PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I...

98
PT. ANGKASA PURA I Kota Baru Bandar Kemayoran Blok B 12 Kav. No.2, Jakarta Pusat 10610 PT ANGKASA PURA I PT. ANGKASA PURA I LAPORAN TAHUNAN - ANNUAL REPORT LAPORAN TAHUNAN- ANNUAL REPORT 2007 2007 2 7 We Are On The Right Track To Become The World Class Airport Company PT ANGKASA PURA I T: 62-21. 6541961 F: 62-21. 6541513, 6541514 E: [email protected] www.angkasapura1.net

Transcript of PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I...

Page 1: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

PT. ANGKASA PURA I

Kota Baru Bandar KemayoranBlok B 12 Kav. No.2, Jakarta Pusat 10610

PT

AN

GK

AS

A P

UR

A I

PT. ANGKASA PURA I

LAPORAN TAHUNAN - ANNUAL REPORT

LAP

OR

AN

TA

HU

NA

N- A

NN

UA

L RE

PO

RT

20

07

2007

2 7

We Are On The Right Track To Become The World Class

Airport Company

P T A N G K A S A P U R A I

T: 62-21. 6541961F: 62-21. 6541513, 6541514E: [email protected]

www.angkasapura1.net

Page 2: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

DAFTAR ISI

Visi dan MisiSekilas PT Angkasa Pura I

Sejarah Singkat PerusahaanIkhtisar Data Keuangan Penting

Laporan KomisarisLaporan Direksi

Pembahasan Manajemen dan AnalisisTata Kelola Perusahaan

Organisasi & Sumber Daya ManusiaTanggung Jawab Sosial Perusahaan

Perusahaan Afiliasi dan YayasanApresiasi dan Penghargaan

Peristiwa Penting di Tahun 2007Rute Penerbangan

Operator PenerbanganUsaha Penunjang Bandara

Kantor CabangSurat Pernyataan Direksi

Laporan Auditor Independen

TABLE OF CONTENTS

Vision and MissionAngkasa Pura I In BriefHistory of the Company’sFinancial HighlightsReport From The Board of CommissionersReport From The Board of DirectorsManagement Analysis and DiscussionGood Corporate GovernanceOrganization & Human ResourcesCorporate Social ResponsibilityAffiliated Companies and FoundationAwards and AchievementHighlight Event 2007Flight RoutesNavigator OperatorsAirport Supporting BusinessesBranch OfficesThe Board of Directors StatementsIndependent Auditor’ Report

0010406192531536875808485868889929496

Page 3: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

We Are On The Right Track To Become The World Class

Airport Company

Page 4: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

Dalam rangka pencapaian visi dan misi perusahaan, maka

diformulasikan strategi perusahaan yaitu Growth Strategy

dengan penekanan pada Pengembangan Produk dan Diversifikasi

Konsentrik (diversifikasi yang berhubungan dengan produk inti).

Adapun strategi Kantor Cabang ditetapkan berdasarkan jumlah

penumpang per tahun, dengan pengelompokan sebagai berikut :

1. Bandara Growth (Bandara Ngurah Rai, Juanda, Hasanuddin

dan Sepinggan) yaitu bandara dengan trafik penumpang di

atas 3 juta orang per tahun. Strategi yang digunakan adalah

ekstensifikasi dan diversifikasi usaha, high quality services dan

improve efficiency.

2. Bandara Take Off (Bandara Adisutjipto) mempunyai trafik

penumpang antara 2 juta sampai dengan 3 juta penumpang.

Strategi yang digunakan adalah ekstensifikasi dan diversifikasi

(selective investment), competitive level of service, improve

efficiency.

3. Bandara Push to Break Even Point (Bandara Syamsudin Noor,

Ahmad Yani, Selaparang, Sam Ratulangi, Pattimura dan

El Tari), mempunyai trafik penumpang antara 500 ribu sampai

dengan 2 juta penumpang. Strategi yang digunakan adalah

intensifikasi, keep level of service, pendapatan sama dengan

biaya, cost reduction & cost cutting, multi function job.

4. Bandara Public Service Obligation (PSO/Loss) yaitu Bandara

Adisumarmo dan Frans Kaisiepo mempunyai trafik penumpang

di bawah 500 ribu. Strategi yang digunakan adalah keep

minimum level of service, cost oriented (reduced capital

expenditure, cost reduction & cost cutting) dan multi function

job.

To achieve the vision and mission, the company formulate a

growth strategy that highlights the product development and

core productdiversification.

Furthermore, the branch offices strategy is based on annual

passengers’ quantity-and be grouped as follows:

1. Airport Growth (Ngurah Rai, Juanda, Hasanuddin and

Sepinggan) that records above 3 million traffic passengers.

The implemented strategy is business intensification

and diversification, high quality services and improves

efficiency.

2. Airport Take Off (Adisutjipto) that records 2 to 3 million

traffic passengers. The implemented strategy is business

intensification and diversification (selective investment),

competitive level of services and improves efficiency.

3. Airport Push to Break Even Point (Syamsudin Noor, Ahmad

Yani, Selaparang, Sam Ratulangi, Pattimura and El Tari)

that records 500,000 to 2 million traffic passengers. The

implemented strategy is intensification; keep level of service,

revenue equals overhead, cost reduction & cost cutting and

multi function job.

4. Airport Public Service Obligation (PSO/Loss) which are

Adisumarmo and Frans Kaisiepo that records below 500,000

traffic passengers. The implemented strategy is keep minimum

level of service, cost oriented (reduced capital expenditure,

cost reduction & cost cutting) and multi function job.

Visi 2008 - 2012• Menjadi perusahaan pelayanan jasa navigasi penerbangan dan pengelola bandar udara kelas dunia

yang memberikan nilai tambah kepada stakeholder.

• To become the world-class air navigation and airport management service that gives an added value for the stakeholder.

Misi 2008 - 2012Melalui penerapan prinsip-prinsip perseroan :

• Menyediakan pelayanan keamanan, keselamatan dan kenyamanan melalui pengusahaan jasa kebandarudaraan dan navigasi penerbangan

• Memberikan pengalaman yang berkesan bagi pengguna jasa• Mendukung peran pemerintah dalam peningkatan perekonomian untuk kesejahteraan masyarakat.

• Meningkatkan nilai perusahaan dan kesejahteraan pegawai

• Applying the Angkasa Pura I principle of:• Providing the service of security, safety and convenience in airport management and air navigation

• Giving the most memorable experience for the consumers• Supports the government mission of distribute the welfare for the society

• Enhance the value of Angkasa Pura I and staff wellbeing.

Vision

Mission

Page 5: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

S E K I L A S A N G K A S A P U R A I

Angkasa Pura I in Brief

ANGKASA PURA YANG SEJAK AWAL BERDIRINYA PADA TANGGAL 20 FEBRUARI 1962 MEMPUNYAI TUGAS POKOK SEBAGAI PENGELOLA DAN PENGUSAHAAN BANDAR UDARA, YANG PADA SAAT ITU DIMULAI DENGAN MENGELOLA SATU BANDAR UDARA YAITU BANDAR UDARA INTERNASIONAL KEMAYORAN.

0 1

Angkasa Pura was established on February

20, 1962 and has the major duty as the

management of airport industry which handled

a single venture, Kemayoran International

Airport.

As time grows by, Angkasa Pura becomes one

of the state owned companies in the transport

sector especially in management and airport

operator as well as in air navigation services.

Hence, the company was the pioneer in

commercially driven airport operator in

Indonesia.

In due course, Angkasa Pura managed a

number of airports within the country and

divided the management operation into 2 main

districts, East and West Indonesia. Angkasa

Pura I ministered the central and eastern part

whilst Angkasa Pura II run the western part.

Currently, Angkasa Pura I administered

13 airports in Central and Eastern part of

Indonesia, namely Ngurah Rai-Bali, Juanda-

Surabaya, Hasanuddin-Makassar, Sepinggan-

Balikpapan, Frans Kaisiepo-Biak, Sam

Ratulangi-Manado, Adisutjipto-Yogyakarta,

Adisumarmo-Surakarta, Syamsudin Noor-

Banjarmasin, Pattimura-Ambon, Ahmad

Yani-Semarang, Selaparang-Mataram, El Tari-

Kupang, also supervised 2 Cargo Warehousing

in Hasanuddin Airport, Makasar dan Sepinggan

Airport, Balikpapan.

Dalam perkembangannya Angkasa Pura

menjadi salah satu Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) di sektor perhubungan bergerak

di bidang pengelolaan dan pengusahaan

kebandarudaraan serta pelayanan jasa navigasi

penerbangan, sekaligus pelopor pengusahaan

kebandarudaraan yang bersifat komersial di

Indonesia.

Selanjutnya dengan bertambah banyaknya

Bandar udara yang dikelola Angkasa

Pura, maka dilakukan pembagian wilayah

pengelolaan Bandar Udara oleh Pemerintah

menjadi 2 bagian wilayah, Timur dan Barat

Indonesia, dimana Angkasa Pura I mengelola

Bandar udara diwilayah Tengah dan Timur

Indonesia dan Angkasa Pura II di Wilayah

Barat Indonesia.

Saat ini Angkasa Pura I telah mengelola 13

Bandar Udara di kawasan Tengah dan Kawasan

Timur Indonesia yaitu Bandara Ngurah Rai-

Bali, Juanda-Surabaya, Hasanuddin-Makassar,

Sepinggan-Balikpapan, Frans Kaisiepo-

Biak, Sam Ratulangi-Manado, Adisutjipto

-Yogyakarta, Adisumarmo-Surakarta,

Syamsudin Noor-Banjarmasin, Pattimura-

Ambon, Ahmad Yani-Semarang, Selaparang

-Mataram, El Tari - Kupang, serta mengelola

2 Cargo Warehousing di Bandara Hasanuddin

Makasar dan Bandara Sepinggan Balikpapan.

Page 6: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh

Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR

II) yang meliputi batas wilayah udara Semarang sampai kearah

Timur Indonesia batas wilayah udara Papua. Pemanduan ATS

pada FIR II dipusatkan di Makassar dengan pengoperasian

Makassar Advanced Air Traffic System (MAATS).

PETA LOKASI BANDAR UDARA YANG DIKELOLA OLEH PT. ANGKASA PURA I

02 S E K I L A S A N G K A S A P U R A I

Page 7: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

In addition, Angkasa Pura I runs the Air Traffic Services namely

Flight Information Region II (FIR II) comprising the air border of

Semarang into Eastern part of Indonesia, to be precise Papua

air border. ATS control over FIR II is located in Makassar with

the implementation of Makassar Advanced Air Traffic System

(MAATS).

BATAS WILAYAH UDARA PELAYANAN NAVIGASI PENERBANGAN ANGKASA PURA I

A N G K A S A P U R A I I N B R I E F 03

Page 8: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

Didirikan pada tanggal 20 Pebruari 1962 berdasarkan Peraturan

Pemerintah Nomor 33 tahun 1962 dengan nama Perusahaan

Negara (PN) Angkasa Pura Kemayoran yang mempunyai tugas

pokok sebagai pengelola dan pengusahaan Badar Udara

Internasional Kemayoran Jakarta.

Pada tanggal 17 Mei 1965 berdasarkan Peraturan Pemerintah

Nomor 21 tahun 1965 Pemerintah merubah nama PN Angkasa

Pura ”Kemayoran” menjadi PN Angkasa Pura dengan maksud

untuk lebih membuka kemungkinan mengelola Bandar Udara

lain di wilayah Indonesia.

Dalam rangka pembagian wilayah pengelolaan Bandar

Udara, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun

1987 tanggal 19 Mei 1987 nama Perusahan Umum (PERUM)

Angkasa Pura dirubah menjadi Perusahaan Umum (PERUM)

Angkasa Pura I, hal ini sejalan dengan dibentuknya Perusahaan

Umum (PERUM) Angkasa Pura I yang secara khusus diberi tugas

untuk mengelola Bandar Udara Soekarno Hatta dan Halim

Perdanakusuma.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1992

bentuk Perusahaan Umum (PERUM) Angkasa Pura I dirubah

menjadi Perusahaan Angkasa Pura I (Persero) dengan Akta

Notaris Muhani Salim, SH tanggal 3 Januari 1993 dan telah

memperoleh persetujuan Menteri Kehakiman dengan

keputusan Nomor C2-470.HT.01.01 Tahun 1993 tanggal

24 April 1993 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik

Indonesia Nomor 52 tanggal 29 Juni 1993 dengan Tambahan

Berita Negara Republik Indonesia Nomor 2914/1993.

1 962 1965

19921987

S E J A R A H S I N G K A T P E R S E R O A N

History Of The Company’s

Page 9: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

Pada tanggal 24 Oktober 1974 berdasarkan Peraturan

Pemerintah Nomor 37 tahun 1974 Pemerintah merubah status

badan hukum Perusahaan dari Perusahaan Negara (PN) menjadi

Perusahaan Umum (Perum).

Pada tanggal 24 Oktober 1974 berdasarkan Peraturan

Pemerintah Nomor 37 tahun 1974 Pemerintah merubah status

badan hukum Perusahaan dari Perusahaan Negara (PN) menjadi

Perusahaan Umum (Perum).

Pada tanggal 1 Oktober 1985 Bandar Udara Internasional

Kemayoran ditutup dan mengalihkan seluruh kegiatan

operasinya ke Bandar Udara Soekarno-Hatta.

Anggaran Dasar Perusahaan terakhir diubah berdasarkan

keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 14 Januari

1998 dan telah diaktakan dengan akta Notaris Imas Fatimah, SH

Nomor 30 tanggal 18 September 1998. Perubahan Anggaran

Dasar telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman

Republik Indonesia Nomor C2-25829.HT.01.04 Tahun 1998

tanggal 19 November 1998 dan dicantumkan dalam Berita

Negara Republik Indonesia Nomor 50 tanggal 22 Juni 1999

dengan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor

3740/1999.

Saat ini Angkasa Pura I mengelola 13 (tiga belas) Bandar Udara di kawasan Tengah dan Kawasan Timur Indonesia serta mengelola 2 (dua) Cargo Warehousing di Bandara Hasanuddin Makasar dan Bandara Sepinggan Balikpapan. 13 (tiga belas) Bandar Udara yang dikelolah oleh Angkasa Pura I adalah:

1. Ngurah Rai - Bali2. Juanda - Surabaya3. Hasanuddin - Makassar4. Sepinggan - Balikpapan5. Frans Kaisiepo - Biak6. Sam Ratulangi - Manado7. Adisutjipto - Yogyakarta

1 974 1985

1998 2007

H I S T O R Y O F T H E C O M P A N Y ’ S 05

8. Adisumarmo - Surakarta 9. Syamsudin Noor - Banjarmasin10. Pattimura - Ambon11. Ahmad Yani - Semarang12. Selaparang - Mataram13. El Tari - Kupang

Page 10: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

Financial HighlightsI K H T I S A R D A T A K E U A N G A N P E N T I N G

Page 11: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

IKHTISAR KEUANGAN

Laporan Keuangan perusahaan selama 10 tahun terakhir telah

diaudit oleh Auditor Independen, berikut ini auditor yang

ditetapkan oleh pemegang saham untuk melaksanakan general

audit atas laporan keuangan :

• Tahun buku 1998 sampai dengan 2000 diaudit oleh Badan

Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

• Tahun buku 2001 diaudit oleh KAP. Drs. Pieter Solang &

Uways.

• Tahun buku 2002 diaudit oleh Soejatna, Mulyana & Rekan.

• Tahun buku 2003 diaudit oleh BPK RI.

• Tahun buku 2004 diaudit oleh KAP. S. Mannan, Sofwan,

Adnan & Rekan dan BPK RI.

• Tahun buku 2005 diaudit oleh KAP. S. Mannan, Sofwan,

Adnan & Rekan.

• Tahun buku 2006 diaudit oleh KAP. Soejatna, Mulyana &

Rekan.

• Tahun buku 2007 diaudit oleh KAP. Grant Thornton

Hendrawinata.

Tahun 2001 sampai tahun 2002 general audit dilakukan oleh

Kantor Akuntan Publik. Untuk tahun 2003 dilakukan oleh

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI dan tahun 2004 dilakukan

oleh Kantor Akuntan Publik dan BPK RI. Sedangkan tahun 2005

sampai dengan tahun 2007 dilakukan oleh Kantor Akuntan

Publik. Daftar Auditor Independen dapat dilihat dalam tabel

di bawah ini :

FINANCIAL HIGHLIGHTS

For the past 10 years, the company’s financial reports has

been audited by the independent auditors. Following are the

appointed auditors by the stakeholders to conduct the general

audit of the financial reports:

• 1998 - 2000 audited by BPKP

• 2001 audited by KAP. Drs. Pieter Solang & Uways

• 2002 audited by Soejatna, Mulyana & Rekan

• 2003 audited by BPK RI

• 2004 audited by KAP. S. Mannan, Sofwan, Adnan & Rekan

& BPK RI

• 2005 audited by KAP. S. Mannan, Sofwan, Adnan & Rekan

• 2006 audited by KAP. Soejatna, Mulyana & Rekan

• 2007 audited by KAP. Grant Thornton Hendrawinata

From 2001 to 2002, general audit was conducted by public

accountant firm. 2003 was carried out by BPK RI. 2004 was

assigned by public accountant firm and BPK RI. From 2005 to

2007, it was performed by public accountant firm. The audit

fee of the independent auditors is inserted in the following

tabs.

AUDITOR INDEPENDEN

Selama 10 tahun terakhir perusahaan dapat mempertahankan

opini Auditor Independen yaitu ”Wajar Tanpa Pengecualian” (Unqualified Opinion).

Pada tahun buku 2006 selain general audit terhadap Laporan

Keuangan perusahaan dan Laporan Pelaksanaan Program

Kemitraan & Bina Lingkungan (PKBL) tahun buku 2005, Kantor

Akuntan Publik S. Mannan, Sofwan & Adnan juga melakukan

penyusunan Laporan Performa kegiatan usaha Air Traffic

Services Angkasa Pura I.

Pada tahun buku 2007 selain general audit terhadap Laporan

Keuangan perusahaan dan Laporan Pelaksanaan Program

Kemitraan & Bina Lingkungan (PKBL) tahun buku 2006 Kantor

Akuntan Publik Soejatna, Mulyana & Rekan juga melakukan

audit sistem informasi PT (Persero) Angkasa Pura I.

INDEPENDENT AUDITORS

For the past 10 years, the company maintains the independent

auditors opinion and stated as “unqualified opinion“.

For the operation report of 2006 as well as general audit

towards Financial Reports and PKBL of the operation year

2005, the public accountant of Soetjana, Mulyana & Rekan also

conducted the information system audit of Angkasa Pura I.

For the operation report of 2008, the public accountant of

Grant Thornton Hendrawinata carried out the general audit

towards Financial Reports and PKBL of the year 2007.

General overview of the year 2000 - 2007 has shown the

immense growth as it reflected in the balance sheet from the

year 1998 - 2007.

F I N A N C I A L H G H L I G H T S 07

KAP Drs. Pieter Solang & Uways. 2001

KAP Soejatna, Mulyana & Rekan. 2002

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI 2003

KAP S. Mannan, Sofwan, Adnan 2004

KAP S. Mannan, Sofwan, Adnan 2005

KAP Soejatna, Mulyana & Rekan 2006

KAP Grant Thornton Hendrawinata 2007

NAMA AKUNTAN / ACCOUNTANT NAME TAHUN BUKU / FINANCIAL YEARS

AUDITOR INDEPENDEN / INDEPENDENT AUDITOR’S

Page 12: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

Pada tahun buku 2008 Kantor Akuntan Publik Grant Thornton

Hendrawinata melakukan general audit terhadap Laporan

Keuangan perusahaan dan Laporan Pelaksanaan Program

Kemitraan & Bina Lingkungan (PKBL) tahun buku 2007.

Gambaran umum tahun 2000 sampai dengan tahun 2007

mengalami pertumbuhan yang cukup baik, hal ini tercermin

dalam tabel neraca tahun 1998 sampai dengan 2007.

08 I K H T I S A R D A T A K E U A N G A N P E N T I N G

NERACA KOMPARATIF 10 TAHUN / COMPARATIVE BALANCE SHEET FOR 10 YEARS Dalam jutaan Rupiah In million Rupiah

URAIAN / DESCRIPTION 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007

Aktiva / Assets : Aktiva Lancar / 1,029,667 772,584 1,044,173 921,742 833,507 943,113 1,300,524 1,283,011 1,524,163 1,822,660 Current AssetPiutang Jangka Panjang / 0 0 0 0 0 40,440 44,592 31,456 0 0 Long Term ReceivablesInvestasi Jangka Panjang / 68,252 68,060 57,009 195,336 191,003 181,311 205,515 631,850 578,728 519,371 Long Term InvestmentsAktiva Tetap / Fixed Assets 1,055,650 1,224,675 1,356,398 1,634,841 1,568,902 1,851,842 2,050,894 2,701,461 2,565,445 4,455,419 Aktiva Lain-lain / 31,242 44,284 58,726 51,639 105,729 78,978 32,853 77,166 255,866 678,737 Other AssetsTotal Aktiva / Total Assets 2,184,810 2,109,603 2,516,305 2,803,558 2,699,141 3,095,684 3,634,378 4,724,944 4,924,201 7,476,187 Kewajiban dan Ekuitas / Liability and Shareholders’ Equity :Kewajiban Jangka Pendek / 262,284 119,224 187,082 168,409 205,930 188,063 256,271 314,226 290,598 350,795 Short Term LiabilitiesKewajiban Pajak Tangguhan / 0 0 16,788 58,042 56,126 69,126 79,658 73,674 84,991 125,033 Deferred Tax LiabilitiesKewajiban Jangka Panjang / 24,554 19,282 15,242 11,261 7,695 5,939 9,305 11,650 12,748 18,252 Long Term LiabilitiesBantuan Pemerintah Yang Belum 206,870 189,194 307,137 621,637 538,964 946,529 1,184,295 0 0 0 Ditentukan Statusnya / UndefinedStatus Of Government Contribution *) Ekuitas / Shareholders’ Equity 1,691,101 1,781,902 1,990,055 1,944,208 1,890,425 1,886,027 2,104,849 4,325,395 4,535,864 6,982,107 Total Kewajiban dan Ekuitas / 2,184,810 2,109,603 2,516,305 2,803,558 2,699,141 3,095,684 3,634,378 4,724,944 4,924,201 7,476,187 Total Liabilities and Shareholders’ Equity

*): Saldo BPYBDS dimasukkan ke dalam kelompok Ekuitas sesuai dengan surat Dirjen Perbendaharaan Depkeu RI No: PER.10/PB/2007 tanggal 7 Maret 2007.

TOTAL AKTIVA / TOTAL ASSETS

2.24

3

2.18

5

2.11

0

2.51

6

2.80

4

2.69

9 3.09

6 3.63

4

4.72

5

4.92

4

7.47

6

8.000

7.000

6.000

5.000

4.000

3.000

2.000

1.000

097 98 99 00 01 02 03 04 05 06 07

Dalam Milyar Rupiah - In Billion Rupiah

Page 13: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

LAPORAN LABA RUGI KOMPARATIF 10 TAHUN / COMPARATIVE INCOME STATEMENTS FOR 10 YEARS

LABA BERSIH SETELAH PAJAK/ NET INCOME AFTER TAX

F I N A N C I A L H I G H L I G H T S 09

Dalam Milyar Rupiah - In Billion Rupiah

600,000

500,000

400,000

300,000

200,000

100,000

01 2 3 4 5 6 7 8 9 10

171,

398

323,

673

418,

108

198,

455

109,

169

286,

752 334,

864

285,

738 32

6.96

2

592,

091

Dalam jutaan Rupiah In million Rupiah

URAIAN / DESCRIPTION 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007

PENDAPATAN / REVENUE Aeronautika / Aeronautic 296,135 450,680 459,724 621,378 755,996 606,142 861,844 952,846 1,020,755 1,178,324 Non Aeronautika / 93,797 104,534 115,551 145,545 167,033 160,763 200,775 261,991 289,822 371,073 Non Aeronautic Total Pendapatan / 389,932 555,214 575,275 766,923 923,029 766,905 1,062,619 1,214,837 1,310,577 1,549,397 Total RevenueBEBAN OPERASIONAL / OPERATING EXPENSES Beban Pegawai / Employee 89,748 117,625 136,110 176,621 228,912 235,393 312,043 330,285 334,881 386,556 Beban Pemeliharaan / 25,475 34,118 46,783 51,269 61,456 67,697 61,312 71,497 76,225 91,367 Maintenance Beban Persediaan / 5,891 7,415 8,386 9,362 10,258 11,480 14,232 18,623 25,065 24,869 InventoryBeban Utility / Utilities 26,939 20,903 31,078 35,114 44,315 50,556 57,713 97,287 107,879 131,871 Beban Umum / General 43,000 59,990 48,711 134,685 146,089 152,166 167,953 168,390 295,709 312,093 Beban Penyusutan Aktiva 11,712 30,902 103,492 118,697 119,683 155,834 147,894 220,319 19,618 315,593 Tetap / Depreciation Beban Penyisihan Piutang / 67,297 81,397 38,760 4,001 43,685 30,721 31,065 11,574 206,156 35,017 Bad Debt Beban Amortisasi / 621 1,164 1,484 2,064 2,524 2,909 8,135 9,546 6,993 8,389 Amortization Total Beban Operasional / 270,685 353,514 414,804 531,813 656,922 706,756 800,347 927,521 1,072,526 1,305,756 Total Operating Expenses Laba Operasional / 119,247 201,699 160,471 235,110 266,107 60,149 262,272 287,315 238,051 243,640 OperatingIncome PENDAPATAN DAN BEBAN LAIN-LAIN / OTHER INCOME (EXPENSES) Pendapatan Lain-lain / 697,047 125,950 361,436 342,702 134,758 153,426 187,893 209,516 239,457 229,794 Other Income Beban Lain-lain / (14,533) (122,243) (96,675) (38,273) (160,054) (73,311) (78,220) (70,990) (145,458) (84,664) Other ExpensesPendapatan (Beban) 682,513 3,707 264,761 304,429 (25,296) 80,115 109,673 138,526 93,999 145,130 Lain-lain /Other Incomes (Expenses) Laba Sebelum Pajak / 801,760 205,406 425,232 539,539 240,811 140,264 371,945 425,841 332,050 388,771 Income Before Tax Expenses Pajak Penghasilan / Income TaxTaksiran Pajak Kini / 209,670 34,008 112,708 80,176 44,272 18,095 75,018 96,961 34,995 21,766 Current Pajak Tangguhan / 0 0 (11,149) 41,255 (1,916) 13,000 10,175 (5,984) 11,317 40,042 DefferedPPh Badan Tahun Berjalan / 209,670 34,008 101,559 121,431 42,356 31,095 85,193 90,976 46,312 61,808 Company tax Laba Bersih Setelah 592,091 171,398 323,673 418,108 198,455 109,169 286,752 334,864 285,738 326,962 Pajak / Net Income After Tax

Page 14: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

PENDAPATAN / REVENUE

BEBAN / EXPENSES

10 I K H T I S A R D A T A K E U A N G A N P E N T I N G

2.000

1.800

1.600

1.400

1.200

1.000

800

600

400

200

01998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007

Aeronautika / AeronauticNon Aeronautika / Non AeronauticPendapatan Lain-lain / Other Income

1.17

837

123

0

1.02

129

023

9

953

262

210

756

167

135

606

161

153

862

201

188

296

9469

7

451

105

126

460

116

361

621

146

343

1.600

1.400

1.200

1.000

800

600

400

200

01998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007

Total Beban Operasional / Total Operational Expense

Beban Lain-lain / Other Expenses

38

97

122

1527

1 354 41

5

532 65

716

0

707

800

928 1.

073

1.30

6

73

78

71

145

85

Page 15: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

Dalam Milyar Rupiah - In Billion Rupiah

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS PERIODE 10 TAHUN / STATEMENTS OF CHANGES IN STOCKHOLDERS EQUITY FOR 10 YEARS

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS PERIODE 10 TAHUN / STATEMENTS OF CHANGES IN STOCKHOLDERS EQUITY

F I N A N C I A L H I G H L I G H T S 11

8000

7000

6000

5000

4000

3000

2000

1000

01998 99 00 01 02 03 04 05 06 07

1.78

2

1.69

1 1.99

0

1.94

4

1.89

0

1.88

6 2.10

5

4.32

5

4.53

6

6.98

2

Dalam jutaan Rupiah In million Rupiah

URAIAN / DESCRIPTION 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007

Saldo Awal / Ekuitas 1,904,594 1,691,101 1,781,902 1,990,055 1,944,208 1,890,425 1,886,027 2,104,849 4,325,394 4,535,863 Laba Bersih/ Net Profit 592,090 171,398 323,673 418,108 198,455 109,169 286,752 334,864 285,738 326,962 Dividen / Devidend (125,000) (192,429) (85,700) (250,000) (250,865) (98,732) (56,767) (100,363) (66,973) (71,434)Tantiem / Bonus & Reward (27,102) (57,350) (26,995) (37,624) (2,282) (1,488) (1,330) (2,151) (3,734) (2,979)Dana Pensiun & THT/ (2,361) (11,842) 0 0 (15,533) (15,599) (16,471) 0 0 0 Pension Plan & Old age benefitprogram PKBL / CSR & Community Development (5,926) (17,763) (3,428) (9,376) (12,543) (5,954) (5,185) (8,603) (6,697) (8,572)Cadangan Modal / (31,831) 0 0 (170,000) 0 (496) 0 0 0 0 Capital ReserveKeluarga Prasejahtera dan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 SejahteraModal Ditempatkan dan Disetor/ (125,000) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Subscribed and paid in Modal Donasi / 560 0 0 0 0 0 777 0 0 0 Donated CapitalBantuan Pemerintah yang Belum ditentukan statusnya / 1,998,365 0 2,203,684 BPYBDS Government Assistance PendingDetermination in Status Penyertaan Modal Pemerintah / (488,923) 198,787 28,158 0 37,165 0 0 0 0 0 Government Capital Investment Efek dari perubahan 0 0 (27,937) 0 0 0 0 0 0 0 kebijakan PSAK 46Koreksi laba rugi tahun lalu 0 0 0 0 0 0 13,200 0 0 0 Laba yang belum direalisasi atas efek/ 0 0 381 3,044 (8,181) 8,702 (2,154) (1,568) 2,135 (1,418)Unrealized Gain on Securities Saldo Akhir 1,691,101 1,781,903 1,990,055 1,944,208 1,890,425 1,886,027 2,104,849 4,325,394 4,535,863 6,982,106

Page 16: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

LAPORAN ARUS KAS KOMPARATIF 10 TAHUN / COMPARATIVE CASH FLOW STATEMENTS FOR 10 YEARS

12 I K H T I S A R D A T A K E U A N G A N P E N T I N G

Dalam juta rupiah In million rupiah

URAIAN / DESCRIPTION 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007

Arus Kas Bersih dari (untuk) 623,509 102,612 466,820 584,294 224,356 245,887 428,917 902,848 279,642 467,931

Aktivitas Operasi /Net Cash Flow

Provided(Used) From Operating

Activities

Arus Kas Bersih dari (untuk) 623,190 (256,386) (304,125) (668,662) (130,657) (432,265) (333,576) (1,326,216) (77,944) (175,343)

Aktivitas Investasi / Net Cash

Flow Used Investment Activities

Arus Kas Bersih dari Aktivitas (803,208) (103,545) 26,320 (153,437) (338,477) 292,243 173,201 703,732 (62,724) (83,545)

(untuk) Pendanaan / Net Cash

Flow Used in Financing Activities

Kenaikan/(Penurunan) Kas 443,491 (257,319) 189,014 (237,805) (244,779) 105,864 268,542 280,364 138,974 209,042

Dan Setara Kas / Net

(Decrease) Increase During

Current Year

Of Cash And Equivalents

Kas Dan Setara Kas Pada 308,187 751,678 494,359 683,373 445,568 200,789 306,653 575,195 855,559 994,533

Awal Periode / Cash And

Equivalents At Beginning

Of The Period

Kas Dan Setara Kas Pada 751,678 494,359 683,373 445,568 200,789 306,653 575,195 855,559 994,533 1,203,575

Akhir Periode / Cash And

Equivalents At Ending Of

The Period

LAPORAN ARUS KAS / CASH FLOW STATEMENT

1400

1200

1000

800

600

400

200

02003 2004 2005 2006 2007

251.

678

575

856

995

1.20

4

Dalam jutaan Rupiah In million Rupiah

Dalam Milyar Rupiah - In Billion Rupiah

Page 17: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

F I N A N C I A L H I G H L I G H T S 13

Page 18: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

14 I K H T I S A R D A T A K E U A N G A N P E N T I N G

RASIO KEUANGAN PERIODE 10 TAHUN / FINANCIAL RATIO OF PERIOD 1O YEARS

No. URAIAN 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 DESCRIPTION

1 RENTABILITAS 27.19% 9.73% 6.38% 8.39% 9.86% 11.86% 22.93% 23.65% 18.16% 15.72% RENTABILITY

2 LIKUIDITAS 392.58% 648.01% 558.14% 547.32% 404.75% 509.04% 507.48% 408.31% 524.49% 519.58% LIQUIDITY

3 SOLVABILITAS 13.13% 6.57% 8.71% 8.48% 9.99% 8.50% 9.50% 8.46% 7.89% 6.61% SOLVABILITY

Page 19: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

1998 99 00 01 02 03 04 05 06 07

1998 99 00 01 02 03 04 05 06 07

1998 99 00 01 02 03 04 05 06 07

519.

58%

F I N A N C I A L H I G H L I G H T S 15

RENTABILITAS / RENTABILITY

LIKUIDITAS / LIQUIDITY

SOLVABILITAS / SOLVABILITY

30%

25%

20%

15%

10%

5%

0

27.1

9%

9.73

%

6.38

% 8.39

%

9.86

%

11.8

6%

22.9

3%

23.6

5%

18.1

6%

15.7

2%

14%

12%

10%

8%

6%

4%

2%

0

13.1

3%

6.57

%

8.71

%

8.48

%

9.99

%

8.50

%

9.50

%

8.46

% 7.89

%

6.61

%

700%

600%

500%

400%

300%

200%

100%

0

404.

75%

648.

01%

558.

14%

547.

32%

509.

04%

507.

48%

408.

31%

524.

49%

392.

58%

Page 20: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

BIDANG USAHA ANGKASA PURA I

Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang usaha pelayanan

jasa navigasi penerbangan dan pelayanan kebandarudaraan,

produk usahanya adalah Aeronautika Air Traffic Services (ATS),

Aeronautika Non ATS dan Non Aeronautika.

Aeronautika Air Traffic Services (ATS) dengan produk Pelayanan

Jasa Penerbangan yang terdiri atas route charge (domestik

dan internasional) dan overflying (internasional). Sedangkan

Aeronautika Non ATS meliputi Pelayanan Jasa Pendaratan,

Penempatan dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U),

Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U), Pelayanan

Jasa Garbarata (Aviobridge). Adapun Non Aeronautika meliputi

Jasa Pemakaian Counter, Conveyor, Utilitas, Sewa dan Konsesi,

Pemasangan Reklame dan Cargo Warehousing.

Gambaran bidang usaha Angkasa Pura I adalah sebagai

berikut:

BUSINESS SCOPE OF ANGKASA PURA I

As the company deals with navigation and airport services,

the product offered was Aeronautica Air Traffic Services (ATS),

Aeronautica Non ATS and Non Aeronautica.

ATS features the aviation services comprising route charge

(domestic and international) and overflying (international).

Aeronautica Non ATS features the landing services, air craft

grounding (PJP4U), air passengers services (PJP2U), and

aviobridge. Non Aeronautica features the counter services,

conveyor, utilities, leasing and concessions, advertisement and

cargo warehousing.

The following are the business scope overview of Angkasa Pura I:

ProductPJP : - Internasional- Domestik- Overflying

Product- PJP4U- PJP2U- Aviobridge- Counter

Aeronautika (Non ATS) Non Aeronautika

Product- Rent & Concession- Advertising, Etc

Airport ServicesAir Traffic Services

16 I K H T I S A R D A T A K E U A N G A N P E N T I N G

Page 21: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

Peningkatan Pelayanan Keselamatan Penerbangan dan Keamanan Bandara Upaya peningkatan pelayanan keselamatan penerbangan dan

keamanan bandar udara yang diprioritaskan di Bandar Udara

Ngurah Rai-Bali sebagai bandar udara internasional kelas utama

yang merupakan pintu gerbang wisata bagi turis mancanegara

telah dilakukan peningkatan kualitas dan kuantitas SDM,

melakukan peremajaan peralatan maupun sistem penunjang

navigasi penerbangan, perbaikan peralatan maupun sistem dan

prosedurnya.

Sebelumnya Lembaga Keamananan Transportasi Internasional

dalam hal ini Transportation Security Administration (TSA)

Amerika Serikat telah melakukan assesment sejak tahun

2005 dan re-assessment terakhir pada bulan Maret 2007

dengan hasil “Compliance with standard security procedure

internasional” yang pada gilirannya Bandar Udara Ngurah Rai-

Bali mendapatkan predikat penghargaan sebagai Bandar Udara

dengan sistem keselamatan dan keamanan terbaik di Indonesia

dan yang pertama kali dari Direktorat Jenderal Perhubungan

Udara Departemen Perhubungan.

Pencapaian tingkat predikat “Compliance with standard

security procedure internasional“ menjadikan Travel Banned

bagi Bandar Udara Ngurah Rai-Bali yang dipasang disejumlah

bandara Internasional di Amerika, Eropa dan Australia telah

dicabut, dengan demikian wisatawan manca negara tidak

lagi ragu memasuki Indonesia melalui Bandara Ngurah Rai

Bali, sehinggah pada tahun 2007 wisatawan mancanegara

masuk Bali melalui Bandar Udara Ngurah Rai naik 19,26 %

dibandingkan tahun 2006.

Sejalan dengan pencapaian Bandara Ngurah Rai-Bali, bandara-

bandara di lingkungan Angkasa Pura I juga terus berbenah

dalam memberikan pelayanan prima. Hal ini terlihat dengan

meningkatnya jumlah penumpang dari dan ke seluruh bandara

di lingkungan Angkasa Pura I.

Enhancing Airport Safety & SecurityThe improvement works of airport safety and security are

prioritized in Ngurah Rai Airport, Bali as the international main

gate for overseas tourists and it highlights the HRD quality

and quantity development, the tools and supporting aviation

utilities rejuvenation, device repair and its procedures.

The US Transportation Security Administration has assessed

the airport in 2005 and the last reassessment was conducted

in March 2007, resulted “compliance with standard security

procedure international“. Moreover, the airport was awarded

the best safety and security system in Indonesia from the

General Directorate of Air Transportation of the Minister of

Transportation.

The compliance with international standard security procedure

makes the travel banned expired by the global airports in

US, Europe and Australia. Hence, the overseas tourists will

not hesitate to enter from Ngurah Rai airport. Since 2007,

the overseas tourists from Ngurah Rai airport have increased

19.26% compared to 2006.

In response to Ngurah Rai renowned achievement, the number

of airports under Angkasa Pura I management also strive to give

the utmost service. This is clearly indicates by the increase of

passengers traffic to and from Angkasa Pura I list of airports.

10.000

9.000

8.000

7.000

6.000

5.000

4.000

3.000

2.000

1.000

0 DPS SUB UPG BPN JOG BDJ SRG AMI MDC SOC AMQ KOE

F I N A N C I A L H I G H L I G H T S 17

TAHUN / YEAR 2006 TAHUN / YEAR 2007

GRAFIK PERGERAKAN PENUMPANG TAHUN 2006 - 2007PASSENGERS TRAFFIC CHART 2006-2007

I Bandara Growth Bandara Ngurah Rai 6.296.423 7.509.021 19,26 Bandara Juanda 8.986.650 8.833.070 (1,71) Bandara Hasanuddin 4.010.080 4.534.673 13,08 Bandara Sepinggan 2.872.768 3.144.627 9,46 II Bandara Take-Off Bandara Adisutjipto 2.564.144 2.576.823 0,49 III Bandara Push to BEP Bandara Syamsudin Noor 1.477.415 1.614.038 9,25 Bandara Ahmad Yani 1.423.814 1.476.152 3,68 Bandara Selaparang 905.556 942.241 4,05 Bandara Sam Ratulangi 1.139.334 1.139.322 0,00 Bandara Adisumarmo 684.418 714.754 4,43 Bandara Pattimura 444.317 529.966 19,28 Bandara El Tari 484.831 527.644 8,83 IV Bandara Loss/PSO Bandara Frans Kaisepo 318.614 310.022 (2,70) TOTAL (orang /person) 31.608.364 33.852.353 7,10

NO

TREND(%)

JUMLAH PENUMPANG

2006 2007

TOTAL PASSENGERKELOMPOK BANDARAAIRPORT GROWTH

Page 22: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara
Page 23: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

L A P O R A N K O M I S A R I S

Report from the Board of Commissioners

PERUSAHAAN AKAN SELALU MELAKSANAKAN

PENYEMPURNAAN KETENTUAN-KETENTUAN UNTUK

PENINGKATAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG

BAIK, SEBAGAI ACUAN PRINSIP DALAM PENGELOLAAN

PERUSAHAAN SECARA KONSISTEN. KEMUDIAN DIREKSI

AKAN MELAKUKAN MONITORING DAN EVALUASI SECARA

BERKALA TERHADAP PENERAPAN TATA KELOLA

PERUSAHAAN. SELANJUTNYA, BERSAMA KOMISARIS,

DIREKSI TELAH MENETAPKAN SEBUAH KEBIJAKAN

MENGENAI MEKANISME HUBUNGAN KERJA ANTARA

KOMISARIS DENGAN DIREKSI. BESAR HARAPAN KAMI,

PERUSAHAAN AKAN DAPAT BERKEMBANG LEBIH BAIK

DI MASA YANG AKAN DATANG.

Pemegang Saham dan Stakeholders yang terhormat.Tahun 2007 merupakan tahun yang cukup

baik bagi PT (Persero) Angkasa Pura I bila

dilihat dari sisi indikator keuangan. Kinerja

perseroan yang tercermin dari sejumlah

indikator memperlihatkan adanya peningkatan.

Perseroan mencatat laba tahun ini adalah

sebesar Rp 388,77 miliar meningkat 17,08

% dari laba tahun 2006 lalu yaitu sebesar

Rp 332,05 miliar. Laba tersebut diperoleh dari

peningkatan pendapatan sebesar Rp. 1.550,04

miliar pada tahun 2006 dan menjadi sebesar

Rp 1.778,19 miliar tahun 2007 atau meningkat

sebesar 14,78 %. Dengan kinerja yang cukup

baik tersebut maka sesuai Keputusan Menteri

BUMN No 100/MBU/2002 tanggal 4 Juni

2002 perseroan memperoleh pencapaian

score kategori 80.50 dan mendapatkan “AA“,

dengan kinerja operasional sesuai Surat

Keputusan Direktorat Jenderal Perhubungan

Udara, memperoleh skor 35.

Namun segenap jajaran karyawan dan

manajemen perseroan tentu tidak boleh terlalu

berpuas diri atas indikator angka-angka tersebut.

Upaya-upaya peningkatan menuju bandara

dengan pelayanan kelas dunia sebagaimana visi

dan misi perusahaan masih merupakan impian

yang perwujudannya masih memerlukan kerja

keras dari seluruh jajaran di PT Angkasa Pura.I

ini. Kerja keras yang paling penting adalah

membenahi berbagai elemen internal Perusahaan

.

Dear esteemed stakeholders,The year 2007 was considered a good year for

PT. (Persero) Angkasa Pura I as indicated by

the financial sectors. The performance points

toward the escalation. The company confirms

the profit of Rp. 388,77 billion as it increases

17.08% compared to 2006 profit which was

Rp. 332,05 billion. The sums are obtained from

the multiply income of Rp. 1,550.04 billion in

2006 to Rp. 1,778.19 billion in 2007 or boost

to 14.78%. With this remarkable performance,

the company awarded the score 80.50 and

marked as “AA“ as declared by the Minister

of state owned companies decree No. 100/

MBU/2002 dated June 4, 2002 and garnered

the score 35 point in operational performance

as affirmed by the Directorate General of Air

Transportation.

For this reason, the staff and management of

the company shall not be fully satisfied toward

the stunning indication. The goal to become

the world class airport service as stated in

vision and mission still require a determination

and hard work from the entire staff. The

most important point begins with manage

the various elements within the internal

company. It can be initiated with conducive

working environment between management

and employees, airport infrastructure

expansion, upgrading and maintain the device

that relates to navigation in order to have a

secure and well being journey experience.

IR. EFFENDI BATUBARA, M.SiKomisaris UtamaPresident Commissioner

19

Page 24: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

mulai dari penciptaan suasana yang kondusif dengan revitalisasi

hubungan manajemen dan karyawan, pembangunan

infrastruktur bandara, peningkatan dan pemeliharaan alat-alat

yang berkaitan dengan navigasi sehingga menjamin terciptanya

keamanan dan keselamatan penerbangan hingga peningkatan

mutu pelayanan guna mewujudkan service excelence ditengah

semakin tingginya tuntutan konsumen pengguna jasa terhadap

pelayanan kebandarudaraan termasuk peningkatan kualitas

dan kapabilitas sumber daya manusia.

Kita semua tentu terus mengamati fenomena regional dan

nasional saat ini yang merupakan tantangan bagi kita semua

dalam pengembangan pengelolaan kebandarudaraan di tanah

air saat ini. Secara regional kita melihat bagaimana negara

tetangga terus memacu kemajuan bandaranya dengan terus

memodernisasi sistem, peralatan dan infrastrukturnya termasuk

penerapan teknologi mutakhir dalam rangka optimalisasi

pelayanan bagi pengguna jasa. Sementara di dalam negeri saat

ini kita semua sedang berada dalam semangat otonomi daerah

termasuk adanya upaya dari pemerintah daerah mendapatkan

porsi yang lebih besar lagi untuk keikutsertaannnya dalam

pengelolaan bandara. Tantangan lainnya adalah situasi

ekonomi makro akibat naiknya harga minyak dunia yang juga

akan menjadi salah satu faktor yang langsung maupun tidak

langsung turut mempengaruhi kinerja perseroan kedepan.

Ditambah akan adanya kebijakan baru pemerintah untuk

memisahkan pengelolaan terminal bandara dan Airport Traffic

System (ATS). Semua fenomena tersebut tentu perlu dijadikan

bahan pertimbangan untuk antisipasi dalam penyusunan

langkah-langkah strategis perseroan selanjutnya.

Beberapa hal yang menjadi pokok perhatian Dewan Komisaris

untuk dapat diperhatikan oleh manajemen adalah sebagai

berikut :

Manajemen, Organisasi, SDM, Umum dan LogistikDalam rangka menuju bandara yang moderen, maka manajemen

pengelolaan kebandarudaraan juga perlu disesuaikan dengan

perkembangan zaman saat ini. Sstem manajemen yang

handal dan penggunaan teknologi yang memadai juga akan

mendorong tingkat efisiensi dan transparasi sehingga dapat

memacu modernisasi pengelolaan kebandarudaran tersebut.

Untuk itu, peningkatan kualitas SDM dan membangun

mekanisme hubungan industrial serta hubungan manajemen

dengan karyawan, penciptaan organisasi yang lebih efektif

merupakan faktor-faktor yang harus sudah mulai dibenahi

sehingga dapat memacu modernisasi kebandarudaraan

tersebut. Perlu dirumuskan langkah-langkah kongkret yang

dapat segera dilaksanakan dalam bidang manajemen dan

sumber daya manusia, sehingga segenap karyawan memiliki

persepsi dan tujuan bersama untuk mewujudkan visi dan misi

perseroan yang telah ditetapkan. Untuk memacu kualitas SDM

tersebut, Dewan Komisaris mendukung upaya Direksi untuk

mengirim pegawai-pegawai yang berpotensi dan berprestasi

belajar di lembaga-lembaga aviasi internasional yang ternama.

Demikian juga dalam sistem pengadaan dan logistik, perlu

diciptakan sistem dan prosedur serta mekanisme pengadaan

dan logistik yang lebih transparan atau terbuka serta efisien

This shall meet the ever increasing demand of the consumers

to create the service excellence and also the improvement of

quality and HRD capability.

We might aware the regional and national phenomenon and it

could be a challenge to manage our services. Regionally, I had

witnessed our neighbor make every effort to upgrade its airport

through state of the art system and infrastructure to optimize

and benefit the consumers. Incidentally, in internal course, we

are now in the spirit of self autonomy and yet the government

attempts to gain more share for its venture to manage the

airport. The macro side challenge is the massive hike of global

oil price that direct or indirectly affect the up-coming company’s

performance. Yet, the government will apply the new policy to

separate the airport management system and Airport traffic

system (ATS). Those mentioned phenomena will be considerate

matters for us to anticipate the strategic move.

Some major concerns from board of commissioners are:

Management, Organization, HRD, General & LogisticTo accomplish the modern airport, the management shall update

the current technology. The capable management system and

technology utilization will then shift to efficient and transparency

and could modernize airport management system.

Therefore, the quality enhancement of HRD and developing

an industrial mechanism as well as management relationship

with the employees and the effective organization are the

important factors to be managed in order to attain the airport

modernization. We should set up the comprehensive step

in management and HRD that every employee has the same

perception to realize the vision and mission. To upgrade HRD,

the board of commissioners support the directors attempt to

send the potential staff to learn in renowned international

aviation institution.

The same implementation also applies to supply and logistic

system. We should produce the transparent and open policy

procedure towards logistic and supply as it reflects the ethic and

value of the company to support its vision and mission.

Management Information System Development, Maintaining & Improvement of Infrastructure Quality & Navigation Devices.

As the public service company, PT. Angkasa Pura I should posses

the advanced MIS technology in regards to modernize the airport

to be on par to the developed country. Moreover, to guarantee

the utmost quality service especially in the safety and security

aviation and give the convenience toward the passengers,

we require modernizing facilities and infrastructure as well

as navigator system. We should highlight more investment to

improve those mentioned course.

Partnership Program & Environmental ConcernsPartnership Program & Environmental Concerns (PKBL) is one

of the company’s Corporate Social Responsibility program.

According to the company’s regulation No. 40, 2007,

20 L A P O R A N K O M I S A R I S

Page 25: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

sehingga mencerminkan nilai dan etika yang dianut oleh

perseroan guna mendukung visi dan misi perseroan.

Pengembangan Management Information System, Pemeliharaan dan Peningkatan Kualitas Infrastruktur dan Alat-Alat Navigasi

PT Angkasa Pura I sebagai perusahaan pelayanan publik sudah

sepatutnya memiliki teknologi Management Information

System (MIS) yang handal sehingga memadai dalam rangka

memacu modernisasi bandara tersebut sebagaimana bandara-

bandara di negara maju. Kemudian dalam rangka menjamin

terjaganya mutu dan kualitas pelayanan khususnya terhadap

keselamatan dan keamanan penerbangan serta kenyamanan

pengguna jasa, diperlukan adanya modernisasi seluruh fasilitas

dan infrastruktur pelayanan serta alat-alat navigasi. Porsi

investasi perlu lebih ditekankan untuk melakukan peningkatan

kedua hal tersebut.

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) merupakan

sarana perseroan untuk ikut serta mengambil tanggung

jawab dalam pengembangan masyarakat melalui program

Corporate Social Responsibility (CSR). Sesuai Undang-Undang

Perseroan Nomor 40 Tahun 2007 maka PT Angkasa Pura I perlu

merumuskan program PKBL ini secara efektif dan transparan

sehingga mengena sasaran dan kehadiran PT Angkasa Pura.I

dapat dirasakan oleh masyarakat paling tidak masyarakat

yang berada di sekeliling bandara-bandara yang dikelola oleh

PT Angkasa Pura I.

Proyek Pembangunan Bandara Baru Makassar dan LombokPembangunan Bandara baru Makassar dan Lombok ini

merupakan peristiwa monumental bagi PT Angkasa Pura I.

Pengalaman membangun bandara ini akan menjadi kebanggaan

tersendiri bagi seluruh jajaran PT Angkasa Pura I. Dewan Komisaris

menyadari dan menghargai sepenuhnya kerja keras yang telah

dilakukan manajemen dan jajaran di PT Angkasa Pura I untuk

menyelesaikan kedua proyek ini sesuai jadwal yang telah

ditentukan. Kehadiran kedua bandara baru ini nantinya tentu

akan menambah kazanah dalam pengelolaan bandara yang

moderen di tanah air.

Tata Kelola PerusahaanTekad Direksi untuk menerapkan GCG sejak tahun 2006 lalu

cukup menggembirakan. Penerapan GCG hendaknya terus

dilakukan secara konsisten sehingga tercermin dalam kinerja

perusahaan secara keseluruhan.

Pemegang Saham Yang terhormat,Sebagai Komisaris di PT (Persero) Angkasa Pura I yang baru

diangkat pada 9 Nopember 2007 lalu, kami ingin menggunakan

kepercayaan pemegang saham ini untuk menjalankan

amanat sesuai ketentuan dalam perundang-undangan

untuk bertugas mengawasi dan memberi nasehat kepada

manajemen perseroan. Tugas tersebut tidaklah ringan, kami

membutuhkan dukungan dari semua pihak sehingga tugas dan

fungsi Komisaris tersebut senaniasa dapat efektif dan produktif

dan memberikan value added yang optimal untuk memajukan

Angkasa Pura I has to set the effective and transparent PKBL

program in order to achieve its mission and the surrounding

community could benefit the existence of the airports managed

by PT. Angkasa Pura I.

Makassar & Lombok New Airport ExpansionThe expansion of Makassar and Lombok new airport become

a monumental event and proud moment for PT. Angkasa Pura

I and its whole staff. The board of commissioners are truly

appreciated the hard work committed by the management and

staff of the company to accomplish the prestigious projects on

time. The up coming landing field shall bring new dimension to

a modern airport management in the country.

Good Corporate GovernanceThe board of directors’ commitment to perform GCG since

2006 has shown a good progress. The GCG consistent

implementation is reflected through the entire company

performance.

Dear valued shareholders,As the board of commissioners of PT. (Persero) Angkasa

Pura I and currently appointed by November 9, 2007 we will

utilize the trust to abide the bestowed grant according to the

governing law to supervise and advise the company’s board of

management. We realize this is not an easy task and require your

support in order the function of ours will always be effective

and productive and in return give the optimum added value to

to growth of the company according to its vision and mission.

The commitment and efforts endeavored by all management

and staff of PT. Angkasa Pura I will eventually reflected by

R E P O R T F R O M T H E B O A R D O F C O M M I S S I O N E R S 21

Page 26: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

perseroan sesuai visi dan misi perseroan. Pada akhirnya semua

daya dan upaya yang dilakukan oleh segenap jajaran di

PT Angkasa Pura I ini akan terecermin dari meningkatnya mutu

pelayanan kebandarudaraan. Mutu pelayanan yang prima dan

kepuasan para pelanggan serta para pemangku kepentingan

(stakeholders) terhadap PT Angkasa Pura I merupakan cita-cita

mulia kita semua yang pasti bisa diraih bila disertai dengan

semangat kebersamaan dan komitmen dari kita semua.

Jakarta, 31 Desember 2007

Ir. Effendi Batubara, M.SIKomisaris Utama

President Commissioner

Drs. Arie Soelendro. Ak,.MAKomisaris

Commissioner

Ir. D.Sonny Priyarsono, Ph.DKomisaris

Commissioner

Drs. Hakamuddin Djamal. M.SiKomisaris

Commissioner

Suyitno Affandi, SE., M.SiKomisaris

Commissioner

the improvement in airport services. To reach the superlative

services and customers’ satisfaction will become our noble duty

and can be triumphed if only we have the togetherness and

solid commitment from each of us.

Jakarta, December 31 2007

22 L A P O R A N K O M I S A R I S

Page 27: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

SUSUNAN DEWAN KOMISARIS

Ir. Effendi Batubara, M.SiMenjabat sebagai Komisaris Utama PT Angkasa

Pura I sejak 9 November 2007. Saat ini menjabat

Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Departemen

Perhubungan RI. Sebelumnya pernah menjadi

Komisaris di PT Pelindo II (Persero). Menamatkan

pendidikan dari Fakultas Teknik Sipil ITB Bandung

Tahun 1974 dan Program Pasca Sarjana (MS-SPL)

IPB Bogor, Lahir di Sidikalang 25 Juli 1948

Drs. Arie Soelendro, Akt, MAMenjabat sebagai Komisaris PT Angkasa Pura

I sejak 9 November 2007. Saat ini aktif sebagai

Dosen di Program Pasca Sarjana Uinversitas

Indonesia Jabatan sebelumnya adalah Kepala Badan

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Menamatkan pendidikan S-1 dari Fakultas Ekonomi

Universitas Padjajaran Bandung tahun 1972 dan

S-2 (MA Economics) dari Yale University Amerika

Serikat tahun 1983 dan mengikuti Post Graduate

Program Harvard Law School tahun 1984. Lahir di

Malang 29 Desember 1946

Drs. Hakamuddin Djamal, M.SiMenjabat sebagai Komisaris PT Angkasa Pura I

sejak 9 November 2007. Pernah menjabat sebagai

Sekretaris Wilayah Daerah (Sekwilda) Provinsi

Sulawesi Selatan, Staf Ahli Menteri Dalam Negeri

dan Gubernur Provinsi Banten. Lahir di Makassar

10 November 1944. Menyelesaikan pendidikan S-1

pada tahun 1970 dari Fakultas Ilmu Administrasi

Niaga Universitas Indonesia Jakarta dan Magister

Ilmu Pemerintahan Tahun 2002 dari Institut Ilmu

Pemerintahan (IIP) Jakarta.

Ir. D. Sonny Priyarsono, PhDMenjabat sebagai Komisaris PT Angkasa Pura I sejak

9 November 2007. Saat ini menjabat sebagai Ketua

Program Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor,

Menyelesaikan pendidikan SI dari Fakultas Statistik

dan Komputasi dan Program S-2 Institut Pertanian

Bogor dan dari Program Doktor Universitas Tsukuba

di Jepang, lahir di Ambarawa, 1 Mei 1961.

Suyitno Affandi, SE, M.SiMenjabat sebagai Komisaris PT Angkasa Pura I sejak

9 November 2007. Saat ini menjabat sebagai Asisten

Deputi Bidang Prasarana Angkutan Kementerian

BUMN. Pernah menjabat sebagai Komisaris Utama

PT ASDP (Persero). Menyelesaikan pendidikan dari

Universitas Indonesia, lahir di Jombang, 2 Mei

1954.

BOARD OF COMMISSIONERS

Ir. Effendi Batubara, M.SiHe has occupied the President Commissioner of PT.

Angkasa Pura I (Persero) since November 9, 2007.

Currently, he serves as the Directorate General of

Marine Transportation, Ministry of Transportatio and

was the commissioners of PT. Pelindo II (Persero). He

holds the degree of ITB civil engineering, Bandung

(1974) and post degree of MS-SPL IPB Bogor. He was

born on July 25, 1948 in Sidikalang.

Drs. Arie Soelendro, Akt, MAHe has occupied the commissioner of PT. Angkasa

Pura I (Persero) since November 9, 2007. Currently,

he serves as the university lecturer in Post Graduate

studies of Universitas Indonesia and was the head of

BPKP. He holds the graduate degree from Economic

faculty at Universitas Padjajaran, Bandung in 1972

and post graduate degree from Yale University,

USA in 1983 and also attended the PostGraduate

Program of Harvard Law School in 1984. He was

born on Desember 29, 1946 in Malang.

Drs. Hakamuddin Djamal, M.SiHe has occupied the commissioner of PT. Angkasa

Pura I (Persero) since November 9, 2007. His

previous title was the secretary of South Sulawesi

region (Sekwilda), Technical Advisor of Minister of

Internal Affairs and Governor of Banten Province. He

was born on November 10, 1944 in Makassar. He

holds the graduate degree from the Faculty of Trade

Administration of Universitas Indonesia (1970) and

Magister Ilmu Pemerintahan (2002) from IIP.

Ir. D. Sonny Priyarsono, PhDHe has occupied the commissioner of PT. Angkasa

Pura I (Persero) since November 9, 2007. At present,

he serves as the head of post graduate program

of Institut Pertanian Bogor. He holds the graduate

degree from statistic and computer and post

graduate studies in IPB as well as doctorate degree

in Tsukuba University, Japan. He was born on May 1,

1961 in Ambarawa.

Suyitno Affandi, SE, M.SiHe has occupied the commissioner of PT. Angkasa

Pura I (Persero) since November 9, 2007. Currently,

he serves as the Deputy Assistant of Prasarana

Angkutan, Kementerian BUMN and was the

president commissioners of PT. ASDP (Persero). He

accomplished his studies in Universitas Indonesia, He

was born on May 2, 1954 in Jombang.

R E P O R T F R O M T H E B O A R D O F C O M M I S S I O N E R S 23

Page 28: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara
Page 29: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

Pemegang Saham yang terhormat. Tahun 2007 telah kami lalui dengan

beberapa pencapaian yang sangat penting

bagi perkembangan dan kemajuan Angkasa

Pura I, seperti yang akan kami uraikan

berikut ini:

Selama tahun 2007, Angkasa Pura I telah

melayani lebih dari 358 ribu pergerakan

pesawat udara dan hampir 34 juta

pergerakan penumpang, hal ini menunjukkan

peningkatan pergerakan pesawat sebesar

4,1% dan pergerakan penumpang 7,10%

dibanding dengan tahun 2006.

Sejalan dengan pertumbuhan penumpang

dan pesawat udara yang terus meningkat,

dituntut pemenuhan penyediaan fasilitas

bandara yang handal, kualitas dan kuantitas

SDM, serta pelayanan yang prima guna

tercapainya kepuasan pengguna jasa bandara.

Disamping itu dalam rangka meningkatkan

kualitas operasional, Angkasa Pura I berbasis

pada empat landasan fundamental 3S+1C,

yaitu Safety, Security, Services dan Compliance

terhadap pemenuhan standar internasional,

dimulai dari bandara Ngurah Rai-Bali sebagai

bandara kelas utama sekaligus sebagai

barometer standar keamanan bandara

internasional di Indonesia, telah dilakukan

berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas

sistem operasional.

L A P O R A N D I R E K S I

PERUSAHAAN AKAN SELALU MELAKSANAKAN

PENYEMPURNAAN KETENTUAN-KETENTUAN

UNTUK PENINGKATAN TATA KELOLA

PERUSAHAAN YANG BAIK, SEBAGAI ACUAN

PRINSIP DALAM PENGELOLAAN PERUSAHAAN

SECARA KONSISTEN. KEMUDIAN DIREKSI AKAN

MELAKUKAN MONITORING DAN EVALUASI

SECARA BERKALA TERHADAP PENERAPAN TATA

KELOLA PERUSAHAAN. SELANJUTNYA, BERSAMA

KOMISARIS, DIREKSI TELAH MENETAPKAN SEBUAH

KEBIJAKAN MENGENAI MEKANISME HUBUNGAN

KERJA ANTARA KOMISARIS DENGAN DIREKSI.

Report from the Board of Dirrectors

BAMBANG DARWOTODirektur UtamaPresident Director

Management ReportRespected shareholders, we passed

2007 with significant milestones to the

improvement of Angkasa Pura I as we

explain below.

During 2007, Angkasa Pura I has served

more than 358,000 airlines and 34 million

passengers and it shows the increase of

4.1% for airlines and 7.10% in passengers

compared to 2006.

We are in progressing track as this also in

synchronize with the massive passengers

and airlines growth. We will comply with

the modern airport facilities, HRD quality

and quantity improvement, excellent

service for ultimate customer satisfaction.

Furthermore, to meet the operational quality

– Angkasa Pura I stand the 4 fundamentals

of 3S+1C, safety; security; services and

compliance toward the international

standards. Starting with Ngurah Rai, Bali as

the barometer of global standard in regards

with security and we take every effort to

enhance the operational system quality.

The hard works we strive to obey with

3S+1C make a positive response. First, The

Ministry of Transportation acknowledged

Ngurah Rai as the best airport in

Indonesia in security category. In addition,

25

Page 30: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

Kerja keras untuk memenuhi 3S+1C tersebut memberikan

hasil positif dengan pengakuan Departemen Perhubungan

bahwa Bandara Ngurah Rai merupakan bandara dengan

sistem keamanan terbaik di Indonesia. Selain itu apresiasi

juga diberikan oleh Transportation Security Administrations

(TSA), yaitu Lembaga Keamanan Transportasi Amerika Serikat

dan puncaknya adalah pencabutan Travel Banned ke Bali

oleh Amerika Serikat, yang kemudian diikuti oleh Eropa dan

Australia.

Sebagai antisipasi terhadap pertumbuhan penumpang, saat

ini Angkasa Pura I sedang melaksanakan pengembangan

dan pembangunan bandara antara lain Bandara Hasanuddin-

Makassar, Bandara Baru-Lombok Tengah dan Bandara

Adisumarmo-Solo yang dilaksanakan dengan menggunakan

dana internal perusahaan, kecuali Bandara Baru Lombok

Tengah yang sebagian dananya dari Pemerintah Propinsi Nusa

Tenggara Barat dan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah.

Rencana kerjasama yang lain adalah dengan Pemerintah

Propinsi Jawa Tengah melalui Perusahaan Daerahnya yaitu

PT. Sarana Pembangunan Jawa Tengah untuk mengembangkan

Bandara A. Yani-Semarang. Perusahaan juga mengupayakan

untuk melaksanakan pemanfaatan lahan tidak produktif,

antara lain digunakan untuk hotel transit yang saat ini sedang

dibangun di Bandara Sepinggan-Balikpapan.

Peningkatan trafik penumpang dan pesawat udara pada

tahun 2007 yang berkorelasi dengan peningkatan produksi

aeronautika dan non aeronautika juga mempengaruhi

peningkatan pendapatan perusahaan, sehingga realisasi laba

Transportation Security Administrations (TSA) USA had

appreciated our endeavor and on top of that the travel banned

to Bali by USA, Europe and Australia had been terminated.

To anticipate the passengers’ growth, currently Angkasa Pura

I has developed the expansion of Hasanuddin (Makassar)

airport, Lombok Tengah airport and Adisumarmo (Solo) airport

that funded by internal sources, except Lombok Tengah airport

that financed by Nusa Tenggara Barat province and Lombok

Tengah regency.

The next joint venture will be with Central Java province

through its company, PT. Sarana Pembangunan Jawa Tengah

to develop A. Yani airport in Semarang.

The company also utilizes the non productive land for the

purpose of hotel transit development in Sepinggan (Balikpapan)

airport. The remarkable airlines passengers growth in 2007 has

correlated with aeronautica and non aeronautica production.

This however affected the company’s income and the profit rise

above the target or 14.28% - this is increasing 14% compared

to 2006.

The company steps forward to the advancement stage and

reflected in high score of 81 under excellent qualification

(AA), the management performance also garnered the score

of 109.66% or above the desired target of Working Plan and

Company Budget.

The management performance is also appraised with IKK

(Key Performance Indiocator) based on Balanced Scorecard,

26 L A P O R A N D I R E K S I

PHOTO DIREKSI

Page 31: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

comprising 4 perspectives namely finance, consumers, internal

process and growth & empowerment that has been granted

by Directorate General of Air Transportation, shareholders and

Management and also abided by Management Contract. The

audit works by BPKP show the company score 109.66% above

the desired target of 100%.

To build a good trust among the stakeholders and shareholders,

the company also implements the good corporate governance

and consistently assessed by the independent institution to

record the abiding index. During 2006, GCG score was 62.36

or average and 2007, GCG score was 69,51.

We are highly appreciate during 2007 our headquarter bureau

and branch offices had earned the acknowledgement by

government institution or independent bodies that indicate the

public good perception.

With all great accomplishment, the board of directors wishes all

the best to all employees, management and stakeholders.

We all wish to achieve our vision and mission towards the world

class airport management services that give the added value to

the stakeholders.

Jakarta, December 31 2007

perusahaan sebelum pajak sebesar Rp 388,77 milyar berada diatas

target 14,28% dari yang dianggarkan sebesar Rp 340,18 miyar.

Bila diandingkan terhadap realisasi tahun 2006 mengalami

kenaikan sebesar 17% yaitu Rp332,05 milyar. Seiring dengan

semakin baiknya kondisi perusahaan sebagaimana tercermin

dalam Tingkat Kesehatan Perusahaan yang memperoleh skor

81 dengan predikat kualifikasi “AA“ (SEHAT), penilaian kinerja

Manajemen melalui Indikator Kinerja Kunci juga memperoleh

skor 109,66% atau berada diatas target yang ditetapkan dalam

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan.

Selain penilaian terhadap tingkat kesehatan perusahaan, juga

dilakukan penilaian terhadap kinerja Manajemen melalui Indikator

Kinerja Kunci (IKK) yang mendasarkan kepada Balanced Scorecard,

meliputi empat perspektif yaitu keuangan, pelanggan, proses

internal, serta tumbuh dan belajar, yang disepakati oleh Regulator

yaitu Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Pemegang

Saham dan Manajemen, yang dituangkan dalam suatu Kontrak

Manajemen. Sesuai dengan hasil audit Badan Pengawasan

Keuangan dan Pembangunan (BPKP), perusahaan memperoleh

skor 96,55% dari target yang ditetapkan sebesar 100%.

Guna menumbuhkan kepercayaan dari para pemangku kepentingan

(stakeholders) dan pemegang saham, perusahaan menerapkan

tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/

GCG) dan secara konsisten dilaksanakan assesment setiap tahun

oleh institusi independen untuk menilai perkembangan tingkat

kepatuhan perusahaan. Bila pada tahun 2006 score GCG adalah

62,36 dengan predikat Cukup Baik, maka pada tahun 2007 score

GCG menjadi 69,51 dengan predikat Cukup Baik.

Kita bersyukur bahwa selama tahun 2007, Kantor Pusat maupun

beberapa Kantor Cabang telah memperoleh penghargaan-

penghargaan, baik dari instansi Pemerintah maupun dari lembaga

independen yang menunjukkan tingginya apresiasi publik terhadap

perusahaan.

Atas segala prestasi diatas, Direksi menyampaikan ucapan terima

kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh

Karyawan, jajaran Manajemen dan para stakeholder. Harapan kita,

semoga perjalanan perusahaan yang pada saat ini berada pada

jalur yang tepat menuju terwujudnya visi perusahaan menjadi

perusahaan pelayanan jasa navigasi penerbangan dan pengelola

bandar udara kelas dunia yang memberikan nilai tambah kepada

stakeholder.

Jakarta, 31 Desember 2007

Bambang DarwotoDirektur Utama

President Director

Laurensius ManurungDirektur Keuangan

Finance Director

Y.A.Y. SupardjiDirektur Komersial dan Pengembangan Usaha

Commerce and Business Development Director

Risman NuryadinDirektur Operasi dan Teknik

Operations and TechnicalDirector

Ranendra DanginDirektur Personalia

dan Umum Personnel and

General Affairs Director

R E P O R T F R O M T H E B O A R D O F D I R E C T O R S 27

Page 32: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

SUSUNAN DIREKSI

Bambang DarwotoMenjabat sebagai Direktur Utama Angkasa Pura I sejak

tahun 2004. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur

Utama PT. Pelabuhan Indonesia III. Menyelesaikan S1

dari Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas

Gajah Mada Yogyakarta tahun 1978.

Laurensius ManurungMenjabat sebagai Direktur Keuangan Angkasa Pura

I sejak tahun 2004. Sebelumnya menjabat sebagai

Direktur Utama PT Angkasa Pura Schiphol, anak

perusahaan dari Angkasa Pura II. Lulus S1 Ekonomi

Perusahaan Universitas Jayabaya tahun 1984.

Mendapatkan gelar Magister Management Jurusan

Akuntansi Universitas Indonesia tahun 1992. Saat ini

sedang menyelesaikan program Doktor (S3) Strategic

Management di Universitas Indonesia.

Y.A.Y. SupardjiMenjabat sebaga i D i rek tu r Komers i a l dan

Pengembangan Usaha Angkasa Pura I sejak tahun

2004. Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Sub

Direktorat Komersial Angkasa Pura I. Lulus S1

Administrasi Negara Universitas Indonesia tahun

1982 dan mendapatkan gelar Magister Manajemen

dari Sekolah Tinggi Manajemen PPM tahun 1998.

Risman NuryadinMenjabat sebagai Direktur Operasi dan Teknik sejak

tahun 2004. Sebelumnya menjabat sebagai Kepala

Cabang Utama Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta.

Lulus S1 Fakultas Teknik Universitas Indonesia tahun

1981. Mendapatkan gelar Mastere Spesialise en

Exploitation Aeronautique Ecole National de ’Aviation

Civile (ENAC) Toulouse, Perancis pada tahun 1988.

Ranendra DanginMenjabat sebagai Direktur Personalia dan Umum

Angkasa Pura I sejak tahun 2004. Sebelumnya

menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Rajawali

Nusantara Indonesia (Persero) dan Direktur Usaha

PT Bahtera Adiguna (Persero). Lulus S1 Ekonomi

Universitas Indonesia pada tahun 1978. Pasca

Sarjana Spesialisasi Public Policy dari Departement of

Economic University of IIlinois tahun 1984.

BOARD OF DIRECTORS

Bambang DarwotoHe has held the position as President Director of

Angkasa Pura I since 2004. Previously, he was

President Director of PT. Pelabuhan Indonesia III. He

completed his S1 education in 1978 at the Gajah

Mada University’s Faculty of Economics majoring in

Accounting.

Laurensius ManurungHe has held the position as Finance Director of

Angkasa Pura I since 2004. Previously, he was

President Director of PT Angkasa Pura Schiphol,

a subsidiary of Angkasa Pura II. He completed his

S1 education, majoring in Corporate Economics

at Jayabaya University in 1984. He got Master’s Degree, majoring in Accounting, from the University

of Indonesia in 1992. Currently, he is completing

his doctorate (S3) program, majoring in Strategic

Management at the University of Indonesia.

Y.A.Y. SupardjiHe has held the position as Commerce and Business

Development Director of Angkasa Pura I since 2004.

Previously, he was Head of the Commerce Sub-

Directorate of Angkasa Pura I. He completed his S1

education, majoring in State Administration, at the

University of Indonesia in 1982, and got his Master’s Degree from PPM School of Management in 1998.

Risman NuryadinHe has held the position as Operations and Technical

Director since 2004. Previously, he was Head of

the Soekarno-Hatta Airport Main Branch, Jakarta.

He completed his S1 education at the University of

Indonesia’s Faculty of Technology in 1981. He got

his Degree of Mastere Spesialise en Exploitation

Aeronautique from Ecole National d’Aviation Civile

(ENAC) of Toulouse, France, in 1988.

Ranendra DanginHe has held the position as Personnel and General

Affairs Director of Angkasa Pura I since 2004.

Previously, he was Finance Director of PT Rajawali

Nusantara Indonesia (Persero) and Business Director

of PT Bahtera Adiguna (Persero). He completed his S1

education, majoring in Economics, at the University of

Indonesia in 1978, and his Post Graduate education,

specializing in Public Policies, at the Department of

Economics of the University of Illinois in 1984.

28 L A P O R A N D I R E K S I

Page 33: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara
Page 34: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara
Page 35: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

LALU LINTAS ANGKTAN UDARA DI 13

CABANG BANDARA SELAMA TAHN 2007,

ANGKASA PURA I TELAH MELAYANI

357.387 PERGERAKAN PESAWAT, 33.612.899

PENUMPANG DAN 243.097 TON BARANG.

PERGERAKAN PESAWAT MENINGKAT

SEBESAR 1,63 %, PENUMPANG MENINGKAT

6,34% DAN PERGERAKAN BARANG/KARGO

MENINGKAT 17,10% BILA DIBANDINGKAN

DENGAN TAHUN 2006.

KONDISI UMUM

Sepanjang tahun 2007 Angkasa Pura I dalam

menjalani kegiatannya sangat dipengaruhi

oleh faktor eksternal. Keberhasilan pencapaian

target kinerja Perusahaan sangat dipengaruhi

oleh faktor eksternal dan internal seperti

pertumbuhan ekonomi, stabilitas keamanan,

kebijakan pemerintah, perkembangan

airlines, penyesuaian tarif, standar kualitas

pelayanan, merealisasikan kerja sama dengan

pihak ketiga, konsistensi dalam pengendalian

biaya dengan menerapkan early warning

system dan cost consciousness, optimalisasi

dana di Pasar Modal dan Pasar Uang.

Anggaran pendapatan perusahaan merupakan

target minimal yang semaksimal mungkin

harus dicapai oleh perusahaan, sedangkan

anggaran biaya merupakan jumlah maksimal

dan pelaksanaannya diupayakan seefisien

mungkin dengan melakukan cost reduction

program tanpa mengurangi Level of

Service. Pengendalian /efisiensi biaya dapat

dilaksanakan dengan baik yang tercermin

dalam konsistensi terhadap anggaran melalui

penetapan Early Warning System. Tindakan-

tindakan yang mengakibatkan terjadinya

perubahan alokasi anggaran ataupun

pelampauan anggaran investasi maksimal

5% dari plafond RKAP, agar terlebih dahulu

dimintakan persetujuan Komisaris dan

dipertanggungjawabkan dalam RUPS tentang

Persetujuan Laporan Tahunan, Pengesahan

Perhitungan Tahunan dan Penggunaan Laba

Bersih Tahun Buku 2007.

GENERAL CONDITION

During 2007, Angkasa Pura I performance is

based on external factor. The performance

achievement are affected by the internal

and external issue namely economy growth,

stability, government policy, airlines

development, tariff adjustment, service

quality standard, realization of joint partner,

consistency on internal expenditure through

early warning system and cost consciousness

implementation, fund optimum utilization in

capital market and money market.

The company estimate revenue is the

desired minimal target whilst the estimate

overhead is the maximum sum and makes

it efficiently works through cost reduction

without lessening the level of service. The

efficient control can be achieved with the

implementation of early warning system.

The action that could affect the investment

allocation, maximum 5% of the allocated

fund will be advised by the annual general

assembly concerning the agreement of annual

reports, annual calculation and net profit

utilization in 2007 operational year.

P E M B A H A S A N D A N A N A L I S I S M A N A J E M E N

Management Analysis and Discussion

31

Page 36: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

Dalam manajemen aset PT (Persero) Angkasa Pura I, secara

kontinyu dilakukan inventarisasi fisik untuk mengetahui jumlah

dan kondisi aset yang produktif yang merupakan kekuatan alat

produksi dan fasilitas pendukung kebandarudaraan lainnya.

Khusus aset yang tidak produktif karena rusak dan tidak

dipergunakan lagi akan diusulkan penghapusan aset yang

diajukan dari Direksi kepada komisaris / pemegang saham.

Strategi terhadap aset yang kurang produktif melalui pola

kerjasama pemanfaatan aset dengan pihak ketiga sehingga

meningkatkan nilai tambah aset tersebut .

Sesuai dengan bidang usaha pokok PT (Persero) Angkasa Pura

I yaitu memberikan pelayanan Lalu Lintas Penerbangan dan

Pelayanan Kebandarudaraan, maka produk utamanya adalah

memberikan jasa kepada stakeholder. Untuk itu (Persero)

Angkasa Pura I selalu berusaha meningkatkan kualitas SDM

agar senantiasa bisa memberikan pelayanan terbaik. Kegiatan

operasional di dalam rangka pelayanan Lalu Lintas Penerbangan

dan Pelayanan Kebandarudaraan membutuhkan SDM yang

tidak sedikit dan harus memenuhi batas toleransi Level of

Service yang telah ditetapkan pemerintah.

Komposisi neraca perusahaan menunjukkan sekitar 70% dari

total aktiva adalah berupa aset, misalnya antara lain berupa

landasan, terminal dan alat-alat navigasi penerbangan. Hal ini

menyebabkan sekitar 25% dari biaya operasional perusahaan

adalah biaya penyusutan aset yang merupakan fasilitas produksi

untuk memberikan fasilitas pelayanan tersebut di atas.

PERGERAKAN TRAFIK

Selama tahun 2007 Perusahaan telah melayani 358.108

pergerakan pesawat udara atau meningkat 1,84 % dan

pergerakan penumpang sebesar 33.852.353 atau meningkat

7,10 % sedangkan kargo sebesar 222.269 ton atau meningkat

7.07 % bila dibandingkan dengan tahun 2006, peningkatan

tersebut seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian

Indonesia dan pasar jasa angkutan udara yang ditandai

dengan adanya penambahan frekuensi penerbangan domestik

dan Internasional serta semakin membaiknya sistem regulasi

penerbangan domestik.

PERGERAKAN TRAFIK TAHUN 2006 DAN 2007 / TRAFFIC MOVEMENTS IN 2006 AND 2007

The asset management of PT. (Persero) Angkasa Pura I continuously

invent to acknowledge the total numbers and productive

condition. This assortment will be the strength of production

tools and supporting airport utilities. The non productive assets

due to damage and unutilized will be erased and be advised

from the board of directors to the board of commissioners. The

strategic non productive assets utilization will involve the join

cooperation with third parties and shall make the most value of

the assets.

In accordance with the core business of PT. (Persero) Angkasa Pura

I which serve the aviation traffic and airport management services

and give the added value to the stakeholders, the company will

do every effort to enhance the human resource development

in order to give the ultimate service. The operational services

of aviation traffic and airport management services require a

number of qualified personnel and should abide the tolerance

level of service by the government.

The composition of the company’s balance sheet indicates

that 70% of total asset are landing ground, terminal and

navigator devices. This makes 25% of operational expenditure

is asset depreciation that mostly utilize whilst serving the above

method.

TRAFFIC MOVEMENT

During 2007, the company has served 358,108 airlines or

increase 1.84% and also served 33,852,353 passengers or

increase 7.10%. The cargo has increased 7,07% or 222,269 tons

as compared to 2006. The multiply index is in accordance with

Indonesian economy significant growth and dynamic airlines

market. This is clearly shows on the added frequency on domestic

and international flights as well as the improvement of domestic

flight regulations.

32 P E M B A H A S A N D A N A N A L I S I S M A N A J E M E N

Dalam juta rupiah In million rupiah

URAIAN 2005 2006 2007 DESCRIPTION

Pesawat (a/c) 344,413 351,651 358,108 Aircraft (a/c)

Penumpang (Pax) 29,669,375 31,608,364 33,852,353 Passengers (Pax)

Kargo (ton) 219,906 207,591 222,269 Cargoes(Ton)

Page 37: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

PENDAPATAN USAHA

Realisasi total pendapatan tahun 2007 sebesar Rp 1,78 triiun

atau berada di atas anggaran 15,49% dari yang ditargetkan

sebesar Rp 1,54 triliyun. Bila dibandingkan terhadap realisasi

tahun 2006 mengalami kenaikan sebesar 14,78%

PRODUKSI AERONAUTIKA AIR TRAFFIC SERVICES

Realisasi produksi PJP Dalam Negeri sebesar 29.261.418

route unit atau berada di atas anggaran 2,98% dari yang

ditargetkan sebesar 28.510.941 route unit. Hal ini disebabkan

oleh penambahan frekuensi penerbangan beberapa maskapai

sejak bulan April 2007, yaitu Bandara Ngurah Rai dan Bandara

Sepinggan mengalami kenaikan. Realisasi produksi PJP Luar

negeri sebesar 20.511.960 route unit atau berada di bawah

anggaran 0,49% dari yang ditargetkan sebesar 20.612.431

route unit. Bila dibandingkan terhadap realisasi tahun 2006

mengalami kenaikan sebesar 5,52%. Realisasi produksi PJP

Lintas Udara sebesar 57.846.563 route unit atau berada

di atas anggaran 0,11% dari yang ditargetkan sebesar

57784792 route unit. Bila dibandingkan terhadap realisasi

tahun 2006 mengalami kenaikan sebesar 8,87%

PRODUKSI AERONAUTIKA NON ATSProduksi aeronautika Non ATS Dalam Negeri tahun 2007

secara umum mengalami kenaikan dibandingkan tahun

2006, hal ini disebabkan kenaikan Load factor penumpang

(khususnya di Bandara Ngurah Rai dan Hassanuddin) dan

meningkatnya penggunaan aviobridge di Bandara Juanda

Baru dimana 2 aviobridge yang semula hanya dialokasikan

untuk penerbangan internasional juga dioptimalkan untuk

penerbangan domestik. Produksi Aeronautika Non ATS Luar

Negeri tahun 2007 secara umum mengalami peningkatan

dibandingkan tahun 2006, hal ini disebabkan peningkatan

frekuensi penerbangan beberapa maskapai serta semakin

membaiknya kondisi keamanan di Bali, serta dicautnya

travel warning setelah keluarnya pernyataan dari TSA yang

menyebutkan Bandara Ngurah Rai sudah memenuhi standar

kemanan internasional.

PRODUKSI NON AERONAUTIKA

Produksi aeronatika non ATS tahun 2007 secara umum

mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2006. Realisasi

produksi konsesi sebesar RP 1.391.665.512 atau berada

diatas anggaran 26,42% dari yang ditargetkan sebesar

Rp 1.100.824.573 hal ini disebabkan oleh penerapan

pemilihan langsung konsesioner dengan metode beauty

contest di Bandara Juanda. Sedangkan untuk realisasi

produksi warehousing sebesar 127.864.577 kg atau berada

di atas anggaran 116,97% dari yang ditargetkan sebesar

58.932.549 kg. Hal ini disebabkan oleh penambahan dari

pengelolaan warehousing Bandara Juanda dan Syamsuddin

Noor yang sebelumnya masuk ke dalam konsesi serta adanya

penambahan penerbangan ke Balikpapan yang membawa

kargo seperti Garuda, Sriwijaya Air, Air Asia dan Batavia Air.

LABA RUGIPerolehan laba setelah pajak periode tahun 2007 sebesar

Rp. 326,96 milyar dan mengalami kenaikan 14,43% bila

dibandingkan tahun 2006. Kenaikan laba tersebut disebabkan

oleh meningkatnya :

BUSINESS REVENUE

The total revenue realization for 2007 is Rp. 1.78 trillion. This is

above target allocation of 15.49% or Rp. 1.54 trillion. This sum

is amplify 14.78% compared to 2006.

AERONAUTIC PRODUCTION OF AIR TRAFFIC SERVICES

The PJP domestic production realization is 29,261,418 units

or above allocated target 2.98 % or 28,510,941 units. This

is due to the additional flight services from numerous airlines

since April 2007 in precise, Ngurah Rai and Sepinggan airport.

The international PJP also increases 20,511,960 units or below

allocated target 0.49 % or 20,612,431 units. Compared to

realization in 2006, it also multiplies by 5.52 %. The PJP inter

sky production records 57,846,563 units or above allocated

target 0.11 % or 57,784,792 units. Compared to 2006, it also

increases by 8.87 %.

AERONAUTIC NON ATS PRODUCTION

During 2007, domestic Aeronautic Non ATS production has

increased compared to 2006. This is due to passengers increase

load factor especially in Ngurah Rai and Hasanuddin airport and

aviobridge augmented usage in Juanda Baru airport in which

2 aviobridge was allocated to international and yet it utilized

for domestic usage as well. The international Aeronautic Non

ATS production for 2007 also shows a significant growth as

compared to 2006. This is also due to the additional airlines

frequency and improvement security in Bali as well as the

termination of travel warning and TSA declaration that Ngurah

Rai airport has complied with international security standard.

NON AERONAUTIC PRODUCTION

During 2007, Aeronautic non ATS production gets enlargement

as compared to 2006. The concession production of Rp.

1.391,665,512 or above allocated target 26.42% or Rp.

1,100,824,573 is due to concession direct selection with beauty

contest method at Juanda airport. The warehousing production

of 127,864,577 kg is above allocated target 116.97% or

58,932,549 kg. This is due to the additional warehousing

management of Juanda and Syamsuddin Noor airport that

previously included in the concession and also extra flight to

Balikpapan that brings cargo like Garuda, Sriwijaya Air, Air Asia

and Batavia Air.

PROFIT & LOSSThe profit after tax from 2007 is Rp. 326.96 billion and increase

14.43% compared to 2006. This is due to:

M A N A G E M E N T A N A L Y S I S A N D D I S C U S S I O N 33

Page 38: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

JENIS PRODUKSI SATUAN 2006 2007 DEVIATION TYPES OF PRODUCTION UNITS (%) AERONAUTIKA AERONAUTICAERONAUTIKA ATS AERONAUTIC - ATS PJP PJP - Dalam Negeri Route Unit 27,767,802 29,361,418 5.74 Domestic - Luar Negeri Route Unit 19,439,813 20,511,960 5.52 International - Lintas Udara Route Unit 53,133,682 57,846,563 8.87 Over Flying Jumlah Route Unit 100,341,297 107,719,941 7.35 TotalAERONAUTIKA NON ATS AERONAUTIC NON - ATS PJP4U PJP4U - Dalam Negeri Ton 8,302,724 8,664,096 4.35 Domestic - Luar Negeri Ton 2,358,098 2,507,078 6.32 International Jumlah Ton 10,660,822 11,171,174 4.79 Total PJP2U PJP2U - Dalam Negeri Pax 12,033,451 12,676,178 5.34 Domestic - Luar Negeri Pax 1,979,458 2,459,026 24.23 International Jumlah Pax 14,012,909 15,135,204 8.01 Total Garbarata Avio Bridge - Dalam Negeri Ton 475,703 2,202,238 362.94 Domestic - Luar Negeri Ton 3,294,708 4,104,212 24.57 International Jumlah Ton 3,770,411 6,306,450 67.26 Total NON AERONAUTIKA NON AERONAUTIC Pemakaian Counter Counter Supply - Dalam Negeri Pax 12,044,985 12,810,699 6.36 Domestic - Luar Negeri Pax 1,884,952 2,370,761 25.77 International Jumlah 13,929,937 15,181,460 8.98 Total Sewa Ruang M2xMonth 1,073,046 1,028,141 (4.18) Space Rent Sewa Tanah M2xMonth 7,133,412 7,816,279 9.57 Land Rent Konsesi Omzet/ Rp 000 1,029,067,768 1,391,666 (99.86) Concessions Parkir Mobil Sheet 9,529,365 9,395,042 (1.41) Car Parking Parkir Motor Sheet 2,320,296 2,283,010 (1.61) Motorbike Parking Anjungan Sheet 306,946 386,907 26.05 Waving Gallery Tempat Reklame M2xMonth 123,222 149,354 21.21 Advertising Space Pemakaian Telepon PesxMonth 21,502 23,048 7.19 Telephone Services Pemakaian Air M3 254,458 246,301 (3.21) Water Supply Pemakaian Listrik Kwh 28,277,154 27,637,858 (2.26) Electric Supply Gudang Kargo Kg 39,973,316 127,864,577 219.87 Warehousing Premium Lounge Pax 141,419 547,210 286.94 Premium Lounge

PRODUKSI TAHUN 2006 DAN 2007 / PRODUCTION IN 2006 AND 2007

34 P E M B A H A S A N D A N A N A L I S I S M A N A J E M E N

Page 39: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

1. Pendapatan operasi (Aeronautika dan Non Aeronautika)

sebesar Rp. 238,82 miliar atau sebesar 18,22% bila.

2. Pendapatan non operasi sebesar Rp. 51,13 miliar atau

sebesar 54,40%.

PENDAPATAN USAHA

Total pendapatan periode tahun 2007 sebesar Rp 1,78 trilyun,

mengalami peningkatan 15% bila dibandingkan tahun 2006.

Peningkatan tersebut disebabkan meningkatnya pendapatan

aeronautika, non-aeronautika dan pendapatan lain-lain.

1. The increase of operational revenue (Aeronautic & Non

Aeronautic) Rp. 238.82 billion or 18.22 %.

2. Non operational revenue of Rp. 51.13 billion or 54.40%.

BUSINESS REVENUE

During 2007, total revenue increase to 15 % compared to

2006 or Rp. 1.78 trillion. This is due to the raising income of

Aeronautic, non Aeronautic and other earnings.

M A N A G E M E N T A N A L Y S I S A N D D I S C U S S I O N 35

A PENDAPATAN OPERASIONAL OPERATIONAL INCOME1 Aeronautika Aeronautica PJP PJP - Dalam Negeri 20.158.464 23.219.486 24.807.524 23.06 6.84 - Domestic - Luar Negri 69.044.836 105.943.170 69.899.581 1.24 (34.02) - International - Lintas Udara 305.412.763 295.368.959 301.204.409 (1.38) 1.98 - Over Flying Jumlah PJP 394.616.063 424.531.615 395.911.514 0.33 (6.74) Total PJP2 Aeronautika Non ATS Aeronautic Non ATS a PJP4U PJP4U - Dalam Negeri 39.373.859 41.463.184 66.680.245 69.35 60.82 - Domestic - Luar Negeri 104.317.121 112.299.885 108.808.862 4.31 (3.11) - International Jumlah PJP4U 143.690.980 153.763.069 175.489.107 22.13 14.13 Total PJP4Ub PJP2U PJP2U - Dalam Negeri 279.906.567 305.906.204 318.676.951 13.85 4.17 - Domestic - Luar Negeri 181.152.020 193.669.092 256.090.120 41.37 32.23 - International Jumlah PJP2U 461.058.587 499.575.296 574.767.071 24.66 15.05 Total PJP2Uc Garbarata Avio bridge - Dalam Negeri 2.123.803 6.476.840 8.928.444 320.40 37.85 - Domestic - Luar Negeri 19.266.364 20.449.905 23.227.769 20.56 13.58 - International Jumlah Garbarata 21.390.167 26.926.745 32.156.213 50.33 19.42 Total Avio bridge Jumlah Aero Non ATS 626.139.734 680.265.110 782.412.391 24.96 15.02 Total Aero Non ATS Jumlah Pdpt. Aero 1.020.755.797 1.104.796.725 1.178.323.905 15.44 6.66 Total income Aero2 Non Aeronautika Non Aeronautica Counter Counter - Dalam Negeri 7.157.651 9.240.419 16.494.039 130.44 78.50 - Domestic - Luar Negeri 8.890.836 8.689.554 116.075.658 30.56 33.58 - International Jumlah Counter 16.048.487 17.929.973 132.569.697 75.10 56.73 Total Counterb Sewa-sewa 97.567.740 119.519.399 101.514.865 4.05 (15.06) Rentsc Konsesi 82.065.898 96.114.476 111.321.831 35.65 15.82 Concessionsd Parkir/Peron/Bandara 27.681.671 30.263.266 31.935.281 15.37 5.52 Parking/Peron/Airporte Pendptn Rek Listrik 22.554.827 25.420.152 24.768.899 9.82 (2.56) Electricity Income Pendptn Sewa Reklame 10.635.928 12.747.319 19.352.821 81.96 51.82 Billboard Income Pendptn Rek Air 2.178.517 1.951.613 2.153.952 (1.13) 10.37 Water Income Pendptn Rek Telp 12.276.400 12.508.550 11.609.181 (5.43) (7.19) Telephone Income Werehousing 14.141.796 15.069.402 30.170.008 113.34 100.21 Warehousing Pendapatan Plyn Premium 4.670.615 3.561.662 10.145.377 117.22 184.85 Premium Service Income Jumlah Pendapatan non Aero 289.821.880 335.085.812 371.073.912 28.04 10.74 Total Income Non Aero Jumlah Pendapatan Ops 1.310.577.677 1.439.882.537 1.549.397.817 18.22 7.61 Total Income Ops Pendapatan Lain-lain Misc Income Keuntungan Selisih kurs 76.089.913 - 66.475.214 (12.64) - Profit for foreign exchange Pasar Uang & pasar Modal 137.698.543 91.503.816 137.755.084 0.04 50.55 Money market & capital market Pendapatan Lainnya 25.668.389 9.139.112 25.564.055 (0.41) 179.72 Other income Jumlah Pendapatan lain-lain 239.456.845 100.642.928 229.794.353 (4.04) 128.33 Total other income

Total Pendapatan 1.550.034.522 1.540.525.466 1.779.192.170 14.78 15.49 Total income

URAIANNO20072006

1 2 3 4 5 6 7RKAP AUDITEDAUDITED (5-3):3 (5-4):4 DESCRIPTION

REALISASI PENDAPATAN TAHUN 2007 & 2006 / 2007 & 2006 INCOME REALIZATION

Page 40: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

Pendapatan AeronautikaTotal Pendapatan aeronautika periode tahun 2007 sebesar

Rp. 1.178,32 milyar atau meningkat 15,54% dibandingkan

tahun 2006. Peningkatan tersebut terjadi pada seluruh jenis

pendapatan aeronautika ATS 0,33% dan aeronautika Non ATS

yaitu PJP4U 22,13%, PJP2U 24,66% dan Aviobridge 50,33%.

Pendapatan Aeronautika ATSPendapatan Aeronautika ATS yang diperoleh dari PJP Dalam

Negeri sebesar Rp. 24,81 miliar, berada di atas anggaran

6,84% atau Rp 1,59 miliar dari yang ditargetkan sebesar

Rp. 23,22 miliar. Hal ini disebabkan oleh kenaikan tarif PJP

Dalam Negeri dari Rp. 750 per route unit menjadi Rp. 1.000 per

route unit TMT 1 Agustus 2007. Bila dibandingkan terhadap

realisasi tahun 2006 mengalami kenaikan sebesar 23,06%.

Begitu juga dengan realisasi PJP Luar Negeri bila dibandingkan

terhadap realisasi tahun 2006 mengalami kenaikan sebesar

1,24%.

Pendapatan Aeronautika Non ATSPendapatan Aeronautika Non ATS yang meliputi PJP4U, PJP2U

dan Aviobridge sebesar Rp. 782,41 miliar, berada di atas

anggaran 24,96% dari yang ditargetkan sebesar Rp. 680,26

miliar. Peningkatan pendapatan Aeronautika Non ATS tersebut

selain karena peningkatan produksi juga disebabkan penerapan

parking fee progresif pada contact parking stand dan parking

surcharge pada pendapatan PJP4U dan adanya kenaikan tarif

PJP2U Luar Negeri dari Rp. 50.000 sampai dengan Rp. 120.000

per penumpang menjadi Rp. 70.000 sampai dengan Rp. 150.000

per penumpang TMT 1 November 2007. Bila dibandingkan

terhadap realisasi tahun 2006 mengalami kenaikan sebesar

22,13%.

Pendapatan Non AeronautikaPendapatan Non Aeroautika bila dibandingkan terhadap

realisasi tahun 2006 mengalami kenaikan sebesar 28,04%.

Realisasi pendapatan konsesi mengalami peningkatan sebesar

35,65%, Pemakaian Counter 75,10%, Reklame 81,96%,

Warehousing 113,34% dan Pemakaian ruang tunggu 117,22%

bila dibandingkan tahun 2006, hal ini disebabkanoleh

penerapan metode Beauty Contest dan pola revenue sharing

(warehousing dan CIP) di bandara Juanda serta pengenaan

konsesi (throughput charge) terhadap pengisian bahan bakar

pesawat (Pertamina) Rp. 20 /liter mulai Januari 2007 di bandara

Juanda.

Pendapatan Lain-lainTotal pendapatan lain-lain tahun 2007 sebesar Rp. 229,79

milyar mengalami penurunan 4,04% bila dibandingkan

tahun 2006. Penurunan tersebut disebabkan menurunnya

pendapatan akibat selisih kurs jika dibandingkan dengan

tahun 2006. Namun perusahaan juga melakukan optimalisasi

dana kas operasional yang berlebih (excess fund) dan dana

kas yang belum terpakai (idle fund) di pasar uang dan pasar

modal sehingga dapat memberikan imbal hasil yang optimal.

Optimalisasi dana dilakukan pada 4 (empat) instrumen

investasi, yaitu pada deposito rupiah dan dollar, obligasi rupiah

dan dollar, reksadana rupiah, dan saham. Imbal Hasil yang

diperoleh melalui optimalisasi dana di pasar uang dan pasar

modal sebesar tahun 2007 adalah sebesar Rp.137,76 miliar

atau naik 0,04% dari tahun 2006 sebesar Rp.137,70 Miliar.

Aeronautic RevenueThe total Aeronautic revenue for 2007 is Rp. 1,178.32 billion or

increase by 15.54 % as compared to 2006. This growth took

place in all sort of Aeronautic production, namely Aeronautic ATS

0.33% and Aeronautic non ATS which PJP4U 22.13%, PJP2U

24.66 % and Aviobridge 50.33 %.

Aeronautic ATS RevenueThe Aeronautic ATS revenue from domestic PJP is Rp. 24.81

billion or above allocated target 6.84 % or Rp. 1.59 billion – this

was exceedingly the target of Rp. 23.22 billion. This is due to

the domestic PJP increase from Rp. 750 per route to Rp. 1,000

per route unit TMT since August 1, 2007. Compared to 2006, it

shows growth of 23.06 %. The international PJP also rise 1.24 %

as compared to 2006.

Aeronautic Non ATS RevenueThe revenue of Aeronautic Non ATS comprises of PJP4U, PJP2U

and aviobridge is Rp. 782.41 billion or above the allocated target

24.96 % or Rp. 680.26 billion. This growth is due to the production

expansion and progressive parking fee implementation for parking

stand contract and parking surcharge on PJP4U revenue. Moreover,

there is also the increasing factor on international PJP2U tariff.

Initially it was Rp. 50,000 to Rp. 120,000 per passenger now it

changes to Rp. 70,000 to Rp. 150,000 per passenger TMT since

November 1, 2007. This is also a rise of 22.13 % as compared to

2006.

Non Aeronautic RevenueNon Aeronautic revenue has increased 28.04 % as compared to

2006. The concession revenue also rises to 35.65 %. Counter

revenue enlarges to 75.10 %, billboard increases to 81.96 %,

warehousing extends to 113.34 % and waiting lounge also

enhances to 117.22 % as compared to 2006. This factor is due

to the implementation of beauty contest method and revenue

sharing (warehousing & CIP) in Juanda airport plus the throughput

charge concession for aircraft fuel (Pertamina) of Rp. 20 / liter

starting January 2007 in Juanda airport.

Miscellaneous RevenueDuring 2007, total miscellaneous revenue is Rp. 229,79 billion

or decrease 4.04 % compared to 2006. This is due to foreign

exchange calculation.

The company also makes the optimum use of excess fund and

idle fund in the capital market that brings the maximum gain. The

optimum use of fund is utilized by 4 type of investment namely

rupiah and dollar time deposit, rupiah and dollar bonds, mutual

fund and stocks. During 2007, the return from this optimum use

of fund is Rp. 137.76 billion or increase 0.04 % from 2006 which

was Rp. 137,70 billion. This is due to the additional fund that can

be utilized and beneficial interest rate from LPS which is 8.25 %.

The fund allocation in the financial market is carefully considered

with prudent calculation to avoid the loss for the company.

Following are the analysis for risk investment in the capital market

per December 20, 2007:

36 P E M B A H A S A N D A N A N A L I S I S M A N A J E M E N

Page 41: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

Hal ini disebabkan bertambahnya dana yang dapat dioptimalkan

serta diperolehnya suku bunga maksimum LPS sebesar 8,25%.

Penempatan dana perusahaan dalam instrumen keuangan

telah dilakukan secara hati-hati dengan terlebih dahulu

memperhitungkan secara cermat risiko dan mitigasi guna

menghindari timbulnya kerugian bagi perusahaan. Adapun

analisis terhadap resiko investasi di pasar uang dan pasar modal

per Desember 2007 sebagai berikut:

1. Pasar UangKomposisi Penempatan deposito rupiah 97% pada Bank BUMN

dan 3% pada Bank Swasta. Credit risk untuk Bank BUMN

hanya 1% dan untuk Bank Swasta adalah 2%. Mitigasi Credit

risk dilakukan dengan penempatan pada Bank yang sehat

mengacu kriteria Bank Indonesia.

2. Pasar ModalDari keseluruhan obligasi korporasi yang dimiliki perusahaan

tidak ada yang turun ratingnya, bahkan ada yang naik

ratingnya, misalnya pada obligasi yang diperoleh tahun 2003.

Namun mengingat kebijakan perusahaan terhadap obligasi

yang dimiliki tersebut adalah hold to maturity, maka market

risk nya tidak ada.

1. Money MarketThe composition is rupiah time deposit allocation in BUMN

bank is 97 % and 3 % to private bank. Credit risk for BUMN

bank is 1 % and private bank is 2 %. Credit risk concern is put

the fund to the excellent bank performance based on Bank

Indonesia criteria.

2. Capital MarketFrom the bonds that owned by the company, the rating shows

the growth for instance the bonds that obtained in 2003. The

company implements hold to maturity policy so market risk is

considered nil.

Below is the fund utilization:

M A N A G E M E N T A N A L Y S I S A N D D I S C U S S I O N 37

INSTRUMEN NILAI INVESTASI % PENDAPATAN % INSTRUMENT

INVESTMENT VALUE REVENUE

2006 2007 PERT. 2006 2007 PERT.

Deposito Rupiah 383.00 904.50 1.36 54.25 75.02 0.38 Rupiah Time DepositDeposito Dollar 387.86 122.45 (0.68) 15.28 3.45 (0.77) Dollar Time DepositJumlah Pasar Uang 770.86 1,026.95 0.33 69.53 78.47 0.13 Total Money MarketObligasi Rupiah 408.45 309.17 (0.24) 50.90 43.50 (0.15) Bond in RupiahObligasi Dollar 67.16 70.47 0.05 4.74 7.15 0.51 Bond in DollarReksadana Rupiah 13.03 - 1.14 0.57 (0.50) Mutual Fund in RupiahSaham 18.32 - 11.39 8.07 (0.29) SharesJumlah Pasar Modal 506.96 379.64 (0.25) 68.17 59.29 (0.13) Total Capital MarketJumlah 1,277.82 1,406.59 0.10 137.70 137.76 0.04 Total

RINCIAN REALISASI OPTIMALISASI DANA / THE REALIZATION OF OPTIMUM FUND

INSTRUMENTINSTRUMEN

Page 42: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

BEBAN USAHA

Total Beban Usaha Perusahaan pada tahun 2007 yang terdiri

dari beban operasional dan beban lain-lain sebesar Rp 1,39

trilyun mengalami peningkatan 14,16% bila dibandingkan

tahun 2006.

OPERATING EXPENSES

During 2007, total operating expenses of the company

and other expenses is Rp. 1,39 trillion or increase 14,16 %

compared to 2006.

Beban OperasionalTotal beban operasional selama tahun 2007 sebesar Rp.1.305,76

milyar mengalami peningkatan 21,75% bila dibandingkan

tahun 2006.

Peningkatan tersebut terjadi pada beban pegawai 15,43%,

pemeliharaan 19,87%, utilitas 22,24%, penyusutan piutang

ragu-ragu 78,5% yang disebabkan penambahan penyisihan

piutang ragu-ragu sebesar Rp 3,56 milyar, penyusutan aktiva

tetap 53,08% karena pembebanan penyusutan Terminal Baru

Juanda sebesar Rp 115, 25 milyar dan amortisasi 21,01%.

Beban Non OperasionalTotal beban non operasional selama tahun 2007 sebesar

Rp 84,66 milyar mengalami penurunan 41,79% bila

dibandingkan tahun 2006 yang disebabkan penurunan beban

selisih kurs 58,73% .

NERACA AKTIVA

Total Aktiva Perusahaan per 31 Desember 2007 sebesar

Rp 7.476,18 milyar mengalami peningkatan 51,82 % bila

dibandingkan tahun 2006. Peningkatan tersebut terutama

disebabkan penambahan saldo Bantuan Pemerintah Yang

Belum Ditentukan Statusnya (BPYBDS). Saldo Bantuan

Pemerintah Yang Belum Ditentukan Statusnya (BPYBDS)

tersebut merupakan asset Proyek Fasilitas Telnavudlis &

Fasilitas Bandar Udara dan Keselamatan Penerbangan yang

diserahterimakan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

kepada PT (Persero) Angkasa Pura I, namun sampai dengan

31 Desember 2007 belum terbit Peraturan Pemerintah yang

Operational ExpensesDuring 2007, total operational expenses is Rp. 1,305.76 billion

or increase 21,75 % compared to 2006.

This is due to staff liabilities 15,43 %, maintaining facilities

19.87 %, utilities 22,24 %, decrease of doubtful receivable

78,5 % due to additional doubtful receivables or Rp. 3,56

billion, decrease of assets 53,08 % due to the decrease liabilities

of Juanda new airport Rp. 115,25 billion and amortization

21.01%.

Non Operational ExpensesDuring 2007, total non operational expenses is Rp. 84,66 billion

and decrease 41,79 % compared to 2006 due to reducing

foreign exchange calculation 58,73 %.

BALANCE SHEETS

ASSETS

Per December 31, 2007 total assets of the company is Rp.

7,476.18 billion and increase to 51,82 % compared to 2006.

The growth is due to the government assistance that has not

been verified (BPYBDS).

BPYBDS is the assets of the project facility of Telnavudlis and

airport utilities and safety aviation handed from Directorate

General pf Air Transportation to PT. (Persero) Angkasa Pura

I but yet the government has not issued the policy regarding

the asset allotment as the state capital to PT. (Persero) Angkasa

Pura I. The following is the explanation of the assets growth:

38 P E M B A H A S A N D A N A N A L I S I S M A N A J E M E N

REALISASI BIAYA TAHUN 2007 DAN 2006 / 2007 & 2006 EXPENSES REALIZATION

NO URAIAN 2006 2007 DEVIASI (%) DESCRIPTION Audited RKAP AUDITED (5-3):3 (5-4):4

Biaya Operasional Oprational IncomeBiaya Pegawai 334,880,558 352,773,758 386,556,485 15.43 9.58 Staff Income Biaya Pemeliharaan 76,225,281 103,502,481 91,367,167 19.86 (11.72) Maintaining ExpensesBiaya Suplay & Perlengkapan 25,064,984 25,413,100 24,869,003 (0.78) (2.14) Supply ExpensesBiaya Utility 107,878,937 117,021,538 131,871,282 22.24 12.69 Utility ExpensesBiaya Umum 295,709,127 311,019,436 312,093,290 5.54 0.35 Other Income Biaya Penyusutan 206,156,383 251,771,593 315,592,690 53.08 25.35 Depreciation Expenses Biaya Peny. Piutang Ragu-2 19,618,410 4,800,249 35,017,354 78.49 629.49 Doubtful receivable ExpensesBiaya Amortisasi 6,992,811 21,987,862 8,389,627 19.98 (61.84) Amortization Expenses Jumlah Biaya Ops. 1,072,526,491 1,188,290,017 1,305,756,898 21.75 9.89 Total Operational Expense

Biaya Lain-lain Total Misc Expenses Kerugian selisih kurs 122,965,143 - 50,743,571 (58.73) - Loss on Foreign Exchange Biaya lainnya 22,492,401 12,053,444 33,920,630 50.81 181.42 Total Misc ExpensesJmlh Biaya Lain-lain 145,457,544 12,053,444 84,664,201 (41.79) 602.41 Total Misc ExpensesTotal Biaya 1,217,984,035 1,200,343,460 1,390,421,099 14.16 15.84 Total Expenses

A

B

1 2 3 4 5 6 7

Page 43: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

mengatur tentang penambahan penyertaan modal Negara

Republik Indonesia kedalam Modal Saham Pemerintah pada

PT (Persero) Angkasa Pura I. Penjelasan peningkatan aktiva

tersebut dijelaskan secara lebih rinci sebagai berikut :

1. Kenaikan aktiva tetap yang berasal dari Bantuan Pemerintah

Yang Belum Ditentukan Statusnya (BPYBDS) dari pemerintah

sebesar Rp 2.310,44 milyar, antara lain serah terima

terminal Bandara Juanda Baru sebesar Rp 2.241,28 milyar,

perpanjangan runway di Bandara Achmad Yani Semarang

sebesar Rp 49, 51 milyar serta peralatan Security berupa

X-ray, handheld metal detector sebesar Rp 12,47 milyar

untuk 5 (lima) bandara.

2. Kenaikan aktiva dalam penyelesaian meningkat sebesar

Rp 323,02 milyar, yang disebabkan meningkatnya prestasi

fisik pengembangan Bandara Hasanuddin Makassar.

3. Di samping kenaikan tersebut juga adanya pengurangan

BPYBDS sebesar Rp 106,76 milyar berupa Hasil Kerjasama

Pembangunan Embarkasi Haji di Bandara Syamsudin Noor

-Banjarmasin, yang dikembalikan kepada Pemerintah Daerah

Propinsi Kalimantan Selatan karena adanya perubahan pola

dari hibah menjadi pemanfaatan asset.

KEWAJIBAN Total Kewajiban per 31 Desember 2007 sebesar Rp 494.08

milyar atau meningkat 27,23% bila dibandingkan tahun 2006.

Peningkatan tersebut terutama disebabkan timbulnya kewajiban

kepada pihak ketiga atas penyelesaian pengembangan Bandara

Hasanudin Makassar.

MODAL

Modal Perusahaan per 31 Desember 2007 sebesar Rp 6.982,11

milyar mengalami peningkatan 53,95% bila dibandingkan

tahun 2006. Peningkatan tersebut disebabkan terutama :

1. Penambahan Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditentukan

Statusnya (BPYBDS) dari pemerintah sebesar Rp 2.203,68

milyar.

2. Penambahan cadangan modal dari pembagian laba tahun

2006 sebesar Rp. 202,75 milyar.

1. The increase of assets from the government assistance that

has not yet verified (BPYBDS) is Rp. 2,310.44 billion. This

amount including the handed over of Juanda Baru airport

Rp. 2,241.28 billion, runway extension at Ahmad Yani

airport, Semarang Rp. 49.51 billion and security devices

namely x-ray, handheld metal detector Rp. 12.47 billion for

5 airports.

2. The increase of assets in the progress Rp. 323.02 billion due

to the rising value of physical development of Hasanuddin

airport, Makassar.

3. Besides the increase, there is also some lessening point of

BPYBDS amounted Rp. 106.76 billion. This factor is due to

the joint cooperation of Haj Embarkation development in

Syamsuddin Noor airport, Banjarmasin that handed over to

the South Kalimantan government. This point is considered

the grant alteration to assets utilization.

LIABILITIES

Per December 31, 2007 total liabilities is Rp. 494,08 billion or

increase 27,23 % compared to 2006. This increase is due to the

third party liability over the completion of Hasanuddin airport

development at Makasar.

CAPITALPer December 31, 2007 total capital is Rp. 6,982.11 billion or

increase 53,95 % compared to 2006. This growth is due to:

1. Government assistance that has not been verified (BPYBDS)

amounted Rp. 2,203.68 billion.

2. The additional capital reserve from 2006 profit allotment

amounted Rp. 202,75 billion.

During 2007, there is the alteration of foundation capital from

Rp. 3,70 trillion to Rp. 7 trillion based on The alteration of company’s foundation signed by Notary Nanda Fauz Iwan, SH No. 02 dated

August 9, 2007 chapter 4 and inserted in Tambahan Berita Negara

RI dated September 7, 2007 that stated:

M A N A G E M E N T A N A L Y S I S A N D D I S C U S S I O N 39

NO URAIAN 2006 2007 DEVIASI (%) DESCRIPTION

Audited RKAP AUDITED (5-3):3 (5-4):4

Aktiva: AssetsAktiva Lancar 1,524,163 828,457 1,822,659 19.58 120.01 Current AssetsInvestasi Jangka Panjang 578,728 580,455 519,371 (10.26) (10.52) Long Term InvestmentAktiva Tetap 2,565,444 3,309,136 4,455,419 73.67 34.64 Fixed AssetsAktiva Tetap dlm pengadaan 219,229 203,533 542,248 147.34 166.42 Fixed Assets on demand LiabilityAktiva Lain-2 36,637 20,828 136,489 272.54 555.31 Other Assets

Total Aktiva 4,924,201 4,942,409 7,476,186 51.83 51.27 Total Assets

Passiva : Passiva Hutang Lancar 290,598 222,378 350,795 20.71 57.75 Current Liabilities Kewajiban pajak tangguhan 84,991 73,674 125,033 47.11 69.71 Deferred Tax LiabilitiesKewajiban Jangka Panjang 12,748 12,487 18,252 43.18 46.17 Long Term LiabilitiesEkuitas 4,535,864 4,633,871 6,982,106 53.93 50.68 Shareholders Equity

Total Pasiva 4,924,201 4,942,409 7,476,186 51.83 51.27 Total Pasiva

A

B

1 2 3 4 5 6 7

REALISASI NERACA TAHUN 2007 & 2006 / BALANCE SHEET REALIZATION 2006 & 2007

Dalam juta rupiah In million rupiah

Page 44: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

Dalam tahun 2007 terjadi perubahan modal dasar dari

Rp 3,70 triliun menjadi Rp 7,00 triliun berdasarkan Perubahan

Anggaran Dasar Perusahaan yang disahkan melalui Akta

Notaris Nanda Fauz Iwan,SH Nomor: 02 tanggal 09 Agustus 2007

Pasal 4, dan telah dimuat dalam Tambahan Berita Negara RI tanggal

7 September 2007 No. 72, yang menyebutkan sebagai berikut :

(1) Modal Dasar Perseroan berjumlah sebesar Rp 7,00 triliun

yang terbagi atas 7 Juta saham, masing-masing bernilai

nominal Rp 1.000.000,-

(2) Dari Modal tersebut telah ditempatkan / diambil bagian

dan telah disetor penuh oleh Negara Republik Indonesia

sebanyak 1.800.000 saham atau seluruhnya berjumlah

Rp 1,8 triliun.

(3) 100% dari nominal setiap saham yang telah ditempatkan

tersebut diatas atau seluruhnya berjumlah Rp 1,8 triliun

telah disetor penuh oleh Negara Republik Indonesia

kedalam kas Perseroan, dengan cara sebagai berikut :

(b) Sebesar Rp 925 miliar telah disetor dengan uang tunai

sebagai setoran Modal lama.

(c) Penambahan Penyertaan Modal Negara sebesar Rp 264,11

miliar.

(d) Modal Donasi sebesar Rp 2,79 miliar

(e) Laba yang belum dibagi sebesar Rp 98,29 miliar

(f) Cadangan sampai dengan tahun buku 2005 sebesar

Rp 509,80 miliar

ARUS KAS

Posisi Kas dan setara kas pada tanggal 31 Desember 2007

sebesar Rp 1.203,57 milyar atau meningkat 21,02% bila

dibandingkan tahun 2006. Peningkatan sebesar Rp 209,04

milyar diperoleh dari aktivitas operasi sebesar Rp 467,93

milyar, dan digunakan untuk aktivitas investasi 175,34 milyar

dan aktivitas pendanaan sebesar Rp 83,54 milyar.

Peningkatan arus kas dari aktivitas operasi ditunjukan dengan

adanya upaya-upaya Manajemen sebagai berikut :

- Pemasangan stiker perak dan hitam bagi debitur yang

terlambat melakukan pembayaran serta stiker emas bagi yang

pembayarannya tepat waktu. Hal ini dimaksudkan untuk

memotivasi para debitur untuk saling berkompetisi (efek

psikologis) di antara mereka dalam melakukan pembayaran

kepada PT (Persero) Angkasa Pura I.

- Penerapan cash management system (CMS) bekerjasama

dengan Bank BNI dan Bank Mandiri sehingga seluruh transaksi

kas / bank terkoneksi secara sistem. Dana pada rekening

penerimaan di seluruh Kantor Cabang secara otomatis akan

ditransfer ke rekening Kantor Pusat pada pukul 15.00 WIB

setiap hari kerja. Untuk memenuhi kebutuhan operasional

Kantor Cabang dilakukan pengiriman dana dari Kantor Pusat

melalui layanan CMS.

- Penjadwalan pembayaran dua kali dalam sebulan kepada

para Penyedia Barang dan atau Jasa.

Sedangkan peningkatan arus kas dari aktivitas investasi

disebabkan penyelesaian pengembangan Bandara Hasanuddin

Makassar.

(1) The company’s initial capital total Rp. 7 trillion, divided into

7 million shares, each amounted Rp. 1 million.

(2) From those capital, it has been reserved / taken and

submitted by the state amounted 1,800,000 shares or Rp.

1,8 trillion.

(3) 100 % from nominal shares value is fully submitted by the

state to the company’s cash with following method:

- Rp. 925 billion is submitted as the cash and act as the

previous capital

- Additional state capital allotment amounted Rp. 264,11

billion.

- Donation capital amounted Rp. 2,79 billion.

- The profit that has not been divided amounted Rp. 98,29

billion.

- Reserves up to 2005 operating year Rp. 509,80 billion.

CASH FLOW

Per December 31, 2007 the cash of the company is amounted

Rp. 1,203.57 billion or increase 21,02 % compared to 2006.

The enhancing sum of Rp. 209,04 billion is received from

operation activity of Rp. 467,93 billion and it is utilized for

investment activity of Rp. 175,34 billion and funding activity

of Rp. 83,54 billion.

The management endeavors to enhance the cash flow from the

following actions:

- Display a silver and black sticker for the debtor that have a

late payment and put the gold sticker for those which have

on time payment. This method will motivate the debtor in

physiology manner to make a punctual payment to PT.

(Persero) Angkasa Pura I.

- The implementation of Cash Management System (CMS) and

cooperate with BNI and Bank Mandiri in order to connect all

cash transaction systematically. The fund from the branches

account will automatically be transferred to the headquarter

office by 15,00 hrs during working days. Moreover, to meet

the branches operational needs, the company send the fund

via CMS service.

- Reschedule payment scheme, 2 times per month for the

supplier.

The cash flow increase from investment activity is due to the

completion of Hasanuddin Airport development in Makassar.

40 P E M B A H A S A N D A N A N A L I S I S M A N A J E M E N

Page 45: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

INVESTASI

Program investasi tahun 2007 terealisir sebesar Rp 175,24

milyar, yang disesuaikan dengan kegiatan Perusahaan.

Investasi tersebut dikelompokkan berdasarkan sesuai fungsi

dan aktivitasnya yaitu 66,03% untuk keselamatan penerbangan

dan keamanan; 26,21% untuk pelayanan; 1,28% untuk

peningkatan pendapatan dan efisiensi biaya; 5,05% untuk

produktivitas kerja serta 1,43% untuk citra perusahaan .

Berikut ini tabel realisasi investasi tahun 2007 dan 2006 :

INVESTASI TAHUN 2006 & 2007 / INVESTMENT IN 2006 & 2007

INVESTMENT

During 2007, the investment program is amounted Rp. 175,24

billion and divided into each functions and activity, namely

66,03 % for aviation safety & security; 26,21 % for service;

1,28 % for revenue increase and cost efficient; 5,05 % for

work productivity and 1,43 % for company’s image.

M A N A G E M E N T A N A L Y S I S A N D D I S C U S S I O N 41

Dalam juta rupiah In million rupiah

KELOMPOK INVESTASI 2006 2007 INVESTMENT GROUP

Keamanan / Keselamatan Penerbangan 66,229 115,704 Flight Safety / SecurityPelayanan 17,395 45,932 ServicesPeningkatan Pendapatan & Efisiensi Harga 73,390 2,245 Increased Revenues & Cost EfficiencyProduktifitas Kerja 4,128 8,853 Work ProductivityCitra Perusahaan 1,341 2,506 Company Image

JUMLAH 162,483 175,240 TOTAL

No LOCATION

FASILITAS UTAMA BANDAR UDARA / THE MAIN FACILITIES OF AIRPORT

RUNWAY CAPACITY TERMINAL CARGO FIRE NAVIGATION FIGHTING EQUIPMENT VEHICLES

1. Ngurah Rai 3000 x 45 M2 Wide Big Body Aircraft :10 Intl’l :65.846 M2 Intl’l :3.708 M2 10 unit NDB, DVOR, DME, ILS, (B747/sejenisnya) Dom:13.229 M2 Dom:2.574 M2 ATIS, PSR, SSR, Wide Body Aircraft : 3 Cold Storage : 1 Ext. Radar-Waingapu, (B767/A300/sejenisnya) RDPS,DISPLAY RADAR Narrow Body : 25 (B737,F100/sejenisnya) 2. Juanda 3000 x 45 M2 Wide Big Body Aircraft :2 Intl’l :31.425 M2 11.592 M2 8 unit NDB, DVOR, DME, ILS, (B747/sejenisnya) Dom:31.275 M2 ATIS, PSR, SSR-WGP, Wide Body Aircraft : 11 RDPS,FDPS,DISPLAY (A300/DC 10/MD 11/ RADAR sejenisnya) Narrow Body : 4 (B737,F100/sejenisnya) 3. Hasanuddin 2500 x 45 M2 Wide Body Aircraft : 3 Intl’l&Dom :10.814 M2 1.728 M2 9 unit NDB, DVOR, DME, ILS, (A300/DC 10/MD 11/ RVR, ATIS, PSR, SSR, sejenisnya) RDPS,FDPS, DISPLAY Narrow Body : 9 RADAR (B737,F100/sejenisnya) 4. Sepinggan 2500 x 45 M2 Wide Body Aircraft : 3 Intl’l :2.302 M2 4.684 M2 7 unit NDB, DVOR, DME, ILS, (A300/DC 10/MD 11/ Dom:9.221 M2 RVR, ATIS, PSR, SSR, sejenisnya) RDPS,DISPLAY RADAR Narrow Body : 12 (B737,F100/sejenisnya) 5. Frans Kasisiepo 3570 x 45 M2 Wide Body Aircraft : 3 3.148 M2 252 M2 6 unit NDB, DVOR, DME, ILS, (A300/DC 10/MD 11/ RVR, ATIS, PSR, SSR, sejenisnya) RDPS,DISPLAY RADAR Others :2 (F-28/DC-9/sejenisnya) 6. Sam Ratulangi 2650 x 45 M2 A300/DC10 :4, B737: 6 Intl’l :4.044 M2 3.546 M2 5 unit NDB, DVOR, DME, ILS, Dom:14.126 M2 ATIS, SSR, DISPLAY RADAR 7. Adisutipto 2200 x 45 M2 B737: 8 Intl’l :1.014 M2 384 M2 6 unit NDB, DVOR, DME, ILS, Dom:7.355 M2 ATIS, PSR, MSSR,RDPS, DISPLAY RADAR 8. Adisumarmo 2600 x 45 M2 A300/DC10 :3, B737: 7 Intl’l :764 M2 863 M2 8 unit NDB, DVOR, DME, ILS, Dom:2.052 M2 ATIS, PSR, SSR,RDPS, DISPLAY RADAR 9. Syamsudin Noor 2500 x 45 M2 A300/DC10 :2, B737: 9 9.043 M2 802 M2 7 unit NDB, DVOR, DME, ILS, ATIS, PSR, SSR,RDPS, DISPLAY RADAR 10. Ahmad Yani 2250 x 45 M2 B737: 5, CN235 :2 Intl’l :657 M2 774 M2 6 unit NDB, DVOR, DME, ILS, Dom:5.451 M2 ATIS, PSR, SSR, Ext.RADAR 11. Selaparang 2100 x 40 M2 B737: 8 Intl’l :1.600 M2 480 M2 7 unit NDB, DVOR, DME Dom:3.760 M2 12. Patimura 2500 x 45 M2 A300/DC10 :1, B737: 7 Intl’l :1.200 M2 1.139 M2 6 unit NDB, DVOR, DME, ILS, CASSA:1 Dom:7.393 M2 ATIS, SSR, DISPLAY RADAR 13. Eltari 2500 x 45 M2 B737: 9 Intl’l : 900 M2 800 M2 6 unit NDB, DVOR Dom:2.950 M2

RUNWAY CAPACITY TERMINAL

Page 46: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

Tingkat Kesehatan PerusahaanTolak ukur penilaian Tingkat Kesehatan Perusahaan tahun

2007 sebagai BUMN Infrastruktur mengacu Keputusan Menteri

BUMN Nomor KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 dan

Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor

SKEP.284/X/1999 tanggal 22 Oktober 1999 tentang standar

kinerja operasional bandara.

Total skor penilaian meliputi 3 (tiga) aspek, yaitu :

• Aspek Keuangan dengan skor 31

• Aspek Operasional dengan skor 35

• Aspek Administrasi dengan skor 15

Dari perhitungan tersebut diatas diperoleh total skor 81 dengan

kualifikasi ”AA” dan predikat ”SEHAT”. Bila dibandingkan

dengan tahun 2006 mengalami penurunan skor 2 pada aspek

keuangan untuk rasio Pengembalian Modal (ROE) dan rasio

Pengembalian Investasi (ROI) karena penambahan aset Bandara

Juanda sebesar Rp. 2.241,28 milyar . Namun pada aspek

admistrasi terjadi peningkatan skor 2 pada kinerja PKBL karena

tingginya penyaluran pinjaman dana kemitraan.

TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN / CORPORATE LEVEL OF HEALTH

Company’s Healthy LevelThe bench mark of healthy level of the company in 2007

as the state owned corporation is in accordance with The

Minister of BUMN decree No. KEP-100/MBU/2002 dated June

4, 2002 and Directorate General of Air Transportation decree

No. SKEP.284/X/1999 dated October 22, 1999 regarding the

standard performance of airport operation.

The total score consist of 3 aspects namely:

- Finance aspect, score 31

- Operational aspect, score 35

- Administration aspect, score 15

The total score of 81 is classified as “AA“ qualification and

’healthy’. Compared to 2006, it decreased 2 points on finance

aspect for ROE and ROI due to additional Juanda airport assets

of Rp. 2,241.28 billion. On administration aspect, it adds 2

points due to PKBL performance and soaring request on

cooperative fund distribution.

42 P E M B A H A S A N D A N A N A L I S I S M A N A J E M E N

URAIAN 2006 2007 DESCRIPTION

Aspek Keuangan Financial AspectTingkat Pengembalian Modal 7.5 5 Return On Equiy (ROI)Tingkat Pengembalian Investasi 6 5 Return On Investment (ROI)Rasio Kas 3 3 Cash RatioRasio Lancar 3 3 Current RatioPeriode penagihan 4 4 Collection PeriodPerputaran Persediaan 4 4 Inventory Turn OverPerputaran Aktiva 2 1 Total Asset Turn OverTotal Modal Sendiri terhadap Total Aktiva 5.5 6 Equity to Total AssetJumlah 35 31 Total

Aspek Operasional Operational AspectPelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan dan 12 12 Landing Fee, Parking Fee, Hanggar FeePenyimpanan Pesawat Udara (PJP4U) Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) 7 6 Passengers Services ChargePelayanan Jasa Penerbangan (PJP) 7 6 Air Navigation ChargeCounter 4 6 CounterGarbarata 5 5 AviobridgeJumlah 35 35 Total Aspek Administrasi Administration AspectLaporan Perhitungan Tahunan 3 3 Annual Audited ReportRancangan RKAP 3 3 Annual Program and Budget PlanLaporan Periodik 3 3 Perodical ReportKinerja PKBL 4 6 Small Enterprise and Community DevelopmentJumlah 13 15 Total TOTAL SKOR 83 81 SCOREKLASIFIKASI AA AA CLASSIFICATIONSTINGKAT KESEHATAN SEHAT SEHAT COMPANY SOUNDNESS

Page 47: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

OPINI KANTOR AKUNTAN PUBLIK Laporan Keuangan Perusahaan tahun 2007 telah diaudit oleh

Auditor Independen Kantor Akuntan Publik Grant Thornton

Hendrawinata dengan opini ”Wajar Tanpa Pengecualian”.

Rasio Keuangan Kemampuan Perusahaan untuk menghasilkan laba (Rentabilitas)

cukup baik, yang diindikasikan dengan rasio laba operasi

mencapai 15,72% atau menurun 2,44% dibandingkan tahun

2006 yang terealisasi 18,16%. Kemampuan Perusahaan untuk

memenuhi kewajiban jangka pendek ( Likuiditas) cukup baik

hal ini terlihat dari rasio likuiditas pada tahun 2007 sebesar

519,58%, namun dibawah realisasi rasio likuiditas tahun

2006 sebesar 524,49%. Hal ini terutama disebabkan kenaikan

kewajiban yang timbul akibat proyek pengembangan Bandara

Hasanuddin Makassar. Kemampuan solvabilitas untuk rasio

hutang terhadap aktiva perusahaan pada tahun 2007 sebesar

6,61% namun dibawah realisasi tahun 2006 sebesar 7,88%,

karena adanya penerimaan asset BPYBDS dalam bentuk aktiva

tetap yang sangat besar yaitu Terminal Bandara Baru Juanda

Achieving Shareholder ReturnDalam periode tahun 2000 sampai dengan 2006, Angkasa Pura

I secara terus menerus memberikan kontribusi kepada Negara

berupa dividen seiring dengan pencapaian laba Angkasa Pura I.

Rata-rata jumlah dividen sebesar Rp. 119,2 miliar per tahun, dengan

jumlah terbesar dicapai pada tahun 2000 yaitu sebesar Rp. 250

miliar. Mulai tahun 2003, jumlah dividen mengalami penurunan

karena Angkasa Pura I harus membiayai pengembangan beberapa

bandara dengan menggunakan dana internal Angkasa Pura I,

sebagai akibat perubahan kebijakan Pemerintah yang tidak lagi

membiayai pengembangan Bandar Udara.

Kontribusi Angkasa Pura I kepada Negara selaku Pemegang

Saham sejak tahun 2000 sampai dengan tahun 2006 berupa

penyetoran dividen, yang besarannya fluktuatif seiring dengan

pencapaian laba Angkasa Pura I dan sesuai keputusan Rapat

Umum Pemegang Saham (RUPS), berdasarkan perolehan laba

pada tahun berjalan, dengan mempertimbangkan kebutuhan

pengembangan Angkasa Pura I.

PUBLIC ACCOUNTANT OPINIONThe company’s 2007 annual reports has been audited by

independent auditor which is Grant Thornton Hendrawinata

and qualified as appropriate without exception.

Finance RatioThe company’s ability to yield the profit is considered good as

it indicates by operation profit ratio that reached 15,72 % or

decreased 2,44 % compared to 2006 which realized 18,16 %.

The company’s liquidity ratio is also good as it indicates by

liquidity ratio in 2007 that reached 519,58 % but it was under

the 2006 liquid ratio that was 524,49 %. This was due to

the increase of liabilities of Hasanuddin airport expansion in

Makassar.

The solvability to debt ratio towards company’s asset in 2007 is

6,61 % but it was under 2006 achievement which was 7,88 %.

This was due to the asset receivables of BPYBDS in fixed assets

which was new Juanda airport.

Achieving Shareholder ReturnDuring 2000 to 2006, Angkasa Pura I continually gives the

contribution to the state in the form of dividend in accordance

with the ever growing profit of the company. The total

dividend approximately Rp. 119,2 billion per year and the year

2000 marked the massive amount which was Rp. 250 billion.

Starting 2003, the dividend decreased due to some financial

assistance in several airports that using the internal fund and

the government did not support the monetary aid anymore.

Angkasa Pura I contribution to the state as the shareholder

since 2000 to 2006 is the dividend submission that fluctuates

due to profit achievement and annual general assembly policy

regarding the received profit and considering the needs of

Angkasa Pura I expansion.

M A N A G E M E N T A N A L Y S I S A N D D I S C U S S I O N 43

TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN / CORPORATE LEVEL OF HEALTH

AspekKeuangan

AspekOperasional

AspekAdministrasi

TotalSKOR

TAHUN / YEAR 2006 TAHUN / YEAR 2007

80

70

60

50

40

30

20

10

0

15

35 35

31

35

13

83 81

Page 48: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

Dalam juta rupiah In million rupiah URAIAN 2006 2007 DESCRIPTION

Dividen 66,973 71,435 Dividend PPh Pasal 21 40,428 48,148 Article 21 PPh. Pasal 23 Sewa Ruang / Tanah 9,620 10,782 Salaries, Article 23 PPh. Pasal 23 Bunga Deposito / Giro 24,994 25,740 Deposit interest, Article 23 PPh. Pasal 25 72,729 29,998 Article 25 Pajak Pertambahan Nilai 34,450 37,093 Value Added Tax Pajak Bumi dan Bangunan 17,068 20,440 Land and Building Tax Pajak Kendaraan 2,261 193 Vehicle Tax Jumlah 268,523 243,829 Total

KEWAJIBAN KEPADA NEGARA Kewajiban Perusahaan kepada negara berupa dividen dan perpajakan tahun 2007 mengalami penurunan sebesar Rp. 24,69 milyar bila dibandingkan tahun 2006 karena penurunan PPh Pasal 25 sebesar Rp. 42,73 milyar . Semua kewajiban pada negara telah dibayarkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, hal ini dapat terlihat pada tabel berikut ini :

KEWAJIBAN KEPADA NEGARA / OBLIGATION TO THE STATE

DividenKebijakan pembagian dividen dilaksanakan dengan mempertimbangkan optimalisasi kebutuhan Perusahaan dengan kebutuhan Pemegang Saham berdasarkan keputusan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pembayaran Dividen selama 5 (lima) tahun terakhir adalah sebagai berikut :

SHAREHOLDER VALUE Dari 8 (delapan) komponen shareholders value yang dinilai pada tahun 2007, secara umum mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2006 khususnya Return on Capital Employed, Dividen, Operating Profit, Revenue Growth, hal ini dapat terlihat pada tabel berikut ini :

SHAREHOLDER VALUEFrom 8 components of shareholder value that assessed in 2007, in general it was decreased compared to 2006 especially in return on capital employed, dividend, operating profit, revenue growth as indicates in the chart below.

LIABILITIES TO THE STATEDuring 2007, the company’s liability to the state in the form of dividend and tax has decreased Rp. 24,69 billion compared to 2006 due to the reducing of PPh chapter 25 which amounted Rp. 42,73 billion. All liabilities to the state has been paid as the chart below shows:

44 P E M B A H A S A N D A N A N A L I S I S M A N A J E M E N

DividendConsidering the dividend allocation is the optimum company’s needs that meet with the annual general assembly policy. The dividend allocation for the past 5 years is as follow:

Dalam juta rupiah In million rupiah

URAIAN / DESCRIPTION 2006 2007

EBITDA (Rp juta) 539,202 704,636Return on capital employed (%) 7.06 5.22Dividen (Rp juta) 168,518 71,435Capital employed (Rp juta) 4,704,972 6,933,938Operating profit (Rp juta) 332,050 243,641Revenue growth (%) 280.58 114.78Non-operating cost (Rp juta) 213,149 323,983Operating cost (Rp juta) 1,072,526 1,305,757

PEMBAYARAN DIVIDEN 2006 / DIVIDEND PAYMENT IN 2000-2006

TAHUN BUKU TANGGAL RUPS JUMLAH DIVIDEN PENYETORAN DEVIDEN FINANCIAL YEARS DATES OF RUPS QUANTITY OF DIVIDENDS DIVIDEND PAYMENT

2000 14 Juni 2001 250,000 125,000 125,000 2001 22 Juli 2002 209,054 209,054 2002 5 Sept. 2003 79,878 26,626 53,252 2003 9 Juli 2004 56,767 14,000 14,000 14,000 14,767 2004 30 Juni 2005 100,353 20,000 80,353 2005 30 Juni 2006 66,973 66,973 2006 27 Juni 2007 71,435 71,435 834,460 834,460

Dalam juta rupiah In million rupiah

Dalam juta rupiah In million rupiah

SHAREHOLDERS VALUE

Page 49: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

Bahasan Mengenai Ikatan yang Material untuk Investasi Barang ModalKerjasama usaha dengan pihak investor dalam pembangunan

alat produksi di atas lahan Perusahaan dengan perikatan waktu

tertentu yang kemudian setelah jangka waktu tertentu asset

tersebut menjadi milik Perusahaan.

Dampak Perubahan Tarif Terhadap Peningkatan Pendapatan PerusahaanDalam rangka meningkatkan pendapatan dan pencapaian

target-target RKA tahun 2007, Direksi telah melakukan langkah-

langkah yang berkaitan pentarifan beberapa Jasa antara lain:

1. Berkaitan adanya peningkatan pelayanan, bagi pengguna

jasa direksi melakukan penyesuaian tarif untuk :

a. Jasa Pemakaian Counter Dalam Negeri disesuaikan dan

Rp. 570 menjadi Rp. 610 per penumpang.

b. Jasa Pemakaian garbarata ditetapkan sebesar Rp. 150.000

sampai dengan Rp. 300.000 per pemakaian.

c. PJP2U Luar Negeri disesuaikan dari Rp. 50.000 sampai

dengan Rp. 120.000 menjadi Rp. 70.000 sampai dengan

Rp. 150.000 per penumpang.

d. PJP2U Haji disesuaikan dari Rp. 40.000 menjadi Rp. 50.000

per penumpang.

e. PJP Dalam Negeri disesuaikan dari Rp. 875 sampai menjadi

Rp. 1.000 per route unit.

2. Penyesuaian Tarif-Tarif Non Aeronautika antara lain:

a. Penetapan Tarif Parkir Kendaraan secara progresif di Bandara

Adisutjipto - Jogjakarta.

b. Penyesuaian Tarif Parkir Kendaraan (non progresif) di Bandara

Selaparang - Mataram.

c. Penyesuaian Tarif Waving galery di Bandara Adisutjipto

- Jogjakarta, Selaparang - Mataram dan Sepinggan -

Balikpapan.

d. Penyesuaian Tarif Reklame

e. Penetapan Tarif Pelayanan Jasa Kargo dan Pos Pesawat

Udara (PJKP2U) di Bandara Sepinggan - Balikpapan.

The Material Agreement for Capital InvestmentBusiness venture with the investor in developing the production

facilities upon the company’s own land and within particular

period and it will be possessed by the company as the assets.

Tariff Change towards the Company’s RevenueThe board of directors has issued the following policy due to

the revenue growth and achieves the RKA target 2007.

1. In accordance with the improvement of service for the

passengers, the following tariff are being adjusted:

- Domestic counter service from Rp. 570 to Rp. 610

per passenger.

- Aviobridge usage from Rp. 150,000 to Rp. 300,000

per usage.

- International PJP2U from Rp. 50,000 to Rp. 120,000 now

it is Rp. 70,000 to Rp. 150,000 per passenger.

- Haj PJP2U from Rp. 40,000 to Rp. 50,000 per passenger.

- Domestic PJP from Rp. 875 to Rp. 1,000 per route unit.

2. Non Aeronautic Tariff Adjustment:

- Implementation on Progressive tariff for vehicle parking

in Adisutjipto airport - Jogjakarta.

- Adjustment on Non progressive tariff for vehicle parking

in Selaparang airport - Mataram.

- Adjustment on waving gallery tariff in Adisutjipto airport

(Jogjakarta), Selaparang airport (Mataram) and Sepinggan

airport (Balikpapan).

- Adjustment on billboard tariff.

- Implementation on cargo service and airmail service (PJKP2U)

in Sepinggan airport, Balikpapan.

M A N A G E M E N T A N A L Y S I S A N D D I S C U S S I O N 45

Dalam juta rupiah - In million rupiah

350

300

250

200

150

100

50

02000 2001 2002 2003 2004 2005 2006

250

209

80

57

100

67

71

PEMBAYARAN DIVIDEN 2000-2007/DIVIDEND PAYMENT IN 2000-2007

Page 50: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

PROSPEK PENGEMBANGAN USAHA Angkasa Pura I dalam mengantisipasi perkembangan dunia

penerbangan dan kegiatan penunjangnya, telah dilakukan

langkah-langkah pengembangan usaha sebagai berikut :

Angkasa Pura I telah melakukan Product Development Synergy

dengan partner strategis untuk membangun Hotel transit

sekaligus sebagai Ruang tunggu keberangkatan di Bandara

Sepinggan dan Product Development lahan parkir kendaraan

sekaligus sebagai area komersial di Bandara Ngurah Rai.

Pembentukan Strategic Business Unit (SBU) Pengelolaan

Terminal Kargo dan Pos di Bandara Juanda, Syamsuddin Noor

dan Adi Sutjipto. Penerapan pemilihan konsesioner dengan

metoda Beauty Contest di seluruh bandara diharapkan akan

diperoleh konsesioner yang dapat memberikan kontribusi

pendapatan terbesar, produk yang branded, penataan produk

yang estetik, dll.

Rencana Pembangunan Terminal Domestik di Bandara Ngurah

Rai, Terminal baru di Bandara Adisumarmo dan bandara baru

di Lombok Tengah.

Program pengembangan usaha tersebut, diharapkan akan

dapat meningkatkan nilai Angkasa Pura I dalam menghadapi

perkembangan dunia penerbangan.

UPAYA PENINGKATAN PELAYANAN KEPADA PENGGUNA JASA

Untuk meningkatkan pelayanan prima (level of services)

kepada para pengguna jasa kebandarudaraan dan pelayanan

jasa navigasi penerbangan, Perusahaan melakukan hal-hal

sebagai berikut :

- Penggantian fasilitas utama dan penunjang bandar udara

secara berkala

- Melakukan pemeliharaan secara preventif dan korektif

terhadap fasilitas utama dan penunjang bandar udara

- Merencanakan penggunaan multi user check in system

dengan tujuan optimalisasi ruang check in area, mengurangi

antrian penumpang dan akurasi data penumpang.

- Pemanfaatan teknologi mutakhir dalam pelayanan lalu lintas

dan navigasi penerbangan antara lain Makassar Advanced

Air Traffic Services (MAATS).

PENGEMBANGAN USAHA, PELANGGAN DAN PEMASARAN Angkasa Pura I selain mengelola 13 bandara, juga mengusahakan

2 unit bisnis strategis yaitu pengelolaan terminal kargo di

Makassar dan Balikpapan.

Pengelolaan terminal kargo di Bandara Hasanuddin, Makassar

dimulai sejak April 2004 dalam bentuk unit bisnis strategis dengan

nama Secure and Speed Cargo Warehousing yang terpisah dari

manajemen Bandara Hasanuddin yang dipimpin pada awalnya

oleh seorang Manajer, namun dengan perkembangan bisnis

kargo yang cukup pesat, maka saat ini dipimpin oleh General

Manager. Pengelolaan terminal kargo sering disebut juga

sebagai pergudangan udara lini I. Sebagaimana pengelolaan

terminal penumpang, maka pengelolaan terminal kargo juga

BUSINESS DEVELOPMENT PROSPECTTo anticipate the growth of aviation industry, Angkasa Pura I

has taken these following actions:

Angkasa Pura I has carried out Product Development Strategy

with strategic partners to erect the transit hotel that also

function as the waiting lounge in Sepinggan airport. Meanwhile,

the parking space in Ngurah Rai airport will be utilized as the

commercial area.

The implementation of Strategic Business Unit (SBU) over

the cargo terminal management and post in Juanda airport,

Syamsuddon Noor airport and Adi Sutjipto airport. The

concession selection through beauty contest method in the

entire airport will give the big contribution as well as displaying

the prestigious branded product and esthetically displayed

goods.

The expansion development in Ngurah Rai domestic terminal,

new terminal in Adisumarmo airport and new airport in Central

Lombok.

Those business development programs will ensure the increasing

value of the company to face the aviation industry.

THE UPGRADING SERVICE LEVEL TO THE CONSUMERSThe company put every effort to upgrade the level of service to

the consumers with these following actions:

- Change the main facility and supporting airport utilities

regularly.

- Maintain and prevent the main facility and supporting airport

utilities.

- Plan to implement multi user check system to optimize check

in lounge area, lessen the passengers waiting line and make

the passengers data more accurate.

- Utilizing state of the art technology in navigation and

aviation traffic services through MAATS (Makassar Advanced

Air Traffic Services).

BUSINESS DEVELOPMENT, CONSUMERS & MARKETINGAngkasa Pura I managed 13 airports and 2 strategic business

units namely cargo terminal management in Makassar and

Balikpapan.

The cargo terminal management in Hasanuddin airport,

Makassar was initiated in April 2004 in the forms of strategic

business units namely Secure and Speed Cargo Warehousing

which separated from Hasanuddin airport management and

was administered by a manager. To keep abreast with the ever

growing cargo business development, currently it is managed

by a general manager. The cargo management is commonly

called sky warehousing line I. The similar practice applies with

passengers’ terminal. The cargo terminal also furnish with

safety devices namely x-ray for cargo. This will guarantee the

secure and convenient cargo services.

46 P E M B A H A S A N D A N A N A L I S I S M A N A J E M E N

Page 51: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

dilengkapi dengan peralatan keselamatan dan keamanan

penerbangan seperti X-Ray untuk kargo. Hal tersebut dilakukan

untuk menjamin terselenggaranya pelayanan jasa kargo yang

aman dan tertib bagi penerbangan pesawat udara.

Pengelolaan terminal kargo di Bandara Sepinggan, Balikpapan

dimulai sejak Agustus 2006 dalam bentuk unit bisnis strategis

yang terpisah dari manajemen Bandara Hasanuddin yang

dipimpin oleh seorang General Manajer.

Selain dalam bentuk SBU, maka pengelolaan terminal kargo

juga dalam bentuk Revenue sharing dengan operator, seperti

yang telah dilakukan di Bandara Syamsuddin Noor, Banjarmasin

dan Sam Ratulangi, Manado.

Angkasa Pura I juga telah melaksanakan pengelolaan CIP Lounge

di Bandara Juanda, yang dalam operasionalnya dikerjasamakan

dengan mitra usaha dengan pola Revenue Sharing.

Customers and Markets Pelanggan Angkasa Pura I meliputi Perusahaan penerbangan

domestik & internasional, konsesioner dan penumpang pesawat

udara domestik & internasional.

Dengan perkembangan dunia penerbangan dalam bentuk

pelayanan low cost carrier baik domestik (Lion air, Wing air

dan Adam Air) maupun internasional (Air Asia, Jet Star dan

Value Air) memberikan dampak yang cukup signifikan bagi

peningkatan penumpang pesawat udara, yang pada akhirnya

meningkatkan pendapatan Angkasa Pura I.

Konsesioner merupakan mitra usaha yang menyediakan

pelayanan dan mata dagangan yang diperlukan oleh para

penumpang ketika mereka berada di terminal.

Penumpang pesawat udara memberikan kontribusi kepada

Angkasa Pura I baik secara langsung berupa pembayaran

PJP2U maupun tidak langsung melalui konsesioner dengan

permintaan pelayanan atau pembelian mata dagangan yang

ada di terminal.

PROSPEK PENGEMBANGAN USAHAAngkasa Pura I dalam mengantisipasi permintaan akan jasa

transportasi udara pada umumnya dan jasa kebandarudaraan

pada khususnya, telah dan akan melakukan serangkaian

kegiatan pengembangan usaha, sebagai berikut :

1. Pengkajian untuk melakukan spin off atas strategic business

unit (SBU) pengelolaan Terminal kargo dan pos di Bandara

Hasanuddin Makassar dan Bandara Sepinggan Balikpapan

menjadi anak Perusahaan.

2. Pemilihan strategic partner pengelolaan terminal kargo

dan pos Bandara Ngurah Rai Denpasar, Juanda Surabaya,

Adisutjipto Jogjakarta, Syamsudin Noor Banjarmasin, dan

Sam Ratulangi Manado dengan pola kerjasama Revenue

Sharing.

3. Pengkajian pembentukan anak Perusahaan patungan

(JV. Co) antara Angkasa Pura I dengan PT. Pertamina dan

PT. (Persero) Angkasa Pura I dalam rangka pengelolaan Depot

pengisian bahan bakar pesawat udara (DPPU) di wilayah

kerja Bandara Angkasa Pura I dan PT. Angkasa Pura I.

The cargo terminal management in Sepinggan airport,

Balikpapan begins in August 2006 in the form of strategic

business unit, separated from Hasanudin airport management

and was supervised by the general manager.

Besides SBU, the management of cargo terminal also in

revenue sharing practice with particular operator which applies

in Syamsuddin Noor airport – Banjarmasin and Sam Ratulangi

airport - Manado.

Angkasa Pura I also managed CIP Lounge in Juanda airport

in the form of operational method with joint venture using

revenue sharing.

Customers & MarketsAngkasa Pura I consumers consist of the domestic and

international airlines company, concession and domestic and

international passengers.

The ever growing airlines industry featuring domestic low cost carrier

(Lion Air, Wings Air) and international (Air Asia, Jet Star & Value Air)

gives the significant impact for the growth of air passengers and

finally makes the big contribution to Angkasa Pura I.

Concession is a joint cooperation that provides service and

goods required by the passengers within the terminal. Air

passengers gives the contribution to Angkasa Pura I. Directly,

in terms of PJP2U payment – indirectly through concession with

services required and goods purchased within the terminal.

BUSINESS DEVELOPMENT PROSPECTTo anticipate the air transport requirements and airport

management services, Angkasa Pura I has numerous business

development prospect as follow:

1. Considering to spin-off over SBU in cargo terminal

management and post in Hasanuddin airport (Makassar)

and Sepinggan airport (Balikpapan) and make them into

subsidiaries.

2. Strategic partner selection over cargo terminal and post

management in Ngurah Rai airport (Denpasar), Juanda

(Surabaya), Adisutjipto (Jogjakarta), Syamsuddin Noor

(Banjarmasin), Sam Ratulangi (Manado) with revenue sharing

method.

3. Considering a joint venture company between Angkasa

Pura I with PT. Pertamina in regards with aircraft fuel depot

within working premises of Angkasa Pura I airport and PT.

(Persero) Angkasa Pura I.

4. Select the bonafide concession in regards with the expansion

of new domestic terminal in Ngurah Rai (Denpasar),

Adisumarmo new airport (Solo), Central Lombok new

airport, Ahmad Yani new airport (Semarang) and Adisutjipto

(Jogjakarta).

5. Arrange and oversee Commercial Land Use Planning to utilize

the non productive land outside/inside the airport.

M A N A G E M E N T A N A L Y S I S A N D D I S C U S S I O N 47

Page 52: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

4. Pemilihan Konsesioner yang bonafid sehubungan dengan

pengembangan / pembangunan Terminal Baru Domestik

di Ngurah Rai Denpasar, Bandara Baru Adisumarmo Solo,

Bandara Baru Lombok Tengah, Bandara Baru Ahmad Yani

Semarang, dan Adisutjipto Jogjakarta.

5. Pengkajian dan penyusunan Commercial Land Use Planning

untuk pemanfaatan lahan non produktif di dalam / di luar

Bandara.

6. Penetapan ulang untuk Commercial Terminal Block Plan di

seluruh Bandara sesuai hasil survey pelanggan.

7. Pengkajian pembentukan SBU bisnis retail pada Bandara

Juanda Surabaya dan Bandara Ngurah Rai Denpasar

PEMASARANAngkasa Pura I telah meningkatkan pemasaran bandara

untuk mendapatkan tingkat kenyamanan yang tinggi atas

ketersediaan fasilitas, keselamatan, keamanan, kehandalan,

tingkat harga yang kompetitif dan kemitraan terhadap produk/

jasa eksisting maupun produk/ jasa baru melalui :

1. Pemasaran atas lahan-lahan non produktif untuk diusahakan

sebagai penunjang kegiatan kebandarudaraan seperti Day

Room Service, Hotel transit, Kondotel dan MICE, lapangan

Golf, area komersial (square).

2. Pemasaran kerjasama penggunaan Executive Lounge dengan

seluruh bank pemegang kartu kredit di Bandara Juanda

Surabaya dan Bandara Sam Ratulangi Manado.

3. Pemasaran reklame didalam dan luar terminal termasuk

Aviobridge di seluruh Bandara.

4. Pemasaran kerjasama pengelolaan parkir dengan sistem

komputer terpadu di seluruh Bandara.

5. Pemasaran pengusahaan Terminal Baru Bandara Hasanuddin

Makassar dan Terminal Baru Bandara Adisumarmo Solo

6. Mengukur tingkat kepuasan airline dan konsesioner atas

fasilitas dan kualitas pelayanan yang telah diberikan oleh

Angkasa Pura I menuju tingkat pelayanan dan fasilitas kelas

dunia.

7. Mengukur tingkat kepuasan penumpang pesawat udara

atas kualitas pelayanan dan kualitas mata dagangan yang

disediakan di seluruh Bandara.

8. Mengukur dan membandingkan tingkat kinerja Komersial

melalui Malcolm Baldrige Criteria

Program pemasaran tersebut diatas, diharapkan dapat

meningkatkan daya saing dan pendapatan Angkasa Pura I.

6. Rearrangement of Commercial Terminal Block Plan in the

entire airports according to consumers’ survey.

7. Considering the SBU especially retail business in Juanda

airport (Surabaya) and Ngurah Rai airport (Denpasar).

MARKETINGAngkasa Pura I have improved the marketing efforts in order

to gain the utmost service level of the facilities availability, safe

and secure practice, efficiency factors, competitive price index

and joint venture possibility towards existing new services/

product namely:

1. Marketing on non productive land to utilize as the supporting

airport services for Day Room Service, transit hotel, condotel,

MICE, golf course and Commercial Square.

2. Marketing on utilizing Executive Lounge to credit card issuers

in Juanda Airport - Surabaya and Sam Ratulangi Airport -

Manado.

3. Marketing on billboard display inside and outside terminal -

including the aviobridge in the entire airport.

4. Marketing on parking joint cooperation scheme with

integrated computer system in the entire airport.

5. Marketing on the management of new terminal in Hasanuddin

Airport - Makassar and Adisumarmo Airport - Solo.

6. Measure the satisfaction level from the airlines and concession

towards world-class service.

7. Measure the satisfaction level from passengers regarding the

airport services and goods availability in the airport.

8. Measure and compare the commercial performance via

Malcolm Baldridge Criteria.

The above mentioned efforts are expected to enhance the

competitiveness and revenue of Angkasa Pura I.

48 P E M B A H A S A N D A N A N A L I S I S M A N A J E M E N

1 Pemanfaatan Lahan Sunset Road / Ngurah Rai Sudah mendapat ijin Prinsip dari Meneg BUMN dan saat ini dalam Sunset Road Land utilizing Proses kajian High and Best Use oleh konsultan independen Granted the principal license from BUMN minister and currently in the high and best use process status from independent consultant.2 Pemanfaatan Lahan Ngurah Rai Sudah mendapat ijin Prinsip dari Meneg BUMN dan saat ini dalam Bekas Perumahan Dinas / Proses kajian High and Best Use oleh konsultan independen Ex Official Housing utilization Granted the principal license from BUMN minister and currently in the high and best use process status from independent consultant 3 Pemanfaatan Rawasari / Kantor Pusat Proses Pembangunan Fisik Rawasari utilization Headquarter Physical development.4 Pembangunan hotel Transit / Sepinggan Proses Pembangunan Fisik Transit Hotel Development Physical development.

No JENIS KERJASAMA LOKASI POSISI 31 DESEMBER 2007 TYPE LOCATION Remarks by 31 DECEMBER 2007

POSISI KERJASAMA / JOINT VENTURE POSITION

Page 53: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

INDEKS KINERJA KUNCI (IKK)Penilaian terhadap kinerja Manajemen dilakukan melalui

Indikator Kinerja Kunci (IKK) yang mendasarkan kepada

Balanced Scorecard, meliputi empat perspektif yaitu keuangan,

pelanggan, proses internal, serta tumbuh dan belajar,

sebagaimana tertuang dalam berita acara kesepakatan IKK

Kontrak Manajemen Angkasa Pura I, yang disepakati oleh

Pemegang Saham, Komisaris dan direksi PT Angkasa Pura I.

Sesuai dengan hasil assesment Badan Pengawasan Keuangan

dan Pembangunan (BPKP), skor IKK tahun 2007 adalah sebesar

96,55% dari target yang ditetapkan sebesar 100%.

Rincian terhadap penilaian tersebut sebagaimana tabel di

bawah ini :

KEY PERFORMANCE INDEX (IKK)The assessment of management performance is performed

through Key Performance Index (IKK) based on Balance

Scorecard that features 4 perspectives namely finance,

consumers, internal process and growth and learning as it

stated in IKK Management Contract of Angkasa Pura I, abided

by the stakeholders, the board of commissioners and directors

of PT. Angkasa Pura I.

In compliance with assessment result of BPK and PBKP, 2007

score of IKK was 96.55% from the desired target, 100 %.

Below is the explanation chart:

M A N A G E M E N T A N A L Y S I S A N D D I S C U S S I O N 49

A. FINANCIAL 30.00 29.23 1 Return On Investment (ROI) % 4.00 12.96 15.19 4 2 Profit before interests, Depreciation Rp. 5.00 614.47 712.75 5.00 and Amortiization (EBITDA) 3 Operasional Expenses Ratio towards thd % 4.00 82.18 76.84 4 Production Improvement & Operasional Income Business Development & SBU 44 Aeronautic Income Increase % % 4.00 8.23 15.44 4.00 5 % Non Aeronautic Income Increase % 4.00 15.82 28.04 4.00 6 Investment Scope Improvement on : a. Contract vs RKA (Rp) % 3.00 85.00 80.55 2.84 - Finance Performance b. Physical vs Kontrak (Rp) % 3.00 70.00 64.33 2.76 - Operational Performance c. Total Program % 3.00 90.00 78.97 2.63 - Administration Performance B CUSTOMER 7 Customer Satisfaction Index idx 20.00 3.70 3.23 17.46 C INTERNAL PROCESS 40.00 40 8 Level of Service Compliance Index Review SPO, New SPO design & a. Airlines Traffic Operationz (LLP) inter unit coordination - BOS (Breakdown of Separation) % 2.00 99.00 99.90 2.00 - BOC (Breakdown of Coordination) % 2.00 99.00 99.75 2.00 b. AIRPORT OPERATION : Expansion, Rejuvenating & - Response Time PKP PK (3 minute) % 2.00 100.00 100.00 2.00 Preserving of facilities - PJP2U % 2.00 90.00 95.98 2.00 - Counter % 2.00 91.67 93.86 2.00 - Aviobridge % 2.00 90.00 95.67 2.00 Facilty Readiness / Serviceability Rejuvenating, Preserving, - Navigation Devices % 2.00 95.00 100.00 2.00 Facility - Surveillance % 2.00 95.00 99.66 2.00 - Telecommunication Devices % 2.00 97.00 100.00 2.00 Plan Enterprise Resource - Landing % 2.00 93.00 93.50 2.00 Planning (ERP) - Runway Lighting % 2.00 95.00 99.62 2.00 - Apron Lighting % 2.00 95.00 97.21 2.00 Passenger Spending Rate (PSR) Rp/pax 6.00 25,500.00 45,097.00 6.00 Partnership Fund Distribution % 5.00 91.53 93.05 5.00 Debt Collectibility % 5.00 69.12 75.58 5.00 D GROW AND LEARN 10.00 10 Training & Development program % 4.00 92.00 100.00 4.00 Competence development Training hours/year Hrs/staff/year 4.00 16.00 39.43 4.00 of SDM ATC Score GCG Score 2.00 75.00 69.51 1.85 TOTAL SCORE 100.00 96.55

NO OBJECTIVE STRATEGY UNIT VALUETARGET

2007 Audited

SCORE CAPAIAN

(%)

METHOD

INDEKS KINERJA KUNCI (IKK) / KEY PERFORMANCE INDEX

Page 54: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

ACTIVE JOINT VENTURESesuai surat Menteri Negara BUMN nomor : S-305/MBU/2007

tanggal 21 Mei 2007 perihal Pengelolaan Depot Pengisian

Pesawat Udara di bandara-bandara Angkasa Pura I dan

Angkasa Pura II, bersama PT Pertamina telah melakukan

beberapa kali pertemuan guna mempersiapkan materi-materi

yang diperlukan dalam pengkajian pembentukan perusahaan

patungan (Joint Venture Company/JV Co) untuk pengelolaan

asset DPPU di bandara wilayah kerja Angkasa Pura I.

ACTIVE JOINT VENTUREIn accordance with The Ministry of State owned company

(BUMN) No. S-305/MBU/2007 dated May 21, 2007 regarding

the management of aircraft fuel depot within Angkasa Pura I &

Angkasa Pura II list of airports, altogether with PT. Pertamina has

conducted several meetings to prepare the required documents

for the probability of joint venture company to manage the

DPPU assets over the working premises of Angkasa Pura I.

50 P E M B A H A S A N D A N A N A L I S I S M A N A J E M E N

2. PROYEK BANDARA INTERNASIONAL LOMBOK

PHASE I, STAGE 1 (2006-2009) DI LOMBOK TENGAH

a. Sumber Dana : merupakan kerjasama antara PT. Angkasa

Pura I dengan Pemprov NTB dan Pemkab Lombok

Tengah.

b. PT. (Persero) Angkasa Pura I (Rp. 515 M) :

Pembangunan Fasilitas Seluruh Fasilitas Bandara (Sisi

Udara dan Sisi Darat), kecuali yang dibangun Pemprov

NTB dan Pemkab Lombok Tengah Pemprov NTB (Rp. 110

M) : Pembangunan Fasilitas Sisi Udara (Taxiway, Apron dan

Fasilitas Penunjang).

Pemkab Lombok Tengah (Rp. 40 M) : Pembangunan Fasilitas

Sisi Darat (Parkir Kendaraan , Jalan Lingkungan dan

Fasilitas Penunjangnya).

c. Pembangunan dimulai pada Des 2006, diawali dengan

Pekerjaan Land-Clearing.

d. Target Penyelesaian : 2009.

2. LOMBOK INTERNATIONAL AIRPORT PROJECT

Phase 1, Stage 1 (2006-2009) at Central Lombok

a. Fund source : joint venture between PT. Angkasa Pura I with

Pemprov NTB and Pemkab Central Lombok.

b. PT. (Persero) Angkasa Pura I (Rp. 515 billion):

- The development of entire airport facilities (air and land),

except the development site of Pemprov NTB & Pemkab

Central Lombok.

Pemprov NTB (Rp. 110 billion):

- The development of air side facilities (taxiway, apron and

supporting utilities)

Pemkab Central Lombok (Rp. 40 billion):

- The development of land side facilities (vehicle parking,

road and supporting utilities)

c. The groundwork starts on December 2006, begins with land

clearing works.

d. Project completion : 2009.

STRATEGIC DEVELOPMENT PROJECTS1. PROYEK PENGEMBANGAN BANDARA HASANUDDIN

a. Sumber Dana : PT. Angkasa Pura I dan Ditjen Hubud

b. PT. (Persero) Angkasa Pura I ( Rp. 591 M ) :

Pembangunan Fasilitas Sisi Udara ( Apron, Taxiway) dan

Fasilitas.

Sisi Darat (Terminal Penumpang ) berikut Fasilitas

Penunjangnya.

DitjenHubud : Pembangunan Fasilitas Sisi Udara (Runway)

c. Pembangunan dimulai pada Juni 2006 , diawali dengan

Pekerjaan Land -Clearing.

d. Target Penyelesaian : Akhir Agustus 2008.

STRATEGIC DEVELOPMENT PROJECTS1. EXPANSION OF HASANUDDIN AIRPORT DEVELOPMENT

a. Fund sources : PT. Angkasa Pura I & Ditjen Hubud

b. PT. (Persero) Angkasa Pura I (Rp. 591 billion):

- The development of facilities, namely apron, taxiway and

land utilities (passengers terminal) including its supporting

amenities.

Ditjen Hubud : the development of runway

b. The groundwork starts on June 2006, begins with land

clearing works.

c. Project completion : End of August 2008.

MASTERPLAN BANDAR UDARA INTERNASIONAL LOMBOK

Page 55: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

M A N A G E M E N T A N A L Y S I S A N D D I S C U S S I O N 51

Page 56: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

Good Corporate GovernanceT A T A K E L O L A P E R U S A H A A N

Page 57: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

PERNYATAAN TATA KELOLA PERUSAHAANKomisaris dan Direksi menyadari pentingnya penerapan Tata

Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/

GCG) guna menumbuhkan kepercayaan dari para pemangku

kepentingan (Stakeholders) serta pemegang saham. Diyakini

bahwa komitmen dalam penerapan Tata Kelola Perusahaan

merupakan faktor kunci untuk mencapai sasaran dan tujuan

perusahaan. Untuk itu, Komisaris dan Manajemen secara

berkesinambungan berupaya membangun nilai-nilai dan

budaya perusahaan berdasarkan prinsip-prinsip Tata Kelola

Perusahaan, dan setiap awal tahun serta pada setiap proses

pekerjaan strategis, Manajemen membuat Pakta-pakta

Integritas yang menyatakan telah menerapkan GCG dalam

proses bisnis Perusahaan.

Dalam rangka penegakan GCG, Dewan Komisaris dan Direksi

telah membuat pernyataan bahwa tidak memiliki saham pada

perusahaan-perusahaan yang mempunyai hubungan bisnis

dengan Angkasa Pura I.

Untuk menilai tingkat kepatuhan perusahaan terhadap GCG,

setiap tahun secara konsisten dilaksanakan assesment oleh

institusi independen. Hasil assesment yang dilakukan oleh BPKP

pada tahun 2006, perusahaan mendapat skor 62,36 dengan

predikat Cukup Baik dan tahun 2007 meningkat menjadi 69,51

dengan predikat Baik.

KOMISARISKomposisi Komisaris Perusahaan ditetapkan berdasarkan Surat

Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik

Indonesia Nomor KEP-106/MBU/2006 tanggal 11 September

2006, terdiri dari 5 orang anggota Komisaris. Komisaris

merupakan Organ Perusahaan yang bertugas melakukan

pengawasan terhadap kebijaksanaan pengurusan Perusahaan

yang dilakukan Direksi serta memberi nasihat kepada Direksi

dalam melaksanakan pengurusan Perusahaan.

Komisaris bekerja berdasarkan tata kerja yang telah disepakati

antara Komisaris dengan Direksi. Tata kerja (Board Manual)

tersebut merupakan kodiikasi peraturan perundang-undangan,

Anggaran Dasar serta Formalisasi Mekanisme Kerja yang

telah disepakati sesuai dengan prinsip-prinsip Tata Kelola

Perusahaan.

Komisaris bertanggungjawab memberikan masukan kepada

Direksi dalam penyusunan dan pencapaian visi, misi, rencana

jangka panjang serta rencana kerja dan anggaran Perusahaan.

Disamping itu Komisaris juga bertanggungjawab melaksanakan

fungsi pengawasan terhadap pengelolaan Perusahaan. Untuk

menjamin independensi Komisaris dalam melaksanakan

fungsinya dan memenuhi ketentuan komposisi minimal 20%,

Rapat Umum Pemegang Saham telah menetapkan satu orang

anggota Komisaris sebagai Komisaris Independen. Hal ini sesuai

dengan ketentuan Komite Nasional Kebijakan governance dan

Keputusan Menteri BUMN No. Kep-117/M-MBU/2002 tentang

Penerapan Praktek Good Corporate Governance pada BUMN.

CORPORATE GOVERNANCE STATEMENTThe board of commissioners and directors realize the

implementation of good corporate governance within the

organization to prosper and confide from the stakeholders

as well as the shareholders. The board also highlights the

importance of the execution to meet the company’s target

and objective. Hence, the board continually strives to set the

cultural and moral value of the organization based on good

corporate governance principal and consistently confirm to

annual assessment by independent institution to determine the

growth of corporate obedience.

In accordance with the implementation of GCG, the board of

commissioners and directors testify that they do not posses the

corporate shares related to Angkasa Pura I.

To justify the company towards GCG implementation, the

independent institution also consistently perform the annual

assessment. The result by BPKP in 2006 show that the company

score 62.36 and it considered satisfactory - during 2007 it

increases to 69.51 and marked into full satisfactory.

COMMISSIONERSThe composition of commissioners is based on the Minister of

State Owned Company (BUMN) decree No. KEP-106/MBU/2006

dated September 11, 2006 and consists of 5 members. The

commissioners are the entity of the company that function

is monitoring towards the company’s policy managed by the

directors and act as an advisor to the directors.

The commissioners’ task will entail the work agreement

between commissioners and the directors. The board manual

features the rules and regulations, budget foundation, work

mechanism which are agreed according to the company’s governing principle.

The commissioners is responsible to give the directors a

technical advisory regarding the outlook, initial plan, vision

and mission accomplishment, long term goals, working plan

and company’s budget. Moreover, the commissioners are in

charge to monitor the run of the company. To guarantee its

independency towards its function and oblige the minimal

composition of 20%, the annual shareholders general assembly

has decided one member as the independent commissioner.

This guideline is in accordance with National Committee of

Governance Policy and The Ministry of State Owned Company

decree No. Kp-117/M-MBU/2002 regarding the practice of

good corporate governance.

In managing the function, the commissioners share its

responsibility among the members in order one could focus to

administer and advise the particular division.

In accordance with the board of commissioners meeting on

November 13, 2007- they had separated its responsibility and

explained as follow:

53

Page 58: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

Komisaris dalam melaksanakan tugasnya, telah melakukan

pembagian tugas di antara anggotanya, sehingga masing-

masing anggota Komisaris dapat lebih fokus untuk melakukan

pengawasan dan pemberian nasihat pada bidang tertentu.

Pembagian tugas di antara anggota Komisaris yaitu sesuai hasil

rapat Dewan Komisaris pada tanggal 13 Nopember 2007, telah

dilakukan pembagian tugas masing-masing anggota Dewan

Komisaris sebagai berikut :

• Ir. Effendi Batubara, M.Si., Bertanggungjawab sebagai

koordinator terhadap seluruh kegiatan yang mencakup

aspek operasi, teknik, keuangan, SDM, organisasi, legalitas,

serta aspek hukum, lainnya.

• Drs. Arie Soelendro, Ak, MA., membidangi Pengembangan

Usaha dan Komersial & GCG, merangkap Ketua Komite

Kebijakan Resiko dan GCG. Bertanggungjawab terhadap

segala aspek yang berkaitan dengan sistem & prosedur

pengembangan usaha dan komersial, perencanaan strategis

perseroan, pemasaran dan kerjasama usaha serta pemantauan

maupun evaluasi atas penerapan GCG.

• D. Sonny Priyarsono, Ph.D., membidangi Program Kerja,

Keuangan & Akuntansi serta pengadaan barang dan

jasa, merangkap Ketua Komite Audit. Bertanggungjawab

terhadap segala aspek yang berkaitan dengan sistem dan

prosedur pembuatan rencana kerja dan anggaran termasuk

anggaran eksploitasi, investasi, pengadaan barang dan jasa,

pertanggung-jawaban serta pelaporan keuangan.

• Drs. Hakamuddin Djamal, M.Si., membidangi SDM, Hukum,

Organisasi, merangkap Ketua Komite Remunerasi dan

Nominasi. Bertanggungjawab terhadap segala aspek yang

berkaitan dengan sistem dan prosedur penyiapan SDM,

dari mulai sistem rekruitment, penegakan disiplin, sistem

penggajian dan pemberian insentif, diklat pegawai, organisasi

perusahaan dan aspek hukum dan legalitas lainnya.

• Suyitno Affandi, SE., M.Si., membidangi Operasi & Teknik

dan Teknologi Informasi. Bertanggungjawab terhadap

segala aspek teknis operasi termasuk master plan dan

sistem operasional kebandarudaraan, monitoring dan

evaluasi mutu pelayanan dan keselamatan penerbangan,

penerapan teknologi informasi dan penyiapan fasilitas sistem

pemeliharaan serta aspek teknik lainnya.

Komisaris mengadakan rapat secara berkala sekurang-

kurangnya sekali setiap bulan atau sewaktu-waktu bila

dipandang perlu oleh Komisaris Utama atau seorang atau

lebih anggota Komisaris serta permintaan tertulis Pemegang

Saham.

• Ir. Effendi Batubara, M.Si., act as the coordinator towards

all aspect namely operation, technical, finance, human

resources, organization, legal and law.

• Drs. Arie Soelendro, Ak,MA., covers the business development,

commercial and good corporate governance. He serves as

the committee head of risk policy and GCG, in charge with

procedure & system, business development, commercial,

strategic planning, marketing and join venture, monitor and

evaluation towards GCG implementation.

• D. Sonny Priyarsono, Ph.D., handles the work plan, finance

and accountant, the goods and service supply. He is also

the head of audit committee and supervise the system &

procedure, working plan and budgeting in exploitation,

investment, goods & service supply and also in charge for

financial reports.

• Drs. Hakamuddin Djamal, M.Si., deals with human resources,

law, organization and the head of remuneration committee

and nominee. He is liable for human resources system and

procedures to be precise from recruitment, discipline, payroll,

incentives, training & development, organization as well as

law and its legal matters.

• Suyitno Affandi, SE., M.Si., responsible for operation & technical and information technology. He is accountable for all technical operation including the master plan and airport operational system, quality service evaluation, secure & safety aviation, information technology implementation and also maintaining its technical aspect.

54 T A T A K E L O L A P E R U S A H A A N

Page 59: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

DIREKSIDireksi merupakan Organ Perusahaan yang bertanggung

jawab penuh atas pengurusan Perusahaan untuk kepentingan

dan tujuan Perusahaan, mewakili Perusahaan baik di dalam

maupun di luar pengadilan serta melakukan segala tindakan

dan perbuatan, baik mengenai pengurusan maupun pemilikan

kekayaan Perusahaan serta mengikat Perusahaan dengan pihak

lain. Direksi bertanggungjawab atas pengelolaan Perusahaan

melalui pengelolaan risiko, pelaksanaan tata kelola Perusahaan,

penerapan struktur pengendalian internal, pelaksanaan fungsi

internal audit dan pengambilan tindakan berdasarkan temuan-

temuan audit.

RAPAT KOMISARIS DAN DIREKSIKomposisi Direksi Perusahaan ditetapkan berdasarkan Surat

Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Republik Indonesia Nomor KEP-24/MBU/2004 tanggal 10 Maret

2004 yang terdiri dari 5 orang anggota Direksi. Direksi bekerja

berdasarkan tata kerja yang telah disepakati antara Direksi

dengan Komisaris, yang mengatur mekanisme hubungan kerja

di antara anggota Direksi maupun mekanisme kerja dengan

Komisaris.

Direksi mengadakan rapat secara berkala sekurang-kurangnya

sekali setiap bulan atau sewaktu-waktu bila dipandang perlu

oleh seorang atau lebih anggota Direksi, atau atas permintaan

tertulis dari seorang atau lebih anggota Komisaris serta

permintaan tertulis Pemegang Saham.

REMUNERASI KOMISARIS DAN DIREKSIBerdasarkan hasil evaluasi atas kinerja Komisaris dan Direksi atas

pengawasan dan pengelolaan Perusahaan pada tahun 2007,

Pemegang Saham menetapkan besaran remunerasi melalui

RUPS pertanggungjawaban laporan keuangan tahunan.

DIRECTORSThe directors are the entity of the company that function is

managing and directing, represent the company in and out

the court, act a responsible manner in dealing with other

parties. They are liable for administering the company with risk

management, good corporate implementation, internal control

structure, internal audit function and a decision maker based

on audit findings.

COMMISSIONERS & DIRECTORS REMUNERATIONBased on evaluation criteria of commissioners and directors’ performance towards managing the organization, the company

in 2007 along with the shareholders decided the remuneration

package through annual general shareholders meeting.

RESUME KEHADIRAN DALAM RAPAT DIREKSI TAHUN 2007

No Nama Jabatan Internal

1 Bambang Darwoto Direktur Utama 13 Kali Hadir

2 Laurensius Manurung Direktur Keuangan 13 Kali Hadir

3 Risman Nuryadin Direktur Opstek 13 Kali Hadir

4 Y.A.Y Supardji Direktur Kom & Pu 13 Kali Hadir

5 Ranendra Dangin Direktur Pers & Umum 12 Kali Hadir

Total Kegiatan Rapat 13 Kali

Pemberian remunerasi Komisaris dan Direksi ditetapkan melalui

keputusan RUPS tentang persetujuan laporan tahunan dan

pengesahan perhitungan tahunan tahun buku 2006.

Besarnya remunerasi Komisaris dan Direksi ditetapkan sebesar:

• Komisaris Utama : 40% dari Direktur Utama

• Komisaris : 36% dari Direktur Utama

• Direktur : 90% dari Direktur Utama

Selama tahun 2007 jumlah remunerasi yang diberikan kepada

Komisaris untuk gaji dan tunjangan lainnya adalah sebesar

Rp 926,2 juta meningkat dari remunerasi tahun 2006 sebesar

Rp 842,76 juta.

G O O D C O R P O R A T E G O V E R N A N C E 55

The remuneration package for directors and commissioners is

based on RUPS decree in regards to the agreement of annual

reports and verification of annual operation of 2006.

The commissioners and directors’ remuneration amount are

based on:

• President Commissioner : 40% from president director

• Commissioner : 36% from president director

• Director : 90% from president director

During 2007, the commissioners total remuneration including

income and additional revenue is Rp. 926,2 million or increase

from 2006 remuneration which was Rp. 842.76 million.

During 2007, the directors total remuneration including income

and additional revenue is Rp 3,60 billion or increase from 2006

remuneration which was Rp. 3,58 billion.

KNOWLEDGE DEVELOPMENT FOR THE COMMISSIONERSTo keep abreast with the current development, the commissioners

took part to the following courses during 2006.

1. On site visiting to the Angkasa Pura I list of airports.

2. Attend BUMN Executive Breakfast Meeting in Jakarta with

topics on National Finance Empowerment on Insurance

Savings & Retirement Fund.

3. Attend the 10th Intrernational Conference and Exhibition

for Passenger Terminal Management, Design, Security and

Technology, Paris.

BOARD OF DIRECTORS RESUME ATTENDANCE 2007

No Name Title Internal

1 Bambang Darwoto President Director 13 x present

2 Laurensius Manurung Finance Director 13 x present

3 Risman Nuryadin Opr and Tech. Director 13 x present

4 Y.A.Y Supardji Commerce & BD Dir 13 x present

5 Ranendra Dangin Personel & GA Dir 12 x present

Total Meeting Activities 13 times

Page 60: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

Selama tahun 2007 jumlah remunerasi yang diberikan kepada

Direksi untuk gaji dan tunjangan lainnya adalah sebesar

Rp 3,60 milyar meningkat dari remunerasi tahun 2006 sebesar

Rp 3,58 milyar .

PERKEMBANGAN INFORMASI BAGI KOMISARISDalam rangka mendapatkan informasi mengenai perkembangan

yang sedang berlangsung, Komisaris selama tahun 2006 telah

mengikuti berbagai program kegiatan sebagai berikut:

1. Melakukan kunjungan kerja ke bandara-bandara di

lingkungan Angkasa pura I.

2. Menghadiri BUMN Executive Breakfast Meeting ”Menuju

Ketahanan Keuangan Nasional melalui Pemberdayaan

Tabungan Asuransi & Dana Pensiun”, Jakarta.

3. Menghadiri The 10th International Conference and Exhibition

for Passenger Terminal Management, Design, Security and

Technology, Paris.

REMUNERASI DIREKSI / TAHUN

Jabatan Jumlah

Direktur Utama 760 juta

Direktur Komersial & Pengembangan Usaha 682 juta

Direktur Keuangan 718 juta

Direktur Operasi & Teknik 718 juta

Direktur Personalia & Umum 718 juta

REMUNERASI KOMISARIS / TAHUN

Jabatan Jumlah

Komisaris Utama 216,6 juta

Komisaris (4 orang) 709,6 juta

KNOWLEDGE DEVELOPMENT FOR THE DIRECTORSTo keep abreast with the current development, the directors

took part to the following courses during 2007.

1. Attend BUMN Executive Breakfast Meeting in Jakarta with

topics on 2007 Economic & Political Outlook.

2. Attend the national seminar in Jakarta with topics on

Excellence Performance for Indonesian Corporation towards

Global Competitive and IQA BUMN Awards 2007.

3. Attend Workshop of safety management system for

executives in Singapore.

4. Attend Inter-Active Workshop on AVSEC Quality Control.

5. Attend Training Effective Influencing & Persuasion Skills for

Managers.

THE AUDIT COMMITTEEThe Audit Committee assists the commissioners in the following

aspect:

a. Assess the implementation of audit report performed by

internal control unit or external auditor in order to avoid the

unqualified descriptions.

b. Recommend the system advancement including management

control and its implementation.

c. Ensure the satisfactory procedure review towards the

information released by the company, including its brochure,

regular financial reports, forecast and other financial

statement given to the shareholders.

d. Conduct other task given by the commissioners that covers

the aspect and commissioners liabilities in accordance with

the valid law.

The audit committee of Angkasa Pura I comprise one head

audit committee and 2 members that originated from external

professionals, namely from Bapenas and Ministry of Finance.

The appointed audit committee member from external sources

is to assess the objective decision as they do not directly relate

to the management in terms of ownership and business units.

For the implementation guidelines, the audit committee has

been completed with the treaty that confirms the aspect of

objective, task and responsibility within the committee.

During 2006, the audit committee has performed numerous

activities:

PERKEMBANGAN INFORMASI BAGI DIREKSIDalam rangka mendapatkan informasi mengenai perkembangan

dinamika bisnis dan prospek pengembangan usaha, Direksi

telah mengikuti berbagai program diantaranya :

1. Menghadiri BUMN Executive Breakfast Meeting 2007

Economic & Political Outlook”, Jakarta.

2. Mengikuti Seminar Nasional Membangun Kinerja

Excellence Korporasi Indonesia dalam Persaingan global &

Penganugrahan IQA for BUMN 2007, Jakarta.

3. Mengikuti Workshop of safety management system for

executive, Singapore.

4. Mengikuti Inter-Active Workshop On AVSEC Quality

Control.

5. Training Effective Influencing & Persuasion Skills for

Managers.

KOMITE AUDITKomite Audit bertugas membantu Komisaris dalam hal :

a. Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilakukan

oleh satuan pengawasan intern maupun auditor ekstern

sehingga dapat dicegah pelaksanaan dan pelaporan yang

tidak memenuhi syarat.

b. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan

sistem pengendalian manajemen perusahaan serta

pelaksanaannya.

56 T A T A K E L O L A P E R U S A H A A N

Remunerasi terdiri dari gaji + tunjangan

DIRECTORS REMUNERATION / YEAR

Title Total

President Director 760 million

Commerce & Business Development Director 682 million

Finance Director 718 million

Operational and Technical Director 718 million

Personel & General Affair Director 718 million

COMMISSIONERS REMUNERATION / YEAR

Title Total

President Commissioner 216,6 million

Commissioners (4 persons) 709,6 million

Remuneration from salarry and allowance

Page 61: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

c. Memastikan bahwa telah terdapat prosedur review

yang memuaskan terhadap informasi yang dikeluarkan

perusahaan, termasuk brosur, laporan keuangan berkala,

proyeksi/forecast dan lain-lain informasi keuangan yang

sampaikan kepada Pemegang Saham.

d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Komisaris

sepanjang masih dalam lingkup tugas dan kewajiban

Komisaris berdasarkan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Komite Audit Angkasa Pura I terdiri dari seorang Komisaris

yang merangkap sebagai ketua Komite Audit dan 2 orang

Komite Audit berasal dari tenaga profesional diluar perusahaan,

yang masing-masing dari unsur Bapenas dan Departemen

Keuangan.

Penunjukan anggata Komite Audit dari luar perusahaan

dimaksudkan agar dapat memberikan penilaian obyektif

karena tidak mempunyai kaitan dengan Manajemen baik

dalam hal kepemilikan maupun kaitan dengan kegiatan usaha

perusahaan.

Sebagai pedoman pelaksanaan, Komite Audit telah dilengkapi

dengan piagam Komite Audit yang mengikat semua pihak,

antara lain memuat tujuan, tugas, tanggungjawab dalam

kewenangan Komite Audit.

Pada tahun 2006 Komite Audit telah melaksanakan berbagai

kegiatan dalam menjalankan tugasnya, antara lain :

a. Komunikasi antara Komite Audit dengan SPI, telah dilakukan

melalui pembekalan dan pengarahan kepada seluruh auditor

internal yang akan melakukan tugas audit operasional di

bandara.

b. Turut mengevaluasi dan menilai hasil audit operasional SPI

dan melaporkan kepada Komisaris.

c. Berperan aktif dalam penunjukan eksternal auditor yang

melakukan audit umum laporan keuangan tahun buku

2006.

d. Melakukan review terhadap setiap pentahapan penyelesaian

laporan audit dan laporan keuangan tahun buku 2006 yang

dilaksanakan kantor akuntan public.

e. Memberikan penyuluhan kepada auditor internal SPI dalam

rangka pencegahan tindak pidana korupsi.

f. Memberikan bimbingan teknis atas pelaksanaan pengadaan

barang dan jasa di lingkungan Angkasa Pura I kepada panitia

pengadaan barang dan jasa.

SEKRETARIS PERUSAHAANSekretaris Perusahaan memainkan peranan penting dalam

membantu perusahaan memenuhi ketentuan Tata Kelola

Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dan

peraturan perundang-undangan, serta bertanggungjawab

membina hubungan yang baik dengan stakeholders, melalui

fungsinya :

• Hubungan Masyarakat (Humas) Secara umum, fungsi hubungan masyarakat adalah

memfasilitasi pertukaran informasi antara perusahaan dengan

pemangku kepentingan (Stakeholders), baik internal berupa

a. Communicate between audit committee and SPI including

brief the entire internal auditors that perform the operational

audit works within the airport.

b. Evaluate and assess the SPI operational audit and report to

the commissioners.

c. Actively involve with the appointment of external auditor that

submit the general audit works for 2006 financial reports.

d. Advise the SPI internal auditors to avoid the corruption.

e. Give the technical advisor towards the supply of goods and

services within Angkasa Pura I to the Committee of Goods

and Service.

CORPORATE SECRETARYCorporate Secretary lend the vital role assisting the company to

conduct the good corporate governance, rules and regulations

and responsible to foster a good relationship.

Corporate Secretary also in charge for internal and external

relation through the following functions:

• Public RelationsIn general, public relations act as the facilitator to information

exchange between the company and the stakeholders. This

include the internal news for instance the employees’ welfare

and daily information to support day-to-day operations or the

external scope to enhance the company’s image. This function is

made to realization with various activity and different medium, namely public expose, news release distribution, website promotion through www.angkasapura1.net and [email protected], the issuance of company’s publication titled ’Suara Angkasa’, print and electronic media relations and periodically reports announcement.

G O O D C O R P O R A T E G O V E R N A N C E 57

Page 62: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

informasi tentang kesejahteraan karyawan dan informasi yang

diperlukan untuk mendukung pekerjaan sehari-hari, maupun

eksternal untuk meningkatkan citra perusahaan. Fungsi tersebut

terlaksana melalui berbagai kegiatan dan instrumen, seperti

public expose, penyebaran berita pers, konferensi pers. Dalam

penyebarluasan informasi, juga memanfaatkan website dengan

alamat www.angkasapura1.net dan humas@angkasapura1.

net, penerbitan majalah perusahaan ”Suara Angkasa”, media

cetak dan elektronik, serta laporan secara periodik.

• Hubungan Antar Lembaga Fungsi Hubungan antar lembaga adalah membina hubungan

dan komunikasi yang baik dengan instansi pemerintah

terkait, legislatif, mitra kerja, mitra usaha, anak perusahaan

dan pembinaan hubungan industrial serta memfasilitasi

terselenggaranya Rapat Umum Pemegang Saham.

• Kesekretariatan Direksi Fungsi Kesekretariatan Direksi adalah penataan kesekretariatan

Direksi yang meliputi pengaturan kegiatan Direksi, penyiapan

rapat-rapat Direksi, meeting analysis, pendokumentasian hasil

rapat Direksi, Perumusan Kebijakan dan Pengendalian di bidang

Good Corporate Governance (GCG), Legal Audit, dan penyiapan

serta monitoring kontrak manajemen kantor cabang.

Disamping itu Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab

mengkoordinasikan terwujudnya sistem penilaian manajemen

perusahaan melalui Balance Scorecard dan Malcolm Baldridge Criteria for Performance Excellence (MBCfPE).

Direncanakan mulai tahun 2008 akan diselenggarakan

kompetisi diantara kantor-kantor cabang Angkasa Pura I untuk

memperebutkan Angkasa Pura I Award bagi bandara yang

memperoleh nilai tertinggi berdasarkan MBCfPE.

CODE OF CONDUCT (PEDOMAN PERILAKU)Pedoman perilaku Angkasa Pura I diterapkan kepada

Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan tanpa kecuali.

Pedoman ini berfungsi sebagai landasan perilaku bagi semua

karyawan untuk memastikan hubungan antara karyawan dan

Stakeholders serta pemangku kepentingan lainnya berjalan

berdasarkan standar etika yang tinggi dan bebas dari benturan

kepentingan. Komisaris, Direksi dan karyawan telah sepakat

untuk melaksanakan pedoman perilaku secara konsekuen

dalam menjalankan bisnis Angkasa Pura I. Dalam memahami

pedoman perilaku ini, Komisaris, Direksi dan karyawan telah

mengikuti seminar-seminar, lokakarya dan penyuluhan-

penyuluhan yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan

profesional dan internal Angkasa Pura I.

Dalam implementasinya Pedoman Perilaku dilaksanakan oleh

Komisaris, Direksi dan karyawan secara :

a. Profesionalisme yang artinya bekerja penuh secara integritas,

etika, tanggung jawab dan mengedepankan kerjasama

kelompok.

b. Berkualitas yang artinya mengutamakan mutu, ketepatan

waktu, efektiitas dan efisiensi dalam setiap aktivitas dan

pekerjaan yang dilakukan.

• Inter Institution RelationsInter Institutions relations is about to foster the good relation

and communication between the connected government

institutions, legislative bodies, join cooperation, join venture,

affiliates, industrial relation and be a facilitator in general

annual shareholders assembly.

• Directorate SecretaryThis duty is mainly focus on composing directorate works,

including arranging the directors activity, directors’ meeting

preparation, meeting analysis, documentation on directors’ meeting, policy making and gcg control, legal audit, preparation

and monitoring contract management in office’s branches.

CODE OF CONDUCTAngkasa Pura I code of conduct is applied to commissioners,

directors and all staff without exception. This will be a guideline

for all staff and ensuring the relationship between employees

and stakeholders are based on high ethics and free from

disrespect interest. The board of commissioners and directors

and all staff are abiding the code of conduct in all professional

business aspect of Angkasa Pura I. To fully understand the code

of conduct, the board of commissioners and directors as well as

the staff has attended the training and seminars conducted by

professional institution and internal sources.

Moreover, the Corporate Secretary also responsible to

coordinate the implementation of management assessment

through Balance Scorecard and Malcolm Baldridge Criteria for

Performance Excellence (MBCfPE).

Initiates in 2008, the company will conduct the competition

among Angkasa Pura I branch offices to garner the Angkasa

Pura I Award for the airport that obtained the highest level of

MBCfPE.

The code of conduct implementation is confirmed by the board

of commissioners and directors and all staff in the following

way:

a. Professional - means work in full integrity and ethics,

responsible and prioritize the team work.

b. Quality - means prioritize quality, punctuality, effective,

efficient in all activity and works.

c. Learning - means continually learn to enhance competence,

develop an innovation way to adapt in the ever changing

society.

d. Social responsibility – means prioritize the safety, security

and convenience to the consumers.

58 T A T A K E L O L A P E R U S A H A A N

Page 63: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

c. Pembelajaran yang artinya senantiasa belajar untuk

meningkatkan kompetensi, mengembangkan inovasi agar

selalu siap menyesuaikan diri terhadap semua perubahan

yang terjadi.

d. Tanggung jawab sosial yang artinya mengutamakan

keselamatan, keamanan dan kenyamanan bagi pengguna

jasa bandara.

SISTEM PENGENDALIAN INTERNALSeiring dengan diterapkannya Good Corporate Governanace

secara konsekuen oleh Manajemen PT. (Persero) Angkasa Pura

I, maka sistem pengendalian intern Angkasa Pura I dirancang

dengan pendekatan COSO (Committee of Sponsoring

Organization of the Treadway Commision), yang mengharuskan

suatu proses dilakukan oleh Manajemen dan karyawan

memberikan keyakinan yang memadai, berkaitan dengan

pencapaian tujuan pengendalian intern, sebagai berikut :

• Efektivitas dan efisiensi operasi Angkasa Pura I

• Keandalan pelaporan keuangan, dan

• Ketaatan terhadap undang-undang dan peraturan yang

berlaku.

Dalam implementasinya Manajemen Angkasa Pura I, berupaya

untuk mewujudkan sistem pengendalian intern berdasarkan

COSO yang bertumpu pada lima pilar utama, yaitu :

1. Lingkungan Pengendalian.Pada lingkungan pengendalian manajemen telah

mengarahkan pada arti pentingnya integritas dan nilai

etika, komitmen terhadap kompetensi, filosofi manajemen

dan gaya operasi, struktur organisasi, penetapan otoritas

dan tanggung jawab, kebijakan dan praktik sumber daya

manusia.

2. Penilaian RisikoDalam penilaian risiko, Manajemen telah berupaya untuk

senantiasa melakukan identifikasi dan mengukur serta

mengelola risiko pada setiap pengambilan keputusan

strategis Angkasa Pura I.

3. Aktivitas PengendalianUntuk menciptakan sistem pengendalian yang dapat

dipertanggungjawabkan manajemen telah memilih aktivitas

pengendalian, yaitu :

• Aplikasi umum berupa : kebijakan, prosedur, teknik dan

mekanisme

• Kategori umum berupa : review, pengamanan asset,

pengukuran kinerja dan pemisahan tugas & fungsi.

• Pengendalian umum untuk sistem informasi, berupaya

untuk melakukan perubahan aplikasi perangkat lunak dan

hardware serta meningkatkan kompetensi sumber daya

manusia agar tetap mengikuti teknologi informasi yang

selalu berkembang.

4. Informasi dan komunikasi Dalam mewujudkan Sistem Pengendalian Intern yang selalu

dapat dipertanggungjawabkan, dan menjamin keterbukaan,

manajemen telah berupaya untuk selalu memberikan

informasi dan komunikasi secara aktif baik untuk internal

maupun eksternal Angkasa Pura I.

INTERNAL CONTROL SYSTEMWith the implementation of good corporate governance by

the management of PT. (Persero) Angkasa Pura I, the system

of internal control is designed with the approach of COSO

(Committee of Sponsoring Organization of the Treadway

Commission) that compels a process to be executed by the

management and staff is given the full support and connect to

the accomplishment of the internal control:

- Effective and efficient in Angkasa Pura I operation

- Outstanding financial reports

- Abide with the governing law and regulations.

In the execution, the management of Angkasa Pura I strive

to recognize the COSO based internal control system which

highlights 5 major points:

1. Surrounding ControlThe management direct the importance of integrity and ethic

value, commit to competence, philosophy of management,

operational style, organization chart, authority selection,

responsible and policy towards human resources practices.

2. Risk AssessmentThe management endeavors to continuously identify and

measure the risk taken from strategic decision.

3. Activity ControlTo produce the responsible activity control, the management

has taken the following action:

- General application namely policy, procedure, technical and

mechanism.

- General category namely reviews, assets protection,

performance measurement and differentiation between task

& function.

- General control for information system, to adapt the

software and hardware and enhance the human resources

competence to keep abreast of the ever changing technology

advancement.

4. Information & CommunicationsTo carry out the responsible internal control system and

support the transparency, the management attempts to submit

the required information and communications internally and

externally.

G O O D C O R P O R A T E G O V E R N A N C E 59

Page 64: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

5. Monitoring.

Manajemen selalu berupaya untuk menindak lanjuti seluruh

temuan hasil audit yang dapat dipertanggungjawabkan,

baik audit yang dilaksanakan oleh internal maupun eksternal

secara tepat dan responsive. Hal tersebut dimaksudkan agar

seluruh tujuan Angkasa Pura I dapat tercapai dan selalu

berpegang pada peraturan dan perundang-undangan yang

berlaku.

Direksi telah berupaya untuk mengembangkan sistem

pengendalian internal. Sistem pengendalian internal yang

dikembangkan memberikan keyakinan memadai kepada Direksi

bahwa aktiva terjamin keamanannya dari kerugian sebagai

akibat pemakaian atau pengeluaran yang tidak diotorisasi dan

bahwa transaksi dilaksanakan dengan otorisasi manajemen dan

dicatat semestinya untuk memungkinkan penyusun Laporan

Keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum

di Indonesia.

Keyakinan Direksi bahwa sistem Pengendalian Internal yang

diterapkan cukup memadai dan telah diuji dari Auditor Eksternal

yang menyatakan bahwa laporan keuangan disajikan secara

wajar dalam semua hal yang material tanpa pengecualian.

AUDIT INTERNALUntuk mendukung implementasi penjabaran Good Corporate

Governance, khususnya Sistem Pengendalian Internal berbasis

COSO yang telah dicanangkan oleh manajemen PT. (Persero)

Angkasa Pura I, maka organ Audit Internal turut menyesuaikan

dengan mengubah paradigma, menjadi auditor yang berperan

sebagai konsultan dan katalis bagi manajemen PT. Angkasa

Pura I, agenda kegiatan penting yang telah dilakukan oleh

Satuan Pengawasan Internal dalam rangka mewujudkan tujuan

perusahaan, antara lain :

1. Secara berkala melakukan pertemuan dengan Komite Audit

untuk membahas perencanaan audit dan hasil audit serta

tindak lanjut temuan auditor internal maupun eksternal

pada 13(tiga belas) cabang bandara dan kantor pusat.

2. Bersama Komite Audit membuat Kerangka Acuan yang

berpegang pada prinsip independen dan transparan dalam

penunjukan Auditor Eksternal yang melaksanakan General

Audit laporan Keuangan tahun buku 2007, sehingga

terwujud penyajian Laporan Keuangan yang dapat

dipertanggungjawabkan kepada pemegang saham dan

publik.

3. Melakukan evaluasi atas penyelenggaraan pengadaan

barang dan jasa dilingkungan PT. (Persero) Angkasa Pura I

sehingga seluruh pengadaan yang dilaksanakan oleh Biro

Pengadaan di Kantor Pusat dan Tim Panitia Pengadaan di

Kantor Cabang dapat tercapai sesuai sasaran, yaitu tepat

mutu, tepat waktu, tepat jumlah dan taat peraturan.

4. Memberikan masukan terhadap penyempurnaan Pengadaan

Barang & Jasa yang berlaku pada PT. (Persero) Angkasa Pura

I, sehingga Sistem Pengendalian Intenal dalam pengadaan

barang dan jasa dapat diandalkan.

5. Bersama BPKP dan Sekretaris Perusahaan, turut menjembatani

penyempurnaan infrastruktur Good Corporate Governance,

yaitu : Bord manual, code of conduct serta pedoman

perilaku.

5. Monitoring

The management always strives to investigate the responsible

audit finding externally and internally in a responsive manner.

This will make the objective of Angkasa Pura I is accomplished

and attain to the governing law and regulations.

The directors put every effort to develop the internal control

system and bring the complete confidence that the assets

are fully guaranteed as this might come from unauthorized

transaction. Moreover, each deals and contract is recorded

to easily arrange the financial reports that in accordance with

Indonesian general accountant principal.

The directors confide that the implementation of internal

control system is in full satisfactory and testified from external

auditor which commented the financial reports is acceptable

without exception.

INTERNAL AUDITTo support the implementation of good corporate governance,

especially the COSO based internal control system that has

been fully compliance with the management of PT. (Persero)

Angkasa Pura I, the internal audit has been designated to shift

the paradigm and become the auditor that act as the consultant

to the management.

1. Conduct the meeting regularly with Audit Committee

to review the audit plan and investigate the internal and

external audit findings from 13 airport branches and one

headquarter office.

2. Altogether with Audit Committee to set the designated work

plan that adheres to the independent and transparent policy

and appoint the external auditor to perform the general

audit of 2007 financial reports which is responsible to the

stakeholders and public.

3. Evaluate the supply system of goods and services within PT.

(Persero) Angkasa Pura I and makes the headquarter office

also the branches meet the target, quality wise, punctual

and abide the law.

4. Give recommendation towards the implementation of supply

system of goods and services within PT. (Persero) Angkasa

Pura I and makes the internal control system reliable.

60 T A T A K E L O L A P E R U S A H A A N

Page 65: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

6. Melaksanakan penyusunan KPI Korporat tahun 2008

bekerjasama dengan BPKP yang digunakan sebagai

Kontrak Manajemen antara Pemegang Saham dan Direksi

PT. (Persero) Angkasa Pura I, dan bersama dengan Tim

Internal PT. (Persero) Angkasa Pura I telah melakukan

penjabaran KPI korporat menjadi Kontrak Manajemen

antara Direksi dan General Manager kantor cabang Bandara,

sekaligus melaksanakan penilaian terhadap capain Kontrak

Manajemen Bandara yang dilombakan setiap tahun pada

kesempatan pembahasan Realisasi RKAP Semester I.

7. Bekerjasama dengan BPKP turut memacu terselenggaranya

Cascading KPI berbasis Balance ScoreCard (BSC) pada

PT.(Persero) Angkasa Pura I sampai pada tingkat unit kerja,

dan kedepan akan ditingkatkan sampai pada sasaran

tingkat individu dan implementasi KPI untuk mendukung

peningkatan kinerja perusahaan.

8. Melakukan penyelesaian dan penuntasan hasil temuan BPK

RI dan Eksternal Auditor dengan melakukan monitoring dan

bimbingan penyelesaian hasil temuan kepada unit pelaksana

tugas (Auditee).

9. Berperan serta dalam pendampingan terhadap penyelesaian

General Audit laporan keuangan tahun buku 2007 yang

dilaksanakan oleh KAP. Grant Thronton & Hendrawinata.

10.Melaksanakan audit rutin yang direncanakan berdasarkan

PKPT (Program Kerja Pemeriksaan Tahunan) terhadap 13

(tiga belas) cabang bandara dan Kantor Pusat secara tepat

waktu.

11.Melakukan audit khusus atau non PKPT terhadap

pelaksanaan pengadaan kendaraan pengangkut Salvage,

kecurangan penyalahgunaan keuangan di SSC Warehousing

di Makasar, penyalahgunaan kewenangan penjualan kupon

PJP2U, dsb.

AUDITOR INDEPENDENTata Laksana Kerja Komisaris dan Direksi (Board Manual)

mengharuskan:

a. Direksi menyusun laporan keuangan tahunan selambat-

lambatnya 30 hari setelah akhir tahun buku untuk diaudit

oleh Auditor Independen.

b. Auditor Independen melakukan audit atas laporan tahunan.

c. Auditor Independen menyerahkan hasil audit atas laporan

keuangan tahunan kepada Komisaris dan Direksi selambat-

lambatnya pada akhir Mei.

d. Direksi menyerahkan hasil audit atas hasil laporan tahunan

kepada pemegang saham selambat-lambatnya akhir Mei.

Selanjutnya sesuai dengan Anggaran Dasar Angkasa Pura I

dan Board Manual Angkasa Pura I mengamanahkan bahwa

Komisaris wajib mengusulkan kepada RUPS untuk menunjuk

Auditor Independen yang memeriksa pembukuan Angkasa

Pura I.

Auditor Independen yang ditunjuk untuk melakukan General

Audit perhitungan tahunan Angkasa Pura I tahun buku 2007

adalah Kantor Akuntan Publik Grant Thornton Hendrawinata.

Penunjukan tersebut merupakan hasil seleksi yang dilakukan

oleh tim seleksi yang beranggotakan dari unsur Komite Audit,

Sekretaris Dewan Komisaris dan unsur Manajemen yan selanjutnya

calon pemenangnya diusulkan oleh Dewan Komisaris dan

Direksi kepada Pemegang Saham untuk ditetapkan sebagai

5. Altogether with BPKP and corporate secretary to facilitate

the infrastructure of good corporate governance featuring

the board manual, code of conduct and guidelines.

6. Compose 2008 KPI corporate with BPKP and applied as

the management contract between shareholders and the

directors. With the internal team, the explanation of KPI

corporate has been addressed to directors and general

managers across the airport branches and also judges the

airport management contract that goes to the appraisal.

7. Altogether with BPKP strive to implement KPI cascading based

on balance ScoreCard (BSC) to the working unit station and

next will be elevated to the targeted individuals and KPI

implementation to enhance company’s performance.

8. Accomplish and complete the findings from BPK RI and

external auditor with monitoring works and guidance

towards the findings to the task force units.

9. Actively involve as the cooperator towards the finalization

of 2007 financial reports general audit performed by KAP.

Grant Thornton & Hendrawinata.

10. Perform regular audit based on PKPT (annual check work

program) to 13 airport branches and one headquarter office

in punctual manner.

11. Perform special audit or non PKPT towards salvage vehicle

supply, monitor finance fraud in SSC warehousing - Makassar

and title responsibility swindle on PJP2U trading coupons.

INDEPENDENT AUDITORThe board manual guidelines for the commissioners and direc-

tors are as follow:

a. The directors should compose the annual reports at least 30

days before the closing operation year, to be audited by the

independent auditor.

b. The independent auditor performs the audit works for the

annual reports.

c. The independent auditors submit the result to the board of

commissioners and directors by end of May.

d. The board of directors submits the audited annual reports to

the shareholders by end of May.

In accordance with the company’s foundation regulation and

the board manual, the board of commissioners is obliged to

the general assembly for appointing the independent auditor

to review the Angkasa Pura I statement.

The appointed auditor to perform general audit for the 2007

annual reports was KAP Grant Thornton Hendrawinata. The ap-

pointed selection was carried out by the team comprising of

Audit committee member, board of commissioners secretary

and management board. Next, the contender are proposed to

the shareholders by the board of commissioners and directors

and acted as the independent auditor to perform the task of

general audit over the 2007 annual reports.

G O O D C O R P O R A T E G O V E R N A N C E 61

Page 66: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

Auditor Independen, yang melakukan audit umum (General

Audit) atas laporan keuangan tahun buku 2007.

Auditor Independen memberikan pernyataan pendapat

mengenai kewajaran, ketaatan azas dan kesesuaian Laporan

Keuangan Angkasa Pura I berdasarkan standar auditing dan

standar akuntansi keuangan Indonesia.

Menurut standar tersebut Kantor Akuntan Publik diharuskan

untuk merencanakan dan melaksanakan audit agar diperoleh

keyakinan yang memadai bahwa Laporan Keuangan bebas dari

salah saji yang material. Kantor Akuntan Publik bertanggung

jawab penuh atas pendapat yang diberikan terhadap laporan

keuangan yang diaudit.

Audit yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik mencakup

pemeriksaan atas dasar pengujian, bukti-bukti yang

mendukung, jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan

keuangan dan juga penilaian atas dasar prinsip akuntansi yang

dipergunakan serta estimasi yang signifikan yang dibuat oleh

Manajemen terhadap penyajian laporan keuangan secara

keseluruhan.

Laporan hasil audit tahun buku 2007 yang terdiri dari: laporan

keuangan tahunan, laporan hasil evaluasi kinerja, laporan

audit kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan

dan pengendalian internal serta laporan program kemitraan

dan bina lingkungan telah disampaikan kepada Pemegang

Saham pada 30 Maret 2007, yang berarti laporan audit dapat

diselesaikan 2 bulan sebelum batas akhir penyampaian kepada

pemegang saham.

JASA LAIN YANG DIBERIKAN AUDITOR INDEPENDENAngkasa Pura I menetapkan kebijakan untuk membatasi

Auditor Independen dalam memberikan jasa lain di luar jasa

audit. Kebijakan tersebut, dimaksudkan dalam rangka menjaga

independensi dari Auditor Independen.

The independent auditor suggests the appropriate working

standards in compliance with auditing and accountant principle

in Indonesia.

According to the standard, the public accountant must

plan and perform the audit works in order to have a proper

interpretation. The public accountant is fully responsible

towards the comments from the audited financial reports.

The public accountant works comprising of review and test,

check the supporting documents, assessment based on

accountant principle and significant estimation made by the

management towards the overall financial reports.

The 2007 audited financial statement features the annual

finance reports, performance evaluation, audit governance

towards the law and internal control as well as joint cooperation

report and environment concern. These are submitted to the

shareholders by March 30, 2007. That indicates the report is

completed 2 months ahead of its due date.

OTHER SERVICES RENDERED BY THE INDEPENDENT AUDITOR

Angkasa Pura I has the limitation policy for the independent

auditor to give the other services except audit works. This

principle is meant to keep the independent manners of the

auditors.

62 T A T A K E L O L A P E R U S A H A A N

Page 67: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

LAPORAN KOMITE AUDITKomite Audit PT Angkasa Pura I (Persero) dibentuk dengan

keputusan Dewan Komisaris nomor: KEP04/DKAP.I/2004

tanggal 24 Maret 2004 yang diperbaharui dengan keputusan

dewan Komisaris nomor KEP01/DK,AP.I/2007 tanggal 2 Maret

2007

Sesuai Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara

Nomor: PER-05/MBU/2006 tanggal 20 Desember 2006 tentang

Komite Audit bagi Badan Usaha Milik Negara, Maka selama

tahun 2007, Komite Audit PT Angkasa Pura I (Persero) telah

melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

• Melakukan evaluasi terhadap sistem pengendalian internal

perusahaan dengan mengidentifikasi kelemahan-kelemahan

yang ada. Demikian pula melakukan evaluasi terhadap

efektifitas pelaksanaan tugas auditor eksternal maupun

auditor internal.

• Melakukan penilaian terhadap pelaksanaan kegiatan serta

hasil audit yang dilaksanakan oleh Satuan Pengawas Intern

dan Auditor external. Terhadap hasil audit dari auditor internal

yaitu laporan audit atas laporan keuangan PT. Angkasa Pura

I (Persero) tahun buku 2006 telah dilakukan evaluasi dan

memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris.

• Melakukan evaluasi terhadap sistem pengendalian

manajemen, dan hasil rekomendasinya segera dilakukan

pada tahun 2008

• Melakukan identifikasi terhadap hal-hal yang memerlukan

perhatian dewan Komisaris terutama dibidang investasi

(terutama Bandara Hasanuddin Makassar dan Bandara

Selaparang - Lombok) dan penempatan dana internal.

• Mengikuti rapat-rapat yang diselenggarakan dalam rangka

pembahasan rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana

Kerja dan Anggaran Perusahaan tahun 2008, Laporan

Bulanan, Triwulanan, Semesteran dan Laporan Tahunan.

• Melakukan penelaahan atas pengaduan masyarakat yang

berkaitan dengan kegiatan PT. Angkasa Pura I (Persero).

• Melakukan pengkajian kecukupan fungsi internal auditor,

jumlah auditor, rencana kerja auditor terutama kompetensi

para auditor.

• Melakukan seleksi auditor eksternal bersama Satuan

Pengawas Intern yang meliputi penyusunan kerangka acuan,

aanwijzing dan atas hasil pelaksanaan lelang yang dilakukan

oleh Panitia Lelang mengusulkan kepada Dewan Komisaris,

Kantor Akuntan Publik yang akan melakukan audit Laporan

Keuangan PT. Angkasa Pura I (Persero) tahun buku 2007.

REPORT FROM AUDIT COMMITTEEAudit Committee of PT. Angkasa Pura I (Persero) was established

in accordance with The Board of Commissioners decree KEP 04/

DK.AP.I/2004 dated March 24, 2004 and renewed by the same

verdict KEP 01/DK.AP.I/2007 dated March 2, 2007.

In accordance with The Ministry of State Owned Company

policy PER - 05/MBU/2006 dated December 20, 2006 regarding

The Audit Committee for state-owned company, The Angkasa

Pura I (Persero) audit committee has performed the following

actions:

- To evaluate the internal control system with identifying the

weak point and assess the effective tasks of external and

internal auditor work.

- To appraise the audit works conducted by Internal & External

Monitoring Unit towards the external auditor works for

PT. Angkasa Pura I (Persero) 2006 financial reports and give

recommendations to board of commissioners.

- To evaluate the management control system and submit the

recommendations by the year 2008.

- To identify the board of commissioners several concerning

matters especially in the investment of Hasanuddin

(Makassar) and Selaparang (Lombok) Airport and internal

fund placement.

- To attend the meetings on the topic of long term company’s goal, working plan schedule, 2008 budget allocation,

monthly; quarter; semester and annual reports.

- To investigate the consumers’ queries regarding the

company’s operation.

- To monitor the internal auditor capability, quantity, work

plan and competency.

G O O D C O R P O R A T E G O V E R N A N C E 63

Page 68: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

• Melakukan kajian terhadap kecukupan pelaksanaan audit

eksternal dengan melakukan pembahasan - pembahasan

atas hasil audit yang telah dilakukan oleh KAP untuk Laporan

Keuangan PT. Angkasa Pura I (Persero) tahun buku 2007

yang opininya Wajar Tanpa Pengecualian.

• Mengikuti rapat - rapat baik internal Dewan Komisaris

maupun rapat antara Dewan Komisaris dengan Dewan

Direksi,

• Mengikuti kunjungan kerja Dewan Komisaris sesuai

kebutuhan.

Demikianlah Laporan atas jalannya kegiatan Komite Audit ini

dibuat dan disampaikan dan telah dilaksanakan berdasarkan

ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.

D. Sonny PriyarsonoKetua / Chairman

Ruminson PakpahanAnggota / Member Zuriaty Simbolon

Anggota / Member

• To select the external auditor with Internal Control Unit

featuring the blue print scheme, auction reports performed

by the committee and recommend the selected public

accountant firm to board of commissioners for auditing the

2007 financial reports of the company.

• To administer the competence of external audit works and

review the audited 2007 company’s financial reports which

resulted the good opinion.

• To attend the internal meeting between board of

commissioners and board of directors.

• To follow the board of commissioners working visit.

This report is completed by The Audit Committee based on the

governing rules and regulations.

64 T A T A K E L O L A P E R U S A H A A N

Komite AuditAudit Committee

Page 69: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

MANAJEMEN RISIKOAngkasa Pura I sebagai pengelola jasa navigasi penerbangan

dan kebandarudaraan, dalam menjalankan kegiatan usaha

dan operasional Angkasa Pura I sangat mungkin menghadapi

terjadinya berbagai risiko. Untuk itu, Manajemen berupaya

secara berkesinambungan mengelola risiko-risiko secara optimal

agar risiko-risiko tersebut dapat dihindari atau diminimalkan.

Pengelolaan jenis-jenis risiko yang telah dilakukan oleh

Manajemen Angkasa Pura I adalah sebagai berikut :

a. Risiko Operasional :a. Kemungkian terjadinya Kecelakaan Penerbangan baik di

udara maupun di darat dapat dihindari dengan meminimalkan

terjadinya Breakdown of Separation (BOS), Breakdown of

Coordination (BOC) dengan cara meningkatkan kehandalan

fasilitas navigasi dan komunikasi, fasilitas pendaratan dan

penunjang lainnya, meningkatkan keahlian dan kompetensi

SDM serta mematuhi ketentuan-ketentuan nasional dan

internasional. Selain itu melakukan koordinasi dengan

Pemerintah Daerah setempat serta sosialisasi terhadap

masyarakat yang berada di lingkungan kerja bandara

mengenai pentingnya ditaati ketentuan tentang Kawasan

Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP).

b. Kemungkinan terjadinya gangguan keamanan dan

kenyamanan di wilayah kerja yang menjadi tanggung

jawab Angkasa Pura I seperti: pembajakan, penyanderaan,

ancaman bom, pencurian, kebersihan, ketidakteraturan,

keterlambatan, kebakaran. Untuk itu Angkasa Pura I

berupaya meningkatkan keandalan dan ketersediaan fasilitas

dan SDM dengan sertifikasi bandara serta license dan rating

bagi personil operasional bandara.

b. Risiko KeuanganSumber risiko keuangan dapat berasal dari internal maupun

eksternal yaitu risiko pasar, likuiditas, pajak, portofolio, kredit

dan lain-lain. Setelah diidentifikasi lebih rinci maka sumber

risiko di Angkasa Pura I yaitu fluktuasi nilai tukar Dollar

Amerika terhadap Rupiah, inflasi, piutang usaha, utang usaha

untuk investasi, kelebihan/kekurangan pembayaran pajak

sebagai akibat perbedaan hasil perhitungan pemeriksaan fiskal

dengan hasil audit, pengelolaan SBU Warehousing, investasi

pada saham, investasi pada obligasi, investasi pada perbankan,

Mandatory Convertible Bond (MCB) PT. Garuda, penetapan

Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditentukan Statusnya

(BPYBDS) masing-masing mempunyai risiko dan dampak yang

berbeda-beda, maka perlu dikelola secara profesional sehingga

tidak mengakibatkan penurunan kinerja keuangan.

Dalam kaitan ini, Manajemen senantiasa memperhitungkan

secara cermat risiko dan mitigasi guna menghindari atau

meminimalkan timbulnya kerugian bagi Angkasa Pura I.

Upaya yang dilakukan adalah dengan menjaga secara ketat

pencapaian tingkat risiko keuangan tahunan Angkasa Pura I

melalui evaluasi laporan secara bulanan, sebagai early warning

system.

RISK MANAGEMENTAngkasa Pura I as the aviation and airport management services

has probably met numerous risks in day-to-day operational

aspect. Therefore, the organization strives to continuously

manage the risk in order to optimally avoid and minimize the

risk.

Followings are the implementation of the risk management

aspect:

a. Operational Riska. The probability of airplane crush in the land or air could be

avoided with minimizing the Breakdown of Separation (BOS)

and Breakdown of Coordination (BOC). The method is simply

to improve the navigation facilities and communications,

landing facility and other supporting devices, enhance the

technical know-how and competency in human resources

as well as abide the national and international law. The

alternative route is making the coordination with local

government and socializes the public within the working

airport district regarding the importance guidelines of KKOP

(The safety district of aviation operation).

b. The probability of security disturbances and inconvenience

within the working area of Angkasa Pura I namely skyjack,

hostage, bomb threat, thieves, sanitary, disorder, delayed,

and fire. Hence, Angkasa Pura I improves the competence

and availability of facilities and human resources with

airport certified also license and rating category for airport

operational personnel.

b. Financial RiskThe source of financial risk is commonly found from internal

and external namely market risk, liquidity, tax, portfolio,

credit and others. The main risk in this category is identified

as US exchange fluctuation towards Rupiah, inflation, business

liabilities, credit for investment, increase/decrease tax payment

occurred from different sum of fiscal review with audit works,

SBU Warehousing management, stock investment, bond

investment, bank investment, mandatory convertible bond

(MCB) of PT. Garuda, government assistance that has not been

confirmed in status (BPYBDS). Each and every item has different

risk and impact – it has to be managed professionally to avoid

the diminished financial performance.

Concerning these matters, the management always carefully

calculates the risk to minimize the loss for Angkasa Pura I. The

best effort is to remain alert and make the monthly financial

reports of Angkasa Pura I as the early warning system.

The management also maintains the proper category for

Angkasa Pura I - focusing on the achievement of performance

aspect as it based on The Ministry of state owned company

(BUMN) No. KEP-100/MBU/2002. Besides, Angkasa Pura I

intensifies the alternatives method to optimize the excessive

cash fund in order to yield an optimum result yet the risk can be

tolerated for the capital expenditure of the company.

G O O D C O R P O R A T E G O V E R N A N C E 65

Page 70: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

Manajemen menjaga agar Angkasa Pura I senantiasa berada

pada tingkat kesehatan dengan kategori “SEHAT“, dengan

memfokuskan kepada pencapaian aspek-aspek penilai kinerja,

sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Menteri Badan Usaha

Milik Negara (BUMN) melalui Kep.Meneg BUMN Nomor:KEP-

100/MBU/2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN.

Disamping itu, Angkasa Pura I secara intensif mencari alternatif-

alternatif pengoptimalisasian dana yang sifatnya excessive cash

(dana yang belum diperlukan untuk kebutuhan bisnis jangka

pendek) sehingga memberikan imbal hasil yang optimal dalam

risiko yang dapat ditolelir untuk dapat mendanai kebutuhan

investasi (capital expenditure) Angkasa Pura I.

c. Risiko Usaha dalam bidang produksi dan pendapatan:a. Aeronautika

Dengan adanya wacana pemisahan Air Traffic Services

(ATS) dari pengelolaan manajemen Angkasa Pura I sesuai

dengan RUU penerbangan yang sedang dibahas di DPR,

berpotensi menurunkan kinerja keuangan. Untuk tetap

dapat mempertahankan kinerja keuangan Angkasa Pura I,

Manajemen berupaya melakukan pengembangan usaha di

bidang jasa kebandarudaraan dan penunjangnya.

b. Non Aeronautika

Isu gangguan keamanan, wabah penyakit dan bencana

alam dapat menurunkan jumlah penumpang transportasi

udara, yang memberikan pengaruh terhadap produksi dan

pendapatan Angkasa Pura I. Upaya yang telah dilakukan

oleh Manajemen adalah meningkatkan kualitas sistem

pengamanan bandar udara, mengoptimalkan public relation

Angkasa Pura I, berkoordinasi dengan Pemda dan aparat

keamanan.

4. Risiko Hukum berupa kemungkinan adanya tuntutan hukum

dari pihak lain terhadap asset Angkasa Pura I maupun aktifitas

Angkasa Pura I dan masalah hubungan industrial yang dapat

mengganggu tujuan Angkasa Pura I, maka manajemen telah

melakukan upaya meminimalkan risiko-risiko tersebut dengan

memastikan semua aktifitas Angkasa Pura I telah didasarkan

pada ketentuan yang berlaku dan penandatangan Perjanjian

Kerja Bersama dengan Serikat Pekerja.

LINGKUNGAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJAAngkasa Pura I menyadari bahwa untuk memelihara keunggulan

operasional, Angkasa Pura I harus senatiasa meningkatkan

kualitas standar manajemen Lingkungan, Kesehatan dan

Keselamatan Kerja (LK3) di seluruh wilayah kerja. Manajemen

berkomitmen yang kuat untuk mempertahankan kualitas LK3

ini dimulai dari Direksi sampai kepada karyawan meliputi :

1. Pelestarian Lingkungan Sepanjang tahun 2007 Angkasa Pura I memastikan bahwa

seluruh kegiatan operasional bandara telah sesuai dengan

ketentuan dan peraturan yang berkaitan dengan pelestarian

lingkungan.

c. The venture risk in production and revenue:a. Aeronautica

The policy to separate Air Traffic System (ATS) from Angkasa

Pura I management according to aviation law is now being

discussed in the House of Representatives. This could affect

to diminish the financial performance of the company.

Thus, the management endeavors to develop its venture in

supporting airport business and services.

b. Non Aeronautica

The issue of security disturbance, disease and natural

disaster could lessen the number of passengers yet affect

the production and revenue of the company. Thus, the

management endeavors to improve the quality of the airport

security system, optimize the public relations of the company

and coordinate with security institutions and Pemda.

4. Law risk probably could come about on file a suit from

other parties against the company’s asset or its activity and

industrial relation that could alarm the company’s objective.

Thus, the management endeavors to minimize the risk and

ensure all engaging activities of the company are based on

the governing law and regulations and authorized by the

workers union.

ENVIRONMENT, SANITARY & WORK SAFETYAngkasa Pura I realize to maintain its core operation

competences - the company must put every effort to enhance

the quality of standard management in environment, sanitary

and work safety (LK3) within the entire working premises.

The management strongly commits to retain the LK3 quality

-starting from the board of directors to staff with the following

actions:

1. Preserve The Environment During 2007, Angkasa Pura I ensure that every operational

scope is in accordance with law and regulations which

preserving the environment.

66 T A T A K E L O L A P E R U S A H A A N

Page 71: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

Standarisasi pengelolaan lingkungan kebandarudaraan

diwujudkan dengan sertifikasi bandara yang salah satu syaratnya

adalah memiliki prosedur dan melaksanakan program sanitasi

dan hygiene bandara.

Kebijakan pengelolaan lingkungan merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari strategi jangka panjang Angkasa Pura I.

Pengawasan terhadap implementasi kebijakan pengelolaan

lingkungan dilaksanakan secara sistematis melalui program

pengawasan dan pengelolaan limbah bandara serta segenap

aspek dampak lingkungan sebagaimana tertuang dalam laporan

Rencana Kelola Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan

Lingkungan (RPL) bandara, termasuk mengkomunikasikan

secara aktif peraturan perundang-undangan yang berhubungan

dengan lingkungan dan keselamatan operasi bandara seperti:

a. Batas-batas kawasan kebisingan

b. Kawasan keselamatan operasi penerbangan

c. Daerah lingkungan kerja bandara

2. Kesehatan, Keselamatan Kerja (K3) Perlindungan maksimal keselamatan dan kesehatan kerja

karyawan diwujudkan dalam bentuk :

a. Komitmen untuk memelihara lingkungan kesehatan dan

keselamatan karyawan di lingkungan kerja Angkasa Pura I.

b. Keyakinan untuk dapat mencegah segala sesuatu yang

berpengaruh terhadap kesehatan seluruh karyawan di

lingkungan kerja Angkasa Pura I.

c. Ketaatan yang kuat terhadap berbagai peraturan mengenai

lingkungan dan penerapan praktek terbaik LK3 di seluruh

kegiatan operasional.

d. Menerapkan aturan keselamatan kerja yang berstandar

nasional (Departemen Tenaga Kerja RI) dan internasional

(ICAO).

The airport environment standard management is realized by

the procedures certification of airport sanitary and hygiene.

The policy of environment management becomes one of the

long term strategic scopes of the company. The administering

of the implementation is systematically monitored by the

airport waste water and impact program and it is also stated in

RKL (Environment Planning Management).

The RPL (Environment Monitoring Plan) features to actively

communicate the law and regulations concerning the

environment and airport safety namely:

• The border of noise premises

• Safety area of flight operation

• Airport working area

2. Hygiene & Working Safety (K3)The utmost protection of K3 program to employees is performed

through the following actions:

a. Commitment to maintain a hygiene and safety within the

working premises of Angkasa Pura I.

b. Confide to avoid the syndrome that might affect healthy

condition of the whole staff within the working premises of

Angkasa Pura I.

c. Fully abide towards the rules and regulations concerning

hygiene and environment scale and implement LK3 program

within the operational scope.

d. Implementation of national (Minister of Manpower) and

international (ICAO) safety guidelines.

G O O D C O R P O R A T E G O V E R N A N C E 67

Page 72: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

Organization Structure & Human ResourcesO R G A N I S A S I & S U M B E R D A Y A

Page 73: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

ORGANISASIOrganisasi dan Tata Kerja PT.(Persero) Angkasa Pura I ditetapkan berdasarkan Keputusan Direksi Nomor : KEP.56 /OM.00 /2004.

Orgainisasi dan Tata Kerja tersebut memperlihatkan adanya penajaman fungsi pada bidang Keuangan, Komersial, Operasi dan

Teknik serta bidang Umum dan SDM. Perhatian Manajemen pada bidang-bidang tersebut mencerminkan adanya peningkatan fokus

perhatian kepada komponen-komponen yang merupakan faktor penting dalam pencapaian tujuan Angkasa Pura I, sesuai dengan

Visi, Misi Angkasa Pura I.

Struktur Organisasi PT.(Persero) Angkasa Pura I seperti tertera di bawah ini:

ORGANIZATIONThe organization and working guidelines of PT. (Persero) Angkasa Pura I are based on The board of directors decree No. KEP.56/

OM.00/2004. The organization and working guidelines entail the focusing extent for particular scale, namely finance, commercial,

operation and technical, general and human resources. These concerning matters are the vital components and very important to

achieve the company’s objective - as in accordance with the vision and mission.

The organization structure of PT. (Persero) Angkasa Pura I is as follow:

Pengawas Intern Area ISiti Chadijah O

Pengawas Intern Area IIEko Permadi Boedi.S

Pengawas Intern Area IIIRidwan Moeis

Pengawas Intern Area IVDwi Tedjowati

SPI

Asisten Karo BidangPeraturan Perusahaan

Mariyanto

Asisten Karo BidangPerjanjian & Bantuan Hukum

Joko Subagyo

Kepala BiroHukum

DIREKTUR UTAMA

Bambang Darwoto

DIREKTUR KEUANGAN

LaurensiusManurung

DIREKTUR KOMERSIAL &

PENGEMBANGANUSAHA

Y.A.Y. Supardji

DIREKTUR OPERASI &

TEKNIK

Risman Nuryadin

DIREKTUR PERSONALIA &

UMUM

Renendra Dangin

SekretarisPerusahaan

Kuntadi Budianto

Kepala BiroPerencanaan & SIM

Bambang Rachmanto

Asisten Sek.Per. Bidang Hubunganantara

Lembaga & HumasAkhmad Munir

Asisten Sek.Per. Bidang SekretariatDireksi

LG. N. Ardita

Asisten Karo BidangPerencanaan

Yudhaprana S.

Asisten Karo BidangSistem Informasi Manajemen

Singgih Prapto.

Asisten Karo BidangRiset, Data & Laporan

Ramdan Pradarma

Deputi DirekturAkuntansi

MidukSitumorang

Deputi DirekturPerbendaharaan

BerlinPangaribuan

Deputi DirekturAnggaran &

PKBL

M. SyarifLuturlean

Asisten DD BidangAkuntansiKeuangan

Daniel Martin

Asisten DD BidangAdministrasi

Keuangan

Wirawan Buana

Asisten DD BidangAnggaran

Sulistyowati Dewi

Asisten DD BidangAkuntansi

Manajemen

Suwardi B.H

Asisten DD BidangAdministrasiPerpajakan

Ukemri

Asisten DD BidangPenyaluran Dana

PKBL

Rusli Amrin

Asisten DD BidangAkuntansi

Persediaan &Aktiva Tetap

Junaedi

Asisten DD BidangPengelolaan

Dana

Israwadi

Asisten DD BidangPengendalian

PKBL

Suradi

Asisten DD BidangPerumusanTarif Aero,

Non Aero &Kerjasama Aero

Moch. Asrori

Asisten DD BidangKerjasama Non Aero Wilayah I

Novrihandri

Asisten DD BidangKerjasama Non Aero Wilayah II

Nur Sapto Winoto

Asisten DD BidangPengembangan,

Pembinaan &Pemasaran

Bisnis Aviasi &Traffic

Penerbangan

Ida Bagus AgungMandala

Asisten DD BidangPerencanaan &

PembinaanPendapatan Aero &

Non AeroWilayah I

Huybert Olaf DeBont

Asisten DD BidangPerencanaan &

PembinaanPendapatan Aero &

Non AeroWilayah II

Hari Hartoyo

Deputi DirekturBisnis Aviasi &

Tarif

Mardani

Deputi DirekturKomersial &

PengembanganUsaha Wilayah I

Ismaryono

Deputi DirekturKomersial &

PengembanganUsaha Wilayah II

Deputi DirekturOperasional Lalu Lin-

tas Penerbangan

Harjoso TjaturPrijanto

Deputi DirekturOperasi

Bandar Udara

M. Ali Muhadi

Deputi DirekturTeknik

Perencanaan &Spesifikasi Teknis

Sri Unon Setyasih

Deputi DirekturTeknik

Pengawasan &Jaminan Kualitas

SlametSuwartono

Asisten DD BidangOperasi Pelayanan

Lalu LintasPenerbangan

MaskonHumawan B.

Asisten DD BidangOperasi Pelayanan

Bandar Udara

Syahroni Effendi

Asisten DD BidangPerencanaan &

Spesifikasi TeknisUmum

Agus Hidayat

Asisten DD BidangPengawasan &

Jaminan KualitasTeknik Umum

Erni Mardianti

Asisten DD BidangBantuan Operasi

Penerbangan

Mudjiono

Asisten DD BidangKeselamatan &

KeamananBandar Udara

Sujitno

Asisten DD BidangPerencanaan &

Specifikasi TeknikFasilitas Kespen

I Gusti LN. GDGunawan

Asisten DD BidangPengawasan &

Jaminan KualitasTeknik Elektronika

Jayanus

Asisten DD BidangJaminan Kualitas &Pelayanan Operasi

Lalu LintasPenerbangan &Bantuan Operasi

Penerbangan

Wahyudi Tugiyono

Asisten DD BidangJaminan Kualitas

Pelayanan OperasiBandar Udara &Keselamatan &

KeamananBandar Udara

Djoko Supriadi

Asisten DD BidangPerencanaan &

Specifikasi TeknikFas.Bandar Udara

& A2BNurdin

Asisten DD BidangPengawasan &

Jaminan KualitasTeknik Listrik &

PeralatanAchmad Hilmi

Asisten DD BidangPerencanaan &

Specifikasi TeknikFas.Elektrikal,

Mekanikal & Air

Wendo Asrul R

UNIT BISNIS STRATEGIKCABANG BANDAR UDARA

Deputi DirekturAdministrasiPersonalia

Herry A.YSikado

Deputi DirekturPerencanaan

SDM &Organisasi

M. Rofiq

Deputi DirekturUmum

Heny Dewanto

Asisten DD BidangAdministrasiPersonalia

Farid IndraNugraha

Asisten DD BidangPerencanaan &Pengembangan

SDM

Alex Pudjianto

Asisten DD BidangTata UsahaPerkantoran

Safrizal

Asisten DD BidangKesejahteraan

Personil

Tundjung Palupi K

Asisten DD BidangPendidikan &

PelatihanPegawai

Kintoron

Asisten DD BidangPelayanan Umum

Tris Gunarso

Asisten DD BidangAdministrasi

Penilaian KaryaPegawai

Risman Torry

Asisten DD BidangOrganisasi &

Tata Kerja

Cecep MargaSonjaya

Asisten DD BidangPenyiapan AssetBersifat Umum

Yaka Sulistya W.

STRUKTUR ORGANISASI PT ANGKASA PURA I

ORGANIZATION STRUCTURE

O R G A N I S A S I & S U M B E R D A Y A 69 O R G A N I Z A T I O N & H U M A N R E S O U R C E S 70

Page 74: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

SUMBER DAYA MANUSIASumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan kompeten

merupakan faktor pengungkit ( leverage ) untuk keunggulan

bersaing Angkasa Pura I, sehingga pengembangan Kompetensi

Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor kunci

keberhasilan untuk pencapaian Visi dan Misi Angkasa Pura I.

Sejalan dengan Visi, Misi dan Strategi Angkasa Pura I untuk

menjadi perusahaan kelas dunia di bidang jasa kebandarudaraan,

diterapkan upaya yang lebih fokus dalam pengembangan SDM

secara konsiten dan terus menerus.

Angkasa Pura I telah mengawali proses transformasi jangka

panjang dalam rangka mencapai kelas dunia. Program

pengembangan SDM selama tahun 2007 mengarah pada

konsep pengembangan sistem Manajemen Sumber Daya

Manusia Berbasis Kompetensi atau Competency Based Human Resources Management (CBHRM). Dalam sistem ini kompetensi

pegawai merupakan faktor utama untuk diintegrasikan kedalam

seluruh Sistem Sumber Daya Manusia, sehingga kompetensi

yang dimiliki pegawai merupakan faktor kunci keberhasilan

dan keunggulan bersaing Angkasa Pura I.

Dalam rangka penerapan CBHRM, telah dipersiapkan pula

sistem untuk mendukung implementasi CBHRM yang mencakup

sistem rekrutmen dan seleksi, sistem perencanaan, sistem

pelatihan dan pengembangan, sistem manajemen kinerja,

sistem remunerasi dan integrasi sistem secara keseluruhan

kepada sistem Enterprise Resources Planning (ERP) yang akan

dilakukan secara bertahap.

Pengembangan SDM dilakukan antara lain dengan

meningkatkan jenjang pendidikan Angkasa Pura I, dan untuk

merealisasikan hal tersebut maka dibuatlah kebijakan Angkasa

Pura I Management Development Program (AMDP) yang

bertujuan untuk program kaderisasi dengan memberikan

kesempatan kepada pegawai untuk melanjutkan pendidikan

S2 baik didalam dan di luar negeri. AMDP merupakan program

jangka panjang Angkasa Pura I untuk menciptakan sumber

daya manusia yang unggul, handal dan profesional. Angkasa

Pura I juga memberikan kesempatan kepada pegawai yang

melanjutkan pendidikan atas inisiatif sendiri sesuai dengan

kebutuhan Angkasa Pura I untuk diakui sesuai dengan tingkat

pendidikan terakhir melalui proses penyesuaian ijazah dengan

seleksi sesuai formasi.

Dibawah ini adalah komposisi SDM Angkasa Pura I sesuai

pendidikan tahun 2006 dan tahun 2007.

2147

1036

720

54

3957

2069

1045743

59

3916

KOMPOSISI SDM PT.(PERSERO)ANGKASA PURA IBERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN TAHUN 2006 & 2007

4.500

4.000

3.500

3.000

2.500

2.000

1.500

1.500

500

0

2006 2007SD - SLTA

D1 - D3

HUMAN RESOURCES The excellent and competence human resource becomes the

leverage factor for the company to compete. The development

of human resource is one of the key factors to accomplish the

vision and mission. In accordance with its strategic decision,

Angkasa Pura I focusing the continual and consistent expansion

of human resources to become the world class airport services

and management.

PT. (Persero) Angkasa Pura I initiates the long term

transformation to achieve the world class standard. During

2007, the human resources development is mainly focused on

CBHRM (Competency Based Human Resources Management).

The system highlights the competence of the employee thus this

beneficial factor becomes the successful element to compete.

To integrated implementation of CBHRM, the supporting

system is acknowledged - to be precise, the recruitment and

selection, planning system, training and development system,

management performance system, remuneration system,

integrated system which will be comprised into Enterprise

Resources Planning (ERP) and will be applied gradually.

The human resources development is carried out with enhancing

the education criteria for Angkasa Pura I and the company

creates AMDP (Angkasa Pura I Management Development

Program). This program entitles the staff to pursue the post

degree both within the country and overseas. AMDP is one of

the long term programs to produce the excellent, competent

and professional human resources.

Angkasa Pura I also enable the staff to pursue the higher

education based on his own initiatives and in accordance with

the company’s requirement to acknowledge his current degree

through selection and formation process.

Human Resources Composition of PT. (Persero) Angkasa Pura I

according to education level (2006 - 2007)

The chart shows that the staff with elementary to high school degree in 2007 decrease to 3.6% compared to 2006. The diploma level increase 1%. The degree and post degree rises to 3.2% and 9.2%.

In accordance with the company’s long term goal, the management commits to prepare and develop the human resources as indicates the above chart.

The long term goal is the implementation of high working standard and moral ethic as well as outstanding working performance. The development of moral ethic is socialized by the company’s cultural value. This will also become the guidelines attitude for all Angkasa Pura I employees in day-to-day activities.

Besides developing the formal education, the company put some concern on training courses according to technical expertise especially to the flight technician that must comply with certification, license and rating. The company also emphasizes other training and development for staff including managerial and technical courses, seminars and workshops. The output from the training is really beneficial to the staff as it boost the productivity and welfare.

Following are the type of training & development from human resources department:

71 O R G A N I S A S I & S U M B E R D A Y A 72 O R G A N I Z A T I O N & H U M A N R E S O U R C E S

Pada tabel diatas jumlah pegawai dengan jenjang pendidikan

SD - SLTA pada tahun 2007 mengalami penurunan sebesar

3,6% dibanding dengan tahun 2006, dan jenjang pendidikan

Diploma I - III terdapat kenaikan sebesar 1%, serta peningkatan

pada jenjang pendidikan Sarjana ( S1 ) dan Pasca Sarjana (S2),

yang masing-masing meningkat sebesar 3,2% dan 9,2%.Hal

ini membuktikan komitmen manajemen dalam mempersiapkan

dan mengembangkan sumber daya manusia untuk jangka

panjang Angkasa Pura I.

Tujuan jangka panjang yang ingin dicapai antara lain

adalah penerapan standar kerja dan etika yang tinggi serta

meningkatnya kinerja Angkasa Pura I. Pengembangan etika

dengan cara mensosialisasikan wawasan budaya Angkasa

Pura I yang diharapkan menjadi panduan dan tingkah laku bagi

seluruh pegawai PT.(Persero) Angkasa Pura I dalam berpikir,

berkata dan bertindak dalam kegiatan sehari-hari.

Disamping pendidikan formal yang dikembangkan, dilakukan

juga pelatihan kepada pegawai sesuai dengan tuntutan untuk

memiliki keterampilan khusus, terutama untuk tenaga teknisi

penerbangan yang harus dibuktikan dan dilengkapi dengan

sertifikasi atau licensi dan rating. Pelatihan dan pengembangan

pegawai diberikan juga pelatihan yang meliputi : Pelatihan

Manajerial, Teknis, Seminar dan Workshop.

Dari pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia

yang dilaksanakan didapatkan hasil yang positif terhadap

produktivitas dan juga kesejahteraan pegawai.

Dibawah ini merupakan jenis pelatihan dan pengembangan

SDM antara lain :

S 1

S 2

TOTAL

PERSONALIA DAN UMUM 38 423 0 461 38 398 0 436 PERSONNEL AND GENERAL AFFAIRS OPERASI DAN TEKNIK 222 49 2.609 2.880 249 117 2.501 2.867 OPERATION AND TECHNICAL KOMERSIAL DAN PENGEMBANGAN 42 222 0 264 40 215 0 255 USAHA COMMERCE AND BUSINESS DEVELOPMENT KEUANGAN 54 240 0 294 63 235 0 298 FINANCE BIRO RENSIM 4 14 0 18 4 15 0 19 MANAGEMENT PLANNING AND INFORMATION BIRO HUKUM 3 8 0 11 2 8 0 10 LEGAL AFFAIRS BUREAU BIRO PENGADAAN 1 0 0 1 3 0 0 3 LEVYING BURAEU SEKRETARIS PERUSAHAAN 3 11 0 14 3 11 0 14 CORPORATE SECRETARY SATUAN PENGAWAS INTERN 3 11 0 14 4 10 0 14 INTERNAL SUPERVISORY TASK FORCE

TOTAL 370 978 2.609 3.957 406 1.009 2.501 3.916

KOMPOSISI PEGAWAI PT.(PERSERO) ANGKASA PURA I PER DIREKTORAT TAHUN 2006 DAN 2007 / COMPOSITION OF EMPLOYEES BY DIRECTORATE IN 2006 AND 2007

DIREKTORAT / DIREKTORATE 2006 2007TAHUN / YEAR

MANAGERIAL STAFF OPERASIONAL TOTAL MANAGERIAL STAFF OPERASIONAL TOTAL

2006 2.147 1.036 720 54 3.957

2007 2.069 1.045 743 59 3.916

SD-SLTA D.I - D.III S.1 S.2 TOTALELEMENTARY DIPLOMA DEGREE POSTTO HI SCHOOL I - III DEGREE POSTDEGREEEE

PENDIDIKAN / EDUCATION

TAHUNYEAR

Page 75: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

O R G A N I S A S I & S U M B E R D A Y A 73

JENIS DIKLAT NAMA DIKLAT KETERANGAN

Diklat Orientasi Type B dan C Persyaratan dalam pengangkatan Pegawai Angkasa Pura I

Diklat Sertifikasi Sdm Senior AVSEC Sertifikasi yang ditentukan oleh ICAO/Regulator untuk Petugas AVSEC ATC/APP Radar Sertifikasi yang ditentukan oleh ICAO/Regulator untuk ATC Pemand Wilayah APP Mapping New English Sertifikasi yang ditentukan oleh ICAO/Regulator untuk ATC Proficiency ATC AMC & Garbarata Sertifikasi yang ditentukan oleh ICAO/Regulator untuk Petugas AMC PKP-PK Tingkat Yunior Sertifikasi yang ditentukan oleh ICAO/Regulator untuk Calon Pegawai PKP-PK Senior AVSEC

Diklat Teknis Pemeriksa dan Penyidik Peningkatan keahlian, pengetahuan dan sikap-sikap bagi petugas AVSECBidang Petugas AVSEC AMDAL Tingkat Teknis Peningkatan keahlian, pengetahuan dan sikap-sikap yang berwawasan lingkungan Kesehatan & Keselamatan Peningkatan keahlian, pengetahuan dan sikap-sikap di dalm bekerja Kerja (K3) Komersial Tingkat Lanjut Peningkatan keahlian dan pengetahuan bagi pegawai komersial Pemeriksa & Penyidik Peningkatan keahlian, pengetahuan dan sikap-sikap dalam penyidikan

Seminar/ Nilai-Nilai Kerja Membangun Membangun nilai-nilai kerja pegawai yang dapat membangun budaya Lokakarya Budaya Angkasa Pura I Membangun Sinergi Organisasi Membangun nilai-nilai kerja pegawai dalam pelaksanan kerjasama tim Outbond Management Training Membangun nilai-nilai kerjasama tim Supervisor Yang Efektif Membangun nilai-nilai kerja pegawai setingkat Supervisor Professional Service Aviation Peningkatan keahlian, pengetahuan dan sikap-sikap bagi petugas Security Program Kesigapan AVSEC Peningkatan keahlian dan kesigapan petugas AVSEC Hukum Bisnis Peningkatan keahlian dan pengetahuan bagi pegawai bidang hukum Etos Kerja Di Dalam Organisasi Peningkatan keahlian dan pengetahuan etos dalam bekerja Building Winning Team & Membangun motivasi di dalam kerjasama tim Achievement Motivation Pengembangan Diri Peningkatan keahlian, pengetahuan dan sikap-sikap di dalam pengembangan diri Customer Service Peningkatan keahlian, pengetahuan dan sikap-sikap sebagai Customer Service Pengembangan Ketrampilan Peningkatan keahlian dan pengetahuan dalam berkomunikasi di dalam organisasi Komunikasi Di Dalam Organisasi

Type Title Remarks

Orientation Type B & C Prerequisite for staff appointment

DIKLAT HRD Certification Senior AVSEC Certification required by ICAO/Regulator for AVSEC staff ATC/APP Radar Certification required by ICAO/Regulator for ATC / APP staff Mapping New English Proficiency ATC Certification required for ICAO/Regulator to ATC AMC & Garbarata Certification required by ICAO/Regulator for AMC staff PKP-PK Junior Certification required by ICAO/Regulator for PKP-PK trainee Senior AVSEC

Technical Course Monitor & Investigate AVSEC staff Skill, knowledge & attitude improvement for AVSEC staffSubject AMDAL (Environment Impact) Technical Skill, knowledge & attitude concerning environmental matters Hygiene & Working Safety (K3) Skill, knowledge & attitude concerning working attitude Advance Commercial Skill, knowledge & attitude improvement for commercial staff Monitor & Investigation Skill, knowledge & attitude in investigation matters

Seminar/ Moral Value in Working Environment Develop the moral value of the company with all staff in working Workshop environment Synergy in Organization Develop the moral value of the staff on team building Outbond Management Training Team building development Effective Supervisor Develop moral value to supervisor level Professional Service Aviation Security Program Skill, knowledge & attitude improvement for AVSEC staff AVSEC Efficiency Skill improvement & efficiency for AVSEC staff Business Law Skill & knowledge improvement for law department staff Working Ethics in Organization Skill improvement & moral ethics within working environment Building Winning Team & Achievement Develop motivation in team building Motivation Self Development Skill, knowledge & attitude improvement within self development Customer Service Skill, knowledge & attitude improvement for Customer Service staff Internal Communication Development Skill & knowledge improvement within internal organization Organization

TRAINING & DEVELOPMENT PROGRAM 2007

PROGRAM PENDIDIKIAN DAN PELATIHAN 2007

Page 76: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

74

Page 77: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

75

Sebagai BUMN yang bergerak disektor

pelayanan publik, Angkasa Pura I bergerak

dibidang kebandarudaraan dan jasa navigasi

penerbangan sangat memahami betapa

pentingnya menjaga dan menjamin kepuasan

pelanggannya. Upaya-upaya peningkatan

kualitas pelayanan senantiasa terus menerus

dilakukan. Untuk itu diperlukan stabilitas

operasional yang didukung oleh stabilitas

keuangan Angkasa Pura I. Kelangsungan

usaha Angkasa Pura I tidak lepas dari peran

serta masyarakat yang berdomisili di sekitar

wilayah kerja Angkasa Pura I. Untuk itu

Angkasa Pura I menyadari betul pentingnya

membina hubungan baik dengan masyarakat.

Dengan kata lain Angkasa Pura I ada karena

masyarakat, dan Angkasa Pura I ada untuk

masyarakat.

Oleh karena itu Angkasa Pura I selalu

senantiasa melaksanakan komitmennya

dalam mewujudkan tanggung jawab

sosialnya kepada masyarakat. Hal ini sejalan

pula dengan program pemerintah dewasa

ini yang menggalakkan program Corporate

Social Responsibility (CSR) . Program CSR di

Angkasa Pura I dibagi menjadi 2 (dua) jenis

yaitu Program Kemitraan dan Program Bina

Lingkungan atau disebut juga PKBL.

SEBAGAI BUMN YANG BERGERAK DISEKTOR PELAYANAN PUBLIK, ANGKASA PURA I BERGERAK DIBIDANG KEBANDARUDARAAN DAN JASA NAVIGASI PENERBANGAN SANGAT MEMAHAMI BETAPA PENTINGNYA MENJAGA DAN MENJAMIN KEPUASAN PELANGGANNYA. UPAYA-UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN SENANTIASA TERUS –MENERUS DILAKUKAN. UNTUK ITU DIPERLUKAN STABILITAS OPERASIONAL YANG DIDUKUNG OLEH STABILITAS KEUANGAN ANGKASA PURA I.

T A N G G U N G J A W A B S O S I A L P E R U S A H A A N

Corporate Social Responsibility

As one of the state owned companies in public

service sector, Angkasa Pura I engages in

airport and navigation services. The company

realizes the importance of maintaining and

focusing the customers’ satisfaction. The

improvement practices are continually in

order. Therefore, it needs the operational

stability supported by Angkasa Pura I financial

strength. The continuous Angkasa Pura I

scope of business are also supported by

the surrounding community domicile in the

working premises of Angkasa Pura I.

Hence, the company understands the good

relationship connection with the community.

In a nutshell, Angkasa Pura exists by the society

and the society exists by Angkasa Pura.

Angkasa Pura I always make a commitment to

realize its corporate social responsibility as it

also in compliance with the government policy.

Currently, the CSR program in the company

is divided into 2 types namely Partnership

Program & Environmental Concerns (PKBL).

Page 78: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

Program Kemitraan (PK) Program kemitraan adalah program pemberdayaan dan

peningkatan ekonomi masyarakat melalui pemberian pinjaman

lunak untuk modal kerja dan investasi serta bantuan pembinaan

berupa bantuan pelatihan managemen usaha, bantuan

pemasaran (promosi/ pameran) dan lain-lain. Program ini

bertujuan meningkatkan kompetensi usaha kecil/ mikro (UKM)

sehingga menjadi usaha tangguh dan mandiri yang dapat

menyerap tenaga kerja baru.

Pembinaan terhadap UKM dilakukan secara berkelanjutan

sehingga UKM menjadi mandiri baik dari segi keuangan

maupun segi manajemen usaha dan pemasaran. Kalau

dilihat secara historis, Program Kemitraan di Angkasa Pura I

telah terselenggara cukup lama yaitu sejak tahun 1992. Jadi

semenjak 16 tahun yang lalu Angkasa Pura I telah menjadi

mitra sejati bagi pengusaha UKM. Dalam kurun waktu tersebut

Angkasa Pura I telah membina sebanyak 7.146 UKM yang

tersebar di Kantor Pusat - Jakarta dan 13 (tiga) belas Kantor

Cabang di seluruh Indonesia, dengan total dana pinjaman

yang disalurkan sebesar Rp. 130 milyar. Untuk tahun 2007

UKM yang diberi pinjaman lunak sebanyak 618 UKM dengan

total nilai pinjaman sebesar Rp.15,6 milyar. sector usaha yang

dibantu mencakup beberapa sector usaha yakni sector industri,

perdagangan, perkebunan, pertanian, peternakan, perikanan,

jasa,dsb.

Disamping itu juga telah diberikan bantuan pembinaan bersifat

hibah berupa bantuan pemasaran, pelatihan manajemen usaha

serta pelatihan teknis produksi. Bentuk bantuan pemasaran

antara lain mengikutsertakan UKM/Mitra Binaan pada pameran-

pameran produk UKM baik di dalam negeri maupun di luar

negeri. Mitra Binaan yang terpilih tidak perlu memikirkan

biaya pameran karena semuanya ditanggung oleh Angkasa

Pura I. Keikutsertaan pada pameran-pameran tersebut

merupakan ajang promosi produk Mitra Binaan sehingga lebih

dikenal luas oleh masyarakat Indonesia dan Internasional.

Angkasa Pura I selalu mengikut-sertakan Mitra Binaan nya

pada pameran-pameran terkemuka di dalam negeri. Dalam

tahun 2007 pameran yang diikuti sebanyak 16 kegiatan

pameran dengan mengikutsertakan 110 Mitra Binaan.

Pameran dalam negeri tersebut diantaranya Inacraft di Jakarta

(diikuti 16 Mitra Binaan), Icra di Jakarta (10 MB), Indocraft di

Jakarta (14 MB), Mutumanikam Nusantara di Jakarta (6 MB).

Sedangkan pameran luar negeri yang diikuti selama tahun

2007 yaitu Pameran Festival Pariwisata dan budaya Indonesia

GRAFIK PENYALURAN PINJAMAN TAHUN 2007TOTAL : Rp. 15.6 M

47% Perdagangan : 7,4 M

22% Jasa : 3,4 M

28% Industri : 4,4 M

1% Peternakan : 0,14 M

0.26% Perikanan : 0.04 M

1% Pertanian : 0.09 M

0.19% Perkebunan : 0.03 M

1% Lain-lain : 0.15 M

Partnership Program (PK)Partnership Program empowers and improves the society

economy through soft loan for working capital and investment

and assistance in management training, promotion and

marketing and others. This program aims to increase

competence of small to medium enterprise (SME) to become

the efficient and self-sufficient entity and also could employ

more people.

The SME development is on a continual basis hence it can make

them stands firm in financial scope, business management and

marketing. The company set up the partnership program many

years ago, precisely since 1992. For the past 16 years, Angkasa

Pura I become the trusted partner for SME. During the period

of time, Angkasa Pura engage with 7,136 SME sprawling in

Jakarta headquarter office and 13 branches all over Indonesia

with total loan amounted Rp. 130 billion. During 2007, 618

SME has been granted the soft loan with total sum of Rp. 15,6

billion. The company aids numerous business sector namely

industry, trade, plantation, farming, livestock, fishing, services

and others.

Penyerahan bantuan pinjaman lunak tahun 2007 oleh

Bpk.Laurensius Manurung (Dir. Keuangan AP.I.)

Besides, the company also helps in terms of grant namely

marketing assistance, management & business training and

technical – production workshop. Marketing assistance involves

the SME to have the exhibition domestically and overseas.

The chosen SME will be given all paid expenses by Angkasa

Pura I. This participation makes the SME product well known

domestically and globally.

Angkasa Pura I always engages its SME partner to the

renowned exhibition domestically. During 2007, it participates

in 16 activities, involving 110 SME namely Inacraft, Jakarta

(16 SME), Icra, Jakarta (10 SME), Indocraft, Jakarta (14 SME),

Mutumanikam Nusantara, Jakarta (6 SME).

76 T A N G G U N G J A W A B S O S I A L P E R U S A H A A N

Page 79: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

di Singapura (3 MB) dan Pameran Trend Indonesia 2007 di

Kuala Lumpur - Malaysia (5 MB).

Sedangkan untuk pelatihan manajemen usaha dan teknis

produksi dilakukan melalui workshop, contohnya pelatihan

pengrajin perak dan emas di Bali yang diikuti oleh 100

pengrajin.

Jumlah dana yang dikeluarkan untuk pembinaan UKM

(hibah) selama tahun 2007 adalah sebesar Rp. 15, 6 milyar,

sedangkan akumulasi pengeluaran dana pembinaan (hibah)

dari tahun 1992 hingga 2007 berjumlah 63,5 milyar. Fakta

di atas mencerminkan keseriusan Angkasa Pura I dalam

membantu meningkatkan perekonomian masyarakat melalui

pengembangan UKM.

Program Bina LingkunganDisamping Program Kemitraan, Angkasa Pura I juga berperan

aktif dalam program peningkatan kualitas hidup dan

peningkatan kualitas kondisi sosial masyarakat yang disebut

juga dengan Program Bina Lingkungan (BL) yang dimulai

semenjak tahun 2002. Program BL ini meliputi pemberian

bantuan untuk Korban bencana alam, Diklat, Peningkatan

Kesehatan, pengembangan Sarana dan Prasarana Umum,

Pelestarian Alam dan bantuan untuk Sarana Ibadah.

Pemberian bantuan dilakukan secara selektif dan berkelanjutan

sesuai dengan kebutuhan masyarakat di sekitar wilayah kerja

Angkasa Pura I. Bantuan diupayakan bermanfaat langsung

pada masyarakat. Total dana BL yang disalurkan dalam tahun

2007 adalah sebesar Rp.2,65 milyar, yang terdiri dari :

• Bantuan bencana alam Rp.180 juta

• Bantuan Pendidikan dan Pelatihan Rp. 728 juta

• Pelestarian alam Rp. 44 juta

• Peningkatan Kesehatan Rp. 161 juta

• Prasarana dan sarana umum Rp. 583 juta

• Sarana Ibadah Rp. 959 juta

Produk Mitra Binaan AP.I

Pameran Festival Pariwisata dan Budaya Indonesia 2007 di Singapura

Overseas, it takes part in prominent exhibition, namely

Indonesian Travel & Cultural Festival - Singapore (3 SME) and

Indonesian Trend 2007 - Kuala Lumpur (5 SME).

For business management and technical production workshop,

the company engages the silversmith and goldsmith from Bali

and involves 100 artisans.

During 2007, total fund for SME development amounted

Rp. 15,6 billion. The total fund accumulation from 1992 to

2007 is Rp. 63,5 billion. This fact reflects the commitment

of the company to foster the society economy through SME

development.

Environmental Concerns ProgramBesides the Partnership Program, Angkasa Pura I also actively

involves in supporting the quality of life and improvement

on society social condition through Environmental Concerns

Program, initiated since 2002. The activity consist of distributing

aid to natural calamity victims, training & workshop, hygiene

improvement, general public infrastructure development,

environmental preservation and facilitate for religious scope.

The aid is selectively and continuously given according to

the society’s needs within the working premises of Angkasa

Pura I and could ease and help them directly. During 2007, the

total fund for the program amounted Rp. 2,655 billion and

comprising:

• Natural disaster aid Rp. 180 million.

• Education & Training aid Rp. 728 million.

• Environmental preservation aid Rp. 44 million.

• Hygiene improvement aid Rp. 161 million.

• General public infrastructure aid Rp. 583 million

• Religious scope aid Rp. 959 million

C O R P O R A T E S O C I A L R E S P O N S I B I L I T Y 77

Page 80: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

Bantuan tersebut antara lain :

• Bantuan korban banjir Jabotabek (Pebruari 2007)

• Bantuan korban bencana alam di Bima NTB.

• Bantuan bencana alam tanah longsor di Karang Anyar

Jateng.

• Pembangunan kembali gedung Sekolah Dasar di Bantul dan

Klaten.

• Penyediaan sarana air bersih di Gunung Kidul Yogyakarta

• Pembangunan perpustakaan SDN Sedati Gede Sidoarjo.

• Khitanan massal di Lombok.

• Pembangunan Posyandu di Biak.

Sedangkan akumulasi penyaluran bantuan dana Bina

Lingkungan dalam kurun waktu 2002 s/d 2007 berjumlah

Rp. 21,5 M, dengan rincian :

• Bantuan bencana alam Rp.1,8 M

• Bantuan Pendidikan dan Pelatihan 5,7 M

• Pelestarian alam Rp. 44 juta

• Peningkatan Kesehatan Rp. 921 juta

• Prasarana dan sarana umum Rp. 8,8 M

• Sarana Ibadah Rp. 4,3 M.

Dimasa yang akan datang Angkasa Pura I bertekad untuk terus

maju, tumbuh dan berkembang bersama masyarakat.

The assistances are for the following:

- Flood victim in Jabotabek (February 2007)

- Natural disaster in Bima, NTB

- Landslides disaster in Karang Anyar, Central Java

- Re-building of elementary school in Banten & Klaten

- Clean water & sanitary in Gunung Kidul, Jogjakarta

- Library development in Sedati Gede elementary school,

Sidoarjo

- Mass circumcision in Lombok

- Mother & Child Healthy Post development in Biak

The total accumulation for environmental concerns program

from 2002 - 2007 amounted Rp. 21,5 billion with the following

remarks:

- Natural disaster aid Rp. 1,8 billion

- Education & Training aid Rp. 5,7 billion

- Environmental Preservation aid Rp. 44 million

- Hygiene improvement aid Rp.921 million.

- General public infrastructure aid Rp.8,8 billion

- Religious scope aid Rp. 4,3 billion

Angkasa Pura I strives to grow and flourish altogether with the

society.

78 T A N G G U N G J A W A B S O S I A L P E R U S A H A A N

Page 81: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

- Bantuan Pembangunan perpustakaan SDN Sedati - Sidoarjo

- Bantuan bencana alam di Karang Anyar Solo -2007

- Bantuan Pembangunan posyandu di Biak

- Khitanan massal di Mataram atas prakarsa Angkasa Pura I

- Penyerahan bantuan korban banjir Jabotabek

- Penyerahan bantuan sarana ibadah di Depok

C O R P O R A T E S O C I A L R E S P O N S I B I L I T Y 79

Page 82: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

Affiliated Companies and FoundationP E R U S A H A A N A F I L I A S I D A N Y A Y A S A N

Page 83: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

PT. Gapura AngkasaAngkasa Pura I bersama dengan Angkasa Pura II dan PT. Garuda

Indonesia mendirikan perusahaan patungan yaitu PT. Gapura

Angkasa berdasarkan Akta no. 32 tanggal 26 Januari 1998 oleh

Ny. Imas Fatimah, S.H Notaris di Jakarta dan telah memperoleh

pengesahan dari Menteri Kehakiman sesuai keputusan No.

C-21003 HT.01.01-TH.99 tanggal 31 Desember 1999.

PT. Gapura Angkasa bergerak di bidang usaha Pelayanan Jasa

Ground Handling pesawat udara dan melakukan kegiatan

usaha lain yang dapat menunjang usaha penerbangan.

Ringkasan penyertaan PT. Gapura Angkasa per 31 Desember

2006, sebagaimana pada tabel berikut ini :

PT. Gapura AngkasaAngkasa Pura I altogether with Angkasa Pura II and PT. Garuda

Indonesia form the joint venture company, PT. Gapura Angkasa

based on Notary Act No. 32 dated January 26, 1998 signed

by Mrs. Imas Fatimah, SH domicile in Jakarta and authorized

by The Ministry of Justice No. C-21003 HT.01.01-TH.99 dated

December 31, 1999.

PT. Gapura Angkasa engages in ground handling services and

other services related to aviation and its supporting scope.

The summary of PT. Gapura Angkasa per December 31, 2006

is as follow:

Non Bank Financial Institution & Foundation

The company set up a non bank financial institution and

a foundation to support the retired condition for the

employees.

A. Dapenra ( Retired Funds of Angkasa Pura I)Angkasa Pura I retired program is managed by Dapenra starting

January 1, 2000 and in compliance with The Minister of Finance

decree No. KEP.39/KM.17/1999 dated November 15, 1999.

Dapenra was set up to manage retired funds for the employees

and its family in the form of regular payment.

The retired funds is based on the board of directors statement

No KEP. 1156/KU.60/1998 dated October 6, 1998 and altered

to Director’s Decree No. KEP.19/KU.60/2000 dated May 11,

2000. The regulations regarding Angkasa Pura retired funds is

signed by The Minister of Finance No. KEP. 274/KMK.17/2000

dated June 12, 2000 and inserted in Tambahan Berita Negara

RI nomor 64 dated August 11, 2000.

In compliance with the decree No. KEP. 19/KU.60/2000, the

employee bears 5 % from its basic retired income and 25,75 %

is borne by Angkasa Pura I.

Lembaga Keuangan Non Bank dan YayasanUntuk menjamin kesejahteraan pada masa hari tua bagi

karyawan, Perusahaan mendirikan sebuah Lembaga Keuangan

Non Bank yaitu Dana Pensiun Angkasa Pura I (DAPENRA)

dan sebuah yayasan yaitu Yayasan Kesejahteraan Karyawan

Angkasa Pura I (YAKKAP I) :

a. Dana Pensiun Angkasa Pura I (DAPENRA)Program Pensiun Angkasa Pura I dikelola oleh Dana Pensiun

Angkasa Pura (DAPENRA) terhitung tanggal 1 Januari 2000

sesuai Surat Keputusan Menteri Keuangan RI nomor KEP.39/

KM.17/1999 tanggal 15 Nopember 1999. DAPENRA didirikan

untuk mengelola Program Dana Pensiun Manfaat Pasti yaitu

penyediaan manfaat pensiun untuk karyawan dan keluarganya

pada saat mencapai usia pensiun dalam bentuk pembayaran

berkala. Dana pensiun Angkasa Pura I diatur dalam Surat

Keputusan Direksi nomor KEP. 1156/KU.60/1998 tanggal

6 Oktober 1998 yang telah diubah melalui Surat Keputusan

Direksi nomor KEP.19/KU.60/2000 tanggal 11 Mei 2000.

Peraturan Dana Pensiun Angkasa Pura I juga disahkan oleh

Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui Surat Keputusan

nomor KEP. 274/KMK.17/2000 tanggal 12 Juni 2000 dan telah

dicatat dalam Tambahan Berita Negara RI nomor 64 tanggal

11 Agustus 2000.

Sesuai dengan Surat Keputusan Nomor KEP. 19/KU.60/2000

tersebut bahwa jumlah iuran yang ditanggung karyawan

adalah sebesar 5% dari penghasilan dasar pensiun dan yang

ditanggung Angkasa Pura I sebesar 25,75%.

P E R U S A H A A N A F I L I A S I D A N Y A Y A S A N 81

Dalam juta rupiah In Million rupiah

URAIAN 2007 (AUDITED) 2006 (AUDITED) DESCRIPTION

Saldo Awal Tahun 84.859 88.340 Beginning of year Equity Koreksi Ekuitas 0.424 - Equity Correction Bagian Laba (Rugi) thn berjalan 2.517 3.055 Current year Profit (Loss) Pembagian Bonus & Tantiem (0.125) (1.536) Bonus and Tantiem Distribution Pembagian Dividen (0.938) (5.000) Dividend Distribution

JUMLAH 86.738 84.859 TOTAL

ANGKASA PURA I PER 31 DES 2007

Page 84: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

Laporan Kinerja Keuangan DAPENRA tahun 2007 (Audited)

sebagaimana pada tabel berikut ini:

b. Yayasan Kesejahteraan Karyawan Angkasa Pura I (YAKKAP I) yang didirikan berdasarkan Akte pendirian

no. 2 tahun 2003 dan Keputusan Menteri Kehakiman & HAM

No. C-116.HT.01.02 tahun 2003. YAKKAP I didirikan bertujuan

untuk mengelola Program Tunjangan Hari Tua (THT) karyawan

Angkasa Pura I, yaitu perhitungan pendanaan dan manfaat

Tunjangan Hari Tua (THT) terhitung mulai tanggal 6 Mei 2003.

Perbandingan total asset dan laba (rugi) YAKKAP I tahun

2007(Audited) dan tahun 2006 (Audited) sebagaimana pada

tabel berikut ini:

KINERJA KEUANGAN DAPENRA TAHUN 2006 DAN 2007 / DAPENRA’S FINANCIAL PERFORMANCE IN 2006 AND 2007

Dapenra 2007 Audited Financial Reports is shown as follow:

B. Yakkap (Angkasa Pura I Employee Welfare Founda-tion)Yakkap I is founded based on Establishment Act No.2, 1993

and The Ministry of Justice decree No. C-116.HT.01.02, 2003.

Yakkap I is set up to manage the elderly aid supporting program

(THT) for the employee of PT. Angkasa Pura I comprising of

funding and benefit of elderly aid supporting program, since

May 6, 2003.

Yakkap I total assets and profit & loss comparison 2007 audited

and 2006 audited is shown as follow:

82 A F F I L I A T E D C O M P A N I E S & F O U N D A T I O N

Dalam juta rupiah In million rupiah URAIAN 2007 (AUDITED) 2006 (AUDITED) DESCRIPTION

Aktiva Bersih Awal Periode 412.065 366.731 Net Asset Early Period Kenaikan Aktiva Bersih 48.476 45.334 Kenaikan Aktiva Bersih Aktiva Bersih Akhir Periode 460.541 412.065 Final Net Asset Period Tingkat Pengembalian Aktiva 11% 10% Return on Asset

Dalam juta rupiah In million rupiah

URAIAN 2007 (AUDITED) 2006 (AUDITED) DESCRIPTION Total Asset 174,661 174,312 Total Asset Laba / Rugi 10.898 9.966 Balance Tingkat Pengembalian Aktiva 6.24% 5.72% Return on Asset

PERBANDINGAN TOTAL ASSET, L(R) & ROA YAKKAP I TAHUN 2007 DAN TAHUN 2006 COMPARISON OF TOTAL ASSETS, P(L) & ROA IN 2007 AND 2006

Page 85: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

P E R U S A H A A N A F I L I A S I D A N Y A Y A S A N 83

Page 86: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

Penghargaan yang diperoleh Bandara di lingkungan Angkasa

Pura I terkait dengan Pelayanan Publik sebagai berikut :

28 Maret 2007Bandara Ngurah Rai - Bali, mendapat pengakuan dari TSA

sebagai bandar udara internasional yang memenuhi standar

keamanan Amerika Serikat.

27 September 2007Bandara Ngurah Rai - Bali, Penghargaan Toilet Bersih.

23 November 2007Pencabutan Travel Warning dari Transportation Security Ad-

minstration (TSA), lembaga pengamanan transportasi dari

Amerika.

3 Desember 2007Penilaian Unit Pelayanan Publik di Lingkungan Sektor Per-

hubungan tahun 2007.

6 Desember 2007Penghargaan Indonesian Quality Award, kategori Early Result dengan nilai 330 point berdasarkan Malcolm Baldrige Criteria

for Performance Excelance.

Kategori : a. Pelayanan Jasa Administrasi Bandar Udara

• Bandara Ngurah Rai - Bali : Pratama

• Bandara Juanda - Surabaya : Pratama

• Bandara Hasanuddin - Makassar : Partisipasi

b. Pelayanan Jasa Terminal Penumpang Bandar Udara

• Bandara Sam Ratulangi - Manado : Madya

• Bandara Juanda - Surabaya : Madya

• Bandara Selaparang - Mataram : Madya

• Bandara Ahmad Yani - Semarang : Madya

• Bandara Sepinggan - Balikpapan : Madya

• Bandara Ngurah Rai - Bali : Pratama

• Bandara Adisutjipto - Yogyakarta : Pratama

• Bandara Hasanuddin - Makassar : Pratama

• Bandara Syamsudin Noor - Banjarmasin : Pratama

• Bandara Adi Sumarmo - Surakarta : Partisipasi

BANDARANo.PENGHARGAAN (PERINGKAT)

2005 2006 2007

1 Ngurah Rai-DPS Prima Madya (1) Prima Madya (3) Pratama

2 Sepinggan-BPN Prima Pratama (4) Prima Madya (6) Madya

3 Sam Ratulangi-MDC Prima Pratama (5) Prima Madya (2) Madya

4 Syamsudin Noor-BDJ Prima Pratama (8) Prima Pratama (14) Pratama

5 Ahmad Yani (SRG) Prima Pratama (10) Prima Pratama (8) Madya

6 Selaparang (AMI) Prima Pratama (11) Prima Madya (5) Madya

7 Hasanuddin (UPG) Prima Pratama (12) Partisipasi (17) Pratama

8 Juanda (SUB) Partisipasi (14) Prima Pratama (7) Madya

9 Adisutjipto (JOG) Partisipasi (18) Pratama

10 Adisumarmo (SOC) Partisipasi (20) Partisipasi

P E N G H A R G A A N 2 0 0 7

Achievment & Awards 2007

The award received by Angkasa Pura I list of airports in regards

with public service.

84

Page 87: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

P E R I S T I W A P E N T I N G 2 0 0 7

Highlight Event 2007

World Climate Change Conference. Bandara Ngurah Rai sebagai pintu gerbang Pulau Bali turut

berpartisipasi mendukung pelaksanaan Konferensi Pemanasan

Global (Climate Change Conference) melalui peningkatan

keselamatan penerbangan dan keamanan bandara sesuai

dengan standar Internasional (TSA) yang berlangsung pada

tanggal 3 -14 Desember 2007 dan dihadiri lebih dari 10.000

peserta dari 144 negara.

Air Traffic Management Open House Air Traffic Management Open House yang dilaksanakan pada

tanggal 13 November 2007 di Bandar Udara Juanda Surabaya

dengan tujuan untuk lebih menjalin kedekatan dengan

pengguna jasa (Perusahaan penerbangan). Pada kesempatan

tersebut Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menyampaikan

“Safety Road Map“ penerbangan Indonesia.

Program Konsultasi Publik dan Perbaikan Pelayanan Jasa Bandar UdaraUpaya yang dilakukan Angkasa Pura I dalam rangka

meningkatkan kualitas layanan terhadap pengguna jasa

bandara dengan melakukan kegiatan Pemantauan Kondisi

Bandara, Penyelenggaraan Bulan Pengaduan Pengguna Jasa

dan Dialog Publik dengan pengguna jasa, bekerjasama dengan

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). Kegiatan

dimaksud dilaksanakan di Bandara Juanda - Surabaya pada

tanggal 15 Mei 2007, Bandara Ngurah Rai-Bali pada tanggal

22 Mei 2007 dan Bandara Sam Ratulangi - Manado pada

tanggal 25 Mei 2007.

Perjanjian Kerjasama Pengelolaan Terminal Kargo dan Pos Internasional Bandara Juanda-Surabaya dengan PT. Jasa Angkasa Semesta tanggal 23 Januari 2007 di Surabaya.

Penandatanganan Berita Acara Indikator Kinerja Kunci (IKK) antara Direksi dan Kementerian BUMN tanggal 12 Februari 2007 di Jakarta.

Penandatanganan Kesepakatan Bersama Penyediaaan Fasilitas Penunjang Bandar Udara Hasanuddin dengan Pemerintah Kabupaten Maros tanggal 11 April 2007 di Makassar.

World Climate Change ConferenceNgurah Rai airport as the Bali’s main gate has participated

and support the Climate Change Conference through the

improvement of secure and safety airports according to TSA

international standards. The event took place on December 3

- 14, 2007 and attended by more than 10,000 delegates from

144 countries.

Air Traffic Management Open HouseAir Traffic Management Open House has been hosted on

November 13, 2007 in Juanda Airport, Surabaya to foster

the relationship with the airlines company. At that event,

Directorate General of Air Transportation proposed the Safety

Road Map of Indonesian air navigation.

Public Consultation Program & Airport Service ImprovementAngkasa Pura I endeavor to enhance the service quality towards

the consumers with on-site review, customer service month

and public dialogue with end users, a joint cooperation with

Indonesian Consumers Association (YLKI). The event took place

at several venue, namely Juanda Airport (Surabaya) on May 15,

2007; Ngurah Rai Airport (Bali) on May 22, 2007; and Sam

Ratulangi Airport (Manado) on May 25, 2007.

Join cooperation agreement on cargo terminal management and Airport International post in Juanda -Surabaya with PT. Jasa Angkasa Semesta on January 23, 2007 in Surabaya.

The signature ceremony on Key Indicator Performance (IKK) between the directors and the ministry of state owned company on February 12, 2007 in Jakarta.

The signature agreement between Supply Supporting Facility Hasanuddin Airport and Maros Regency on April 11, 2007 in Makassar.

85

Page 88: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

RUTE PENERBANGANRute penerbangan yang dilayani oleh Bandara yang

dikelola Angkasa Pura I adalah sebagai berikut:

FLIGHT ROUTESThe flight routes served by the airports managed by

Angkasa Pura I are as follow:

R U T E P E N E R B A N G A N

RUTE DOMESTIK / DOMESTIC ROUTES

Flight Routes

86

Ngurah Rai - Bali Frans Kaisiepo - Biak Adisumarmo - Surakarta Pattimura - AmbonJuanda - Surabaya Sam Ratulangi - Manado Achmad Yani - SemarangHasanuddin - Makassar Syamsudin Noor - Banjarmasin Selaparang - LombokSepinggan - Balikpapan Adisutjipto - Yogyakarta El Tari - Koepang

Page 89: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

RUTE INTERNASIONAL / INTERNATIONAL ROUTES

Ngurah Rai - Bali Frans Kaisiepo - Biak Adisumarmo - Surakarta Pattimura - AmbonJuanda - Surabaya Sam Ratulangi - Manado Achmad Yani - SemarangHasanuddin - Makassar Syamsudin Noor - Banjarmasin Selaparang - LombokSepinggan - Balikpapan Adisutjipto - Yogyakarta El Tari - Koepang

F L I G H T R O U T E S 87

Page 90: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

O P E R A T O R P E N E R B A N G A N A I R L I N E S

DOMESTIKAdam Air

Jatayu Gelang Sejahtera

Air Mark Indonesia

Kartika Airlines

Airfast Indonesia

Lion Air

Bali Int’l Air Services

ASINGAdventure Aviation

Kampuchea Airlines

Aerospace Concepts

Kig Air Transport

Air Algeria

Korean Airlines

Air Asia

Krasno Yarsk Airlines

Air North Australian

Lauda Air

Ansett Airline

Lloyd Aviation

Mandala Airlines

Batavia Air

Merpati Nusantara

Bayu Indonesia Air

National Air Charter

City Link

Pelita Air Services

Deraya

Riau Airlines

Deraya Air

Sriwijaya Air

Dirgantara Air Services

Top Air

Efafa Papua Airlines

Transindo

Express Air

Travira Air

Garuda Indonesia

Tri M. G. Aircargo

Indonesia Air Asia

Trigana Air Services

Indonesia Air Transp

Wing Abadi Air

Asia Air Carter

Malaysia Air System

Asian Air

P Aviation Australia

Australian Air

Pearl Aviation

Avcon Air

Qantas Airways

Bp Amerika Inc.

Republic Express

Bulgaria 001

Rikio Air

Cathay Pacific

Royal Brunei

Cessna Aircraft

Saudi Arabian Air

China Airlines

Silk Air

Clay Lasi Aviation

Singapore Airlines

ContinEntal Airlines

South West Air

Crane Air

Southern Cros Aviation

Eva Air

Swiss Air

Far Eastern

Thai International

Green Air

Trans Air

Hawker Pacific

Trans Soviet

Japan Airlines

Trans World Airlines

Kalstar Trigana Air

Uni Air

88

Airlines Navigator Operator

Page 91: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

U S A H A P E N U N J A N G B A N D A R A

Nama Konsesioner

Nama Konsesioner

Nama Konsesioner

A & T Holiday

Asuransi Jasa Indonesia, Pt

Bumi Liputan Jaya, Pt

Abadi Kurnia Citarasa, Pt

Aviandika

Bungacengkeh, Pt

Abdi Dewata Jaya

Azaria

Bunga Mekar Indah, Cv

Abdi Glory Sentosa, Pt

Bahana Surya Hotel

Csa

Abdi Mantan, Pt

Bali Anugrah Dewata, Pt

Cafe Nyamleng

Adhy Aavia Prima, Pt

Bali Asia Satya Mandiri

Cafe Rezky

Adika Hotel Bahtera

Bali Bulan, Pt

Cahaya Indah, Pt

Adikarta, Cv

Bali Dirgahayu Wisata, Pt

Cahaya Trisuma

Adity Atma

Bali Dufree Indonesia, Pt

Cakrawala

Aero Indoprima, Pt

Bali Goro

Camaraderie, Cv

Aero Prima, Pt

Bali Kadita, Pt

Candi Karimas Mulia, Pt

Aeronautika, Cv

Bali Mentari, Cv

Caraka Travelindo, Pt

Afiat

Bali Multi Media Internusa, Pt

Caraka Yasa, Pt

Agawati, Cv

Bali Nusa Sinar Dewata, Pt

Catur Bali Lestari, Pt

Agrapan A, Cv

Bali Panugrah An, Cv

Catur Yoga

Agung Irja, Pt

Bali Panugrah An, Cv

Cempaka Krisna Jaya, Pt

Agung Pancar Mulia, Pt

Bali Pawiwahan, Pt

Cempaka Mulya, Pt

Agung Temarang, Pt

Bali Prasarana Fortuna, Cv

Cendana Indah, Pt

AkAr Daya, Cv

Bali Purnama Wisata, Pt

Central Kuta, Pt

Aldia, Cv

Bali Satwika, Pt

Chandra Nuansa Gemilang, Pt

Alit Mas

Bali Sentosa, Cv

Chandra Nuansa Mandiri, Pt

Alkausar

Balinusa Sinar Dewata, Pt

Chori Handayani, Cv

Alvin Tour, Pt

Bank Central Asia, Pt

Christal Dewata Sridana, Pt

Ame, Ud

Bank International Indonesia

Christly Jaya

Amerta Sanjiwani

Bank Jatim

Cipta Kartika, Cv

Amerta Sedana

Bank Lippo

Cita Rasa Snack Bar

Amigo Putra Mandai, Pt

Bank Maluku, Pt

Citra Anugrah Dewata, Pt

Ananda Rindu Aji, Pt

Bank Mandiri, Pt

Citra Gumpita

Andalan 21 Express

Bank Maspion, Pt

Citra Interbuana Multirasa, Pt

Aneka Karya, Cv

Bank Negara Indonesia, Pt

Citra Kencana, Cv

Aneka Kerajinan, Cv

Bank BPD- Bali

Citra Kreasi Indah Sentosa, Pt

Anggada Prima, Pt

Bank Rakyat Indonesia, Pt

Citra Kreasi Indah Sentosa, Pt

Angkasa Citra Sarana, Pt

Batik Keris Gallery, Pt

Citra Nusa Davalas, Cv

Angkasa Sarana, Pt

Batik Keris, Pt

Citra Paramamedia ,Cv

Ansor„S Silver, Pt

Batik Painting, Cv

Citra Sasirangan, Cv

Antareja Prima Antaran, Pt

Batik Saptohoedoyo, Cv

Coffe · C ·

Anugrah

Bawakaraeng Makmur, Pt

Coffee Cito, Pt

Anugrah Dewata, Cv

Belolangi Express, Pt

Cristly Jaya

Anugrah Karya, Cv

Benakutai Hotel

Csm Corporatama, Pt

Anugrah Mulia Pratama, Pt

Berlian Utama, Cv

Damri

Apsari, Cv

Bina Nusa Rama, Pt

Dasa Mulya, Cv

Aouarus Gemilang, Cv

Binapura Perkasa Sentosa ,Pt

De Esi , Cv

Ardi Karya, Cv

Binkomarahuma

Delapan Pelita Harapan, Pt

Ariesta

Bintang Senggigi Hotel

Delapan-2 Kemusuk

Arjana, Ud

Birotika Semesta, Pt

Deli Bahagia Mandiri, Pt

Aroma Asia Paradise, Pt

Boa-Boa, Cv

Deli Boga Mandiri, Pt

Artha Andy Mulya, Pt

Boga Bandara

Delta Aerosupport, Pt

Artha Guna, Pt

Boga Jaya, Cv

Delta Bawana.Cv

Artha Nastiti, Pt

Boga Makmur Sentosa, Pt

Delta Indo

Aruna Indonesia Art

Boga Sari Asli, Ud

Delta Karsa, Pt

Asa Karya

Bonar Sakti, Cv

Delta Karya, Pt

Asiana Sakti, Pt

Borneo, Cv

Delta Surya

89

Airport Supporting Businesses

Page 92: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

Asoka Putri, Cv

Budi Jaya, Ud

DepperiNdag Promal

Asri

Budiartha, Cv

Desa Air Jatim, Pt

Asri Gallery

Budiasa Dwivaluta, Pt

Devi Collection, Cv

Dewata Agung Wibawa, Pt

Gunung Agung, Pt

Nyiur Kayata Mentari

Dh.Wanita Jatim

Gunung Kijang

Nyiur Lestari, Pt

Dharma Bandar Mandala, Pt

Gunung Sari

Opalindo, Pt

Dian Multi K, Pt

Haba Putra Prima, Pt

Oppie

Dian Taxi, Pt

Handayani

Orient Celebes Tours, Pt

Dida Nusantara, Ud

Hare

Phri

Dinasty, Ud

Hidayat, Cv

Pacific Express, Pt

Dirgahayu Valuta Prima, Pt

Ho Yoe Gift Shop

Padang Raya

Ditamas Nugraha, Pt

Hocus Pocus Cafe

Padi Airport Services, Pt

Ditara Mulya Nirwana, Cv

Hotel Arum KAlimantan, Pt

Padma Jaya

Divia Utama, Cv

Hotel Borneo, Pt

Paguyuban Karunia Bina Pura

D„Ra Dhuita Dhanurdhara, Cv

Hotel Dinasty

Palembang Jaya, Ud

Dufree Intinusa, Pt

Hotel Indonesia Natour, Pt

Pandu Dewata, Pt

Dunkin Bali, Pt

Hotel Istana Barito.Pt

Pandu Siwi Sentosa, Pt

Dunkindo Cipta, Pt

Hotel Lor In

Pangan Lestari, Pt

Dunkindo Lestari, Pt

Hotel Patra Jasa

Panorama Indah, Pt

Duprinta Adv.

Hotel Sahid Kusuma

Pantai Laut, Pt

Dusit Inn

Ika

Paramuda T & T,

Dwi Agus Putra, Cv

INdo Boutiq

Pt Parewa Bakery, Pt

Dwi Bali Pusaka, Pt

Indo Harapan Makmur, Pt

Pasirindah Multitama, Pt

Eljohn Putra Sriwijaya, Pt

Indo Jewelry, Pt

Pelangi

Elsandi Daya Murti, Cv

Indonesia Gift

Periskapura

Elteha International

Indopon, Pt

Perhata Banjar, Cv

Empati, Cv

Indorent, Pt

Pesona Bali

Era Cipta Sejahtera, Cv

Indosat, Pt

Petro Tours

Era Milenium, Pt

Indotel, Pt

Pilar Timur Mandiri, Cv

Erinda, Cv

Indotran Astri, Pt

Pinkhan Cafe

Esterina Shop, Ud

Insan Karya, Cv

Pita Sari, Cv

Eterna Valasindo, Pt

Intan Laguna Hotel

Polonia Utama, Cv

Excelcomindo Pratama, Pt

Interwidi Pt

Porlep, Cv

Excelso Multirasa, Pt

Inti Dufree Promosindo, Pt

Pos Indonesia, Ft

Fast Food Indonesia, Pt

Intravalas, Pt

Prada Duta Pura, Pt

Fin Cargo, Pt

Intras Tour Travel, Pt

Pramana Jaya, Ud

Fitra Nugraha, Cv

Intrasco, Pt

Prasarana Fortuna Prima, Pt

Fitri Kurnia, Pt

Ipong Galery, Ud

Prathaha Line Logistics

Forin Antarbuana Flyindo, Pt

Irawan, Cv

Pratisheena Indo Garb A, Pt

Forum Dialog Indonesia

Irjaya Express, Pt

Premium Lounge

Galoga Jaya Cargo Utama, Pt

Jasa Angkasa Semesta, Pt

Prima Cargo, Cv

Ganda Irjaya, Pt

Jatatur, Cv

Primajaya Pantes Garment, Pt

Garudajayabaru, Pt

Java Prima Abadi, Pt

Primanusa Davalas, Pt

Gatraco Indah, Pt

Jayakarta Hotel

PrimkoPad S 16

Gelar Bhakti Utama, Cv

Jayasurya Bima Cipta, Pt

Primkopal

Gerbang Persada Maju, Pt

Jefman Makmur, Pt

Primkopau

Gitanoor M.U.Pt

Mustakdir Utama, Cv

Prisma Tirtakusuma, Pt

Global Transportasi Nusantara, Pt

Mustika Tours

Prokesra

Golden Bali Express, Pt

Naryadelta Prarthana.Pt

Puri Artha Valas, Pt

Golden Bird Bali, Pt

Natrindo Telepon Seluler, Pt

Puri Mekar Pusaka

Golden Line, Pt

Nilam Dewata Bali, Cv

Puri Sesilia, Cv

Graha Persada Nusantara, Pt

Nippon Express IndoneSia, Pt

Puspa Dewi, Cv

Gran Senyiur Hotel

Noviani, Ud

Puspita

Granada Hotel

Novotel, Pt

Putra Amarta Jaya, Cv

Grand Toraja Tours, Pt

Nu Persada, Pt

Putra Dewanti, Pt

Guna Jaya, Pt

Nurmiadi, Pt

Putra Jaya Abadi

Gunawan, Cv

Nursalim Makmur, Pt

Putraprima Nusakarya, Pt

90 U S A H A P E N U N J A N G B A N D A R A

Page 93: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

Gunung Agung, Cv

Nusa Indah

Putri Anggrek Maluku, Pt

Putri Angkasa, Pt

Sekarjaya, Cv

Telkom, Pt

Putri Aquarius, Cv

Sekar Perdana

Telkomsel, Pt

Putri Bintang Negara, Pt

Selalu Sukses, Pt

The Oberoi Lounge

Putri Sejati, Ud

Selarong, Ud

The Tong Tji

Quality Hotel

Selat Buton, Cv

Thomas Exp., Pt

Rabita Tour

Selera Anda

Tiara Jaya, Cv

Rahmat

Seminyak Resort

Tirta Sari Barat, Cv

Raja Anggrek T & T, Pt

Senggigi Artha A, Pt

Tirta Sari Timur, Cv

Rama Yuarna, Pt

Senggigi Beach

Tirta Sentosa, Cv T

Ramayana, Cv

Serambi Larasati

Tisdiana, Ud

Rantenusa, Pt

Serasi AUto Raya, Pt

Titipan Kilat, Pt

Ranu Jaya Indotrans, Pt

Serba Prima

Tohir Mandiri Jaya, Cv

Rathna Dewi

Setia Kawan T & T

Toko ·Issa·

Ratnawati, Fa

Sharon„S.Cv

Toraja Highland Resort

Resik Lestari, Cv

Sheraton Senggigi

„Toraja Mantong, Cv

Restu Indah

Sihepeng Jaya, Cv

Toraja Muda, Pt

Rina.Cv

Silva Karya.Cv

Toraja Nusantara Tours

Rinjani, Ud

Simon Sambo Karaeng

Toraja Top, Pt

Risky Abadi, Cv

Sinar Karya Timor Mandiri, Pt

Totty Utama, Cv

Ritra Cargo Indonesia, Pt

Singosari Boga Indah

Trac, Pt

Rizki Jaya Abadi, Pt

Sita Telecomunication

Trans Sulawesi

Rizky, Cv

Soa Siwa Indah, Cv

Tresna Bali (Bejana Bali), Ud

Rock Art.Ud

Solo Segara Murni, Pt

Tri Jaya Sari

Rodamas Wirasakti, Pt

Solusindo

Tri Murti Abadi, Pt

Roti Kasih

Sopongiro, Cv

Trikomsel

Rovita Adventure Nelmondo, Pt

Souvenir, Ud

Trimlcosi Sakti, Pt

Rumah Manis, Ud

Srikandi, Cv

Triple ·U· Ud

Rursonia Sarining Mas, Cv

Sri Karya Gift Shop

Trisula Abadi, Cv

Sabhita Kusuma Bali, Cv

Ss Unda, Cv

Trisula Jaya, Cv

Isabita Agung, Pt

Star Cargo,Cv

Trisuma Dairaharja, Pt

Isadariah Cemerlang Abadi, Pt

Stindostar, Pt

Tuban Terminal Karya, Cv

Sahid Jaya Hotel

Sumantri Cipta Abdi, Cv

Tunas Rejeki, Cv

Sahid Legi Hotel

Sumber Artha Bumi, Cv

Udang Segar

Saidi Putra Perdana, Pt

Sumber Mas Utama, Pt

UlitSya, Cv

Sakajaya Dewata,Pt

Sumerta Utama, Pt

Ultra Medica Sejahtera, Pt

Sang Guntarayana Jaya, Cv

Sun Bama Enterprice.Pt

Unda, Cv

Sani Rentelindo, Cv

Suri, Cv

Unggari, Ud

Sarana Citra Adikarya, Pt

Surindah Sakti, Pt

Veranda Cafe

Sarana Gita Perdana, Cv

Surya

Victoria International Hotel

Sari Bali Factory Outletue.Ud

Surya Boga Lestari, Pt

Villa Ombak

Sari Buah · Segar ·

Surya Kencana, Cv

Vita Pratama, Cv

Sari Buah Mark Isa Segar

Surya Mas A & C, Cv

Wahyu Cargo, Pt

Sari Buana,Ud

Surya Sejahtera BaHagia, Pt

Warta, Cv

Sari Mertha, Ud

Surya, Ud

Widi, Cv

Saritua Utama, Pt

Suryagita Nusaraya, Pt

Widya Kencana, Ud

Sasak Jaya, Ud

Suryanti

Wina Mulia, Pt

Sasando Hotel, Pt

Sylcoindo Cargotama, Pt

Wira Mandala Pustaka, Pt

Satelit Palapa Indonesia, Pt

Talia

Wisata Bahagia, Pt

Satria Sarana Utama, Pt

Tallasa

Wisnu Selaras Abadi, Pt

Satria Sedana, Pt

Tappa Macora, Pt

Yanda Bali, Cv

Scargo Indonesia, Pt

Taurus Gemilang, Cv

Yasmin Hotel

Sehati

Taxi Airport

Yukanesia, Cv

Sejuk Bakery

Taxi Prima

Yulia Silver

Sekarayu Lestari, Pt

Telematrixindo, Pt

Zulimas, Cv

A I R P O R T S U P P O R T I N G B U S I N E S S 91

Page 94: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

Ngurah Rai International AirportJl. Raya I.Gusti Ngurah Rai Denpasar Bali 80362

Telephone (0361) 751011, 751020

Facsimile (0361) 751032

Web site: www.ngurahrai.info

Juanda International AirportSurabaya 61253 A

Telephone : (031) 8667513, 8667514

Facsimile : (031) 8667506

Web site: www.juanda-airport.com

Hasanuddin International AirportMakassar 90552

Telephone : (0411) 510123, 550082-3

Facsimile : (0411) 553183

Web site: www.hasanuddin-airport.com

Sepinggan International AirportJl.Marsma R.Iswahyudi Balikpapan 76115

Telephone : (0542) 766886

Facsimile : (0542) 766832

Web site: www.sepingganairport.com

Frans Kaisiepo International AirportJl. M. Yamin 99 Biak 98111

Telephone : (0981) 22555, 21855

Facsimile : (0981) 22106

E-mail : [email protected]

Sam Ratulangi International AirportManado 95374

Telephone (0431) 811449, 814320

Facsimile : (0431) 811595

E-mail : [email protected]

Adisutjipto International AirportJl. Solo km. 9 Yogyakarta 55282

Telephone : (0274) 484261, 484266

Facsimile : (0274) 488155

E-mail : [email protected]

Adisumarmo International AirportJl. Bandara Adisumarmo Tromol Pos No.800

Surakarta 57108

Telephone : (0271) 780715, 780400

Facsimile : (0271) 780058

E-mail : [email protected]

K A N T O R C A B A N G

92

Branch Offices

Page 95: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

Syamsudin Noor AirportBanjarmasin 70724

Telephone : (0511) 705277, 705274

Facsimile : (0511) 705251

E-mail : [email protected]

Ahmad Yani International AirportJl. Puad A. Yani Semarang 50145

Telephone : (024) 7608735

Facsimile : (024) 7603506

E-mail : [email protected]

Selaparang Internasional AirportJl. Adisutjipto No. 1, Mataram 83124

Telephone : (0370) 622987

Facsimile : (0370) 632030

Web site: www.lombokairport.com

SBU WarehousingBandara Sepinggan Balikpapan 76115

Telephone : (0542) 766886

Facsimile : (0542) 766839

E-mail : a1_daksbuwhbpn@

sepingganairport.com

Pattimura International AirportJl. Dr. Leimena Laha Ambon 97236

Telephone : (0911) 311768

Facsimile : (0911) 345686

E-mail : [email protected]

El Tari International AirportJl. Adisutjipto Terminal B Kupang 85361

Telephone : (0380) 882031

Facsimile : (0380) 881263

E-mail : [email protected]

SBU WarehousingBandara Hasanuddin Makassar 90552

Telephone : (0411) 554239

Facsimile : (0411) 554439

B R A N C H O F F I C E S 93

Page 96: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

94

Page 97: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

Laporan tahunan berikut laporan keuanganadalah menjadi tanggung jawab manajemenPT Angkasa pura I (Persero) dan telah disahkan oleh komisaris dan direksi sebagai berikut :

The Annual Report and the Financial Statementare the responsibility of the Management ofPT Angkasa Pura I (Persero) and have been legalized by the Board of Directors as follows :

PT (PERSERO) ANGKASA PURA IKANTOR PUSAT

JAKARTA

Kota Baru Bandar Kemayoran Blok B-12 Kaveling No.2 Jakarta-Pusat (10610)Telepon Induk ; (021) 6451961 (Hunting) Facsimile : (021) 6541513, 6541514 Telex : 42475 PERAPSIA

D.Sonny Pryarsono, Ph.DKomisaris

Commissioner

Ir. Effendi Batubara, M.SIKomisaris Utama

President Commissioner

KomisarisBoard Of Commissioners

DireksiBoard Of Directors

Drs. Arie Soelendro. Ak,.MAKomisaris

Commissioner

Suyitno Affandi, SE., M.SiKomisaris

Commissioner

Drs. Hakamuddin Djamal. M.SiKomisaris

Commissioner

Bambang DarwotoDirektur Utama

President Director

Laurensius ManurungDirektur Keuangan

Finance Director

Risman NuryadinDirektur Operasi dan

TeknikOperations and

TechnicalDirector

Y.A.Y. SupardjiDirektur Komersial dan Pengembangan Usaha

Commerce and Business Development Director

Ranendra DanginDirektur Personalia

dan Umum Personnel and

General Affairs Director

95

Page 98: PT. ANGKASA PURA I · Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara

LAPORAN KEUANGANFINANCIAL STATEMENTS

PT (PERSERO) ANGKASA PURA I

Beserta Laporan Auditor IndependenUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal31 Desember 2007 dan 2006

For The Years Ended 31 December 2007 and 2006and Independent Auditor’s Report