PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan...

68
PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA LAPORAN KEUANGAN/ FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER 2018 DAN 2017/ 31 DECEMBER 2018 AND 2017

Transcript of PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan...

Page 1: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA LAPORAN KEUANGAN/ FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER 2018 DAN 2017/ 31 DECEMBER 2018 AND 2017

Page 2: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying
Page 3: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying
Page 4: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying
Page 5: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying
Page 6: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan.

The accompanying notes form an integral part of these financial statements.

Lampiran - 1 - Schedule

LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes 2018 2017 ASET ASSETS Kas dan setara kas 4,26a 718,066,853,243 762,919,643,019 Cash and cash equivalents Portofolio efek 5 164,383,697 267,152,441 Marketable securities Receivable from clearing Piutang pada lembaga kliring house and guarantee dan penjaminan 6a 113,514,356,661 13,131,176,198 institution Piutang nasabah 7 Receivable from customers Pihak berelasi 26a 317,922,259,040 227,751,203,095 Related party Pihak ketiga 15,684,940,768 84,819,336,955 Third parties Piutang lain-lain 8,26a 2,456,807,446 13,769,132,031 Other receivables Biaya dibayar dimuka 9 - 83,308,500 Prepayments Restitusi pajak 17a 8,011,126,836 10,468,725,344 Claim for tax refund Penyertaan pada Investment in Bursa Efek 10 195,000,000 195,000,000 Stock Exchange Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan Fixed assets - less sebesar Rp 7.695.046.739 accumulated depreciation as pada tahun 2018 Rp 7,695,046,739 in 2018 (2017: Rp 13.134.820.592) 11 703,189,473 260,146,391 (2017: Rp 13,134,820,592) Aset pajak tangguhan 17d 6,917,879,139 8,080,299,241 Deferred tax assets Aset lain-lain 12 1,035,463,380 1,028,758,380 Other assets JUMLAH ASET 1,184,672,259,683 1,122,773,881,595 TOTAL ASSETS LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS LIABILITIES Payable to clearing Utang pada lembaga kliring house and guarantee dan penjaminan 6b 292,210,687,006 204,431,156,790 institution Utang nasabah 13 Payable to customers Pihak berelasi 26b 53,339,891,354 64,160,555,196 Related party Pihak ketiga - 43,160,838,083 Third parties Utang pajak 17b 1,516,832,748 7,059,444,635 Tax liabilities Biaya yang masih harus dibayar 14 10,102,892,251 14,560,494,548 Accrued expenses Liabilitas imbalan kerja 16 19,312,347,000 19,460,894,629 Employee benefits liabilities Liabilitas lain-lain 15 5,403,250,013 4,300,200,904 Other liabilities JUMLAH LIABILITAS 381,885,900,372 357,133,584,785 TOTAL LIABILITIES EKUITAS EQUITY Modal saham Share capital Nilai nominal Rp 500.000 Par value of Rp 500,000 per saham per share Modal dasar - Authorised capital 484.544 saham - 484,544 shares Modal ditempatkan dan Issued and fully paid disetor penuh 121.136 saham 18 60,568,000,000 60,568,000,000 121,136 shares Tambahan modal disetor 75,033,277,660 75,033,277,660 Additional paid-in capital Cadangan program kompensasi Stock-based compensation berbasis saham 29 53,916,998,820 52,060,203,550 program reserve Saldo laba 25 Retained earnings Ditentukan penggunaannya 12,000,000,000 12,000,000,000 Appropriated Tidak ditentukan penggunaannya 601,268,082,831 565,978,815,600 Unappropriated JUMLAH EKUITAS 802,786,359,311 765,640,296,810 TOTAL EQUITY JUMLAH LIABILITAS TOTAL LIABILITIES DAN EKUITAS 1,184,672,259,683 1,122,773,881,595 AND EQUITY

Page 7: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan.

The accompanying notes form an integral part of these financial statements.

Lampiran - 2/1 - Schedule

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes 2018 2017 PENDAPATAN USAHA OPERATING REVENUE

Pendapatan kegiatan perantara perdagangan efek 19,26c 66,580,182,461 52,504,059,968 Brokerage commission Pendapatan atas jasa manajemen dan Management and penasehat keuangan 20,26c 12,484,236,731 59,843,383,575 advisory fees 79,064,419,192 112,347,443,543 BEBAN USAHA OPERATING EXPENSES Beban kepegawaian 22,26d (45,054,092,711) (51,640,843,282) Personnel expenses Perjalanan dinas (1,920,414,963) (3,912,110,595) Travelling Telekomunikasi (3,267,433,549) (2,095,600,510) Telecommunication Sewa kantor (2,933,648,520) (3,586,482,041) Office rental Jasa profesional (3,017,838,485) (2,169,076,188) Professional fees Pemeliharaan sistem (305,940,056) (301,807,737) System maintenance Pendidikan dan pelatihan (327,244,624) (408,172,047) Training and education Penyusutan 11 (341,182,418) (294,331,867) Depreciation Representation and Jamuan dan sumbangan (1,165,024,466) (1,095,477,828) donations Iklan dan promosi - (120,678,464) Advertising and promotion Pungutan OJK (605,085,237) (173,206,110) OJK fees Lain-lain 23 (5,344,967,030) (4,185,170,826) Others (64,282,872,059) (69,982,957,495) LABA USAHA 14,781,547,133 42,364,486,048 OPERATING INCOME PENDAPATAN LAIN-LAIN OTHER INCOME Pendapatan bunga 21 23,066,220,980 22,152,115,544 Interest income Laba selisih kurs - bersih 7,242,117,558 1,377,901,711 Foreign exchange gain - net Lain-lain - bersih 24 (3,890,969,428) (6,999,926,319) Others - net 26,417,369,110 16,530,090,936 LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 41,198,916,243 58,894,576,984 PROFIT BEFORE TAX

BEBAN PAJAK PENGHASILAN 17c (6,993,576,267) (12,182,757,009) INCOME TAX EXPENSE LABA BERSIH 34,205,339,976 46,711,819,975 NET INCOME

Page 8: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan.

The accompanying notes form an integral part of these financial statements.

Lampiran - 2/2 - Schedule

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes 2018 2017 PENGHASILAN/(BEBAN) OTHER COMPREHENSIVE KOMPREHENSIF LAIN: INCOME/(EXPENSE): Pos-pos yang tidak akan Items that will not be

direklasifikasi ke laba reclassified subsequently rugi to profit or loss - Pengukuran kembali Remeasurements from -

atas liabilitas imbalan post employment pasca kerja 16 1,445,236,340 (1,496,521,000) benefit obligation

- Pajak penghasilan terkait 17d (361,309,085) 374,130,250 Related to income tax -

Penghasilan/(beban) Other comprehensive komprehensif lain, income/(expense), net setelah pajak 1,083,927,255 (1,122,390,750) after tax JUMLAH LABA TOTAL COMPREHENSIVE KOMPREHENSIF 35,289,267,231 45,589,429,225 INCOME LABA BERSIH PER SAHAM 291,319 376,349 EARNINGS PER SHARE

Page 9: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan.

The accompanying notes form an integral part of these financial statements.

Lampiran - 3 - Schedule

PWCSTAMP

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ Notes

Modal saham/ Share capital

Tambahan modal disetor/

Additional paid-in capital

Cadangan program

kompensasi berbasis saham/

Stock-based compensation

program reserve

Saldo laba/Retained earnings

Jumlah/

Total

Ditentukan penggunaannya/

Appropriated retained Earnings

Saldo laba belum

dicadangkan/ Unappropriated

retained Earnings

Balance at Saldo 1 Januari 2017 60,568,000,000 75,033,277,660 47,072,263,486 12,000,000,000 520,389,386,375 715,062,927,521 1 January 2017 Laba bersih Net income tahun berjalan - - - - 46,711,819,975 46,711,819,975 for the year Opsi saham 29 - - 4,987,940,064 - - 4,987,940,064 Stock option Beban komprehensif Other comprehensive lainnya - bersih - - - - (1,122,390,750) (1,122,390,750) expense - net Balance at Saldo 31 Desember 2017 60,568,000,000 75,033,277,660 52,060,203,550 12,000,000,000 565,978,815,600 765,640,296,810 31 December 2017

Laba bersih Net income tahun berjalan - - - - 34,205,339,976 34,205,339,976 for the year Opsi saham 29 - - 1,856,795,270 - - 1,856,795,270 Stock option Pendapatan komprehensif Other comprehensive lainnya - bersih - - - - 1,083,927,255 1,083,927,255 income - net

Balance at Saldo 31 Desember 2018 60,568,000,000 75,033,277,660 53,916,998,820 12,000,000,000 601,268,082,831 802,786,359,311 31 December 2018

Page 10: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan.

The accompanying notes form an integral part of these financial statements.

Lampiran - 4 - Schedule

PWCSTAMP

LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED

31 DECEMBER 2018 AND 2017 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ Notes 2018 2017 ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS OPERASI OPERATING ACTIVITIES Penerimaan kegiatan

perantara pedagangan efek 66,661,987,430 52,495,950,729 Brokerage commission Penerimaan jasa manajemen Management and advisory dan penasehat keuangan 21,035,579,285 48,835,633,575 fee receipt Penjualan efek-efek yang Proceeds from trading diperdagangkan 20,963,776 (149,138,122) securities Pembayaran ke Payment to nasabah - bersih (75,018,161,683) (321,852,499,116) customer - net Pembayaran ke/ (penerimaan dari) (Payment to)/receipt from lembaga kliring dan clearing house and penjaminan - bersih 75,042,486,423 321,262,399,052 guarantee institution - net Setoran deposit ke KPEI (87,646,136,670) - Deposits to KPEI Pembayaran kepada Payment to suppliers pemasok dan karyawan (49,509,453,903) (44,053,173,153) and employees Pembayaran pajak kini (11,575,010,845) (10,790,260,675) Payment income tax (Pembayaran)/penerimaan (Payment)/ receipt of pajak lainnya (961,177,309) 6,959,078,546 other tax Penerimaan /(pembayaran) Receipt /(payment)

restitusi pajak 17f 2,407,853,933 (2,132,680,718) from claim tax Pembayaran lainnya - bersih (15,335,114,348) (15,964,767,236) Other payments - net Arus kas bersih (digunakan Net cash flows (used in)/ untuk)/diperoleh dari provided from operating aktivitas operasi (74,876,183,911) 34,610,542,882 activities ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS INVESTASI INVESTING ACTIVITIES Receipt from Penerimaan bunga 21 23,066,220,980 22,152,115,544 interest income Perolehan aset tetap 11 (784,225,500) (122,676,818) Purchase of fixed assets Arus kas bersih diperoleh dari Net cash flows provided from aktivitas investasi 22,281,995,480 22,029,438,726 investing activities KEUNTUNGAN TRANSAKSI MATA UANG EXCHANGE GAINS ON ASING TERHADAP KAS CASH AND CASH DAN SETARA KAS 7,741,398,655 772,611,236 EQUIVALENTS (PENURUNAN)/KENAIKAN NET (DECREASE)/ BERSIH KAS DAN INCREASE IN CASH AND SETARA KAS (44,852,789,776) 57,412,592,844 CASH EQUIVALENTS CASH AND CASH KAS DAN SETARA KAS EQUIVALENTS AT THE PADA AWAL TAHUN 4 762,919,643,019 705,507,050,175 BEGINNING OF THE YEAR CASH AND CASH KAS DAN SETARA KAS EQUIVALENTS AT THE PADA AKHIR TAHUN 4 718,066,853,243 762,919,643,019 END OF THE YEAR

Page 11: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/1 - Schedule

1. INFORMASI UMUM 1. GENERAL INFORMATION

PT J.P. Morgan Sekuritas Indonesia (“Perusahaan”) adalah sebuah perusahaan patungan yang didirikan pada tanggal 12 Mei 1989 dan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia. Anggaran dasar Perusahaan telah diperbaharui pada tanggal 15 Agustus 2001 mengenai perubahan nama Perusahaan dari PT Jardine Fleming Nusantara menjadi PT J.P. Morgan Securities Indonesia. Perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 4 September 2001.

PT J.P. Morgan Sekuritas Indonesia (the “Company") is a joint venture company established on 12 May 1989 and approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia. The Articles of Association were amended on 15 August 2001 regarding the change of the Company’s name from PT Jardine Fleming Nusantara to PT J.P. Morgan Securities Indonesia. This change was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia on 4 September 2001.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan perubahan yang terakhir dengan akta No. 56 dari notaris Andalia Frida, S.H., M.H. tanggal 30 September 2011, mengenai peningkatan modal dasar dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan. Perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan tanggal 2 November 2011 No. AHU-53399.AH.01.02 tahun 2011.

The Articles of Association have been amended several times, the latest by notarial deed No. 56 of Notary Andalia Frida, S.H., M.H. dated 30 September 2011 concerning increase in the Company’s authorised capital and issued and paid-up capital. This change was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia according to its letter No. AHU-53399.AH.01.02 year 2011 dated 2 November 2011.

Berdasarkan akta keputusan pemegang saham No. 39 tanggal 20 Desember 2016 dari Notaris Jose Dima Satria S.H., M.Kn., pemegang saham telah menyetujui perubahan susunan kepengurusan Dewan Direksi Perusahaan dan perubahan nama Perusahaan dari PT J.P. Morgan Securities Indonesia menjadi PT J.P. Morgan Sekuritas Indonesia.

Based on the Deed of Shareholders Resolutions No. 39 dated 20 December 2016 of Notary Jose Dima Satria S.H., M.Kn., the shareholders approved the changes of the Company’s Board of Directors and changes of the name of the Company from PT J.P. Morgan Securities Indonesia into PT J.P. Morgan Sekuritas Indonesia.

Perusahaan mempunyai ijin usaha sebagai perantara pedagang efek dan penjamin emisi dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) pada tanggal 25 Februari 1992.

The Company obtained a business license as a brokerage and underwriting company from Capital Market and Financial Institution Supervision Agency (BAPEPAM-LK) on 25 February 1992.

Perusahaan berlokasi di Energy Building, lantai 6, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 - 53, Jakarta, Indonesia.

The Company is located at Energy Building, 6th floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 - 53, Jakarta, Indonesia.

Pengendali akhir Perusahaan adalah JPMorgan

Chase & Co. Inc., New York (“JPMorgan Chase”).

The Company’s ultimate holding company is JPMorgan Chase & Co. Inc., New York (“JPMorgan Chase”).

Page 12: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/2 - Schedule

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan adalah sebagai berikut:

As at 31 December 2018 and 2017, the members of the Company’s Directors and Board of Commissioners are as follows:

2018 2017

Direksi: Board of Directors: Presiden Direktur David D. Thomas David D. Thomas President Director Direktur - Myrna Indriati Hamid1) Director Direktur Rudy Kusumo Rudy Kusumo Director Direktur Edmond Edmond Director

Dewan Komisaris:

Board of Commissioners:

Komisaris Thomas A. Summersall Thomas A. Summersall Commissioner Komisaris - Arddanai Marco S. 2) Commissioner Komisaris Independen

Tan Anny Yalina3)

-

Independent Commissioner

1) Berdasarkan akta keputusan pemegang saham No. 4

tanggal 4 September 2018 dari Notaris Liestiani Wang, S.H., M.Kn., pemegang saham telah menyetujui pengunduran diri Myrna Indriati Hamid sebagai Direktur sejak tanggal 19 Agustus 2018.

2) Berdasarkan akta keputusan pemegang saham No. 10 tanggal 5 Februari 2018 dari Notaris Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., pemegang saham telah menyetujui pengunduran diri Arddanai Marco S. sebagai Komisaris sejak tanggal 5 Februari 2018.

3) Berdasarkan akta keputusan pemegang saham No. 29 tanggal 27 Februari 2019 dari Notaris Liestiani Wang, S.H., M.Kn., pemegang saham telah menyetujui pengangkatan Tan Anny Yalina sebagai Komisaris Independen efektif sejak tanggal 27 Februari 2019.

1) Based on the Deed of Shareholders Resolutions No. 4 dated 4 September 2018 of Notary Liestiani Wang, S.H., M.Kn., the shareholders approved to discharged Myrna Indriati Hamid as Director effective on 19 August 2018.

2) Based on the Deed of Shareholders Resolutions No. 10

dated 5 February 2018 of Notary Aryanti Artisari, S.H.,

M.Kn., the shareholders approved to discharged Arddanai Marco S. as Commissioner effective on 5 February 2018.

3) Based on the Deed of Shareholders Resolutions No. 29 dated 27 February 2019 of Notary Liestiani Wang, S.H., M.Kn., the shareholders approved to appoint Tan Anny Yalina as Independent Commissioner effective on 27 February 2019.

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, Perusahaan memiliki masing-masing 25 karyawan dan 22 karyawan (tidak diaudit).

As at 31 December 2018 and 2017, the Company has 25 employees and 22 employees, respectively (unaudited).

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES

Laporan keuangan PT J.P. Morgan Sekuritas Indonesia diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi tanggal 27 Maret 2019.

The financial statements of PT J.P. Morgan Sekuritas Indonesia were completed and authorised for issuance by the Directors on 27 March 2019.

Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan adalah seperti dijabarkan dibawah ini.

The principal accounting policies applied in the preparation of these financial statements are set out below.

a. Dasar penyusunan laporan keuangan

a. Basis for preparation of the financial statements

Laporan keuangan Perusahaan disusun

berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam-LK”) No. VII.G.17 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No KEP-689/BL/2011 tentang “Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek”.

The Company's financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards and Financial Institution Supervisory Agency (“Bapepam-LK”) No. VII.G.17 attachment of the Chairman of Bapepam-LK’s decree No KEP-689/BL/2011 regarding the “Accounting Guidelines for Securities Company”.

Page 13: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/3 - Schedule

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan (lanjutan)

a. Basis for preparation of the financial statements (continued)

Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep harga perolehan, yang dimodifikasi untuk aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi yang diukur berdasarkan nilai wajar.

The financial statements have been prepared under the historical cost convention, as modified by the financial assets and liabilities held at fair value through profit or loss which have been measured at fair value.

Laporan keuangan disusun berdasarkan basis akrual, kecuali laporan arus kas.

The financial statements are prepared under accrual basis, except for the statements of cash flows.

Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas di bank dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang, setelah dikurangi cerukan.

The statements of cash flows are prepared using the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. For the purpose of the statements of cash flows, cash and cash equivalents include cash in banks and time deposits with a maturity of three months or less, net of bank overdraft.

Seluruh angka dalam laporan keuangan ini, kecuali dinyatakan secara khusus, dibulatkan menjadi dan disajikan dalam Rupiah yang terdekat.

Amounts in the financial statements are rounded to and expressed in Rupiah, unless otherwise stated.

Kecuali dinyatakan di bawah ini, kebijakan akuntansi telah diterapkan secara konsisten dengan laporan keuangan tahunan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2017, yang telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Except as described below, the accounting policies applied are consistent with those of the annual financial statements for the year ended 31 December 2017, which conform to the Indonesia Financial Accounting Standard.

Untuk memberikan pemahaman yang lebih baik atas kinerja keuangan Perusahaan, karena sifat dan jumlahnya yang signifikan, beberapa item pendapatan dan beban telah disajikan secara terpisah.

In order to provide further understanding of the financial performance of the Company, due to the significance of their nature or amount, several items of income and expense have been shown separately.

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan diungkapkan di Catatan 3.

The preparation of financial statements is in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates and assumption. It also requires management to exercise its judgement in the process of applying the Company’s accounting policies. The areas involving a higher degree of judgement or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the financial statements are disclosed in Note 3.

Page 14: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/4 - Schedule

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Perubahan kebijakan akuntansi yang signifikan

b. Change in significant accounting policies

b.1. Perubahan pada pernyataan standar akuntansi keuangan dan interpretasi pernyataan standar akuntansi keuangan yang berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2018

b.1. Changes to the statements of financial accounting standards and interpretations of statement of financial accounting standards that are effective beginning 1 January 2018

Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah menerbitkan standar baru, amandemen dan interpretasi yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2018 sebagai berikut:

Financial Accounting Standard Board of Indonesian Institute of Accountant (“DSAK-IAI”) has issued the following new standards, amendments and interpretations which were effective on or after 1 January 2018 as follows:

- Amandemen PSAK 2 “Laporan arus kas”;

- Amandemen PSAK 13: properti investasi”;

- Amandemen PSAK 15 “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama”;

- Amandemen PSAK 16 “Aset tetap”;

- Amandemen PSAK 46 “Pajak penghasilan”;

- Amandemen PSAK 53 “Pembayaran berbasis saham”;

- Amandemen PSAK 67 “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain”; dan

- PSAK 69 “Agrikultur”.

- Amendment to SFAS 2 “Statement of cash flows;

- Amendment to SFAS 13: investment property”;

- Amendment to SFAS 15 “Investment in associate and joint venture”;

- Amendment to SFAS 16 “Property, plant and equipment”;

- Amendment to SFAS 46 “Income taxes”;

- Amendment to SFAS 53 “Share-based payment”;

- Amendment to SFAS 67 “Disclosure of interests in other entities”; and

- SFAS 69 “Agriculture”. Penerapan dari standar, interpretasi baru/ revisi standar diatas yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2018, tidak menimbulkan perubahan substansial terhadap kebijakan akuntansi Perusahaan dan tidak berdampak material atas jumlah yang dilaporkan atas tahun berjalan atau tahun sebelumnya.

The adoption of these new and amended standards and interpretations that are effective beginning 1 January 2018 did not result in substantial changes to the Company’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported for the current or prior financial years.

Page 15: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/5 - Schedule

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Perubahan kebijakan akuntansi yang signifikan (lanjutan)

b. Change in significant accounting policies (continued)

b.2. Standar akuntansi yang diterbitkan tetapi belum berlaku efektif

b.2. Accounting standards has issued but not yet effective

Dewan Standar Akuntansi Keuangan

Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah menerbitkan standar baru, amandemen dan interpretasi yang relevan namun belum berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2018, standar tersebut sebagai berikut:

Financial Accounting Standard Board of Indonesian Institute of Accountants (DSAK-IAI) has issued the following new standards, amendments and interpretations, but not yet effective for the financial year beginning 1 January 2018 as follows :

- Amandemen PSAK 24 “Imbalan

Kerja: Amandemen, Kurtailmen, atau Penyelesaian Program”;

- Penyesuaian Tahunan 2018 PSAK

22 “Kombinasi Bisnis”; - Penyesuaian Tahunan 2018 PSAK

26 “Biaya Pinjaman”; - Penyesuaian Tahunan 2018 PSAK

46 “Pajak Penghasilan”; - Penyesuaian Tahunan 2018 PSAK

66 “Pengendalian Bersama” - PSAK 71 “Instrumen keuangan”; - Amandemen PSAK 62 “Kontrak

Asuransi”; - PSAK 72 “Pendapatan dari kontrak

dengan pelanggan”; - PSAK 73 “Sewa”; - ISAK 33 “Transaksi valuta asing

dan imbalan di muka”; dan - ISAK 34 “Ketidakpastian dalam

perlakuan pajak penghasilan”.

- The amendments to SFAS 24 “Employee Benefits: Plan amendment, Curtailment or Settlement”;

- Annual Improvement 2018 SFAS 22 “Business Combination”;

- Annual Improvement 2018 SFAS 26 “Borrowing Cost”;

- Annual Improvement 2018 SFAS 46 “Income Taxes”;

- Penyesuaian Tahunan 2018 PSAK 66 “Pengendalian Bersama”.

- SFAS 71: Financial Instruments - Amandement SFAS 62 “Insurance

contract”; - SFAS 72 “Revenue from contract

with customers”; - SFAS 73 “Leases”; - ISFAS 33 “Foreign exchange

transactions and advances”; and - ISFAS 34 “Uncertainty over income

tax treatments”

Standar, amandemen dan interpretasi standar akuntansi baru tersebut di atas berlaku efektif pada 1 Januari 2019 kecuali PSAK 62, PSAK 71, PSAK 72, PSAK 73 berlaku efektif pada 1 Januari 2020.

Standards, amendments and interpretations of the new accounting standards above will be effective on 1 January 2019 except for SFAS 62, SFAS 71, SFAS 72 and SFAS 73 that will be effective on 1 January 2020.

Pada saat penerbitan laporan

keuangan, Perusahaan masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan Perusahaan.

As at the authorization date of these financial statements, the Company is still evaluating the potential impact of these new and revised standards to the Company’s financial statements.

Page 16: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/6 - Schedule

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

c. Instrumen keuangan c. Financial instruments

Aset keuangan Financial assets

Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo dan (iv) aset keuangan tersedia untuk dijual.

The Company classifies its financial assets in the following categories of (i) financial assets at fair value through profit or loss, (ii) loans and receivables, (iii) held-to-maturity financial assets and (iv) available-for-sale-financial assets.

Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.

The classification depends on the purpose for which the financials assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.

Selama tahun berjalan dan pada tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo. Oleh karena itu, kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan aset keuangan ini tidak diungkapkan.

During the year and at the financial position date, there are no financial assets classified as held-to-maturity financial assets. Therefore, the accounting policies related to such financial assets are not disclosed.

(i) Aset keuangan yang diukur pada nilai

wajar melalui laporan laba rugi (i) Financial assets at fair value through

profit or loss Kategori ini terdiri dari dua sub-

kategori: aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Perusahaan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

This category comprises two sub-categories: financial assets classified as held for trading and financial assets designated by the Company as fair value through profit or loss upon initial recognition.

Aset keuangan diklasifikasikan

sebagai diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short-term profit taking) yang terkini.

A financial asset is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term or if its part of portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit taking.

Instrumen keuangan yang

dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal; biaya transaksi (jika ada) diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi.

Financial instruments included in this category are recognised initially at fair value; transaction costs (if any) are taken directly to the profit or loss.

Page 17: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/7 - Schedule

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Instrumen keuangan (lanjutan) c. Financial instruments (continued) Aset keuangan (lanjutan) Financial assets (continued)

(i) Aset keuangan yang diukur pada nilai

wajar melalui laporan laba rugi (lanjutan)

(i) Financial assets at fair value through profit or loss (continued)

Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrumen keuangan diakui di dalam laporan laba rugi dan dicatat masing-masing sebagai "Keuntungan/(kerugian) belum terealisasi atas portofolio efek” dan “Keuntungan/(kerugian) dari penjualan portofolio efek”. Jumlah ini mencerminkan nilai perubahan nilai wajar aset keuangan dibandingkan dengan jumlah nilai wajar aset keuangan pada periode pelaporan tahun sebelumnya.

Gains and losses arising from changes in fair value and sales of these financial instrument are included directly in the profit or loss and are recognised respectively as “Unrealised gain/(losses) on marketable securities” and “gain/(losses) on sale of marketable securities”. This amount represents changes in fair value of financial assets compare to the fair value of financial assets in the previous year reporting period.

Portofolio efek diklasifikasikan

sebagai aset keuangan diperdagangkan.

Marketable securities are categorised as held for trading.

(ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang (ii) Loans and receivables Pinjaman yang diberikan dan piutang

adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than:

- yang dimaksudkan oleh Perusahaan untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;

- yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau

- dalam hal Perusahaan mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial, kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang.

- those that the Company intends to sell immediately or in the short term, which are classified as held for trading, and those that the entity upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss;

- those that the Company upon initial

recognition designates as available for sale; or

- those for which the Company may not recover substantially all of its initial investment, other than because of credit deterioration and receivables.

Page 18: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/8 - Schedule

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

c. Instrumen keuangan (lanjutan) c. Financial instruments (continued) Aset keuangan (lanjutan) Financial assets (continued)

(ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang (lanjutan)

(ii) Loans and receivables (continued)

Dalam hal terjadi penurunan nilai,

penyisihan kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai ”Cadangan kerugian penurunan nilai”.

In the case of impairment, allowance for impairment losses is reported as a deduction from the carrying value of the financial assets classified as loan and receivables, and recognised in the statement of comprehensive income as “Allowance for impairment losses”.

(iii) Aset keuangan tersedia untuk dijual (iii) Available-for-sale-financial assets

Kategori tersedia untuk dijual terdiri

dari aset keuangan non-derivatif yang ditentukan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan sebagai salah satu dari kategori aset keuangan lain. Setelah pengukuran awal, investasi tersedia untuk dijual diukur menggunakan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian diakui pada penghasilan komprehensif lainnya (yang merupakan bagian dari ekuitas) sampai dengan investasi dihentikan pengakuannya atau sampai investasi dinyatakan mengalami penurunan nilai, dimana akumulasi laba atau rugi sebelumnya dilaporkan dalam ekuitas dilaporkan dalam laporan laba rugi.

The available-for-sale category consists of non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in one of the other categories of financial assets. After initial recognition, available-for-sale investments are measured at fair value with gains or losses being recognised in other comprehensive income (as part of equity) until the investment is derecognised or until the investment is determined to be impaired, at which time the cumulative gain or loss previously reported in equity is included in the profit or loss.

(iv) Pengakuan (iv) Recognition

Perusahaan menggunakan akuntansi

tanggal perdagangan untuk kontrak regular ketika mencatat transaksi aset keuangan.

The Company uses trade date accounting for regular contracts when recording financial assets transactions.

(v) Cadangan kerugian penurunan nilai

dari aset keuangan (v) Allowance for impairment of financial

assets

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.

The Company assesses at each reporting date whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired.

Page 19: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/9 - Schedule

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

c. Instrumen keuangan (lanjutan) c. Financial instruments (continued) Aset keuangan (lanjutan) Financial assets (continued)

(v) Cadangan kerugian penurunan nilai

dari aset keuangan (lanjutan) (v) Allowance for impairment of financial

assets (continued) Aset keuangan atau kelompok aset

keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa yang merugikan”), dan peristiwa yang merugikan (atau peristiwa) tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

Financial asset or group of financial asset is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occured after the initial recognition of the asset (a “loss event”) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.

Kesulitan keuangan yang dialami

debitur, kemungkinan debitur akan bangkrut, atau kegagalan atau penundaan pembayaran angsuran dapat dipertimbangkan sebagai indikasi adanya penurunan nilai atas piutang tersebut.

Significant financial difficulties of the debtors, probability that the debtors will enter bankruptcy and default or delinquency in payments are considered as indicators that the receivables is impaired.

Perusahaan menentukan penurunan

nilai atas aset keuangan secara individual. Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai atas aset keuangan. Jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang (tanpa memperhitungkan kerugian penurunan nilai di masa datang yang belum terjadi) yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif pada waktu awal.

The Company assesses impairment of financial assets individually. The Company initially assesses whether objective evidence of impairment for financial asset exists as described above. The amount of impairment is calculated based on the difference between the stated amount of the financial assets and the present value of estimated future cash flows (without considering the future impairment that has not yet existed) that are discounted using the original effective interest rate.

Jika pada periode berikutnya, jumlah

kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi.

If in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised, the previously recognised impairment loss is reversed by adjusting the allowance account. The amount of the impairment reversal is recognised in profit or loss.

Page 20: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/10 - Schedule

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

c. Instrumen keuangan (lanjutan) c. Financial instruments (continued) Aset keuangan (lanjutan) Financial assets (continued)

(v) Cadangan kerugian penurunan nilai

dari aset keuangan (lanjutan) (v) Allowance for impairment of financial

assets (continued) Ketika piutang yang diberikan tidak

tertagih, piutang tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik penyisihan kerugian penurunan nilai. Piutang tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan. Beban penyisihan piutang ragu-ragu yang terkait dengan piutang yang diberikan diklasifikasikan ke dalam “Penyisihan kerugian penurunan nilai”.

Subsequently, when a receivable is remained uncollectible, it is written-off against the related allowance for impairment losses. Such receivables are written off after all the necessary procedures have been completed and the amount of loss has been determined. Impairment charges relating to loans and receivables are classified into “Allowance for impairment losses”.

Penerimaan kemudian atas piutang

yang diberikan yang telah dihapusbukukan, pada periode berjalan diakui sebagai pendapatan lain-lain pada laporan laba rugi.

Subsequent recoveries of receivables written-off in the current period are recognised as other income in profit or loss.

Liabilitas keuangan Financial liabilities

Perusahaan mengklasifikasikan liabilitas

keuangan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Oleh karena itu, kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan klasifikasi tersebut tidak diungkapkan

The Company classified its financial liabilities in the category of financial liabilities measured at amortised cost. The Company does not have financial liabilities at fair value through profit or loss. Therefore, the accounting policies related to this classification are not disclosed.

Liabilitas keuangan yang diukur dengan

biaya perolehan diamortisasi Financial liabilities measured at amortised

cost

Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Financial liabilities measured at amortised cost are initially recognised at amortised cost using effective interest rate method.

Nilai wajar dari instrumen keuangan Fair value of financial instruments

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur (orderly transaction) antara pelaku pasar (market participants) pada tanggal pengukuran di pasar utama atau, jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan dimana Perusahaan memiliki akses pada tanggal tersebut. Nilai wajar liabilitas mencerminkan risiko wanprestasinya.

Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date in the principal market or, in its absence, the most advantageous market to which the Company has access at that date. The fair value of a liability reflects its non-performance risk.

Page 21: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/11 - Schedule

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

c. Instrumen keuangan (lanjutan) c. Financial instruments (continued)

Nilai wajar dari instrumen keuangan (lanjutan)

Fair value of financial instruments (continued)

Jika tersedia, Perusahaan mengukur nilai

wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasian di pasar aktif untuk instrumen tersebut.

When available, the Company measures the fair value of a financial instrument using the quoted price in an active market for that instrument.

Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang

diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan menggunakan harga yang dipublikasikan secara rutin dan berasal dari sumber yang terpercaya.

The fair value of financial instruments traded in active markets is determined based on quoted market prices at the statement of financial position date, using a price that is routinely published and coming from reliable sources.

Suatu pasar dianggap aktif apabila

informasi mengenai harga kuotasi dapat dengan mudah dan secara berkala tersedia dari suatu bursa, pedagang efek, atau broker, kelompok penilai harga pasar industri tertentu, regulator dan harga-harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan reguler pada tingkat yang wajar.

A market is regarded as active if quoted prices are readily and regularly available from an exchange, dealer, or broker, industry group pricing service, or regulatory agency, and those prices represent actual and regularly occurring market transactionon an arm’s lengths basis.

Harga pasar yang dikutip untuk aset keuangan yang dimiliki Perusahaan adalah harga penawaran sekarang. Instrumen-instrumen tersebut termasuk dalam Tingkat 1. Instrumen yang termasuk dalam Tingkat 1 umumnya meliputi investasi ekuitas pada BEI yang diklasifikasikan sebagai surat berharga yang dimiliki untuk diperdagangkan.

The quoted market price used for financial assets held by the Company is the current bid price.These instruments are included in Level 1. Instruments included in Level 1 comprise primarily IDX equity investments classified as held-for-trading securities.

Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak

diperdagangkan pada pasar aktif (misalnya derivatif over-the-counter) ditentukan dengan teknik penilaian.

The fair value of financial instruments that are not traded in an active market (for example, over-the-counter derivatives) is determined by using valuation techniques.

Teknik-teknik penilaian tersebut memaksimumkan penggunaan data pasar yang dapat diobservasi apabila tersedia dan sedapat mungkin meminimalisir penggunaan estimasi yang bersifat spesifik dari entitas. Jika seluruh input yang dibutuhkan untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan dapat diobservasi, instrumen tersebut termasuk dalam Tingkat 2.

These valuation techniques maximise the use of observable market data where it is available and rely as little as possible on entity’s specific estimates. If all significant inputs required to fair value an instrument are observable, the instrument is included in Level 2.

Page 22: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/12 - Schedule

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

c. Instrumen keuangan (lanjutan) c. Financial instruments (continued) Nilai wajar dari instrumen keuangan

(lanjutan) Fair value of financial instruments

(continued) Jika satu atau lebih input yang signifikan

tidak berdasarkan pada data pasar yang dapat diobservasi, instrumen ini termasuk dalam Tingkat 3.

If one or more of the significant inputs is not based on observable market data, the instrument is included in Level 3.

Teknik penilaian spesifik yang digunakan

untuk melakukan penilaian pada instrumen keuangan, antara lain:

Specific valuation techniques used to value financial instruments include:

Harga yang dikutip dari pasar atau pedagang efek untuk instrumen serupa;

Quoted market prices or dealer quotes for similar instruments;

Teknik-teknik lainnya, seperti analisa arus kas diskonto, yang digunakan untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan lainnya.

Other techniques, such as discounted cash flow analysis, are used to determine fair value for the remaining financial instruments.

Penghentian pengakuan Derecognition Penghentian pengakuan aset keuangan

dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset tersebut telah ditransfer (jika secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Perusahaan melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kendali yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan).

Financial assets are derecognised when the contractual rights to receive the cash flows from these assets have ceased to exist, or the assets have been transferred and substantially all the risks and rewards of ownership of the assets are also transferred (if substantially all risks and rewards are not transferred, the Company performs an assessment to ensure that continuing involvement on the retained powers of control does not prevent derecognition).

Liabilitas keuangan dihentikan

pengakuannya ketika liabilitas telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

Financial liabilities are derecognised when they have been redeemed or otherwise extinguished.

Saling Hapus Offsetting

Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan dan jumlah netonya disajikan pada laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika Perusahaan memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya maksud untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.

Financial assets and liabilities are offset and the net amount is presented in the statements of financial position, if and only if, the Company has a legal enforceable right to offset the recognised amounts and there is an intention to settle on a net basis, or realise the assets and settle the liabilities simultaneously.

Page 23: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/13 - Schedule

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

c. Instrumen keuangan (lanjutan) c. Financial instrument (continued)

Saling Hapus (lanjutan) Offsetting (continued)

Hak berkekuatan hukum tersebut haruslah tidak bergantung pada kondisi masa depan dan hak tersebut harus dapat tetap didapatkan dalam kondisi bisnis normal dan dalam hal terjadinya kegagalan, ketidakmampuan membayar maupun kebangkrutan dari Perusahaan ataupun pihak rekanan.

The legally enforceable right must not be contigent on future events and must be enforceable in the normal course of business and in the event of default, insolvency or bankruptcy of the Company or the counterparty.

Klasifikasi instrumen keuangan Classification of financial instruments

Perusahaan mengklasifikasikan instrumen

ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut:

The Company classifies the financial instruments into classes that reflects the nature of information and take into account the characteristic of those financial instruments. The classification can be seen in the table below:

Kategori yang didefinisikan oleh PSAK 55/

Category as defined by SFAS 55

Golongan (ditentukan oleh Perusahaan)/

Class (as determined by the Company)

Subgolongan/ Subclasses

Aset keuangan/Financial assets

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi/Financial assets at fair value through profit or loss

Portofolio efek/Marketable securities

Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivables

Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents

Piutang pada lembaga kliring dan penjaminan/Receivable from clearing house and guarantee institution

Piutang nasabah/Receivable from customers

Piutang lain-lain/Other receivables

Aset lain-lain/Other assets

Setoran jaminan/Security deposit

Jaminan telepon/Telephone deposit

Aset keuangan tersedia untuk dijual/Available-for-sale financial assets

Penyertaan pada bursa efek/Investment in stock exchange

Aset lain-lain/Other assets

Kustodian Sentral Efek Indonesia/Indonesia Central Securities Depository

Liabilitas keuangan/Financial liabilities

Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi/Financial liabilities at amortised cost

Utang pada lembaga kliring dan penjaminan/Payable to clearing house and guarantee institution

Utang nasabah/Payable to customers

Biaya yang masih harus dibayar/Accrued expenses

Liabilitas lain-lain/Other liabilities

Page 24: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/14 - Schedule

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Instrumen keuangan (lanjutan) c. Financial instrument (continued)

Metode suku bunga efektif Effective interest rate method Metode suku bunga efektif adalah metode

yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan.

The effective interest rate method is a method of calculating the amortised cost of a financial asset or a financial liability and method of allocating the interest income or interest expense over the relevant period.

Suku bunga efektif adalah suku bunga yang

secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau bilamana tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perusahaan mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa datang. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi, provisi, dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premi atau diskon lainnya.

The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, the Company estimates cash flows considering all contractual terms of the financial instrument but does not consider future credit losses. The calculation includes all fees, commissions, and other fees paid or received between parties to the contract that are an integral part of the effective interest rate, transaction costs, and all other premiums or discounts.

d. Penjabaran mata uang asing d. Foreign currency translation Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah

yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.

The financial statements are presented in Rupiah which is the Company’s functional currency.

Transaksi ke dalam mata uang asing

dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi tersebut. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan.

Transactions denominated in a foreign currency are converted into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transaction. At the statements of financial position date, monetary assets and liabilities in foreign currencies are translated into Rupiah by using Bank Indonesia middle rate prevailing at statements of financial position date.

Page 25: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/15 - Schedule

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

d. Penjabaran mata uang asing (lanjutan) d. Foreign currency translation (continued) Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui pada laba rugi.

Exchange gains and losses arising on transactions in foreign currency and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognised in profit or loss.

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, kurs nilai tukar yang digunakan adalah kurs tengah Bank Indonesia dan masing-masing adalah Rp 14.481 dan Rp 13.548 untuk 1 Dolar Amerika Serikat (Dolar AS).

As at 31 December 2018 and 2017, the exchange rate used are the Bank Indonesia middle rate of Rp 14,481 and Rp 13,548 respectively, for 1 United States Dollar (US Dollar).

e. Kas dan setara kas e. Cash and cash equivalents

Kas dan setara kas mencakup saldo kas, dan bank, dan deposito jangka pendek dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang, setelah dikurangi cerukan. Tidak terdapat kas dan setara kas yang digunakan sebagai jaminan atau dibatasi penggunaannya.

Cash and cash equivalents include cash on hand and in banks and short term deposits with maturities of three months or less, net of bank overdrafts. There is no cash and cash equivalents that used as collateral or restricted.

f. Portofolio efek f. Marketable securities Portofolio efek merupakan saham yang

diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan dan yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia. Lihat Catatan 2c mengenai kebijakan akuntansi untuk aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan.

Marketable securities represent shares which are classified as held for trading and listed on the Indonesia Stock Exchange. Please refer to Note 2c for the accounting policy on financial assets classified as held for trading.

g. Piutang dari dan utang kepada lembaga

kliring dan penjaminan g. Receivable from and payable to clearing

house and guarantee institution

Piutang dari dan utang kepada lembaga kliring dan penjaminan merupakan piutang atau utang kepada PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (”KPEI”) yang timbul dari penyelesaian transaksi perdagangan efek secara neto (net settlement) yang penyelesaiannya jatuh tempo pada hari yang sama.

Receivable from and payable to the Clearing House and Guarantee Institution represent the receivables from or payables to the Indonesian Clearing House and Guarantee Institution (“KPEI”) arising from daily net settlement of stock brokerage transactions.

h. Transaksi perdagangan efek h. Securities trading transactions Transaksi pembelian dan penjualan efek

baik untuk nasabah maupun untuk kepentingan sendiri diakui pada tanggal perdagangan.

Purchases and sales of securities both for customers and own interest are recognised at the trade date.

Page 26: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/16 - Schedule

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued) h. Transaksi perdagangan efek (lanjutan) h. Securities trading transactions

(continued) Pembelian portofolio efek untuk nasabah

pemilik rekening dicatat sebagai piutang nasabah dan utang pada Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP), sedangkan penjualan portofolio efek dicatat sebagai utang nasabah dan piutang pada LKP.

Purchases of securities for the interest of customers are recorded as receivables from customers and payables to Clearing and Guarantee Institution (LKP), and sales of such securities are recorded as payable to customers and receivables from LKP.

Penerimaan dana dari nasabah pemilik

rekening dalam rangka pembelian portofolio efek, pembayaran dan penerimaan atas transaksi pembelian dan penjualan untuk nasabah dicatat sebagai bagian dari rekening nasabah. Saldo lebih rekening nasabah disajikan sebagai utang nasabah sedangkan saldo kurang rekening nasabah disajikan sebagai piutang nasabah.

Funds received from customers in relation with securities purchased for their account, payments and receipts related to purchases and sales of securities on behalf of the customers are recorded as part of customers’ accounts. Payable balances of customers’ accounts are presented in the balance sheet as payables to customers, while receivable balances are presented as receivables from customers.

Piutang dan utang kepada nasabah yang timbul dari transaksi perdagangan efek dicatat secara neto untuk setiap nasabah yang penyelesaian transaksinya jatuh tempo pada hari yang sama.

Receivables from and payables to customers arising from securities trading transactions are recorded on a net basis for each customer with transactions settlement due on the same day.

Pada tanggal penyelesaian, pembelian portofolio efek yang tidak dapat diselesaikan dicatat sebagai “gagal terima” dan disajikan sebagai utang nasabah. Transaksi penjualan portofolio efek yang tidak dapat diselesaikan dicatat sebagai “gagal serah” dan disajikan sebagai piutang nasabah.

On settlement date, failure in the settlement of securities purchased is recorded as “failure to receive account” and presented as a payable to customers, while failure in settlement of securities sold is recorded as “failure to deliver account” and presented as a receivables from customers.

Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi

atas aset dan liabilitas keuangan (piutang/utang dari/kepada nasabah atau perusahaan efek lain dan piutang/ utang dari/kepada lembaga kliring dan penjaminan).

Refer to Note 2c for the accounting policies of financial assets and liabilities (accounts receivable/payable from/to customers or other securities companies and receivable/payable from/to clearing and guarantee institution).

i. Penyisihan kerugian penurunan nilai i. Allowance for impairment losses

Penyisihan kerugian penurunan nilai dilakukan berdasarkan penelaahan secara terus menerus atas masing-masing nasabah. Lihat Catatan 2c mengenai kebijakan akuntansi mengenai penyisihan kerugian penurunan nilai.

Allowances for impairment losses are made based on the continuous review of the status of individual customers. Refer to Note 2c for the accounting policy on allowance for impairment losses.

Page 27: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/17 - Schedule

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

j. Biaya dibayar dimuka j. Prepayments Biaya dibayar dimuka adalah biaya yang

telah dikeluarkan tetapi belum diakui sebagai biaya pada periode terjadinya. Biaya dibayar dimuka akan diakui sebagai biaya pada laba rugi pada saat diamortisasi sesuai dengan masa manfaatnya.

Prepayments are expenses which have been incurred but have not been recognised as expense in the related period. Prepayments are recognised as expense in the profit or loss when amortised in accordance with the expected period of benefit.

k. Penyertaan pada Bursa Efek k. Investment in Stock Exchange

Penyertaan pada Bursa Efek merupakan penyertaan saham kepada PT Bursa Efek Indonesia sebagai salah satu persyaratan keanggotaan bursa.

Investment in Stock Exchange represents investment in PT Bursa Efek Indonesia as required for membership in the bourse.

Investasi dengan persentase kepemilikan dibawah 20% dan tidak memiliki pengaruh yang signifikan diklasifikasikan sebagai aset keuangan. Lihat Catatan 2c untuk rincian kebijakan akuntansi terkait aset keuangan.

Investment with an ownership interest below 20% and has no significant influences are classified as financial assets. Refer to Note 2c for further details of accounting policies related to accounting policies.

Penyertaan saham dengan metode biaya terdiri dari efek ekuitas tanpa harga kuotasi yang nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal, diklasifikasikan sebagai investasi tersedia untuk dijual dan diukur dengan menggunakan biaya perolehan dikurangi dengan penurunan nilai, jika ada.

Investments at cost method consist of unquoted equity shares whose fair value can not be reliably measured, are classified as available-for-sale investments and are carried at cost less impairment, if any.

l. Aset tetap l. Fixed assets Aset tetap dinyatakan sebesar biaya

perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai (jika ada). Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan.

Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and impairment loss (if any). Cost includes the replacement cost of a part of the fixed assets when the expenditure meets the criteria for recognition. When a significant inspection of the asset is performed, the cost of inspection is capitalised as part of the replacement cost of the asset’s carrying amount, if the criterias for recognition are met.

Page 28: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/18 - Schedule

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

l. Aset tetap (lanjutan) l. Fixed assets (continued)

Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui sebagai laba rugi pada saat terjadinya. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah kembali dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.

All maintenance and repair costs which do not fulfill the capitalisation criteria, are recognised as profit or loss upon occurrence. At each financial year end, the assets’ residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively as appropriate.

Penyusutan dihitung dengan

menggunakan metode garis lurus, berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis untuk semua aset tetap (kecuali tanah) sebagai berikut:

Depreciation is computed using the straight-line method over the expected useful lives of all the fixed assets (except land) as follows:

Tahun/Years

Peralatan kantor dan komputer 3 - 5 Office equipment and computer Kendaraan bermotor 4 Motor vehicles

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) diakui sebagai laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

An item of fixed assets is derecognised upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising from derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is recognised as profit or loss in the year the asset is derecognised.

Nilai tercatat aset tetap dikaji ulang setiap

akhir periode pelaporan untuk menilai apakah aset tetap tersebut nilai tercatatnya lebih tinggi dari jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) dari aset tetap tersebut. Jika nilai tercatat aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset tetap tersebut, nilai tercatat aset tetap harus diturunkan menjadi nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tetap tersebut.

The carrying amounts of fixed assets are reviewed as of each end of reporting period date to assess whether they are recorded in excess of their recoverable amounts and, when carrying value exceeds the estimated recoverable amount, assets are written down to their recoverable amounts.

m. Pengakuan pendapatan dan beban m. Income and expense recognition Pendapatan komisi yang berkaitan

dengan transaksi perantara pedagang efek diakui pada saat transaksi terjadi. Imbalan jasa manajemen dan penasehat keuangan diakui pada saat jasa diberikan sesuai dengan ketentuan dalam kontrak.

Brokerage commissions are recognised as income on the date of the related trade. Management and advisory fees are recognised when the services are rendered based on the terms of contracts.

Page 29: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/19 - Schedule

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

m. Pengakuan pendapatan dan beban (lanjutan)

m. Income and expense recognition (continued)

Pendapatan dan beban bunga diakui

pada saat terjadinya berdasarkan dasar akrual.

Interest income and expense are recognised on an accrual basis.

Keuntungan dan kerugian atas perdagangan portofolio efek diakui pada tanggal terjadinya.

Gains and losses on trading of marketable securities are recognised on the date of the transaction.

Beban diakui pada saat terjadinya

berdasarkan dasar akrual. Expenses are recognised when incurred

under the accrual method. n. Perpajakan n. Taxation

Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi komprehensif, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau ekuitas.

The tax expense comprises current and deferred tax. Tax is recognised in the statement of comprehensive income, except to the extent that it relates to items recognised directly in equity. In this case, the tax is also recognised in other comprehensive income or directly in equity, respectively.

Manajemen mengevaluasi secara periodik implementasi terhadap peraturan perpajakan yang berlaku terutama yang memerlukan interpretasi lebih lanjut mengenai pelaksanaannya termasuk juga evaluasi terhadap surat ketetapan pajak yang diterima dari kantor pajak. Lebih lanjut, manajemen membentuk cadangan, jika dianggap perlu berdasarkan jumlah yang diestimasikan akan dibayarkan ke kantor pajak.

Management periodically evaluates the implementation of prevailing tax regulations especially those that are subject to further interpretation on its implementation, including evaluation on tax assessment letters received from tax authorities. Where appropriate management establishes provisions based on the amounts expected to be paid to the tax authorities.

Pajak penghasilan tangguhan diakui sepenuhnya, dengan menggunakan metode liabilitas untuk semua perbedaan temporer yang berasal dari selisih antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya pada laporan keuangan. Namun, liabilitas pajak penghasilan tangguhan tidak diakui jika berasal dari pengakuan awal goodwill. Pajak penghasilan tangguhan juga tidak diperhitungkan jika pajak penghasilan tangguhan tersebut timbul dari pengakuan awal aset atau pengakuan awal liabilitas dalam transaksi yang bukan kombinasi bisnis uang pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba kena pajak/rugi pajak.

Deferred income tax is provided in full, using the liability method, on temporary differences which arise from the difference between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts in the consolidated financial statements. However, deferred tax liabilities are not recognised if they arise from the initial recognition of goodwill. Deferred income tax is also not accounted for if it arises from initial recognition of an asset or liability in a transaction other than a business combination that at the time of the transaction affects neither accounting nor taxable profit or loss.

Page 30: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/20 - Schedule

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

n. Perpajakan (lanjutan) n. Taxation (continued)

Pajak peghasilan tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang sudah diberlakukan atau secara substantif berlaku pada akhir periode pelaporan dan diekspektasi akan digunakan ketika aset pajak tangguhan yang berhubungan direalisasi atau liabilitas pajak tangguhan diselesaikan. Aset pajak tangguhan diakui hanya jika kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa depan akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang masih dapat dimanfaatkan.

Deferred income tax is determined using tax rates (and laws) that have been enacted or substantially enacted by the end of the reporting period and are expected to apply when the related deferred income tax asset is realised or the deferred income tax liability is settled.

Deferred tax assets are recognised only if it is probable that future taxable amounts will be available to utilise those temporary differences and losses.

Manajemen juga dapat membentuk pencadangan terhadap liabilitas pajak dimasa depan sebesar jumlah yang diestimasikan akan dibayarkan ke kantor pajak jika berdasarkan evaluasi pada tanggal laporan posisi keuangan terdapat risiko pajak yang probable. Asumsi dan estimasi yang digunakan dalam perhitungan pembentukan cadangan tersebut memiliki unsur ketidakpastian.

Management provides provision for future tax liability at the amount that will be payable to the tax office on probable tax exposure, based on assessment as at the date of statement of financial position. Assumptions and estimation used in the provisioning calculation may involve element of uncertainty.

o. Penyisihan imbalan kerja o. Provision for employee benefits Imbalan kerja jangka pendek Short term employee benefits Imbalan kerja jangka pendek diakui pada

saat terutang kepada karyawan berdasarkan dasar akrual.

Short term employee benefits are recognised when they accrue to the employees.

Imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca kerja

Long-term and post employment benefits

Perusahaan memiliki program pensiun

imbalan pasti. The Company has defined benefit plans.

Program pensiun imbalan pasti merupakan

program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, yang biasanya tergantung pada satu faktor atau lebih seperti umur, masa kerja dan jumlah kompensasi.

A defined benefit pension plan is a pension plan that defines an amount of pension that will be received by the employee on becoming entitled to a pension, which usually depends on one or more factors such as age, years of service and compensation.

Page 31: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/21 - Schedule

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

o. Penyisihan imbalan kerja (lanjutan) o. Provision for employee benefits (continued)

Imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca kerja (lanjutan)

Long-term and post employment benefits (continued)

Perusahaan diharuskan menyediakan

imbalan pensiun minimum yang diatur dalam UU No. 13/2003, yang merupakan liabilitas imbalan pasti. Jika imbalan pensiun sesuai dengan UU No. 13/2003 lebih besar, selisih tersebut diakui sebagai bagian dari liabilitas imbalan pensiun. Karena UU Ketenagakerjaan menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan adalah program manfaat pasti.

The Company is required to provide minimum pension benefits as stipulated in the Law No. 13/2003, which represents an underlying defined benefit obligation. If the pension benefits based on Law No. 13/2003 are higher, the difference is recorded as part of the overall pension benefits obligation. Since the Labor Law sets the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance pension plans under the Labor Law represent defined benefit plans.

Liabilitas program pensiun imbalan pasti

yang diakui di laporan posisi keuangan adalah nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan. Liabilitas imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar di masa yang akan datang dengan menggunakan tingkat bunga Obligasi Pemerintah dalam mata uang yang sama dengan mata uang pensiun yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo pensiun yang bersangkutan.

The liability recognised in the statement of financial position in respect of defined benefit pension plans is the present value of the defined benefit obligation at the statement of financial position’s date. The defined benefit obligation is calculated annually by independent actuaries using the Projected Unit Credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of Government Bonds that are denominated in the currency in which the pension will be paid, and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension liability.

Biaya bunga bersih dihitung dengan

menerapkan tingkat diskonto terhadap saldo bersih kewajiban imbalan pasti dan nilai wajar aset program. Biaya ini termasuk dalam beban imbalan kerja dalam laporan laba rugi.

The net interest cost is calculated by applying the discount rate to the net balance of the defined benefit obligation and the fair value of plan assets. This cost is included in employee benefit expense in the statement of profit or loss.

Keuntungan dan kerugian atas pengukuran

kembali yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial langsung diakui seluruhnya melalui pendapatan komprehensif lainnya pada saat terjadinya.

Remeasurement gains and loses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are charged or credited to equity in other comprehensive income in the period in which they arise.

Page 32: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/22 - Schedule

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

o. Penyisihan imbalan kerja (lanjutan) o. Provision for employee benefits (continued)

Imbalan kerja jangka panjang dan

imbalan pasca kerja (lanjutan) Long-term and post employment benefits (continued)

Sedangkan imbalan berupa uang pisah,

dibayarkan kepada karyawan yang mengundurkan diri secara sukarela, setelah memenuhi minimal masa kerja tertentu. Imbalan ini dihitung dengan menggunakan metodologi yang sama dengan metodologi yang digunakan dalam perhitungan program pensiun imbalan pasti.

The separation pay benefit is paid to employees in the case of voluntary resignation, subject to a minimum number of years of service. These benefits have been accounted for using the same methodology as for the defined benefit pension plan.

Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan arus kas estimasi menggunakan tingkat bunga Obligasi Pemerintah (dengan pertimbangan saat ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporasi berkualitas tinggi) dalam mata uang yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo liabilitas pensiun yang bersangkutan.

The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of Government Bonds (considering currently there is no deep market for high-quality corporate bonds) that are denominated in the currency in which the benefit will be paid and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension liability.

Pesangon pemutusan hubungan kerja Termination benefit

Pesangon pemutusan hubungan kerja

terutang ketika karyawan dihentikan kontrak kerjanya sebelum usia pensiun normal. Perusahaan mengakui pesangon pemutusan hubungan kerja ketika Perusahaan menunjukkan komitmennya untuk memutuskan hubungan kerja dengan karyawan berdasarkan suatu rencana formal terperinci yang kecil kemungkinannya untuk dibatalkan. Pesangon yang akan dibayarkan dalam waktu lebih dari 12 bulan setelah tanggal laporan posisi keuangan didiskontokan untuk mencerminkan nilai kini.

Termination benefits are payable whenever an employee’s employment is terminated before the normal retirement date. The Company recognises termination benefits when it is demonstrably committed to terminate the employment of current employees according to a detailed formal plan and the possibility to withdraw the plan is low. Benefits falling due more than 12 months after statements of financial position’ date is discounted to reflect its present value.

p. Program kompensasi berbasis saham p. Stock-based compensation program

Kompensasi biaya atas Restricted Stock Unit (RSU) diukur berdasarkan jumlah lembar saham JPMorgan Chase (pengendali akhir Perusahaan) yang diberikan dikalikan dengan harga saham JPMorgan Chase pada tanggal pemberian dan dibebankan selama periode vesting penghargaan pada laporan laba rugi tahun berjalan.

Compensation expense for Restricted Stock Unit (RSU) is measured based upon the number of JPMorgan Chase (the Company’s ultimate holding company) shares granted multiplied by JPMorgan Chase stock price at the grant date and is recognised over the vesting period of the award in the current year profit or loss.

Page 33: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/23 - Schedule

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Program kompensasi berbasis saham

(lanjutan) p. Stock-based compensation program

(continued)

Perusahaan tidak memiliki liabilitas untuk memberikan kas (cash-settled) kepada karyawan, sehingga Perusahaan memperlakukan transaksi ini sebagai pemberian saham (equity-settled) dari JPMorgan Chase dalam laporan keuangan, dimana Perusahaan mencatat beban tersebut dan mengkredit cadangan program kompensasi berbasis saham di ekuitas.

The Company does not have the obligation to deliver cash to the employee therefore the Company accounts for the transaction as equity-settled from JPMorgan Chase in its financial statements where the Company recognises the expense and corresponding credit to stock-based compensation program reserve in equity.

q. Dividen q. Dividend

Pembagian dividen diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan pada tanggal dividen tersebut disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan.

Dividend distributions are recognised as a liability in the financial statements at the date when the dividends are approved in the Company’s General Meeting of the Shareholders.

r. Laba bersih per saham r. Earnings per share

Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Basic earnings per share are computed by dividing net profit with the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year.

Untuk tujuan perhitungan laba per saham dilusian, Perusahaan menyesuaikan laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa Perusahaan dengan efek setelah pajak bunga yang diakui dalam periode tersebut terkait dengan obligasi konversi.

For the purposes of calculating diluted earnings per share, the profit or loss attributable to the Company’s ordinary equity holders will be adjusted for the after-tax effects of interest recognised during the period on convertible bonds.

s. Transaksi dengan pihak berelasi s. Transactions with related parties

Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang berelasi dengan Perusahaan.

Related parties are persons or entities which are related to the Company.

a) Orang atau anggota keluarga

terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan jika orang tersebut:

memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan;

memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau

personil manajemen kunci Perusahaan atau entitas induk Perusahaan.

a) The person or close family member who has a relationship with the Company if the person:

has control or joint control over the Company;

has significant influence over the Company; or

the key management personnel of the Company or the parent Company.

Page 34: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/24 - Schedule

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

s. Transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan)

s. Transactions with related parties (continued)

b) Suatu entitas berelasi dengan

Perusahaan jika memenuhi salah satu hal berikut: Entitas dan Perusahaan adalah

anggota dari kelompok usaha yang sama dengan Perusahaan.

Entitas dan Perusahaan adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.

Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor.

Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).

Entitas dimana orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) memiliki pengaruh signifikan atau merupakan personil manajemen kunci dari entitas tersebut.

b) An entity is related to the company if it meets one of the following:

The entity and the Company is a

member of the same group as the Company.

The entity and the Company are joint ventures of the same third party.

The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of the Company or an entity related to the reporting entity.

The entity is controlled or jointly

controlled by a person identified in (a).

An entity in which a person

identified in (a) has significant influence or a key management personnel of the entity.

Jenis transaksi dan saldo dengan pihak

berelasi diungkapkan pada Catatan 26. The nature of transactions and balances of

accounts with related parties are disclosed in the Note 26.

3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING

3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS

Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam

rangka penyusunan laporan keuangan dimana dibutuhkan pertimbangan manajemen dalam menentukan metodologi yang tepat untuk penilaian aset dan liabilitas.

Certain estimates and assumption are made in the preparation of the financial statements. These often require management judgement in determining the appropriate methodology for valuation of assets and liabilities.

Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas atas tahun keuangan satu tahun kedepan. Semua estimasi dan asumsi yang diharuskan oleh PSAK adalah estimasi terbaik yang didasarkan standar yang berlaku. Estimasi dan pertimbangan dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lain termasuk harapan atas kejadian yang akan datang.

Management makes estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities within the next financial year. All estimates and assumptions required in conformity with SFAS are best estimates undertaken in accordance with the applicable standard. Estimates and judgements are evaluated on a continuous basis, and are based on past experience and other factors, including expectations with regard to future events.

Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan estimasi dan asumsi semula.

Although these estimates and assumption are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual result may differ from those estimates and assumption.

Page 35: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/25 - Schedule

3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN

AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) 3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND

JUDGEMENTS (continued)

a. Penyisihan kerugian penurunan nilai a. Allowance for impairment losses Perusahaan melakukan review atas piutang

yang diberikan pada setiap tanggal laporan untuk melakukan penilaian atas cadangan penurunan nilai yang telah dicatat. Justifikasi manajemen diperlukan dalam menentukan tingkat cadangan yang dibutuhkan (lihat Catatan 2c dan 2i).

The Company reviews its receivables at reporting date to evaluate the allowance for impairment losses. Management’s judgement is applied in the estimation when determining the level of allowance required (refer to Note 2c and 2i).

b. Imbalan pasca-kerja b. Post-employment benefits

Nilai kini imbalan kerja karyawan tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Perubahan atas asumsi-asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat atas imbalan kerja karyawan.

The present value of the employee benefit obligations depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of employee benefit obligations.

Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya/(pendapatan) untuk imbalan kerja karyawan antara lain tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji di masa datang, tingkat pengunduran diri, tingkat mortalitas dan lain-lain.

The assumptions used in determining the net cost/(income) for employee benefit included the discount rate, salary increment rate, resignation rate, mortality rate and others.

Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan langsung diakui sebagai laba atau rugi pada saat terjadinya. Sementara Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan asumsi dapat mempengaruhi liabilitas diestimasi atas imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto.

The difference in the actual results and assumptions used by the Company is recognised in the profit or loss at the time of occurrence. While the Company believes that the assumptions are fair and appropriate, the significant difference between the actual results or, change in assumption can effect the estimation on the employee benefit liability and net employee benefit expense.

Perusahaan menentukan tingkat diskonto yang tepat pada setiap akhir periode pelaporan. Ini merupakan tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini atas arus kas keluar masa depan yang diestimasi dan akan digunakan untuk membayar imbalan kerja karyawan. Dalam menentukan tingkat diskonto yang tepat, Perusahaan mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang mempunyai jangka waktu yang menyerupai jangka waktu imbalan kerja karyawan.

The Company determines the appropriate discount rate at the end of each reporting period. This is the interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the employee benefit obligations. In determining the appropriate discount rate, the Company considers the interest rates of government bonds that have terms to maturity approximating the terms of the related employee benefit obligations.

Page 36: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/26 - Schedule

3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN

AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) 3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND

JUDGEMENTS (continued)

b. Imbalan pasca-kerja (lanjutan) b. Post-employment benefits (continued) Tingkat kenaikan gaji per tahun didasarkan pada informasi historis atas tingkat kenaikan gaji sebelumnya, tingkat inflasi, masa kerja dan faktor lainnya.

Annual salary increment rate is determined based on historical information of previous salary increment rate, inflation rate, length of service and other factors.

Asumsi tingkat mortalitas telah didasarkan pada tabel mortalita terbaru yang dihitung dengan menggunakan metode aktuarial yang diterima secara umum.

Mortality rate assumption is based on the latest mortality table which is calculated using actuarial method that is generally accepted.

Asumsi tingkat pengunduran diri didasarkan pada informasi historis dan disesuaikan dengan kondisi saat ini.

Resignation rate assumption is based on historical information and adjusted for current condition.

c. Pajak penghasilan badan c. Corporate income tax

Pertimbangan dibutuhkan untuk menentukan keharusan pencadangan atas pajak penghasilan. Ada banyak transaksi dan perhitungan dimana penentuan pajak akhirnya tidak menentu. Dimana jumlah pajak di masa depan berbeda dari jumlah yang sudah dibutuhkan, perbedaan tersebut akan mempengaruhi pencadangan pajak penghasilan dan pajak tangguhan pada tahun itu. Perusahaan tidak membentuk provisi atas tagihan restitusi pajak untuk tahun 2009 dan 2014. Apabila hasil akhir berbeda dengan jumlah yang dicatat, maka selisih tersebut akan dibukukan pada laporan laba rugi.

Judgement is required in determining whether provision for income taxes is required. There are many transactions and calculations for which the ultimate tax determination is uncertain. Where the future tax amount of these matters is different from the amounts that were initially recorded, such differences will impact the income tax and deferred tax provisions in the year in which such determination is made. The Company did not provide a provision for claim for tax refund for fiscal years 2009 dan 2014. If there is a difference in the final result by the number booked, it will be recorded in the profit or loss.

4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS 2018 2017

Giro Current accounts Pihak berelasi: Related party: Rupiah 208,261,698,641 23,927,950,588 Rupiah Dollar Amerika Serikat 113,254,948,942 93,458,365,930 United States Dollar 321,516,647,583 117,386,316,518 Pihak ketiga: Third parties: Rupiah 396,550,205,660 645,533,326,501 Rupiah

Jumlah 718,066,853,243 762,919,643,019 Total

Lihat Catatan 26a untuk rincian transaksi dan saldo dengan pihak berelasi.

Refer to Note 26a for details of related party transactions and balances.

Page 37: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/27 - Schedule

5. PORTOFOLIO EFEK 5. MARKETABLE SECURITIES

Seluruh portofolio efek diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang terdiri dari:

All marketable securities are classified as financial assets at fair value through profit or loss, which consists of the following:

2018 2017 Saham Shares

- Pihak ketiga 164,383,697 267,152,441 Third parties -

Portofolio efek diatas merupakan kumpulan dari saham-saham odd lots dan fasilitas pesanan, yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang dinilai dengan nilai wajar. Perubahan pada nilai wajar yang terjadi diakui langsung pada laporan laba rugi pada periode bersangkutan.

Marketable securities above was derived from odd lots and order facilitation, listed on Indonesia Stock Exchange, recognised at fair value. The changes in fair value are directly recognised in profit or loss for the year.

Pada 31 Desember 2018 dan 2017,

(kerugian)/keuntungan yang belum terealisasi atas perubahan nilai wajar atas portofolio efek yang diperdagangkan masing-masing sebesar (Rp 31.964.537) dan Rp 36.276.948 telah dicatat sebagai (kerugian)/keuntungan yang belum terealisasi atas portofolio efek pada laporan laba rugi (Catatan 19).

As of 31 December 2018 and 2017, unrealised (loss)/gain arising from changes in fair value of marketable securities amounted (Rp 31,964,537) and Rp 36,276,948, respectively, have been recorded as unrealised (loss)/gain on marketable securities in profit or loss (Note 19).

6. PIUTANG DAN UTANG PADA LEMBAGA

KLIRING DAN PENJAMINAN 6. RECEIVABLE FROM/AND PAYABLE TO

CLEARING HOUSE AND GUARANTEE INSTITUTION

a. Piutang pada lembaga kliring dan

penjaminan a. Receivable from clearing and guarantee

institution

Akun ini merupakan tagihan terkait dengan transaksi jual efek dan deposit yang diserahkan Perusahaan dalam rangka transaksi efek, sebagai berikut:

This account represents billing related to the securities sale transaction and deposits that the Company submitted in relation to securities transaction, as follows:

2018 2017

Setoran jaminan 100,777,312,868 13,131,176,198 Security deposit Piutang transaksi bursa 12,737,043,793 - Market transaction receivables Jumlah 113,514,356,661 13,131,176,198 Total

Page 38: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/28 - Schedule

6. PIUTANG DAN UTANG PADA LEMBAGA

KLIRING DAN PENJAMINAN (lanjutan) 6. RECEIVABLE FROM/AND PAYABLE TO

CLEARING HOUSE AND GUARANTEE INSTITUTION (continued)

b. Utang pada lembaga kliring dan

penjaminan b. Payable to clearing and guarantee

institution

Akun ini merupakan liabilitas kepada KPEI dari transaksi efek di bursa yang penyelesaiannya dilakukan dengan KPEI, sebagai berikut:

This account represents liability to KPEI related to securities transaction in the market where its settlement conducted with KPEI, as follows:

2018 2017

Utang transaksi bursa 292,210,687,006 204,431,156,790 Market transaction payables Jumlah 292,210,687,006 204,431,156,790 Total

7. PIUTANG NASABAH 7. RECEIVABLE FROM CUSTOMERS Akun ini merupakan piutang dari nasabah

sehubungan dengan transaksi perdagangan efek.

This account represents the receivables from customers arising from securities trading transactions.

2018 2017 a. Berdasarkan hubungan a. Based on relationship

Piutang nasabah: Receivable from clients: Pihak berelasi 317,922,259,040 227,751,203,095 Related party Pihak ketiga 15,684,940,768 84,819,336,955 Third parties

333,607,199,808 312,570,540,050

b. Berdasarkan nasabah b. Based on party

Nasabah kelembagaan 333,607,199,808 312,570,540,050 Institutional customers

Pada umumnya, seluruh piutang nasabah diselesaikan dalam waktu singkat sehingga risiko tidak tertagihnya piutang tidak signifikan.

Generally, receivable from customers are settled in a short time thus the risks of uncollectible receivables are insignificant.

Manajemen telah melakukan penilaian bahwa

seluruh piutang nasabah pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 dapat tertagih dan tidak diperlukan untuk membentuk penyisihan kerugian nilai.

Management has assessed that all of the receivable from customers as at 31 December 2018 and 2017 are collectible and there is no requirement for an allowance for impairment losses.

Lihat Catatan 26a untuk rincian transaksi dan

saldo dengan pihak berelasi. Refer to Note 26a for details of related party

transactions and balances.

Page 39: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/29 - Schedule

8. PIUTANG LAIN-LAIN 8. OTHER RECEIVABLES 2018 2017

Piutang jasa manajemen dan Management and penasehat keuangan 2,456,407,446 11,007,750,000 advisory fee receivables Piutang karyawan - 2,760,902,555 Employee receivables Lain-lain 400,000 479,476 Others 2,456,807,446 13,769,132,031

Piutang karyawan merupakan pinjaman karyawan yang pembayarannya dilakukan melalui pemotongan gaji karyawan. Pinjaman dibebankan bunga masing-masing sebesar 5% dan 6% untuk fasilitas kredit kepemilikan rumah dan kredit kepemilikan kendaraan bermotor pada tahun 2017.

Employees’ receivables represents employees loans for which payments are made through monthly payroll. The loan is charge with interest at 5% and 6%, respectively, for housing and car ownership loan in 2017.

Pada tahun 2018, seluruh piutang karyawan telah dialihkan ke PT Bank CIMB Niaga Tbk.

In 2018, all of employee’s receivables has been taken over to PT Bank CIMB Niaga Tbk.

Perusahaan tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu karena pihak manajemen berkeyakinan bahwa piutang lain-lain dapat tertagih.

The Company does not establish allowance for impairment losses since management believes that other receivables are collectible.

Lihat Catatan 26a untuk rincian transaksi dan saldo dengan pihak berelasi.

Refer to Note 26a for details of related party transactions and balances.

9. BIAYA DIBAYAR DIMUKA 9. PREPAYMENTS

2018 2017

Lain-lain - 83,308,500 Others

Jumlah - 83,308,500 Total

10. PENYERTAAN PADA BURSA EFEK 10. INVESTMENT IN STOCK EXCHANGE

2018 2017 Bursa Efek Indonesia 195,000,000 195,000,000 Indonesia Stock Exchange Investasi pada PT Bursa Efek Indonesia diwajibkan agar Perusahaan dapat melakukan transaksi melalui Bursa Efek Indonesia. Perusahaan memiliki 1 lembar saham yang diperoleh dengan harga Rp 195.000.000 per saham.

An investment in PT Bursa Efek Indonesia is required in order for the Company to be able to trade securities through the Indonesia Stock Exchange. The Company holds 1 share which was purchased at par value of Rp 195,000,000 per share.

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, penyertaan pada bursa efek tidak mengalami penurunan nilai.

As at 31 December 2018 and 2017, there were no impairment losses in respect of investment in stock exchange.

Page 40: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/30 - Schedule

11. ASET TETAP 11. FIXED ASSETS 2018 Saldo awal/ Saldo akhir/ Opening Penambahan/ Pengurangan/ Ending balance Additions Disposals balance

Aset kepemilikan langsung Direct ownership assets Harga perolehan Cost Peralatan kantor dan Office equipment and komputer 12,509,966,983 784,225,500 (5,780,956,271) 7,513,236,212 computer Kendaraan bermotor 885,000,000 - - 885,000,000 Motor vehicles 13,394,966,983 784,225,500 (5,780,956,271) 8,398,236,212 Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Peralatan kantor dan Office equipment and komputer 12,249,820,592 341,182,418 (5,780,956,271) 6,810,046,739 computer Kendaraan bermotor 885,000,000 - - 885,000,000 Motor vehicles 13,134,820,592 341,182,418 (5,780,956,271) 7,695,046,739 Nilai buku bersih 260,146,391 703,189,473 Net book value

2017 Saldo awal/ Saldo akhir/ Opening Penambahan/ Pengurangan/ Ending balance Additions Disposals balance

Aset kepemilikan langsung Direct ownership assets Harga perolehan Cost Peralatan kantor dan Office equipment and komputer 12,387,290,165 122,676,818 - 12,509,966,983 computer Kendaraan bermotor 885,000,000 - - 885,000,000 Motor vehicles 13,272,290,165 122,676,818 - 13,394,966,983 Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Peralatan kantor dan Office equipment and komputer 11,955,488,725 294,331,867 - 12,249,820,592 computer Kendaraan bermotor 885,000,000 - - 885,000,000 Motor vehicles 12,840,488,725 294,331,867 - 13,134,820,592 Nilai buku bersih 431,801,440 260,146,391 Net book value

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017,

beban penyusutan atas aset tetap masing-masing sebesar Rp 341.182.418 dan Rp 294.331.867.

As of 31 December 2018 and 2017, the depreciation expense of fixed asset amounted to Rp 341,182,418 and Rp 294,331,867, respectively.

Seluruh aset tetap yang ada pada tanggal

pelaporan digunakan untuk menunjang aktivitas operasi Perusahaan.

All fixed assets as at the reporting dates are fully used to support the Company’s operation activities.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat

kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai atas aset tetap pada tanggal laporan posisi keuangan.

Management believes that there are no events or changes in circumtances which indicate the impairment of fixed assets at reporting date.

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017,

hanya kendaraan yang telah diasuransikan dengan nilai pertanggungan masing –masing sebesar Rp 400.500.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas kendaraan.

As at 31 December 2018 and 2017, only motor vehicles which have been insured with total coverage Rp 400,500,000, respectively. Management believes that the coverage amount is adequate to cover the possibility of losses on the insured vehicle.

Page 41: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/31 - Schedule

12. ASET LAIN-LAIN 12. OTHER ASSETS 2018 2017

Setoran jaminan 735,463,380 727,258,380 Security deposit Kustodian Sentral Indonesia Central Efek Indonesia 300,000,000 300,000,000 Securities Depository Jaminan telepon - 1,500,000 Telephone deposit Jumlah 1,035,463,380 1,028,758,380 Total

Perusahaan memiliki 60 lembar saham pada PT Kustodian Sentral Efek Indonesia yang dicatat dengan harga perolehan sebesar Rp 5.000.000 per saham.

The Company holds 60 shares in PT Kustodian Sentral Efek Indonesia which were measured at acquisition cost at par value of Rp 5,000,000 per share.

13. UTANG NASABAH 13. PAYABLE TO CUSTOMERS 2018 2017

a. Berdasarkan hubungan a. Based on relationship Pihak berelasi 53,339,891,354 64,160,555,196 Related party Pihak ketiga - 43,160,838,083 Third parties

53,339,891,354 107,321,393,279

b. Berdasarkan pihak b. Based on party

Nasabah kelembagaan 53,339,891,354 107,321,393,279 Institutional customers Lihat Catatan 26b untuk rincian transaksi dan saldo dengan pihak berelasi.

Refer to Note 26b for details of related party transactions and balances.

14. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 14. ACCRUED EXPENSES 2018 2017

Bonus karyawan 6,260,759,740 10,676,766,428 Employee bonus Biaya rehabilitasi gedung 1,284,247,646 1,196,464,524 Restoration cost Tunjangan hari raya 822,641,471 867,717,497 THR allowance Jasa profesional - 175,000,000 Professional fees Lain-lain 1,735,243,394 1,644,546,099 Others

Jumlah 10,102,892,251 14,560,494,548 Total

15. LIABILITAS LAIN-LAIN 15. OTHER LIABILITIES 2018 2017

Biaya dan pajak atas Levies and tax on transaksi saham 5,403,250,013 4,300,200,904 share transactions

Page 42: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/32 - Schedule

16. LIABILITAS IMBALAN KERJA 16. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES

Perusahaan telah menghitung penyisihan imbalan kerja berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 dan PSAK No. 24. Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, perhitungan ini dilakukan dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan dilakukan oleh aktuaris independen (PT Mercer Aktuaria Konsultan untuk tanggal 31 Desember 2018 dan 2017).

The Company has recognised a provision for employee benefits in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated 25 March 2003 and PSAK No. 24. As at 31 December 2018 and 2017, the calculation is performed using the “Projected Unit Credit” method by an independent actuary (PT Mercer Aktuaria Konsultan as at 31 December 2018 and 2017).

Asumsi-asumsi utama yang digunakan dalam menghitung liabilitas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 seperti yang diungkapkan dalam laporan aktuaria masing-masing tanggal 19 Maret 2019 dan 13 Maret 2018:

Key assumptions used in the calculation of employee benefit liabilities as at 31 December 2018 and 2017 as disclosed in the actuary report dated 19 March 2019 and 13 March 2018:

2018 2017

Asumsi ekonomi:

Economic assumptions:

- Tingkat diskonto per tahun

8.25% 7.00% Annual discount rate -

- Tingkat kenaikan penghasilan dasar per tahun

8.50%

8.50% Annual salary growth rate -

Asumsi lainnya: Other assumptions: - Tingkat kematian Tabel mortalitas Indonesia (TMI III 2011)/

Mortality table of Indonesia (TMI III 2011) Mortality rate -

- Tingkat cacat 10% dari TMI III 2011/10% of TMI III 2011 Disability rate - - Tingkat pengunduran diri

peserta 12% per tahun untuk peserta berusia 20 tahun

dan menurun sampai 4% pada usia 45-54 tahun/12% per annum at age 20 years

and decreasing to 4% per annum at age 45-54 years.

Resignation rate -

- Usia pensiun normal 55 tahun/years Normal retirement age -

Kewajiban imbalan kerja yang diakui di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

The employee benefit obligation recognised in the statements of financial position is determined as follows:

2018 2017

Present value of benefit Nilai kini kewajiban 19,312,347,000 19,460,894,629 obligation

Jumlah 19,312,347,000 19,460,894,629 Total

Page 43: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/33 - Schedule

16. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 16. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES

(continued)

Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah sebagai berikut:

The amount recognised in the profit or loss and other comprehensive income are as follows:

2018 2017

Laporan laba rugi Statement of profit or loss Biaya jasa kini 3,009,028,000 2,495,470,000 Current service cost Biaya jasa lalu 649,369,000 - Past service cost Biaya bunga 1,337,126,711 1,161,817,753 Interest cost

Jumlah 4,995,523,711 3,657,287,753 Total

Pengukuran kembali: Remeasurement: (Keuntungan)/kerugian aktuarial Actuarial (gain)/ yang timbul dari perubahan loss from change asumsi keuangan (1,391,790,000) 1,260,351,000 in financial assumption (Keuntungan)/kerugian dari penyesuaian atas Actuarial (gain)/loss due to pengalaman (53,446,340) 236,170,000 experience adjustment Jumlah (1,445,236,340) 1,496,521,000 Total

Berikut ini adalah mutasi penyisihan imbalan kerja Perusahaan selama tahun berjalan:

Below are the movements of the provision for employee benefits of the Company during the year:

2018 2017 Saldo awal 19,460,894,629 14,307,085,876 Beginning balance Penyisihan tambahan Additional provision selama tahun berjalan 4,995,523,711 3,657,287,753 during the year Pembayaran selama tahun berjalan (3,698,835,000) - Payments during the year

Pengukuran kembali imbalan pasca kerja yang diakui Remeasurement of post pada penghasilan employment recognised in the komprehensif lain (1,445,236,340) 1,496,521,000 other comprehensive income

Jumlah 19,312,347,000 19,460,894,629 Total

Durasi rata-rata tertimbang dari liabilitas program pensiun pada tanggal 31 Desember 2018 adalah 7,21 tahun (2017: 7,42 tahun).

The weighted average duration of the pension obligation as at 31 December 2018 is 7.21 years (2017: 7.42 years).

Sensitivitas dari kewajiban imbalan pasca kerja terhadap perubahan asumsi aktuarial utama adalah sebagai berikut:

The sensitivity of the post-employment benefits obligation to changes in the weighted principal assumptions is as follow:

2018

Dampak terhadap kewajiban imbalan pasti/

Impact on defined benefit obligation

Perubahan Asumsi/

Change in Assumption

Nilai kini kewajiban/ Present value

obligation

Biaya jasa kini/ Current service

cost

Kenaikan/increase 0.5% 18,801,176,000 511,171,000 Tingkat diskonto Penurunan/decrease 0.5% 19,848,640,000 536,293,000 Discount rate Kenaikan/increase 0.5% 19,936,310,000 623,963,000 Tingkat kenaikan gaji Penurunan/decrease 0.5% 18,713,392,000 598,955,000 Salary increase rate

Page 44: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/34 - Schedule

16. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 16. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES

(continued)

2017

Dampak terhadap kewajiban imbalan pasti/

Impact on defined benefit obligation

Perubahan Asumsi/

Change in Assumption

Nilai kini kewajiban/ Present value

obligation

Biaya jasa kini/ Current service

cost

Kenaikan/increase 0.5% 18,936,847,000 524,047,629 Tingkat diskonto Penurunan/decrease 0.5% 20,013,843,000 (552,948,371) Discount rate Kenaikan/increase 0.5% 20,095,613,000 (634,718,371) Tingkat kenaikan gaji Penurunan/decrease 0.5% 18,854,286,000 606,608,629 Salary increase rate

Analisis jatuh tempo yang diharapkan dari manfaat pensiun adalah sebagai berikut:

Expected maturity analysis of undiscounted pension benefit is as follows:

2018 Dalam 1 tahun/

Within 1 year 2 sampai 5 tahun/

Between 2 to 5 years Lebih dari 5

tahun/Over 5 years Jumlah/

Total

Manfaat pasti 797,299,000 18,224,996,000 18,074,446,000 37,096,741,000 Defined benefit

2017 Dalam 1 tahun/

Within 1 year 2 sampai 5 tahun/

Between 2 to 5 years Lebih dari 5

tahun/Over 5 years Jumlah/

Total

Manfaat pasti 718,171,000 8,448,193,000 27,382,695,000 36,549,059,000 Defined benefit

17. PERPAJAKAN 17. TAXATION a Restitusi pajak a. Claim for tax refund

2018 2017 Pajak penghasilan badan Corporate income tax

(lihat Catatan 17f) (refer to Note 17f) - 2016 - 2,457,598,508 2016 - - 2014 1,687,463,760 1,687,463,760 2014 - - 2009 6,323,663,076 6,323,663,076 2009 - Jumlah 8,011,126,836 10,468,725,344 Total

b. Utang pajak b. Tax liabilities

2018 2017 Utang pajak kini: Current tax liabilities:

- Pajak Penghasilan Badan Corporate income tax - (lihat Catatan 17c) 18,924,096 5,053,282,634 (refer to Note 17c)

Utang pajak lainnya: Other taxes liabilities:

- Pasal 21 398,743,903 422,148,811 Article 21 - - Pasal 23 62,052,290 83,486,848 Article 23 - - Pasal 25 452,923,959 - Article 25 - - Pajak Pertambahan Nilai 584,188,500 1,500,526,342 Value Added Tax -

Jumlah 1,516,832,748 7,059,444,635 Total

Page 45: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/35 - Schedule

17. PERPAJAKAN (lanjutan) 17. TAXATION (continued)

c. Beban pajak penghasilan c. Income tax expense

2018 2017

Pajak tahun berjalan 6,192,465,250 5,294,502,597 Current tax Pajak tangguhan Deferred tax (lihat Catatan 17d) 801,111,017 6,888,254,412 (refer to Note 17d)

Jumlah 6,993,576,267 12,182,757,009 Total

Rekonsiliasi antara (manfaat)/beban pajak

penghasilan dengan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak penghasilan Perusahaan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

The reconciliation between income tax (benefit)/expense and the theoretical tax amount on the Company’s profit before income tax is as follows:

2018 2017

Laba sebelum pajak penghasilan 41,198,916,243 58,894,576,984 Profit before tax

Pajak dihitung dengan

menggunakan tarif Tax calculated at pajak yang berlaku 10,299,729,061 14,723,644,246 applicable tax rates

Dampak pajak penghasilan pada: Tax effects of:

Penghasilan dikenakan pajak final (5,766,555,245) (5,538,028,886) Income on final tax

Beban yang tidak dapat dikurangkan untuk Expenses not tujuan perpajakan 2,460,402,451 2,997,141,649 deductible for tax purposes

Jumlah 6,993,576,267 12,182,757,009 Total

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak

penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif dan taksiran penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut:

The reconciliation between income before tax as shown in the statements of comprehensive income and estimated taxable income is as follows:

2018 2017 Laba sebelum pajak penghasilan 41,198,916,243 58,894,576,984 Profit before tax

Perbedaan waktu: Temporary differences: Penyusutan aset tetap (127,833,187) (19,890,296) Depreciation of fixed assets Liabilitas imbalan kerja 1,296,688,711 3,657,287,752 Employee benefits liabilities

Penyisihan bonus (4,461,082,716) 1,189,455,632 Accrued bonus Penyisihan biaya restorasi 87,783,124 9,891,056 Accrued restoration cost

(3,204,444,068) 4,836,744,144

Page 46: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/36 - Schedule

17. PERPAJAKAN (lanjutan) 17. TAXATION (continued) c. Beban pajak penghasilan (lanjutan)

c. Income tax expense (continued)

2018 2017 Perbedaan permanen: Permanent differences: Kenikmatan natura dan Benefits in kind and biaya tidak diperkenankan 3,371,570,339 2,570,203,425 non deductible expenses Cadangan program kompensasi Stock-based compensation berbasis saham 1,856,795,270 4,987,940,064 program reserve Beban pajak final 4,613,244,196 4,430,423,109 Final tax expense Pendapatan yang dikenakan pajak final (23,066,220,980) (22,152,115,544) Income subject to final tax

(13,224,611,175) (10,163,548,946)

Laba fiskal 24,769,861,000 53,567,772,182 Fiscal profit Kompensasi rugi - 2016 - (32,389,761,793) Tax loss carry forward - 2016 Penghasilan kena pajak 24,769,861,000 21,178,010,389 Taxable income

Beban pajak penghasilan Income tax expense - kini 6,192,465,250 5,294,502,597 current - Dikurangi: Less: Pajak dibayar dimuka Prepaid income tax - Pasal 23 (254,435,515) (241,219,963) Article 23 - - Pasal 25 (5,919,105,639) - Article 25 -

(6,173,541,154) (241,219,963)

Pajak penghasilan badan Corporate income tax kurang bayar 18,924,096 5,053,282,634 under payment

Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun 2018 adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan dapat berubah pada saat Perusahaan menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajaknya.

The corporate income tax calculation for the year 2018 is a preliminary estimate made for accounting purposes and is subject to revision when the Company lodges its annual corporate tax return (SPT).

Perhitungan pajak penghasilan tahun 2017 telah sesuai dengan SPT pajaknya.

The 2017 corporate tax calculation conform with its annual tax return.

d. Aset pajak tangguhan d. Deferred tax assets

2018

Saldo awal/ Beginning balance

(Dikreditkan)/ dibebankan

ke laporan laba rugi /(Credited)/charged

to statements of income

Dibebankan ke ekuitas/

Charged to equity

Saldo akhir/ Ending Balance

Employee benefits Liabilitas imbalan kerja 4,865,223,656 324,172,178 (361,309,085) 4,828,086,749 liabilities Accrued bonus and Penyisihan bonus dan THR 2,886,120,982 (1,115,270,679) - 1,770,850,303 THR allowance Penyisihan biaya restorasi 299,116,132 21,945,781 - 321,061,913 Accrued restoration cost

Depreciation Penyusutan aset tetap 29,838,471 (31,958,297) - (2,119,826) of fixed assets 8,080,299,241 (801,111,017) (361,309,085) 6,917,879,139

Page 47: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/37 - Schedule

17. PERPAJAKAN (lanjutan) 17. TAXATION (continued)

d. Aset pajak tangguhan (lanjutan) d. Deferred tax assets (continued)

2017

Saldo awal/ Beginning balance

(Dikreditkan)/ dibebankan

ke laporan laba rugi /(Credited)/charged to statements

of income

Dikreditkan ke ekuitas/

Credited to equity

Saldo akhir/ Ending Balance

Employee benefits Liabilitas imbalan kerja 3,576,771,468 914,321,938 374,130,250 4,865,223,656 liabilities Accrued bonus and Penyisihan bonus dan THR 2,588,757,074 297,363,908 - 2,886,120,982 THR allowance Penyisihan biaya restorasi 296,643,368 2,472,764 - 299,116,132 Accrued restoration cost

Depreciation Penyusutan aset tetap 34,811,045 (4,972,574) - 29,838,471 of fixed assets Kerugian fiskal yang belum digunakan 8,097,440,448 (8,097,440,448) - - Unutilised fiscal losses 14,594,423,403 (6,888,254,412) 374,130,250 8,080,299,241

e. Administrasi e. Administration

Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. Direktur Jenderal Pajak ("DJP") dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu lima tahun sejak saat terutangnya pajak.

Under the taxation laws of Indonesia, the Company submits tax returns on the basis of self assessment. The Director General of Tax (“DGT”) may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due.

f. Pemeriksaan pajak f. Tax audit

Tahun pajak 2016 Fiscal year 2016 Pada 15 Januari 2018, kantor pajak telah mengirimkan surat untuk melakukan pemeriksaan pajak atas kelebihan pembayaran pajak penghasilan Perusahaan tahun pajak 2016 sebesar Rp 2.457.598.508. Pada tanggal 26 April 2018, Perusahaan menerima hasil pemeriksaan pajak berupa Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Pajak Penghasilan Badan tahun 2016 sebesar Rp 2.457.598.508. Pada tanggal 5 Juli 2018, Perusahaan telah menerima uang restitusi pajak sebesar Rp 2.407.853.933 dan mencatat selisih penerimaan sebesar Rp 49.744.575 sebagai beban tahun berjalan.

On 15 January 2018, the tax office has sent a letter to perform tax audit on the overpayment of corporate income tax of fiscal year 2016 amounted Rp 2,457,598,508. On 26 April 2018, the Company received Decision Letter pertaining to tax audit for overpayment of Corporate Income tax fiscal year 2016 amounted Rp 2,457,598,508. On 5 July 2018, the Company has received tax refund amounting Rp 2,407,853,933 and record the difference amounting Rp 49,744,575 as current year expense.

Tahun pajak 2014 Fiscal year 2014

Pada 15 September 2015, kantor pajak telah mengirimkan surat untuk melakukan pemeriksaan pajak atas kelebihan pembayaran pajak penghasilan Perusahaan tahun pajak 2014 sebesar Rp 3.700.863.733.

On 15 September 2015, the tax office has sent a letter to perform tax audit on the overpayment of corporate income tax of fiscal year 2014 amounted Rp 3,700,863,733.

Page 48: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/38 - Schedule

17. PERPAJAKAN (lanjutan) 17. TAXATION (continued)

f. Pemeriksaan pajak (lanjutan) f. Tax audit (continued)

Tahun pajak 2014 (lanjutan) Fiscal year 2014 (continued)

Pada 18 April 2016, Perusahaan menerima hasil pemeriksaan pajak berupa Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Pajak Penghasilan Badan tahun 2014 sebesar Rp 2.013.399.973 dari yang sebelumnya diklaim oleh Perusahaan sebesar Rp 3.700.863.733. Perusahaan mencatat penerimaan dari restitusi tersebut sebagai pengurang restitusi pajak.

On 18 April 2016, the Company received decision letter pertaining to tax audit for overpayment of Corporate Income tax fiscal year 2014 amounting Rp 2,013,399,973 instead of Rp 3,700,863,733 as previously claimed by the Company. The Company recorded the tax refund as deduction on claim for tax refund.

Atas surat keputusan tersebut, kantor pajak telah melakukan pengembalian kelebihan pajak kepada Perusahaan sebesar Rp 2.013.399.973 pada 19 Mei 2016.

With regard to the decision letter, the tax office has refunded the tax overpayment of the corporate income tax amounting Rp 2,013,399,973 on 19 May 2016 to the Company.

Dengan hasil putusan tersebut, sisa tagihan pajak Perusahaan yang masih tercatat sebesar Rp 1.687.463.760, belum dikembalikan oleh kantor pajak.

Based on the decision letter, the outstanding tax refund amounting to Rp 1,687,463,760, still has not refunded from the tax office.

Perusahaan telah mengirimkan surat keberatan kepada kantor pajak pada tanggal 15 Juli 2016 dan masih menunggu surat keputusan dari kantor pajak.

The Company has sent the objection letter to the tax office on 15 July 2016 and still waiting for the decision letter from the tax office.

Perusahaan telah mengajukan surat permohonan banding kepada kantor pajak pada tanggal 5 Oktober 2017, atas surat keputusan Direktur Jenderal Pajak No. 01218/KEB/WPJ.07/2017 tanggal 12 Juli 2017.

Sampai tanggal laporan ini, pemeriksaan masih berlanjut dan Perusahaan belum menerima surat ketetapan terkait hasil permohonan banding.

The Company has sent appeal letter to the tax office on 5 October 2017 with regard to the decision letter of The Director General of Tax No. 01218/KEB/WPJ.07/2017 dated 12 July 2017.

Until the date of this report, the audit processing still ongoing and the Company has not yet received tax decision letter relating the tax appeal.

Tahun pajak 2009 Fiscal year 2009

Pada bulan April 2011, Perusahaan telah menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas pajak penghasilan badan sebesar Rp 1.628.089.835 untuk tahun pajak 2009 dari lebih bayar sebesar Rp 5.346.407.672 yang diklaim sebelumnya oleh Perusahaan.

In April 2011, the Company has received a Tax Decision Letter confirming a corporate income tax underpayment amounting Rp 1,628,089,835 for fiscal year 2009 instead of overpayment amounting Rp 5,346,407,672 previously claimed by the Company.

Pada bulan April 2011 Perusahaan juga menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Ketetapan Pajak Nihil atas berbagai macam pajak yang menghasilkan jumlah kurang bayar Rp 8.398.409.

In April 2011, the Company has also received underpayment and nil tax decision letters on various taxes which resulted net tax underpayment of Rp 8,398,409.

Perusahaan tidak menyetujui kedua surat ketetapan tersebut dan telah mengajukan surat keberatan ke kantor pajak. Perusahaan telah membayar seluruh kurang bayar sebesar Rp 1.636.488.244 tersebut pada tanggal 25 Mei 2011 dan dicatat pada tagihan restitusi pajak.

The Company disagreed with the both decision letters and has submitted an objection letter to the tax office. The Company has paid all tax underpayment amounted to Rp 1,636,488,244 on 25 May 2011 and recorded it as claim for tax refund.

Page 49: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/39 - Schedule

17. PERPAJAKAN (lanjutan) 17. TAXATION (continued) f. Pemeriksaan pajak (lanjutan) f. Tax audit (continued)

Tahun pajak 2009 (lanjutan) Fiscal year 2009 (continued)

Pada tanggal 9 Juli 2012, Perusahaan menerima Surat Keputusan tentang keberatan Perusahaan atas SKPKB di atas yang menyatakan menolak atas penjelasan yang diberikan sebelumnya. Perusahaan tidak menyetujui Surat Keputusan tersebut dan telah mengirimkan surat banding ke Pengadilan Pajak pada tanggal 30 Oktober 2012.

On 9 July 2012, the Company received Decision Letter of the objection for tax underpayment, which is in disagreement with the Company’s objection letter. The Company disagreed with the Decision Letter and has submitted an objection letter to Tax Court on 30 October 2012.

Pada tanggal 16 Juli 2014 Pengadilan Pajak mengeluarkan surat keputusan No: Put.53693/PP/M.XIIB/15/2014 yang menyetujui sebagian bukti dan alasan yang diberikan Perusahaan terkait hasil Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB).

On July 16, 2014, the Tax Court issued a decision letter No: Put.53693 /PP/M.XIIB/ 15/2014 which approves partially of the evidence and the reasons provided by the Company related to the results of Tax Decision Letter of Underpayment.

Atas putusan tersebut, pada tanggal 8 September 2014 kantor pajak telah mengembalikan kelebihan pembayaran pajak kepada Perusahaan sebesar Rp 659.232.840 beserta pengembalian bunga sebesar Rp 210.954.509.

On 8 September 2014, the tax office has refunded the overpayment of taxes to the Company of Rp 659,232,840 along with the interest of Rp 210,954,509.

Dengan hasil putusan tersebut, sisa tagihan pajak Perusahaan yang masih tercatat sebesar Rp 6.323.663.076 (tidak termasuk pengembalian bunga) belum dikembalikan oleh kantor pajak.

Based on the decision letter, the outstanding tax refund amounting to Rp 6,323,663,076 (excluding interest) still has not refunded from the tax office.

Perusahaan melakukan peninjauan kembali atas Putusan Pengadilan Pajak ke Mahkamah Agung mengingat Putusan yang disampaikan tidak konsisten dengan hasil putusan pengadilan pajak tahun 2008 untuk perihal kasus yang sama yaitu penerapan perhitungan rata-rata biaya pegawai yang tidak dapat dibebankan dan perhitungan laba-rugi kurs atas posisi neraca (trade account).

The Company conduct a review of the Decision of the Tax Court to the Supreme Court considering verdict given was inconsistent with a tax court decision in 2008 concerning the same case i.e. the application of the calculation of average personnel costs that can not be charged and the calculation of profit and loss on foreign exchange balance sheet position (trade account).

Surat peradilan berkaitan dengan peninjauan kembali atas putusan Pengadilan Pajak untuk pemeriksaan pajak tahun 2009 telah disampaikan kepada Mahkamah Agung pada 15 Oktober 2014 dan Perusahaan masih menunggu undangan sidang di Mahkamah Agung.

The judicial letter pertaining to reconsideration of the decision of the tax court for tax audit in 2009 had been submitted to Supreme Court on 15 October 2014 and The Company is waiting for invitation hearing at Supreme Court.

Pada tanggal 1 Juli 2016, kantor pajak mengirimkan surat pemberitahuan permohonan memori peninjauan kembali ke Mahkamah Agung atas keputusan Pengadilan Pajak.

The tax office has sent letters of Judicial review to Supreme Court on 1 July 2016 pertaining to Tax Court decision.

Pada tanggal 28 Juli 2016, Perusahaan telah mengajukan kontra memori Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung.

The Company has sent letters of contra memory to Supreme Court on 28 July 2016.

Sampai tanggal laporan ini, Perusahaan belum menerima surat ketetapan terkait kontra memori dari kantor pajak.

Until the date of this report, the Company has not yet received tax decision letter relating to contra memory from the tax office.

Page 50: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/40 - Schedule

18. MODAL SAHAM 18. SHARE CAPITAL Kepemilikan modal saham Perusahaan pada

tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:

Ownership of the Company's share capital as at 31 December 2018 and 2017 is as follows:

31 Desember/December 2018 dan/and 2017

Nama pemegang saham

Persentase kepemilikan/ Percentage

of ownership

Jumlah saham/

Number of shares

Jumlah modal ditempatkan dan disetor

penuh/ Number of

shares issued and fully paid

Name of shareholders

J.P. Morgan Overseas Capital J.P. Morgan Overseas Capital Corporation 49.92% 60,466 30,233,000,000 Corporation

J.P. Morgan Indonesia Holdings J.P. Morgan Indonesia (B.V.I) Limited 35.08% 42,500 21,250,000,000 Holdings (B.V.I) Limited

J.P. Morgan Securities J.P. Morgan Securities Asia Pte. Ltd. 13.75% 16,656 8,328,000,000 Asia Pte. Ltd.

Tuan David Dharmatrimurti Thomas 1.25% 1,514 757,000,000 Mr. David Dharmatrimurti Thomas

100.00% 121,136 60,568,000,000

19. PENDAPATAN KEGIATAN PERANTARA

PERDAGANGAN EFEK 19. BROKERAGE COMMISSION

Akun ini merupakan komisi yang diperoleh dari aktivitas Perusahaan sebagai perantara efek, dengan rincian sebagai berikut:

This account represents the commission earned from the Company’s activities as a broker dealer, with the following details:

2018 2017 Komisi atas transaksi perantara pedagang efek 66,661,987,430 52,495,950,729 Brokerage commission Kerugian atas Loss on sale of penjualan portofolio efek (49,840,432) (28,167,709) marketable securities (Kerugian)/keuntungan Unrealised (loss)/ belum terealisasi gain on marketable atas portofolio efek (31,964,537) 36,276,948 securities

66,580,182,461 52,504,059,968 Lihat Catatan 26c untuk rincian transaksi dan saldo dengan pihak berelasi.

Refer to Note 26c for details of related party transactions and balances.

20. PENDAPATAN ATAS JASA MANAJEMEN

DAN PENASEHAT KEUANGAN 20. MANAGEMENT AND ADVISORY FEES

Akun ini merupakan pendapatan yang diperoleh dari aktivitas jasa manajemen dan penasehat keuangan:

This account represents the revenue earned from management and advisory fees:

2018 2017

Pendapatan atas jasa manajemen dan

penasehat keuangan 12,484,236,731 59,843,383,575 Management and advisory fees

Lihat Catatan 26c untuk rincian transaksi dan saldo dengan pihak berelasi.

Refer to Note 26c for details of related party transactions and balances.

Page 51: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/41 - Schedule

21. PENDAPATAN BUNGA 21. INTEREST INCOME

Akun ini merupakan bunga yang diperoleh dari giro dan penempatan deposito berjangka pendek kurang 3 bulan, dengan rincian sebagai berikut:

This account represents the interest income from current account and short term deposits with term less than 3 months, with the following details:

2018 2017

Pendapatan bunga 23,066,220,980 22,152,115,544 Interest income

22. BEBAN KEPEGAWAIAN 22. PERSONNEL EXPENSES

Akun ini terdiri dari gaji dan tunjangan, cadangan bonus, kompensasi berbasis saham, penyisihan imbalan kerja, dan lainnya, dengan rincian sebagai berikut:

This account represents salaries and allowances, bonus, stock based compensation, provision for employee benefit, and others, with the following details:

2018 2017 Gaji dan tunjangan 29,891,050,914 29,806,078,206 Salaries and allowances Cadangan bonus 6,430,322,961 11,198,769,250 Provision of bonus Penyisihan imbalan kerja Provision for employee (Catatan 16) 4,995,523,711 3,657,287,753 benefits (Note 16) Kompensasi berbasis saham Stock based compensation

(Catatan 29) 1,856,795,270 4,987,940,064 (Note 29) Lain-lain 1,880,399,855 1,990,768,009 Others 45,054,092,711 51,640,843,282

Lihat Catatan 26d untuk rincian transaksi dan saldo dengan pihak berelasi.

Refer to Note 26d for details of related party transactions and balances.

23. LAIN-LAIN 23. OTHERS

Akun ini terdiri dari beban kegiatan perantara perdagangan efek dan lain-lain, dengan rincian sebagai berikut:

This account represents brokerage expense and others, with the following details:

2018 2017

Beban kegiatan perantara perdagangan efek 2,862,282,114 1,887,592,043 Brokerage expenses Lain-lain 2,482,684,916 2,297,578,783 Others 5,344,967,030 4,185,170,826

24. LAIN-LAIN – BERSIH 24. OTHERS – NET

Akun ini terdiri dari success fee, beban pajak final, dan beban atas jasa manajemen dan penasehat keuangan - lain, dengan rincian sebagai berikut:

This account represents success fee, final tax expense, and management and advisory expense - other, with the following details:

2018 2017

Beban pajak final (4,613,244,196) (4,430,423,109) Final tax expenses Lain-lain - bersih 722,274,768 (2,569,503,210) Others - net (3,890,969,428) (6,999,926,319)

Page 52: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/42 - Schedule

25. SALDO LABA 25. RETAINED EARNING

Perusahaan telah membentuk cadangan wajib sejumlah Rp 12.000.000.000 di tahun 2018 dan 2017 sesuai dengan UU No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas.

The Company maintained a legal reserve of Rp 12,000,000,000 in 2018 and 2017, respectively in accordance with the UU No. 40, 2007 pertaining to limited company.

Peraturan tersebut mengharuskan Perusahaan untuk membuat cadangan wajib paling sedikit sebesar 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh, meskipun peraturan tersebut tidak menyebutkan secara spesifik mengenai periode pembentukan cadangan tersebut.

This law requires the company to set up a minimum general legal reserve amounting to 20% of their issued and paid up capital, although the law does not specify the period for establishing this reserve.

Jumlah cadangan wajib adalah sebesar 19,81%

dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017.

The legal reserve is 19.81% of the issued and paid up capital as at 31 December 2018 and 2017.

26. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI 26. RELATED PARTY INFORMATION

Dalam transaksi dengan pihak berelasi, Perusahaan tidak menetapkan kebijakan harga dan syarat yang berbeda dengan transaksi dengan pihak ketiga. Sedangkan untuk jasa manajemen dan penasehat keuangan, Perusahaan mencatat dan mengakui pendapatannya sesuai dengan tarif yang disepakati bersama.

In related party transaction, the Company does not implement different price and requirement policy with transaction with third parties. Whilst, for the management and advisory fee, the Company has recorded and recognised the revenue based on the tariff agreed by both parties.

Pihak yang mempunyai hubungan yang berelasi adalah sebagai berikut:

Related parties are as follow:

No.

Pihak yang berelasi/ Related parties

Sifat hubungan berelasi/Nature of relationship

1. JPMorgan Chase Bank N.A – Indonesia Branch

Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/Owned by the same ultimate shareholder

2. J.P. Morgan Securities

(Asia Pacific) Ltd., Hong Kong Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/

Owned by the same ultimate shareholder

3. J.P. Morgan Securities (SEA) Ltd. Singapore .

Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/ Owned by the same ultimate shareholder

4. J.P. Morgan Chase Bank – Hong Kong Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/

Owned by the same ultimate shareholder

5. J.P. Morgan Chase Bank – Singapore

Branch Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/

Owned by the same ultimate shareholder

6. J.P. Morgan Securities Japan Co., Ltd. Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/

Owned by the same ultimate shareholder

7. Dewan Komisaris dan Direksi/Board of Commissioners and Directors

Manajemen kunci/Key management personnel

Page 53: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/43 - Schedule

26. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI (lanjutan)

26. RELATED PARTY INFORMATION (continued)

a. Aset a. Assets

2018 2017 Kas dan setara kas Cash and cash equivalents

- JPMorgan Chase Bank, N.A. - Cabang JPMorgan Chase Bank, -

Indonesia 321,516,647,583 117,386,316,518 N.A. - Indonesia Branch Piutang nasabah Receivable from customers - J.P. Morgan Securities J.P. Morgan Securities - (Asia Pacific) Ltd., (Asia Pacific) Ltd., Hong Kong 317,922,259,040 227,751,203,095 Hong Kong Piutang lain-lain Other receivables - J.P. Morgan Chase Bank, J.P. Morgan Chase Bank - Hong Kong - 11,007,750,000 Hong Kong - J.P. Morgan J.P. Morgan - Securities (SEA) Ltd. Securities (SEA) Ltd. Singapore 2,456,407,446 - Singapore Jumlah aset dengan Total assets with pihak yang berelasi 641,895,314,069 356,145,269,613 related parties Persentase terhadap jumlah aset 54.18% 31.72% Percentage to total assets

b. Liabilitas b. Liabilities 2018 2017

Utang nasabah Payable to customers - J.P. Morgan Securities J.P. Morgan Securities - (Asia Pacific) Ltd., (Asia Pacific) Ltd., Hong Kong 53,339,891,354 64,160,555,196 Hong Kong

Jumlah liabilitas dengan Total liabilities with pihak yang berelasi 53,339,891,354 64,160,555,196 related party

Persentase terhadap Percentage to jumlah liabilitas 13.97% 17.97% total liabilities

c. Pendapatan usaha c. Operating revenue

2018 2017 Pendapatan kegiatan perantara perdagangan efek Brokerage commission - J.P. Morgan Securities J.P. Morgan Securities - (Asia Pacific) Ltd., (Asia Pacific) Ltd., Hong Kong 53,411,747,937 40,047,549,199 Hong Kong

Page 54: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/44 - Schedule

26. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI

(lanjutan) 26. RELATED PARTY INFORMATION

(continued)

c. Pendapatan usaha (lanjutan) c. Operating revenue (continued)

2018 2017 Jasa manajemen dan Management and penasehat keuangan advisory fee - J.P. Morgan Securities J.P. Morgan Securities - Japan Co., Ltd. 8,577,984,100 - Japan Co., Ltd. - J.P. Morgan J.P. Morgan - Securities (SEA) Ltd., Securities (SEA) Ltd. Singapore 3,866,222,671 14,439,637,512 Singapore - J.P. Morgan Securities J.P. Morgan Securities - (Asia Pacific) Ltd., (Asia Pacific) Ltd., Hong Kong 40,029,960 27,435,507,899 Hong Kong - J.P. Morgan Chase Bank - J.P. Morgan Chase Bank - Hong Kong - 11,007,750,000 - Hong Kong - J.P. Morgan Chase Bank - J.P. Morgan Chase Bank - Cabang Singapura - 139,749,480 - Singapore Branch

12,484,236,731 53,022,644,891

Jumlah pendapatan usaha dengan pihak Total operating revenue yang berelasi 65,895,984,668 93,070,194,090 with related parties Persentase terhadap jumlah Percentage to total pendapatan usaha 83.34% 82.84% operating revenue

d. Beban usaha d. Operating expenses 2018 2017

Beban manajemen kunci Key Management Expenses - Gaji dan imbalan karyawan Salaries and other short-term

jangka pendek lainnya 14,922,586,799 18,922,934,181 employee benefits - - Imbalan pasca kerja 2,298,458,267 2,297,049,115 Post-employement benefits - - Pembayaran berbasis

saham 1,856,795,270 4,987,940,064 Share-based payments - Jumlah beban usaha dari Total operating expenses pihak yang berelasi 19,077,840,336 26,207,923,360 from related parties Persentase terhadap Percentage to total jumlah beban usaha 29.68% 37.45% operating expenses

Page 55: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/45 - Schedule

27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT

Aktivitas Perusahaan mengandung berbagai macam risiko-risiko keuangan terutama risiko likuiditas, risiko kredit, risiko suku bunga dan risiko nilai tukar mata uang asing. Secara keseluruhan, program manajemen risiko keuangan Perusahaan terfokus untuk menghadapi ketidakpastian pasar uang dan meminimalisasi potensi kerugian yang berdampak pada kinerja keuangan Perusahaan.

The Company’s activities are exposed to a variety of financial risks particularly liquidity risk, credit risk, interest rate risk and foreign exchange risk. The Company’s overall risk management program focuses to mitigate the volatility of financial markets and to minimise potential adverse effects on the Company’s financial performance.

(i) Risiko likuiditas (i) Liquidity risk Risiko likuiditas merupakan risiko dimana

Perusahaan tidak memiliki sumber keuangan yang mencukupi untuk memenuhi liabilitasnya yang telah jatuh tempo.

Liquidity risk is the risk whereby the Company does not have sufficient financial resources to discharge its matured liabilities.

Perusahaan menyiapkan proyeksi arus kas

harian. Perusahaan harus memastikan bahwa kekurangan proyeksi kas bersih dapat ditutupi oleh fasilitas kredit yang tersedia dari lembaga keuangan yang berelasi.

The Company prepares a daily cashflow projection. The Company ensures that any projected net cash shortage can be covered by credit facilities available from related party financial institutions.

Perusahaan harus menyebar profil pinjaman

untuk mencegah terjadinya pinjaman dalam jumlah besar yang jatuh tempo dalam waktu yang sama.

The Company spreads borrowing profiles so as to avoid having large amounts of borrowings maturing in the same period.

Tabel jatuh tempo berikut ini menyajikan

informasi mengenai perkiraan jatuh tempo dari liabilitas sesuai kontrak menjadi arus kas yang undiscounted pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017.

The maturity tables below provide information about maturities on contractual undiscounted cash flows of liabilities on 31 December 2018 and 2017.

31 Desember/December 2018

(dalam jutaan Rupiah/in millions of Rupiah)

Kurang dari satu bulan/ Less than one month

1 - 6 bulan/ months

6-12 bulan/ months

Lebih dari 1 tahun/

Over 1 year

Tidak mempunyai

kontrak jatuh tempo/No

contractual maturity

Jumlah/ Total

LIABILITAS LIABILITIES Utang pada lembaga Payable to clearing kliring dan penjaminan 292,211 - - - - 292,211 house and guarantee Utang nasabah Payable to customers Pihak berelasi 53,340 - - - - 53,340 Related parties Biaya yang masih harus dibayar 495 1,241 7,083 1,284 - 10,103 Accrued expenses Liabilitas lain-lain 5,403 - - - - 5,403 Other liabilities

Jumlah 351,449 1,241 7,083 1,284 - 361,057 Total

Page 56: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/46 - Schedule

27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

(i) Risiko likuiditas (lanjutan) (i) Liquidity risk (continued) 31 Desember/December 2017

(dalam jutaan Rupiah/in millions of Rupiah)

Kurang dari satu bulan/ Less than one month

1 - 6 bulan/ months

6-12 bulan/ months

Lebih dari 1 tahun/

Over 1 year

Tidak mempunyai

kontrak jatuh tempo/No

contractual maturity

Jumlah/ Total

LIABILITAS LIABILITIES Utang pada lembaga Payable to clearing kliring dan penjaminan 204,431 - - - - 204,431 house and guarantee

Utang nasabah Payable to customers Pihak berelasi 64,161 - - - - 64,161 Related parties Pihak ketiga 43,161 - - - - 43,161 Third parties Biaya yang masih harus dibayar 612 1,543 11,209 1,196 - 14,560 Accrued expenses Liabilitas lain-lain 4,300 - - - - 4,300 Other liabilities

Jumlah 316,665 1,543 11,209 1,196 - 330,613 Total

(ii) Risiko kredit (ii) Credit risk

Risiko kredit adalah risiko kerugian

keuangan yang dikaitkan dengan kemungkinan satu pihak (counterparty) tidak dapat memenuhi liabilitas kontraktualnya (default). Default tersebut dapat menimbulkan kerugian baik secara keseluruhan maupun sebagian dari pihak tersebut.

Credit risk is the risk of financial loss associated with the possibility that a counterparty may default on its contractual obligations. Default may trigger a total or partial loss of any amount due from the counterparty.

Risiko kredit timbul dari giro, deposito jangka pendek, piutang pada lembaga kliring dan penjaminan, piutang nasabah, piutang lain-lain, dan aset lain-lain. Nilai tercatat aset keuangan Perusahaan yang terdapat pada laporan posisi keuangan mencerminkan eksposur risiko kredit maksimum.

Credit risk arises from current account, short-term time deposits, account receivable from clearing house and guarantee institution, receivable from customers, other receivables, and other assets. The carrying amount of financial assets in the Company’s statement of financial position represents maximum credit risk exposure.

Dalam aktivitas perantara pedagang efek, potensi kerugian terdapat pada risiko penyelesaian (settlement risk).

In the case of broking activity, the potential loss is on the settlement risk.

Perusahaan telah menyiapkan kebijakan manajemen risiko kredit dan tool yang diperlukan termasuk kebijakan persetujuan kredit, analisa counterparty, penetapan limit, pengawasan dan pelaporan eksposur atas limit.

The Company set up credit risk management policies and tools that include credit authorisation policy, counterparty assessment, limit setting, monitoring and reporting of limits exposure.

Tabel-tabel berikut mengikhtisarkan jumlah risiko kredit atas aset keuangan yang dimiliki Perusahaan.

The following tables summarise the amount of credit risk derived from the Company’s financial assets.

Eksposur maksimum risiko kredit terhadap aset keuangan tanpa memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:

Maximum exposures of credit risk before taking into account collateral held and other credit support as at 31 December 2018 and 2017 are as follow:

Page 57: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/47 - Schedule

27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

(ii) Risiko kredit (lanjutan) (ii) Credit risk (continued)

31 Desember/

December 2018 (dalam jutaan Rupiah/ in millions of Rupiah)

31 Desember/ December 2017

(dalam jutaan Rupiah/ in millions of Rupiah)

Kas dan setara kas 718,067 762,920 Cash and cash equivalents Receivable from Piutang pada lembaga kliring clearing house and dan penjaminan 113,514 13,131 guarantee institution Piutang nasabah Receivable from customers Pihak berelasi 317,922 227,751 Related party Pihak ketiga 15,685 84,819 Third parties Piutang lain-lain 2,457 13,769 Other receivables Aset lain-lain 735 729 Other assets 1,168,380 1,103,119

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, eksposur risiko kredit atas aset keuangan terbagi atas:

As at 31 December 2018 and 2017, credit risk exposure relating to financial assets are divided as follows:

31 Desember/December 2018

(dalam jutaan Rupiah/in millions of Rupiah) Belum jatuh

tempo atau tidak

mengalami penurunan nilai/Neither past due nor

impaired

Telah jatuh tempo tetapi

tidak mengalami penurunan

nilai/ Past due but not impaired

Mengalami penurunan nilai/

Impaired

Jumlah/ Total

Kas dan setara kas 718,067 - - 718,067 Cash and cash equivalents Receivable from

Piutang pada lembaga kliring clearing house and dan penjaminan 113,514 - - 113,514 guarantee institution Piutang nasabah Receivable from customers Pihak berelasi 317,922 - - 317,922 Related party Pihak ketiga 15,685 - - 15,685 Third parties Piutang lain-lain 2,457 - - 2,457 Other receivables Aset lain-lain 735 - - 735 Other assets Dikurangi: Less: : Cadangan kerugian Allowance for penurunan nilai - - - - impairment losses 1,168,380 - - 1,168,380

31 Desember/December 2017

(dalam jutaan Rupiah/in millions of Rupiah) Belum jatuh

tempo atau tidak

mengalami penurunan nilai/Neither past due nor

impaired

Telah jatuh tempo tetapi

tidak mengalami penurunan

nilai/ Past due but not impaired

Mengalami penurunan nilai/

Impaired

Jumlah/ Total

Kas dan setara kas 762,920 - - 762,920 Cash and cash equivalents Receivable from

Piutang pada lembaga kliring clearing house and dan penjaminan 13,131 - - 13,131 guarantee institution Piutang nasabah Receivable from customers Pihak berelasi 227,751 - - 227,751 Related party Pihak ketiga 84,819 - - 84,819 Third parties Piutang lain-lain 13,769 - - 13,769 Other receivables Aset lain-lain 729 - - 729 Other assets Dikurangi: Less: : Cadangan kerugian Allowance for penurunan nilai - - - - impairment losses 1,103,119 - - 1,103,119

Page 58: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/48 - Schedule

27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

(ii) Risiko kredit (lanjutan) (ii) Credit risk (continued)

Giro dan deposito jangka pendek ditempatkan

pada bank-bank yang memiliki reputasi yang baik.

Current accounts and short-term time deposits are placed in good reputable banks.

Seluruh piutang pada lembaga kliring dan

penjaminan dan piutang nasabah selama masa kontrak berjalan belum pernah menunggak dalam pembayaran.

Amount due from clearing house and guarantee institution and amounts due from customers during their contracts tenure have never been overdue in payment installment.

(iii) Risiko tingkat bunga (iii) Interest rate risk Risiko tingkat bunga arus kas adalah risiko

dimana arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Risiko nilai wajar suku bunga adalah risiko dimana nilai dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Perusahaan tidak memiliki eksposur terhadap fluktuasi tingkat suku bunga pasar yang berlaku atas risiko tingkat bunga arus kas karena seluruh aset dan liabilitas keuangan tidak dikenakan biaya atau dikenakan suku bunga tetap.

Cash flow interest rate risk is the risk that the future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. Fair value interest risk is the risk that the value of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Company did not have an exposure to the effects of fluctuations in the prevailing levels of interest rates on cash flow risks since all of financial assets and liabilities are charged with non interest bearing or fixed interest rate.

Tabel di bawah ini menyajikan aset dan

liabilitas keuangan Perusahaan yang menghasilkan bunga pada nilai tercatat, yang dikategorikan menurut mana yang terlebih dahulu antara tanggal perubahan bunga secara kontraktual atau tanggal jatuh tempo:

The table below summarises the Company’s financial earning assets and financial bearing liabilities at carrying amounts, categorised by the earlier of contractual repricing interest or maturity date:

31 Desember/December 2018

(dalam jutaan Rupiah/in millions of Rupiah) Variabel suku bunga/interest rate variables

Kurang dari 1 bulan/

Less than 1 month

1 - 6 bulan/ months

6 - 12 bulan/ Months

Lebih dari 12 bulan/ Over

than 12 months

Tidak dikenakan

bunga/ No interest

rate charges

Jumlah/ Total

ASET ASSETS Cash and cash Kas dan setara kas 718,067 - - - - 718,067 equivalents Receivable from Piutang pada lembaga clearing house and Kliring dan penjaminan - - - - 113,514 113,514 guarantee institution Receivable from Piutang nasabah customers Pihak berelasi - - - - 317,922 317,922 Related party Pihak ketiga - - - - 15,685 15,685 Third parties Piutang lain-lain - - - - 2,457 2,457 Other receivables Aset lain-lain - - - - 735 735 Other assets Total Jumlah aset keuangan 718,067 - - - 450,313 1,168,380 financial assets

Page 59: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/49 - Schedule

27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

(iii) Risiko tingkat bunga (lanjutan) (iii) Interest rate risk (continued)

Tabel di bawah ini menyajikan aset dan

liabilitas keuangan Perusahaan yang menghasilkan bunga pada nilai tercatat, yang dikategorikan menurut mana yang terlebih dahulu antara tanggal perubahan bunga secara kontraktual atau tanggal jatuh tempo: (lanjutan)

The table below summarises the Company’s financial earning assets and financial bearing liabilities at carrying amounts, categorised by the earlier of contractual repricing interest or maturity date: (continued)

31 Desember/December 2018 (lanjutan/continued) (dalam jutaan Rupiah/in millions of Rupiah)

Variabel suku bunga/interest rate variables

Kurang dari 1 bulan/

Less than 1 month

1 - 6 bulan/ months

6 - 12 bulan/ Months

Lebih dari 12 bulan/ Over

than 12 months

Tidak dikenakan

bunga/ No interest

rate charges

Jumlah/ Total

LIABILITAS LIABILITIES Utang pada Payable to lembaga kliring clearing house and dan penjaminan - - - - 292,211 292,211 guarantee institution

Utang nasabah Payable to customers Pihak berelasi - - - - 53,340 53,340 Related party Pihak ketiga - - - - - - Third parties

Liabilitas lain-lain - - - - 5,403 5,403 Other liabilities Biaya yang masih harus dibayar - - - - 10,103 10,103 Accrued expenses Jumlah liabilitas Total financial keuangan - - - - 361,057 361,057 liabilities Bersih 718,067 - - - 89,256 807,323 Net

31 Desember/December 2017

(dalam jutaan Rupiah/in millions of Rupiah) Variabel suku bunga/interest rate variables

Kurang dari 1 bulan/

Less than 1 month

1 - 6 bulan/ months

6 - 12 bulan/ Months

Lebih dari 12 bulan/ Over

than 12 months

Tidak dikenakan

bunga/ No interest

rate charges

Jumlah/ Total

ASET ASSETS Cash and cash Kas dan setara kas 762,920 - - - - 762,920 equivalents Receivable from Piutang pada lembaga clearing house and Kliring dan penjaminan - - - - 13,131 13,131 guarantee institution Receivable from Piutang nasabah customers Pihak berelasi - - - - 227,751 227,751 Related party Pihak ketiga - - - - 84,819 84,819 Third parties Piutang lain-lain - - - 2,761 11,008 13,769 Other receivables Aset lain-lain - - - - 729 729 Other assets Total Jumlah aset keuangan 762,920 - - 2,761 337,438 1,103,119 financial assets

LIABILITAS LIABILITIES Utang pada Payable to lembaga kliring clearing house and dan penjaminan - - - - 204,431 204,431 guarantee institution

Utang nasabah Payable to customers Pihak berelasi - - - - 64,161 64,161 Related party Pihak ketiga - - - - 43,161 43,161 Third parties

Liabilitas lain-lain - - - - 4,300 4,300 Other liabilities Biaya yang masih harus dibayar - - - - 14,560 14,560 Accrued expenses Jumlah liabilitas Total financial keuangan - - - - 330,613 330,613 liabilities Bersih 762,920 - - 2,761 6,825 772,506 Net

Page 60: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/50 - Schedule

27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

(iii) Risiko tingkat bunga (lanjutan) (iii) Interest rate risk (continued)

Tabel berikut ini mengikhtisarkan rentang suku bunga efektif untuk masing-masing instrumen keuangan.

The following table summarises a range of effective interest rates for each financial instrument.

2018

Kisaran suku bunga/

Interest rate range

2017

Kisaran suku bunga/

Interest rate range

Aset Assets Kas dan setara kas 2.00% - 3.00% 3.00% - 4.00% Cash and cash equivalents Setoran jaminan pada lembaga Security deposit from clearing

kliring dan penjaminan 5.00% - 6.00% 5.00% - 6.00% house and guarantee Piutang lain-lain Other receivable - Pinjaman karyawan - 5.00% - 6.00% Employee loans -

Sensitivitas terhadap laba/rugi bersih Sensitivity to net income/loss

Tabel di bawah ini mengikhtisarkan sensitivitas laba bersih Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 atas perubahan tingkat suku bunga:

The table below shows the sensitivity of the Company’s net income to movement in interest rates as at 31 December 2018 and 2017:

31 Desember/December 2018

Peningkatan/ Increased by

50 bps

Penurunan/ Decreased by

50 bps

Pengaruh terhadap kenaikan/ 3,845,269,085 (3,845,269,085) Impact to increase/ (penurunan) laba bersih (decrease) net income

31 Desember/December 2017

Peningkatan/ Increased by

50 bps

Penurunan/ Decreased by

50 bps

Pengaruh terhadap kenaikan/ 3,221,163,403 (3,221,163,403) Impact to increase/ (penurunan) laba bersih (decrease) net income

Proyeksi di atas mengasumsikan bahwa tingkat suku bunga bergerak pada jumlah yang sama, sehingga tidak mencerminkan pengaruh potensial laba atas perubahan beberapa tingkat suku bunga sementara yang lainnya tidak berubah. Proyeksi juga mengasumsikan bahwa seluruh variabel lainnya adalah konstan dan berdasarkan tanggal pelaporan yang konstan serta seluruh posisi hingga jatuh tempo.

The projection assumes that interest rates of all maturities move by the same amount and, therefore do not reflect the potential impact on profit of some rates changing while others remain unchanged. The projections also assume that all other variables are held constant and are based on a constant reporting date position and that all positions run to maturity.

(iv) Risiko nilai tukar mata uang asing (iv) Foreign exchange risk

Dalam aktivitas operasionalnya, Perusahaan

melakukan transaksi dengan beberapa entitas luar negeri dan mengandung risiko nilai tukar yang berasal dari Dolar Amerika Serikat.

In its operational activity, the Company conducts transactions with several overseas entities and is exposed to foreign exchange risk arising from United States Dollar.

Page 61: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/51 - Schedule

27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

(iv) Risiko nilai tukar mata uang asing (lanjutan)

(iv) Foreign exchange risk (continued)

Manajemen telah menetapkan Kebijakan

Manajemen Nilai Tukar dimana kebijakan umumnya adalah untuk melindungi (hedge) seluruh eksposur nilai tukar mata uang.

Management has set up a Foreign Exchange Management Policy whereas the general policy is to hedge all foreign exchange exposures.

Seluruh eksposur nilai tukar mata uang

yang berasal dari perdagangan dengan nasabah yang bernilai di atas USD 10.000 harus dilakukan square back to back. Divisi Finance harus memastikan bahwa total eksposur inter-day dan intra-day dari seluruh mata uang tidak boleh melebihi USD 100.000 atau nilai yang setara dengan itu. Batas penghentian kerugian (stop loss limit) harian untuk seluruh mata uang juga tidak boleh melebihi USD 2.500 atau nilai yang setara dengan itu yang harus disetujui Group Finance. Direktur Perusahaan serta Group Finance akan menerima pemberitahuan untuk setiap kerugian intra-day yang melebihi USD 10.000 atau nilai yang setara dengan itu.

All foreign exchange exposures from clients’ trades above USD 10,000 shall be squared back to back. Finance Division must ensure that the total inter-day and intra-day exposures of all currencies should not exceed USD 100,000 or its equivalent. The daily stop loss limit for any currency exposure shall not exceed USD 2,500 or its equivalent as approved by Group Finance. The Company’s Director and Group Finance will be notified on intra-day losses exceeding USD 10,000 or its equivalent.

a. Dalam mata uang asal a. In original currency

2018 2017

Dolar AS US Dollar Aset Assets Kas dan setara kas 7,788,127 6,898,315 Cash and cash equivalents Piutang lain-lain 168,918 812,500 Other receivables Jumlah aset 7,957,045 7,710,815 Total assets Liabilitas Liabilities Biaya yang masih harus dibayar (363,894) (791,056) Accrued expenses Jumlah liabilitas (363,894) (791,056) Total liabilities Aset bersih 7,593,151 6,919,759 Net assets

b. Sensitivitas terhadap laba/rugi bersih b. Sensitivity to net income/loss

Tabel di bawah ini mengikhtisarkan sensitivitas laba bersih Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 atas perubahan nilai tukar mata uang asing terhadap Rupiah yaitu:

The table below shows the sensitivity of the Company’s net income to movement in foreign exchange rates against the Rupiah as at 31 December 2018 and 2017:

31 Desember/December 2018

Peningkatan/

Increased by 5% Penurunan/

Decreased by 5%

Pengaruh terhadap kenaikan / Impact to increase/ (penurunan) laba bersih 5,497,820,982 (5,497,820,982) (decrease) net income

Page 62: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/52 - Schedule

27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

(iv) Risiko nilai tukar mata uang asing (lanjutan)

(iv) Foreign exchange risk (continued)

b. Sensitivitas terhadap laba/rugi bersih (lanjutan)

b. Sensitivity to net income/loss (continued)

Tabel di bawah ini mengikhtisarkan sensitivitas laba bersih Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 atas perubahan nilai tukar mata uang asing terhadap Rupiah yaitu (lanjutan):

The table below shows the sensitivity of the Company’s net income to movement in foreign exchange rates against the Rupiah as at 31 December 2018 and 2017 (continued):

31 Desember/December 2017

Peningkatan/

Increased by 5% Penurunan/

Decreased by 5%

Pengaruh terhadap kenaikan / Impact to increase/ (penurunan) laba bersih 4,687,444,747 (4,687,444,747) (decrease) net income

(v) Risiko harga pasar (v) Market price risk

Perusahaan terpengaruh terhadap risiko

harga efek-efek karena investasi ekuitas yang dimiliki Perusahaan.

The Company is exposed to securities price risk because of equity investments held by the Company.

Tabel di bawah ini mengikhtisarkan sensitivitas laba bersih Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 atas perubahan nilai efek:

The table below shows the sensitivity of the Company’s net income to movement in price of securities as at 31 December 2018 and 2017:

31 Desember/December 2018

Peningkatan/

Increased by 5% Penurunan/

Decreased by 5%

Pengaruh terhadap kenaikan/ Impact to increase/ (penurunan) laba bersih 8,219,185 (8,219,185) (decrease) net income 31 Desember/December 2017

Peningkatan/

Increased by 5% Penurunan/

Decreased by 5%

Pengaruh terhadap kenaikan/ Impact to increase/ (penurunan) laba bersih 13,357,622 (13,257,622) (decrease) net income

(vi) Nilai wajar instrumen keuangan (vi) Fair value of financial instruments

Aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar menggunakan hierarki nilai wajar sebagai berikut:

Financial assets and liabilities measured at fair value use the following fair value hierarchy of:

a) Tingkat 1 Harga kuotasian (tidak disesuaikan)

dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik;

a) Level 1 Quoted prices (unadjusted) in active

markets for identical assets or liabilities;

Page 63: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/53 - Schedule

27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

(vi) Nilai wajar instrumen keuangan (lanjutan) (vi) Fair value of financial instruments (continued)

b) Tingkat 2 Input diluar harga kuotasian yang

termasuk dalam Tingkat 1, yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) maupun tidak langsung (misalnya derivasi harga); dan

b) Level 2 Inputs other than quoted prices

included within Level 1 that are observable for the assets or liabilities, either directly (that is, as prices) or indirectly (that is, derived from prices); and

c) Tingkat 3 Input untuk aset atau liabilitas yang

bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).

c) Level 3 Inputs for the assets or liabilities that

are not based on observable market data (unobservable inputs).

Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar dari instrumen keuangan yang di laporan posisi keuangan disajikan pada nilai wajarnya:

The table below represents carrying amounts and estimated fair value of the financial instruments that are presented at their fair value in the financial position:

31 Desember/December 2018

dalam jutaan Rupiah/in millions of Rupiah

Nilai tercatat/

Carrying value Tingkat 1/

Level 1 Tingkat 2/

Level 2

Tingkat 3/

Level 3 Nilai wajar/ Fair value

Kustodian Sentral Indonesian Central Efek Indonesia 300 - - 300 300 Security Depository Penyertaan saham 195 - - 195 195 Investment in stock exchange Portofolio efek 164 164 - - 164 Marketable securities

659 164 - 495 659

31 Desember/December 2017 dalam jutaan Rupiah/in millions of Rupiah

Nilai tercatat/

Carrying value Tingkat 1/

Level 1 Tingkat 2/

Level 2

Tingkat 3/

Level 3 Nilai wajar/ Fair value

Kustodian Sentral Indonesian Central Efek Indonesia 300 - - 300 300 Security Depository Penyertaan saham 195 - - 195 195 Investment in stock exchange Portofolio efek 267 267 - - 267 Marketable securities

762 267 - 495 762

Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar dari instrumen keuangan yang di laporan posisi keuangan tidak disajikan pada nilai wajarnya:

The table below represents carrying amounts and estimated fair value of the financial instruments that are not presented at their fair value in the financial position:

2018

(dalam jutaan Rupiah/ in millions of Rupiah)

2017 (dalam jutaan Rupiah/ in millions of Rupiah)

Nilai tercatat/ Carrying value

Nilai wajar/ Fair value

Nilai tercatat/ Carrying value

Nilai wajar/ Fair value

Aset keuangan Financial assets Cash and cash Kas dan setara kas 718,067 718,067 762,920 762,920 equivalents Piutang pada lembaga kliring Receivable from clearing dan penjaminan 113,514 113,514 13,131 13,131 and guarantee institution Receivables from Piutang nasabah customers Pihak berelasi 317,922 317,922 227,751 227,751 Related party Pihak ketiga 15,685 15,685 84,819 84,819 Third parties Piutang lain-lain 2,457 2,457 13,769 13,769 Other receivables Aset lain-lain 735 735 729 729 Other assets 1,168,380 1,168,380 1,103,119 1,103,119

Page 64: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/54 - Schedule

27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

(vi) Nilai wajar instrumen keuangan (lanjutan)

(vi) Fair value of financial instrument (continued)

Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar dari instrumen keuangan yang di laporan posisi keuangan tidak disajikan pada nilai wajarnya: (lanjutan)

The table below represents carrying amounts and estimated fair value of the financial instruments that are not presented at their fair value in the financial position: (continued)

2018

(dalam jutaan Rupiah/ in millions of Rupiah)

2017 (dalam jutaan Rupiah/ in millions of Rupiah)

Nilai tercatat/ Carrying value

Nilai wajar/ Fair value

Nilai tercatat/ Carrying value

Nilai wajar/ Fair value

Liabilitas keuangan Financial liabilities Utang pada lembaga Payable to clearing and kliring dan penjaminan 292,211 292,211 204,431 204,431 guarantee institution Utang nasabah Payable to customers Pihak berelasi 53,340 53,340 64,161 64,161 Related parties Pihak ketiga - - 43,161 43,161 Third parties Biaya yang masih harus dibayar 10,103 10,103 14,560 14,560 Accrued expenses Liabilitas lain-lain 5,403 5,403 4,300 4,300 Other liabilities

361,057 361,057 330,613 330,613

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, nilai tercatat dari instrumen keuangan Perusahaan memiliki nilai yang hampir sama dengan nilai wajarnya karena memiliki jangka waktu yang pendek.

As at 31 December 2018 and 2017, the carrying value of the Company’s financial instrument represent their approximate fair value due to short term period.

Metode-metode dan asumsi-asumsi di bawah ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk masing-masing kelas instrumen keuangan:

The following methods and assumptions are used to estimate the fair value of each class of financial instruments:

(i) Nilai tercatat dari kas dan setara kas,

piutang pada lembaga kliring dan penjaminan, piutang nasabah, piutang lain-lain, dan aset lain-lain adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar karena instrumen keuangan tersebut memiliki jangka waktu jatuh tempo yang singkat. (tingkat 2 – hierarki nilai wajar kecuali kas dan setara kas – tingkat 1 – hierarki nilai wajar).

(i) The carrying amount of cash and cash equivalents, receivable from clearing and guarantee institution, receivables from customers, other receivables, and other assets is a reasonable approximation of its fair value due to short-term maturities of these financial instruments. (level 2 – fair value hierarchy except cash and cash equivalents – level 1 – fair value hierarchy).

(ii) Estimasi nilai wajar utang pada

lembaga kliring dan penjaminan, utang nasabah, biaya masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain adalah sebesar jumlah yang harus dibayarkan. Nilai tercatatnya mendekati sebesar nilai wajarnya.

(ii) The estimated fair values of payable to clearing and guarantee institution, payable to customers, accrued expenses and other liabilities, is the amount repayable on demand. Its carrying value approximates its fair value.

Page 65: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/55 - Schedule

27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

(vii) Saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan

(vii) Offsetting financial assets and financial liabilities

(a) Aset keuangan (a) Financial assets

Aset keuangan berikut ini tunduk kepada

saling hapus, dimana piutang dan utang nasabah yang terjadi dari transaksi perdagangan efek dalam pasar reguler dicatat secara net untuk setiap nasabah yang penyelesaiannya jatuh tempo pada hari yang sama.

The following financial assets are subject to offsetting, where receivable from and payable to customers arising from share trading transactions conducted on regular market which recorded on a net basis for each customer with settlement due on the same day.

Jumlah bruto aset keuangan yang diakui/

Gross amounts of recognized financial

assets

Jumlah bruto liabilitas keuangan yang diakui disalinghapuskan di

laporan posisi keuangan/

Gross amounts of recognised financial

liabilities set off in the statement of financial

position

Jumlah neto aset keuangan yang

disajikan di laporan posisi keuangan/ Net amounts of financial assets presented in the

statement of financial position

31 Desember 2018 31 December 2018 (dalam jutaan Rupiah) (in millions of Rupiah) Piutang pada Lembaga Receivable from

Kliring dan Clearing and Penjaminan 149,289 (136,552) 12,737 Guarantee Institution Receivable from Piutang nasabah 434,542 (100,935) 333,607 customers Total 583,831 (237,487) 346,344 Total

Jumlah bruto aset keuangan yang diakui/

Gross amounts of recognized financial

assets

Jumlah bruto liabilitas keuangan yang diakui disalinghapuskan di

laporan posisi keuangan/

Gross amounts of recognised financial

liabilities set off in the statement of financial

position

Jumlah neto aset keuangan yang

disajikan di laporan posisi keuangan/ Net amounts of financial assets presented in the

statement of financial position

31 Desember 2017 31 December 2017

(dalam jutaan Rupiah) (in millions of Rupiah) Piutang pada Lembaga Receivable from Kliring dan Clearing and Penjaminan 125,733 (125,733) - Guarantee Institution Receivable from Piutang nasabah 364,421 (51,851) 312,570 customers Total 490,154 (177,584) 312,570 Total

(b) Liabilitas keuangan (b) Financial liabilities

Liabilitas keuangan berikut ini tunduk

kepada saling hapus, dimana piutang dan utang nasabah yang terjadi dari transaksi perdagangan efek dalam pasar reguler dicatat secara neto untuk setiap nasabah yang penyelesaiannya jatuh tempo pada hari yang sama.

The following financial assets are subject to offsetting, where receivable from and payable to customers arising from share trading transactions conducted on regular market which recorded on a net basis for each customer with settlement due on the same day.

Page 66: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/56 - Schedule

27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

(vii) Saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan (lanjutan)

(vii) Offsetting financial assets and financial liabilities (continued)

(b) Liabilitas keuangan (lanjutan) (b) Financial liabilities (continued)

Jumlah bruto liabilitas keuangan yang diakui/

Gross amounts of recognized financial

liabilities

Jumlah bruto aset keuangan yang diakui disalinghapuskan di

laporan posisi keuangan/

Gross amounts of recognised financial assets set off in the

statement of financial position

Jumlah neto liabilitas keuangan yang

disajikan di laporan posisi keuangan/ Net amounts of

financial liabilities presented in the

statement of financial position

31 Desember 2018 31 December 2018 (dalam jutaan Rupiah) (in millions of Rupiah) Utang pada lembaga Payable to clearing kliring dan house and guarantee penjaminan 428,763 (136,552) 292,211 institution Utang nasabah 154,275 (100,935) 53,340 Payable to customers Total 583,038 (237,487) 345,551 Total

Jumlah bruto liabilitas keuangan yang diakui/

Gross amounts of recognized financial

liabilities

Jumlah bruto aset keuangan yang diakui disalinghapuskan di

laporan posisi keuangan/

Gross amounts of recognised financial assets set off in the

statement of financial position

Jumlah neto liabilitas keuangan yang

disajikan di laporan posisi keuangan/ Net amounts of

financial liabilities presented in the

statement of financial position

31 Desember 2017 31 December 2017 (dalam jutaan Rupiah) (in millions of Rupiah) Utang pada lembaga Payable to clearing kliring dan house and guarantee penjaminan 330,164 (125,733) 204,431 institution Utang nasabah 159,173 (51,851) 107,322 Payable to customers Total 489,337 (177,584) 311,753 Total

28. MANAJEMEN RISIKO PERMODALAN 28. CAPITAL RISK MANAGEMENT Tujuan Perusahaan dalam pengelolaan

permodalan adalah untuk mempertahankan kelangsungan dan mengembangkan usaha Perusahaan guna memberikan imbal hasil kepada pemegang saham serta menjaga struktur modal yang optimal untuk mengurangi biaya modal.

The Company’s objectives when managing capital are to safeguard the Company’s ability to continue as a going concern and expand its business in order to provide returns for shareholders and to maintain an optimal capital structure to reduce the cost of capital.

Untuk mempertahankan dan atau menyesuaikan struktur modal, Perusahaan menyesuaikan jumlah dividen yang dibayar kepada pemegang saham, melakukan pinjaman kepada Bank atau pihak lainnya dan menerbitkan saham baru atau surat utang.

In order to maintain or adjust the capital structure, the Company may adjust the amount of dividends paid to shareholders, acquire loan from banks or other party and issue new shares or debts.

Page 67: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/57 - Schedule

28. MANAJEMEN RISIKO PERMODALAN

(lanjutan) 28. CAPITAL RISK MANAGEMENT (continued)

Selaras dengan entitas lain dalam industri yang

sama, Perusahaan mengawasi permodalan berdasarkan persyaratan Peraturan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) No. V.D.5 dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). MKBD minimum adalah sebesar Rp 25 milyar atau 6,25% dari total liabilitas tanpa Utang Sub-Ordinasi dan Utang Dalam Rangka Penawaran Umum/ Penawaran Terbatas ditambah Rangking Liabilitas, mana yang lebih tinggi. MKBD dihitung dari modal kerja (selisih aset lancar dengan kewajiban), ditambah utang sub-ordinasi sehingga diperoleh Modal Kerja Kotor Disesuaikan (MKKD). Jumlah tersebut kemudian dikurangi dengan penyesuaian risiko pasar untuk efek yang dimiliki oleh Perusahaan dan gagal serah atau gagal terima dari transaksi efek sehingga diperoleh MKBD. Namun, jika jumlah liabilitas melebihi 16 kali dari MKKD di atas, maka kelebihan tersebut akan mengurangi MKBD.

Consistent with others in this regulated industry, the Company also monitors capital on the basis of the Net Adjusted Working Capital (NAWC) based on regulation No. V.D.5 under Capital Market Supervisory Board-Financial Institution. The minimum balance of NAWC is Rp 25 billion or 6.25% from total liabilities excluding Sub-Ordinated Loan and Public/Limited Offering undertaken by the Company added with Ranking Liabilities, which ever is higher. NAWC is calculated using working capital (difference between current assets and liabilities), added by sub-ordinated loan thus resulting in Gross Adjusted Working Capital (GAWC). The GAWC will be deducted by market risk adjustment of marketable securities owned by the Company and default on securities transactions thus resulting in NAWC. However, if total liabilities of Company exceed 16 times of GAWC above, the excess will be recognised as deduction over NAWC.

Strategi Perusahaan selama tahun 2018 dan

2017 adalah sebagai berikut: - Memelihara saldo MKBD selalu berada

diatas Rp 25 milyar yang dipersyaratkan OJK Pasar Modal;

- Jumlah liabilitas tidak melebihi 16 kali dari Modal Kerja Kotor Disesuaikan; dan

- Menghindari kejadian gagal serah dan gagal terima transaksi efek dengan cara memperoleh jaminan dari nasabah.

The Company’s strategy in 2018 and 2017 is as follows: - Maintain NAWC above Rp 25 billion as

required by Capital Market OJK;

- Total liabilities do not exceed 16 times of Gross Adjusted Working Capital; and

- Reduce losses from default of sell/buy transactions by acquiring collateral from its customers.

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017,

saldo MKBD masing-masing sebesar Rp 782.674.075.917 dan Rp 732.184.358.200 (tidak diaudit).

As at 31 December 2018 and 2017, the NAWC balance is amounted to Rp 782,674,075,917 and Rp 732,184,358,200, respectively (unaudited).

29. OPSI SAHAM 29. STOCK OPTION

JPMorgan Chase (sebagai pengendali akhir Perusahaan) memberikan penghargaan berbasis saham bagi karyawan kunci Perusahaan yang berhak melalui program Restricted Stock Unit.

JPMorgan Chase (as the Company’s ultimate holding Company) granted employee stock based awards to certain Company’s key employees under the Restricted Stocks Unit (RSU) programs.

Restricted Stock Unit (RSU) diberikan secara cuma-cuma kepada karyawan pada saat pemberian. RSU biasanya diberikan setiap tahun dan menjadi hak atau vest sebesar 50 persen setelah 2 tahun dan sebesar 50 persen setelah 3 tahun dan dikonversi menjadi saham biasa JPMorgan Chase pada tanggal vesting.

Restricted Stock Units (RSU) are awarded at no cost to the employees upon their grant. RSU are generally granted annually and generally vest 50 percent after two years and 50 percent after three years and convert to JPMorgan Chase shares of common stock at the vesting date.

Page 68: PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA · PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying

PT J.P. MORGAN SEKURITAS INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2018 AND 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran - 5/58 - Schedule

29. OPSI SAHAM (lanjutan) 29. STOCK OPTION (continued)

Sebagai tambahan, RSU mengijinkan karyawan untuk tetap melanjutkan haknya walaupun telah mengundurkan diri secara sukarela, tapi hal ini tergantung kontrak paska-kerja dan batasan-batasan lainnya. Semua manfaat ini dapat dibatalkan sampai dengan tanggal vesting. Berdasarkan RSU, karyawan berhak menerima pembayaran kas atas dividen saham biasa JPMorgan Chase yang mendasari selama periode RSU itu masih berlaku.

In addition, RSU allow employees to continue to vest upon voluntary termination, subject to post-employment and other restrictions. All of these awards are subject to forfeiture until the vesting date. A RSU entitles the employees to receive cash payments equivalent to any dividends paid on the underlying JPMorgan Chase common stock during the period the RSU is outstanding.

Beban kompensasi yang diakui di laporan penghasilan komprehensif lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp 1.856.795.270 (2017: Rp 4.987.940.064).

The compensation expense charged to the statement of comprehensive income for the year ended 31 December 2018 was Rp 1,856,795,270 (2017: IDR 4,987,940,064).

Berikut ini adalah informasi mengenai RSU untuk tahun 2018 dan 2017:

Below is the information for RSU activity for 2018 and 2017:

Jumlah lembar saham/

Number of shares

Rata-rata tertimbang harga konversi dalam

US Dollar/ Weighted-average exercise price in

USD

Nilai saham yang dieksekusi pada

akhir tahun dalam jutaan rupiah/ Exercise share

values at the end of the year in millions

of rupiah - 2018 6,023 82.97 7,267 2018 - - 2017 9,336 62.13 7,859 2017 -

30. LIABILITAS KONTINJENSI 30. CONTINGENT LIABILITIES Perusahaan tidak mempunyai liabilitas

kontinjensi yang signifikan pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017.

The Company has no significant contingent liabilities as at 31 December 2018 and 2017.

31. PERJANJIAN YANG SIGNIFIKAN 31. SIGNIFICANT AGREEMENTS

Perusahaan mendapatkan fasilitas bank garansi dari PT Bank Permata Tbk senilai Rp 150.000.000.000 yang akan jatuh tempo pada tanggal 31 Januari 2018. Pada tanggal 26 Januari 2018, Perusahaan telah memperbaharui perjanjian bank garansi diatas dengan PT Bank Permata Tbk menjadi Rp 125.000.000.000 yang rencananya akan jatuh tempo pada tanggal 31 Januari 2019. Fasilitas bank garansi ini ditutup oleh Perusahaan pada tanggal 8 Oktober 2018.

The Company has obtained bank guarantee facility from PT Bank Permata Tbk amounting to Rp 150,000,000,000 which will expire on 31 January 2018. On 26 January 2018, the Company has renewed the above bank guarantee agreements with PT Bank Permata Tbk amounting to Rp 125,000,000,000 which planned to expire on 31 January 2019. This bank guarantee facility is closed by the Company on 8 October 2018.