PSIKOLOGI Maslow

31
PSIKOLOGI HUMANISTIK ABRAHAM MASLOW Oleh : Yuli Darwati,M.Si

Transcript of PSIKOLOGI Maslow

Page 1: PSIKOLOGI Maslow

PSIKOLOGI HUMANISTIK ABRAHAM MASLOW

Oleh :

Yuli Darwati,M.Si

Page 2: PSIKOLOGI Maslow

Latar Belakang Pemikiran:

Fakta : Psikologi lebih banyak memikirkan kelemahan-kelemahan manusia.

Pertanyaan : Dimanakah psikologi yang berbicara tentang kegembiraan, cinta dan kesejahteraan?

Page 3: PSIKOLOGI Maslow

Prinsip dan konsep dasar

Setiap manusia (setiap bayi yang lahir) terdapat kemauan yang aktif kearah kesehatan, impuls ke arah pertumbuhan / aktualisasi potensi-potensi manusia.

Orang-orang memiliki kodrat bawaan baik Perkembangan yang sehat hanya

mungkin dalam lingkungan yang sehat. Jika lingkungan menekan, individu akan

berkembang menjadi neurotik. Manusia memiliki dua kebutuhan dasar:

Deficiency needs dan Meta Needs (Self Actualization).

Page 4: PSIKOLOGI Maslow

Kebutuhan-Kebutuhan Dasar (Deficiency needs): Kebutuhan akan dorongan fisiologis seperti: rasa

lapar, haus, oksigen, dan seks. Kebutuhan akan rasa aman, meliputi : kebutuhan

akan perlindungan, keamanan,hukum, kebebasan dari rasa takut, dan kecemasan.

Kebutuhan untuk memiliki,meliputi kebutuhan untuk berteman, berkeluarga, atau berorganisasi.

Kebutuhan akan harga diri, meliputi penghargaan yang didasarkan atas respek terhadap kemampuan, kemandirian, dan perwujudan kita sendiri, dan juga penghargaan atas penilaian orang lain.

Page 5: PSIKOLOGI Maslow

Sifat-sifat kebutuhan dasar:

Ketiadaannya menimbulkan penyakit. Keberadaannya mencegah timbulnya

penyakit. Pemulihannya menyembuhkan penyakit. Dalam situasi tertentu yang sangat

kompleks dan di mana orang bebas memilih, orang yang kekurangan kebutuhan akan mengutamakan pemuasan kebutuhan ini dibandingkan jenis kepuasan yang lain.

Kebutuhan ini tidak aktif, lemah, atau secara fungsional tidak terdapat pada orang yang sehat.

Page 6: PSIKOLOGI Maslow

Meta needs : Ketika basic needs dalam hirarkhi

Maslow telah terpenuhi, kebutuhan aktualisasi diri dan pemahaman kognitif muncul. Manusia dimotivasikan oleh meta needs.

Meta needs tidak bersifat hirarkhis. Meta needs merupakan pembawaan

manusia sebagaimana basic needs. Bila tidak terpenuhi mengakibatkan

orang mengalami metapatologi.

Page 7: PSIKOLOGI Maslow

Meta needs : Kebenaran Kebaikan Keindahan Kesatuan Transendensi-dikotomi Penuh energi Keunikan individualitas Kesempurnaan Keperluan Penyelesaian, penghabisan Keadilan Kesederhanaan Kekayaan,keseluruhan dan kelengkapan

perhatian pada dunia Kesanggupan untuk berdiri sendiri Penuh arti

Page 8: PSIKOLOGI Maslow

Metapatologi Kebenaran:

KetidakpercayaanSinismeSkeptisme

Page 9: PSIKOLOGI Maslow

Metapatologi Kebaikan:

KebencianPenolakanKejijikanKepercayaan hanya pada diri sendiri

dan untuk diri.

Page 10: PSIKOLOGI Maslow

Metapatologi Keindahan:

KekasaranKegelisahanKehilangan seleraRasa suram.

Page 11: PSIKOLOGI Maslow

Metapatologi Kesatuan:

Disintegrasi

Page 12: PSIKOLOGI Maslow

Metapatologi Transendensi dikotomi:

Pikiran hitam putihPikiran salah satu dari dua,Pandangan sederhana tentang

kehidupan

Page 13: PSIKOLOGI Maslow

Metapatologi penuh energi:

MatiMenjadi robotMerasa diri sendiri sama sekali

ditentukanKehilangan emosi dan semangat

dalam kehidupan.Kekosongan pengalaman

Page 14: PSIKOLOGI Maslow

Metapatologi keunikan individualitas:

Kehilangan perasaan diri Perasaan diri sendiri yang dapat

berubah-ubah atau anonim.

Page 15: PSIKOLOGI Maslow

Metapatologi kesempurnaan:

Keputusasaan.Tidak bisa bekerja apa-apa

Page 16: PSIKOLOGI Maslow

Metapatologi Penyelesaian:

Ketidaklengkapan,KeputusanBerhenti berjuang Menanggulangi

Page 17: PSIKOLOGI Maslow

Metapatologi keperluan:

Kacau balauTidak dapat diramalkan

Page 18: PSIKOLOGI Maslow

Metapatologi Keadilan:KemarahanSinismeKetidakpercayaanPelanggaran hukumSama sekali mementingkan diri

sendiriKetidakamananKetidakwaspadaanPerlu berhati-hati

Page 19: PSIKOLOGI Maslow

Metapatologi kesederhanaan:

Terlalu kompleksKekacauanKebingunganKehilangan orientasi

Page 20: PSIKOLOGI Maslow

Metapatologi kekayaan:

DepresiGelisahKehilangan tenaga,KelelahanTeganganKecanggunganKejanggalan kekuan

Page 21: PSIKOLOGI Maslow

Metapatologi kejenakaan:

KeseramanDepresiKeadaan tidak jenakaParanoidKehilangan semangat dalam

kehidupankesedihan

Page 22: PSIKOLOGI Maslow

Metapatologi kesanggupan untuk berdiri sendiri:

Tanggung jawab diberikan kepada orang lain.

Page 23: PSIKOLOGI Maslow

Metapatologi penuh arti :

Tidak berartiPutus asaHidup sia-sia

Page 24: PSIKOLOGI Maslow

Aktualisasi Diri

Aktualisasi diri adalah tujuan yang tidak pernah dapat dicapai sepenuhnya karena gerakan ke arah aktualisasi tidak otomatis dan mudah.

Page 25: PSIKOLOGI Maslow

Mengapa demikian?Aktualisasi memerlukan prasyarat

yaitu terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan yang lebih rendah, yaitu defeciency needs.

Aktualisasi diri adalah kebutuhan naluriah yang paling lemah (jauh lebih lemah dari basic needs), sehingga dapat dengan lebih mudah dikuasai oleh kebiasaan, tekanan, kebudayaan, dan sikap yang salah terhadap aktualisasi diri.

Page 26: PSIKOLOGI Maslow

Lanjut……Orang –orang sering takut untuk

mengetahui diri sendiri, yang sebenarnya penting untuk aktualisasi diri.

Aktualisasi diri pada umumnya memerlukan lingkungan di mana seseorang bebas untuk mengunkapkan dirinya, untuk menjelajah, untuk memilih perilakunya dan untuk mengejar nilai-nilai seperti kebenaran-keadilan, dan kejujuran.

Page 27: PSIKOLOGI Maslow

Ciri-ciri orang yang melakukan aktualisasi diri:

Mereka mampu melihat realitas secara lebih baik dan efisien.

Mampu menerima diri sendiri dan orang lain. Spontanitas, kesederhanaan, kewajaran. Berfokus pada masalah. Kebutuhan akan privasi dan independensi. Berfungsi secara otonom. Apresiasi yang senantiasa segar. Memiliki pengalaman mistik/ spiritual yang

mendalam Perasaan empati dan afeksi yang kuat

terhadap sesama manusia.

Page 28: PSIKOLOGI Maslow

Lanjut…….

Perasaan empati dan afeksi yang kuat terhadap sesama manusia.

Hubungan antar pribadi.Struktur watak demokratis.Membedakan antara sarana dan

tujuan, antara baik dan buruk.Kreativitas.Resistensi terhadap inkulturasi

Page 29: PSIKOLOGI Maslow

Pengalaman-pengalaman mistik atau puncak (peak and mystical experience):

Ada waktu-waktu di mana orang yang aktualisasi diri menglami ekstase, kebahagiaan, perasaan terpesona yang hebat dan meluap-luap sama seperti pengalaman-penglaman keagamaan yang mendalam.

Selama masa ini, diri mereka dilampau dan digenggam oleh suatu perasaan kekuatan, kepercayaan, dan kepastian, suatu perasaan yang dalam, bahwa tak ada sesuatu yang tak dapat diselesaikan.

Page 30: PSIKOLOGI Maslow

Lanjut…..

Berdasarkan penglaman ini dapat dibedakan dua macam orang yang aktualisasi diri : sehat supernormal (peaker/trancender) dan sehat super-super (non peaker/non trancender)

Pembedaan ini didasarkan pada kuantitas dan kualitas pengalaman puncak yang transenden.

Peaker memiliki banyakpuncak yang berintensitas kuat, dan non peaker memiliki puncak lebih sedikit dan lebih ringan.

Page 31: PSIKOLOGI Maslow

Lanjut….. Non peaker cenderung menjadi orang-orang yang praktis,

berienteraksi dengan dunia secara lebih efektif dan kurang dengan dunia B-living yang lebih tinggi. Mereka adalah pemimpin-pemimpin dunia untuk maksud-maksud baik.

Peakers lebih hidup dalam dunia B-living dan memiliki pengalaman puncak yang memberiukan wawasan yang jelas tentang diri dan dunia mereka. Mereka cenderung lebih mistis, puitis dan saleh, lebih tanggap terhadap keindahan dan kemungkinan besar menjadi pembaharu atau penemu-penemu.

Akan tetapi tidak semua peakers adalah seniman atau ahli ilmu pengetahuan, ada peakers di kalangan pendidik, politisi, atau pemimpin perusahaan.