PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi...
Transcript of PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi...
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi Tbk.) LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 2011
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. (d/h. PT BANK SWADESI Tbk. LAPORAN KEUANGAN DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN KEUANGAN Laporan Posisi Keuangan 30 Juni 2012 1 - 2 (dengan angka pembanding 31 Desember 2011) Laporan Laba Rugi Komprehensif 3 - 4 Laporan Perubahan Ekuitas 5 Laporan Arus Kas 6 Catatan Atas Laporan Keuangan 7 – 59
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
- 1 -
Catatan 30 Juni 2012 31 Des 2011
Rp Rp
ASET
Kas 3e, 4 17,394,034,458 20,340,893,383
Giro pada Bank Indonesia 3e,3j 5 213,054,964,986 250,194,185,152
Giro pada bank lain
Pihak berelasi - setelah dikurangi
cadangan kerugian penurunan nilai sebesar nihil
pada 30 Juni 2012, 31 Desember 2011. 3d, 780,161,016 2,244,107,936
Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan
kerugian penurunan nilai sebesar
Rp 502.616.570 pada 30 Juni 2012 dan
Rp 498.438.788 pada 30 Desember 2011 3e,3j 6 76,545,916,869 31,867,788,444
77,326,077,885 34,111,896,380
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
dan pendapatan bunga diterima dimuka sebesar
Rp 40.195.772 pada 30 Juni 2012 dan
Rp 24.240.910 pada 31 Desember 2011 3e, 3k, 7 405,959,804,228 193,975,759,090
Efek-efek - setelah dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai dan pendapatan diterima dimuka
sebesar Rp 2.368.115.527 pada 30 Juni 2012 dan
Rp 1.832.375.090 pada 31 Desember 2011 3e, 3l, 8 86,015,925,342 102,116,355,632
Tagihan transaksi derivatif setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
sebesar nihil pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 3e, 3m, 9 1,448,581,092 1,871,994,620
Kredit yang diberikan 3e, 3n, 10 (538,618,672)
Pihak berelasi - setelah dikurangi 0
cadangan kerugian penurunan nilai sebesar
Rp 870.708 pada 30 Juni 2012 dan
Rp 1.056.027.030 pada 31 Desember 2011
3d, 140,776,972,144 104,546,675,932Pihak ketiga - setelah dikurangi
cadangan kerugian penurunan nilai sebesar
Rp 15.514.400.297 pada 30 Juni 2012 dan
Rp 21.550.317.024 pada 31 Desember 2011
1,358,949,859,268 1,309,140,062,939
Jumlah 1,499,726,831,412 1,413,686,738,871
Tagihan Akseptasi - setelah dikurangi cadangan
kerugian penurunan nilai sebesar nihil pada
30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 3e, 11 24,389,578,293 23,439,611,582
Biaya dibayar dimuka 14 3,463,208,791 1,982,946,013
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan
sebesar Rp 27.915.134.030 pada 30 Juni 2012 dan
Rp 26.842.162.838 pada 31 Desember 2011 3e, 3r, 12 17,420,242,381 18,328,345,667
Aset tak berwujud - setelah dikurangi akumulasi
amortisasi sebesar
Rp 1.319.601.245 pada 30 Juni 2012 dan
Rp 1.315.215.828 pada 31 Desember 2011 3e, 3s,13 13,156,265 17,541,682
Aset pajak tangguhan 2,722,849,339 2,722,849,339
Aset lain-lain 15 9,982,162,804 17,638,621,804
JUMLAH ASET 2,358,917,417,276 2,080,427,739,215
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
- 2 -
Catatn 30 Juni 2012 31 Des 2011
Rp Rp
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS
Liabilitas segera 7,608,416,263 5,277,511,446
Simpanan 16
Pihak berelasi 3d 136,452,597,337 98,981,087,412
Pihak ketiga 1,786,224,906,854 1,576,863,540,122
Jumlah 1,922,677,504,191 1,675,844,627,534
Simpanan dari bank lain 17
Pihak berelasi 3d 25,525,933 59,351,753
Pihak ketiga 3,100,984,601 1,945,245,572
3,126,510,534 2,004,597,325
Liabilitas Derivatif 3d,3m,9 1,357,867,828 1,812,572,540
Utang Akseptasi 3d, 3o, 11 24,389,578,293 23,439,611,582
Utang pajak 18 2,891,126,207 5,217,011,220
Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi - -
Pendapatan diterima dimuka 2,851,763,394 2,464,993,664
Liabilitas Imbalan pasca kerja 19 11,413,578,352 10,891,397,352
Liabilitas lain-lain 20 37,067,220,053 6,987,092,837
Jumlah Liabilitas 2,013,383,565,115 1,733,939,415,500
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 200 per saham
Modal dasar - 2.000.000.000 saham pada 30 Juni 2012
2.000.000.000 saham pada 31 Des 2011
1.000.000.000 saham pada 31 Des 2010
Modal ditempatkan dan disetor - 868.000.000 saham
pada 30 September 2009 dan 868.000.000 saham
pada 30 September 2008. 21 173,600,000,000 173,600,000,000
Tambahan Modal Disetor
Agio Saham 22 30,900,000,000 30,900,000,000
Biaya Emisi Saham 3x, 22 (1,997,994,946) (1,997,994,946)
Laba belum direalisasi atas pemilikan efek
tersedia untuk dijual 1,896,618,228 2,076,132,139
Saldo laba
Ditentukan penggunaannya 16,000,000,000 15,000,000,000
Tidak ditentukan penggunaannya 125,135,228,879 126,910,186,522
Jumlah Ekuitas 345,533,852,161 346,488,323,715
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 2,358,917,417,276 2,080,427,739,215
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS PER 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011
- 3 -
Catatan 30 Juni 2012 30 Juni 2011Rp Rp
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONALPendapatan Bunga
Bunga 95,940,987,581 85,215,117,541
Provisi dan Komisi 104,798,450 173,706,439
Jumlah Pendapatan Bunga 3x 24 96,045,786,031 85,388,823,980
Beban Bunga
Bunga (49,405,762,943) (35,843,075,517)
Premi program penjaminan simpanan (1,498,081,974) (1,256,771,234)
Jumlah Beban Bunga 3x 25 (50,903,844,917) (37,099,846,751)
Pendapatan Bunga - Bersih 45,141,941,114 48,288,977,229
Pendapatan Operasional LainnyaProvisi selain dari kredit - bersih 3,764,108,745 3,740,094,546
Keuntungan transaksi mata uang asing - bersih 3,419,081,400 1,449,694,610
Lain - lain 281,411,617 268,723,770
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya 7,464,601,762 5,458,512,926
Pembalikan (Pembentukan ) cadangan kerugianpenurunan nilai aset keuangan 6,593,157,176 (3,247,511,919)
Beban Operasional Lainnya
Tenaga kerja dan tunjangan 26 (14,862,463,179) (11,891,474,833)
Umum dan Administrasi 27 (9,152,432,827) (7,365,056,003)
Jumlah beban operasional lainnya (24,014,896,006) (19,256,530,836)
Beban Operasional Lainnya - bersih (9,957,137,068) (17,045,529,829)
LABA OPERASIONAL 35,184,804,046 31,243,447,400
PENDAPATAN DAN BEBAN BUKAN OPERASIONAL
Laba penjualan - aset tetap bersih 52,999,999 66,346,168
Lainnya - bersih 192,919,097 (201,064,054)
PENDAPATAN BUKAN OPERASIONAL - BERSIH 245,919,096 (134,717,886)
LABA SEBELUM PAJAK 35,430,723,142 31,108,729,514
BEBAN PAJAK (Taksiran pajak) 28 (8,857,680,785) (7,777,182,378)
LABA BERSIH 26,573,042,357 23,331,547,136
LABA (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN SETELAH PAJAK :
Laba (rugi) yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar investasikeuangan yang tersedia untuk dijual - bersih (179,513,911) (163,738,587)
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 26,393,528,446 23,167,808,549
LABA PER SAHAM DASAR 29 30.61 26.88
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS PER 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011
- 4 -
Modal Tambahan Pend /beban Ditentukan Tidak ditentukan Jumlah
Komprehensif
disetor Modal disetor lainnya penggunaannya penggunaannya ekuitas
Rp Rp Rp Rp
Saldo per 31 Desember 2011 173,600,000,000 28,902,005,054 2,076,132,139 15,000,000,000 126,910,186,522 346,488,323,715
Cadangan Umum 1,000,000,000 (1,000,000,000) -
Laba bersih 1Jan - 30 Juni 2012 26,573,042,357 26,573,042,357
Dividen (27,348,000,000) (27,348,000,000)
Laba belum direalisasi
atas perubahan nilai wajar
investasi keuangan yang tersedia
untuk dijual-bersih (179,513,911) (179,513,911)
Saldo per 30 Juni 2012 173,600,000,000 28,902,005,054 1,896,618,228 16,000,000,000 125,135,228,879 345,533,852,161
Saldo laba
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) LAPORAN ARUS KAS PER 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011
- 5 -
30 JUNI 2012 30 JUNI 2011
Rp Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan bunga, provisi dan komisi 95,791,129,364 85,286,545,675
Pendapatan operasional lainnya 11,923,458,796 8,683,207,139
Pembayaran bunga, provisi dan komisi (48,664,396,352) (36,493,258,772)
Tenaga kerja dan tunjangan (14,862,463,179) (11,891,474,833)
Umum, administrasi, pemeliharaan dan perbaikan (17,217,629,986) (8,307,443,717)
Pendapatan non-operasional / biaya non operasional 245,919,096 (1,363,224,893)
Pembayaran beban pajak (7,573,330,389) (5,100,697,076)
Laba operasi sebelum perubahan aktivitas operasi 19,642,687,350 30,813,653,523
Penurunan (kenaikan) aset operasi:
Penempatan pada bank lain - -
Kredit (66,629,427,075) (150,793,163,189)
Aset lain-lain (1,977,427,707) (2,571,976,694)
Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi :
Liabilitas segera 2,330,904,817 1,295,552,905
Simpanan 246,832,876,656 122,992,473,837
Liabilitas lain-lain (1,412,285,841) 6,789,767,568
Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi 198,787,328,200 8,526,307,950
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penurunan (kenaikan) efek yang dimiliki hingga JT 13,552,800,852 (43,624,349,291)
Hasil penjualan aset tetap 53,000,000 -
Perolehan aset tetap (226,324,056) (976,596,299)
Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi 13,379,476,796 (44,600,945,590)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penawaran Umum Saham - -
Tambahan Modal Disetor - -
Pembayaran dividen - -
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 212,166,804,996 (36,074,637,640)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 498,622,734,005 369,148,678,047
Pengaruh perubahan kurs mata uang asing 3,447,959,125 (1,228,507,008)
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 714,237,498,126 331,845,533,399
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN
Kas dan Setara Kas terdiri dari:
Kas 17,394,034,457 20,110,974,197Giro pada Bank Indonesia 213,054,964,986 112,747,193,748
Giro pada bank lain 77,828,694,455 106,469,247,269
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 405,959,804,228 53,000,000,000
Sertifikat Bank Indonesia - 39,518,118,185.00
Jumlah Kas dan Setara Kas 714,237,498,126 331,845,533,399
Transaksi yang tidak mempengaruhi kas :
Kenaikan tagihan dan utang Akseptasi 949,966,711 (19,087,619,939)
Kenaikan(penurunan) efek tersedia untuk dijual
yang berasal dari peubahan nilai wajar (179,513,911) (163,738,587)
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
- 6 -
1. UMUM
a. Pendirian dan Informasi Umum
PT. Bank of India Indonesia (dahulu PT. Bank Swadesi Tbk). (Bank) didirikan pada tahun 1968 berdasarkan akta No. 20 tanggal 28 September 1968 dari Njoo Sioe Liep, SH, notaris di Surabaya, dengan nama PT. Bank Pasar Swadesi. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. Y.A.5/35/8 tanggal 3 Pebruari 1975 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 19 tanggal 5 Maret 1976, Tambahan No. 162. Anggaran Dasar Bank telah beberapa kali mengalami perubahan, yang terakhir dengan akta No. 69 tanggal 14 Juni 2011 dari Aulia Taufani, SH, notaris di Jakarta sehubungan dengan perubahan modal dasar dan perubahan nama bank. Akta perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat Keputusan No. AHU-38360.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 29 Juli 2011. Kantor pusat Bank di Jalan H. Samanhudi No. 37, Jakarta Pusat. Bank mempunyai 8 kantor cabang, 5 kantor cabang pembantu dan 5 kantor kas. Jumlah karyawan Bank pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing 319 dan 321 karyawan.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan/menyelenggarakan dan mengusahakan kegiatan yang berhubungan dengan perbankan.
Bank mendapat ijin usaha sebagai bank umum dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. 906/KMK.013/1989 tanggal 16 Agustus 1989. Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 27/68/KEP/DIR tanggal 12 Oktober 1994, Bank memperoleh izin untuk melakukan kegiatan usaha sebagai Bank Devisa.
Berdasarkan keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 13/91A/KEP.GBI/2011 tanggal 17 November 2011. Bank Indonesia telah menyetujui :
1. Perubahan nama PT Bank Swadesi Tbk menj adi PT Bank of India Indonesia Tbk.
2. Izin usaha Bank sebagai bank umum berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik
Indonesia No. 906/KMK.013/1989 tanggal 16 Agustus 1989 tetap berlaku bagi PT. Bank of India Indonesia Tbk.
Susunan pengurus dan Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko Bank pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebagai berikut :
Komisaris Utama : Tn. N. Seshadri *) Komisaris : Tn. Prakash Rupchand Chugani Komisaris Independen : Tn. Leland Gerrits Rompas Komisaris Independen : Ny. Olga Istandya Komisaris Independen : Tn. Krishan Kumar Aggarwal
Direktur Utama : Ny. Ningsih Suciati Wakil Direktur Utama Direktur Direktur
: :
Tn. Anil Kumar Bhalla Tn. Rakesh Sinha Tn. P.L.R Iyer
Direktur Direktur Ketua Komite Audit Anggota Ketua Pemantau Risiko Anggota
: : : : : : :
Tn. Iim Wardiman Tn. Ferry Koswara *) Tn. Krishan Kumar Aggarwal Tn. Haryono Adi Prasetyo Tn. Teddy Reinier Sondakh Tn. Leland Gerrits Rompas Tn. Haryono Adi Prasetyo Tn. Ian Febrian
*) Telah disetujui RUPST, dan saat ini menunggu hasil Fit & Proper Test di Bank Indonesia
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
- 7 -
Jumlah gaji dan tunjangan yang diberikan kepada Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko Bank pada tahun 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 2.239.920.116 dan Rp 1.480.286.041.
b. Penawaran Umum Saham Bank
Pada tanggal 12 April 2002, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-75/PM/2002 untuk melakukan penawaran umum atas 60.000.000 saham biasa atas nama kepada masyarakat. Nilai nominal per saham Rp 200 dengan harga penawaran Rp 250. Pada tanggal 1 Mei 2002 saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta.
Pada tanggal 24 Juni 2008, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ( Bapepam.LK) dengan suratnya No. S-4071/BL/2008 untuk melakukan penawaran umum Terbatas I dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada pemegang saham sejumlah 558.000.000 ( lima ratus lima puluh delapan juta ). Saham–saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 2 Juli 2008.
Pada tanggal 31 Desember 2009, 859.320.000 saham Bank telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta ).
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
a. Penyajian Laporan Keuangan
Laporan keuangan Bank disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan telah sesuai dengan Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000, dan perubahannya Salinan Keputusan Ketua Bapepam dan Lembaga Keuangan No. KEP-554/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010 dan SE-02/BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Perbankan”. Dasar penyusunan laporan keuangan Bank, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp). Laporan keuangan Bank disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing- masing akun tersebut. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung yang dimodifikasi dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain, penempatan pada bank Indonesia dan bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunannya.
b. Perubahan Kebijakan Akuntansi Berikut ini adalah perubahan standar akuntansi dan interpretasi yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2011,
• PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan • PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas • PSAK 3 (revisi 2010), Laporan Keuangan Interim
• PSAK 4 (revisi 2010), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri
• PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
- 8 -
• PSAK 7 (revisi 2010), Pengungkapan pihak-pihak berelasi
• PSAK 8 (revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
• PSAK 19 (revisi 2010), Aset Tak Berwujud
• PSAK 23 (revisi 2010), Pendapatan • PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan
Kesalahan
• PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset
• PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi • PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang
Dihentikan
• ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan
• ISAK 14, Aset Tak Berwujud – Biaya Situs Web • ISAK 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai
Berikut adalah bagian signifikan yang dipengaruhi dari perubahan untuk menerapkan standar akuntansi baru di atas, yaitu:
b.i. PSAK 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan”
PSAK 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan, dan pernyataan kepatuhan.
Perubahan signifikan yang ditimbulkan standar akuntansi tersebut terhadap Bank adalah sebagai berikut:
- Laporan keuangan terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan dan penam bahan laporan posisi keuangan yang menunjukkan (dalam hal terjadi reklasif ikasi atau penyajian kembali). Sedangkan sebelumnya, laporan terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.
- Tambahan pengungkapan yang diperlukan, contohnya adalah pengelolaan permodalan dan pengungkapan kepatuhan terhadap standar akuntansi.
Inf ormasi komparatif telah disajikan kembali untuk menyesuaikan dengan standar tersebut. Perubahan ini tidak berdampak pada laba per saham Bank karena hanya merupakan perubahan pada penyajian laporan keuangan saja.
b.ii. PSAK 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi”
PSAK 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi” mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
Segmen adalah bagian khusus dar i perusahaan yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
- 9 -
Jumlah setiap unsur segmen dilaporkan merupakan ukuran yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya kepada segmen dan menilai kinerjanya.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk hal-hal yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut.
Terkait dengan standar tersebut, Bank menentukan dan menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi yang secara internal diberikan kepada pengambil keputusan operasional.
c. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
Pembukuan Bank diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dipinjaman yang diberikankan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
d. Transaksi dengan Pihak Berelasi
Dalam laporan keuangan ini, istilah pihak- pihak berelasi digunakan sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi 2010) mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa berdasarkan kriteria Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 tentang Pengungkapan Pihak-pihak yang Berelasi adalah :
1) perusahaan baik langsung maupun yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Bank (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);
2) perusahaan asosiasi;
3) perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu
kepentingan hak suara di Bank yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Bank);
4) karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab
untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Bank yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Bank serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
5) perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara
langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Bank dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Bank.
Semua transaksi dengan pihak yang berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam laporan keuangan.
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
- 10 -
e. Aset Keuangan
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar. Aset keuangan Bank dan anak perusahaan diklasifikasikan sebagai berikut: • Nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL) • Dimiliki hingga jatuh tempo
• Tersedia untuk dijual • Pinjaman yang diberikan dan piutang
Nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL)
Aset keuangan diklasifikasikan dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan, jika:
• diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau
• merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau
• merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung
nilai.
Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika :
• penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak- konsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
• aset keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Bank dan anak perusahaan, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau
• merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan
PSAK 55 (revisi 2006) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau liabilitas) ditetapkan sebagai FVTPL.
Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laporan laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 2g.
Dimiliki hingga jatuh tempo
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
- 11 -
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Bank dan anak perusahaan mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan. Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai yang ada.
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Aset keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo, diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, atau pinjaman yang diberikan dan piutang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan yang tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah itu, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dan dicatat pada nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laporan laba rugi. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di ekuitas, direklas ke laporan laba rugi.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material. Metode suku bunga efektif
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga dan beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Perhitungan dari suku bunga efektif termasuk semua fee dan pembayaran atau penerimaan poin yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Biaya transaksi termasuk biaya incremental yang secara langsung berkaitan dengan akuisisi atas penerbitan aset atau liabilitas keuangan.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Bank dan anak perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Bank dan anak perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Bank dan anak perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Bank dan anak perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Bank dan anak perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer,
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
- 12 -
Bank dan anak perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
f. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas
Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Bank dan anak perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Instrumen ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Bank dan anak perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan Bank dan anak perusahaan diklasifikasikan sebagai berikut : • Nilai wajar melalui laporan laba rugi • Diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi Nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL) Liabilitas keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika liabilitas keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan, jika :
• diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau • merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama
dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau
• merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Liabilitas keuangan selain liabilitas keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika :
• penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak- konsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
• liabilitas keuangan merupakan bagian dari kelompok liabilitas keuangan, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Bank dan anak perusahaan, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau
• merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK 55 (revisi 2006) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau liabilitas) ditetapkan sebagai FVTPL
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diakui pada nilai wajarnya dikurangi dengan biaya transaksi diakui pada laporan laba rugi. Pengukuran berikutnya dinilai pada nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang timbul
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
- 13 -
pada liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui pada laporan laba rugi.
Liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biiaya perolehan yang diamortisasi, diakui pada nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut. Pengukuran selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dimana beban bunga diakui berdasarkan tingkat pengembalian yang efektif, kecuali untuk liabilitas jangka pendek dimana pengakuan bunganya tidak material.
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Bank dan anak perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Bank dan anak perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
g. Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Bank melakukan pengukuran nilai wajar atas instrumen keuangan yang dimilikinya berdasarkan hirarki berikut :
1. Harga kuotasi dalam pasar aktif untuk instrumen yang serupa. Untuk aset keuangan yang dimiliki, nilai wajar yang digunakan adalah bid price (harga penawaran). Sedangkan untuk liabilitas keuangan yang dimiliki, nilai wajar yang digunakan adalah ask price (harga permintaan). Jika instrumen keuangan tersebut tidak memiliki harga kuotasi di pasar aktif, maka digunakan teknik penilaian dalam menentukan nilai wajarnya.
2. Teknik penilaian yang berdasarkan pada input yang dapat diobservasi. Termasuk
dalam kategori ini adalah instrumen yang dinilai menggunakan: harga kuotasi pada pasar aktif untuk instrumen yang serupa; harga kuotasi untuk instrumen serupa pada pasar yang dianggap kurang aktif; atau teknik penilaian dimana semua input yang signifikan didapatkan secara langsung atau tidak langsung dari data pasar yang diobservasi.
3. Teknik penilaian menggunakan input yang tidak dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah semua instrumen dimana input untuk teknik penilaian yang digunakan tidak berdasarkan pada data yang dapat diobservasi dan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi memiliki dampak yang signifikan terhadap penilaian instrumen. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen yang dinilai berdasarkan harga kuotasi untuk instrumen serupa dimana penyesuaian atau asumsi yang tidak dapat diobservasi secara signifikan diperlukan untuk menggambarkan perbedaan antara instrumen-instrumen yang ada.
h. Reklasifikasi Aset Keuangan Bank tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi aset keuangan dari atau ke kelompok aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan pinjaman yang diberikan dan piutang. Bank hanya dapat melakukan reklasifikasi atas aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo (atau sebaliknya). Untuk aset keuangan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, reklasifikasi dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan maka sisa investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo harus direklasifikasikan menjadi investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual (tainting rule). Apabila terdapat reklasifikasi dari klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo ke tersedia untuk dijual, maka aset keuangan tersebut akan dihitung nilai wajarnya dan selisih antara nilai wajar dan nilai tercatat harus dicatat pada ekuitas. Pada saat penerapan awal PSAK 50 (revisi 2006) dan 55 (revisi 2006) tanggal 1 Januari 2010, Bank dapat mereklasifikasi aset keuangan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo tanpa terkena dampak tainting rule.
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
- 14 -
i. Saling Hapus Instrumen Keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan keuangan jika, dan hanya jika, Bank :
- saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah
yang telah diakui tersebut; dan - berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan
menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
j. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain
Giro pada Bank Indonesia disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif. Giro pada Bank lain disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
k. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman modal dalam bentuk call money, penempatan fixed term, deposito berjangka dan lain-lain. Penempatan pada Bank Indonesia disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif. Penempatan pada bank lain disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.
l. Efek-efek
Efek-efek pada saat pengakuan awal diukur sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan efek-efek, dan selanjutnya pengukuran dilakukan berdasarkan klasifikasi efek-efek ke dalam kelompok aset keuangan tertentu dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai
m. Tagihan dan Liabilitas Derivatif
Tagihan dan liabilitas derivatif disajikan sebesar keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi yang berasal dari kontrak derivatif dengan tujuan bukan untuk lindung nilai. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tersebut dihitung dari selisih antara nilai kontrak dan nilai wajar instrumen derivatif pada tanggal laporan. Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga pasar, model penentuan harga atau harga pasar instrumen lain yang memiliki karakteristik serupa.
Keuntungan atau kerugian dari instrumen derivatif yang tidak memenuhi kriteria untuk dapat diklasifikasikan sebagai lindung nilai diakui sebagai laba rugi tahun berjalan.
n. Kredit
Kredit diakui sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.
Untuk kredit yag direstrukturisasi, kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang tercatat sebelum restrukturisasi.
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
- 15 -
o. Tagihan dan Liabilitas Akseptasi Tagihan akseptasi dinyatakan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai, sedangkan liabilitas akseptasi dinyatakan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
p. Penurunan Nilai Aset Keuangan dan Non Keuangan
Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut :
• kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
• terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan; atau
• penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya
Estimasi periode antara terjadinya peristiwa dan teridentifikasinya kerugian ditentukan oleh manajemen untuk setiap portofolio yang diidentifikasi. Pada umumnya, periode tersebut bervariasi antara 1 (satu ) dan 12 (dua belas) bulan, dan untuk kasus tertentu diperlukan periode yang lebih lama.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Kerugian penurunan nilai dihitung secara individual untuk aset keuangan yang signifikan secara individual serta kolektif untuk aset yang secara individual tidak signifikan dan secara individual signifikan namun tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai. Di dalam menentukan penurunan nilai kolektif, aset keuangan dikelompokkan pada kelompok aset keuangan berdasarkan karakteristik risiko pinjaman yang diberikan yang serupa. Arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan ini diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan pengalaman kerugian historis untuk aset yang memiliki karakteristik risiko pinjaman yang diberikan yang serupa. Pengalaman historis kerugian disesuaikan berdasarkan hasil pengamatan data pada masa kini, untuk merefleksikan efek dari kondisi masa kini yang tidak mempengaruhi periode dari pengalaman historis.
Dalam melakukan penilaian secara kolektif, Bank dan anak perusahaan harus menghitung:
• Probability of default (”PD”) – model ini menilai probabilitas konsumen gagal melakukan pembayaran kembali secara penuh dan tepat waktu.
• Recoverable amount – didasarkan pada identifikasi arus kas masa datang dan estimasi nilai kini dari arus kas tersebut (discounted cash flow).
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
- 16 -
• Loss given default (”LGD”) – Bank mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan diderita Bank apabila terjadi tunggakan fasilitas pinjaman yang diberikan/ pembiayaan. LGD menggambarkan jumlah hutang yang tidak dapat diperoleh kembali dan umumnya ditunjukkan dalam persentase dari exposure at default (EAD). Model Perhitungan LGD mempertimbangkan jenis peminjam, fasilitas dan mitigasi risiko, misalnya ketersediaan agunan.
• Loss identification period (”LIP”) – periode waktu antara terjadinya peristiwa yang
merugikan dalam kelompok aset keuangan sampai bukti obyektif dapat diidentifikasi atas pinjaman yang diberikan secara individual.
• Exposure at default (”EAD”) – Bank mengestimasi tingkat utilisasi yang diharapkan dari fasilitas pinjaman yang diberikan/pembiayaan pada saat terjadi tunggakan.
PD, LGD dan LIP diperoleh dari observasi data pinjaman yang diberikan/piutang pembiayaan selama minimal tiga tahun.
Cadangan kerugian penurunan nilai yang dinilai secara kolektif dilakukan dengan mengkalikan nilai baki debet pinjaman yang diberikan/pembiayaan pada posisi laporan dengan probability default (PD), loss identification period (LIP) dan loss given default (LGD).
Kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi dan nilai tercatat dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai yang terbentuk. Apabila pada periode berikutnya jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, baik secara langsung atau dengan menyesuaikan cadangan kerugian penurunan nilai. Pada saat penurunan nilai diakui dalam aset keuangan atau kelompok aset keuangan, pendapatan bunga diakui berdasarkan nilai tercatat setelah penurunan nilai menggunakan dengan menggunakan tarif bunga yang digunakan untuk mendiskontokan estimasi arus kas masa datang pada saat menghitung penurunan nilai.
Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi dalam periode yang bersangkutan.
Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas.
Aset keuangan yang tidak dinilai secara individual, dievaluasi secara kolektif.
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, tersedia untuk dijual atau pinj aman yang diberikan dan piutang mengalami penurunan nilai.
Dalam menentukan penurunan nilai secara kolektif, Bank menerapkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/DPNP (SE-BI) tanggal 8 Desember 2009, “Perubahan atas Surat
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
- 17 -
Edaran No. 11/4/DPNP tanggal 27 Januari 2009 tentang Pelaksanaan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (“PAPI”)”. Surat Edaran Bank Indonesia tersebut memuat penyesuaian atas PAPI 2008 tentang ketentuan transisi atas estimasi penurunan nilai kredit secara kolektif bagi bank yang memenuhi syarat. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan
Berdasarkan Surat Bank Indonesia No. 13/658/DPNP/IDPnP, tanggal 23 Desember 2011, Bank tidak diwajibkan lagi untuk membentuk penyisihan kerugian atas aset nonproduktif dan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi. Namun, Bank tetap harus menghitung cadangan kerugian penurunan nilai mengacu pada standar akuntansi yang berlaku. Bank telah melakukan beberapa penyesuaian dengan menjurnal balik penyisihan kerugian untuk aset non-produktif dan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi dan telah dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dengan pertimbangan materialitas.
q. Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
r. Aset tetap
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan barang dan jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode saldo-menurun ganda (double-declining balance method), kecuali untuk bangunan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus ( straight-line method ), berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Tahun Bangunan 20 Perlengkapan dan peralatan kantor 4 – 8 Kendaraan bermotor 4 – 8 Leashold Improvement 4 Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan.
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
- 18 -
s. Aset Tak Berwujud Aset non moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak lainnya, atau untuk tujuan administratif
t. Agunan yang Diambil Alih
Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Selisih lebih saldo pinjaman yang diberikan di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih yang telah diterima pada saat pinjaman yang diberikan diambil alih, dibebankan ke dalam akun penyisihan penghapusan pinjaman yang diberikan. Sedangkan selisih lebih nilai realisasi bersih di atas saldo pinjaman yang diberikan, agunan yang diambil alih diakui maksimum sebesar saldo pinjaman yang diberikan dan selisihnya dicatat dalam catatan administratif bank. Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. Biaya-biaya yang berkaitan dengan pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan ke laporan laba rugi pada saat terjadinya.
u. Imbalan Pasca Kerja
Bank menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Bank sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
v. Simpanan Nasabah
Pada saat pengakuan awal simpanan diukur sebesar nilai wajar dikurangi dengn biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
w. Simpanan dari Bank Lain
Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, interbank call money dangn periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90 hari dan deposito berjangka.
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
- 19 -
Pada saat pengakuan awal simpanan diukur sebesar nilai wajar dikurangi dengan biaya yang dapat diatribusikan secara langsung, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
x. Biaya Emisi Saham
Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang dari tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi.
y. Pengakuan Pendapatan Dan Beban Bunga
Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif. Penerimaan yang berhubungan dengan pinjaman yang diberikan yang mengalami penurunan nilai langsung mengurangi nilai tercatat pinjaman yang diberikan. Pendapatan bunga atas penurunan nilai aset keuangan dalam periode berjalan diakui atas dasar suku bunga yang digunakan untuk diskon arus kas di masa yang akan dating dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Bunga dari liabilitas keuangan diakui sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif. Pendapatan dan beban bunga yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasi termasuk :
•••• Bunga pada aset dan liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi yang dihitung menggunakan suku bunga efektif.
•••• Bunga pada instrumen sekuritas investasi tersedia untuk dijual dihitung menggunakan suku bunga efektif.
•••• Porsi efektif dari nilai wajar berubah pada derivatif lindung nilai arus kas dari berbagai arus kas bunga, pada periode yang sama dimana lindung nilai arus kas mempengaruhi pendapatan / beban bunga.
•••• Nilai wajar berubah pada derivatif yang memenuhi kualifikasi (termasuk ketidakefisienan lindung nilai) dan berkaitan dengan item lindung nilai pada lindung nilai wajar dari risiko suku bunga.
Perubahan nilai wajar pada derivatif lainnya yang digunakan untuk kepentingan manajemen risiko, dan aset dan liabilitas keuangan lainnya yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, akan terlihat pada pendapatan bersih dari instrumen keuangan lainnya yang diukur pada nilai wajar pada laporan laba rugi.
z. Pengakuan Pendapatan Dan Beban Provisi Dan Komisi
Provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan perpinjaman yang diberikanan atau jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan ditangguhkan dan diamortisasi sesuai denagn jangka waktunya dengan menggunakan suku bunga efektif.. Untuk pinjaman yang diberikan yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan / atau komisi yang ditangguhkan diakui pada saat pinjaman yang diberikan dilunasi. Provisi dan komisi yang tidak berkaitan langsung dangan kegiatan perpinjaman yang diberikanan dan jangka waktu, ataupun tidak material menurut Bank diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.
aa. Pajak Penghasilan
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
- 20 -
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dipinjaman yang diberikankan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dipinjaman yang diberikankan langsung ke ekuitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.
bb. Laba per Saham
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
cc. Informasi Segmen
Informasi segmen disajikan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan untuk menyajikan laporan keuangan.
Segmen geografis adalah komponen Bank yang secara jelas operasionlanya dapat dibedakan mengenai aset, kinerja dan aktivitas suatu wilayah dengan wilayah lain dalam Bank.
Aset dan liabilitas yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.
3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING
Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam rangka penyusunan laporan keuangan dimana dibutuhkan pertimbangan manajemen dalam menentukan metodologi yang tepat untuk penilaian aset dan liabilitas
Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas atas tahun keuangan satu tahun kedepan. Semua estimasi dan asumsi yang diharuskan oleh PSAK adalah estimasi terbaik yang didasarkan standar yang berlaku. Esttimasi dan pertimbangan dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lain termasuk harapan atas kejadian yang akan datang.
Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan estimasi dan asumsi semula.
Pengungkapan ini melengkapi pengungkapan pada manajemen risiko keuangan.
a. Sumber Utama Ketidakpastian Estimasi
a.1. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan
Kondisi spesifik komponen counterparty yang mengalami penurunan nilai dalam pembentukan cadangan kerugian atas aset keuangan dievaluasi secara individu berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai kini arus kas yang diharapkan akan diterima. Dalam mengestimasi arus kas tersebut, manajemen membuat pertimbangan
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
- 21 -
tentang situasi keuangan counterparty dan nilai realisasi bersih dari setiap agunan. Perhitungan cadangan penurunan nilai kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat dalam portofolio aset keuangan dengan karakteristik ekonomi yang sama ketika terdapat bukti objektif penurunan nilai terganggu, tetapi penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam menilai kebutuhan untuk cadangan kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit dan jenis produk.
Guna membuat estimasi cadangan yang diperlukan, manajemen membuat asumsi untuk menentukan kerugian yang melekat, dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman masa lalu dan kondisi ekonomi saat ini. Keakuratan penyisihan tergantung pada seberapa baik estimasi arus kas masa depan untuk cadangan counterparty tertentu dan asumsi model dan parameter yang digunakan dalam menentukan cadangan kolektif.
a.2. Menentukan nilai wajar instrumen keuangan
Dalam menentukan nilai wajar aset keuangan dan kewajiban yang tidak mempunyai harga pasar, Bank menggunakan teknik penilaian seperti yang dijelaskan dalam Catatan 2g untuk instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan dan memiliki informasi harga yang terbatas, nilai waj ar yang kurang obyektif dan membutuhkan berbagai tingkat penilaian tergantung pada likuiditas, konsentrasi, faktor ketidakpastian pasar, asumsi harga dan risiko lainnya.
a.3. Imbalan kerja karyawan
Present value atas imbalan kerja karyawan tergantung dari banyaknya factor yang dipertimbangkan oleh aktuari berdasarkan beberapa asumsi. Perubahan atau asumsi-asumsi tersebut akan mempengaruhi carrying amount atas imbalan kerja karyawan.
Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya atau pendapatan untuk imbalan kerja termasuk tingkat diskonto. Bank menentukan tingkat diskonto yang tepat pada setiap akhir tahun. Ini merupakan tingkat suku bunga yang digunakan untuk menentukan present value atas arus kas masa depan yang diestimasi akan digunakan untuk membayar imbalan kerja. Dalam menentukan tingkat diskonto yang tepat, Bank mempertimbangkan tingkat suku bunga atas surat berharga pemerintah yang mempunyai jatuh tempo yang menyerupai jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan.
b. Pertimbangan Akuntansi Yang Penting Dalam Penerapan Kebijakan
Akuntansi Bank
Pertimbangan akuntansi penting yang dibuat dalam menerapkan kebij akan akuntansi Bank meliputi
b.1. Penilaian atas instrumen keuangan: Kebijakan akuntansi Bank atas pengukuran nilai wajar dibahas dalam Catatan 2g.
b.2. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
Kebijakan akuntansi Bank memberikan ruang atas aset dan liabilitas keuangan, pada saat awal pengakuan, untuk diklasifikasikan ditentukan kedalam kategori berbeda dalam kondisi tertentu:
Dalam mengklasifikasikan aset keuangan sebagai “dimiliki hingga jatuh tempo”, Bank telah menetapkan bahwa Bank memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memilki aset keuangan tersebut hingga tanggal jatuh tempo seperti yang dipersyaratkan
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
- 22 -
4. KAS
30 Juni 2012 31 Des 2011Rp Rp
Rupiah 14,698,302,425 17,768,565,650Mata uang asing 2,695,732,033 2,572,327,733
Jumlah 17,394,034,458 20,340,893,383
Saldo dalam mata uang Rupiah termasuk uang pada mesin ATM (Anjungan Tunai Mandiri) sejumlah Rp 89.350.000 pada tanggal 30 Juni 2012 dan Rp 94.550.000. pada tanggal 31 Desember 2011.
5. GIRO PADA BANK INDONESIA
Persentase Persentase
Jumlah GWM Jumlah GWMRp % Rp %
Rupiah 168,205,777,486 11.57 140,114,735,152 11.48
Dollar Amerika Serikat 44,849,187,500 9.65 110,079,450,000 25.87
Jumlah 213,054,964,986 250,194,185,152
30 Juni 2012 31 Desember 2011
Giro pada Bank Indonesia diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Nilai wajar dari giro Bank Indonesia adalah nilai tercatatnya. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010 yang diubah dengan peraturan Bank Indonesia No. 13/10/PBI/2011 tanggal 9 Februari 2011 tentang Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, Setiap bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah yang terdiri dari GWM utama sebesar 8% dan GWM LDR dan GWM sekunder sebesar 2,5% yang mulai berlaku tanggal 1 Maret 2011 dan Giro Wajib Minimum dalam Dollar Amerika Serikat ditetapkan sebesar 8% yang mulai berlaku tanggal 1 Juni 2011. Giro wajib minimum Bank untuk mata uang Rupiah sebesar Rp 120.565 juta ( 8.29%) dan Rp 97.681 juta ( 8.%) dan untuk mata uang asing sebesar USD 4.604 ribu (8%) dan USD 3.754 ribu (8%) masing-masing pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011. Pada tanggal 30 Juni 2012, giro wajib minimum (GWM) sekunder Bank yang terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Obligasi Pemerintah Indonesia adalah sebesar 26.75% dan 17.32%. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, Bank telah memenuhi giro wajib minimum sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
- 23 -
6. GIRO PADA BANK LAIN
30 Juni 2012 31 Desember 2011Rp Rp
Pihak berelasi
Bank Of India
Mata uang asing 780,161,016 2,244,107,936
Cadangan kerugian penurunan nilai - -
Bersih 780,161,016 2,244,107,936
Pihak ketiga
Rupiah 6,165,410,705 2,999,488,680
Mata uang asing 70,883,122,734 29,366,738,552
Jumlah 77,048,533,439 32,366,227,232
Cadangan kerugian penurunan nilai (502,616,570) (498,438,788)
Bersih 76,545,916,869 31,867,788,444
Jumlah Giro Pada Bank Lain - Bersih 77,326,077,885 34,111,896,380
Kualitas giro pada bank lain pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 dikelompokkan lancar, kecuali Indover dikelompokkkan macet sebesar Euro 42.547.93 atau Rp. 502.616.570 pada 30 Juni 2012. Giro pada bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Nilai wajar dari giro pada bank lain adalah nilai tercatatnya. Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai pada bank lain adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain.
7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Nilai wajar dari penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain adalah sebesar nilai tercatatnya. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut :
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
- 24 -
Tingkat bunga
Jangka waktu rata-rata
(hari) per tahun Jumlah
Rp
Rupiah
Call money
Bank Indonesia Intervensi - setelah dikurangi
pendapatan diterima dimuka Rp 40.195.772 1 hari 3.75% 385,959,804,228
Call Money 14 hari 4.20% 20,000,000,000
Jumlah 20,000,000,000
Cadangan kerugian penurunan nilai -
Penempatan pada Bank Indonesia Intervensi dan bank lain- bersih 405,959,804,228
30 Juni 2012
Jenis penempatan
Tingkat bungaJangka waktu rata-rata
(hari) per tahun JumlahRp
RupiahCall moneyBank Indonesia Intervensi - setelah dikurangi
pendapatan diterima dimuka Rp 24.240.910 3 hari 4.50% 193,975,759,090 Cadangan kerugian penurunan nilai -
Penempatan pada Bank Indonesia Intervensi - bersih 193,975,759,090
31 Desember 2011
Jenis penempatan
Kualitas dari penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 tidak mengalami penurunan nilai. Pada tanggal 30 Juni 2012, tidak ada penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang dijadikan jaminan oleh Bank. Jumlah tercatat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan sisa umur jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut :
Lebih dari
Kurang dari 1 bulan s.d
1 bulan 12 bulan Jumlah
Rp Rp Rp
Rupiah
Call money 20,000,000,000 - 20,000,000,000
Bank Indonesia Intervensi 385,959,804,228 - 385,959,804,228
Bank Indonesia Deposito - -
Jumlah 405,959,804,228 - 405,959,804,228
Mata uang asing
Call money - - -
Jumlah 405,959,804,228 - 405,959,804,228
30 Juni 2012
Jenis penempatan
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
- 25 -
Lebih dari
Kurang dari 1 bulan s.d 1 bulan 12 bulan Jumlah
RpRupiah
Call money - - -
Bank Indonesia Intervensi 193,975,759,090 - 193,975,759,090
Jumlah 193,975,759,090 - 193,975,759,090
31 Desember 2011
Jenis penempatan
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai pada penempatan pada bank lain adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya penempatan pada bank lain.
8. EFEK-EFEK
Transaksi efek-efek berdasarkan jenis dan tujuan investasi efek-efek dapat dikelompokkan sebagai berikut :
Rp Peringkat Rp Peringkat
Dimiliki hingga jatuh tempo :
Rupiah
Sertifikat Bank Indonesia - setelah
dikurangi pendapatan bunga
diterima dimuka sebesar
nihil pada 30 Juni 2012
dan 31 Desember 2011 - - - -
Obligasi Jasa Marga JORR I
tahun 2003 453,473,992 idAA 453,473,992 idA+
Obligasi Jasa Marga JORR II
tahun 2005:
Tranche A 129,464,555 idAA 129,464,555 idA+
Tranche B 129,464,555 idAA 129,464,555 idA+
Tranche C 172,619,407 idAA 172,619,407 idA+
ORI seri 004 tahun 2008 4,478,797,561 -
ORI seri 005 tahun 2008 3,000,000,000 - 3,000,000,000 -
Obligasi Sukuk RITEL 001 10,000,000,000 -
Obligasi Bank DKI tahun 2008 5,000,000,000.00 idA+ 5,000,000,000 id BBB
Obligasi Bank BTN tahun 2009 - 10,080,823,627 AA(idn)
Obligasi Suboirdinasi Bank Mandiri I
tahun 2009 18,746,218,611 idAA+ 18,899,995,721 BBB-
Obligasi Suboirdinasi II Bank Rakyat
Indonesia tahun 2009 10,150,399,616 idAA+ 10,176,136,417 AA(idn)
Dollar Amerika Serikat
Diskonto wesel ekspor 50,602,400,133 - 41,427,954,887 -
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (2,368,115,527) (1,832,375,090)
Efek-efek - bersih 86,015,925,342 102,116,355,632
30 Juni 2012 31 Desember 2011
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
- 26 -
Efek-efek di atas telah diperingkat oleh Pefindo, PT Kasnic Credit Rating Indonesia, PT Fitch Rating Indonesian dan PT Moody’s Indonesia. Berdasarkan efek pemerintah dan bukan pemerintah :
30 Juni 2012 31 Des 2011Rp Rp
Efek Pemerintah 3,000,000,000 17,478,797,561 Efek bukan pemerintah 85,384,040,869 86,469,933,161
Jumlah 88,384,040,869 103,948,730,722
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (2,368,115,527) (1,832,375,090)
Efek-efek - bersih 86,015,925,342 102,116,355,632
Menurut jangka waktunya, efek-efek dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
30 Juni 2012 31 Des 2011
Rp Rp
Rupiah
Kurang dari 1 bulan - -
Lebih dari 1 s.d. 3 bulan - 14,478,797,561
Lebih dari 3 s.d. 60 bulan - 28,839,898,591
Lebih dari 60 bulan 37,781,640,736 19,202,079,683
Jumlah 37,781,640,736 62,520,775,835
Dollar Amerika Serikat
Kurang dari 1 bulan - 15,912,755,235
Lebih dari 1 s.d. 3 bulan 14,267,049,706 25,515,199,652
Lebih dari 3 s.d. 60 bulan 36,335,350,427 -
Jumlah 50,602,400,133 41,427,954,887
Jumlah 88,384,040,869 103,948,730,722
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (2,368,115,527) (1,832,375,090)
Efek-efek - Bersih 86,015,925,342 102,116,355,632
Klasifikasi efek-efek berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut :
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
- 27 -
30 Juni 2012 31 Des 2011
Rp Rp
Rupiah
Kurang dari 1 bulan - -
Lebih dari 1 s.d. 3 bulan - 14,478,797,561
Lebih dari 3 s.d. 60 bulan 37,479,556,774 28,839,898,591
Lebih dari 60 bulan 302,083,962 19,202,079,683
Jumlah 37,781,640,736 62,520,775,835
Dollar Amerika Serikat
Kurang dari 1 bulan 26,789,556,750 15,912,755,235
Lebih dari 1 s.d. 3 bulan 19,488,733,438 25,515,199,652
Lebih dari 3 s.d. 60 bulan 4,324,109,945 -
Jumlah 50,602,400,133 41,427,954,887
Jumlah 88,384,040,869 103,948,730,722
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (2,368,115,527) (1,832,375,090)
Efek-efek - Bersih 86,015,925,342 102,116,355,632
Obligasi Jasa Marga JORR I tahun 2003 jatuh tempo pada tanggal 19 Nopember 2013 dengan tingkat bunga yang dihitung berdasarkan rata-rata tingkat bunga SBI 3 bulanan selama 6 bulan. Bunga obligasi dibayar setiap 6 bulanan. Obligasi Jasa Marga JORR II tahun 2005 dapat dijelaskan sebagai berikut :
−−−− Tranche A jatuh tempo pada tanggal 5 Januari 2016 dengan tingkat bunga untuk 5 tahun pertama sebesar 11,50% dan 5 tahun berikutnya sebesar 15,25%. Bunga obligasi dibayar setiap 6 bulanan.
−−−− Tranche B jatuh tempo pada tanggal 5 Januari 2018 dengan tingkat bunga untuk 5 tahun pertama sebesar 12,50% dan tahun keenam sampai jatuh tempo sebesar 15,25%. Bunga obligasi dibayar setiap 6 bulanan.
−−−− Tranche C jatuh tempo pada tanggal 5 Januari 2021 dengan tingkat bunga untuk 5 tahun pertama sebesar 13,50% dan tahun keenam sampai jatuh tempo sebesar 15,50%. Bunga obligasi dibayar setiap 6 bulanan.
- Obligasi JORR I dan II ini diperoleh dari penyelesaian sebagian pinjaman yang diberikan milik PT Marga Nurindo Bakti yang merupakan anak perusahaan dari Jasa Marga (Persero) yang telah dihapusbukukan.
Obligasi Bank DKI V Tahun 2008 Seri A jatuh tempo pada tanggal 4 Maret 2013 dengan tingkat bunga sebesar 11,25%. Bunga obligasi dibayar setiap 3 bulanan Obligasi Subordinasi Bank Mandiri I Tahun 2009 jatuh tempo pada tanggal 11 Desember 2016 dengan tingkat bunga sebesar 11,85%. Bunga obligasi dibayar setiap 3 bulanan Obligasi Subordinasi II Bank BRI Tahun 2009 jatuh tempo pada tanggal 22 Desember 2014 dengan tingkat bunga sebesar 10,95%. Bunga obligasi dibayar setiap 3 bulanan Obligasi Retail Indonesia seri 005 (ORI005) jatuh tempo pada tanggal 15 September 2013 dengan tingkat bunga sebesar 11.45%. Bunga obligasi dibayar setiap bulan
9. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF
Bank melakukan transaksi derivatif dalam bentuk pembelian dan penjualan berjangka valuta asing. Kontrak berjangka valuta asing merupakan komitmen kepada penjual atau pembeli kontrak untuk
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
- 28 -
menjual dan membeli sejumlah mata uang tertentu pada tanggal di masa mendatang dengan harga yang telah ditentukan terlebih dahulu. Transaksi perangkat moneter derivatif di atas menimbulkan risiko pasar dan risiko pinjaman yang diberikan. Risiko pasar dari transaksi perangkat moneter derivatif timbul sebagai akibat dari adanya fluktuasi dalam tingkat bunga dan kurs mata uang. Sedangkan risiko pinjaman yang diberikan timbul dalam hal pihak lain tidak memenuhi liabilitasnya kepada Bank. Tagihan dan liabilitas derivatif diklasifikasikan dalam kategori nilai wajar melalui laba rugi. Nilai wajar dari tagihan dan liabilitas derivatif adalah sebesar nilai wajarnya. Rincian tagihan dan liabilitas derivatif pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut :
Nilai pasar Tagihan dan liabilitasdari kontrak derivatif
Transaksi Beli Jual Tagihan KewajibanRp Rp Rp Rp
Pihak ketiga
Kontrak - mata uang asing
Forward 102,378,250,000 102,378,250,000 1,448,581,092 1,357,867,828
Swap - - - -
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - - - -
Jumlah 102,378,250,000 102,378,250,000 1,448,581,092 1,357,867,828
30 Juni 2012
Nilai pasar Tagihan dan liabilitasdari kontrak derivatif
Transaksi Beli Jual Tagihan KewajibanRp Rp Rp Rp
Pihak ketiga
Kontrak - mata uang asing
Forward 85,877,433,450 80,433,034,425 1,784,507,991 1,812,572,540
Swap - 5,440,500,000 87,486,629 -
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - - - -
Jumlah 85,877,433,450 85,873,534,425 1,871,994,620 1,812,572,540
31 Desember 2011
Kontrak instumen derivatif diklasifikasikan dalam kategori diperdagangkan jenis kontrak derivatif sebagai berikut :
Nilai pasardari kontrak
Transaksi Beli JualRp Rp
Kontrak Forward :
Dollar Amerika Serikat
Bank Standard Chartered 37,570,000,000 61,990,500,000
Bank HSBC - 2,817,750,000
PT. Essar - 37,570,000,000
PT. Sunrise 27,238,250,000 -
PT. Oorja 16,436,875,000 -
PT. Nasco 11,740,625,000 -
PT. Matrix 4,696,250,000 -
PT. Shakuntala 1,878,500,000 -
PT. Laksmirani 1,408,875,000 -
PT. Van Aroma 704,437,500 -
PT. Global V 704,437,500 -
Jumlah 102,378,250,000 102,378,250,000
30 Juni 2012
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
- 29 -
Nilai pasardari kontrak
Transaksi Beli JualRp Rp
Kontrak Forward : 63,165,202,425
Dollar Amerika Serikat 9,067,500,000
Bank Standard Chartered 906,750,000
Bank HSBC 18,135,000,000
PT. Oorja 17,001,562,500
PT. Global V 10,795,221,450
PT.Sunrise 9,747,562,500
PT. Nasco 8,396,505,000
PT. Matrix 4,533,750,000
PT. Bima Gema P 2,266,875,000
PT. Nuansa Sakti 2,266,875,000
PT. Laksmirani 1,813,500,000
PT. Shakuntala 1,813,500,000
Euro
Bank Standard Chartered 8,200,332,000
PT. Liberty 8,200,332,000Jumlah 85,877,433,450 80,433,034,425
Kontrak SWAP
Dollar Amerika Serikat
Bank Standard Chartered - 5,440,500,000
Jumlah - 5,440,500,000
Jumlah 85,877,433,450 85,873,534,425
31 Desember 2011
Klasifikasi kontrak derivatif berdasarkan sisa umur jatuh tempo adalah sebagai berikut :
Nilai pasardari kontrak
Transaksi Beli JualRp Rp
Kontrak Forward :
Dollar Amerika Serikat
Kurang dari 1 bulan 61,755,687,500 61,755,687,500
Lebih dari 1 bulan s.d 3 bulan 37,335,187,500 37,335,187,500
Lebih dari 3 bulan s.d 60 bulan 3,287,375,000 3,287,375,000
Jumlah 102,378,250,000 102,378,250,000
30 Juni 2012
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
- 30 -
Nilai pasardari kontrak
Transaksi Beli JualRp Rp
Kontrak Forward :
Dollar Amerika Serikat
Kurang dari 1 bulan 1,813,500,000 1,813,500,000
Lebih dari 1 bulan s.d 3 bulan 34,692,255,000 29,705,130,000
Lebih dari 3 bulan s.d 60 bulan 41,171,346,450 40,714,072,425
Jumlah 77,677,101,450 72,232,702,425
Euro Kurang dari 1 bulan - - Lebih dari 1 bulan s.d 3 bulan - - Lebih dari 3 bulan s.d 60 bulan 8,200,332,000 8,200,332,000
Jumlah 8,200,332,000 8,200,332,000
Kontrak SWAP :Dollar Amerika Serikat
Kurang dari 1 bulan - -
Lebih dari 1 bulan s.d 3 bulan - 4,987,125,000
Lebih dari 3 bulan s.d 60 bulan - 453,375,000
Jumlah - 5,440,500,000
Jumlah 85,877,433,450 85,873,534,425
31 Desember 2011
Kualitas tagihan derivatif pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 tidak mengalami penurunan.
10. KREDIT a. Jenis Kredit
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
- 31 -
Dalam perhatian
Lancar khusus Kurang lancar Diragukan Macet Jumlah
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Pihak berelasi
Rupiah
Modal kerja 136,981,815,988 - - - - 136,981,815,988
Investasi 13,869,822 - - - - 13,869,822
Konsumsi 2,594,834,055 - - - - 2,594,834,055
Karyawan 151,330,237 - - - - 151,330,237
Jumlah 139,741,850,102 - - - - 139,741,850,102
Cadangan Kerugian
penurunan nilai (864,300) - - - - (864,300)
Bersih 139,740,985,802 - - - - 139,740,985,802
Dollar Amerika Serikat
Konsumsi 1,035,992,750 - - - - 1,035,992,750
Cadangan Kerugian
penurunan nilai (6,408) - - - - (6,408)
Bersih 1,035,986,342 - - - - 1,035,986,342
Jumlah pihak berelasi 140,776,972,144 - - - - 140,776,972,144
Pihak ketiga
Rupiah
Modal kerja 776,846,887,830 19,802,954,008 1,390,097,842 - 12,275,514,167 810,315,453,847
Investasi 126,874,854,475 10,111,505,190 1,539,223,551 1,388,988,784 2,585,071,135 142,499,643,135
Konsumsi 64,551,015,838 4,798,292,397 732,593,650 - 56,602,320 70,138,504,205
Karyawan 610,080,187 - - - 19,022,824 629,103,011
Jumlah 968,882,838,330 34,712,751,595 3,661,915,043 1,388,988,784 14,936,210,446 1,023,582,704,198
Cadangan kerugian
penurunan nilai (5,991,402) (1,731,385,875) (1,127,458,669) (138,395,539) (10,474,866,004) (13,478,097,489)
Bersih 968,876,846,928 32,981,365,720 2,534,456,374 1,250,593,245 4,461,344,442 1,010,104,606,709
Dollar Amerika Serikat
Modal kerja 260,052,630,500 40,743,678,787 7,505,271,456 - - 308,301,580,743
Investasi 42,080,981,895 184,759,968 - - - 42,265,741,863
Konsumsi 52,240,996 261,991,765 - - - 314,232,761
Jumlah 302,185,853,391 41,190,430,520 7,505,271,456 - - 350,881,555,367
Cadangan kerugian
penurunan nilai (1,870,099) (2,034,432,709) - - - (2,036,302,808)
Bersih 302,183,983,292 39,155,997,811 7,505,271,456 - - 348,845,252,559
Jumlah pihak ketiga 1,271,060,830,220 72,137,363,531 10,039,727,830 1,250,593,245 4,461,344,442 1,358,949,859,268
Jumlah Pinjaman - Bersih 1,411,837,802,364 72,137,363,531 10,039,727,830 1,250,593,245 4,461,344,442 1,499,726,831,412
Tingkat bunga rata-rata per tahun
Rupiah 13.08%
Dollar Amerika Serikat 8.06%
30 Juni 2012
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
- 32 -
Dalam perhatian
Lancar khusus Kurang lancar Diragukan Macet Jumlah
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Pihak berelasi
Rupiah
Modal kerja 59,070,149,921 - - - - 59,070,149,921
Investasi 42,580,000,000 - - - - 42,580,000,000
Konsumsi 2,691,489,768 - - - - 2,691,489,768
Karyawan 127,625,773 - - - - 127,625,773
Jumlah 104,469,265,462 - - - - 104,469,265,462
Cadangan Kerugian
penurunan nilai (1,044,692,655) - - - - (1,044,692,655)
Bersih 103,424,572,807 - - - - 103,424,572,807
Dollar Amerika Serikat
Konsumsi 1,133,437,500 - - - - 1,133,437,500
Cadangan Kerugian
penurunan nilai (11,334,375) - - - - (11,334,375)
Bersih 1,122,103,125 - - - - 1,122,103,125
Jumlah pihak berelasi 104,546,675,932 - - - - 104,546,675,932
Pihak ketiga
Rupiah
Modal kerja 787,593,372,761 17,426,470,185 1,707,618,811 - 15,291,164,010 822,018,625,767
Investasi 122,208,567,280 3,373,715,317 2,190,730,624 - 1,470,187,694 129,243,200,915
Konsumsi 76,044,134,659 3,181,002,660 551,218,274 - 1,160,000 79,777,515,593
Karyawan 643,316,817 - - - 19,022,824 662,339,641
Jumlah 986,489,391,517 23,981,188,162 4,449,567,709 - 16,781,534,528 1,031,701,681,916
Cadangan kerugian
penurunan nilai (9,869,103,554) (470,808,422) (309,853,410) - (7,933,561,469) (18,583,326,855)
Bersih 976,620,287,963 23,510,379,740 4,139,714,299 - 8,847,973,059 1,013,118,355,061
Dollar Amerika Serikat
Modal kerja 221,363,536,282 5,577,630,976 7,209,289,699 - - 234,150,456,957
Investasi 64,548,047,450 - - - - 64,548,047,450
Konsumsi 290,193,640 - - - - 290,193,640
Jumlah 286,201,777,372 5,577,630,976 7,209,289,699 - - 298,988,698,047
Cadangan kerugian
penurunan nilai (2,862,017,769) (104,972,400) - - - (2,966,990,169)
Bersih 283,339,759,603 5,472,658,576 7,209,289,699.00 - - 296,021,707,878
Jumlah pihak ketiga 1,259,960,047,566 28,983,038,316 11,349,003,998 - 8,847,973,059 1,309,140,062,939
Jumlah Pinjaman - Bersih 1,364,506,723,498 28,983,038,316 11,349,003,998 - 8,847,973,059 1,413,686,738,871
Tingkat bunga rata-rata per tahun
Rupiah 13.08%
Dollar Amerika Serikat 8.07%
31 Desember 2011
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
- 33 -
b. Sektor Ekonomi
Dalam perhatian
Lancar khusus Kurang lancar Diragukan Macet Jumlah
Current Special mention Substandar Doubtful Loss Total
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Rupiah
Perdagangan 531,140,915,825 15,312,030,110 772,233,300 1,388,988,784 2,621,544,193 551,235,712,212
Jasa bisnis 22,706,866,191 1,798,400,799 - - 287,500,000 24,792,766,990
Jasa pelayanan sosial 114,083,309,078 4,207,486,417 60,375,975 - 231,996,765 118,583,168,235
Industri 187,101,518,157 3,976,954,786 1,539,223,551 - 5,279,185,373 197,896,881,867
Transportasi 98,169,558,432 450,969,095 557,488,567 - 422,088,814 99,600,104,908
Konstruksi 60,484,134,077 3,926,752,263 - - 1,473,132,432 65,884,018,772
Pertanian 5,543,989,813 241,865,728 - - - 5,785,855,541
Pertambangan 11,688,429,423 - - - 4,533,539,913 16,221,969,336
Lain-lain 77,705,967,436 4,798,292,397 732,593,650 - 87,222,956 83,324,076,439
Jumlah 1,108,624,688,432 34,712,751,595 3,661,915,043 1,388,988,784 14,936,210,446 1,163,324,554,300
Cadangan kerugian
penurunan nilai (6,855,702) (1,731,385,875) (1,127,458,669) (138,395,539) (10,474,866,004) (13,478,961,789)
Bersih 1,108,617,832,730 32,981,365,720 2,534,456,374 1,250,593,245 4,461,344,442 1,149,845,592,511
Dollar Amerika Serikat
Perdagangan 121,269,296,214 33,946,528,382 - - - 155,215,824,596
Jasa bisnis 47,759,556,293 - - - - 47,759,556,293
Industri 83,576,948,135 6,981,910,373 7,505,271,456 - - 98,064,129,964
Pertambangan 41,239,208,504 - - - - 41,239,208,504
Transportasi 1,037,615,040 - - - - 1,037,615,040
Jasa pelayanan sosial 7,250,988,209 - - - - 7,250,988,209
Lain-lain 1,088,233,746 261,991,765 - - - 1,350,225,511
Jumlah 303,221,846,141 41,190,430,520 7,505,271,456 - - 351,917,548,117
Cadangan kerugian
penurunan nilai (1,876,507) (2,034,432,709) - - - (2,036,309,216)
Bersih 303,219,969,634 39,155,997,811 7,505,271,456 - - 349,881,238,901
Jumlah Pinjaman - Bersih 1,411,837,802,364 72,137,363,531 10,039,727,830 1,250,593,245 4,461,344,442 1,499,726,831,412
30 Juni 2012
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
- 34 -
Dalam perhatianLancar khusus Kurang lancar Diragukan Macet Jumlah
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
RupiahPerdagangan 509,949,678,966 13,123,855,883 1,371,180,578 - 3,174,308,699 527,619,024,126Jasa bisnis 120,009,239,050 3,141,007,834 1,493,293,119 - 198,627,798 124,842,167,801Jasa pelayanan sosial 130,674,850,084 353,578,137 - - - 131,028,428,221Industri 121,307,810,596 3,005,375,368 933,875,738 - 12,078,382,774 137,325,444,476Transportasi 68,387,937,347 427,405,481 - - - 68,815,342,828Konstruksi 49,770,226,231 - 100,000,000 - 1,310,032,433 51,180,258,664Pertanian 4,323,473,850 748,962,799 - - - 5,072,436,649Pertambangan 13,364,299,627 - - - - 13,364,299,627Lain-lain 73,171,141,228 3,181,002,660 551,218,274 - 20,182,824 76,923,544,986
Jumlah 1,090,958,656,979 23,981,188,162 4,449,567,709 - 16,781,534,528 1,136,170,947,378Cadangan kerugianpenurunan nilai (10,913,796,209) (470,808,422) (309,853,410) - (7,933,561,469) (19,628,019,510)
Bersih 1,080,044,860,770 23,510,379,740 4,139,714,299 - 8,847,973,059 1,116,542,927,868
Dollar Amerika SerikatPerdagangan 167,173,546,609 5,577,630,976 7,209,289,699 - - 179,960,467,284Industri 23,254,417,921 - - - - 23,254,417,921Pertambangan 36,982,560,148 - - - - 36,982,560,148Transportasi 90,973,230 - - - - 90,973,230Jasa Bisnis 51,550,070,423 - - - - 51,550,070,423Jasa pelayanan sosial 6,860,015,401 - - - - 6,860,015,401Lain-lain 1,423,631,140 - - - - 1,423,631,140
Jumlah 287,335,214,872 5,577,630,976 7,209,289,699 - - 300,122,135,547Cadangan kerugian penurunan nilai (2,873,352,144) (104,972,400) - - - (2,978,324,544)
Bersih 284,461,862,728 5,472,658,576 7,209,289,699 - - 297,143,811,003
Jumlah Pinjaman - Bersih 1,364,506,723,498 28,983,038,316 11,349,003,998 - 8,847,973,059 1,413,686,738,871
31 Desember 2011
c. Jangka Waktu
Jangka waktu kredit yang diberikan diklasifikasikan berdasarkan periode pinjaman sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian kredit yang diberikan dan waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh temponya. Berdasarkan Periode Perjanjian Pinjaman yang diberikan :
Dollar Amerika Dollar Amerika
Rupiah Serikat Rupiah Serikat Jumlah
Rp Rp Rp Rp Rp
Sampai dengan 1 tahun 103,323,274,174 1,035,992,750 410,615,753,549 117,957,368,931 632,932,389,404
Lebih dari 1 s.d 2 tahun 33,732,437,528 - 324,148,559,951 108,661,549,221 466,542,546,700
Lebih dari 2 s.d 5 tahun 24,277,922 - 80,489,834,187 61,884,980,579 142,399,092,688
Lebih dari 5 tahun 2,661,860,478 - 208,328,556,511 62,377,656,636 273,368,073,625
Jumlah 139,741,850,102 1,035,992,750 1,023,582,704,198 350,881,555,367 1,515,242,102,417
Cadangan kerugian
penurunan nilai (864,300) (6,408) (13,478,097,489) (2,036,302,808) (15,515,271,005)
Bersih 139,740,985,802 1,035,986,342 1,010,104,606,709 348,845,252,559 1,499,726,831,412
30 Juni 2012
Pihak berelasi Pihak ketiga
Dollar Amerika Dollar Amerika
Rupiah Serikat Rupiah Serikat Jumlah
Rp Rp Rp Rp Rp
Sampai dengan 1 tahun 89,250,149,921 1,133,437,500 655,901,817,036 139,166,243,236 885,451,647,693
Lebih dari 1 s.d 2 tahun - - 41,305,286,111 60,730,948,720 102,036,234,831
Lebih dari 2 s.d 5 tahun 12,539,877,667 - 200,934,220,646 39,636,680,235 253,110,778,548
Lebih dari 5 tahun 2,679,237,874 - 133,560,358,123 59,454,825,856 195,694,421,853
Jumlah 104,469,265,462 1,133,437,500 1,031,701,681,916 298,988,698,047 1,436,293,082,925
Cadangan kerugian
penurunan nilai (1,044,692,655) (11,334,375) (18,583,326,855) (2,966,990,169) (22,606,344,054)
Bersih 103,424,572,807 1,122,103,125 1,013,118,355,061 296,021,707,878 1,413,686,738,871
31 Desember 2011
Pihak berelasi Pihak ketiga
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
- 35 -
Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo:
Dollar Amerika Dollar Amerika
Rupiah Serikat Rupiah Serikat Jumlah
Rp Rp Rp Rp Rp
Sampai dengan 1 tahun 136,981,815,988 1,035,992,750 740,753,746,868 229,805,898,148 1,108,577,453,754
Lebih dari 1 s.d 2 tahun 73,895,714 - 29,045,193,814 528,196,568 29,647,286,096
Lebih dari 2 s.d 5 tahun 322,372,832 - 144,634,381,104 95,070,741,622 240,027,495,558
Lebih dari 5 tahun 2,363,765,568 - 109,149,382,412 25,476,719,029 136,989,867,009
Jumlah 139,741,850,102 1,035,992,750 1,023,582,704,198 350,881,555,367 1,515,242,102,417
Cadangan kerugian
penurunan nilai (864,300) (6,408) (13,478,097,489) (2,036,302,808) (15,515,271,005)
Bersih 139,740,985,802 1,035,986,342 1,010,104,606,709 348,845,252,559 1,499,726,831,412
30 Juni 2012
Pihak berelasi Pihak ketiga
Dollar Amerika Dollar Amerika
Rupiah Serikat Rupiah Serikat Jumlah
Rp Rp Rp Rp Rp
Sampai dengan 1 tahun 101,650,149,921 1,133,437,500 745,980,230,825 245,784,737,287 1,094,548,555,533
Lebih dari 1 s.d 2 tahun - - 34,606,896,269 70,007,719 34,676,903,988
Lebih dari 2 s.d 5 tahun 391,351,728 - 130,894,750,441 29,949,127,185 161,235,229,354
Lebih dari 5 tahun 2,427,763,813 - 120,219,804,381 23,184,825,856 145,832,394,050
Jumlah 104,469,265,462 1,133,437,500 1,031,701,681,916 298,988,698,047 1,436,293,082,925
Cadangan kerugian
penurunan nilai (1,044,692,655) (11,334,375) (18,583,326,855) (2,966,990,169) (22,606,344,054)
Bersih 103,424,572,807 1,122,103,125 1,013,118,355,061 296,021,707,878 1,413,686,738,871
31 Desember 2011
Pihak berelasi Pihak ketiga
Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank termasuk pengurus dibebani bunga 12,00% per tahun untuk tahun 2012 dan 2011 dengan jangka waktu pelunasan berkisar antara 1 tahun sampai dengan 5 tahun dan dibayar kembali melalui pemotongan gaji bulanan.
Kredit yang diberikan yang diberikan dijamin dengan benda bergerak dan/atau tidak bergerak dengan pengikatan secara hak tanggungan dan hipotik atau akta pemberian hak tanggungan dan surat kuasa memasang hipotik atau surat kuasa untuk menjual, atau jaminan lain yang umumnya diterima oleh Bank.
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, rincian kredit yang diberikan bermasalah (klasifikasi kurang lancar, diragukan dan macet) menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut :
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
- 36 -
Kredit bermasalah Minimum penyisihanKredit bermasalah Minimum penyisihan
Rp Rp Rp RpRupiah
Perdagangan 4,782,766,277 (2,460,590,721) 4,545,489,278 (2,923,001,398) Jasa bisnis 287,500,000 (249,805,102) 1,691,920,916 (197,606,668) Industri 6,818,408,924 (6,026,173,226) 13,012,258,512 (4,431,027,163) Konstruksi 1,473,132,432 (1,279,986,078) 1,410,032,433 (597,332,433) Lain-lain 6,625,306,640 (1,724,165,085) 571,401,098 (94,447,217)
Bersih 19,987,114,273 (11,740,720,212) 21,231,102,237 (8,243,414,879)
Dollar AmerikaPerdagangan 7,505,271,456 - 7,209,289,699 -
Bersih 7,505,271,456 - 7,209,289,699 -
Jumlah 27,492,385,729 (11,740,720,212) 28,440,391,936 (8,243,414,879)
30 Juni 2012 31 Desember 2011
Dari jumlah kredit yang diberikan bermasalah tersebut, pinjaman yang diberikan dalam proses penyelamatan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing Rp 2.201.916.825,- dan Rp 986.822.647,-
d. Rasio Non Performing Loan (NPL) pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah
sebagai berikut :
e. Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kedit (BMPK) kepada Bank Indonesia pada
tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, tidak terdapat pinjaman yang diberikan yang tidak memenuhi ketentuan BMPK.
f. Mutasi penyisihan penghapusan pinjaman yang diberikan adalah sebagai berikut :
Rupiah Mata uang Jumlah/Total
asing
Rp Rp Rp
Saldo awal tahun 19,628,019,509 2,978,324,545 22,606,344,054Penyisihan (pemulihan) selama
tahun berjalan (6,149,695,857) (940,481,928) (7,090,177,785)Penerimaan kembali pinjaman
yang telah dihapusbukukan 638,137 - 638,137Selisih kurs penjabaran - (1,533,401) (1,533,401)Penghapusan selama tahun berjalan - - -
Saldo akhir tahun 13,478,961,789 2,036,309,216 15,515,271,005
30 Juni 2012
Rupiah Mata uang Jumlah/Total
asing
Rp Rp Rp
Saldo awal tahun 19,272,931,093 1,563,772,330 20,836,703,423Penyisihan (pemulihan) selama
tahun berjalan 4,776,055,410 1,459,438,551 6,235,493,961Penerimaan kembali pinjaman
yang telah dihapusbukukan 20,810,419 - 20,810,419Selisih kurs penjabaran - (44,886,336) (44,886,336)Penghapusan selama tahun berjalan (4,441,777,413) - (4,441,777,413)
Saldo akhir tahun 19,628,019,509 2,978,324,545 22,606,344,054
31 Desember 2011
2012 2011
NPL Gross 1.81% 1.98%
NPL Neto 1.04% 1.41%
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
- 37 -
Manajemen berpendapat bahwa kredit yang diberikan yang diberikan telah dijamin dengan cukup dan jumlah penyisihan kerugian pinjaman yang diberikan adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya pinjaman yang diberikan.
h. Mutasi pinjaman yang diberikan yang dihapusbuku adalah sebagai berikut :
2012 2011
Rp Rp
Saldo awal tahun 10,445,629,206 6,024,662,212
Penghapusbukuan pinjaman
dalam tahun berjalan - 4,441,777,413
Penerimaan kembali pinjaman
yang telah dihapusbukukan (638,137) (20,810,419)
Pinjaman yang telah dilakukan
hapus tagih - -
Saldo akhir periode 30-06-2012 10,444,991,069 10,445,629,206
11. TAGIHAN DAN UTANG AKSEPTASI
a. Tagihan Akseptasi
30 Juni 2012 31 Des 2011
Rp Rp
Bukan bank
Dollar Amerika Serikat 24,389,578,293 23,439,611,582
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - -
Tagihan Akseptasi 24,389,578,293 23,439,611,582
Tagihan akseptasi diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan metode suku bunga efektif. Estimasi nilai wajar dari tagihan akseptasi yang merupakan instrument tanpa suku bunga adalah jumlah yang akan dibayarkan debitur kepada Bank. Sedangkan estimasi nilai wajar dari liabilitas akseptasi yang juga merupakan instrument tanpa suku bunga adalah jumlah yang harus dikembalikan saat ada permintaan. Nilai wajar dari tagihan akseptasi dan liabilitas akseptasi adalah sebesar nilai tercatatnya. Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya tagihan akseptasi.
b. Utang Akseptasi
Utang akseptasi berdasarkan counterparty Rp 24.389.578.293 dan Rp 23.439.611.582 masing-masing pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011. Utang akseptasi dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Estimasi nilai wajar dari utang akseptasi yang juga merupakan instrument tanpa suku bunga adalah jumlah yang harus dikembalikan saat ada permintaan.
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
- 38 -
12. ASET TETAP
1 Januari 30 Juni2012 Penambahan Pengurangan 2012
Rp Rp Rp RpBiaya perolehan:Pemilikan langsung
Tanah 5,161,363,250 - - 5,161,363,250
Bangunan 18,866,249,117 - - 18,866,249,117
Perlengkapan dan
peralatan kantor 14,213,272,429 212,074,056 15,000,750 14,410,345,735
Kendaraan bermotor 6,929,623,709 14,250,000 46,455,400 6,897,418,309Aset dalam Penyelesaian - - - -
Jumlah 45,170,508,505 226,324,056 61,456,150 45,335,376,411
Akumulasi penyusutan:Pemilikan langsung
Bangunan 9,288,367,055 419,495,429 - 9,707,862,484
Perlengkapan dan
peralatan kantor 12,374,248,868 428,434,822 911,573 12,801,772,117
Kendaraan bermotor 5,179,546,915 272,407,913 46,455,399 5,405,499,429
Jumlah 26,842,162,838 1,120,338,164 47,366,972 27,915,134,030
Jumlah Tercatat 18,328,345,667 17,420,242,381
1 Januari 31 Desember2011 Penambahan Pengurangan 2011
Rp Rp Rp RpBiaya perolehan:Pemilikan langsung
Tanah 4,943,763,250 217,600,000 - 5,161,363,250
Bangunan 16,880,491,810 1,985,757,307 - 18,866,249,117
Perlengkapan dan
peralatan kantor 13,155,602,838 1,057,669,591 - 14,213,272,429
Kendaraan bermotor 5,982,241,775 947,381,934 - 6,929,623,709Aset dalam Penyelesaian - - - -
Jumlah 40,962,099,673 4,208,408,832 - 45,170,508,505
Akumulasi penyusutan:Pemilikan langsung
Bangunan 8,515,067,276 773,299,779 - 9,288,367,055
Perlengkapan dan
peralatan kantor 11,715,000,297 659,248,571 - 12,374,248,868
Kendaraan bermotor 4,575,578,301 603,968,614 - 5,179,546,915
Jumlah 24,805,645,874 2,036,516,964 - 26,842,162,838
Jumlah Tercatat 16,156,453,799 18,328,345,667 Beban penyusutan adalah sebesar Rp 1.120.338.164 periode 1 Januari s/d 30 Juni 2012 dan Rp 2.036.516.964 periode 1 Januari s/d 31 Desember 2011, yang disajikan sebagai beban operasional lainnya. Bank memiliki beberapa bidang tanah yang digunakan sebagai kantor pusat dan cabang dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2011 sampai dengan 2029. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Aset tetap, kecuali tanah diasuransikan seluruhnya kepada Asuransi Jasa Indonesia terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya.
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
- 39 -
13. ASET TIDAK BERWUJUD
1 Januari 30 Juni
2012 Penambahan Pengurangan 2012
Rp Rp Rp Rp
Biaya perolehan:
Pemilikan langsung
Software 1,310,757,510 - - 1,310,757,510
Website 22,000,000 - - 22,000,000
Jumlah 1,332,757,510 - - 1,332,757,510
Akumulasi amortisasi :Pemilikan langsung
Software 1,298,257,495 3,125,000 - 1,301,382,495
Website 16,958,333 1,260,417 - 18,218,750
Jumlah 1,315,215,828 4,385,417 - 1,319,601,245
Jumlah Tercatat 17,541,682 13,156,265
1 Januari 31 Desember
2011 Penambahan Pengurangan 2011Rp Rp Rp Rp
Biaya perolehan:
Pemilikan langsung
Software 1,310,757,510 - - 1,310,757,510
Website 22,000,000 - - 22,000,000
Jumlah 1,332,757,510 - - 1,332,757,510
Akumulasi amortisasi :
Pemilikan langsung
Software 1,273,249,004 25,008,491 - 1,298,257,495
Website 11,916,666 5,041,667 - 16,958,333
Jumlah 1,285,165,670 30,050,158 - 1,315,215,828
Jumlah Tercatat 47,591,840 17,541,682
Beban amortisasi adalah sebesar Rp 4.385.417 periode 1 Januari s/d 30 Juni 2012 dan Rp 30.050.158 periode 1 Januari s/d 31 Desember 2011, yang disajikan sebagai beban operasional lainnya. 14. BIAYA DIBAYAR DIMUKA
30 Juni 2012 31 Desember 2011Rp Rp
Asuransi 27,888,909 107,702,806
Sewa gedung 1,271,912,027 1,331,269,806
Administrasi saham 65,729,498 3,851,503
Maintenance feature ATM 1,796,620 7,186,648
Komunikasi & informasi 905,788,371 46,200,000
Pemeliharaan gedung 529,164,125 -
Pembelian barang 342,896,500 316,346,500
lainnya 318,032,741 170,388,750
Jumlah 3,463,208,791 1,982,946,013
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
- 40 -
15. ASET LAIN-LAIN
30 Juni 2012 31 Desember 2011Rp Rp
Agunan yang diambil alih 1,160,922,083 11,149,700,622
Pendapatan yang masih harus diterima 4,977,360,142 4,827,501,924
Beban ditangguhkan 857,308,587 1,006,912,863
Tagihan transaksi Spot 11,632,613 33,888,508
lainnya 2,974,939,379 620,617,887
Jumlah 9,982,162,804 17,638,621,804
16. SIMPANAN
Simpanan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan, diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Estimasi nilai wajar dari simpanan tanpa jangka waktu, termasuk simpanantanpa suku bunga adalah jumlah yang harus dikembalikanpada saat ada permintaan. Estimasi nilai wajar dari simpanan dengan suku bunga tetap tanpa kuotasi harga di pasar didasarkan pada diskonto arus kas menggunakan suku bunga dari hutang baru dengan jangka waktu yang sama. Simpanan terdiri dari :
Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
Rp Rp Rp
Rupiah
Giro 4,921,432,660 89,996,424,744 94,917,857,404
Tabungan 1,022,888,888 106,196,855,223 107,219,744,111
Deposito berjangka 1,803,508,019 1,205,514,871,358 1,207,318,379,377
Sub Jumlah 7,747,829,567 1,401,708,151,325 1,409,455,980,892
Dollar Amerika Serikat
Giro 439,372,978 88,326,529,086 88,765,902,064
Deposito berjangka 128,265,394,792 296,190,226,443 424,455,621,235
Sub Jumlah 128,704,767,770 384,516,755,529 513,221,523,299
Jumlah 136,452,597,337 1,786,224,906,854 1,922,677,504,191
30 Juni 2012
Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
Rp Rp Rp
Rupiah
Giro 3,632,690,368 76,459,717,180 80,092,407,548
Tabungan 247,496,399 91,915,836,938 92,163,333,337
Deposito berjangka 16,485,920,467 1,011,659,078,820 1,028,144,999,287
Sub Jumlah 20,366,107,234 1,180,034,632,938 1,200,400,740,172
Dollar Amerika Serikat
Giro 572,886,826 113,698,303,396 114,271,190,222
Deposito berjangka 78,042,093,352 283,130,603,788 361,172,697,140
Sub Jumlah 78,614,980,178 396,828,907,184 475,443,887,362
Jumlah 98,981,087,412 1,576,863,540,122 1,675,844,627,534
31 Des 2011
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
- 41 -
a. Giro terdiri atas :
Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
Rp Rp Rp
Rupiah 4,921,432,660 89,996,424,744 94,917,857,404
Dollar Amerika Serikat 439,372,978 88,326,529,086 88,765,902,064
Jumlah 5,360,805,638 178,322,953,830 183,683,759,468
30 Junit 2012
Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
Rp Rp Rp
Rupiah 3,632,690,368 76,459,717,180 80,092,407,548
Dollar Amerika Serikat 572,886,826 113,698,303,396 114,271,190,222
Jumlah 4,205,577,194 190,158,020,576 194,363,597,770
31 Desember 2011
2012 2011
Tingkat bunga Giro rata-rata per tahun
Rupiah 1.17% 1.13%
US Dollar 0.42% 0.46%
b. Tabungan terdiri atas:
Pihak berelasi Pihak
ketiga Jumlah
Rp Rp Rp
Rupiah
Tabungan Swadesi 140,454,496 34,724,248,470 34,864,702,966
Tabungan Si Boss 752,441,123 64,329,486,960 65,081,928,083
Tabungan Suka-suka 129,959,344 7,101,270,853 7,231,230,197
Tabunganku 33,925 41,848,940 41,882,8650Jumlah 1,022,888,888 106,196,855,223 107,219,744,111
30 Juni 2012
P ih ak berelas i P iha k
k etiga Jum lah
R p R p R p
R upiah
T abu ngan Sw ad es i 1 29,0 62,80 2 3 1,410 ,170,482 31,5 39,23 3,28 4
T abu ngan Si Boss 1,0 29,40 2 5 4,642 ,873,747 54,6 43,90 3,14 9
T abu ngan Lainnya 1 17,4 04,19 5 5,862 ,792,709 5,9 80,19 6,90 4
- - - 0Ju m lah 2 47,4 96,39 9 9 1,915 ,836,938 92,1 63,33 3,33 7
31 D esem ber 20 11
2012 2011
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun
Rupiah 4.09% 4.43%
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
- 42 -
c. Deposito berjangka terdiri atas:
Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
Rp Rp Rp
Rupiah 1,803,508,019 1,205,514,871,358 1,207,318,379,377
Dollar Amerika Serikat 128,265,394,792 296,190,226,443 424,455,621,235
Jumlah 130,068,902,811 1,501,705,097,801 1,631,774,000,612
30 Juni 2012
2012 2011
Tingkat bunga Deposito rata-rata per tahun
Rupiah 7.40% 7.39%
Mata uang asing
Dollar Amerika Serikat 2.52% 2.55%
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu dan sisa umur jatuh tempo :
Berdasarkan periode deposito berjangka :
Dalam Dalam Dalam Dalam
Rupiah Mata uang asing Rupiah Mata uang asing Jumlah
Rp Rp Rp Rp Rp
Sampai dengan 1 bulan 564,617,309 128,265,394,792 443,954,156,288 162,107,394,606 734,891,562,995
1 s.d 3 bulan 1,238,890,710 - 356,297,502,440 74,649,201,299 432,185,594,449
3 s.d 6 bulan - - 328,968,053,294 46,216,444,896 375,184,498,190
6 s.d 12 bulan - - 76,295,159,336 13,217,185,642 89,512,344,978
Jumlah 1,803,508,019 128,265,394,792 1,205,514,871,358 296,190,226,443 1,631,774,000,612
Dalam Dalam Dalam Dalam
Rupiah Mata uang asing Rupiah Mata uang asing Jumlah
Rp Rp Rp Rp Rp
Sampai dengan 1 bulan 15,260,030,714 78,042,093,352 555,913,145,643 159,476,816,219 808,692,085,928
1 s.d 3 bulan 1,225,889,753 - 248,467,529,120 76,891,660,636 326,585,079,509
3 s.d 6 bulan - - 162,994,547,303 30,252,159,127 193,246,706,430
6 s.d 12 bulan - - 44,283,856,754 16,509,967,806 60,793,824,560
Jumlah 16,485,920,467 78,042,093,352 1,011,659,078,820 283,130,603,788 1,389,317,696,427
30 Juni 2012
31 Desember 2011
Pihak berelasi Pihak ketiga
Pihak berelasi Pihak ketiga
Pihak hubungan Pihak istimewa ketiga Jumlah
Rp Rp Rp
Rupiah 16,485,920,467 1,011,659,078,820 1,028,144,999,287
Dollar Amerika Serikat 78,042,093,352 283,130,603,788 361,172,697,140
Jumlah 94,528,013,819 1,294,789,682,608 1,389,317,696,427
31 Desember 2011
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
- 43 -
Berdasarkan sisa umur sampai dengan jatuh tempo :
Dalam Dalam Dalam Dalam
Rupiah Mata uang asing Rupiah Mata uang asing Jumlah
Rp Rp Rp Rp Rp
Sampai dengan 1 bulan 1,105,889,128 128,265,394,792 540,618,089,031 178,017,162,318 848,006,535,269
1 s.d 3 bulan 697,618,891 - 379,121,862,109 64,242,117,156 444,061,598,156
3 s.d 6 bulan - - 236,403,063,639 51,519,672,435 287,922,736,074
6 s.d 12 bulan - - 49,371,856,578 2,411,274,535 51,783,131,113
Jumlah 1,803,508,019 128,265,394,792 1,205,514,871,357 296,190,226,444 1,631,774,000,612
Dalam Dalam Dalam Dalam
Rupiah Mata uang asing Rupiah Mata uang asing Jumlah
Rp Rp Rp Rp Rp
Sampai dengan 1 bulan 15,300,030,714 78,042,093,352 588,068,615,714 189,858,825,028 871,269,564,808
1 s.d 3 bulan 1,185,889,753 - 286,198,951,937 61,298,828,111 348,683,669,801
3 s.d 6 bulan - - 106,620,377,144 21,540,946,500 128,161,323,644
6 s.d 12 bulan - - 30,771,134,025 10,432,004,149 41,203,138,174
Jumlah 16,485,920,467 78,042,093,352 1,011,659,078,820 283,130,603,788 1,389,317,696,427
30 Juni 2012
31 Desember 2011
Pihak berelasi Pihak ketiga
Pihak berelasi Pihak ketiga
Deposito berjangka yang dijadikan jaminan pinjaman yang diberikan sebesar Rp 296.110.632.741 dan USD 20.116.156 pada 30 Juni 2012 dan Rp 298.338.436.017 dan USD 7.602.692 pada 31 Desember 2011.
17. SIMPANAN DARI BANK LAIN
30 Juni 2012 31 Desember 2011
Rp Rp
Pihak berelasiGiro Rupiah 25,525,933 59,351,753
Valuta asing - -
25,525,933 59,351,753
Pihak bank lain
Giro Rupiah 2,397,423,782 1,695,245,572
Valuta asing 453,560,819 -
Deposito Berjangka
Rupiah 250,000,000 250,000,000
Jumlah 3,100,984,601 1,945,245,572
Total simpanan dari bank lain 3,126,510,534 2,004,597,325
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
- 44 -
18. UTANG PAJAK
30 Juni 2012 31 Des 2011
Rp Rp
Taksiran pajak (net) 1,284,350,397 1,789,856,121
Pajak penghasilan :
Pasal 21 88,196,389 415,637,860
Pasal 23 1,516,899,420 1,548,734,148
Pasal 25 - 1,459,253,091
Pasal 29 - -
Pajak lainnya 1,680,001 3,530,000
Jumlah 2,891,126,207 5,217,011,220
19. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA
Bank membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No.13/2003. Jumlah karyawan yang berhak memperoleh manfaat tersebut adalah sebanyak 275 karyawan sampai dengan tanggal 30 Juni 2012, liabilitas manfaat karyawan adalah sebagai berikut :
30 Juni 2012 Rp
Saldo awal 10,891,397,352
Beban tahun berjalan 522,181,000
Saldo akhir 11,413,578,352
Usia Pensiun normal : 55 tahun
Tingkat diskonto : 6,25%
Tingkat proyeksi kenaikan gaji : 10,00%
Tingkat kematian : 100% TMI2
Tingkat Pengunduran diri : 7 % sampai dengan umur 40, kemudian menurun
hingga 0 % di umur 55, kemudian tetap.
Tingkat Pensiun normal : 100%
Tingkat Pemutusan yang lain : Nihil
20. LIABILITAS LAIN-LAIN
30 Juni 2012 31 Des 2011Rp Rp
Bunga yang masih harus dibayar 7,221,872,827 6,178,342,150
Utang Dividen 27,348,000,000 -
Setoran jaminan 414,500,000 408,000,000
liabilitas transaksi spot 11,102,455 31,701,936
lainnya 2,071,744,771 369,048,751
Jumlah 37,067,220,053 6,987,092,837
Bunga yang Masih Harus Dibayar Merupakan bunga yang masih harus dibayar atas simpanan dan simpanan dari bank lain
Setoran Jaminan Merupakan setoran jaminan safe deposit box.
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
- 45 -
Setoran jaminan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Bank harus melakukan pengungkapan atas nilai wajar dari liabilitas keuangannya. Estimasi nilai wajar dari liabilitas lain-lain yang merupakan liabilitas tanpa suku bunga dan tanpa jangka waktu adalah jumlah yang harus dikembalikan saat ada permintaan. Pada tanggal 30 Juni 2011, nilai wajar dari liabilitas lain adalah sebesar nilai tercatatnya.
21. MODAL SAHAM
Persentase Jumlah
Pemegang Saham Jumlah Saham Pemilikan Modal Saham
lembar % Rp
Bank of India 659,680,000 76.00% 131,936,000,000
PT Panca Mantra Jaya 148,609,500 17.12% 29,721,900,000
Tn Prakash Rupchand Chugani 14,000,000 1.61% 2,800,000,000
Masyarakat (pada Simpanan KSEI) 45,710,500 5.27% 9,142,100,000
Jumlah 868,000,000 100.00% 173,600,000,000
30 Juni 2012
Persentase Jumlah
Pemegang Saham Jumlah Saham Pemilikan Modal Saham
lembar % Rp
Bank of India 659,680,000 76.00% 131,936,000,000
PT Panca Mantra Jaya 148,609,500 17.12% 29,721,900,000
Tn Prakash Rupchand Chugani 14,000,000 1.61% 2,800,000,000
Masyarakat (pada Simpanan KSEI) 45,710,500 5.27% 9,142,100,000
Jumlah 868,000,000 100.00% 173,600,000,000
31 Desember 2011
22. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Akun ini merupakan agio saham sehubungan dengan penawaran umum saham Bank pada tahun 2002 dan Right Issue tahun 2008 dengan perincian sebagai berikut : Rp Jumlah yang diterima dari pengeluaran 618.000.000 saham 154.500.000.000 Jumlah yang dicatat sebagai modal disetor 123.600.000.000 Bersih 30.900.000.000 Biaya emisi saham atas penawaran umum (1.997.994.946) Tambahan modal disetor – Agio saham 28.902.005.054
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
- 46 -
23. CADANGAN UMUM DAN DIVIDEN TUNAI
Berdasarkan akta berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT. Bank Of India Tbk. No 91 tanggal 18 Juni 2012 dari Aryanti Artisari SH, MKn, telah disetujui sebagai berikut : a. Pembagian dividen tunai untuk tahun 2012 sebesar Rp 27.348.000.000 atau Rp 31,51 per
saham. b. Sejumlah Rp 1.000.000.000 dari laba tahun 2011 digunakan sebagai cadangan umum sesuai
dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan.
Berdasarkan akta berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT. Bank Swadesi Tbk. No 6 tanggal 14 Juni 2011 dari Andalia Farida, SH, MH pengganti Aulia Taufani, SH, telah disetujui sebagai berikut : a. Pembagian dividen tunai untuk tahun 2011 sebesar Rp 19.964.000.000 atau Rp 23 per saham. b. Sejumlah Rp 1.000.000.000 dari laba tahun 2010 digunakan sebagai cadangan umum sesuai
dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan. 24. PENDAPATAN BUNGA
Mata uang Mata uang
Rupiah asing Jumlah Rupiah asing Jumlah
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Kredit 72,108,051,269 12,545,250,446 84,653,301,715 61,739,599,259 7,749,293,558 69,488,892,817
Efek-efek 2,756,515,033 1,260,894,391 4,017,409,424 10,936,373,072 1,142,805,531 12,079,178,603
Penempatan pada BI 7,151,724,549 118,551,893 7,270,276,442 3,647,046,121 - 3,647,046,121
dan bank lain
Jasa Giro - - - - - -
Jumlah 82,016,290,851 13,924,696,730 95,940,987,581 76,323,018,452 8,892,099,089 85,215,117,541
Juni 2012 Juni 2011
25. BEBAN BUNGA
Mata uang Mata uang
Rupiah asing Jumlah Rupiah asing Jumlah
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Deposito Berjangka 41,678,093,123 4,775,257,155 46,453,350,278 30,925,182,451 2,134,331,429 33,059,513,880
Tabungan 2,160,146,609 - 2,160,146,609 1,992,347,543 - 1,992,347,543
Jasa Giro 565,862,266 212,857,749 778,720,015 607,371,983 182,685,099 790,057,082
Call Money - 13,546,041 13,546,041.00 - 1,157,012.00 1,157,012.00
Lain-lain - - - - - -
Jumlah 44,404,101,998 5,001,660,945 49,405,762,943 33,524,901,977 2,318,173,540 35,843,075,517
Juni 2012 Juni 2011
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
- 47 -
26. BEBAN TENAGA KERJA DAN TUNJANGAN
2012 2011Rp Rp
Gaji 8,069,975,989 6,732,891,386
Tunjangan 3,709,544,190 3,507,532,738
Lainnya 3,082,943,000 1,651,050,709
Jumlah 14,862,463,179 11,891,474,833
Rincian gaji dan tunjangan atas kelompok direksi, dewan komisaris dan komite audit adalah sebagai berikut :
Jumlah Pejabat Gaji Tunjangan Jumlah
Rp Rp Rp
Komisaris 4 311,700,000 246,565,600 558,265,600
Direksi 4 1,015,406,507 615,437,200 1,630,843,707
Komite Audit 3 44,000,000 6,810,809 50,810,809
Jumlah 11 1,371,106,507 868,813,609 2,239,920,116
Jumlah Pejabat Gaji Tunjangan Jumlah
Rp Rp Rp
Komisaris 4 304,134,000 106,807,100 410,941,100
Direksi 5 742,863,405 271,346,400 1,014,209,805
Komite Audit 4 49,000,000 6,135,136 55,135,136
Jumlah 13 1,095,997,405 384,288,636 1,480,286,041
2012
2011
27. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Juni 2012 Juni 2011
Rp Rp
Komunikasi 2,049,894,148 2,087,027,692
Penyusutan & Amortisasi 1,124,723,581 1,004,896,432
Barang cetak dan keperluan kantor 1,067,312,116 924,335,118
Perbaikan dan pemeliharaan 610,463,132 591,758,532
Honorarium tenaga ahli 522,067,162 566,415,440
Transportasi 542,113,415 442,893,275
Iklan dan promosi 369,513,475 244,846,161
Sewa 351,509,363 205,912,737
Pendidikan dan pelatihan 761,050,878 180,858,450
Asuransi 109,705,209 117,423,718
Pajak dan perizinan 111,825,268 98,029,961
Lain-lain 1,532,255,080 900,658,487
Jumlah 9,152,432,827 7,365,056,003
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
- 48 -
28. TAKSIRAN PAJAK
30 Juni 2012
Rp
LABA TAHUN BERJALAN 35,430,723,142
Tarif Pajak Yang Berlaku
Rp. 3.523.580.068,00 x 30% = Rp. 1.057.074.021,0035,430,723,142 x 25% = Rp. 8,857,680,785
Taksiran Pajak Penghasilan Badan 8,857,680,785
LABA SETELAH PAJAK 26,573,042,357
30 Junit 2011
Rp
LABA TAHUN BERJALAN 31,108,729,514
Tarif Pajak Yang Berlaku
Rp. 3.523.580.068,00 x 30% = Rp. 1.057.074.021,0031,108,729,514 x 25% = Rp. 7,777,182,378
Taksiran Pajak Penghasilan Badan 7,777,182,378
LABA SETELAH PAJAK 23,331,547,136
29. LABA PER SAHAM Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar :
2012 2011Rp Rp
Laba bersih
Laba bersih untuk perhitungan laba per saham dasar 26,573,042,357 23,331,547,136
Lembar Lembar
Jumlah saham
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk
menghitung laba per saham dasar 868,000,000 868,000,000
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
- 49 -
30. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI
Sifat Pihak Berelasi Pihak-pihak yang mempunyai hubungan berelasi adalah direksi dan komisaris Bank serta perusahaan-perusahaan yang memiliki pemegang saham dan pengurus yang sama dengan Bank. Transaksi Pihak Berelasi Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank juga mengadakan transaksi tertentu dengan pihak berelasi. Menurut manajemen Bank, transaksi-transaksi tersebut dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga lainnya. Transaksi-transaksi tersebut meliputi : a. Pemberian Pinjaman yang diberikan
Pada tanggal laporan posisi keuangan persentase pinjaman yang diberikan kepada pihak berelasi terhadap jumlah keseluruhan pinjaman yang diberikan adalah kurang lebih 9,29% dan 7,35% masing-masing untuk Juni 2012 dan Desember 2011. Tingkat bunga per tahun untuk pinjaman yang diberikan kepada pihak berelasi adalah antara 8,00% - 14,00% untuk mata uang Rupiah dan 8% untuk mata uang asing masing-masing untuk Juni 2012 dan antara 8,00% - 14,00% untuk mata uang Rupiah dan 8% untuk mata uang asing masing-masing untuk Desember 2011.
b. Penempatan dana dari pihak-pihak berelasi dalam bentuk simpanan
- Giro Pada tanggal laporan posisi keuangan persentase rekening giro pihak berelasi tahun 2012 dan 2011 masing-masing 2.92 % dan 2,16% dari jumlah rekening giro. Untuk rekening giro Rupiah, tingkat bunga yang diberikan adalah 1,17 % untuk tahun 2011 dan 1% untuk tahun 2011. Sedangkan untuk mata uang asing adalah 0,42 % untuk tahun 2012 dan 0,42% untuk tahun 2011.
- Tabungan
Pada tanggal laporan posisi keuangan persentase tabungan pihak berelasi tahun 2012 dan 2011 masing-masing 0,95 % dan 0,27 % dari jumlah tabungan. Tingkat bunga yang diberikan adalah 4,09 % dan 3,59% masing-masing untuk tahun 2012 dan 2011.
- Deposito Berjangka Pada tanggal laporan posisi keuangan persentase deposito berjangka pihak berelasi tahun 2012 dan 2011 masing-masing 7.97 % dan 2,69 % dari jumlah deposito berjangka. Untuk deposito berjangka Rupiah, tingkat bunga rata-rata yang diberikan adalah 7,40 % dan 7,82 % masing-masing untuk tahun 2012 dan 2011. Untuk mata uang asing adalah 2,52 % dan 2,25 % untuk tahun 2012 dan 2011.
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
- 50 -
Saldo giro pada bank lain, pinjaman yang diberikan dan simpanan dari pihak berelasi dapat diikhtisarkan sebagai berikut :
30 Juni 2012 31 Des 2011
Rp Rp
Giro pada bank lain
Bank of India 780,161,016 2,244,107,936
Persentase giro pada bank lain dari jumlah aset 0.03% 0.11%
Kredit
PT. Classic Prima Carpet - -
Deepak Rupo Chugani 95,830,000,000 57,681,559,308
PT. Putra Mahkota Perkasa 30,000,000,000 30,000,000,000
PT. GTL Indonesia 7,493,274,174 8,491,579,157
Ramesh Motiram 3,863,098,915 3,926,908,198
Ananthachari Sampathkumar 1,035,992,750 1,133,437,504
Ramesh Shamdas Khubani 2,159,208,467 3,977,867,071
Lainnya 396,268,546 391,351,727
Jumlah 140,777,842,852 105,602,702,965
Persentase kredit dari jumlah aset 9.29% 5.08%
Simpanan
Giro 5,360,805,638 4,205,577,194
Tabungan 1,022,888,888 247,496,399
Deposito berjangka 130,068,902,811 94,528,013,818
Jumlah 136,452,597,337 98,981,087,411
Persentase simpanan dari jumlah liabilitas 6.78% 5.71%
Pendapatan bunga
Kredit 2,088,867,710.28 4,712,608,801
Persentase pendapatan bunga
kredit dari jumlah pendapatan bunga 2.17% 2.66%
Beban bunga
Giro 94,235,895 437,562,769
Tabungan 34,761,437 209,338,266
Deposito berjangka 366,773,591 2,022,611,782
Jumlah 495,770,923 2,669,512,817
Persentase beban bunga
simpanan dari jumlah beban bunga 0.97% 3.41%
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
- 51 -
31. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
Bank memiliki tagihan dan liabilitas komitmen dan kontinjensi sebagai berikut:
30 Juni 2012 31 Des 2011
Rp Rp
KOMITMEN
Tagihan Komitmen
Mata uang asing
Pembelian valuta asing tunai yang belum
diselesaikan 1,072,934,118 2,130,951,480
Pembelian valuta asing berjangka yang belum
diselesaikan 102,378,250,000 85,877,433,450
Lainnya - -
Jumlah Tagihan Komitmen 103,451,184,118 88,008,384,930
Liabilitas Komitmen
Rupiah
Fasilitasi kredit kepada nasabah yang belum
digunakan 313,441,107,163 305,619,609,465
Fasilitasi kredit kepada bank lain yang belum
digunakan 1,000,000,000 3,000,000,000
L/C yang irrevocable dan masih berjalan dalam
rangka ekspor dan impor - -
Mata uang asing
Fasilitasi kredit kepada nasabah yang belum
digunakan 36,200,876,408 29,946,842,710
L/C yang irrevocable dan masih berjalan dalam
rangka ekspor dan impor 19,381,432,579 12,748,510,110
Penjualan valuta asing tunai yang belum
diselesaikan 1,072,934,118 2,130,839,002
Penjualan valuta asing berjangka yang belum
diselesaikan 102,378,250,000 85,873,534,425
Jumlah Liabilitas Komitmen 473,474,600,268 439,319,335,712
Jumlah Liabilitas Komitmen - Bersih 370,023,416,150 351,310,950,782
KONTINJENSI
Tagihan kontinjensi
Rupiah
Garansi yg diterima 2,571,445,800 2,369,311,851
Pendapatan bunga dalam penyelesaian 2,485,971,354 2,681,517,457
Lainnya - -
Mata uang asing
Garansi yg diterima 21,149,604,141 22,353,835,725
Pendapatan bunga dalam penyelesaian - -
Jumlah Tagihan Kontinjensi 26,207,021,295 27,404,665,033
Liabilitas Kontinjensi
Rupiah
Penerbitan jaminan dalam bentuk bank garansi 2,571,445,800 2,681,517,457
Mata uang asing Liabilitas Kontinjensi
Penerbitan jaminan dalam bentuk bank garansi 21,149,604,141 22,353,835,725
Jumlah Liabilitas Kontinjensi 23,721,049,941 25,035,353,182
Tagihan Kontinjensi - Bersih 2,485,971,354 2,369,311,851
Jumlah Liabilitas Komitmen dan Kontinjensi 367,537,444,796 348,941,638,931
LAIN-LAIN
Titipan kliring 36,406,809,698 28,231,488,294
Titipan Inkaso 16,957,000 111,430,000
Jumlah 36,423,766,698 28,342,918,294
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
- 52 -
32. JATUH TEMPO ASET DAN LIABILITAS
Analisa jatuh tempo aset dan liabilitas menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan periode yang tersisa, terhitung sejak tanggal 30 Juni 2012 sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Jutaan Rp
Lain-lain s/d 1 Bulan >1bl s/d 3 bl >3bl s/d 12 bl>1 th s/d 2 th>2 th s/d 5 th >5 th Jumlah
Aset
Kas - 17,394 - - - - - 17,394
Giro pada Bank Indonesia - 213,055 - - - - - 213,055
Giro pada bank lain - 77,829 - - - - - 77,829
- CKPN Giro pada bank lain (503) - - - - - - (503)
Penempatan pada BI dan bank Lain 406,000 - - - - - 406,000
- PPAP Penempatan bank lain (40) - - - - - - (40)
Efek-efek - 26,790 19,489 9,324 3,453 29,026 302 88,384
- CKPN Efek-efek (2,368) - - - - - - (2,368)
Tagihan derivatif - 1,448 - - - - - 1,448
- CKPN Tagihan derivatif - - - - - - - -
Kredit 17,373 138,437 181,947 770,821 29,647 240,027 136,990 1,515,242
-CKPN Kredit (15,515) - - - - - (15,515)
Tagihan Akseptasi 24,390 24,390
-CKPN Akseptasi - -
Beban dibayar dimuka 3,463 3,463
Aktiva Tetap - bersih 17,433 - - - - - - 17,433
Aktiva Pajak Tangguhan 2,723 - - - - - - 2,723
Aktiva Lain-lain 9,981 - - 9,981
Jumlah Aset 32,547 905,343 201,436 780,145 33,100 269,053 137,292 2,358,916
Liabilitas
Liabilitas segera 7,608 - - - - - 7,608
Simpanan
* Giro - 183,684 - - - - - 183,684
* Tabungan - 107,220 - - - - - 107,220
* Deposito - 848,005 444,062 339,706 - - 1,631,773
Simpanan dari bank lain - 3,126 - - - - - 3,126
Liabilitas derivatif - 1,358 - - - - - 1,358
Liabilitas Akseptasi 24,390 24,390
Hutang pajak - 2,891 - - - - - 2,891
Estimasi kerugian komitmen -
dan kontinjensi - - - - - - - -
Pendapatan diterina dinuka 2,852 2,852
Liabilitas Imbalan pasca kerja 11,414 - - - - - - 11,414
Liabilitas lain-lain 37,067 - - - - - - 37,067
Jumlah Liabilitas 51,333 1,178,282 444,062 339,706 - - - 2,013,383 -
Selisih (18,786) (272,939) (242,626) 440,439 33,100 269,053 137,292 345,533
Secara umum, likuiditas Perseroan tetap terjaga dengan baik. Primary dan secondary reserve Perseroan relatif besar karena Dana Pihak Ketiga yang berhasil dihimpun dan belum sepenuhnya dapat disalurkan ke pinjaman yang diberikan, untuk sementara ditempatkan di SBI. Meskipun sumber pendanaan lebih banyak terfokus pada sumber dana jangka pendek sehingga secara administratif terlihat mismatch, namun dalam kenyataannya dana yang disimpan tersebut terus menerus diperpanjang oleh nasabah (evergreen). Dengan demikian kondisi pendanaan di Perseroan relatif stabil dan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kondisi likuiditas Bank. Komite Manajemen Dana (ALCO) melakukan pertemuan secara berkala untuk membahas dan menetapkan arah, kebijakan, strategi, manajemen struktur laporan posisi keuangan, likuiditas, suku bunga, profitabilitas dan pertumbuhan sesuai dengan prinsip kehati-hatian termasuk namun tidak terbatas pada analisa dan pembahasan gap analysis.
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
- 53 -
33. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING
Posisi aset dan liabilitas dalam mata uang asing pada 30 Juni tahun 2012 dan 31 Desember 2011 akun adalah sebagai berikut :
Mata Uang Ekuivalen dalam Mata Uang Ekuivalen dalam
Asing Rp Asing Rp
Aset
Kas USD 287,009.00 2,695,732,033 283,494.00 2,570,581,845SGD - - 250.00 1,745,888
Giro pada Bank Indonesia USD 4,775,000.00 44,849,187,500 12,140,000.00 110,079,450,000Giro pada Bank Lain USD 7,493,266.56 70,380,506,165 3,183,711.03 28,868,299,765
SGD 17,161.48 126,960,629 57,177.13 399,299,346HKD 407,345.94 493,308,154 411,549.24 480,372,619JPY 52,583.00 6,213,207 52,583.00 6,142,746EUR 46,820.79 553,091,651 51,100.19 598,626,462GBP 6,799.36 99,728,457 9,389.81 131,225,318INR 20,787.65 3,475,487.20 6,629,877.23 1,126,880,233
Penempatan pada Bank USD - - Lain USD - - - - Efek-efek USD 5,387,532.62 50,602,400,133 4,568,839.80 41,427,954,887 Kredit USD 37,467,931.66 351,917,548,117 33,098,663.97 300,122,135,548Cadangan kerugianpenurunan nilai USD (468,929.97) (4,404,424,743) (530,543.11) (4,810,699,650)
EUR (42,547.93) (502,616,570) (42,547.93) (498,438,788)INR - - - - HKD - - - - JPY - - - - SGD - - - - GBP - - - -
Tagihan akseptasi USD 2,596,707.83 24,389,578,293 2,431,271.59 22,045,555,142 EUR - - 119,000.00 1,394,056,440
Aset lain-lain USD 88,220.24 828,608,604 55,523.62 503,460,424
Jumlah Aset 542,039,297,117 504,446,648,224 0
Liabilitas Simpanan
Giro USD 9,450,721.54 88,765,902,064 12,602,281.80 114,271,190,222Deposito berjangka USD 45,190,909.90 424,455,621,236 39,831,562.96 361,172,697,140
Liabilitas pada bank lain USD - - - - Liabilitas pada bank lain SGD - - - - Liabilitas akseptasi USD 2,596,707.83 24,389,578,293 2,431,271.59 22,045,555,142
EUR - - 119,000.00 1,394,056,440 Estimasi Kerugian ko-mitmen & kontinjensi USD - - - -
EUR - - Liabilitas lain-lain USD 299,672.65 2,814,675,365 189,842.28 1,721,394,874
INR 212,708.09 35,562,666 26,542.45 4,511,420HKD 400,000.00 484,412,000 400,000.00 466,892,000 EUR - - - -
Jumlah Liabilitas 540,945,751,624 501,076,297,238
Aset - bersih 1,093,545,493 3,370,350,986
31 Des 201130 Juni 2012
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
- 54 -
Posisi Devisa Neto
Berikut ini adalah posisi devisa neto Bank pada 30 Juni tahun 2012 dan 31 Des 2011 :
Mata uang
Mata uang Mata uang Mata uang
original Ekuivalen (Rp) original Ekuivalen (Rp) original Ekuivalen (Rp)
Dollar Amerika Serikat 71,041,080.37 667,253,347,375 73,006,018.79 685,709,031,485 1,964,938.42 18,455,684,110
Dollar Singapura 17,161.48 126,960,629 - - 17,161.48 126,960,629
Yen Jepang 52,583.00 6,213,207 - - 52,583.00 6,213,207
Dollar Hongkong 407,345.94 493,418,137 400,000 484,520,000 7,345.94 8,898,137
Euro Eropa 4,272.86 50,475,082 - - 4,272.86 50,475,082
Pound Inggris 6,799.36 99,728,457 - - 6,799.36 99,728,457
Dollar Australia - - - - - -
Ringgit Malaysia - - - - - -
India Rupee 420,277.65 70,266,220.30 618,662 103,434,115 198,384.44 33,167,895
Jumlah 668,100,409,107 686,296,985,600 18,781,127,516
Modal 337,835,000,000
Persentase PDN terhadap modal 5.56%
Mata uang Mata uang Mata uang Mata uang
original Ekuivalen (Rp) original Ekuivalen (Rp) original Ekuivalen (Rp)
Dollar Amerika Serikat 66,697,959.28 604,783,745,771 67,925,689.01 615,916,185,098 1,227,729.73 11,132,439,327
Dollar Singapura 57,427.13 401,045,234 - - 57,427.13 401,045,234
Yen Jepang 52,583.00 6,142,746 - - 52,583.00 6,142,746
Dollar Hongkong 411,549.24 480,372,619 400,000 466,892,000 11,549.24 13,480,619
Euro Eropa 827,552.26 9,694,576,113 819,000 9,594,388,440 8,552.26 100,187,673
Pound Inggris 9,389.81 131,225,318 - - 9,389.81 131,225,318
Dollar Australia - - - - 0.00 0
Ringgit Malaysia - - - - 0.00 0
India Rupee 7,163,877.23 1,217,644,213 293,142 49,825,422 6,870,734.78 1,167,818,791
Jumlah 616,714,752,015 626,027,290,960 12,952,339,708
Modal 331,312,000,000
Persentase PDN terhadap modal 3.91%
Aktiva Liabilitas Bersih - absolut
30 Juni 2012
31 Desember 2011
Aktiva Liabilitas Bersih - absolut
Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aktiva dan liabilitas dalam mata uang asing untuk posisi 30 Juni tahun 2012 dan 31 Desember 2011 adalah kurs Closing rates Reuters jam 16.00 wib, sebagai berikut :
30 Juni 2012 31 Des 2011
USD 9,392.50 9,067.50
AUD 9,552.65 9,205.78 GBP 14,667.33 13,975.29
SGD 7,398.00 6,983.55 JPY 118.16 116.82
HKD 1,211.03 1,167.23 MYR 2,955.95 2,832.00
INR 167.19 169.97 EUR 11,812.95 11,714.76
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
- 55 -
34. INFORMASI SEGMEN USAHA
Bank beroperasi di dua wilayah geografis utama yaitu Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan di luar DKI Jakarta. Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen geografis :
DKI Luar DKIJakarta/ Jakarta/
Eliminasi JumlahRp Rp Rp Rp
PENDAPATANPendapatan bunga 72,889,837,028 23,051,150,553 - 95,940,987,581 Pendapatan lainnya 26,221,695,639 10,318,912,872 - 36,540,608,511
99,111,532,667 33,370,063,425 - 132,481,596,092
HASILHasil segmen 28,503,342,291 6,681,461,755 - 35,184,804,046 Laba sebelum pajak 28,760,335,907 6,670,387,236 - 35,430,723,143 Laba bersih 26,573,042,357
DKI Luar DKIJakarta/ Jakarta/
Eliminasi JumlahRp Rp Rp Rp
PENDAPATAN
Pendapatan bunga 64,232,483,729 20,982,633,812 - 85,215,117,541
Pendapatan lainnya 10,343,689,061 734,112,786 - 11,077,801,847 74,576,172,790 21,716,746,598 - 96,292,919,388
HASIL
Hasil segmen 27,241,163,105 4,002,284,293 - 31,243,447,398
Laba sebelum pajak 27,176,902,933 3,931,826,581 - 31,108,729,514 Laba bersih 23,331,547,136
30 Juni 2012
30 Juni 2011
DKI Luar DKIJakarta/ Jakarta/
Eliminasi JumlahRp Rp Rp Rp
INFORMASI LAINNYAASETPenempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih 692,246,710,836 4,094,136,264 - 696,340,847,100 Efek-efek - bersih 86,015,925,342 - - 86,015,925,342 Kredit - bersih 1,172,901,204,527 326,825,626,884 - 1,499,726,831,411 Aset tetap - bersih 12,828,661,677 4,604,736,969 - 17,433,398,646 Aset lainnya 88,401,528,187 121,660,085,096 (150,661,198,504) 59,400,414,779 Jumlah Aset 2,052,394,030,569 457,184,585,213 (150,661,198,504) 2,358,917,417,278
LIABILITAS Simpanan 1,515,154,865,493 407,522,638,699 - 1,922,677,504,192 Liabilitas lainnya 197,922,139,330 42,991,559,278 (150,661,198,504) 90,252,500,104 Jumlah Liabilitas 1,713,077,004,823 450,514,197,977 (150,661,198,504) 2,012,930,004,296
Pengeluaran modal 87,806,300 138,517,775 226,324,075 Penyusutan dan amortisasi 623,850,697 500,872,884 - 1,124,723,581
DKI Luar DKIJakarta/ Jakarta/
Eliminasi JumlahRp Rp Rp Rp
INFORMASI LAINNYAASETPenempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih 193,703,068,851 272,690,239 - 193,975,759,090 Efek-efek - bersih 102,116,355,632 - - 102,116,355,632 Kredit - bersih 1,077,855,800,130 335,830,938,741 - 1,413,686,738,871 Aset tetap - bersih 13,364,706,075 4,981,181,274 - 18,345,887,349 Aset lainnya 389,202,629,244 65,850,618,659 (102,750,249,630) 352,302,998,273
Jumlah Aset 1,776,242,559,932 406,935,428,913 (102,750,249,630) 2,080,427,739,215
LIABILITASSimpanan 1,327,206,845,587 348,637,781,945 - 1,675,844,627,532 Liabilitas lainnya 110,729,678,997 50,115,358,601 (102,750,249,630) 58,094,787,968
Jumlah Liabilitas 1,437,936,524,584 398,753,140,546 (102,750,249,630) 1,733,939,415,500
Pengeluaran modal 988,720,879 3,219,687,955 4,208,408,834 Penyusutan dan amortisasi 1,440,359,978 626,207,144 - 2,066,567,122
30 Juni 2012
31 Desember 2011
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
- 56 -
35. MANAJEMEN RISIKO
Pengembangan manajemen risiko di Bank senantiasa berpedoman pada peraturan Bank Indonesia tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum serta dokumen terkait lainnya dari Basel Committee on Banking Supervision, terutama ketentuan Basel Accord II. Sepanjang tahun 2012 Bank terus memperbaiki kemampuan manajemen risiko dengan memperluas tata kelola perusahaan, memperbaiki kebijakan, prosedur dan proses manajemen risiko, serta terus meningkatkan kompetensi sumber daya manusia. Pada tahun 2007, telah dibentuk Komite Pemantau Risiko untuk memperkuat organisasi tata kelola risiko yang sudah ada. Komite ini bertanggung jawab kepada Komisaris, dengan tugas utama memberikan masukan kepada Komisaris mengenai masalah-masalah manajemen risiko, mengevaluasi sistem pengawasan manajemen risiko dan pengawasan intern, serta menyediakan informasi kepada Komisaris dalam kaitan untuk mengantisipasi berbagai potensi risiko. Sebagai bagian dari proses yang terus berjalan untuk mencapai standar terbaik internasional di bidang pengelolaan risiko, Bank senantiasa mengembangkan dan menyempurnakan kerangka sistem pengelolaan risiko dan pengendalian internal yang terpadu dan komprehensif, sehingga dapat memberikan informasi secara dini dan mengambil langkah-langkah perbaikan untuk meminimalkan risiko. Kerangka pengelolaan risiko ini dituangkan dalam bentuk kebijakan, prosedur, limit transaksi dan kewenangan, serta berbagai perangkat pengelolaan risiko lain yang berlaku bagi segenap aktivitas bisnis. Untuk memastikan kebijakan dan prosedur tersebut sesuai dengan perkembangan yang ada, dilakukan evaluasi dan perubahan parameter secara berkala sesuai dengan perubahan bisnis. Dalam tahun 2012, Bank terus melakukan pengembangan pengelolaan risiko baik pedoman, kebijakan dan infrastrukturnya yang meliputi beberapa aspek antara lain : • Peningkatan kesadaran dan kompetensi sumber daya manusia
• Peran dari Satuan Kerja Manajemen Risiko
• Penyempurnaan alat bantu dan infrastruktur dalam pengelolaan risiko dalam mengantisipasi penerapan Basel 2.
Sesuai dengan arahan dan kebijakan dari Bank Indonesia , dimana dalam pengukuran risiko terdiri dari dua aspek yaitu risiko inheren dan sistem pengendalian risiko, Dalam risiko inheren ini meliputi aktivitas fungsional yaitu : Perpinjaman yang diberikanan, Treasury dan Investasi, Operasional dan Jasa, Pembiayaan perdagangan, Pendanaan dan instrument uang, TSI dan SIM dan Pengelolan SDM, Dalam Sistem pengendalian Risiko meliputi Pengawasan aktif manajemen, Kebijakan dan prosedur serta penetapan limit, Proses manajemen risiko dan sistem informasi serta Pengendalian Internal yang dilakukan oleh bank. Secara keseluruhan, berdasarkan perhitungan mandiri (self assessment) Profil Risiko yang dimiliki Bank per 30 Juni 2012 (self asessment) adalah peringkat komposit “LOW TO MODERATE”. RISIKO PINJAMAN YANG DIBERIKAN
Risiko pinjaman yang diberikan timbul dari kemungkinan kegagalan counterparty dalam memenuhi liabilitasnya kepada Bank. Kebijakan perpinjaman yang diberikanan Bank Swadesi dirumuskan sejalan dengan fungsi Bank sebagai lembaga intermediasi. Penerapan manajemen risiko pinjaman yang diberikan meliputi semua aspek proses pemberian pinjaman yang diberikan antara lain:
• Implementasi prinsip “four eyes” dalam mengelola risiko pinjaman yang diberikan, dimana persetujuan pinjaman yang diberikan melibatkan masing-masing unit yang mewakili unit bisnis dan unit pengendalian risiko sesuai dengan limit yang ditetapkan.
• Pengembagan model credit scoring dan pengembangannya untuk model internal rating. • Diversifikasi portofolio pinjaman yang diberikan.
• Pengalokasian provisi yang memadai untuk menutup potensi kerugian.
• Penetapan kebijakan dan prosedur pinjaman yang diberikan yang menyeluruh. • Mengembangkan analisa portofolio pinjaman yang diberikan dan mengembangkan database.
• Penyesuaian parameter pengukur risiko pinjaman yang diberikan berdasarkan perkembangan pasar dan peraturan Bank Indonesia.
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
- 57 -
• Menggunakan Sistem Informasi Debitur sebagai sarana informasi kondisi debitur RISIKO LIKUIDITAS Pengelolaan risiko likuiditas meliputi pemeliharaan likuiditas pada tingkat yang cukup untuk memenuhi liabilitas-liabilitas yang jatuh tempo disuatu waktu. Penerapan manajemen risiko likuiditas antara lain :
• pengkajian pengukuran posisi Giro Wajib Minimum (GWM), Asset/Liability Maturity Profile, Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Secondary Reserve.
• pengukuran risiko dengan menggunakan beberapa alat analisa seperti Asset/Liability Matury Gap dan Sensitivity Analysis.
Dalam pengelolaan risiko likuiditas ini, Bank juga melibatkan unit-unit yang meliputi Unit Accounting & Financial Control, Unit Treasury dan ALCO. Unit Accounting & Financial Control bertanggungjawab memformulasikan strategi likuiditas dan tingkat suku bunga, sedangkan Unit Treasury menjalankan operasional pengelolaan likuiditas, dan ALCO melakukan pengawasan atas laporan posisi keuangan Bank ditinjau dari kondisi pasar. Secara keseluruhan, untuk Risiko Likuditas posisi 30 Juni 2012, berdasarkan hasil penilaian sendiri (self assesment) secara komposit adalah Rendah (Low).
RISIKO PASAR Risiko pasar adalah kemungkinan timbulnya kerugian yang diakibatkan oleh gejolak pasar, seperti perubahan tingkat suku bunga dan nilai tukar. Penerapan manajemen risiko pasar antara lain:
• Monitoring secara berkala terhadap batasan-batasan yang meliputi transaksi valuta asing, transaksi pasar uang dan pasar modal, posisi devisa netto, selisih aktiva dan pasiva, dan modal cadangan.
• Menyusun sistem pengelolaan dan pengendalian risiko secara terintegrasi untuk mengendalikan risiko kurs, risiko suku bunga, dan risiko likuiditas, antara lain melalui penetapan nilai maksimum “Value at Risk” (VaR) sebagai limit dari risiko pasar dan kegiatan trading.
• Pemantauan risiko pasar oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko untuk meningkatkan independensi.
Untuk memperkecil dampak dari risiko pasar, Bank menerapkan kebijakan pengamanan menyeluruh yang didukung oleh mekanisme pengawasan ketat untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan tidak keluar dari ketentuan yang telah ditetapkan. Risiko pasar yang paling utama bagi Bank adalah risiko tingkat suku bunga dan risiko nilai tukar mata uang asing, dimana bank sampai saat ini masih belum memperhitungkan risiko ini, namun bank tetap melakukan perhitungan risiko pasar ini khususnya untuk aktivitas fungsional treasury dan investasi saja. Meskipun Bank belum diwajibkan untuk menghitung risiko pasar, namun berdasarkan perhitungan mandiri (self assessment) selama tahun 2012, risiko pasar menunjukan kondisi yang stabil dan berada pada peringkat komposit Rendah ke Moderate (Low to Moderate).
RISIKO OPERASIONAL
Risiko operasional merupakan peluang kerugian yang disebabkan adanya kegagalan proses, kelemahan sistem atau personel, kelalaian, kejahatan, kombinasi faktor diatas maupun karena faktor yang tidak selalu berada dibawah kendali Bank. Penerapan manajemen risiko operasional antara lain:
• Penetapan limit transaksi berdasarkan tingkat kewenangan. • Penyempurnaan program Pengawasan Internal dengan berbasis risiko.
• Maping data selama 3 tahun terakhir untuk penyusunan database Operational Risk Loss Event.
• Peningkatan internal control
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
- 58 -
• Penyempurnaan pedoman baku Business Continuity Plan. Dalam pengelolaan risiko operasional, setiap unit usaha bertanggungjawab atas seluruh risiko yang terjadi pada aktivitas sehari-harinya dengan mengikuti seluruh kebijakan dan prosedur yang ada. Fokus penerapan manajemen risiko operasional adalah pelaksanaan pengawasan internal yang melekat dalam setiap proses operasional, peningkatan risk awareness dan pengelolaan risiko produk dan aktivitas baru. Pengawasan internal yang dilakukan dalam pengelolan risko operasional seperi pencatatan penyimpangan yang terjadi termasuk didalamnya frekuensi dan kerugian financialnya (bila ada) baik untuk keperluan penyempurnaan dan pengembangan sistem operasi dan prosedur yang ada dan juga untuk keperluan persiapan perhitungan operasional risk dalam perhitungan capital charge yang digunakan di Basel 2.
Berkaitan dengan ukuran dan kompleksitas usaha bank, maka untuk risiko hukum, risiko strategik, risiko reputasi dan risiko kepatuhan ditetapkan sebagai bagian dari pengelolan risiko operasional.
RISIKO KEPATUHAN Dalam pengelolaan risiko kepatuhan, Bank akan senantiasa menyempurnakan fungsi pengendalian intern yang independen melalui SKAI dan pembentukan unit Operation Support dan melakukan evaluasi atas kepatuhan Bank terhadap perundangan dan peraturan yang berlaku. RISIKO HUKUM
Dalam pengelolaan risiko hukum, Bank secara berkala telah mengkaji dokumen hukum perusahaan, perjanjian dengan pihak ketiga, dan memperbaiki kelemahan hukum yang ditemukan. Selain itu, bank juga telah melakukan penilaian atas risiko hukum terhadap kasus pengadilan yang melibatkan Bank. RISIKO REPUTASI Dalam pengelolaan risiko reputasi ini, Bank telah menetapkan parameter risiko untuk mengukur risiko reputasi, sentralisasi komunikasi untuk memastikan penyampaian pesan yang konsisten dan liputan media serta komunikasi masa yang positif. RISIKO STRATEGIK Dalam pengelolaan risiko strategik, Bank telah melakukan pengukuran risiko strategik yaitu kemungkinan Bank gagal menghasilkan laba yang wajar atau bahkan mengalami kerugian akibat diambilnya keputusan bisnis yang salah dan melakukan evaluasi dan analisa secara berkala pencapaian Business Plan.
36. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP LIABILITAS PEMBAYARAN BANK UMUM
Berdasarkan Keputusan Ketua Unit Pelaksana Penjaminan Nomor Kep-003/UP3/04/2005 tentang “Petunjuk Pelaksanaan Pemberian Jaminan Pemerintah terhadap Liabilitas Pembayaran Bank Umum”, dinyatakan bahwa Pemerintah menjamin liabilitas bank umum meliputi giro, tabungan, deposito berjangka, sertifikat deposito, dan pinjaman antar bank. Jaminan tersebut diatas berlaku sejak tanggal 5 April 2005, Pembayaran Bank atas jaminan ini untuk bulan yang berakhir tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp. 1.498.081.974 dan Rp. 1.256.771.254.
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)
- 59 -
37. INFORMASI LAINNYA Posisi rasio kecukupan modal (CAR) Bank pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebesar 25,20% dengan rincian sebagai berikut :
2012
Rp
I. Komponen Modal
A. Modal Inti 315,191
1. Modal Disetor 173,600
2. Cadangan Tambahan Modal 154,028
2.1 Faktor Penambah 154,028
a. Agio Saham 28,902
b. Modal sumbangan -
c. Cadangan umum 16,000
d. Cadangan tujuan -
e. Laba tahun lalu yang dapat diperhitungkan ( 100% ) 95,839
f. Laba tahun berjalan yang dapat diperhitungkan ( 50% ) 13,287
g. Selisih lebih karena penjabaran laporan keuangan -
h. Dana setoran modal -
i. Waran yang diterbitkan ( 50 % ) -
j. opsi saham yang diterbitkan dalam rangka program kompensasi -
kompensasi berbasis saham ( 50 % ) -
2.2 Faktor Pengurang
a. Disagio -
b. Rugi tahun lalu yang dapat diperhitungkan ( 100% ) -
c. Rugi tahun berjalan yang dapat diperhitungkan ( 50% ) -
d. Selisih kurang karena penjabaran laporan keuangan -
e. Pendapatan komprehensif lain : kerugian dari penurunan -
nilai wajar atas penyertaan dalam kategori tersedia untuk dijual -
f. Selisih kurang antara PPA dan cadangan kerugian penurunan 12,437
nilai atas aset produktif -
g. Selisih kurang jumlah penyesuaian nilai wajar dari
instrumen keuangan dalam trading book . -
3. Modal Inovatif -
4. Faktor pengurang Modal Inti -
5. Kepentingan Minoritas -
B. Modal Pelengkap 9
1 Level Atas (Uper Tier 2 ) 9
2 Level Bawah ( Lower Tier 2 ) Maksimum 50% Modal Inti -
3 Faktor Pengurang Modal Pelengkap -
C. Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap -
B. Modal Pelengkap yang memenuhi persyaratan -
E. Modal Pelengkap tambahan yang dialokasikan untuk
mengantisipasi risiko pasar -
II. Total Modal Inti dan Modal Pelengkap ( A+B-C ) 315,200
III. Total Modal Inti, Modal Pelengkap dan Modal Pelengkap tambahan
yang dialokasikan untuk mengantisipasi risiko pasar (A+B-C+E) 315,200
IV. Aset tertimbang menurut risiko (ATMR) untuk risiko kredit 1,073,323
V. Aset tertimbang menurut risiko (ATMR) untuk risiko operasional 186,501
VI. Aset tertimbang menurut risiko (ATMR) untuk risiko pasar -
VII. Rasio kewajiban penyediaan modal minimum untuk risiko kredit dan
risiko operasional [ II : ( IV+V ) 25.02%
VIII. Rasio kewajiban penyediaan modal minimum untuk risiko kredit,risiko
operasional dan risiko pasar [ III : ( IV+V+VI ) 25.02%
Posisi rasio kecukupan modal (CAR) Bank pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar 23,19%.