P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk · 2015-04-30 · P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Halaman...
Transcript of P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk · 2015-04-30 · P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Halaman...
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 serta periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN KEUANGAN terdiri dari:
Laporan Posisi Keuangan Per 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
1-2
Laporan Laba Rugi Komprehensif Untuk periode yang berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
3
Laporan Perubahan Ekuitas Untuk periode yang berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
4
Laporan Arus Kas Untuk periode yang berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
5
Catatan atas Laporan Keuangan Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 serta periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
6-66
DAFTAR I – PENDAPATAN, BEBAN & HASIL UNDERWRITING 67 DAFTAR II – ANALISI KEKAYAAN 68-69 DAFTAR III – PERHITUNGAN BATAS TINGKAT SOLVABILITAS 70
1
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA TbkLaporan Posisi Keuangan (Neraca) per 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
31 Maret 31 DesemberCatatan 2015 2014
Rp'000 Rp'000ASET
Kas dan bank 5Kas 190,093 185,103 Bank
Pihak berelasi 29 9,297,778 9,113,840 Pihak ketiga 2,640,907 2,745,219
Jumlah 12,128,778 12,044,162
Deposito berjangkaPihak berelasi 6 53,400,000 52,900,000 Pihak ketiga 31 877,215,077 850,766,113
Efek diperdagangkan 6Pihak berelasi 29 53,114,465 50,779,574
Efek tersedia untuk dijualPihak berelasi 29 29,310,000 30,115,650 Pihak ketiga 434,549,679 416,752,272
Jumlah 516,974,144 497,647,496
Piutang premi 7Pihak berelasi 29 14,396,150 16,054,258 Pihak ketiga 17,831,795 17,891,910 Cadangan kerugian penurunan nilai (4,122,092) (3,210,698) Jumlah 28,105,853 30,735,470
Piutang reasuransi 8Pihak berelasi 29 4,654,550 49,246 Pihak ketiga 4,033,997 10,407,969 Cadangan kerugian penurunan nilai (2,210,522) (3,121,916) Jumlah 6,478,025 7,335,299
Piutang pegawai 32,243 # 52,009
Aset pajak tangguhan 28 5,923,447 2,152,011
Aset reasuransi 9 98,236,125 37,761,762
Aset tetap - bersih 10 76,501,451 78,305,203
Penyertaan dalam bentuk saham
Entitas asosiasi 6 63,504,940 63,432,156 Perusahaan lain 29 760,905 760,905 Jumlah 64,265,845 64,193,061
Aset lain-lain - bersih 11 18,170,612 17,889,901 1,757,431,600 1,651,782,487
Total Aset
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
2
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA TbkLaporan Posisi Keuangan per 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
31 Maret 31 DesemberCatatan 2015 2014
Rp'000 Rp'000
LIABILITASUtang klaim 12
Pihak berelasi 29 432,144 9,613 Pihak ketiga 515,286 57,446
Utang reasuransi 13Pihak berelasi 29 815 253,448 Pihak ketiga 5,340,121 8,566,465
Utang pajak 14,28 8,442,551 5,464,191 Utang lain-lain 15,29 60,929,210 63,786,073 Utang komisi 6,115,040 5,562,323 Biaya yang masih harus dibayar 16 26,082,334 18,816,289 Uang sewa pembiayaan - pihak berelasi 17,29 733,325 833,327 Liabilitas asuransi 18
Estimasi liabilitas klaim 151,902,710 95,880,303 Pendapatan Premi Ditangguhkan
Pihak berelasi 29 183,898,973 177,123,106 Pihak ketiga 14,928,684 12,563,993
Premi yang belum merupakan pendapatanPihak berelasi 29 125,488,148 121,611,133 Pihak ketiga 69,083,687 70,786,170
Jumlah liabilitas asuransi 545,302,202 477,964,705
Liabilitas imbalan pasca kerja 37,652,039 36,133,392 Jumlah Liabilitas 690,810,927 617,447,272
EKUITASModal saham - nilai nominal Rp 100 per saham
Modal dasar - 5.746.000.000 saham pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Modal ditempatkan dan disetor penuh3.322.733.109 saham pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 19 332,273,310 332,273,310
Tambahan modal disetor - bersih 20 106,958,039 106,958,039 Saldo laba 652,107,196 625,545,393 Komponen ekuitas lainnya 6 (24,717,872) (30,441,527) Total Ekuitas 1,066,620,673 1,034,335,215
Total Liabilitas dan Ekuitas 1,757,431,600 1,651,782,487
3
P.T. ASURANSI M ULTI ARTH A G UNA TbkLaporan Laba Rugi kom prenhensif per 31 M aret 2015 dan 31 M aret 2014
M aret 2015 M aret 2014Rp'000 Rp'000
PENDAPATANPendapatan premiPremi bruto 22 143,433,969 134,531,443Potongan premi 22 (13,337,994) (18,078,797)Premi reasuransi 22 (15,803,562) (11,882,650)Premi Neto 114,292,413 104,569,996Perubahan bruto liabilitas premi 22 (2,174,531) (2,963,427)Bagian reasuransi atas perubahan bruto
atas liabilitas premi 22 3,367,633 2,760,032Pendapatan premi asuransi neto 115,485,515 104,366,601Hasil investasi 24 32,423,490 26,886,999Penghasilan lain-lain 25 (761,838) 741,953JUM LAH PENDAPATAN 147,147,167 131,995,553
BEBANBeban klaimKlaim bruto 23 86,385,567 64,331,464Klaim reasuransi 23 (5,700,867) (1,632,948)Klaim Neto 80,684,700 62,698,516Perubahan bruto liabilitas asuransi 23 56,022,407 6,708,061Bagian reasuransi atas perubahan
bruto liabilitas asuransi 23 (57,106,730) (1,213,590)Beban klaim neto 79,600,377 68,192,987Beban komisi neto 26 10,523,698 4,085,708Beban usaha 27 32,178,244 27,690,295JUM LAH BEBAN 122,302,319 99,968,990LABA SEBELUM PAJAK 24,844,848 32,026,563BEBAN PAJAK 28 1,716,955 (118,495)LABA BERSIH 26,561,803 31,908,068
PENDAPATAN K O M PREH ENSIF LAINLaba (rugi) belum direalisasi atas penurunan
nilai efek-efek setelah dikurangi realisasi laba/rugi 5,723,654 3,911,589Beban (manfaat) pajak penghasilan sehubungan
dengan pendapatan komprehensif lain - - Jumlah pendapatan komprehensif lain 5,723,654 3,911,589LABA KO M PREHENSIF 32,285,457 35,819,657
Laba bersih per saham (dalam Rupiah penuh)Dasar 7,99 11,00Dilusian 7,99 10,68
4
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA TbkLaporan Perubahan EkuitasUntuk periode yang berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
Selisih nilai transaksi Komponen ekuitasTambahan modal restrukturisasi lainnya - perubahan nilai wajar Ditentukan Belum Ditentukan
Modal disetor disetor entitas sepengendali efek tersedia untuk dijual Penggunaannya Penggunaannya Jumlah ekuitasRp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000
Saldo per 1 Januari 2014 290,127,858 75,348,949 - (24,174,957) 24,000,000 496,772,779 862,074,629Pelaksanaan warran menjadi saham 100 74 - - - - 174Rugi belum direalisasi dari pemilikan efek
tersedia untuk dijual s/d Maret 2014 - - - (3,687,601) - - (3,687,601)Laba bersih tahun berjalan s/d Maret 2014 - - - - - 31,908,068 31,908,068 Saldo 31 Maret 2014 290,127,958 75,349,023 - (27,862,558) 24,000,000 528,680,847 890,295,270Pelaksanaan warran menjadi saham 42,145,352 31,609,016 - - - - 73,754,368Penambahan cadangan umum - - - - 3,000,000 (3,000,000) - Dividen tunai - - - - - (35,191,627) (35,191,627)Perubahan nilai wajar atas pemilikan efek - tersedia untuk dijual s/d Des 2014 - - - (2,578,969) - 108,056,173 105,477,204Saldo 31 Desember 2014 332,273,310 106,958,039 - (30,441,527) 27,000,000 598,545,393 1,034,335,215Perubahan nilai wajar atas pemilikan efek tersedia untuk dijual s/d Maret 2015 - - - 5,723,655 - - 5,723,655Laba bersih s/d Maret 2015 - - - - - 26,561,803 26,561,803
Saldo per 31 Maret 2015 332,273,310 106,958,039 - (24,717,872) 27,000,000 625,107,196 1,066,620,673
Komponen ekuitas lainnyaSaldo Laba
5
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA TbkLaporan Arus Kas Untuk periode yang berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
31 Maret 31 Maret2015 2014
Rp'000 Rp'000
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIPenerimaan premi 141,273,536 134,361,342Penerimaan klaim reasuransi 6,558,141 6,386,161 Penerimaan(Pembayaran) lain-lain (1,879,908) 408,487Pembayaran klaim (85,505,195) (59,268,554) Pembayaran komisi (9,970,976) (1,070,034)Pembayaran kas kepada direksi dan karyawan (12,405,808) (13,717,404) Pembayaran premi reasuransi (19,282,539) (17,386,125)Pembayaran beban usaha (3,928,608) (3,899,994)Pembayaran beban pajak (4,684,813) (6,708,650)
Kas Bersih Diperoleh (Digunakan) dari Aktivitas Operasi 10,173,830 39,105,229
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIPencairan deposito berjangka 67,657,111 22,719,300Penempatan deposito berjangka (92,704,732) (59,245,066)Penempatan efek tersedia untuk dijual (9,744,228) - Penerimaan hasil investasi 25,742,590 24,598,033 Hasil penjualan aktiva tetap - 412 Perolehan aset tetap (848,650) (28,292,792)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (9,897,909) (40,220,113)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari penawaran umum terbatas I - 175Pembayaran hutang sewa guna usaha (191,304) 83
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan (191,304) 258
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK 84,617 (1,114,626)
KAS DAN BANK AWAL TAHUN 12,044,161 9,788,721
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN 12,128,778 8,674,095
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
6
1. UMUM
a. Pendirian dan Informasi Umum
P.T. Asuransi Multi Artha Guna Tbk (Perusahaan) didirikan di Surabaya berdasarkan akta No. 87 tanggal 14 Nopember 1980 dari notaris Haji Bebasa Daeng Lalo, SH Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor Y.A.5/28/5, tanggal 29 Januari 1981 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 21 tanggal 12 Maret 1982, Tambahan No. 314. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 113 tanggal 30 Juni 2014 dari Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., Mkn., notaris di Jakarta dalam rangka mengubah masa jabatan Dewan Komisaris dan Direksi.
Perusahaan berdomisili di Jakarta dan memiliki sebelas cabang (Bandung, Medan, Makassar, Palembang, Surabaya, Bogor, Pekanbaru, Bandar Lampung, Manado, Banjarmasin dan Jakarta) serta dua puluh lima kantor perwakilan di luar Jakarta (Pontianak, Batam, Semarang, Solo, Yogyakarta, Malang, Bali, Balikpapan, Padang, Palu, Samarinda, Kendari, Jambi, Banda Aceh, Muara Bungo, Serpong, Pematang Siantar, Tanjung Pinang, dan Cikarang, Mataram, Surabaya-Rajawali, Cirebon, Ambon, Pangkal Pinang dan Bengkulu). Kantor pusat Perusahaan beralamat di Gedung The City Center Batavia Tower One Lantai 17. Jl.KH. Mas Mansyur Kav.126, Jakarta 10220.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menjalankan kegiatan usaha di bidang asuransi kerugian termasuk usaha reasuransi kerugian. Kegiatan ini telah memperoleh izin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan surat No. KEP-3251/MD/1986, tanggal 6 Mei 1986. Pada 31 Maret 2015 dan 31 Maret 2014 jumlah rata-rata karyawan Perusahaan masing – masing adalah 486 dan 451 karyawan. Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha Panin Group, dengan entitas induk terakhir adalah PT. Panin Investment Tbk. Susunan pengurus dan komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2015 sesuai dengan akta no.112 tanggal 30 Juni 2014 adalah sebagai berikut:
Presiden Komisaris/Komisaris Independen Aries Liman Komisaris Independen Komisaris
Tri Hananto Sapto Anggoro Syamsul Hidayat
Presiden Direktur Linda Juliana J.L. Delhaye Direktur Dedi Setiawan Direktur Independen Ratnawati Atmodjo
Komite Audit: Ketua Anggota
Tri Hananto Sapto Anggoro V.D. Wenty Anggraini Theodora Nani Alamsyah
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
Pada tanggal 9 Desember 2005, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-3360/PM/2005 untuk melakukan penawaran umum atas 240.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat, disertai dengan waran sebanyak 240.000.000 waran yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta pada tanggal 23 Desember 2005. Setiap pemegang 1 (satu) waran berhak membeli satu saham Perusahaan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 100 per saham. Pembelian dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 23 Desember 2006 sampai dengan 22 Desember 2010. Setelah waktu tersebut waran menjadi kadaluarsa.
Pada tanggal 26 September 2011, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam – LK dengan surat No. S-10485/BL/2011 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 1.436.644.880 saham disertai waran sebanyak 478.881.626 waran yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 26 Oktober 2011. Setiap pemegang 1 (satu) waran berhak membeli satu saham Perusahaan
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
7
dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 175 per saham. Pembelian dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 10 April 2012 sampai dengan 9 Oktober 2014. Bila waran tidak dilaksanakan sampai dengan masa berlaku habis, maka waran tersebut menjadi kadaluarsa. Sampai dengan 31 Desember 2014, jumlah waran yang kadaluarsa sebesar 29.438.277.
Pada tanggal 31 Desember 2014 seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 3.322.733.109 lembar saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
2. PERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN REVISI (PSAK DAN ISAK) a. Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan
Dalam tahun berjalan, Perusahaan telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2014.
Penerapan standar baru dan revisi serta interpretasi telah berdampak terhadap perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan yang mempengaruhi penyajian dan pengungkapan laporan keuangan untuk tahun berjalan atau tahun sebelumnya:
ISAK 27, Pengalihan Aset dari Pelanggan
ISAK 27 membahas akuntansi pengalihan aset tetap oleh entitas yang menerima pengalihan tersebut dari pelanggannya dan menyimpulkan bahwa ketika pos aset tetap alihan memenuhi definisi aset dari perspektif entitas yang menerima, entitas yang menerima harus mengakui aset tersebut sebesar nilai wajarnya pada tanggal pengalihan, dengan saldo kredit yang dihasilkan dari transaksi pengalihan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan PSAK 23, Pendapatan.
ISAK 28, Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas
ISAK 28 memberikan panduan akuntansi atas pengakhiran liabilitas keuangan dengan menerbitkan instrumen ekuitas. Secara khusus, ISAK 28 mensyaratkan bahwa instrumen ekuitas yang diterbitkan berdasarkan perjanjian tersebut akan diukur pada nilai wajarnya, dan setiap selisih antara jumlah tercatata liabilitas keuangan yang diakhiri dengan imbalan yang dibayarkan akan diakui dalam laba rugi. Penaerapan ISAK 27 dan ISAK 28 tidak mempunyai dampak atas jumlah yang dilaporkan dalam tahun berjalan dan tahun sebelumnya karena Perusahaan tidak melakukan transaksi tersebut.
b. Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan
Standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015, dengan penerapan dini tidak diperkenankan:
PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan
PSAK 1 (revisi 2013) memperkenalkan terminologi baru untuk laporan laba rugi komprehensif menjadi laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. PSAK 1 mengharuskan tambahan pengungkapan dimana pos – pos dari penghasilan komprehensif lain dikelompokkan menjadi dua kategori: (1) Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan (2) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.
PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 4 (revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri” telah
diubah namanya menjadi PSAK 4 (revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri” yang menjadi suatu standar yang mengatur laporan keuangan tersendiri. Panduan yang telah ada untuk laporan keuangan tersendiri tetap tidak berubah.
PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
8
PSAK 15 (revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi” telah diubah namanya menjadi PSAK 15 (revisi 2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. Ruang lingkup standar revisi diperluas untuk mencakup entitas asosiasi dan ventura bersama.
PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja
Perubahan paling signifikan dalam PSAK 24 terkait kewajiban manfaat pasti dan aset program. Amandemen mensyaratkan pengakuan perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan nilai wajar aset program ketika amandemen terjadi, dan karenanya menghapus pendekatan koridor dan mempercepat pengakuan biaya jasa lalu. Amandemen tersebut mensyaratkan seluruh keuntungan dan kerugian aktuaria diakui segera melalui penghasilan komprehensif lain.
PSAK 46 (revisi 2014), Pajak Penghasilan
PSAK 46 (revisi 2014), memberikan penekanan pada pengukuran pajak tangguhan atas aset yang diukur dengan nilai wajar, dengan mengasumsikan bahwa jumlah tercatat aset akan dipulihkan melalui penjualan. PSAK 46 menghilangkan pengaturan pajak penghasilan final.
PSAK 48 (revisi 2014), Penurunan Nilai Aset
Perubahan dalam PSAK 48 (revisi 2014), terutama berkaitan dengan perubahan definisi dan pengaturan nilai wajar dalam PSAK 68.
PSAK 50 (annual improvement), Instrumen Keuangan: Penyajian, PSAK 55 (annual improvement), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran dan PSAK 60 (annual improvement), Instrumen Keuangan: Pengungkapan
Perubahan pada ketiga PSAK ini, terutama merupakan penyesuaian atas pengaturan nilai wajar pada PSAK lain, termasuk PSAK 15, PSAK 65, PSAK 66, PSAK 4, dan PSAK 68. PSAK 50 memberikan pengaturan yang lebih spesifik terkait kriteria untuk melakukan saling hapus aset dan liabilitas keuangan. Perubahan PSAK 55 mengatur tentang pengukuran dan reklasifikasi derivatif melekat dan PSAK 60 mengatur pengungkapan tambahan terkait nilai wajar dan risiko likuiditas.
PSAK 65 Laporan Keuangan Konsiolidasian
PSAK 65 menggantikan bagian dari PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Tersendiri, yang mengatur laporan keuangan konsolidasian, dan ISAK 7, Konsolidasian – Entitas Bertujuan Khusus. Berdasarkan PSAK 65, terdapat hanya satu dasar untuk konsolidasian bagi seluruh entitas, yaitu pengendalian. Definisi pengendalian yang lebih tegas dan diperluas termasuk tiga elemen: (a) kekuasaan atas investee; (b) eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan (c) kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor. PSAK 65 juga menambahkan pedoman penerapan untuk membantu dalam penilaian apakah investor mengendalikan investee dalam skenario yang kompleks. PSAK 65 mensyaratkan investor menilai kembali apakah investor tersebut mempunyai pengendalian atas investee pada saat ketentuan transisi, dan mensyaratkan penerapan pernyataan ini secara retrospektif.
PSAK 66, Pengaturan Bersama
PSAK 66 menggantikan PSAK 12, Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama. Berdasarkan PSAK 66, pengaturan bersama diklasifikasikan sebagai operasi bersama atau pengendalian bersama, tergantung pada hak dan kewajiban dari pihak-pihak dalam perjanjian.
Pilihan kebijakan akuntansi metode konsolidasi proposional yang ada untuk pengendalian bersama entitas telah dihapuskan. Ventura bersama berdasarkan PSAK 66 disyaratkan untuk dicatat dengan menggunakan akuntansi metode ekuitas. Ketentuan transisi PSAK 66 mensyaratkan entitas untuk menerapkan standar pada awal
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
9
permulaan dari periode sajian terawal pada saat penerapan.
PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain
PSAK 67 berlaku untuk entitas yang mempunyai kepentingan dalam entitas anak, pengaturan bersama, entitas asosiasi atau entitas terstruktur yang tidak dikonsolidasi. Standar ini menetapkan tujuan pengungkapan dan menentukan pengungkapan minimum yang entitas harus disajikan untuk memenuhi tujuan tersebut. Tujuan PSAK 67 adalah bahwa entitas harus mengungkapkan informasi yang membantu para pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan risiko yang terkait dengan kepentingannya dalam entitas lain dan dampak dari kepentingan tersebut terhadap laporan keuangannya.
PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar
PSAK 68 menetapkan acuan tunggal atas pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar. Standar tersebut tidak mengubah persyaratan mengenai pos-pos yang harus diukur atau diungkapkan pada nilai wajar. PSAK 68 mendefinisikan nilai wajar, menetapkan suatu kerangka dasar atas pengukuran nilai wajar, dan mensyaratkan pengungkapan tentang pengukuran nilai wajar. Ruang lingkup PSAK 68 adalah luas; Standar tersebut berlaku baik pada pos-pos instrumen keuangan dan pos-pos instrumen non – keuangan ketika PSAK lain mensyaratkan atau mengijinkan pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar, kecuali kondisi tertentu. Pada umumnya persyaratan pengungkapan dalam PSAK 68 adalah lebih luas dari pada standar yang diharuskan saat ini. PSAK 68 mendefinisikan nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelalu pasar pada tanggal pengukuran. PSAK 68 diterapkan secara prospektif; persyaratan pengungkapan ini tidak perlu diterapkan dalam informasi komparatif yang disediakan untuk periode sebelum penerapan awal standar ini.
Penerapan PSAK 1 akan berdampak atas penyajian pos-pos penghasilan komprehensif lain dari laporan keuangan Perusahaan. Penerapan atas amandemen terhadap PSAK 24 akan berdampak terhadap jumlah yang dilaporkan dalam program imbalan pasti Perusahaan. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar terhadap laporan keuangan.
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Pernyataan Kepatuhan
Laporan keuangan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. b. Dasar Penyusunan
Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang untuk penyusunan dan penyajian laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp) yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
c. Transaksi dan Saldo Mata Uang Asing
Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada setiap tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi.
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
10
d. Transaksi Pihak Berelasi
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan dan entitas anak (entitas pelapor):
a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
ii. memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau
iii. personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas
induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya).
ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas
asosiasi dari entitas ketiga. v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu
entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor.
vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).
vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan.
e. Aset Keuangan Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
Aset keuangan Perusahaan diklasifikasikan ke dalam salah satu dari kategori berikut ini: Nilai wajar melalui laba rugi Tersedia untuk dijual Pinjaman yang diberikan dan piutang
Nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL)
Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.
Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika:
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
11
diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau pada pengakuan awal merupakanbagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang
dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:
penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak-konsistenan
pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi
berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan, dan informasi tentang Perusahaan disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas misalnya direksi dan CEO.
Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 3g.
Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS)
Obligasi dan saham milik Perusahaan yang tercatat di bursa dan diperdagangkan pada pasar aktif diklasifikasikan sebagai AFS dan dinyatakan pada nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi revaluasi investasi AFS kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laba rugi. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakumulasi pada revaluasi investasi AFS, direklas ke laba rugi. Deviden atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laba rugi pada saat hak Perusahaan untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Aset keuangan lainnya milik Perusahaan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
Metode suku bunga efektif
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrument keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
12
Penurunan nilai aset keuangan
Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal. Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai. Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: a. kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
b. pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau
bunga; atau
c. terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun cadangan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun cadangan. Perubahan nilai tercatat akun cadangan piutang diakui dalam laba rugi. Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laba rugi. Pengecualian pada instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dipulihkan melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi tidak boleh dibalik melalui laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke pendapatan komprehensif lain.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. Pada saat Penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat aset dan jumlah pembayaran yang diterima dan piutang serta keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas diakui dalam laba rugi.
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
13
Pada saat Penghentian pengakuan aset keuangan terhadap suatu bagian saja (misalnya ketika Perusahaan masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset yang ditransfer), Perusahaan mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya dari aset keuangan tersebut pada bagian yang tetap diakui berdasarkan keterlibatan berkelanjutan dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer. Selisih antara jumlah tercatat yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui dan jumlah dari pembayaran yang diterima untuk bagian yang tidak lagi diakui dan setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain diakui pada laba rugi. Keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif kedua bagian tersebut.
f. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas
Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Instrumen ekuitas
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
Liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, diakui pada nilai wajarnya, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang diterbitkan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.
g. Nilai Wajar Instrumen Keuangan Nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk mempertukarkan suatu aset atau untuk menyelesaikan suatu liabilitas antara pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm’s length transaction). Hirarki nilai wajar memiliki tingkatan sebagai berikut: Tingkat 1 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari harga kuotasian (tidak disesuaikan)
dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik. Tingkat 2 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari input selain harga kuotasian yang
termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari harga).
Tingkat 3 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari teknik penilaian yang mencakup input
untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
14
h. Saling hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika dan hanya jika: saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang
telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitasnya secara simultan.
i. Kas dan setara kas Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
j. Investasi pada entitas asosiasi Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana Perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan dan bukan merupakan entitas anak ataupun bagian partisipasi dalam ventura bersama. Pengaruh signifikan adalah kekuasaaan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional investee tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut. Penghasilan dan aset dan liabilitas dari entitas asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, kecuali ketika investasi diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, sesuai dengan PSAK 58 (Revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. Investasi pada entitas asosiasi dicatat di laporan posisi keuangan sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan atas aset bersih entitas asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Perusahaan atas kerugian entitas asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi (yang mencakup semua kepentingan jangka panjang, secara substansi, merupakan bagian dari nilai investasi bersih Perusahaan dalam entitas asosiasi) diakui hanya jika Perusahaan mempunyai liabilitas hukum atau liabilitas konstruktif atau melakukan pembayaran atas liabilitas entitas asosiasi. Setiap kelebihan biaya perolehan investasi atas bagian Perusahaan atas nilai wajar bersih dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen dari entitas asosiasi yang diakui pada tanggal akuisisi, diakui sebagai goodwill. Goodwill yang termasuk dalam jumlah tercatat investasi, diuji penurunan nilai sebagai bagian dari investasi. Setiap kelebihan dari kepemilikan Perusahaan dari nilai wajar bersih dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen atas biaya perolehan investasi, sesudah pengujian kembali segera diakui di dalam laba rugi. Persyaratan dalam PSAK 55 (revisi 2011) Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, diterapkan untuk menentukan apakah perlu untuk mengakui setiap penurunan nilai sehubungan dengan investasi pada entitas asosiasi Perusahaan. Jika perlu, jumlah tercatat investasi yang tersisa (termasuk goodwill) diuji penurunan nilai sesuai dengan PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset, sebagai suatu aset tunggal dengan membandingkan antara jumlah terpulihkan (mana yang lebih tinggi antara nilai pakai dan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual) dengan jumlah tercatatnya. Rugi penurunan nilai yang diakui pada keadaan tersebut tidak dialokasikan pada setiap aset yang membentuk bagian dari nilai tercatat investasi pada entitas asosiasi. Setiap pembalikan dari penurunan nilai diakui sesuai dengan PSAK 48 sepanjang jumlah terpulihkan dari investasi tersebut kemudian meningkat. Pada saat pelepasan suatu entitas asosiasi yang mengakibatkan Perusahaan kehilangan pengaruh signifikan atas entitas asosiasi, investasi yang tersisa diukur pada nilai wajar pada tanggal tersebut dan nilai wajarnya dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal sebagai suatu aset keuangan sesuai dengan PSAK 55. Selisih antara jumlah tercatat sebelumnya atas entitas asosiasi diatribusikan ke sisa kepemilikan dan nilai wajar termasuk dalam penentuan keuntungan atau
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
15
kerugian atas pelepasan entitas asosiasi. Selanjutnya, Perusahaan memperhitungkan seluruh jumlah yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain yang terkait dengan entitas asosiasi tersebut dengan menggunakan dasar yang sama dengan yang diperlukan jika entitas asosiasi telah melepaskan secara langsung aset dan liabilitas yang terkait, maka Perusahaan mereklasifikasi keuntungan atau kerugian dari ekuitas ke laba rugi (sebagai penyesuaian reklasifikasi) sejak Perusahaan kehilangan pengaruh signifikan atas entitas asosiasi. Ketika perusahaan melakukan transaksi dengan entitas asosiasi, keuntungan dan kerugian yang timbul dari transaksi dengan entitas asosiasi diakui dalam laporan keuangan Perusahaan hanya sepanjang kepemilikan dalam entitas asosiasi yang tidak terkait dengan Perusahaan.
k. Piutang dan utang asuransi
Piutang dan utang yang timbul atas kontrak asuransi diakui pada saat jatuh tempo dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penyisihan penurunan nilai dibentuk ketika terdapat bukti obyektif bahwa estimasi arus kas masa depan terkena dampak sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal.
l. Reasuransi
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan kontrak reasuransi untuk membatasi kemungkinan kerugian yang timbul dari eksposur tertentu. Premi reasuransi outward diakui pada periode yang sama dengan periode pengakuan premi bisnis langsung yang terkait atau bisnis reasuransi inward yang dipertanggungkan. Liabilitas reasuransi terdiri dari utang premi untuk kontrak reasuransi outward dan diakui sebagai beban pada saat jatuh tempo. Aset reasuransi termasuk saldo yang akan ditagih ke perusahaan reasuransi atas beban klaim. Aset reasuransi diukur secara konsisten dengan jumlah yang terkait dengan pertanggungan yang mendasari dan sesuai dengan ketentuan kontrak reasuransi. Reasuransi dicatat sebagai aset kecuali terdapat hak saling hapus. Dalam hal demikian, liabilitas yang terkait dikurangi untuk memperhitungkan reasuransi.
Pengujian penurunan nilai dilakukan terhadap aset reasuransi. Nilai tercatat aset reasuransi diturunkan ke nilai yang dapat diperoleh kembali. Kerugian penurunan nilai diakui sebagai beban dalam laba rugi. Aset diturunkan nilainya jika terdapat bukti obyektif bahwa Perusahaan mungkin tidak akan dapat menerima seluruh jumlah tagihan ke penanggung.
m. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Perusahaan menetapkan cadangan kerugian penurunan nilai per tahun berdasarkan umur piutang masing-masing premi yang telah jatuh tempo dengan persentase sebagai berikut:
Jangka waktu Persentase cadangan kerugian penurunan nilai
0 - 30 hari Minimum 2%
31 - 60 hari Minimum 10%
61 - 90 hari Minimum 15%
91 - 120 hari Minimum 20%
121 - 180 hari Minimum 30%
181 - 360 hari Minimum 40%
> 360 hari Minimum 75%
n. Aset Tetap
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
16
administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan menggunakan metode saldo menurun ganda, kecuali untuk bangunan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Tahun
Bangunan 20 Kendaraan bermotor 8 Perlengkapan dan peralatan kantor 4-8
Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dimiliki sendiri, atau selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya. Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang dihentikan pengakuannya atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi.
o. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan
Pada tanggal pelaporan, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset. Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai kini menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.
p. Sewa
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
17
Perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan sebagai liabilitas sewa pembiayaan. Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari liabilitas sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya. Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.
q. Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
r. Utang Klaim
Utang klaim adalah utang yang timbul sehubungan dengan adanya persetujuan atas klaim yang diajukan oleh tertanggung yang belum dibayar oleh Perusahaan. Utang klaim diakui dan dicatat pada saat klaim disetujui untuk dibayar (claim settled).
s. Liabilitas Asuransi
Liabilitas asuransi diukur sebesar jumlah estimasi berdasarkan perhitungan teknis asuransi. Premi Belum Merupakan Pendapatan Premi belum merupakan pendapatan adalah bagian dari premi yang belum diakui sebagai pendapatan karena masa pertanggungannya masih berjalan pada akhir periode akuntansi, dan disajikan dalam jumlah bruto. Porsi reasuransi atas premi belum merupakan pendapatan disajikan sebagai bagian dari aset reasuransi. Sejak 1 Januari 2012, premi yang belum merupakan pendapatan dihitung secara individual dari setiap pertanggungan dan ditetapkan secara proporsional dengan jumlah proteksi yang diberikan selama periode risiko dengan menggunakan metode harian. Sebelum 1 Januari 2012, premi yang belum merupakan pendapatan dihitung secara agregatif dengan menggunakan persentase sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 yaitu 40% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan lebih dari 1 bulan dan 10% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan tidak lebih dari 1 bulan. Persentase tersebut berlaku untuk asuransi selain kendaraan. Untuk asuransi kendaraan menggunakan persentase sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia (PMK) No. 74/PMK.010/2007, yaitu 40% dari premi neto. Estimasi Liabilitas Klaim Estimasi liabilitas klaim merupakan estimasi jumlah liabilitas yang menjadi tanggungan sehubungan dengan klaim yang masih dalam proses penyelesaian, termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan. Perubahan jumlah estimasi liabilitas klaim, sebagai akibat proses penelaahan lebih lanjut dan perbedaan antara jumlah estimasi klaim dengan klaim yang dibayarkan diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya perubahan. Perusahaan tidak mengakui setiap
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
18
provisi untuk kemungkinan klaim masa depan sebagai liabilitas jika klaim tersebut timbul berdasarkan kontrak asuransi yang tidak ada pada akhir periode pelaporan (seperti provisi katastrofa dan provisi penyetaraan). Liabilitas Manfaat Polis Masa Depan Liabilitas manfaat polis masa depan diakui dalam laporan posisi keuangan berdasarkan perhitungan aktuaria. Liabilitas tersebut mencerminkan nilai kini estimasi pembayaran seluruh manfaat yang diperjanjikan termasuk seluruh opsi yang disediakan, nilai kini estimasi seluruh biaya yang akan dikeluarkan, dan juga mempertimbangkan penerimaan premi di masa depan. Tes Kecukupan Liabilitas Pada akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah liabilitas asuransi yang diakui telah mencukupi dengan menggunakan estimasi kini atas arus kas masa depan terkait dengan kontrak asuransi. Jika nilai tercatat liabilitas asuransi setelah dikurangi dengan biaya akuisisi tangguhan terkait tidak mencukupi dibandingkan dengan estimasi arus kas masa depan, maka seluruh kekurangan tersebut diakui dalam laba rugi periode berjalan.
t. Provisi
Provisi diakui ketika Perusahaan memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Perusahaan diharuskan menyelesaikan liabilitas dan estimasi andal mengenai jumlah liabilitas tersebut dapat dibuat. Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan untuk menyelesaikan liabilitas kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi liabilitasnya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan liabilitas kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas. Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal.
u. Pengakuan Pendapatan Premi Premi yang diperoleh sehubungan dengan kontrak asuransi dari reasuransi jangka pendek diakui sebagai pendapatan selama periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Dalam hal periode polis berbeda secara signifikan dengan periode risiko (misalnya pada penutupan jenis pertanggungan asuransi konstruksi), maka seluruh premi yang diperoleh tersebut diakui sebagai pendapatan selama periode risiko. Premi selain kontrak asuransi jangka pendek diakui sebagai pendapatan pada saat jatuh tempo. Premi dari polis bersama (coinsurance) diakui sebesar proporsi premi Perusahaan. Perusahaan mereasuransikan sebagian risiko atas akseptasi pertanggungan yang diperoleh kepada perusahaan asuransi lain dan perusahaan reasuransi. Jumlah premi dibayar atau bagian premi atas transaksi reasuransi prospektif diakui sebagai premi reasuransi sesuai periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diberikan. Pembayaran atau kewajiban atas transaksi reasuransi retrospektif diakui sebagai piutang reasuransi sebesar kewajiban yarg dibukukan sehubungan kontrak reasuransi tersebut. Porsi reasuransi atas premi belum merupakan pendapatan ditentukan secara konsisten dengan pendekatan yang digunakan dalam menentukan premi yang belum merupakan pendapatan, berdasarkan syarat dan ketentuan dari kontrak reasuransi tersebut.
v. Hasil investasi
Hasil investasi dari bunga deposito berjangka dan obligasi diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
19
Penghasilan dividen diakui pada saat surat pemberitahuan pembagian dividen diterima. Keuntungan atau kerugian penjualan efek diakui pada saat terjadinya transaksi. Selisih kurs mata uang asing yang berkaitan dengan investasi disajikan sebagai bagian dari hasil investasi.
w. Beban Klaim
Beban klaim meliputi klaim disetujui (settled claims), klaim dalam proses penyelesaian termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan dan beban penyelesaian klaim. Klaim tersebut diakui sebagai beban klaim pada saat timbulnya liabilitas untuk memenuhi klaim. Bagian klaim reasuransi diakui dan dicatat sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama dengan periode pengakuan beban klaim. Hak subrogasi diakui sebagai pengurang beban klaim pada saat realisasi. Jumlah klaim dalam proses penyelesaian termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan, diakui sebagai estimasi liabilitas klaim yang diukur berdasarkan perhitungan teknis asuransi. Perubahan estimasi liabilitas klaim, sebagai akibat proses penelaahan lebih lanjut dan perbedaan antara jumlah estimasi klaim dengan klaim yang dibayarkan, diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya perubahan. Porsi reasuransi atas estimasi liabilitas klaim ditentukan secara konsisten dengan pendekatan yang digunakan dalam menentukan estimasi liabilitas klaim berdasarkan syarat dan ketentuan kontrak reasuransi terkait.
x. Komisi
Komisi yang diperoleh dari transaksi reasuransi dicatat sebagai pendapatan komisi dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Komisi yang diberikan kepada pialang asuransi, agen dan perusahaan asuransi lain sehubungan dengan penutupan pertanggungan dicatat sebagai beban komisi.
y. Beban Usaha
Beban usaha dan beban lain-lain diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).
z. Imbalan Pasca Kerja
Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Pendanaan untuk imbalan ini dilakukan melalui sebuah perusahaan asuransi yang merupakan pihak berelasi dengan Perusahaan. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Pendanaan tidak dicatat sebagai aset program karena polis asuransi yang dikeluarkan oleh pihak asuransi yang berelasi bukan merupakan polis asuransi yang memenuhi syarat. Perusahaan mengakui haknya atas penggantian berdasar polis asuransi sebagai aset yang terpisah, dan bukan sebagai pengurang dalam menetapkan liabilitas imbalan pasti.
aa. Pajak Penghasilan
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
20
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas kecuali perbedaan yang berhubungan dengan pajak penghasilan final. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Perusahaan ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat aset dan liabilitasnya. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Perusahaan bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali untuk pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi.
bb. Laba per Saham
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
cc. Segmen Operasi
Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Perusahaan yang secara regular direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: a. yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan
beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
b. yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
c. dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
21
Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan penillaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk.
4. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, yang dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen diwajibkan untuk membuat penilaian, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan, Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut. Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode estimasi tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode itu, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode saat ini dan masa depan. Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan. Sumber Estimasi Ketidakpastian Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam keuangan tahun depan dijelaskan dibawah ini:
a. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan
Cadangan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan. Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih). Cadangan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Akun pinjaman yang diberikan dan piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah cadangan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, besaran jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.
b. Estimasi klaim retensi sendiri
Jumlah klaim dalam proses penyelesaian (estimasi klaim retensi sendiri) ditentukan berdasarkan estimasi kerugian yang menjadi retensi sendiri dari klaim yang masih dalam proses penyelesaian pada tanggal pelaporan, termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan. Perubahan dalam estimasi klaim retensi sendiri diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tahun terjadinya perubahan.
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
22
c. Imbalan kerja
Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Perusahaan diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabiltas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Perusahaan dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Perusahaan.
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
23
5. KAS DAN BANK
31 Maret 31 Desember2015 2014
Rp'000 Rp'000
Kas 190,093 185,103
BankPihak berelasi
PT Bank Pan Indonesia TbkRupiah 7,994,676 8,527,702 Dollar Amerika Serikat 1,303,102 586,138
Jumlah pihak berelasi 9,297,778 9,113,840
Pihak ketigaRupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1,072,153 959,765 PT Bank Maspion 363,149 311,367 PT Bank Mestika Dharma 213,922 228,072 PT Bank Mayora 119,726 80,721 PT Bank Index 36,689 267,268 PT Bank Central Asia Tbk 677,741 252,964 PT Bank of India Indonesia Tbk 41,065 48,490 PT Bank Harmoni 17,925 - PT Bank Pundi Indonesia Tbk - 28,607 PT Bank MNC International Tbk - 2,856 PT Bank Eksekutif 28,588 - PT Bank Bumiputera 2,400 - PT Bank Windu 1,150 Jumlah 2,574,508 2,180,110
PT Bank Artha Graha International TbkDollar Amerika Serikat 66,399 565,109 Jumlah 66,399 565,109
Jumlah kas dan bank 2,640,907 2,745,219
12,128,778 12,044,162
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
24
6. INVESTASI Investasi terdiri dari:
31 Maret 31 Desember2015 2014
Rp'000 Rp'000
Deposito berjangka Pihak berelasi 53,400,000 52,900,000 Pihak ketiga 877,215,077 850,766,113
Efek diperdagangkanPihak berelasi 53,114,465 50,779,574
Efek tersedia untuk dijualPihak berelasi 29,310,000 30,115,650 Pihak ketiga 434,549,679 416,752,272
Penyertaan dalam bentuk sahamPenyertaan dalam bentuk sahamEntitas asosiasi 63,504,940 63,432,156 Perusahaan lain 760,905 760,905
Jumlah 1,511,855,066 1,465,506,670
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
25
Deposito berjangka 31 Maret 31 Desember
2015 2014Rp'000 Rp'000
Deposito w ajib Pihak ketiga
RupiahPT Bank Victoria International Tbk 18,000,000 18,000,000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 3,114,300 3,114,300
Jumlah deposito wajib 21,114,300 21,114,300
Deposito biasaPihak berelasi
PT Bank Pan Indonesia Tbk - Rupiah 53,400,000 52,900,000 PT Bank Panin Syariah Tbk - -
Jum lah pihak berelasi 53,400,000 52,900,000
Pihak ketiga Rupiah
PT Bank Mutiara Tbk 441,000,000 485,000,000 PT Bank Victoria International Tbk 155,500,000 150,500,000 PT Bank Victoria Syariah 23,000,000 23,000,000 PT Bank Sum ut 17,500,000 17,500,000 PT Bank Index 9,000,000 9,000,000 PT Bank Pundi 15,000,000 36,000,000 PT Bank Mayapada Tbk 11,000,000 11,000,000 PT Bank Mayora 5,500,000 5,500,000 PT Bank Central Asia Tbk 500,000 500,000 PT Bank Mestika Dharma Tbk 1,000,000 1,000,000 PT Bank Maspion Indonesia 400,000 400,000 PT Bank of India Indonesia Tbk 100,000 100,000 PT Bank Harda Nasional 200,000 200,000 PT Bank Capital Indonesia 80,000,000 80,000,000 PT Bank Bukopin Tbk 20,000,000 - PT Bank Sulut 30,000,000 - PT Bank QNB Indonesia Tbk 25,000,000 - PT Bank MNC Internasional Tbk 5,000,000 - PT Bank Jawa Barat 2,000,000 -
841,700,000 819,700,000 Jum lah
PT Bank Artha Graha International Tbk 13,084,000 8,708,000 PT Bank Capital Indonesia 1,316,777 1,243,813
14,400,777 9,951,813
Jumlah pihak ketiga 877,215,077 850,766,113
Jumlah deposito 930,615,077 903,666,113
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
26
Klasifikasi Deposito berjangka berdasarkan periode adalah sebagai berikut :
31 Maret 31 Desember2015 2014
Rp'000 Rp'000
Rupiah< 1 bulan 63,100,077 41,000,000 1-3 bulan 767,315,000 766,914,300 3-6 bulan 83,800,000 83,800,000 > 12 bulan 2,000,000 2,000,000
Jumlah 916,215,077 893,714,300
Dollar Amerika Serikat< 1 bulan 14,400,000 -
Jumlah1-3 bulan - 9,951,813 930,615,077 903,666,113
Deposito wajib merupakan dana jaminan dalam bentuk deposito berjangka atas nama Perusahaan. Berdasarkan pasal 7 Peraturan Pemerintah RI No. 81 tahun 2008 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Pemerintah No. 73 tahun 1992 dan pasal 35 Peraturan Menteri Keuangan No.53/PMK.010/2012 tentang kesehatan keuangan perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi, perusahaan asuransi harus memiliki dana jaminan sekurang-kurangnya 20% dari modal sendiri yang dipersyaratkan atau hasil penjumlahan 1% dari premi neto dengan 0,25% dari premi reasuransi, mana yang lebih besar. Berdasarkan peraturan tersebut, surat utang atau surat berharga lain yang diterbitkan Pemerintah Republik Indonesia dapat juga digunakan sebagai dana jaminan.
Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 Perusahaan telah memenuhi dana jaminan yang harus disediakan sesuai dengan ketentuan tersebut di atas. Efek diperdagangkan
3 1 M ar e t 3 1 D e se m b e r2 0 1 5 20 1 4
R p '0 0 0 R p '00 0
P iha k b e r e la s iR e k s a d an a P a n in D a n a M ak s im a - M N 2 8 ,0 7 1 ,5 1 2 2 6 ,5 9 1 ,6 4 3 R e k s a d an a P a n in D a n a U ng g u la n 8 6 4 ,6 3 3 8 50 ,8 7 1 R e k s a d an a P a n in D a n a P rim a 3 ,7 6 7 ,9 2 2 3 ,7 0 3 ,6 9 7 R e k s a d an a P a n in D a n a U ta m a P lu s 2 - M N 5 ,2 2 7 ,4 9 0 5 ,0 8 4 ,7 9 3 R e k s a d an a P a n in D a n a B e rs a m a P lu s 9 ,4 5 1 ,0 5 1 9 ,0 1 8 ,2 2 0 R e k s a d an a P a n in D a n a U lt im a 5 ,7 3 1 ,8 5 7 5 ,5 3 0 ,3 5 0
J u m la h e fe k d ipe r da ga n gk a n 5 3 ,1 1 4 ,4 6 5 5 0 ,7 7 9 ,5 7 4
Biaya perolehan efek diperdagangkan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing sebesar Rp 42.714.940 ribu. Nilai wajar efek didasarkan pada harga pasar efek pada tanggal pelaporan. Keuntungan yang belum direalisasi akibat kenaikan nilai wajar efek pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing sebesar Rp 10.399.525 ribu Rp 8.064.634 ribu.
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
27
Seluruh efek diperdagangkan dilakukan dalam mata uang Rupiah.
Efek tersedia untuk dijual
Rp'000 Peringkat/ Rp'000 Peringkat/Rating Rating
Pihak berelasiObligasi
RupiahVerena Multifinance Tahap 1 Tahun 2012 Seri B 19,810,000 idA- 19,714,000 idA-Verena Multifinance Tahap II 9,500,000 Tahun 2013 Seri B idA- 10,401,650 idA-
Pihak ketiga 29,310,000 30,115,650 Obligasi
RupiahSubordinasi Bank Victoria II Tahun 2012 46,265,000 idBBB+ 47,667,481 idBBB+Subordinasi Berkelanjutan I Bank Permata Tahap I Tahun 2012 24,323,000 idAA+ 24,809,200 idAA+Subordinasi II Bank CIMB Niaga Tahun 2010 19,180,000 idAAA 19,600,000 AA(idn)Berkelanjutan I Astra Sedaya Finance Tahap I Tahun 2012 Seri C 9,750,000 idAAA 9,650,000 idAAABerkelanjutan I Japfa Tahap I Tahun 2012 9,952,000 idA+ 9,765,000 idA+Panorama Transportasi I Tahun 2012 5,003,000 idBBB+ 5,029,840 idBBB+Modernland Realty II Tahun 2012 Seri A 4,800,000 idA- 4,956,500 idA-Subordinasi Bank Mayapada III Tahun 2013 100,030,000 idBBB+ 97,530,000 idBBB+Bank Victoria IV tahun 2013 50,000,000 idA- 46,905,000 idA-Subordinasi Berkelanjutan I Bank Permata Tahap II Tahun 2012 31,462,592 idAA+ 29,440,000 idAA+Aneka Gas Industri II Tahun 2012 13,540,800 idA 13,541,098 idABatavia Prosperindo Finance I Tahun 2013 Seri C 9,876,000 idBBB 9,875,620 idBBBBerkelanjutan Lautan Luas Tahap I Tahun 2013 Seri A 9,450,000 idA- 9,500,000 idA-Subordinasi Berkelanjutan I Bank International Indonesia Tahun 2012 5,806,800 idAA+ 5,550,000 idAA+
31 Maret 31 Desember2015 2014
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
28
Agung Podomoro Land I Tahun 2011 Seri B 1,016,000 idA 1,005,000 idATiga Pilar Sejahtera Food I Tahun 2013 9,917,000 idA- 9,879,000 idA-Subordinasi Berkelanjutan Bank Bukopin Tahap I Tahun 2012 980,200 idA+ 925,000 idAMedco Energy International III Tahun 2012 4,813,500 idAA- 4,812,500 idAA-Berkelanjutan I Indomobil Finance Tahap II Tahun 2013 Seri C 2,902,500 idA 2,910,000 idABerkelanjutan I PP Tahap I Tahun 2013 966,000 idA 1,000,000 idA
Waskita karya II Tahun 2012
Seri B 1,009,000 idA 985,812 idA
Greenwood Sejahtera Tahap I
Tahun 2014 9,800,000 idA - -
Jumlah 370,843,392 355,337,051
Dolar Amerika Serikat
Pertamina 42 Tahun 2012 13,214,840 - 12,216,080 BBB-
Alam Sutera International
3 Tahun 2012 6,901,810 - 6,651,544 B+
Republic of Indonesia 42 9,639,637 - 8,791,597 BBB-
Jumlah 29,756,287 27,659,221
Saham
RupiahGreenwood Sejahtera 33,756,000 33,756,000
Jumlah 434,355,679 416,752,272
Nilai wajar 463,665,679 446,867,922 Efek-efek telah diperingkat oleh Pefindo (Indonesia Credit Rating Agency and Member Asian Credit Rating Agencies Association). Biaya perolehan diamortisasi efek tersedia untuk dijual pada 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing sebesar Rp440.898.631 ribu dan Rp 477.309.449 ribu. Nilai wajar efek didasarkan pada harga kuotasi di pasar aktif pada tanggal pelaporan dan teknik penilaian nilai wajar. Perubahan keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari efek-efek untuk tujuan investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual pada 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut :
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
29
Penyertaan dalam bentuk saham
TempatKedudukan/ Jenis usaha
31 Maret 31 Des 31 Maret 31 Des2015 2014 2015 2014
Metode Ekuitas/Equity Rp'000 Rp'000PT Laksayudha Abadi Jakarta Properti 36.00% 63,504,940 63,432,156
Investasi lainnya/PT Asuransi MaiparkIndonesia Jakarta Asuransi 1,69% 760,905 760,905
Jumlah/Total 760,905 64,193,061
Persentase Pemilikan/
Mutasi investasi pada PT Laksayudha Abadi yang dicatat dengan metode ekuitas, adalah sebagai berikut:
2015 2014Rp'000 Rp'000
Saldo awal 63,432,156 63,468,290 Bagian laba bersih entitas asosiasi
(Catatan 24) 72,784 (36,134)
Saldo akhir 63,504,940 63,432,156
Penyertaan saham pada PT Asuransi Maipark Indonesia (AMI) diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. AMI tidak terdaftar di bursa efek sehingga tidak tersedia nilai wajar sahamnya. Oleh karena itu investasi tersebut dinyatakan sebesar nilai perolehannya.
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
30
7. PIUTANG PREMI
Akun ini merupakan tagihan premi kepada tertanggung, agen dan broker dengan rincian sebagai berikut : a. Berdasarkan Nasabah
31 Maret 31 Desember
2015 2014Rp'000 Rp'000
Pihak berelasiPiutang premi
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 12,349,463 13,281,034 PT Bank Pan Indonesia Tbk 1,256,271 2,267,943 PT Verena Multi Finance Tbk 167,156 166,310 PT Paninvest Tbk
(d/h PT Panin Insurance Tbk) - - PT Panin Syariah Tbk - 8,273
Piutang koasuransiPT Paninvest Tbk 621,510 330,698
(d/h PT Panin Insurance Tbk)PT Pan Indonesia Tbk 1,750 -
623,260 330,698
Jumlah pihak berelasi 14,396,150 16,054,258 Cadangan kerugian penurunan
nilai (1,846,639) (1,968,611)
Bersih 12,549,511 14,085,647
Pihak ketigaPiutang premi
PT Mitra, Iswara & Rorimpandey 2,427,207 882,500 HM. Su'udi 675,047 1,388,733 Andika Adhi Sejahtera 1,431,946 1,422,079 Dinamika Prima Servitama - 1,136,295 Lamicitra Nusantara 764,872 799,820 Tunjangan Crystal Hotel 376,784 538,424 Magna Jaya Sejahtera 1,376,997 - Persada Alam Nusantara 603,964 - Lainnya (masing-masing
di bawah Rp 500 juta) 7,632,688 8,045,845
Piutang koasuransiDinamika Prima Servistama 1,951,563 1,450,027 AON Indonesia 529,239 763,751 AON Risk Service - 668,027
Lainnya (masing-masingdi bawah Rp 500 juta) 61,488 796,409
Cadangan kerugian penurunanJumlah pihak ketiga 17,831,795 17,891,910 Cadangan kerugian penurunan (2,275,453) (1,242,087)
Bersih 15,556,342 16,649,823
Jumlah Piutang Premi 28,105,853 30,735,470
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
31
b. Berdasarkan Umur ( Hari )
31 Maret 31 Desember2015 2014
Rp'000 Rp'000
Piutang premiJatuh tempo 1 - 60 hari 19,658,533 20,108,451 Jatuh tempo > 60 hari 9,403,863 9,828,805
Jumlah piutang premi 29,062,396 29,937,256
Piutang koasuransiJatuh tempo 1 - 60 hari 2,274,213 3,293,224 Jatuh tempo > 60 hari 891,336 715,688
Jumlah piutang koasuransi 3,165,549 4,008,912
Cadangan kerugian penurunannilai (4,122,092) (3,210,698)
Bersih 28,105,853 30,735,470
c. Berdasarkan Mata Uang
31 Maret 31 Desember2015 2014
Rp'000 Rp'000
Rupiah 30,164,658 30,485,086 Dollar Amerika Serikat 1,979,224 3,377,797 Euro 51,011 29,280 Poundsterling 1,149 - Dollar Singapura 13,769 36,984 Malaysia Ringgit 345 - Yen Jepang 17,789 17,021
Jumlah 32,227,945 33,946,168 Cadangan kerugian penurunan
nilai (4,122,092) (3,210,698)
Bersih 28,105,853 30,735,470
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
32
d. Berdasarkan Bisnis
31 Maret 31 Desember2015 2014
Rp'000 Rp'000Piutang premi
Kebakaran 6,802,601 5,582,256 Kesehatan dan kecelakaan diri 3,156,815 4,924,259 Kendaraan bermotor 16,893,236 16,427,872 Pengangkutan 1,200,619 1,299,334 Lainnya 1,009,124 1,703,535
Jumlah piutang premi 29,062,395 29,937,256
Piutang koasuransiKebakaran 2,209,637 2,574,300 Pengangkutan 231,055 606,652 Kendaraan bermotor 587,938 705,948 Kesehatan dan kecelakaan diri - - Lainnya 136,920 122,012
Jumlah piutang koasuransi 3,165,550 4,008,912 Cadangan kerugian penurunan
nilai (4,122,092) (3,210,698)
Bersih 28,105,853 30,735,470
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut :
31 Maret 31 Desember 2015 2014
Rp'000 Rp'000
Saldo awal 3,210,698 2,324,386 Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan 911,394 886,312
Saldo akhir 4,122,092 3,210,698
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang premi.
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
33
8. PIUTANG REASURANSI
a. Berdasarkan Reasuradur
31 Maret 31 Desember2015 2014
Rp'000 Rp'000Reasuradur dalam negri
Panin Insurance TbkRupiah 4,533,047 44,478 Mata uang asing 121,503 4,768
Jumalh pihak berelasi 4,654,550 49,246
Pihak ketigaRupiah
Reasuradur dalam negeri 1,802,917 4,764,118 Reasuradur luar negeri 2,040,669 5,440,996
Jumlah rupiah 3,843,586 10,205,114
Dollar Amerika SerikatReasuradur dalam negeri 190,411 202,651Reasuradur luar negeri - 204
Jumlah Dollar Amerika Serikat 190,411 202,855
Jumlah piutang reasurasi 8,688,547 10,457,215Cadangan kerugian penurunan
nilai (2,210,522) (3,121,916)
Jumlah Piutang Reasuransi - Bersih 6,478,025 7,335,299
Reasuradur dalam negeri terdiri dari PT Tugu Reasuransi Indonesia, PT Reasuransi Nasional Indonesia, PT Maskapai Reasuransi Indonesia, PT Reasuransi Internasional Indonesia dan lainnya, sedangkan reasuradur luar negeri terdiri dari JLT. Asia Risk, UIB Asia Reinsurance Brokers Pte Ltd, Trynityre Reinsurance Brokers, Mitsui Sumitomo Reinsurance b. Berdasarkan Umur ( Hari )
31 Maret 31 Desember2015 2014
Rp'000 Rp'000Jatuh tempo 1 - 60 hari 4,965,249 2,072,471Jatuh tempo > 60 hari 3,723,298 8,384,744Jumlah 8,688,547 10,457,215Cadangan kerugian penurunan
nilai (2,210,522) (3,121,916)Bersih 6,478,025 7,335,299
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
34
c. Berdasarkan Bisnis
31 Maret 31 Desember2015 2014
Rp'000 Rp'000
Kendaraan bermotor 1,022,750 554,669 Kebakaran 2,745,779 9,340,564Kesehatan dan kecelakaan diri 28,121 361,691Pengangkutan 479,176 100,547Lainnya 5,435,471 99,744
Jumlah 8,688,547 10,457,215Cadangan kerugian penurunan
nilai (2,210,522) (3,121,916)
Bersih 6,478,025 7,335,299
Jangka waktu rata-rata piutang reasuransi adalah 60 hari. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut :
31 Maret 31 Desember 2015 2014
Rp'000 Rp'000
Saldo awal 3,121,916 1,797,493 Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan (911,394) 1,324,423
Saldo akhir 2,210,522 3,121,916
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang reasuransi. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang reasuransi kepada pihak ketiga.
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
35
9. ASET REASURANSI
Aset Reasuransi terdiri dari :
31 Maret 31 Desember2015 2014
Rp'000 Rp'000
Bagian reasuransi atas premi yangbelum merupakan pendapatanPihak berelasi 25,914 191,242Pihak ketiga 25,460,007 21,927,046
Bagian reasuransi atas estimasiliabilitas klaimPihak berelasi 3,000 3,000Pihak ketiga 72,747,204 15,640,474
Jumlah 98,236,125 37,761,762
Bagian reasuransi atas premi yang belum merupakan pendapatan a. Berdasarkan Nasabah
3 1 M a re t 3 1 D e s e m b e r2 0 1 5 2 0 1 4
R p '0 0 0 R p '0 0 0P ih a k b e re la s i
P T P a n in In s u r a n c e T b k 2 5 ,9 1 4 1 9 1 ,2 4 2 J u m la h p ih a k b e r e la s i 2 5 ,9 1 4 1 9 1 ,2 4 2
P ih a k k e t ig aR e a s u r a n s i I n te rn a s io n a l I n d o n e s ia 5 ,3 0 2 ,6 2 1 3 ,9 9 2 ,9 2 6 R e a s u r a n s i N a s io n a l I n d o n e s ia 4 ,8 5 3 ,1 2 4 3 ,2 1 3 ,8 6 7 T u g u R e a s u r a n s i In d o n e s ia 2 ,1 2 6 ,9 8 1 2 ,3 9 5 ,4 4 0 T r in it y r e R e in s u r a n c e B r o k e r s 2 ,4 7 5 ,1 7 4 2 ,0 5 3 ,4 0 9 O d y s s e y R e in s u r a n c e C o m p a n y 1 ,6 2 9 ,0 5 4 1 ,2 2 6 ,3 5 1 U ib A s ia R e in s u r a n c e B ro k e rs P te L td 2 9 3 ,3 9 4 8 0 8 ,0 7 0 L a in n y a d ib a w a h 5 0 0 ju ta 8 ,7 7 9 ,6 5 9 8 ,2 3 6 ,9 8 3
J u m la h p ih a k k e t ig a 2 5 ,4 6 0 ,0 0 7 2 1 ,9 2 7 ,0 4 6
J u m la h 2 5 ,4 8 5 ,9 2 1 2 2 ,1 1 8 ,2 8 8
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
36
b. Berdasarkan Bisnis
31 Maret 31 Desember 2015 2014
Rp'000 Rp'000
Kebakaran 21,394,267 17,904,599 Kendaraan bermotor 1,518,465 1,301,985 Kesehatan dan kecelakaan diri 377,314 1,026,541 Pengangkutan 218,452 160,104 Lainnya 1,977,423 1,725,059 Jumlah 25,485,921 22,118,288
Bagian reasuransi atas premi uang belum merupakan pendapatan lainnya adalah Marine Hull, Aviation Hull, Satellite, Energy, Engineering, Liabilities, Credit Insurance & Bond, Burglary, Fidelity Guarantee, Cash in Safe, Cash in Cashier Box, Glass Insurance, Neon Sign, Golf, Travel Insurance, Hole in One, Private Leisure Craft, Speed Boat & Yacht, Bowling, Money Insurance Moveable Property All Risk, Machinery Equipment dan Travel Baggage. Bagian reasuransi atas estimasi liabilitas klaim
31 Maret 31 Desember 2015 2014
Rp'000 Rp'000
Pihak berelasiPT Paninvest Tbk
(d/h Panin Insurance Tbk) 3,000 3,000
Pihak ketigaReasuransi Nasional Indonesia 14,909,088 3,392,145 Reasuransi Internasional Indonesia 9,924,201 3,445,149 Tugu Reasuransi Indonesia 3,100,557 2,804,598 Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 1,779,617 1,065,950 Odyssey Reinsurance Company 2,116,537 1,003,717 Maskapai Reasuransi Indonesia 6,804,079 833,337 Trinityre Reinsurance Brokers 5,544,026 820,286 Lainnya dibawah 500 juta 28,569,099 2,275,292
Jumlah pihak ketiga 72,747,204 15,640,474 Total 72,750,204 15,643,474
Seluruh estimasi penggantian reasuransi atas estimasi liabilitas klaim dalam mata uang Rupiah. Manajemen berpendapat tidak terdapat penurunan nilai aset reasuransi pada 31 Maret 2015 dan tahun 2014.
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
37
10. ASET TETAP
1 Januari 31 Maret2015 Penambahan Penghapusan Penjualan 2015
Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000Biaya perolehanPemilikan langsung
Tanah 2,049,580 - - - 2,049,580Bangunan 65,638,530 - - - 65,638,530Kendaraan bermotor 11,856,034 - - - 11,856,034Perlengkapan dan
peralatan kantor 24,624,232 848,649 739,828 - 24,733,053Aset sewa pembiayaan
Kendaraan bermotor 1,600,000 - - - 1,600,000Jumlah 105,768,376 848,649 739,828 - 105,877,197
Akumulasi penyusutanPemilikan langsung
Bangunan 7,425,718 820,482 - - 8,246,200Kendaraan bermotor 5,766,125 372,745 - - 6,138,870Perlengkapan dan
peralatan kantor 13,940,567 1,381,489 739,829 - 14,582,227Aset sewa pembiayaan
Kendaraan bermotor 330,763.00 77,686 - - 408,449Jumlah 27,463,173 2,652,402 739,829 - 29,375,746
Jumlah Tercatat 78,305,203 76,501,451
31 Desember 31 Desember2013 Penambahan Pengurangan 2014
Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000Biaya perolehanPemilikan langsung
Tanah 2,049,580 - - 2,049,580Bangunan 57,079,920 8,558,610 - 65,638,530Kendaraan bermotor 11,384,013 3,516,540 (3,044,519) 11,856,034Perlengkapan dan
peralatan kantor 17,187,442 9,581,415 (2,144,625) 24,624,232Aset sewa pembiayaan
Kendaraan bermotor - 1,600,000 - 1,600,000Jumlah 87,700,955 23,256,565 (5,189,144) 105,768,376
Akumulasi penyusutanPemilikan langsung
Bangunan 4,179,452 3,246,266 - 7,425,718 Kendaraan bermotor 6,822,624 1,537,220 (2,593,719) 5,766,125 Perlengkapan dan -
peralatan kantor 10,635,923 5,448,858 (2,144,214) 13,940,567 Aset sewa pembiayaan -
Kendaraan bermotor - 330,763 - 330,763 Jumlah 21,637,999 10,563,107 (4,737,933) 27,463,173
Jumlah Tercatat 66,062,956 78,305,203
Perusahaan memiliki sebidang tanah yang terletak di Jakarta Selatan dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 tahun yang akan jatuh tempo tahun 2019 dan
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
38
Cikarang, Bekasi dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang akan jatuh tempo tahun 2026. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 aset tetap, kecuali tanah telah diasuransikan dengan jumlah pertanggungan masing -masing sebesar Rp 72.909.667 ribu dan Rp 72.534.667 ribu, kepada PT Paninvest (d/h Panin Insurance Tbk), pihak berelasi (catatan 29). Manajemen berpendapat tidak terdapat penurunan nilai aset tetap pada 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014.
Keuntungan penjualan dan penghapusan aset tetap adalah sebagai berikut:
2015 2014Rp'000 Rp'000
Harga jual - 992,850 Nilai buku - (451,210)
Keuntungan penjualan danpenghapusan aset tetap - 541,640
11. ASET LAIN-LAIN BERSIH
31 Maret 31 Desem ber2015 2014
Rp'000 Rp'000
Akum ulasi dana program asuransi 10,244,718 10 ,244,718 P iutang bunga deposito dan obligasi 6 ,312,623 5 ,947,191 P iutang hasil penjua lan
barang-barang sisa kla im 738,730 693,336 Uang jam inan 681,403 765,045 La innya 193,138 239,611 Jum lah 18,170,612 17 ,889,901
Akumulasi Dana Program Asuransi
Merupakan pendanaan Perusahaan melalui PT Panin Dai-chi Life Tbk (d/h PT. Panin Life Tbk), pihak berelasi (Catatan 29), untuk memenuhi liabilitas imbalan pasca kerja
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
39
12. UTANG KLAIM
a. Berdasarkan Nasabah
2 0 1 5 2 0 1 4R p '0 0 0 R p '0 0 0
P ih a k b e re la s iP T C lip a n F in a n c e In d o n e s ia T b k 6 4 ,8 5 6 - P T B a n k P a n In d o n e s ia T b k 3 6 7 ,2 8 8 3 ,6 3 7P T S e re n a M u l ti F in a n c e T b k - 5 ,9 7 6
J u m la h 4 3 2 ,1 4 4 9 ,6 1 3
P ih a k k e t ig a 5 1 5 ,2 8 6 5 7 ,4 4 6
J u m la h U ta n g K la im 9 4 7 ,4 3 0 6 7 ,0 5 9
b. Berdasarkan Bisnis
31 Maret 31 Desember2015 2014
Rp'000 Rp'000
Kendaraan bermotor 828,605 55,873Kesehatan dan kecelakaan diri 5,803 5,888Lainnya 113,022 5,298Jumlah 947,430 67,059
c. Berdasarkan Mata Uang
31 Maret 31 Desember2015 2014
Rp'000 Rp'000
Rupiah 947,430 67,059Dollar Amerika Serikat - - Jumlah 947,430 67,059
Jangka waktu utang klaim antara 30 – 60 hari
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
40
13. UTANG REASURANSI a. Berdasarkan Reasuradur
31 Maret 31 Desember2015 2014
Rp'000 Rp'000Pihak berelasi
Rupiah 815 253,448
Pihak ketigaRupiah
Reasuradur dalam negeri 2,761,249 4,761,344 Reasuradur luar negeri 226,521 1,590,565
Jumlah - Rupiah 2,987,770 6,351,909
Mata uang asingReasuradur dalam negeri 1,459,634 1,245,890 Reasuradur luar negeri 892,717 968,666
Jumlah - mata uang asing 2,352,351 2,214,556
Jumlah - pihak ketiga 5,340,121 8,566,465
Jumlah Utang Reasuransi 5,340,936 8,819,913
Semua utang reasuransi dilakukan dengan pihak ketiga. Reasuradur dalam negeri terdiri dari PT Tugu Reasuransi Indonesia, PT Reasuransi Nasional Indonesia, PT Maskapai Reasuransi Indonesia, PT Reasuransi Internasional Indonesia dan lainnya, sedangkan reasuradur luar negeri terdiri dari Aon Reinsurance Broker, Swiss Reinsurance Co, The TOA Reinsurance Company Ltd., Odyssey Reinsurance Company, R+V Versicherung AG Reinsurance dan lainnya. b. Berdasarkan Umur ( Hari )
31 Maret 31 Desember2015 2014
Rp'000 Rp'000
Jatuh tempo 1 - 60 hari 3,331,737 8,207,625 Jatuh tempo > 60 hari 2,009,199 612,288
Jumlah 5,340,936 8,819,913
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
41
c. Berdasarkan Mata Uang
31 Maret 31 Desember2015 2014
Rp'000 Rp'000
Rupiah 2,991,232 6,605,357 Dollar Amerika Serikat 2 ,323,957 2,191,519 Euro 11,799 1 ,026 Yen Jepang 3 4 ,590 Dollar S ingapura 13,945 17,421
Jumlah 5,340,936 8,819,913
d. Berdasarkan Bisnis
31 Maret 31 Desember2015 2014
Rp'000 Rp'000
Kebakaran 4,584,758 6,340,495 Kendaraan bermotor 441,211 166,015 Pengangkutan 36,735 289,008 Kesehatan dan kecelakaan diri 19,041 589,201 Lainnya 259,191 1,435,194
Jumlah 5,340,936 8,819,913
14. UTANG PAJAK
31 Maret 31 Desember2015 2014
Rp'000 Rp'000
Pajak penghasilan badan (Catatan 28) 2,054,481 2,291,349 Pajak penghasilanPasal 21 6,151,013 3,172,842 Pasal 26 - - Pasal 23 237,057 -
8,442,551 5,464,191
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
42
15. UTANG LAIN-LAIN
31 Maret 31 Desember2015 2014
Rp'000 Rp'000
Utang kepada pihak berelasi 57,047,554 57,640,162 Lainnya 3,881,656 6,145,911
Jumlah 60,929,210 63,786,073
Utang kepada Pihak Berelasi Merupakan utang kepada PT Bank Panin Indonesia Tbk berupa selisih lebih antara premi asuransi kendaraan bermotor yang dibayarkan oleh pelanggan dengan jumlah aktual premi asuransi kendaraan bermotor yang diterbitkan oleh Perusahaan. Utang lain-lain ini tidak dikenakan bunga.
16. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
31 Maret 31 Desember2015 2014
Rp'000 Rp'000
Bonus karyawan 14,518,927 10,211,641 Pendidikan 3,250,709 5,279,665 Pemasaran 690,000 2,101,248 Jasa profesional 388,181 141,931 Lainnya 7,234,517 1,081,804 Jumlah 26,082,334 18,816,289
UTANG SEWA PEMBIAYAAN
Pada tanggal 31 Desember 2014, pembayaran minimum sewa pembiayaan berdasarkan jatuh tempo sebagaimana tercantum dalam perjanjian sewa pembiayaan adalah sebagai berikut :
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
43
3 1 M a re t2 0 1 5
R p '0 0 0
P e m b a y a ra n y a n g ja tu h te m p op a d a ta h u n :
2 0 1 5 2 1 6 ,9 9 8 2 0 1 6 4 9 9 ,6 0 0 2 0 1 7 4 1 ,6 2 7
J u m la h p e m b a y a ra n m in im u m s e w ap e m b ia y a a n 7 5 8 ,2 2 5
B u n g a (2 4 ,9 0 0 )
N ila i tu n a i p e m b a y a ra n m in im u ms e w a p e m b ia y a a n 7 3 3 ,3 2 5
Utang sewa pembiayaan berasal dari transaksi sewa pembiayaan kendaraan bermotor dengan PT Clipan Finance Indonesia Tbk, pihak berelasi (Catatan 29). Jangka waktu sewa adalah 3 tahun dengan tingkat bunga efektif 8,3% per tahun. Semua utang sewa pembiayaan didenominasi dalam Rupiah yang dibayar setiap bulan dalam suatu jumlah tetap.
LIABILITAS ASURANSI
Liabilitas asuransi terdiri dari:
Estimasi Liabilitas Klaim Estimasi liabilitas klaim berdasarkan bisnis adalah sebagai berikut:
3 1 M a r e t 3 1 D e s e m b e r2 0 1 5 2 0 1 4
R p '0 0 0 R p '0 0 0
K e n d a ra a n b e r m o to r 5 7 ,0 8 3 ,9 5 1 5 9 ,6 6 6 ,2 1 7K e b a k a ra n 7 4 ,7 5 7 ,9 9 5 1 4 ,9 8 2 ,1 1 4K e s e h a ta n d a n k e c e la k a a n d ir i 1 4 ,7 4 6 ,9 9 3 1 5 ,0 0 6 ,0 7 2P e n g a n g k u ta n 8 6 1 ,2 7 7 8 0 3 ,4 0 5L a in n y a 4 ,4 5 2 ,4 9 4 5 ,4 2 2 ,4 9 5
J u m la h 1 5 1 ,9 0 2 ,7 1 0 9 5 ,8 8 0 ,3 0 3
Dalam estimasi liabilitas klaim termasuk estimasi atas klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan masing-masing sebesar Rp 9.149.000 ribu pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014. Seluruh estimasi liabilitas klaim dalam mata uang Rupiah.
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
44
Pendapatan Premi Ditangguhkan a. Berdasarkan Nasabah
31 Maret 31 Desember2015 2014
Rp'000 Rp'000Pihak berelasi
PT Bank Pan Indonesia Tbk 144,578,003 141,969,946 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 38,198,713 34,251,270 PT Verena Multi Finance Tbk 897,704 739,378 PT Paninvest Tbk(d/h PT Panin Insurance Tbk) 224,553 262,137
Jumlah pihak berelasi 183,898,973 177,222,731
Pihak ketigaBatavia Prosperindo 348,452 478,940 Orix Finance 167,984 231,277 Lainnya (masing-masing
di bawah Rp 200 juta) 14,412,248 11,754,151
Jumlah pihak ketiga 14,928,684 12,464,368
Jumlah 198,827,657 189,687,099 b. Berdasarkan Bisnis
31 Maret 31 Desember2015 2014
Rp'000 Rp'000
Kendaraan bermotor 189,524,043 179,952,672 Kebakaran 9,114,412 9,602,675 Kesehatan dan kecelakaan diri 159,221 87,409 Lainnya 29,981 44,343
Jumlah 198,827,657 189,687,099
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
45
Premi belum Merupakan Pendapatan a. Berdasarkan Nasabah
3 1 M a r e t 3 1 D e s e m b e r2 0 1 5 2 0 1 4
R p '0 0 0 R p '0 0 0
P ih a k b e r e la s iP T B a n k P a n I n d o n e s ia T b k 9 0 , 0 0 4 , 5 3 9 9 1 , 4 7 6 , 6 6 5P T C lip a n F in a n c e I n d o n e s ia T b k 3 1 , 2 8 6 , 2 8 0 2 9 , 3 0 5 , 6 2 5P T V e r e n a M u l t i F in a n c e T b k 9 1 3 , 7 8 1 7 9 8 , 5 5 9P T B a n k P a n in S y a r ia h 3 , 2 7 7 , 0 3 8 1 6 , 5 6 1P T P a n in v e s t T b k
d / h P T P a n in I n s u r a n c e T b k ) 6 , 5 1 0 1 3 , 7 2 3
J u m la h p ih a k b e r e la s i 1 2 5 , 4 8 8 , 1 4 8 1 2 1 , 6 1 1 , 1 3 3
P ih a k k e t ig aP T M i t r a , I s w a r a & R o r im p a n d e y 1 , 9 7 0 , 4 1 6 9 , 3 6 0 , 8 5 0 A n d ik a A d h i S e ja h t e r a 3 , 0 2 7 , 6 1 6 2 , 5 3 9 , 7 0 2 S iy a n t o r o 1 , 7 3 2 , 2 5 3 1 , 7 5 8 , 7 4 1 H . M S u 'u d i 9 4 9 , 1 9 2 1 , 2 6 4 , 2 9 3 A O N R is k s e r v ic e 5 3 6 , 1 1 2 1 , 1 5 3 , 2 7 7 B a t a v ia P r o s p e r in d o F in a n c e 8 6 8 , 0 3 0 1 , 0 4 8 , 4 9 5 L a in n y a ( m a s in g - m a s in g
d ib a w a h R p 1 m i l i a r ) 6 0 , 0 0 0 , 0 6 8 5 3 , 6 6 0 , 8 1 2
J u m la h p ih a k k e t ig a 6 9 , 0 8 3 , 6 8 7 7 0 , 7 8 6 , 1 7 0
J u m la h 1 9 4 , 5 7 1 , 8 3 5 1 9 2 , 3 9 7 , 3 0 3
b. Berdasarkan Bisnis
3 1 M a re t 3 1 D e s e m b e r2 0 15 2 01 4
R p '0 00 R p '00 0
K e n d a ra a n b e rm o to r 1 3 7 ,1 5 0 ,6 42 14 0 ,1 6 8 ,7 5 3K e s e h a ta n d an k e ce la k a a n d ir i 1 4 ,2 3 4,1 25 1 7 ,6 3 1 ,3 9 1K e b a k a ra n 3 7 ,6 2 0,5 77 3 1 ,5 1 3 ,7 1 6P e n g a n g k u ta n 1 ,4 1 5,3 42 1 ,0 2 6 ,1 0 2L a in n y a 4 ,1 5 1,1 49 2 ,0 5 7 ,3 4 1
J u m la h 1 9 4 ,5 7 1 ,8 35 19 2 ,3 9 7 ,3 0 3
Premi belum merupakan pendapatan lainnya merupakan Marine Hull, Aviation Hull, Satellite, Energy, Liabilitiy, Credit Insurance & Bond, Burglary, Fidelity Guarantee, Cash in Safe, Cash in Cashier Box, Glass Insurance, Neon Sign, Golf, Travel Insurance, Hole in One, Private Leisure Craft, Speed Boat & Yacht, Bowling, Money Insurance Moveable Property All Risk, Machinery Equipment dan Travel Baggage.
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
46
19. MODAL SAHAM Sesuai dengan daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek Perusahaan, susunan pemegang saham Perusahaan adalah sebagai berikut:
Jumlah ModalPersentase Ditempatkan
Nama Pemegang Saham Jumlah Saham Kepemilikan dan Disetor% Rp'000
PT Paninvest Tbk 1,003,251,256 30.19% 100,325,126Dana Pensiun Karyawan Panin Bank 464,461,165 13.98% 46,446,117PT Bank Pan Indonesia Tbk 388,000,000 11.68% 38,800,000Masyarakat 1,467,020,688 44.15% 146,702,069Jumlah/Total 3,322,733,109 100.00% 332,273,310
31 Maret 2015
Jumlah ModalPersentase Ditempatkan
Nama Pemegang Saham Jumlah Saham Kepemilikan dan Disetor% Rp'000
PT Paninvest Tbk (d/h formely PT Panin Insurance) 1,003,251,256 30.19% 100,325,126Dana Pensiun Karyawan Bank Panin 464,461,165 13.98% 46,446,116PT Bank Pan Indonesia Tbk 388,000,000 11.68% 38,800,000Masyarakat (masing-masing di bawah 5%)/ 1,467,020,688 44.15% 146,702,068
Public (below 5% each) 3,322,733,109 100% 332,273,310 3,322,733,109 100.00% 332,273,309 Jumlah/Total
31 Maret 2014
Modal ditempatkan dan disetor penuh adalah saham biasa yang memberikan hak untuk membawa satu suara per saham dan berpartisipasi dalam deviden. Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham sebagaimana yang tercantum dalam Akta No. 9 tanggal 17 September 2011 dari Erni Rohaini, S.H, MBA., notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui penawaran umum terbatas I sejumlah 1.436.644.880 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham yang disertai waran cuma-cuma sebanyak 478.881.626 waran. Seluruh dana penerbitan saham tersebut diakui sebagai modal disetor dan tambahan modal disetor.
Jumlah waran yang beredar pada tanggal 31 Maret 2015 adalah 450.892.801 warran yang diterbitkan melalui Penawaran Umum Terbatas I. Periode pelaksanaan waran adalah sejak tanggal 10 April 2012 sampai dengan 9 Oktober 2014, dengan harga pelaksanaan Rp 175 per saham. Perubahan jumlah saham beredar sejak tanggal 1 Januari 2012 hingga 31 Maret 2015 sebagai berikut:
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
47
Le m b a r/ S h a re s
S a ld o 1 J a n u a ri 2 0 1 3 2 ,8 7 3 ,2 9 7 ,3 8 3P e la k sa na a n W a ra n s e r i I I 2 7 ,9 8 1 ,2 0 2S a ld o 3 1 D e s e m b e r 2 0 1 3 2 ,9 0 1 ,2 7 8 ,5 8 5P e la k sa na a n w ar a n se ri II 4 2 1 ,4 5 4 ,5 2 4S a ld o 3 1 D e s e m b e r 2 0 1 4 3 ,3 2 2 ,7 3 3 ,1 0 9
20. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Akun ini merupakan kelebihan diatas nominal dari penjualan saham perdana, penawaran umum terbatas (right issue) dan pelaksanaan waran dengan rincian sebagai
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
48
Rp'000
Penerimaan dari penjualan sahamperdana kepada masyarakatsebanyak 240.000.000 sahamdengan harga penawaranRp 105 per saham 25,200,000
Nilai nominal saham yang dicatatsebagai modal disetor ataspengeluaran 240.000.000 saham (24,000,000)
Biaya-biaya yang dikeluarkansehubungan dengan penawaranumum perdana kepada masyarakat (1,434,872)
Saldo 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (234,872)
Penerimaan dari Penawaran UmumTerbatas I kepada masyarakatsebanyak 1.436.644.880 sahamdengan harga penawaran Rp 150per saham 215,496,732
Nilai nominal saham yang dicatatsebagai modal disetor ataspengeluaran 1.436.644.880 saham (143,664,488)
Biaya-biaya yang dikeluarkansehubungan dengan PenawaranUmum Terbatas I (3,797,087)
Saldo 31 Desember 2011 67,800,285
Penerimaan dari pelaksanaan warran 1,334 Nilai nominal saham yang dicatat
sebagai modal disetor ataspengeluaran 7.623 saham (762)
Saldo 31 Desember 2012 67,800,857
Penerimaan dari pelaksanaan warran 4,896,710
Nilai nominal saham yang dicatatsebagai modal disetor ataspengeluaran 27.981.202 saham (2,798,120)
Selisih nilai transaksi entitas sepengendali 5,449,502
Saldo 31 Desember 2013 75,348,949
Penerimaan dari pelaksanaan warran 73,754,542
Nilai nominal saham yang dicatatsebagai modal disetor ataspengeluaran 421.454.524 saham (42,145,451)
Saldo 31 Desember 2014 106,958,039
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
49
21. DEVIDEN DAN CADANGAN UMUM Tahun 2014 Sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dengan akta No. 110 tanggal 30 Juni 2014 dari Kumala Tjahjani widodo, SH, MH, Mkn notaris di Jakarta telah ditetapkan sebagai berikut: a. Sejumlah Rp 3.000.000 ribu digunakan sebagai cadangan umum sesuai dengan
ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan. b. Pembagian deviden tunai sebesar Rp 35.191.627 ribu atau Rp 12 per saham. Pada
tanggal 18 Agustus 2014, seluruh deviden tunai tersebut telah dibayarkan kepada pemegang saham.
22. PENDAPATAN PREMI
31 Maret 2015
Potongan Pendapatan premiPremi bruto premi Bagian reasuransi asuransi neto
Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000
Kendaraan bermotor 76,962,358 (11,933,806) (1,157,403) 63,871,149Kesehatan dan kecelakaan diri 36,302,513 (1,034,248) (390,350) 34,877,915Kebakaran 23,432,233 (218,856) (13,164,844) 10,048,533Pengangkutan 2,596,404 (77,943) (452,160) 2,066,301Lainnya 4,140,461 (73,141) (638,805) 3,428,515Jumlah 143,433,969 (13,337,994) (15,803,562) 114,292,413
Perubahan premi yang belum merupakan pendapatan
W ritten premiumKendaraan bermotor 3,018,110 216,480 3,234,590Kesehatan dan kecelakaan diri 3,397,266 (649,227) 2,748,039Kebakaran (6,106,861) 3,489,668 (2,617,193)Pengangkutan (389,239) 58,348 (330,891)Lainnya (2,093,807) 252,364 (1,841,443)Jumlah (2,174,531) - 3,367,633 1,193,102
Jumlah 141,259,438 (13,337,994) (12,435,929) 115,485,515
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
50
31 Maret 2013Bagian reasuransi atas
Potongan perubahan bruto Pendapatan premiPremi bruto premi liabilitas premi asuransi neto
Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000
Kendaraan bermotor 74,723,830 (17,933,943) (805,828) 55,984,059Kesehatan dan kecelakaan diri 32,206,256 (705,985) (135,986) 31,364,285Kebakaran 14,857,639 (1,840,006) (7,998,371) 5,019,262Pengangkutan 3,668,123 (227,458) (947,358) 2,493,307Lainnya 5,110,438 (61,926) (2,745,441) 2,303,071Jumlah 130,566,286 (20,769,318) (12,632,984) 97,163,984
Perubahan premi yang belum merupakan pendapatan
Written premiumKendaraan bermotor 605,529 - (319,522) 286,007Kesehatan dan kecelakaan diri 3,195,644 - 51,910 3,247,554Kebakaran (3,526,899) - 2,955,129 (571,770)Pengangkutan (564,417) - 270,379 (294,038)Lainnya (2,855,004) - 1,410,694 (1,444,310)Jumlah (3,145,147) - 4,368,590 1,223,443
Jumlah 127,421,139 (20,769,318) (8,264,394) 98,387,427
Rincian pendapatan premi bruto dari nasabah pihak berelasi untuk tahun 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
31 M are t 31 M aret2015 2014
Rp'000 Rp'000
PT Bank Pan Indones ia Tbk 60,837,407 65,956,091 PT C lipan F inance Indones ia T bk 18,076,872 15,411,487 PT Panin Insurance Tbk 10,359,288 8,014,565 PT Bank Panin Syariah 3,617,464 2,507,648 PT Verena M ulti F inance Tbk 463,845 63 ,283
Jum lah 93,354,876 91,953,074
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
51
23. BEBAN KLAIM
31 Maret 2015
KlaimKlaim bruto reasuransi Bersih
Rp'000 Rp'000 Rp'000
Kendaraan bermotor 45,742,747 (812,394) 44,930,353Kesehatan dan kecelakaan diri 30,860,225 (192,250) 30,667,975Kebakaran 9,166,840 (4,258,206) 4,908,634Pengangkutan 151,452 (25,104) 126,348Lainnya 464,303 (412,913) 51,390Sub Jumlah 86,385,567 (5,700,867) 80,684,700
Perubahan liabiltas asuransiKendaraan bermotor (2,582,265) (761,860) (3,344,125)Kesehatan dan kecelakaan diri (259,079) 793 (258,286)Kebakaran 59,775,881 (57,324,542) 2,451,339Pengangkutan 54,872 22,206 77,078Lainnya (967,002) 956,673 (10,329)Sub Jumlah 56,022,407 (57,106,730) (1,084,323)
Jumlah 79,600,377
31 Maret 2014
KlaimKlaim bruto reasuransi Bersih
Rp'000 Rp'000 Rp'000
Kendaraan bermotor 38,439,537 (981,516) 37,458,021Kesehatan dan kecelakaan diri 22,458,891 (21,036) 22,437,855Kebakaran 2,334,518 (353,294) 1,981,224Pengangkutan 1,089,600 (249,458) 840,142Lainnya 8,918 (27,644) (18,726)Sub Jumlah 64,331,464 (1,632,948) 62,698,516
Perubahan liabiltas asuransiKendaraan bermotor 1,638,393 (1,041,016) 597,377Kesehatan dan kecelakaan diri 2,679,881 (6,731,370) (4,051,489)Kebakaran 3,406,133 2,519,152 5,925,285Pengangkutan (1,036,871) (257,432) (1,294,303)Lainnya 20,525 4,297,076 4,317,601Sub Jumlah 6,708,061 (1,213,590) 5,494,471
Jumlah 68,192,987
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
52
Rincian klaim bruto dari pihak berelasi untuk tahun 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 31 M are t 31 M aret
2015 2014R p'000 R p'000
P T Bank Pan Indones ia Tbk 41 ,369 ,666 33,476 ,171 P T C lipan F inance Indones ia T bk 7 ,590 ,146 5,459 ,902 P T Bank Panin S yar iah 509 ,254 135 ,508 P T Panin Insurance Tbk 245 ,792 215 ,516 P T Verena M ulti F inance Tbk 248 ,090 -
Jum lah 49 ,962 ,948 39,287 ,097
24. HASIL INVESTASI
31 Maret 31 Maret2015 2014
Rp'000 Rp'000Bunga deposito berjangka,
reksadana dan obligasi 27,858,702 26,090,303 Keuntungan yang belum direalisasi
dari nilai wajar efek diperdagangkan 2,336,315 2,886,715 Keuntungan penjualan obligasi dan saham - - Keuntungan selisih kurs mata uang asing 2,157,111 (1,980,466) Bagian laba bersih perusahaan asosiasi 72,785 (171,332) Dividen saham PT Asuransi Maipark Indonesia . - Lainnya (1,423) 61,779
Jumlah 32,423,490 26,886,999
25. PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN – BERSIH
31 Maret 31 Maret2015 2014
Rp'000 Rp'000
Hasil administrasi polis 569,877 495,332 Keuntungan (kerugian) kurs mata
uang asing - bersih 16,866 (112,325) Jasa giro 68,030 70,044 Lainnya (1,416,611) 288,902
Jumlah (761,838) 741,953
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
53
26. BEBAN KOMISI NETO
31 Maret 31 Maret2015 2014
Rp'000 Rp'000
Kesehatan dan Kecelakaan diri 983,441 1,454,041 Pengangkutan 364,119 380,233 Kendaraan bermotor 7,839,157 1,532,150 Kebakaran 361,593 191,735 Lainnya 975,388 527,549 Jumlah 10,523,698 4,085,708
27. BEBAN USAHA
31 Maret 31 Maret2015 2014
Rp'000 Rp'000Tenaga kerja
Gaji dan upah 9,567,162 7,995,130 Tunjangan hari raya dan bonus 4,725,000 4,125,000 Tunjangan PPh karyawan 3,375,000 3,000,000 Proteksi dan dana 352,792 266,104 Pendidikan dan pelatihan 1,904,085 322,606 Beban kesehatan 7,782 6,414Lembur 286,866 411,807 Seragam karyawan 117,400 280,850 Imbalan pasca kerja 1,518,647 1,228,016 Lainnya 726,389 591,127
Jumlah Tenaga Kerja 22,581,123 18,227,054 Sewa 1,832,393 801,065 Pemasaran 1,219,048 1,541,723 Telepon, teleks dan faksimili 581,898 423,577 Penyusutan (Catatan 7) 2,652,402 2,503,400 Perbaikan dan pemeliharaan 132,350 152,232 Perjalanan 38,718 65,563 Perlengkapan kantor 21,698 37 Jasa profesional 477,460 880,915 Lainnya (masing-masing dibawah
Rp 100 juta) 2,641,154 3,094,729
Jumlah 32,178,244 27,690,295
28. PAJAK PENGHASILAN
Beban (manfaat) pajak terdiri dari:
3 1 M a r e t 3 1 M a r e t2 0 1 5 2 0 1 4
R p ' 0 0 0 R p '0 0 0
P a j a k k i n i ( 2 , 0 5 4 , 4 8 1 ) ( 4 , 4 0 1 , 5 5 8 ) P a j a k t a n g g u h a n 3 , 7 7 1 , 4 3 6 4 , 2 8 3 , 0 6 3
1 , 7 1 6 , 9 5 5 ( 1 1 8 , 4 9 5 )
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
54
Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
31 Maret 31 Maret2015 2014
Rp'000 Rp'000
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rug i 24,844,848 32,026,562
Perbedaan temporer:
Beban imbalan pasca kerja 1,518,647 1 ,228,016 Prem i yang belum merupakan pendapatan 13,557,785 10,744,227 Pembayaran pokok SGU (100,000) (66,667) Sewa pembiayaan 19,805 65,972
Jum lah 14,996,237 11,971,548
P e r b e d a a n y a n g t id a k d a p a t d ip e rh itu n g k a n m e n u r u t f is k a l:T u n ja n g a n a s u ra n s i k a r y a w a n 7 ,7 8 2 6 ,4 1 4 P e m e l ih a r a a n k e n d a r a a n 3 1 ,9 3 6 1 ,3 6 2 P e n y u s u ta n A k tiv a T e ta p 1 0 1 ,7 5 0 4 3 ,3 1 3 K e s e ja h te ra a n k a r y a w a n 5 2 8 ,0 6 9 - B e b a n p a ja k 6 7 6 ,6 4 3 - B a g ia n la b a b e r s ih p e ru s a h a a n
a s o s ia s i ( 7 2 ,7 8 5 ) 1 7 1 ,3 3 2 J a s a g i r o ( 6 8 ,0 3 0 ) ( 7 0 ,0 4 4 ) B u n g a d e p o s i to , r e k s a d a n a d a n
o b lig a s i ( 3 2 ,9 3 1 ,9 3 2 ) ( 2 5 ,4 6 5 ,5 6 0 ) L a in - la in 1 0 3 ,4 0 5 ( 1 ,0 7 8 ,6 9 6 ) J u m la h ( 3 1 ,6 2 3 ,1 6 2 ) ( 2 6 ,3 9 1 ,8 7 9 )
L a b a K e n a P a ja k 8 ,2 1 7 ,9 2 3 1 7 ,6 0 6 ,2 3 1 B e b a n p a ja k k in i ta r i f 2 5 % 2 ,0 5 4 ,4 8 1 4 ,4 0 1 ,5 5 8 D ik u r a n g p e m b a y a ra n p a ja k d im u k a
P a s a l 2 5 (2 ,0 1 5 ,0 5 7 ) ( 4 ,7 8 0 ,8 8 5 ) 3 9 ,4 2 4 ( 3 7 9 ,3 2 7 )
Pajak Tangguhan Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut:
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
55
D ik red itka n(d ib e ba n kan )
ke la po ra n lab a3 1 D e s 1 4 rug i ko m p re he n s if 3 1 M a re t 2 01 5
R p '0 00 R p '00 0 R p '0 00
Lia bilita s im b a lan p asca ke rja 9 ,0 33 ,3 48 3 7 9,6 6 2 9 ,4 13 ,0 10Pe n yis ih an ke rug ian n ila i 1 ,6 33 ,1 54 - 1 ,6 33 ,1 54K la im ya ng te rja di na m u n b e lum
dila p orka n 2 ,2 87 ,2 50 - 2 ,2 87 ,2 50As et se w a pe m b iaya an (8 ,9 76 ) 2 ,3 2 8 (6 ,6 48 ) P re m i yan g be lum m e ru p aka n
pe n da p ata n (10 ,6 54 ,5 57 ) 3 ,38 9,4 4 6 (7 ,2 65 ,1 11 ) Ak tiva T eta p (1 38 ,2 08 ) - (1 38 ,2 08 )
Jum la h 2 ,1 52 ,0 11 3 ,77 1,4 3 6 5 ,9 23 ,4 47
29. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA
Sifat Hubungan Istimewa i. Pihak-pihak yang pemegang sahamnya dan/atau manajemennya sama dengan Perusahaan,
yaitu: PT Panin Life Tbk (Panin Life), PT Panin Sekuritas Tbk (Panin Sekuritas), PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFI), PT Laksayudha Abadi (Laksayudha), PT Terminal Builders, PT Amana Jaya dan PT Verena Oto Finance (VOF) dan Bank Panin Syariah (BPS).
ii. PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank Panin) dan PT Panin Insurance Tbk (Panin Insurance)
merupakan pemegang saham Perusahaan. Transaksi Hubungan Istimewa Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dimana Manajemen berpendapat transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama sebagaimana bila dilakukan dengan pihak ketiga, yang meliputi antara lain: a. Perusahaan menempatkan giro dan deposito pada Bank Panin, yang dicatat sebagai bagian
dari akun kas dan bank, yang meliputi 3,57% dan 5,11% dari jumlah aktiva masing-masing pada tanggal 31 Maret 2015 dan 2014.
b. Perusahaan mempunyai efek tersedia untuk dijual dari Bank Panin dan CFI yang meliputi 1,67% dan 2,07% jumlah aktiva masing-masing pada tanggal 31 Maret 2015 dan 2014.
c. Perusahaan mempunyai penyertaan dalam bentuk saham pada Laksayudha yang meliputi 3,61% dan 4,09% dari jumlah aktiva masing-masing pada tanggal 31 Maret 2015 dan 2014.
d. CFI, VOF, Bank Panin dan Panin Insurance mengasuransikan agunan kreditnya pada Perusahaan .
Pada tanggal neraca, piutang yang timbul dari transaksi tersebut dicatat sebagai bagian dari piutang premi, yang meliputi 0,82% dan 0,65% dari jumlah aktiva masing-masing ada tanggal 31 Maret 2015 dan 2014.
Hutang klaim yang berasal dari transaksi tersebut meliputi 0,06% dan 0,10% dari jumlah kewajiban masing-masing pada tanggal 31 Maret 2015 dan 2014 .
Pendapatan premi yang berasal dari transaksi tersebut meliputi 65,09% dan 68,35%
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
56
dari jumlah pendapatan premi bruto masing-masing untuk tahun 2015 dan 2014.
30. INFORMASI SEGMEN
Perusahaan melaporkan segmen-segmen berdasarkan bisnis asuransi, yaitu: 1. Kendaraan bermotor 2. Kesehatan dan kecelakaan dini 3. Kebakaran 4. Pengangkutan 5. Lain-lain
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
57
Kendaraan Kesehatan dan bermotor Kecelakaan diri Kebakaran Pengangkutan Lainnya Jumlah Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000
Pendapatan Premi neto 63,871,149 34,877,915 10,048,533 2,066,301 3,428,515 114,292,413 Perubahan bruto liabilitias premi 3,018,110 3,397,266 (6,106,861) (389,239) (2,093,807) (2,174,531) Bagian reasuransi atas perubahan bruto
liabilitas premi 216,480 (649,227) 3,489,668 58,348 252,364 3,367,633 Hasil investasi yang tidak dapat dialokasikan 32,423,490 Penghasilan lain-lain bersih yang tidak
dapat dialokasikan (761,838) Jumlah pendapatan 67,105,739 37,625,954 7,431,340 1,735,410 1,587,072 147,147,167
Beban Klaim neto 44,930,354 30,667,975 4,908,634 126,348 51,390 80,684,701 Perubahan bruto liabilitas asuransi (2,582,265) (259,079) 59,775,881 54,872 (967,002) 56,022,407 Bagian reasuransi atas perubahan bruto
liabilitas asuransi (761,860) 793 (57,324,542) 22,206 956,673 (57,106,730) Beban usaha 32,178,244 Beban komisi neto 7,839,157 983,441 361,593 364,119 975,388 10,523,698 Jumlah beban 49,425,386 31,393,130 7,721,566 567,545 1,016,449 244,380,723
Laba sebelum pajak 24,844,848 Beban pajak yang tidak dapat
dialokasikan 1,716,955 Laba bersih 26,561,803 Laba (rugi) belum direalisasi atas penurunan
nilai efek-efek setelah dikurangi realisasilaba/rugi 5,723,654
Jumlah laba komprehensif 32,285,457
Aset dan LiabilitasAset segmen
Piutang premi 17,481,174 3,156,815 9,012,238 1,431,674 1,143,044 32,224,945 Cadangan kerugian penurunan nilai piutang premi (4,122,092) Piutang reasuransi 1,022,750 28,121 2,745,779 479,176 5,435,471 9,711,297 Cadangan kerugian penurunan nilai (2,210,522) Aset reasuransi 1,518,465 377,314 21,394,267 218,452 1,977,423 25,485,921
Aset yang tidak dapatdialokasikan 1,696,342,051
Jumlah aset 20,022,389 3,562,250 33,152,284 2,129,302 8,555,938 1,757,431,600
Liabilitas segmenUtang klaim 828,605 5,803 - - 113,022 947,430 Utang reasuransi 441,211 19,041 4,584,758 36,735 259,191 5,340,936 Estimasi Liabilitas Klaim 57,083,951 14,746,993 74,757,995 861,277 4,452,494 151,902,710 Pendapatan Premi Ditangguhkan 189,524,043 159,221 9,114,412 - 29,981 198,827,657 Premi yang belum merupakan pendapatan137,150,642 14,234,125 37,620,577 1,415,342 4,151,149 194,571,835
Liabilitas yang tidak dapatdialokasikan - - - - - 139,220,359
Jumlah liabilitas 385,028,452 29,165,183 126,077,742 2,313,354 9,005,837 690,810,927 Informasi Segmen Lainnya
(yang tidak dapat dialokasikan)Pengeluaran modal 848,649 Penyusutan 2,652,402
31 Maret 2015
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
58
Kendaraan Kesehatan dan
bermotor Kecelakaan diri Kebakaran Pengangkutan Lainnya Jumlah
Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000
Pendapatan Premi neto 57,924,563 35,730,397 6,577,976 2,529,435 1,807,625 104,569,996 Perubahan bruto liabilitias premi 3,422,409 110,127 (3,872,331) (483,521) (2,140,111) (2,963,427) Bagian reasuransi atas perubahan bruto
liabilitas premi 410,689 9,808 1,793,337 49,751 496,447 2,760,032 Hasil investasi yang tidak dapat dialokasikan 26,886,999 Penghasilan lain-lain bersih yang tidak
dapat dialokasikan - - - - - 741,953 Jumlah pendapatan 61,757,661 35,850,332 4,498,982 2,095,665 163,961 131,995,553
Beban Klaim neto 37,458,021 2,313,482 736,306 840,142 (18,726) 41,329,225 Perubahan bruto liabilitas asuransi 1,638,393 2,679,881 3,406,133 (1,036,871) 20,525 6,708,061 Bagian reasuransi atas perubahan bruto
liabilitas asuransi (1,041,016) (6,731,370) 2,519,152 (257,432) 4,297,076 (1,213,590) Beban usaha - - - - - 27,690,295 Beban komisi neto 1,532,150 1,454,041 191,735 380,233 527,548 4,085,707 Jumlah beban 39,587,548 (283,966) 6,853,326 (73,928) 4,826,423 244,380,723
Laba sebelum pajak 32,026,562 Beban pajak yang tidak dapat
dialokasikan (118,495)Laba bersih 31,908,067 Laba (rugi) belum direalisasi atas penurunan
nilai efek-efek setelah dikurangi realisasilaba/rugi 3,911,589
Beban (manfaat) pajak penghasilan sehubungandengan pendapatan komprehensif lain -
Jumlah laba komprehensif 35,819,656
Aset dan LiabilitasAset segmen
Piutang premi 1,416,510 9,119,638 2,338,943 9,975,532 871,034 23,721,657 Cadangan kerugian penurunan nilai -
piutang premi - (3,921,880) Piutang reasuransi 1,200,130 11,142 4,501,748 1,238,170 3,731,074 10,682,264 Cadangan kerugian penurunan nilai -
piutang reasuransi (200,000) Aset reasuransi 6,555,735 166,604 37,065,921 309,965 2,758,762 46,856,987
Aset yang tidak dapatdialokasikan 1,468,349,786
Jumlah aset 9,172,375 9,297,384 43,906,612 11,523,667 7,360,870 1,545,488,814
Liabilitas segmenUtang klaim 660,227 14,545 - - 982,754 1,657,526 Utang reasuransi 221,991 22,020 2,706,429 154,838 1,314,743 4,420,021 Liabilitas asuransi
Estimasi liabilitas klaim 72,188,184 14,953,897 17,178,635 253,422 799,962 105,374,100 Liabilitas manfaat polis masa depan187,529,125 46,030 10,302,274 - 65,317 197,942,746 Premi belum merupakan pendapatan123,972,688 16,856,153 23,107,174 1,474,381 3,782,625 169,193,021
Liabilitas yang tidak dapatdialokasikan 1,067,280,727
Jumlah liabilitas 384,572,215 31,892,645 53,294,512 1,882,641 6,945,401 1,545,868,141 Informasi Segmen Lainnya
(yang tidak dapat dialokasikan)Pengeluaran modal 28,292,792 Penyusutan 2,503,400
31 Maret 2014
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
59
31. AKTIVA DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Maret 2015 Perusahaan mempunyai aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
31 Maret 2015
Mata UangAsing/ Ekuivalen/
Foreign Equivalent inCurrency Rp'000
Aktiva Investasi USD 3,374,890.24 44,157,063.90 Kas dan Bank USD 104,669.80 1,369,499.66 Piutang premi USD 151,270.58 1,979,224.27
SGD 1,448.10 13,768.59 EUR 3,601.28 51,011.27 GBP 59.38 1,149.43 JPY 163,276.25 17,788.95 AUD 150.56 1,506.01 CHF 233.55 3,156.63 MYR 97.92 345.05 NZD 44.19 433.75
Piutang reasuransi USD 23,556.16 308,208.80 JPY 19,768.80 2,153.81
Piutang hasil investasi USD 30,412.90 397,922.38
Jumlah Aktiva 48,303,232.50
KewajibanUtang Komisi USD 4,485.86 58,692.99 Utang Pajak USD 1,102.69 14,427.60
SGD 7.33 69.69 EUR 18.95 268.42 JPY 0.15 0.02 AUD 0.38 3.80 MYR 0.73 2.57
Utang lain-lain USD 912.19 11,935.09 Utang Reasuransi USD 177,618.26 2,323,957.31
SGD 1,466.65 13,944.97 EUR 833.01 11,799.39 JPY 26.08 2.84 CHF 155.32 2,099.28
Jumlah Kewajiban 2,437,203.97
Jumlah Aktiva Bersih 45,866,028.53
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
60
Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 2014 kurs konversi yang digunakan Perusahaan adalah sebagai berikut:
2 0 1 5 2 0 1 4R p R p
M a ta U a n g A s in g1 U S D 1 3 ,0 8 4 1 1 ,4 0 41 J P Y 1 0 8 .9 5 1 1 1 .6 41 S G D 9 ,5 0 8 .0 4 9 ,0 4 9 .7 41 E U R 1 4 ,1 6 4 .7 6 1 5 ,6 7 4 .2 3
3 1 M a re t
32. INFORMASI LAINNYA
a. Analisis Kekayaan dan Perhitungan Batas Tingkat Solvabilitas
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003, Perusahaan setiap saat wajib memenuhi tingkat solvabilitas yang dihitung dengan menggunakan pendekatan Risk Based Capital (RBC). Perusahaan setiap saat wajib memenuhi tingkat solvabilitas minimum sebesar 120% dari risiko kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dari deviasi dalam pengelolaan kekayaan dan kewajiban. Tingkat solvabilitas dihitung dengan mengurangi seluruh kewajiban (kecuali pinjaman subordinasi) dari kekayaan yang diperkenankan. Pada tahun 2007, Perusahaan telah menghitung batas Solvabilitas dengan menggunakan petunjuk perhitungan RBC yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan (DJLK), dimana pada tahun 2008, peraturan ini diganti dengan peraturan dari Badan Pengawas Pasar Modal – Lembaga Keuangan (Bapepam – LK). Batas tingkat solvabilitas minimum dihitung dengan mempertimbangkan kegagalan pengelolaan kekayaan, ketidakseimbangan antara proyeksi arus kekayaan dan kewajiban, ketidakseimbangan antara nilai kekayaan dan kewajiban dalam setiap jenis mata uang, perbedaan antara beban klaim yang terjadi dan beban klaim yang diperkirakan, ketidakcukupan premi akibat perbedaan hasil investasi yang diasumsikan dalam penetapan premi dengan hasil investasi yang diperoleh, ketidakmampuan pihak reasuradur untuk memenuhi kewajiban membayar klaim dan deviasi lainnya yang timbul dari pengelolaan kekayaan dan kewajiban. Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 2014, rasio pencapaian solvabilitas yang dihitung sesuai dengan Peraturan Bapepam – LK No. PER-02/BL/2009 dan Keputusan DJLK Np. 3607/LK/2007 tanggal 19 Agustus 2004 adalah sebesar 486% dan 267%. Perhitungan analisis kekayaan dan batas tingkat solvabilitas Perusahaan disajikan dalam daftar II dan III.
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
61
b. Rasio Keuangan
31 M are t 31 M are t2015 2014
Rasio investasi te rhadap cadangan tekn is d itam bah 25% m odal
send iri 246,58% 252,47%Rasio p rem i ne to terhadap prem i b ruto 89,85% 83,40%Rasio p rem i ne to terhadap m oda l send iri 10 ,98% 12.96%Rasio p rem i tidak langsung te rhadap
prem i langsung 6,93% 1,64%
INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL a. Manajemen Risiko Modal
Perusahaan mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham. Struktur modal Perusahaan terdiri dari investasi,kas dan bank dan ekuitas pemegang saham, yang terdiri dari modal yang ditempatkan dan tambahan modal disetor. Dewan Direksi Perusahaan secara berkala melakukan review struktur permodalan Perusahaan. Sebagai bagian dari review ini, Dewan Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan.
b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan
Tujuan dari kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan secara keseluruhan adalah memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko pasar (termasuk risiko mata uang asing dan risiko tingkat bunga), risiko kredit dan risiko likuiditas. Perusahaan beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Dewan Direksi. Sebagai perusahaan terbuka, perusahaan wajib untuk menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governace. Perusahaan secara konsisten memberi perhatian penuh dan melaksanakan analisa risiko yang mempunyai dampak terhadap kelangsungan operasional Perusahaan dengan melakukan pengamatan, identifikasi, pengelolaan dan pengendalian risiko. Risiko pasar Aktivitas Perusahaan terekspos terutama untuk risiko keuangan atas perubahan nilai tukar mata uang asing dan suku bunga.
Manajemen risiko mata uang asing
Perusahaan terkena risiko mata uang asing sehubungan dengan eksposur mata uang asing. Fluktuasi yang timbul dari perubahan kurs mata uang asing umumnya dikelola dengan cara mencocokkan liabilitas dengan aset mata uang yang sama sehingga memastikan bahwa setiap eksposur terhadap mata uang asing luar negeri diminimalkan. Liabilitas asuransi dan lainnya dari Perusahaan yang sebagian besar dinyatakan dalam IDR, USD, EUR, JPY dan SGD dicocokkan dengan aktiva dalam IDR, USD, EUR, JPY dan SGD.
Risiko pengelolaan dana dilakukan melalui dua pendekatan, yang pertama adalah
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
62
manajemen arus kas dengan mempersingkat waktu penagihan premi sehingga dana dapat lebih cepat diinvestasikan. Kedua untuk mengantisipasi perubahan ekonomi global dan lokal, perubahan situasi politik, perubahan peraturan dan faktor lain yang dapat mempengaruhi keamanan investasi, Perusahaan menempatkan investasinya pada portofolio yang berimbang dengan berbagai instrumen seperti deposito berjangka, obligasi, reksadana dan menghindari investasi yang berisiko tinggi.
Risiko yang timbul dari perubahan nilai tukar mata uang diminimalkan dengan menjaga cadangan dalam mata uang asing sebesar liabilitas Perusahaan dalam mata uang tersebut.
Manajemen risiko tingkat bunga dan risiko pasar lainnya Perusahaan memiliki eksposur atas dampak perubahan tingkat bunga dan risiko pasar lainnya sehubungan dengan investasi Perusahaan seperti efek utang, saham dan reksadana. Untuk mengelola risiko-risiko ini, Perusahaan mendiversifikasi portofolio investasi dan melaksanakan analisa sensitivitas.
Sensitifitas Suku Bunga
Analisa sensitivitas suku bunga digunakan untuk menganalisis dampak kemungkinan perubahan suku bunga terhadap laba atau rugi dan ekuitas. Perubahan estimasi nilai wajar dan arus kas untuk perubahan suku bunga pasar didasarkan pada volatilitas tingkat suku bunga historis dengan mempertahankan variabel lainnya tetap konstan.
Sensitifitas Harga Pasar
Analisa sensitivitas harga pasar digunakan untuk menganalisis dampak kemungkinan perubahan harga pasar terhadap laba atau rugi dan ekuitas. Perubahan estimasi nilai wajar dan arus kas untuk perubahan harga pasar didasarkan pada rata-rata pergerakan harga pasar historis dengan mempertahankan variabel lainnya tetap konstan. Manajemen risiko kredit
Risiko kredit adalah risiko bahwa suatu pihak untuk suatu instrumen keuangan akan menyebabkan kerugian finansial bagi pihak lain karena gagal untuk melaksanakan kewajiban. Berikut ini adalah kebijakan dan prosedur yang diterapkan untuk mengurangi eksposur Perusahaan terhadap risiko kredit: Kebijakan risiko kredit untuk keseluruhan Perusahaan mendefinisikan apa yang merupakan risiko kredit bagi Perusahaan. Kepatuhan terhadap kebijakan tersebut dipantau dan eksposur dan pelanggaran dilaporkan kepada Direksi. Risiko kredit dari aset keuangan terutama yang melekat pada piutang premi dan piutang reasuransi umumnya dicatat pada nilai tercatat, yaitu setelah dikurangi penyisihan. Batas bersih yang diperbolehkan ditetapkan untuk setiap counterparty atau kelompok counterparty dalam hubungannya dengan deposito tunai. Eksposur risiko kredit dihitung secara teratur dan dibandingkan dengan batas kredit resmi sebelum transaksi lebih lanjut dilakukan dengan counterparty masing-masing. Dalam mengelola risiko kredit, Perusahaan bertransaksi antara Perusahaan dengan counterparty menurut panduan ketat yang meliputi batas-batas dan syarat dan tidak mengharapkan counterparty yang memiliki peringkat kredit yang kuat akan tidak dapat memenuhi kewajibannya. Risiko kredit dalam hal piutang premi dan piutang reasuransi secara aktif dimonitor. Kontrol ketat diselenggarakan atas eksposur counterparty. Bisnis dilakukan dengan counterparty yang memiliki peringkat kredit yang kuat dan konsentrasi risiko dihindari dengan batas kepatuhan terhadap batasan counterparty yang ditetapkan setiap tahun
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
63
oleh manajemen dan dewan direksi secara teratur. Penyisihan untuk utang ragu-ragu secara formal dinilai oleh manajemen 4 kali setahun.
b. Kualitas kredit berdasarkan kelas aset keuangan Terdapat empat peringkat piutang premi dan piutang reasuransi yang dimiliki Perusahaan, yaitu kualitas tinggi, kualitas sedang, kualitas rendah dan penurunan nilai. Kualitas tinggi memiliki jumlah hari tunggakan 0-90 hari, kualitas sedang memiliki jumlah hari tunggakan 91-180 hari, kualitas rendah memiliki jumlah hari tunggakan 181-360 hari dan penurunan nilai memiliki jumlah hari tunggakan >360 hari.
Dalam menentukan peringkat untuk investasi tersedia untuk dijual dan diperdagangkan, Perusahaan menggunakan peringkat risiko kredit yang diterbitkan oleh Pefindo. Perusahaan memiliki tiga kualitas penilaian investasi tersedia untuk dijual dan diperdagangkan, yaitu kualitas tinggi, kualitas sedang dan kualitas rendah. Kualitas tinggi memiliki peringkat idAAA – idA, kualitas sedang memiliki peringkat idBBB – idB dan kualitas rendah tidak memiliki peringkat.
Perusahaan menggunakan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sebagai dasar peringkat risiko kredit dalam menentukan peringkat untuk deposito berjangka. Perusahaan memiliki tiga kualitas penilaian deposito berjangka, yaitu kualitas tinggi, kualitas sedang dan kualitas rendah. Kualitas tinggi memiliki CAR > 10%, kualitas sedang memiliki CAR 8% - 10% dan kualitas rendah memiliki CAR < 8%.
Tabel di bawah ini menyajikan kualitas kredit atas instrumen keuangan berdasarkan kelas dengan risiko kredit (jumlah yang disajikan adalah bruto dengan cadangan kerugian penurunan nilai).
Tidak memiliki
Kualitas Tinggi Kualitas Sedang Kualitas Rendah Penurunan nilai kualitas JumlahRp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000
Deposito berjangka 930,615,077 - - - - 930,615,077
Tersedia untuk dijual 229,179,392 234,486,287 - - - 463,665,679
Piutang premi 26,833,553 5,394,392 - - - 32,227,945
Piutang reasuransi 6,779,158 431,827 1,097,594 379,968 - 8,688,547
Piutang pegawai - - - - 32,243 32,243
Aset lain-lain 22,744,866 - - - - 22,744,866
Jumlah 1,216,152,046 240,312,506 1,097,594 379,968 32,243 1,457,974,357
MANAJEMEN RISIKO ASURANSI
Tujuan dan kebijakan manajemen risiko untuk mengurangi risiko asuransi
Strategi underwriting
Strategi underwriting perusahaan adalah untuk mencari keberagaman untuk memastikan portofolio yang seimbang. Setiap tahun, departemen underwriting mempersiapkan rencana bisnis yang menetapkan kelas bisnis dan sektor industri di mana Perusahaan siap untuk menanggung. Strategi ini mengalir ke underwriter individu melalui rincian otoritas underwriting yang menetapkan batas bahwa setiap underwriter dapat membuat berdasarkan batas, ukuran, kelas bisnis dan industri untuk memastikan pemilihan risiko yang tepat dalam portofolio bisnis yang akan ditanggung.
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
64
Untuk kontrak asuransi umum yang umumnya memiliki jangka waktu satu tahun, departemen underwriting memiliki hak untuk menolak pembaharuan atau perubahan syarat dan ketentuan kontrak pada pembaharuan.
Kinerja dan kepatuhan departemen underwriting terhadap pedoman underwriting/ batasan kewenangan tersebut diukur secara bulanan dan dibahas pada pertemuan rencana aksi korporasi bulanan.
Strategi reasuransi
Perusahaan mereasuransikan sebagian risiko yang ditanggung untuk mengendalikan eksposur dari kerugian dan melindungi sumber daya modal. Perusahaan membeli kombinasi perjanjian non-proporsional untuk mengurangi eksposur bersih untuk setiap peristiwa tunggal. Selain itu, underwriter diperbolehkan untuk membeli reasuransi fakultatif pada kondisi-kondisi tertentu. Semua pembelian reasuransi fakultatif tunduk pada pra-persetujuan dan total pengeluaran reasuransi fakultatif selalu dimonitor.
Asuransi yang diberikan mengandung risiko kredit dan penggantian reasuransi tersebut dilaporkan setelah cadangan penurunan nilai sebagai akibat dari pengakuan aset yang terjadi. Perusahaan memantau kondisi keuangan reasuradur dan meninjau perjanjian reasuransi secara berkala. Syarat dan kondisi kontrak asuransi
Fitur produk
Perusahaan memiliki berbagai kebijakan asuransi umum mengasuransikan berbagai risiko dari kelas bisnis pengangkutan, kebakaran, kendaraan bermotor, kesehatan dan kecelakaan diri dan lain-lain. Mayoritas klaim diselesaikan dan diselesaikan dalam waktu 3 tahun setelah kejadian.
Pengelolaan risiko
Risiko utama yang terkait dengan asuransi umum adalah risiko underwriting, risiko kompetitif dan risiko pengalaman klaim (termasuk variabel kejadian bencana alam). Perusahaan juga dapat terkena risiko tindakan tidak jujur oleh pemegang polis.
Risiko underwriting adalah risiko bahwa Perusahaan tidak membebankan premi yang memadai sesuai dengan risiko yang dijamin. Risiko pada kebijakan apapun akan bervariasi sesuai dengan faktor-faktor seperti lokasi, penilaian keamanan di tempat, usia properti, kendaraan dan lain-lain.
Risiko asuransi dikelola terutama melalui harga perkiraan, desain produk, seleksi risiko, strategi investasi yang tepat, penilaian dan reasuransi. Oleh karena itu Perusahaan memonitor dan bereaksi terhadap perubahan dalam ekonomi umum dan lingkungan komersial di mana Perusahaan beroperasi.
Konsentrasi risiko asuransi
Kunci utama dari risiko asuransi yang dihadapi oleh Perusahaan adalah tingkat konsentrasi risiko asuransi yang mungkin terjadi pada suatu kejadian atau serangkaian kejadian bisa berdampak signifikan pada liabilitas perusahaan. Konsentrasi tersebut dapat timbul dari kontrak asuransi tunggal atau melalui sejumlah kecil kontrak terkait, dan berhubungan dengan situasi di mana liabilitas yang signifikan yang mungkin muncul. Sebuah aspek penting dari konsentrasi risiko asuransi adalah bahwa hal itu mungkin timbul dari akumulasi risiko dalam sejumlah kelas individu atau kontrak tranche.
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
65
Konsentrasi risiko dapat muncul di peristiwa yang tingkat keparahannya tinggi dan frekuensi rendah, seperti bencana alam dan dalam situasi di mana underwriting memihak terhadap kelompok tertentu, seperti tren geografis atau demografis tertentu atau kelompok dari perusahaan tertentu yang memiliki pemegang saham yang sama.
Metode utama perusahaan dalam mengelola risiko ini adalah sebagai berikut:
Pertama, risiko dikelola melalui prosedur underwriting yang tepat. Underwriter tidak diizinkan untuk menanggung risiko kecuali keuntungan yang diharapkan sepadan dengan risiko yang ditanggung.
Kedua, risiko dikelola melalui penggunaan reasuransi. Perusahaan membeli perlindungan excess of loss dan perjanjian treaty dengan reasuradur terkemuka yang memberikan perlindungan pada bisnis asuransi yang diterbitkan oleh Perusahaan di atas retensi bersih risiko tertentu. Biaya dan manfaat terkait dengan program reasuransi ditinjau secara berkala.
67
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA TbkDAFTAR I : PENDAPATAN, BEBAN DAN HASIL UNDERWRITINGUNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014
Kesehatan dan
Jumlah2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014
Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000
PENDAPATAN UNDERWRITINGPendapatan premi Premi bruto 76,962,358 75,901,912 23,432,233 15,248,960 2,596,404 3,503,215 36,302,513 35,825,345 4,140,461 4,052,011 143,433,969 134,531,443 Potongan premi (11,933,806) (16,677,705) (218,856) (768,976) (77,943) (128,390) (1,034,248) (12,994) (73,141) (490,732) (13,337,994) (18,078,797) Premi reasuransi (1,157,403) (1,299,644) (13,164,844) (7,902,008) (452,160) (845,390) (390,350) (81,954) (638,805) (1,753,654) (15,803,562) (11,882,650) Penurunan (kenaikan) premi yang belum merupakan pendapatan 3,234,590 3,833,098 (2,617,193) (2,078,994) (330,891) (433,770) 2,748,039 119,935 (1,841,443) (1,643,664) 1,193,102 (203,395)
Jumlah Pendapatan Underwriting67,105,739 61,757,661 7,431,340 4,498,982 1,735,410 2,095,665 37,625,954 35,850,332 1,587,072 163,961 115,485,515 104,366,601
BEBAN UNDERWRITING Beban klaim Klaim bruto 45,742,747 38,439,537 9,166,840 2,334,518 151,452 1,089,600 30,860,225 22,458,891 464,303 8,918 86,385,567 64,331,464 Klaim reasuransi (812,394) (981,516) (4,258,206) (353,294) (25,104) (249,458) (192,250) (21,036) (412,913) (27,644) (5,700,867) (1,632,948) Kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri (3,344,125) 597,377 2,451,339 5,925,285 77,078 (1,294,303) (258,286) (4,051,489) (10,329) 4,317,601 (1,084,323) 5,494,471 Jumlah beban klaim 41,586,228 38,055,398 7,359,973 7,906,509 203,426 (454,161) 30,409,689 18,386,366 41,061 4,298,875 79,600,377 68,192,987 Beban Komisi Neto 7,839,157 1,532,150 361,593 191,735 364,119 380,233 983,441 1,454,041 975,388 527,548 10,523,698 4,085,707
Jumlah Beban Underwriting 49,425,385 39,587,548 7,721,566 8,098,244 567,545 (73,928) 31,393,130 19,840,407 1,016,449 4,826,423 90,124,075 72,278,694
HASIL UNDERWRITING 17,680,354 22,170,113 (290,226) (3,599,262) 1,167,865 2,169,593 6,232,824 16,009,925 570,623 (4,662,462) 25,361,440 32,087,907
LainnyaKendaraan bermotor Kebakaran Pengangkutan kecelakaan diri
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAFTAR III : PERHITUNGAN BATAS TINGKAT SOLVABILITAS UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2014, 31 DESEMBER 2012 DAN 31 MARET 2013
68
31 Maret 2015Kekayaan Kekayaan Kekayaan
yang yang tidak yang dibukukan diperkenankan diperkenankan
Rp'000 R p'000 Rp'000Investasi
Deposito berjangka 930,615,077 215,100,000 715,515,077Efek diperdagangkan 53,114,465 - 53,114,465Efek tersedia untuk dijual 463,859,679 - 463,859,679Penyertaan dalam bentuk saham 64,265,845 5,449,500 58,816,345
Jum lah 1,511,855,066 220,549,500 1,291,305,566
Kas dan bankPiutang premi - bersih 28,105,853 8,283,250 19,822,603Piutang reasuransi - bersih 6,478,025 1,512,780 4,965,245Piutang pegawai 32,243 - 32,243Aset pajak tangguhan 5,923,447 - 5,923,447Aset tetap - bersih 76,501,451 13,563,820 62,937,631Aset la in-lain 128,535,515 17,813,670 110,721,845
Jumlah 1,757,431,600 261,723,020 1,495,708,580
31 D esem ber 2014Kekayaan Kekayaan Kekayaan
yang yang tidak yang dibukukan diperkenankan diperkenankan
Rp'000 R p'000 Rp'000Investasi
Deposito berjangka 903,666,113 266,000,000 637,666,113Efek diperdagangkan 50,779,574 - 50,779,574Efek tersedia untuk dijual 446,867,922 - 446,867,922Penyertaan dalam bentuk saham 64,193,061 5,449,500 58,743,561
Jum lah 1,465,506,670 271,449,500 1,194,057,170
Kas dan bank 12,044,162 - 12,044,162Piutang premi - bersih 30,735,470 8,049,500 22,685,970Piutang reasuransi - bersih 7,335,299 5,262,830 2,072,469Piutang pegawai 32,243 32,243.00 Aset pajak tangguhan 2,152,011 - 2,152,011.00 Aset tetap - bersih 78,305,203 16,797,450 61,507,753Aset la in-lain 55,671,429 14,146,730 41,524,699
Jumlah 1,651,782,487 315,706,010 1,336,076,477
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAFTAR III : PERHITUNGAN BATAS TINGKAT SOLVABILITAS UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2014, 31 DESEMBER 2012 DAN 31 MARET 2013
69
31 Maret 2014Kekayaan Kekayaan Kekayaan
yang yang tidak yang dibukukan diperkenankan diperkenankan
Rp'000 Rp'000 Rp'000Investasi
Deposito berjangka 834,916,300 352,633,120 482,283,180Efek diperdagangkan 24,053,661 - 24,053,661Efek tersedia untuk dijual 449,534,206 - 449,534,206Penyertaan dalam bentuk saham 64,057,861 5,449,500.00 58,608,361
Jumlah 1,372,562,028 358,082,620 1,014,479,408
Kas dan bank 8,674,095 - 8,674,095Piutang premi - bersih 24,020,100 2,715,770 21,304,330Piutang reasuransi - bersih 56,466,426 3,668,830 52,797,596Piutang pegawai 88,494 99,494 (11,000.00) Aset pajak tangguhan 1,575,972 1,575,972 - Aset tetap - bersih 81,972,593 18,163,550 63,809,043 Aset lain-lain 11,701,928 3,973,748 7,728,180
Jumlah 1,557,061,636 388,279,984 1,168,781,652
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAFTAR III : PERHITUNGAN BATAS TINGKAT SOLVABILITAS UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2014, 31 DESEMBER 2012 DAN 31 MARET 2013
70
31 Maret 2015 31 Desember 2014 31 Maret 2014Rp'000 Rp'000 Rp'000
Tingkat SolvabilitasKekayaan yang diperkenankan 1,495,708,580 1,338,273,430 1,150,792,652 Kewajiban (690,810,927) (617,447,270) (655,572,871)
Jumlah Tingkat Solvabilitas 804,897,653 720,826,160 495,219,781
Batas Tingkat Solvabilitas Minimum Kegagalan pengelolaan aset 77,347,760 66,254,140 39,132,340 Ketidakseimbangan antara proyeksi
arus aset dan liabilitas - - - Ketidakseimbangan antara nilai aset
liabilitas minimum berbasis risiko 4,532,110 4,009,440 3,130,020 Perbedaan antara beban klaim yang terjadi
dan beban klaim yang diperkirakan 58,688,690 59,187,960 57,157,880 Ketidakcukupan premi akibat perbedaan
hasil investasi - - - Resiko reasuransi 2,750,610 1,057,330 1,312,000 Resiko operasional 277,870 289,300 1,215,830
Jumlah Batas Tingkat Solvabilitas Minimum 143,597,040 130,798,170 101,948,070
Kelebihan Batas Tingkat Solvabilitas 661,300,613 590,027,990 281,914
Rasio Pencapaian Solvabilitas 561% 551% 486%