbuhan pangsa pasar Perseroan di wilayah Timur Jauh dan China

Meresmikan beroperasinya kantor perwakilan di glasgow guna melayani pasar Eropa

ToNggAK PENTINg PERJALANAN PERSERoAN1981 1986 1989 1990 1998 2004

established with two vessels as assets chartered to Pertamina

Commenced transportation of liquid chemical substances from and for several major chemical manufacturers

Commenced transportation of liquified gas

Conducted the Initial Public offering of the Company at BeJ and Bes (presently known as Bursa efek Indonesia (Indonesia stock exchange))

Acquired Asean Maritime Corp. including its subsidiary; Gold Bridge shipping Corp. which has seven chemical tankers. the acquisition was aimed to accelerate the growth of the Companys market share in the Far east and China regions

Commenced the operation of a representative office in Glasgow to serve the european market


tonggak penting peRjalanan peRseRoan Corporate MilestonesPenawaran Saham Perdana pada Bursa Singapura dan menjadi perusahaan pertama yang terdaftar di Bursa di Indonesia sekaligus Singapura; BLT menjadi perusahaan penyedia jasa transportasi terbesar untuk segmen transportasi bahan kimia cair antar negara Asia, yang memiliki armada tanker kimia terbesar ketiga di kelas berbobot dibawah 20.000 DwT. Memulai usaha di bidang offshore dengan memiliki kapal fPSo (floating, Production, Storage, and offloading) Membuka kantor pemasaran di Mumbai, India Mengakuisisi Chembulk Tankers LLC - USA, yang mengoperasikan 16 kapal tanker kimia baja anti karat berukuran besar. Langkah akuisisi ini menempatkan Perseroan menjadi salah satu perusahaan penyedia jasa transportasi terbesar di dunia, untuk segmen bahan kimia cair.

5

2009 Melakukan Rights Issue pada dua bursa yang berbeda sekaligus, yaitu Bursa Efek Indonesia dan Bursa Efek Singapura Pada akhir 2009 Perseroan beroperasi di semua wilayah pasar utama dunia, dengan armada yang terdiri dari 91 kapal (63 tanker kimia, 14 tanker minyak, 13 tanker gas dan 1 fPSo) dan total kapasitas angkut berbobot mati sekitar 2,2 juta DwT.

Membuka kantor perwakilan di Dubai

Membuka kantor pemasaran di Sao Paolo, Brasil, untuk lebih dalam menembus pasar Amerika Selatan dan Amerika Utara

2005

2006

2007

2008

2009

CoRPoRAte MILestonesopened a representative office in DubaiConducted the Initial Public offering at the singapore exchange securities trading Limited (sGX-st) and became the first company listed on both stock exchanges in Indonesia and singapore BLt became the largest transporter in the intraAsia chemical transportation market, with the third largest sub-20,000 DWt chemical tanker fleet globally Commenced offshore business by owning FPso (Floating, Production, storage and offloading) vessel

opened a marketing office in Mumbai, India Acquired Chembulk tankers LLC UsA which operated 16 large sized stainless steel chemical bulk tankers. With this acquisition, the Company becomes one of the largest transportation service providers in the world for the liquid chemical bulk segment.

opened a marketing office in sao Paolo, Brazil penetrating the south American and north American markets.

Conducted Rights Issues in two different stock exchanges simultaneously, namely Bursa efek Indonesia (Indonesia stock exchange) and singapore exchange securities trading Limited. At the end of 2009, the Company had operations in all global major markets with 91 vessels (63 chemical tankers, 14 oil tankers, 13 gas tankers and 1 FPso) and with a total transportation capacity of 2.2 million DWt.

6

ikhtisaR data keuangan penting Financial Highlights

in uSD or Rupiah based on inDo GAAp 2009(USD 000)

2008(USD 000)

2007(Rp Million)

2006(Rp Million)

2005(Rp Million)

Laporan Laba Rugi| Income statement pendapatan usaha Revenues laba kotor Gross Profit laba usaha Operating Profit laba Bersih Net Profit 618,346 132,834 99,907 (285,876) 723,682 229,624 193,313 218,364 3,641,773 1,137,092 898,071 758,982 3,073,788 1,122,293 946,392 1,205,280 2,617,192 1,048,574 945,822 645,186

Neraca | Balance sheet Aktiva tetap Bersih Property, vessels and equipment net jumlah Aktiva Total Assets jumlah kewajiban Liabilities ekuitas Equity jumlah Saham yang beredar (000 unit) Share Issued (000 units) jumlah rata-rata tertimbang Saham beredar (000 unit) Weighted average number of shares (000 units) 1,946,389 2,497,922 1,879,630 618,292 5,981,591 5,109,770 1,896,264 2,295,926 1,742,099 553,827 4,589,281 4,781,577 15,810,719 20,668,625 17,353,043 3,315,582 4,159,010 3,810,883 5,903,932 8,205,956 5,074,796 3,131,160 4,157,572 3,973,970 5,184,774 7,908,587 5,900,202 2,008,385 4,157,214 4,046,588

Data Per Saham | Per share Data per share data laba Bersih per Saham Net Earning per Share (0.0559) 0.0457 199 303 159

Rasio | Ratios laba Bersih / jumlah Aktiva (%) Net Profit / Total Assets (%) laba Bersih / ekuitas (%) Net Profit / Equity (%) Rasio lancar (x) Current Ratio (x) jumlah kewajiban / ekuitas (%) Total Liabilities / Equity (%) jumlah kewajiban / Aktiva (%) Total Liabilities / Assets (%) -11.4 -46.2 0.8 304 75.2 9.5 39.4 0.7 314.6 75.9 3.7 22.9 0.7 523.4 84.0 14.7 38.5 1.5 162.1 61.8 8.2 32.1 1.5 293.8 74.6


ikhtisaR data keuangan penting Financial Highlights

7

in uSD based on iFRS 2009(USD 000)

2008(USD 000)

2007(USD 000)

2006(USD 000)

2005(USD 000)

Laporan Laba Rugi| Income statement pendapatan usaha RevenuesRevenues laba kotor Gross Profit laba usaha Operating Profit laba Bersih Net Profit 618,346 132,237 101,084 (117,004) 723,682 217,652 182,167 24,892 398,643 118,794 96,824 76,778 335,217 113,442 94,921 107,490 266,405 101,619 91,370 60,210

Neraca (USD) | Balance sheet (UsD) Aktiva tetap Bersih Property, vessels and equipment net jumlah Aktiva Total Assets jumlah kewajiban Liabilities ekuitas Equity jumlah Saham yang beredar (000 unit) Share Issued (000 units) jumlah rata-rata tertimbang Saham beredar (000 unit) Weighted average number of shares (000 units) 1,991,975 2,522,015 1,873,256 648,759 5,981,591 5,109,770 1,982,260 2,405,724 1,736,400 669,324 4,589,281 4,176,930 1,891,626 2,413,086 1,837,860 575,226 4,159,010 3,810,883 817,556 1,077,989 560,780 517,210 4,157,572 3,973,970 677,148 960,141 603,062 357,079 4,157,214 4,046,588

Data Per Saham | Per share Data laba Bersih per Saham Net Earning per Share 0.0052 0.0060 0.020 0.027 0.014

Rasio | Ratios laba Bersih / jumlah Aktiva (%) Net Profit / Total Assets (%) laba Bersih / ekuitas (%) Net Profit / Equity (%) Rasio lancar (x) Current Ratio (x) jumlah kewajiban / ekuitas (%) Total Liabilities / Equity (%) jumlah kewajiban / jumlah aktiva (%) Total Liabilities / Total Assets (%) -4.6 -18 0.76 288.7 74.3 1.0 3.7 0.71 259.4 72.2 3.2 13.3 0.7 319.5 76.2 10.0 20.8 1.5 108.4 52.0 6.3 16.9 1.3 168.9 62.8

8

stRuktuR oRganisasi Organization Structure

STRUKTUR oRgANISASI oRGAnIzAtIon stRUCtUReBoard of Commissioners nomination Committee Remuneration Committee Audit Committee

president Director

Management Representative

Corporate Secretary

internal Audit

Quality MR

HSe MR

Business Development Director

Commercial Director

Finance Director

Administration Director

Corporate

Commercial

Finance Accounting Ship Management Controller

legal & insurance Business Dev & Asset Management people Management

Marketing & operation

Finance operation treasury

information technology

Chartering

investor Relations

organization Development Adm & office Management

Marketing & operation Agency

Branch Management

offshore

project

Business Relation


infoRmasi peRseRoan Company Information

9

BoARD of CoMMISSIoNERS Mr hadi Surya president Commissioner Mr harijadi Soedarjo Commissioner Mr Alan Jonathan Tangkas Darmawan independent Commissioner Mr Jaka Prasetya independent Commissioner BoARD of DIRECToRS Mr widihardja Tanudjaja president Director Mr henrianto Kuswendi Commercial Director Mr Michael Murni gunawan Administration Director Ms Siana Anggraeni Surya Business Development Director Mr wong Kevin Finance Director AUDIT CoMMITTEE Mr Alan Jonathan Tangkas Darmawan Chairman Mr Jaka Prasetya Mr Max Sumakno Budiarto REMUNERATIoN CoMMITTEE Mr Alan Jonathan Tangkas Darmawan Chairman Mr hadi Surya Mr Jaka Prasetya NoMINATIoN CoMMITTEE Mr Alan Jonathan Tangkas Darmawan Chairman Mr hadi Surya Mr Jaka Prasetya CoRPoRATE SECRETARy Mr wong Kevin

REgISTERED offICE & BUSINESS ADDRESSES PT Berlian Laju Tanker Tbk Wisma BSG, 10th floor jalan Abdul Muis no.40 jakarta 10160 indonesia phone : +62 21 30060300 Fax : +62 21 30060389, +62 21 30060391 email : [email protected] , [email protected] ShARE REgISTRARS PT Sinartama gunita as Share Registrar for Shares registered in Bursa Efek Indonesia PT Sinartama gunita plaza Bii, tower 3, 12th floor jl. M.H thamrin no.51, jakarta 10350 - indonesia Boardroom Limited as Share Transfer Agent for Shares registered in Singapore Exchange Securities Trading Ltd (SgX-ST) Boardroom Limited 50 Raffles place Singapore land tower #32-01 Singapore 048623 AUDIToR osman Bing Satrio & Rekan Member of Deloitte Touche Tohmatsu Wisma Antara 12th Floor, jl. Medan Merdeka Selatan no.17 jakarta -10110

10

sambutan dewan komisaRis

SAMBUTAN DEwAN KoMISARISyang terhormat para Pemegang Saham dan Mitra Usaha Perseroan pertama-tama Dewan komisaris menyampaikan terima kasih kepada para pemegang Saham, Direksi, beserta jajaran Manajemen atas dukungan dan kerja keras selama tahun 2009 sehingga membawa perseroan tetap bertahan dan berkembang baik. Dewan komisaris patut memberikan apresiasi terhadap kerja keras Direksi dan seluruh jajaran Manajemen atas berbagai upaya untuk menjalankan usaha perseroan sepanjang tahun 2009 yang cukup sulit akibat krisis perekonomian global. Apresiasi yang sama patut diberikan juga kepada seluruh pemegang saham yang dengan caranya masing-masing tetap mendukung berbagai langkah yang dilakukan perseroan dalam menghadapi situasi krisis sepanjang tahun 2009. Dewan komisaris menilai bahwa Direksi beserta jajaran Manajemen telah cukup banyak melakukan inovasi sehingga perseroan mampu melewati tahapan krisis global. konsolidasi ke dalam dan pengendalian biaya berjalan cukup baik kendati masih perlu melakukan beberapa penyesuaian paradigma agar perseroan tetap mampu mengikuti perubahan dan perkembangan ekonomi dunia yang terus-menerus terjadi. Valued shareholders and Business Partners of the Company Firstly, the Board of Commissioners would like to express its gratitude to all Shareholders, to Members of the Board of Directors and to the Management of the Company for their ongoing support and their hard work throughout 2009, as a result of which the Company has achieved its present progress and growth. The Board of Commissioners commemorates its appreciation towards the hard work presented by the Board of Directors and the Management of the Company for their effort in running the Companys business through the difficult time of 2009 as a result of global economic crisis. The equal appreciation is also given to the Shareholders who had in their own ways supported the necessary steps taken by the Company when facing the crisis in 2009. The Board of Commissioners is in the view that the Board of Directors along with the Management have done numerous innovations that led the Company through the global crisis phase. Internal consolidation and cost control were well implemented despite a few paradigm adjustments that need to be done for the Company to track the ongoing changes and development of global economy.


Remarks from Board of Commissioners

11

ReMARks FRoM BoARD oF CoMMIssIoneRskeadaan ekonomi makro yang masih belum stabil hingga tahun 2009 akibat krisis keuangan global memang menjadi tantangan, namun pertumbuhan ekonomi bangsa kita masih cukup baik walaupun ada risiko, namun tidak terlalu mengkhawatirkan. Suku bunga relatif membaik dan laju inflasi dalam kisaran 6-7 persen. pada tahun 2009 Dewan komisaris mencatat beberapa hal penting yang berhasil dicapai oleh perseroan, antara lain: a. perkembangan Armada - secara keseluruhan, perseroan telah meningkatkan kapasitas armadanya sehingga pada akhir tahun 2009 total armada perseroan mencapai 91 unit dengan total bobot sekitar 2,2 juta DWt. Suatu peningkatan dibandingkan dengan akhir tahun 2008 dimana perseroan mengoperasikan 88 unit dengan total bobot sekitar 2,1 juta DWt. Sebagai antisipasi terhadap meningkatnya pertumbuhan permintaan jasa transportasi laut di dalam negeri terutama sehubungan dengan penerapan azas cabotage di indonesia, perseroan dalam tahun 2009 telah berhasil mengkonversikan sebanyak 7 kapal perseroan menjadi kapal berbendera indonesia dan 3 kapal lainnya dikonversikan pada awal tahun 2010. The instability of the macro economy condition in 2009 which was caused by a global financial crisis proved to be quite a challenge. Fortunately, the rate of economic growth within Indonesia was still good, and although this growth is subject to risk factors, these are not cause for excessive concern. Interest rates continued to decline while the rate of inflation was in the range of 6-7%. In 2009, the Board of Commissioners was gratified to note a number of important achievements by the Company, including the following: a. Fleet development - Overall the Company has increased the capacity of its fleet so that at the end of 2009, the fleet consisted of 91 vessels with a total capacity of 2.2 million DWT. This is an increase over the size and capacity of the fleet compared with the end of 2008, when the fleet consisted of 88 vessels with a total capacity of 2.1 million DWT. In anticipation of the increase in demand growth for marine transportation services with domestic waters especially in relation with the implementation of cabotage principle in Indonesia, the Company has converted 7 of its vessels into Indonesian flag vessels during 2009 and with 3 additional conversion in the beginning of 2010. Following the crisis in the global economy where the freight rate of international liquid cargo is far from conducive, the implementation of cabotage principle was a golden opportunity for the Company which lead to the Companys decision to divert several of its vessels which were originally operated in international waters to domestic waters and provide relatively better opportunity and freight rate.

12

sambutan dewan komisaRis

b. Diversifikasi sejalan dengan peningkatan kapasitas armada, perseroan telah melakukan diversifikasi, baik dengan memperkuat bisnis baru seperti offshore, memperkuat sektor angkutan gas cair, maupun pengembangan daerah usaha dengan lebih mengintensifkan angkutan ke beberapa daerah di luar Asia seperti Mediterania, Afrika, eropa dan Amerika latin untuk meningkatkan fleksibilitas dan kemampuan perseroan dalam mengoperasikan armadanya ke kawasan yang lebih menguntungkan. c. Mempertahankan likuiditas, Cashflow, dan Rasio keuangan dalam upaya memperbesar armada dan merebut pangsa pasar yang lebih luas, perseroan tetap memperhatikan dan mempertahankan likuiditas maupun rasio pinjaman terhadap ekuitas. d. Mengintegrasikan armada anak perusahaan, Chembulk tankers llC, kedalam usaha perseroan sehingga secara langsung berdampak tidak saja pada penambahan kapasitas angkutan armada, tetapi juga memberikan kontribusi yang lebih besar dalam memperluas wilayah operasi dan pasar perseroan, disamping akses terhadap pelanggan baru sehingga lebih melengkapi dan memperkuat posisi perseroan sebagai pemain global. Walaupun iklim usaha sepanjang tahun 2009 cukup berat, namun secara umum jalannya usaha perseroan masih terkendali dan perseroan telah membuktikan kemampuan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban keuangannya. keadaan ini memberi keyakinan pada jajaran Manajemen dalam menghadapi tantangan di tahun-tahun mendatang dimana diperkirakan kondisi usaha akan semakin membaik dan mewujudkan cita-cita perseroan menjadi salah satu perusahaan pelayaran angkutan cair terbaik di indonesia maupun internasional. untuk mencapai hal tersebut tentu

b. Diversification along with the increase of fleet capacity, the Company has diversified its business, through establishment of new businesses such as offshore, strengthening of liquid gas cargo transportation, and also geographical expansion through intensification of transportation to several regions outside Asia such as the Mediterranean, Africa, Europe and Latin America to improve the Companys flexibility and its ability to operate its fleet in areas that offer profitable margins. c. Maintain Liquidity, Cashflow and Financial Ratio As part of its endeavors to expand its fleet and to win a larger market share, the Company should continue to focus and maintain liquidity and debt to equity ratio. d. Integration of Chembulk Tankers LLC, subsidiary of the Company, into the Companys business which will directly impact not only the additional capacity of the fleet, but also a larger contribution through expansion of the Companys operational area and market, aside from access to new customers which completed and strengthen the Companys position as global player. Although the business climate in 2009 was quite challenging, in general the Companys business was well under control and the Company has shown its ability to fulfill its financial liabilities. This condition provides a strong basis for the management of the Company to face the challenges that will emerge in years to come where the business condition is expected to improve and to achieve the goal of transforming the Company into the best provider of maritime transportation services specializing in the transportation of liquid chemicals in Indonesia and


Remarks from Board of Commissioners

13

menuntut kerja yang lebih keras dan komitmen penuh serta rasa percaya diri baik pada jajaran Manajemen dan seluruh karyawan maupun dukungan penuh dari para pemegang Saham dan Mitra usaha. Selain itu, untuk mencapai cita-cita perseroan, seluruh jajaran dalam perseroan terus bahu-membahu mempertahankan kinerja dengan terus memacu revenue dan lebih ketat dalam pengawasan biaya sehingga likuiditas tetap meningkat dan pertumbuhan perseroan dapat terus berkesinambungan. Melihat kondisi perkembangan perseroan sejauh ini dan perkiraan akan peningkatan pertumbuhan ekonomi yang cukup baik di kawasan Asia pasifik, Dewan komisaris yakin bahwa perseroan bersama jajaran Manajemen yang telah teruji dapat mempertahankan dan meningkatkan kinerja dengan memanfaatkan pertumbuhan ekonomi regional, bahkan mampu melintas pada jalur ekonomi dunia, demi pertumbuhan perseroan di masa-masa mendatang. Dewan komisaris juga berharap agar seluruh jajaran Manajemen lebih berani melakukan inovasi untuk perkembangan perseroan dan menyesuaikan cara pandang baru dalam menjalankan aktivitas bisnis dalam lingkungan usaha yang terus berubah. Setelah mempelajari laporan keuangan perseroan untuk tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2009 yang telah diaudit oleh kantor Akuntan publik osman, Ramli Satrio & Rekan (member of Deloitte touche tohmatsu) dengan pendapat Wajar tanpa pengecualian, Dewan komisaris berpendapat bahwa secara umum usaha perseroan selama tahun 2009 berjalan cukup baik dan dapat dipertanggungjawabkan. Direksi perseroan bersama jajaran Manajemennya telah mengambil kebijakan-kebijakan yang efektif dalam mengembangkan armada dan mencoba mengatasi kondisi krisis dunia dan faktor eksternal lainnya yang kurang kondusif sehingga perseroan tetap mampu bertahan pada kondisi krisis perekonomian global dan tetap dapat berkembang dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang Saham. untuk itu, Dewan komisaris merekomendasikan kepada para pemegang Saham perseroan agar menanggapi secara positif laporan hasil usaha dan laporan keuangan perseroan tahun buku 2009 ini. Akhirnya, Dewan komisaris menyampaikan terima kasih kepada para pemegang Saham, Direksi beserta jajaran Manajemen, dan seluruh karyawan atas dukungannya. Dewan komisaris juga menyampaikan terima kasih kepada komite Audit, komite nominasi, dan komite Remunerasi atas usaha dan kerjasama yang baik sehingga tugas pengawasan yang diemban Dewan komisaris dapat terlaksana dengan baik.

throughout the globe. In order to achieve this, extensive hard work and total commitment as well as confidence from all levels of Management and staff, together with the support of Shareholders and business partners, will be required. n addition, in order to achieve the Companys goals, all layers of management and staff within the Company must continue to strive to increase revenues and to control cost rigorously so that liquidity will continue to improve, thus ensuring the ongoing growth and development of the Company. Looking at the Companys growth to this point and based on the forecast of ongoing stable economic growth in the Asia Pacific region, the Board of Commissioners is confident that the current well proven Management of the Company will continue to maintain and improve the Companys performance and to harness regional and global economic growth to ensure its future growth. The Board of Commissioner also expects that the Management of the Company would dare to conduct innovations for the Companys development and adjust its point of view in carrying business activities in an ever changing business environment. After examining the Companys financial reports for the book year ending 31 December 2009, which have been audited and affirmed to be a fair representation by the Public Accountant Osman Bing Satrio & Rekan (member of Deloitte Touche Tohmatsu), the Board of Commissioners is of the opinion that the Company has been run properly and the business performance is accountable. The Board of Directors of the Company and its management have implemented the appropriate policies to expand the Companys fleet and overcome the global crisis condition and other unsupportive external factors which lead to its current standing and continue to grow and provide values to the shareholders. Thus, the Board of Commissioners has no hesitation in recommending that the Companys Shareholders accept this report of the Companys business operations and financial performance in 2009.

Finally, the Board of Commissioners would like to express its gratitude to Shareholders, members of the Board of Directors and all members of the Companys management and staff for their ongoing support. The Board of Commissioners would also like to express its gratitude to the Audit Committee, Nomination Committee, Remuneration Committee, and to the Independent Commissioners for their cooperation and efforts in assisting the Board of Commissioners to exercise their supervisory role appropriately. Best Regards and Thank You, the Board of Commissioners

Sekian dan terima kasih. Dewan Komisaris

14

lapoRan tugas pengawasan dewan komisaRis

LAPoRAN TUgAS

PENgAwASAN DEwAN KoMISARISyang terhormat para Pemegang Saham dan Mitra Usaha Perseroan, pertama-tama Dewan komisaris menyampaikan terima kasih kepada para pemegang Saham, Direksi beserta jajaran Manajemen atas dukungan dan kerja keras selama tahun 2009 sehingga membawa perseroan tetap maju dan berkembang. Sesuai dengan fungsi Dewan komisaris yang bertugas untuk mengawasi kinerja Direksi dan Manajemen perseroan untuk melindungi kepentingan para pemegang Saham, serta memastikan perseroan mencapai tujuan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka bersama ini, Dewan komisaris melaporkan tindakan tindakan yang telah dilakukan dalam kapasitasnya untuk mengawasi dan memberikan nasihat kepada Direksi dan Manajemen. Kinerja Keuangan pada tahun 2009, kinerja keuangan perseroan memang tidak sebaik pada tahun 2008. pendapatan perseroan turun sebesar 14,6% dibandingkan tahun 2008 berdasarkan indoGAAp total aktiva perseroan pada posisi 31 Desember 2009 mencapai uSD 2,50 milyar atau tumbuh 8,8% dibanding periode yang sama tahun 2008 dan merupakan bentuk komitmen perseroan untuk terus mengembangkan usahanya di masa depan. pada tahun 2009, Dewan komisaris juga telah memantau bahwa tidak terdapat pelanggaran transaksi benturan kepentingan yang terjadi yang dilakukan oleh Direksi dan Manajemen perseroan. Dewan komisaris telah pula melihat adanya peningkatan praktek good corporate governance dengan adanya penerapan masa reses dari transaksi efek (black out periods) bagi Direksi dan Manajemen termasuk staff lainnya untuk menghindari perdagangan efek orang dalam (insider trading). pada tahun 2009, Direksi dan Manajemen perseroan pt Berlian laju tanker tbk telah menjalankan usaha perseroan dengan baik sesuai dengan prosedur dan rencana kerja tanpa melanggar rambu-rambu yang telah ditetapkan oleh Dewan komisaris. Dear shareholders and Business Partners, First of all, we, the Board of Commissioners, would like to convey our gratitude to the Shareholders, to the Board of Directors and all levels of the Company management for their support and hard work during 2009 which has kept the Company progressing in the right direction as we all look forward to. In line with the function of the Board of Commissioners, i.e. to supervise the performance of the Board of Directors and Management of the Company in order to protect the interest of the Shareholders, and to ensure that the Company achieves the objectives as designated from the start, therefore, the Board of Commissioners shall herewith report the activities that have been undertaken in order to supervise and to provide advice to the Board of Directors and the Management. Financial Performance In 2009, the Companys financial performance was not as bright as 2008. The Companys revenue was down 14.6% compared with year 2008 based on IndoGAAP Total Company assets by 31 December 2009 has expanded by 8,8% to a total value of USD 2.50 billion compared to the same period of 2008, which is a materialization of the Companys commitment to continuously expand its business in the future. The Board of Commissioners has also concluded that in 2009 there were no cases of conflict of interest transactions by the Board of Directors or the Management of the Company. The Board of Commissioners has also observed improvement in the good corporate governance practices in terms of application of black out periods for the Board of Directors and Management members including staff alike, to prevent any insider trading. During the year of 2009, the Board of Directors and the Management of PT Berlian Laju Tanker Tbk have done their task well and in line with the procedure and work plan, without any breach to the guidelines set by the Board of Commissioners.


Supervisory Report of the Board of Commissioners

15

sUPeRVIsoRy RePoRt oFKinerja operasional ekspansi armada yang telah dilakukan perseroan sepanjang tahun 2009 telah meningkatkan kapasitas angkut perseroan menjadi semakin besar sehingga meningkatkan skala operasi dimana jumlah kapal dalam armada perseroan telah meningkat menjadi 91 kapal pada tahun 2009 dibandingkan dengan 88 kapal pada tahun 2008. Dari segi kapasitas, perusahaan juga menunjukkan peningkatan dimana pada tahun 2008 total kapasitas angkut armada perseroan adalah sekitar 2,1 juta DWt dan pada tahun 2009 jumlah tersebut telah naik menjadi sekitar 2,2 juta DWt. Dengan jumlah dan kapasitas armada yang dimiliki perseroan, maka perseroan memiliki keunggulan kompetitif yang kuat untuk semakin memperbesar pangsa pasar global yang dimilikinya, terutama pada segmen transportasi kimia cair. Secara keseluruhan, Dewan komisaris menilai bahwa kinerja perusahaan selama tahun 2009 telah menunjukkan prestasi yang cukup baik. Dalam menjalankan tugas pengawasannya, Dewan komisaris telah membentuk beberapa komite untuk mendukung kinerja pengawasan Dewan komisaris. komite komite tersebut adalah komite nominasi, komite Remunerasi, dan komite Audit. Setiap komite tersebut terdiri atas anggota anggota Dewan komisaris dimana telah ditunjuk satu ketua untuk setiap komite tersebut.

tHe BoARD oF CoMMIssIoneRsoperational Performance The fleet expansion by the Company throughout 2009 has expanded the tonnage capacity of the Companys vessel and in terms of operational scale, in 2009 our fleet consists of 91 vessels, compared to 88 vessels in 2008. The fleets total tonnage capacity itself has increased from 2.1 million DWT in 2008 to 2.2 million DWT in 2009. With the current number and total capacity of the Companys operated fleet, the Company has obtained a competitive advantage to enlarge its global market share, especially in the liquid chemical cargo transportation segment.

In overall, the Board of Commissioners regards the Companys 2009 performance as satisfying. In carrying out its supervisory function, the Board of Commissioners also has established several committees which supports the function of the Board of Commissioners. These are the Nomination Committee, Remuneration Committee, and Audit Committee. Each committee consists of members of the Board of Commissioners, and one chairman was appointed to lead each of the committees.

16


Laporan Komite Nominasi tujuan dari pendirian komite nominasi adalah untuk memfasilitasi Dewan komisaris dalam menentukan susunan Direksi dan Dewan komisaris yang dapat dipercaya untuk membawa perseroan mencapai tujuan tujuan yang telah digariskan sebelumnya oleh para pemegang saham. tugas dan tanggung jawab dari komite nominasi adalah sebagai berikut: 1. Meneliti dan menilai calon anggota Dewan komisaris dan Direksi . 2. Memberikan rekomendasi nama nama yang dinilai memiliki kapasitas yang cukup sebagai anggota Dewan komisaris dan Direksi. 3. Menyusun komposisi dan jumlah komisaris independen untuk memastikan adanya keseimbangan keahlian dan kemampuan yang tepat di antara Dewan komisaris dan Direksi.

Report of the nomination Committee The objective of establishment of the Nomination Committee is to assist the Board of Commissioners in making decision on the composition of the Companys board of directors and board of commissioners who will be entrusted to lead the Company toward the designated targets as set forth by the Shareholders. Nomination Committee has the duties of, among other things: 1. reviewing and assessing candidates for directorships and commissionership. 2. reviewing and recommending to our Shareholders the individuals considered to have the capacity to be Directors and Commissioners. 3. reviewing the composition of the Companys Board of Directors and Board of Commissioners annually to ensure that we have an appropriate balance of independent Commissioners and to ensure there is an appropriate balance of expertise, skills, attributes and ability among Directors and Commissioners; 4. determining the independence of the Companys Independent Commissioners, that have been appointed by the Shareholders. 5. deciding whether the Directors and Commissioners can continue to contribute effectively and demonstrate commitment to their roles. Prior to 2009 Shareholders Annual General Meeting, the Nomination Committee has carried out assessment on the performance of each of the Directors, based on individual performance during 2008 and reevaluated the decision to maintain composition of the Board of Directors, to ensure they have the right competence and capacity as needed by the Company. There are challenges to develop the Company in the future. The same evaluation is also applied to members of the Board of Commissioners, in which their performance for 2008 has been used as reference, also to determine what kind of composition of the Board of Commissioners shall be recommended for the following period. The Board of Commissioners is in the view that the performance of the Board of Directors in 2009 was satisfactory. Report of the Remuneration Committee The Remuneration Committee was established to assist the Board of Commissioners for one key duty; to ensure the availability of a formal and transparent procedure to determine remuneration package for the Board of

4. Menilai independensi dari komisaris independen yang telah ditunjuk oleh Rapat umum pemegang Saham. 5. Menentukan sejauh mana setiap anggota Dewan komisaris dan Direksi dapat berkontribusi secara efektif dan menunjukkan komitmen yang tinggi terhadap tanggung jawab mereka. Menjelang Rapat umum pemegang Saham tahun 2009, komite nominasi melakukan penilaian terhadap kinerja setiap Direktur perseroan. penilaian ini didasarkan pada kinerja dan pencapaian yang telah ditunjukkan Direksi selama tahun 2008 dan mengevaluasi kembali apakah komposisi Direksi tersebut memiliki kompetensi dan kapasitas yang dibutuhkan perseroan untuk menjawab tantangan tantangan yang ada di masa depan. evaluasi yang sama juga dilakukan terhadap anggota anggota Dewan komisaris dimana kinerja pengawasan yang telah ditunjukkan selama tahun 2008 dinilai dan digunakan sebagai acuan dalam penentuan komposisi Dewan komisaris pada periode selanjutnya. Dewan komisaris menilai bahwa kinerja Direksi selama tahun 2009 adalah baik adanya. Laporan Komite Remunerasi komite Remunerasi dibentuk dengan tujuan utama adalah memastikan tersedianya prosedur formal dan transparan untuk penentuan paket remunerasi yang sesuai kepada Direksi. Dalam penentuan paket remunerasi tersebut,



17

komite nominasi bekerja secara independen tanpa ada pengaruh dari satupun Direktur perseroan. Dalam menentukan paket remunerasi, komite mempertimbangkan beberapa hal berikut seperti: kinerja setiap Direktur pada tahun tahun sebelumnya, keahlian dan kompetensi yang dimiliki, tugas dan tanggung jawab yang akan diemban, dan kondisi keuangan perseroan. lingkup tugas dari komite Remunerasi mencakup hal hal sebagai berikut: 1. Memberikan rekomendasi kepada Dewan komisaris mengenai kebijakan dan panduan dalam penentuan paket remunerasi bagi para anggota Direksi. 2. Menyetujui target kinerja serta mekanisme penilaian yang akan digunakan dalam mengevaluasi kinerja para anggota Direksi. 3. Memberikan rekomendasi kepada Dewan komisaris mengenai paket remunerasi yang dianggap sesuai dan pantas bagi para anggota Direksi. Dalam penentuan paket Remunerasi tersebut, komite Remunerasi juga telah mempertimbangkan dan merancang suatu tingkat remunerasi yang cukup menarik untuk mempertahankan dan memotivasi Direksi perseroan dan di saat yang bersamaan menghindari paket remunerasi yang berlebihan dan tidak sesuai dengan kepentingan perseroan. kegiatan yang dilakukan oleh komite Remunerasi pada tahun 2009 adalah menetapkan untuk memberikan usulan gaji dan/atau tunjangan bagi seluruh anggota Direksi perseroan setelah dipotong pajak penghasilan tidak melebihi Rp.16.500.000.000 (enam belas miliar lima ratus juta Rupiah) setahun.

Directors. To do this task, the Nomination Committee works independently, apart from any influences from any Directors of the Company. There are several considerations to be included, such as individual performance of the Directors on previous years, their capability, expertise and competence, duty and responsibility assigned to them, and the Companys financial situation. Remuneration Committee has the duties of, among other things: 1. recommending to the Board of Commissioners for endorsement, the remuneration policies and guidelines for setting remuneration for the Directors and Commissioners. 2. Approving performance targets for assessing the performance of our Directors; and 3. Recommending specific remuneration packages for each Director for endorsement by our Board of Commissioners. Decision on the level of remuneration should be appropriate to attract, retain and motivate the directors to run the company successfully but companies should avoid paying too much for this purpose, or a proportion which has no relation to the Companys interest. Accomplishment by the Remuneration Committee in 2009 were recommendation to salary and/or allowance for all members of the Board of Directors, which in total, after being deducted by income tax, shall not exceed Rp.16,500,000,000 (sixteen billion five hundred million Rupiah) annually.

18


Laporan Komite Audit Dalam memastikan fungsi pengawasan Dewan komisaris dapat berjalan dengan optimal dan menyeluruh, maka Dewan komisaris membentuk komite Audit. komite Audit memiliki tugas utama melakukan penelaahan terhadap sistem akuntansi internal, pengawasan operasional, serta kepatuhan dan manajemen risiko, melalui kerjasama dengan auditor internal maupun eksternal perseroan. tugas dan tanggung jawab komite Audit adalah sebagai berikut: 1. Melakukan penelaahan atas laporan keuangan terkonsolidasi dan laporan auditor atas laporan keuangan tersebut, termasuk kepatuhan atas standar pencatatan/pelaporan akuntansi yang berlaku. 2. Melakukan pembahasan bersama dengan auditor eksternal mengenai, apabila ada, dugaan terjadinya penipuan ataupun pelanggaran terhadap ketentuan ketentuan yang telah diatur dalam undang undang dan berdampak material terhadap kondisi operasional dan keuangan perseroan 3. Menelaah transaksi transaksi yang dilakukan perseroan menyangkut instrumen derivatif keuangan 4. Meneliti dan menilai independensi auditor eksternal dan memberikan rekomendasi penunjukan auditor eksternal 5. Melakukan pengujian terhadap transaksi transaksi benturan kepentingan 6. Melaporkan risiko risiko yang dihadapi perseroan dan dampaknya terhadap kinerja operasional dan keuangan perseroan Sepanjang tahun 2009, komite Audit mengadakan pertemuan dengan perseroan dengan frekuensi satu kali dalam satu bulan dan pertemuan dengan auditor eksternal sebanyak dua kali dalam tahun tersebut. kegiatan kegiatan yang dilakukan oleh komite Audit pada tahun 2009 adalah sebagai berikut: 1. Meminta penjelasan manajemen mengenai kepatuhan terhadap regulasi regulasi yang berlaku di Singapura dan indonesia sehubungan dengan dual listing perseroan di indonesia dan Singapura. 2. Memonitor perkembangan pembuatan kapal baru dan dana sehubungan dengan pembuatan kapal tersebut 3. Memantau transaksi transaksi dengan pihak tertentu dan pihak terafiliasi 4. Meninjau rencana kerja audit internal dan memberi masukan terhadap rencana audit tersebut 5. Memutakhirkan (meng-update) pedoman kerja komite Audit (Audit Committee Charter).

Report of the Audit Committee To ensure the fulfillment of supervisory function of the Board of Commissioners in an optimum and thorough way, the Board of Commissioners has established an Audit Committee, with key duties to review the internal accounting system, to supervise operational activities in relation to compliance and risk management, in collaboration with the internal and external auditor of the Company. The duties and responsibilities of the Audit Committee are as follows: 1. Examining the consolidated financial statement and auditors report on the financial statement, including compliance of the reporting to the applicable rules in accounting. 2. Examining and discussing with external auditors regarding suspicion of fraud, unusual matters or breach of law or regulation which might have material effect to the result of the Companys operation and/or financial position. 3. Examining the transactions undertaken by the Company which involve financial derivative instruments 4. Reviewing and asses the independence of the external auditor and providing recommendation for appointment of an external auditor 5. Examining conflict of interests transactions based on applicable rules and regulations. 6. Reporting any risks which the Company faces and their impact on the Companys operational performance and financial condition. Throughout 2009, the Audit Committee met with the Companys management once every month, and with the external auditor twice during that year. Activities undertaken by the Audit Committee in 2009 were as follows: 1. Requesting explanation to the management regarding the compliance to applicable rules and regulation both in Indonesia and Singapore in relation to the Company plan to dual-listing shares. 2. Following the construction progress of the Companys new vessels and funding related to it 3. Discussing and monitoring related-party transactions 4. Reviewing the scope and working plan of the Companys Internal Audit, providing advices and monitoring the results of Internal Audit 5. Updating the Companys Audit Committee Charter.



19

hal-hal yang Perlu Mendapat Perhatian Manajemen Berdasarkan pengawasan atas realisasi kinerja dan pelaksanaan program kerja perseroan tahun 2009, maka Dewan komisaris menyampaikan beberapa hal yang perlu mendapat perhatian manajemen dalam menghadapi tahun 2010 antara lain sebagai berikut: 1. pada tahun 2010, kondisi makro ekonomi global telah mulai stabil dan beberapa indikator ekonomi telah menunjukkan tanda - tanda perbaikan dibandingkan dengan tahun 2009. oleh karena itu, perseroan perlu menyiapkan strategi yang tepat untuk memanfaatkan momentum kenaikan industri pengangkutan laut kargo cair. 2. terus melakukan perbaikan perbaikan yang berkelanjutan terhadap proses bisnis yang ada sehingga perseroan semakin mantap dalam pengembangan bisnis ke depan. 3. Melakukan upaya upaya efisiensi dan menanamkan budaya efisiensi di dalam perseroan dengan tidak mengganggu proses bisnis yang ada. Hal ini terutama mengingat efek dari krisis yang dialami sekarang ini sehingga dirasa perlu untuk melakukan peningkatan pengelolaan efisiensi operasional yang dilaksanakan secara berkelanjutan dengan memperbaiki struktur biaya melalui program efisiensi operasional yang berkesinambungan dan harus dilaksanakan secara sistematik. 4. perseroan harus memanfaatkan dengan sebaik baiknya implementasi prinsip cabotage di indonesia untuk memperkuat operasional perseroan di perairan domestik. Seluruh komite telah melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik serta telah mampu memberikan laporan dan rekomendasi yang berguna kepada Dewan komisaris dalam menjalankan tugas serta wewenangnya. oleh karena itu, Dewan komisaris mengucapkan terima kasih atas segala upaya yang telah diberikan komite komite terkait dalam mendukung kinerja Dewan komisaris dalam melaksanakan tanggung jawabnya seperti yang telah diamanatkan oleh para pemegang saham. Demikian laporan Dewan komisaris atas pelaksanaan pengawasan terhadap perseoran selama tahun 2009. Sekian dan terima kasih. Dewan Komisaris

Matters of Importance to Consider by the Company Management Based on supervision on the performance and realization of the Companys 2009 work program, the Board of Commissioners has come to conclusion on some key aspects to be considered by the Management in the year 2010, as follows: 1. In 2010, the global macro economy has started to stabilize and several economic indicators have shown signs or recovery compared with 2009. Therefore, the Company should prepare the exact strategy to tap the rebound momentum of the marine liquid cargo transportation industry. 2. Continuous improvement on existing business activity to strengthen the Companys position in the market.

3. Efficiency measures and culture shall be enforced and nurtured internally, without disrupting the existing business process. Due to the impact of current crisis, it is necessary to continue the improvement of operational efficiency in a sustainable and systematic way, by creating a better cost structure and more efficient operational activities.

4. The Company should fully utilize the implementation of cabotage principle in Indonesia to strengthen the Companys operation in domestic waters. All the Committees have carried out their duties and obligations well, and are capable to provide the required reports and recommendation necessary for the Board of Commissioners to fulfill their duties and authority. Therefore, the Board of Commissioners is thankful for their hard works and dedication to assist the performance of the Board of Commissioners in meeting the assignment as trusted by the Companys Shareholders. The Report of the Board of Commissioners on supervision of the Company in 2009 is duly made. Thank you. Board of Commissioners

20

sambutan diReksi

SAMBUTAN DIREKSIyang terhormat para Pemegang Saham dan Mitra Usaha Perseroan tahun 2009 adalah tahun yang penuh dengan gejolak yang ditandai dengan pelemahan struktur ekonomi global yang signifikan sebagai kelanjutan dari krisis yang terjadi pada tahun 2008. krisis yang berdampak luas ini telah menyebabkan kesulitan keuangan pada banyak usaha dan industri utama, penurunan pertumbuhan GDp global yang signifikan menjadi negatif 2,2%, berkurangnya kekayaan masyarakat dalam jumlah yang diperkirakan mencapai milyaran Dollar Amerika Serikat, jaminan keuangan yang harus diberikan oleh banyak pemerintahan dan bank sentral pada lembaga keuangan mereka, dan penurunan aktifitas usaha global yang cukup besar. oleh karena itu menurut banyak ahli perekonomian, krisis ini adalah krisis ekonomi dunia terburuk sejak depresi besar yang terjadi pada sekitar tahun 1933. kesulitan likuiditas dan pinjaman juga melanda dimana-mana yang menyebabkan sistem keuangan global berada pada situasi yang sangat memprihatinkan. Sehubungan dengan kondisi kritis tersebut, 20 negara dengan perekonomian terbesar yang disebut dengan G-20, telah melakukan beberapa kali pertemuan tingkat tinggi dunia pada tahun 2009 dan telah membuat beberapa kebijakan penting yang walaupun sulit, namun telah memberikan dampak yang cukup baik dalam mencegah potensi efek beruntun yang dapat mengakibatkan krisis yang jauh lebih buruk. kebijakan yang diambil banyak negara maju sebagai hasil diskusi G-20 itu antara lain: melakukan ekspansi suplai di pasar uang, menyediakan paket stimulus fiskal dengan skala besar, dan menyelamatkan banyak perusahaan termasuk lembaga keuangan besar dari kerusakan yang lebih parah. kerjasama yang baik dan kebijakan-kebijakan yang diambil oleh negara-negara dalam G-20 sampai saat ini cukup berhasil dalam menyelamatkan ekonomi dunia, menghindari potensi krisis yang lebih berat, serta membawa ekonomi global ke fase pemulihan (recovery). krisis pada tahun 2009 tersebut, telah menyebabkan penurunan permintaan yang sangat besar pada berbagai jenis barang dan jasa, terutama karena krisis ini bermula dari kawasan pengimpor barang dan jasa yang besar yaitu negara-negara di Amerika utara dan di eropa Barat dimana krisis yang menimpa kawasan tersebut ternyata jauh lebih berat dari perkiraan semula. industri angkutan laut yang berperan penting dalam perdagangan internasional telah mengalami dampak paling berat sejak tahun 2008 akibat perlambatan ekonomi dunia tersebut. Sama seperti hampir semua industri-industri lainnya, industri pelayaran pada umumnya juga terimbas oleh penurunan permintaan yang signifikan.pt BeRliAn lAju tAnkeR tBk Annual Report 2009

Distinguished stakeholders and partners of the company The year 2009 was a year that was characterized by turmoils as indicated by a significantly weakened global economic structure following the global crisis in 2008. The crisis, which had an extensive impact, has caused a lot of major businesses and industries to fold, a significant decrease in the global GDP to a negative 2.2%, a loss in public wealth estimated amounted to billions of US Dollars, financial commitments that have to be pledged by many governments and central banks to their financial institutions and a substantial decrease in the world business activities. Therefore, according to many economic pundits, this crisis is considered as the worst crisis since the great depression that took place in 1933. Liquidity and credit crunch also affected many areas causing a severe distressed to the global financial system.

Due to this critical conditions, the 20 countries with the biggest economy in the world, also known as the G-20, swiftly conducted a series of world summits in 2009 and produced several important and difficult policies that have resulted in a positive impact in order to prevent a potential domino effect that can result in a much worse crisis. Policies issued by many developed countries as a result of the G-20 discussions include the expansions of supply in the money market, the provision of fiscal stimulus package in a big scale and the rescue of many companies including big financial institutions from a more severe damage. Good cooperation among the G-20 countries coupled with strong implementation of such policies taken by the G-20 countries have alleviated the calamity and somehow have proven to be quite successful not only in saving the worlds economy but also in avoiding a potentially bigger crisis and managed to bring the global economy to the recovery phase. The crisis in 2009 resulted in a significant decrease of demands for various types of goods and services, especially since the crisis was first started from areas which usually imported a large number of goods and services, countries in North America and West Europe, and the effect of crisis in these areas were even more severe than previously predicted. The seaborne transportation industry, which plays a very important role in the international trading, has suffered the biggest impact since 2008 due to the meltdown of the economy. Just like in any other industries, shipping industries in general also suffered from a significant decline in demand.

Remarks from Board of Directors

21

ReMARks FRoM BoARD oF DIReCtoRs

Segmen angkutan kimia cair yang pada krisis-krisis sebelumnya menunjukkan kinerja yang relatif lebih stabil dibanding dengan segmen angkutan laut lainnya, pada krisis kali ini mengalami penurunan kinerja yang cukup berarti walaupun perlu dicatat bahwa besarnya penurunan tarif tambang pada sektor ini masih relatif lebih kecil dibanding pelemahan tarif tambang pada segmen lainnya seperti segmen curah kering dan kontainer. Secara umum permintaan angkutan produk kimia cair dan sejenisnya pada tahun 2009 mengalami stagnasi, padahal pada tahun-tahun sebelum krisis, peningkatan permintaan yang tinggi terus terjadi dari tahun ke tahun. Dalam kurun waktu 2003-2007 total angkutan muatan kimia cair meningkat dari 144 juta ton menjadi 213,5 juta ton. namun permintaan angkutan segmen ini kemudian mengalami penurunan pada tahun 2008 menjadi 210,8 juta ton dan angka ini tidak berubah pada tahun 2009. Sementara itu, permintaan angkutan tanker minyak juga mengalami penurunan sebesar 1,5% pada tahun 2009 dibanding dengan periode yang sama tahun lalu. ini merupakan faktor yang semakin memberatkan bagi industri pelayaran. Seperti biasanya, sektor yang memberikan kontribusi terbesar dalam pertumbuhan permintaan ruang kapal tanker kimia adalah angkutan kimia organik. Data menunjukkan bahwa negara-negara pengimpor terbesar di Amerika utara dan eropa memberikan kontribusi besar atas turunnya tingkat perdagangan kimia organik ini. Bahkan pengimpor kimia organik besar lainnya seperti China dan india yang setiap tahun biasanya selalu meningkatkan impor juga mengurangi impor pada tahun 2008 dan

The segment of liquid chemical cargoes transportation, which in previous crises showed a relatively more stable performance compared to other segments in shipping industry, also suffered a rather significant decline in performance, although it has to be noted that the weakened freight rate in this particular segment is relatively lighter when compared to the free fall in freight rate of other segments such as the dry bulk cargo and the containership. In general the demands for the shipment of liquid chemical cargoes and related similar cargoes in 2009 suffered a stagnation while in previous years before the crisis, the annual increase of the demand was significant. From 2003 to 2007, the total liquid chemical cargoes being transported increased from 144 million tons to 213.5 million tons. However, the demand for shipment in this particular segment suffered a decrease in 2008 to 210,8 million tons and this number did not change in 2009. Meanwhile, the demand for oil tanker suffered a decrease of 1.5% in 2009 compared to the same period of the previous year. This was a factor that brought even more burden for the shipping industry in general. As usual, sector that gives the most contribution to the growth in the demands for chemical tankers is the organic chemical cargoes. The data shows that major importing countries in North America and Europe have contributed a significant impact in the decrease of the demand from the trading of organic chemical cargoes. Even other major organic chemical importing countries like China and India, which usually increased their import annually, also reduced their import in 2008 and at the beginning

22

sambutan diReksi

awal tahun 2009, walaupun mendekati akhir tahun 2009 kembali menunjukkan peningkatan perdagangan sektor ini dibandingkan periode yang sama tahun 2008. Meskipun perdagangan angkutan kimia organik dunia pada tahun 2009 relatif sedikit melemah dibandingkan dengan tahun 2008, namun impor kimia organik dari negara di kawasan Asia secara keseluruhan pada tahun 2009 tetap meningkat dibandingkan dengan tahun 2008 sehingga memberikan kompensasi atas penurunan impor yang substansial oleh negara-negara di kawasan Amerika utara dan eropa. Dalam periode tersebut, berdasarkan laporan Drewry 4Q09, impor kimia cair organik dari China, korea Selatan, taiwan, india dan Asia tenggara mengalami kenaikan dari 34,9 juta ton pada tahun 2008 (dari angka rata-rata) menjadi 44,1 juta ton pada tahun 2009 atau naik dari 43% dibanding total impor kimia cair dunia pada tahun 2008 menjadi 59%. kondisi ini memberikan sinyal semakin pentingnya Asia dalam perdagangan kimia organik di dunia, sesuai dan didukung oleh faktor jumlah penduduknya yang mencapai lebih dari setengah penduduk dunia. Di sektor angkutan minyak sebagaimana kita ketahui, pertumbuhan permintaan jasa angkutan sangat dipengaruhi oleh volume produksi dan konsumsi minyak dunia. tingkat produksi minyak dunia mengalami kontraksi sebesar 1,7% pada tahun 2009. Selain turunnya produksi minyak di Amerika utara dan eropa, produksi minyak negara-negara opeC mengalami penurunan yang lebih tajam yakni sebesar 6,1% pada tahun 2009. permintaan konsumsi minyak dunia juga telah turun sebesar 0,3% pada tahun 2008 dan kembali turun sebesar 1,5% pada tahun 2009. penurunan konsumsi sebagian besar disebabkan oleh melemahnya pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia terutama di negara-negara maju yang tingkat konsumsi minyaknya relatif lebih tinggi. penurunan tingkat konsumsi minyak negara-negara oeCD pada tahun 2009 adalah sebesar 3%. kondisi ini menyebabkan turunnya harga rata-rata minyak mentah spot (spot crude oil price) kategori brent dari uSD 97,5 per barrel pada tahun 2008 menjadi uSD 61,8 per barrel pada tahun 2009. penurunan harga ini sebagian besar terjadi pada akhir tahun 2008 atau awal tahun 2009 setelah pada pertengahan tahun 2008 sempat menyentuh harga uSD 115 per barrel sehingga secara rata-rata harga minyak sepanjang tahun 2008 menjadi tinggi. Secara keseluruhan sebenarnya dari awal tahun 2009 sampai akhir tahun 2009, telah terjadi kenaikan harga minyak mentah spot kategori brent dari uSD 44,6 per barrel menjadi uSD 74,9 per barrel. untuk gas cair, permintaan atas transportasi umumnya didorong oleh permintaan industri dan konsumen atas produk-produk turunan gas petrokimia seperti plastik, produk-produk sintetis, tekstil, dan lain-lain. oleh karena tingkat pembangunan kapal gas yang relatif tinggi pada tahun 2009 dan sementara itu telah terjadi penurunan ekonomi global yang menyebabkan penurunan permintaan atas angkutan jenis ini, maka tarif tambang angkutan gas juga

of 2009 although at the end of 2009 they started to show an improvement in the trading of this sector compared to the same period in 2008. Despite the trading and transportation of organic chemical cargoes in 2009 was relatively weaker compared to last year, in 2009 the import of organic chemical from Asian countries saw some improvement and it managed to compensate the substantial decrease of import from countries in North America and Europe. Within this period, based on the Drewry 4Q09 report, the import of organic liquid chemical substances from China, South Korea, Taiwan, India and South East Asia increased from 34,9 million tons (annualised from 2Q09 number) in 2008 to 44.1 million tons in 2009 or an increase from 43% compared to the total import of the global liquid chemical substances in 2008 to 59%. This condition indicates the important position of Asian countries in the world organic chemical trading, in line with the number of their population which is more than half of the worlds population. In oil transportation sector, as we all know, the increase in the demand for transportation services highly depends on the volume of world production and consumption of oil. The level of world oil production suffered a contraction of 1.7% in 2009. Besides the decrease of oil productions in North America and Europe, the oil production of the OPEC countries also suffered an even sharper decrease of 6.1% in 2009. The world demand for oil also suffered a decline of 0.3% in 2008 and, again, declined by 1.5% in 2009. The decline in the consumption was mostly due to the weakened economic growth all over the world, especially among developed countries which had a relatively higher consumption of oil. The decrease in the level of oil consumption among OECD countries in 2009 was 3%. Due to this conditions, the annual average price of the spot crude oil price of the brent category suffered a decrease from USD 97.5 per barrel in 2008 to USD 61.8 per barrel in 2009. The decrease in the annual average price was mostly due to the significant decrease of oil price at the end of 2008 or early 2009, after it once reached USD 115 per barrel in the mid of 2008 so that the average price of oil in 2008 was high. In general, compared to the beginning of 2009, the end of 2009 saw an increase in price of spot crude oil price of the brent category from USD 44.6 per barrel to USD74.9 per barrel.

For liquid gas, the demand for its transportation in general was encouraged by the demand of industries and consumers of the petrochemical gas derivative products such as plastics, synthetic products, textiles, etc. Due to a relatively high level of newbuildings for gas tankers in 2009 and a decrease in the global economy at the same time that caused a weaker demand for this type of transportation, the freight rate of gas transportation also



23

mengalami pelemahan pada tahun 2009. namun sejalan dengan pertumbuhan ekonomi global maka permintaan transportasi gas cair diperkirakan juga akan meningkat pada tahun 2010, selain itu peningkatan produksi minyak mentah dan gas alam juga akan meningkatkan permintaan angkutan lpG dan lain-lain gas petrokimia sebagai produk turunan dari minyak dan gas alam cair tersebut. Akibat krisis yang melanda pada tahun 2009 dan berbagai faktor penyebab yang disebutkan di atas, perseroan mencatat penurunan pendapatan operasi pada tahun buku 2009. Dalam hubungannya dengan pencatatan saham perseroan di bursa efek Singapura, seperti tahun lalu perseroan selain menyajikan laporan keuangan sesuai prinsip Akuntansi Yang Berlaku umum di indonesia, juga menyajikan laporan keuangan sesuai Standard pelaporan keuangan internasional (iFRS). perbandingan kinerja perseroan di tahun 2009 dibandingkan dengan tahun 2008 sesuai dengan kedua standard pelaporan keuangan tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

suffered in 2009. But, in line with the recovery of the global economy, it is predicted that the demand for liquid gas transportation will increase again in 2010, while the increase in production of crude oil and natural gas will also improve the demand for the transportation of LPG and other petrochemical gases as a derivative products of the oil and liquid natural gas. Due to the crisis in 2009 and various factors mentioned above, the company recorded a decline in its total revenues in the fiscal year of 2009. In relation to the Companys status as a listed company as well in the Singapore Exchange Securities Trading Pte Ltd., similar to the previous year, the Company, besides preparing a financial report in line with the Indonesia Generally Accepted Accounting Principles, also presented a financial report according to the International Financial Reporting Standard (IFRS). The Companys performance in 2009 compared to 2008 in both financial reporting standards is illustrated in table below:

Revenue Gross profit net profit/(loss)

INDoNESIAN gAAP in uSD000 2008 2009 (Re Measurement) 723,682 618,346 229,624 132,834 218,364 (285,876)

IfRS increase/ (Decrease) (15%) (42%) (231%) in uSD000 2008 2009 (Re Measurement) 723,682 618,346 217,652 132,237 24,892 (117,004) increase/ (Decrease) (15%) (39%) (570%)

Sesuai dengan keputusan Menteri keuangan no: kep1514/Wpj.07/BD.04/2008 maka mulai tahun buku 2009 dan seterusnya, perseroan menyelenggarakan pembukuan indoGAAp dalam mata uang dollar Amerika Serikat dan dalam Bahasa inggris. tahun 2009 merupakan tahun pertama perseroan menyelenggarakan pembukuan indoGAAp dalam mata uang Dollar Amerika Serikat dan dengan adanya perubahan penggunaan mata uang tersebut pelaporan dari mata uang Rupiah ke mata uang Dollar Amerika Serikat dilakukan secara retroaktif sehingga laporan keuangan pembanding yakni laporan keuangan tahun 2008 dilakukan pengukuran kembali. Selain itu, mulai tahun 2009 perseroan telah menerapkan pSAk 16 mengenai revaluasi aktiva tetap pada pembukuan indoGAAp. penurunan atas pendapatan dalam tahun buku 2009 berdasarkan laporan keuangan indoGAAp adalah sebesar 15% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2008 terutama disebabkan oleh penurunan tarif tambang untuk hampir semua segmen angkutan yang digeluti oleh perseroan. Hal ini disebabkan oleh kondisi perekonomian global yang mengalami krisis yang serius sepanjang tahun 2009 sebagaimana yang telah dijelaskan di atas.

In accordance with the Decree of the Finance Minister No: KEP-1514/WPJ.07/BD.04/2008, starting from financial year 2009 onwards, the Company will record its IndoGAAP financials in United States (US) Dollar currency and in English language. 2009 will be the first year for the Company in implementing US Dollar currency as the recording currency in IndoGAAP and along with the changes in the currency, the reporting from Indonesian Rupiah to US Dollar was done in a retroactive manner and thus the 2008 financial report was remeasured. Starting from 2009, the Company has also implemented PSAK 16 regarding revaluation of fixed assets in the IndoGAAP financials.

Decrease in Total Revenue in the financial year 2009 based on IndoGAAP financials was around 15% compared with the same period last year. This is mainly caused by the decrease of freight rate for all the Companys business segments. This was the result of a serious crisis suffered by the global economic condition through out 2009 as previously mentioned.

24

sambutan diReksi

Sejalan dengan penurunan pendapatan maka perseroan juga mencatat adanya penurunan laba kotor pada tahun 2009 dibandingkan dengan tahun 2008 namun penurunan laba kotor terjadi dengan margin yang lebih tinggi daripada penurunan pendapatan perseroan. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh naiknya harga harga bahan bakar (bunker) dunia yang cukup signifikan mulai dari awal tahun 2009 sampai akhir tahun 2009 dan naiknya biaya perbaikan dan perawatan kapal. laba usaha untuk tahun 2009 berdasarkan laporan keuangan indoGAAp mengalami penurunan sebesar 48% dibandingkan periode yang sama tahun 2008. Walaupun Biaya umum dan Administrasi pada tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 10% dibandingkan dengan tahun 2008 namun oleh karena pendapatan usaha mengalami penurunan yang lebih tinggi, maka laba usaha untuk tahun 2009 tersebut juga mengalami penurunan. perseroan pada tahun 2009 mengalami kerugian terutama karena besarnya kerugian non-operasional yang sebagian besar disebabkan oleh penerapan pSAk 16 mengenai revaluasi aktiva tetap sehingga terjadi penurunan nilai kapal sebesar uSD 227,8 juta untuk laporan keuangan indoGAAp. Selain itu, terdapat pula kerugian yang belum terealisasi (unrealised losses) sebesar uSD 196,4 juta sehubungan dengan perubahan nilai wajar atas obligasi konversi dan wesel bayar yang diterbitkan perseroan dan berdampak pada laba bersih perseroan pada kedua laporan keuangan baik indoGAAp maupun laporan keuangan iFRS. namun perlu dikemukakan disini bahwa kerugian non-operasional yang disebutkan diatas tidak berdampak pada arus kas perseroan (non-cash items). Sehubungan dengan hasil laporan keuangan perseroan di atas, perseroan terus mengantisipasi perkembangan pasar yang ada dan terus berbenah diri untuk menghadapi segala kemungkinan yang dapat terjadi. oleh karena itu, untuk menghadapi krisis ekonomi ini, Manajemen perseroan tetap melakukan program pengetatan dan penghematan yang merupakan kelanjutan dari program yang dicanangkan pada tahun lalu. Hal ini dipertegas dan dibahas dalam kegiatan Blt Global executive Meeting 2010 yang diadakan perseroan pada bulan Maret 2010. Selain hal-hal diatas, perseroan juga masih fokus pada prioritas yang telah ditetapkan tahun lalu dimana di dalam rencana tindak lanjut perseroan, telah ditetapkan hal-hal sebagai berikut sebagai bentuk antisipasi terhadap risiko usaha yang dapat timbul sehubungan dengan krisis ini: 1. Memperkuat likuiditas dengan menjalin kerjasama dengan berbagai sumber pendanaan; 2. Meningkatkan persentase pendapatan dari kontrak. Hal ini bertujuan untuk mengamankan pendapatan dari fluktuasi tarif uang tambang; 3. Memantau pasar untuk menentukan saat yang tepat untuk mengambil kesempatan yang akan timbul ditengah krisis dunia;pt BeRliAn lAju tAnkeR tBk Annual Report 2009

Along with the decrease in revenue, the Company has also recorded a decline in Gross Profit during 2009 compared with 2008 but the margin of the decrease in gross profit is relatively higher than the decrease in the total revenue. This is mainly caused by the significant increase in global fuel (bunker) price starting from the beginning until the end of 2009, coupled with the increase of vessels repair and maintenance costs. The Companys Operating Profit in 2009 suffered a 48% decrease compared with the previous year. Although General and Administrative expenses in 2009 was down around 10% compared to the same period last year, however since the total revenue has declined rather significantly in 2009, then the Operating Profit also took a tumble in the particular year.

The Company suffered a net loss in 2009 which was mainly due to the existence of sizeable non operating losses and this in turn was caused among others by the implementation of PSAK 16 which requires a revaluation of fixed assets and this has resulted in the decrease of vessels value amounting to USD 227.8 million based on IndoGAAP financials. In addition, there was also an unrealized loss amounting to USD 196.4 million with regard to the change in the fair value of the Companys convertible bonds and notes payable issued by the Company and this has negatively impacted the Companys financial statement both in IndoGAAP and IFRS. However, it should be noted that such non-operational loss as mentioned above did not impact the Companys cash flow (non-cash items) position. In relation to the above financial results, the Company continues to monitor the development of existing markets and stays vigilant through the improvement of its internal systems and procedures in order to face various possibilities. Therefore, in order to overcome the current crisis, the Management of the Company continues to be on the guard through the implementation of cost cutting measures and efficiency programs which is the continuation of the similar programs that was declared last year. This has been emphasized and discussed in the BLT Global Executive Meeting 2010 organized by the company in March 2010. Besides the above-mentioned points, the company focus is still consistent with the priority established last year whereas in the follow up plan, the followings have been established as a form of anticipation to overcome business risks that may come up as a result of the crisis: 1. Strengthening the liquidity of the Company by cooperating with various financiers; 2. Improving the revenue from contracts. The aim is to secure revenues against fluctuation of the freight rates; 3. Closely monitoring the market in order to determine the right time to take opportunities amidst the global crisis;


25

4. Menitikberatkan fokus perkembangan di dalam negeri; 5. pengembangan armada dengan memperhatikan struktur permodalan. Hal ini untuk menjaga agar perseroan tetap memiliki likuiditas yang cukup saat menghadapi kondisi usaha yang kurang mendukung. Memasuki tahun 2010, banyak ahli ekonomi yang memperkirakan bahwa krisis sudah mencapai titik terendah pada akhir tahun 2009 dan diharapkan akan kembali membaik pada tahun 2010 sesuai dengan beberapa indikator ekonomi yang ada. international Monetary Funds (iMF) telah melakukan beberapa kali revisi mengenai pertumbuhan GDp global pada 2010 dari 2,8% pada akhir tahun 2008 menjadi 3,1% pada awal tahun 2009 dan kembali merubahnya menjadi 3,9% pada akhir tahun 2009. namun berbeda dengan krisis-krisis sebelumnya dimana penggerak kebangkitan ekonomi pasca krisis adalah berasal dari negara-negara maju bagian belahan dunia barat, pemulihan krisis kali ini lebih didukung oleh adanya perkembangan ekonomi yang relatif baik pada negara-negara berkembang di Asia yang menjadi penopang pertumbuhan ekonomi dunia termasuk China, india, dan negara-negara Asia lainnya termasuk indonesia. Bank Dunia pada akhir tahun 2008 memprediksikan bahwa pertumbuhan ekonomi China pada tahun 2010 diprediksikan hanya sebesar 6,5% namun pada november 2009 merubahnya menjadi 8,7%. iMF bahkan memperkirakan pertumbuhan GDp China pada tahun 2010 adalah sebesar 10%. iMF juga merasa cukup optimis terhadap perekonomian india dimana perkiraan pertumbuhan GDp diperkirakan sebesar 7,7% untuk tahun 2010 dan 7,8% pada tahun 2011. Sementara itu, iMF pada januari 2010 memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada ASeAn-5 adalah sebesar 4,7% pada tahun 2010 dan 5,5% pada tahun 2011.

4. Grow and more focus on domestic business opportunity; 5. Fleet expansion to be in line with the preferable capital structure. This is to make sure that the Company still has sufficient liquidity in the facing of an unconducive business climate. Entering 2010, a lot of economists have predicted that the crisis reached its lowest point at the end of 2009 and it is expected that the economic performance will improve in 2010 and various existing economic indicators have already shown such trend. The International Monetary Funds (IMF) has revised its forecast for several times on the global GDP growth for 2010 starting from 2.8% made at the end of 2008 to 3.1% at the beginning of 2009 and once again changed into 3.9% at the end of 2009. However, unlike previous crises where the post-crisis economy development started from developed countries from the western part of the world, the recovery of this crisis is supported by a relatively good economic growth of developing countries in Asia which supports worlds economic growths, including countries like China, India and other Asian countries including Indonesia. World Bank at the end of 2008 predicted that the Chinas economy growth will be 6,5% but changed its projection in November 2009 to 8.7%. IMF even predicted that GDP growth of China in 2010 is 10%. IMF is also bullish in its prediction of Indias economy in which it forecasted that the GDP growth of the country to 7.7% in 2010 and 7.8% in 2011. Meanwhile, IMF in 2010 predicted that the economy growth of the five ASEAN countries to be at 4.7% in 2010 and 5.5% in 2011.

26

sambutan diReksi

iMF menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi pada negaranegara berkembang terutama disebabkan oleh dukungan permintaan domestik yang kuat pada negara-negara tersebut, namun iMF juga mengingatkan bahwa banyaknya aliran dana pada negara-negara tersebut semakin menunjukkan tren yang perlu mendapatkan perhatian karena hal ini akan dapat menyebabkan penggelembungan harga aset dan terjadinya inflasi harga barang serta appresiasi mata uang negara-negara berkembang tersebut. iMF juga mengingatkan bahwa walaupun pasar keuangan telah pulih lebih cepat dari perkiraan awal, kondisi-kondisi keuangan global akan tetap mengalami kesulitan seperti sebelum krisis terutama pada negara-negara di mana pertumbuhan kredit domestik masih terjadi kontraksi. Dari rencana beberapa langkah antisipasi yang disebutkan di atas dan didukung oleh harapan pemulihan ekonomi setelah krisis, serta iklim usaha domestik yang cukup kondusif maka Manajemen melihat masih ada peluang bagi perseroan untuk terus memperkuat dan mengembangkan armadanya baik di sektor angkutan kimia cair, maupun minyak dan gas. pada tahun 2009 perseroan telah berhasil mengembangkan armadanya dengan membeli 4 kapal baru dan bekas dan menjual 1 kapal perseroan, sehingga pada akhir tahun 2009 armada perseroan bertambah menjadi 91 kapal tanker dengan total bobot mati atau DWt sekitar 2,2 juta ton. Selain itu perseroan juga memiliki kontrak pesanan kapal baru sejumlah 13 kapal yang akan bergabung dengan armada perseroan pada tahun 2010-2012. pengembangan armada kapal membutuhkan dana yang cukup besar. Dalam hal ini perseroan telah membuktikan fleksibilitas maupun kredibilitas dalam bidang pendanaan eksternal yang terdiri dari berbagai tipe pendanaan seperti pinjaman bank baik dari dalam negeri maupun luar negeri, obligasi, dan obligasi konversi. Dari sisi pendanaan, walaupun krisis global yang hebat melanda pada tahun 2009, perseroan tetap berhasil mencari sumber pendanaan yang diperlukan untuk pengembangan usaha melalui penerbitan obligasi Rupiah iV dan Sukuk ijarah ii Berlian laju tanker sebesar Rp. 500 milyar dan penerbitan saham melalui rights issue sebesar uSD 57 juta yang merupakan perusahaan indonesia pertama yang melakukan penawaran rights pada dua pasar modal yang berbeda yakni pada Bursa efek indonesia dan Bursa efek Singapura. Dengan adanya fleksibilitas dalam menggalang dana, perseroan memiliki lebih banyak pilihan untuk mendapatkan sumber dana yang lebih murah dan fleksibel dimana hal ini merupakan faktor penting bagi persaingan dalam industri pelayaran yang padat modal. Berdasarkan data historis, setelah krisis berlalu biasanya tarif tambang angkutan pelayaran akan mengalami kenaikan yang cukup signifikan. oleh karena itu, walaupun ekonomi global belum menunjukkan perubahan pertumbuhan permintaan angkutan pelayaran yang sangat signifikan, prospek pada 2010 diharapkan cukup positif bagi industri pelayaran secara keseluruhan dan pada perseroan khususnya oleh karena faktor-faktor dibawah ini.

IMF stated that the positive economy growth in developing countries is due to the strong domestic demands within the countries, however, the IMF also warns that a lot of fund circulation in the countries showed the trends that need to be monitored closely since it can result in the tendency to mark-up the asset values as well as the inflations of product prices and in the appreciation of the countries currencies. IMF also warns that although the condition of the financial market recovers faster that the earlier prediction, the global finacial condition is still facing difficulties as before the crisis took place, especially from the pockets in which the the growth of domestic loan still suffer from contraction which limits the growth of domestic credits. Based on the above-mentioned steps and the expectations of economic recovery from the severe crisis in 2009, there is an opportunity for the Company to strengthen and develop its fleet both for the liquid chemical transportation as well as oil and gas transportations. In 2009, the Company was able to develop its fleet by purchasing 4 new and old vessels and sold 1 Companys vessel, so that by the end of 2009 the number of Companys fleet was 91 vessels with total capacity of around 2.2 million tons. Besides that, the Company also has new buildings on order for additional 13 vessels that will join the Companys fleet in 2010 - 2012. The development of the fleet surely requires a large amount of funds. In this case, the Company has proven its flexibility as well as its credibility in external funding of various types such as from domestic banks as well as international banks, from international bonds issuance and domestic bonds, etc. From the funding side, although there was a serious crisis in 2009, the Company was able to obtain necessary funding sources in order to develop its business through the issuance of Obligasi Rupiah IV and Sukuk Ijarah II Berlian Laju Tanker in the amount of IDR 500 billions and the rights issue of the Companys stocks in the capital market amounting to USD 57 million making it the first Indonesian company offering its stocks in two exchanges, the Indonesian Stock Exchange and the Singapore Exchange Securit

Ptberlian Ar09 Ly200410 (Final Version)

Documents

Transcript of Ptberlian Ar09 Ly200410 (Final Version)