Psikiatri Sosial

download Psikiatri Sosial

of 30

description

kedokteran

Transcript of Psikiatri Sosial

  • Bertanggung jawab terhadap seluruh Ggan. Mental di masyarakat termasuk semua aspek dari perawatan di R.S : penatalaksaan kasus, intervensi krisis dan berobat jalan. Dari perawatan yang lama di RS menjadi Rawat jalan. Akhir-akhir ini juga mencakup penderita Ggan mental yang sudah menjadi Tunawisma dan penderita yang dipasung. Di USA pusat pelayanan Psikiatri Sosial harus mampu memberikan pelayanan :

  • Rawat inap Pelayanan Gawat Darurat Konsultasi Masyarakat Day Care, termasuk hospitalisasi partial, rumah singgah, home visit Pendidikan dan Penelitian Thn. 1975 pelayanan Psi.Masyarakat diperluas dengan : Pelayanan unt anak-anak Pelayanan Lansia Pelayanan Penyalahgunaan zat.

  • KESEHATAN MENTAL MASYARAKAT MERUPAKAN TEAM YANG TDD.: Psikiater termasuk Psikiater anak. Psikolog klinis. Pekerja Sosial psikiatrik. Perawat psikiatrik. Terapis okupasi. Petugas Sosial. Rohaniawan LSM terkait. Administrasi dan Tata usaha.

  • PENATALAKSANAAN KASUS DENGAN BERKESINAMBUNGAN :Mengikuti pasien melalui semua tahapan pengobatan.Sebagai penghubung antar pasien dengan petugas KESWA .Memberikan bantuan pasca rawat/after care.Melibatkan peran serta Masyarakat.

  • PENCEGAHANPsikiatri pencegahan/preventive psychiatry adalah bagian dari Psikiatri masyarakat, yang tujuannya:Untuk menurunkan onset/insidenUntuk menurunkan lamanya perawatanUntuk menurunkan kecacatan sisa Ggan mental.Pencegahan dibagi atas :Pencegahan primer/Primery preventionPencegahan sekunder/Secondary preventionC. Pencegahan tertier/Tertiary prevention.

  • A. PENCEGAHAN PRIMERTujuannya unt mencegah onset ggan dgn menurunkan insiden termasuk rasio kasus baru terhadap populasi dalam periode waktu tertentu. Hal ini dapat dicapai dgn.: - menghilangkan agen penyebab - menurunkan faktor resiko - meningkatkan daya tahan host - mengganggu transmisi penyakit.

  • CONTOH PENCEGAHAN PRIMER.Latihan perkembangan anak kpd orang tua.Latihan ttg alkohol dan obat-obatanLatihan untuk situasi krisis.Intervensi pasca krisis mis.: perceraian, trauma, kehilangan, kelompok orang-orang yang selamat dari bencana.Latihan pasca pembebasan sandera yg akan dilepas kepada masyarakat.Latihan prenatal dan perinatal unt menurunkan insiden MR pada wanita hamil.Usaha menurunkan penyabaran peny. Menular seksual : AIDS, Sifilis dll.

  • B. PENCEGAHAN SEKUNDERYaitu identifikasi dini dan pengobatan segera terhadap ggan, tujuannya menurunkan prevalensi gangguan dgn memperpendek durasinya. Termasuk disini : a. Intervensi krisis b. Pendidikan masyarakat. c. Anak dgn Ggan mental, termasuk identifikasi, pengobatan, pencegahan dan menurunkan kecacatan pada waktu yad.

  • C. PENCEGAHAN TERTIERTujuannya menurunkan prevalensi defek dan kecacatan residual ok Ggan mental unt mencapai tingkat fungsional semaksimal mungkin.Cacad karena penyakit mental kronis merupakan masalah sosial dan ekonomi yang besar karena membutuhkan dana/biaya yang besar untuk menanggulanginya, selain mengakibatkan penderitaan bagi keluarga dan lingkungannya.

  • UPAYA MENJADI TUA SEHAT SEJAHTERAPencegahan :~ Hindari kelebihan BB~ Makanlah seimbang ~ Hindari faktor resiko Peny. Degeneratif: rokok,alkohol, gemuk, gaya hidup.~ Ada kegiatan/hobi yg bermanfaat.~ Gerak badan teratur

  • ~ Hindari suasan stress psikososial~ Kontrol kesehatan secara teratur~ Tingkatkan Iman kpd.TYE2. Upayakan lingkungan yg aman, hangat dan penuh kasih sayang.3. Usahakan mereka tetap senang dan berbahagia.UPAYA MENJADI TUA SEHAT SEJAHTERA

  • 4. Biarkan mereka/bantu untuk mengurus diri sendiri (DLA)5. Upayakan agar tetap ada kontak sosial dengan masyarakat sekitar.6. Upayakan agar mereka tetap merasa dibutuhkan dan berguna unt. orang lain.7. Jangan memaksakan ide-ide atau pola perilaku yang baru.UPAYA MENJADI TUA SEHAT SEJAHTERA

  • ASPEK SOSIOEKONOMI DALAM KESWA.WHO mendefinisikan sehat sebagai keadaan sehat fisik, mental dan sosial yang lengkap bukan semata-mata tidak adanya penyakit.Faktor sosial meliputi :Gaya hidup. Gaya hidup dan kebiasaan pribadi adalah faktor utama dalam penyebab penyakit dan kematian di USA s/d 70% untuk semua penyakit baik fisik maupun mental, misalnya Obesitas berhubungan dgn peny. Jantung dan DM, penambahan BB berhub. dgn kebiasaaan makan dan olahraga.

  • Aktivitas fisik yg teratur berefek positip pada penurunan stress, pencegahan dan pengobatan ggan cemas, ggan depresi, obesitas, peny.jantung, DM dan hipertensi.B. Usia. 80 % usia > 65 thn suspek menderita penyakit kronis: artritis, hipertensi, peny.jantung, Ggan pendengaran, DM katarak dll.C. Status ekonomi. Meliputi penghasilan, pendidikan, pekerjaan dan gaya hidup. Ada hubungan positip antara status ekonomi dgn keswa.

  • Orang dgn status sosioekonomi yg tinggi mempunyai keswa yg lb baik dibanding dgn yg status sosioekonominya lb rendah. Hasil penelitian mencatat bahwa : - Ggan Bipolar > pd status sosioekonomi tinggi - Skizofrenia > pd status sosioekonomi rendahKemiskinan. Berhubungan dgn keswa yg buruk dan mengakibatkan gagal sekolah, tindakan kriminal, penyalahgunaan zat.Lingkungan. Terjadi Ggan mental biasanya ok perubahan lingkungan dari masyarakat pinggiran menuju masyarakat perkotaan.

  • KEMATIAN DAN KEHILANGAN(TANATOLOGI)Dokter selalu berhadapan dengan:KematianHampir matiKehilangan.KEMATIAN.Kematian yg tepat pd waktunya (Timely death) seseorang meninggal saat diperkirakan harus meninggal dan yang ditinggalkan berdukacita tetapi tidak terkejut oleh kematian tsb.

  • Kematian yg tidak tepat pd waktunya (Untimely death)kematian yg tidak diharapkan : kematian anak muda, kematian mendadak, kematian ok bencana, kematian ok kecelakaan.Kematian ada juga : - kematian disengaja : bunuh diri - kematian tidak disengaja : trauma, penyakit. - kematian agak disengaja : penyalahgunaan zat, ketergantungan alkohol, merokok.

  • ASPEK HUKUM PADA KEMATIANMenurut hukum dokter harus menandatangani setifikat kematian dgn penyebab kematiannya, mis. Kematian ok gagal jantung kongestif, pneumonia dllKlarifikasi kematian ok alami, kecelakaan, bunuh diri, pembunuhan atau yg lain.K/P dilakukan otopsi psikologis, dimana latar belakang sosiokultural dan psikologis seseorang diperiksa secara retrospektif dgn mewawancarai teman, sanak saudara, dokter unt menentukan apakah terdapat ggan mental seperti depresi dll.

  • REAKSI TERHADAP KEMATIAN YG MENGANCAM.Ada 5 stadium oleh Kubler Ross tentang kematian yang mengancam, walaupun stadium ini tidak selalu harus berurutan.STADIUM 1 : GONCANGAN DAN PENYANGKALAN. Saat dikatakan os akan meninggalreaksi awal adalah goncangan. Mula-mula bingung, kemudian menolak/menyangkal unt mempercayai diagnosis dan prognosisnya. Beberapa pasien tdk melalui stadium ini, tp pergi dari satu dokter kedokter yang lain sampai menemukan dokter yg membantu kondisinya. Dalam hal ini peranan dokter untuk berkomunikasi secara aktif akan sangat membantu.

  • STADIUM 2 : KEMARAHAN Disini os menjadi frustrasi, mudah tersinggung dan marah karena penyakitnya. Marah kepada Tuhan, kpd nasibnya, kpd teman, kpd keluarga, bahkan kpd diri sendiri dengan pertanyaan : kenapa saya. Pd stadium ini os sulit untuk diobati. Respon yang empatik dan baik dapat membantu menghilangkan kemarahan os dan dapat membantu mengendalikan situasi pada saat itu.STADIUM 3 : PERUNDINGAN. Disini os berusaha berunding dengan dokter, teman bahkan dengan Tuhan.

  • Sebagai balasan kesembuhan, os akan membuat banyak janji, seperti memberi derma, beribadah dgn teratur, bertobat. Dengan demikian dokter akan dapat membuat mereka menjadi lebih baik.4. STADIUM 4 : DEPRESI. Disini os menunjukkan gejala depresi, menarik diri, retardasi psikomotor, ggan tidur, putus asa sampai ide unt bunuh diri. Depresi sebagai reaksi terhadap penyakitnya dimana os kehilangan pekerjaan, tidak berdaya, terisolasi, kesulitan ekonomi, tdk mempunyai harapan.

  • Semua orang merasakan suatu derajat kesedihan saat menunggu kematiannya sendiri, dan kesedihan yg normal tidak memerlukan intervensi biologis, kecuali ggan depresi berat dan ide bunuh diri harus segera mendapat penanganan. Harapan dapat mengubah umur panjang dan dapat mempertinggi martabat dan kualitas hidup os.5. STADIUM 5 : PENERIMAAN. Disini os menyadari bahwa kematian tidak dapat dihindari, dan os menerima bahwa kematian tersebut dialami oleh semua orang.

  • Perasaan os dari suasana hati yg netral s/d euforik. Os menguasai perasaan mereka mengenai kematian yg tak dapat dihindari dan mampu berbicara tentang kematian pd orang lain. Orang yg mempunyai kepercayaan agama yang kuat dan yakin akan kehidupan setelah kematian dapat menemukan ketenangan dalam kepercayaan rohani mereka dan tidak merasa takut pada kematian.

  • DUKACITA, BERKABUNG DAN KEHILANGANDukacita adalah perasaan subjektif yang dicetuskan oleh kematian seseorang yang dicintai.Berkabung adalah proses dimana dukacita dihilangkan. Hal ini merupakan ekspresi masyarakat dari perilaku dan tindakan setelah kehilangan.Kehilangan suatu keadaan ditinggalkan oleh seseorang akibat kematian, dan berkenaan dgn keadaan berkabung.

  • Dukacita tanpa penyulit dipandang sebagai dukacita yang normal.Dukacita awal = tergoncang yg diekspresikan sebagai mati rasa, kebingungan waktunya singkat.Dapat berlanjut menjadi ketegangan, menangis, penurunan nafsu makan, sulit berkonsentrasi/ bernafas/berbicara, ggan tidur termasuk sulit tidur dan terbangun saat malam hari, mimpi ttg orang yg sudah meninggal.Sikap menyalahkan diri sendiri ok kelalaian terhadap yg sudah meninggal.

  • Survivor guilt adalah suatu fenomena dimana terjadi rasa bersalah orang yang dapat bertahan hidup yg diselamatkan dari kematian oleh orang lain dan bukan oleh dirinya sendiri. Orang yg selamat menganggap bahwa mereka seharusnya yg meninggal dan ini merupakan penghianatan terhadap mereka yg sudah meninggal.John Bowlby membagi 4 stadium dukacita :Stadium 1 : adalah stadium awal dari keputusasaan yg ditandai dgn mati rasa dan protes.

  • Stadium ini berlangsung singkat s/d bbrp hari dan dapat dialami kembali secara berkala oleh orang yg sedang berdukacita dalam seluruh proses berkabung.2. Stadium 2 : adalah fase merindukan dan mencari-cari orang yang telah meninggal. Stadium ini dapat berlangsung bbrp bulan s/d tahun dalam bentuk yg semakin melemah.3. Stadium 3 : fase disorganisasi dan putus asa, kenyataan kehilangan mulai menghilang. Orang ini mulai terlihat menarik diri, apatis, tak bergairah, oinsomnia, penurunan BB, hidup rasanya tanpa arti lagi.

  • 4. Stadium 4 : fase reorganisasi, dimana fase akut dari dukacita mulai menghilang dan orang yang berdukacita mulai merasakan kembali kehidupannya. Orang yang telah meninggal sekarang dikenang dengan rasa kegembiraan, dan juga kesedihan, dan bayangan orang yg telah meninggal menjadi dipendam.

    ******************************