PT. Toba Pulp Lestari Tobafiber Division fileDEFENISI 1) Inlet sungai adalah titik dimana air sungai...

15
PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division Standard Operating Procedure ENVIRONMENTAL MONITORING Document ID Number : TPF-MMP-7002B-PR Pemantauan Debit Sungai Date / Revision Number : 02 April 2014 / 7 dan Kualitas Air Previous Issue Date : 07 May 2012 Page Number : 1 of 15 01. TUJUAN Prosedur ini bertujuan untuk memastikan agar pemantuan debit, kualitas air sungai, kualitas air buangan dan kualitas air bersih dilaksanakan secara benar dan tepat serta dilakukan secara aman sesuai dengan ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja. 02. RUANG LINGKUP Prosedur ini mencakup tanggung jawab, aktivitas dan metode dalam penentuan lokasi pemantauan atau pengukuran, aktivitas atau metode pengukuran dan perhitungan debit air sungai, metode pengambilan dan pengiriman sampel kualitas air serta penyimpanan, pemeliharaan, analisis, umpan balik dan pelaporan data hasil pemantuan terhadap sungaisungai dan lokasi sample lainnya yang berada di dalam areal IUPHHK PT.Toba Pulp Lestari Tbk. 03. DOKUMEN DAN ATAU REFERENSI YANG BERHUBUNGAN PT. Toba Pulp Lestari Tbk ISO 14001 Environment Management System Manual ANDAL, RKL dan RPL PT. Toba Pulp Lestari Tbk. Jadwal Monitoring Lingkungan Tahun Berjalan. Peraturan Pemerintah RI No. 82 Tahun 2001, tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.112 Tahun 2003, tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik. Peraturan Menteri Kesehatan No. 416 Tahun 1990, tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. Kep 51/MENLH/10/1995, tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Industri. Dokumen Teknis LEI Nomor 03 dan 04, tentang Indikator-indikator Pengelolaan Hutan Tanaman Lestari. APD Standar yang digunakan di operasi IUPHHK, TPF-SMK3-020B-LT. 04. BLANGKO DAN ATAU LAMPIRAN YANG BEHUBUNGAN Tally Sheet Pengukuran Debit Air, TPF-MMP-7007-FM (sampel terlampir) Register Pengambilan Sampel Air, TPF-MMP-7016-FM (sampel terlampir) Data Hasil Analisa Kualitas Air Sungai 05. TANGGUNG JAWAB 1) Askep Forest Sustainability and Environmental (FSE) bertanggung jawab untuk memastikan agar pemantauan, pengumpulan data dan sampel, analisa data hasil

Transcript of PT. Toba Pulp Lestari Tobafiber Division fileDEFENISI 1) Inlet sungai adalah titik dimana air sungai...

Page 1: PT. Toba Pulp Lestari Tobafiber Division fileDEFENISI 1) Inlet sungai adalah titik dimana air sungai masuk ke dalam konsesi atau ... Air Limbah Buangan Industri adalah limbah dalam

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division

Standard Operating Procedure

ENVIRONMENTAL MONITORING Document ID Number : TPF-MMP-7002B-PR

Pemantauan Debit Sungai Date / Revision Number : 02 April 2014 / 7

dan Kualitas Air Previous Issue Date : 07 May 2012

Page Number : 1 of 15

01. TUJUAN

Prosedur ini bertujuan untuk memastikan agar pemantuan debit, kualitas air sungai, kualitas air buangan dan kualitas air bersih dilaksanakan secara benar dan tepat serta dilakukan secara aman sesuai dengan ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja.

02. RUANG LINGKUP

Prosedur ini mencakup tanggung jawab, aktivitas dan metode dalam penentuan lokasi

pemantauan atau pengukuran, aktivitas atau metode pengukuran dan perhitungan debit

air sungai, metode pengambilan dan pengiriman sampel kualitas air serta penyimpanan,

pemeliharaan, analisis, umpan balik dan pelaporan data hasil pemantuan terhadap

sungai–sungai dan lokasi sample lainnya yang berada di dalam areal IUPHHK PT.Toba

Pulp Lestari Tbk.

03. DOKUMEN DAN ATAU REFERENSI YANG BERHUBUNGAN

PT. Toba Pulp Lestari Tbk ISO 14001 Environment Management System Manual

ANDAL, RKL dan RPL PT. Toba Pulp Lestari Tbk.

Jadwal Monitoring Lingkungan Tahun Berjalan.

Peraturan Pemerintah RI No. 82 Tahun 2001, tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.112 Tahun 2003, tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik.

Peraturan Menteri Kesehatan No. 416 Tahun 1990, tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air.

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. Kep 51/MENLH/10/1995, tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Industri.

Dokumen Teknis LEI Nomor 03 dan 04, tentang Indikator-indikator Pengelolaan Hutan Tanaman Lestari.

APD Standar yang digunakan di operasi IUPHHK, TPF-SMK3-020B-LT.

04. BLANGKO DAN ATAU LAMPIRAN YANG BEHUBUNGAN

Tally Sheet Pengukuran Debit Air, TPF-MMP-7007-FM (sampel terlampir)

Register Pengambilan Sampel Air, TPF-MMP-7016-FM (sampel terlampir)

Data Hasil Analisa Kualitas Air Sungai

05. TANGGUNG JAWAB

1) Askep Forest Sustainability and Environmental (FSE) bertanggung jawab untuk memastikan agar pemantauan, pengumpulan data dan sampel, analisa data hasil

Page 2: PT. Toba Pulp Lestari Tobafiber Division fileDEFENISI 1) Inlet sungai adalah titik dimana air sungai masuk ke dalam konsesi atau ... Air Limbah Buangan Industri adalah limbah dalam

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division

Standard Operating Procedure

ENVIRONMENTAL MONITORING Document ID Number : TPF-MMP-7002B-PR

Pemantauan Debit Sungai Date / Revision Number : 02 April 2014 / 7

dan Kualitas Air Previous Issue Date : 07 May 2012

Page Number : 2 of 15

pemantauan debit, pengambilan sampel untuk kualitas air sungai, air buangan,dan air bersih serta pelaporannya kepada instansi terkait dilakukan secara benar dan tepat.

2) Manager Estate bertanggung jawab memastikan dan memfasilitasi Asisten EFS

Estate dalam melakukan pemantauan debit, pengambilan sampel untuk kualitas air

sungai, air buangan, dan air bersih di sektor/estate masing-masing sesuai dengan

jadwal monitoring yang ditetapkan oleh Askep FSE dan memastikan Alat Pelindung

Diri (APD) yang diperlukan tersedia.

3) Asisten Environment Fire Safety (EFS) Estate bertanggung jawab untuk menentukan lokasi pemantauan, memastikan pelaksanaan pengukuran debit air sungai, pengambilan sampel untuk kualitas air sungai, air buangan, dan air bersih di lapangan, pengiriman sampel air ke Porsea, analisa hasil pemantauan serta pemeliharaan data lingkup estate masing-masing dengan benar dan tepat waktu sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

4) Mandor Environment Fire Safety (EFS) Estate bertanggung jawab untuk melakukan pengukuran debit sungai, pengambilan sampel untuk kualitas air sungai di lingkup estate masing-masing dilakukan dengan benar dan tepat waktu sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

06. DEFENISI

1) Inlet sungai adalah titik dimana air sungai masuk ke dalam konsesi atau titik masuknya ke areal operasional PT.Toba Pulp Lestari Tbk.

2) Outlet sungai adalah titik dimana air sungai keluar dari areal konsesi atau titik dimana air sungai keluar dari areal operasional PT. Toba Pulp Lestari, Tbk.

3) Debit air sungai adalah jumlah atau volume air yang mengalir persatuan waktu yang dinyatakan dalam satuan meter kubik per detik (m

3/det).

4) Air Limbah Buangan Domestik adalah air yang berasal dari hasil usaha dan atau kegiatan pemukiman, rumah makan, perkantoran, perniagaan, apartemen dan asrama.

5) Air Limbah Buangan Industri adalah limbah dalam wujud cair yang dihasilkan oleh kegiatan industri yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan.

6) Air Bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari, dimana kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak.

07. PROSEDUR

1) Lokasi dan Frekuensi Pemantauan Sungai

a. Sungai-sungai yang dilakukan pemantauan debit dan kualitas air sungai adalah:

1. Aek Nauli meliputi: Bah Parlianan, Bah Mabar, Bah Boluk, Bah Haposuk, dan Aek Silau.

2. Habinsaran meliputi: Aek Naoto, Aek Bilah, Aek Simare, Aek Simapur, dan Aek Bombongan.

Page 3: PT. Toba Pulp Lestari Tobafiber Division fileDEFENISI 1) Inlet sungai adalah titik dimana air sungai masuk ke dalam konsesi atau ... Air Limbah Buangan Industri adalah limbah dalam

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division

Standard Operating Procedure

ENVIRONMENTAL MONITORING Document ID Number : TPF-MMP-7002B-PR

Pemantauan Debit Sungai Date / Revision Number : 02 April 2014 / 7

dan Kualitas Air Previous Issue Date : 07 May 2012

Page Number : 3 of 15

3. Aek Raja meliputi: Aek Bulu dan Aek Sibundong.

4. Tele meliputi: Aek Sulpi, Aek Silang, Aek Sihuliap, Aek Hirta, Aek Simonggo, dan Aek Kombi.

5. Nursery meliputi: Central Nursery dan Asahan Nursery di Kompleks Pembibitan Kecamatan Parmaksian.

b. Pemantauan debit sungai dilakukan sekali sebulan, pemantauan kualitas air sungai dan air limbah buangan dilakukan sekali dalam 6 bulan, dan air bersih dilakukan sekali dalam setahun sesuai dengan jadwal monitoring yang ditetapkan Askep FSE.

2) Penetapan Water Sampling Point

a. Menggunakan Peta Land Use Skala 1:20.000, tentukan titik inlet dan outlet pengambilan sampel air pada sungai yang akan dipantau.

b. Lokasi pemantauan yang dipilih adalah daerah (badan) sungai yang aliran airnya relatif lurus sepanjang 5 sampai dengan 10 meter dan tandai ke dalam peta kerja.

c. Pada lokasi tersebut, pasanglah papan nama ”Water Sampling Point (WSP) atau Lokasi Sampel Air (LSP) ” yang menandai titik tersebut sebagai lokasi pemantauan sungai, meliputi informasi : No WSP/LSP, nama sungai dan inlet atau out let.

d. Jika hulu sungai berada di dalam kawasan konsesi, maka pemantauan debit air sungai hanya dilakukan pada out let saja.

3) Pengukuran Penampang Basah Air Sungai

Note : Pastikan semua tim pengukur telah dilengkapi dengan APD yang sesuai dan

kotak P3K dibawa pada saat ke lapangan.

a. Pada lokasi WSP, tetapkan di ke dua tepi sungai sebagai titik awal pengukuran atau patok ke-0 (Po) dan tepi sungai di seberangnya sebagai titik akhir atau patok ke-n (Pn). Patok dapat diganti dengan batu maupun pohon yang berada disekitar WSP (jika tepi sungai tidak dapat dipasang patok karena bebatuan).

Water Sampling

Point

No: 01

Outlet

Aek Simare

Warna dasar

papan adalah

putih

Warna dasar

tiang putih

Warna tulisan

adalah Merah

Nomor titik

pengambilan

sampel Lokasi : Inlet

atau Outlet

Nama sungai yang

dipantau

Gambar 1. Papan Tanda Water Sampling

Point

Page 4: PT. Toba Pulp Lestari Tobafiber Division fileDEFENISI 1) Inlet sungai adalah titik dimana air sungai masuk ke dalam konsesi atau ... Air Limbah Buangan Industri adalah limbah dalam

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division

Standard Operating Procedure

ENVIRONMENTAL MONITORING Document ID Number : TPF-MMP-7002B-PR

Pemantauan Debit Sungai Date / Revision Number : 02 April 2014 / 7

dan Kualitas Air Previous Issue Date : 07 May 2012

Page Number : 4 of 15

b. Untuk sungai yang dipasang dengan patok, pada titik awal pasang patok Po dan

titik akhir pasang patok Pn. Patok ini dibuat dari bahan yang tahan lama, dapat

berupa kayu awet, besi, maupun plastik.

c. Patok untuk P0 dan Pn dibuat dari kayu awet berdiameter 5 – 10 cm dengan

panjang disesuaikan dengan kedalaman bibir sungai (P0 dan Pn). Patok yang

memuncul diatas permukaan air (pada saat pemasangan) memiliki panjang 1.5

meter.

d. Patok yang berada diatas tanah dan air, dicat warna kuning dan diberi tulisan

dengan cat/spidol warna merah sesuai dengan patok titik peruntukannya (Po atau

Pn). Hal yang sama juga berlaku untuk batu yang dibuat sebagai penentu Po dan

Pn.

e. Pengukuran lebar sungai dilakukan secara parsial, seksi per seksi, yaitu dengan

mengukur jarak antar patok yang ada (Gambar 3).

f. Rentangkan meteran dari pinggir sungai (patok P0) ke pinggir sungai di

seberangnya (patok Pn) dan catat hasil ukuran ke Tally Sheet (dipakai sebagai

kontrol).

g. Bagi lebar sungai ke dalam beberapa seksi, yaitu seksi ke-j (dimana j= 1, 2, …, n-

1, n) dengan panjang ukuran dasar sepanjang 1 meter.

h. Untuk sungai dengan lebar di bawah 2 meter, panjang ukuran dasarnya adalah 0,5

meter).

tanggul sungai

Gambar 2. Penetapan Posisi Patok

Awal (P0) dan Patok Akhir (Pn)

Pn P0

air

air bagian atas (bibir sungai) tepat besinggungan dengan tanggul sungai

bibir air (sungai)

Page 5: PT. Toba Pulp Lestari Tobafiber Division fileDEFENISI 1) Inlet sungai adalah titik dimana air sungai masuk ke dalam konsesi atau ... Air Limbah Buangan Industri adalah limbah dalam

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division

Standard Operating Procedure

ENVIRONMENTAL MONITORING Document ID Number : TPF-MMP-7002B-PR

Pemantauan Debit Sungai Date / Revision Number : 02 April 2014 / 7

dan Kualitas Air Previous Issue Date : 07 May 2012

Page Number : 5 of 15

i. Lebar seksi terakhir (Pi =n-1 ke Pi=n) harus diukur dan dicatat panjangnya secara

tepat (hasilnya adalah di bawah 1 meter jika lebar sungai di atas 2 meter dan di

bawah 0,5 meter jika lebar sungai di bawah 2 meter).

j. Catat jarak antar seksi ke dalam tally sheet, yaitu jarak antara patok Pi-1 ke patok

Pi (dimana i= 0, 1, …., n-1, n), yaitu jarak P0 ke P1, P1 ke P2, ……., Pn-1 ke Pn ) dan

kemudian jumlahkan dan bandingkan dengan hasil 7.3.5

k. Pada setiap titik patok pada sungai yang sulit untuk diukur langsung

kedalamannya, dengan menggunakan alat bantu “tongkat pengukur dalam

sungai”.

l. Tongkat pengukur kedalaman sungai dibuat parmanen, dari bahan kayu jenis awet

yang telah dihaluskan permukaannya dan dibuat memiliki ukuran dengan satuan

terkecil dapat mengukur centimeter.

m. Panjang tongkat pengukur kedalaman sungai ini disesuaikan dengan dalam

maksimum sungai yang pernah diukur di Estate (sebagai acuan: jika dalam

maksimum sungai yang pernah diukur adalah 1,5 meter, maka panjang tongkat ini

A1

100 cm 100 cm 100 cm

Papan Tanda

Water Sampling Point

P0

Seksi 2 Seksi 3

Seksi 4

tali meteran

P4

Seksi 1

P1 P2 P3

x cm

A2 A3

A4

Pi = n Pi = n-1

Seksi i = n

Seksi i = n-1

Gambar 3. Tata Letak Seksi dan Patok dalam Pengukuran Luas Penampang Air Sungai

10 cm

100 cm 200 cm 0 cm

Gambar 4. Bentuk Tongkat Pengukur Kedalaman Sungai

Page 6: PT. Toba Pulp Lestari Tobafiber Division fileDEFENISI 1) Inlet sungai adalah titik dimana air sungai masuk ke dalam konsesi atau ... Air Limbah Buangan Industri adalah limbah dalam

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division

Standard Operating Procedure

ENVIRONMENTAL MONITORING Document ID Number : TPF-MMP-7002B-PR

Pemantauan Debit Sungai Date / Revision Number : 02 April 2014 / 7

dan Kualitas Air Previous Issue Date : 07 May 2012

Page Number : 6 of 15

dibuat sepanjang 2 meter dan jika dalam maksimum sungai yang pernah diukur

adalah 2 meter, maka panjang tongkat ini dibuat sepanjang 2,5 meter, demikian

seterusnya sesuai kondisi sungai yang ada).

n. Jika panjang tongkat pengukur dalam sungai lebih dari 2 meter, maka tongkat

harus disambung dengan 2 skrup sebagai mana pada Gambar 5 di bawah ini :

o. Ketika mengukur kedalaman sungai pada setiap seksi atau patok ukur, harus

dipastikan agar tongkat pengukur menyentuh dasar sungai, tetapi tidak tertancap

pada tanah atau lumpur (harus benar-benar mengukur dalamnya air sungai).

p. Untuk sungai yang dalam dan demi keselamatan kerja, penggunaan patok

pengukur kedalaman sungai dapat dibantu dengan “patok bantu” yang dirangkai

seperti Gambar 6.

q. Hasil pengukuran dalam seksi (patok) dicatat ke dalam Tally Sheet Pengukuran

Debit Air.

4) Pengukuran Kecepatan Air Sungai

a. Pengukuran kecepatan air sungai dilakukan dengan metode pelampung

menggunakan gabus berukuran 1 x 5 x 5 cm yang telah disiapkan sebelum

pengukuran.

skrup 2 meter

1-2 meter

Gambar 5. Penyambungan Tongkat Pengukur Kedalaman Sungai

Gambar 6. Penyambungan Tongkat Pengukur Kedalaman Sungai dengan Tongkat

Bantu

Tongkat pengukur

dalam sungai

Tongkat bantu dalam

mengukur dalam sungai

Page 7: PT. Toba Pulp Lestari Tobafiber Division fileDEFENISI 1) Inlet sungai adalah titik dimana air sungai masuk ke dalam konsesi atau ... Air Limbah Buangan Industri adalah limbah dalam

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division

Standard Operating Procedure

ENVIRONMENTAL MONITORING Document ID Number : TPF-MMP-7002B-PR

Pemantauan Debit Sungai Date / Revision Number : 02 April 2014 / 7

dan Kualitas Air Previous Issue Date : 07 May 2012

Page Number : 7 of 15

b. Buat patok bantu mengukur kecepatan sepanjang > 5 meter dari Po ke arah hilir

dan tetapkan sebagai titik A dan patok bantu yang lain sepanjang > 5 meter dari

Po ke arah hulu dan tetapkan sebagai B dengan desain seperti Gambar7

c. Di seberangnya, buat patok bantu sepanjang > 5 meter dari Pn ke arah hilir dan

tetapkan sebagai titik A” dan patok bantu yang lain sepanjang > 5 meter dari Po ke

arah hulu dan tetapkan sebagai B”.

d. Pastikan agar jarak antara patok P0 ke A harus sama dengan jarak Pn ke A” dan

Jarak antara patok P0 ke B harus sama dengan jarak Pn ke B”.

e. Jumlahkan jarak antara patok A dengan patok B dan catat ke tally sheet sebagai

jarak aliran air sungai.

f. Garis imajiner dari patok A ke patok A” adalah titik awal perhitungan kecepatan

aliran sungai (stop watch di-on-kan) dan garis imajiner dari patok B ke patok B”

adalah titik akhir perhitungan kecepatan aliran sungai (stop watch di-off-kan).

g. Letakkan pelampung gabus pada permukaan air pada jarak 1 ke arah hulu dari

garis imajiner AA” pada posisi garis ¼ bagian lebar sungai, perhatikan dengan

seksama dan ketika gabus tepat melewati garis imajiner AA” segera on-kan stop

watch, ikuti atau perhatikan gerakan gabus dan jika gabus tepat melewati garis

imajiner BB” segera off-kan stop watch dan catat hasilnya ke tally sheet.

1/4

2/4

3/4

Aliran Air

styrofoam (gabus)

pinggir sungai

Patok A Patok B

Papan Tanda

Water Sampling Point

X meter Y meter

Gambar 7. Penempatan Patok dan Styrofoam Untuk Pengukuran Kecepatan Aliran

Sungai

Pn

P0

Y meter X meter Patok B’ Patok A’

1 m

Page 8: PT. Toba Pulp Lestari Tobafiber Division fileDEFENISI 1) Inlet sungai adalah titik dimana air sungai masuk ke dalam konsesi atau ... Air Limbah Buangan Industri adalah limbah dalam

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division

Standard Operating Procedure

ENVIRONMENTAL MONITORING Document ID Number : TPF-MMP-7002B-PR

Pemantauan Debit Sungai Date / Revision Number : 02 April 2014 / 7

dan Kualitas Air Previous Issue Date : 07 May 2012

Page Number : 8 of 15

h. Pastikan agar gabus melewati sekitar ¼ bagian sungai di garis imajiner titik Po ke

Pn dan jika tidak, maka harus diulangi.

i. Ulangi langkah 7.4.6 dan 7.4.8 pada garis imajiner lintasan ½ bagian dan ¾ bagian

lebar sungai, kemudian catat hasilnya ke tally sheet.

j. Jika kondisi permukaan sungai tidak memungkinkan untuk melakukan langkah

7.4.6 dan 7.4.8 serta 7.4.9, maka lakukan langkah 7.4.7 dengan mengabaikan

pembagian lebar sungai dan lakukan sebanyak tiga kali pengukuran kemudian

catat hasilnya ke tally sheet.

k. Perhatikan, karena yang dicatat stop watch adalah dalam satuan jam, menit dan

detik, maka harus diubah ke satuan detik dengan menggunakan sistem bilangan

60 (misalnya jika angka yang dicatat oleh stop watch adalah 2’34” yaitu 2 menit

dan 34 detik, maka harus dikonversi ke detik menjadi 154 detik ((2 menit x 60

detik/menit) + 34 detik) dan catat dalam tally sheet.

5) Perhitungan Debit Sungai

a. Luas Penampang Basah Aliran Sungai

1. Luas penampang sungai dihitung dari hasil pengukuran dalam sungai di setiap

patok dalam setiap seksi dengan lebar sungai (penjumlahan lebar seksi atau

jarak antar patok), menggunakan pendekatan perhitungan luas trapesium,

dengan rumus dasar sebagai berikut:

Luas trapesium = ½ (Alas1 + Alas2) X tinggi

2. Luas penampang sungai untuk setiap seksi (seksi ke-i) :

Ai = Luas penampang sungai untuk seksi ke-i

Tinggi Seksi ke-i

Alas2 Seksi ke-i Alas1 Seksi ke-i Pi

Pi-1

Seksi ke-i

Page 9: PT. Toba Pulp Lestari Tobafiber Division fileDEFENISI 1) Inlet sungai adalah titik dimana air sungai masuk ke dalam konsesi atau ... Air Limbah Buangan Industri adalah limbah dalam

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division

Standard Operating Procedure

ENVIRONMENTAL MONITORING Document ID Number : TPF-MMP-7002B-PR

Pemantauan Debit Sungai Date / Revision Number : 02 April 2014 / 7

dan Kualitas Air Previous Issue Date : 07 May 2012

Page Number : 9 of 15

Ai = ½ (Alas1 Seksi ke-i + Alas2 Seksi ke-i) x Tinggi Seksi ke-i = ½ (Dalam Sungai Di Titik Pi-1 + Dalam Sungai di Titik Pi) X Jarak Pi-1 ke Pi

dimana : Alas1 Seksi ke-i = dalam sungai di patok Pi-1 Alas2 Seksi ke-i = dalam sungai di patok Pi Tinggi Seksi ke-i = Jarak Patok Pi-1 ke Patok Pi

Misalnya, jika menghitung luas seksi ke-3 (artinya: i=3), maka :

Alas1 Seksi ke-3 = Dalam sungai di patok P2 (berasal dari : i=3-1 = 2) Alas2 Seksi ke-3 = Dalam sungai di patok P3 (karena : i = 3) Tinggi Seksi ke-3 = Jarak Patok P2 (berasal dari : i=3-1 = 2) ke Patok P3 (karena : i = 3)

dimana : Ai = Luas penampang basah air sungai pada seksi ke-i (m²) Pi = Titik patok ke-i (dimana i = 0, 1, ...., n-1, n) Si = Titik patok ke-i (dimana i= 1, 2, ...., n-1, n)

Sehingga luas penampang sungai (A) adalah penjumlahan luas semua seksi:

n

A = ∑ Ai = (A1+A2 + ...... + An-1+ An) i=1

b. Kecepatan Aliran Air Sungai

1. Hitung kecepatan pelampung dengan rumus :

Vpi = [ Di / Ti ]

dimana: Vpi = Kecepatan pelampung pada seksi ke-i (m/dtk) Di = Jarak yang ditempuh pelampung pada seksi ke-i dari garis A ke garis B

(meter) Ti = Waktu yang ditempuh pelampung pada seksi ke-i dari garis A ke garis B

(detik)

2. Hitung rata-rata kecepatan pelampung dengan menggunakan persamaan:

n Vp = ∑ Vpi / n = (Vp1+ Vp2 +Vp3) / n i=1

dimana : Vp = Kecepatan rata-rata pelampung (m/dtk) Vpi = Kecepatan pelampung pada seksi ke-i (m/dtk) i = Posisi pengukuran kecepatan (i=1 berada pada posisi ¼ bagian dari

lebar sungai; i=2 berada pada posisi ½ bagian dari lebar sungai dan i=3 berada pada posisi ¾ bagian dari lebar sungai)

n = banyaknya data pengukuran, yaitu 3.

Page 10: PT. Toba Pulp Lestari Tobafiber Division fileDEFENISI 1) Inlet sungai adalah titik dimana air sungai masuk ke dalam konsesi atau ... Air Limbah Buangan Industri adalah limbah dalam

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division

Standard Operating Procedure

ENVIRONMENTAL MONITORING Document ID Number : TPF-MMP-7002B-PR

Pemantauan Debit Sungai Date / Revision Number : 02 April 2014 / 7

dan Kualitas Air Previous Issue Date : 07 May 2012

Page Number : 10 of 15

3. Hitung kecepatan aliran air sungai dengan menggunakan rumus dibawah:

dimana : VA = Kecepatan aliran air sungai (m/dtk)

Vp = Kecepatan pelampung (m/dtk)

0.8 = Konstanta Faktor koreksi

c. Debit Air

Hitung debit air sungai dengan rumus di bawah ini :

Q = A x VA dimana : Q = Debit aliran sungai (m3/detik)

A = Luas penampang sungai (m2)

VA = Kecepatan aliran air sungai (m/detik)

d. Keterangan

1. Beri tanda pada kotak yang sesuai dengan kondisi cuaca pada saat

pengukuran, 1 hari sebelum saat pengukuran, malam sebelum pengukuran,

dan kondisi atau lihat secara visual kejernihan air sungai.

2. Lakukan pemantauan terhadap papan informasi dan titik-titik penentu lokasi

pemantauan.

3. Lakukan analisa dan kesimpulan dari hasil pengukuran dan pemantauan yang

sudah dilakukan. Sebagai informasi tambahan, dapat dihubungkan dengan

curah hujan 1 bulan sebelum pemantauan, data debit air bulan sebelumnya,

dan lainnya.

e. Pemantauan Kualitas Air

1. Pemantauan Kualitas Air Sungai

a) Asisten Environment HO memastikan seluruh botol sampel disterilkan

terlebih dahulu di Laboratorium Mill Site sehari sebelum botol sampel

tersebut dipergunakan agar botol sampel tidak mengandung unsur kimia

lain yang dapat menyebabkan berubahnya kualitas air.

b) Sebelum pengambilan sampel air, siapkan semua peralatan yang

dibutuhkan yaitu botol sampel yang telah disterilkan, cool box beserta batu

es minimal 3 bungkus plastik ukuran 1 kg.

c) Bilas terlebih dahulu botol sampel dengan air sungai atau yang akan

diambil sebagai sampel sebanyak 2 kali.

d) Catat data pendukung mengenai kondisi cuaca sehari sebelum

pengambilan sampel (hujan atau tidak pada 1 hari/malam atau pagi

sebelum atau saat pengambilan sampel air membantu proses analisa).

VA = [0.8 x Vp]

Page 11: PT. Toba Pulp Lestari Tobafiber Division fileDEFENISI 1) Inlet sungai adalah titik dimana air sungai masuk ke dalam konsesi atau ... Air Limbah Buangan Industri adalah limbah dalam

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division

Standard Operating Procedure

ENVIRONMENTAL MONITORING Document ID Number : TPF-MMP-7002B-PR

Pemantauan Debit Sungai Date / Revision Number : 02 April 2014 / 7

dan Kualitas Air Previous Issue Date : 07 May 2012

Page Number : 11 of 15

e) Pengambilan sampel air sebaiknya dilakukan pada musim kemarau atau 3

hari setelah hujan.

f) Ambillah contoh air dengan cara membenamkan botol sampel air pada

posisi 0,6 kedalaman aliran air, kemudian tutup secara rapat dan diisolasi

menggunakan lakban. Setiap 1 lokasi titik pengambilan sampel air terdiri

dari 2 botol sampel. Untuk botol yang berukuran 1000 mL diisi penuh,

sedangkan botol yang berukuran 500 mL berisi ¾ volume botol.

g) Buatlah kode sampel air pada botol sampel berdasarkan Tabel 1 dengan

menggunakan spidol permanen sesuaikan dengan Register Register

Pengambilan Sampel Air (TPF-MMP-7009-FM). Setiap 1 titik lokasi

pemantauan terdiri dari 2 botol sampel dengan pelabelan yang sama.

Kemudian masukkan ke dalam cool-box yang sudah berisi es batu.

h) Setelah pengambilan sampel air selesai dilakukan, EFS estate

mengantarkan langsung seluruh sampel ke Laboratorium yang dihunjuk

oleh Askep FSE HO dengan perhitungan waktu mulai dari awal

pengambilan sampel hingga tiba di Laboratorium harus dilakukan tidak

lebih dari 24 jam.

i) Asisten Environment HO harus memastikan sampel-sampel air tersebut

tiba dengan tepat waktu di Laboratorium yang dihunjuk oleh Askep FSE

HO.

j) Setelah hasil analisis diterima dari laboratorium, Asisten Environment HO

menyerahkan copynya ke setiap estate, untuk selanjutnya dilakukan up

date analisis serta saran unpan balik ke manajemen estate.

k) Asisten Environment HO harus mengkonsolidasikan data terbaru analisis

kualitas air beserta saran umpan baik ke manajemen Tobafiber melalui

Askep FSE.

2. Pemantauan Kualitas Air Limbah Buangan

a) Tentukan lokasi/titik pengambilan sampel air untuk limbah buangan.

b) Lokasi tersebut merupakan aliran air buangan perumahan dan kantor

sebelum bertemu dengan aliran sungai/alur.

c) Pada titik lokasi pengambilan sampel air limbah buangan, pasang papan

informasi sebagaimana point 7.2.c dan Gambar 1 (Nama lokasi diganti

menjadi Limbah Buangan).

d) Pada lokasi tersebut, lakukan hal yang sama seperti point 7.e.1.b hingga

7.e.1.h

Page 12: PT. Toba Pulp Lestari Tobafiber Division fileDEFENISI 1) Inlet sungai adalah titik dimana air sungai masuk ke dalam konsesi atau ... Air Limbah Buangan Industri adalah limbah dalam

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division

Standard Operating Procedure

ENVIRONMENTAL MONITORING Document ID Number : TPF-MMP-7002B-PR

Pemantauan Debit Sungai Date / Revision Number : 02 April 2014 / 7

dan Kualitas Air Previous Issue Date : 07 May 2012

Page Number : 12 of 15

3. Pemantauan Kualitas Air Bersih

a) Tentukan titik lokasi pengambilan sampel air bersih, cari lokasi

penampungan air bersih sebelum didistribusikan ke perumahan dan kantor.

Tempat penampungan air tersebut usahakan memiliki kran untuk membuka

dan menutup air.

b) Pada lokasi tersebut pasang papan informasi sebagaimana point 7.2.c dan

gambar 1 (Nama Lokasi diganti menjadi Air Bersih).

c) Bersihkan/bilas botol sampel dengan air yang akan diambil sebanyak 2 kali.

d) Ambil sampel air dengan membuka kran air bersih tersebut.

e) Lakukan sama sebagaimana point 7.e.1.e hingga 7.e.1.h

Tabel 1. Pemberian Nama Kode Sampel Air

Estate Aek

Nauli KODE

Estate

Habinsaran KODE Nursery Porsea KODE

Bah Parlianan

AEN S01 & AEN

S02

Aek Simapur HAB S01 & HAB

S02

Air Buangan Mist House C. Nursery dan R&D

CN 01

Bah Mabar AEN S03 & AEN

S04

Aek Bombongan

HAB S03 & HAB

S04

Buangan Akhir Central Nursery

CN 02

Bah Buluk AEN S05 & AEN

S06

Aek Simare HAB S05 & HAB

S06

50 meter dari anak Sungai Asahan bergabung dengan buangan C. Nursery

CN 03

Bah Hapasuk

AEN S07 & AEN

S08

Aek Naoto HAB S07 & HAB

S08

Pencampuran saluran pembuangan C. Nursery dengan anak Sungai Asahan

CN 04

Aek Silau AEN S09 & AEN

S10

Aek Bilah HAB S09 & HAB

S10

50 meter dari anak Sungai Asahan setelah bergabung dengan buangan C. Nursery

CN 05

Air Limbah Perumahan/

Kantor

AEN LBP

Air buangan Mist House Nursery Asahan

CN 06

Air Bersih AEN SAM Air Limbah Perumahan / kantor

HAB LBP

Air buangan OGA Nursery Asahan

CN 07

Air Bersih HAB SAM

Air buangan Nursery Asahan & Water Treatment Perumahan

CN 08

Page 13: PT. Toba Pulp Lestari Tobafiber Division fileDEFENISI 1) Inlet sungai adalah titik dimana air sungai masuk ke dalam konsesi atau ... Air Limbah Buangan Industri adalah limbah dalam

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division

Standard Operating Procedure

ENVIRONMENTAL MONITORING Document ID Number : TPF-MMP-7002B-PR

Pemantauan Debit Sungai Date / Revision Number : 02 April 2014 / 7

dan Kualitas Air Previous Issue Date : 07 May 2012

Page Number : 13 of 15

TW. B

Estate Tele KODE Estate Aek Raja KODE

Aek Silang TEL S01 & TEL S02

Aek Buluh Inlet AER S01

Aek Sulpi TEL S03 & TEL S04

Aek Sibundong Inlet AER S02

Aek Sihuluhap TEL S05 & TEL S06

Outlet Aek Sibundong dan Aek Buluh

AER S03

Aek Hirta TEL S07 & TEL S08

Air Limbah Perumahan / Kantor AER LBP

Aek Simonggo TEL S09 & TEL S10

Air Bersih AER SAM

Aek Kombi TEL S11 & TEL S12

Estate Tapanuli Selatan KODE

Air Limbah Perumahan / Kantor

TEL LBP Air limbah Perumahan / Kantor TAS LBP

Air Bersih TEL SAM Air Bersih TAS SAM

Keterangan: untuk Estate Aek Nauli, Habinsaran, dan Tele, penomoran ganjil untuk inlet dan penomoran genap untuk outlet pada setiap sungai.

08. PENYIMPANAN REKAMAN

Askep FSE dan Asisten EFS Estate bertanggung jawab untuk menyimpan catatan

pemantauan debit sungai, kualitas air sungai, kualitas air buangan, dan air bersih di

wilayah kerjanya masing-masing selama periode 5 tahun, sebagai berikut.

No. Register

Dokumen

Judul Dokumen Penangung Jawab Keterangan

TPF-MMP-7007-FM Tally Sheet Pengukuran Debit Air

EFS Estate & FSE HO

TPF-MMP-7016-FM Register Pengambilan Sampel Air

EFS Estate & FSE HO Disimpan hingga hasil analisa sudah ada.

Data Hasil Analisa Air Sungai

EFS Estate & FSE HO

Page 14: PT. Toba Pulp Lestari Tobafiber Division fileDEFENISI 1) Inlet sungai adalah titik dimana air sungai masuk ke dalam konsesi atau ... Air Limbah Buangan Industri adalah limbah dalam

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division

Standard Operating Procedure

ENVIRONMENTAL MONITORING Document ID Number : TPF-MMP-7002B-PR

Pemantauan Debit Sungai Date / Revision Number : 02 April 2014 / 7

dan Kualitas Air Previous Issue Date : 07 May 2012

Page Number : 14 of 15

Lampiran 1. Petunjuk Pengisian Tally Sheet Pengukuran Debit Sungai

1. Perhatikan Tally sheet di bawah ini :

Estate : (1)

Tanggal Pengukuran : (2)

Nama Sungai : (3) (4) Inlet Outlet

Patok Seksi

Tetapan : Jarak Ukur (m) = …(9) ..... meter , (k) Koefisien kecepatan pelampung = 0.8

Waktu (detik)

(9 1/4 )

(9 1/2 )

(9 3/4 )

4. Keterangan : Kondisi cuaca pada saat pengukuran : cerah gerimis hujan hujan lebat

Kondisi cuaca 1 hari sebelum saat pengukuran : tidak hujan gerimis hujan

Kondisi cuaca malam sebelum pengukuran : tidak hujan gerimis hujan

Kondisi visual air sungai : jernih keruh sangat keruh

Kondisi Papan Informasi/Sign Board : Baik tidak baik/tidak ada

Kondisi patok/penandaan Po dan Pn : Baik tidak baik/tidak ada

Patok/penandaan bantu mengukur kecepatan : Baik tidak baik/tidak ada

…………………………………………...(lain-lain) : Baik tidak baik/tidak ada

5. Analisa/Kesimpulan (perbandingannya adalah data curah hujan dan pemantauan sebelumnya):

6. Tindakan Perbaikan (jika diperlukan)

No Descripsi PIC

Diperiksa oleh : Diketahui Oleh :

Asisten EFS : Estate Manager :

Tanda Tangan : Tanda Tangan :

Due Dae Actual Date Remarks

(Vp i) Kecepatan

Pelampung (m/det)

(VA = Vp x 0.8)

Kecepatan Aliran Air

(m/det)

(12)(10 1/4 )

(11)(10 1/2 )

(10 3/4 )

(10)

Lebar Sungai (m)

n (5n) (7n)

n-1

(7.1)

(7.2)

(7.3)

Tobafiber Division

TALLY SHEET PENGUKURAN DEBIT AIR

1. Penampang Basah Air SungaiLebar antar

Seksi (meter)

Kedalaman

(meter)Luas Seksi (m

2)

0 (6.0)1 (5.1)

1 (6.1)2 (5.2)

2 (6.2)3 (5.3)

Dalam Sungai (m) (6)

(5n - 1)n-1 (6n-1)

n (6n)

Mandor EFS :

Tanda Tangan :

(Vp)Rata-rata Kecepatan Pelampung

Segmen /

Pengulangan

¼ (tepi 1) / I

½ (tengah) / II

¾ (tepi2) / III

(8)

(7n - 1)

(7)

Diukur oleh:

Gambar Profil Penampang Sungai A = Luas Penampang Sungai (m2)

2. Kecepatan Aliran Air 3. (Q = A x VA)

Debit Air Sungai (M3/det) :

(5)

Page 15: PT. Toba Pulp Lestari Tobafiber Division fileDEFENISI 1) Inlet sungai adalah titik dimana air sungai masuk ke dalam konsesi atau ... Air Limbah Buangan Industri adalah limbah dalam

PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division

Standard Operating Procedure

ENVIRONMENTAL MONITORING Document ID Number : TPF-MMP-7002B-PR

Pemantauan Debit Sungai Date / Revision Number : 02 April 2014 / 7

dan Kualitas Air Previous Issue Date : 07 May 2012

Page Number : 15 of 15

2. Pada (1) diisi nama estate atau sector dimana pengukuran debit sungai dilakukan.

3. Pada (2) diisi tangga, bulan dan tahun pengukuran debit sungai dilakukan

4. Pada (3) diisi nama sungai dimana pengukuran debit sungai dilakukan.

5. Pada (4) dipilih ( ) bagian sungai yang dilakukan pengukuran debit sungai (out let atau inlet).

6. Pada (5.1), (5.2), .... (5.n-1), (5.n) diisi hasil pengukuran lebar sungai pada seksi ke-1, ke-2, ..., ke n-1 dan

ke-n (seksi terakhir) sesuai dengan 7.3.9

7. Pada (6.0), (6.1), .... (6.n-1), (6.n) diisi hasil pengukuran kedalaman sungai pada patok seksi ke-0, ke-1,

..., ke n-1 dan ke-n (patok terakhir) sesuai dengan 7.3.10.

8. Pada (7.1), (7.2), .... (7.n-1), (7.n) diisi hasil perhitungan luas penampang seksi ke-1, ke-2, ..., ke n-1 dan

ke-n (seksi terakhir) sebagai berikut :

Pada (7.1) adalah luas seksi ke-1 diisi hasil perkalian [{(6.1) ditambah (6.0)} dibagi 2] dikali

dengan (5.1).

Pada (7.2) adalah luas seksi ke-2 diisi hasil perkalian [{(6.2) ditambah (6.1)} dibagi 2] dikali

dengan (5.2)...dan seterusnya

Pada (7.n) adalah luas seksi ke-n (terakhir), diisi hasil perkalian [{(6.n) ditambah (6.n-1)} dibagi 2]

dikali dengan (5.n).

9. Pada (5) diisi hasil penjumlahan (5.1), (5.2), .... (5.n-1), (5.n)

10. Pada (6) diisi hasil nilai tertinggi dari (6.0), (6.1), .... (6.n-1), (6.n)

11. Pada (7) diisi hasil penjumlahan (7.1), (7.2), .... (7.n-1), (7.n)

12. Pada (8) diisi dengan gambar penampang sungai.

13. Pada (9) diisi dengan jarak ukur kecepatan (biasanya 10 meter)

14. Pada (9 1/4), (9 1/2) dan (9 3/4) diisi hasil pengukuran waktu tempuh pelampung melalui lintasan ¼,½ ,

dan ¾ bagian lebar sungai dalam satuan detik sesuai dengan 7.4.7 atau hasil pengulangan

pengukuran dalam satuan detik sesuai dengan 7.4.10 dan 7.4.11.

15. Pada (10 1/4), (10 1/2,), dan (10 3/4)diisi hasil perhitungan waktu tempuh dibagi dengan jarak ukur,

contoh (10 1/4) merupakan hasil dari (9 1/4)/(9).

16. Pada (10) diisi hasil perhitungan rata-rata kecepatan pelampung.

17. Pada (11) diisi hasil diisi hasil perkalian antara (10) dengan koefisien pelampung, yaitu 0.8.

18. Pada kolom (12) adalah hasil debit air yang diisi dengan perkalian antara (11) dengan (7 ).

19. Pada kolom keterangan dipilih kondisi cuaca dan keberadaan tanda identitas lainnya.

20. Pada kolom Analisa/kesimpulan, diisi dengan hasil fluktuasi debit air (dapat dibandingkan dengan

data curah hujan bulan pemantauan maupun debit air sebelumnya), kondisi perangkat informasi di

lapangan, dan lain-lain yang menggambarkan kondisi debit air sungai.

21. Pada kolom Tindakan Perbaikan, diisi dengan rencana pemenuhan dari ketidaksesuaian yang

ditemukan di lapangan atau berdasarkan hasil analisa yang diperoleh.