PSAK 16 ASET TETAP 13072016 bali
Transcript of PSAK 16 ASET TETAP 13072016 bali
AKUNTANSI ASET TETAP (PSAK 16)
2
Agenda
Pengakuan1
Penilaian2
Depresiasi3
Pengapusan 4
Pengungkapan5
3
Pengaturan Aset Tetap dalam PSAK
PSAK16
PSAK 26
PSAK48
PSAK58
PSAK30
ISAK 8
PSAK – TerkaitAset tetap
PSAK13 & 19ISAK 25
Penurunan Nilai Aset
Aset Tidak Lancar Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan
Investasi PropertiAset tak berwujudTanah
Sewa
Aset Tetap
Bunga Pinjaman
4
Ruang Lingkup
Pernyataan ini tidak diterapkan untuk:a. aset tetap yang diklasifikasi sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK
58: Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan;.b. Aset biologis yang terkait dengan aktivitas agrikultural selain tanaman
produktif (lihat PSAK 69: Agrikultur). Pernyataan ini diterapkan untuk tanaman produktif namun tidak diterapkan untuk produk dari tanaman produktif;.
c. Pengakuan dan pengukuran aset eksplorasi dan evaluasi (lihat PSAK 64: Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral);.
d. Hak penambangan dan cadangan mineral seperti minyak, gas alam, dan sumber daya serupa yang tidak dapat diperbarui.
Akan tetapi, Pernyataan ini berlaku untuk aset tetap yang digunakan untuk mengembangkan atau memelihara aset yang dideskripsikan dalam huruf (b)–(d).
Pengertian Aset Tetap
• Definisi Aset tetap adalah aset berwujud yang: (par 6)1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan
barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan
2. Diharapkan digunakan selama lebih dari satu periode.
5
Tidak berlaku untukHak penambanganReservasi tambang
Ciri► “Used in operations” and not
for resale.► Long-term in nature and
usually depreciated.► Possess physical substance.
Tanaman produktif (bearer plants) termasuk ruang lingkup aset tetap
PSAK 16 – Revisi 2015
• digunakan dalam produksi atau penyediaan produk agrikultur;
• diharapkan untuk menghasilkan produk untuk jangka waktu lebih dari satu periode; dan
• memiliki kemungkinan yang sangat jarang untuk dijual sebagai produk agrikultur, kecuali untuk penjualan sisa yang insidental (incidental scrap).
Tanaman produktif (bearer plants) adalah tanaman hidup yang:
PSAK 16 – Revisi 2015
Tanaman produktif dicatat dengan cara yang sama dengan aset tetap yang dikonstruksi sendiri sebelum berada dalam lokasi dan kondisi yang diperlukan untuk siap digunakan sesuai dengan intensi manajemen.
Sebagai konsekuensi, acuan untuk “konstruksi” dalam Pernyataan ini dipahami untuk mencakup aktivitas yang diperlukan untuk membudidayakan tanaman produktif sebelum berada di lokasi dan kondisi yang diperlukan untuk siap digunakan sesuai dengan intensi manajemen.
PSAK 16 – Revisi 2015
• Entitas menerapkan paragraf tersebut untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017 secara retrospektif, sesuai dengan PSAK 25 kecuali seperti yang dijelaskan dalam paragraf 81M.
• Penerapan dini diperkenankan. menerapkan sebelum tanggal 1 Januari 2017, maka entitas mengungkapkan fakta tersebut.
Perubahan paragraf 03, 06, dan 37 dan menambahkan paragraf 22A dan 81L–81M.
Pada penerapan pertama, entitas tidak diharuskan untuk mengungkapkan informasi kuantitatif yang disyaratkan oleh PSAK 25 (paragraf 28(f)). Namun, entitas menyajikan informasi kuantitatif yang disyaratkan setiap periode yang disajikan sebelumnya.
• Selisih antara jumlah tercatat sebelumnya dan nilai wajar diakui dalam saldo laba awal pada periode penyajian terawal.
Entitas dapat memilih untuk mengukur aset tanaman produktif pada nilai wajarnya pada periode penyajian terawal dalam laporan keuangan untuk periode pelaporan dimana entitas pertama kali menerapkan Amandemen PSAK 16 dan menggunakan nilai wajar tersebut sebagai biaya perolehan (deemed cost) pada tanggal tersebut.
Pengakuan Aset Tetap
Biaya perolehan aset tetap harus diakui sebagai aset jika dan hanya jika : (par 7)
a) Besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas; dan
b) Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
9
Kriteria pengakuan berlaku pada saat pengakuan awal dan untuk biaya setelah perolehan awal.
Pengakuan Aset Tetap
10
Suku cadang utama dan peralatan siap pakai termasuk aset tetap jika
digunakan lebih dari satu periode hanya digunakan untuk aset tertentu komponen yang diganti tidak diakui lagi.
Contoh: Entitas membeli suatu komponen suku cadang dari suatu mesin. Suku cadang tersebut spesifik dan harganya material dibandingkan dengan nilai aset tersebut. Jangka waktu pemakaian suku cadang tersebut lebih satu tahun.
Suku cadang dikategorikan sebagai aset pada saat pembelian, dengan syarat komponen yang akan diganti dihapuskan dari pembukuan.
Pengakuan Aset Tetap - materialitas
11
Unit ukuran dalam pengakuan sesuai kondisi entitas. Kriteria agregasi atau invidual.
Mempengaruhi nilai aset Mempengaruhi biaya depresiasi atau biaya operasi Laba
(potensi earning management)
Materialitas digunakan sebagai tambahan kriteria untuk menentukan, apakah pengeluaran akan dicatat sebagai aset tetap
Pengeluaran yang memenuhi kriteria aset tetap namun tidak material dari sisi jumlah seringkali tidak dikapitalisasi dan dicatat sebagai beban pada periode berjalan.
Suatu aset secara individu tidak material, namun pembelian dalam jumlah banyak material sehingga dikapitalisasi
Pengakuan Aset Tetap - materialitas
12
Agregasi Entitas membeli satu buah kursi seharga
Rp1.000.000 Entitas membeli 100 buah kursi dengan harga
satuan Rp1.000.000 total Rp100.000.000
Materialitas Entitas membeli mesin hitung elektrik seharga Rp
1.500.000 Entitas membeli dinding seharga Rp1.250.000
?
?
?
?
Pertimbangan - Materialitas
13
Pertimbangan penentuan batas suatu pengeluaran dikapitalisasi sebagai aset tetap:
Ukuran entitas Relevansi informasi bagi pengguna Biaya dan manfaat, biaya untuk menyelenggarakan pencatatan
aset tetap dan manfaat dari informasi yang dihasilkan dari pencatatan aset tetap tersebut.
Konsekuensi ekonomis Semakin tinggi batas materialitas pengeluaran akan cenderung
dicatat sebagai beban laba akan kecil administrasi pencatatan aset lebih mudah
Entitas dapat menetapkan 1 jt, 5 jt, 10jt, 25jt, 50jt Jika tidak dicatat sebagai aset biasanya tidak diinventarisasi
sehingga aset tidak dipelihara.
Pengukuran Awal
Suatu aset tetap yang memenuhi kualifikasi diakui sebagai aset tetap pada awalnya harus diukur sebesar biaya perolehan. (par 15)
14
Biaya Perolehan
Biaya yang dapat diatribusikan secara
langsungBiaya pembongkaran dan
pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset
Biaya Perolehan awal
Seluruh biaya terkait aset yang memiliki manfaat di masa mendatang.
Aset lain yang berfungsi agar suatu aset dapat memiliki manfaat di masa mendatang.
Alat yang dipasang agar pabrik dapat berjalan sesuai dengan ketentuan pengolahan limbah industri.
15
Biaya Setelah Perolehan Awal
Biaya pemeliharaan dan perbaikan diakui beban di laporan laba rugi komprehensif periode berjalan
Perawatan Suku cadang kecil
Penggantian aset akan menambah aset jika: Memenuhi kriteria aset (memiliki masa manfaat lebih dari satu
periode dan diukur dengan andal) Komponen yang diganti tidak lagi dicatat sebagai aset
Inspeksi yang signifikan dapat diakui sebagai aset jika: Memenuhi kriteria aset Nilai inspeksi terdahulu (dibedakan dari fisik) dihentikan
pencatatanya
16
Komponen biaya Perolehan
a) Harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak dapat dikreditkan setelah dikurangi diskon pembelian dan potongan lain;
b) Biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen
c) Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset. Kewajiban atas biaya tersebut timbul
– ketika aset tersebut diperoleh, atau– karena entitas menggunakan aset tersebut selama periode tertentu untuk
tujuan selain untuk menghasilkan persediaan.
17
Biaya Diatribusikan Langsung
a) Biaya imbalan kerja yang timbul dari pembangunan atau akuisisi aset tetap.
b) Biaya penyiapan lahan untuk pabrik;c) Biaya handling dan penyerahan awal;d) Biaya perakitan dan instalasie) Biaya pengujian aset apakah aset berfungsi dengan baik
(setelah dikurangi hasil penjualan produk tersebut)f) Komisi profesional
18
Bukan Komponen Biaya Perolehan
a) Biaya pembukaan fasilitas barub) Biaya pengenalan produk baruc) Biaya penyelenggaraan bisnis di lokasi baru termasuk
biaya pelatihan stafd) Administrasi dan overhead umume) Biaya saat alat belum beroperasi penuhf) Kerugian awal operasig) Biaya relokasi dan reorganisasi operasi entitas.h) Hasil dari aset sebelum dimanfaatkan (hasil parkir dari
lahan yang belum digunakan).i) Laba internal jika aset tersebut merupakan persediaan
perusahaan.
19
Ilustrasi Biaya Perolehan
• Entitas membeli peralatan tambang, diimport dari luar neger. Harga peralatan 200.000 USD.
• Cost insurance and freight sebesar 10.000 USD. • Peralatan tersebut dikenakan bea masuk dan bea
masuk tambahan sebesar 15% dari nilai CIF. • PPN 10%, PPnBM 10% dan PPh 22 sebesar 2,5%. • Kurs spot atas atas pembelian peralatan tersebut
sebesar 11.000 dan kurs KMK yang berlaku pada saat transaksi sebesar 11.100.
Contoh
20
Ilustrasi Biaya PerolehanContoh
21
• Nilai peralatan : 200.000 + 10.000 = 210.000 USD• 210.000 x 11.000 = 2.310.000.000 pencatatan perusahaan• Bea masuk 210.000 x 15% x 11.100 = 349.650.000• Total CIF + bea masuk (kurs pajak) = 210.000 x 115% x 11.100 = 2.680.650.000• PPN = 10% x 2.680.650.000 = 268.065.000• PPnBM = 20% x 2.680.650.000 = 536.130.000• PPh 22 = 2,5% x 2.680.650.000 = 67.016.250• Nilai peralatan 2.310.000.000 + 349.650.000 + 536.130.000 = 3.195.780.000
Peralatan 2.310.000.000Utang Dagang 2.310.000.000
Peralatan (bea masuk) 349.650.000Peralatan (PPnBM) 536.130.000
Kas 885.780.000PPN Masukan 268.065.000Pajak dby dmk PPh22 67.016.250
Kas 604.800.000
3.195.780.000
Ilustrasi Biaya Perolehan
Berikut ini biaya yang dikeluarkan PT. Kelana dalam rangka perolehan mesin baru untuk produk barunya:1. 20 milyar untuk pembelian mesin2. 1.300 juta biaya tenaga kerja untuk memodifikasi dan instalasi
mesin sesuai layout pabrik.3. 200 juta untuk penyiapan lokasi pabrik4. 300 juta untuk pengiriman mesin5. 1.000 juta PPN dan 1.500 juta bea masuk.6. Biaya promosi produk baru 700 juta7. Biaya pengetesan awal 250 juta8. Biaya grand opening 350 juta9. Biaya tenaga enginering yang melakukan pengetesan dan instalasi
150 juta10. Biaya administrasi yang dimasukkan dalam biaya overhead 120
juta
Contoh
22
Diskusikan mana yang merupakan biaya perolehan??
Pengukuran Awal
• Biaya dari pembukaan pabrik tersebut sebesar 20.000+1.300+200+300+1.500+250+250+150 = 23.700 milyar
• Biaya yang tidak berhubungan langsung dengan perolehan dan pemasangan mesin pabrik tersebut tidak boleh diakui.1. Biaya grand opening 350 juta2. Biaya promosi produk baru 800 juta3. Biaya administrasi yang dimasukkan dalam biaya overhead
120 juta
Example
23
Dismantling Cost
Perusahaan menyewa sebuah bangunan selama 8 tahun untuk dijadikan kantor senilai 2.000juta. Perusahaan mengeluarkan biaya untuk modifikasi interior ruangan sebesar 1.000juta. Menurut perjanjian bangunan tersebut harus kembali dalam keadaan kosong di akhir masa sewa. Estimasi biaya pembongkaran interior tersebut 100 juta. Harga perolehan peralatan interior perolehan interior adalah 1.000 juta ditambah estimasi biaya pembongkaran. 100 juta : (1 + 6%)8 = 62.741jt) asumsi tingkat suku bunga 6%
Contoh
24
Biaya partisi diakui dalam neraca dengan jurnal berikut:DrAset Tetap 1.062,741 jt
Cr Kas 1.000 jtKewajiban diestimasi
62,741jt
Jurnal penyesuaian kewajiban tahun 1Dr Beban bunga 3,764 jt
Cr Kewajiban diestimasi3,764jt
Diskusi - Pengukuran Awal
• Entitas membeli peralatan dengan harga 2,4 milyar. Biaya instalasi dan pemasangan 200 juta. Biaya komisi / perantara sebesar 600 juta, biaya pengadaan dan perjalanan dinas terkait pengadaan peralatan tersebut 400 juta?
• Biaya lain-lain tersebut apakah dapat dikategorikan sebagai biaya perolehan aset ?
Example
25
• Berdasarkan konsep perolehan semua biaya yang terkait dengan pengadaan dapat ditambahkan dalam penilaian aset.
• Namun jika nilai biaya ini material, akan membuat nilai tercatat aset tidak mencerminkan manfaat yang akan diperoleh di masa mendatang.
• Aset dapat dicatat mengalami penurunan nilai pada periode berikutnya
Diskusi - Pengukuran Awal
• Bagaimana pencatatan nilai aset dan biaya-biaya lain terkait dengan aset tersebut?
• Apakah perlu dipisahkan atau dicatat menjadi satu?• Praktik yang sering dilakukan, semua biaya tersebut dicatat
menjadi satu sebagai nilai aset. • Dokumen transaksi yang menjelaskan secara rinci komponen
biaya perolehan.• Tanggal pengeluaran biaya seringkali berbeda-beda, dapat terjadi
sebelum atau sesudah aset utama diperoleh.– Untuk sebelum aset utama diperoleh jika dapat diidentifikasi berhubungan
langsung dengan aset dapat diakui sebagai beban tangguhan sebelum dicatat sebagai aset.
– Untuk beban setelah aset utama diakui sebagai penambah nilai aset tetap ditentukan titik pengakuan saat aset mulai digunakan.
Example
26
Diskusi - Pengukuran Awal
• Apakah pencatatan aset dilakukan secara global sebagai satu kesatuan atau pencatatan harus dilakukan untuk masing-masing komponen.
• Pertimbangan pencatatan sebagai aset terpisah– Manfaat dan biaya dari pencatatan aset secara terpisah– Aset dapat diidentifikasi secara terpisah– Entitas dapat secara ekonomis memisahkan biaya aset per komponen.– Masing-masing komponen aset memiliki masa manfaat yang berbeda
contoh rangka pesawat dan asesoris dalam pesawat; bangunan dan lift; tanah dan bangunan.
– Perolehan aset dilakukan secara terpisah sehingga dapat diidentifikasi dengan mudah.
Example
27
28
Semua biaya terkait dengan akuisisi atau konstruksi :
Material, tenaga kerja, overhead selama proses konstruksi , biaya bunga jika membangun sendiri
Harga beli bangunan dan pengurusan hak perolehan bangunan.
Fee profesional
Ijin pendirian bangunan
Perolehan Bangunan
29
Semua biaya terkait dengan akuisisi dan penyiapan tanah sesuai dengan tujuan penggunaan :
(1) Harga Beli
(2) Biaya pengurusan hak tanah (sertifikat, pajak/BPHTB, biaya notaris, dll.
(3) Biaya untuk perataan tanah, penghancuran bangunan yang tidak diperlukan.
Perolehan Tanah
30
PSAK 13Tanah dan Bangunan Investasi Properti
• Properti Investasi menurut PSAK 13 adalah:– properti (tanah atau bangunan—atau bagian dari
bangunan—atau keduanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee melalui sewa pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai, atau kedua-duanya, dan tidak untuk:1. Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang
atau jasa atau untuk tujuan administratif; atau2. Dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.
• Sebagian aset digunakan sebagian yanglain disewakan prorata
31
Peralatan dapat meliputi mesin, kendaraan, peralatan kantor, peralatan pabrik, peralatan tambang, mesin dan peralatan lain.
Biaya perolehan meliputi(1) Harga beli, (2) Pajak atau Bea yang tidak dapat dikreditkan(3) Biaya transportasi(4) Biaya asuransi selama pengiriman barang(5) Biaya instalasi dan biaya penyiapan tempat untuk
melakukan instalasi(6) Biaya untuk pengetesan peralatan
Perolehan Peralatan
32
Aset Dibangun Sendiri
• Biaya yang dikeluarkan sampai aset tersebut siap digunakan:– Material dan tenaga kerja– Overhead biaya variabel dan porsi dari fixed
overhead yang terkait langsung dengan pembangunan aset.
– Biaya bunga selama proses pembangunan
33
Bunga selama Proses Konstruksi
• Alternatif pembebanan biaya bungan yang muncul selama proses konstruksi
Biaya bunga tidak
dikapitalisasi selama
konstruksi
Kapitalisasi biaya bunga aktual
selama konstruksi (dengan modifikasi)
Kapitalisasi semua biaya
bunga
IFRS/PSAK
Rp 0 Rp ?Menambah Nilai Aset
34
PSAK 26 (IFRS 23) mengkapitalisasi biaya bunga aktual (dengan modifikasi) SAK ETAP dan IFRS SME, bunga pinjaman tidak dikapitalisasi Konsisten dengan prinsip harga perolehan Dalam kapitalisasi ada tiga pertimbangan
Qualifying assets Periode kapitalisasi Jumlah yang dikapitalisasi
Bunga Pinjaman (PSAK 26)
Qualifying Assets / Aset kualifikasi Memerlukan periode yang cukup lama untuk membangun atau
menyiapkan aset tujuan penggunaannya: Ada dua jenis aset : aset yang dibangun sendiri maupun aset yang akan
dijual / disewakan.
35
Pengukuran Biaya Perolehan• Diskon — Diskon harus dikurangkan dari harga
perolehan aset aset dicatat setelah diskon• Pembayaran ditangguhkan— Aset yang dibeli dengan
pembayaran ditangguhkan dinilai setara nilai tunainya. Perbedan nilai tunai dengan pembayaran diakui sebagai beban bunga.
• Pertukaran aset — menggunakan nilai wajar kecuali tidak ada substansi ekonomi atau tidak ada nilai wajar yang andal.
• Pembelian dengan lumpsum — dialokasikan nilai total biaya perolehan ke masing-masing aset dengan dasar nilai wajar aset. (jika asetnya diklasikan atau memiliki masa manfaat berbeda).
36
Pengukuran Biaya Perolehan
• Penerbitan saham — menggunakan dasar nilai wajar dari saham sebagai indikator nilai wajar aset, jika nilai saham dapat diandalkan.
– Mana yang lebih andal antara nilai wajar saham atau aset.
– Jika keduanya andal maka nilai wajar aset yang diserahkan digunakan untuk mengukur aset yang diterima.
• Hibah pemerintah — tidak boleh diakui sampai diperoleh keyakinan bahwa entitas memenuhi persyaratan dan hibah akan diperoleh.
Pertukaran Aset
Biaya perolehannya diukur dengan jumlah tercatat dari aset yang diserahkan.
Substansi Komersial
Nilai wajarAset dipertukarkan
Biaya perolehan aset tetap dari suatu pertukaran diukur sebesar nilai wajarkecuali:
– Tidak memiliki substansi komersial, atau
– Nilai wajar aset yang diterima dan diserahkan tidak dapat diukur secara andal
37
38
Ilustrasi Pembayaran Tangguhan
• PT. Kencana membeli kendaraan melalui angsuran. Uang muka yang dibayarkan sebesar 500 juta dan angsuran selama 5 tahun yang dibayarkan 200juta per tahun.
• Tingkat bunga yang berlaku 12%• Nilai tunai mesin tersebut adalah PVA i=12%, n=5. Nilai tunai angsuran =
720,95• Nilai mesin 730,95+500 = 1.230,95
Jurnal perolehan Kendaraan 1.230,95
Kas 500Utang 720,95
Pembayaran angsuran 1 Utang 113,49
Beban bunga 86,51Kas 200
Pengeluaran setelah Perolehan Aset
• Pengeluaran yang dilakukan untuk mengakuisisi aset tetap baru atau menambah aset tetap baru belanja modal = capital expenditure.
• Pengeluaran akan dicatat menambah nilai aset jika sesuai dengan definisi aset tetap yaitu memiliki manfaat ekonomi di masa depan dan nilainya dapat diukur dengan andal
• Pengeluaran untuk memperbaiki atau memelihara aset tetap yang tidak memberikan manfaat di masa mendatang disebut belanja pendapatan = revenue expenditure.
• Pengeluaran akan diklasifikasikan sebagai beban pemerliharaan
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Entitas harus memilih antara:
Cost Model
Revaluation Model
Sebagai kebijakan akuntansinya, dan
Menerapkan kebijakan tersebut terhadap seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama.
Tanah, tanah dan bangungan, mesin, kapal, pesawat, perabotan, peralatan kantor
40
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Cost Model
Revaluation Model
Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar : Biaya perolehan dikurangi Akumulasi penyusutan dan Akumulasi rugi
penurunan nilai aset
Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar :– Jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada
tanggal revaluasi, dikurangi– Akumulasi penyusutan dan Akumulasi rugi
penurunan nilai asetyang terjadi setelah tanggal revaluasi.
41
42
Frekuensi Penilaian
• Frekuensi revaluasi tergantung perubahan nilai wajar dari suatu asset tetap.
• Jika nilai wajar dari asset yang direvaluasi berbeda secara material dari jumlah tercatatnya, maka revaluasi lanjutan perlu dilakukan.
• Beberapa asset tetap mengalami perubahan nilai wajar secara signifikan dan fluktuatif, sehingga perlu direvaluasi secara tahunan.
• Revaluasi tahunan tidak perlu, apabila perubahan nilai wajar tidak signifikan, asset dapat direvaluasi setiap tiga atau lima tahun sekali.
Revaluation Model
Revaluation Model Revaluasi harus dilakukan secara reguler Untuk memastikan jumlah tercatat tidak berbeda secara material dengan nilai wajar pada tanggal neraca.
Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi diperlakukan dengan metode: proporsional, atau eliminasi.
43
Akumulasi Penyusutan – Revalution Model
Revaluation Model Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi diperlakukan dengan metode: • proporsional
Nilai akumulasi depresiasi dan harga perolehan dinaikkan secara proporsional sehingga nilai bersih aset sama dengan nilai revaluasi.
• eliminasi.Nilai akumulasi depresiai ditutup mengurangi nilai aset. Kemudian aset dinaikkan menjadi nilai revaluasi
44
Akumulasi Penyusutan – Revalution Model
Revaluation Model Ketika entitas menggunakan model revaluasi, jumlah tercatat aset disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya, sehingga jumlah tercatat aset bruto dan akumulasi penyusutan diperlakukan pada salah satu cara berikut: a. Jumlah tercatat bruto disajikan kembali secara
konsisten dengan revaluasi jumlah tercatat tersebut dan akumulasi penyusutannya di sesuaikan untuk menyamakan perbedaan antara jumlah tercatat bruto dengan jumlah tercatat setelah memperhitungkan akumulasi rugi penurunan nilai; Proporsional
b. Akumulasi penyusutan dieliminasi terhadap jumlah tercatat bruto aset Eliminasi
45
Revaluation Model
Metode Proporsional Peralatan senilai 100.000.000 diperoleh tanggal 1 Januari 2012 dengan masa manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2012 nilai wajar aset adalah 90.000.000.
1/1/2012 Aset tetap 100.000.000Kas 100.000.000
31/12/2012 Beban Penyusutan 20.000.000Akumulasi Penyusutan 20.000.000
31/12/ 2012 Aset Tetap 12.500.000 Akumulasi Penyusutan 2.500.000*Surplus Revaluasi 10.000.000
*(90.000.000 - 80.000.000) / 80.000.000) x 20.000.000 = 2.500.000
Example
46
Revaluation Model
Metode Eliminasi Peralatan senilai 100.000.000 diperoleh tanggal 1 Januari 2012 dengan masa manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2012 nilai wajar aset adalah 90.000.000.
1/1/2012 Aset tetap 100.000.000Kas 100.000.000
31/12/2012 Beban Penyusutan 20.000.000Akumulasi Penyusutan 20.000.000
31/12/ 2012 Akumulasi Penyusutan 20.000.000Aset Tetap 20.000.000
Aset Tetap 10.000,000Surplus Revaluasi 10.000.000
Example
47
Pengukuran setelah Pengakuan AwalRevaluation Model
• Jika suatu aset tetap direvaluasi, maka– seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama harus
direvaluasi• Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat revaluasi,
kenaikan tersebut langsung dikreditkan ke ekuitas pada bagian surplus revaluasi.– Dikredit ke saldo laba jika sebelumnya ada penurunan
akibat revaluasi terdahulu / impairment.• Jika jumlah tercatat aset menurun akibat revaluasi,
penurunan tersebut diakui dalam laporn laba rugi.– Didebit ke surplus revaluasi (ekuitas) – sejumlah saldo
kredit surplus revaluasi (jika ada) sebelum debit ke saldo laba.
Entire class
To Equity directly
Negative to P/L
48
Revaluation ModelRevaluation Model
• Surplus revaluasi di ekuitas dapat dipindahkan langsung ke sado laba pada saat aset tersebut dihentikan penggunaannya.
• Namun, pemindahan ke saldo laba dapat dilakukan seiring dengan penggunaan aset oleh entitas. (partially realized) saat penyusutan– Dipindahkan sebesar perbedaan penyusutan dengan revaluasian dan
penyusutan dengan biaya perolehan (atau nilai surplus revaluasi dibagi sisa manfaat ekonomis)
• Pemindahan surplus revaluasi tidak dilakukan melalui Laporan Laba Rugi.
• Jika Entitas mengubah kebijakan akutnansi dari model biaya ke model Revaluasi dalam pengukuran asset tetap, maka perubahan tersebut berlaku secara prospektif
Dr Surplus Revaluasi - OCICr Saldo Laba
49
50
Revaluation ModelExample
• Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi penyusutan Rp 3.300.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan nilai Rp 3.900.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000 Cr – Aset Tetap 3.300.000
Dr – Aset Tetap 1.200.000 Cr – Surplus Revaluasi 1.200.000
51
Revaluation ModelExample
Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi penyusutan Rp 3.300.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan nilai Rp 3.900.000. Sebelumnya pernah direvaluasi dengan penurunan Rp 400.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000 Cr – Aset Tetap 3.300.000
Dr – Aset Tetap 1.200.000 Cr – Keuntungan Revaluasi 400.000 Cr - Surplus Revaluasi 800.000
52
Revaluation ModelExample
• Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi penyusutan Rp3.300.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan nilai Rp 2.000.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000 Cr – Aset Tetap 3.300.000
Dr – Rugi Revaluasi 700.000 Cr – Aset Tetap 700.000.
53
Revaluation ModelExample
• Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi penyusutan Rp 3.300.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan nilai Rp 2.000.000. Sebelumnya pernah direvaluasi dengan surplus Rp 400.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000 Cr – Aset Tetap 3.300.000
Dr – Rugi Revaluasi 300.000Dr – Surplus Revaluasi 400.000 Cr – Aset Tetap 700.000
Revaluation Model
• PT. Kenanga membeli mesin dengan harga 50.000 pada 1 Jan 2010 dan menggunakan metode revaluasi
• Mesin tersebut disusutkan dengan metode garis lurus 5thn.
• Pada 31 Desember 2010 direvaluasi sebesar 48.000
• Buat jurnal untuk tahun 2010 dan 2011.
Contoh
Dr Aset tetap 50,000Cr Kas 50,000
Dr Beban Penyusutan 10,000Cr Akumulasi Penyusutan
10,000Dr Akumulasi Penyusutan 10,000Cr Aset tetap 2,000Cr Surplus Revaluasi 8,000
Revaluation Model
Dr Beban Penyusutan ($48K/4) 12,000Cr Akumulasi Penyusutan
12,000Dr Surplus Revaluasi 2,000Cr Saldo Laba 2,000
1.1.2010
31.12.2011
54
31.12.2010
Penyusutan
Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan (depreciable amount) dari suatu aset selama umur manfaatnya (useful life).
PenyusutanCost Model
Revaluation Model
55
Sifat Penyusutan
Semua aset tetap kecuali tanah kehilangan kapasitasnya
saat digunakan. Kehilangan kapasitas produksi
ini diakui sebagai Beban Depresiasi.
Depresiasi alokasi biaya perolehan
Depresiasi fisik terjadi dari pengausan atau perusakan saat digunakan atau karena
cuaca.
Depresasi fungsional terjadi saat aset tetap tidak lagi dapat digunakan pada tingkat yang
diharapkan.
Sifat Penyusutan
Biaya Perolehan Nilai Sisa- = Biaya didepresiasi
Masa Manfaat
1
Beban Depresiasi Periodik
2 3 4 5
Faktor yang Mempengaruhi Beban Depresiasi
Penyusutan
• Setiap bagian aset tetap yang memiliki biaya perolehan cukup signifikan terhadap total biaya perolehan seluruh aset harus disusutkan secara terpisah.– Contoh : rangka dan mesin
pesawat• Beban penyusutan untuk setiap
periode harus diakui dalam laporan laba rugi kecuali jika beban tersebut dimasukkan dalam jumlah tercatat aset lain.
Penyusutan
58
Penyusutan
Penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebut siap digunakan– Pada saat aset berada di lokasi dan
kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen.
Penyusutan aset dihentikan lebih awal ketika:– Diklasifikasikan sebagai aset dimiliki
untuk dijual; dan– Aset dihentikan pengakuannya.
Tanah dan bangunan diperlakukan sebagai aset terpisah walaupun diperoleh sekaligus.
Implikasinya, penyusutan tidak dihentikan sekalipun aset:–tidak digunakan
atau–dihentikan
penggunaannya
Penyusutan
59
Penyusutan
• Nilai residu dan umur manfaat suatu aset harus di-review minimum setiap akhir tahun buku– Jika hasil review berbeda dengan estimasi
sebelumnya maka perbedaan tersebut harus diperlakukan sebagai perubahan estimasi akuntansi.
60
Penyusutan
• Paragraf 60 PSAK 16 menyatakan bahwa metode penyusutan harus mencerminkan pola pemakaian manfaat ekonomik masa depan aset
• Paragraf 62 PSAK 16 menyatakan mengenai berbagai metode penyusutan yang dapat digunakan untuk mengalokasikan jumlah tersusutkan dari aset secara sitematis selama umur manfaatnya, diantaranya:– Garis lurus;– Metode saldo menurun; dan– Metode unit produksi.
• Metode penyusutan yang didasarkan pada pendapatan yang dihasilkan oleh aktivitas yang meliputi penggunaan suatu aset adalah tidak tepat
61
Penyusutan
Seluruh faktor berikut diperhitungkan dalam menentukan umur manfaat suatu asset:a) Perkiraan daya pakai;b) Perkiraan tingkat keausan fisik;c) Keusangan teknis atau keusangan komersial.
Dimana pengurangan yang diperkirakan terjadi di masa yang akan datang atas harga jual suatu produk yang diproduksi menggunakan suatu aset merupakan suatu indikasinya. (2015)
d) Pembatasan hukum atau yang serupa.
Umur Manfaat
62
Penyusutan
• Metode penyusutan yang digunakan:– Harus mencerminkan ekspektasi pola
konsumsi manfaat ekonomis masa depan atas aset oleh entitas.
– Harus di-review minimum setiap akhir tahun buku, dan
– Perubahan metode diperlakukan sebagai perubahan estimasi.
Metode Penyusutan
63
Penyusutan
Garis Lurus
Saldo Menurun
Jumlah Unit
Menghasilkan pembebanan yang tetap sepanjang umur manfaat selagi nilai residu tidak berubah
Menghasilkan pembebanan yang menurun sepanjang umur manfaat
Menghasilkan pembebanan berdasarkan penggunaan
Metode Penyusutan
64
Penyusutan
Sebagian besar perusahaan di USA menggunakan metode garis lurus /
straight line
83%
4%8% 5%
Garis Lurus
Saldo Menurun
Lainnya Unit Produksi
Sumber: Accounting Trends & Techniques, edisi 56, American Institute of Certified Public Accountants, New York, 2002.
Penurunan Nilai – PSAK 48
• PSAK 48 tentang Penurunan Nilai Aset, yang membahas:1. Bagaimana entitas melakukan review atas nilai tercatat aset,2. Bagaimana menentukan recoverable amount suatu aset, dan3. Kapan mengakui atau membalik rugi penurunan nilai.
• Penurunan nilai terjadi jika nilai tercatat aset lebih tinggi dibandingkan nilai terpulihkan (recoverable amount)
• Recoverable amount adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya penjualan dengan nilai kini penggunaan aset.
• Penurunan nilai diakui di laporan laba rugi• Revew penurunan nilai dilakukan setiap pelaporan• Penurunan boleh dapat dibalikkan sebesar yang telah terjadi
66
Penghentian Pengakuan
• Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat:a) dilepaskan; ataub) Tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang
diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya.• Laba atau rugi yang timbul dari penghentian
pengakuan aset tetap harus dimasukkan dalam laporan laba rugi pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya (kecuali transaksi jual-sewa balik).
• Laba tidak boleh diklasifikasikan sebagai pendapatan.
67
Penghentian Pengakuan
• Penghentin pengakuan pada saat penggantian sebagian aset tetap– Entitas mengakui biaya perolehan dari penggantian dalam jumlah tercatat
aset, – Kemudian menghentikan pengakuan jumlah tercatat bagian yang
digantikan tanpa memperhatikan bagian yang digantikan telah disusutkan secara terpisah. Jika tidak praktis, biaya perolehan penggantian = biaya perolehan yang digantikan .
• Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan suatu aset tetap harus ditentukan sebesar perbedaan antara :– Jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dan– Jumlah tercatat dari aset.
68
Penghentian pengakuan aset dapat dilakukan dengan beberapa cara :
1. dibuang,2. dijual, atau3. ditukar tambah dengan aset serupa.
Jurnal yang diperlukan tergantung pelepasan dan kondisi, namun secara umum terdiri dari:• Akun aset dikredit untuk mengeluarkan aset dari pembukuan• Akun Akumulasi Penyusutan terkait harus didebit untuk mengeluarkan
saldonya dari buku besar.• Tambahkan aset yang diterima dari proses penghentian jika ada• Selisih akan diperhitungkan dalam keuntungan atau kerugian
Penghentian Pengakuan
70
Penjualan AsetPT. Kelud memilik mesin yang dibeli 1 Juli 2X07 dengan harga 20.000.000. Depresiasi sebesar 2.400.000 per tahun, jurnal depresiasi dilakukan setiap akhir tahun. Pada 1 September 2X11 mesin dijual dengan harga 10.000.000. Buatlah jurnal untuk mencatat penjualan tersebut.Mencatat depresiasi 3 bulan
Beban depresiasi 1.600.000Akumulasi depresiasi 1.600.000
Jurnal penjualanAkumulasi depresiasi 10.000.000Kas 10.500.000
Mesin 20.000.000Akumulasi depresiasi 5.000.000
Nilai akumulasi depresiasi 1 September 2X114.167 tahun x 2.400.000 = 10.000.000
Ilustrasi Penjualan Aset
71
PSAK 58 - Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual dan operasi dihentikan
• Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual dan operasi dihentikan• Kriteria :
• aset (atau kelompok lepasan) harus berada dalam keadaan yang dapat dijual dengan segera
• penjualan tersebut dapat dikatakan sangat mungkin terjadi, manajemen pada hirarki yang memadai harus mempunyai komitmen terhadap rencana penjualan aset.
– Diukur pada nilai yang lebih rendah antara jumlah tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual, dan penyusutan atas aset tersebut dihentikan
– Aset Yang Dimiliki Untuk Dijual disajikan sebagai aset lancar dan terpisah dari pos lainnya.
Pengungkapan
72
Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan jumlah tercatat bruto
Metode penyusutan yang digunakan Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan awal dan akhir
periode. Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode Keberadaan dan jumlah restriksi atas hak milik karena penjaminan
utang Jumlah pengeluaran yang diakui dalam pembangunan Jumlah komitmen kontraktual dalam perolehan Jumlah kompensasi pihak ketiga untuk aset yang mengalami
penurunan nilai, hilang / dihentikan. Pemilihan metode akuntansi Perubahan estimasi
73
• Tanggal efektif revaluasian• Apakah melibatkan penilai independen, bila ada• Untuk setiap kelas aset yang direvaluasi: jumlah
tercatat aset seandainya aset dicatat dengan menggunakan model biaya
• Surplus revaluasi yang mengindikasikan perubahan selama periode dan setiap pembatasan distribusi kepada pemegang saham
Pengungkapan Revaluasi
TERIMA KASIH
Profesi untukMengabdi padamu
NegeriDwi Martani
[email protected] atau [email protected]
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/
Akuntan